9
Naila Hilmiyana Syifa K2311054 Pendidikan Fisika Kelas : A Soal : 1. Jelaskan anak berkebutuhan khusus (ABK), ditinaju dari : a. Karakteristiknya b. Kemampuan akademis c. Factor pentebab keterbelakangan mental 2. Apa perbedaan dan kesamaan sekolah regular dengan sekolah inklusi ditinjau dari : a. Kurikulum b. Pelaksanaan pembelajaran c. Tujuan pembelajaran 3. Jika anda menjadi pendamping belajar anak berkebutuhan khusus, mana yang anda pilih dan beri alas an (minimal anda memilih 2 macam) a. Tuna grahita b. Tuna daksa c. Tuna netra d. Tuna ganda e. Tuna rungu Jawab :

UK INKLUSI Naila Hilmiyana Syifa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

inklusi

Citation preview

Page 1: UK INKLUSI Naila Hilmiyana Syifa

Naila Hilmiyana Syifa

K2311054

Pendidikan Fisika

Kelas : A

Soal :

1. Jelaskan anak berkebutuhan khusus (ABK), ditinaju dari :

a. Karakteristiknya

b. Kemampuan akademis

c. Factor pentebab keterbelakangan mental

2. Apa perbedaan dan kesamaan sekolah regular dengan sekolah inklusi ditinjau dari :

a. Kurikulum

b. Pelaksanaan pembelajaran

c. Tujuan pembelajaran

3. Jika anda menjadi pendamping belajar anak berkebutuhan khusus, mana yang anda pilih

dan beri alas an (minimal anda memilih 2 macam)

a. Tuna grahita

b. Tuna daksa

c. Tuna netra

d. Tuna ganda

e. Tuna rungu

Jawab :

1.

a. karaketristiknya

ABK dapat digolongkan menjadi beberapa golongan dengan karakteristik sendri-sendiri, antara

lain :

1. ABK Low-Vision memiliki beberapa ciri :

Page 2: UK INKLUSI Naila Hilmiyana Syifa

a. Memicingkan mata saat mengamati dan membaca,

b. Membaca tulisan dengan jarak sangat dekat yaitu 10 cm.

2. ABK Tuna Grahita memiliki beberapa ciri :

a. Memiliki IQ yang cenderung rendah,

b. Sulit mempelajari hal-hal akademik ringan,

c. Kurang dinamis,

d. Kurang konsentrasi.

3. ABK tunadaksa memiliki beberapa ciri :

a. Mudah tersinggung, mudah marah,

b. Rendah diri,

c. Kurang dapat bergaul,

d. Pemalu,

4. ABK Tuna Ganda memiliki beberapa ciri :

a. Kurang komunikasi,

b. Perkembangan motorik dan fisik terlambat,

c. Seringkali menunjukkan perilaku yang aneh dan tidak bertujuan,

d. Kecenderungan lupa akan keterampilan yang sudah dikuasai,

e. Kurang kemampuan dalam menolong diri sendiri.

5. ABK Hiperaktif memiliki ciri :

a. Tidak mampu memusatkan perhatian pada satu hal,

b. Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk,

c. Sering meninggalkan tempat duduknya,

Page 3: UK INKLUSI Naila Hilmiyana Syifa

d. Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang,

e. Sulit untuk diatur

f. Sering memotong atau menyela pembicaraan.

6. ABK Lambat Belajar memiliki ciri :

a. Lamban dalam menerima dan mengolah materi pelajaran

b. Prestasi sangat rendah di bawah rata-rata

c. Tugas-tugas akademik sering tidak selesai

d. Cenderung tidak aktif dan malas

5. Mudah terganggu konsentrasinya

e. Sulit mempelajari dan mengenali angka, huruf, dan nama-nama hari

7. ABK Autis memiliki ciri :

a. Sangat lamban dalam penguasaan bahasa sehari-hari

b. Hanya bisa mengulang-ulang beberapa kata

c. Tidak suka berbicara dengan orang lain serasa dia mempunyai dunia sendiri

b. kemampuan akademis

Kemampuan akademis ABK dengan anak normal lainnya tentu saja berbeda karena ia

memiliki kelainan atau ketunaan yang dapat menghambat dalam kemampuan akademisnya.

Miaslnya saja pada anak tuna netra, anak tuna daksa dan anak tuna rungu, dalam hal akademis

bisa saja ia sama dengan anak normal lainnya namun karena ia harus menggunakan sarana dan

prasarana yang menunjang proses belajarnya. Sedangkan kemampuan belajar anak tuna grahita

atau lambat belajar atau anak autis, proses belajar berlangsung sangat lambat karena pada

dasarnya kemampuan akademis mereka memang sudah rendah.

Page 4: UK INKLUSI Naila Hilmiyana Syifa

c. faktor penyebab keterbelakangan mental

Penyebab keterbelakangan mental dapat berasal dari factor internal dan factor eksternal.

1.   Faktor Internal

Faktor internal merupakan penyebab yang timbul dari dalam diri individu. Biasanya

pada orang yang awalnya normal kemudian mengalami keterbelakangan mental, factor

penyebab ada pada dirinya sendiri misalnya ia tidak mampu menerima kenyataan yang

ada sehingga ia terus memikirkannya dan tekanan tekanan dari luar yang tidak mampu ia

terima akan menyebebkan kaeterbelakangan mental. Sedangkan pada ABK, factor

internal dapat bearsal dari factor keturunan dan perkawinan antarkeluarga dekat. Atau

terdapat gangguan pada saat sang ibu hamil, saat kelahirannya dan pada saat setelah

kelahiran.

2.   Faktor Eksternal

Banyak penyebab keterbelakangan mental yang berasala dari factor eksternal.

Misalnya berasal dari lingkungan, kecelakaan. Lingkungan tempat ia tinggal dapat

menyebabkan keterbelakanan mental karena ia tidak mampu untuk beradaptasi

dengan lingkungannya. Sedangkan kecelakaan menjadi salah satu faktor yang

dapat menyebabkan keterbelakangan mental apabila kecelakaan tersebut mengenai

sarafnya. Benturan keras mengenai saraf atau tekanan yang keras terhadap saraf

dapat menyebabkan keterbelakangan mental.

2.

a. Kurikulum

Pada sekolah regular kurikulum berdasarkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran),

sedangkan pada sekolah inklusi untuk murid ABK berdasarkan PPI (Program Pembelajaran

Individual). PPI merupakan program pembelajaran yang didasarkan pada kebutuhan setiap

siswa; berpusat pada siswa dan bekerja dengan siswa. Secara khusus kurikulum sekolah

inklusi yaitu :

Page 5: UK INKLUSI Naila Hilmiyana Syifa

a. Penilaian hasil belajar bagi peserta didik pendidikan inklusif mengacu pada jenis

kurikulum tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.

b. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran berasarkan kurikulum yang

dikembangkan sesuai dengan standar nasional pendidikan atau di atas standar

nasional pendidikan wajib mengikuti ujian nasional.

c. Peserta didik yang memiliki kelainan dan mengikuti pembelajaran berdasarkan

kurikulum yang dikembangkan di bawah standar pendidikan mengikuti ujian yang

diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.

d. Peserta didik yang menyelesaikan dan lulus ujian sesuai dengan standar nasional

pendidikan mendapatkan ijazah yang blankonya dikeluarkan oleh Pemerintah.

e. Peserta didik yang memiliki kelainan yang menyelesaikan pendidikan berasarkan

kurikulum yang dikembangkan oleh satuan pendidikan di bawah standar nasional

pendidikan mendapatkan surat tanda tamat belajar yang blankonya dikeluarkan oleh

satuan pendidikan yang bersangkutan.

f. Peserta didik yang memperoleh surat tanda tamat belajar dapat melanjutkan

pendidikan pada tingkat atau jenjang yang lebih tinggi pada satuan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan inklusif atau satuan pendidikan khusus.

b. pelaksanaan pembelajaran

Pada 3 bulan pertama sebagai siswa baru, murid ABK di sekolah inklusi tidak langsung

diberikan materi pelajaran, tetapi murid ABK tersebut dilatih kepatuhan, kedisiplinan, dan

penyusuain (adaptasi) khusunya dalam sosialisasi dan interaksi terhadap lingkungan sekolah.

Khusus untuk ABK yang belajar di sekolah inklusi, mereka yang sering mengalami

kesulitan dan cenderung ketinggalan dari teman-temannya, maka selain belajar di kelas reguler,

ia juga belajar di kelas tambahan (kelas inklusi) yang diadakan setiap hari setelah pelajaran

reguler selesai. Pembelajaran tambahan ini dilaksanakan bergantian tiap kelas, jadi setiap siswa

belajar sekali dalam seminggu. Di kelas tambahan ini mereka diajar oleh guru khusus, yakni guru

inklusi yang notabenenya merupakan lulusan PLB, jadi diharapkan kelas khusus ini benar-benar

dapat mengerti dan memahami siswa ABK lebih daripada guru di kelas reguler serta dapat

membantu kesulitan belajar siswa atau memantapkan hasil belajar siswa di kelas reguler. Jadi di

Page 6: UK INKLUSI Naila Hilmiyana Syifa

kelas ini pembelajaran dilaksanakan lebih intensif dengan membimbing siswa satu per satu dan

materinya sesuai dengan materi mana yang menjadi kesulitan siswa tersebut.

c.Tujuan pembelajaran

tujuan pembelajaran pada sekolah regular sesuai dengan peraturan yang berlaku, secara garis

besar yaitu untuk mencerdaskan anak banga dan memberikan layanan pembelajaran bagi

siswanya. Sedangkan tujuan pembelajaran pada sekolah inklusi yaitu :

1. Memberi layanan kepada ABK baik secara fisik, mental, sosial dalam pembelajaran.

2. Mengatasi hambatan yang terjadi pada ABK baik akademis dan non akademis.

3. Menciptakan rasa nyaman di kelas dalam mengikuti pembelajaran.

4. Mandapatkan hasil belajar yang bermakna bagi ABK sehingga terjadi perubahan dan

perkembangan.

5. Memberi kesempatan belajar seluas luasnya kepada ABK dalam kelas regular.

3.

Jika saya menjadi pendamping belajar anak berkebutuhan khusus, saya akan memilih mengajar

anak tuna grahita dan anak tuna daksa. Karena pada anak tuna grahita yang perlu saya lakukan

dalam mengajar yaitu memberikan perhatian yang lebih terhadapnya. Pada anak tuna daksa, saya

harus dapat memahaminya terlebih dahulu dan dekat dengannya sehingga ia lebih mudah

menerima pelajaran yang saya berikan. Tetapi jika saya mengajar untuk anak tuna netra atau

anak tuna rungu saya harus mempelajari huruf Braille dan bahasa isyarat. Meskipun tidak

menutup kemungkinan saya dapat menguasainya namun saya ragu dapat maksimal

mengusasainya dan mengajarkan bahan pelajaran kepada mereka.