Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

    1/10

    1

    UJI TOKSISITAS AKUT PENGARUH PEMAPARAN LOGAM BERAT KROM

    TERHADAP MORTALITASZOOPLANKTON(Daphnia sp dan Artemia sp)

    Mauludan, Rizki M, Cita Sacita Dewi, Heru Prayogo, Lutfi Wulandari

    Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran

    Email : [email protected]

    ABSTRAK

    Toksisitas merupakan kemampuan suatu molekul atau senyawa kimia yang dapat

    menimbulkan kerusakan dibagian luar maupun dalam tubuh, atas dasar tersebut maka dilakukan

    uji toksisitas akut untuk mengetahui batas konsentrasi aman LC50-8h dengan hewan uji golongan

    zooplankton (Daphnia sp dan Artemia sp). Dari praktikum yang dilakukan dengan berbagai

    konsentrasiKromium (Cr) didapatkan kromiumdengan konsentrasi sebesar 2884.03 ppm mampu

    mematikan 50% populasiDaphnia spdan 1.48 ppm untuk mematikan 50% populasi Artemia sp.

    Konsentrasi tersebut diolah dengan metode Hubbert melalui sistem regresi. Tingkat mortalitas

    pada hewan ujiDaphnia spsebanyak 23 ekor dengan nilai persentase 76.67% dan pada hewan uji

    Artemia spsebanyak 28 ekor dengan nilai persentase 93.33% selama jangka waktu dedah 8 jam.

    Kata Kunci:Akut, Konsentrasi, LC50-8h, Mortalitas, Toksisitas

    ABSTRACT

    Toxicity is the ability of a molecule or chemical compound that can caused damage to the outside

    as well as inside the body, on the basis of the acute toxicity test to determine a safe concentration

    limit LC50-8h with the group of test animals zooplankton (Daphnia and Artemia sp). Of

    practicum conducted with various concentrations of chromium (Cr) obtained with a concentration

    of chromium 2884.03 ppm can kill 50% of the population of Daphnia sp and 1:48 ppm to kill

    50% of the population of Artemia sp. Concentrations were processed by the method of Hubbert

    through regression system. The mortality rate in animal Daphnia sp many as 23 tails with a value

    of 76.67% and the percentage of test animals Artemia sp tail with a value of as much as 28

    percentage 93.33% over a period of 8 hours uncovered.

    Keyword :Acute, Concentration, LC50-8h, Mortality, Toxicity

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

    2/10

    2

    PENDAHULUAN

    Toksisitas

    Toksisitas merupakan kemampuan suatu

    molekul atau senyawa kimia yang dapat

    menimbulkan kerusakan pada bagian yang

    peka didalam maupun dibagian luar tubuh

    mahluk hidup (Durham, 1975). Suatu

    senyawa kimia dapat dikatakan sebagai

    racun jika senyawa tersebut dapat

    menimbulkan efek yang merusak. Efek yang

    ditimbulkan sangat tergantung dengan kadar

    racun (toksin) yang diberikan dengan

    dilakukan pengukuran besarnya kadar atau

    konsentrasi bahan yang dapat menimbulkan

    pengaruh pada organisme uji (Loomis, 1978;

    Ambara, 2007).

    Uji toksisitas dilakukan untuk mendapatkan

    informasi atau data tentang toksisitas suatu

    bahan (kimia) pada hewan uji. Secara umum

    uji toksisitas dapat dikelompokkan menjadi

    uji toksisitas jangka pendek/akut, dan uji

    toksisitas jangka panjang.

    Logam berat seperti Pb, Hg, Cu, Cr dan Fe

    merupakan logam yang bersifat toksik bagi

    perairan. Kromium adalah sebuah unsur

    kimia dalam tabel periodik yang memilikilambang Cr dengan nomor atom 24 dan

    masa atom 51.9961 gr/mol. Titik lebur dan

    titik didih Kromium masing-masing adalah

    19070C dan 2671

    0C. Kerak bumi

    mengandung Kromium sekitar 100mg/kg

    (Moore,1991).

    Kromium (Cr) termaksud unsur yang jarang

    ditemukan pada perairan alami Kromium

    yang ditemukan diperairan adalah Kromium

    trivalent (Cr3+

    ) dan Kromium heksavalen

    (Cr6+

    ); namun, perairan yang memiliki pH

    lebih dari 5, Kromium trivalent tidak

    ditemukan. Kromium trivalent biasanya

    tidak ditemukan pada perairan tawar,

    sedangkan pada perairan laut sekitar 50%.

    Kromium merupakan Kromium trivalent (

    McNeely et al., 1979). Dengan laporan ini

    diharapkan dapat diketahui nilai konsentrasi

    berbahaya yang dapat menyebabkan

    mortalitaszooplankton.

    Hewan Uji

    Hewan uji yang digunakan pada praktikum

    ini adalah Daphnia spdan Artemia spyang

    masing-masing digunakan sebanyak 10

    ekor. Artemia sp hidup planktonik di

    perairan yang berkadar garam tinggi (antara

    15-300 per mil). Suhu yang berkisar antara

    25-300C, oksigen terlarut sekitar 3 mg/L,

    dan pH antara 7,38,4. Sebagai plankton,A.

    salina Leach. tidak dapat mempertahankandiri terhadap musuh-musuhnya, karena tidak

    mempunyai cara maupun alat untuk

    mempertahankan diri. Satu-satunya kondisi

    yang menguntungkan dari alam adalah

    lingkungan hidup yang berkadar garam

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

    3/10

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

    4/10

    4

    Counter untuk membantu proses

    pengamatan.

    Bahan praktikum yang digunakan adalah

    Artemia sp, dan Daphnia sp sebagai hewan

    yang akan diujikan. Timbal (Pb), Merkuri

    (Hg), Tembaga (Cu), Besi (Fe), dan Krom

    (Cr) sebagai bahan toksik uji.

    Metode dan Prosedur Percobaan

    Metode yang digunakan dalam praktikum

    ini adalah menggunakan metode uji

    toksisitas Uji Toksisitas Akut terhadap larva

    Artemia sp dan Daphnia sp dimodifikasi

    dari prosedur yang dilakukan oleh Meyer

    et.al. (1982) dan juga menggunakan metode

    Hubbert. Data yang diperoleh dalam

    percobaan dianalisis berdasarkan Software

    Epa Probit Analysis Program Used for

    Calculating LC/EC Value 1.5.

    1.

    Metode Uji Toksisitas

    Uji toksisitas bertujuan untuk mendapatkan

    toksisitas yang mematikan (letal toxicity)

    yang bersifat akut. Dalam percobaan uji

    toksisitas ini dilakukan 6 botol wadah vial

    yang berukuran 20 ml. Tingkat pengenceran

    pada Krom (Cr) dalam percobaan

    pendahuluan adalah sebesar 0 mg/l

    (kontrol). Kedalaman masing-masing wadah

    uji sebanyak 10 ml air laut dan pada botol

    vial dimasukkan larva Artemia spdengan 3

    kali pengulangan masing-masing sebanyak

    10 ekor, begitupun sebaliknya masing-

    masing wadah uji sebanyak 10 ml air tawar

    dan pada botol vial dimasukkan larva

    Daphnia sp dengan 3 kali pengulangan

    masing-masing sebanyak 10 ekor,

    selanjutnya botol vial diberi label untuk

    memudahkan dalam pengamatan.

    PengamatanMortalitasdilakukan selama 24

    jam dengan selang pengamatan 15 menit, 30

    menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam

    dan 24 jam dengan cara menghitung jumlah

    larva yang mati selama rentang waktu

    tersebut.

    2.

    Metode Hubbert

    Data Analisis data yang digunakan untuk

    menentukan nilai LC50-24 jam adalah

    Analisis Probit yang mengacu pada Hubert

    (1979) yaitu sebagai berikut :

    Hubungan nilai logaritma konsentrasi bahan

    toksik uji dan nilai Probit dari persentase

    mortalitas hewan uji merupakan fungsi

    linear Y = a + bx. Nilai LC50-24 diperoleh

    dari 10 ekor larva Artemia sp/Daphnia sp.

    Larutan Stock Bahan Uji anti log m, dimana

    m merupakan logaritma konsentrasi bahan

    toksik pada

    Y = 5, yaitu nilai Probit 50% hewan uji,

    sehingga persamaan regresi menjadi :

    m =

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

    5/10

    5

    Dengan nilai a dan b diperoleh berdasarkan

    persamaan sebagai berikut :

    b = XY 1/ n ( X Y)

    X2 1/ n ( X)2

    .... (1)

    a = 1/ n (Y b X)

    .(2)

    Persamaan regresi = Y = a + bx

    LC50-24 jam = anti log m, dimana :

    m =

    ...(3)

    Keterangan :

    Y : Nilai ProbitMortalitas

    X : Logaritma konsentrasi bahan uji

    n : banyaknya perlakuan

    a : konstanta

    b : slope/ kemiringan

    m : nilai X pada Y = 5

    LC50-24 jam : anti log m

    HASIL DAN DISKUSI

    Hasil

    Berdasarkan hasil pengamatan dengan Uji

    Toksisitas LC50-8H dengan menggunakan

    bahan toksik Krom (Cr) dengan konsentrasi

    0 ppm (kontrol), diperoleh data mortalitas

    pada hewan ujiDaphnia sp.danArtemia sp.

    sebagai berikut :

    Tabel 1. Data PengamatanMortalitasHewan UjiKromKonsentrasi 0 ppm

    Waktu

    Dedah

    Ar temia sp Daphnia spKeterangan

    1 2 3 1 2 3

    15 menit 1 2 4 - 1 3

    30 menit 1 1 2 3 3 11 jam 2 1 - 1 1 -

    2 jam 3 2 - - - -

    4 jam - - - 4 - -

    6 jam 1 - 1 1 3 2

    8 jam - 2 - - - 2

    16 jam 2 - 2 - 1 1

    24 jam - 2 1 1 1 1

    Jumlah 10 10 10 10 10 10

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

    6/10

    6

    Gambar 3. Grafik Mortalitas Hewan uji

    Tabel data kelompok 13 menunjukkan

    kematian hewan uji sebanyak 7 ekor

    Daphnia sp dan 4 ekor Artemia sp dimulai

    sejak 15 menit pertama diberikan perlakuan.

    Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat

    kematian dari hewan uji bertambah seiring

    dengan lamanya waktu. Tingkat mortalitas

    pada hewan uji Daphnia sp sebanyak 23

    ekor dengan nilai persentase 76.67% dan

    pada hewan ujiArtemia spsebanyak 28 ekor

    dengan nilai persentase 93.33% selama

    jangka waktu dedah 8 jam. Data kelompok

    13 sebagai uji kontrol memperlihatkan

    bahwa kematian yang dialami oleh hewan

    uji bisa terjadi meskipun tanpa pemberian Cr

    dengan konsentrasi tertentu. Hal tersebut

    dikarenakan berbagai faktor, diantaranya:

    kurangnya oksigen terlarut pada medium

    hewan uji, persaingan nutrisi, siklus hidup

    hewan uji dan suhu yang tidak sesuai.

    Hasil uji toksisitas bahan toksik

    Krom (Cr) selama 8 jam pada hewan uji

    Daphnia sp dan Artemia sp dengan

    konsentrasi 1 ppm,10 ppm, dan 25ppm

    didapatkan data mortalitassebagai berikut :

    Tabel 2. Data Persentase (%)Mortalitas(p)

    Daphnia sp.Setelah Pemaparan 8 jamBahan ToksikKrom(Cr)

    UlanganKonsentrasi (ppm)

    1 10 25

    1 100 100 100

    2 100 100 100

    3 100 100 100

    Rerata 100 100 100

    Tabel 3. Data Persentase (%)Mortalitas(p)

    Artemia sp. Setelah Pemaparan 8 jam Bahan

    ToksikKrom(Cr)

    UlanganKonsentrasi (ppm)

    1 10 25

    1 100 40 90

    2 100 10 100

    3 100 20 100

    Rerata 100 23 97

    Data pengamatan menunjukkan bahwapemaparan hewan uji dengan Krom (Cr)

    pada tingkatan konsentrasi yang berbeda

    padaDaphnia sp. , yaitu 1 ppm, 10 ppm dan

    25 ppm dengan waktu dedah selama 8

    sebagai uji toksisitas menyebabkan kematian

    pada hewan uji. dengan rata-rata tingkat

    kematian masing-masing 100%. Dengan

    konsentrasi yang rendah, Kromium dapat

    menyebabkan kematian pada Daphnia sp

    serta menghambat proses fotosintesis pada

    tanaman, sehingga dapat menyebabkan

    0

    10

    0.25 0.5 1 2 4 6 8 16 24

    Grafik Mortalitas

    Hewan Uji

    Artemia Daphnia

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

    7/10

    7

    terputusnya rantai makanan dalam ekosistem

    perairan (Bosnic et al., 2000).

    Pada tingkatan konsentrasi uji toksisitas

    Krom(Cr) pada Artemia sp. terlihat bahwa

    pada dosis 1 ppm, rata-rata tingkat kematian

    sebesar 100% sedangkan konsentrasi 10

    ppm menyebabkan kematian 23% dan

    konsentrasi 25 ppm menyebabkan kematian

    sebesar 97%. Respon kematian dari hewan

    uji terhadap bahan toksik Cr sangat tinggi

    pada berbagai konsentrasi. Untuk

    menentukan LC50-8H digunakan 3

    konsentrasi yang telah ditentukan yaitu 1

    ppm, 10 ppm dan 25 ppm menggunakan

    analisis probit dengan metode Hubert (1979)

    dan dengan menggunakan software EPA

    Probit V 1.5.

    Hasil pengujian LC50-8H dengan

    menggunakan metode Hubert (1979)

    memperlihatkan bahwa kromium dengan

    konsentrasi sebesar 2884.03 ppm mampu

    mematikan 50% populasi Daphnia sp dan

    1.48 ppm untuk mematikan 50% populasi

    Artemia sp.

    Tabel 4. Data AnalisisArtemia spdengan

    Bahan ToksikKrom(Cr) MenggunakanHubert

    D n R p x y xy x2

    1 3

    0

    3

    0

    100

    %

    0 8.09 0 0

    1

    0

    3

    0

    7 23

    %

    1 4.26 4.26 1

    2

    5

    3

    0

    2

    9

    97% 1.3

    9

    6.88 9.56 1.9

    3

    Jumlah 2.3

    9

    19.2

    3

    13.8

    2

    2.9

    3

    Perhitungan Hubert

    b =

    =

    = - 1.46

    a = 1/n (

    = 1/3 (19.23(-1.46)(2.39))

    = 5.25

    m =

    =

    = 0.17

    anti log m = 1.48

    Tabel 5. Data Analisis Daphnia sp dengan

    Bahan Toksik Krom (Cr) Menggunakan

    Hubert

    D n R p x y xy x

    1 3

    0

    3

    0

    100

    %

    0 8.09 0 0

    1

    0

    3

    0

    3

    0

    100

    %

    1 8.09 8.09 1

    2

    5

    3

    0

    3

    0

    100

    %

    1.3

    9

    8.09 11.2

    4

    1.9

    3

    Jumlah 2.3

    9

    24.2

    7

    19.3

    3

    2.9

    3

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

    8/10

    8

    Perhitungan Hubert

    b =

    =

    = - 0.97

    a = 1/n (

    = 1/3 (24.27(-0.97)(2.39))

    = 8.86

    m =

    =

    = 3.46

    anti log m= 2884.03

    KESIMPULAN

    Tingkat mortalitaspada hewan uji Daphnia

    spsebanyak 23 ekor dengan nilai persentase

    76.67% dan pada hewan uji Artemia sp

    sebanyak 28 ekor dengan nilai persentase

    93.33% selama jangka waktu dedah 8 jam.

    Data kelompok 13 sebagai uji control

    memperlihatkan bahwa kematian yang

    dialami oleh hewan uji bisa terjadi meskipun

    tanpa pemberian Cr dengan konsentrasi

    tertentu. Hal tersebut dikarenakan berbagai

    faktor, diantaranya: kurangnya oksigen

    terlarut pada medium hewan uji, persaingan

    nutrisi, siklushidup hewan uji dan suhu yang

    tidak sesuai

    Dari data praktikum diketahui bahwa

    pemaparan hewan uji dengan Krom (Cr)

    pada tingkatan konsentrasi yang berbeda

    pada Daphnia sp. , yaitu 1 ppm, 10 ppm

    dan 25 ppm dengan waktu dedah selama 8

    sebagai uji toksisitas menyebabkan kematian

    pada hewan uji. dengan rata-rata tingkat

    kematian masing-masing 100%. Pada

    tingkatan konsentrasi uji toksisitas Krom

    (Cr) pada Artemia sp. terlihat bahwa pada

    dosis 1 ppm, rata-rata tingkat kematian

    sebesar 100%, sedangkan konsentrasi 10

    ppm menyebabkan kematian 23% dan

    konsentrasi 25 ppm menyebabkan kematian

    sebesar 97%. Respon kematian dari hewan

    uji terhadap bahan toksik Kromium sangat

    tinggi pada berbagai konsentrasi. Untuk

    menentukan LC50-8H digunakan 3

    konsentrasi yang telah ditentukan yaitu 1

    ppm, 10 ppm dan 25 ppm menggunakan

    analisis probit dengan metode Hubert (1979)

    dan dengan menggunakan software EPA

    Probit V 1.5. Hasil pengujian LC50-8H

    dengan menggunakan metode Hubert (1979)

    memperlihatkan bahwa Cr dengan

    konsentrasi sebesar 2884.03 ppm mampu

    mematikan 50% populasi Daphnia sp dan

    1.48 ppm untuk mematikan 50% populasi

    Artemia sp. Dengan menggunakan software

    EPA Probit tidak diperoleh data LC50-8h.

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

    9/10

    9

    Praktikkan seharusnya lebih memperhatikan

    perlakuan terhadap hewan uji, sehingga

    hewan uji tidak mati karena hal lain seperti

    kekurangan oksigen, persaingan dan suhu

    yang tidak sesuai namun hewan uji akan

    mati karena pengaruh logam berat yang

    diujikan. Hal ini dapat menyebabkan data

    akan sulit dianalisis dan memungkinkan

    terjadi kesalahan data.

    DAFTAR PUSTAKA

    Abatzopoulos, Th. J., Beardmore, J. A.,

    Clegg, J.S., dan Sorgeloos, P. 1996. Biology

    of Aquatic Organism: Artemia-Basic and

    Applied Biology.

    http://www.captain.at/artemia/ [25 Agustus

    2009].

    Ambara. 2007. Toksisitas Senyawa Kimia.

    http://id.wordpress.com/ToksisitasSenyawa

    Kimia Biologi.htm [26 Juni 2008].

    Bosnic M., J. Buljan, and R.P. Daniels.

    2000. Pollutants in Tannery Effluents.

    UNIDO, New York.

    Durham, W.F. 1975. Toxicity in N.I. Sax

    (ed): Dangerous Properties of Industrial

    Materials. Van Nostrand Reinhold Co. New

    York.Kanwar, A.S. 2007. Brine Shrimp (Artemia

    salina) a Marine Animal for Simple and

    Rapid Biological Assays. Chinese Clinical

    Medicine 2 (4): 35-42.

    Loomis, T.A. 1978. Toksikologi Dasar.

    Diterjemahkan oleh : Donatus, I.A., Edisi

    III. IKIP Semarang Press, Semarang.

    Mudjiman, A. 1995. Makanan Ikan. Jakarta:

    PT. Penerbit Swadaya.

    Narwiyani Siti. 2010. LETHAL

    CONCENTRATION 50% (LC-50) EMPAT

    ISOLAT Edwardsiella tarda PADA IKAN

    AIR TAWAR DI INDONESIA.Balai Besar

    Karantina Ikan, ,Makassar.

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Pengaruh Pemaparan Logam Berat Krom Terhadap Mortalitas Zooplankton

    10/10

    10

    LAMPIRAN

    Prosedur Kerja

    Menyiapkan larva Artemia sp dan

    Dahpnia, yang diawali dengan

    dekapsulisasi dan penetasan kista

    Artemia sp, serta menyiapkan

    Menyiapkan botol vial yang telah diisi

    air medium (air laut/air garam untuk

    larva Artemia sp dan air tawar untuk

    larva Dahpnia) sebanyak 9ml.

    Dimasukkan masing-masing 10 ekor

    larva Artemia sp dan Daphnia sp

    kedalam vial yang telah diisi air

    medium sebanyak 9ml hingga

    Dengan Micropippet masukkan bahan

    toksik uji (Timbal, Merkuri, Tembaga,

    Besi, danKrom) ke dalam vial, dengan

    masing-masing konsentrasi yang telah

    di tentukan sebanyak 1% (100ml).

    Lakukan pengamatan selama 24 jam

    dengan selang waktu pngamatan 15

    menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8

    jam, 16jam, dan 24jam. Lakukan

    perhitungan mortalitas jumlah larva

    yang mati.