Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UNJUK KERJA MODEL TURBIN ANGIN KOMBINASI TIPE SAVONIUS
DAN GIROMILL BERPENAMPANG LINTANG NACA 0024 DENGAN
PANJANG CHORD 18 CM UNTUK TIGA VARIASI DIAMETER
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Teknik Mesin
Oleh:
RIZKY BAYU AJI
NIM: 155214016
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE PERFORMANCE OF A SAVONIUS AND GIROMILL
COMBINATION WIND TURBINE MODEL WITH NACA 0024 CROSS
SECTION BLADES 18 CM IN CHORD LENGTH
FOR THREE VARIATIONS OF DIAMETER
FINAL PROJECT
As partitial fulfilment of the requirement to obtain Sarjana Teknik degree in
Mechanical Engineering
By:
RIZKY BAYU AJI
Student Number : 155214016
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
MECHANICHAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2019
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Krisis energi menjadi tantangan dimasa yang akan datang, menurunya
cadangan sumber daya alam tak dapat diperbaharui (antaralain: batu bara, minyak
bumi dan gas) upaya untuk menciptakan energi alternatif yang ramah lingkungan
menjadi tantangan seorang engineer. Untuk itu pembangkit listrik tenaga angin
menjadi alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) membuat model turbin
angin kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan panjang chord 18 cm dan tiga
variasi diameter, (2) mengetahui hubungan torsi dengan kecepatan putar model
turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill menggunakan variasi tiga
diameter, (3) mengetahui hubungan koefisien daya dengan tip speed ratio model
turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill meggunakan tiga variasi
diameter, (4) mengetahui model turbin angin yang terbaik diantara tiga variasi
model turbin angin yang di teliti.
Model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill ini adalah
perpaduan antara dua tipe turbin angin vertical axis wind turbine (VAWT) menjadi
satu. Tinggi turbin giromill 80 cm dengan variasi diameter 70 cm, 75 cm, 80 cm
dan kincir angin Savonius dengan tinggi 60 cm dan diameter 60 cm. Penelitian
dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Teknik Mesin, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Hasil Penelitian model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill
dengan panjang chord 18 cm dan tiga variasi diameter adalah (a) telah berhasil
dibuat model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill, (b) diketahui
semakin besar diameter turbin angin maka semakin besar pula nilai torsi yang
didapatkan (c) diketahui bahwa dari tiga variasi model turbin angin kombinasi tipe
Savonius dan giromill, koefisien daya (Cp) pada diameter 80 cm sebesar 4,35%
dengan nilai tip speed ratio (λ) optimal sebesar 0,757, sedangkan koefisien daya
(Cp) pada diameter 75 cm sebesar 4,09% dengan nilai tip speed ratio (λ) optimal
sebesar 0,712 dan koefisien daya (Cp) pada diameter 70 cm sebesar 3,78% dengan
nilai tip speed ratio (λ) optimal sebesar 0,668.(d) diketahui model turbin angin yang
terbaik diantara tiga variasi model turbin angin yang di teliti adalah turbin angin
berdiameter 80 cm.
Kata Kunci : Turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromil, NACA, vertical
axis wind turbine (VAWT), koefisien daya, tip speed ratio.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Energy crisis becomes one challenge in the future. The decreasing of
alternative irreversible natural resources (examples : coal, crude oil, and gas) and
the effort to create alternative energy that is eco-friendly become the challenges for
engineers. Therefore, wind turbine becomes an alternative. The purposes of this
research are: (1) constructing combination model of wind turbine type Savonius
and giromill with the chord length of 18 cm and three diameter varieties, (2)
knowing the relationship between torsion and the rotating speed of wind turbine
type Savonius and giromill using three diameter varieties, (3) knowing the
relationship between power coefficient and tip speed ratio of combination model of
wind turbine type Savonius and giromill using three diameter varieties, (4) knowing
the best model of wind turbine among the three models of wind turbine examined.
The combination model of wind turbine type Savonius and giromill is the
combination of two types of vertical axis wind turbine (VAWT). The height of
giromill turbine is 80 cm with the diameter varieties of 70 cm, 75 cm, 80 cm, and
the Savonius wind turbine with the height of 60 cm and the diameter of 60 cm. This
research was done in The Energy Conversion Laboratory of Mechanical
Engineering, Sanata Dharma University Yogyakarta.
The research results on the combination model of wind turbine type
Savonius and giromill with the chord length of 18 cm and three diameter varieties
are (a) the combination model of wind turbine type Savonius and giromill has been
successfully constructed, (b) it is found that the bigger the diameter of wind turbine,
the bigger torsion value obtained, (c) it is found that among the three diameter
varieties of combination model of wind turbine type Savonius and giromill, the
power coefficient (Cp) in the diameter of 80 cm is 4,35% with the optimum value
of tip speed ratio of 0,757, while the power coefficient (Cp) in the diameter of 75
cm is 4,09% with the optimum value of tip speed ratio of 0,712, and the power
coefficient (Cp) in the diameter of 70 cm is 3,78% with the optimum value of tip
speed ratio of 0,668, (d) it is found that the best model of wind turbine among the
three varieties examined is the wind turbine with the diameter of 80 cm.
Keywords : Combination model of wind turbine type Savonius and giromill,
NACA, vertical axis wind turbine (VAWT), power coefficient, tip
speed ratio.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan
tepat waktu.
Laporan tugas akhir ini berjudul “UNJUK KERJA MODEL TURBIN
ANGIN KOMBINASI TIPE SAVONIUS DAN GIROMILL BERPENAMPANG
LINTANG NACA 0024 DENGAN PANJANG CHORD 18 CM UNTUK TIGA
VARIASI DIAMETER”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat bagi
mahasiswa untuk dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1 pada Program Studi
Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam pelaksanaan penyusunan skripsi ini mendapatkan banyak bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Secara khusus ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada :
1. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin.
3. Ir. Rines, M.T. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Doddy Purwadianto, S.T., MT. selaku Kepala Laboratorium Konversi Energi,
Prodi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta, yang mengizinkan dan memfasilitasi dalam melakukan
penelitian.
5. Prof. Dr. Drs. (Vet) Asan Damanik, M.Si (Alm) dan Dr. Eng. I Made
Wicaksana Ekaputra selaku Dosen Pembimbing Akademik.
6. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Mesin yang telah mendidik dan memberi
ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Seluruh staf Fakultas Sains dan Teknologi atas kerja sama dan dukungan
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan tugas akhir.
8. Orang tua, (Pur) Prayitno (Alm) dan Suwarti yang dengan senantiasa
memberikan doa serta dukungan moral maupun material.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
TITTLE PAGE ......................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN. .............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN. ............................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN. ............................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................. vi
ABSTRAK. ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR. .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR. .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN. ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah. .......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian. ........................................................................... 3
1.4 Batasan dalam Pembuatan Alat. ...................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian. ......................................................................... 4
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Angin. ...................................................................... 5
2.2 Kincir Angin dan Turbin Angin. ..................................................... 6
2.3 Klasifikasi Turbin Angin................................................................ 13
2.3.1 Turbin Angin Sumbu Vertikal ....................................................... 14
2.3.2 Turbin Angin Sumbu Horisontal. .................................................. 12
2.4 Airfoil ............................................................................................ 14
2.5 NACA (National Advisory Committee for Aeronautics). .............. 15
2.6 Aerodinamika Sudu. ..................................................................... 14
2.7 Rumus Perhitungan. ...................................................................... 14
2.7.1 Daya Angin. .................................................................................. 14
2.7.2 Torsi Turbin Angin. ....................................................................... 15
2.7.3 Daya Turbin Angin. ....................................................................... 15
2.7.4 Koefisien Daya (Power Coefisien) ................................................. 16
2.7.5 Tip Speed Ratio ............................................................................. 16
2.8 Luas Sapuan. ................................................................................. 17
2.9 Jumlah sudu (n). ............................................................................ 18
2.10 Solidity ........................................................................................... 18
2.11 Tinjauan Pustaka ........................................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian. ........................................................................... 21
3.2 Alat dan Bahan Pembuatan Turbin Angin. ................................... 22
3.2.1 Alat ................................................................................................ 22
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2.2 Bahan.............................................................................................. 22
3.2.3 AlurPelaksanaan Penelitian. .......................................................... 23
3.3 Variasi Penelitian. ......................................................................... 26
3.4 Metodologi Penelitian. .................................................................. 26
3.5 Tata Cara Penelitian. ..................................................................... 27
3.5.1 Alur Pelaksanaan Penelitian. ......................................................... 27
3.5.2 Perancangan Turbin Angin Kombinasi Savonius dan Giromill. ... 29
3.5.2.1 Turbin Giromill ............................................................................. 29
3.5.2.2 Kincir Savonius ............................................................................. 29
3.5.3 Pembuatan Turbin Angin Model Kombinasi Savonius Dan
Giromill. ........................................................................................ 30
3.5.4 Sistematika Pengambilan Data. ..................................................... 33
3.5.5 Prosedur Pengambilan Data. ......................................................... 34
3.6 Cara Pengolahan Data dan Menampilkan Hasil ............................. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian. ............................................................................ 36
4.2 Perhitungan Data dan Perhitungan. .............................................. 42
4.2.1 Perhitungan Torsi. ......................................................................... 42
4.2.2 Perhitungan Daya Angin. .............................................................. 43
4.2.3 Perhitungan Daya Turbin Angin. .................................................. 43
4.2.4 Perhitungan Tip Speed ratio ........................................................... 44
4.2.5 Perhitungan Koefisien Daya .......................................................... 44
4.3 Hasil Perhitungan. ......................................................................... 45
4.4 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan. .................................. 50
4.4.1 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan Pada Model Turbin
Angin Tipe Kombinasi Savonius dan Giromill Dengan Diameter
80 cm Bentuk Sudu Airfoil NACA 0024. ........................................ 50
4.4.2 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan Pada Model Turbin
Angin Tipe Kombinasi Savonius dan Giromill Dengan Diameter
75 cm Bentuk Sudu Airfoil NACA 0024. ........................................ 52
4.4.3 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan Pada Model Turbin
Angin Tipe Kombinasi Savonius dan Giromill Dengan Diameter
70 cm Bentuk Sudu Airfoil NACA 0024. ....................................... 55
4.5 Grafik Perbandingan Tiga Variasi Diameter. .................................57
4.5.1 Grafik Hubungan Torsi Dengan Kecepatan Putar Model Turbin
Angin Tipe Kombinasi Savonius dan Giromill Dengan Variasi
Diameter Pada Gambar 4.7. ........................................................... 57
.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan. .................................................................................. 60
5.2 Saran. ............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................... 62
LAMPIRAN .......................................................................................................... 63
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius
dan giromill dengan diameter 80 cm NACA 0024 chord 18 cm
panjang lengan torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s. ..................... 36
Tabel 4.2 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius
dan giromill dengan diameter 75 cm NACA 0024 chord 18 cm
panjang lengan torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s…................... 39
Tabel 4.3 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius
dan giromill dengan diameter 70 cm NACA 0024 chord 18 cm
panjang lengan torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s…................... 44
Tabel 4.4 Data hasil perhitungan model turbin angin tipe kombinasi Savonius
dan giromill dengan diameter 80 cm bentuk sudu airfoil NACA 0024
pada kecepatan angin 7,5 m/s ......................................................... 45
Tabel 4.5 Data hasil perhitungan model turbin angin tipe kombinasi Savonius
dan giromill dengan diameter 75 cm bentuk sudu airfoil NACA 0024
pada kecepatan angin 7,5 m/s. ........................................................ 47
Tabel 4.6 Data hasil perhitungan model turbin angin tipe kombinasi Savonius
dan giromill dengan diameter 70 cm bentuk sudu airfoil NACA 0024
pada kecepatan angin 7,5 m/s. ........................................................ 48
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar 2.1 Fronts and mid-latitude Cyclones ............................... 6
Gambar 2.2 Turbin angin giromill dengan tiga sudu. ......................................... 7
Gambar 2.3 Turbin angin Darrieus ..................................................................... 8
Gambar 2.4 Kincir angin Savonius ..................................................................... 9
Gambar 2.5 Turbin angin tipe propeller............................................................. 10
Gambar 2.6 Kincir angin american multiblade ................................................. 11
Gambar 2.7 Bagian-bagian yang terdapat pada sudu airfoil ............................. 12
Gambar 2.8 Betz limit pada koefisien daya dan tip speed ratio.......................... 16
Gambar 2.9 Luas sapuan turbin angin ............................................................... 18
Gambar 3.1 Rancangan model turbin angin kombinasi Savonius dan giromill.21
Gambar 3.2 Anemometer .................................................................................. 23
Gambar 3.3 Tachometer. ................................................................................... 24
Gambar 3.4 Neraca Pegas. ................................................................................ 24
Gambar 3.5 Mekanisme pengereman tampak luar ............................................. 25
Gambar 3.6 Fan Blower .................................................................................... 26
Gambar 3.7 Ukuran airfoil NACA seri 4 digit dengan panjang chord 18 cm ... 27
Gambar 3.8 Alur pelaksanaan penelitian. ......................................................... 28
Gambar 3.9 Rancangan model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan tiga variasi diameter. ........................................... 29
Gambar 3.10 Pemasangan pipa aluminium dan pipa stainless pada NACA ...... 30
Gambar 3.11 Pemasangan triplek pada konstruksi NACA .................................. 31
Gambar 3.12 Peroses pemasangan galvanum pada sudu NACA .......................... 31
Gambar 3.13 Pemasangan plat aluminium dengan sudu NACA ......................... 32
Gambar 3.14 Sudu Kincir Savonius..................................................................... 32
Gambar 3.15 Skema pengujian turbin angin kombinasi Savonius dan giromill 33
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.1 Grafik hubungan kecepatan putar turbin dengan torsi pada model
turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan diameter
80 cm. ............................................................................................ 51
Gambar 4.2 Grafik hubungan koefisien daya (Cp) dengan tip speed ratio (λ) pada
model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan
diameter 80 cm… .......................................................................... 51
Gambar 4.3 Grafik hubungan kecepatan putar turbin dengan torsi pada model
turbin angin tipe kombinasi Savonius dan giromill dengan diameter
75 cm. ............................................................................................ 53
Gambar 4.4 Grafik hubungan koefisien daya (Cp) dengan tip speed ratio (λ) pada
model turbin angin kombinasi Savonius dan giromill dengan
diameter 75 cm. ............................................................................. 54
Gambar 4.5 Grafik hubungan kecepatan putar turbin dengan torsi pada model
turbin angin tipe kombinasi Savonius dan giromill dengan diameter
70 cm ............................................................................................. 56
Gambar 4.6 Grafik hubungan koefisien daya (Cp) dengan tip speed ratio (λ) pada
model turbin angin kombinasi Savonius dan giromill dengan
diameter 70 cm. ............................................................................. 56
Gambar 4.7 Grafik hubungan torsi dengan kecepatan putar turbin angin untuk
tiga variasi diameter yang digunakan. ........................................... 58
Gambar 4.8 Grafik hubungan koefisien daya (Cp) dengan tip speed ratio (λ)
untuk ketiga variasi diameter yang digunakan. ............................. 58
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar L.1 Turbin angin model Savonius kombinasi giromill ........................ 63
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sumber daya manusia
terbesar keempat di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 264 juta jiwa. Sudah
selayaknya jumlah penduduk yang banyak tersebut di imbangi dengan pasokan
energi yang memadai. Seiring berjalannya waktu, konsumsi energi semakin
meningkat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah kebutuhan energi dari tahun
ketahun. Disisi lain penulis telah melakukan pencarian data berdasarkan
RENSTRA KESDM 2015. Di Negara yang tergolong kaya enegi terbarukan ini,
dari seluruh konsumsi bauran Energi Primer. Penulis mendapatkan data yang
membuat miris. 5% konsumsi energi yang ada dipasok menggunakan energi baru
dan terbarukan kemudian 95% konsumsi energi yang lain dapat dikatakan
menggunakan energi tidak terbarukan atau berbahan dasar fosil. Artinya mayoritas
pasokan energi yang ada sekarang ini tidak menggunakan energi terbarukan. Energi
tak terbarukan berarti masih menggunakan bahan bakar minyak bumi, gas bumi,
batu bara yang tidak ramah lingkungan. Penggunaan energi tak terbarukan ini bisa
jadi karena minimnya jumlah penelitian tentang energi terbarukan ataupun tidak
bakunya prosedur pengunaan energi terbarukan.
Energi baru dan terbarukan adalah energi yang tidak habis jika digunakan
terus menerus, sebagai contoh energi angin, energi air, energi surya, panas bumi
dan lain lain. Namun, Energi terbarukan ini memiliki kekurangan, yaitu dalam
penggunaan sebagai pembangkit listrik energi yang dihasilkan tidak bisa konstan
seperti pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Hal ini dikarenakan energi
terbarukan bergantung dengan kondisi alam, sehingga untuk menentukan
pembangkit listrik yang akan digunakan harus sesuai lingkungan yang ada disekitar.
Sumber energi angin (bayu) berasal dari pergerakan pergerakan udara akibat
perubahan temperatur udara karena pemanasan dari radiasi matahari. Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB ) adalah pembangkit listrik energi terbarukan yang
tumbuh pesat di berbagai negara maju. Adapun di Indonesia teknologi turbin angin
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang modern belum sepenuhnya dikuasai, sehingga masih dibutuhkan riset yang
intensif untuk mengembangkan turbin angin yang cocok dengan kondisi potensi
energi angin di Indonesia.
Turbin angin berdasarkan sumbu putarnya, yaitu turbin angin sumbu vertikal
dan turbin angin sumbu horisontal. Turbin angin Savonius dan giromill merupakan
turbin angin sumbu vertikal. Turbin Savonius memiliki dua sudu yang dipasang
mengintari poros yang berotasi. Sedangkan turbin angin giromill memiliki sudu
yang menyerupai kontruksi sayap pesawat terbang, yang biasa di sebut dengan
airfoil.
Dari sekian banyak model turbin angin yang ada, perlu penelitian lebih lanjut
agar didapatkan turbin yang memiliki efisiensi daya yang cukup tinggi. Model
turbin angin yang diteliti penulis adalah model turbin angin kombinasi tipe
Savonius dan giromill. Kincir Savonius memiliki diameter 60 cm, tinggi 60 cm dan
memiliki sudu berjumlah 2. Sedangkan pada turbin giromil sudu berjumlah 3
dengan NACA 0024 serta chord 18 cm dilengkapi variasi diameter 70 cm, 75 cm,
80 cm dan memiliki tinggi 80 cm. Dari peneltian ini didapatkan grafik kerja
hubungan koefisien daya vs tip speed ratio dengan cepat menuju efisiensi daya
yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini turbin Savonius berfungsi membantu
perputaran awal turbin angin pada kecepatan yang rendah.
1.2 Rumusan Masalah
Sekarang ini diperlukan turbin angin yang dapat menghasilkan listrik yang
efisien, praktis, memiliki perawatan yang mudah, serta dapat dibuat oleh
masyarakat umum sehingga dapat menjadi referensi untuk mengembangkan turbin
angin yang cocok dengan kondisi potensi energi angin di Indonesia. Bagaimanakah
merancang dan merakit model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill
pada NACA 0024 panjang chord 18 cm tersebut? Bagaimana hubungan torsi dengan
kecepatan putar pada turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill pada NACA
0024 panjang chord 18 cm? Bagaimana unjuk kerja hubungan koefisien daya vs tip
speed ratio pada turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill pada NACA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
0024 panjang chord 18 cm? Turbin angin manakah yang terbaik diantara tiga variasi
model turbin angin yang diteliti?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja dari model turbin angin
kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan variasi diameter turbin giromill 70
cm, 75 cm, 80 cm panjang chord 18 cm pada NACA 0024.
a. Membuat model turbin angin kombinasi Savonius dan giromill menggunakan
3 sudu dengan berpenampang lintang NACA 0024 panjang chord 18 cm untuk
variasi diameter turbin giromill 70 cm, 75 cm, 80 cm.
b. Mengetahui hubungan torsi dengan kecepatan putar model turbin angin tipe
kombinasi Savonius dan giromill menggunakan variasi diameter turbin
giromill 70 cm, 75 cm, 80 cm.
c. Mengetahui hubungan koefisien daya dengan tip speed ratio model turbin
angin kombinasi tipe Savonius dan giromill menggunakan variasi diameter
turbin giromill 70 cm, 75 cm, 80 cm.
d. Mengetahui model turbin angin yang terbaik diantara tiga variasi model
turbin angin yang diteliti.
1.4 Batasan Masalah
Pembuatan model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan
memperhatikan batasan-batasan sebagai berikut:
a. Model turbin angin yang dibuat menggunakan sumbu vertikal dengan
kombinasi tipe Savonius dan giromill, turbin Savonius memiliki tinggi 60 cm
dan diameter 60 cm kemudian untuk turbin giromill memiliki ketinggian 80
cm dengan variasi diameter 70 cm, 75 cm, 80 cm.
b. Model turbin angin yang dibuat adalah pengabungan 2 turbin angin yaitu
turbin angin Savonius dengan turbin angin giromill.
c. Sudu turbin angin giromill yang digunakan memiliki bentuk airfoil panjang
chord 18 cm dengan bentuk NACA 0024.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
d. Pengujian dilakukan dalam skala Laboratorium Konversi Energi, Teknik
Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
e. Pengujian model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill
mengunakan sumber angin yang berasal dari fan blower dengan kecepatan
angin diatur pada jangkauan 7,5 m/s.
f. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui koefisien daya dan tip speed ratio.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diterima dalam penelitian model turbin angin kombinasi
tipe Savonius dan giromill berpenampang lintang NACA 0024 panjang chord 18 cm
dengan variasi diameter turbin giromill 70 cm, 75 cm, 80 cm.
a. Hasil penelitian ini dapat menambah informasi mengenai unjuk kerja model
turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill berpenampang lintang
NACA 0024 panjang chord 18 cm untuk variasi diameter 70 cm, 75 cm, 80
cm.
b. Hasil penelitian ini dapat menambah referensi riset mengembangkan turbin
angin yang cocok dengan kondisi potensi energi angin di indonesia.
c. Terciptanya sumber energi listrik alternatif, berupa model turbin angin
kombinasi tipe Savonius dan giromill. Sumber energi alternatif ini tidak
berasal dari bahan fosil sehingga lebih ramah lingkungan.
`
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Angin
Energi angin merupakan sumber energi terbarukan, yang bersih dan
berlimpah. Hal ini berarti energi angin tidak akan habis seperti bahan bakar fosil.
Energi angin yang tersedia di atmosfer jumlahnya besar dan berlimpah. Energi ini
banyak digunakan untuk menghasilkan listrik dalam upaya memenuhi kebutuhan
manusia, selain itu merupakan salah satu sektor energi terbarukan dengan potensi
yang baik dimasa mendatang.
Angin terjadi karena adanya pengaruh rotasi bumi dan juga karena terdapat
perbedaan tekanan udara disekitarnya. Perbedaan tekanan tersebut terjadi karena
adanya perbedaan pemanasan oleh sinar matahari pada permukaan bumi. Angin
akan bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara tinggi menuju daerah yang
memiliki tekanan udara rendah. Pada saat udara panas maka udara akan memuai.
Udara yang memuai akan menjadi lebih ringan sehingga bergerak naik dan tekanan
udara akan turun karena berkurangnya udara. Udara dingin disekitarnya akan
bergerak menuju udara bertekanan rendah. Udara akan menyusut menjadi lebih
berat dan turun kembali. Di atas tanah udara akan menjadi panas dan akan naik
kembali. Pergerakan siklus aliran udara tersebut yang menyebabkan terjadinya
angin. Siklus aliran udara yang menyebabkan terjadinya angin dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Gambar 2.1 Fronts and Mid-latitude Cyclones
(Sumber :https://www.slideshare.net/aikyatha/fronts-and-
midlatitude-cyclones)
2.2 Kincir Angin dan Turbin Angin
Kincir angin (windmill) adalah mesin yang digunakan untuk mengkonversi
energi angin ke dalam bentuk energi lain, yang kebanyakan dalam bentuk mekanis.
Pada awalnya kincir angin dirancang untuk menggiling biji-bijian dan untuk
memompa air.
Lambat laut kincir angin didesain untuk membangkitkan listrik. Kincir angin
pembangkit listrik umumnya disebut sebagai Turbin angin (wind turbine) atau
generator angin (wind generator). Mesin angin untuk memompa air pada umumnya
disebut sebagai kincir angin (windmill).
2.3 Klasifikasi Turbin Angin
Berdasarkan sumbu putar rotor, turbin angin dapat digolongkan menjadi dua
klasifikasi utama yaitu vertical axis wind turbine (VAWT) dan horizontal axis wind
turbine (HAWT). Sedangkan apabila dilihat dari fungsi aerodinamisnya, maka rotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
turbin dibagi menjadi dua tipe. Pertama adalah tipe drag dimana memanfaatkan
gaya hambatan sebagai pengerak rotor. Kedua adalah tipe lift yang memanfaatkan
gaya angkat sebagai gaya pengerak rotor. Gaya ini terjadi akibat angin yang
melewati profil rotor.
2.3.1 Turbin Angin Sumbu Vertikal
Vertical Axis Wind Turbin (VAWT) adalah turbin angin yang pemasangan
poros utamanya tegak lurus. Pada tipe ini sangat baik digunakan pada lingkungan
yang arah anginnya tidak menentu, karena sudu yang tegak lurus terhadap arah
angin memungkinkan turbin berputar terdadap sumbu yang vertikal. Berikut ini
adalah turbin angin sumbu vertikal:
a) Turbin Angin Giromill
Turbin angin tipe giromill adalah turbin angin dengan sumbu vertikal.
konstruksi turbin angin giromill hampir sama dengan turbin angin tipe Darrieus,
yang membedakan hanyalah peletakan sudu-sudunya. Turbin angin giromill
memiliki sudu-sudu yang dipasang sejajar dengan poros utamanya dan di topang
sebuah lengan, sedangkan turbin angin Darrieus pemasangan sudu-sudu dibuat
melengkung. Turbin angin giromill memiliki kelemahan pada putaran awal yang
memerlukan kecepatan angin yang lebih tinggi, sehingga sangat tidak dianjurkan
digunakan pada daerah perkotaan yang padat penduduk dikarenakan hambatan
angin yang besar. Gambar 2.2 menunjukan bentuk turbin angin giromill.
Gambar 2.2 Turbin angin giromill dengan tiga sudu
(sumbu:https://www.youtube.com/watch?v=NfKkHJ1
qPCE)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b) Turbin Angin Darrieus
Turbin angin Darrieus adalah turbin angin sumbu vertikal berbasis lift yang
dipatenkan oleh George Darrieus pada tahun 1931, dengan menggunakan dua atau
tiga bilah melengkung atau lurus bergabung bersama di bagian atas dan bawah dan
membungkuk ke luar di tengah troposkein. Tipe Darrieus ini umumnya
memerlukan kecepatan angin yang lebih tinggi dari tipe lain untuk start up atau
awalan. Hal tersebut membuat turbin angin Darrieus memerlukan suatu penggerak
mula untuk keperluan start up tersebut. Gambar 2.3 menunjukan turbin angin
Darrieus.
Gambar 2.3 Turbin angin Darrieus
(sumber : http://www.boggawind.com/about.html)
c) Kincir Angin Savonius
Kincir angin Savonius seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.4 adalah kincir
angin sumbu vertikal berbasis drag driven devices. Diciptakan oleh insinyur
finlandia SJ Savonius pada tahun 1922 menggunakan dua pisau berbentuk “S”
untuk rotor. Kincir angin ini mampu mengawali putaran dengan sendirinya (self-
start) pada kecepatan angin rendah (<2 m/s). Torsi (juga putarannya) diakibatkan
oleh perbedaan drag diantara sudu-sudu kiri dan kanan. Kecepatan ujung terluar
sudunya tidak melebihi 2 kali kecepatan angin yang datang. Efisiensi turbin ini
relatif rendah tetapi torsinya cukup tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Gambar 2.4 Kincir angin
Savonius
Kelebihan turbin angin dengan sumbu vertikal adalah:
1. Turbin angin dapat menerima angin dari segala arah.
2. Komponen-komponen turbin angin VAWT dapat dipasang dekat tanah.
3. Sebuah turbin angin berporos vertikal bisa diletakkan lebih dekat ke tanah,
sehingga mudah dalam perawatan dan perbaikan.
4. Tidak membutuhkan struktur menara yang cukup besar.
5. Secara teoritis menggunakan sedikit material.
6. Tidak memerlukan mekanisme pengarah angin.
Kekurangan turbin angin dengan sumbu vertikal adalah:
1. Karena umumnya dipasang dekat dengan permukaan tanah, kualitas angin
yang diterima kurang bagus.
2. Gaya sentrifugal membuat sudu-sudu mengalami tegangan.
3. Kurang mampu mengawali putaran sendiri (tipe Darrieus).
4. Perlu penahan di bagian atas rotor turbin.
5. Performa dan keandalannya kurang bagus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.3.2 Turbin Angin Sumbu Horisontal
Horizontal Axis Wind Turbin (HAWT) atau turbin angin tipe horisontal
adalah turbin angin yang memiliki poros sejajar dengan arah angin. Turbin angin
ini sangat banyak digunakan karena memiliki efisiensi yang tinggi. Turbin angin
tipe ini membutuhkan penggerak untuk merubah posisi turbin angin agar sesuai
dengan arah datangnya angin. Berikut adalah contoh-contoh turbin angin sumbu
horisontal.
a) Turbin Angin Propeller
Turbin angin tipe propeller Gambar 2.5 memiliki bentuk sudu yang
menyerupai sayap pesawat. Turbin angin inilah yang hingga sekarang masih
digunakan dan layak digunakan untuk keperluan komersil, karena turbin angin tipe
ini memiliki nilai efisiensi yang sangat baik.
Gambar 2.5 Turbin angin tipe propeller
(sumberhttps://www.americangeosciences.org/critical-
issues/faq/what-are- advantages-and-disadvantages-off
shore-wind-farms)
b) Kincir Angin American Multiblade
American Multiblade Gambat 2.6 dirancang oleh Daniel Halladay pada tahun
1854, desain kincir ini memiliki jumlah sudu yang banyak dan sebuah layar untuk
merubah posisi kincir sesuai datangnya arah angin. Kincir angin ini digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
untuk memompa air tanah menuju permukaan dan kincir angin yang lebih besar
digunakan sebagai penggiling gandum dan pemotong jerami.
Gambar 2.6 Kincir angin american multiblade
(Sumber:https://www.shutterstock.com/video/clip-3328
952-multi-blade-wind-turbine---thailand-flag)
Kelebihan turbin angin dengan sumbu horisontal adalah:
1. Pemasangan turbin pada dataran tinggi atau lapang memungkinkan
berkurangnya hambatan atau turbulensi pada laju angin.
2. Memiliki kinerja lebih baik dari pada turbin angin tipe vertikal.
3. Mampu mengkonversi energi angin pada kecepatan tinggi.
4. Memiliki faktor keamanan yang baik dikarenakan posisi sudu yang berada
diatas menara.
Kekurangan turbin angin dengan sumbu horisontal adalah:
1. Membutuhkan tempat yang luas dan jauh dari pemukiman penduduk.
2. Membutuhkan mekanisme tambahan untuk membelokan turbin sesuai arah
angin.
3. Menghasilkan suara yang keras pada saat berputar.
4. Biaya pemasangan lebih mahal bila dibandingkan dengan turbin angin sumbu
vertikal.
2.4 Airfoil
Airfoil adalah bentuk dari suatu sayap pesawat yang dapat menghasilkan gaya
angkat (lift) atau efek aerodinamis ketika melewati suatu aliran udara. Airfoil
merupakan bentuk dari potongan melintang sayap yang dihasilkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perpotongan tegak lurus sayap terhadap pesawat, dengan kata lain airfoil
merupakan bentuk sayap dua dimensi seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Bagian-bagian yang terdapat pada sudu airfoil
(Sumber : www.researchgate.net/figure/Fig1-Airfoil/)
a. Leading edge adalah ujung depan dari airfoil atau sayap yang secara umum
berbentuk cembung.
b. Camber adalah besarnya jarak antara garis garis rata-rata airfoil atas dan bawah
terhadap garis tengah (chord line).
c. Thickness adalah ketebalan maksimum dari bentuk airfoil dan menunjukkan
presentasi dari chord.
d. Mean camber line merupakan garis pertengahan yang membagi antara
permukaan atas airfoil dan permukaan bawah pada airfoil.
e. Chord adalah perpanjangan dari chord line mulai dari leading edge hingga
trailing edge. Dengan kata lain, chord adalah karakteristik dimensi
longitudinal dari suatu airfoil.
f. Chord line adalah garis lurus yang menghubungkan leading edge dan trailing
edge.
g. Tralling edge adalah bentuk dari bagian paling ujung airfoil atau sayap yang
secara umum berbentuk runcing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.5 NACA (National Advisory Committee for Aeronautics)
NACA airfoil adalah salah satu bentuk bodi aerodinamika sederhana yang
berguna untuk dapat memberikan gaya angkat tertentu terhadap suatu bodi lainnya
dan dengan bantuan penyelesaian matematis sangat memungkinkan untuk
memprediksi berapa besarnya gaya angkat yang dihasilkan oleh suatu bodi airfoil.
Hingga saat ini banyak kemajuan airfoil dilakukan diberbagai negara, namun hasil
riset NACA yang paling terkemuka. Pengujian yang dilakukan NACA lebih
sistematik dengan membagi pengaruh efek kelengkungan dan distribusi ketebalan
atau thickness serta pengujiannya dilakukan pada bilangan reynold yang lebih
tinggi dibanding yang lain. NACA memiliki beberapa bentuk airfoil sesuai dengan
NACA seri, sebagai contoh dapat dilihat sebagai berikut:
a. NACA Seri 4 Digit
Sekitar tahun 1932 NACA melakukan pengujuan beberapa bentuk airfoil yang
dikenal dengan NACA seri 4 digit. Distribusi kelengkungan dan ketebalan NACA
seri empat itu diberikan berdasarkan satu persamaan. Distribusi tidak dipilih
berdasarkan teori, tetapi diformulasikan berdasarkan pendekatan bentuk sayap yang
efektif biasa digunakan saat itu, seperti yang dikenal airfoil Clark Y.
b. NACA Seri 5 Digit
Pengembangan airfoil NACA 5 digit dilakukan sekitar tahun 1935 dengan
mengunakan distribusi ketebalan yang sama dengan seri empat digit. Garis
kelengkungan rata-rata (mean camber line) seri ini berbeda dibandingkan seri
empat digit. Perubahan dilakukan dalam rangka menggeser maksimum camber
kedepan sehingga dapat dapat meningkatkann CL maksimum. Jika dibandingkan
ketebalan (thickness) dan camber, seri ini memiliki nilai CL maksimum 0,1 hingga
0,2 lebih tinggi dibandingkan seri empat digit. Sistem penomoran seri lima digit ini
berbeda dengan seri empat digit. Pada seri ini, digit pertama dikalikan 3/2 kemudian
dibagi sepuluh memberikan nilai desain koefisien lift.
c. NACA Seri 6 Digit
Airfoil NACA seri 6 didesain untuk mendapatkan kombinasi drag.
Kompresibelitas, dan performa CL maksimum yang sesuai keinginan. Berapa
persyaratan ini saling kontradiktif satu dan lainnya, sehingga tujuan utama desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
airfoil ini adalah mendapatkan drag sekecil mungkin. Geometri seri 6 ini
diturunkan dengan menggunakan metode teoritis yang telah dikembangkan dengan
menggunakan matematika lanjut guna mendapatkan bentuak geometri yang dapat
menghasilkan distribusi tekanan sesuai keinginan.
2.6 Rumus Perhitungan
2.6.1 Daya Angin
Energi yang terdapat pada angin merupakan energi kinetik, sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Ek= 1 𝑚𝑣2
2 (2.1)
dengan:
Ek adalah Energi kinetik (Joule)
m adalah massa udara (Kg)
v adalah kecepatan angin (m/s)
Daya adalah energi persatuan waktu, sehingga dapat dituliskan sebagai
berikut:
Pin= 1 ṁ𝑣2
2 (2.2)
dengan:
Pin adalah daya angin (watt)
ṁ adalah massa udara persatuan waktu (kg/s)
ṁ=ρAv (2.3)
dengan:
ρ adalah massa jenis udara (Kg/m³)
A adalah luas penampang yang membentuk sebuah lingkungan (m²)
Dengan menggunakan Persamaan (3), sehingga daya angin (Pin) dapat
dihitung menggunkan rumusan sebagai berikut:
Pin = 1
(𝜌𝐴𝑣)𝑣2 2
(2.4)
Sehingga dapat disederhanakan sebagai berikut:
Pin = 1 𝜌𝐴𝑣³
2
(2.5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.6.2 Torsi Turbin Angin
Torsi adalah momen puntir yang terdapat pada poros yang dihasilkan oleh
gaya dorong yang terdapat pada poros, dimana gaya dorong ini memiliki jarak
terhadap sumbu putar, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut.
T = F.l (2.6)
dengan :
T adalah torsi dinamis yang dihasilkan dari putaran poros (N.m)
F adalah gaya pada poros akibat puntiran (N)
l adalah jarak lengan torsi dari poros (m)
2.6.3 Daya Turbin Angin
Daya turbin angin adalah daya yang dihasilkan oleh poros turbin angin akibat
daya angin yang menghantam sudu-sudu pada turbin angin sehingga sudu turbin
angin bergerak melingkar. Daya yang dihasilkan oleh sudu turbin angin yang
berputar adalah:
Pout = T (2.π.n/60) (2.7)
dengan:
Pout adalah daya yang dihasilkan turbin angin (watt)
T adalah torsi (N.m)
n adalah putaran poros turbin (rpm)
Berdasarkan penelitian daya angin yang melintasi sudu-sudu pada turbin
angin. Berdasarkan penelitaian yang dilakukan pada tahun 1919 oleh seorang
fisikawan asal Jerman, Albert Betz, menyimpulkan dari semua jenis turbin angin
efisiensi maksimum yang dihasilkan adalah 59,3% dan penemuan ini dinamakan
dengan Betz Limit. Seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 2.8 Betz limit pada koefisien daya dan tip speed ratio
(Sumber:http://mragheb.com/NPRE%20475%20Wind%20P
ower%20Systems/Optimal%20Rotor%20Tip%20Speed%20
Ratio.pdf)
2.6.4 Koefisien Daya (Power Coefficient)
Koefisien daya adalah perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh turbin
angin dengan daya yang tersedia oleh angin sehingga bisa dirumuskan sebagai
berikut:
Cp = 𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑃𝑖𝑛 (2.8)
dengan
Cp adalah koefisien daya
Pout adalah daya yang dihasilkan oleh turbin angin (watt)
Pin adalah daya yang tersedia oleh angin (watt).
2.6.5 Tip Speed Ratio
Tip Speed Ratio adalah perbandingan antara kecepatan di ujung sudu turbin
angin dengan kecepatan anginya sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
vt= ω.r
dengan :
Vt adalah kecepatan ujung sudu
ω adalah kecepatan sudut (rad/detik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
r adalah jari-jari turbin angin (m)
Dengan demikian tip speed ratio dapat dirumuskan sebagai berikut: 2.𝜋𝑟𝑛
λ =
dapat disederhanakan sebagai berikut:
60.𝑣
𝜋𝑟𝑛 λ =
30.𝑣 (2.9)
dengan:
λ adalah tip speed ratio
r adalah jari-jari turbin (m)
n adalah kecepatan putar poros turbin angin (rpm)
v adalah kecepatan angin (m/s)
2.7 Luas Sapuan
Area sapuan atau swept area adalah area di mana bilah rotor dari turbin
angin berputar, seperti yang terlihat ketika berhadapan langsung dengan pusat bilah
rotor. Output daya dari turbin angin secara langsung berkaitan dengan area sapuan
bilahnya. Semakin besar diameter bilahnya, semakin banyak kekuatan yang mampu
diambil dari angin. Semakin besar baling-balingnya, semakin kuat mereka harus
menahan tingkat sentrifugal dan siklus beban gravitasi yang berbeda-beda.
Luas sapuan atau swept area dapat dicari dengan mengukur luas muka dari
turbin angin yang dibuat oleh rotor turbin angin saat berputar. Gambar 2.9
menunjukan luas sapuan turbin angin. Di bawah ini adalah rumus perhitungan
swept area.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 2.9 Luas sapuan turbin angin
(sumber : http://www.heiner-doerner-windenergie.de/ comp1.jpg) A=h.d (2.10)
2.8 Jumlah sudu (n)
Untuk turbin angin giromill, torque ripple dapat dikurangi jika jumlah
sudunya yang digunakan tiga atau lebih. Dilain sisi, variasi pembebanan yang
merata pada turbin angin diperoleh apabila menggunakan sudu yang berjumlah tiga
atau lebih. Untuk jenis micro vertical axis wind turbine jumlah sudu optimal yang
bias digunakan pada umumnya yaitu tiga sudu .
2.9 Solidity
Solidity adalah perbandingan antara luas sudu dengan luas sapuan rotor.
Solidity dapat dihitung menggunakan persamaan,
Solidity=𝐵𝑙𝑎𝑑𝑒 𝑎𝑟𝑒𝑎
= 𝑛𝑥𝑐
𝑅𝑜𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝐷 (2.11)
dengan D adalah diameter turbin angin, n adalah jumlah sudu dan c adalah panjang
chord sudu turbin angin (Kokas dkk, 2004).
Nilai solidity berpengaruh pada material yang digunakan untuk membuat
turbin angin dikarenakan berubahnya luasan turbin angin, kecepatan putar turbin
angin semakin meningkat begitu juga sebaliknya, kemudian torsi yang dihasilkan
oleh turbin angin akan semakin tinggi apabila niali solidity juga meningkat (Kirke,
1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.10 Tinjauan Pustaka
Giromill sangat terkenal untuk bentuk dan desain sudu yang sederhana
(Mathew, 2006), perbedaan turbin angin giromill dengan Darrieus terletak pada
sudu yang melengkung dari sumbu atas dan bawah, untuk perbedaan dengan H-
Rotor adalah batang penyangga sudu yang diletakan diporos utama. Beberapa
penelitian yang dilakukan dengan turbin angin giromill menggunakan bentuk sudu
airfoil yang simetris seperti NACA 0015 dan NACA 0018, mendapatkan daya output
yang besar di tip speed ratio (λ) yang rendah (Prathamesh Despande et al , 2013).
Cara kerja turbin angin giromil berbeda dengan turbin angin Darrieus, angin yang
datang akan langsung mendorong sudu, sudu yang aerodinamis akan lebih
berpengaruh terhadap gaya dorong sudu (Richard Smith, 2007).
Pada tahun 2010 telah dilakukan penelitian mengenai unjuk kerja kincir angin
giromill dengan sudu NACA 0024, NACA 4420 dan NACA 4520. Penelitian ini
dilakukan oleh El-Samanaudy, Ghorab dan Youssef meneliti tentang pengaruh
variasi sudu pemasangan, jumlah sudu dan panjang chord. Dalam penelitian ini
didapatkan koefisien daya maksimal sebesar 25% pada tip speed ratio 1,4 dengan
menggunakan sudu tipe airfoil simetris NACA 0024 dengan variasi sudu
pemasangan 10˚, panjang chord 15 cm dan menggunakan empat sudu. Pada
penggunaan sudu non simetris NACA 4420 menghasilkan koefisien daya maksimal
16% pada tip speed ratio 1,2 dan pada pengujian sudu airfoil NACA 4520 diperoleh
koefisien daya maksimal 13% pada tip speed ratio 1,1.
Untuk membandingkan efek sudu airfoil NACA 4420 dibandingkan NACA
0024 pada parameter yang sama dengan radius turbin 40 cm, panjang chord 15 cm,
sudut pitch 10˚ dan empat bilah. Koefisien daya maksimal yang diperoleh adalah
15% sehingga pengaruh dari jumlah sudu telah diteliti dengan menggunakan dua,
tiga dam empat bilah pada sudut Pitch 0˚ dan parameter yang sama dengan ratio
turbin 40 cm, panjang chord 15 cm dan tip airfoil NACA 0024. Daya maksimal yang
diperoleh menurun secara signifikan saaat menurunkan jumlah pisau dari empat
menjadi dua bilah. Dalam penelitian yang dilakukan oleh El-Samanaudy, Ghorab
dan Yosef dapat disimpulkan bahwa, penggunaan sudu airfoil simetris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menghasilkan koefisien yang lebih tinggi dibandingkan dengan sudu airfoil non
simetris.
Pada tahun 2016, B. Maswasano Gautama meneliti tentang turbin angin
giromill dengan variasi jumlah sudu dan diameter model airfoil (NACA 0015)
dengan panjang chord 15 cm. Dalam penelitian ini diperlukan kecepatan angin yang
cukup besar yaitu 8,5 m/s untuk memutar turbin angin untuk mencapai daya
maksimal 13%.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Indra Siregar pada tahun 2012
menggunakan tipe turbin angin H-Rotor dengan metode penampang airfoil NACA
0018 variasi penelitian dalam kecepatan angin 3 m/s dan 2,67% dan sudu pitch
angel 15°, 20°, 25° dengan pembebanan 300, 200, dan 50 gram. Pada penelitian ini
diperoleh koefisien daya maksimum 7,8 % pada tip speed ratio(λ) 1,25 dengan
variasi kecepatan angin 3 m/s menggunakan tiga sudu dan pada pitch angel 15°.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan merupakan model turbin angin kombinasi
tipe Savonius dan giromill. Perancangan sudu yang dilakukan menggunakan model
NACA 0024 dengan panjang chord 18 cm. Pemilihan model sudu airfoil NACA
tersebut dikarenakan bentuk yang simetris. Menurut penelitian yang dilakukan
Samanaudy, Ghorab dan Youssef model turbin angin tipe giromill menggunakan
sudu airfoil simetris memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibanding yang non
simetris. Turbin angin Savonius dirancang berfungsi untuk membantu perputaran
awal turbin angin pada kecepatan yang rendah. Turbin Savonius dirancang
memiliki diametar 60 cm dengan tinggi 60 cm. Dibawah ini merupakan
perancangan model turbin angin tipe kombinasi Savonius dan giromill yang
ditunjukan Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Rancangan model turbin angin
kombinasi Savonius dan giromill
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3.2 Alat dan Bahan Pembuatan Turbin Angin
Dalam proses pembuatan turbin angin model kombinasi Savonius dan
giromill adalah :
3.2.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan turbin angin model
kombinasi Savonius dan giromill adalah:
a. Mistar Besi dan Meteran
b. Gunting Galvanum
c. Mesin Bor
d. Obeng
e. Palu
f. Pisau Cutter
g. Kunci Pas
h. Kapi
i. Lakban dan Paper Tape
j. Sekrup
k. Mur
l. Baut
m. Ring
n. Plat Aluminium
o. Karet
3.2.2 Bahan
a. ply wood atau papan triplek
b. Kayu Pinus
c. Pipa Aluminium dan Pipa Stainless
d. Pipa Besi
e. Galvanum
f. Kawat
g. Lem
h. Amplas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3.2.3 Alat Bantu Penelitian
Dalam proses pengambilan data, diperlukan alat bantu, antara lain sebagai
berikut:
a. Anemometer
Anemometer digunakan sebagai alat pengukur kecepatan angin, satuan dapat
di sesuaikan dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini menggunakan satuan m/s.
Gambar 3.2 menujukan anemometer.
Gambar 3.2 Anemometer
b. Tachometer
Tachometer digunakan sebagai pengukur kecepatan putar poros turbin angin
dengan satuan yang dapat diatur sesuai kebutuhan, untuk penelitian ini
menguunakan satuan rpm. Seperti yang ditunjukan pada Gambar 3.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 3.3 Takometer
c. Neraca Pegas
Neraca pegas digunakan untuk mengukur gaya pengimbang saat dilakukan
pembebanan dengan mekanisme pengereman, dalam penelitian digunakan satuan
Newton (N). Gambar menampilkan neraca pembebanan yang digunakan dalam
penelitian.
Gambar 3.4 Neraca Pegas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Mekanisme Pembebanan
Poros Turbin yang berputar diberi pembebanan, pembebanan berupa
mekanisme pengereman, dimana karet beban diberikan pada bagian tuas.
Mekanisme pembebanan dilakunan berangsur hingga turbin angina berhenti
berputar. Seperti ditunjukan pada Gambar 3.5
Gambar 3.5 Mekanisme pengereman tampak luar
e. Fan Blower
Fan Blower berfungsi sebagai penyedia daya angin (menggantikan angin
yang ada di alam) memberikan hembusan udara. Dengan menggunakan fan blower
kecepatan putar dapat diatur menggunakan invertor untuk mengatur kecepatan
angin. Kecepatan angin dapat ditingkatkan kecepatan putarnya ataupun di turunkan
tingkat kecepatan putarnya. Gambar 3.6 menunjukan Fan Blower.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 3.6 Fan Blower
3.3 Variasi Penelitian
Variasi penelitian yang digunakan adalah:
a. Variasi diameter sudu 70 cm, 75 cm, dan 80 cm menggunakan bentuk airfoil
simetris NACA 0024.
b. Variasi pembebanan dari tanpa beban hingga beban maksimal yang dapat
diterima turbin angin.
Variasi yang dicatat adalah :
a. Diameter turbin angin (m).
b. Kecepatan putar turbin angin (rpm).
c. Beban pengimbang (N).
3.4 Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, yang dilakukan di
Laboratorium Konversi Energi Teknik Mesin, Faskultas Sains dan Teknologi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. NACA yang digunakan dalam penelitian
memiliki penampang airfoil 0024 dengan panjang chord 18 cm, Seperti ditunjukan
dalam Gambar 3.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Seris A (thickness) B (Chord)
NACA 0024 4,32cm 18 cm
Gambar 3.7 Ukuran airfoil NACA 0024 seri 4 digit dengan
panjang chord 18 cm.
3.5 Tata Cara Penelitan
3.5.1 Alur Pelaksanaan Penelitian
Alur penelitian mengikuti alur penelitian seperti diagram alir yang tertera
pada diagram alir Gambar 3.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Uji coba turbin angin
Benar
Pengujian dan pengambilan data (kecepatan angin,
kecepatan putar turbin angin dan beban pengimbang)
Perakitan model turbin angin kombinasi tipe
Savonius dan giromill
Persiapan komponen turbin angin, bahan,
dan alat ukur Ulang
Pengolahan data untuk mengetahui hubungan antara tip
speed ratio dengan koefisien daya.
Pembuatan skripsi
Selesai
Gambar 3.8 Alur pelaksanaan penelitian
Mulai
Perancangan model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan bentuk sudu NACA 0024 panjang chord 18
cm variasi diameter 70 cm, 75 cm, 80 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3.5.2 Perancangan Turbin Angin Kombinasi Savonius dan Giromill
Model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill yang dibuat
memiliki ketentuan sebagai berikut sepeti ditunjukan pada Gambar 3.9
3.5.2.1 Turbin Giromill
a. Diameter turbin angin giromill : 70 cm, 75 cm, 80 cm.
b. Tinggi turbin angin : 80 cm.
c. Bentuk sudu : NACA 0024.
d. Panjang sudu chord : 18 cm.
3.5.2.2 Kincir Savonius
a. Diameter turbin angin Savonius : 60 cm.
b. Tinggi turbin angin : 60 cm.
Gambar 3.9 Rancangan model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill
dengan tiga variasi diameter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3.5.3 Pembuatan Turbin Angin Model Kombinasi Savonius dan Giromill
Langkah-Langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan model turbin
angin model kombinasi Savonius dan giromill:
a. Pembelian material dan bahan bahan yang akan digunakan sebagai model
turbin angin kombinasi Savonius dan giromill.
b. Pembuatan pola dan pemotongan pada papan kayu, papan triplek yang akan
digunakan sebagai turbin angin.
c. Pengeliman papan triplek yang akan digunakan sebagai dudukan pada model
turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill.
d. Pengamplasan papan kayu yang telah di lem agar didapatkan papan yang halus
yang dapat mempermudah dalam proses pengecetan.
e. Pengeboran sudu, papan, plat aluminium yang sudah di cutting.
f. Pemasangan pipa aluminium dan pipa Stainless pada NACA 0024 chord 18 cm.
Seperti yang ditunjukan dalam Gambar 3.10 Pemasangan pipa aluminium dan
pipa Stainless pada NACA
Gambar 3.10 Pemasangan pipa aluminium dan pipa Stainless pada NACA
g. Pemasangan triplek pada konstruksi sudu NACA 0024 chord 18 cm. Seperti
yang ditunjukan dalam Gambar 3.11 pemasangan triplek pada konstruksi
NACA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 3.11 Pemasangan triplek pada konstruksi NACA
h. Pemasangan galvanum pada sudu berpenampang lintang NACA 0024 panjang
chord 18 cm. Gambar 3.12 menampilkan proses pemasangan seng pada sudu.
Gambar 3.12 Peroses pemasangan galvanum pada sudu NACA
i. Pemasangan plat aluminium dengan sudu berpenampang NACA 0024 panjang
chord 18 cm. seperti ditunjukan pada Gambar 3.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 3.13 Pemasangan plat aluminium dengan sudu NACA
j. Pembuatan plat besi penyangga pada turbin angin giromill dan pengeboran plat
besi penyangga.
k. Pemotongan tromol sepeda yang akan digunakan pada dudukan freewheel pada
turbin angin Savonius.
l. Pembuatan turbin Savonius dengan memasang seng pada papan triplek
setengah lingkaran. Seperti ditunjukan pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Sudu kincir Savonius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
m. Pemasangan freewhell pada bantalan kayu Savonius, dan perakitan Savonius
n. Pengelasan freewhell dengan batang besi
o. Pengecetan model turbin angin kombinasi tipe tipe Savonius dan giromill.
p. Perangkaian turbin angin Savonius dan turbin angin giromill.
3.5.4 Sistematis Pengambilan Data
Untuk mempermudah memahami proses pengambilan data pada model turbin
angin kombinasi tipe Savonius dan giromill, disajikan skematis peletakan alat ukur
saat pengambilan data seperti pada Gambar 3.15
Gambar 3.15 Skema pengujian turbin angin kombinasi Savonius dan giromill
Keterangan pada Gambar 3.15
a. Fan Blower
Angin yang berada dibelakang fan blower dihembuskan ke depan dengan
Fan Blower. Sehingga angin berhembus dari fan blower menuju turbin angin.
Kecepatan putar fan blower dapat diatur dengan invertor.
b. Tiang anemometer
Angin yang berhembus dapat dideteksi kecepatannya dengan indikator
Anemometer. Diusahakan kecepatan angin yang berhembus sesuai dengan
kecepatan angin yang diinginkan dalam pengambilan data.
c. Sistim pengereman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Poros turbin angin yang berputar diberi mekanisme pengereman, adanya
pengereman menyebabkan torsi, besarnya torsi dapat dihitung dengan cara gaya
tangensial dikali panjang lengan torsi. Besarnya gaya tangensial dapat dilihat pada
neraca pegas. Mekanisme pembebanan yang dilakukan berangsur-angsur hingga
turbin angin berhenti.
3.5.5 Prosedur Pengambilan Data
Prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan data dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
a. Pengambilan data dilakukan di Laboratorium Konversi Energi, Teknik Mesin,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Pengambilan data dilakukan secara bergantian sesuai variasi yang digunakan
yaitu model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill menggunakan
sudu airfoil berpenampang lintang NACA 0024 panjang chord 18 cm diameter
70 cm, 75 cm, 80 cm. Kecepatan angin yang digunakan 7,5 m/s.
b. Meletakan alat bantu penelitian pada tempat yang sudah ditentukan, seperti
memasang anemometer dan diletakan didepan turbin angin.
c. Menyalakan fan blower lalu untuk mendapatkan kecepatan angin 7,5 m/s
dengan cara mengatur inverter untuk menambah atau mengurangi kecepatan
putar fan blower.
d. Jika kecepatan angin sudah sesuai langkah selanjutnya mengatur sistim
pembebanan.
e. Untuk menambah pembebanan dilakukan dengan cara penamenambah karet
beban.
f. Jika semua dianggap sudah sesuai dengan keinginan lakukan pengambilan
data.
g. Lakukan pengambilan data kecepatan putar poros turbin angin (n) setiap
dilakukan penambahan beban, pengukuran dilakukan pada bagian poros yang
sudah diberi lakban aluminium foil dengan menggunakan tachometer.
h. Lakukan pengambilan data pengukuran beban (N) dari tanpa beban (beban nol)
hingga beban maksimal atau hingga turbin angin berhenti.
i. Lakukan pengulangan pengujian hingga 3 kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
j. Selanjutnya lakukan pengulangan dari langkah (d) hingga (j) dengan variasi
diameter turbin yang berbeda.
3.6 Cara Pengolahan Data dan Menampilkan Hasil
Cara yang digunakan untuk mengolah data dan menampilkan hasil adalah
sebagai berikut:
a. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dimasukan ke dalam Tabel 3.1
b. Jika gaya pengimbang sudah diketahui dan jarak lengan torsi sudah di ketahui
maka torsi (N.m) dapat dicari dengan Persaman (2.6).
c. Setelah kecepatan angin (v) sudah didapatkan dari pengukuran menggunakan
anemometer dan luas penampang turbin angin (A) sudah didapat maka daya
angin (Pin) maka dapat dihitung dengan persaman (2.5).
d. Untuk mengetahui daya turbin angin (Pout) terlebih dahulu harus menghitung
kecepatan sudu (ω), selanjutnya dapat dikali dengan beban torsi (N.m).
e. Dengan membandingkan kecepatan yang terjadi pada ujung sudu (vt) dengan
kecepatan angin (v) dapat digunakan untuk menghitung tip speed ratio (λ)
sesuai dengan Persaman (2.9).
f. Untuk menghitung koefisien daya dapat dilakukan dengan cara
membandingkan daya turbin angin (Pout) dengan daya angin (Pin).
g. Jika perhitungan sudah selesai dilakukan maka dapat dilakukan pembuatan
grafik untuk mengetahui karakteristik turbin angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Dalam penelitian model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill
berpenampang lintang NACA 0024 panjang chord 18 cm untuk variasi diameter
turbin angin giromil 70 cm, 75 cm, 80 cm mendapati hasil data meliputi putaran
poros (rpm) dan gaya pengimbang (N).
Penelitian ini dilakukan dengan tiga kali pengambilan data pada setiap
variasi, setelah itu dilakukan perhitungan rata-rata pada setiap variasi. Untuk hasil
rata-rata model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan diameter
80 cm NACA 0024 chord 18 cm disajikan pada Tabel 4.1, hasil rata-rata model
turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan diameter 75 cm NACA
0024 chord 18 cm disajikan pada Tabel 4.2. hasil rata-rata model turbin angin
kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan diameter 70 cm NACA 0024 chord 18
cm disajikan pada Tabel 4.3.
Dalam pengambilan data untuk mengetahui gaya pengimbang dilakukan
mengunakan neraca pegas dengan satuan newton (N) dengan toleransi pengukuran
0,01 newton (N).
Tabel 4.1 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan diameter 80 cm NACA 0024 chord 18 cm panjang lengan
torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s
No.
Gaya Pengimbang [N]
Putaran Poros [rpm]
1
0,00 235
0,00 231
0,00 232
2
0,60 214
0,60 216
0,60 218
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 4.1 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan diameter 80 cm NACA 0024 chord 18 cm panjang
lengan torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s (lanjutan)
No.
Gaya Pengimbang [N]
Putaran Poros [rpm]
3
0,75 213
0,75 212
0,75 211
4
0,85 210
0,85 211
0,85 205
5
0,95 208
0,95 207
0,95 201
6
1,15 204
1,15 202
1,15 194
7
1,25 192
1,25 194
1,25 191
8
1,30 192
1,30 192
1,30 187
9
1,45 181
1,45 178
1,45 179
10
1,65 178
1,65 178
1,65 173
11
1,70 174
1,70 173
1,70 170
12
1,80 154
1,80 163
1,80 160
13
1,85 149
1,85 160
1,85 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 4.1 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan diameter 80 cm NACA 0024 chord 18 cm panjang
lengan torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s (lanjutan)
No.
Gaya Pengimbang [N]
Putaran Poros [rpm]
14
2,05 148
2,05 153
2,05 153
15
2,15 142
2,15 145
2,15 144
16
2,50 136
2,50 144
2,50 145
17
2,65 120
2,65 133
2,65 130
18
2,70 111
2,70 128
2,70 128
19
2,80 82
2,80 114
2,80 117
20
2,85 59
2,85 106
2,85 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 4.2 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius
dan giromill dengan diameter 75 cm NACA 0024 chord 18 cm panjang
lengan torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s
No.
Gaya Pengimbang [N]
Putaran Poros [rpm]
1
0,00 236
0,00 238
0,00 239
2
0,70 218
0,70 219
0,70 213
3
1,10 203
1,10 195
1,10 194
4
1,30 197
1,30 189
1,30 183
5
1,35 194
1,35 181
1,35 178
6
1,50 179
1,50 170
1,50 169
7
1,60 169
1,60 160
1,60 163
8
1,65 157
1,65 161
1,65 157
9
2,15 129
2,15 137
2,15 140
10
2,20 126
2,20 134
2,20 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 4.2 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius
dan giromill dengan diameter 75 cm NACA 0024 chord 18 cm panjang
lengan torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s (lanjutan)
No
Gaya Pengimbang [N]
Putaran Poros [rpm]
11
2,25 109
2,25 133
2,25 136
12
2,30 97
2,30 125
2,30 133
13
2,35 83
2,35 119
2,35 124
14
2,40 33
2,40 109
2,40 121
Tabel 4.3 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius
dan giromill dengan diameter 70 cm NACA 0024 chord 18 cm panjang
lengan torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s
No
Gaya Pengimbang [N]
Putaran Poros [rpm]
1
0,00 241
0,00 241
0,00 240
2
0,70 210
0,70 204
0,70 217
3
0,85 209
0,85 200
0,85 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 4.3 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius
dan giromill dengan diameter 70 cm NACA 0024 chord 18 cm panjang
lengan torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s (lanjutan)
No
Gaya Pengimbang [N]
Putaran Poros [rpm]
4
0,95 204
0,95 199
0,95 201
5
1,05 196
1,05 196
1,05 191
6
1,10 187
1,10 191
1,10 190
7
1,20 174
1,20 165
1,20 188
8
1,30 161
1,30 157
1,30 179
9
1,95 136
1,95 134
1,95 135
10
2,00 123
2,00 132
2,00 128
11
2,05 117
2,05 112
2,05 112
12
2,10 106
2,10 99
2,10 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4.3 Hasil pengambilan data model turbin angin kombinasi tipe Savonius
dan giromill dengan diameter 70 cm NACA 0024 chord 18 cm panjang
lengan torsi 20 cm kecepatan angin 7,5 m/s (lanjutan)
No
Gaya Pengimbang [N]
Putaran Poros [rpm]
13
2,15 103
2,15 88
2,15 91
14
2,20 78
2,20 67
2,20 48
15
2,25 49
2,25 53
2,25 32
4.2 Pengolahan Data dan Perhitungan
Dalam perhitungan data diambil dari Tabel 4.1 pada langkah percobaan
pertama dan pembebanan tujuh. Sedangkan untuk pengolahan data menggunakan
beberapa asumsi untuk mempermudah dalam proses perhitungan, sebagai berikut:
a. Panjang lengan torsi :20 cm
b. Masa jenis udara :1,18 kg/m³
c. Luas tangkap angin :0,640 m²
d. Kecepatan angin :7,5 m/s
4.2.1 Perhitungan Torsi
Dalam perhitungan torsi sebagai contoh diambilkan data pada Tabel 4.1
pembebanan ke tujuh dan langkah percobaan pertama dalam percobaan turbin angin
dengan variasi diameter 80 cm NACA 0024 chord 18 cm. Data yang diperoleh gaya
pengimbang (F) sebesar 1,25 N dan panjang lengan torsi (l) 0,2 m.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Torsi dapat dihitung menggunakan Persamaan (2.6) sebagai berikut:
T =F.l
=(1,25N).(0,2m)
=0,25 N.m
Jadi torsi yang dihasilkan pada percobaan tersebut adalah 0,25 N.m
4.2.2 Perhitungan Daya Angin
Dalam perhitungan daya angin, sebagai contoh diambil dari data Tabel 4.1
langkah percobaan pertama dan pembebanan ketujuh dalam percobaan turbin angin
dengan variasi diameter 80 cm NACA 0024 chord 18 cm. Pada percobaan ini
diketahui luas tangkap angin (A) sebesar 0,640 m², kecepatan angin (v) 7,5 m/s dan
massa jenis udara (ρ) 1,18 kg/m³. Jika sudah diketahui variasi tersebut maka daya
angin dapat dihitung sesuai Persamaan (2.5) sebagai berikut:
Pin=1ρAv³
2
=(1).(1,18
kg).(0,640 m²).(7,5
m)
3
2 m³ s
=159,3 watt
Jadi daya yang dihasilkan sebesar 159,3 watt
4.2.3 Perhitungan Daya Turbin Angin
Untuk menghitung daya turbin angin data yang digunakan diambil pada Tabel
4.1 langkah percobaan pertama dan pembebanan tujuh dalam percobaan turbin
angin dengan variasi diameter 80 cm NACA 0024 chord 18 cm. Diperoleh
kecepatan putar poros (n) sebesar 192 rpm. Untuk mengetahui besarnya daya turbin
angin terlebih dahulu mengetahui kecepatan sudu turbin angin (ω) dan Torsi (T)
sebesar 0,25 N.m, jika sudah diketahui semua variabel dapat dihitung sesuai
Persamaan (2.7) sebagai berikut :
Pout =T (2.π.n
) 60
=0,25. π.n
( ) 30
=0,25.(π.192
) 30
=5,02 watt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Jadi daya turbin angin yang dihasilkan sebesar 5,02 watt
4.2.4 Perhitungan Tip Speed Ratio
Untuk menghitung tip speed ratio data diambil dari Tabel 4.1 langkah
percobaan pertama dan pembebanan ketujuh dalam percobaan turbin angin dengan
variasi diameter 80 cm NACA 0024 chord 18 cm. Diperoleh jari-jari turbin angin
(r) sebesar 0,40 cm, kecepatang putar poros turbin angin (n) sebesar 192 rpm dan
kecepatan angin (v) sebesar 7,5 m/s. Untuk mengetahui nilai tip speed ratio (λ)
dapat dihitung sebagai berikut dengan persamaan (2.9) sebagai berikut: 𝜋𝑟𝑛
λ = 30.𝑣
=𝜋.0,40.192
30.7,5
=1,07
Jadi tip speed ratio yang dihasilkan sebesar 1,07
4.2.5 Perhitungan Koefisien Daya
Dalam perhitungan koefisien daya (Cp) data diambil dari Tabel 4.1 langkah
percobaan pertama dan pembebanan ketujuh dalam dalam percobaan turbin angin
dengan variasi diameter 80 cm NACA 0024 chord 18 cm. Diperoleh nilai daya angin
(Pin) sebesar 159,3 watt dan daya turbin angin (Pout) sebesar 5,02 watt. Untuk
menghitung nilai koefisien daya (Cp) dapat dilakukan sesuai persamaan (2.8)
sebagai berikut:
Cp =𝑃𝑜𝑢𝑡
100% 𝑃𝑖𝑛
=5,02
100% 159,3
=3,15%
Jadi koefisien daya yang dihasilkan sebesar 3.15%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4.3 Hasil Perhitungan
Tabel 4.4 Data hasil perhitungan model turbin angin kombinasi tipe Savonius
dan giromill dengan diameter 80 cm bentuk sudu airfoil NACA 0024
pada kecepatan angin 7,5 m/s.
No
Gaya
Pengimbang
(F)
Putaran
Poros (n)
Kecepatan
sudut (ω)
Beban
torsi
(T)
Daya
output
Pout
Tip
speed
ratio (λ)
Koefisien
daya Cp
(N) (rpm) (rad/s) N.m watt (%)
1
0,00 235 24,6 0 0,00 1,31 0,000
0,00 231 24,2 0 0,00 1,29 0,000
0,00 232 24,3 0 0,00 1,30 0,000
2
0,60 214 22,4 0,12 2,69 1,19 1,687
0,60 216 22,6 0,12 2,71 1,21 1,703
0,60 218 22,8 0,12 2,74 1,22 1,719
3
0,75 213 22,3 0,15 3,34 1,19 2,099
0,75 212 22,2 0,15 3,33 1,18 2,089
0,75 211 22,1 0,15 3,31 1,18 2,080
4
0,85 210 22,0 0,17 3,74 1,17 2,346
0,85 211 22,1 0,17 3,75 1,18 2,357
0,85 205 21,5 0,17 3,65 1,14 2,290
5
0,95 208 21,8 0,19 4,14 1,16 2,597
0,95 207 21,7 0,19 4,12 1,16 2,584
0,95 201 21,0 0,19 4,00 1,12 2,509
6
1,15 204 21,4 0,23 4,91 1,14 3,083
1,15 202 21,1 0,23 4,86 1,13 3,053
1,15 194 20,3 0,23 4,67 1,08 2,932
7
1,25 192 20,1 0,25 5,02 1,07 3,154
1,25 194 20,3 0,25 5,08 1,08 3,187
1,25 191 20,0 0,25 5,00 1,07 3,137
8
1,30 192 20,1 0,26 5,22 1,07 3,280
1,30 192 20,1 0,26 5,22 1,07 3,280
1,30 187 19,6 0,26 5,09 1,04 3,195
9
1,45 181 18,9 0,29 5,49 1,01 3,449
1,45 178 18,6 0,29 5,40 0,99 3,392
1,45 179 18,7 0,29 5,43 1,00 3,411
10
1,65 178 18,6 0,33 6,15 0,99 3,859
1,65 178 18,6 0,33 6,15 0,99 3,859
1,65 173 18,1 0,33 5,98 0,97 3,751
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.4 Data hasil perhitungan model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan diameter 80 cm bentuk sudu airfoil NACA 0024 pada
kecepatan angin 7,5 m/s.
No
Gaya
Pengimbang
(F)
Putaran
Poros (n)
Kecepatan
sudut (ω)
Beban
torsi (T)
Daya
output
Pout
Tip
speed
ratio (λ)
Koefisien
daya Cp
(N) (rpm) (rad/s) N.m Watt (%)
11
1,70 174 18,2 0,34 6,19 0,97 3,887
1,70 173 18,1 0,34 6,16 0,97 3,865
1,70 170 17,8 0,34 6,05 0,95 3,798
12
1,80 154 16,1 0,36 5,80 0,86 3,643
1,80 163 17,1 0,36 6,14 0,91 3,856
1,80 160 16,7 0,36 6,03 0,89 3,785
13
1,85 149 15,6 0,37 5,77 0,83 3,622
1,85 160 16,7 0,37 6,20 0,89 3,890
1,85 156 16,3 0,37 6,04 0,87 3,792
14
2,05 148 15,5 0,41 6,35 0,83 3,987
2,05 153 16,0 0,41 6,57 0,85 4,122
2,05 153 16,0 0,41 6,57 0,85 4,122
15
2,15 142 14,9 0,43 6,39 0,79 4,012
2,15 145 15,2 0,43 6,53 0,81 4,097
2,15 144 15,1 0,43 6,48 0,80 4,068
16
2,50 136 14,2 0,5 7,12 0,76 4,468
2,50 144 15,1 0,5 7,54 0,80 4,731
2,50 145 15,2 0,5 7,59 0,81 4,764
17
2,65 120 12,6 0,53 6,66 0,67 4,179
2,65 133 13,9 0,53 7,38 0,74 4,631
2,65 130 13,6 0,53 7,21 0,73 4,527
18
2,70 111 11,6 0,54 6,27 0,62 3,938
2,70 128 13,4 0,54 7,23 0,71 4,541
2,70 128 13,4 0,54 7,23 0,71 4,541
19
2,80 82 8,6 0,56 4,81 0,46 3,017
2,80 114 11,9 0,56 6,68 0,64 4,195
2,80 117 12,2 0,56 6,86 0,65 4,305
20
2,85 59 6,2 0,57 3,52 0,33 2,210
2,85 106 11,1 0,57 6,32 0,59 3,970
2,85 114 11,9 0,57 6,80 0,64 4,269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.5 Data hasil perhitungan model turbin angin kombinasi tipe Savonius
dan giromill dengan diameter 75 cm bentuk sudu airfoil NACA 0024
pada kecepatan angin 7,5 m/s.
No
Gaya
Pengimbang
(F)
Putaran
Poros (n)
Kecepatan
sudut (ω)
Beban
torsi (T)
Daya
output
Pout
Tip
speed
ratio (λ)
Koefisien
daya Cp
(N) (rpm) (rad/s) N.m watt (%)
1
0,00 236 24,7 0 0,00 1,24 0,000
0,00 238 24,9 0 0,00 1,25 0,000
0,00 239 25,0 0 0,00 1,25 0,000
2
0,70 218 22,8 0,14 3,19 1,14 2,139
0,70 219 22,9 0,14 3,21 1,15 2,149
0,70 213 22,3 0,14 3,12 1,11 2,090
3
1,10 203 21,2 0,22 4,67 1,06 3,130
1,10 195 20,4 0,22 4,49 1,02 3,007
1,10 194 20,3 0,22 4,47 1,02 2,991
4
1,30 197 20,6 0,26 5,36 1,03 3,590
1,30 189 19,8 0,26 5,14 0,99 3,444
1,30 183 19,2 0,26 4,98 0,96 3,335
5
1,35 194 20,3 0,27 5,48 1,02 3,671
1,35 181 18,9 0,27 5,12 0,95 3,425
1,35 178 18,6 0,27 5,03 0,93 3,368
6
1,50 179 18,7 0,3 5,62 0,94 3,764
1,50 170 17,8 0,3 5,34 0,89 3,574
1,50 169 17,7 0,3 5,31 0,88 3,553
7
1,60 169 17,7 0,32 5,66 0,88 3,790
1,60 160 16,7 0,32 5,36 0,84 3,588
1,60 163 17,1 0,32 5,46 0,85 3,656
8
1,65 157 16,4 0,33 5,42 0,82 3,631
1,65 161 16,9 0,33 5,56 0,84 3,724
1,65 157 16,4 0,33 5,42 0,82 3,631
9
2,15 129 13,5 0,43 5,81 0,68 3,888
2,15 137 14,3 0,43 6,17 0,72 4,129
2,15 140 14,7 0,43 6,30 0,73 4,219
10
2,20 126 13,2 0,44 5,80 0,66 3,885
2,20 134 14,0 0,44 6,17 0,70 4,132
2,20 137 14,3 0,44 6,31 0,72 4,225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4.5 Data hasil perhitungan model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan diameter 75 cm bentuk sudu airfoil NACA 0024 pada
kecepatan angin 7,5 m/s.
No
Gaya
Pengimbang
(F)
Putaran
Poros (n)
Kecepatan
sudut (ω)
Beban
torsi (T)
Daya
output
Pout
Tip
speed
ratio
(λ)
Koefisien
daya Cp
(N) (rpm) (rad/s) N.m watt (%)
11
2,25 109 11,4 0,45 5,13 0,57 3,438
2,25 133 13,9 0,45 6,26 0,70 4,195
2,25 136 14,2 0,45 6,41 0,71 4,289
12
2,30 97 10,2 0,46 4,67 0,51 3,127
2,30 125 13,1 0,46 6,02 0,65 4,030
2,30 133 13,9 0,46 6,40 0,70 4,288
13
2,35 83 8,7 0,47 4,08 0,43 2,734
2,35 119 12,5 0,47 5,85 0,62 3,920
2,35 124 13,0 0,47 6,10 0,65 4,085
14
2,40 33 3,5 0,48 1,66 0,17 1,110
2,40 109 11,4 0,48 5,48 0,57 3,667
2,40 121 12,7 0,48 6,08 0,63 4,071
Tabel 4.6 Data hasil perhitungan model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan diameter 70 cm bentuk sudu airfoil NACA 0024 pada
kecepatan angin 7,5 m/s.
No
Gaya
Pengimbang
(F)
Putaran
Poros
(n)
Kecepatan
sudut (ω)
Beban
torsi
(T)
Daya
output
Pout
Tip
speed
ratio
(λ)
Koefisie
n daya
Cp
(N) (rpm) (rad/s) N.m watt (%)
1
0,00 241 25,2 0 0,00 1,18 0,000
0,00 241 25,2 0 0,00 1,18 0,000
0,00 240 25,1 0 0,00 1,17 0,000
2
0,70 210 22,0 0,14 3,08 1,03 2,208
0,70 204 21,4 0,14 2,99 1,00 2,145
0,70 217 22,7 0,14 3,18 1,06 2,281
3
0,85 209 21,9 0,17 3,72 1,02 2,668
0,85 200 20,9 0,17 3,56 0,98 2,553
0,85 210 22,0 0,17 3,74 1,03 2,681
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4.6 Data hasil perhitungan model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan diameter 70 cm bentuk sudu airfoil NACA 0024 pada
kecepatan angin 7,5 m/s.
No
Gaya
Pengimbang
(F)
Putaran
Poros (n)
Kecepatan
sudut (ω)
Beban
torsi
(T)
Daya
output
Pout
Tip
speed
ratio (λ)
Koefisien
daya Cp
(N) (rpm) (rad/s) N.m Watt (%)
4
0,95 204 21,4 0,19 4,06 1,00 2,911
0,95 199 20,8 0,19 3,96 0,97 2,839
0,95 201 21,0 0,19 4,00 0,98 2,868
5
1,05 196 20,5 0,21 4,31 0,96 3,091
1,05 196 20,5 0,21 4,31 0,96 3,091
1,05 191 20,0 0,21 4,20 0,93 3,012
6
1,10 187 19,6 0,22 4,31 0,91 3,089
1,10 191 20,0 0,22 4,40 0,93 3,155
1,10 190 19,9 0,22 4,38 0,93 3,139
7
1,20 174 18,2 0,24 4,37 0,85 3,136
1,20 165 17,3 0,24 4,14 0,81 2,974
1,20 188 19,7 0,24 4,72 0,92 3,388
8
1,30 161 16,9 0,26 4,38 0,79 3,143
1,30 157 16,4 0,26 4,27 0,77 3,065
1,30 179 18,7 0,26 4,87 0,87 3,495
9
1,95 136 14,2 0,39 5,55 0,66 3,983
1,95 134 14,0 0,39 5,47 0,65 3,924
1,95 135 14,1 0,39 5,51 0,66 3,954
10
2,00 123 12,9 0,4 5,15 0,60 3,694
2,00 132 13,8 0,4 5,53 0,64 3,965
2,00 128 13,4 0,4 5,36 0,63 3,845
11
2,05 117 12,2 0,41 5,02 0,57 3,602
2,05 112 11,7 0,41 4,81 0,55 3,448
2,05 112 11,7 0,41 4,81 0,55 3,448
12
2,10 106 11,1 0,42 4,66 0,52 3,343
2,10 99 10,4 0,42 4,35 0,48 3,122
2,10 98 10,3 0,42 4,31 0,48 3,091
13
2,15 103 10,8 0,43 4,64 0,50 3,326
2,15 88 9,2 0,43 3,96 0,43 2,841
2,15 91 9,5 0,43 4,10 0,44 2,938
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4.6 Data hasil perhitungan model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan diameter 70 cm bentuk sudu airfoil NACA 0024 pada
kecepatan angin 7,5 m/s.
No
Gaya
Pengimbang
(F)
Putaran
Poros (n)
Kecepatan
sudut (ω)
Beban
torsi
(T)
Daya
output
Pout
Tip
speed
ratio (λ)
Koefisi
en daya
Cp
(N) (rpm) (rad/s) N.m Watt (%)
14
2,20 78 8,2 0,44 3,59 0,38 2,577
2,20 67 7,0 0,44 3,09 0,33 2,214
2,20 48 5,0 0,44 2,21 0,23 1,586
15
2,25 49 5,1 0,45 2,31 0,24 1,656
2,25 53 5,5 0,45 2,50 0,26 1,791
2,25 32 3,3 0,45 1,51 0,16 1,081
4.4 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan
Setelah data-data sudah diperoleh maka data tersebut akan dioleh kembali
dalam bentuk garfik untuk mengetahui hubungan antara kecepatan putar poros
turbin angin (n) dengan beban torsi (T) dan mengetahui hubungan antara koefisisen
daya (Cp) dengan tip speed ratio (λ). Grafik dibuat sesuai dengan variasi sudu yang
digunakan pada model turbin angin tipe giromill.
4.4.1 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan Pada Model Turbin Angin
Tipe Kombinasi Savonius dan Giromill Dengan Diameter 80 cm Bentuk
Sudu Airfoil NACA 0024.
a. Grafik hubungan torsi dengan kecepatan putar poros model turbin angin
kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan variasi diameter 80 cm bentuk
sudu airfoil NACA 0024.
Pada Gambar 4.1 dapat disimpulkan semakin besar gaya pengimbang yang
diberikan kepada turbin angin maka torsi yang dihasilkan semakin besar, sedangkan
kecepatan putar turbin angin akan berkurang seiring bertambahnya beban. Pada
penelitian model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan variasi
diameter 80 cm yang dilakukan pada kecepatan angin 7,5 m/s menghasilkan torsi
maksimal sebesar 0,57 N.m pada kecepatan putar 114 rpm sedangkan kecepatan
putar optimal mencapai 235 rpm pada saat tanpa beban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
250
200
150
100
50
0
0 0.1 0.2 0.3
Torsi ,T (N.m)
0.4 0.5 0.6
6
5
4
3
2
1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
Tip speed ratio, λ
Gambar 4.1 Grafik hubungan kecepatan putar turbin dengan torsi pada model
turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan
diameter 80 cm.
Cp = -13,004λ² + 19,684λ - 3,1015
Gambar 4.2 Grafik hubungan koefisien daya (Cp) dengan tip speed ratio (λ)
pada model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill
dengan diameter 80 cm.
Kec
epata
n p
uta
r tu
rbin
, n
(rp
m)
Koef
isie
n D
aya,
Cp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Grafik hubungan tip speed ratio dengan koefisien daya turbin angin tipe
kombinasi Savonius dan giromill dengan variasi diameter 80 cm.
Pada Gambar 4.2 grafik hubungan tip speed ratio (λ) pada saat koefisien daya
(Cp) diperoleh persamaan Cp=-13,004λ2 + 19,684λ - 3,1015. Dari persaan
tersebut dapat digunakan untuk menegetahui nilai tip speed ratio pada saat
koefisien daya maksimal dengan cara sebagai berikut :
Cp =-13,004λ2 + 19,684λ - 3,1015
𝑑𝐶𝑝
𝑑 𝜆
=2(-13,004λ) + 19,684
0 =-26,008λ + 19,684
λ =19,684
26,008
=0,757
Setelah diketahui nilai tip speed ratio sebesar 0,757 maka dapat disubstisusikan
kedalam persamaan Cp =-13,004λ2 + 19,684λ - 3,1015 untuk mengetahui koefisien
daya maksimal.
Cp =-13,004λ2 + 19,684λ - 3,1015
=-13,004(0,757) 2 + 19,684(0,757) – 3,1015
=-7,451 + 14,900 – 3,1015
=4,35
Dari perhitungan tersebut diperoleh koefisien daya maksimal sebesar 4,35 %
Pada saat nilai tip speed ratio optimal sebesar 0,757.
4.4.2 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan Pada Model Turbin Angin
Tipe Kombinasi Savonius dan Giromill Dengan Diameter 75 cm Bentuk
Sudu Airfoil NACA 0024.
a. Grafik hubungan torsi dengan kecepatan putar poros model turbin angin
kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan variasi diameter 75 cm bentuk
sudu airfoil NACA 0024.
Pada Gambar 4.3 saat disimpulkan semakin besar gaya pengimbang yang
diberikan kepada turbin angin maka torsi yang dihasilkan semakin besar, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
300
250
200
150
100
50
0
0 0.1 0.2 0.3
Torsi, T (N.m)
0.4 0.5 0.6
kecepatan putar turbin angin akan berkurang seiring bertambahnya beban. Pada
penelitian model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill dengan variasi
diameter 75 cm yang dilakukan pada kecepatan angin 7,5 m/s menghasilkan torsi
maksimal sebesar 0,48 N.m pada kecepatan putar 121 rpm sedangkan kecepatan
putar optimal mencapai 236 rpm pada saat tanpa beban.
Gambar 4.3 Grafik hubungan kecepatan putar turbin dengan torsi pada model
turbin angin tipe kombinasi Savonius dan giromill dengan
diameter 75 cm.
Kec
epata
n P
uta
r T
urb
in, n
(rp
m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
5
4
3
2
1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
Tip speed ratio, λ
Cp= -12,376λ² + 17,619λ- 2,1843
Gambar 4.4 Grafik hubungan koefisien daya (Cp) dengan tip speed ratio (λ)
pada model turbin angin kombinasi Savonius dan giromill dengan
diameter 75 cm.
b. Grafik hubungan tip speed ratio dengan koefisien daya turbin angin tipe
kombinasi Savonius dan giromill dengan variasi diameter 75 cm.
Pada Gambar 4.4 grafik hubungan tip speed ratio (λ) pada saat koefisien daya
(Cp) diperoleh persamaan Cp=-12,376λ2 + 17,619λ - 2,1843. Dari persaan tersebut
dapat digunakan untuk menegetahui nilai tips speed ratio pada saat koefisien daya
maksimal dengan cara sebagai berikut :
Cp =-12,376 λ 2 + 17,619 λ - 2,1843
𝑑𝐶𝑝
𝑑 𝜆
=2(-12,376) + 17,619
0 =-24,752 + 17,619
17,6195 λ =
24,752
= 0,712
Setelah diketahui nilai tip speed ratio sebesar 0,712 maka dapat
disubstisusikan kedalam persamaan Cp =-12,376λ 2 + 17,619λ - 2,1843 untuk
mengetahui koefisien daya maksimal.
Koef
isie
n d
aya,
Cp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Cp =-12,376 λ 2 + 17,619 λ - 2,1843
=-12,376(0,712)2 + 17,619(0,712) - 2,1843
=-6,274 + 12.544 – 2,1843
=4,09
Dari perhitungan tersebut diperoleh koefisien daya maksimal sebesar 4,09%
Pada saat nilai tip speed ratio optimal sebesar 0,712.
4.4.3 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan Pada Model Turbin Angin
Tipe Kombinasi Savonius dan Giromill Dengan Diameter 70 cm Bentuk
Sudu Airfoil NACA 0024.
a. Grafik hubungan torsi dengan kecepatan putar poros model turbin angin
kombinasi Savonius dan giromill dengan variasi diameter 70 cm bentuk sudu
airfoil NACA 0024.
Pada Gambar 4.5 daat disimpulkan semakin besar gaya pengimbang yang
diberikan kepada turbin angin maka torsi yang dihasilkan semakin besar, sedangkan
kecepatan putar turbin angin akan berkurang seiring bertambahnya beban. Pada
penelitian turbin angin model kombinasi Savonius dan giromill dengan variasi
diameter 70 cm yang dilakukan pada kecepatan angin 7,5 m/s menghasilkan torsi
maksimal sebesar 0,45 N.m pada kecepatan putar 53 rpm sedangkan kecepatan
putar optimal mencapai 241 rpm pada saat tanpa beban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
300
250
200
150
100
50
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Torsi, T (N.m)
5
4
3
2
1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
Tip speed ratio, λ
Gambar 4.5 Grafik hubungan kecepatan putar turbin dengan torsi pada model
turbin angin tipe kombinasi Savonius dan giromill dengan diameter
70 cm.
Cp = -12,334λ² + 16,472λ - 1,7223
Gambar 4.6 Grafik hubungan koefisien daya (Cp) dengan tip speed ratio (λ) pada
model turbin angin kombinasi Savonius dan giromill dengan
diameter 70 cm.
c. Grafik hubungan tip speed ratio dengan koefisien daya turbin angin tipe
kombinasi Savonius dan giromill dengan variasi diameter 70 cm
Pada Gambar 4.4 grafik hubungan tip speed ratio (λ) pada saat koefisien daya
(Cp) diperoleh persamaan Cp= -12,334λ2 + 16,472λ - 1,7223. Dari persaan
Koef
isis
n d
aya,
Cp
Kec
epata
n p
uta
r tu
rbin
, n
(rp
m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
tersebut dapat digunakan untuk menegetahui nilai tips speed ratio pada saat
koefisien daya maksimal dengan cara sebagai berikut :
Cp =-12,334λ2 + 16,472λ - 1,7223
𝑑𝐶𝑝
𝑑 𝜆
=2(-12,334λ) + 16,472
0 =-24,668λ + 16,472
λ =16,472
24,668
= 0,668
Setelah diketahui nilai tip speed ratio sebesar 0,668 maka dapat disubstisusikan
kedalm persamaan Cp = -12,334λ2 + 16,472λ - 1,7223 untuk mengetahui koefisien
daya maksimal.
Cp =-12,334λ2 + 16,472λ - 1,7223`
=-12,334(0,668)2 + 16,472(0,668) - 1,7223
=-5,5037 + 11,003 – 1,722
= 3,78
Dari perhitungan tersebut diperoleh koefisien daya maksimal sebesar 3,78%
Pada saat nilai tip speed ratio optimal sebesar 0,668.
4.5 Grafik Perbandingan Tiga Variasi Diameter
Berikut merupakan grafik perbandingkan antara kecepatan putar poros turbin
angin (n) dengan beban torsi (T) dan mengetahui hubungan antara koefisien daya
(Cp) dengan tip speed ratio (λ). Dengan membandingkan tiga variasi diameter turbin
yang digunakan yaitu diameter 80 cm, 75 cm dan 70 cm.
4.5.1 Grafik Hubungan Torsi Dengan Kecepatan Putar Model Turbin Angin
Tipe Kombinasi Savonius Dan Giromill Dengan Tiga Variasi Diameter
Pada Gambar 4.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
300
250
200
150
100
50
0
turbin angin
diameter 80
cm turbin angin diameter 75 cm turbin angin diameter 70
cm
0 0.2 0.4 0.6
Torsi, T (N.m)
Gambar 4.7 Grafik hubungan torsi dengan kecepatan putar turbin angin untuk
tiga varisai diameter yang digunakan
Gambar 4.8 Grafik hubungan koefisien daya (Cp) dengan tip speed ratio (λ)
untuk ketiga variasi diameter yang digunakan.
Tip speed ratio, λ
1.5 1.0 0.5 0.0
0.0
turbin angin
diameter 80
cm
turbin angin
diameter 75
cm
turbin angin
diameter 70
cm
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
Koef
isie
n d
aya,
Cp
Kec
epata
n t
urb
in a
ngin
, n
(rp
m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 4.7 menyajikan grafik hubungan antara kecepatan turbin angin, n
(rpm) terhadap Torsi, T (N.m). Dengan kecepatan angin yang sama, yakni 7,5 m/s,
turbin angin yang memiliki diameter 80 cm memiliki torsi yang lebih besar
dibandingkan dengan diameter 75 cm, begitu juga dengan turbin angin yang
berdiameter 75 cm memiliki nilai torsi yang lebih besar dibandingkan dengan
diameter 70 cm. Kecepatan putar maksimal turbin angin terjadi pada model turbin
angin kombinasi tipe Savonius dan giromill berdiameter 70 cm (pengujian tanpa
pembebanan) yaitu 241 rpm, sedangkan pada model turbin angin kombinasi tipe
Savonius dan giromill berdiamter turbin 75 cm (pengujian tanpa pembebanan)
kecepatan putar maksimalnya adalah 239 rpm, dan untuk model turbin angin
kombinasi tipe Savonius dan giromill berdiameter 80 cm (pengujian tanpa
pembebanan) kecepatan putar maksimalnya adalah 235 rpm. Dari grafik tersebut
dapat ditunjukan bahwa semakin besar diameter turbin angin maka semakin besar
pula nilai torsi yang didapatkan dan semakin kecil diameter rotor turbin angin maka
kecepatan putar turbin angin (rpm) tanpa pembebanan semakin besar.
Gambar 4.8 menyajikan grafik hubungan antara koefisien daya (Cp) Terhadap
tip speed ratio (λ), Koefisien daya maksimal yang dihasilkan oleh model turbin
angin kombinasi Savonius dan giromill berdiameter 70 cm adalah sebesar 3,78%
pada tip speed ratio (λ) optimal sebesar 0,668, sedangkan koefisien daya maksimal
yang dihasilkan oleh model turbin angin kombinasi Savonius dan giromill
berdiameter 75 cm adalah sebesar 4,09% pada tip speed ratio (λ) optimal sebesar
0,712 dan pada koefisien daya maksimal yang dihasilkan oleh model turbin angin
kombinasi Savonius dan giromill berdiameter 80 cm adalah sebesar 4,35% pada tip
speed ratio (λ) optimal sebesar 0,757. Semakin beasar diamatar rotor turbin angin
maka efisiensi daya yang dihasilkan semakin besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan giromill
berpenampang lintang NACA 0024 panjang chord 18 cm untuk tiga variasi diameter
yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Telah berhasil dibuat model turbin angin kombinasi tipe Savonius dan
giromill dengan penampang airfoil NACA 0024 panjang chord 18 cm
dengan tiga variasi diameter, berbahan dasar triplek (plywood) yang dilapisi
pelat galvanum dengan tinggi 80 cm.
b. Dari ketiga variasi diameter yang diteliti menunjukan bahwa pada kecepatan
angin 7,5 m/s, hasil terbaik hubungan torsi dengan kecepatan putar
diperoleh dari model turbin angin berdiameter 80 cm, torsi maksimal
dicapai pada harga 0,57 N.m dengan kecepatan putar 114 rpm, sedangkan
pada model turbin angin berdiameter 75 cm, torsi maksimal dicapai pada
harga 0,48 N.m dengan kecepatan putar 121 rpm, dan pada model turbin
angin berdiameter 70 cm, torsi maksimal dicapai pada harga 0,45 N.m
dengan kecepatan putar 53 rpm.
c. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pada model turbin angin berdiameter
80 cm menghasilkan unjuk kerja terbaik dengan koefisien daya maksimal
sebesar 4,35% pada tip speed ratio 0,757, sedangkan pada model turbin
angin berdiameter 75 cm menghasilkan unjuk kerja terbaik dengan
koefisien daya maksimal sebesar 4,09% pada tip speed ratio 0,712, dan pada
model turbin angin berdiameter 70 cm menghasilkan unjuk kerja terbaik
dengan koefisien daya maksimal sebesar 3,78% pada tip speed ratio 0,668.
d. Model turbin angin terbaik diantara tiga variasi model turbin angin yang
diteliti adalah model turbin berdiameter 80 cm dengan koefisien daya
maksimal sebesar 4,35% pada nilai tip speed ratio optimal sebesar 0,757.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran dari penulis
antara lain sebagai berikut
a. Pilihlah jenis sudu NACA dengan nilai simetri dan memiliki nilai max
thickness yang kecil atau tipis. Agar mendapatkan efisiensi yang lebih
tinggi.
b. Pemilihan plat seng atau galvanum perlu di perhatikan agar mampu
melengkung sempurna dan tidak ada tekukan saat di bending ke rangka
NACA 0024.
c. Perhatikan dalam memilih tormol sepeda yang akan menjadi dudukan
freewheel di usahankan tidak menggunakan tromol yang memiliki lapisan
crom agar mudah dalam proses pengelasan dengan pipa besi.
d. Dalam penggeboran NACA sudu, usahakan sebelum dilakukan pengeboran
NACA yang akan digunakan pada 1 sudu alangkah baiknya ditumpuk,
dilakban jika dirasa sudah simetri baru dilaksanakan pengeboran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ashwill, T. D., Berg D. E., dan Sutherland H. J. 2012. “A retrospective of VAWT
technology”, Sandia National Laboratories.
Daryanto, Y.2007. “Kajian Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu”, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Pengelolaan
Energi Nasional.
Desphande, Pratamesh.2013. “ Numerical Study of Giromill-Type Wind Turbines
with symmerical and Non-symmetrical Airfoil”, Departemen of
Mechanical Engineering Lamar University Beaumont, Texas.
El-Samanoudy, Ghorad, Yousesef, M. 2010. “Effect Of Desing Parameters On The
Performance Of A Giromill Vertical Axis Wind Turbine“, Ain Shams
University.
Gautama, B. M. 2016.“Unjuk Kerja Model Kincir Angin Giromill Dengan Sudu
NACA 0015 Dan Panjang Chord 15 cm”,Program Studi Teknik Mesin
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Kirke, B.K. 1998. ”Evaluation of Self-Starting Vertical Axis Wind Turbines for
Stand-Alone Application. PhD dissertation, Griffith University.
Mahardika, Aji. 2016. “Unjuk Kerja Model Kincir Angin Tipe Giromill Dengan
Variasi Bentuk Sudu NACA 0018, NACA 0021, Dan NACA 0024”,
Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Mathew, Sathyajith. 2006.“Wind Energy:Fundamental, resource Analysis and
Economics. Springer.
Rines. 2015.“Rekayasa Tenaga Angin”, Program Studi Teknik Mesin Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Siregar,Indra. 2012. ”Performance of Combineed Vertical Axis Wind Turbine
blade between airfoil NACA 0018 with Curve Blade with and without
Guide vane”. Faculty of Engineering, University State of Surabaya,
Surabaya.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI