Upload
anawood
View
215
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
upkkkss
Citation preview
Nama : Yesinta Diandra
NIM : 1110103000093
FORM LAPORAN KEGIATAN
KINERJA EKSTERNAL PUSKESMAS KOSAMBI
NAMA KEGIATAN
TEMPAT
TANGGAL
Penjaringan Siswa dalam Program Usaha Kesehatan Sekolah
SDS Setya Nusa
7 Agustus 2015
Deskripsi Kegiatan Pagi hari sekitar pukul setengah delapan saya dan Ummi
teman kelompok saya berkumpul di Puskesmas Kosambi bersama
Bidan Zulis dan Bidan Ningsih untuk pergi mengikuti Kegiatan
Penjaringan siswa dalam Program Usaha Kesehatan Sekolah.
Setelah berkumpul kami segera berangkat ke SDS Setya Nusa.
Sesampainya kami disana kami segera mendata nama-nama siswa
kelas satu yang akan diperiksa. Kemudian kami memasang alat
pengukur tinggi badan dan menaruh alat timbangan.
Setelah semua alat siap, kami memanggil siswa satu persatu
sesuai dengan absensi. Siswa tersebut di minta untuk melepaskan
sepatunya kemudian diukur berat badan dan tinggi badannya.
Hasilnya kami catat dalam kertas yang telah berisi form data yang
dibutuhkan. Setelah itu kami melihat keadaan gigi dan gusi siswa-
siswi tersebut, apakah ada karies atau tidak, melihat ke telinga nya
apakah ada serumen atau penyakit telinga dengan senter dan melihat
ke kuku nya apakah kotor atau tidak. Untuk kelainan mata siswa
hanya di tanya apakah suka buram jika melihat ke papan tulis atau
tidak. Setelah semua siswa kelas satu diperiksa maka kita melakukan
perhitungan gizi dari hasil tinggi badan dan berat badan yang telah
kita dapatkan menggunakan tabel yang telah tersedia. Kemudian
setelah semuanya siswa-siswi diperiksa selanjutnya kami melihat
ketersediaan fasilitan sekolah dan keadaannya seperti jamban, sarana
air bersih, tempat sampah, tempat pembuangan dan kantin sekolah.
Kami juga menanyakan jumlah murid SDS Setya Nusa seluruhnya.
Populasi SDS Setya Nusa kelas satu berjumlah 48 orang dengan jumlah siswa
22 anak dan siswi 26 anak.
Hasil Kegiatan Siswa-siswi kelas satu maju ke depan kelas untuk melakukan
pengukuran tinggi badan, berat badan dan pemeriksaan gigi, gusi,
telinga dan kuku. Ada beberapa anak yang menangis karena takut
akan di imunisasi sehingga sulit dipanggil untuk diperiksa, namun
setelah dibujuk semua anak mau maju ke depan. Namun ada dua
anak yang tidak masuk pada hari itu sehingga anak itu tidak
diperiksa.
Tindak Lanjut Merekapitulasi data yang didapatkan untuk melihat permasalah yang
terjadi pada siswa-siswi tersebut dan selanjutnya memberikan data
ke dinas untuk di lakukan tindak lanjut seperti pembentukan
program lain sesuai kebutuhan masalah yang didapatkan.
FORM REFLEKSI KEGIATAN
KINERJA EKSTERNAL PUSKESMAS KOSAMBI
NAMA KEGIATAN
TEMPAT
TANGGAL
Penjaringan Siswa dalam Program Usaha Kesehatan Sekolah
SDS Setya Nusa
7 Agustus 2015
Refleksikan perbedaan
antara teori dengan
praktek yang dilakukan
Usaha membina, mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
dilaksanakan melalui program pendidikan di sekolah atau
madrasah dengan berbagai kegiatan di dalam dan luar sekolah,
serta usaha lain yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pemeliharaan kesehatan masyarakat. Tiga program pokok usaha
kesehatan sekolah adalah pendidikan kesehatan, pelayanaan
kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.1 Salah satu
program lain dari Puskesmas Kosambi yang dijalankan adalah
program penjaringan siswa yang dilakukan satu tahun sekali untuk
menilai kesehatan siswa-siswi yang baru masuk.
Saat kegiatan berlangsung saya melakukan pemeriksaan fisik
secara cepat kepada 48 siswa dan siswi di SDS Setya Nusa. Setelah
saya melakukan pemeriksaan fisik kepada siswa-siswi tersebut
saya langsung melingkari keadaan siswa-siswi pada form yang
telah disediakan kemudian segera memanggil siswa lainnya. Saat
melakukan perhitungan berat badan dan tinggi badan saya merasa
telah melakukan nya secara benar karena telah dikaliberasi dan
saya memperhatikan posisi siswa saat diukur, namun saya merasa
masih kurang saat melakukan pemeriksaan fisik pada siswa
tersebut. Karena saya merasa melakukan nya begitu cepat dan
tanpa saya sadari saya melakukan pemeriksaan fisik kurang
legeartis. Seharusnya saya melakukan pemeriksaan fisik secara
teliti tidak perlu cepat dan saya melakukan pemeriksaan fisik
seharusnya sambil duduk. Pada teori pemeriksaan fisik mata,
telinga, gigi dan gusi sangat banyak point nya namun saya hanya
melihat bagian yang penting saja sesuai dengan form yang telah
disediakan. Sehingga pemeriksaan dapat dilakukan secara singkat.
Saat penjaringan siswa kemarin pemeriksaan status gizi dinilai
dengan suatu tabel yang menilai berat badan berdasarkan usia saja,
sedangkan pada teori dikatakan sebaiknya yang digunakan adalah
chart CDC untuk anak diatas lima tahun dan seharusnya
ditambahkan pengukuran tinggi badan berdasarkan usia dan berat
badan berdasarkan tinggi badan.2
Pemeriksaan mata ditujukan untuk melihat ada atau tidaknya
rabun jauh pada anak, hal ini tidak dilakukan dengan alat seperti
snelen chart namun hanya dilakukan anamnesis apakah suka buram
melihat ke papan tulis atau tidak. Pemeriksaan telinga tidak
maksimal karena pemeriksa tidak dapat melihat gendang telinga
nya dengan jelas dengan hanya menggunakan senter. Jika ingin
melihat penyakit telinga lebih tepat bila dilakukan pemeriksaan
telinga menggunakan alat otoskop agar lebih jelas melihat ke
bagian telinga tengah. Pemeriksaan gigi, gusi dan kuku sudah baik
dan dapat dilihat dengan jelas bila terdapat kelainan seperti karies
atau kuku yang tidak bersih.3
Mengapa itu terjadi? Saya merasa cukup banyak kekurang saya dalam melakukan
pemeriksaan fisik kepada para siswa-siswi. Hal ini disebabkan
karena saya harus memeriksa banyak murid dalam waktu yang
singkat. Dengan waktu yang singkat tidak dapat dilakukan
pemeriksaan yang mendetail selain itu alat-alat pemeriksaan fisik
yang tidak lengkap juga menjadi salah satu masalah.
Hal penting apa yang
saya dapat pelajari dari
kasus ini?
Hal penting yang dapat saya pelajari adalah saya merasa
penjaringan ini sangat penting dilakukan sebagai upaya preventif
terhadap kondisi siswa-siswi yang baru masuk sehingga harus
dilakukan secara benar. Oleh karena itu seharusnya pemeriksaan
fisik yang saya lakukan harus lebih teliti lagi.
Apa yang perlu saya
pelajari lebih lanjut?
Saya perlu mengasah kemampuan saya dalam melakukan
pemeriksaan fisik secara cepat dan tepat dengan keterbatasan alat-
alat yang ada. Selain itu saya juga merasa perlu mempelajari lebih
lanjut mengenai kesehatan gigi karena banyak siswa kelas 1 yang
mengalami masalah karies gigi.
Bagaimana Membaca lebih banyak literatur tentang pemeriksaan fisik dan juga
melakukannya? tentang kesehatan gigi. Terus mengasah kemampuan saya dalam
melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien.
Nilai agama dan
profesionalisme apa
yang terkait dengan
kasus ini?
Ada kurang lebih 64 sekolah pada daerah di sekitar puskesmas
kosambi yang termasuk pada program penjaringan siswa. Dengan
banyaknya siswa yang harus diperiksa dan dengan keterbatasan
tenaga kerja menyebabkan butuh waktu untuk melakukan
pemeriksaan yang optimal. Untuk itu kita harus lebih bisa
menghargai waktu seperti yang dijelaskan pada surat Al-‘Asr ayat
1-3 yang artinya : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-
benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran
dan saling menasehati untuk kesabaran.”
Daftar Literatur 1. Pedoman pelaksanaan UKS di sekolah. Kementrian
pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan
dasar. 2012.
2. Narendra MB, dkk. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.
Buku Ajar 1. Edisi pertama. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Jakarta ; Sagung Seto : 2002.
3. Matondang CS, Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Diagnosis Fisis
pada Anak. Edisi ke2. Sagung Seto ; Jakarta : 2003
Feedback dari
pembimbing
Puskesmas :
Feedback dari
pembimbing Kampus :
Nama Mahasiswa Yesinta Diandra
TTD
Nama Pembimbing dr. Ahmad Azwar Habibie
TTD
dr. Qatrun Nada
TTD
DOKUMENTASI