47
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA LAPORAN KASUS LOW BACK PAIN Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Departemen Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Pembimbing: dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, Msc Disusun Oleh: Gita Kristy Saraswati 1810221010 KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU SARAF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA 2018

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

  • Upload
    tranthu

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

LAPORAN KASUS

LOW BACK PAIN

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

di Departemen Saraf

Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

Pembimbing:

dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, Msc

Disusun Oleh:

Gita Kristy Saraswati

1810221010

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU SARAF

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

2018

Page 2: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

2

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS

Low Back Pain (LBP)

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

di Departemen Saraf

Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

Disusun Oleh:

Gita Kristy Saraswati

1810221010

Telah Disetujui Oleh Pembimbing:

dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, Msc

Tanggal: Juli 2018

Page 3: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

3

BAB I

LAPORAN DAN DISKUSI KASUS

A. Identitas Pasien

Nama : Tn. R

Umur : 84 thn 0 bln 26 Hr

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Duda

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Petani

Alamat : Kalangan RT 7/2 Kuwarasan Jambu Jambu Kab. Semarang

No. CM : 14xxxx-20xx

Tanggal masuk RS : 27 Agustus 2018 pukul 07.03 WIB, Bangsal Asoka 125.5

Tanggal keluar RS : -

B. Data Dasar

Diperoleh dari pasien (autoanamnesis) dan keluarga pasien (alloanamnesis), dilakukan

pada tanggal 28 Agustus 2018 pukul 14.30 WIB di bangsal Asoka.

C. Keluhan Utama

Nyeri pinggang sejak ±2 minggu SMRS.

D. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada ±2 minggu SMRS pasien mengeluhkan adanya nyeri pinggang. Nyeri

tersebut muncul hilang timbul pada saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti

mencangkul, membawa tumpukan rumput maupun balok kayu. Keluhan dirasakan

terutama pada pinggang kanan dan nyeri menjalar ke ekstremitas kanan bawah sampai

pada telapak kaki kanan. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan dari skala 1-10 adalah

skala 4. Nyeri pinggang dirasakan seperti sensasi ditusuk. Keluhan timbul > ±3 kali

dalam satu minggu. Biasanya nyeri timbul dan memburuk saat pasien melakukan

Page 4: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

4

pekerjaan sehari-hari, seperti mencangkul, membawa tumpukan rumput maupun balok

kayu. Bila nyeri mulai terasa, biasanya pasien berbaring untuk beristirahat atau meminta

keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien

melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat mencangkul, keluhan memburuk yaitu

rasa nyeri yang dirasakan melebihi dari biasanya.

Nyeri dari leher dan punggung atas disangkal. Tidak ada nyeri ketika batuk atau

mengejan. Rasa kesemutan dan kelemahan di ekstremitas bawah disangkal. Keluhan

leher terasa kaku disangkal.BAB dan BAK lancar. Keluhan pipis berpasir, mengedan saat

ingin mengeluarkan air pipis, dan anyang-anyangan disangkal.

±1 hari SMRS nyeri pinggang pasien timbul pada saat pasien mencangkul namun

nyeri yang dirasakan terasa sangat berat sehingga membawa pasien untuk berobat di IGD

RSUD Ambarawa.

E. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit serupa sebelumnya dan pasien

mengatakan keluhan tersebut timbul sejak 2 minggu SMRS.

Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit maagh, jantung, paru dan riwayat

penyakit ginjal. Hal tersebut pasien sadari ketika berobat ke poli penyakit dalam 4 bulan

yang lalu untuk mengobati rasa sesak yang timbul. Pasien mengatakan bahwa pasien

melakukan sedot paru (WSD) pada saat pengobatan penyakit parunya, dan hasil test

darah rutin ditemukan bahwa pasien juga menderita penyakit ginjal, dari pemeriksaan

EKG ditemukan adanya kelainan pada jantung dan sejak itu rutin berobat ke poli

penyakit dalam dan sudah tidak ke poli semenjak opname di RSUD Ambarawa.

Riwayat sakit serupa sebelumnya : disangkal

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat DM : disangkal

Riwayat penyakit gastrointestinal : diakui

Riwayat penyakit ginjal : diakui

Riwayat penyakit jantung : diakui

Riwayat penyakit paru : diakui

Riwayat trauma : disangkal

Page 5: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

5

F. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit serupa : disangkal

Riwayat hipertensi, DM : disangkal

Riwayat Tumor : disangkal

Riwayat TB : disangkal

G. Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi

Pasien bekerja sebagai petani. Lama waktu bekerja pasien setiap harinya sekitar

±12 jam, pukul 05.30 pagi sampai 17.30 sore. Pekerjaan yang dilakukan pasien antara

lain mencangkul, membawa tumpukan rumput, dan membawa balok kayu. Setelah selesai

bekerja, pasien pulang dan istirahat di rumah. Sehari-harinya frekuensi makan pasien

3x/hari. Menu makanan pasien sehari-hari adalah nasi, tempe, tahu, dan sayur-sayuran

seperti singkong. Pasien jarang makan ayam atau daging. Pasien hampir setiap hari

mengonsumsi teh manis. Setiap harinya pasien jarang minum air putih, karena pasien

tidak suka minum minuman yang tidak manis. Pasien adalah perokok aktif sudah sejak

lama dan berhenti merokok sejak 4 bulan yang lalu. Pasien mengaku jarang berolahraga

namun beraktivitas setiap harinya sudah termasuk olahraga baginya.

H. Riwayat Pengobatan

Pasien belum melakukan pengobaan apapun terhadap keluhannya selain

beristirahat dan meminta keluarga untuk memijat untuk mengurangi nyerinya.

I. Anamnesis Sistem

Sistem serebrospinal : cephalgia (-)

Sistem kardiovaskuler : tidak ada keluhan

Sistem respiratorius : sesak napas (-)

Sistem gastrointestinal : nyeri perut (+) sakit maagh

Sistem neurologis : rasa kesemutan di ektstremitas (-), nyeri menjalar ke

ekstremitas bawah (+)

Sistem integument : tidak ada keluhan

Page 6: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

6

Sistem muskuloskeletal : nyeri di pinggang (+), nyeri di paha sampai ke telapak kaki

kanan (+)

Sistem urogenital : nyeri saat BAK (-), kencing berpasir (-), harus mengejan saat

ingin BAK (-)

J. Resume Anamnesis

Pasien datang ke IGD RSUD Ambarawa dengan keluhan nyeri pinggang.

Keluhan sakit pinggang tersebut dirasakan menjalar sampai ke telapak kaki kanan.

Keluhan dirasakan hilang timbul. Keluhan timbul > ±3 kali dalam satu minggu. Skala

nyeri punggung bawah pasien berada di angka 4 dari 10. Rasa nyeri dirasakan ketika

pasien sedang melakukan pekerjaan sehari-hari seperti mencangkul, membawa

tumpukan rumput dan membawa balok kayu. Bila nyeri mulai terasa, biasanya pasien

langsung tidur untuk beristirahat atau meminta keluarga untuk memijat pasien dan rasa

nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun

pada saat mencangkul, keluhan memburuk yaitu rasa nyeri yang dirasakan

melebihi dari biasanya.

Nyeri menjalar dari leher dan punggung atas disangkal. Rasa kesemutan dan

kelemahan di ekstremitas bawah disangkal. Pasien mengaku nyeri perut saat sesudah

makan. BAB dan BAK lancar.

Pekerjaan pasien sehari-sehari aalah sebagai petani dengan aktivitas berupa

mencangkul, mengangkat tumpukan rumput dan balok kayu. Setiap hari pasien makan

3x/hari. Menu makan pasien berupa nasi, protein nabati, dan sayur. Dalam sehari pasien

kurang mengonsumsi air putih meskipun pasien melakukan pekerjaan yang berat. .

K. Diagnosis Sementara

Diagnosis Klinis : Nyeri pinggang kanan yang menjalar ke telapak kaki kanan akut

Diagnosis topis : Radiks n ischiadicus

Diagnosis etiologis : spesifik LBP ;dd non spesifik LBP

Diagnosis Tambahan : Dispepsia

Page 7: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

7

L. Diskusi

Didapatkan pasien laki-laki usia 84 tahun merasa nyeri pinggang yang menjalar ke

ekstremitas bawah. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) adalah nyeri dan

rasa tidak nyaman di daerah pinggang/punggung yang dapat menjalar hingga kedua

ekstremitas inferior. Nyeri dirasakan sejak ±2 minggu SMRS. Nyeri yang dirasakan

pasien bersifat akut. Menurut IASP (The International Association for the Study of Pain),

dikatakan nyeri akut apabila terjadi selama kurang dari 3 bulan. Nyeri lebih

dirasakan pada pinggang kanan. Nyeri timbul setelah pasien bekerja dengan aktivitas

mencangkul, mengangkat tumpukan rumput, dan balok kayu. Pasien bekerja setiap hari

selama rata-rata 12 jam. Aktivitas yang dilakukan pasien termasuk dalam aktivitas

berat yang membebankan tulang belakang. Kebanyakan kasus LBP terjadi dengan

adanya pemicu seperti kerja berlebihan, penggunaan kekuatan otot berlebihan,

ketegangan otot, cedera otot, ligament, maupun diskus yang menyokong tulang belakang.

Bila rasa nyeri timbul, pasien memilih untuk beristirahat dan tidur. Hal ini

menunjukan bahwa kontraksi dari otot dapat mempengaruhi rasa nyeri tersebut

sehingga pasien lebih nyaman tiduran saja.

Jika ditinjau dari jenisnya, nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri nosiseptif,

neurogenik, dan psikogenik. Nyeri nosiseptif timbul karena adanya kerusakan pada

jaringan somatik atau viseral sedangan nyeri neurogenik disebabkan oleh cedera pada

jalur serat saraf perifer. Keluhan nyeri pinggang yang menjalar sampai tungkai

bawah, hal ini menujukan adanya suatu kerusakan pada sistem saraf yang dapat

menyebakan fungsi motorik terganggu. Kemudian keluhan kaki kesemutan disangkal

sehingga nyeri yang terjadi tidak menimbulkan gangguan pada sistem sensorik.

Low back pain dibagi menjadi dua yaitu spesifik dan non spesifik, low back pain

spesifik terjadi bila nyeri punggung melibatkan kerusakan tulang belakang dan saraf,

sedangkan low back pain non spesifik jika nyeri punggung yang terjadi tidak melibatkan

saraf atau sumber nyeri berasal dari organ viseral.

Riwayat BAB dan BAK normal, menandakan keluhan yang dialami tidak

mengganggu fungsi vegetatif pasien. Setiap hari pasien makan 3x/hari. Menu makan

pasien berupa nasi, protein nabati, dan sayur. Hampir setiap pagi pasien minum teh manis

sebelum berangkat bekerja. Pasien jarang minum air putih. Menurut pedoman gizi

Page 8: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

8

seimbang dari Kemenkes, anjuran minum air putih setiap hari sebanyak 8 gelas/hari atau

setara dengan 2 liter/hari.

Low Back Pain (LBP)

a. Definisi

Nyeri punggung bawah atau LBP adalah nyeri yang terbatas pada regio lumbal,

tetapi gejalanya lebih merata dan tidak hanya terbatas pada satu radiks saraf, namun

secara luas berasal dari diskus intervertebralis lumbal

Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal

paha. LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan

muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik. LBP

merupakan gangguan musculoskeletal terkait kerja yang biasa ditemukan dan secara

ekonomi menghabiskan biaya tinggi, perlu investigasi yang mendetail. Penyebab

umum yang sering terjadi adalah regangan otot serta bertambahnya usia yang

menyebabkan intensitas berolahraga dan intensitas bergerak semakin berkurang

sehingga otot- otot pada punggung dan perut yang berfungsi mendukung tulang

belakang menjadi lemah. Nyeri yang dirasakan bisa tumpul atau tajam, tersebar atau

terlokalisir. Bila nyeri bersifat akut dan berat disebut lumbago. Bila nyeri menjalar ke

pantat sampai paha belakang dan kaki disebut sciatica.

Struktur tulang belakang

Gambar Vertebrae

Page 9: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

9

Gambar Vertebrae lumbalis

Gambar Vertebrae Thoracalis

Gambar Vertebrae Cervicalis

Page 10: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

10

b. Klasifikasi Low Back Pain (LBP)

Banyak klasifikasi nyeri punggung bawah ditemukan dalam literatur, tetapi

tidak ada yang benar benar memuaskan. Masing- masing mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Ada yang berdasarkan struktur anatomis (nyeri pinggang primer,

sekunder, referal dan psikosomatik), ada yang berdasarkan sumber rasa nyeri

(viserogenik, neurogenik, vaskulogenik, spondilogenik dan psikogenik), berdasarkan

lama penyakitnya (akut, sub akut, kronis), berdasarkan etiologinya (spesifik dan non

spesifik).

Klasifikasi Berdasarkan Sumber Rasa Nyeri

Sementara klasifikasi sumber nyeri pinggang bawah dapat dibagi atas

beberapa jenis yaitu:

a) Viserogenik

Merupakan nyeri punggung bawah yang bersumber oleh adanya kelainan

pada organ dalam (viseral) seperti gangguan ginjal, usus, dan lain-lain. Nyeri

tidak berkurang dengan istirahat.

b) Neurogenik

Merupakan nyeri punggung bawah yang bersumber dari adanya penekanan pada

saraf punggung bawah. Contoh pada neoplasma, stenosis kanalis spinalis, dan

arakhnoitis.

c) Vaskulogenik

Merupakan nyeri punggung bawah yang bersumber dari adanya gangguan

vaskuler disekitar punggung bawah. Contoh aneurisma atau penyakit vascular

perifer. Insufisiensi arteri glutealis superior dapat menimbulkan nyeri di daerah

bokong, yang makin memberat saat berjalan dan akan reda saat diam berdiri.

d) Spondilogenik

Merupakan nyeri punggung bawah yang bersumber dari adanya gangguan pada

struktur tulang maupun persendian tulang, diskus intervertebralis pada punggung

bawah.

e) Psikogenik

Merupakan nyeri punggung bawah yang bersumber dari adanya

gangguan psikologis pasien seperti anxietas, depresi maupun neurosis.

Page 11: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

11

Klasifikasi menurut Onset

a) Akut low back pain

Acute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba

dan rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa

minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat

disebabkan karena luka traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa

nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak

jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang

lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh

sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang akut terfokus pada

istirahat dan pemakaian analgesik.

b) Chronic Low Back Pain

Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 3 bulan. Rasa

nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki

onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain

dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus

intervertebralis dan tumor.

c. Penyebab Low Back Pain (LBP)

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya LBP, antara lain:

1. Kelainan Tulang Punggung (Spine) Sejak Lahir

Keadaan ini lebih dikenal dengan istilah Hemi Vertebrae. Kelainan-kelainan

kondisi tulang vertebra tersebut dapat berupa tulang vertebra hanya setengah

bagian karena tidak lengkap pada saat lahir. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya

low back pain yang disertai dengan scoliosis ringan.

Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebra yang melekat menjadi

satu, namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. Terdapat lubang di tulang

vertebra dibagian bawah karena tidak melekatnya lamina dan keadaan ini dikenal

dengan Spina Bifida. Penyakit spina bifida dapat menyebabkan gejala-

gejala berat sepert club foot, rudimentair foof, kelayuan pada kaki, dan

Page 12: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

12

sebagainya. namun jika lubang tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan.

Beberapa jenis kelainan tulang punggung (spine) sejak lahir adalah:

a) Penyakit Spondylisthesis

Pada spondylisthesis merupakan kelainan pembentukan korpus vertebrae,

dimana arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebrae Walaupun

kejadian ini terjadi sewaktu bayi, namun ketika berumur 35 tahun baru

menimbulkan nyeri akibat kelinan-kelainan degeneratif. Nyeri pinggang ini

berkurang atau hilang bila penderita duduk atau tidur dan akan bertambah,

bila penderita itu berdiri atau berjalan.

b) Penyakit Kissing Spine

Penyakit ini disebabkan karena dua atau lebih processus spinosus

bersentuhan. Keadan ini bisa menimbulkan gejala dan tidak. Gejala yang

ditimbulkan adalah low back pain. Penyakit ini hanya bisa diketahui dengan

pemeriksaan X-ray dengan posisi lateral.

c) Sacralisasi Vertebrae Lumbal Ke V

Penyakit ini disebabkan karena processus transversus dari vertebra lumbal

ke V melekat atau menyentuh os sacrum dan/atau os ileum.

2. Low Back Pain karena Trauma

Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama LBP. Pada

orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan menggunakan otot

atau melakukan aktivitas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri

pinggang bawah yang akut.

Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan

kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, mengakibatkan

terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan otot

cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun

pada kasus-kasus yang berat memerlukan pertolongan medis agar tidak

mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut. Secara patologis anatomis, pada low

back pain yang disebabkan karena trauma, dapat ditemukan beberapa keadaan,

seperti:

Page 13: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

13

a) Perubahan pada sendi Sacro-Iliaca

Gejala yang timbul akibat perubahan sendi sacro-iliaca adalah rasa nyeri pada

os sacrum akibat adanya penekanan. Nyeri dapat bertambah saat batuk dan

saat posisi supine. Pada pemerikasaan, lassague symptom positif dan

pergerakan kaki pada hip joint terbatas.

b) Perubahan pada sendi Lumba Sacral

Trauma dapat menyebabkan perubahan antara vertebra lumbal V dan sacrum,

dan dapat menyebabkan robekan ligamen atau fascia. Keadaan ini dapat

menimbulkan nyeri yang hebat di atas vertebra lumbal V atau sacral I dan

dapat menyebabkan keterbatasan gerak.

3. Low Back Pain karena Perubahan Jaringan

Kelompok penyakit ini disebabkan karena terdapat perubahan jaringan

pada tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya pada

daerah punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga disepanjang punggung dan

anggota bagian tubuh lain.

Beberapa jenis penyakit dengan keluhan LBP yang disebabkan oleh perubahan

jaringan antara lain:

a) Osteoartritis (Spondylosis Deformans)

Dengan bertambahnya usia seseorang maka kelenturan otot-

ototnya juga menjadi berkurang sehingga sangat memudahkan terjadi

nya kekakuan pada otot atau sendi. Selain itu juga terjadi penyempitan dari

ruang antar tulang vetebra yang menyebabkan tulang belakang menjadi tidak

fleksibel seperti saat usia muda. Hal ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang

belakang hingga ke pinggang.

b) Penyakit Fibrositis

Penyakit ini juga dikenal dengan Reumatism Muskuler. Penyakit ini ditandai

dengan nyeri dan pegal di otot, khususnya di leher dan bahu. Rasa nyeri

memberat saat beraktivitas, sikap tidur yang buruk dan kelelahan.

c) Penyakit Infeksi

Page 14: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

14

Infeksi pada sendi terbagi atas dua jenis, yaitu infeksi akut yang disebabkan

oleh bakteri dan infesi kronis, disebabkan oleh bakteri tuberculosis. Infeksi

kronis ditandai dengan pembengkakan sendi, nyeri berat dan akut, demam

serta kelelahan.

4. Low Back Pain karena Pengaruh Gaya Berat

Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapat

mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi

pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum

dan sebagainya. Beberapa pekerjaan yang mengaharuskan berdiri dan duduk

dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan terjadinya LBP.

Kehamilan dan obesitas merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan terjadinya LBP akibat pengaruh gaya berat. Hal ini disebabkan

terjadinya penekanan pada tulang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan

postur tubuh dan kelemahan otot.

d. Faktor Resiko Low Back Pain (LBP)

1) Usia

Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka yang berumur dekade kedua dan

insiden tertinggi dijumpai pada dekade kelima. Bahkan keluhan nyeri pinggang

ini semakin lama semakin meningkat hingga umur sekitar 55 tahun.

2) Jenis Kelamin

Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri

pinggang sampai umur 60 tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin

seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada

wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus

menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan

tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan

terjadinya nyeri pinggang.

3) Status Antropometri

Page 15: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

15

Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih resiko timbulnya nyeri

pinggang lebih besar, karena beban pada sendi penumpu berat badan akan

meningkat, sehingga dapat memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.

4) Pekerjaan

Faktor resiko di tempat kerja yang banyak menyebabkan gangguan otot rangka

terutama adalah kerja fisik berat, penanganan dan cara pengangkatan barang,

gerakan berulang, posisi atau sikap tubuh selama bekerja, getaran, dan kerja statis.

5) Aktivitas / olahraga

Kebiasaan seseorang, seperti duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi

yang salah dapat menimbulkan nyeri pinggang, misalnya, pada pekerja kantoran

yang terbiasa duduk dengan posisi punggung yang tidak tertopang pada kursi,

atau seorang mahasiswa yang seringkali membungkukkan punggungnya pada

waktu menulis. Posisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau

menekuk ke muka. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak

menopang tulang belakang. Kasur yang diletakkan di atas lantai lebih baik

daripada tempat tidur yang bagian tengahnya lentur. Posisi mengangkat beban

dari posisi berdiri langsung membungkuk mengambil beban merupakan posisi

yang salah, seharusnya beban tersebut diangkat setelah jongkok terlebih dahulu.

Selain sikap tubuh yang salah yang seringkali menjadi kebiasaan, beberapa

aktivitas berat seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam

dalam sehari, melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2

jam dalam sehari, naik turun anak tangga lebih dari 10 anak tangga dalam sehari,

berjalan lebih dari 3,2 km dalam sehari dapat pula meningkatkan resiko timbulnya

nyeri pinggang.

6) Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok, diduga karena perokok memiliki kecenderungan untuk

mengalami gangguan pada peredaran darahnya, termasuk ke tulang belakang.

7) Abnormalitas struktur

Ketidaknormalan struktur tulang belakang seperti pada skoliosis, lordosis,

maupun kifosis, merupakan faktor resiko untuk terjadinya LBP.

Page 16: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

16

e. Patofisiologi nyeri pada nyeri punggung bawah

a. Bangunan peka nyeri

Berbagai struktur yang peka terhadap nyeri terdapat di punggung bawah. Struktur

tersebut adalah periosteum, 1/3 bangunan luar anulus fibrosus, ligamentum, kapsula

artikularis, fasia dan otot. Semua struktur tersebut mengandung nosiseptor yang peka

terhadap berbagai stimulus (mekanikal, termal, kimiawi). Bila reseptor dirangsang

oleh berbagai stimulus lokal, akan dijawab dengan pengeluaran berbagai mediator

inflamasi dan substansi lainnya, yang menyebabkan timbulnya persepsi nyeri,

hiperalgesia maupun alodinia yang bertujuan mencegah pergerakan untuk

memungkinkan perlangsungan proses penyembuhan.

b. Mekanisme nyeri

Aktivasi nosiseptor menyebabkan nyeri dan sensitisasi nosiseptor menyebabkan

hiperalgesia. Terdapat dua jenis hiperalgesia yaitu primer yang terjadi di daerah lesi

dan sekunder di jaringan sehat. Hiperalgesia primer dapat dibangkitkan dengan

stimulasi termal maupun mekanikal dan hiperalgesia sekunder hanya dapat

dibangkitkan mekanikal. Hiperalgesia sekunder disebabkan kemampuan neuron di

kornu dorsalis medulla spinalis memodulasi transmisi impuls neuronal. Proses

modulasi ini terjadi karena impuls yang terus-menerus menstimulasi medulla spinalis

yang berasal dari daerah lesi sehingga neuron di kornu dorsal menjadi lebih sensitive.

Dalam fenomena sensitisasi sentral ada dua fenomena yang terjadi, yaitu :

1. wind up : sensitisasi neuron kornu dorsalis terutama wide dynamic range

neuron (WDR). Proses ini sangat bergantung pada glutamate dan reseptor NMDA

2. long term potentiation (LTP) merupakan peningkatan kepekaan neuron kornu

dorsalis (sensitisasi) berlangsung lebih lama dan masih terjadi walaupun input sudah

tidak ada.

Nyeri otot sangat berperan dalam terjadinya unspesific low back pain. Beberapa

nosiseptor terdapat di jaringan lunak yang sangat peka terhadap mediator inflamasi.

Pada jaringan somatic banyak yang peka terhadap ATP terutama pada saat lesi otot.

Impuls dari otot sebagian dibawa oleh serabut otot tanpa myelin yang umumnya

mempunyai tetrodotoxine resistence (TTXr)-Na channel (kanal Na yang resisten

Page 17: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

17

terhadap tetrodotoxine) sehingga diperlukan obat yang dapat memblok reseptor

tersebut pada pasien penderita nyeri punggung bawah.

Timbulnya nyeri spontan di neuron kornu dorsalis ditentukan oleh Nitric oxide

(NO). Jika konsentrasinya menurun dapat menyebabkan nyeri spontan yang sejalan

dengan lesi otot.

Sebagian pasien dengan lesi saraf pusat maupun tepi di samping memiliki gejala

negative yang berupa paresis atau paralisis, hipestesi, atau anastesi, juga menderita

gejala positif yaitu nyeri neuropatik. Nyeri neuropatik yang ditemukan pada pasien

nyeri punggung bawah berupa penekakan radiks sarafoleh hernia nuklesus pulposus,

penyempitan kanal spinalis, pembengkakan artikulasio, fraktur mikro, penekanan

tumor dan sebagainya.

Iritasi pada serabut saraf dapat menyebabkan 2 kemungkinan. Kemungkinan

pertama penekanan terjadi pada selaput pembungkus syaraf yang kaya akan

nosiseptor dari nervi nervorum yang menimbulkan nyeri inflamasi yang dirasakan di

sepanjang dermatom serabut saraf tersebut. Kemungkinan kedua penekanan sampai

serabut saraf maka ada kemungkinan terjadi gangguan keseimbangan neuron sensorik

melalui perubahan molekuler yang dapat menyebabkan aktivitas sistem saraf aferen

menjadi abnormal dengan timbulnya aktivitas ektofik yang terjadi di luar reseptor,

akumulasi saluran ion natrium di daerah lesi menyebabkan timbulnya mechano-hot-

spot yang sangat peka terhadap rangsangan mekanikal maupun termal. Hal ini

menjadi dasar pemeriksaan Laseque.

f. Diagnosis

Anamnesis

a) Letak atau lokasi nyeri, penderita diminta menunjukkan nyeri dengan setepat –

tepatnya, atau keterangan yang rinci sehingga letaknya dapat diketahui dengan

tepat.

b) Penyebaran nyeri, untuk dibedakan apakah nyeri bersifat radikular atau nyeri

acuan.

c) Sifat nyeri, misalnya seperti ditusuk – tusuk, disayat, mendeyut, terbakar, kemeng

yang terus – menerus, dan sebagainya.

Page 18: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

18

d) Pengaruh aktivitas terhadap nyeri, apa saja kegiatan oleh penderita yang dapat

menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa sehingga penderita mempunyai sikap

tertentu untuk meredakan rasa nyeri tersebut.

e) Pengaruh posisi tubuh atau anggota tubuh, erat kaitannya dengan aktivitas tubuh,

perlu ditanyakan posisi yang bagaimana dapat memperberat dan meredakan rasa

nyeri.

f) Riwayat Trauma, perlu dijelaskan trauma yang tak langsung kepada penderita

misalnya mendorong mobil mogok, memindahkan almari yang cukup berat,

mencabut singkong, dan sebagainya.

g) Proses terjadinya nyeri dan perkembangannya, bersifat akut, perlahan,

menyelinap sehingga penderita tidak tahu pasti kapan rasa sakit mulai timbul,

hilang timbul, makin lama makin nyeri, dan sebagainya.

h) Obat – obat analgetik yang diminum, menelusuri jenis analgetik apa saja yang

pernah diminum.

i) Kemungkinan adanya proses keganasan.

j) Riwayat menstruasi, beberapa wanita saat menstruasi akan mengalami LBP yang

cukup mengganggu pekerjaan sehari – hari. Hamil muda, dalam trimester

pertama, khususnya bagi wanita yang dapat mengalami LBP berat.

k) Kondisi mental/emosional, meskipun pada umumnya penderita akan menolak bila

kita langsung menanyakan tentang “banyak pikiran” atau “pikiran sedang ruwet”

dan sebagainya. Lebih bijaksana apabila kita menanyakan kemungkinan adanya

ketidakseimbangan mental tadi secara tidak langsung, dengan cara penderita

secara tidak sadar mau berbicara mengenai faktor stress yang menimpanya.

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik secara komprehensif pada pasien dengan nyeri punggung

meliputi evaluasi sistem neurologi dan muskuloskeltal. Pemeriksaan neurologi

meliputi evaluasi sensasi tubuh bawah, kekuatan dan refleks-refleks.

a) Inspeksi :

Pemeriksaan fisik dimulai dengan inspeksi dan bila pasien tetap berdiri dan

menolak untuk duduk, maka sudah harus dicurigai adanya suatu herniasi diskus.

Page 19: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

19

Gerakan aktif pasien harus dinilai, diperhatikan gerakan mana yang membuat

nyeri dan juga bentuk kolumna vertebralis, berkurangnya lordosis serta adanya

skoliosis. Berkurang sampai hilangnya lordosis lumbal dapat disebabkan oleh

spasme otot paravertebral.

Gerakan-gerakan yang perlu diperhatikan pada penderita:

- Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.

- Ekstensi ke belakang (back extension) seringkali menyebabkan nyeri pada

tungkai bila ada stenosis foramen intervertebralis di lumbal dan artritis

lumbal, karena gerakan ini akan menyebabkan penyempitan foramen sehingga

menyebabkan suatu kompresi pada saraf spinal.

- Fleksi ke depan (forward flexion) secara khas akan menyebabkan nyeri pada

tungkai bila ada HNP, karena adanya ketegangan pada saraf yang terinflamasi

diatas suatu diskus protusio sehingga meninggikan tekanan pada saraf spinal

tersebut dengan jalan meningkatkan tekanan pada fragmen yang tertekan di

sebelahnya (jackhammer effect).

b) Palpasi :

- Adanya nyeri (tenderness) pada kulit bisa menunjukkan adanya kemungkinan

suatu keadaan psikologis di bawahnya (psychological overlay).

- Kadang-kadang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri

dengan menekan pada ruangan intervertebralis.

- Pada spondilolistesis yang berat dapat diraba adanya ketidak-rataan (stepoff)

pada palpasi di tempat/level yang terkena.

- Penekanan dengan jari jempol pada prosesus spinalis dilakukan untuk mencari

adanya fraktur pada vertebra.

- Pemeriksaan fisik yang lain memfokuskan pada kelainan neurologis.

- Harus dicari pula refleks patologis seperti babinski, terutama bila ada

hiperefleksia yang menunjukkan adanya suatu gangguan upper motor neuron

(UMN). Dari pemeriksaan refleks ini dapat membedakan akan kelainan yang

berupa UMN atau LMN.

Pemeriksaaan Motorik

Page 20: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

20

Harus dilakukan dengan seksama dan harus dibandingkan kedua sisi untuk

menemukan abnormalitas motoris. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :

- Berjalan dengan menggunakan tumit.

- Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.

- Jongkok dan gerakan bertahan ( seperti mendorong tembok )

Pemeriksaan Sensorik

Pemeriksaan sensorik akan sangat subjektif karena membutuhkan perhatian dari

penderita dan tak jarang keliru.

Refleks

Refleks yang harus di periksa adalah refleks di daerah Achilles dan Patella,

respon dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui lokasi terjadinya

lesi pada saraf spinal.

Special Test

- Tes Lasegue:

Mengangkat tungkai dalam keadaan

ekstensi. Positif bila pasien tidak

dapat mengangkat tungkai kurang

dari 60° dan nyeri sepanjang nervus

ischiadicus. Rasa nyeri dan

terbatasnya gerakan sering menyertai radikulopati, terutama pada

herniasi discus lumbalis/ lumbo-sacralis.

- Tes Patrick dan anti-patrick:

Fleksi-abduksi-eksternal rotation-ekstensi sendi panggul. Positif jika

gerakan diluar kemauan terbatas, sering disertai dengan rasa nyeri. Positif

pada penyakit sendi panggul, negative pada ischialgia.

Page 21: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

21

- Tes kernig:

Pasien terlentang, paha difleksikan, kemudian meluruskan tungkai bawah

sejauh mungkin anpa timbul rasa nyeri yang berarti. Positif jika terdapat

spasme involunter otot semimembraneus, semitensinous, biceps

femoris yang membatasi ekstensi lutut dan timbul nyeri.

- Tes Naffziger:

Dengan menekan kedua vena jugularis, maka tekanan LCS akan

meningkat, akan menyebabkan tekanan pada radiks bertambah, timbul

nyeri radikuler. Positif pada spondilitis.

- Tes valsava:

Penderita disuruh mengejan kuat maka tekanan LCS akan meningkat,

hasilnya sama dengan percobaan Naffziger.

- Spasme m. psoas:

Diperiksa pada pasien yang berbaring terlentang dan pelvis ditekan kuat –

kuat pada meja oleh sebelah tangan pemeriksa, sementara tangan lain

menggerakkan tungkai ke posisi vertical dengan lutut dalam keadaan

fleksi tegak lurus. Panggulsecara pasif mengadakan hiperekstensi ketika

pergelangan kaki diangkat. Terbatasnya gerakan ditimbulkan oleh

spasme involunter m.psoas.

- Tes Gaenselen:

Terbatasnya fleksi lumbal secara pasif dan rasa nyeri yang diakibatkan

sering menyertai penyakit pada art. Lumbal / lumbosacral. Dengan pasien

berbaring terlentang, pemeriksa memegang salah satu ekstremitas bawah

dengan kedua belah tangan dan menggerakkan paha sampai pada posisi

fleksi maksimal. Kemudian pemeriksa menekan kuat – kuat ke bawah

kearah meja dan ke atas kearah kepala pasien, yang secara pasif

menimbulkan fleksi columna spinalis lumbalis.

Page 22: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

22

Pemeriksaan Penunjang

a) Laboratorium:

Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihat; laju endap darah (LED),

kadar Hb, jumlah leukosit dengan hitung jenis, dan fungsi ginjal.

b) Pungsi Lumbal (LP) :

LP akan normal pada fase permulaan prolaps diskus, namun belakangan akan terjadi

transudasi dari low molecular weight albumin sehingga terlihat albumin yang sedikit

meninggi sampai dua kali level normal.

c) Pemeriksaan Radiologis :

a. Foto rontgen biasa (plain photos) sering terlihat normal atau kadang-kadang

dijumpai penyempitan ruangan intervertebral, spondilolistesis, perubahan

degeneratif, dan tumor spinal. Penyempitan ruangan intervertebral kadang-

kadang terlihat bersamaan dengan suatu posisi yang tegang dan melurus dan

suatu skoliosis akibat spasme otot paravertebral.

b. CT scan adalah sarana diagnostik yang efektif bila vertebra dan level

neurologis telah jelas dan kemungkinan karena kelainan tulang.

c. Mielografi berguna untuk melihat kelainan radiks spinal, terutama pada pasien

yang sebelumnya dilakukan operasi vertebra atau dengan alat fiksasi metal.

CT mielografi dilakukan dengan suatu zat kontras berguna untuk melihat

dengan lebih jelas ada atau tidaknya kompresi nervus atau araknoiditis pada

pasien yang menjalani operasi vertebra multipel dan bila akan direncanakan

tindakan operasi terhadap stenosis foraminal dan kanal vertebralis.

d. MRI (akurasi 73-80%) biasanya sangat sensitif pada HNP dan akan

menunjukkan berbagai prolaps. Namun para ahli bedah saraf dan ahli bedah

ortopedi tetap memerlukan suatu EMG untuk menentukan diskus mana yang

paling terkena. MRI sangat berguna bila:

- vertebra dan level neurologis belum jelas

- kecurigaan kelainan patologis pada medula spinal atau jaringan lunak

- untuk menentukan kemungkinan herniasi diskus post operasi

- kecurigaan karena infeksi atau neoplasma

Page 23: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

23

Mielografi atau CT mielografi dan atau MRI adalah alat diagnostik yang

sangat berharga pada diagnosis LBP dan diperlukan oleh ahli bedah saraf atau

ortopedi untuk menentukan lokalisasi lesi pre-operatif dan menentukan

adakah adanya sekwester diskus yang lepas dan mengeksklusi adanya suatu

tumor. Mumenthaler (1983) menyebutkan adanya 25% false negative diskus

prolaps pada mielografi dan 10% false positive dengan akurasi 67%.

a) Elektromiografi (EMG) :

Dalam bidang neurologi, maka pemeriksaan elektrofisiologis/neurofisiologis sangat

berguna pada diagnosis sindroma radiks. Pemeriksaan EMG dilakukan untuk :

- Menentukan level dari iritasi atau kompresi radiks

- Membedakan antara lesi radiks dengan lesi saraf perifer

- Membedakan adanya iritasi atau kompresi radiks

b) Elektroneurografi (ENG)

Pada elektroneurografi dilakukan stimulasi listrik pada suatu saraf perifer tertentu

sehingga kecepatan hantar saraf (KHS) motorik dan sensorik (Nerve Conduction

Velocity/NCV) dapat diukur, juga dapat dilakukan pengukuran dari refleks dengan

masa laten panjang seperti F-wave dan H-reflex. Pada gangguan radiks, biasanya

NCV normal, namun kadang-kadang bisa menurun bila telah ada kerusakan akson

dan juga bila ada neuropati secara bersamaan.

g. Diagnosis Banding Nyeri Punggung Bawah

1. Penyebab Sistemik

- aneurisme aorta abdominalis

- nephrolitiasis

- infeksi ginjal

- kelainan metabolic

- tumor

- Ankilosing spondilosis

- Sindroma Reiter

- arthritis colitis ulseravitf

- psoriasis arthritis

Page 24: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

24

- rheumatoid arthritis

- miopati radikulopati

2. Penyebab lokal yang berbahaya

- Tumor

- infeksi ruang diskus

- abses epidural

- fraktur

- hernia diskus

- stenosis spinal

- spondilolistesis

3. Patologi lokal yang menjalar menyerupai nyeri punggung bawah

- osteoarthritis pinggang

- nekrosis aseptis kaput femoral

- trauma nervus ischiadicus

- cyclic radiating low back pain

Berdasarkan etilogi :

1. NPB mekanikal (97%) :

- lumbar strain, sprain (70%)

- proses degenerative

- stenosis spinal

- fraktur kompresi osteoporotic

- spondilolistesis

- fraktur traumatic

- spondilolisis

2. NPB nonmekanikal (1%) :

- neoplasma (multiple myeloma, dll)

- infeksi

- arthritis inflamasi

- Scheurman sisease (Osteokondrosis)

- Paget disease

3. Penyakit visceral (2%)

Page 25: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

25

- prostatitis

- nefrolitiasis

- aneurisma aorta

h. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Low Back Pain Akut

Sebagian besar pasien dapat diatasi secara efektif dengan kombinasi dari

pemberian saran dan analgesia yang tepat. Kronisitas low back pain dapat dihindari

dengan: memperhatikan aspek psikologis gejala yang ada, menghindari pemeriksaan

yang tidak perlu dan berlebihan, menghindari penatalaksanaan yang tidak konsisten,

serta memberikan saran untuk mencegah rekurensi (seperti: menghindari

pengangkatan beban yang berat). Faktor yang berhubungan dengan hasil dan

kronisitas low back pain :

- Distress: reaksi depresif, ketidakberdayaan.

- Pemahaman tentang nyeri dan disabilitas: rasa takut dan kesalahpahaman tentang

nyeri.

- Faktor perilaku: menghindari gerakan-gerakan yang memperberat.

Penatalaksanaan Low Back Pain Kronik yang menyebabkan Disabilitas

Penelitian telah menunjukkan bahwa pengaruh terpenting dalam perkembangan

kronisitas adalah psikologikal dibandingkan dengan biomekanikal. Faktor-faktor

psikologis yang dimaksud adalah distress berat, kesalahpahaman tentang nyeri dan

implikasinya, serta penghindaran aktivitas karena takut membuat rasa nyeri

bertambah parah. Terhadap pasien-pasien yang membutuhkan penanganan rujukan

spesialis, pilihan terapinya adalah interdisciplinary pain management programme

(IPMP). Dimana difokuskan pada fungsi dibandingkan penyakit, tatalaksana

dibandingkan penyembuhan, integrasi beberapa terapi spesifik, penatalaksanaan

multidisiplin, menekankan pada metode aktif daripada pasif, dan self care daripada

hanya menerima terapi.

Page 26: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

26

Penatalaksanaan Low Back Pain Spesifik

Penatalaksanaan NPB diberikan untuk meredakan gejala akut dan mengatasi

etiologi. Pada kasus HNP, terapi dibagi berdasarkan terapi konservatif dan bedah.

Terapi konservatif

Tujuan terapi konservatif adalah mengurangi iritasi saraf, memperbaiki kondisi

fisik pasien dan melindungi dan meningkatkan fungsi tulang punggung secara

keseluruhan. 90% pasien akan membaik dalam waktu 6 minggu, hanya sisanya yang

membutuhkan pembedahan.

Terapi konservatif untuk NPB, termasuk NPB akibat HNP meliputi:

1. Tirah baring

Tujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri mekanik dan tekanan intradiskal,

lama yang dianjurkan adalah 2-4 hari. Tirah baring terlalu lama akan menyebabkan otot

melemah. Pasien dilatih secara bertahap untuk kembali ke aktivitas biasa.

Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan punggung, lutut

dan punggung bawah pada posisi sedikit fleksi. Fleksi ringan dari vertebra lumbosakral

akan memisahkan permukaan sendi dan memisahkan aproksimasi jaringan yang

meradang.

2. Medikamentosa

1. Analgetik dan NSAID

2. Pelemas otot: digunakan untuk mengatasi spasme otot

3. Opioid: tidak terbukti lebih efektif dari analgetik biasa. Pemakaian jangka

panjang dapat menyebabkan ketergantungan

4. Kortikosteroid oral: pemakaian masih menjadi kontroversi namun dapat

dipertimbangkan pada kasus HNP berat untuk mengurangi inflamasi.

5. Analgetik ajuvan: dipakai pada HNP kronis

Page 27: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

27

3. Korset lumbal

Korset lumbal tidak bermanfaat pada NPB akut namun dapat digunakan untuk

mencegah timbulnya eksaserbasi akut atau nyeri pada NPB kronis. Sebagai penyangga

korset dapat mengurangi beban pada diskus serta dapat mengurangi spasme.

4. Terapi operatif

Terapi bedah berguna untuk menghilangkan penekanan dan iritasi pada saraf

sehingga nyeri dan gangguan fungsi akan hilang. Tindakan operatif pada HNP harus

berdasarkan alasan yang kuat yaitu berupa:

Defisit neurologik memburuk.

Gangguan otonom (miksi, defekasi, seksual).

Paresis otot tungkai bawah.

Nyeri Visceral Urogenital

Nyeri viseral biasanya menjalar dan mengarah ke daerah permukaan tubuh jauh

dari tempat asal nyerinya, namun berasal dari dermatom yang sama dengan asal nyeri.

Sering kali, nyeri visceral terjadi seperti kontraksi ritmis otot polos.

Ada dua jenis nyeri yang berasal organ genito-urinarius :

1. Nyeri lokal dirasakan di atau dekat organ yang terlibat. Dengan demikian, rasa sakit

dari sakit ginjal (T10-12, L1) dirasakan di sudut costovertebral dan pinggang, di

bawah tulang rusuk ke-12.

2. Nyeri alih/ penjalaran nyeri: dimaksud berasal dari suatu organ yang sakit tetapi

merasa agak jauh dari organ tersebut.

Khas pada sakit ginjal dirasakan sebagai rasa nyeri tumpul dan konstan pada

sudut costovertebral sedikit ke lateral otot sacrospinalis dan tepat di bawah tulang rusuk

ke-12. Nyeri ini sering menyebar sepanjang daerah subkostal menuju umbilicus atau

kuadran perut bagian bawah. Ini dapat dijumpai pada penyakit ginjal menyebabkan

distensi tiba-tiba kapsul ginjal. Pielonefritis akut (dengan edema mendadak) dan

Page 28: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

28

obstruksi saluran kemih akut (dengan tekanan balik ginjal mendadak) keduanya

menyebabkan rasa sakit yang khas.

Nyeri saluran kemih biasanya dirangsang oleh obstruksi akut (bagian dari batu

atau klot). Rangsang nyeri oleh karena distensi dari kapsul ginjal yang dibarengi dengan

nyeri kolik (akibat spasme dari ginjal, otot pelvis dan ureter) yang menjalar dari sudut

costovertebral ke arah kuadran anterior abdomen, sepanjang perjalanan ureter. Posisi

sumbatan atau sumbatan dapat diperkirakan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan

fisik. Jika batu berada di ureter bagian atas maka sifat penjalaran nyeri ke arah testis,

dikarenakan asal dari inervasinya sama dengann ginjal dan ureter proksimal (T11-12).

Pada ureter medial nyeri alih/ penjalaran dapat dirasakan pada titik Mc burney dan dapat

disangkakan dengan appendicitis, pada sisi kiri, dapat disangkakan dengan divertikulitis

pada kolon desenden atau kolon sigmoid (T12-L1). Saat batu mencapai buli, gejala yang

muncul adalah iritatif, seperti urgensi dan frekuensi, karena mulai terjadi peradangan dan

edema.

Rasa nyeri akibat batu ginjal dan saluran kemih pada umumnya bersifat kolik

dimana pada bagian tengah dari bagian belakang tubuh. Rasa nyeri yang dihasilkan oleh

batu ginjal dan saluran kemih disebabkan oleh pelebaran atau peregangan dan kejang otot

dari ginjal dan saluran kemih yang disebabkan oleh obstruksi atau sumbatan pada saluran

ginjal dan saluran kemih. Pada ureter, peningkatan gerak peristaltik dan kejang otot dapat

berkontribusi dalam timbulnya nyeri akibat batu.

Peradangan lokal, iritasi dan edema yang disebabkan oleh adanya batu di lokasi

obstruksi/sumbatan juga berkontribusi dalam timbulnya nyeri kolik melalui aktivitas

reseptor kimia dan peregangan submukosa ginjal dan saluran kemih. Nyeri kolik

tergantung pada ambang nyeri individu, persepsi, kecepatan, dan derajat perubahan

tekanan hidrostatik dalam ureter proksimal dan renal pelvic. Gerakan peristatik dari

saluran kemih dan saluran ginjal serta migrasi dari batu menyebabkan perubahan posisi

batu sehingga dapat menimbulkan kambuhan nyeri kolik dan perubahan posisi dari nyeri

kolik.

Kandung kemih yang terlalu penuh akibat obstruksi akut merangsang nyeri pada

suprapubis secara langsung oleh karena distensinya. Pada kasus obstruksi kronis, nyeri

tersebut jarang bahkan mungkin tidak dirasakan oleh pasien, walaupun sudah besar sekali

Page 29: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

29

bulinya. Nyeri buli terutama diakibatkan oleh adanya infeksi pada buli itu sendiri, dimana

akan dijalarkan atau dialihkan ke distal dari uretra dan berhubungan dengan proses miksi.

Nyeri yang dirasakan paa akhir kencing menggambarkan terjadinya sistitis berat.

M. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2018

a. Status Generalis

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Composmentis

GCS : 15, E4 M6 V5

TD : 120/80 mmHg

HR : 90x/menit, reguler

RR : 20x/menit

Suhu : 36,4oC

Sat O2 : 95%

Kepala : Normosefal, jejas (-)

Mata : Ptosis -/-, eksoftalmus -/-, pupil bulat, Ø3 mm, reflex

cahaya +/+, reflek kornea +/+, konjungtiva anemis -/-

Mulut : Mukosa tidak hiperemis, luka di bibir (-), bibir kering (-)

Leher : Pembesaran KGB (-), tiroid tidak teraba membesar,

trachea teraba di tengah, benjolan di leher (-), nyeri tekan

leher belakang (-)

Thorax : normochest, simetris pulmo VBS +/+, ronkhi -/-, wheezing

-/-, cor S1-S2 normal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : datar, supel, BU (+) normal, timpani, hepar dan lien tidak

teraba, nyeri tekan (-), jejas (-), nyeri perut (+)

Ekstremitas :

Atas : Oedem -/-, jejas -/-, CRT <2 detik, akral dingin -/-, eutrofi

Bawah : Oedem -/-, jejas -/-, CRT <2 detik, akral dingin -/-, eutrofi

Status Lokalis (Punggung) : luka lecet/robek (-), jejas (-), deformitas (-), nyeri

ketok CVA (-) di punggung bawah, kaku punggung (-)

Page 30: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

30

b. Status Psikiatri

Tingkah Laku : Normoaktif

Perasaan hati : Normoritmik

Orientasi : Orientasi orang, waktu, dan tempat baik

Kecerdasan : DBN

Daya ingat : Baik

c. Status Neurologis

Sikap tubuh : dalam batas normal

Gerakan abnormal : tidak ada

Cara berjalan : normal

Pemeriksaan saraf kranial

Nervus Pemeriksaan Kanan Kiri

N. I. Olfaktorius Daya penghidu N N

N. II. Optikus

Daya penglihatan N N

Pengenalan warna N N

Lapang pandang N N

N. III. Okulomotor

Ptosis - -

Gerakan mata ke medial + +

Gerakan mata ke atas + +

Gerakan mata ke bawah + +

Ukuran pupil 3 mm 3 mm

Bentuk pupil Isokor Isokor

Refleks cahaya langsung + +

N. IV. Troklearis

Strabismus divergen - -

Gerakan mata ke lat-bwh N N

Strabismus konvergen - -

N. V. Trigeminus

Menggigit N N

Membuka mulut N N

Sensibilitas muka N N

Refleks kornea + +

Trismus - -

Page 31: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

31

N. VI. Abdusen Gerakan mata ke lateral N N

Strabismus konvergen - -

N. VII. Fasialis

Kedipan mata N N

Lipatan nasolabial N N

Sudut mulut N N

Mengerutkan dahi N N

Menutup mata + +

Meringis + +

Menggembungkan pipi + +

Daya kecap lidah 2/3 ant Tdk dilakukan Tdk dilakukan

N. VIII.

Vestibulokoklearis

Mendengar suara bisik Dbn dbn

Tes Rinne Tdk dilakukan Tdk dilakukan

Tes Schwabach Tdk dilakukan Tdk dilakukan

N.IX.

Glossofaringeus

Arkus Faring Simetris

Daya Kecap 1/3 Belakang Tdk dinilai

Reflek Muntah Dalam batas normal

Sengau Tidak

Tersedak Tidak

N.X

Vagus

Arkus faring Dalam batas normal

Reflek muntah Dalam batas normal

Bersuara Dalam batas normal

Menelan Dalam batas normal

N.XI

Aksesorius

Memalingkan Kepala Dalam batas normal

Sikap Bahu Dalam batas normal

Mengangkat Bahu Dalam batas normal

Trofi Otot Bahu Tidak

N.XII

Hipoglosus

Sikap lidah Dalam batas normal

Artikulasi Dalam batas normal

Tremor lidah -

Menjulurkan lidah Dalam batas normal

Kekuatan lidah Dalam batas normal

Trofi otot lidah Dalam batas normal

Fasikulasi lidah Dalam batas normal

Page 32: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

32

d. Fungsi Motorik

Dextra Sinistra

Gerakan Bebas Bebas

Kekuatan Superior 5 5

Inferior 5 5

Tonus + +

Trofi Eu Eu

Refleks Fisiologis + +

Refleks patologis - -

Sensibilitas Dbn Dbn

G B B K 5 5 Tn N N Tr Eu Eu

B B 5 5 N N Eu Eu

RF + + RP - - Cl - -

+ + - - - -

e. Pemeriksaan Khusus

Test Patrick : -/-

Test Contrapatrick : -/-

Test Laseigue’s : +/-

Test Crossed Laseque : +/-

Test Naffzinger’s : +/-

Test Valsava : +/-

Test Bragard Sign : +/-

Test Sicard : +/-

Test Door bell : +/-

Ketok CVA : - / -

Pemeriksaan Sensibilitas : normal

Pemeriksaan Fungsi Vegetatif

Page 33: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

33

Miksi : BAK normal, inkontinensia urine (-), retensio urine (-),

anuria (-)

Defekasi : BAB cair (-), inkontinensia alvi (-), retensio alvi (-)

f. Laboratorium

27/8/2018

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hematologi

Darah Rutin

Hemoglobin 13,6 13,2-17,3 g/dL

Leukosit 10,5 3,8 – 10,6 ribu

Eritrosit 4,5 4.4-5.9 juta

Hematokrit 45,9 40-52 %

Trombosit 226 150-400 ribu

MCV 87,6 82 – 98

MCH 28,2 27 – 32 pg

MCHC 32,2 32 – 37 g/dL

Eosinofil 2 2-4 %

Basofil 0,2 0-1 %

Neutrofil 74,9 50-70 %

Limfosit 13,7 25-40 %

Monosit 11,0 2-8 %

Kimia Klinik

Glukosa Puasa 73 L 82-115 mg/dL

Glukosa 2 Jam PP 96 <120 mg/dL

SGOT 45 0-50 U/L

SGPT 40 0-50 IU/L

Ureum 190,0 H 10-50 mg/dL

Creatinin 1,52 H 0,62-1,1 mg/dL

HDL

HDL-direct 38 28-63 mg/dL

LDL-Cholesterol 104,8 <150 mg/dL

Asam Urat 4,37 2-7 mg/dL

Cholesterol 158 <200 Dianjurkan

200-230 Risiko sedang

>= 240 risiko tinggi

Trigliserida 112 70-140 mg/dL

Page 34: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

34

g. Pemeriksaan Rontgen

X-Foto Vertebrolumbosacral AP/Lat 27/8/2018

- Skoliosis lumbalis konveksitas ke kiri (berat)

- Spondilosis Lumbalis

- Kompresi VTH11. VL2, VL4

- Tampak penyempitan diskus intervertebralis L1-2, L3-4, L4-5

- Sakralisasi VL5

N. Diskusi Kedua

Berdasarkan data-data diatas tersebut diatas, maka pada pasien ini didapatkan

keluhan nyeri pinggang, dengan lokasi nyeri lebih dirasakan pada pinggang kanan.

Nyeri pinggang kanan menjalar hingga ke ekstremitas kanan bawah sampai telapak

kaki kanan. Pada pasien ini, akan ditinjau apakah nyeri LBP tersebut bersifat spesifik

atau non spesifik, dan apakah LBP tersebut berasal dari viserogenik, vaskulogenik,

psikogenik, neurogenic atau spondilogenik.

Pada status psikiatri, tidak ditemukan adanya kelainan. Tingkah laku

normoaktif dan perasaan hati normoaktif. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa sakit

pinggang/ nyeri pinggang yang dirasakan pasien bukan berasal dari kejiwaan atau

psikogenik.

Page 35: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

35

Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya hasil yang positif pada laseque –

crosed laseque test, Bragard test dan Sicard test pada kaki kanan pasien. Pada

pemeriksaan laseque dan crossed laseque, dilakukan elevasi kaki pasien saat berbaring

dan pasien mengaku nyeri pada saat sudut elevasi kaki mencapai < 60, begitupun pada

pemeriksaan crossed laseque, didapatkan adanya nyeri pada ekstremitas bawah, hal ini

mengindikasikan adanya kecurigaan HNP. Kemudian test Bragard dan Sicard pada kaki

kiri negative sementara pada kaki kanan positif, hal ini menunjukan adanya gangguan

pada radiks dan mengarah kepada radikulopati. Pemeriksaan neurologis tidak

didapatkan adanya kelemahan motorik pada pasien.

Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan nilai normal pada

darah rutin namun ditemukan adanya kelainan pada kimia klinik. Didapatkan Ureum

yang meningkat dengan angka 190 dan kreatinin yang meningkat dengan angka 1,52. Hal

ini menunjukan adanya gangguan fungsi ginjal. Berdasarkan anamnesis pasien

mengaku melakukan pengobatan rawat jalan ginjal sekitar 4 bulan yang lalu tanpa tahu

nama penyakit maupun obat yang dikonsumsi.

Pada pemeriksaan fisik nyeri ketok CVA, dilakukan pada bagian punggung

bawah kanan dan kiri. Nyeri ketok CVA adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan

meninju permukaan ulnar kepalan tangan kanan yang beralaskan volar tangan kiri (fish

percussion) untuk melihat apakah ada nyeri yang disebabkan oleh organ visceral pada

pinggang kanan dan kiri (costovertebrae). Pada pasien ini, tidak ditemukan adanya nyeri

ketok pada CVA. Hal ini menyimpulkan bahwa penyakit ginjal yang dialami pasien tidak

menyebabkan nyeri pada pinggang / punggung bawah pasien dan bukan penyebab dari

low back pain yang dialami oleh pasien sehingga menyingkirkan penyebab nyeri dari

visceral atau LBP viserogenik.

Pemeriksaan rontgen vertebrolumbosacral dilakukan untuk melihat kelainan

pada tulang belakang pasien. Hasil rontgen pada pasien ini menunjukkan skoliosis

lumbalis, spondilosis lumbalis, Kompresi VTH11. VL2, VL4, Tampak penyempitan

diskus intervertebralis L1-2, L3-4, L4-5 serta adanya sakralisasi VL 5. Skoliosis

adalah kondisi melengkungnya tulang belakang ke samping secara tidak normal.

Skoliosis dapat dibedakan menurut etiologinya, yaitu sebagai berikut:

1. Skoliosis idiopatik.

Page 36: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

36

Kasus skoliosis yang tidak diketahui penyebab pastinya disebut idiopatik.

Skoliosis idiopatik ini tidak dapat dicegah, dan tidak dipengaruhi oleh faktor usia,

olahraga, maupun postur tubuh. Faktor genetika diduga memainkan peranan penting

dalam terjadinya kondisi ini. Skoliosis idiopatik diderita sebanyak 80 persen dari jumlah

penderita skoliosis.

2. Skoliosis degenerative

Skoliosis degeneratif terjadi akibat kerusakan bagian tulang belakang secara

perlahan-lahan. Skoliosis tipe ini menimpa orang dewasa karena seiring

bertambahnya usia, beberapa bagian tulang belakang menjadi lemah dan

menyempit. Selain itu ada beberapa penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan

tulang belakang yang bisa menyebabkan skoliosis degeneratif, seperti osteoporosis,

penyakit Parkinson, motor neurone disease, sklerosis multipel, dan kerusakan tulang

belakang yang terjadi akibat operasi. Mengingat faktor usia pasien, diduga skoliosis

pasien adalah bersifat degeneratif

3. Skoliosis kongenital.

Skoliosis kongenital atau bawaan disebabkan oleh tulang belakang yang tidak

tumbuh dengan normal saat bayi dalam kandungan.

4. Skoliosis neuromuskular.

Kelainan bentuk tulang belakang yang disebabkan oleh gangguan persarafan dan

otot seperti pada penyakit lumpuh otak atau distrofi otot.

Page 37: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

37

Gambar skoliosis thoracalis dan Lumbalis

Pada rontgen juga didapatkan adanya kompresi pada vertebrae. Fraktur kompresi

adalah fraktur tersering yang mempengaruhi kolumna vertebra. Fraktur ini dapat

disebabkan oleh kecelakaan jatuh dari ketinggian dengan posisi terduduk ataupun

mendapat pukulan di kepala, osteoporosis dan adanya metastase kanker dari tempat lain

ke vertebra kemudian membuat bagian vertebra tersebut menjadi lemah dan akhirnya

mudah mengalami fraktur kompresi. Vertebra dengan fraktur kompresi akan menjadi

lebih pendek ukurannya daripada ukuran vertebra sebenarnya. Berdasarkan usia pasien

ini, dapat disimpulkan bahwa fraktur kompresi yang terjadi bisa disebabkan oleh

osteoporosis. Selain itu, terdapat adanya penyempitan diskus intervertebralis yang

kemungkinan terjadi akibat fraktur kompresi maupun skoliosis berat yang idalami pasien.

Berdasarkan faktor usia dari pasien, kelainan struktur tulang bisa saja

terjadi akibat adanya proses degeneratif pada tulang akibat penuaan, sehingga dapat

terjadi osteoporosis pada tulang dan menyebabkan adanya kelainan pada struktur tulang

belakang seperti fraktur kompresi tulang. Selain itu, riwayat fungsi ginjal yang terjadi

pada pasien bisa menjadi faktor resiko terjadinya proses degeneratif pada struktur

tulang pasien. Ginjal yang sehat menghasilkan calcitriol dari vitamin D yang diterima

dari sinar matahari dan makanan. Calcitriol membantu tubuh menyerap kalsium dan

Page 38: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

38

fosfor ke dalam darah dan tulang. Calcitriol dan PTH bekerja sama untuk menjaga

keseimbangan kalsium yang normal dan kesehatan tulang. Jika kadar calcitriol turun

terlalu rendah, tingkat PTH akan meningkat dan kalsium hilang dari tulang. Pada orang

dengan gagal ginjal, ginjal berhenti membuat calcitriol. Tubuh kemudian tidak dapat

menyerap kalsium dari makanan, yang menyebabkan peningkatan kadar PTH (Hruska, K

2000). Kombinasi penurunan penyerapan kalsium dari makanan dan PTH

mengambil kalsium dari tulang membuat tulang lemah dan rapuh sehingga dapat

menyebabkan osteoporosis dan mengakibatkan kelainan struktur tulang. Kelainan

struktur tulang yang dialami pasien ini kemudian menjadi faktor resiko pada LBP

yang dialami pasien.

Penyempitan diskus intervertebralis dan gejala pada pasien dapat kita

curigai adanya HNP, namun untuk memastikan, dibutuhkan pemeriksaan

penunjang lebih lanjut. Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah turunnya kandungan

annulus fibrosus dari diskus intervertebralis lumbal pada spinal canal atau rupture

annulus fibrosus dengan tekanan dari nucleus pulposus yang menyebabkan kompresi

pada element saraf. Pada umumnya HNP pada lumbal sering terjadi pada L4-L5 dan L5-

S1. Kompresi saraf pada level ini melibatkan root nerve L4, L5, dan S1. Hal ini akan

menyebabkan nyeri dari pantat dan menjalar ketungkai. Kebas dan nyeri menjalar yang

tajam merupakan hal yang sering dirasakan penderita HNP.

Page 39: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

39

Gambar herniasi nucleus pulposus

Nyeri menjalar dari pinggang menuju ke ekstremitas bawah dapat dilihat melalui

dermatome dengan adanya gangguan jalur saraf yaitu Kompresi VTH11. VL2, VL4,

Tampak penyempitan diskus intervertebralis L1-2, L3-4, L4-5 sebagaimana jalur

dermatom sebagai berikut

Page 40: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

40

Gambar Dermatom

Pada LBP, perlu diwaspadai adanya Red Flag yaitu tanda dan gejala yang

menandai adanya kelainan serius yang mendasari nyeri/ merupakan indikasi adanya

proses patologi yang mendasari, termasuk masalah akar saraf. Red Flag terdiri dari

beberapa point yaitu:

Page 41: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

41

Red flags:

Onset usia <20 atau >55 tahun

Nyeri non-mekanik (tidak berhubungan dengan waktu atau aktivitas)

Nyeri thorax, nyeri bertambah saat berbaring, nyeri tak hilang pada malam hari

Riwayat karsinoma, penggunaan steroid, HIV

Merasa kurang sehat

Penurunan berat badan

Gejala neurologis yang luas

Deformitas struktur tulang belakang

Pada pasien ini terdapat 3 point Red Flag

Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan hasil rontgen diatas, maka

LBP yang terjadi adalah LBP spesifik yang bersifat spondilogenik yang juga dapat

menimbulkan LBP neurogenik. Selain itu dapat dicurigai adanya HNP, namun

untuk menegakan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya

seperti MRI.

O. Diagnosis Akhir

Diagnosis Klinis : Nyeri radikuler pinggang kanan yang menjalar hingga telapak

kaki kanan akut

Diagnosis Topis : Radiks n ischiadicus

Diagnosis Etiologis : LBP Spesifik; suspect e.c HNP

Diagnosis Tambahan : Dispepsia; suspect gangguan fungsi ginjal

P. Planning

Pada pasien diberikan terapi:

a. Non Farmakologi

- Istirahat/ tirah baring

- Edukasi pasien

- Melakukan pemeriksaan penunjang seperti MRI

Page 42: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

42

- Konsul Fisioterapi dan pemakaian korset

b. Farmakologi

- Inj. Ketorolac 2x30 mg

- Inj. Ranitidin 2x1 amp

- Inj. Mecobalamin 1x500 mg

- Per oral diazepam 2 x2 mg

- Per oral Fluoxetin 1x20mg

Q. Diskusi Ketiga

Tatalaksana pada pasien ini meliputi tatalaksana non farmakologi dan farmakologi

sebagai berikut:

c. Ketorolac 2x30 mg

Ketorolac merupakan salah satu jenis obat antiinflamasi non steroid (NSAID).

Indikasi penggunaan ketorolac adalah untuk inflamasi akut dalam jangka aktu

penggunaan maksimal 5 hari, untuk meredakan nyeri sedang sampai dengan berat.

Pada kasus ini, ketorolac digunakan untuk meredakan nyeri yang dirasakan oleh

pasien.

d. Ranitidin 2x1amp

Ranitidin merupakan suatu antagonis histamin pada reseptor H2 yang

menghambat kerja histamine secara kompetitif pada reseptor H2 sehingga

mengurangi sekresi asam lambung. Kadar dalam serum yang diperlukan untuk

menghambat 50% perangsangan sekresi asam lambung adalah 36-94 mg/ml.

e. Mecobalamin 1x500mg

Mecobalamin merupakan salah satu vitamin B12 yang paling aktif di daam tubuh.

Vitamin B12 mempunyai efek antinosiseptif. Vitamin B12 atau bentuk aktif

(metilkobalamin) mampu memperbaiki keluhan-keluhan somatik nyeri dan

parestesi, serta mampu memperbaiki gejala-gejala otonom. Studi Mauro dkk,

menunjukkan suplementasi mecobalamine 1000 ug sekali sehari selama 2 minggu

memperbaiki skala nyeri (VAS) maupun indeks kualitas hidup pasien LBP (low

back pain) lebih bermakna dibandingkan plasebo.

Page 43: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

43

f. Diazepam 2mg

Diazepam merupakan Digunakan dalam pengobatan untuk terapi anxiolytic,

relaksasi otot rangka (skelet), antikonvulsan, antagonis kardiotoksisitas akibat

keracunan klorokuin, dan meredakan gejala ketagihan alcohol.

g. Fluoxetin 1x20mg

Fluoxetine merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan depresi,

gangguan obsesif kompulsif, bulimia nervosa dan gangguan panik. Fluoxetine

termasuk golongan selective serotonin reuptake ihibitor (SSRI) yang bekerja

dengan menghambat penyerapan kembali serotonin (substansi alami di otak) oleh

sel-sel syaraf sehingga kadar serotonin otak dapat dijaga, yang dapat

memperbaiki beberapa gangguan mood.

h. Pemakaian korset

Fungsi atau kegunaan korset ini adalah untuk membatasi gerakan tulang belakang

bagian lumbal (pinggang) dan sakral (tulang ekor) , dengan demikian fungsi

korset secara umum adalah untuk menambah dan membantu stabilisasi tulang

belakang bagian lumbal dan membantu menegakkan tulang belakang.

R. Prognosis

- Death : bonam

- Disease : bonam

- Disability : bonam

- Discomfort : dubia ad bonam

- Dissatisfaction : dubia ad bonam

Page 44: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

44

S. Follow-Up

Tanggal S O A P

27 Agustus

2018

07.00

Pasien datang ke IGD

RSUD Ambarawa

pukul 07.00 WIB

dengan keluhan nyeri

pinggang sejak ±2

minggu SMRS. Nyeri

menjalar ke tungkai

(-), mual/muntah (-),

BAB/BAK lancar

TD : 141/86 mmHg

N : 98x/mnt

RR : 20x/mnt

S : 36oC

SpO2 : 98%

GDS: 78

LBP Inf. Asering 20 tpm

Inj. Ketorolac 1 amp

Inj. Ranitidin 2x1amp

Cek lab darah rutin, kimia

klinik

28 Agustus 2018

HP II

Seluruh badan terasa pegal (+), Nyeri

pinggang menjalar ke

kaki kanan(+), tidak

bisa tidur semalam

(+)

GCS: 15 E4 M6 V5

TD : 100/70

N : 80x/mnt

RR : 20x/mnt

S : 36,8oC

Hasil Lab (+)

28/8/2018

Hb : 11,6 (+)

Leukosit : 13,5 (+)

SGOT : 64 (+)

SGPT : 65 (+)

LBP Inf. Asering 20 tpm Inj. Ketorolac 2x30mg

Inj. Ranitidin 2x1amp

Inj. Meticobalamin 2x1

P.O Diazepam 2x2mg

PO Fluoxetin 1x20 mg

29 Agustus 2018

HP III

Nyeri punggung bawah menjalar ke

kaki kanan(+)

membaik dari

kemarin, nyeri perut

setelah makan (+)

GCS: 15 E4 M6 V5

TD : 120/80

N : 84x/mnt

RR : 22x/mnt

S : 36,8oC

LBP Inf. Asering 20 tpm Inj. Meticobalamin 2x1

P.O Diazepam 2x2mg

P.O Fluoxetin 1x20mg

PO Sucralfat syr 3 x 1 c

PO MST 1 X 10 mg

PO Paracetamol 2 x 650

30 Agustus

2018

HP IV

Nyeri punggung

bawah menjalar ke

kaki kanan(+),

cephalgia (-),

mual/muntah (-), sulit

BAK -> pasang DC

Curiga ISK

GCS: 15

E4 M6 V5

TD : 120/80

N : 76x/mnt

RR : 18x/mnt

S : 36,5oC

LBP Inf. Asering 20 tpm

Inj. Meticobalamin 2x1

P.O Diazepam 2x2mg

P.O Fluoxetin 1x20mg

PO Sucralfat syr 3 x 1 c

PO MST 1 X 10 mg

PO Paracetamol 2 x 650

31 Agustus 2018

HP V

Nyeri punggung bawah menjalar ke

kaki kanan (+)

berkurang dari

kemarin, nyeri perut

(+) mual/muntah (-),

BAB normal/BAK

anyang-anyangan

GCS: 15 E4 M6 V5

TD : 110/80

N : 82x/mnt

RR : 19x/mnt

S : 38,4oC

LBP Inf. Asering 20 tpm Inj. Meticobalamin 2x1

Inj Ceftriaxon 2 x 1

P.O Diazepam 2x2mg

PO Sucralfat syr 3 x 1 c

PO Clorpomazim 1 x 50

PO Paracetamol 2 x 650

1 September

2018

HP VI

Nyeri punggung

bawah menjalar ke

kaki kanan (+)

berkurang dari

kemarin, nyeri perut, pasien panas (+),

mual/muntah (-),

BAB belum flatus

dari kemarin, BAK

anyang-anyangan

GCS: 15

E4 M6 V5

TD : 120/70

N : 89x/mnt

RR : 19x/mnt S : 38,3oC

LBP Inf. Asering 20 tpm

Inj. Meticobalamin 2x1

P.O Ciprofloxacin 2 x 500

P.O Diazepam 2x2mg

P.O Fluoxetin 1x20mg PO Sucralfat syr 3 x 1 c

PO MST 1 X 10 mg

PO Paracetamol 2 x 650

Usul: Konsul Sp.PD

Page 45: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

45

2 September

2018

HP VII

Nyeri punggung

bawah menjalar ke

kaki kanan (+)

berkurang dari

kemarin, nyeri perut,

pasien panas (+), mual/muntah (-),

BAB/ BAK normal

GCS: 15

E4 M6 V5

TD : 120/80

N : 80x/mnt

RR : 20x/mnt

S : 36,5oC

LBP Inf. Asering 20 tpm

Inj. Meticobalamin 2x1

Inj Ceftriaxon 2 x 1

P.O Diazepam 2x2mg

PO Sucralfat syr 3 x 1 c

PO Paracetamol 2 x 650 P.O Clorpomazim 1x50

3 September

Juli 2018

HP VIII

Nyeri punggung

bawah menjalar ke

kaki kanan (+)

berkurang dari

kemarin, nyeri perut,

pasien panas (+),

mual/muntah (-),

BAB/ BAK normal

GCS: 15

E4 M6 V5

TD : 120/80

N : 80x/mnt

RR : 20x/mnt

S : 36,5oC

LBP Inf. Asering 20 tpm

Inj. Meticobalamin 2x1

Inj Ceftriaxon 2 x 1

P.O Diazepam 2x2mg

P.O Clorpomazim 1x50

PO Sucralfat syr 3 x 1 c

PO Paracetamol 2 x 650

Page 46: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

46

DAFTAR PUSTAKA

1. Mahadewa, Tjokorda dan Sri Maliawan. 2009. Diagnosis dan Tatalaksana Kegawat

daruratan Tulang Belakang Untuk Mahasiswa, Paramedis, Dokter Umum dan Dokter

residen. CV Sagung Seto.

2. Soeharso dan Harsono.2007.Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press

3. Patrianingrum M, Oktaliansah E, Surahman E.2015.Prevalensi dan faktor risiko nyeri

punggung bawah di lingkungan kerja anestesiologi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin

Bandung. Jurnal Anestesi Perioperatif.: vol 3.

4. Lumbantobing SM, Tjokonegoro A, Junada A. 1983. Nyeri Pinggang Bawah.Jakarta.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

5. Nursamsu, Handono Kalim.2004.Penatalaksanaan Nyeri Pinggang. Malang. Lab./SMF

Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Brawijaya.

6. Dorland, W.A.2002.Newman.Kamus Kedokteran Dorland.Jakarta.EGC

7. Koes BW, van Tulder MW, Thomas S.2006.Clinical review: Diagnosis and treatment

of low back pain. BMJ ;332:1430–4.

8. Suryamiharja A, Meliala L. 2000. Penuntun Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik. Edisi

Kedua. Medikagama Press. Yogyakarta

9. Hruska K.2000.Pathophysiology of renal osteodystrophy. Washington University

School of Medicine

Page 47: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” … · keluarga untuk memijat pasien dan rasa nyeri pun berkurang. 1 hari SMRS pasien melakukan aktivitas seperti biasa namun pada saat

47

PR

1. Nyeri Proyeksi

Nyeri proyeksi adalah nyeri yang disebabkan oleh rangsangan saraf sensoris akibat

cedera atau peradangan saraf. Contoh yang terkenal adalah nyeri phantom setelah amputasi, atau

nyeri perifer setempat akibat herpes zooster.

2. Nyeri Alih

Nyeri Alih atau referred pain, dimana nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yang

diperkirakan berasal dari jaringan penyebab.