2
Uji Edrofonium Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya miastenia gravis. Dosis dewasa atau tensilon atau edrofonium klorida adalah 10 mg, dimana 2 mg disuntikan terlebih dahulu intravena. Setelah suntikan 2 mg ini pada pasien diperhatikan efek samping yang mungkin terjadi seperti pucat, pusing, berkeringat, mata berair dan kejang perut. Bila tidak terjadi efek samping sisa 8 mg disuntikan secara perlahan-lahan. Bila terdapat miastenia gravis maka kelopak mata dapat diangkat dalam waktu 1-5 menit. Bila tidak terdapat perubahan maka hal ini menunjukan tidak adanya miastenia gravis. Bila ada reaksi kolinergik seperti fasikulasi otot lintang dan bertambahnya, kelumpuhan otot segera diberi 0,4-0,5 mg atropon intra vena. Aparatus Lakrimal Pemeriksaan fungsi sistem lakrimal dan kelopak. Uji Anel, (untuk mengetahui fungsi sistem lakrimal) Dominique Anel, adalah seorang ahli bedah Perancis, 1679-1730 yang memeriksa fungsi ekskresi lakrimal. Diberikan anestesia topikal dan dilakukan dilatasi pungtum lakrimal. Jarum anel dimasukkan pada pungtum dan kanalikuli lakrimal. Dilakukan penyemprotan dengan garam fisiologik. Ditanyakan apakah pasien merasakan cairan masuk kedalam tenggorokannya, atau dilihat apakah terjadi refleks menelan pada pasien. Bila hal ini ada, berarti fungsi ekskersi sistem lakrimal baik. Sedang bila tidak ada, berarti terdapat penyumbatan duktus nasolakrimal. Uji Rasa, (untuk fungsi ekskresi lakrimal) Satu tetes larutan sakarin diteteskan pada konjunctiva, bila pasien merasa manis setelah 5 menit berarti sistem eksresi air mata baik.

Uji

  • Upload
    a26y

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uji

Citation preview

Uji EdrofoniumUji ini dilakukan untuk mengetahui adanya miastenia gravis. Dosis dewasa atau tensilon atau edrofonium klorida adalah 10 mg, dimana 2 mg disuntikan terlebih dahulu intravena. Setelah suntikan 2 mg ini pada pasien diperhatikan efek samping yang mungkin terjadi seperti pucat, pusing, berkeringat, mata berair dan kejang perut.

Bila tidak terjadi efek samping sisa 8 mg disuntikan secara perlahan-lahan. Bila terdapat miastenia gravis maka kelopak mata dapat diangkat dalam waktu 1-5 menit. Bila tidak terdapat perubahan maka hal ini menunjukan tidak adanya miastenia gravis.

Bila ada reaksi kolinergik seperti fasikulasi otot lintang dan bertambahnya, kelumpuhan otot segera diberi 0,4-0,5 mg atropon intra vena.

Aparatus LakrimalPemeriksaan fungsi sistem lakrimal dan kelopak.

Uji Anel, (untuk mengetahui fungsi sistem lakrimal)Dominique Anel, adalah seorang ahli bedah Perancis, 1679-1730 yang memeriksa fungsi ekskresi lakrimal.Diberikan anestesia topikal dan dilakukan dilatasi pungtum lakrimal. Jarum anel dimasukkan pada pungtum dan kanalikuli lakrimal. Dilakukan penyemprotan dengan garam fisiologik. Ditanyakan apakah pasien merasakan cairan masuk kedalam tenggorokannya, atau dilihat apakah terjadi refleks menelan pada pasien. Bila hal ini ada, berarti fungsi ekskersi sistem lakrimal baik. Sedang bila tidak ada, berarti terdapat penyumbatan duktus nasolakrimal.

Uji Rasa, (untuk fungsi ekskresi lakrimal)Satu tetes larutan sakarin diteteskan pada konjunctiva, bila pasien merasa manis setelah 5 menit berarti sistem eksresi air mata baik.

Uji Schirmer 1, (untuk keratokonjungtiva sika)

Merupakan pemeriksaan sekresi total air mata (refleks dan basal). Penderita diperiksa di kamar penerangan redup dan tidak mengalami manipulasi mata berlebihan sebelumnya.Sepotong kertas filter atau kertas filter Whatman no.41 lebar 5 mm panjang 30 mm diselipkan pada forniks konjungtiva bulbi bawah, ujung lain kertas menggantungbpada bagian kertas yang terjepit pada forniks inferior tersebut. Bila sesudah 5 menit kertas ini tidak basah menunjukan air mata kurang.

Uji ini merupakan uji untuk menilai kuantitas dan tidak kualitas air mata yang tidak berhubungan dengan kadar mucin yang dikeluarkan sel goblet.Bila setelah 5 menit seluruh filter basah maka ini tidak banyak nilainya karena refleks mungkin terlalu kuat. Bila bagian yang basah kurang dari 10 mm berarti fungsi sekresi air mata terganggu, bila lebih dari 10 mm maka berarti hipersekresi atau pseudoepifora.

Uji Schirmer II, (untuk sekresi lakrimal)

Uji ini dilakukan bila pada test schirmer I kertas basah kurang dari 10 mm dalam 5 menit, dinilai apakah hal ini disebabkan hambatan kelelahan sekresi atau fungsi kurang dari refleks sekresi.

Pada satu mata diteteskan anestesi topikal dan diletakkan kertas schirmer. Hidung dirangsang dengan kapan selama 2 menit. Dilihat basahnya kertas filter setelah 5 menit. Bila tidak basah berarti refleks sekresi gagal total. Pada keadaan normal kertas filter akan basah 15 mm setelah 5 menit.

Konjungtiva