Upload
doankiet
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BETTER
TEACHING AND LEARNING MATERI GERAK
LURUS UNTUK MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN
KARAKTER SISWA KELAS VII SMP
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
Dzafien Faradika Izqi Maharani
4201409038
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
skripsi.
Semarang, 1 Agustus 2013Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Dwi Yulianti, M.Si Dr. Sugianto, M.SiNIP. 196007221984032001 NIP. 196102191993031001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini adalah benar-benar hasil
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 1 Agustus 2013
Dzafien Faradika Izqi Maharani4201409038
iv
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Penerapan Model Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL)
Materi Gerak Lurus Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
dan Karakter Siswa Kelas VII SMP
disusun oleh
Dzafien Faradika Izqi Maharani
4201409038
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada
tanggal 15 Agustus 2013.
Panitia:Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.NIP. 19631012 198803 1 001 NIP. 19630610 198901 1 002
Ketua Penguji
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.PdNIP. 196012191985032002
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dra. Dwi Yulianti, M.Si Dr. Sugianto, M.SiNIP. 196007221984032001 NIP. 196102191993031001
v
MOTTO
“ Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan
barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah
telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”
(At-Talaq, 3)
“We're not born to be the best, but we're born to do the best”
(Elianawati)
“Miracle is another name of hard work”
(Kang Taejoon)
Karya ini aku persembahkan kepada:
1. Bapak Mohammad Baedi dan Ibu Siti
Khanafiah tercinta, terima kasih atas segala
cinta, do’a, dan pengorbanan yang tiada
henti.
2. Adikku tercinta, Asnan Fidar
3. Untuk Husein yang tanpa hentinya selalu
menyemangati dan mendoakan.
4. Teman-teman satu dosen pembimbing;
Arum; Lida; Neni; Fikri; Lutfia; Teguh;
Rulin; Kiswanto yang selalu membantu dan
saling menyemangati satu sama lain.
5. Keluarga Kos Puri Asri
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia serta ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL)
Materi Gerak Lurus untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan
Karakter Siswa Kelas VII SMP”.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Semarang.
3. Dr. Khumaedi, M.Si., ketua Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
4. Prof. Dr. rer. nat. Wahyu Hardyanto, M.Si., dosen wali yang telah
memberikan arahan kepada penulis selama menempuh studi.
5. Dra. Dwi Yulianti, M.Si., pembimbing utama skripsi yang telah memberikan
ide serta telah membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dr. Sugianto, M.Si., pembimbing pendamping skripsi yang telah
membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
7. Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd., dosen penguji yang telah memberikan saran
dan masukan untuk menyempurnakan skripsi ini.
vii
8. Seluruh dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu kepada
penulis selama menempuh studi.
9. Drs. Siswanto, M.Pd,. kepala SMP Negeri 13 Semarang yang telah memberi
ijin dalam pelaksanaan penelitian.
10. Catur Rahmawati, S.Pd,. guru IPA SMP Negeri 13 Semarang yang telah
membantu dan membimbing pada saat pelaksanaan penelitian.
11. Bapak, Ibu, Adik dan Keluarga besar yang telah memberikan dukungan dan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Keluarga besar fisika 2009, serta seluruh keluarga Jurusan Fisika.
13. Keluarga Kos Puri Asri yang sudah mendoakan dan membantu dalam
penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
para pembaca.
Semarang, 1 Agustus 2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Maharani, Dzafien Faradika Izqi. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Better Teaching and Learning Materi Gerak untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Karakter Siswa SMP Kelas VII . Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra. Dwi Yulianti, M.Si. dan Pembimbing Pendamping Dr.Sugianto, M.Si.
Kata kunci: better teaching and learning, kemampuan berpikir kritis, karakter.
Model pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL) dikembangkan oleh USAID bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama untuk mengembangkan model pembelajaran BTL, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan menengah pertama dan madrasah tsanawiyah. Model BTL dikembangkan untuk melatih kecakapan hidup siswa salah satunya kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan tujuan dari pendidikan nasional, selain untuk mengembangkan kemampuan peserta didik perlu dikembangkan nilai karakter agar menjadi manusia yang lebih baik. BTL dikembangkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan karakter sebagai bekal peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter siswa SMP kelas VII setelah diterapkan model BTL pada pokok bahasan gerak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen menggunakan desain Pre Experimental Design jenis Pre-test and Post-test One Group Design. Metode pengumpulan data berupa dokumentasi, tes dan observasi.Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes tertulis jenis uraian. Analisis awal penelitian yaitu analisis uji coba soal tes tertulis menggunakan uji validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. Analisis akhir berupa uji gaindan uji-t dua pihak. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 13 Semarang tahun pelajaran 2012/2013.
Dari hasil penilitian ini diperoleh gain untuk kemampuan berpikir kritis sebesar 0,41 dan berada dalam kategori sedang, hasil uji-t dua pihak sebesar 10,94. Rata-rata kemampuan berpikir kritis berada dalam kategori kritis. Gain untuk karakter siswa sebesar 0,46 dan berada dalam kategori sedang. Karakter disiplin dan rasa ingin tahu berada dalam kategori membudaya, sedangkan rasa ingin tahu berada dalam kategori mulai berkembang. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model BTL secara efektif dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan karakter siswa SMP kelas VII pada materi gerak lurus.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
PERNYATAAN ........................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv
MOTTO ....................................................................................................... v
PRAKATA ................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
1.5 Penegasan Istilah............................................................................... 7
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................ 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL)................ 10
2.2 Kemampuan Berpikir Kritis............................................................... 16
2.3 Pendidikan Karakter .......................................................................... 20
2.4 Tinjauan Materi Gerak Lurus............................................................. 22
2.5 Kerangka Berpikir ............................................................................. 23
2.6 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 25
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian............................................................. 26
3.2 Desain Penelitian............................................................................... 26
x
3.3 Metode Pengumpulan Data................................................................ 27
3.3.1 Metode Dokumentasi ............................................................. 27
3.3.2 Metode Tes ............................................................................ 27
3.3.3 Metode Observasi .................................................................. 27
3.4 Instrumen Penelitian.......................................................................... 28
3.4.1 Lembar Observasi .................................................................. 28
3.4.2 Instrumen Perangkat Pembelajaran......................................... 28
3.4.3 Tes Tertulis ............................................................................ 28
3.5 Analisis Uji Coba Instrumen.............................................................. 29
3.5.1 Validitas................................................................................. 29
3.5.2 Daya Pembeda ....................................................................... 29
3.5.3 Tingkat Kesukaran ................................................................. 30
3.5.4 Reabilitas ............................................................................... 31
3.5.5 Penentuan Instrumen.............................................................. 31
3.6 Metode Analisis Data Penelitian........................................................ 32
3.6.1 Uji Normalitas ....................................................................... 32
3.6.2 Uji Gain................................................................................. 32
3.6.3 Uji-t Dua Pihak ...................................................................... 33
3.6.4 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis...................................... 34
3.6.5 Analisis Karakter ................................................................... 34
3.7 Indikator Keberhasilan ...................................................................... 35
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 36
4.1.1 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis........................ …. 36
4.1.2 Hasil Analisis Pengembangan Nilai Karakter ......................... 39
4.2 Pembahasan ...................................................................................... 43
4.2.1 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa………………………....... 43
4.2.2 Pengembangan Nilai Karakter Siswa...................................... 53
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan ........................................................................................... 61
xi
5.2 Saran ................................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 63
LAMPIRAN ................................................................................................. 67
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1. Klasifikasi Daya Pembeda.............................................................. 30
Tabel 3.2. Klasifikasi Tingkat Kesukaran........................................................ 30
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 36
Tabel 4.2 Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis ........................................ 37
Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Berpikir Kritis ................................................... 37
Tabel 4.4 Hasil Uji Gain Kemampuan Berpikir Kritis ..................................... 39
Tabel 4.5 Hasil Analisis Karakter Tiap Pertemuan .......................................... 39
Tabel 4.6 Hasil Analisis Karakter Setiap Indikator .......................................... 40
Tabel 4.7 Hasil Uji-t Karakter ......................................................................... 41
Tabel 4.8 Hasil Uji Gain Praktikum ke-1 dan Praktikum ke-2......................... 42
Tabel 4.9 Hasil Uji Gain Praktikum ke-2 dan Praktikum ke-3......................... 42
Tabel 4.10 Hasil Uji Gain Praktikum ke-1 dan Praktikum ke-3 ....................... 43
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berfikir......................................................... 25
Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest .................................. 37
Gambar 4.2 Hasil Tiap Aspek Berpikir Kritis Pretest dan Posttest .............. 37
Gambar 4.3 Perkembangan Karakter dari Pertemuan 1 ke 3 ........................ 40
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Silabus ..................................................................................... 67
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 ..................... 68
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 ..................... 72
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 3 ..................... 77
Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Observasi Karakter.................................... 82
Lampiran 6 Instrumen Penilaian Karakter Siswa ......................................... 84
Lampiran 7 LKS Panduan Guru Pertemuan 1.............................................. 86
Lampiran 8 LKS Siswa Pertemuan 1........................................................... 90
Lampiran 9 LKS Panduan Guru Pertemuan 2............................................... 96
Lampiran 10 LKS Siswa Pertemuan 2........................................................... 98
Lampiran 11 LKS Panduan Guru Pertemuan 3.............................................. 103
Lampiran 12 LKS Siswa Pertemuan 3........................................................... 105
Lampiran 13 Kisi-Kisi Soal Uji Coba............................................................ 110
Lampiran 14 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis ............... 111
Lampiran 15 Soal Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis............................... 114
Lampiran 16 Rubrik Penilaian Uji Coba Soal................................................ 117
Lampiran 17 Kisi-Kisi Soal Pretest............................................................... 122
Lampiran 18 Kisi-Kisi Soal Pretest Kemampuan Berpikir Kritis................... 123
Lampiran 19 Soal Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ................................. 125
Lampiran 20 Rubrik Penilaian Soal Pretest .................................................. 127
xv
Lampiran 21 Kisi-Kisi Soal Posttest ............................................................. 130
Lampiran 22 Kisi-Kisi Soal Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ................. 131
Lampiran 23 Soal Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ................................ 133
Lampiran 24 Rubrik Penilaian Soal Posttest.................................................. 135
Lampiran 25 Kelompok Praktikum Fisika. .................................................... 138
Lampiran 26 Analisis Uji Coba Soal . ........................................................... 139
Lampiran 27 Hasil Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ................................ 142
Lampiran 28 Hasil Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ............................... 144
Lampiran 29 Uji Normalitas Pretest ............................................................. 146
Lampiran 30 Uji Normalitas Posttest ............................................................ 147
Lampiran 31 Hasil Rekap Kemampuan Berpikir Kritis Pretest Posttest ........ 148
Lampiran 32 Uji Gain Kemampuan Berpikir Kritis....................................... 149
Lampiran 33 Rekap Observasi Karakter Pertemuan 1.................................... 150
Lampiran 34 Rekap Observasi Karakter Pertemuan 2.................................... 151
Lampiran 35 Rekap Observasi Karakter Pertemuan 3.................................... 152
Lampiran 36 Perkembangan Karakter Disiplin Tiap Siswa Pertemuan 1-2 .... 153
Lampiran 37 Perkembangan Karakter Disiplin Tiap Siswa Pertemuan 2-3 .... 154
Lampiran 38 Perkembangan Karakter Disiplin Tiap Siswa Pertemuan 1-3 .... 155
Lampiran 39 Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pertemuan 1-2 ......... 156
Lampiran 40 Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pertemuan 2-3 ......... 157
Lampiran 41 Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pertemuan 1-3 ......... 158
Lampiran 42 Perkembangan Karakter Komunikatif Pertemuan 1-2 ............... 159
Lampiran 43 Perkembangan Karakter Komunikatif Pertemuan 2-3 ............... 160
xvi
Lampiran 44 Perkembangan Karakter Komunikatif Pertemuan 1-3 ............... 161
Lampiran 45 Hasil Uji Gain Karakter Disiplin .............................................. 162
Lampiran 46 Hasil Uji Gain Karakter Rasa Ingin Tahu................................. 163
Lampiran 47 Hasil Uji Gain Karakter Komunikatif....................................... 164
Lampiran 48 Hasil Rekapitulasi Karakter dengan Uji Gain ........................... 165
Lampiran 49 Hasil Uji-t Kemampuan Berpikir Kritis .................................... 166
Lampiran 50 Hasil Uji-t Karakter Disiplin .................................................... 167
Lampiran 51 Hasil Uji-t Karakter Rasa Ingin Tahu ....................................... 168
Lampiran 52 Hasil Uji-t Karakter Komunikatif ............................................. 169
Lampiran 53 Hasil Uji-t Karakter.................................................................. 170
Lampiran 54 Foto Penelitian ......................................................................... 171
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
United States Agency for International Development (USAID) menjalin
kerja sama dengan pemerintah Indonesia di bidang pendidikan dalam rangka
mendukung Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama untuk
meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama dan madrasah
tsanawiyah. Salah satu program yang dilaksanakan dinamakan Decentralized
Basic Education 3 (DBE 3), untuk mencapai tujuan ini DBE3 telah
mengembangkan model pembelajaran yang dinamakan dengan BTL (Better
Teaching and Learning). BTL diartikan sebagai pembelajaran bermakna.
Penerapan model BTL dilaksanakan di SMP/ MTs, hal ini sesuai dengan
tujuan kerjasama antara USAID dengan Departemen Pendidikan Nasional dan
Departemen Agama, selain itu model BTL lebih tepat jika diterapkan di
pendidikan menengah pertama karena pada usia tersebut siswa diajarkan untuk
berpikir tingkat tinggi dan melatih kreatifitas siswa yang berguna sebagai bekal
mereka kelak.
Model BTL atau pembelajaran bermakna dikembangkan untuk melatih
kecakapan hidup (life skill for youth). Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006, tujuan pembelajaran fisika adalah agar peserta didik
memiliki kemampuan atau kecakapan hidup, salah satunya adalah kemampuan
2
berpikir. Kemampuan berpikir adalah kecakapan atau kemampuan
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan sebagainya
untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat (Tim Penyusun Kamus Pusat
Bahasa 2003: 707). Menurut Galbreath, sebagaimana dikutip oleh Aryana (2006)
pada abad pengetahuan, modal intelektual khususnya kecakapan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking) merupakan kebutuhan sebagai tenaga kerja yang
handal. Degeng sebagaimana dikutip oleh Aryana (2007) mengemukakan para
lulusan sekolah sampai perguruan tinggi, di samping memiliki kemampuan
vokasional (vocasional skills), juga harus memiliki kecakapan berpikir (thinking
skills). Siswa seharusnya diajarkan kecakapan berpikir. Namun, sampai saat ini,
kecakapan berpikir belum ditangani secara sungguh-sunguh oleh para guru di
sekolah. Hasil penelitian Rofi’udin (2000) menyatakan bahwa rendahnya
kemampuan berpikir yang dimiliki oleh lulusan pendidikan dasar sampai
perguruan tinggi karena pendidikan berpikir belum ditangani dengan baik. Oleh
karena itu, penanganan kecakapan berpikir sangat perlu diintegrasikan dalam
setiap mata pelajaran.
Ada dua macam kemampuan berpikir yaitu kemampuan berpikir dasar dan
kemampuan berpikir tinggi, menurut Johnson sebagaimana dikutip Aryana
(2006), menyatakan berpikir tingkat tinggi dibedakan menjadi berpikir kritis dan
berpikir kreatif. Salah satu ketrampilan berpikir tingkat tinggi adalah ketrampilan
berpikir kritis yang berguna untuk mengembangkan konsep dan prinsip dalam
pembelajaran IPA. Menurut Glaser, sebagimana dikutip oleh Fisher (2007:3),
berpikir kritis adalah (1) suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang
3
masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman
seseorang, (2) pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran
yang logis, (3) semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode
tersebut.
Berdasarkan Pasal 3 UU Sisdiknas tahun 2003 menyebutkan bahwa
pendidikan nasional selain bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik perlu juga dikembangkan nilai karakter agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Pasal 3 UU Sisdiknas tahun 2003 mengatakan, selain
kemampuan berpikir kritis untuk kecakapan hidup perlu juga diintregasikan nilai
karakter dalam pembelajaran IPA agar peserta didik dapat diterima di masyarakat
dengan baik. Menurut Sewell & College (2003) penanaman karakter dapat
diintegrasikan dalam kehidupan sekolah sehingga menjadi kultur dan budaya di
sekolah. Pendidikan karakter yang efektif harus disesuaikan dengan karakter
siswa yang beragam dan guru harus bisa mengatasi hal tersebut dengan tujuan
untuk implementasi karakter dalam kurikulum. Hasil penelitian Benninga et al
(2003) menunjukkan bahwa siswa di sekolah yang telah menerapkan pendidikan
karakter memiliki skor akademik yang lebih tinggi.
Pengembangan karakter seharusnya ada di semua mata pelajaran, hal ini
berdasarkan hasil penelitian Marzuki et al (2011) yang menyatakan agar
pengembangan karakter di sekolah dapat efektif adalah dengan melibatkan semua
mata pelajaran dalam pengembangan karakter, sehingga pengembangan karakter
4
bukan terbatas pada mata pelajaran agama dan kewarganegaan, tetapi pada semua
mata pelajaran di sekolah. Penelitian lain yang dilakukan oleh Suyanto (2011)
tentang penerapan Character Development and Leadership dalam pembelajaran
matematika untuk mengembangkan karakter siswa SMA menunjukkan bahwa
program ini dapat meningkatkan kedisiplinan, kejujuran dan prestasi akademik
siswa.
Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus kejahatan yang melibatkan siswa
sekolah. Beberapa contohnya adalah tawuran yang terjadi dimana-mana,
pencurian yang bukan hak miliknya dan lain-lain. Hal ini dapat dikatakan
mengkhawatirkan, karena saat masih muda mereka sudah berperilaku tidak baik,
bagaimana nanti jika mereka sudah dewasa padahal mereka adalah generasi
penerus bangsa, maka dari itu perlu lebih diterapkan pendidikan karakter sejak
dini, termasuk di Sekolah Menengah Pertama. Pada usia remaja awal atau sekitar
12-15 tahun pola pikir dan kepribadian dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pada
masa tersebut anak masih mencari jati diri mereka, oleh karena itu sekolah sebagai
tempat untuk berinteraksi dengan sesama diharapkan dapat menerapkan
pendidikan karakter secara optimal sehingga diperoleh manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
SMP N 13 Semarang merupakan mitra DBE3 dalam menggunakan model
pembelajaran BTL sehingga beberapa guru di sekolah tersebut mendapatkan
pelatihan dan sudah menerapkan dalam proses pembelajaran. Hasil observasi awal
5
di kelas VII SMP N 13 Semarang diperoleh bahwa penerapan model
pembelajaran BTL belum dilakukan secara optimal dan belum dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis
seharusnya sudah dikembangkan karena termasuk dalam tujuan pembelajaran
BTL. Pembelajaran model BTL selain untuk mengembangkan kemampuan
berpikir juga diharapkan dapat mengembangkan nilai karakter siswa, namun pada
pelaksanaanya belum diterapkan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai
karakter di sekolah tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan
pembelajaran model BTL yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
dan nilai karakter siswa kelas VII SMP N 13 Semarang. Karakter yang dikaji
disesuaikan dengan keadaan sekolah dan model pembelajaran BTL.
Gerak merupakan salah satu pokok bahasan mata pelajaran IPA di kelas
VII SMP. Pokok bahasan gerak merupakan suatu materi yang sangat dekat dengan
kehidupan nyata. Banyak peristiwa yang dijumpai dan dialami sehari-hari
menggunakan prinsip gerak. Selain itu dalam penyampaian materi gerak dapat
diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran BTL yang bertujuan untuk
meningkatkan kecakapan hidup siswa dan melibatkan siswa untuk aktif misalnya
dengan eksperimen agar mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nilai
karakter peserta didik.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dilakukakan
penelitian yang berjudul “Penerapan Model Better Teaching And Learning (BTL)
Materi Gerak Lurus Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan
Karakter Siswa Kelas VII SMP“
6
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa setelah
diterapkan model BTL pada pokok bahasan gerak?
2. Bagaimana perkembangan karakter siswa setelah diterapkan model BTL
pada pokok bahasan gerak?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas
VII setelah diterapkan model BTL pada pokok bahasan gerak.
2. Mengetahui perkembangan karakter siswa SMP kelas VII setelah
diterapkan model BTL pada pokok bahasan gerak.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat secara bagi siswa agar dapat
membangkitkan minat belajar dan aktivitas siswa sehingga tercapai hasil belajar
yang optimal, meningkatkan hubungan sosial yang baik antar pribadi siswa yang
berasal dari latar belakang yang berbeda, dan dapat menumbuhkan kemampuan
berpikir kritis sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
7
Manfaat bagi guru adalah sebagai bahan masukan dalam bidang studi
fisika dalam upaya perbaikan kualitas pembelajaran dan mengembangkan variasi
dalam penggunaan pendekatan pembelajaran. Bagi sekolah, diharapkan penelitian
ini bermanfaat sebagai kontribusi positif dalam peningkatan proses pembelajaran,
menghasilkan siswa yang memiliki motivasi dan hasil belajar yang lebih baik,
serta sebagai variasi dalam model pembelajaran.
Penelitian ini diharapkan bagi mahasiswa bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan wawasan agar peneliti lebih terampil dalam menggunakan
metode-metode pembelajaran yang ada, khususnya dalam model pembelajaran
BTL. Bagi penelitian selanjutnya, sebagai bahan referensi dan bahan informasi
tentang penggunaan model pembelajaran BTL.
1.5. Penegasan Istilah
1.5.1. Penerapan
Proses, cara atau perbuatan menerapkan. Penerapan juga diartikan
pemanfaatan dalam hal mempraktikan (KBBI,2005).
1.5.2. Model Pembelajaran Better Teaching and Learning
Better Teaching and Learning yang diterjemahkan sebagai pembelajaran
bermakna merupakan model pembelajaran yang berfokus pada kecakapan hidup
(life skill for youth) dengan jenjang pendidikan tingkat SMP dan MTs (DBE3,
2009).
8
1.5.3. Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan
menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan
dilakukan (Hassoubah, 2002: 85). Kategori berpikir kritis yang dikaji adalah :
mengasumsi, menghipotesis, menginterpretasi data, membuat kesimpulan,
mengevaluasi, menganalisis, mengukur dan mengklasifikasi. (Carin & Sund,
1998: 160)
1.5.4. Karakter
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak
(Kemendiknas, 2010: 3). Karakter yang difokuskan dalam penelitian ini adalah
rasa ingin tahu, disipin dan komunikatif. Tiga karakter ini diambil dari 18 butir
karakter yang di rumuskan oleh Kemendiknas (2010).
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika skripsi ini terdiri dari 3 bagian yaitu :
(1) Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, motto,
persembahan, abstrak, kata pengantar dan daftar isi.
(2) Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari 5 bab, yaitu:
9
a. Bab I Pendahuluan, mencakup uraian semua hal yang berhubungan
dengan penelitian, meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian penegasan istilah dan sistematika skripsi.
b. Bab II Landasan Teori, mencakup teori-teori yang mendukung
penelitian.
c. Bab III Metode Penelitian, mencakup hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian, meliputi : desain penelitian, subyek dan lokasi penelitian,
variabel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan
data, dan analisis data penelitian.
d. Bab IV Hasil Penelitian, yaitu hasil penelitian yang berupa uraian hasil-
hasil penelitian serta pembahasannya.
e. Bab V Simpulan dan Saran, mencakup simpulan dari hasil penelitian
dan saran yang diambil sehubungan dengan penelitian tersebut.
(3) Bagian Akhir
Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran.
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Model Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL)
2.1.1. Pengertian Better Teaching and Learning (BTL)
United States Agency for International Development (USAID) menjalin
kerja sama dengan pemerintah Indonesia di bidang pendidikan dalam rangka
mendukung Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama untuk
meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama dan madrasah
tsanawiyah. Program yang dilaksanakan dinamakan Decentralized Basic
Education 3 (DBE 3). Untuk mencapai tujuan ini, DBE3 telah mengembangkan
model pembelajaran yang dinamakan dengan BTL (Better Teaching and
Learning) yang diartikan sebagai pembelajaran bermakna.
BTL dikembangkan untuk melatih kecakapan hidup, hal ini berdasarkan
kenyataan di lapangan bahwa proses belajar mengajar didominasi oleh pengajar.
Siswa hanya memiliki peran yang pasif dalam pembelajaran sehingga aktifitas
belajar kurang optimal. BTL merupakan salah satu bentuk pembelajaran
kooperatif yang berarti peserta didik ditempatkan dalam kelompok yang
heterogen, masing-masing kelompok beranggotakan empat sampai lima orang
peserta didik.
Pendekatan yang dipakai dalam model pembelajaran BTL, menurut Tim
Penyusun DBE3 (2009), ini meliputi lima unsur kunci dari pengalaman
11
pembelajaran yaitu Introduction (kenalkan), Connection (hubungkan),
Application (terapkan), Reflection (refleksi) dan Extention (kegiatan lanjutan),
penggunaan kerangka ICARE dimaksudkan untuk memastikan bahwa para siswa
memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari.
ICARE dimulai saat guru mengenalkan siswa dengan latar belakang
pembelajaran dan diakhiri dengan analisis hasil kerja dan tindak lanjut
pembelajaran. Kelima langkah tersebut adalah:
1) Tahap 1 (Introduction)
Guru menjelaskan latar belakang, tujuan pembelajaran, mengajukan
fenomena atau demonstrasi untuk memunculkan masalah, mengajukan
pertanyaan tingkat tinggi dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan
masalah.
2) Tahap 2 (Connection )
Guru membantu siswa untuk menghubungkan konsep sebelumnya dengan
yang akan dipelajari, mendefinisikan, mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan pemecahan masalah.
3) Tahap 3 (Application )
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah. Guru memfasilitasi siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil
karya yang sesuai seperti laporan, produk, serta membantu mereka berbagi tugas
dengan temannya. Guru juga memfasilitasi siswa untuk mengembangkan dan
menyajikan hasil karya.
12
4) Tahap 4 (Reflection)
Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi atau refleksi terhadap
kegiatan siswa. Guru mengadakan cek terhadap ketercapaian tujuan
pembelajaran
5) Tahap 5 (extention)
Tindak lanjut pembelajaran dapat berupa aplikasi konsep dan tugas lanjutan.
2.1.2. Proses Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL)
BTL bertujuan untuk melatih kecakapan hidup siswa. Pada penerapannya
diperlukan proses pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan untuk
meningkatkan kecakapan hidup siswa termasuk kemampuan berpikir kritis,
Menurut Tim Penyusun DBE3 (2009) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
untuk menerapkan BTL yang sesuai dengan tujuan, diantaranya sebagai berikut:
1) Pertanyaan tingkat tinggi
Pertanyaan tingkat tinggi adalah pertanyaan yang menuntut siswa untuk
berpikir analisis, evaluatif dan kritis sehingga dapat melatih siswa untuk
mengembangkan ketrampilan berpikir kritis siswa.
Pertanyaan tingkat tinggi dimasukan ke dalam tahap introduction dan
extention, pada tahap introduction guru menjelaskan latar belakang, tujuan
pembelajaran, mengajukan fenomena atau demonstrasi untuk memunculkan
masalah dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah.
13
Pada tahap extention, pertanyaan tingkat tinggi dimaksudkan sebagai tindak
lanjut pembelajaran, dapat berupa aplikasi konsep maupun tugas proyek lanjutan
agar siswa dapat memahami materi lebih lanjut.
2) Pemecahan masalah
Pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika dapat diarahkan pada
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang telah didesain dalam LKS
atau dihadapkan pada fakta kejadian fisika dalam kehidupan sehari –hari, yang
berkaitan dengan topik bahasan yang dipelajari. Praktikum yang sesuai dengan
pemecahan masalah dapat dikembangkan untuk kemampuan berpikir kritis siswa
seperti menghipotesis, menginterprestasi data, merancang praktikum dan
menyimpulkan, sehingga siswa dilatih untuk mengembangkan sikap kinerja
ilmiah. Sebelum siswa melakukan praktikum, terlebih dahulu menghipotesis hasil
yang akan dipraktikan. Untuk membuktikan bahwa hipotesisnya benar maka
siswa melakukan praktikum dan siswa menyimpulkan hasilnya.
Kemampuan pemecahan masalah bergantung dengan kemampuan sains siswa
hal ini berdasarkan hasil penelitian Syaiful (2012), bahwa kemampuaan sains
siswa berpengaruh dalam kemampuan pemecahan masalah sains. Siswa yang
berkemampuan sains tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah sains yang
tinggi. Siswa dengan kemampuan sains sedang memiliki kemampuan pemecahan
sains yang cukup baik dan siswa yang kemampuan sains rendah memiliki
kemampuan pemecahan sains rendah.
Pemecahan masalah ada dalam tahap connection, pada tahap ini guru
membantu siswa untuk menghubungkan konsep sebelumnya dengan yang akan
14
dipelajari, mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan pemecahan masalah.
3) Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk berkerjasama saling membantu mengkontruksi konsep,
menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. (Suyatno, 2009 : 51)
Pembentukan kelompok sangat berperan pada kinerja individu. Pemilihan
anggota kelompok yang tepat dapat mengefektifkan kerja, dengan berbagai variasi
cara pemilihan anggota agar didapat formasi yang sesuai dengan karakter peserta
didik dan materi yang diajarkan. Pembelajaran kooperatif diintegrasikan pada
tahap application, pada tahap ini guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai dan melaksanakan praktikum bersama anggota
kelompoknya dan membantu siswa untuk berbagi tugas.
4) Pemanfaatan lingkungan kelas
Pemanfaatan lingkungan kelas dalam optimalisasi pembelajaran dilakukan
dengan pengaturan perabotan kelas. Perabotan kelas diatur sedemikian rupa
sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal.
Pemanfaatan lingkungan kelas diintegrasikan pada tahap application, guru
bertugas untuk memfasilitasi siswa dalam merencanakan, menyiapkan hasil dan
membantu siswa. Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan dan
menyajikan produk/hasil laporan. Setelah produk atau hasil laporan selesai, guru
bertugas untuk menentukan tempat produk/hasil laporan ditempatkan sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
15
5) Lembar kerja/tugas (LK/tugas)
Penggunaan pertanyaan tingkat tinggi pada LK diupayakan supaya
perintahnya jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Lembar kerja digunakan
sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam pemecahan
masalah. Demonstrasi penggunaan alat dan bahan dapat dilaksanakan di awal
praktikum. Hasil praktikum yang bervariasi antar kelompok harus diapresiasi
secara positif. Hasil yang beragam dapat dijadikan evaluasi tentang keberhasilan
dan kegagalan praktikum, bahkan dapat dijadikan sebagai bahan diskusi tentang
pengembangan praktikum lebih lanjut.
Media pembelajaran sebagai alat bantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran sebaiknya tidak hanya dimanfaatkan oleh guru saja, siswa juga
dilibatkan dalam pemanfaatan media pembelajaran. Media pembelajaran yang
dikembangkan adalah media yang sederhana dan terjangkau, didapatkan dari
sekeliling kita.
6) Penilaian
Pada penilaian, dibedakan menjadi penilaian pada saat praktikum dengan
menggunakan lembar observasi dan hasil praktikum. Hasil praktikum bisa berupa
laporan atau produk. Pada penilaian kinerja praktikum, ada penilaian tentang
kinerja individu untuk menyelesaikan tugas kelompok. Pada penilaian hasil
praktikum dapat dilakukan dengan menilai laporan praktikum/produk.
7) Jurnal refleksi
Jurnal refleksi diintegrasikan pada tahap reflection. Pada tahap ini guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kegiatan siswa
16
selain itu guru juga mengadakan cek terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran.
Penulisan jurnal refleksi dilaksanakan saat pembelajaran berakhir. Penulisannya
berupa uraian kejadian mulai dari deskripsi, rasa, pikiran, evaluasi, analisis,
kesimpulan, dan rencana ke depan. Tindak lanjut jurnal refleksi dapat dijadikan
sebagai awal penelitian tindakan kelas.
2.2. Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir merupakan kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan
mencapai kesimpulan berdasarkan pada referensi atau pertimbangan yang
seksama. Kemampuan berpikir adalah kecakapan atau kemampuan menggunakan
akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan sebagainya untuk
melakukan sesuatu dengan baik dan cermat (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa
Indonesia, 2003: 707).
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat penting
untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan
lainnya. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan
atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan
lanjutan yang diakibatkannya. Menurut Ennis, sebagimana dikutip oleh
Hassoubah (2002:87), berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif
dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau
dilakukan .
Berpikir kritis merupakan suatu kecakapan hidup yang berguna untuk
membentuk manusia yang yang handal, Menurut Finn (2011), “ Critical is viewed
17
as more than just a set of skill. Most theories of critical thinking emphasize the
importance of thingking disposition, or cognitive style, that refer to one’s attitude
toward belief, and especially one’s attidute toward forming and changing beliefs”
(Kritis dipandang sebagai lebih dari sekedar satu set keterampilan. Kebanyakan
teori berpikir kritis menekankan pentingnya disposisi berfikir, atau gaya kognitif,
yang mengacu pada sikap seseorang terhadap keyakinan, dan sikap terutama yang
menuju untuk membentuk dan mengubah keyakinan).
Berpikir kritis dipengaruhi beberapa faktor, seperti latar belakang
kepribadian, kebudayaan, dan juga emosi seseorang. Berpikir kritis berarti melihat
secara skeptisal terhadap apa yang telah dilakukan dalam kehidupan. Hasil
penelitian Lambertus (2009), menunjukkan bahwa jika berpikir kritis dilatih
secara terus menerus, maka akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini akan menjadi
sikap dasar dan akhirnya terbentuk disposisi berpikir kritis.
Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu modal dasar atau modal
intelektual yang sangat penting bagi setiap orang, selain itu kemampuan ini
merupakan bagian yang fundamental dalam kematangan manusia. Berpikir kritis
merupakan kegiatan menganalisis ide atau gagasan kearah yang lebih spesifik,
membedakan secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji, dan
mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna. Proses mental ini menganalisis
ide dan informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat
atau komunikasi. Orang yang berpikir kritis akan mengevaluasi dan kemudian
menyimpulkan suatu hal berdasarkan fakta untuk membuat keputusan. Salah satu
ciri orang yang berpikir kritis akan selalu mencari dan memaparkan hubungan
18
antara masalah yang didiskusikan dengan masalah atau pengalaman lain yang
relevan (Hassoubah, 2002: 11).
Berpikir kritis melalui beberapa tahapan untuk sampai kepada sebuah
kesimpulan atau penilaian tentang kebenaran. Kategori berpikir kritis menurut
Carin dan Sund (1998: 160) adalah : mengasumsi, memprediksi dan hipotesis,
menginterpretasi data, mengiferensi atau membuat kesimpulan, mengasumsi,
merancang sebuah penyelidikan, mengamati, menginterprestasi data,
meminimalkan kesalahan praktikum, mengevaluasi, menganalisis.
Berdasarkan pengembangan siswa SMP dan materi gerak lurus, maka
kemampuan berpikir kritis yang digunakan meliputi:
1) Mengklasifikasi
Kegiatan untuk mengelompokkan objek/data atau membuat tabel yang
datanya diambil dari pengamatan. Mengklasifikasi dilakukan dengan mengamati
hubungan kesinambungan dari data tersebut, persamaan dan perbedaan.
2) Mengasumsi
Asumsi disebut juga perkiraan, pranggapan, atau perandaian. Asumsi adalah
perkiraan atau premis yang menyatakan bahwa hal tersebut benar untuk tujuan
perkembangan teoritis (Chaplin, 2005 : 41).
3) Menghipotesis
Kegiatan untuk membuat sebuah dugaan sementara dan diuji coba untuk
mengetahui kebenaran dugaan tersebut dengan melakukan suatu pengamatan atau
eksperimen.
19
4) Membuat kesimpulan
Membuat kesimpulan diartikan sebagai kegiatan untuk menjelaskan suatau
keadaan atau peristiwa yang didasari dari fakta yang ada. Membuat kesimpulan
berawal dari mengumpulan data, kemudian melalui kegiatan pengamatan dibuat
kesimpulan sementara berdasarkan hipotesis yang sudah ditetapkan.
5) Menginterpretasi data
Menginterprestasi data adalah kegiatan menjelaskan dan menafsirkan fakta,
data, informasi, atau peristiwa dalam bentuk tabel, diagram, grafik.
Menginterprestasi data juga diartikan sebagai kegiatan menerangkan sesuatu
dengan grafik atau tabel. Sebagai contoh, membuat tabel pengamatan dan
menuliskan data hasil praktikum ke dalam tabel tersebut. Bentuk tabel yang dibuat
diharuskan dapat mempermudah seseorang dalam menafsirkan data.
6) Mengukur
Mengukur adalah kegiatan membandingkan objek pada satuan perubahan
standar tertentu. Dengan mengukur maka dapat diperoleh besar atau nilai suatu
besaran yang dibandingkan untuk dimanfaatkan dalam langkah penyelidikan
selanjutnya.
7) Mengevaluasi
Mengevaluasi merupakan kegiatan untuk mengambil keputusan, menyatakan
pendapat, memberi penilaian yang mendasari dari kriteria tertentu baik kualitatif
maupun kuantitatif. Kemampuan ini merupakan tingkat intelektual yang lebih
20
tinggi daripada pemahaman dan penerapan, karena memerlukan pemahaman isi
dan bentuk materi yang dipelajari.
2.3. Pendidikan Karakter
Fenomena sosial yang muncul di masyarakat saat ini semakin
mengkhawatirkan. Kemerosotan moral telah menjadi fenomena yang makin
mengkhawatirkan bagi martabat bangsa. Perilaku kejahatan sangat sering ditemui,
bahkan untuk mendapatkan segala sesuatunya tak jarang ditempuh dengan cara
curang, jika perlu menggunakan dunia klenik dan mistik. Hal ini bisa saja
dikarenakan buruknya karakter bangsa kita. Oleh karena itu sebagai generasi
penerus bangsa perlu diberikan pendidikan karakter sebagai bekal untuk masa
depan agar kemerosotan moral tidak menjadi semakin buruk.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak
(Kemendiknas, 2010).
Karakter bangsa adalah modal utama membangun peradaban tingkat
tinggi. Masyarakat yang memiliki sifat jujur, mandiri, bekerjasama, patuh pada
peraturan, dapat dipercaya, tangguh, serta memiliki etos kerja tinggi akan
menghasilkan sistem kehidupan sosial yang teratur dan baik. Oleh karena itu,
pendidikan harus didorong untuk mengembangkan karakter bangsa sehingga
mampu menjadi bangsa yang kuat dan membangun peradaban yang lebih maju.
21
Ada 3 prinsip dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa menurut
Kemendiknas (2010), yaitu:
1) Berkelanjutan, dimulai dari awal sampai akhir peserta didik berada di satuan
pendidikan,
2) Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah,
3) Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan,
4) Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.
Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial,
peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi
80 butir nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu nilai-nilai
perilaku manusia dalam hubungannya dengan (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2)
diri sendiri, (3) sesama manusia, dan (4) lingkungan, serta (5) kebangsaan.
Namun demikian, penanaman kedelapanpuluh nilai tersebut merupakan hal yang
sangat sulit. Oleh karena itu, pada tingkat SMP dipilih 18 nilai karakter utama
yang disarikan dari butir-butir SKL SMP dan SK/KD (Permendiknas, 2006).
Dalam penelitian ini hanya ada tiga karakter yang dikaji yaitu disiplin, rasa ingin
tahu dan komunikatif.
Hal yang perlu diperhatikan agar pengembangan karakter di sekolah dapat
efektif berdasarkan hasil penelitian Marzuki (2010) adalah dengan melibatkan
semua mata pelajaran dalam pengembangan karakter, sehingga pengembangan
karakter bukan terbatas pada mata pelajaran agama dan kewarganegaan, tetapi
pada semua mata pelajaran di sekolah. Penelitian lain yang berkaitan dengan
pendidikan karakter juga dilakukan oleh Suyanto (2011) tentang penerapan
22
Character Development and Leadership dalam pembelajaran matematika untuk
mengembangkan karakter siswa SMA, menunjukan bahwa program ini dapat
meningkatkan kedisiplinan, kejujuran dan prestasi akademik siswa.
2.4. Tinjauan Materi Gerak Lurus
Gerak lurus merupakan gerak benda pada garis lurus. Dalam pembahasan
tentang gerak lurus ada beberapa istilah yang harus dipahami dan berkaitan
dengan gerak benda pada garis lurus yaitu:
2.4.1. Perpindahan, Waktu, dan Kecepatan
Pada benda bergerak akan mengalami perubahan kedudukan dari
kedudukan awal dalam selang waktu tertentu, perubahan keadaan ini dinamakan
perpindahan. Tipler (1998:24) perpindahan dituliskan,
∆ = 2 − 1dengan ∆ = perpindahan
1 = kedudukan awal benda
2 = kedudukan akhir benda
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan antara perpindahan
dan selang waktu yang digunakan untuk mengalami perpindahan. Kecepatan rata-
rata bergantung pada perpindahan total yang terjadi selama selang waktu. Secara
matematis dituliskan sebagai berikut
= ∆∆ = (Tipler 1998: 24)
dengan rt = kecepatan rata-rata
23
∆ = perpindahan
∆t = selang waktu ( t2 – t1 )
t1 = waktu pada x1
t2 = waktu pada x2
2.4.2. Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dan memiliki kecepatan konstan.
2.4.3. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda yang
lintasannya berupa garis lurus dan memiliki percepatan konstan. Percepatan
adalah perubahan kecepatan dari suatu benda yang bergerak terhadap waktu.
Setiap benda yang bergerak lurus berubah beraturan akan memiliki percepatan
yang sama tiap detiknya sehingga dapat dituliskan persamaan berikut :
= ∆∆(Tipler 1998:31)
dengan = percepatan
∆ = kecepatan
∆t = selang waktu ( t2 – t1 )
2.5. Kerangka Berpikir
Berdasarkan KTSP, tujuan pembelajaran IPA di sekolah yaitu untuk
mengembangkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah
24
di kehidupan sehari-hari. Salah satu kemampuan berpikir yang diperlukan dalam
pembelajaran IPA adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis
berguna untuk mengembangkan konsep dan prinsip dalam pembelajaran IPA.
Selain peserta didik memiliki kecakapan hidup, hal yang penting agar
peserta didik dapat diterima dimasyarakat adalah nilai karakter yang berdasarkan
nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan nilai karakter yang baik.
Nilai karakter yang dikaji dalam penelitian ini adalah rasa ingin tahu, disiplin dan
komunikatif.
Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran tersebut adalah
dengan memilih model BTL agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir
dan karakter peserta didik.
Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah pokok bahasan gerak lurus,
gerak lurus merupakan salah satu pokok bahasan mata pelajaran IPA di kelas VII
SMP. Banyak peristiwa yang dijumpai dan dialami sehari-hari menggunakan
prinsip gerak. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.
25
Gambar 2.1 Skema kerangka berpikir penelitian
2.6. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
1) Model pembelajaran BTL dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kritis siswa SMP kelas VII.
2) Model pembelajaran BTL dapat mengembangkan karakter siswa SMP
kelas VII.
Pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kontekstual / ceramah
Siswa Kurang aktif dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis
dan nilai karakter peserta didik
berpikir kritis dan karakter berkembang
Menerapkan pembelajaran Better Teaching and Learning pada pembelajaran IPA untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter
peserta didik
Pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kontekstual / ceramah
Siswa Kurang aktif dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter peserta didik
26
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 13 Semarang, yang beralamat di
Jalan Raya Lamongan, Kota Semarang. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII
E SMP Negeri 13 Semarang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 34 siswa.
3.2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimennya
adalah Pre Experimental Design dengan jenis Pretest and Posttest One Group
Design. Pada desain eksperimen ini, sebelumnya siswa diberi pretest (O1)
kemudian diberi perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran BTL, selanjutnya siswa diberi posttest (O2) untuk mengetahui
pengembangan kemampuan berpikir kritis dan karakter siswa. (Sugiyono,
2010:111).
Keterangan
O1 = nilai pretest (sebelum pembelajaran dengan model BTL)
X = pembelajaran menggunakan model BTL
O2 = nilai posttest (setelah pembelajaran dengan model BTL)
O1 X O2
27
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
Sampel sebanyak 34 siswa kelas VII E SMP N 13 Semarang. Penelitian
dilaksanakan lima kali pertemuan, satu kali pretest, tiga kali perlakuan dan satu
kali posttest.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.3.1. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama siswa yang menjadi
sampel penelitian dan nilai tengah semester nilai IPA kelas VII E semester gasal
tahun pelajaran 2012/2013. Data tersebut digunakan untuk keperluan pembagian
anggota kelompok.
3.3.2. Metode Tes
Metode tes bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis.
Metode tes berupa soal pretest dan posttest. Soal tes berupa soal uraian. Tes
dilakukan sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest).
3.3.3. Metode Observasi
Metode observasi digunakan untuk mengetahui nilai pengembangan
karakter. Instrumennya berupa lembar observasi.
28
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis
dan lembar observasi.
3.4.1. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah suatu instrumen evaluasi non-tes yang berisi tiga
karakter, yaitu tiga indikator karakter disiplin, dua indikator karakter rasa ingin
tahu dan empat indikator karakter komunikatif. Teknik yang digunakan dalam
pengambilan skor adalah skala bertingkat.
Validitas lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas logis. Untuk menguji validitas logis dalam lembar observasi,
menggunakan teknik judgment expert. Teknik tersebut dilakukan dengan cara
konsultasi dengan dosen pembimbing selaku ahli.
3.4.2. Instrumen Perangkat Pembelajaran
Validitas instrumen perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah
validitas logis. Sebelum menggunakan instrumen dalam penelitian, instrumen
diuji dengan menggunakakan teknik judgement expert dengan cara
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing selaku ahli.
3.4.3. Tes Tertulis
Soal diujicobakan kepada siswa diluar sampel penelitian yang sudah
mendapat materi gerak lurus lurus lurus. Uji coba soal dilakukan kepada siswa
kelas VIII H SMP Negeri 13 Semarang. Uji coba tes tertulis kemudian dianalisis
validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran untuk mengetahui apakah
soal layak digunakan.
29
3.5. Analisis Uji Coba Instrumen
3.5.1 Validitas
Tipe soal yang digunakan dalam penelitian ada soal uraian. Soal digunakan
untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir kritis. Pengujian validitas
butir soal digunakan rumus korelasi product moment.
})(}{{
))((2222 YYNXXN
YXXYNrXY
dengan xyr : koefisien korelasi variabel X dan Y
X : skor tiap butir soal
Y : skor total yang benar dari tiap subjek
N : jumlah subjek
Hasil perhitungan dengan rumus diatas dibandingkan dengan rtabel
korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5%. Jika rxy > rtabel, butir soal
valid. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 15 butir soal. Berdasarkan hasil
analisis validitas butir soal didapat 12 soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 6,
7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15. Soal yang tidak valid sebanyak 3 yaitu soal nomor 4,5,
dan 8.
3.5.2 Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk uraian adalah dengan
menggunakan rumus berikut ini:
= − (Surapranata, 2009)
30
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas dapat
menggambarkan tingkat kemampuan soal dalam membedakan antar peserta didik
yang sudah memahami materi yang diujikan dengan peserta didik yang belum
memahami materi. Menurut Arikunto (2002:213)
Tabel 3.1 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Klasifikasi0,00 < D ≤ 0,20 Jelek (poor)0,21 < D ≤ 0,40 Cukup (satisfactory)0,41 < D ≤ 0,70 Baik (good)0,71 < D ≤ 1,00 Baik Sekali (excellent)
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal, didapatkan 13 soal
yang signifikan yaitu 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, dan 15 sedangkan soal
yang tidak signifikan sebanyak 2 soal yaitu nomor 4 dan 13.
3.5.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran untuk soal bentuk uraian, dihitung dengan
menggunakan rumus:
= ℎ ℎ =
Kriteria tingkat kesukaran dapat dilihat seperti berikut:
Tabel. 3.2 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran Kategori
0,00 < P ≤ 0,30 Soal Sukar0,31 < P ≤ 0,70 Soal Sedang0,71 < P ≤ 1,00 Soal Mudah
(Arikunto, 2002:210)
31
3.5.4 Reliabilitas
Reliabilitas soal uraian dapat dihitung dengan rumus:
dengan r11 : reliabilitas instrumen
∑σi2 : jumlah varians skor tiap item
k : banyaknya soal
σi2 : varians total
Menurut Arikunto (2002: 196), setelah r11 diketahui, kemudian
dibandingkan dengan harga rtabel. Apabila r11 > rtabel maka dikatakan instrumen
tersebut reliabel.
Dari hasil perhitungan diperoleh rhitung soal= 0,620 dengan taraf
signifikansi 5% didapatkan rtabel soal = 0,349, karena rhitung > rtabel maka soal
tersebut dikatakan reliabel.
3.5.5 Penentuan Instrumen
Penentuan instrumen tes tertulis dilakukan setelah analisis uji coba soal
dengan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Berdasarkan
hasil analisis soal uji coba instrumen tes tertulis. Di antara 15 soal uji coba
kemudian dipakai 8 soal untuk pretest dan posttest, yaitu soal nomor 1, 2, 6, 7, 9,
10, 11 dan13
32
3.6. Metode Analisis Data Penelitian
Langkah-langkah analisis data penelitian untuk mengetahui peningkatan
kemampuan berpikir kritis meliputi uji normalitas, uji gain dan uji hipotesis pada
soal posttest dibandingkan dengan pretest. Sedangkan untuk mengetahui
peningkatan nilai karakter menggunakan uji gain dengan membandingkan nilai
karakter pada pertemuan 1 ke 2, pertemuan 2 ke 3 dan pertemuan 1 ke 3.
3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis
terdistribusi normal atau tidak. Menurut Sudjana (2005: 273), rumus yang
digunakan adalah rumus Chi Kuadrat.
k
i Ei
EiOix
1
22 )(
dengan x2 : Chi kuadrat
Ei : frekuensi yang diharapkan
Oi : frekuensi pengamatan
Jika x2hitung < x2
tabel dengan derajat kebebasan dk = k-3 maka data
terdistribusi normal.
3.6.2 Uji Gain
Uji gain digunakan untuk mengetahui besar peningkatan kemampuan
berpikir kritis saar sebelum diberikan treatment dan setelah diberikan. Menurut
Savinainen & Scott (2002), Peningkatan pretest dan posttest dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut:
33
pre
prepost
S
SSg
%100
dengang
= besarnya faktor g
postS = skor rata-rata posttest (%)
preS = skor rata-rata pretest (%)
Kriteria peningkatannya adalah jika ⟨ ⟩ < 0,3 maka besarnya
peningkatannya rendah. Untuk 0,3 ≤ ⟨ ⟩ < 0,7 maka besarnya peningkatannya
sedang dan ⟨ ⟩ ≥ 0,7 maka besarnya peningkatannya tinggi.
3.6.3 Uji-t
Untuk mengetahui signifikansi kemampuan berpikir kritis dan karakter
siswa setelah diterapkan model pembelajaran BTL digunakan uji-t dengan
persamaan sebagai berikut :
t =
+ 2
(Sugiyono, 2010: 122)
Keterangan:
1x : nilai rata-rata pretest
2x : nilai rata-rata posttest
s1 : simpangan baku pretest
s2 : simpangan baku posttest
21s : variansi data pretest
34
22s : variansi data posttest
Kriteria yang digunakan adalah terdapat perbedaan yang signifikan apabila
harga t hitung tidak memenuhi -t tabel < t hitung < t tabel dengan derajat kebebasan
untuk tabel distribusi t adalah (n1+ n2 - 2) dengan taraf signifikansi () = 5 %.
3.6.4 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari nilai pretest dan posttest.
Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa digunakan rumus sebagai
berikut:
%100xmaksimalskor
siswadiperolehyangskorNilai
Kemampuan berpikir kritis dibedakan menjadi empat kategori, yaitu:
0 % < x ≤ 25 % : kategori sangat kurang kritis
26 % < x ≤ 50 % : kategori kurang kritis
51 % < x ≤ 75 % : kategori kritis
76 % < x ≤ 100 % : kategori sangat kritis
3.6.5 Analisis Karakter
Hasil observasi pengembangan nilai karakter karakter yang dilakukan
dianalisis dengan mencari prosentase skor dengan persamaan sebagai berikut:
% = 00%(Sudjana, 2005: 131)
dengan % = presentase skor
n = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor maksimum
35
Kriteria karakter siswa setelah melakukan model pembelajaran BTL:
81 % < x ≤ 100% = membudaya
61 % < x ≤ 80 % = mulai berkembang
41 % < x ≤ 60 % = mulai terlihat
20 % < x ≤ 40% = belum terlihat
(Kemendiknas, 2010)
3.7 Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi perkembangan kemampuan
berpikir kritis dan karakter yang signifikan baik secara klasikal maupun individu.
36
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Analisis data terdiri dari uji normalitas pretest posttest dan uji gain.
4.1.1.1.Uji Normalitas
Rumus yang digunakan adalah rumus chi square. Hasil uji normalitas
dapat dilihat dalam Tabel 4.1:
Tabel 4.1 Uji Normalitas Pretest dan Posttest
DataKeterangan
²hitung ²tabel
pretest 1,26 7.81Normal
posttest 2,70 7.81
Uji normalitas pretest dan posttest menggunakan taraf signifikansi 5%. Hasil
²hitung pada pretest sebesar 1,26 dan pada posttest sebesar 2,70. Jika nilai ²hitung
kurang dari ²tabel, maka data dapat dinyatakan terdistribusi normal. Data analisis
hasil uji normalitas pretest dan posttest selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
29 & 30.
4.1.1.2. Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Hasil kemampuan berpikir kritis materi gerak lurus diperoleh melalui tes
tertulis yang berupa soal uraian. Indikator kemampuan berpikir kritis yang diukur
meliputi mengukur, menginterprestasi data, mengevaluasi, mengasumsi,
37
menghipotesis, menarik kesimpulan dan mengklasifikasi. Treatment
diberikan sebanyak tiga kali pertemuan, kemudian untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dilakukan tes tertulis. Tes tertulis dilaksanakan pada
saat sebelum dan sesudah diberikan treatment. Terdapat perbedaan pencapaian
hasil kemampuan berpikir kritis saat pretest dan posttest. Hasil kemampuan
berpikir kritis siswa pretest dan posttest disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis
KriteriaJunlah siswadengan nilaiPretest (%)
Junlah siswadengan nilaiPosttest (%)
Sangat kritis 0 20,4Kritis 29,4 79,4Kurang Kritis 67,6 2,9Sangat Kurang 2,9 0
Perbandingan hasil yang didapatkan saat pretest dan posttest kemampuan
berpikir kritis dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.1. Data hasil pretest dan
posttest selengkapnya dapat disajikan pada Lampiran 27 dan 28.
Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Berpikir Kritis
No Komponen Pretest Posttest
1. Banyaknya Siswa 34 342. Rata-rata 46 693. Nilai Tertinggi 72 964. Nilai Terendah 25 46
38
Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest
Hasil kemampuan berpikir kritis yang meliputi mengukur,
menginterpretasi data, mengevaluasi, mengasumsi, menghipotesis, menarik
kesimpulan dan mengklasifikasi disajikan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Hasil Tiap Aspek Berpikir Kritis Pretest dan Posttest
0
20
40
60
80
100
120
Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-Rata
Nila
i
Pretest
Posttest
87% 91%
26%35%
46%
25%
60%
96% 93%
50%
63%69%
63%73%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Pretest Posttest
39
4.1.1.3. Hasil Uji t-test Dua Pihak
Hasil uji signifikansi antara nilai pretest dengan posttest diperoleh thitung
= 10,47 lebih besar dari ttabel = 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan kemampuan berpikir kritis. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 49.
4.1.1.4. Hasil Uji Gain
Sesuai dengan kriteria nilai gain, kelas eksperimen memiliki taraf yang
sedang. Hasil uji gain disajikan pada Tabel 4.5. Data hasil gain pretest dan
posttest selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 32.
Tabel 4.4 Hasil Uji Gain Kemampuan Berpikir Kritis
KelasRata-Rata
PretestRata-Rata Posttest
n-gain Keterangan
Eksperimen 48 69 0.41 Sedang
4.1.2. Hasil Analisis Perkembangan Nilai Karakter
Hasil analisis perkembangan nilai karakter didapat dari observasi saat
pemberian treatment. Aspek yang diobservasi adalah perkembangan nilai karakter
disiplin, rasa ingin tahu dan komunikatif. Analisis data didapat dari hasil
observasi saat kegiatan pertemuan ke-1,2 dan 3. Hasil analisis perkembangan nilai
karakter siswa secara keseluruhan disajikan pada Tabel 4.5. Hasil analisis
perkembangan karakter siswa tiap aspek disajikan pada Tabel 4.6
Tabel 4.5 Hasil Analisis Karakter pada Setiap Pertemuan
Pertemuan Skor Kriteria
Pertama 61,44 Mulai berkembang
Kedua 70,72 Mulai berkembang
Ketiga 79,74 Mulai berkembang
40
Tabel 4.6 Hasil analisis karakter setiap indikator
No Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Skor Kriteria Skor Kriteria Skor KriteriaDisiplin1 Menaati
jadwal 97,8 Membudaya 78,8
Mulai berkembang
98,3 Membudaya
2 Mengguna-kan peralatan sesuai petunjuk
65,9Mulai berkembang
72,9Mulai berkembang
82,0 Membudaya
3 Mengumpulkan laporan tepat waktu
38,8Belum terlihat
65,9Mulai berkembang
71,8Mulai berkembang
Rasa Ingin Tahu4 Mengajukan
pertanyaan50,0
Mulai terlihat
53,0 Mulai terlihat 64,7Mulai berkembang
5 Mencari reverensi lain
51,9Mulai terlihat
52,9 Mulai terlihat 70,6Mulai berkembang
Komunikatif6 Berdiskusi
dalam kelompok
50,6Mulai terlihat
74,1Mulai berkembang
78,8Mulai berkembang
7 Berinteraksi baik dengan guru
53,5Mulai terlihat
71,8Mulai berkembang
81,2 Membudaya
8 Mengemuka-kan pendapat saat diskusi
77,6Mulai berkembang
82,4 Membudaya 87,1 Membudaya
9 Mempresenta-sikan hasil percobaan
64,7Mulai berkembang
84,7 Membudaya 82,4 Membudaya
41
Gambar 4.3 Perkembangan Nilai Karakter Siswa dari Pertemuan 1 ke 3
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat hasil dari penilaian karakter.
Terdapat perbedaan pada saat pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Pada
pertemuan ketiga mempunyai hasil yang paling tinggi dibandingkan dengan hasil
pertemuan sebelumnya.
Karakter yang diamati meliputi disipin, rasa ingin tahu, dan komunikatif
dengan indikator yang berbeda-beda. Pada disiplin ada tiga indikator, karakter
rasa ingin tahu ada dua indikator, dan karakter komunikatif empat indikator.
4.1.2.1. Hasil Uji-t Nilai Karakter
Tabel 4.7 Hasil uji-t
Karakter ttabel thitung
Disiplin
2,00
6,92Rasa Ingin Tahu 3,75Komunikatif 6,56Rata-rata Karakter 12,28
0102030405060708090
Disiplin Rasa Ingin Tahu Komunikatif
Nila
i
Nilai Karakter Siswa
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
42
4.1.2.2. Hasil Uji Gain Perkembangan Nilai Karakter
Untuk mengetahui besarnya perkembangan tiap karakter siswa setelah
melaksanakan model BTL digunakan uji gain. Analisis uji gain dilakukan pada
data observasi kegiatan pertemuan ke-1,2 dan 3.
4.1.2.2.1 Pertemuan ke-1 dan 2
Berdasarkan hasil analisis uji gain pertemuan ke-1 dan 2 didapatkan
perkembangan nilai karakter siswa dalam kategori sedang. Berikut disajikan hasil
analisis uji gain pada pertemuan ke-1 dan 2 pada Tabel 4.8. Data selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 45, 46, 47 dan 48.
Tabel 4.8 Hasil Uji gain pertemuan ke-1 dan 2
Nilai Karakter Nilai Pertemuan
ke-1
NilaiPertemuan
Ke-2
<g>Skala Gain
Keterangan
Disiplin 67,84 72,55 0,15 RendahRasa Ingin Tahu 51,47 52,94 0,03 RendahKomunikatif 61,62 78,24 0,43 Sedang
Rata-rata Kelas 61,44 70,72 0,24 Rendah
4.1.2.2.2 Pertemuan ke-2 dan 3
Berikut akan disajikan hasil analisis uji gain pada pertemuan ke-2 dan 3
pada Tabel 4.9. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 45, 46, 47 dan 48.
Tabel 4.9 Hasil Uji gain pertemuan ke-2 dan 3
Nilai Karakter Nilai Pertemuan
ke-2
NilaiPertemuan
Ke-3
<g>Skala Gain
Keterangan
Disiplin 72,55 84,31 0,43 SedangRasa Ingin Tahu 52,94 67,65 0,31 SedangKomunikatif 78,24 82,35 0,19 Rendah
Rata-rata Kelas 70,72 79,74 0,31 Sedang
43
4.1.2.2.3 Pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-3
Perkembangan nilai karakter siswa secara keseluruhan terlihat pada
hasil analisis uji gain antara pertemuan ke-1 dan 3 disajikan pada Tabel 4.10. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 45, 46, 47 dan 48.
Tabel 4.10 Hasil Uji gain pertemuan ke-1 dan 3
Nilai Karakter Nilai Pertemuan
ke-1
NilaiPertemuan
Ke-3
<g>Skala Gain
Keterangan
Disiplin 67,84 84,31 0,51 SedangRasa Ingin Tahu 51,47 67,65 0,33 SedangKomunikatif 61,62 82,35 0,54 Sedang
Rata-rata Kelas 61,44 79,44 0,47 Sedang
4.2. Pembahasan
4.2.1. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Penerapan model pembelajaran BTL dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis siswa. Perkembangan kemampuan berpikir terjadi karena siswa
secara aktif terlibat dalam pembelajaran BTL. Langkah pembelajaran BTL untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis disesesuaikan dengan ICARE yaitu
introduction, connection, application, reflection, dan extention. Pada setiap tahap,
guru bertindak sebagai fasilitator dan siswa secara mandiri mengikuti
pembelajaran model BTL.
Tahap pertama yaitu introduction. Guru menjelaskan mengenai latar
belakang, tujuan pembelajaran, sedangkan siswa mengamati demonstrasi tentang
gerak lurus. Selain itu, guru menceritakan peristiwa/fenomena alam yang
44
berhubungan dengan materi gerak lurus untuk memotivasi sehingga siswa
mempunyai rasa ingin tahu dan dapat memecahkan masalah tersebut. Pada tahap
ini, pertanyaan tingkat tinggi perlu diberikan kepada siswa. Hal tersebut
dikarenakan, agar termotivasi untuk memecahkan masalah. Keahlian
memecahankan masalah bergantung dengan kemampuan sains siswa. Syaiful
(2012) menyatakan, bahwa kemampuaan sains berpengaruh dalam keahlian
memecahankan masalah, siswa yang berkemampuan sains tinggi memiliki
keahlian memecahankan masalah yang tinggi. Sebaliknya, siswa yang
berkemampuan sains rendah memiliki keahlian memecahankan masalah yang
rendah.
Pemecahan masalah sebagai awal pembelajaran diharapkan dapat
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis yang
dimunculkan pada tahap ini adalah memprediksi dan menghipotesis, artinya saat
awal pembelajaran gerak lurus, siswa dapat menghipotesis kasus sederhana
mengenai gerak lurus.
Selanjutnya, pada tahap connection guru membantu siswa untuk
menghubungkan konsep yang sudah pernah dipelajari dengan konsep gerak lurus.
Siswa diajak untuk mendefinisikan, mengorganisasikan tugas belajar. Pada
percobaan, menggunakan LKS yang didesain agar berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Penyusunan LKS menggunakan
metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. LKS berfungsi untuk
membimbing siswa dalam menemukan konsep yang dipelajari melalui pertanyaan
dan alur inkuiri yang ada dalam LKS. Alur inkuiri digunakan untuk mencari
45
jawaban dari suatu masalah yang dihadapi. Hasil penelitian Wenning (2005)
menunjukan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri memberikan pengalaman
bekerja secara ilmiah kepada siswa. Pada tahap ini, kemampuan berpikir kritis
yang dimunculkan adalah menginterpretasi data, menganalisa, mengukur dan
mengklasifikasi.
Pada tahap application, guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak mungkin dan disesuaikan pada percobaan yang telah
dilaksanakan. Guru merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti
produk/laporan. Guru dapat membantu siswa untuk berdiskusi dan berbagi tugas
dengan anggota kelompok sehingga percobaan dapat berjalan lancar.
Pembelajaran kooperatif berperan saat melaksanakan kegiatan percobaan dan
diskusi. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Narso et al
(2013) bahwa saat menerapankan pembelajaran kooperatif, aktifitas siswa selama
kegiatan mempengaruhi kemampuan memecahankan masalah. Setelah selesai
melaksanakan percobaan, guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil karya
dan mempresentasikan di depan kelas. Hasil yang berbeda tiap kelompok
digunakan sebagai sumber belajar yang bervariasi. Pada kegiatan ini aspek
berpikir kritis yang dimunculkan yaitu mengasumsi dan menarik kesimpulan.
Selanjutnya, tahap kegiatan reflection. Guru membantu siswa untuk
melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru memberi
penilaian kepada tiap kelompok ketika melaksanakan percobaan, dan saat
mempresentasikan hasilnya. Selain itu, guru juga membantu siswa untuk
memberikan kesimpulan terhadap percobaan yang telah dilaksanakan. Pada tahap
46
ini, guru memberikan reward terhadap kelompok terbaik ketika melakukan
percobaan atau saat mempresentasikan hasil percobaan. Hal tersebut dilakukan
sebagai penguatan agar siswa berusaha untuk lebih baik pada percobaan
mendatang. Hasil penelitian Maslichah & Haryono (2009) bahwa pembelajaran
dengan pemberian penguatan dapat meningkatkan ketuntasan belajar serta siswa
menjadi lebih giat saat mengerjakan soal/kuis.
Tahap yang terakhir yaitu tahap extention. Guru pada tahap ini
memberikan tindak lanjut pembelajaran, berupa aplikasi konsep atau tugas
lanjutan. Ini bertujuan agar siswa dapat memahami materi gerak lurus lebih lanjut
sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. Menurut Widhiantari (2012) bahwa
proses pembelajaran yang menggunakan metode pemberian tugas pembelajaran,
membuat pembelajaran menjadi lebih baik, terjadi peningkatan aktifitas dan hasil
belajar siswa.
Untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa sebelum diberi treatment,
maka dilakukan pretest. Terdapat 8 soal dengan 7 indikator berpikir kritis,
indikator: mengukur 1 soal, menginteprestasi data 1 soal, mengevaluasi 1 soal,
mengasumsi 1 soal, menarik kesimpulan 2 soal, mengklasifikasi 1 soal, dan
menghipotesis 1 soal. Berdasarkan Tabel 4.2 hasil pretest untuk kelas eksperimen
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih sangat kurang kritis.
Setelah pemberian treatment selesai, maka dilaksanakan posttest untuk
mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil posttest
kemampuan berpikir kritis berada dalam kategori kritis.
47
Berdasarkan Gambar 4.1, dapat diketahui bahwa hasil posttest lebih besar
dibandingkan dengan pretest. Hal ini menunjukkan, bahwa kemampuan berpikir
kritis berkembang secara signifikan. Perkembangan ini dikarenakan pembelajaran
model BTL yang diintegrasikan dengan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran
model BTL mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Sesuai dari pendapat
Ibrahim dan Syaodih (2003:41) bahwa dalam pembelajaran, siswa tidak hanya
bersifat menerima tetapi memberi dan berbuat, tidak menghafal melainkan
mengungkapkan arti.
Kemampuan berpikir kritis tiap aspek yang diukur dalam penelitian ini,
disajikan pada Gambar 4.2.
4.2.1.1 Menghipotesis
Pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa diberi masalah mengenai
gerak lurus yang sering ditemui, agar dapat menduga atau menghipotesis masalah.
Kemampuan menghipotesis siswa terlihat saat siswa mengemukakan pendapat
untuk menduga suatu permasalahan yang telah diberikan. Berdasarkan Gambar
4.2 menunjukkan, rata-rata kemampuan menghipotesis pada pretest sudah cukup
tinggi yaitu sebesar 87 %. Hal ini dikarenakan siswa sebelum diberikan treatment
sudah terbiasa untuk menghipotesis suatu permasalahan pada kegiatan
pembelajaran sebelumnya. Terlihat saat pertama kali pemberian treament ada
beberapa siswa yang memberikan pendapat. Setelah diberi tiga kali treatment,
kemampuan aspek menghipotesis semakin berkembang. Saat pemberian treatment
ketiga, siswa diberi permasalahan mengenai gerak lurus berubah beraturan yang
cukup sulit, namun hampir diantara mereka dapat menghipotesis permasalahan
48
tersebut dengan sangat baik walaupuan masih ada beberapa siswa yang kurang
betul dalam mengemukakan hipotesis. Hasil dari posttest untuk aspek
menghipotesis berada dalam kategori sangat kritis, ini artinya siswa sudah
memiliki kemampuan mengenai materi gerak lurus dengan baik sehingga dapat
menghipotesis sesuai dengan konsep. Jika dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Yuliati et al (2011) aspek menghipotesis pada
penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dari penelitian sebelumnya. Pada
penelitian sebelumnya, hasil yang didapat sebesar 61 % berada dalam katogori
kurang kritis. Pada penelitian ini mendapat hasil sebesar 96 % dan berada dalam
kategori sangat kritis. Hal tersebut dikarenakan, pada penelitian sebelumnya siswa
masih merasa kesulitan dalam menghipotesis suatu keadaan, sedangkan pada
penelitian ini siswa sebelum diberi perlakuan sudah terbiasa untuk menghipotesis
suatu masalah.
4.2.1.2 Mengukur
Pada aspek mengukur, kemampuan tersebut dilihat dari pengguasaan alat
ukur dan ketika mengamati kedudukan benda. Kegiatan mengamati seperti ini
juga bagian dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada siswa
(Hassaoubah 2002:11). Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan rata-rata
kemampuan dalam mengukur mengalami peningkatan walaupun hanya sedikit,
karena hasil pretest menunjukkan, kemampuan tersebut berada dalam kategori
sangat kritis. Tingginya hasil pretest dikarenakan, sebelum pemberian treatment
siswa sudah dibiasakan menggunakan alat ukur panjang dan waktu. Alat ukur
yang digunakan saat percobaan sangat mudah dan sering ditemui dalam kehidupan
49
sehari-hari, sehingga siswa dapat menggunakannya dengan baik tanpa bantuan
dari oranglain. Selain dilatih menggunakan alat ukur, siswa juga diajarkan untuk
menuliskan satuan dengan benar.
4.2.1.3 Menginterpretasi data
Aspek menginterpretasi data yang diukur dalam penelitian ini yaitu
menuliskan hasil percobaan dalam bentuk grafik atau tabel. Sebagai contoh,
membuat tabel pengamatan dan mengubah data menjadi tabel/grafik. Tujuannya
adalah untuk memudahkan dalam menafsirkan data. Hasil rata-rata aspek
menginterpretasi data yang disajikan pada Gambar 4.2. Kemampuan
menginterpretasi data siswa sebelum diberikan treatment masih sangat rendah,
hal tersebut dikarenakan siswa masih belum terbiasa mengubah data menjadi
tabel/grafik, seharusnya kemampuan untuk menginterpretasi data diajarkan saat
siswa memulai belajar fisika di sekolah menengah pertama. Pada setiap
pembelajaran, harus menyediakan fitur-fitur yang mendorong siswa untuk
melakukan penyelidikan, berpikir kritis dan mengembangkan berbagai
keterampilan (Muslim, 2005). Mengembangkan keterampilan, diantaranya
mengubah hasil percobaan dalam bentuk tabel dan grafik yang termasuk dalam
aspek menginterpretasi data.
4.2.1.4 Mengevaluasi
Aspek mengevaluasi diukur saat memberi penilaian terhadap hasil
percobaan yang dilakukan siswa. Hasil pretest aspek mengevaluasi sebesar 35%,
berada dalam kategori sangat kurang kritis. Setelah pretest selesai, langkah
selanjutnya adalah pemberian treatment sehingga siswa secara mandiri dapat
50
menjelaskan, mengevaluasi hasil percobaannya dan dipertanggungjawabkan pada
saat mempresentasikan percobaan saat diskusi berlangsung. Mengevaluasi dapat
digunakan untuk mengungkapkan kompetensi yang sebenarnya yang dimiliki oleh
siswa (Sarwi & Liliasari, 2008), sehingga guru mengetahui kemampuan masing-
masing. Setelah diberi tiga kali treatment dan posttest, rata-rata aspek
mengevaluasi berkembang menjadi sebesar 63% berada dalam kategori kurang
kritis. Perkembangan pada aspek mengevaluasi rendah, dikarenakan siswa kurang
maksimal mengerjakan soal posttest.
4.2.1.5 Menarik kesimpulan
Siswa dibiasakan untuk menyimpulkan keadaan dengan
menginterpretasikan objek atau peristiwa berdasarkan fakta yang didapat saat
melakukan percobaan. Membuat kesimpulan berawal dari pengumpulan data,
kemudian melalui percobaan dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi
yang dimiliki. Penelitian dari Yuliati et al (2011) mengemukakan bahwa
kemampuan menarik kesimpulan siswa dapat dilihat saat menafsirkan secara logis
data, yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan sebab akibat pada
percobaan. Pada pelaksanaan percobaan, treatment yang diberikan adalah, siswa
didorong agar dapat menyimpulkan hasil percobaan dengan bahasa mereka
sendiri. Hasil posttest untuk aspek menarik kesimpulan berada dalam kategori
kritis. Untuk aspek menarik kesimpulan dikatakan berkembang dengan baik
karena hasil pretest berada dalam kategori kurang kritis, ini dikarenakan saat
pemberian treatment siswa dibiasakan untuk menyimpulkan hasil percobaan
dengan menggunakan bahasa mereka sendiri.
51
4.2.1.6 Mengasumsi
Aspek mengasumsi dimasukan dalam LKS sebagai treatment. Perlakuan
yang diberikan adalah siswa diajak untuk memperkirakan hasil percobaan. Siswa
dibimbing untuk mencari informasi sebanyak mungkin agar hasil asumsi sesuai
yang diperkirakan dalam LKS. Permasalah yang diasumsikan membuat siswa
menjadi termotivasi. Dwijanati & Yulianti (2011) mengemukakan bahwa jika
sebuah permasalahan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, membuat siswa
menjadi termotivasi dan kemudian berusaha untuk memecahkan masalah yang
sudah diasumsikan, dan memperkirakan bahwa suatu itu benar untuk mendukung
penyelidikannya.
4.2.1.7 Mengklasifikasi
Perlakuan yang diberikan kepada siswa untuk aspek mengklasifikasi
adalah mengelompokkan atau memisahkan objek/data. Kegiata mengklasifikasi
yang dilakukan yaitu mengamati persamaan, perbedaan, dan hubungan keterkaitan
satu sama lain. Perlakuan yang diberikan dalam LKS adalah siswa menyebutkan
klasifikasi alat dan bahan yang digunakan saat percobaan yang memiliki
kesinambungan. Setelah diberi treatment, kemampuan berpikir kritis untuk aspek
mengklasifikasi berkembang walaupun hanya sedikit. Perkembangan aspek
mengklasifikasi yang rendah dikarenakan siswa masih belum terbiasa untuk
mengklasifikasikan suatu keadaan, karena saat pemberian treatment hanya
ditugaskan untuk dapat mengklasifikasikan alat dan bahan yang digunakan saat
percobaan, bukan mengklasifikasikan suatu keadaan atau konsep. Hasil posttest
52
dapat dilihat pada Gambar 4.2. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Sochibin et al (2009), perkembangan aspek mengklasifikasi
pada penelitian ini lebih besar. Hasil penelitian Sochibin memiliki persentase
sebesar 8,53 %, sedangkan pada penelitian ini sebesar 24 %. Pada penelitian
Sochibin kemampuan berpikir kritis dikembangkan dengan model pembelajaran
inquiry terbimbing. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan model BTL dan
terdapat pembelajaran inquiry yang didesain dalam LKS yang digunakan.
Diantara semua aspek berpikir kritis yang diukur, aspek menghipotesis
merupakan aspek yang memiliki hasil posttest paling tinggi, karena menghipotesis
adalah kegiatan menduga suatu permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-
hari dan mudah ditemui, sehingga siswa dapat mengembangkan konsep tersebut.
Aspek yang memiliki hasil posttest paling rendah adalah mengklasifikasi. Siswa
masih lemah untuk mengklasifikasikan suatu permasalahan. Siswa masih sulit
untuk mengetahui ciri-ciri dari gerak lurus berubah beraturan, karena saat
diberikan treatment, yang diterapkan hanya mengenai pengklasifikasian alat dan
bahan percobaan yang akan dilaksanakan. Sesuai dengan hasil penelitian yang
terlihat pada Gambar 4.3. Hasil rata-rata pretest berada pada kategori kurang
kritis, nilai yang diperoleh 46 dan pada posttest rata-rata masuk dalam kategori
kritis dan nilainya sebesar 69, dapat dikatakan bahwa treatment yang diberikan,
efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Hal ini sesuai dengan
penelitian Lambertus (2009) bahwa jika kemampuan berpikir dilatih secara terus
menerus maka akan berkembang dan berubah menjadi kebiasaaan. Hasil uji gain
pada penelitian ini adalah sebesar 0.41 berkategori sedang dan untuk hasil uji-t
53
sebesar 10,47. Harga t yang diperoleh berada pada daerah penolakan Ho, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis
dari skor pretest dan posttest. Penelitian lain yang dilakukan oleh Setyowati et al
(2011) menunjukkan bahwa pendekatan konflik kognifif pada pembelajaran fisika
dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada siswa. Namun, masih
terdapat kelemahan dalam model pembelajaran BTL. Siswa masih merasa
kesulitan dalam menyelesaikan laporan tepat waktu. Siswa belum bisa
mengorganisasi tugas di LKS dengan teman sekelompoknya sehingga waktu yang
sudah dijadwal menjadi tidak tepat. Seiring berjalannya waktu siswa sudah mulai
terbiasa untuk mengorganisasi tugas. Mistar dan stopwatch yang dapat digunakan
hanya sedikit sehingga membuat kegiatan pembelajaran model BTL sedikit
terhambat.
4.2.2. Perkembangan Karakter Siswa
Berdasarkan hasil analisis yang dijabarkan, terlihat perkembangan yang
cukup signifikan saat menggunakan model BTL. Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 4.3. Aspek karakter yang dikembangkan ada tiga yaitu, disiplin, rasa
ingin tahu dan komunikatif. pemberian perlakuan.
4.2.2.1 Karakter Disiplin
Perkembangan karakter disiplin, diamati dari 3 indikator yaitu: (1) menaati
jadwal waktu yang ditetapkan, (2) menggunakan peralatan sesuai dengan
petunjuk, (3) mengumpulkan laporan tepat waktu. Setelah dilakukan pembelajaran
model BTL, hasil analisis disajikan pada Tabel 4.6. Pada pertemuan pertama,
indikator menaati jadwal yang sudah ditetapkan sudah berada dalam kategori
54
membudaya, pada pertemuan selanjutnya mengalami perkembangan tetapi hanya
sedikit. Ini membuktikan bahwa siswa sudah terbiasa masuk ke dalam kelas tepat
waktu karena pelajaran berlangsung pada jam kedua sehingga siswa tidak ada
yang keluar kecuali ijin sementara.
Indikator menggunakan peralatan sesuai dengan petunjuk hasilnya
disajikan pada Tabel 4.6, memperlihatkan bahwa indikator ini ada dalam kategori
mulai berkembang. Pada pemberian treatment, sebagian siswa sudah
menggunakan alat percobaan sesuai fungsinya. Pada pertemuan pertama ada
beberapa siswa masih menggunakan alat percobaan untuk bercanda sehingga ada
beberapa kelompok yang tidak menggunakannya dengan baik dan masih sering
bertanya hal sepele kepada guru. Saat pertemuan kedua, beberapa siswa yang pada
pertemuan sebelumnya menggunakan alat percobaan untuk main-main mulai
berkurang, mereka menyadari bahwa ketika percobaan mereka bercanda,
kelompoknya tidak dapat menyelesaikan dengan lancar. Kemudian pada
pertemuan ketiga, hanya ada dua siswa yang masih menggunakan alat percobaan
untuk main-main, tapi beberapa dari teman mereka menegur sehingga mereka
tidak melanjutkannya dan kembali melakukan percobaan. Hasil pada pertemuan
ketiga berada dalam kategori membudaya, artinya pada setiap pertemuan indikator
ini mengalami perkembangan dengan baik.
Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa, saat pertemuan pertama indikator
mengumpulkan laporan tepat waktu berada dalam kategori belum terlihat, hampir
semua kelompok tidak mengumpulkan laporan tepat waktu, ini disebabkan karena
mereka belum terbiasa menggunakan model BTL. Siswa belum dapat mengatur
55
waktu. Saat pertemuan kedua perkembangannya ada dalam kategori mulai
berkembang, ada tiga kelompok yang menyelesaikan laporan tepat waktu,
kelompok lainnya masih belum menyelesaikan sesuai waktu yang sudah
ditentukan karena beberapa anggotanya masih menggunakan alat percobaan untuk
main-main. Pada pertemuan ketiga, hanya ada satu kelompok yang tidak dapat
menyelesaikan laporan tepat waktu, karena mereka belum bisa membagi tugas
kelompok dengan baik, masih ada anggota yang tidak mengerjakan tugas. Setiap
akhir pembelajaran, kelompok yang menyelesaikan laporan tepat waktu dengan
hasil yang terbaik diberi reward sebagai reinforment. Adanya perubahan aspek
disiplin pada setiap pertemuan membuktikan adanya pengaruh positif pada
penggunaan model pembelajaran BTL. Hasil tersebut sesuai dengan hasil
penelitian Hamidah & Palupi (2011) yang menunjukkan bahwa tindakan kelas
yang berbasis pembiasaan disertai dengan motivasi memberikan makna yang
sangat berarti bagi membentuk karakter disiplin.
4.2.2.2 Karakter Rasa Ingin Tahu
Pada aspek rasa ingin tahu terdapat 2 indikator yaitu: (1) mengajukan
pertanyaan untuk memperjelas dan menggali ilmu tentang pembelajaran, (2)
mencari referensi lain terhadap materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil
penelitian yang disajikan pada Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa indikator
mengajukan pertanyaan untuk memperjelas dan menggali ilmu tentang
pembelajaran berkembang. Pada pertemuan pertama berada dalam kategori mulai
terlihat, sedikit siswa yang bertanya mengenai materi pembelajaran, karena siswa
memasuki materi baru dan hanya ada beberapa siswa yang sudah siap belajar.
56
Pada pertemuan kedua, mulai ada beberapa siswa yang bertanya, hal ini terjadi
karena siswa sudah melalui proses pembelajaran sebelumnya, sehingga materi
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya sebagai bekal mereka untuk
mengikuti pembelajaran selanjutnya. Pada pertemuan ketiga banyak siswa yang
bertanya tentang konsep gerak lurus lebih lanjut dan hasilnya adalah pada
pertemuan ketiga berada dalam kategori mulai berkembang.
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa indikator mencari referensi lain terhadap
materi yang diajarkan masuk dalam kategori mulai terlihat. Pada pertemuan
pertama siswa belum mau mencari informasi mengenai materi gerak lurus selain
dari buku teks yang diberikan oleh sekolah sehingga informasi yang didapat tidak
berkembang. Namun, setelah pertemuan kedua dan ketiga siswa sudah dibiasakan
mencari informasi lain yang didapat dari buku selain buku teks, ini menunjukkan
bahwa perkembangan nilai rasa ingin tahu mulai meningkat, dapat dikatakan
bahwa sudah mulai beradaptasi dengan pembelajaran model BTL. Setelah selesai
pemberian treatment, rasa ingin tahu berkembang dan berada dalam kategori
mulai berkembang. Pemberian treatment rasa ingin tahu, terdapat pada LKS
sebagai salah satu perangkat pembelajaran IPA. Berdasarkan penelitian dari
Listyawati (2012) bahwa perangkat pembelajaran IPA yang sudah dikembangkan
dapat meningkatkan kemampuan siswa yang terdiri dari: kemampuan kerjasama,
rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, rasa ingin tahu intelektual,
mengembangkan respon yang tepat secara jujur dan bertanggung jawab terhadap
tugas yang telah diberikan.
57
4.2.2.3 Perkembangan Karakter Komunikatif
Pada aspek komunikatif terdapat 4 indikator yaitu: (1) berdiskusi dalam
kelompok, (2) berinteraksi baik dengan guru, (3) mengemukakan pendapat saat
diskusi, (4) mempresentasikan hasil di depan kelas. Setelah diberikan
pembelajaran model BTL, hasil semua indikator komunikatif dapat dilihat pada
Tabel 4.6. Indikator berdiskusi dalam kelompok berada dalam kategori mulai
berkembang. Pada pertemuan pertama mulai terlihat, tiap kelompok masih ada
yang tidak mau berinteraksi dengan anggota yang lain, mereka menggangap
bahwa tugas yang ada dalam LKS mudah sehingga tidak membutuhkan bantuan
teman. Pada pertemuan kedua, dikarenakan tugas yang diberikan mulai sulit dan
membutuhkan kerjasama antar anggota kelompok, mereka berinteraksi untuk
mendiskusikan hasil percobaan. Pertemuan ketiga siswa mulai berdikusi dengan
kelompoknya bahkan saat baru dimulainya pembelajaran, membuktikan bahwa
indikator ini berkembang dengan baik dan mulai berkembang. Saat pembelajaran
BTL siswa diberi kesempatan yang lebih dalam melakukan diskusi dan saling
bertukar pendapat untuk memperoleh informasi secara berkelompok. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil yang diperoleh Vjoczki et al. (2011) bahwa
pembelajaran dalam kelompok belajar dapat memberikan kesempatan mencari
tahu secara lebih. Hal ini agar siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan
anggota atau antar kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan hasil disajikan pada
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa untuk indikator berinteraksi baik dengan guru
58
awalnya berada dalam kategori mulai berkembang, dikarenakan masih ada
beberapa siswa masih malas untuk membaca LKS sampai selesai sehingga
mereka hanya bertanya hal sepele yang seharusnya sudah mereka tahu saat
diberikan oleh guru, indikator ini berkembang dengan baik hingga pada
pertemuan ketiga sudah membudaya. Untuk indikator mengemukakan pendapat
saat melaksanakan diskusi berada dalam kategori mulai berkembang dan pada
pertemuan ketiga berada dalam kategori membudaya. Untuk kelas ini siswa secara
aktif memberikan pertanyaan yang kepada kelompok yang melaksanakan
presentasi, walaupun ada beberapa siswa masih belum bertanya sesuai konsep,
tetapi keberanian siswa diapresiasi dengan baik. Indikator mempresentasikan hasil
didepan kelas yang didapat saat melaksanakan penelitian berada dalam kategori
mulai berkembang, pada saat dilaksanakan presentasi masih ada beberapa siswa
yang belum mau berbicara didepan kelas sehingga setiap kali diadakan presentasi,
yang bertugas berbicara hanya anak yang aktif saja. Namun, indikator ini
berkembang pada setiap pertemuan sehingga pada pertemuan ketiga berada dalam
ketegori membudaya. Presentasi di depan kelas bertujuan agar siswa dapat
berkomunikasi dengan baik dan bekerjasama anggota kelompoknya. Sesuai hasil
penelitian Apriono (2011) mendapatkan melalui kegiatan kelompok, siswa
menjadi terbiasa bekerjasama dengan sesama anggota sehingga mencapai suatu
tujuan belajar.
Perkembangan nilai karakter yang dianalisis menggunakan uji gain dan
uji-t. Uji gain berkategori sedang secara keseluruhan. Harga t yang diperoleh
berada pada daerah penolakan Ho, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa
59
penggunaan model BTL membantu dalam mengembangkan nilai karakter.
Terlihat dari adanya rata-rata perkembangan karakter secara baik. Berdasarkan
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa setiap pertemuan, nilai karakter
berkembang secara bertahap. Hal ini sesuai dengan penelitian Suyanto (2011)
bahwa pendidikan karakter dilaksanakan ditingkat sekolah dilaksanakan secara
terpadu termasuk dalam mata pelajaran fisika.
Penerapan model BTL yang diterapkan pada materi gerak lurus sudah
efektif. Sesuai dengan penelitian ini perkembangan nilai karakter siswa dilakukan
secara bertahap dan terus menerus akan menjadi sebuah habit atau pembiasaan.
Adanya keberlanjutan saat menerapkan pendidikan karakter itu sangat penting,
karena karakter itu tidak diajarkan melainkan dikembangkan. Kemendiknas
(2010) menyatakan bahwa, prinsip nilai tidak diajarkan melainkan dikembangkan
saat proses pembelajaran dengan perkembangan pendidikan karakter dan prinsip
tersebut bertujuan bahwa proses pendidikan yang didilaksanakan peserta didik
harus secara aktif dan menyenangkan. Pembelajaran model BTL mampu
memberikan proses pendidikan yang menjadi pembelajaran yang bermakna. Hal
tersebut terlihat dari perkembangan nilai karakter.
Perkembangan pendidikan karakter selain harus secara terus menerus,
seharusnya melalui semua mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian
Marzuki (2010) dengan melibatkan semua mata pelajaran dalam perkembangan
karakter, sehingga tidak hanya terbatas di mata pelajaran agama dan
kewarganegaan, tetapi semua mata pelajaran.
60
Kekurangan dalam melaksanakan penelitian ini dikarenakan keterbatasan
saat melakukan penelitian. Penelitian ini membutuhkan waktu hanya 1 bulan,
sementara itu karakter merupakan suatu pendidikan yang menekankan pada
kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus. Penerapan pendidikan karakter
tidak hanya dilakukan sebagian tetapi harus disemua aspek, tetapi dalam
penelitian ini hanya tiga aspek yang dikembangkan sehingga belum sesuai dengan
pelaksanaan pendidikan karakter yang telah ditetapkan oleh kemendiknas.
61
BAB 5
PENUTUP
5.1. Simpulan
Penerapan model pembelajaran BTL pada materi gerak kelas VII SMP,
efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa yang meliputi
mengukur, menginterprestasi data, mengevaluasi, menghipotesis, menarik
kesimpulan, mengklasifikasi dan mengasumsi. Rata-rata kemampuan berpikir
kritis mengalami peningkatan dalam kategori sedang sebesar 0,41 dan hasil uji t
sebesar 10,47.
Penerapan model pembelajaran BTL selain mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, dapat digunakan untuk mengembangkan nilai karakter siswa. Nilai
karakter disiplin, rasa ingin tahu, dan komunikatif secara konsisten berkembang
menjadi lebih baik. Rata-rata nilai karakter sebesar 0,47 berada dalam kategori
sedang dan hasil uji-t sebesar 12,28.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan berpikir kritis yang paling rendah
adalah aspek menginterpretasi data, oleh karena itu siswa perlu dilatih lebih lanjut
agar aspek ini dapat berkembang dengan baik.
Karakter rasa ingin tahu memiliki perkembangan paling rendah, hal ini
disebabkan siswa hanya memiliki satu buku teks IPA, sehingga dalam mencari
informasi menjadi terbatas. Sekolah sebagai fasilitator sebaiknya dapat
62
62
memberikan fasilitas yang lebih. Perkembangan nilai karakter yang baik dan
maksimal membutuhkan pembiasaan dan waktu yang lama, diperlukan prinsip
keberlanjutan sehingga pembelajaran yang diintegrasikan dengan pendidikan
karakter pada materi gerak menjadi lebih efektif. Prinsip keberlanjutan yang
dilakukan secara konsisten dan terus-menerus akan menjadi kebiasaan yang
berguna sebagai kecakapan hidup siswa untuk modal terjun ke masyarakat.
63
63
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Apriono, Djoko. 2011. Meningkatkan Ketrampilan Kerjasama Siswa Dalam Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif. Prospektus. 9(2): 159-172.
Arnyana, I. B. P. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No.3: 496-515.
Arnyana, I. B. P. 2007. Pengembangan Peta Pikiran Untuk Peningkatan Kecakapan Berpikir Kreatif. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No.3: 670-680.
Benninga J. S, M.W. Berkowich, P. Kuehn & K. Smith. 2003. The Relationship of Character Education Implementation and Academic Achievement in Elementary School. Journal of Reseacrh in Character Education, 1(1):19-23.
Carin & Sund. 1998. Teaching Science Trough Discovery. Toronto: Merrll Publishing Company.
Chaplin, J.P. 2005. Kamus Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Dwijananti, P & Yulianti, D. 2010. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 6(2): 108-114.
Finn, P. 2011. Critical Thinking: Knowledge and Skills For Evidence-Based Practice. American Speech Language Hearing Association. 42(69-72). Tersedia di: http://info.trac.galegroup.com [diakses 23-1-2013]
Fisher, A. 2007. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Translated by Benyamin Hadinata. 2008. Jakarta: Erlangga.
Hamidah, S & S. Palupi. 2011. Peningkatan Soft skills Tanggung Jawab dan Disiplin Terintegrasi Melalui Pembelajaran Praktik Patiseri. Penelitian DIPA UNY. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Hassoubah I.Z. 2002. Developing Creative & Critical Thingking Skills. Translated by Suryadi, Bambang. 2004. Bandung: Penerbit Nuansa
64
Ibrahim, R & Syaodih, N. S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Johnson, E. B. 2002. Contextual Teaching and Learning. Califorenia: Corwin Press, Inc. Tersedia di http://books.google.co.id [diakses 7-4-2013]
Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian danPengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Kemendiknas. 2010. Juknis Penyusunan Perangkat Penilaian Afektif di SMA.Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Direktoran Pembinaan SMA.
Lambertus. 2009. Pentingnya Melatih Ketrampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran di SD. Forum Kependidikan. 28(2): 136-142. Tersedia di http://isjd.pdii.lipi.go.id [diakses 31-1-2013]
Listyawati,M. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu di SMP. Journal of Innovative Science Education. JISE 1(1) 2012. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise [diakses 24-6-2013]
Maslichah & Haryono. 2009. Pemberian Penguatan (Reinforcement) Dalam Pembelajaran Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linear 2 Variabel (SPDLV) Di Kelas VIII SMP Al-Azhar Meganti Gresik. Jurnal UNESA. Tersedia di http:// ejournal .unesa. ac.id/ jurnal/ mathedunesa /full/ 122891972/ [diakses 14-7-2013]
Marzuki, M. 2011. Pembinaan Karakter Siswa Berbasis di SD dan SMP DIY. Jurnal Pendidikan Vol.41: 71-86. Tersedia di http:// www.journal.uny.ac.id [diakses 28-3-2013]
Muslim. 2005. Pengembangan Model Pembelajaran dan Implikasinya Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pendidikan Fisika.
Narso, D, Suyitno.H & Masrukan. 2013. Model Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Peluang. UNNES Journal of Mathematics Education Research. UJMER 2(1).(2013). Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujimer[diakses 2-5-2013]
Rofi’uddin, A. 2000. Model Pendidikan Berpikir Kritis-Kreatif untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Bahasa dan Seni, Vol. 28, No. 1, (72-93). Malang: Universitas Negeri Malang. Tersedia di http://www.infodiknas.com/model-pendidikan-berpikir-kritis-kreatif-untuk-siswa-sekolah-dasar-2.html [diakses 8-3-2013].
65
Sarwi & Liliasari. 2009. Penumbuhkembangan Ketrampilan Berpikir Kritis Calon Guru Fisika Melalui Penerapan Strategi Kooperatif dan Pemecahan Masalah Pada Konsep Gelombang. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5(2): 126-133.
Savinainen, A. & P. Scoot. 2002. Using the Force Concept Inventory to Monitoring Student Learning and to Plan Teaching. Journal of Physics Education,37(1): 53-58. Tersedia di http://infotrack.com/itweb [diakses 7-1-2012].
Setyowati, A., Subali, B. & Mosik. 2011. Implementasi Pendekatan Konflik Kognitif dalam Pembelajaran Fisika untuk menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VIII. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 7: 89-96.
Sewell & College. 2003. Teacher’s Attitudes Toward Character Education and Inclusion in Family and Consumer Science Education Curriculum. Journal of Family and Cosumer Science Education, 21(1): 11-17.
Sochibin, A., Dwijananti, P. & Marwoto, P. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiry Terpimpin untuk Peningkatan Pemahaman dan Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa SD. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5(2009): 96-101.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. 2006. Bandung: CV Alfabeta
Surapranata, S. 2009. Analisis Validitas, Reabilitas, dan Interprestasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdalarya
Suyanto, S. 2011. Peran Pendidikan Matematika Dalam Pengembangan Karakter Bangsa. Prosiding Seminar Temu Alumni Pendidikan Matematika UMS. Surakarta : Universitas Muhamadiyah Surakarta
Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif dan Inovatif. Surabaya: Media Buana Pustaka
Syaiful. 2012. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendidikan Pendekatan Realistik. Edumatika. Jurnam Matematika dan IPA, Vol 2, No 1, (36-44).Jambi: Universitas Jambi. Tersedia di http://www.onlinejournal.unja.ac.id/index.php/edumatica/article/view/603/537[diakses 1-7-2013]
Tim Penyususn DBE3 USAID. Modul Pelatihan Pengajaran Profesional dan Pembelajaran 3. DBE3,Jakarta 2009.
66
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Tipler, P. A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Vajoczki, S., S. Watt, M. N. Vine & X. Liao. 2011. Inquiry Learning: Level, Dicipline, Class Size, What Matter?. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. 5(1): 1-11. Tersedia di http://www.georgiasouthern.edu/ijsotl [diakses 12-05-2013].
Widhiantari, R. 2012. Efektifitas Model Pemberian Tugas (Resitasi) Berbantuan Modul Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kompetensi Uang dan Perbankan SMA N 1 Mungkid Kabupaten Magelang. Economic Education Analysis Journal. EEAJ 1(1).2012. Tersedia di Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj [diakses 12-6-2013]
Wenning, C.J. 2005. Implementing inquiry-based instruction in the science classroom: A new model for solving the improvement-of-practice problem.Journal of Physics Teacher Education, 2(4): 7.
Yuliati,D.I., Yulianti,D. & Khanafiah,S. 2011. Pembelajaran Fisika Berbasis Hands On Activities Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 23-27. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id [diakses: 22-1-2012]
67
Lampiran 1 SILABUS
Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas/Semester : VII/2
Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi
DasarMateri
Kegiatan
PembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi
Waktu
Sumber
BelajarTeknikBentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
5.2 Menganalisis
data percobaan
gerak lurus
beraturan dan
gerak lurus
berubah
beraturan serta
penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari
Gerak
lurus
- Melakukan percobaan dan
mendiskusikan pengertian
jarak, perpindahan dan
kecepatan.
- Melakukan percobaan dan
mendiskusikan gerak lurus
beraturan
- Melakukan percobaan
tentang gerak lurus berubah
beraturan dan percobaan
untuk mengapllikasikan
GLB dan GLBB dalam
kehidupan sehari-hari
- Memahami
pengertian jarak,
perpindahan dan
kecepatan
- Menyelidiki gerak
lurus beraturan
(GLB)
- Menyelidiki gerak
lurus berubah
beraturan (GLBB)
dan Menunjukan
konsep GLB dan
GLBB dalam
kehidupan sehari-hari
Tes
tertulis
Observ
asi
Soal uraian
Lembar
observasi
Sebuah sepeda
motor bergerak
dari keadaan
diam hingga
mencapai laju
40km/jam
dalam selang
waktu 2 jam.
Berapa
percepatan
sepeda motor
tersebut ?
6x40
menit
Buku
IPA
kelas
VIII
SMP
yang
relevan
Alat dan
bahan
percoban
68
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Sains Fisika
Kelas/Semester : VII/2
Pokok Bahasan : Gerak
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetansi
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian gerak
2. Membedakan pengertian perpindahan dan jarak
3. Menjelaskan pengertian kelajuan
4. Membedakan kelajuan dan kecepatan
D. Materi
Pengertian gerak, perpindahan dan jarak
E. Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak melalui eksperimen yang dilakukan dengan
rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
2. Siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan jarak melalui eksperimen yang
dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi yang dilakukan dengan komunikatif
3. Siswa dapat bekerja sama untuk menjelaskan pengertian kelajuan melalui eksperimen
yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
4. Siswa dapat membedakan kelajuan dan kecepatan melalui eksperimen yang dilakukan
dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
69
F. Metode Pembelajaran
Eksperimen berbasis BTL
G. Strategi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Kemampuan
Berpikir Kritis
Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
I. Pendahuluan
Intoduction (Memperkenalkan)
1. Guru memberikan pertanyaan
motivasi :
Jika kalian berada di dalam mobil
yang sedang berjalan dan
memandang sebuah pohon di
pinggir jalan, kamu akan melihat
seolah-olah pohon tersebut
bergerak menjauhi kamu.
Fenomena apakah itu? Apakah
pohon dikatakan bergerak?
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan guru sesuai
dengan pemahaman yang
dimilikinya
Menghipotesis 10 menit
II. Kegiatan Inti
Connection (menghubungkan)
1. Memfasilitasi siswa untuk
berfikir tentang gerak,
perpindahan, jarak dan kelajuan
2. Mengkondisikan dan
membimbing siswa untuk
membentuk kelompok yang
masing-masing terdiri dari 4-5
orang . Masing-masing ketua
kelompok mengambil LKS
Application (Mengaplikasi)
1. Membimbing siswa dalam 1. Mengerjakan tugas-
60 menit
70
mengerjakan kegiatan di LKS
2. Guru membimbing ketika siswa
menempel hasil laporannya ke
depan kelas setelah waktu
mengerjakan selesai.
3. Guru menilai kelengkapan
laporan milik siswa
4. Guru membimbing siswa secara
bergiliran melihat laporan milik
kelompok lain
5. Guru membuka presentasi dan
membimbing siswa untuk
mempresentasikan hasil
tugas dalam LKS :
- Melakukan diskusi
kelompok untuk
menemukan apa itu
pengertian gerak,
perpindahan, jarak
dan kelajuan,
mengisi data ,
menjawab
pertanyaan dalam
LKS. (komunikatif
dan kerja sama)
- Mengisi,mengambil
kesimpulan dan
tidak memanipulasi
data atau melihat
data kelompok lain
(disiplin)
2. Siswa menempel hasil
laporannya kedepan
kelas setelah waktu
untuk mengerjakan
selesai (disiplin)
4. Siswa secara bergiliran
melihat laporan milik
kelompok lainnya
(rasa ingin tahu)
5. wakil kelompok
mempresentasikan
hasil ekperimennya di
Menganalisis,
Menginterpreta
sidata,menguku
r,mengklasifika
si, membuat
kesimpulan
Menarik
71
eksperimennya di depan kelas
dan masing-masing kelompok
menanggapi
6. Membimbing dan memfasilitasi
siswa menganalisis dan
mengevaluasi proses
penyelidikan untuk pemecahan
masalah.
7. Membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil kegiatan.
Reflection (Merefleksikan)
1. Guru memfasilitasi siswa untuk
bertanya jika ada materi yang
belum dimengerti oleh siswa,
kemudian guru meluruskan
pemahaman dan memberikan
penguatan
depan kelas
(komunikatif)
6. mengevaluasi hasil
penyelidikan yang
dilakukan bersama
kelompoknya
7. menyimpulkan hasil
percobaan
(komunikatif)
kesimpulan
III. Penutup
Extention (Menambahkan)
Memberikan latihan soal kepada
siswa.
Mengerjakan latihan soal
yang diberikan guru.
10 menit
H. Sumber Pembelajaran
1. Buku Fisika Kelas VII Semester 2
2. Panduan LKS dan diskusi siwa
3. Alat dan bahan praktikum
I. Penilaian
1. Aspek yang dinilai :
a. Kemampuan berfikir kritis : soal tes kemampuan berfikir
b. Pengamatan nilai karakter dengan observasi
2. Jenis tagihan : latihan soal dan efek perilaku
Bentuk tagihan : tes tertulis dan lembar obseravasi
72
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Sains Fisika
Kelas/Semester : VII/2
Pokok Bahasan : Gerak
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetansi
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian GLB
2. Menjelaskan ciri-ciri GLB
3. Menggambarkan grafik hubungan antara kelajuan dengan waktu
4. Menggambarkan grafik hubungan antara jarak dengan waktu
D. Materi
Gerak lurus beraturan (GLB)
E. Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskkan pengertian GLB melalui eksperimen yang dilakukan
dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
2. Siswa dapat menjelaskan ciri GLB melalui eksperimen yang dilakukan dengan rasa
ingin tahu dan diskusi komunikatif
3. Siswa dapat menggambar grafik hubungan kelajuan dengan waktu melalui eksperimen
yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
4. Siswa dapat menggambar grafik hubungan jarak dengan waktu melalui eksperimen
yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
73
F. Metode Pembelajaran
eksperimen berbasis BTL
G. Strategi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Kemampuan
Berpikir Kritis
Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
I. Pendahuluan
Intoduction (Memperkenalkan)
1. Gerak jatuh loncat indah yang
dilakukan oleh atlit loncat indah
termasuk gerak lurus beraturan
atau bukan ?
2. Menurut kalian apa yang
dimaksud dengan GLB ?
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan guru sesuai
dengan pemahaman
yang dimilikinya
Menghipotesis 10 menit
II. Kegiatan Inti
Connection (menghubungkan)
1. Memfasilitasi siswa untuk
berfikir tentang GLB
2. Mengkondisikan dan
membimbing siswa untuk
membentuk kelompok yang
masing-masing terdiri dari 4-5
orang . Masing-masing ketua
kelompok mengambil LKS
3.
Application (Mengaplikasikan)
1. Membimbing siswa dalam
mengerjakan kegiatan di LKS
1. Mengerjakan tugas-
tugas dalam LKS :
- Melakukan
60 menit
74
2. Guru membimbing ketika siswa
menempel hasil laporannya ke
depan kelas setelah waktu
mengerjakan selesai.
3. Guru menilai kelengkapan
diskusi
kelompok untuk
menemukan apa
itu pengertian
GLB mengisi
data , menjawab
pertanyaan dala
LKS
(komunikatif
dan kerja sama)
- Mengisi,menga
mbil kesimpulan
dan tidak
memanipulasi
data atau melihat
data kelompok
lain (disiplin)
2. Siswa menempel
hasil laporannya
kedepan kelas
setelah waktu
untuk mengerjakan
selesai (disiplin)
Menganalisis,
Menginterpre-
tasi
data,mengukur
,mengklasifika
si, membuat
kesimpulan
75
laporan milik siswa
4. Guru membimbing siswa secara
bergiliran melihat laporan milik
kelompok lain
5. Guru membuka presentasi dan
membimbing siswa untuk
mempresentasikan hasil
eksperimennya di depan kelas
dan masing-masing kelompok
menanggapi
6. Membimbing dan memfasilitasi
siswa menganalisis dan
mengevaluasi proses
penyelidikan untuk pemecahan
masalah.
7. Membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil kegiatan.
Reflection (Merefleksikan)
1. Guru memfasilitasi siswa untuk
bertanya jika ada materi yang
belum dimengerti oleh siswa,
kemudian guru meluruskan
pemahaman dan memberikan
penguatan
4. Siswa secara
bergiliran melihat
laporan milik
kelompok lainnya
(rasa ingin tahu)
5. wakil kelompok
mempresentasikan
hasil
ekperimennya di
depan kelas
(komunikatof)
6. mengevaluasi hasil
penyelidikan yang
dilakukan bersama
kelompoknya
7.menyimpulkan hasil
percobaan
(komunikatif)
Menarik
kesimpulan
76
IV. Penutup
Extention (Menambahkan)
Memberikan latihan soal kepada
siswa.
Mengerjakan latihan
soal yang diberikan
guru. 10 menit
H. Sumber Pembelajaran
1) Buku Fisika Kelas VII Semester 2
2) Panduan LKS dan diskusi siwa
3) Alat dan bahan praktikum
I. Penilaian
1) Aspek yang dinilai :
a. Kemampuan berfikir kritis : soal tes kemampuan berfikir
b. Pengamatan nilai karakter dengan observasi
2) Jenis tagihan : latihan soal dan efek perilaku
3) Bentuk tagihan : tes tertulis dan lembar obseravasi
77
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Sains Fisika
Kelas/Semester : VII/2
Pokok Bahasan : Gerak
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetansi
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
1. Menyelidiki GLBB dipercepat dan diperlambat beraturan
2. Menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari
D. Materi
Gerak lurus beraturan (GLBB)
E. Tujuan
1. Siswa secara mandiri dapat menyelidiki GLBB dipercepat dan diperlambat melalui
eksperimen yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
2. Siswa secara mandiri dapat menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari
melalui eksperimen dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
F. Metode Pembelajaran
eksperimen berbasis BTL
78
G. Strategi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Kemampuan
Berpikir Kritis
Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
V. Pendahuluan
Intoduction (Memperkenalkan)
1. Gerak bola dilempar keatas
termasuk dengan GLB atau
GLBB
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan guru sesuai
dengan pemahaman
yang dimilikinya.
Menghipotesis 10 menit
I. Kegiatan Inti
Connection (menghubungkan)
1. Memfasilitasi siswa untuk berfikir
tentang GLB
2.Mengkondisikan dan membimbing
siswa untuk membentuk
kelompok yang masing-masing
terdiri dari 4-5 orang . Masing-
masing ketua kelompok
mengambil LKS
Application (Mengaplikasi)
1. Membimbing siswa dalam
mengerjakan kegiatan di LKS
1. Mengerjakan tugas-
tugas dalam LKS :
- Melakukan
diskusi
kelompok untuk
menemukan apa
itu pengertian
percepatan dan
GLBB mengisi
data , menjawab
Menganalisis,
Menginterpre-
tasi
data,mengukur
60 menit
79
2. Guru membimbing ketika siswa
menempel hasil laporannya ke
depan kelas setelah waktu
mengerjakan selesai.
3. Guru menilai kelengkapan
laporan milik siswa
4. Guru membimbing siswa secara
bergiliran melihat laporan milik
kelompok lain
pertanyaan
dalam LKS
(komunikatif
dan kerja sama)
- Mengisi,menga
mbil kesimpulan
dan tidak
memanipulasi
data atau melihat
data kelompok
lain (disiplin)
2. Siswa menempel
hasil laporannya
kedepan kelas
setelah waktu
untuk mengerjakan
selesai (disiplin)
4. Siswa secara
bergiliran melihat
laporan milik
kelompok lainnya
(rasa ingin tahu)
,mengklasifika
si, membuat
kesimpulan
80
5. Guru membuka presentasi dan
membimbing siswa untuk
mempresentasikan hasil
eksperimennya di depan kelas
dan masing-masing kelompok
menanggapi.
6. Membimbing dan memfasilitasi
siswa menganalisis dan
mengevaluasi proses
penyelidikan untuk pemecahan
masalah.
7. Membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil kegiatan
Reflection (Merefleksikan)
1. Guru memfasilitasi siswa untuk
bertanya jika ada materi yang
belum dimengerti oleh siswa,
kemudian guru meluruskan
pemahaman dan memberikan
penguatan
5. wakil kelompok
mempresentasikan
hasil
ekperimennya di
depan kelas
(komunikatif)
6. mengevaluasi hasil
penyelidikan yang
dilakukan bersama
kelompoknya
7. menyimpulkan
hasil percobaan
(komunikatif)
Menarik
kesimpulan
VI. Penutup
Extention (Menambahkan)
Memberikan latihan soal kepada
siswa.
Mengerjakan latihan
soal yang diberikan
guru.
10 menit
81
H. Sumber Pembelajaran
1) Buku Fisika Kelas VII Semester 2
2) Panduan LKS dan diskusi siwa
3) Alat dan bahan praktikum
I. Penilaian
1) Aspek yang dinilai :
a. Kemampuan berfikir kritis : soal tes kemampuan berfikir
b. Pengamatan nilai karakter dengan observasi
2) Jenis tagihan : latihan soal dan efek perilaku
3) Bentuk tagihan : tes tertulis dan lembar obseravasi
82
Lampiran 5
KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI KARAKTER
Indikator Skor dan Deskripsi1.1 Kehadiran 1). Siswa terlambat masuk kelas >10 menit
3). Siswa terlambat 5- 10 menit masuk kelas5). Siswa masuk ke kelas tepat waktu
1.2 Menggunakan peralatan sesuai dengan petunjuk
1).Tidak mampu menggunakan alat3).Mampu menggunakan alat tapi kurang sesuai dengan petunjuk5).Mampu menggunakan alat sesuai dengan petunjuk
1.3 Mengumpulkan laporan tepat waktu
1).Mengumpulkan laporan sehari setelah hari yang ditentukan3).Mengumpulkan laporan dalam hari yang ditentukan tapi tidak tepat waktu5).Mengumpulkan laporan tepat waktu
2.1 Mengajukan pertanyaan untuk memperjelas dan menggali ilmu tentang pembelajaran
1).Tidak mengajukan pertanyaan3).Bertanya tetapi konsep sederhana5).Bertanya dengan pertanyaan fokus, bahasa jelas dan mendalam
2.2 Menggunakan reverensi lain terhadap materi yang diajarkan
1).Tidak mencari reverensi lain3).Hanya mencari 1 reverensi lain5).Mencari lebih dari 1 reverensi lain
3.1 Berdiskusi dalam kelompok 1) Tidak berdiskusi dengan teman kelompoknya3) Hanya berdiskusi dengan 1 temannya
5) Berdiskusi dengan semua teman kelompoknya3.2 Berinteraksi dengan Guru 1) Tidak berinteraksi dengan guru
3) mengacungkan jari saat guru memberikan pertanyaan
5) mengacungkan jari dan berkesempatan menjawab saat guru bertanya
No. Komponen Indikator1 Disiplin a. Menaati jadwal waktu pembelajaran yang ditetapkan
b. Menggunakan peralatan sesuai dengan petunjukc. Mengumpulkan laporan tepat waktu
2 Rasa Ingin Tahu
a. Mengajukan pertanyaan untuk memperjelas dan menggali ilmu tentang pembelajaran
b. Mencari reverensi lain terhadap materi yang diajarkan3 Komunikatif a. Berdiskusi dalam kelompok
b. Berinteraksi baik dengan guruc. Berinteraksi baik dengan kelompokd. Mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas
83
3.3 Mengemukakan pendapat saat diskusi
1) tidak mengemukakan pendapat
3) mengemukakan pendapat tetapi bukan termasuk dalam konsep atau konsep sederhana5) mengemukakan pendapat sesuai dengan konsep
3.4 Mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas
1) tidak dapat mempresentasikan hasil dengan tepat,jelas dan dapat diterima orang lain3) mempresentasikan hasil dengan tepat namun kurang jelas5) mempresentasikan hasil dengan tepat,jelas dan dapat diterima orang lain
84
Lampiran 6INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER SISWA
Kel
ompo
k
Nama
Disiplin Rasa Ingin Tahu Komunikatif Jumlah SkorKehadir
anMenggun
akan peralatan
sesuai dengan
petunjuk
Mengumpulkan
laporan tepat
waktu
Mengajukan
pertanyaan
Menggunakan
reverensi lain
Berdiskusi
kelompok
Berinteraksi
dengan guru
Berinteraksi
dengan teman
presentasi hasil
percobaan di
depan kelas
Skor Skor Skor Skor Skor skor skor skor Skor1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5
I
R-03R-04R-16R-24R-26R-29
II
R-02R-06R-07R-20R-27R-28
III
R-01R-09R-10R-21R-33
IVR-14R-15
86
Lampiran 7
LEMBAR KEGIATAN SISWA (PANDUAN GURU)
1. STANDAR KOMPETENSI
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
2. KOMPETENSI DASAR
Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3. TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak melalui eksperimen yang dilakukan
dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
2. Siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan jarak melalui eksperimen
yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi yang dilakukan dengan
komunikatif
3. Siswa dapat bekerja sama untuk menjelaskan pengertian kelajuan melalui
eksperimen yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
4. Siswa dapat membedakan kelajuan dan kecepatan melalui eksperimen yang
dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
4. LANGKAH KEGIATAN
No. KegiatanKemampuan Berpikir
Kritis
1. Mobil yang berjalan atau kalian yang berpindah posisi dari
rumah menuju sekolah dapat dikatakan bergerak. Menurut
kalian bilamana benda dapat dikatakan bergerak?
Jawab:
Benda bergerak jika benda tersebut mengalami perubahan
kedudukan dari titik acuan (rasa ingin tahu)
menghipotesis
2. Coba kalian amati skema alat dan bahan percobaan gerak
dibawah ini !
Ada 3 buah balok yang dirangkai dengan benang seperti
pada skema di atas dan diletakan pada bidang lurus. Balok B
dan C dihubungkan, kemudian balok C ditarik ke kanan.
Dari penjelasan ini menurut kalian alat apa saja yang
diperlukan dalam melakukan percobaan ini ?
menganalisis
A B C
87
Jawab:
Balok 3 buah dan tali (rasa ingin tahu)
3. Dengan merangkai alat dan bahan seperti pada skema
langkah 2, jika jarak B - C adalah 5 cm dan jarak B - A
adalah 7 cm. Berapa cm jarak antara C – A ?
Jawab :
Jarak C – A =
(disiplin)
mengukur
4. Jika C ditarik sejauh 5 cm, berapa jarak antara B-A, C-B dan
C-A ?
Jawab :
B-A = ….
C-B = ….
C-A = …
(disiplin)
Mengukur
5. Bagaimana kedudukan B terhadap kedudukan A, kedudukan
C terhadap kedudukan B dan kedudukan C terhadap A
setelah ditarik, tetap atau berubah ?
Jawab :
B berubah terhadap A
C tidak berubah terhadap B
C berubah terhadap A
(rasa ingin tahu)
menganalisis
6.
Pada gambar di atas, Husein naik sepeda dari rumah toko
buku , kemudian dia berbalik arah menuju sekolah karena
ingin bertemu dengan Syifa.
Jika Jarak rumah ke sekolah adalah 10 km, dan jarak sekolah
ke toko buku adalah 3 km. Berapa jarak rumah husein ke
toko buku ?
Dan diskusikan dengan teman kelompok kalian apa yang
dimaksud dengan jarak ? (rasa ingin tahu dan komunikatif)
Menarik kesimpulan
10 km 3km
88
7. Berdasarkan gambar di atas, berapa total perpindahan yang
dilakukan oleh Husein, jika melakukan perpindahan dari
rumah ke toko buku kemudian dia berbalik arah ke sekolah ?
Dan diskusikan dengan teman kelompok kalian apa yang
dimaksud dengan perpindahan ? (rasa ingin tahu dan
komunikatif)
Menarik kesimpulan
8. Perhatikan contoh berikut ini !
Sebuah mobil sedang melaju di jalan raya menempuh jarak
100 km selama 2 jam, kelajuan mobil tersebut sebesar
= = 00 = 50 / Dari contoh tadi diskusikan dengan teman kelompook dan
gunakan reverensi selain buku teks kalian untuk dapat
menganalasis contoh berikut ! (rasa ingin tahu dan
komunikatif)
Menganalisis
9. Misalkan Husein berlari 10 m/s ke arah selatan. Dari
pertanyaan tersebut dapat dikatakan bahwa kelajuan pelari
tersebut 10 m/s sedangkan kecepatan 10 m/s ke arah selatan .
Diskusikan dan gunakan reverensi lain selain buku teks
untuk menjelaskan perbedaan kelajuan dengan kecepatan
(rasa ingin tahu dan komunikatif)
Menganalisis
10. Berdasarkan kegiatan percobaan dan diskusi yang dilakukan
, komunikasikan dan carilah referensi dari buku lain untuk
menyimpulkan pengertian gerak
(rasa ingin tahu dan komunikatif)
Menarik kesimpulan
89
Lampiran 8
Petunjuk Pelaksanaaan Percobaan
Datanglah 10 menit sebelum kegiatan percobaan dimulai (disiplin)
Gunakanlah peralatan percobaan sesuai petunjuk (disiplin)
Setelah selesai, letakan kembali alat percobaan yang digunakan (disiplin)
Selesaikan laporan sesuai dengan waktu yang ditentukan (disiplin)
Berkerja samalah dengan anggota kelompok kalian dalam melakukan percobaan
(komunikatif)
Carilah sumber lain selain buku teks untuk menyelesaikan percobaan ini (rasa
ingin tahu)
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Fisika
Pokok bahasan : Gerak
Kelas/semester : VII/2
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar
Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator Penyampaian Kompetensi
Menjelaskan pengertian gerak
Membedakan pengertian perpindahan dan jarak
Menjelaskan pengertian kelajuan
90
Hipotesis
Rumuskan suatu hipotesis untuk menjawab permasalahan di atas dan dapat diuji
ketika kalian melakukan percobaan ini.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________________________________________________
Petunjuk : Lakukanlah kegiatan dan jawablah semua pertanyaan pada kotak
respon dibawah ini !
No. Kegiatan Respon
1. Coba kalian amati skema alat dan bahan
percobaan gerak dibawah ini !
Ada 3 buah balok yang dirangkai dengan benang
seperti pada skema di atas dan diletakan pada
bidang lurus. Balok B dan C dihubungkan,
kemudian balok C ditarik ke kanan. Dari
…………………………………………………
………………………………………………..
………………………………………………..
………………………………………………..
……………………………………………….
……………………………………………….
……………………………………………….
……………………………………………….
Permasalahan
Mobil yang berjalan atau kalian
yang berpindah posisi dari rumah
menuju sekolah dapat dikatakan
bergerak. Menurut kalian kapan
benda dapat dikatakan bergerak?
(rasa ingin tahu)
A B C
91
penjelasan ini menurut kalian alat apa saja yang
diperlukan dalam melakukan percobaan ini ? (rasa
ingin tahu)
……………………………………………….
……………………………………………….
2. Dengan merangkai alat dan bahan seperti pada
skema langkah 2, jika jarak B - C adalah 5 cm dan
jarak B - A adalah 7 cm. Berapa cm jarak antara
C – A ? (rasa ingin tahu)
……………………………………………….
………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………….
3. Jika C ditarik sejauh 5 cm, berapa jarak antara
B-A, C-B dan C-A ? (disipin)
……………………………………………….
………………………………………………
……………………………………………….
………………………………………………..
4. Bagaimana kedudukan B terhadap kedudukan A,
kedudukan C terhadap kedudukan B dan
kedudukan C terhadap kedudukan A setelah
ditarik, tetap atau berubah ? kemudian
diskusikan dengan teman sekelompok kalian
mengenai kesimpulan percobaan ini .
(komunikatif)
……………………………………………….
………………………………………………..
………………………………………………
Untuk kegiatan 5-7 diskusikan setiap masalah dengan anggota kelompok kalian
5.
Pada gambar di atas, Husein naik sepeda dari
rumah toko buku , kemudian dia berbalik arah
menuju sekolah karena ingin bertemu dengan
Syifa.
Jika jarak rumah ke sekolah adalah 10 km, dan
……………………………………………….
………………………………………………..
………………………………………………..
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
………………………………………………..
10 km 3km
92
jarak sekolah ke toko buku adalah 3 km. Berapa
jarak rumah husein ke toko buku ?
Dan diskusikan dengan teman kelompok kalian
apa yang dimaksud dengan jarak ? (rasa ingin
tahu dan komunikatif)
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
6. Berdasarkan gambar di atas, berapa total
perpindahan yang dilakukan oleh Husein, jika
melakukan perpindahan dari rumah ke toko buku
kemudian dia berbalik arah ke sekolah ?
Dan diskusikan dengan teman kelompok kalian apa
yang dimaksud dengan perpindahan ? (rasa ingin
tahu dan komunikatif)
………………………………………………..
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
7. Perhatikan contoh berikut ini !
Sebuah mobil sedang melaju di jalan raya
menempuh jarak 100 km selama 2 jam, kelajuan
mobil tersebut sebesar
= = 00 = 50 / Dari contoh tadi diskusikan dengan teman
kelompook dan gunakan reverensi selain buku
teks kalian untuk dapat menyimpulkan contoh
berikut ! (rasa ingin tahu dan komunikatif)
………………………………………………..
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
8. Misalkan Husein berlari 10 m/s ke arah selatan.
Dari pertanyaan tersebut dapat dikatakan bahwa
kelajuan pelari tersebut 10 m/s sedangkan
kecepatan 10 m/s ke arah selatan .
Diskusikan dan gunakan reverensi lain selain buku
teks untuk menjelaskan perbedaan kelajuan
dengan kecepatan (rasa ingin tahu dan
komunikatif)
………………………………………………..
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
93
Kesimpulan
Dari kegiatan percobaan yang telah dilakukan maka.
Panjang lintasan yang ditempuh benda (tanpa/dengan) memperhatikan arah
disebut dengan jarak .
Panjang lintasan yang ditempuh benda (tanpa/dengan) memperhatikan arah
disebuh perpindahan.
Kelajuan adalah perubahan jarak dalam suatu selang tertentu (tanpa/dengan)
memperhatikan arahnya.
Kecepatan adalah kelajuan (tanpa/ dengan) memperhatikan arahnya.
Dari kesimpulan yang didapat dari percobaan dan diskusi yang telah dilakukan
Gerak adalah
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
94
Setelah kalian melakukan kegiatan di atas, coba buatlah sebuah laporan
percobaan dengan ketentuan seperti berikut ini !
1. Buatlah laporan dalam kertas laporan yang telah disiapkan oleh guru!
2. Hal – hal yang harus ada dalam laporan
a. Judul percobaan
b. Tujuan
c. Langkah kerja
d. Hasil percobaan dan diskusi
e. Kesimpulan
3. Jangan lupa tuliskan nama kelompok dan anggota kelompok kalian !
SELAMAT MENGERJAKAN
95
Lampiran 9
LEMBAR KEGIATAN SISWA (PANDUAN GURU)
1. STANDAR KOMPETENSI
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
2. KOMPETENSI DASAR
Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. TUJUAN
a. Siswa dapat menjelaskkan pengertian GLB melalui eksperimen yang dilakukan dengan
rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
b. Siswa dapat menjelaskan ciri GLB melalui eksperimen yang dilakukan dengan rasa
ingin tahu dan diskusi komunikati
c. Siswa dapat menggambar grafik hubungan kelajuan dengan waktu melalui eksperimen
yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
d. Siswa dapat menggambar grafik hubungan jarak dengan waktu melalui eksperimen
yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
4. LANGKAH KEGIATAN
No. KegiatanKemampuan Berpikir
Kritis
1. Kereta api bergerak pada lintasan yang lurus sehingga
dikatakan kereta mengalami gerak lurus. Jika masinis
menjalankan kereta api dengan kelajuan yang tetap apakah
dalam waktu yang sama, jarak yang ditempuh kereta sama ?
(rasa ingin tahu)
menghipotesis
2. Ambil alat, gunakan alat hanya untuk melakukan percobaan
kemudian catat alat yang akan digunakan dalam percobaan
kali ini
(disiplin)
mengklasifikasi
3. Coba kalian rangkai alat seperti gambar dibawah ini dengan
teman kalian (rasa ingin tahu)
Merancang percobaan
96
4. Saat mobil dinyalakan dan bergerak pada papan, hitung
dengan menggunakan stopwatch waktu yang dibutuhkan
mobil mainan setiap 10 cm .
Kemudian ulangi percobaan tersebut sebanyak dua kali.
(rasa ingin tahu)
Mengukur
5. Tulis data hasil percobaan pada tabel yang disediakan (rasa
ingin tahu)
Menginterpretasidata
6. Setelah mendapat data percobaan buat grafik hubungan
antara jarak dengan waktu dengan refensi selain buku teks
(rasa ingin tahu)
Menginterpretasidata
7. Kemudian buat grafik hubungan antara kelajuan dengan
waktu dari data yang didapat dari percobaan tadi dengen
referensi selain buku teks yang kalian punya (rasa ingin
tahu)
Mengintrerprestasi data
8. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan ,
diskusikan dan cari referensi selain dari buku teks, untuk
menyimpulkan pengertian gerak lurus beraturan dan ciri-
cirinya (rasa ingin tahu dan komunikatif)
Menarik kesimpulan
20 80 cm60 cm40 cm 100 cm
Mobil papan
97
Lampiran 10
Petunjuk Pelaksanaaan Percobaan
Datanglah 10 menit sebelum kegiatan percobaan dimulai (disiplin)
Gunakanlah peralatan percobaan sesuai petunjuk (disiplin)
Setelah selesai, letakan kembali alat percobaan yang digunakan (disiplin)
Selesaikan laporan sesuai dengan waktu yang ditentukan (disiplin)
Berkerja samalah dengan anggota kelompok kalian dalam melakukan percobaan
(komunikatif)
Carilah sumber lain selain buku teks untuk menyelesaikan percobaan ini (rasa
ingin tahu)
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Fisika
Pokok bahasan : Gerak
Kelas/semester : VII/2
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar
Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator Penyampaian Kompetensi
Menjelaskan pengertian gerak
Membedakan pengertian perpindahan dan jarak
Menjelaskan pengertian kelajuan
98
Hipotesis
Rumuskan suatu hipotesis untuk menjawab permasalahan di atas dan dapat diuji
ketika kalian melakukan percobaan ini.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________________________________________________
Petunjuk : Lakukanlah kegiatan dan jawablah semua pertanyaan pada kotak
respon dibawah ini !
No. Kegiatan Respon
1. Ambil alat, gunakan alat hanya untuk melakukan
percobaan kemudian catat alat yang akan
digunakan dalam percobaan kali ini
(disiplin)
……………………………………………….
……………………………………………….
……………………………………………….
……………………………………………….
2. Coba kalian rangkai alat seperti gambar dibawah
ini (rasa ingin tahu)
……………………………………………….
………………………………………………
………………………………………………
Permasalahan
Kereta api bergerak pada lintasan yang
lurus sehingga dikatakan kereta
mengalami gerak lurus. Jika masinis
menjalankan kereta api dengan kelajuan
yang tetap apakah dalam waktu yang
sama, jarak yang ditempuh kereta sama ?
(rasa ingin tahu)
99
……………………………………………….
3. Saat mobil dinyalakan dan bergerak pada papan,
hitung dengan menggunakan stopwatch waktu
yang dibutuhkan mobil mainan setiap 10 cm .
Kemudian ulangi percobaan tersebut sebanyak
dua kali. (rasa ingin tahu)
……………………………………………….
………………………………………………
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
4. Tulis data hasil percobaan pada tabel yang
disediakan (rasa ingin tahu)
………………………………………….....
……………………………………………….
5. Setelah mendapat data percobaan buat grafik
hubungan antara jarak dengan waktu dengan
refensi selain buku teks (rasa ingin tahu)
……………………………………………....
……………………………………………….
6. Kemudian buat grafik hubungan antara kelajuan
dengan waktu dari data yang didapat dari
percobaan tadi dengen referensi selain buku
teks yang kalian punya (rasa ingin tahu)
……………………………………………….
……………………………………………….
………………………………………………..
7. Berdasarkan percobaan yang telah kalian
lakukan , diskusikan dan cari referensi selain
dari buku teks, untuk menyimpulkan
pengertian gerak lurus beraturan dan ciri-
cirinya (rasa ingin tahu dan komunikatif)
………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………………….
……………………………………………….
………………………………………………
20 80 cm60 cm40 cm 100 cm
Mobil papan
100
Tabel percobaan GLB
No. Jarak Waktu 1(s1)
Waktu 2(s2)
Waktu 3(s3)
Waktu rata-rata
(srata-rata)Kelajuan
(m/s)cm m1 202 403 604 805 100
Grafik hubungan antara jarak dengan waktu
Grafik hubungan antara kecepatan dengan waktu
Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….......
Jarak (s)
Waktu
kecepatan(m/s)
Waktu
101
Setelah kalian melakukan kegiatan di atas, coba buatlah sebuah laporan
percobaan dengan ketentuan seperti berikut ini !
1. Buatlah laporan dalam kertas laporan yang telah disiapkan oleh guru!
2. Hal – hal yang harus ada dalam laporan
a. Judul percobaan
b. Tujuan
c. Langkah kerja
d. Hasil percobaan
e. Tabel dan Grafik
f. Kesimpulan
Jangan lupa tuliskan nama kelompok dan anggota kelompok
SELAMAT MENGERJAKAN
102
Lampiran 11
LEMBAR KEGIATAN SISWA (PANDUAN GURU)
1. STANDAR KOMPETENSI
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
2. KOMPETENSI DASAR
Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. TUJUAN
a. Siswa dapat menyelidiki GLBB dipercepatn dan diperlambat melalui eksperimen
yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif
b. Siswa dapat menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari dengan rasa
ingin tahu dan diskusi komunikatif
4. LANGKAH KEGIATAN
No. KegiatanKemampuan Berpikir
Kritis
1. sebuah apel jatuh dari pohon, menurut kalian gerak tersebut
termasuk dalam GLB atau GLBB ?(rasa ingin tahu)
menghipotesis
2. Ambil alat, gunakan alat hanya untuk melakukan percobaan
kemudian catat alat yang akan digunakan dalam percobaan
kali ini
(disiplin)
mengklasifikasi
3. Coba kalian rangkai alat seperti gambar dibawah ini dengan
teman kalian (rasa ingin tahu)
Merancang percobaan
4. Saat mobil dinyalakan dan bergerak pada papan, hitung
dengan menggunakan stopwatch waktu yang dibutuhkan
mobil mainan setiap 10 cm .
Mengukur
20
80 cm60 cm
40cm
100 cm
Toy Board
103
Kemudian ulangi percobaan tersebut sebanyak dua kali.
(rasa ingin tahu)
5. Pada saat mobil mainan diluncurkan. Bagaimanakah
keadaan mobil tersebut ?
(rasa ingin tahu)
menganalisis
6. Tulis data hasil percobaan pada tabel yang disediakan (rasa
ingin tahu)
Menginterpretasidata
7. Setelah mendapat data percobaan buat grafik hubungan
antara kelajuan dengan waktu dengan refensi selain buku
teks (rasa ingin tahu)
Menginterpretasidata
8. Kemudian buat grafik hubungan antara percepatan dengan
waktu dari data yang didapat dari percobaan tadi dengen
referensi selain buku teks yang kalian punya (rasa ingin
tahu)
Mengintrerprestasi data
9. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan ,
diskusikan dan cari referensi selain dari buku teks, untuk
menyimpulkan pengertian gerak lurus beraturan dan ciri-
cirinya (rasa ingin tahu dan komunikatif)
Menarik kesimpulan
104
Lampiran 12
Petunjuk Pelaksanaaan Percobaan
Datanglah 10 menit sebelum kegiatan percobaan dimulai (disiplin)
Gunakanlah peralatan percobaan sesuai petunjuk (disiplin)
Setelah selesai, letakan kembali alat percobaan yang digunakan (disiplin)
Selesaikan laporan sesuai dengan waktu yang ditentukan (disiplin)
Berkerja samalah dengan anggota kelompok kalian dalam melakukan percobaan
(komunikatif)
Carilah sumber lain selain buku teks untuk menyelesaikan percobaan ini (rasa
ingin tahu)
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Fisika
Pokok bahasan : Gerak
Kelas/semester : VII/2
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar
Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator Penyampaian Kompetensi
Menjelaskan pengertian gerak
Membedakan pengertian perpindahan dan jarak
Menjelaskan pengertian kelajuan
105
Hipotesis
Rumuskan suatu hipotesis untuk menjawab permasalahan di atas dan dapat diuji
ketika kalian melakukan percobaan ini.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________________________________________________
Petunjuk : Lakukanlah kegiatan dan jawablah semua pertanyaan pada kotak
respon dibawah ini !
No. Kegiatan Respon
1. Ambil alat, gunakan alat hanya untuk melakukan
percobaan kemudian catat alat yang akan
digunakan dalam percobaan kali ini
(disiplin)
……………………………………………….
……………………………………………….
……………………………………………….
……………………………………………….
2. Coba kalian rangkai alat seperti gambar dibawah
ini dengan teman kalian (rasa ingin tahu)
……………………………………………….
………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………….
Permasalahan
sebuah apel jatuh dari pohon, menurut
kalian gerak tersebut termasuk dalam
GLB atau GLBB ?
(rasa ingin tahu)
106
3. Saat mobil dinyalakan dan bergerak pada papan,
hitung dengan menggunakan stopwatch waktu
yang dibutuhkan mobil mainan setiap 20 cm .
Kemudian ulangi percobaan tersebut sebanyak
dua kali. (rasa ingin tahu)
……………………………………………….
………………………………………………
……………………………………………….
………………………………………………..
……………………………………………….
4. Pada saat mobil mainan diluncurkan.
Bagaimanakah keadaan mobil tersebut ?
(rasa ingin tahu)
5. Tulis data hasil percobaan pada tabel yang
disediakan (rasa ingin tahu)
………………………………………….....
……………………………………………….
6. Setelah mendapat data percobaan buat grafik
hubungan antara kelajuan dengan waktu dengan
refensi selain buku teks (rasa ingin tahu)
……………………………………………....
……………………………………………….
7. Kemudian buat grafik hubungan antara
percepatan dengan waktu dari data yang didapat
dari percobaan tadi dengen referensi selain
buku teks yang kalian punya (rasa ingin tahu)
……………………………………………….
……………………………………………….
………………………………………………..
8. Berdasarkan percobaan yang telah kalian
lakukan , diskusikan dan cari referensi selain
dari buku teks, untuk menyimpulkan
pengertian gerak lurus berumah beraturan,
ciri-cirinya serta penerapan dalam sehari-
hari(rasa ingin tahu dan komunikatif)
………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………………….
……………………………………………….
………………………………………………
20
80 cm60 cm
40cm
100 cmToy
Board
107
Tabel percobaan GLBB
No. Jarak Waktu 1
(s1)
Waktu
2
(s2)
Waktu
3
(s3)
Waktu rata-
rata
(srata-rata)
Kelajuan
(m/s)
PercR-
patan
(m/s2)
Cm m
1 20
2 40
3 60
4 80
5 100
Grafik hubungan antara jarak dengan waktu
Grafik hubungan antara kecepatan dengan waktu
kelajuan (s)
Waktu
Percepatan (m/s2)
Waktu
108
Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….......
109
Setelah kalian melakukan kegiatan di atas, coba buatlah sebuah laporan
percobaan dengan ketentuan seperti berikut ini !
1. Buatlah laporan dalam kertas laporan yang telah disiapkan oleh guru!
2. Hal – hal yang harus ada dalam laporan
a. Judul percobaan
b. Tujuan
c. Langkah kerja
d. Hasil percobaan
e. Tabel dan Grafik
f. Kesimpulan
Jangan lupa tuliskan nama kelompok dan anggota kelompok
SELAMAT MENGERJAKAN
110
Lampiran 13
KISI – KISI SOAL UJI COBA
Kelas : VIISemester : 2 (genap)Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)Standar Kompetensi : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
No. Kompetensi Dasar Materi IndikatorJenjang Soal / Nomor Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C61. Menganalisis data
percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Gerak - Siswa dapat menjelaskan gerak dan perpindahan- Siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan
jarak- Siswa dapat menjelaskan pengertian kelajuan- Siswa dapat membedakan kelajuan dan kecepatan
2349
1
Gerak Lurus
Berubah
- Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak lurus beraturan
- Siswa dapat menjelaskan ciri GLB- Siswa dapat menggambar grafik hubungan kelajuan
dengan waktu- Siswa dapat menggambar grafik hubungan jarak
dengan waktu.
5 7 8 9
GLBB - Menyelidiki GLBB dipercepat dan diperlambat beraturan
- Menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari
13 61012
11 15 14
111
Lampiran 14
KISI-KISI SOAL UJI COBA SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
No Aspek Penilaian Indikator Nomor Soal
Kriteria Penskoran
1. Mengukur Menghitung objek dengan satuan tertentu
9 4 : dapat menghitung > 5 besaran dengan benar dan satuan benar3 : dapat menghitung 5 besaran dengan benar dan satuan benar.2 : dapat menghitung < 5 besaran dengan benar dan satuan benar1 : tidak menghitung besaran dan satuan
2. Menghipotesis Memberikan dugaan sementara
7 4 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep dan jawabannya benar3 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep tetapi jawabannya salah2 : dapat memberikan hipotesis tetapi tidak sesuai dan jawabannya salah1 : tidak memeberikan hipotesis dan jawabannya salah
3. Membuat kesimpulan
Kemampuan menarik kesimpulan
1 4 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif dengan benar3 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif tetapi salah2 : dapat menjelaskan alasan tetapi tidak menjelaskan gerak relative1 : tidak menjelaskan alasan dan tidak menjelaskan gerak relatif
11 4 : dapat menghitung dan dapat memberikan 3 penjelasan dengan benar3 : dapat menghitung dan dapat memberikan 2 penjelasan dengan benar2 : dapat menghitung dan dapat memberikan 1 penjelasan dengan benar1 : tidak dapat menghitung dan tidak dapat memberikan penjelasan dengan benar
4. Mengasumsi Kemampuan mengasumsi suatu jawaban
2 4 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan besarnya3 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan dapat mencari
besarnya tetapi hanya salah satu2 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan tetapi tidak menjawab
dengan sesuai 1 : tidak dapat mengasumsikan dan tidak menjawab dengan benar
3 4 : dapat mengasumsikan dengan benar perbedaan jarak dengan perpindahan 3 : dapat mengasumsikan perbedaan jarak dengan benar tetapi menjelaskan
perbedaan perpindahan salah2 : dapat mengasumsikan perbedaan keduanya tetapi salah
111
112
1 : tidak dapat mengasumsikan 8 4 : dapat mengamati grafik mana yang benar dan dapat memberikan penjelasan
dengan benar3 : dapat mengamati grafik mana yang benar dan memberikan penjelasan tetapi
salah2 : dapat mengamati grafik mana yang benar tetapi tidak dapat memberikan
penjelasan1 : tidak dapat mengamati grafik mana yang benar dan tidak dapat memberikan
penjelasan12 4 : dapat mengamati grafik mana yang benar dan dapat memberikan penjelasan
dengan benar3 : dapat mengamati grafik mana yang benar dan memberikan penjelasan tetapi
salah2 : dapat mengamati grafik mana yang benar tetapi tidak dapat memberikan
penjelasan1 : tidak dapat mengamati grafik mana yang benar dan tidak dapat memberikan
penjelasan5. Menginterpretasidata Menafsirkan dan
menerangkan data pada tabel, grafik atau diagram
13 4 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik dengan benar3 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik tetapi salah2 : dapat menjawab pertanyaan tetapi tidak menggambar grafik1 : tidak dapat menjawab pertanyaan dan tidak dapat menggambar grafik
6. Mengevaluasi Mengambil keputusan atau menyatakan pendapat
4 4 : dapat menjawab perbedaan jarak dan perpindahan perhitungan benar3 : dapat menjawab perbedaan jarak dan perpindahan tetapi perhitungan salah2 : dapat menjawab perbedaan jarak dan perpindahan tetapi tidak menghitung1 : tidak menjawab dan tidak menghitung
5 4 : dapat menjawab 3 sub pertanyaan dengan benar3 : dapat menjawab 2 sub pertanyaan dengan benar2 : dapat menjawab 1 sub pertanyaan dengan benar1 : tidak dapat menjawab semua pertanyaan
10 4 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan dapat menghitung dengan benar 3 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan menghitung tetapi salah
112
113
2 : dapat memasukan nilai sesuai rumus tetapi tidak menghitung1 : tidak memasukan nilai dan tidak menghitung
7. Menganalisis Menganalisis semua permasalahan
14 4 : dapat mengindentifikasi yang terjadi mengenai spidometer yang selalu tepat pada angka 50 km/jam dan dapat memberikan penjelasan dengan benar
3 : dapat mengindentifikasi yang terjadi mengenai spidometer yang selalu tepat pada angka 50 km/jam dan memberikan penjelasan salah
2 : dapat mengindentifikasi yang terjadi mengenai spidometer yang selalu tepat pada angka 50 km/jam tetapi tidak dapat memberikan penjelasan
1 : tidak dapat mengidentifikasi dan tidak dapat memberikan penjelasan15 4 : dapat mengidentifikasi yang terjadi apabila bola dilempar ke atas dan
memberikan penjelasan dengan benar3 : dapat mengidentifikasi yang terjadi apabila bola dilempar ke atas dan
memberikan penjelasan salah2 : dapat mengidentifikasi yang terjadi apabila bola dilempar ke atas tetapi tidak
memberikan penjelasan 1 : tidak dapat mengidentifikasikan dan tidak dapat memberikan penjelasan
8. Mengklasifikasi Menyebutkan dan menggolongkan sesuatu dalam kelompoknya
6 4 : dapat mengklasifikasikan lebih dari 3 ciri GLBB diperlambat3 : dapat mengklasifikasikan 3 ciri GLBB diperlambat2 : dapat mengklasifikasikan kurang dari 3 ciri GLBB diperlambat1 : tidak dapat memberikan contoh GLBB
114
Lampiran 15
SOAL UJI COBA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Jawablah pertanyaan dengan benar dan segera kumpulkan jika waktu sudah habis !
1. Husein berjalan dari rumah ke warung untuk membeli gula, kemudian setelah selesai
dia kembali kerumahnya. Maka, dari pernyataan tersebut apakah Husein dapat
dikatakan bergerak (berpindah) ? sebutkan alasannya !
2. Jika Dita berjalan 8 meter ke arah barat kemudian 6 meter ke selatan . Apakah Dita
mengalami perpindahan ? Jelaskan !
3. Apakah perbedaan antara perpindahan dan jarak ?
4.
Rina berjalan dari rumah ke pasar untuk membeli sayuran. Tetapi setelah dari pasar
Rina tidak langsung pulang melainkan harus ke rumah Tika untuk memberikan titipan
barang. Berapakah jarak dan perpindahan yang dilakukan oleh Rina ?
5. Kereta api parahyangan menempuh :
Di stasiun I dengan kelajuan 100 km/jam selama 1 jam;
Di stasiun II dengan kelajuan 90 km/jam selama 1,5 jam;
Di stasiun III dengan kelajuan 80 km/jam selama 2 jam;
Berapa kelajuan rata-rata kereta api Parahyangan selama menempuh perjalanan dari
a. Stasiun I sampai stasiun II ?
b. Stasiun II sampai stasiun III ?
c. Stasiun I sampai stasiun III ?
6. Ketika kita menuruni jalan menurun tanpa dikayuh, maka gerak sepeda kita semakin
cepat. Dari pernyataan tersebut sebutkan ciri-ciri GLBB dipercepat !
7. Kereta api bergerak pada lintasan yang lurus sehingga dikatakan kereta mengalami
gerak lurus. Jika masinis menjalankan kereta api dengan kelajuan tetap, apakah dalam
selang waktu yang sama. Jarak yang ditempuh juga sama ?
Rumah Rina
Rumah Tika
pasar
100 m 50 m
115
8. Grafik manakah yang menyatakan hubungan antara kecepatan dan waktu pada GLBB
? jelaskan jawaban anda
9. Lengkapilah tabel dibawah ini
BendaJarak
( Meter )
Waktu
(Sekon)
Kelajuan
(m/s)
Kelajuan
(km/jam)
1 100 … 10 …
2 … 10 20 …
3 80 20 … …
4 … 30 … 72
5 60 … … 108
10. Sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan 60 km/jam. Karena ada
rintangan, sopir menginjak rem sehingga mobil mendapat perlambatan (percepatan
yang bersifat negative) 8 m/s2 . Berapa jarak yang masih ditempuh mobil setelah
pengereman dilakukan ?
11. Mobil bergerakk secara GLBB dilukiskan pada grafik v – t seperti pada gambar
dibawah.
Tentukan nama gerak mobil pada saat di posisi A dan B dan hitung berapa jarak total
yang ditempuh oleh mobil itu ?
30
20
10
0 54321
v (km/jam)
t (jam)
A
B
v
0t
v
Grafik A 0 tGrafik B
116
12. Grafik manakah yang menyatakan hubungan antara percepatan dan waktu pada GLBB
? jelaskan jawaban anda !
13. Tabel dibawah ini menunjukan gerak suatu benda dengan kelajuan yang bertambah.
Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16
Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 … … … … …
a. Lengkapilah tabel diatas, kemudian lukisklah grafik kelajuan benda terhadap
waktu. Dari grafik tersebut apa yang dapat kamu katakan tentang jenis gerak yang
ditempuh benda ?
b. Berapakah pertambahan kelajuan benda tersebut setiap 2 sekon ?
c. Hitung percepatan benda dari detik ke-2 hingga detik ke-6 ?
14. Anda bersama teman-teman sedang bertamasya ke trans studio dengan naik bus.
Teman yang duduk di belakang sopir selama 10 menit mengamati bahwa spidometer
bus selalu tetap pada angka 50 km/jam. Ia kemudian mengatakan bahwa selama 10
menit tidak mengalami percepatan. Teman lain menanggapi bahwa bus selama 5 menit
itu bus mengalami percepatan tapi percepatannya tetap. Apakah anda setuju dengan
salah satu pendapat teman anda , atau anda memiliki pendapat sendiri ? jelaskan.
15. Jika kelereng kecil dan ringan dijatuhkan pada sebuah tabung yang berisi oli kental.
Apa yang akan terjadi, apakah terjadi GLBB atau GLB ? Jelaskan pendapat kamu !
0
a
tGrafik
a
t0
Grafik
117
Lampiran 16
RUBRIK PENILAIAN UJI COBA SOAL
No Kunci JawabanSkor
Skor
Total
1. Husein tidak dapat dikatakan bergerak karena dia kembali ke posisi awal . Hal ini terjadi karena gerak bergantung pada titik acuan dan gerak bersifat relatif
22
2.diketahui:
ditanya: apakah ditamengalami perpinda-han?
Dita mengalami perpindahan karena berpindah arah barat ke selatan Perpindahan = 62 + 82
= 36+64
= √ 00 = 10 meter
1
1
1
3
3. Perpindahan adalah panjang lintasan yang ditempuh benda beserta dengan arah gerak nyaJarak panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa memperhatikan jarak
1
12
4. Diketahu :Jarak dari rumah rina ke rumah tika adalah 100 mJarak dari rumah tika ke pasar adalah 50 mMaka jarak dari rumah rina ke pasar adalah 150 m
Ditanya : jarak dan perpindahan yang dilakukan rina ?
Jawab: Jadi jarak yang dilakukan oleh rina adalah 150 + 50 = 200 mDan perpindahan yang dilakukan = 50 m
1
1
1
3
5. Diketahu : v1 = 100 km/jam t1= 1 jamv2 = 90 km/jam t2 = 1,5 jam v3 = 80 km/jam t3 = 2 jam
Ditanya : kecepatan rata-rata a. Stasiun I ke IIb. Stasiun II ke IIIc. Stasiun I ke III
1
10
6
8
Perpindahan ?
118
Jawab :
a. 1 = 1 × 1 = 100 x 1 = 100 km
2 = 2 × 2 = 90 x 1,5 = 135 km
= = 00 35,5 = 35 ,5 = 94
Jadi kelajuan rata rata dari stasiun I ke stasiun 2 adalah 94 km/jam
b. = × = 80 x 2 = 160 km
= = 35 60,5 = 95 3,5 = 84,4
Jadi kelajuan rata rata dari stasiun 2 ke stasiun 3 adalah 84,4 km/jam
c. = = 00 60 = 603 = 86,6
Jadi kelajuan rata rata dari stasiun 1 ke stasiun 3 adalah 86,6 km/jam
1
1
1
1
1
1
1
1
1
6. Cirri GLBB dipercepat- Lintasan berupa garis lurus
5
119
- Kecepatan berkurang secara beraturan - Percepatan tetap (a<0)- Persamaannya adalah = ; < 0
= 2; < 0
111
11
7. Sama, kelajuan adalah jarak dibagi waktu sehingga jika selang waktu sama, jaraknya akan sama
2 2
8. Grafik a Karena dapat dilihat dari pengertian GLBB merupakan gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya berubah secara teratur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin miring suatu lintasan yang dilewati maka semakin cepat pula kecepatan yang dihasilkan. Maka akan didapat grafik yang berupa garis linier
5
5
9.Benda
Jarak( Meter )
Waktu(Sekon)
Kelajuan(m/s)
Kelajuan(km/jam)
1 100 10 10 0.0272 200 10 20 0,053 80 20 4 0,014 600 30 20 725 60 2 30 108
22
22
2
10
10. Diketahui : Vo = 60 km/jam = 16,67 m/sa = -8 m/s2
ditanya : s … ?2 = 2 = 2 − 2
= 0 − 6,67 2
− −8 2
= − 77,78− 6 2
s = 17,36 m
1
1
3
5
11. Diketahui :
1 = 301 = 3 1
120
= 30 = 0
2 = Ditanya : s…. ?
Jawab : Untuk grafik 1
1 = 1 × 1 = 30 km/jam x 3 jam = 90 km
Untuk grafik 2 vt = vo + at0 = 30 + a.2a = 15km/jam2
sehingga
2 = . .s2 = 30.2 + 0,5.(-15).2 = 30 km
Maka jarak total yang ditempuh mobil adalah Stotal keseluruhan S = s1 + s2
S = 90 + 30S = 120 km
Keterangan A = GLBB = GLBB
1
2
2
2
2
10
12. Grafik bKarena pada GLBB itu merupakan gerak yang lintasaannya berupa garis lurus dengan kecepatan yang berbeda setiap sekonnya, tetapi memiliki percepatan yang konstan atau tetap . Sehingga didapat grafik yang berupa garis mendatar yang searah sumbu X
5 5
13.Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 30 35 40 45 50
a. gerak lurus berubah beraturan
110
121
b. Menurut tabel pertambahannya adalah 5 m/s
c. = ,
= 2 12 = 2,5 m/s2
4
2
314. Saya setuju dengan pendapat yang pertama, bus tidak mengalami
percepatan a = 0 karena pada waktu 10 menit bus tidak mengalami perubahan percepatanSebab pada spidometer tadi selalu menunjuk angka 50 km/jam
Sehingga :v = 50 km/jam = 13,89 m/st = 10 menit = 600s
= −
a = 1 , – 1 ,
a = 0 m/s2
3
2
5
15 Ketika kelereng dijatuhkan pada tabung berisi oli kental maka mula-mula kelereng akan bergerak dipercepat, kemudian kelereng mendapat gaya gesek dari oli sehingga suatu saat gaya-gaya tersebut mencaoai keseimbangan . kelereng pun akhirnya sampai dasar tabung dengan cepat . Maka dalam kejadian ini terjadi GLBB diperceoat pada kondisi awal dan GLB pada kondisi akhir
5 5
t
a
0
122
Lampiran 17
KISI – KISI SOAL PRETEST
Kelas : VII
Semester : 2 (genap)
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Standar Kompetensi : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
No. Kompetensi Dasar Materi IndikatorJenjang Soal / Nomor Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Menganalisis data
percobaan gerak
lurus beraturan dan
gerak lurus berubah
beraturan serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-
hari
Gerak - Siswa dapat menjelaskan gerak dan perpindahan
- Siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan
jarak
- Siswa dapat menjelaskan pengertian kelajuan
- Siswa dapat membedakan kelajuan dan kecepatan
- Menyelidiki GLBB dipercepat dan diperlambat
beraturan
- Menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-
hari
2
5
4
6
8 7
1
123
Lampiran 18KISI-KISI SOAL PRETEST SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
No Aspek Penilaian Indikator Nomor
Soal
Kriteria Penskoran
1. Mengukur Menghitung objek
dengan satuan
tertentu
5 4 : dapat menghitung > 5 besaran dengan benar dan satuan benar
3 : dapat menghitung 5 besaran dengan benar dan satuan benar.
2 : dapat menghitung < 5 besaran dengan benar dan satuan benar
1 : tidak menghitung besaran dan satuan
2. Menghipotesis Memberikan
dugaan sementara
4 4 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep dan jawabannya benar
3 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep tetapi jawabannya salah
2 : dapat memberikan hipotesis tetapi tidak sesuai dan jawabannya salah
1 : tidak memeberikan hipotesis dan jawabannya salah
3. Membuat
kesimpulan
Kemampuan
menarik
kesimpulan
1 4 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif dengan benar
3 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif tetapi salah
2 : dapat menjelaskan alasan tetapi tidak menjelaskan gerak relative
1 : tidak menjelaskan alasan dan tidak menjelaskan gerak relatif
7 4 : dapat menghitung dan dapat memberikan 3 penjelasan dengan benar
3 : dapat menghitung dan dapat memberikan 2 penjelasan dengan benar
2 : dapat menghitung dan dapat memberikan 1 penjelasan dengan benar
1 : tidak dapat menghitung dan tidak dapat memberikan penjelasan dengan benar
124
4. Mengasumsi Kemampuan
menentukan alasan
dari suatu jawaban
2 4 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan besarnya
3 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan dapat mencari
besarnya tetapi hanya salah satu
2 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan tetapi tidak menjawab
dengan sesuai
1 : tidak dapat mengasumsikan dan tidak menjawab dengan benar
5. Menginterpretasidata Menafsirkan dan
menerangkan data
pada tabel, grafik
atau diagram
8 4 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik dengan benar
3 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik tetapi salah
2 : dapat menjawab pertanyaan tetapi tidak menggambar grafik
1 : tidak dapat menjawab pertanyaan dan tidak dapat menggambar grafik
6. Mengevaluasi Mengambil
keputusan atau
menyatakan
pendapat
6 4 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan dapat menghitung dengan benar
3 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan menghitung tetapi salah
2 : dapat memasukan nilai sesuai rumus tetapi tidak menghitung
1 : tidak memasukan nilai dan tidak menghitung
7. Mengklasifikasi Menyebutkan dan
menggolongkan
sesuatu dalam
kelompoknya
4 4 : dapat mengklasifikasikan lebih dari 3 ciri GLBB diperlambat
3 : dapat mengklasifikasikan 3 ciri GLBB diperlambat
2 : dapat mengklasifikasikan kurang dari 3 ciri GLBB diperlambat
1 : tidak dapat memberikan contoh GLBB
125
Lampiran 19
SOAL PRETEST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Jawablah pertanyaan dengan benar dan segera kumpulkan jika waktu sudah habis !
Waktu mengerjakan 40 menit
1. Husein berjalan dari rumah ke warung untuk membeli gula, kemudian setelah selesai
dia kembali kerumahnya. Maka, dari pernyataan tersebut apakah Husein dapat
dikatakan bergerak (berpindah) ? sebutkan alasannya !
2. Jika Dita berjalan 8 meter ke barat kemudian 6 meter ke selatan. Apakah Dita
mengalami perpindahan ? jelaskan !
3. Ketika kita menuruni jalan menurun tanpa dikayuh, maka gerak sepeda kita semakin
cepat. Dari pernyataan tersebut sebutkan ciri-ciri GLBB dipercepat !
4. Kereta api bergerak pada lintasan yang lurus sehingga dikatakan kereta mengalami
gerak lurus. Jika masinis menjalankan kereta api dengan kelajuan tetap, apakah dalam
selang waktu yang sama. Jarak yang ditempuh juga sama ?
5. Lengkapilah tabel dibawah ini !
BendaJarak
( Meter )
Waktu
(Sekon)
Kelajuan
(m/s)
Kelajuan
(km/jam)
1 100 … 10 …
2 … 10 20 …
3 80 20 … …
4 … 30 … 72
5 60 … … 108
6. Sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan 60 km/jam. Karena ada
rintangan, sopir menginjak rem sehingga mobil mendapat perlambatan (percepatan
yang bersifat negative) 8 m.s2. Berapa jarak yang masih ditempuh mobil setelah
pengereman dilakukan!
126
7. Mobil bergerak secara GLBB dilukiskan pada grafik v – t seperti pada gambar
dibawah.
Tentukan nama gerak mobil pada saat di posisi A dan B dan hitung berapa jarak total
yang ditempuh oleh mobil itu ? (menarik kesimpulan )
8. Tabel dibawah ini menunjukan gerak suatu benda dengan kelajuan yang bertambah.
(Menginterpretasidata)
Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16
Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 … … … … …
a. Lengkapilah tabel diatas, kemudian lukisklah grafik kelajuan benda terhadap waktu.
Dari grafik tersebut apa yang dapat kamu katakan tentang jenis gerak yang
ditempuh benda ?
b. Berapakah pertambahan kelajuan benda tersebut setiap 2 sekon ?
c. Hitung percepatan benda dari detik ke-2 hingga detik ke-6 ?
30
20
10
0 54321
v (km/jam)
t (jam)
A
B
127
Lampiran 20
RUBRIK PENILAIAN SOAL PRETEST
No Kunci Jawaban SkorSkor Total
1. Husein tidak dapat dikatakan bergerak karena dia kembali ke posisi awal. Hal ini terjadi karena gerak bergantung pada titik acuan dan gerak bersifat relative
2 2
2.diketahui:
ditanya: apakah ditamengalami perpinda-han?
Dita mengalami perpindahan karena berpindah arah barat ke selatan Perpindahan = 62 + 82
= 36+64 = √ 00 = 10 meter
1
1
1
3
3. Cirri GLBB dipercepat- Lintasan berupa garis lurus- Kecepatan berkurang secara beraturan - Percepatan tetap (a<0)- Persamaannya adalah = ; < 0
= 2; < 0
111
11
5
4. Sama, kelajuan adalah jarak dibagi waktu sehingga jika selang waktu sama, jaraknya akan sama
2 2
5.Benda
Jarak( Meter )
Waktu(Sekon)
Kelajuan(m/s)
Kelajuan(km/jam)
1 100 10 10 0.0272 200 10 20 0,053 80 20 4 0,014 600 30 20 725 60 2 30 108
22
22
2
10
6. Diketahui : Vo = 60 km/jam = 16,67 m/sa = -8 m/s2
ditanya : s … ?2 = 2
1
15
6
8
Perpindahan ?
128
= 2 − 2
= 0 − 6,67 2
− −8 2
= − 77,78− 6 2
s = 17,36 m
3
7. Diketahui :
1 = 301 = 3
= 30 = 0
2 = Ditanya : s…. ?
Jawab : Untuk grafik 1
1 = 1 × 1 = 30 km/jam x 3 jam = 90 km
Untuk grafik 2 vt = vo + at0 = 30 + a.2a = 15km/jam2
sehingga
2 = . .s2 = 30.2 + 0,5.(-15).2 = 30 km
Maka jarak total yang ditempuh mobil adalah Stotal keseluruhan S = s1 + s2
S = 90 + 30S = 120 km
Keterangan A = GLBB = GLBB
1
1
2
2
2
2
10
129
8. Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 30 35 40 45 50
a. gerak lurus berubah beraturan
b. Menurut tabel pertambahannya adalah 5 m/s
c. = ,
= 2 12 = 2,5 m/s2
1
4
2
3
10
t
a
0
130
Lampiran 21
KISI – KISI SOAL POSTTEST
Kelas : VII
Semester : 2 (genap)
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Standar Kompetensi : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
No. Kompetensi Dasar Materi IndikatorJenjang Soal / Nomor Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Menganalisis data
percobaan gerak
lurus beraturan dan
gerak lurus berubah
beraturan serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-
hari
Gerak - Siswa dapat menjelaskan gerak dan perpindahannya
- Siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan jarak
- Siswa dapat menjelaskan pengertian kelajuan
- Siswa dapat membedakan kelajuan dan kecepatan
- Menyelidiki GLBB dipercepat dan diperlambat beraturan
- Menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari
1
4
2
5
3
7
8
6
131
Lampiran 22
KISI-KISI SOAL POSTTEST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
No Aspek Penilaian Indikator Nomor Soal
Kriteria Penskoran
1. Mengukur Menghitung objek dengan satuan tertentu
1 4 : dapat menghitung > 5 besaran dengan benar dan satuan benar3 : dapat menghitung 5 besaran dengan benar dan satuan benar.2 : dapat menghitung < 5 besaran dengan benar dan satuan benar1 : tidak menghitung besaran dan satuan
2. Menghipotesis Memberikan dugaan sementara
5 4 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep dan jawabannya benar3 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep tetapi jawabannya salah2 : dapat memberikan hipotesis tetapi tidak sesuai dan jawabannya salah1 : tidak memeberikan hipotesis dan jawabannya salah
3. Membuat kesimpulan
Kemampuan menarik kesimpulan
6 4 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif dengan benar3 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif tetapi salah2 : dapat menjelaskan alasan tetapi tidak menjelaskan gerak relative1 : tidak menjelaskan alasan dan tidak menjelaskan gerak relatif
8 4 : dapat menghitung dan dapat memberikan 3 penjelasan dengan benar3 : dapat menghitung dan dapat memberikan 2 penjelasan dengan benar2 : dapat menghitung dan dapat memberikan 1 penjelasan dengan benar1 : tidak dapat menghitung dan tidak dapat memberikan penjelasan dengan benar
4. Mengasumsi Kemampuan menentukan alasan dari suatu jawaban
4 4 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan besarnya3 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan dapat mencari
besarnya tetapi hanya salah satu2 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan tetapi tidak menjawab
dengan sesuai 1 : tidak dapat mengasumsikan dan tidak menjawab dengan benar
132
5. Menginterpretasidata Menafsirkan dan menerangkan data pada tabel, grafik atau diagram
2 4 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik dengan benar3 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik tetapi salah2 : dapat menjawab pertanyaan tetapi tidak menggambar grafik1 : tidak dapat menjawab pertanyaan dan tidak dapat menggambar grafik
6. Mengevaluasi Mengambil keputusan atau menyatakan pendapat
3 4 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan dapat menghitung dengan benar 3 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan menghitung tetapi salah2 : dapat memasukan nilai sesuai rumus tetapi tidak menghitung1 : tidak memasukan nilai dan tidak menghitung
7. Mengklasifikasi Menyebutkan dan menggolongkan sesuatu dalam kelompoknya
7 4 : dapat mengklasifikasikan lebih dari 3 ciri GLBB diperlambat3 : dapat mengklasifikasikan 3 ciri GLBB diperlambat2 : dapat mengklasifikasikan kurang dari 3 ciri GLBB diperlambat1 : tidak dapat memberikan contoh GLBB
133
Lampiran 23
SOAL POSTTES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Jawablah pertanyaan dengan benar dan segera kumpulkan jika waktu sudah habis !
Waktu mengerjakan 40 menit
1. Lengkapilah tabel dibawah ini !
BendaJarak
( Meter )
Waktu
(Sekon)
Kelajuan
(m/s)
Kelajuan
(km/jam)
1 100 … 10 …
2 … 10 20 …
3 80 20 … …
4 … 30 … 72
5 60 … … 108
2. Tabel dibawah ini menunjukan gerak suatu benda dengan kelajuan yang bertambah.
Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16
Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 … … … … …
a. Lengkapilah tabel diatas, kemudian lukisklah grafik kelajuan benda terhadap waktu.
Dari grafik tersebut apa yang dapat kamu katakan tentang jenis gerak yang
ditempuh benda ?
b. Berapakah pertambahan kelajuan benda tersebut setiap 2 sekon ?
c. Hitung percepatan benda dari detik ke-2 hingga detik ke-6 ?
3. Sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan 60 km/jam. Karena ada
rintangan, sopir menginjak rem sehingga mobil mendapat perlambatan (percepatan
yang bersifat negatif) 8 m/s2 . Berapa jarak yang masih ditempuh mobil setelah
pengereman dilakukan ?
4. Jika Dita berjalan 8 meter ke barat kemudian 6 meter ke selatan. Apakah Dita
mengalami perpindahan ? jelaskan !
5. Kereta api bergerak pada lintasan yang lurus sehingga dikatakan kereta mengalami
gerak lurus. Jika masinis menjalankan kereta api dengan kelajuan tetap, apakah dalam
selang waktu yang sama. Jarak yang ditempuh juga sama ?
134
6. Husein berjalan dari rumah ke warung untuk membeli gula, kemudian setelah selesai
dia kembali kerumahnya. Maka, dari pernyataan tersebut apakah Husein dapat
dikatakan bergerak (berpindah) ? sebutkan alasannya !
7. Ketika kita menuruni jalan menurun tanpa dikayuh, maka gerak sepeda kita semakin
cepat. Dari pernyataan tersebut sebutkan ciri-ciri GLBB dipercepat !
8. Mobil bergerak secara GLBB dilukiskan pada grafik v – t seperti pada gambar
dibawah.
Tentukan nama gerak mobil pada saat di posisi A dan B dan hitung berapa jarak total
yang ditempuh oleh mobil itu ?
30
20
10
0 54321
v (km/jam)
t (jam)
A
B
135
Lampiran 24
RUBRIK PENILAIAN SOAL POSTTEST
No Kunci JawabanSkor
Skor
Total
1.Benda
Jarak( Meter )
Waktu(Sekon)
Kelajuan(m/s)
Kelajuan(km/jam)
1 100 10 10 0.0272 200 10 20 0,053 80 20 4 0,014 600 30 20 725 60 2 30 108
22
22
2
10
2.Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 30 35 40 45 50
a. gerak lurus berubah beraturan
b. Menurut tabel pertambahannya adalah 5 m/s
c. = ,
= 2 12 = 2,5 m/s2
1
4
2
33. Diketahui :
Vo = 60 km/jam = 16,67 m/sa = -8 m/s2
ditanya : s … ?2 = 2 = 2 − 2
= 0 − 6,67 2
− −8 2
1
1
3
5
t
a
0
136
= − 77,78− 6 2
s = 17,36 m4.
diketahui:ditanya: apakah ditamengalami perpinda-han?
Dita mengalami perpindahan karena berpindah arah barat ke selatan Perpindahan = 62 + 82
= 36+64 = √ 00 = 10 meter
1
1
1
3
5. Sama, kelajuan adalah jarak dibagi waktu sehingga jika selang waktu sama, jaraknya akan sama
2 2
6. Husein tidak dapat dikatakan bergerak karena dia kembali ke posisi awal . Hal ini terjadi karena gerak bergantung pada titik acuan dan gerak bersifat relative
22
7. Cirri GLBB dipercepat- Lintasan berupa garis lurus- Kecepatan berkurang secara beraturan - Percepatan tetap (a<0)- Persamaannya adalah = ; < 0
= 2; < 0
111
11
5
8. Diketahui :
1 = 301 = 3
= 30 = 0
2 = Ditanya : s…. ?
Jawab : Untuk grafik 1
1 = 1 × 1 = 30 km/jam x 3 jam = 90 kmUntuk grafik 2 vt = vo + at0 = 30 + a.2a = 15km/jam2
1
1
2
210
6
8
Perpindahan ?
137
2 = . .s2 = 30.2 + 0,5.(-15).2 = 30 km
Maka jarak total yang ditempuh mobil adalah Stotal keseluruhan S = s1 + s2
S = 90 + 30S = 120 km
Keterangan A = GLBB = GLBB
2
2
138
Lampiran 25
KELOMPOK PRAKTIKUM FISIKA
Kelompok 6 Kelompok 4 Kelompok 1
R-22 R-14 R-03
R-31 R-17 R-26
R-30 R-23 R-29
R-11 R-15 R-16
R-18 R-32 R-04
R-05 R-34 R-24
Kelompok 2 Kelompok 5 Kelompok 3
R-07 R-12 R-21
R-02 R-08 R-09
R-06 R-13 R-10
R-28 R-25 R-33
R-27 R-19 R-01
R-20
139
Lampiran 26
Hasil Analisis Uji Coba Soal
No KODE
No Soal
Y1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Y2
Skor Total
2 3 2 3 10 5 5 5 10 5 10 5 10 5 5
1 UC-21 2 3 2 2 5 5 5 5 10 5 10 4 9 3 5 75 5625
2 UC-23 2 3 2 2 9 5 5 5 10 5 9 2 6 1 3 69 4761
3 UC-09 2 2 2 3 10 5 5 1 10 3 10 4 5 1 5 68 4624
4 UC-32 2 2 2 2 5 5 5 3 10 1 10 3 8 5 3 66 4356
5 UC-19 2 1 2 2 7 5 5 5 10 5 3 3 3 1 1 55 3025
6 UC-08 2 1 2 3 10 2 5 4 10 5 1 4 7 1 1 58 3364
7 UC-01 2 3 2 3 10 2 3 3 10 3 1 1 8 1 1 53 2809
8 UC-02 2 3 2 2 7 3 5 5 10 3 1 2 6 1 1 53 2809
9 UC-27 2 1 2 3 4 1 5 4 10 3 3 2 7 2 1 50 2500
10 UC-20 2 3 2 3 4 2 5 3 6 3 5 3 5 1 5 52 2704
11 UC-29 2 1 2 3 7 5 5 3 10 3 3 3 2 0 5 54 2916
12 UC-26 2 2 2 2 8 3 5 4 6 3 8 2 5 0 5 57 3249
13 UC-24 2 2 2 2 8 1 5 1 6 3 10 2 2 0 2 48 2304
14 UC-30 2 3 2 2 8 0 5 5 10 5 0 2 3 0 1 48 2304
15 UC-14 2 1 1 2 9 1 2 5 10 5 0 2 1 1 3 45 2025
16 UC-16 2 0 1 2 10 1 5 5 10 4 0 1 2 1 1 45 2025
17 UC-13 1 1 2 3 3 3 5 2 8 3 5 1 1 1 4 43 1849
18 UC-05 1 2 2 2 5 1 5 5 6 5 1 0 2 1 1 39 1521
19 UC-10 1 2 1 2 4 1 5 1 4 5 1 4 1 1 0 33 1089
20 UC-11 1 2 1 2 3 1 1 5 10 5 3 1 2 1 0 38 1444
21 UC-12 1 1 1 2 10 1 1 5 4 2 1 1 1 1 0 32 1024
140
22 UC-28 1 1 0 3 8 0 5 5 6 1 2 1 1 0 1 35 1225
23 UC-06 1 1 0 3 6 0 1 1 3 1 1 1 1 1 1 22 484
24 UC-18 1 0 0 3 10 0 1 2 6 1 1 4 1 1 1 32 1024
25 UC-03 0 0 0 2 7 0 5 5 5 0 1 1 1 1 1 29 841
26 UC-25 0 2 0 2 5 0 5 3 6 3 3 2 1 0 2 34 1156
27 UC-22 0 0 2 2 5 0 5 2 6 0 1 2 1 1 4 31 961
28 UC-31 0 3 2 2 7 0 1 5 6 0 0 1 1 1 1 30 900
29 UC-15 0 0 2 3 8 0 1 1 2 0 0 3 1 1 2 24 576
30 UC-07 0 1 2 2 8 0 2 2 3 0 1 1 1 1 1 25 625
31 UC-04 0 2 2 2 6 0 5 5 2 0 1 1 1 1 1 29 841
32 UC-17 0 0 2 3 6 0 1 1 4 0 0 4 1 1 1 24 576
TK
rata2 skor 1,25 1,53 1,531 2,375 6,94 1,66 3,875 3,47 7,156 2,656 3 2,125 3,031,031
3 2
TK 0,625 0,51 0,766 0,792 0,69 0,33 0,775 0,69 0,716 0,531 0,3 0,425 0,30,206
3 0,4
kriteriasedang
sedang
mudah
Mudah
mudah
sedang
mudah
sedang
mudah
sedang sukar
sedang sukar sukar
sedang
ΣX 40 49 49 76 222 53 124 111 229 85 96 68 97 33 64 8993616
3
ΣX2 72 109 93 188 1690 197 574 465 1887 339 656 188 507 61 212
ΣXY 2066 2383 2295 3307 9807 3050 5856 50281101
0 4235 5321 3164 5225 1584 3205
rxy 0,840 0,517 0,456-
0,038 0,123 0,867 0,567 0,255 0,795 0,608 0,725 0,368 0,836 0,341 0,553k = 15
rtabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349Ssb
2
=51,96
Kriteria Valid Valid ValidTidak Valid
Tidak Valid
Valid ValidTidak Valid
Valid Valid Valid Valid ValidTidak Valid
Valid st2
=214,0
5
sb2 0,710 1,096 0,580 0,242 4,835 3,523 3,016 2,580 8,007 3,652
11,871 1,403 6,870 0,870 2,710
r11
=0,81
DBmean A 2 1,938 1,875 2,375 7,563 2,875
4,6875 3,813 9,25
3,6875 4,625 2,5 4,938
1,1875 2,688
mean B 0,5 1,1251,187
5 2,375 6,313 0,4383,062
5 3,1255,062
5 1,625 1,375 1,75 1,125 0,875 1,313
141
DP 0,75 0,2710,343
8 0 0,125 0,488 0,325 0,1380,418
80,412
5 0,325 0,15 0,3810,062
5 0,275
Keterangan
baik sekali
cukup
cukup
Jelek jelek baikcukup
jelek baik baikcukup
jelekcukup
jelekcukup
142
Lampiran 27
Hasil Pretest Aspek Berpikir Kritis
NO Kode Responden
Nomor Soal
Skor Total
Nilai kriteriamenarik kesimpulan
mengasumsi mengklasifikasi menghipotesis mengukur mengevaluasi menarik kesimpulan
Menginterpretasidata
2 3 5 2 10 5 10 10
1 R-01 1 1 0 2 8 2 2 3 19 44 kurang kritis
2 R-02 2 2 2 2 10 2 2 3 25 55 kritis
3 R-03 1 1 1 2 10 1 2 5 23 51 kurang kritis
4 R-04 1 1 2 2 8 3 3 3 23 52 kritis
5 R-05 1 2 1 2 10 2 2 3 23 51 kurang kritis
6 R-06 2 3 1 2 10 3 2 1 24 53 kritis
7 R-07 1 3 1 2 10 3 2 2 24 53 kritis
8 R-08 1 1 1 2 10 2 1 3 21 48 kurang kritis
9 R-09 2 1 1 2 10 3 2 4 25 55 kritis
10 R-10 1 3 1 1 8 1 2 1 18 42 kurang kritis
11 R-11 2 1 2 2 10 1 1 2 21 47 kurang kritis
12 R-12 2 1 5 2 10 2 1 1 24 53 kritis
13 R-13 1 2 1 2 8 1 1 1 17 40 kurang kritis
14 R-14 1 2 2 1 8 1 1 2 18 41 kurang kritis
15 R-15 2 3 2 2 10 1 2 3 25 55 kritis
16 R-16 2 2 2 1 10 1 1 1 20 46 kurang kritis
17 R-17 1 3 1 1 8 1 2 1 18 42 kurang kritis
18 R-18 2 3 1 2 10 2 2 5 27 59 kritis
19 R-19 1 1 0 2 10 2 2 4 22 50 kurang kritis
20 R-20 1 1 0 2 4 1 0 1 10 25 sangat kurang kritis
21 R-21 2 3 2 2 10 5 2 7 33 72 kritis
143
22 R-22 1 2 1 2 10 2 2 5 25 55 kritis
23 R-23 2 3 2 0 10 2 2 2 23 51 kurang kritis
24 R-24 1 2 2 2 8 3 2 2 22 49 kurang kritis
25 R-25 1 1 2 1 10 2 2 2 21 48 kurang kritis
26 R-26 2 1 0 2 8 1 1 1 16 38 kurang kritis
27 R-27 2 1 1 2 10 1 1 3 21 48 kurang kritis
28 R-28 2 3 1 2 10 1 1 2 22 49 kurang kritis
29 R-29 2 1 1 1 10 1 1 1 18 42 kurang kritis
30 R-30 2 1 1 2 6 1 1 1 15 35 kurang kritis
31 R-31 2 2 1 2 10 1 1 1 20 46 kurang kritis
32 R-32 2 2 1 1 10 1 1 5 23 51 kurang kritis
33 R-33 1 1 0 2 8 1 1 1 15 36 kurang kritis
34 R-34 2 1 2 2 8 2 2 2 21 47 kurang kritis
Skor Terendah 1 1 0 0 4 1 0 1
21 47,91 Kurang KritisSkor Tertinggi 2 3 5 2 10 5 3 7
Jumlah 52 61 44 59 310 59 53 84
Kriteria
0 % < x ≤ 25 % : kategori sangat kurang kritis
26 % < x ≤ 50 % : kategori kurang kritis
51 % < x ≤ 75 % : kategori kritis
76 % < x ≤ 100 % : kategori sangat kritis
144
Lampiran 28
Hasil Posttest Aspek Berpikir Kritis
NO
Kode Responde
n
Nomor Soal Skor Total
Nilai kriteriamengukur Menginterpretasidata
mengevaluasi
mengasumsi
menghipotesis
menarik kesimpula
n
mengklasifikasi
menarik kesimpulan
10 10 5 3 2 2 5 101 R-01 10 4 3 1 2 2 2 4 28 62 kritis
2 R-02 6 5 4 3 2 1 2 3 26 57 kritis
3 R-03 10 10 1 3 1 2 3 4 34 74 kritis
4 R-04 10 5 2 3 2 2 0 2 26 58 kritis
5 R-05 10 5 3 1 2 1 2 3 27 60 kritis
6 R-06 6 4 5 3 2 1 5 5 31 68 kritis
7 R-07 8 7 5 3 2 0 5 5 35 76 kritis
8 R-08 10 7 5 3 2 1 2 5 35 76 kritis
9 R-09 10 5 5 2 2 2 5 5 36 78 sangat kritis
10 R-10 10 3 4 1 2 2 2 7 31 68 kritis
11 R-11 10 7 5 3 2 1 2 5 35 76 kritis
12 R-12 10 5 4 3 2 2 3 5 34 73 kritis
13 R-13 10 8 2 2 1 2 3 5 33 72 kritis
14 R-14 10 7 1 3 2 2 3 1 29 64 kritis
15 R-15 10 5 5 3 2 2 3 5 35 76 kritis
16 R-16 8 5 1 2 2 2 2 8 30 65 kritis
17 R-17 4 2 2 3 2 2 3 2 20 46 kurang kritis
18 R-18 10 8 1 2 2 2 3 8 36 78 sangat kritis
19 R-19 10 8 2 2 2 2 1 8 35 76 kritis
20 R-20 10 7 3 3 2 2 1 0 28 62 kritis
21 R-21 10 7 3 2 2 2 3 3 32 70 kritis
145
22 R-22 10 8 5 1 2 2 2 4 34 73 kritis
23 R-23 8 7 2 2 2 2 3 4 30 66 kritis
24 R-24 10 6 3 1 2 2 2 2 28 62 kritis
25 R-25 10 7 5 1 2 2 2 10 39 84 sangat kritis
26 R-26 10 7 2 3 2 2 3 3 32 70 kritis
27 R-27 10 4 3 1 2 2 2 4 28 62 kritis
28 R-28 5 8 2 2 1 2 1 2 30 66 kritis
29 R-29 10 10 3 3 2 3 4 10 45 96 sangat kritis
30 R-30 10 5 2 1 2 2 2 2 26 58 kritis
31 R-31 10 7 5 3 2 3 3 3 36 78 sangat kritis
32 R-32 10 7 4 3 2 2 3 8 39 84 sangat kritis
33 R-33 10 8 3 1 2 2 2 3 31 68 kritis
34 R-34 10 5 2 1 2 2 1 2 25 56 kritis
Skor Terendah 4 2 1 1 1 0 0 031,676470
669,352
9KritisSkor Tertinggi 10 10 5 3 2 3 5 10
Jumlah 315 213 107 74 65 63 85 150
Kriteria
0 % < x ≤ 25 % : kategori sangat kurang kritis
26 % < x ≤ 50 % : kategori kurang kritis
51 % < x ≤ 75 % : kategori kritis
76 % < x ≤ 100 % : kategori sangat kritis
Lampiran 29
UJI NORMALITAS
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika χ2 < χ2tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal =
Nilai minimal =
Rentang =
Banyak kelas =
Kelas IntervalBatas Kelas
25 - 34 24,5
35 - 44 34,5
45 - 54 44,5
55 - 64 54,5
65 - 74 64,5
75 - 84 74,5
84,5
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel =
1,2656
Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS PRETEST KELAS VIIE
Data berdistribusi normal
Data tidak berdistribusi normal
72 Panjang Kelas =
25 Rata-rata =
47 s =
6 n =
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z Ei
-2,86 0,4979 0,0467 1,5879
-1,66 0,4512 0,2777 9,4408
-0,45 0,1735 0,4491 15,2689
0,76 0,2756 0,1997 6,7896
1,96 0,4752 0,0240 0,8158
3,17 0,4992 0,0008 0,0256
4,38 0,5000
χ²
3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81
1,2656 7,81
Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, data tersebut berdistribusi normal
146
7,76
48,23
8,29
34
Oi(Oi-Ei)²
Ei
1 0,218
9 0,021
15,2689 18 0,489
5 0,472
1 0,042
0 0,026
= 1,2657
7,81
Lampiran 30
UJI NORMALITAS
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika χ2 < χ2tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal =
Nilai minimal =
Rentang =
Banyak kelas =
Kelas IntervalBatas Kelas
46 - 54 45,5
55 - 63 54,5
64 - 72 63,5
73 - 81 72,5
82 - 90 81,5
91 - 99 90,5
99,5
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel =
2,7002
Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS VII E
Data berdistribusi normal
Data tidak berdistribusi normal
96 Panjang Kelas =
46 Rata-rata =
50 s =
6 n =
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z Ei
-2,49 0,4936 0,0543 1,8449
-1,55 0,4393 0,2101 7,1423
-0,61 0,2292 0,3578 12,1641
0,33 0,1285 0,2688 9,1389
1,27 0,3973 0,0889 3,0243
2,20 0,4863 0,0129 0,4385
3,14 0,4992
χ²
3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81
2,7002 7,81
Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, data tersebut berdistribusi normal
147
8,259
69,35
9,59
34
Oi(Oi-Ei)²
Ei
1 0,387
9 0,483
10 0,385
11 0,379
2 0,347
1 0,719
= 2,7002
7,81
Lampiran 31
HASIL REKAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
No KodeNilai
Pre Test
Pos Test
1 R-01 44 622 R-02 55 573 R-03 51 744 R-04 52 585 R-05 51 606 R-06 53 687 R-07 53 768 R-08 48 769 R-09 55 78
10 R-10 42 6811 R-11 47 7612 R-12 53 7313 R-13 40 7214 R-14 41 6415 R-15 55 7616 R-16 46 6517 R-17 42 4618 R-18 59 7819 R-19 50 7620 R-20 25 6221 R-21 72 7022 R-22 55 7323 R-23 51 6624 R-24 49 6225 R-25 48 8426 R-26 38 7027 R-27 48 6228 R-28 49 6629 R-29 42 9630 R-30 35 5831 R-31 46 7832 R-32 51 8433 R-33 36 6834 R-34 47 56RATA-RATA 48 69
s² 67,1132 95,5686s 8,19226 9,77592n 34 34
HASIL REKAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PRETEST DENGAN POSTTES
Pretest Posttest
kurang kritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskritis sangat kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis kurang kritiskritis sangat kritiskurang kritis kritissangat kurang kritis kritiskritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis sangat kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis sangat kritiskurang kritis kritiskurang kritis sangat kritiskurang kritis sangat kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritis
148
POSTTEST
Lampiran 32
Uji Gain untuk Mengetahui Taraf SignifikanPerkembangan Berpikir Kritis
RATA
PRETEST
POSTTEST
N-Gain
Kriteria uji <g>
Kelas Eksperimen
g
g
Uji Gain untuk Mengetahui Taraf Signifikansi Perkembangan Berpikir Kritis
RATA-RATAKelas
Eksperimen
PRETEST 48
POSTTEST 69
Gain 0,41
Kriteria uji <g> : g > 0,7 (tinggi)
: 0,3 < g < 0,7 (sedang)
: g < 0,3 (rendah)
Kelas Eksperimen
=
= 21,44 52,09
= 0,41 (sedang)
S
SS
pre
prepost
%100
149
150
Lampiran 33
REKAP HASIL OBSERVASI KARAKTER SISWA PERTEMUAN KE-1
No Kode
Karakter
Skor Total
Nilai Total
KetDisiplinRasa Ingin
TahuKomunikatif
A B C D E F G H I
1 R-01 5 3 3 3 3 5 3 5 1 31 69 mulai berkembang
2 R-02 5 3 1 1 3 5 1 5 3 27 60 mulai terlihat
3 R-03 5 3 1 3 3 5 3 5 3 31 69 mulai berkembang
4 R-04 5 3 1 3 3 1 1 3 1 21 47 mulai terlihat
5 R-05 5 3 3 3 3 3 1 5 3 29 64 mulai berkembang
6 R-06 5 3 1 5 3 5 3 5 3 33 73 mulai berkembang
7 R-07 5 3 1 1 5 5 3 5 3 31 69 mulai berkembang
8 R-08 5 5 3 3 5 1 3 1 5 31 69 mulai berkembang
9 R-09 5 1 1 1 3 1 5 5 1 23 51 mulai terlihat
10 R-10 5 3 1 3 1 1 5 3 1 23 51 mulai terlihat
11 R-11 5 3 1 3 3 1 3 5 5 29 64 mulai berkembang
12 R-12 5 5 3 3 5 1 3 1 5 31 69 mulai berkembang
13 R-13 5 5 3 3 1 3 1 3 5 29 64 mulai berkembang
14 R-14 5 5 1 2 5 1 3 3 5 30 67 mulai berkembang
15 R-15 5 5 1 1 3 1 5 5 3 29 64 mulai berkembang
16 R-16 5 3 1 3 1 1 1 5 5 25 56 mulai terlihat
17 R-17 5 5 1 1 1 5 5 5 3 31 69 mulai berkembang
18 R-18 5 3 5 1 3 1 2 5 5 30 67 mulai berkembang
19 R-19 5 1 3 3 3 5 1 5 3 29 64 mulai berkembang
20 R-20 5 1 3 5 3 3 3 3 3 29 64 mulai berkembang
21 R-21 5 3 5 5 1 1 5 5 1 31 69 mulai berkembang
22 R-22 5 3 3 3 5 5 1 1 3 29 64 mulai berkembang
23 R-23 5 5 1 3 1 1 3 5 3 27 60 mulai terlihat
24 R-24 3 1 3 1 1 3 1 3 3 19 42 mulai terlihat
25 R-25 5 5 3 1 1 3 3 5 5 31 69 mulai berkembang
26 R-26 5 3 3 3 1 1 3 5 3 27 60 mulai terlihat
27 R-27 5 5 1 5 1 3 3 3 3 29 64 mulai berkembang
28 R-28 5 3 1 1 5 1 1 5 3 25 56 mulai terlihat
29 R-29 5 1 1 1 1 1 5 3 5 23 51 mulai terlihat
30 R-30 5 3 1 1 1 1 1 1 5 19 42 mulai terlihat
31 R-31 5 3 1 3 3 5 3 3 1 27 60 mulai terlihat
32 R-32 5 5 1 3 3 3 3 5 3 31 69 mulai berkembang
33 R-33 5 1 3 1 3 1 1 3 3 21 47 mulai terlihat
34 R-34 5 5 1 3 3 3 3 3 3 29 64 mulai berkembang
jumlah 168 112 66 85 90 86 91 132 110 940 2089
rata-rata 27,65 61,4
151
Lampiran 34
REKAP HASIL OBSERVASI KARAKTER SISWA PERTEMUAN KE-2
No Kode
Karakter
Skor Total
Nilai Total
KetDisiplinRasa Ingin Tahu
Komunikatif
A B C D E F G H I
1 R-01 5 3 3 5 3 5 3 1 5 33 73 mulai berkembang
2 R-02 3 5 3 3 1 3 3 5 5 31 69 mulai berkembang
3 R-03 3 5 1 5 3 5 5 5 3 35 78 mulai berkembang
4 R-04 5 3 3 3 1 5 5 5 3 33 73 mulai berkembang
5 R-05 5 3 3 3 1 5 5 3 3 31 69 mulai berkembang
6 R-06 5 5 3 3 3 3 5 3 5 35 78 mulai berkembang
7 R-07 5 5 3 1 1 3 5 5 5 33 73 mulai berkembang
8 R-08 3 3 5 3 3 5 3 3 5 33 73 mulai berkembang
9 R-09 5 3 5 3 1 5 3 5 5 35 78 mulai berkembang
10 R-10 3 3 1 3 3 5 3 5 3 29 64 mulai berkembang
11 R-11 5 1 3 3 3 5 3 5 5 33 73 mulai berkembang
12 R-12 3 5 5 1 1 5 3 3 5 31 69 mulai berkembang
13 R-13 5 3 5 3 3 5 3 3 3 33 73 mulai berkembang
14 R-14 3 5 3 5 3 1 3 5 5 33 73 mulai berkembang
15 R-15 5 5 1 3 3 5 3 5 5 35 78 mulai berkembang
16 R-16 3 5 3 3 5 3 5 3 5 35 78 mulai berkembang
17 R-17 3 3 1 3 3 5 3 5 5 31 69 mulai berkembang
18 R-18 5 3 5 3 3 5 3 5 3 35 78 mulai berkembang
19 R-19 5 5 5 3 1 3 3 5 3 33 73 mulai berkembang
20 R-20 3 5 3 1 3 3 3 5 5 31 69 mulai berkembang
21 R-21 5 3 5 3 3 5 3 1 5 33 73 mulai berkembang
22 R-22 5 5 3 1 5 5 5 1 3 33 73 mulai berkembang
23 R-23 5 5 1 1 5 1 5 3 5 31 69 mulai berkembang
24 R-24 3 3 3 3 1 3 1 3 3 23 51 mulai terlihat
25 R-25 5 5 5 1 3 5 3 5 3 35 78 mulai berkembang
26 R-26 3 5 3 3 1 3 5 5 3 31 69 mulai berkembang
27 R-27 5 3 3 1 5 3 3 5 5 33 73 mulai berkembang
28 R-28 3 1 3 1 3 3 5 5 5 29 64 mulai berkembang
29 R-29 3 1 3 5 5 1 5 5 5 33 73 mulai berkembang
30 R-30 5 3 5 3 1 1 3 3 3 27 60 mulai terlihat
31 R-31 3 3 1 3 3 3 5 5 3 29 64 mulai berkembang
32 R-32 1 3 3 1 3 3 3 5 5 27 60 mulai terlihat
33 R-33 1 3 5 1 3 5 1 5 5 29 64 mulai berkembang
34 R-34 5 3 5 3 1 1 3 5 5 31 69 mulai berkembang
jumlah 134 124 112 90 90 126 122 140 144 1082 2404
rata-rata 31,824 70,72
152
Lampiran 35
REKAP HASIL OBSERVASI KARAKTER SISWA PERTEMUAN KE-3
No Kode
Karakter
Skor Total
Nilai Total
KetDisiplinRasa Ingin
TahuKomunikatif
A B C D E F G H I
1 R-01 5 5 3 3 3 3 5 3 5 35 78 mulai berkembang
2 R-02 5 1 5 3 3 3 3 5 5 33 73 mulai berkembang
3 R-03 5 3 5 3 5 3 5 3 5 37 82 membudaya
4 R-04 5 5 3 1 3 3 5 5 5 35 78 mulai berkembang
5 R-05 3 3 5 3 3 3 3 5 5 33 73 mulai berkembang
6 R-06 5 5 3 5 5 5 5 3 3 39 87 membudaya
7 R-07 5 5 3 3 5 3 5 5 3 37 82 membudaya
8 R-08 5 5 5 3 5 3 5 3 5 39 87 membudaya
9 R-09 5 3 5 5 3 5 5 5 3 39 87 membudaya
10 R-10 5 1 5 1 3 5 5 5 5 35 78 mulai berkembang
11 R-11 5 3 5 5 5 3 3 5 3 37 82 membudaya
12 R-12 5 5 3 5 3 5 1 5 3 35 78 mulai berkembang
13 R-13 5 5 5 5 5 3 1 5 3 37 82 membudaya
14 R-14 5 5 3 3 3 3 5 5 3 35 78 mulai berkembang
15 R-15 5 5 5 5 5 5 3 1 3 37 82 membudaya
16 R-16 5 3 3 5 3 5 5 3 3 35 78 mulai berkembang
17 R-17 5 5 3 1 1 5 5 5 3 33 73 mulai berkembang
18 R-18 5 3 5 3 5 5 3 5 5 39 87 membudaya
19 R-19 5 5 5 3 5 3 1 5 3 35 78 mulai berkembang
20 R-20 5 1 5 5 3 5 5 5 5 39 87 membudaya
21 R-21 5 5 3 5 3 5 3 3 5 37 82 membudaya
22 R-22 5 5 3 1 1 5 5 5 5 35 78 mulai berkembang
23 R-23 5 5 3 1 3 5 5 3 3 33 73 mulai berkembang
24 R-24 5 5 1 3 1 1 5 5 3 29 64 mulai berkembang
25 R-25 5 3 5 3 1 1 5 5 5 33 73 mulai berkembang
26 R-26 5 5 5 3 1 5 5 5 3 37 82 membudaya
27 R-27 5 3 1 5 5 3 3 5 5 35 78 mulai berkembang
28 R-28 5 5 1 5 5 5 5 5 3 39 87 membudaya
29 R-29 5 5 5 5 1 5 5 3 5 39 87 membudaya
30 R-30 5 3 1 1 5 5 3 5 5 33 73 mulai berkembang
31 R-31 5 5 3 1 5 3 3 5 5 35 78 mulai berkembang
32 R-32 5 5 1 1 3 5 5 5 5 35 78 mulai berkembang
33 R-33 5 5 1 1 5 3 5 5 5 35 78 mulai berkembang
34 R-34 5 5 5 5 5 5 3 3 5 41 91 membudaya
jumlah 168 140 122 110 120 134 138 148 140 1220 2711
rata-rata 35,88 79,74
153
Lampiran 36
PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN TIAP SISWAPERTEMUAN 1-2
NO. KODE SISWA
Pertemuan PertemuanJumlah
Rata-gain Keterangan
1 2 rata
1 R-01 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH
2 R-02 60 73 133,33 66,67 0,33 SEDANG
3 R-03 60 60 120,00 60,00 0,00 RENDAH
4 R-04 60 73 133,33 66,67 0,33 SEDANG
5 R-05 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH
6 R-06 60 87 146,67 73,33 0,67 SEDANG
7 R-07 60 87 146,67 73,33 0,67 SEDANG
8 R-08 87 73 160,00 80,00 -1,00 RENDAH
9 R-09 47 87 133,33 66,67 0,75 TINGGI
10 R-10 60 47 106,67 53,33 -0,33 RENDAH
11 R-11 60 60 120,00 60,00 0,00 RENDAH
12 R-12 87 87 173,33 86,67 0,00 RENDAH
13 R-13 87 87 173,33 86,67 0,00 RENDAH
14 R-14 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH
15 R-15 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH
16 R-16 60 73 133,33 66,67 0,33 SEDANG
17 R-17 73 47 120,00 60,00 -1,00 RENDAH
18 R-18 87 87 173,33 86,67 0,00 RENDAH
19 R-19 60 100 160,00 80,00 1,00 TINGGI
20 R-20 60 73 133,33 66,67 0,33 SEDANG
21 R-21 87 87 173,33 86,67 0,00 RENDAH
22 R-22 73 87 160,00 80,00 0,50 SEDANG
23 R-23 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH
24 R-24 47 60 106,67 53,33 0,25 RENDAH
25 R-25 87 100 186,67 93,33 1,00 TINGGI
26 R-26 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH
27 R-27 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH
28 R-28 60 47 106,67 53,33 -0,33 RENDAH
29 R-29 47 47 93,33 46,67 0,00 RENDAH
30 R-30 60 87 146,67 73,33 0,67 SEDANG
31 R-31 60 47 106,67 53,33 -0,33 RENDAH
32 R-32 73 47 120,00 60,00 -1,00 RENDAH
33 R-33 60 60 120,00 60,00 0,00 RENDAH
34 R-34 73 87 160,00 80,00 0,50 SEDANG
154
Lampiran 37
PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN TIAP SISWAKELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 2-3
NO.KODE SISWA
Pertemuan PertemuanJumlah
Rata-gain Keterangan
2 3 rata
1 R-01 73 87 160 80 0,50 SEDANG
2 R-02 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH
3 R-03 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG
4 R-04 73 87 160 80 0,50 SEDANG
5 R-05 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH
6 R-06 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH
7 R-07 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH
8 R-08 73 100 173,333 86,6667 0,00 RENDAH
9 R-09 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH
10 R-10 47 73 120 60 0,50 SEDANG
11 R-11 60 87 146,667 73,3333 0,00 RENDAH
12 R-12 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH
13 R-13 87 100 186,667 93,3333 0,00 RENDAH
14 R-14 73 87 160 80 0,50 SEDANG
15 R-15 73 100 173,333 86,6667 1,00 TINGGI
16 R-16 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH
17 R-17 47 87 133,333 66,6667 0,75 TINGGI
18 R-18 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH
19 R-19 100 100 200 100 0,00 RENDAH
20 R-20 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH
21 R-21 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH
22 R-22 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH
23 R-23 73 87 160 80 0,50 SEDANG
24 R-24 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG
25 R-25 100 87 186,667 93,3333 0,00 RENDAH
26 R-26 73 100 173,333 86,6667 1,00 TINGGI
27 R-27 73 60 133,333 66,6667 -0,50 RENDAH
28 R-28 47 73 120 60 0,50 SEDANG
29 R-29 47 100 146,667 73,3333 1,00 TINGGI
30 R-30 87 60 146,667 73,3333 -2,00 RENDAH
31 R-31 47 87 133,333 66,6667 0,75 TINGGI
32 R-32 47 73 120 60 0,50 SEDANG
33 R-33 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG
34 R-34 87 100 186,667 93,3333 1,00 TINGGI
155
Lampiran 38
PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN TIAP SISWAKELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 1-3
NO.KODE SISWA
Pertemuan PertemuanJumlah
Rata-gain Keterangan
1 3 rata1 R-01 73 87 160 80 0,50 SEDANG2 R-02 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG3 R-03 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG4 R-04 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG5 R-05 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH6 R-06 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG7 R-07 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG8 R-08 87 100 186,667 93,3333 1,00 TINGGI9 R-09 47 87 133,333 66,6667 0,75 TINGGI
10 R-10 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG11 R-11 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG12 R-12 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH13 R-13 87 100 186,667 93,3333 1,00 TINGGI14 R-14 73 87 160 80 0,50 SEDANG15 R-15 73 100 173,333 86,6667 1,00 TINGGI16 R-16 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG17 R-17 73 87 160 80 0,50 SEDANG18 R-18 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH19 R-19 60 100 160 80 1,00 TINGGI20 R-20 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG21 R-21 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH22 R-22 73 87 160 80 0,50 SEDANG23 R-23 73 87 160 80 0,50 SEDANG24 R-24 47 73 120 60 0,50 SEDANG25 R-25 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH26 R-26 73 100 173,333 86,6667 1,00 TINGGI
27 R-27 73 60 133,333 66,6667-
0,50 RENDAH28 R-28 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG29 R-29 47 100 146,667 73,3333 1,00 TINGGI30 R-30 60 60 120 60 0,00 RENDAH31 R-31 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG32 R-32 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH33 R-33 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG34 R-34 73 100 173,333 86,6667 1,00 TINGGI
156
Lampiran 39
PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU TIAP SISWA KELAS EKSPERIMEN 1-2
NO.KODE SISWA
Pertemuan PertemuanJumlah
Rata-gain Keterangan
1 2 rata
1 R-01 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
2 R-02 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
3 R-03 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
4 R-04 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH
5 R-05 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH
6 R-06 80,00 60,00 140,00 70,00 -1,00 RENDAH
7 R-07 60,00 20,00 80,00 40,00 -1,00 RENDAH
8 R-08 80,00 60,00 140,00 70,00 -1,00 RENDAH
9 R-09 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
10 R-10 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
11 R-11 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH
12 R-12 80,00 20,00 100,00 50,00 -3,00 RENDAH
13 R-13 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
14 R-14 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG
15 R-15 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
16 R-16 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG
17 R-17 20,00 60,00 80,00 40,00 0,50 SEDANG
18 R-18 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
19 R-19 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH
20 R-20 80,00 40,00 120,00 60,00 -2,00 RENDAH
21 R-21 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH
22 R-22 80,00 60,00 140,00 70,00 -1,00 RENDAH
23 R-23 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
24 R-24 20,00 40,00 60,00 30,00 0,25 RENDAH
25 R-25 20,00 40,00 60,00 30,00 0,25 RENDAH
26 R-26 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
27 R-27 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH
28 R-28 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH
29 R-29 20,00 100,00 120,00 60,00 1,00 TINGGI
30 R-30 20,00 40,00 60,00 30,00 0,25 RENDAH
31 R-31 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH
32 R-32 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH
33 R-33 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
34 R-34 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH
157
Lampiran 40
PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU TIAP SISWA KELAS EKSPERIMEN 2-3
NO.KODE SISWA
Pertemuan PertemuanJumlah
Rata-gain Keterangan
2 3 rata
1 R-01 80,00 60,00 140,00 70,00 -1,00 RENDAH
2 R-02 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
3 R-03 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
4 R-04 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
5 R-05 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
6 R-06 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI
7 R-07 20,00 80,00 100,00 50,00 0,75 TINGGI
8 R-08 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
9 R-09 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG
10 R-10 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH
11 R-11 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI
12 R-12 20,00 80,00 100,00 50,00 0,75 TINGGI
13 R-13 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI
14 R-14 80,00 60,00 140,00 70,00 -1,00 RENDAH
15 R-15 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI
16 R-16 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
17 R-17 60,00 20,00 80,00 40,00 -1,00 RENDAH
18 R-18 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
19 R-19 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG
20 R-20 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG
21 R-21 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
22 R-22 60,00 20,00 80,00 40,00 -1,00 RENDAH
23 R-23 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH
24 R-24 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
25 R-25 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
26 R-26 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
27 R-27 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI
28 R-28 40,00 100,00 140,00 70,00 1,00 TINGGI
29 R-29 100,00 60,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
30 R-30 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
31 R-31 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH
32 R-32 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
33 R-33 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
34 R-34 40,00 100,00 140,00 70,00 1,00 TINGGI
158
Lampiran 41
PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU TIAP SISWA KELAS EKSPERIMEN 1-3
NO.KODE SISWA
Pertemuan PertemuanJumlah
Rata-gain Keterangan
1 3 rata
1 R-01 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH
2 R-02 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
3 R-03 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
4 R-04 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH
5 R-05 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH
6 R-06 80,00 100,00 180,00 90,00 1,00 TINGGI
7 R-07 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
8 R-08 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
9 R-09 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG
10 R-10 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
11 R-11 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI
12 R-12 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
13 R-13 40,00 100,00 140,00 70,00 1,00 TINGGI
14 R-14 70,00 60,00 130,00 65,00 -0,33 RENDAH
15 R-15 40,00 100,00 140,00 70,00 1,00 TINGGI
16 R-16 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG
17 R-17 20,00 20,00 40,00 20,00 0,00 RENDAH
18 R-18 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG
19 R-19 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
20 R-20 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
21 R-21 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
22 R-22 80,00 20,00 100,00 50,00 -3,00 RENDAH
23 R-23 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
24 R-24 20,00 40,00 60,00 30,00 0,25 RENDAH
25 R-25 20,00 40,00 60,00 30,00 0,25 RENDAH
26 R-26 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH
27 R-27 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI
28 R-28 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI
29 R-29 20,00 60,00 80,00 40,00 0,50 SEDANG
30 R-30 20,00 60,00 80,00 40,00 0,50 SEDANG
31 R-31 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH
32 R-32 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH
33 R-33 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG
34 R-34 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI
159
Lampiran 42
PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP SISWAKELAS EKSPERIMEN 1-2
NO.KODE SISWA
Pertemuan PertemuanJumlah
Rata-gain Keterangan
1 2 rata1 R-01 70,00 70,00 140,00 70,00 0,00 RENDAH2 R-02 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG3 R-03 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG4 R-04 30,00 90,00 120,00 60,00 0,86 TINGGI5 R-05 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG6 R-06 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH7 R-07 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG8 R-08 50,00 80,00 130,00 65,00 0,60 SEDANG9 R-09 60,00 90,00 150,00 75,00 0,75 TINGGI
10 R-10 50,00 80,00 130,00 65,00 0,60 SEDANG11 R-11 70,00 90,00 160,00 80,00 0,67 SEDANG12 R-12 50,00 80,00 130,00 65,00 0,60 SEDANG13 R-13 60,00 70,00 130,00 65,00 0,25 RENDAH14 R-14 60,00 70,00 130,00 65,00 0,25 RENDAH15 R-15 70,00 90,00 160,00 80,00 0,67 SEDANG16 R-16 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG17 R-17 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH18 R-18 65,00 80,00 145,00 72,50 0,43 SEDANG19 R-19 70,00 70,00 140,00 70,00 0,00 RENDAH20 R-20 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG21 R-21 60,00 70,00 130,00 65,00 0,25 RENDAH22 R-22 50,00 70,00 120,00 60,00 0,40 SEDANG23 R-23 60,00 70,00 130,00 65,00 0,25 RENDAH24 R-24 50,00 50,00 100,00 50,00 0,00 RENDAH25 R-25 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH26 R-26 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG27 R-27 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG28 R-28 50,00 90,00 140,00 70,00 0,80 TINGGI29 R-29 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG30 R-30 40,00 50,00 90,00 45,00 0,17 RENDAH31 R-31 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG32 R-32 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG33 R-33 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG34 R-34 60,00 70,00 130,00 65,00 0,25 RENDAH
160
Lampiran 43
PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP SISWAKELAS EKSPERIMEN 2-3
NO.KODE SISWA
Pertemuan PertemuanJumlah
Rata-gain Keterangan
1 3 rata1 R-01 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG
2 R-02 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
3 R-03 90,00 80,00 170,00 85,00 -1,00 RENDAH
4 R-04 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH
5 R-05 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
6 R-06 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
7 R-07 90,00 80,00 170,00 85,00 -1,00 RENDAH
8 R-08 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
9 R-09 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH
10 R-10 80,00 100,00 180,00 90,00 1,00 TINGGI
11 R-11 90,00 70,00 160,00 80,00 -2,00 RENDAH
12 R-12 80,00 70,00 150,00 75,00 -0,50 RENDAH
13 R-13 70,00 60,00 130,00 65,00 -0,33 RENDAH
14 R-14 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG
15 R-15 90,00 60,00 150,00 75,00 -3,00 RENDAH
16 R-16 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
17 R-17 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH
18 R-18 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG
19 R-19 70,00 60,00 130,00 65,00 -0,33 RENDAH
20 R-20 80,00 100,00 180,00 90,00 1,00 TINGGI
21 R-21 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG
22 R-22 70,00 100,00 170,00 85,00 1,00 TINGGI
23 R-23 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG
24 R-24 50,00 70,00 120,00 60,00 0,40 SEDANG
25 R-25 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
26 R-26 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG
27 R-27 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
28 R-28 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH
29 R-29 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG
30 R-30 50,00 90,00 140,00 70,00 0,80 TINGGI
31 R-31 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
32 R-32 80,00 100,00 180,00 90,00 1,00 TINGGI
33 R-33 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG
34 R-34 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG
161
Lampiran 44
PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP SISWAKELAS EKSPERIMEN 1-3
NO.KODE SISWA
Pertemuan PertemuanJumlah
Rata-gain Keterangan
1 3 rata1 R-01 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG
2 R-02 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG
3 R-03 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
4 R-04 30,00 90,00 120,00 60,00 0,86 TINGGI
5 R-05 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
6 R-06 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
7 R-07 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
8 R-08 50,00 80,00 130,00 65,00 0,60 SEDANG
9 R-09 60,00 90,00 150,00 75,00 0,75 TINGGI
10 R-10 50,00 100,00 150,00 75,00 1,00 TINGGI
11 R-11 70,00 70,00 140,00 70,00 0,00 RENDAH
12 R-12 50,00 70,00 120,00 60,00 0,40 SEDANG
13 R-13 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH
14 R-14 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
15 R-15 70,00 60,00 130,00 65,00 -0,33 RENDAH
16 R-16 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
17 R-17 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH
18 R-18 65,00 90,00 155,00 77,50 0,71 TINGGI
19 R-19 70,00 60,00 130,00 65,00 -0,33 RENDAH
20 R-20 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI
21 R-21 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
22 R-22 50,00 100,00 150,00 75,00 1,00 TINGGI
23 R-23 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
24 R-24 50,00 70,00 120,00 60,00 0,40 SEDANG
25 R-25 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH
26 R-26 60,00 90,00 150,00 75,00 0,75 TINGGI
27 R-27 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
28 R-28 50,00 90,00 140,00 70,00 0,80 TINGGI
29 R-29 70,00 90,00 160,00 80,00 0,67 SEDANG
30 R-30 40,00 90,00 130,00 65,00 0,83 TINGGI
31 R-31 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
32 R-32 70,00 100,00 170,00 85,00 1,00 TINGGI
33 R-33 40,00 90,00 130,00 65,00 0,83 TINGGI
34 R-34 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG
Lampiran 45
HASIL UJI Persamaan yang digunakan adaalah :
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut :Rata-rata pada pertemuan ke-1
Rata-rata pada pertemuan ke
67,84 72,55
<g> =72,55 -100 -
<g> =4,7132,16
<g> = 0,15
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan tergolong rendah
Rata-ratapertemuan ke-2
Rata-ratapertemuan ke
72,55 84,31
<g> =84,31 -100 -
<g> =11,7627,45
<g> = 0,43
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan tergolong sedang
Rata-rata pertemuan ke-1
Rata-ratapertemuan ke
67,84 84,31
<g> =84,31 -100 -
<g> =16,4732,16
<g> = 0,51
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan tergolong tinggi
HASIL UJI GAIN KARAKTER DISIPLINadaalah :
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut :pada
pertemuan ke-272,55
67,8467,84
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter disiplin pada pertemuan 1
ratapertemuan ke-3
84,3172,5572,55
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter disiplin pada pertemuan 2
ratapertemuan ke-3
84,3167,8467,84
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter disiplin pada pertemuan 1
162
dari karakter disiplin pada pertemuan 1-2,
dari karakter disiplin pada pertemuan 2-3,
dari karakter disiplin pada pertemuan 1-3,
Lampiran 46
HASIL UJI GAIN
Persamaan yang digunakan adaalah :
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil
Rata-rata pertemuan ke-1 Rata51,47
<g> =52,94 -100 -
<g> =1,47
48,53
<g> = 0,03
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
1-2, tergolong rendah
Rata-rata pertemuan ke-2 Rata52,94
<g> =67,65 -100 -
<g> =14,7147,06
<g> = 0,31
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
2-3, tergolong sedang
Rata-rata pertemuan ke-1 Rata51,47
<g> =67,65 -100 -
<g> =16,1848,53
<g> = 0,33
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
1-3, tergolong tinggi
GAIN KARAKTER RASA INGIN TAHU
Persamaan yang digunakan adaalah :
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut :
Rata-rata pertemuan ke-252,94
51,4751,47
1,4748,53
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan
Rata-rata pertemuan ke-367,65
52,9452,94
14,7147,06
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan
Rata-rata pertemuan ke-367,65
51,4751,47
16,1848,53
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan
163
dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan
dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan
dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan
Lampiran 47
HASIL UJI
Persamaan yang digunakan adaalah :
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat
Rata-rata pertemuan ke-1 Rata61,62
<g> =78,24 -100 -
<g> =
<g> = 0,43
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
pertemuan 1-2, tergolong sedang
Rata-rata pertemuan ke-2 Rata78,24
<g> =82,35 -100 -
<g> =
<g> = 0,19
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
pertemuan 2-3, tergolong rendah
Rata-rata pertemuan ke-1 Rata61,62
<g> =82,35 -100 -
<g> =20,7438,38
<g> = 0,54
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
pertemuan 1-3, tergolong tinggi
HASIL UJI GAIN KARAKTER KOMUNIKATIF
Persamaan yang digunakan adaalah :
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut :
Rata-rata pertemuan ke-278,24
61,6261,62
16,6238,38
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa komunikatif pada
2, tergolong sedang
Rata-rata pertemuan ke-382,35
78,2478,24
4,1221,76
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa komunikatif pada
Rata-rata pertemuan ke-382,35
61,6261,62
20,7438,38
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa komunikatif pada
164
dari karakter rasa komunikatif pada
dari karakter rasa komunikatif pada
dari karakter rasa komunikatif pada
Lampiran 48HASIL REKAPITULASI KARAKTER DENGAN UJI
Persamaan yang digunakan adaalah :
Dari penelitian yang sudah dilaksanakanRata-rata pertemuan ke-1 Rata
61,44
<g> =70,72 -100 -
<g> =
<g> = 0,24
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, rendah
Rata-rata pertemuan ke-2
Rata-rata pertemuan
70,72 79,74
<g> =79,74 -100 -
<g> =9,0229,28
<g> = 0,31
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, rendah
Rata-rata pada pertemuan ke-161,44
<g> =79,74100
<g> =
<g> = 0,47
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, sedang
HASIL REKAPITULASI KARAKTER DENGAN UJI GAIN
Persamaan yang digunakan adaalah :
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut:Rata-rata pertemuan ke-2
70,7261,4461,44
9,2838,56
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, gain karakter pada pertemuan 1
rata pertemuan ke-3
79,7470,7270,72
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, gain karakter pada pertemuan 2
1 Rata-rata pada pertemuan ke-379,74
- 61,44- 61,4418,3038,56
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, gain karakter pada pertemuan 1
165
karakter pada pertemuan 1-2, tergolong
karakter pada pertemuan 2-3, tergolong
karakter pada pertemuan 1-3, tergolong
166
Lampiran 49
Uji-t Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis
Data yang diperoleh:Sumber variasi Posttest Pretest
Jumlah 2358 1629N 34 34X 69,35 47,91
Varians (s2) 92,48 70,84Standar deviasi (s) 9,62 8,42
Perhitungan :
t = , , 1
, + , 2 , 2 ,√
,√
t = 10,94
Pada a = 5% dengan dk = 32 + 32 - 2 = 62 diperoleh ttabel = 2,00
-2,03 2,03 10,94
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis dari skor pretest dan post test
2
2
1
1
21
22
21
21
n
ssr2
xxt
n
ss
Daerah Penolakan HoDaerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
167
Lampiran 50
Uji-t Perbedaan Rata-Rata Karakter Disiplin
Data yang diperoleh:Sumber variasi Posttest Pretest
Jumlah 2869 2306N 34 34X 84,38 67,87
Varians (s2) 126,43 141,18Standar deviasi (s) 11,24 11,80
Perhitungan :
t = , ,
, + , 2 ,2 ,√
,√
t = 6,92
Pada a = 5% dengan dk = 32 + 32 - 2 = 62 diperoleh ttabel = 2,00
-2,03 2,03 6,92
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata nilai karakter disiplin
2
2
1
1
21
22
21
21
n
ssr2
xxt
n
ss
Daerah Penolakan HoDaerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
168
Lampiran 51
Uji-t Perbedaan Rata-Rata Karakter Rasa Ingin Tahu
Data yang diperoleh:Sumber variasi Posttest Pretest
Jumlah 2300 1750N 34 34X 67,65 51,47
Varians (s2) 582,17 352,32Standar deviasi (s) 24,13 18,77
Perhitungan :
t = , 1,
, + , 2 , ,√
,√
t = 3,75
Pada a = 5% dengan dk = 32 + 32 - 2 = 62 diperoleh ttabel = 2,00
-2,03 2,03 3,75
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata nilai karakter rasa ingin tahu
2
2
1
1
21
22
21
21
n
ssr2
xxt
n
ss
Daerah Penolakan HoDaerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
169
Lampiran 52
Uji-t Perbedaan Rata-Rata Karakter Komunikatif
Data yang diperoleh:Sumber variasi Posttest Pretest
Jumlah 2800 2095N 34 34X 87,35 61,62
Varians (s2) 115,51 164,73Standar deviasi (s) 10,75 12,83
Perhitungan :
t = , 1, 2
, + , 2 ,22 ,√
,√
t = 6,65
Pada a = 5% dengan dk = 32 + 32 - 2 = 62 diperoleh ttabel = 2,00
-2,03 2,03 6,65
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata nilai karakter komunikatif
2
2
1
1
21
22
21
21
n
ssr2
xxt
n
ss
Daerah Penolakan HoDaerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
170
Lampiran 53
Uji-t Perbedaan Rata-Rata Karakter
Data yang diperoleh:Sumber variasi Posttest Pretest
Jumlah 2712 2087N 34 34X 79,76 61,38
Varians (s2) 32,97 70,79Standar deviasi (s) 5,74 8,41
Perhitungan :
t = , ,
, + , 2 ,2 ,√
,√
t = 12,28
Pada a = 5% dengan dk = 34 + 34 - 2 = 66 diperoleh ttabel = 2,00
-2,03 2,03 12,28Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata nilai karakter.
2
2
1
1
21
22
21
21
n
ssr2
xxt
n
ss
Daerah Penolakan HoDaerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho