Untitled

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS Dosen : Siti Handayani, S.Kep., M.Kes. OLEH KELOMPOK : 1. Bayu Cahyo Oktafian 2. Bayu Muhammad Ikhram 3. Budi Sari Dewi 4. Cahya Ari Widya Ningrum 5. Darniati Alimah P 27220011 164 27220011 165 27220011 166 27220011 167 27220011 168

P P P P

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII BERLANJUT DIV KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SEMESTER 3 POLTEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012 DAFTAR ISI Daftar Isi ................................................................ ................................................... 1 Kata Pengantar ................................................................ ...................................... 2 BAB 1. Pendahuluan .......................................................... .......................................... 3 Latar Belakang ........................................................ .................................. 3 Rumusan Masalah ........................................................ .................................. 3 Tujuan ........................................................ .............................................. 4 BAB 2. Pembahasan ........................................................ .............................................. 5 Pengertian Pre Eklamsia ........................................ ...................................... 5 Etiologi ........................................................ .............................................. 5 Patofisiologi ........................................................ .............................................. 6 Manifestasi Klinis ................................................ .......................................... 7 Penatalaksanaan ........................................................ .................................. 7 Komplikasi ........................................................ .............................................. 8 Pemeriksaan Diagnostik ................................................ .............................. 9 Pencegahan ................................................................ ...................................... 9 Pengertian Eklamsia ........................................................ .................................. 9 Tanda dan Gejala ........................................................ .................................. 9 Penatalaksanaan ................................................................

.......................... 10 Pengobatan Konservatif ........................................................ ...................... 10 Pengobatan Obstetrik ................................................ .............................. 10 Pencegahan ................................................................ ...................................... 10 BAB 3. Penutup ................................................................ ...................................... 11 Referensi ................................................................ .................................................. 12

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan YME, karena berkat Rahmat-Nya maka lah tentang Pre Eklamsia dan Eklamsia dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Dan juga kami ucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang membantu menyusun makalah ini. Terutama kami ucapkan terima kasih kepada Ibu dosen yang telah membimbing kami d an memberikan kami waktu serta kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan da ri kemampuan kami. Untuk itu kami sebagai penyusun makalah ini mengharapkan krit ikan dan saran dari Ibu dosen serta pembaca yang bersifat membangun guna melengk api makalah ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah ini berguna dan bermanfaat serta da pat menunjang kemandirian dalam proses belajar.

Surakarta, Penulis

Oktober 2012

BAB 1 PEDAHULUAN A. Latar Belakang Pre Eklamsia dan eklamsia merupakan kesatuan penyakit yang disebabkan oleh keham ilan walaupun belum jelas bagaimana terjadi. Di Indonesia pre eklamsia dan eklam sia merupakan penyebab kematian ibu, disamping perdarahan dan infeksi masih meru pakan sebab utama kematian ibu dan sebab kematian perinatal yang tinggi. (professor dotor dokter sarwono prawirhadjo, DSOG). Angka kematian Ibu dan bayi saat ini masih sangat tinggi. Terutama untuk ibu ham il yang tinggal di desa-desa, selain karena pengetahuan ibu hamil yang kurang da n tidak begitu mengerti tentang kesehatan, juga karena perawatan dalam persalina n masih di tangani oleh petugas non medik dan sistem rujukan yang belum sempurna

. (Prof. dr.H. Muh. Dikman Angsar, SpOG, tahun 2005). Salah satu penyebab dari t ingginya mortalitas dan morbiditas ibu bersalin adalah hipertensi yang karena ti dak di tangani dengan benar berujung pada preeklamsia dan eklamsia. Hipertensi d alam kehamilan merupakan 5 15 % penyulit kehamilan. Oleh karena itu, ditekankan bahwa pengetahuan tentang pengelolaan sindroma preeklamsi ringan dengan hiperten si, odema dan protein urine harus benar benar dipahami dan ditangani dengan bena r oleh semua tenaga medis. (Prof. dr.H. Muh.Dikman Angsar, SpOG, tahun 2005). B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Pre Eklamsia dan Eklamsia ? 2. Apa saja etiologinya? 3. Bagaimana Patofisiologinya ? 4. Apa saja Manifestasi Klinik/Tanda dan Gejala dari Pre Eklamsia dan Eklam sia ? 5. Seperti apa Penatalaksanaan Medisnya ? 6. Apa Komplikasi dari Pre Eklamsia dan Eklamsia ? 7. Apa saja Pemeriksaan diagnostik yang harus dilakukan ? 8. Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan sebagai Pencegahan terjadinya Pre Eklamsia dan Eklamsia ?

C. Tujuan Masalah Setelah selesai membahas mengenai Pre Eklamsia dan Eklamsia diharapkan mahasiswa dapat mengetahui apa yang harus dilakukan pada pasien Pre Eklamsia maupun Eklam sia dengan dasar ilmu keperawatan.

Bab 2 Pembahasan a. Pre Eklamsia 1. Pengertian Pre Eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, odema, dan protein u rine yang timbul karena kehamilan, penyakit ini umumnya terjadi dalam trimester 3 kehamilan. Pre Eklamsia juga merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi pada masa ante, intra dan post partum. Pr

e Eklamsi merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi s etelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. P re Eklamsia adalah suatu penyakit vasospastik, yang melibatkan banyak system yan g ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan proteinuria (Bobak, 2004). 2. Etiologi Tidak ada profil tertentu yang mengidentifikasi wanita yang akan menderita Pre E klampsia. Akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan perkemban gan penyakit : primigravida, grand multigravida, janin besar, kehamilan dengan j anin lebih dari satu, morbid obesitas (Bobak, 2004). Adapun faktor maternal yang menjadi predisposisi terjadinya Pre Eklamsia: a. Usia ekstrim ( >35 th) : resiko terjadinya Pre eklamsia meningkat seirin g dengan peningkatan usia (peningkatan resiko 1,3 per 5 tahun peningkatan usia) dan dengan interval antar kehamilan (1,5 per 5 tahun interval antara kehamilan p ertama dan kedua). Risiko terjadinya Pre Eklamsia pada wanita usia belasan terut ama adalah karena lebih singkatnya lama paparan sperma. Sedang pada wanita usia lanjut terutama karena makin tua usia endothel makin berkurang kemampuannya dala m mengatasi terjadinya respon inflamasi sistemik dan stress regangan hemodinamik . b. Riwayat Pre Eklamsia pada kehamilan sebelumnya : riwayat Pre Eklamsia pa da kehamilan sebelumnya memberikan resiko sebesar 13,1 % untuk terjadinya Pre Ek lamsia pada kehamilan kedua dengan partner yang sama. c. Riwayat keluarga yang mengalami Pre Eklamsia : Pre Eklamsia dan eklamsia memiliki kecenderungan untuk diturunkan secara familial. Hasil studi di Norwegi a menunjukkan bahwa mereka yang saudara kandungnya pernah mengalami Pre Eklamsia , estimasi OR (odds ratio) adalah sebesar 2,2. Sedangkan bagi mereka yang satu i bu lain ayah OR-nya sebesar 1,6. Bagi mereka yang satu ayah lain ibu OR-nya adal ah 1,8. Sementara itu hasil studi lain menunjukkan bahwa riwayat keluarga dengan Pre Eklamsia menunjukkan resiko tiga kali lipat untuk mengalami Pre Eklamsia. C ontoh dari gen-gen yang diturunkan yang berkaitan dengan Pre Eklamsia adalah: ge n angiotensinogen, gen eNOS (endothelial NO synthase), gen yang berkaitan dengan TNF, gen yang terlibat dalam proses koagulasi seperti faktor V Leiden, MTHFR (me thylenetetrahydrofolate reductase) dan prothrombin. d. Paparan sperma, primipaternitas : Paparan semen sperma merangsang timbul nya suatu kaskade kejadian seluler dan molekuler yang menyerupai respon inflamas i klasik. Ini yang kemudian merangsang produksi GM-CSF sebesar 20 kali lipat. Si tokin ini selanjutnya memobilisasi lekukosit endometrial. Faktor seminal yang be rperan adalah TGF-1 dalam bentuk inaktif. Selanjutnya plasmin dari semen sperma d an faktor uterus mengubahya menjadi bentuk aktif. Sitokin TGF-1 akan merangsang p eningkatan produksi GM-CSF (granulocyte macrophage-colony stimulating faktor) . Bersamaan dengan itu sperma yang diejakulasikan juga mengandung antigen-antigen yang turut berperan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup zigot. e. Penyakit yang mendasari : a) Hipertensi kronis dan penyakit ginjal b) Obesitas, resistensi insulin dan diabetes c) Gangguan thrombofilik d) Faktor eksogen: Merokok, mnurunkan resiko PE,Stress, tekanan psikososial yang berhubungan dengan pekerjaan, latihan fisik,Infeksi saluran kemih. 3. Patofisiologi Perubahan pokok yang terjadi pada Pre Eklamsia adalah spasmus pembuluh darah dis ertai dengan retensi garam dan air. Dengan biopsy ginjal, Altchek dkk. (1968) me nemukan spasmus yaang hebat pada arteriola glomerulus. Bila dianggap bahwa spasm us arteriola juga ditemukan di seluruh tubuh maka mudah dimengerti bahwa tekanan darah yang meningkat tampaknya merupakan usaha mengatasi kenaikan tahanan perif er agar oksigenisasi jaringan dapat dicukupi. Kenaikan berat badan dan odema yan g disebabkan prnimbunan cairan yang berlebihan dalam ruang intersititas belum di ketahui sebabnya. Telah diketahui bahwa pada Pre Eklamsia dijumpai kadar aldoste ron yang rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi daripada kehamilan normal. Aldosteron penting untuk mempertahankan volume plasma dan mengatur retensi air dan natrium. Pada Pre Eklamsia permeabilitas pembuluh darah terhadap protein men ingkat.

4. Manifestasi Klinik/Tanda dan Gejala Menurut Mitayani (2009) Preeklamsi dapat di klasifikasikan menjadi 2 macam : 1) Preeklamsi Ringan dengan tanda gejala : TD 140/90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1+ dispstick 2) Preeklamsi Berat disertai dengan satu atau lebih gejala berikut : TD 160/110 mmHg pada kehamilan > 20 minggu Proteinuria 2.0 g/24 jam 2+ (dispstick) Serum Creatinine > 1.2 mg/dL (kecuali bila sebelumnya sudah abnormal ) Trombosit < 100.0000 / mm3 Microangiopathic hemolysis ( increase LDH ) Nyeri kepala atau gangguan visual persisten Nyeri epigastrium 5. Penatalaksanaan Medis Menurut Mansjoer, dkk (2000) penatalaksanaan medis pre eklamsia dibagi menjadi : 1) Pre eklampsia ringan Secara klinis, pastikan usia kehamilan, kematangan cerviks, dan kemungkinan pert umbuhan janin lambat. Pada pasien rawat jalan, anjurkan istirahat baring 2 jam s iang hari dan tidur 8 jam malam hari. Bila sukar tidur dapat di berikan fenobarb ital 1-2 x 30 mg atau asesotal 1 x 80 mg. Rawat pasien bila tidak ada perbaikan dalam 2 minggu pengobatan rawat jalan, BB meningkat berlebihan > 1 kg/minggu, selama dua kali berturut-turut atau tampak t anda-tanda preeclampsia berat . beri obat antihipertensi metildopa 3 x 125 mg, n ifedipine 3-8 x 5-10 mg, adalat retard 2-3 x 20 mg, pidodol 1-3 x 5 mg. tak perl u diberikan diit rendah garam. Tekanan darah dapat dipertahankan 140-150/90-100 mmHg. 2) Pre eklampsia Berat Upaya pengobatan ditujukan untuk mencegah kejang, memulihkan organ vital pada ke adaan normal, dan melahirkan bayi dengan trauma sekecil-kecilnya pada ibu dan ba yi. Segera rawat pasien di rumah sakit. Berikan MgSO4 , dalam infuse Dextrosa 5% dengan kecepatan 15-20 tetes per menit. Dosis awal MgSO4 2 g intravena dalam 10 menit selanjutnya 2 g/jam dalam drip infuse sampai tekanan darah stabil 140-150 /90-100 mmHg. Ini diberikan sampai 24 jam pasca persalinan atau dihentikan 6 jam pasca persalinan ada perbaikan nyata ataupun tampak tanda-tanda intoksikasi. Sebelum memberikan MgSO4 perhatikan reflek patella, pernapasan 16 kali/menit. Se lama pemberian parhatikan tekanan darah, suhu, perasaan panas, serta wajah merah . Berikan nefidipine 3-4 x 10 mg oral (dosis maksimum 80 mg/hari), tujuannya ada lah untuk penurunan tekanan darah 20% dalam 6 jam. Periksa tekanan darah, nadi, pernapasan tiap jam. Pasang kateter kantong urin setiap 6 jam. 6. Komplikasi Menurut Irga (2009) yang termasuk komplikasi antar lain : 1) Atonia uteri 2) Sindrom HELLP (hemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count) 3) Ablasio retina 4) KID (koagulasi intravaskuler diseminata) 5) Gagal ginjal 6) Perdarahan di otak 7) Edema paru 8) Gagal jantung 9) Syok sampai kematian 10) Komplikasi pada janin berhubungan dengan akut atau kronisnya insufisiens i utero plasental, misalnya pertumbuhan janin terhambat dan prematuritas. 7. 1) 2) 3) Pemeriksaan diagnostik Urin : protein, reduksi, bilirubun, sedimen urin. Darah : trombosit, ureum, kreatinin, SGOT, LDH, dan bilirubin. USG

8. Pencegahan Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti mengenai tanda tanda sedini mungkin (pre eklamsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supa ya penyakit tidak menjadilebihberat. Harus selalu waspada terhadap kemungkinan t erjadinya pre-eklampsia. Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidr at dan tinggi protein. Dan harus menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan. b. Eklamsia 1. Pengertian Eklamsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan, atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan saraf) dan / atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklamsia. 2. Gejala danTanda a. Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti d engan peningkatan tekanan darah yang abnormal. Sakit kepala tersebut terus mener us dan tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit kepala lain. b. Gangguan penglihatan : pasien akan melihat kilatan-kilatan cahaya, pand angan kabur, dan terkadang bisa terjadi kebutaan sementara. c. Ibu merasa gelisah dan tidak bisa bertoleransi dengan suara berisik atau gangguan lainnya. d. Nyeri perut, nyeri perut pada bagian ulu hati yang kadang disertai denga n muntah. e. Tanda-tandaumum pre eklampsia (hipertensi, edema, dan proteinuria). f. Kejang-kejang dan / atau koma.

3. a.

Penatalaksanaan Tujuan pengobatan : Untuk menghentikan dan mencegah kejang Mencegah dan mengatasi penyulit, khususnya krisis hipertensi Sebagai penunjang untuk mencapai stabilisasi keadaan ibu seoptimal mungkin. Mengakhiri kehamilan dengan trauma ibu seminimal mungkin.

4. Pengobatan Konservatif Sama seperti pengobatan pre eklamsia berat kecuali bila timbul kejang-kejang lag i maka dapat diberikan obat anti kejang (MgSO4). 5. Pengobatan Obstetrik 1) Sikap dasar : Semua kehamilan dengan eklamsia harus diakhiri dengan atau tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin 2) Bilamana diakhiri, maka kehamilan diakhiri bila sudah terjadi stabilisas i (pemulihan) kondisi dan metabolisme ibu. Setelah persalinan, dilakukan pemanta uan ketat untuk melihat tanda-tanda terjadinya eklamsia. 25% kasus eklamsia terj adi setelah persalinan, biasanya dalam waktu 2 4 hari pertama setelah persalinan .Tekanan darah biasanya tetap tinggi selama 6 8 minggu. Jika lebih dari 8 minggu tekanan darahnya tetaptinggi, kemungkinan penyebabnya tidak berhubungan dengan preeklamsia. 6. Pencegahan Usaha pencegahan preklamsia dan eklamsia sudah lama dilakukan. Diantaranya denga n diet rendah garam dan kaya vitamin C. Selain itu, toxoperal (vitamin E,) beta caroten, minyak ikan (eicosa pentanoic acid), zink (seng), magnesium, diuretik, anti hipertensi, aspirin dosis rendah, dan kalium diyakini mampu mencegah terjad inya preklamsia dan eklamsia. Sayangnya upaya itu belum mewujudkan hasil yang me nggembirakan. Belakangan juga diteliti manfaat penggunaan anti-oksidan seperti N. Acetyl Cystein yang diberikan bersama dengan vitamin A, B6, B12, C, E, dan be rbagai mineral lainnya. Nampaknya, upaya itu dapat menurunkan angka kejadian pre -eklamsia pada kasus risiko tinggi.

BAB 3 Penutup A. Kesimpulan Pre Eklamsia merupakan penyakit yang disertai tanda-tanda seperti hipertensi, od ema, dan protein urine yang timbul karena kehamilan, penyakit ini umumnya terjad i dalam trimester ke-3 kehamilan. Pre Eklamsia juga merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat menyebabkan k ematian pada ibu dan bayi pada masa ante, intra dan post partum dan juga kontra indikasi terhadap persalinan normal. Maka diperlukan pemeriksaan dan pemantauan tekanan darah,udem maupun gejala- gejala yang lain pada ibu hamil untuk mendetek si adanya preeklamsia. Penyebab preeklamsia ini tidak dapat penyebab yang pasti hanya saja didapat bebe rapa faktor pendukung seperti primigravida, grand multigravida, janin besar, keh amilan dengan janin lebih dari satu, morbid obesitas primigravida, grand multigr avida, janin besar, kehamilan dengan janin lebih dari satu, morbid obesitas. Pen anganan preeklamsia sesuai dengan tingkatannya. B. Kritik dan Saran Makalah tersebut sudah cukup baik, mungkin untuk menuju ke yang lebih baik kami berharap ada kritikan dari pembaca. Semoga untuk pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik, sehingga pembaca me rasa memperoleh tambahan ilmu yang bermanfaat.

REFERENSI Prof. dr.H. Muh.Dikman Angsar, SpOG, tahun 2005 Bobak, 2004 Prawirohardjo sarwono Dsog ,dkk ilmu kebidanan Jakarta,2002 Mansjoer,dkk 2000 http://qirtin.blogspot.com/