112
HUBUNGAN ANTARA KONTRIBUSI EDUKATIF ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MURID KELAS V DAN VI SDN SALOPURU KECAMATAN PUJANANTINNG KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH JULIANA 10540 1118116 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

HUBUNGAN ANTARA KONTRIBUSI EDUKATIF ORANG TUA

DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL MURID KELAS V DAN VI SDN SALOPURU

KECAMATAN PUJANANTINNG KABUPATEN

BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

JULIANA

10540 1118116

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2020

Page 2: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

ii

ii

Page 3: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

iii

iii

Page 4: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

iv

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Juliana

Nim : 10540 118116

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Hubungan Antara Kontribusi Edukatif Orang Tua

Dengan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Murid Kelas V Dn VI SDN Salopuru Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi

Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, November 2020

Yang Membuat Permohonan

Juliana

Page 5: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

v

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Juliana

Nim : 10540 1118116

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Judul Skripsi :Hubungan Antara Kontribusi Edukatif Orang Tua

Dengan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Murid Kelas V Dn VI SDN Salopuru Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi

Selatan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Makassar, November 2020

Yang Membuat Perjanjian

Juliana

Page 6: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

vi

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah

, maka Allah memberikan jalan keluar kepadanya, memberi rezeki dari arah yang

tidak di sangka-sangka…

Barangsiapa yang bertaqwa pada allah, maka allah jadikan urusannya jadi

mudah… (QS.Ath-Thalaq : 2-3)

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan

Kupersembahakan karya ini buat:

Kedua orang tuaku tercinta, saudaraku, keluarga,

Semua guru, dosen, sahabatku, teman-temanku tas keikhlasan

Dan doanya dalam mendukung penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

Page 7: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

vii

vii

ABSTRAK

Juliana. 2020. Hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan

prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial murid kelas V Dan VI SDN Salopuru

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi .

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muhammad

Nawir dan Pembimbing II Fitry Yanty Muchtar.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana hubungan antara

kontribusi edukatif orang tua terhadap prestasi belajar IPS murid kelas V dan VI

SDN Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi

Selatan.

Jenis penelitian ini yaitu korelasional dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid SDN Salopuru

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling dengan jumlah sampel

sebanyak 34 murid. Variabel penelitian meliputi kontribusi edukatif orang tua

sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.Teknik

pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data

yang digunakan, yaitu analisis statistik dan analisis deskriptif inferensial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara kontribusi edukatif orang tua terhadap prestasi belajar IPS murid SDN

Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan.

Dengan koefisien korelasi rhitung sebesar 0,423 yang lebih besar dari nilai rtabel

yaitu 0,439. Maka terdapat tingkat hubungan yang sedang.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar IPS murid kelas V dan VI

SDN Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Sulawesi Selatan

terdapat pengaruh yang signifikan.

Kata kunci : Kontribusi Edukatif Orang Tua, Prestasi Belajar

Page 8: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

viii

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu

persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Salam dan salawat yang melimpah semoga selalu

tercurah kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan para

pengikutnya yang istiqomah dan setia di jalan Allah, hingga akhir zaman nanti.

Amin, ya rabbal alamin !

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

ayahanda Abdullah dan ibunda Sitti.P yang telah mencurahkan cinta dan kasih

sayangnya, serta doa yang tiada henti-hentinya demi kesuksesan penulis.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, Skripsi ini

tidak dapat diselesaikan.Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan

terima kasih sebesar-besarnya kepada. Dr. Muhammad Nawir,M,Pd Pembimbing

I dan Fitry Yanty Muchtar,S.Pd., M.Pd. Pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan arahan, motivasi, serta bimbingan dengan penuh

kesabaran dan ketulusan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Tidak lupa pula penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse MA. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar, Erwin Akib, S,.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Page 9: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

ix

ix

Pendidikan yang telah membina, membimbingdan memberikan kemudahan

sihingga sayadapat menyelesaikan proposal ini.

Begitu pula ucapan terima kasih kepada Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Ketua

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar; dan para dosen Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bimbingan dan

jasa-jasa beliau selama penulis mengikuti perkuliahan.

Saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai bahan

acuan untuk perbaikan dan penyempurnaan bahwa sikripsi ini masih sangat jauh

dari kesempurnaan.

Makassar, November , 2020

Penulis

Page 10: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

x

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGASAHAN. ............................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN. .................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN. ...................................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR. .................................................................................... ix

DAFTAR ISI . .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL. ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ..................................................................................... 8

1. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................... 8

2. Kontribusi Edukatif ....................................................................... 10

3. Orang Tua ...................................................................................... 11

4. Kontribusi Edukatif Orang Tua .................................................... 15

5. Hakikat Prestasi Belajar………………………………………… 20

6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial……………………… .... 25

B. Kerangka Pikir ......................................................................... …….. 31

C. Hipotesis Penelitian ................................................................. …….. 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................... …….. 34

B. Variabel dan Desain Penelitian ............................................... …….. 34

Page 11: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

xi

xi

C. Definisi Operasional ............................................................... …….. 36

D. Populasi dan Sampel ................................................................ …….. 37

E. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................... …….. 38

F. Teknik Analisis Data................................................................ …….. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................................44

1. Kontribusi Edukatif Orang Tua ........................................................44

2. Prestasi belajar IPS ...........................................................................46

3. Pengujian Hipotesis ..........................................................................48

B. Pembahasan ..................................................................................................

RIWAYAT HIDUP

Page 12: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

iv

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1 Populasi Penelitian ....................................................................... 38

3.2 Pengkategorian Kontribusi .......................................................... 42

3.3 Pengkategorian Prestasi Belajar ................................................... 42

3.4 Tabel Interprestasi Indeks Korelasi Product Moment .................. 44

4.1 Statistik Deskriptif Skor Kontribusi Edukatif Orang Tua ............. 46

4.2 Distribusi Frekuensi Kontribusi Edukatif Orang Tua .................. 47

4.3 Statistik Deskriptif Skor Prestasi Belajar Ips ............................... 48

4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Ips ..................................... 49

Page 13: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

v

v

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................54

A. Simpulan ................................................................................................54

B. Saran .......................................................................................................54

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................56

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

vi

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Pikir ............................................................ 34

3.1 Desain Penelitian ......................................................... 37

xiii

Page 15: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

vii

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen ........................................................... 60

2. Angket Penelitian .............................................................. 61

3. Angket Yang Dikerjakan Oleh Murid .............................. 65

4. Hasil Analisis Angket ........................................................ 89

5. Prestasi Belajar Murid ....................................................... 91

6. Analisis Deskriptif .............................................................. 93

7. Dokumentasi Penelitian ..................................................... 95

8. Riwayat Hidup. ......................................................................

xiv

Page 16: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah proses belajar dan mengajar pola-pola kelakuan

manusia menurut apa yang di harapkan oleh masyarakat (Maksum, 2016).

Pendidikan adalah usaha untuk melakukan proses belajar berkaitan dengan

pengetahuan, dan keterampilan melalui pelatihan, pengajaran atau peenelitian

yang biasanya didampingi oleh seorang pendidik atau dilakukan dengan

sendirinya yang mengarahkan seorang menjadi manusia yang berkepribadian

sesuai sengan nilai-nilai yang ada. Seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 Tahun

2013 bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar murid secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian ,kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlikan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dijbarkan ke dalam sejumlah peraturan, antara lain Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya

disusun dan dilaksanakan delapan Standar Nasional Pendidikan, yaitu : standar isi,

standar proses, standar kompotensi lulusan, standar pendidikan

1

Page 17: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

2

standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,standar

pengelolalaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.

Pendidikan di sekolah dasar sebagai awal dari pembentukan dan

peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, merupakan pondasi dari

pembagunan.Untuk itu diperlukan keseriusan dalam menunjang pola pendidikan

di sekolah dasar. Pendidikan disekolah dasar memiliki tingkatan tersendiri yang

lengkap dengan berbagai aspek kesulitan yang dihadapinya. Sekolah dasar yang

melingkupi interaksi antara pendidik atau guru dan yang dididik atau murid.

Dalam interaksi ini seringkali terjadi hambatan dalam peningkatan kualitas atau

mutu pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat dan bangsa”

Berdasarkan fungsi pendidikan nasional di atas, maka guru memiliki peran

yang sangat penting dalam terciptanya proses pembelajaran yang baik. Dimana guru

menjadi kunci keberhasilan untuk mancapai tujuan yang diharapkan. Anak memulai

kehidupannya dengan sedikit sumber daya untuk menjaga diri sendiri dan

tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya dan orang lain. Anak

dapat hidup dan berkembang dengan bantuan dari orang tuanya, karena anak

merupakan harapan orang tua yang akan melanjutkan cita-cita dan eksistensi

kehidupannya, maka orang tua dituntut memiliki kemampuan dalam merawat,

mengatasi masalah hidup dan kehidupan serta berbagai aspek yang berkaitan

Page 18: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

3

dengan itu, merupakan tantangan bagi manusia baik tantangan itu bersumber dari

dalam diri manusia itu sendiri maupun bersumber dari luar. Kesemuanya itu,

memerlukan bekal berupa kemampuan jasmani maupun kemampuan rohani untuk

mengatasi setiap tantangan tersebut. Pemberian inilah yang merupakan esensi

pendidikan. Dengan demikian pendidikan dapat diorientasikan sebagai

pembangunan ke dalam diri manusia. Seiring dengan itu, maka pendidikan sangat

penting artinya dalam kehidupan manusia, karena penggarapan bidang

pembangunan akan berlangsung dengan baik, jika manusianya sudah terlatih lebih

dahulu, maka pembangunan berjalan dengan baik pula sangat menentukan dalam

pembentukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak didik.

Pendidikan sasarannya adalah manusia, sedangkan manusia dalam

mengalami perkembangannya membutuhkan suatu uluran tangan. Dalam hal ini

bantuan dan bimbingan, lalu siapa yang bertanggung jawab atas bantuan dan

bimbingan yang dibutuhkan mereka. Persoalan ini akan terjawab jika kita

mengetahui siapa pendidik itu. Oleh karena pendidikan berlangsung di tiga

tempat, yakni keluarga, sekolah dan masyarakat, maka yang bertindak sebagai

pembimbing dan pemberi bantuan adalah orang tua, guru dan masyarakat.

Seandainya ketiga komponen di atas mampu melakukan fungsinya sebagai

pembimbing secara maksimal, maka aspek pendidikan akan terlaksana dengan

baik. Prayitno menyatakan bahwa di sekolah disamping banyaknya murid yang

berhasil secara gemilang dalam belajar, sering pula dijumpai adanya murid yang

gagal, seperti angka-angka rapor rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir

dan sebagainya (Prayitno, 2011).

Page 19: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

4

Keluarga atau orang tua memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap

perkembangan kepribadian anak dan kemampuannya, karena sebagian besar

kehidupan anak berada di tengah-tengah keluarganya. Untuk mengoptimalkan

kemampuan dan kepribadian anak, orang tua harus menumbuhkan suasana

edukatif di lingkungan keluarganya sedini mungkin. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, definisi edukatif adalah bersifat mendidik dan berkenaan

dengan pendidikan. Suasana edukatif yang dimaksud adalah orang tua yang

mampu menciptakan pola hidup dan tata pergaulan yang bersifat pendidikan atau

mendidik dalam keluarga dengan baik sejak anak dalam kandungan. Kontribusi

dapat diberikan dalam berbagai bidang yaitu pemikiran, kepemimpinan,

profesionalisme, finansial, dan lainnya (Ahira, 2012).

Hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak didik

yang berkembang baik secara akademik, psikologis maupun sosial. Pengalaman

menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami murid dalam belajar tidak

selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi, sering kegagalan

itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat bimbingan dan perhatian dari orang

tua mereka, ini dikatakan oleh salah seorang guru di SDN Salopuru Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan, mengatakan bahwa

“murid yang gagal dalam belajar tidak selalu disebabkan karena faktor kebodohan

atau pun gurunya, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh orang tua murid yang kurang

perhatian terhadap anaknya, orang tua yang tidak ingin tahu Prestasi belajar

anaknya”.

Page 20: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

5

Intensitas perhatian orang tua berhubungan positif terhadap prestasi

belajar, karena hal ini khususnya orang tua ikut menentukan berhasilnya murid

dalam belajar untuk mencapai prestasi belajar yang baik dan optimal dibutuhkan

peran serta orang tua dalam membina dan membimbing murid dalam belajar.

Pendidikan dan bimbingan bukan tergantung sekolah tetapi juga tergantung pada

kondisi dan situasi lingkungan sekitar murid. Untuk mencapai tujuan pendidikan

perlu dukungan dari semua pihak dimana kita ketahui bersama adanya tripusat

pendidikan yaitu: pendidikan berlangsung di sekolah sebagai pendidikan formal,

dalam keluarga dan dalam masyarakat sebagai non formal. Pendidikan dalam

keluarga sangat berhubungan besar kepada pendidikan murid disekolah, karena

dengan perhatian kepeduliaan dan kesejahteraan murid dalam keluarga

menimbulkan motivasi dan perilaku belajar yang benar. Dengan perilaku belajar

yang benar dapat tercipta prestasi belajar murid yang maksimal.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada tanggal 20, Januari

2020 Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi selatan di SDN

Salopuru Kecamatan Pujanananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan

murid kelas V dan VI untuk mata pelajaran IPS yang mengalami kesulitan belajar

seperti susah menerima pelajaran ciri-cirinya seperti nilai pelajaran yang naik

turun, sulit mengatur kegiatan atau barang, mudah lupa, tidak termotivasi untuk

belajar, susah memahami isi pelajaran disebabkan kurangnya mendapat layanan

edukatif dari orang tua seperti menanyakan tentang apa yang dipelajari anak di

sekolah, membantu mengerjakan Pekerjaan Rumah anak, membangkitkan minat

belajar anak, menentukan waktu dan disiplin belajar anak di rumah dan bentuk

Page 21: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

6

perhatian lainnya dari orang tua. Sebelum melakukan penelitan, peneliti melihat

kurangnya kontribusi edukatif orang tua sehingga prestasi belajar murid kurang.

Kontribusi edukatif orang tua dapat juga diartikan sebagai bentuk perhatian orang

tua kepada anaknya yang bersifat mendidik atau yang bersifat dalam membantu

pendidikan yang diperoleh anak. Indikatornya adalah membangkitkan minat

belajar anak, menyediakan fasilitas belajar, monitoring atau mengawasi anak

dalam belajarnya, membantu pekerjaan rumah (PR) anak, serta menentukan waktu

dan disiplin belajar anak. Maka dari itu, dengan adanya penelitian ini penulis

berharap kedepannya kontribusi antara orang tua dengan prestasi belajar dapat

meningkat sesuai yang diharapkan peneliti. Prestasi belajar yang dicapai anak

disekolah dasar ditentukan juga oleh bagaimana orang tua memberikan layanan

edukatif dalam proses belajar.

Berdasarkan latar belakang tersebut, sehingga penulis memilih judul:

Hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan Prestasi belajar IPS murid

kelas V dan VI SDN Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi

Sulawesi selatan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara

kontribusi edukatif orang tua dengan Prestasi belajar IPS murid kelas V dan VI

SDN Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi

Selatan?

Page 22: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kontribusi

edukatif orang tua dengan Prestasi belajar IPS murid kelas V dan VI SDN

Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Sebagai bahan informasi bagi akademis untuk peningkatan kualitas

pendidikan, khususnya penanganan terhadap anak yang memiliki kesulitan

dalam belajar.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi murid

Sebagai masukan bagi murid bahwa belajar akan lebih menyenangkan

apabila belajar bersama keluarga/orang tua.

b. Bagi Guru

Melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman

kepada guru bahwa keberhasilan murid dalam belajar bukan hanya

karena guru semata, tetapi juga orang tua.

c. Bagi sekolah

Sebagai masukan agar orang tua murid dilibatkan dalam meningkatkan

kualitas dan Prestasi belajarmurid di sekolah.

d. Bagi orang tua

Page 23: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

8

Membantu orang tua yang kurang mampu dalam mendidik anak dirumah

khususnya pada pembelajaran yang dijadikan acuan oleh peneliti (IPS).

e. Bagi peneliti

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

peneliti atau penulis dalam menembah wawasan bahwa pendidikan tidak

sepenuhnya diserahkan kepada guru disekolah.

Page 24: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitian yang

ditulis penulis, yaitu :

Setiawan, 2011 yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap

hasil belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta

Selatan”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang tua yang

memberikan perhatian yang baik terhadap aktivitas belajar anaknya seperti

penyediaan dan pengadaan sarana atau fasilitas belajar yang menunjang serta

pemberian bantuan lainnya ketika anak menghadapi kesulitan dalam belajar, akan

sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Sebaliknya orang tua

yang kurang bahkan tidak sama sekali memperhatikan aktivitas belajar anaknya

dapat menyebabkan anak menjadi malas dalam belajar akibatnya prestasi belajar

anak akan kurang memuaskan.

Zulifah, 2011 berjudul “hubungan keterlibatan orang tua terhadap prestasi

belajar murid”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwaketerlibatan orang

tua sangat penting dimana keikut sertaan orang tua itu adalah keseluruhan

interaksi antara orang tua dengan anak, dimana orang tua bermaksud menstimulasi

anaknya dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang

9

Page 25: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

10

dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri, tumbuh dan

berkembang secara sehat dan optimal.

Hendriyanto, 2016 “Peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas

XI teknik kendaraan ringan di SMK 45 Wonosari". Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa orang tua murid kelas XI jurusan teknik kendaraan ringan

SMK 45 Wonosari Tahun ajaran 2013/2014 masih kurang dalam memberikan

fasilitas belajar dan ketika di rumah masih kurang bisa maksimal dalam

membantu anaknya dalam kesulitan belajar.

Sumarni, 2019 berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Motivasi

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Survey Pada siswa

SMPN 1 Di Kabupaten Serang”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa

terhadap prestasi belajar IPS siswa secara bersama-sama telah memberikan

pengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar, mengandung arti bahwa

perhatian orang tua dan motivasi belajar yang signifikan.

Bastari, 2019 berjudul “ Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil belajar

Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 1 Sukabumi Indah

Bandar Lampung”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar

dengan Hasil belajar murid yang terdapat hubungan searah yaitu semakin baik

motivasi belajar maka Hasil belajar peserta didik mata pelajaran IPS semakin

meningkat sedangkan hasil korelasi dalam penelitian ini merupakan korelasi yang

positif kuat dan signifikan pada hakikatnya motivasi belajar merupakan dorongan

terjadinya belajar. Terutama motivasi yang timbul dari peserta didik, apabila

Page 26: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

11

motivasi belajar tinggi maka murid pun akan dengan baik mengikuti setiap proses

pembelajaran yang berlansung.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang relevan diaatas dapat

disimpulkan bahwa perhatian orang tua dengan anak sangat berpengaruh dengan

prestasi belajar murid yang dicapai sekolah. Dengan menyediakan sarana dan

prasaran, murid memiliki motivasi untuk belajar terutama motivasi yang timbul

dari peserta didik.

2. Kontribusi Edukatif

a. Pengertian Kontribusi

Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute, contribution,

maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan.

Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan. Hal yang

bersifat materi misalnya seorang individu memberikan pinjaman terhadap pihak

lain demi kebaikan bersama. Kontribusi dalam pengertian sebagai tindakan yaitu

berupa perilaku yang dilakukan oleh individu yang kemudian memberikan

dampak baik positif maupun negatif terhadap pihak lain. Sebagai contoh,

seseorang melakukan kerja bakti di daerah rumahnya demi menciptakan suasana

asri di daerah tempat ia tinggal sehingga memberikan dampak positif bagi

penduduk maupun pendatang. Dengan kontribusi berarti individu tersebut juga

berusaha meningkatkan efisisensi dan efektivitas hidupnya. Hal ini dilakukan

dengan cara menajamkan posisi perannya, sesuatu yang kemudian mejadi bidang

spesialis, agar lebih tepat sesuai dengan kompetensi. Kontribusi dapat diberikan

dalam berbagai bidang yaitu pemikiran, kepemimpinan, profesionalisme,

finansial, dan lainnya (Ahira, 2012).

Page 27: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

12

b. Pengertian Edukatif

Edukatif / edukasi adalah usaha dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi edukatif adalah

bersifat mendidik dan berkenaan dengan pendidikan.

Edukatif dapat dimaknai sebagai cara pandang atau perilaku yang berbasis

pertimbangan-pertimbangan nilai dan kebermanfaatan atas suatu tindakan dan

pemikiran. Menurut Suryadi dan Kusnendi (2010), ciri-ciri perilaku edukatif

adalah sebagai berikut.

1) Disiplin dan inisiatif.

2) Kebutuhan untuk mampu mengontrol, mengendalikan, mengekang diri

terhadap keinginan-keinginan yang melampaui batas.

3) Keterkaitan dengan kelompok masyarakat yang ada dalam satu

komunitas kehidupan.

4) Otonomi dalam makna menyangkut keputusan pribadi dengan

mengetahui dan memahami sepenuhnya konsekuensi-konsekuensi dari

tindakan atau perilaku yang diperbuat.

5) Etos kerja tinggi dan berbudi luhur

6) Toleran

7) Berorientasi ke ilmu pengetahuan dan teknologi

Page 28: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

13

3. Orang Tua

a. Pengertian Orang Tua

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan

merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk

sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh

dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang

menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengertian orang tua tidak terlepas dari pengetian keluarga, karena orang

bagian keluarga besar yang sebagian besar telah tergantikan oleh keluarga inti

yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Keluarga diartikan sebagai suatu

kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dihubungkan dengan

pertalian darah, perkawinan atau adopsi (hukum) yang memiliki tempat tinggal

bersama. Serta fungsi keluarga adalah sebagai suatu pekerjaan atau tugas yang

harus dilakukan di dalam atau di luar keluarga .

Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang secara

langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan

anak didik, termasuk di dalamnya hasil atau prestasi belajar anak didik.

Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak

selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga

menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di sekolah maupun di

masyarakat.

Page 29: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

14

b. Perhatian Orang Tua dalam Pendidikan Anaknya

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan

pemerintah. Sekolah hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga,

pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak ialah dalam keluarga. Sikap

anak terhadap sekolah terutama akan dipengaruhi oleh sikap orang tua mereka.

Demikian pula sikap anak terhadap belajar, tidak bisa ditentukan oleh guru akan

tetapi banyak dipengaruhi oleh perhatian orang tua terhadap belajar anaknya di

rumah. Hal ini tergantung dari masing-masing orang tua dalam mendidik anak,

semua akan akan berjalan dengan baik apabila orang tua mampu membagi waktu,

dalam mendididik serta memberi pendidikan dan perhatian yang cukup bagi anak

(Andriyani, 2010).

Orang tua dapat pula dilibatkan dalam program pembelajaran dan

mengawasi kesulitan belajar peserta didik. Orang tua dapat membantu kesulitan

murid dalam bidang pelajaran tertentu di rumah untuk memberi penjelasan atau

jika diperlukan mendatangkan guru les privat. Oleh karena itu, perhatian orang tua

terhadap pendidikan anaknya sangat berpengaruh terhadap sikap dan mentalitas

anak dalam menentukan berhasil tidaknya belajar. Mengingat orang tua disatu

pihak berfungsi sebagai pemelihara, pelindung keluarga, dan dilain pihak sebagai

pendidik putra-putrinya.

Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya yaitu dengan

memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai usaha-usahanya.

Juga orang tua harus menunjukkan kerjasamanya dalam cara anak belajar di

rumah, membuat pekerjaan rumahnya, janganlah disita waktunya. Di sinilah

Page 30: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

15

fungsi keluarga sebagai lembaga pendidikan di mana antara orang tua dan anak

terjalin komunikasi edukatif, dalam mencapai keberhasilan proses pendidikannya.

Sebab peranan orang tua sangat bersifat menentukan.

Sehubungan dengan itu, banyak para ahli pendidikan mengemukakan

tentang perhatian orang tua terhadap kegiatan pendidikan anaknya yang

diantaranya menyoroti; orang tua sebagai pengawas kegiatan belajar anak,

pendorong semangat belajar, membangkitkan minat, memberi fasilitas,

menentukan waktu dan disiplin belajar, memberi bantuan belajar, memperhatikan

kesehatan, dan menciptakan iklim belajar di rumah. Untuk lebih jelasnya, berikut

pendapat para ahli.

Orang tua berperan sebagai pengawas (supervisor) dari pada kegiatan di

sekolah yang harus dikerjakan oleh anak di rumah, sebagai pendidik dengan

contoh teladan dari perbuatan, sebagai pemberi fasilitas belajar bagi anak. Orang

tua yang berperan sebagai pengawas, hendaknya secara tidak langsung

memperhatikan seluruh kegiatan yang dilakukan anak. Harus memperhatikan

apakah anak memiliki PR, apakah sudah belajar untuk pelajaran besok, apakah

ada kesulitan dalam mata pelajaran tertentu. Kesemua itu merupakan tanggung

jawab orang tua yang secara rutin memperhatikan, mengawasi kegiatan belajar

anak di rumah. Di samping harus mengawasi kegiatan pendidikan anak, juga

orang tua harus memperhatikan serta menjaga kesehatan jasmani dan rohani anak.

Kemudian orang tua berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar anak

di rumah, yaitu menyangkut seluruh kebutuhan anak dalam perlengkapan belajar,

juga tempat belajar di rumah. Salah satu cara untuk mengundang agar senang dan

Page 31: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

16

mau belajar di rumah, orang tua harus memperhatikan tempat belajar, dorongan

belajar (motivasi) dan membangkitkan minat belajar. Tempat belajar yang

memadai; baik ventilasi udara yang cukup, penerangan dan temperatur ruangan

yang sesuai, meja belajar dan kursi yang cukup, peralatan lain seperti; buku-buku

yang diperlukan dan alat peraga belajar, serta suasana yang tenang. Berikan

semangat belajar, dengan menumbuhkan minat dan motivasi anak, misalnya

dengan bantuan belajar, pengarahan, hadiah, dan tidak mengganggu waktu belajar.

Campur tangan orang tua sangat dibutuhkan dalam membagi waktu, serta

pengawasan terhadap terlaksananya pembagian waktu dan jadwal belajar di

rumah. Anak belum dapat membagi waktu antara tugas-tugas sekolah dengan

bermain-main, oleh karena itu orang tua harus membantu dalam perencanaan

waktu belajar dan disiplin belajar di rumah. Dalam menolong anak supaya

menjadi anak-anak yang cerdas, orang tua harus menentukan jam dan tempat

belajar. Jam dan tempat belajar ini perlu dipastikan. Anak-anak perlu dibiasakan

belajar pelajaran di sekolah pada jam-jam yang ditentukan.

Berdasarkan uraian di atas, sudah dapat dipastikan bahwa perhatian orang

tua dalam pendidikan anaknya sangat menentukan sekali terhadap keberhasilan

belajar anak di sekolahnya.

4. Kontribusi Edukatif Orang Tua

Kontribusi edukatif orang tua dapat juga diartikan sebagai bentuk perhatian

orang tua kepada anaknya yang bersifat mendidik atau yang bersifat dalam

membantu pendidikan yang diperoleh anak. Indikatornya adalah membangkitkan

minat belajar anak, menyediakan fasilitas belajar, monitoring atau mengawasi

Page 32: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

17

anak dalam belajarnya, membantu pekerjaan rumah (PR) anak, serta menentukan

waktu dan disiplin belajar anak.

a. Membangkitkan minat belajar

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar yang baik, karena bila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat murid, maka murid tidak akan

belajar dengan sebaik- baiknya karena tidak ada daya tarik bagianya. Karena

murid belajar tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu.Jadi bahan pelajaran

yang menarik murid lebih mudah dipelajari dan di simpan karena minat

menambah kegiatan belajar.

Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan mempengaruhi belajar selajutnya

serta mempengaruhi minat-minat yang baru, dengan demikian minat dapat

ditumbuhkan melalui suatu kegiatan yang menarik salah satunya melalui

bimbingan kelompok yang pada akhirnya melalui bimbingan kelompok tersebut

tumbuh minat murid ketika mengikuti pembelajaran dan berpengaruh terhadap

minat belajar selanjutnya (Djamarah, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya

minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu

bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru. Di

sinilah tugas orang tua untuk membantu membangkitkan minat belajar anak,

orang tua mempunyai lebih banyak waktu bersama anak dibandingkan dengan

guru di sekolah, oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besar untuk

menimbulkan rasa minat belajar tersebut.

b. Menyediakan fasilitas belajar

Page 33: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

18

Dalam kamus Bahasa Indonesia“fasilitas” diartikan sarana untuk

melancarkan pelaksanaan fungsi; kemudahan. “ Fungsi “ diartikan kegunaan suatu

hal. Sedangkan belajar merupakan suatu proses mental karena orang yang belajar

perlu memikir, menganalisa, mensentesa, mengingat dan mengambil kesimpulan

dari yang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

fasilitas belajar adalah segala sarana yang diperlukan bagi murid dalam mencapai

tujuan belajar melalui kegiatan belajar dalam bentuk penyelidikan dan penemuan

untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah-masalah yang dipelajari.

Sehubungan dengan itu fasilitas belajar dapat dilihat dari tempat dimana

aktivitas belajar itu dilakukan. Berdasarkan tempat, aktivitas belajar dilaksanakan,

maka fasilitasbelajar dapat dikelompokan : a) Fasilitas belajar di sekolah seperti

meja dan kursi belajar, papan tulis, kapur, buku-buku teks, media belajar, alat

peraga, perpustakaan dan lain lain. b) Fasilitas belajar di rumah sepertimeja dan

kursi belajar, lampu belajar, rak buku, mesi tik, computer dan lain-lain. c) Fasilitas

belajar di masyarakat seperti sarana olah raga, tempat-tempat rekreasi, tempat-

tempat bersejarah dan lain-lain.

Bila dilihat dari penggunaannya, maka fasilitas belajar, dapat

dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu : a) Fasilitas yang berhubungan

langsung dengan proses belajar murid seperti buku-buku tulis, buku-buku teks,

pulpen, penggaris, penghapus, meja dan kursi belajar, papan tulis, media, kapur

tulis, spidol, alat peraga perpustakaan dan lain-lain.b) Fasilitas belajar yang tidak

Page 34: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

19

berhubungan langsung dengan proses belajar murid seperti sepatu, pakaian

seragam, tas sekolah, kendaraan, uang transport, uang jajan dan lain-lain.

Kesemua fasilitas belajar tersebut sangat mendukung bagi keberhasilan

murid dalam belajar.Oleh karena itu perlu diperhatikan baik oleh sekolah maupun

oleh para orang tua murid jika menginginkan keberhasilan murid dalam belajar.

Fungsi fasilitas belajar ini adalah sebagai alat dalam membantu kelancaran

murid melaksanakan proses belajar mengajar, sehingga dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan secara efektif dan efisien.Tanpa fasilitas belajar

yang memadai maka murid akan mengalami kesulitan dalam memahami dan

menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu

perananorang tua dan kepala sekolah sangat penting dalam upaya menyediakan

fasilitas belajar yang memamdai dalam upaya meningkatkan kualitas proses

belajar mengajar guna meningkatkan mutu lulusan.

c. Monitoring/pengawasan

Pengawasan anak dalam belajar dimaksudkan agar proses belajar mengajar

anak di sekolah maupun di rumah menjadi terarah. Sebagaimana kita ketahui anak

adalah merupakan individu yang sedang tumbuh dan berkembang dalam usahanya

untuk mencapai kedewasaan. Dalam proses perkembangan itu tentu saja anak,

mengalami hambatan-hambatan, baik yang datang dari dirinya sendiri

umpamanya ketidakpercayaan diri, ketidak mampuan dalam merencanakan masa

depan, tidak mengetahui dan memahami manfaat belajar. Sedangkan factor yang

datang dari luar dirinya umpamanya pengaruh lingkungan dan teman yang tidak

Page 35: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

20

menunjang kegiatan belajar anak. Oleh karena itu perlu diawasi, diarahkan

sehingga tidak mengalami kegagalan dalam belajar.

Pengawasan itu bentuk kongkritnya berupa :

1) Memberi laporan dan berkonsultasikepada guru atau guru pembimbing sekolah

tentang perkembangan pribadi dan proses belajar putra putrinya.

2) Memberikan umpan balik kepada guru ataupun guru pembimbing tentang

masalah terutama yang menyangkut keadaan putra putrinya.

3) Bersedia datang ke sekolah bila diundang atau dipanggil guru atau guru

pembimbing.

4) Bersedia dan mau berdiskusi memecahkan masalah yang dihadapi putra-

putrinya dengan guru dan guru pembimbing di sekolah.

5) Mengontrol putra-putrinya pada jam - jam belajar.

6) Menghindari putra-putrinya dari pengaruh yang tidak menguntungkan.

7) Mengontrol pekerjaan rumahyang diberikan guru kepada putra-putrinya.

8) Memberikan pengertian kepada putra-putrinya tentang pentingnya semua mata

pelajaran yang diajarkan di sekolah sehingga menyenangkan.

d. Membantu pekerjaan rumah (PR) anak

Partisipasi orang tua dalam membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah

dapat dilakukan dengan menyediakan ruang belajar anak agar aktivitas anak

dalam mengerjakan tugas belajarnya tidak terganggu. Setelah ruang belajar dan

segala perlengkapannya tersedia, maka orang tua juga perlu mengatur waktu

belajar anak agar anak tidak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak

menunjang pada keberhasilan pendidikan anak sebab jika anak dibiarkan saja,

Page 36: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

21

maka biasanya anak lebih cenderung bermain sampai lupa waktu dari pada

belajar.

Oleh karena itu, orang tua juga perlu menanyakan kepada anak apakah ada

hal yang perlu dilakukan orang tua untuk membantu anak mengerjakan tugas-

tugas sekolah. Dalam hal ini, hendaknya orang tua sabar dan jangan cepat jengkel

dalam membantu anak menyelesaikan kesulitannya, karena kesabaran merupakan

kunci setiap keberhasilan. Apabila orang tua juga merasa kesulitan membantu

anak, maka orang tua boleh meminta bantuan anggota keluarga atau orang lain

untuk membantu anak dalam menyelesaikan pekerjaan rumah anak.

e. Menentukan waktu dan disiplin belajar anak

Peran orang tua dalam kedisiplinan belajar di rumah diantaranya

menanamkan kedisiplinan sejak dini yang diharapkan akan membentuk karakter

murid agar senantiasa mempunyai tangung jawab terhadap dirinya sendiri maupun

prestasi belajarnya ketika di sekolah. Apabila upaya-upaya pembentukan disiplin

dilakukan secara sistematis dan profesional, orang tua harus belajar menyusun

dengan jelas aturan-aturan yang berlaku dalam keluarga.

Orang tua juga harus menentukan waktu belajar anak di rumah seperti

dengan membuatkan jadwal belajar setelah pulang dari sekolah, dan saat malam.

Agar belajar anak di rumah lebih terarah. Anak belum dapat membagi waktu

antara tugas-tugas sekolah dengan bermain-main, oleh karena itu orang tua harus

membantu dalam perencanaan waktu belajar dan disiplin belajar di rumah.

Dalam menolong anak supaya menjadi anak-anak yang cerdas, orang tua harus

menentukan jam dan tempat belajar. Jam dan tempat belajar ini perlu dipastikan.

Page 37: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

22

Anak-anak perlu dibiasakan belajar pelajaran di sekolah pada jam-jam yang

ditentukan.

5. Hakikat Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah

proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga dapat menyebabkan

munculnya perubahan perilaku. Aktifitas mental itu terjadi karena adanya

interaksi individu dengan lingkungannya.

Belajar adalah aktivitas mental (psikis) yang terjadi karena adanya

interaksi aktif antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan

perubahan-perubahan yang bersifat relatif tetap dalam aspek-aspek: kognitif,

psikomotor dan afektif (Sardiman, 2010). Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu

proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki

perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono dkk, 2011).

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses psikologis yang

berlangsung dalam diri seseorang dengan lingkungannya dan menghasilkan

perubahan-perubahan dalampengetahuan, sikap dan keterampilan yang bersifat

menetap. Dengan kata lain, belajar merupakan kegiatan peningkatan kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotor.

b. Prestasi Belajar

Setiap proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar merupakan

kegiatan yang paling pokok dimana dengan berjalannya kegiatan belajar di

sekolah dapat mencerminkan berjalannya proses pendidikan. Penilaian merupakan

salah satu cerminan dari hasil kegiatan belajar di sekolah yang dicapai peserta

Page 38: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

23

didik dalam menempuh proses pembelajaran. Prestasi belajar peserta didik dapat

diukur dari pekerjaan peserta didik selama satu semester, yang pada akhirnya

dituangkan dengan nilai yang berbentuk angka-angka. Angka tersebut merupakan

cerminan atau ukuran dari hasil yang dicapai peserta didik dalam belajar.

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie”. Kemudian

dalam bahasa Indonesia menjadi “ prestasi” yang yang berarti hasil usaha. Prestasi

belajar pada umnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar

meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan

dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan

pendidikan, khususnya pembelajaran (Aris, 2015).Prestasi belajar adalah penilaian

hasil usaha kegiatan belajar yang di nyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf

maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai prestasi yang sudah

dicapai peserta didik (Faturohman dan Sulistyorini, 2012).Prestasi belajar sebagai

nilai merupakan perumusan akhir yang diberikan oleh guru dalam hal kemajuan

prestasi belajar yang telah dicapai murid selama waktu tertentu (Suryabrata,

2010).Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh murid setelah

mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut

kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau symbol

(Dimyanti, 2011).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil akumulasi nilai yang telah dicapai murid dalam kurung

waktu tertentu, yang diberikan oleh guru sebagai bentuk apresiasi kepada murid

yang dinyatakan dalam bentuk, angka, symbol dan sebagainya.

Page 39: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

24

c. Faktor-faktor Mempengaruhi Belajar

Pada umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibagi kedalam 2

bagian, yaitu (1) faktor interen yaitu faktor-faktor yang yang berasal dari dalam

diri individu yang belajar; dan (2) faktor eksteren yaitu faktor-faktor yang berasal

dari luar diri individu yang belajar (Suryabrata dalam Suprijono, 2010).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Faktor interen, terdiri atas:

a) Faktor fisiologis-organis, yang meliputi;

(1) Keadaan fisiologis pada umumnya

Keadaan fisiologis pada umumnya dari diri individu yang mempunyai

pengaruh yang besar. Keadaan jasmani yang segar misalnya sudah tentu akan

memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan keadaan jasmani

yang kurang/tidak segar, misalnya karena sakit atau karena kelelahan.

(2) Keadaan pancaindra

Pancaindra, seperti diketahui adalah merupakan pintu-pintu gerbang

ilmu pengetahuan. Melalui pancaindra, seseorang melakukan aktifitas belajar

(membaca, mengamati, mendengar, merasakan dan mengalami sesuatu dan

berbagai bentuk aktifitas lain). Pancaindra yang berfungsi dengan baik sudah

tentu akan memberikan pengaruh positif bagi terlaksananya kegiatan belajar.

b) Faktor psikologis

Sebagai aktifitas mental, belajar dipengaruhi oleh sejumlah

factorpsikologis, diantaranya:

(1) Kematangan belajar

Page 40: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

25

Kematangan belajar merupakan sesuatu yang bersifat alamiah dan

berhubungan dengan faktor biologis, karena hal itu terjadi diluar control

manusia. Kematangan mempengaruhi proses belajar dalam arti bahwa proses

belajar akan mencapai hasil yang optimal bila ditunjang dengan kematangan.

(2) Kumpulan persepsi dan pengertian dasar

Manusia, sejak kecil berinteraksi aktif dengan lingkungannya. Melalui

interaksi aktif tersebut, manusia memperoleh berbagai jenis persepsi dan

pengertian-pengertian dasar yang merupakan cikal bakal dari proses

pembentukan kemampuan dan pengetahuan manusia melalui proses belajar

yang panjang.

(3) Kapasitet (kemampuan) belajar

Setiap manusia dilahirkan dengan membawa potensi kemampuan yang

berbeda-beda, sehingga dikenal misalnya anak yang cerdas dan sebaliknya.

Faktor kapasitet ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses

belajar.

(4) Minat dan Perhatian

Bahwa minat dan perhatian mempengaruhi proses belajar dan Prestasi

belajarkiranya tidak sulit dipahami. Bagi seseorang yang tidak mempunyai

minat dan perhatian didalam belajar tentu saja tidak dapat diharapkan akan

memperoleh hasil yang baik.

(5) Motivasi

Secara sederhana, motivasi diartikan sebagai kondisi psikologis yang

mendorong seseorang untuk berbuat.Jadi motivasi belajar adalah kondisi

psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.

Page 41: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

26

2) Faktor eksteren, terdiri atas:

a) Faktor lingkungan belajar, yang meliputi:

(1) Lingkungan yang bersifat alami atau non sosial, seperti: keadaan udara,

termperatur (suhu), cuaca, waktu (pagi, siang atau malam), tempat/ruangan

belajar, lokasi tempat belajar, dan sebagainya;

(2) Lingkungan social yaitu yang berkaitan dengan hubungan antar manusia,

seperti kehadiran orang lain pada saat seseorang sedang belajar, dimana

orang tersebut mengajak bicara ataukah mondar-mandir disekitar tempat

belajar, terjadinya percakapan oleh sekelompok murid atau kelas pada saat

murid di kelas lain sedang belajar, suara musik atau bunyi-bunyian yang

lain mengganggu kensentrasi belajar dan sebagainya.

b) Faktor instrumental seperti:

(1) Kurikulum (Garis-garis Besar Program Pengajaran dan semua perangkat

pendukungnya: Petunjuk/Pedoman Pelaksanaan Kurikulum, seperti

pedoman evaluasi, pedoman pelaksanaan administrasi dan sebagainya).

(2) Sarana dan fasilitas serta berbagai jenis media pembelajaran, seperti:

papan tulis, papan flannel, berbagai skema,dan bagan yang relevan dan

sebagainya.

(3) Berbagai bentuk program belajar-mengajar, mulai dari yang sangat umum

sampai kepada yang sangat tersruktur, seperti: program cawu/semester,

handout, silabus, satuan pelajaran, pengajaran, berprogram, modul, paket

belajar dan sebagainya.

Page 42: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

27

(4) Berbagai bentuk tindakan didaktis/pedagosis baik yang secara sengaja

dirancang/disiapkan maupun muncul secara transaksional yang diharapkan

menunjang keefektivan proses belajar.

6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )

a. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang

merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang di

organisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah,

geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Pengertian IPS menurut para ahli

adalah sebagai berikut:

Ischak mengemukakan bahwa pembelajaran IPS bukan sekedar

menyodorkan serentetan konsep-konsep saja, melainkan kemampuan guru dan

murid menarik nilai/arti yang terkandung dalam konsep, serta bagaimana cara

menerakpannya. Peran guru sebagai perencana dan pelaksana kegiatan belajar dan

mengajar sangat penting dan keterlibatan atau keikutsertaan secara aktif kedua

belah pihak yaitu guru dan murid akan mewarnai kegiatan belajar mengajar yang

diharapkan (Yaba, 2010).

Pendidikan IPS lebih menekankan pada keterampilan yang harus dimiliki

murid dalam memecahkan masalah, baik masalah yang ada di lingkup diri sendiri

sampai masalah yang kompleks sekalipun. Intinya, pendidikan ips ini lebuh di

fokuskan untuk memberi bekal keterampilan memecahkan masalah yang dihadapi

oleh murid.” (Supardi, 2011). Sejalan dengan Triyanto yang mengatakan bahwa

IPS merupakan intergrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,

sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya yang dirumuskan atas

Page 43: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

28

dasar kenyataan dan fenomena sosial dan diwujudkan dalam suatu pendekatan

interdisipliner darii aspek dan cabang dan ilmu-ilmu sosial (Triyanto, 2010).

Dari beberapa pendapat tesebut dapat ditarik kesimpulan bahwa IPS

merupakan mata pelajaran yang diseleksi dari beberapa bidang ilmu-ilmu sosial

berdasarkan tingkat kognitif dan sesuai dengan taraf perkembangan pengetahuan

subjek didik.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah telaah tentang manusia dan lingkungan,

manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya. Pembelajaran IPS bertujuan

membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan

kehidupannya sendiri di tenga-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang paa

gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS),

mempunyai peranan penting dalam mengarahkan anak untuk dapat menjadi warga

negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang

cinta damai.

Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 tercantum

bahwa tujuan IPS adalah:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

Page 44: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

29

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa cakupan IPS sangat

luas, tidak selalu pendidikan sosial yang mengacu kepada keseluruhan kehidupan

interpersonal murid, yang meliputi pengajaran sosial yang dialami murid diluar

sekolah.

c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS

Pembelajaran IPS berkembang dengan kehidupan manusia yang melibatkan

segala tingkah laku dan kebutuhannya. Manusia pada konteks sosialnya atau

manusia sebagai anggota masyarakat, dalam pelajaran IPS di jenjang pendidikan

harus melakukan pembatasansesuai dengan murid pada tingkat masing-masing.

Ruang lingkup pembelajaran IPS di SD dibatasi sampai gejala dan masalah sosial

yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Murid SD mulai dari lingkup

gejala dan masalah kehidupan yang ada disekitar tempat tinggal dan sekolah, desa,

kecamatan, kabupaten, propinsi, negara dan akhirnya ke negara-negara tetangga.

Dalam pengajaran IPS masyarakat sebagai suatu sistem dapat dijadikan

suatu paket mengajar, pusat sistem manusia sebagai sistem adalah bertingkat dari

lingkungan yang kecil ke lingkungan yang lebih besar. Oleh karena itu, segala

gejala, masalah dan peristiwa tentang kehidupan manusia di masyarakat dapat

dijadikan sumber dan materi IPS. Kejadian-kejadian tadi baik yang langsung

terjadi di dalam masyarakat maupun yang diberitakan di media massa (radio, surat

kabar, TV, atau buku-buku penunjang yang lain). Pengarahan materi-materi IPS

yang bersifat makro dan berbelit, dasarnya harus dari contoh kenyataan yang

Page 45: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

30

terdekat. Masyarakat selain menjadi sumber dan materi IPS juga menjadi

laboratoriumnya.

Dalam pembelajaran IPS, guru harus membawa anak didik kepada

kenyataan hidup yang sebenarnya dapat dihayati, ditanggapi dan akhirnya dapat

membawa kepekaan sikap mental, keterampilan dalam menghadapi kenyataan

yang nyata. Dengan demikian diharapkan terbinanya warga negara yang akan

datang yang peka terhadap masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat,

memiliki sikap mental yang positif terhadap segala ketimpangan yang terjadi dan

terampil dalam mengatasi segala masalah yang terjadi sehari-hari baik yang

menimpa diri khususnya maupun masyarakat pada umumnya.

d. Hakikat Pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan

segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia

memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan

kejiwaannya; memamfaatkan sumber-daya yang ada dipermukaan bumi; mengatur

kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya didalam rangka

mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS mempelajari,

menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini

didalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.

Dengan pertimbangn bahwa manusia didalam konteks sosial demikian

luas,pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan

kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS

pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan

Page 46: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

31

pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS

dibatasisampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi

dan sejarah. Gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di

lingkungan sekitar peserta didik MI/SD.

Pada jenjang pendidikan menengah, ruang lingkup kajian diperluas. Begitu

juga pada jenjang pendidikan tinggi: bobot dan keluasan materi dan kajian

semakin dipertajam dengan berbagai pendekatan. Pendekatan interdisipliner atau

multidisipliner dan pendekatan sistem menjadi pilihan yang tepat untuk

diterapkan karena IPS pada jenjang pendidikan tinggi menjadi sarana melatih

daya pikir dan daya nalar mahamurid secara berkesinambungan.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa yang dipelajari IPS adalah

manusia sebagai anggota masyarakat didalam konteks sosialnya, ruang lingkup

kajian IPS meliputi (a) substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan

masyarakat dan (b) gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan

masyarakat. Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu

karena pengajaran IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan

memenuhi ingatan peserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri

sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran

IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat. Dengan kata

lain, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat atau yang tidak berpijak pada

kenyataan di didalam masyarakat tidak akan mencapai tujuannya.

Page 47: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

32

e. Fungsi Pembelajaran IPS

Pengajaran pengetahuan sosial di Sekolah Dasar berfungsi mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi

murid dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan pengajaran sejarah berfungsi

menumbuhkan rasa kebangsaan dan bangga terhadap perkembangan masyarakat

Indonesia sejak masa lampau hingga masa kini. Menurut Wachidi fungsi pokok

pengajaran IPS, yaitu: (1) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana

bersikap terhadap benda-benda disekitarnya; (2) memberikan pengetahuan kepada

manusia bagaimana cara berhubungan dengan manusia lainnya; dan(3)

memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana cara berhubungan dengan

Tuhannya (Kunandar, 2010).

Memperhatikan fungsi yang dikandung dalam mata pelajaran pengetahuan

sosial maka seharusnya pembelajaran disekolah-sekolah merupakan suatu

kegiatan yang disenangi, menantang dan bermakna bagi peserta didik. IPS

berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan

materinya,memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan

sumber yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan

pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan

kehidupan masyarakat manusia.

B. Kerangka Pikir

Orang tua yang mempunyai perhatian yang baik terhadap aktivitas belajar

anaknya seperti penyediaan dan pengadaan sarana atau fasilitas belajar termasuk

di dalamnya buku dan ruang belajar, bacaan yang menunjang, ketika anak

Page 48: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

33

mengalami kesulitan belajar akan sangat berpengaruh terhadap Prestasi belajar

anak. Sebaliknya orang tua yang kurang bahkan sama sekali tidak memperhatikan

aktivitas belajar anaknya dapat menyebabkan anak menjadi kurang bersemangat

dalam belajarnya, akibatnya Prestasi belajar anak akan kurang memuaskan. Oleh

karena itu, sebagai orang tua harus memperhatikan anaknya dalam hal

membangkikan minat belajar, memberi fasilitas belajar, mengawasi cara belajar

anak, membantu pekerjaan rumah anak, serta menentukan waktu dan disiplin

belajar anak, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Berdasarkan pada pembahasan tinjauan pustaka diatas maka kontribusi

edukatif orang tua pada murid sangat berguna dan menunjang dalam peningkatan

Prestasi belajar IPS. Sehubungan dengan teori tersebut, maka penulis akan

mengkaji lebih jauh lagi tentang ada bagaiman hubungan antara kontribusi

edukatif orang tua terhadap Prestasi belajar IPS SDN Salopuru Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan.

Page 49: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

34

Bagan Kerangka Pikir

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian

C. Hipotesis Peneltian

Menurut Sugiyono hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2016). Berdasarkan pengertian tersebut,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan antara kontribusi

edukatif orang tua dengan Prestasi belajar IPS murid kelas V dan VI SDN

Salopuru”.

Pembelajaran IPS

Kontribusi Edukatif Orang Tua

Prestasi Belajar IPS Meningkat

- Membangkitkan minat

belajar

- Menyediakan fasilitas

belajar

- Monitoring

- Membantu pekerjaan

rumah anak

- Menentukan waktu dan

disiplin belajar anak

Kelas

V dan VI

Page 50: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu korelasional, penelitian ini berusaha

mengungkap hubungan variabel kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi

belajar IPS murid kelas V danVI SDN Salopuru Kecamatan Pujananting

Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Umar menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif digunakan

untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi

pada situasi sekarang (Umar, 2010). Metode deskriptif kuantitatif digunakan

dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mencari informasi faktual yang

mendetail (menggambarkan) pengaruh kontribusi edukatif orang tua terhadap

Prestasi belajar IPS.

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel penelitian terdiri atas variabel bebas dengan

variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau memiliki

dampak terhadap variabel terikat, variabel bebas dalam penelitian ini yakni

35

Page 51: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

36

kontribusi edukatif orang tua di sekolah dan variabel terikat adalah Prestasi belajar

IPS murid.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif-korelasional yaitu dimaksudkan untuk

mengkaji hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan Prestasi belajar

IPS murid kelas V danVI SDN Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten

Barru Provinsi Sulawesi selatan. Jenis penelitian korelasional ini dapat dipakai

untuk mendeteksi sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi

pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. Dengan studi

korelasional pengukuran terhadap beberapa variabel serta saling hubungan di antara

variabel-variabel dapat dilakukan serentak dalam kondisi yang realistis.

Pendapat lebih konkrit dari Arikunto mengatakan bahwa penelitian

korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2012). Dengan

teknik korelasi seseorang peneliti dapat mengetahui hubungannya variasi dalam

sebuah variabel dengan variasi yang lain.

Sesuai dengan metode penelitian yang diterangkan di atas, maka desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional.

Penelitian ini menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel yaitu satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y).

Variabel bebas adalah kontribusi edukatif orang tua (X) dan sebagai variabel

terikatnya adalah prestasi belajar IPS (Y).

Page 52: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

37

Berdasarkan sifat dan jenis hipotesis yaitu mencari hubungan antara

kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar IPS, desain yang digunakan

adalah desain penelitian korelasi, sebagaimana skema di bawah ini:

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Keterangan :

X = Kontribusi edukatif orang tua

Y = Prestasi belajar IPS murid

C. Definisi Operasional

Salah satu unsur untuk membantu penelitian adalah definisi operasional

variabel penelitian, yang merupakan petunjuk tentang variabel yang diukur.

maksudnya dengan definisi operasional variabel akan menunjukkan alat suatu

pengambilan data yang digunakan. Dalam bagian ini perlu dijelaskan secara

singkat dan jelas definisi operasional dari variabel yang ada serta di jelaskan pula

tentang indikator atau ciri-ciri dari variabel tersebut. Untuk mendapatkan

persamaan persepsi terhadap peubah yang dikaji, maka dirasa perlu dikemukakan

defenisi operasional penelitian yaitu

1. kontribusi edukatif orang tua adalah sumbangan yang diberikan orang tua

kepada anaknya yang bersifat mendidik. Karena pendidikan keluarga adalah

fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan

yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu

selanjutnya, baik di sekolah maupun di masyarakat.

X

Y

Page 53: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

38

2. Prestasi belajar IPS adalah kemampuan yang dicapai murid setelah mengikuti

suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian

ditandai dengan skala nilai berupa simbol.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki disebut populasi atau

universum populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling

sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 2010).

Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah

semua murid mulai dari kelas V sebanyak 20 orang dan VI sebanyak 14 di SDN

Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Selatan yang

berjumlah 34 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1. Daftar Jumlah Populasi Kelas V dan VI SDN Salopuru Kabupaten

Barru Kecamatan Pujananting Provinsi Sulawesi selatan.

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1. V 17 3 20

2. VI 9 5 14

Jumlah 26 8 34

Sumber: Guru kelas V dan VI SDN Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten

Barru Provini Sulawesi selatan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Pengambilan sampel untuk penelitian

menurut Arikunto, jika populasinya kurang dari 100 orang sebaliknya sebaiknya

Page 54: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

39

diambil semuanya, jika populasinya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil

10-15% atau lebih (Arikunto, 2012),. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi atau sampel jenuh. Teknik

tersebut digunakan karena jumlah populasi tidak mencapai 100 orang. Jadi, semua

murid kelas V dan VI itulah yang nantinya akan menjadi sampel penelitian.

Berdasarkan teknik sampling yang digunakan, sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh jumlah populasi yang berjumlah 34 Murid.

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan datadalam penelitian ini menggunakan teknik angket,

dan dokumentasi.

1. Angket

Teknik angket dimaksudkan untuk memperoleh data tentang kontribusi

edukatif orang tua dalam meningkatkan Prestasi belajar IPS murid SDN Salopuru

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi selatan. Konstruksi

angket yang digunakan dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Jumlah Item Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data

tentang kontribusi edukatif orang tua, berjumlah 25 item.

b. Bentuk angket

Bentuk angket dapat berupa jawaban “Ya” atau “Tidak”, bisa juga dalam

bentuk pilihan ganda, atau berbentuk skala sikap. Skala sikap yang paling dikenal

adalah skala likert yang berisi pernyataan dengan rentangan tertentu misalnya dari

“selalu-tidak pernah”, dan “Selalu-sangat tidak pernah” (Bundu ,2010).

Page 55: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

40

Agar dapat diperoleh gambaran mengenai tingkat kontribusi orang tua maka

pernyataan setiap angket terdiri dari empat alternatif jawaban, Pedoman yang

digunakan adalah skala likert yakni selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK),

dan tidak pernah (TP). Untuk pernyataan berkategori positif, maka rentang

(interval) skornya dari 1-4 dan sebaliknya dari 4-1.

c. Isi Angket

Angket ini berisi pernyataan-pernyataan untuk mengungkapkan kontribusi

edukatif orang tua terhadap Prestasi belajardan keberhasilan pendidikan anaknya.

Adapun aspek yang diukur dapat dilihat pada kisi-kisi angket.

d. Pemilihan Item Angket

Angket yang telah disusun supaya memiliki redaksional yang baik dan

informatif serta mempunyai validitas empiris.

e. Pembobotan Angket

Angket yang menyatakan kontribusi edukatif orang tua atau dikategorikan

positif maka pembobotannya, sebagai berikut:

(1) Jawaban selalu (SL), bobotnya 4

(2) Jawaban sering (SR), bobotnya 3

(3) Jawaban kadang-kadang (KK), bobotnya 2

(4) Jawaban tidak pernah (TP,) bobotnya 1

Angket yang tidak menunjukkan prestasi belajar atau berkategorikan negatif

maka pembobotannya, sebagai berikut:

(1) Jawaban selalu (SL), bobotnya 1

(2) Jawaban sering (SR), bobotnya 2

(3) Jawaban kadang-kadang (KK), bobotnya 3

Page 56: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

41

(4) Jawaban tidak pernah (TP), bobotnya 4

Dengan demikian angka tertinggi yang mungkin dicapai seorang murid

adalah 100 ( seratus) dan akan terendah adalah 0 (nol).

2. Dokumentasi

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam penelitian yaitu bersumber dari

data sekolah yang memuat:

a. Keadaan murid SDN Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru

Kecamatan Pujananting Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Nilai atau Prestasi belajar murid SDN Salopuru Kecamatan Pujananting

Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan di semester genap pada tahun

ajaran 2019/2020. Prestasi belajar ini diperoleh dari buku rapor murid.

TeknikAnalisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil

penelitian yaitu analisis statistik deskriptif inferensial dengan mengunakan

analisis korelasi product moment untuk pengujian hipotesis.

1. Analisis statistik deskriptif

Analisis deskriptif ini digunakan untuk melihat gambaran tentang

kontribusi edukatif orang tua terhadap keberhasilan pendidikan anak, dan

gambaran Prestasi belajar murid SDN Salopuru Kecamatan Pujananting

Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk melakukan penelitian maka

dibuat pengkategorian yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat

rendah.

Page 57: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

42

Tabel 3.2 Pengkategorian Kontribusi Edukatif Orang Tua Murid Di SD

Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru

Provinsi Sulawesi Selatan.

Interval Nilai Interprestasi

81 – 100 Sangat Baik

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

0 – 20 Sangat Kurang

Sumber : (Arikunto, 2012)

Tabel 3.3 Pengkategorian Prestasi belajar IPS Murid di SD Negeri

SalopuruKecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi

Sulawesi Selatan

Interval Nilai Interprestasi

80 – 100 Sangat Baik

70 – 79 Baik

60 – 69 Cukup

40 – 59 Kurang

0 – 39 Sangat kurang

Sumber : (Masyhud, 2013)

Pengelompokan dalam bentuk kategori dilakukan dengan membuat interval

kelas menjadi lima, yakni sebanyak jumlah kelas interval. Penentuan kelas

interval dilakukan dengan cara membagi range (selisih antara skor maksimum

ideal yaitu 100 dengan skor terendah ideal yaitu 0 (Nol).

Perhitungan frekeunsi dan presentase responden dalam setiap kategori

perhitungan rata-rata (mean), yakni untuk variable kontribusi edukatif orang tua

Page 58: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

43

dan Prestasi belajar IPS murid. Setelah itu dibuat interpretasi untuk menafsirkan

gambaran hasil penelitian pada kedua variabel.

Rumus yang digunakan:

𝑷 = 𝒇

𝒏x 100

Keterangan :

P: Persentase

f :Frekuensi yang dicari persentasenya

n :Jumlah subjek (sampel)

2. Uji Hipotesis

Perhitungan uji hipotesis digunakan analisis korelasi variabel X dan Y

dengan menggunakan rumus Product Moment dengan rumus sebagai berikut

(Arikunto, 2012)

NXY – (X) (Y)

𝑟𝑥𝑦 =

{NX2 –(X2)} {NY2 – (Y2)}

Keterangan :

r = Nilai koefisien

X = Butir x

Y = Butir y

X = Jumlah skor butir x

Y = Jumlah skor butir y

X2 = Jumlah kuadrat skor butir x

Y2 = Jumlah kuadrat skor butir y

N = Responden uji coba

Page 59: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

44

Hubungan kontribusi edukatif orang tua (X) terhadap Prestasi belajar IPS

(Y). Dapat menggunakan tabel Interpretasi Indeks Korelasi Product Moment

sebagai berikut(Sugiyono, 2016).

Tabel 3.4 Tabel Interpretasi Indeks Korelasi Product Moment

Interval Koefisien Interval Koefisien

±0,80-1,00 Sangat Kuat

±0,60-0,799 Kuat

±0,40-0,599 Sedang

±0,20-0,399 Rendah

±0,00-0,199 Sangat Rendah

Sumber : (sugiyono, 2016)

Page 60: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan hasil penelitian dengan memaparkan bukti empiris

yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Pemaparan ini merujuk pada

rumusan masalah yang telah di kemukakan pada bab 1 sebagai berikut.

Menjawab masalah tersebut, maka data dalam penelitian ini dianalisis sesuai

dengan prosedur yang telah di tentukan pada bab III, dengan terlebih dahulu

membuat hipotesis perbanding, yaitu hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis

alternative tersebut berbunyi : Ada Hubungan Antara Kontribusi Edukatif Orang

Tua Terhadap Prestasi belajar IPS Murid SD Negeri Salopuru Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Cara pengujian hipotesis dengan

mengkorelasikan antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil belar murid.

Analisis korelasi yang digunakan adalah uji “r” product moment dengan taraf

signifikan α 0,05. Khusus analisis data kontribusi edukatif orang tua dengan

Prestasi belajar murid hanya menggunakan analisis statistik deskriptif.

Adapun data yang dianalisis adalah kontribusi edukatif orang tua (X) dan

Prestasi belajar IPS murid (Y). Hasil analisis data tersebut terbagi, yaitu data

kontribusi edukatif orang tua, data Prestasi belajar IPS murid, dan korelasi antara

kontibusi edukatif orang tua Prestasi belajar IPS murid. Untuk lebih jelasnya,

diuraikan sebagai berikut.

45

Page 61: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

46

1. Konribusi Edukatif Orang Tua

Hasil analisis deskriptif yang berkaitan dengan skor variabel kontribusi

edukatif orang tua, dapat dilihat pada tabel berikut ( Lampiran 1 ) :

Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Skor Kontribusi Edukatif Orang Tua

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel 34

Skor Tertinggi 87

Skor Terendah 69

Rentang Skor 18

Skor Rata-Rata 78,2

Standar Deviasi 78,45

Jumlah (Sum) 2.662

Sumber: (Diolah di lampiran)

Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata kontribusi edukatif

orang tua adalah 78,2 dari skor total yang mencapai 100 atau secara kualitatif di

kategorikan sedang, skor tertinggi yang dicapai 87, skor terendah 69 dengan

standar deviasi 78,45 dan rentang skornya 18. Jadi, berdasarkan uraian tersebut

dapat disimpulkan bahwa kontribusi edukatif orang tua murid SD Negeri Salopuru

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan dikategorikan

sedang.

Hasil distribusi frekuensi konstribusi edukatif orang tua SD Negeri

Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Selatan, maka di

klasifikasikan atas lima kategori yaitu, Sangat baik, Baik, Cukup, Kurang dan

Sangat Kurang. Terdapat pada tabel berikut (lampiran 2) :

Page 62: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

47

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Kontribusi Edukatif Orang Tua Murid Di

SD Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru

Provinsi Sulawesi Selatan.

Interval Nilai Interprestasi Frekuensi Pesentase%

81 – 100 Sangat Baik 10 29,4%

61 – 80 Baik 24 70,5%

41 – 60 Cukup 0 0%

21 – 40 Kurang 0 0%

0 – 20 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 34 100%

Sumber: (diolah di lampiran)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas di peroleh distribusi frekuensi Kontribusi

Edukatif Orang Tua Murid di SD Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting

Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan sangat Baik berada pada interval 81–

100 dengan frekuensi murid 10 ( 29,4 % ), Baik dengan jarak interval 61 – 80

dengan frekuensi murid 24 (70,5 % , Cukup dengan jarak interval 41 - 60 dengan

frekuensi murid yaitu 0 (0 %), kurang dengan jarak interval 21 - 40 dengan

frekuensi murid 0 (0 %) , dan sangat kurang dengaan jarak interval 0 – 20 dengan

frekuensi 0 (0 %). Ini berarti dari hasil distribusi frekuensi nilai kontribusi

edukatif orang tua berada berada pada kategori baik.

2. Prestasi belajar IPS

Prestasi belajar deskriptif yang berkaitan dengan skor variabel Prestasi

belajar IPS murid, dapat dilihat pada tabel berikut (Lampiran 1)

Page 63: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

48

Tabel 4.3 Statisik Deskriptif Skor Prestasi belajar IPS

Statisik Deskriptif

Ukuran Sampel 34

Skor Tertinggi 90

Skor Terendah 70

Rentang Skor 20

Skor Rata-Rata 80

Standar Deviasi 80,05

Jumlah (Sum) 2716

Pada tabel 4.3. menunjukkan bahwa skor rata-rata Prestasi belajar IPS

adalah 80 dari skor total yang mencapai 100 secara kualitatif dikategorikan sedang

dan skor tertinggi yang dicapai 90, skor terendah 70 dengan standar deviasi 80,05

dan rentang skornya 20. Jadi, berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan

bahwa Prestasi belajar IPS murid SD Negeri Salopuru dikategorikan sedang.

Mengetahui hasil distribusi Prestasi belajar rmurid SD Salopuru

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan maka di

klasifikasikan atas 5 kategori yaitu, Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang dan Sangat

Kurang. Terdapat pada tabel berikut (Lampiran).

Page 64: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

49

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi belajar IPS

Interval Nilai Interprestasi Frekuensi Pesentase %

80 – 100 Sangat Baik 18 53%

70 – 79 Baik 16 47%

60 – 69 Cukup 0 0%

40 – 59 Kurang 0 0%

0 – 39 Sangat Kurang 0 0%

Jumlah 34 100%

Sumber : (diolah di lampiran)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas di peroleh distribusi frekuensi Prestasi belajar

IPS murid SD Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi

Sulawesi Selatan yang dijadikan sampel dalam penelitian yaitu sangat baik berada

pada interval 80 – 100 dengan frekuensi murid 18 ( 53%) , baik dengan jarak

interval 70 – 79 dengan frekuensi murid 16 (47 %) , cukup dengan jarak interval

60 – 69 dengan frekuensi murid 0 ( 0 %) , kurang dengan jarak interval 40 – 59

dengan frekuensi murid 0 (0 %) , dan sangat kurang dengan jarak interval 0 –39

dengan frekuensi 0 (0 %). Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa Prestasi

belajar IPS Murid SD Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi

Sulawesi Selatan di kategorikkan sangat baik.

3. Pengujian Hipotesis

Data untuk penghitungan koefisien korelasi yang menyangkut hubungan

antara kontribusi edukatif orang tua adalah variabel ( X ) dan Prestasi belajar IPS

murid adalah variabel ( Y ) antara lain jumlah sampel ( N ), jumlah skor X ( ∑X )

Page 65: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

50

jumlah kuadrat skor X ( ∑X² ), jumlah skor Y (∑Y ), jumlah kuadrat skor Y (∑Y²)

dan jumlah perkalian antara skor X dan Y (∑X.Y).

Analisis korelasi adalah analisis keeratan hubungan antara dua variabel

sehingga hasil analisis ini sebagai salah satu metode untuk menguji hipotesis (H1)

maka terlebih dahulu hipotesis penelitian (Ha) atau hipotesis alternative diubah

menjadi hipotsesis nol (Ho) yang menyatakan sebagai berikut : “Tidak ada

hubungan yang signifikan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi

belajar IPS murid SD Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru

Provinsi Sulawesi Selatan”

Selanjutnya menggunakan rumus product moment untuk uji hipotesis

dengan koefsien korelasi ( r ) . Perhitungan selengkapnya sebagai berikut :

rxy = 𝑛∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)

√𝑛∑𝑋2− (∑𝑋)2 √𝑛∑𝑌2− (∑𝑌)²

= 34 (213030)− ( 2662 )(2716 )

√34 (209292)− (2662)2√34 (217902)− (2716)²

= 7243020 − 7229992

√29684 √32012

= 13028

√950244208 =

13028

30826,03

= 0,423

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui koefisien korelasinya yaitu :

variabel kontribusi edukatif orang tua (X) dengan variabel Prestasi belajar IPS

(Y), dari hasil pengolahan data diperoleh korelasi yang kuat antara variabel

kontribusi edukatif orang tua ( X ) dengan variabel hasi belajar IPS ( Y ) sebesar

Page 66: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

51

0,423. Ini menunjukkan bahwa prestasi belajar murid pada mata pelajaran IPS

sangat baik.

Setelah koefisien korelasi ( rxy ) telah diketahui maka langkah selanjutnya

yaitu melakukan uji hipotesis, pengujian hipotesis dilakukan agar dapat diketahui

bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima ataau ditolak. Untuk maksud

tersebut teknik yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah dengan

menggunakan test signifikan yaitu membandikan indeks korelasi antara rtabel ( rtb ).

Untuk mengetahui apakah hipotesis yang digunakan diatas dapat diterima

atau ditolak, maka berikut ini dilakukan pengujian sebagai berikut :

Df =N – 2

Df =34 – 2

=32

Dengan memeriksa tabel nilai “r” product moment dpat dietahui bahwa df

sebesar 32 pada taraf signifikan 5 % = 0,349. Oleh karena itu, rhitung sebesar 0,423

ternyata ≥ ( lebih besar ) dari rtabel sebesar 0,349 pada taraf signifikan 5% maka

hipotesis berbunyi :

“Terdapat hubungann yang signifikan antara Kontribusi Edukatif Orang tua

terhadap Prestasi belajar IPS Murid SD Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting

Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan, dinyatakan “ dapat diterima”

B. Pembahasan

Pembahasan penelitian ini diajukan untuk menemukan jawaban atas

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu seberapa besar hubungan

antara kontribusi edukatif orang tua terahadap Prestasi belajar IPS Murid kelas V

Page 67: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

52

dan VI SD Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi

Sulawesi Selatan. Pembahasan hasil penelitian ini terdiri dari kontribusi edukatif

orang tua dan Prestasi belajar IPS.

Karakteristik responden menggunakan analisis persentase, sedangkan untuk

untuk menjelaskan analisis penelitian yang berkaitan dengan hipotesis dianalisis

dengan menggunakan analisis korelasi product moment.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa hubungan kontribusi edukatif

orang tua ( X ), dan prestasi belajar IPS ( Y ) yang di tunjukkan dengan nilai

koefisien korelasi sebesar 0,423. Sedangkan untuk uji signifikan uji r di peroleh

bahwa rhitung yang diperoleh adalah lebih besar dari rtabel ( 0,423 ≥ 349), pada taraf

signifikan 5%. Sehingga terlihat bahwa nilai rhitung lebih besar dari pada nilai rtabel,

maka hipotesis dalam penelitian ini yang berbunyi “Ada Hubungan Antara

Kontribusi Edukatif Orang Tua Terahadap Prestasi belajar IPS Murid kelas V dan

VI SD Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi

Sulawesi Selatan” dinyatakan “ diterima” dan terdapat hubungan yang signifikan

yang berada pada kategori baik.

Berdasarkan penelitian diatas, hasil analisis deskriptif yang

menggambarkan tentang kontribusi edukatif orang tua terhadap Prestasi belajar

IPS SD Negeri Salopuru Kecamatan Puajananting Kabupaten Barru Provinsi

Sulawesi Selatan mempunyai hubungan yang signifikan yang berada pada

kategori cukup. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa, kontibusi

edukatif orang tua murid di SD Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten

Barru Provinsi Sulawesi Selatan masih sangat kurang, para orang tua harus lebih

Page 68: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

53

meningkatkan lagi perhatian mereka kepada anak mereka ketika di rumah, karena

waktu belajar anak lebih banyak dirumah dibandingkan sekolah. Karena orang tua

merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari

mereka anak-anak mula-mula menerima pendidikan. Corak pendidikan dalam

rumah tangga secara umum tidak berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian

yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan secara kodrati suasana dan

strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi atau iklim

pendidikan. Timbulnya iklim atau suasana tersebut, karena adanya interaksi yaitu

hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.

Sebagai peletak pertama pendidikan, orang tua memegang peranan penting bagi

pembentukan watak dan kepribadian anak, maksudnya bahwa watak dan

kepribadian tergantung kepada pendidikan awal yang yang berasal dari orang tua

terhadap anaknya.

Orang tua ( ayah dan ibu ) memegang peranan yang penting dan sangat

berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak lahir, ibu yang selalu ada

disampingnya. Oleh karena itu seorang anak pada umumnya lebih cinta kepada

ibu karena ibu merupakan orang yang pertama dikenal anak. Maka dari itu ibu

harus menanamkan anak kepada anak, agar mereka dapat mencintai ilmu,

membaca lebih banyak, lebih dinamis, disipin, dan ibu memberikan motivasi yang

baik dan menjadi teladan bagi anak mereka. Orang tua juga harus memperhatikan

faktor-faktor yang dapat meningkatkan Prestasi belajar dan prestasi belajar anak

seperti faktor external dan internal yang dapat mempengaruhi belajar anak.

Page 69: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

Hubungan kontribusi edukatif orang tua terhadap prestasi belajar murid

kelas V dan VI SD Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru

Provinsi Sulawesi Selatan memiliki hubungan. Hal ini terlihat dari hasil uji

korelasi rhitung sebesar 0,423 yang lebih besar dari nilai rtabel yaitu 0,349. Artinya,

interval koefisien ±0,40-0,599 terdapat pada tingkat hubungan yang sedang. Hasil

deskriptif juga menunjukkan bahwa kontribusi edukatif orang tua murid SD

Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi

Selatan dalam kategori sedang dengan rata-rata 78,2. Hal ini berarti kontribusi

edukatif orang tua dikategorikan baik. Prestasi belajar pada mata pelajaran IPS

murid SD Negeri Salopuru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Provinsi

Sulawesi Selatan dalam kategori baik dengan rata-rata 80.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan diatas maka

dapat di berikan beberapan saran :

1. Hendaknya orang tua murid lebih memperhatikan dan peduli terhadap

pendidikan anaknya dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di

rumah, penerapan waktu khusus belajar bagi anak dan melakukan

54

Page 70: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

55

pendampingan saat anak belajar, sehingga dapat meningkatkan semangat

belajar yang akan berpengaruh pada Prestasi belajar anak.

2. Guru hendaknya bekerjasama dengan orang tua, sehingga murid yang

mengalami kesulitan belajar mengalami peningkatan dalam belajar.

3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih mendalam tentang faktor

yang dapat mempengaruhi Prestasi belajar murid dengan menambahkan

factor-faktor selain kontribusi edukatif orang tua dan prestasi belajar murid.

Page 71: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

56

DAFTAR PUSTAKA

Ahira Anne, 2012. Definisi kontribusi (online) http://eprints.uny.ac.id diakses

pada tanggal 19/05/2016

Andriyani, Ika. 2010. Peran Orang Tua Terhadap Kelangsungan Pendidikan

Anak (Studi Kasus Pedagang Di Pasar Tersono Kecamatan Tersono

Kabupaten Batang).Skripsi. Semarang : Geografi UNNES

Arikunto, dkk. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:

Rineka Cipta.

Aris, Kurniawan. 2015. Pengertisn prestasi menurut parah ahli beserta

macamnya. Dalam www.guru pendidikan.co.id/pengertian-prestasi-

menurut-para-ahli-beserta-macamnya/. Diakses pada tanggal 29 Mei

2019

Bastari . 2019. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi belajarPeserta Didik

Pada Mata Pelajaran IPS Kelas Iv Sd Negeri Sukabumi Indah Bandar

Lampung Tahun 2018/2019. universitas islam negeri raden intaan

lampung : lampung`

Bundu, dkk. 2010. Asessment Penilaian (Teori dan Konsep). Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Dimyanti & mudjiyono. 2011. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologis Belajar. Jakara : Rineka Cipta

Ekawarna .2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : GP pres group.

Fathurohman & sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Teras.

Hadi, dkk. 2010. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Hendriyanto. 2016. Peran bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar murid

kelas XI Teknik kendaraan ringan di SMK 45 Wonosari. Universitas

Negeri Yogyakarta: Yogyakarta

56

Page 72: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

57

Kunandar.2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Maksum, Ali. 2016. Sosilogi pendidikan, Malang : rineka

Masyhud, Sulthon. 2013. Analisis Data Statistic Untuk Penelitian Pendidikan

Sederhana. Jember : Lembaga Pengembangan Manajemen Dan

Profesi Kependidikan (LPMPK)

Prayitno, dkk. 2011. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka

Cipta

Sanjaya .2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta : Pernada Media

Sardiman, A. M. 2010.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Setiawan. 2011. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadapp Prestasi belajarIps

Murid Kelas VII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan:

Jakarta Selatan.

Sugiyono. 2017. Metode Peneltian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sumarni. 2019. Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Motivasi Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Survey Pada Murid

SMPN Di Kabupaten Serang. Jurnal mitra pendidikan. 3

Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta : Penerbit Ombak.

Suprijono, Agus. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Suryabrata. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persad.

Suryadi & kusnendi. 2010. Ciri-ciri Perilaku Edukatif (online)

http://globallavebookx. blogspot.co .id diakses pada tanggal

19/05/201

Page 73: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

58

Suyono,dkk. 2011. Belajar dan pembelajaran. Bandung; PT Remaja Rosdakarya

Offset.

Triyanto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara

Umar, dkk.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003.Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Cemerlang.

Yaba. 2010. Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Remaja Rosda

Karya Offse.

Zulifah. 2011. Hubungan Keterlibatan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar

Murid. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya:

Surabaya

.

Page 74: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

59

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 75: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

60

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET HUBUNGAN ANTARA KONTRIBUSI

EDUKATIF ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS MURID

Variabel Indikator Butir Angket

Positif Negative

Kontribusi

Edukatif Orang

Tua ( X )

1.Membangkitkan

minat belajar

1, 2, 13, 14,

15, 16, 21

-

2.Menyediakan

fasilitas belajar

3, 4, 8, 9 24

3.Monitoring 5, 7, 10, 11,

12

18

4.Membantu pekerjaan

rumah (PR) anak

6, 19, 25 22

5.Menentukan waktu

dan disiplin belajar

anak

17 20,23

Sumber (Supianti, 2016)

Page 76: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

61

Lampiran 2

ANGKET PENELITIAN

Anda diminta untuk memilih salah satu jawaban dari 4 pilihan jawaban

yang sesuai dengan keadaan atau pendapat anda yang sebenarnya. Jawaban anda

dalam angket ini tidak mempengaruhi presatsi anda disekolah di jamin

kerahasiaanya.

Petunjuk Pengisian

1. Tulislah nama serta jenis Anda dengan jelas.

a. Nama :

b. Kelas :

c. Jenis Kelamin :

2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang ( X ) pda

pilihan a, b, c atau d yang telah tersedia

3. Pilihlah :

a. Selalu (SL), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu benar-benar

sesuai dengan keadaan diri anda.

b. Sering (S), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu lebih banyak

sesuai daripada tidak sesuai dengan keadaan dri anda.

c. Kadang-kadang (KD), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu tidak

bisa di pertanggung jawabkan.

d. Tidak Pernah (TP) / Tidak Tentu (TT), artinya jika anda merasa bahwa

pernyataan itu lebih banyak tidak sesuai dengan keadaan diri anda.

Page 77: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

62

1. Pada awal tahun pelajaran baru apakah anda selalu diberikan tas

sekolah baru?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

2. Apakah pada awal tahun pelajaran baru anda selalu diberikan sepatu

baru?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

3. Pada awal tahun pelajaran baru apakah anda selalu diberikan kan buku

pelajaran oleh orang tua anda?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

4. Jika suatu saat keperluan sekolah anda seperti buku ada yang rusak

sampulnya apakah orang tua anda menyarankan agar memperbaikinya?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

5. Apakah orang tua anda selalu memperhatikan tentang belajar di rumah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

6. Jika suatu saat ada pekerjaan rumah (PR) dan anda tidak dapat

mengerjakannya apakah orang tua anda mau membantu?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

7. Jika suatu saat anda menonton tv agak lama apakah orang tua anda

mengingatkan agar menguranginya dan meningkatkan belajar?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

8. Apakah orang tua anda ada memberikan kesempatan untuk mengikuti

les atau private?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

9. Untuk keperluan belajar di rumah seperti kamar dan meja apakah orang

tua anda selalu memperhatikan?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

Page 78: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

63

10. Untuk menghindari keterlambatan sekolah apakah orang tua anda

memperhatikan juga keberangkatan sekolah anda?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

11. Jika suatu saat anda bangun tidur kesiangan apakah orang tua anda

membangunkan?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

12. Apakah orang tua anda selalu menanyakan tentang Prestasi belajaranda

setiap pulang sekolah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

13. Jika orang tua anda melihat Prestasi belajaratau nilai ulangan anda

menurun atau sedikit jelek apakah orang tua anda menyeramkan untuk

lebih giat belajar?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

14. Untuk mendorong anda mendapatkan Prestasi belajaryang lebih baik

apakah orang tua anda memberikan semangat dengan memberikan

hadiah tertentu?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

15. Apakah orang tua anda memberikan pengarahan bahwa untuk mencapai

sukses di masa yang akan datang perlu meningkatkan prestasi belajar?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

16. Untuk membangkitkan minat belajar anda apakah orang tua

menjanjikan hadiah tertentu?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

17. Apakah orang tua anda membuat jadwal belajar di rumah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

Page 79: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

64

18. Jika pelajaran IPS yang anda tanyakan kepada orang tua anda apakah

merasa tidak ingin membantu?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

19. Jika anda tidak belajar ketika di rumah apakah orang tua anda

menegurnya?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

20. Apakah orang tua anda memberikan kebebasan bermain dan tidak

belajar?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

21. Jika Prestasi belajaranda baik apakah orang tua anda memberikan

pujian?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

22. Jika orang tua melihat anda sedang belajar apakah mereka tetap

menyuruh kan pekerjaan yang lain?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

23. Apakah orang tua anda tidak mengizinkan untuk belajar kelompok di

rumah teman?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

24. Apakah orang tua tidak membolehkan anda untuk membeli buku

pelajaran selain yang diberikaan sekolah.?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

25. Jika guru menyuruh anda membawa bahan praktek apakah orang tua

anda membantu menyediakan ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak tentu

SELAMAT BEKERJA!!!

Page 80: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

65

Page 81: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

66

Page 82: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

67

Page 83: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

68

Page 84: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

69

Page 85: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

70

Page 86: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

71

Page 87: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

72

Page 88: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

73

Page 89: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

74

Page 90: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

75

Page 91: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

76

Page 92: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

77

Page 93: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

78

Page 94: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

79

Page 95: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

80

Page 96: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

81

Page 97: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

82

Page 98: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

83

Page 99: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

84

Page 100: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

85

Page 101: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

86

Page 102: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

88

Page 103: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

89

Page 104: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

88

Page 105: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

91

Lampiran 5

DATA PRESTASI BELAJAR IPS MURID SD NEGERI SALOPURU

Kode Sampel Kelas Prestasi Belajar

1 V 80

2 V 76

3 V 79

4 V 79

5 V 80

6 V 85

7 V 75

8 V 75

9 V 89

10 V 76

11 V 88

12 V 85

13 V 77

14 V 81

15 V 82

16 V 81

17 V 87

18 V 87

19 V 84

20 V 87

21 VI 80

22 VI 75

23 VI 76

24 VI 70

25 VI 78

26 VI 80

27 VI 76

28 VI 73

29 VI 80

30 VI 75

31 VI 70

32 VI 85

Page 106: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

92

33 VI 75

34 VI 90

JUMLAH 2716

Page 107: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

93

Lampiran 6

Hasil Statistik Deskrptif Kontribusi Edukatif Orang Tua dan Prestasi

belajar IPS Murid SD Negeri Salopuru

1. Mean (rata-rata)

Variabel X Variabel Y

𝑀𝑥 =∑𝑋

𝑁

= 2662

34

= 78,2

𝑀𝑦 =∑𝑌

𝑁

= 2716

34

= 80

2. Standar Deviasi (SD)

Variabel X Variabel Y

𝑆𝐷𝑥 = √∑𝑥2

𝑁

= √209292

34

= √6155,64

= 78,45

𝑆𝐷𝑥 = √∑𝑦2

𝑁

= √217902

34

= √6408,88

= 80,05

3. Skor Tertinggi

Skor Tertinggi X = 87 Skor Tertinggi Y = 90

Page 108: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

94

4. Skor Terendah

Skor Terendah X = 69 Skor Terendah Y = 70

5. Rentang Skor

Rentang Skor X = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 87 - 69

= 18

Rentang Skor Y = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 90 - 70

= 20

Page 109: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

95

Lampiran 7

Dokumentasi

Dokumentasi Bersama Kepala Sekolah

Dokumentasi Sedang bersama murid

Page 110: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

96

Dokumentasi sedang memberikan angket

Dokumentasi murid sedang mengisi angket

Page 111: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

97

Dokumentasi mengerjakan angket di sekolah

Dokumentasi rapor murid

Page 112: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS …

RIWAYAT HIDUP

Juliana, lahir di Wanawaru pada tanggal 14 Agustus 1998.

Anak ketiga, dari pasangan Abdullah dan Sitti. P. Penulis

mulai masuk ke jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) pada

tahun 2004 dan tamat tahun 2010 di SD Inpres Wanawaru.

Pada tahun yang sama masuk ke SMP Negeri 1 Pujananting

dan tamar pada tahun 2013. Pada tahun yang sama masuk ke SMA Negeri 1

Tanete Rilau Kabupaten Barru dan tamat pada tahun 2016. Kemudian pada tahun

yang sama pula penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Muhammadiyah

Makassar (Unismuh) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Progrann Strata 1 (S1). Pada tahun 2020 penulis

menyelesaikan studi dengan menyusun karya ilmiah yang berjudul “Hubungan

Antara Kontribusi Edukatif Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Ilmu

Pengetahuaan Sosial Murid Kelas V Dan VI SDN Salopuru Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan”.