ujian bahasaa UAS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ujian bahasaa UAS

Citation preview

Pengertian.Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulis secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.

Syarat-syarat agar Kalimat Menjadi Efektif Penulisan kalimat tersebut sesuai dengan EYD Kesatuan Satu ide pokok : Kalimat boleh panjang/pendek asalkan ide atau gagasannya satu Kepaduan terjadinya hubungan yang padu antara unsur unsur pembentuk kalimat. Contoh: Saya punya rumah baru saja diperbaiki Sistematis Hemat : Dalam kalimat efektif, kata yang digunakan tidak berlebih-lebihan. Contoh: sangat senang sekali sangat senang Paralel : Semua untaian yang ada dalam kalimat efektif haruslah paralel.contoh: Pekerjaan di perpustakaan meliputi pengklasifikasian, penomoran, dan penyusunan buku. Logis :Masuk akal

Kesalahan umum dalam membuat kalimat efektif1. Pleonasme: pemakaian kata yang berlebihan yang sebenarnya tidak perlu Contoh: Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan. Seharusnya Banyak tombol yang dapat Anda gunakan

2. Kontaminasi Contoh: Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi. Seharusnya..Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi

3. Salah pemilihan kata : Contoh: Saya mengetahui kalau Ia kecewa.SeharusnyaSaya mengetahui bahwa Ia kecewa.4. Salah nalar Contoh: Bola gagal masuk gawang.SeharusnyaBola tidak masuk gawang. 5. Interferensi : pengaruh bahasa asing/daerah Contoh: Saya tinggal di Semarang dimana Ibu saya bekerja.

Contoh :Aqib, Zainal (2006). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung : Yrama Widya. Nama Pengarang : Zainal AqibTahun Terbit : 2006Judul Buku : Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru (ditulis miring)Tempat Terbit : BandungNama Penerbit : Yrama Widya

c. Jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al. (dicetak miring atau digarisbawahi): Ghiseli, E. et al. (1981). Measurement Theory for The Behavional Sciences. San Francisco: W.H. Freeman and Co. d. Jika penulis sebagai penyunting: Philip, H.W.S. dan Simpson, G.I. (Eds) (1976). Australia in the World of Education Today and Tomorrow. Canberra: Australia National Commission. c. Jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al. (dicetak miring atau digarisbawahi): Ghiseli, E. et al. (1981). Measurement Theory for The Behavional Sciences. San Francisco: W.H. Freeman and Co. d. Jika penulis sebagai penyunting: Philip, H.W.S. dan Simpson, G.I. (Eds) (1976). Australia in the World of Education Today and Tomorrow. Canberra: Australia National Commission. 3. Kalau sumbernya di luar jurnal dan buku a. Berupa skripsi, tesis, atau disertasi Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan. b. Berupa publikasi Departemen Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud. c. Berupa dokumen Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.

3. Kalau sumbernya di luar jurnal dan buku d. Berupa makalah: Kartadinata, S. (1989). Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis. Makalah pada Konvensi 7 IPBI, Denpasar. e. Berupa surat kabar Sanusi, A. (1986). Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Takwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif. Pikiran Rakyat (8 September 1986). 4. Kalau sumbernya dari Internet a. Bila karya perorangan Cara penulisannya ialah: Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses] Contoh: Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/1998/thomson.html [30 Maret 2000] b. Bila bagian dari karya kolektif Cara penulisannya: Pengarang/penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi), [Jenis media]. Penerbit. Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses] Contoh: Daniel, R.T. (1995). The history of Western Music In Britanica online: Macropedia [Online]. Tersedia: http://www.eb.com: 180/cgi-bin/g:DocF=macro/5004/45/0.html [28 Maret 2000]

d. Bila artikel dalam majalah Cara penulisannya: Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis media], volume, jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses] Contoh: Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American Health [CD-ROM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/ Article 08A[13 Juni 1995]

e. Bila artikel di surat kabar Cara penulisannya: Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis media], jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses] Contoh: Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8. Tersedia: http://www.[pikiran-rakyat.com.] [9 Maret 2000] f. Bila pesan dari E-mail Cara penulisannya: Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan. E-mail kepada penerima [alamat e-mail penerima] Contoh: Mustafa, Bachrudin ([email protected]). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi ([email protected])

Kelas kata : Pengelompokan kata dalam kalimat berdasarkan kategori sintaksisnya Menurut Harimurti Kridalaksana, pembagian kelas kata dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: Verba (Kata Kerja)- Ajektiva (Kata Sifat), Nomina (Kata Benda)- Pronomina (Kata Ganti) Numeralia (Kata Bilangan)- Adverbia (Kata Keterangan) Interogativa (Kata Tanya)- Demonstrativa (Kata Tunjuk), Artikula (Kata Sandang)- Preposisi (Kata Depan) Konjungsi (Kata Sambung) Interjeksi (Kata Seru)Contoh Kelas Kata Verba (Kata kerja): menulis, melukis, Ajektiva (Kata sifat): ayu, anggun, senyap Adverbia (Kata Keterangan: tadi, besok Nomina (Kata Benda) : kursi, rumah, motor Pronomina (Kata Ganti): aku, kamu, kita, Numeralia (kata bilangan): satu, sebelas, dua ribu, Interogativa (Kata Tanya): apa, kapan Demonstrativa (Kata Tunjuk): Ini, itu, Artikel (Kata sandang): si, sang, para Preposisi (Kata Depan): di, pada, dari Konjungsi (Kata hubung): tetapi, karena Interjeksi (kata seru) : aduh, aduhai, KELAS FRASAFrasa : Kelompok kata yang bukan berbentuk kalimat tetapi memiliki makna baru Frasa verbal: berjalan cepat Frasa ajektival: alangkah merdu Frasa nominal: banyak kesulitan Frasa pronominal: mereka semua Frasa numeralia: tiga belas Frasa interogativa: apa dan siapa Frasa demonstrativa: sini sana Frasa preposisional: dari, ke dan oleh

Pembagian kata-kata Menurut bentuk : 1 kata dasar Contoh: makan, mandi, gaya, jual 2. kata berimbuhan Contoh: perlistrikan, perubahan 3. kata ulang (reduplikasi) Contoh: mobil-mobil, sayur-mayur 4. kata majemuk Contoh: kepala dingin, buta huruf

Pembagian Kata turunan: 1. kata berimbuhan (mengalami afiksasi) Contoh: tani- bertani, senam-bersenam 2. kata ulang (pengulangan kata dasar) Contoh: makan-makan, dedaun, warna-warni 3. kata majemuk (gabungan kata membentuk makna baru) Contoh: meja tulis, sapu tangan

Makna kata : maksud yang terkandung di dalam suatu kata, pembicaraan, fikiran 1. makna leksikal : makna suatu kata sebelum mengalami proses perubahan bentuk Contoh: rumah= bangunan tempat tinggal Daun= bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada ranting sebagai alat bernapas dan mengolah zat makanan

2. makna gramatikal : makna kata setelah mengalami proses gramatikal seperti pengimbuhan dan pengulangan Contoh: makanan= segala sesuatu yang dapat dimakan , makan-makan = penjamua makanan ringan= makanan selingan di antara waktu makan makan garam= berpengalaman

4. makna denotasi( makna arfiah/sebenarnya) Contoh: Pak Tejo mempunyai lima ekor kambing 5. makna konotasi ( makna kiasan/tautan) Contoh: Andre dituduh sebagai kambing hitam kerusuhan itu 6. makna sinonim ( makna persamaan) 7. makna antonim ( makna pertentangan)

Perubahan Makna1. Perluasan (generalisasi) : makna suatu kata lebih luas dari makna asalnya Contoh: adik--- saudara sekandung (makna asal)---- semua orang yang usianya di bawah kita (makna baru)2. Penyempitan makna (spesialisasi): makna sekarang lebih sempit dari makna sebelumnya Contoh: pembantu--- orang yang membantu suatu pekerjaan (makna asal )Pembantu--- orang yang membantu suatu pekerjaan dan mendapat upah (makna baru)3. Ameliorasi: makna sekarang lebih baik dari makna sebelumnya Contoh: lembaga pemasyarakatanmaknanya lebih baik daripada, bui, tahanan 4. Peyorasi: makna sekarang lebih jelek dari makna sebelumnya:Contoh: kroni --- sahabat (makna asal), kawan dari seorang penjahat (makna baru) 5. sinestesia : perubahan makna akibat pertukarang tanggapan dua indera yang berbeda Contoh: pengalaman pahit (perasa, pengecap)suara nyaring (pendengaran,perasa)6. Asosiasi : makna yang timbul karena persamaan sifat Contoh: amplop pembungkus surat (makna asal) sogokan (makna baru)

KATA SERAPANUnsur bahasa asing yang diambil sebagian atau sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia.Contoh : shuttle cock, up grading, reshuffle ( penyerapan sebagian/belum penuh. Contoh: atribut, komando, klasifikasi (penyerapan penuh)