38
EVALUASI FUNGISIDA BERBAHAN AKTIF MAJEMUK DI LABORATORIUM/ RUMAH KACA Oleh : A Muin Adnan

Uji Lab Fungisida

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Uji Lab Fungisida

EVALUASI FUNGISIDA BERBAHAN AKTIF

MAJEMUK DI LABORATORIUM/

RUMAH KACA

Oleh : A Muin Adnan

Page 2: Uji Lab Fungisida

Pendahuluan

Penurunan keefektifan dan kegagalan fungisida berbahan aktif tunggal terhadap beberapa jenis cendawan patogen di lapangan

Adanya fungisida yang cara kerjanya spesifik (single-site inhibitor)

Terjadinya resistansi cendawan patogen

Page 3: Uji Lab Fungisida

Dampak terhadap aplikasi FS di lapangan

Peningkatan konsentrasi aplikasi Peningkatan frekuensi aplikasi

Biaya tinggiDampak negatif terhadap

lingkungan

Aplikasi beberapa jenis FS dicampur dalam tangki secara sepekulatif

Apakah lebih efektif ?Apakah tidak sia-sia ?

Page 4: Uji Lab Fungisida

Rekomendasi para pakar

Dengan aplikasi fungisida yang berbeda

cara kerjanya

Secara rotasi berjadwal

Menggunakan fungisida berbahan aktif majemuk Lebih unggul karena :

Memiliki potensi sinergistik Jumlah (konsentrasi komponen- komponennya dapat direduksi

Page 5: Uji Lab Fungisida

Apakah interaksi komponen-komponen fungisida dalam campuran selalu sinergistik ?

Tidak selalu tergantung pada:Jenis komponen dan proporsi masing-

masing komponen dalam campuranJenis dan/atau ras/isolat cendawan

sasaran

ada kalanya sinergistik ada kalanya aditif ada kalanya

antagonistik Perlu pengujian

Page 6: Uji Lab Fungisida

Antagonis atau tidak dapat diketahui dari nisbah sinergi campuran. Sebagi contoh :

Fungisida (FS) Nisbah FS dan oxadixyl *) dalam campuran

Nisbah sinergi terhadap

P. Infest P. vitic

Mankozeb

ManebPropinebThiram

ZinebFolpet

CaptanCaptafolKomponen-CuFentin asetat

37

217715523

4.51

1.64

0.61.2

2.93.63.12.32.41.43.82.02.23.14.11.50.5

0.6 – 2.92.17.0

4.55.53.63.21.40.60.71.72.01.21.53.20.8

0.6 -2.30.71.4

Page 7: Uji Lab Fungisida

Tahap-tahap pengujian

Uji laboratorium keefektifan fungisida terhadap cendawan sasaran

Uji pendahuluanUji lanjutan

Analisis statistik

Page 8: Uji Lab Fungisida

Uji laboratorium/rumahkacaPrasyarat :

Mengetahui karakter cendawan uji untuk menentukan

metode/teknik pengujian yang digunakan

Mengetahui karakter fungisida uji

untuk menentukan/memilihmetode/teknik pengujian yangdigunakan dari banyak sekali metode

Page 9: Uji Lab Fungisida

Metode/teknik pengujian

Cukup banyak dan beragam

Pada dasarnya terdiri atas :

Penghambatan perkecambahan spora

Penghambatan pertumbuhan koloni Penghambatan laju serangan (intensitas

penyakit)

Page 10: Uji Lab Fungisida

Metode uji yang dipilih

Tergantung karater cendawan uji Parasit obligat Parasit non-obligat Mudah/sulit/tidak membetuk spora

− Spora mudah berkecambah− Spora sulit berkecambah

Tergantung karakter FS uji Tingkat kelarutannya dalam air Mudah/sulit berdifusi dalam agar

Page 11: Uji Lab Fungisida

Metode pengujian berdasar karakter cendawan uji

Parasit obligat Metode hambatan germinasi spora,

bila patogen mudah membentuk spora dan sporanya mudah berkecambah

Metode hambatan serangan patogen in vivo pada varietas inang rentan di rumah-kaca/lab

Page 12: Uji Lab Fungisida

Parasit nonobligat

Metode hamabatan germinasi Metode slide germination Metode test tube dilution untuk cendawan yang sporanya sulit berkecambah

Teknik umpan beracun Hambatan pertumbuhan koloni cendawan

Menggunakan media padat (agar) Menggunakan media cair (tanpa agar)

Teknik zona hambatan Untuk FS yang bahan aktifnya mudah berdifusi dalam

media agar (Mempunyai tingkat kelaurtan tinggi dalam air)

Teknik hambatan pertumbuhan dengan paper disc

Page 13: Uji Lab Fungisida

Sumber Inokulum Cendawan Uji

Parasit non obligatHasil isolasi dari bagian tanaman sakit

di lapanganDibiakkan dalam media sintetis

(artifisial)

Parasit ObligatSpora dikumpulkan dari tanaman di

lapangan atau hasil biakan in vivo di rumah kaca/laboratorium

Page 14: Uji Lab Fungisida

Fungisida UjiFormulasi fungisida berbahan aktif

majemuk

Formulasi fungisida berbahan aktif tunggal penyusun fungisida majemuk

Banyak (atau jumlahnya) tergantung pada jumlah komponen bahan aktif penyusun fungisida majemuk

Umumnya hanya 2 komponen

Page 15: Uji Lab Fungisida

Tahap persiapan pengujian

Penentuan metode/teknik pengujian yang paling sesuai dengan karakter Cendawan dan/atau fungisuda uji

Pembiakan cendawan uji

Penyiapan seri enceran fungisida

μμg/ml (ppm) μμl/mlEnceran molar (μμM) bahan aktif

Page 16: Uji Lab Fungisida

Pengenceran Fungisidatergantung formulasi

Berdasar Bobot Bahan / Volume Enceranμg/ml atau ppmEnceran molar (diketahui bobot

molekul bahan aktif) BM bahan aktif benomyl = 290 1 M bahan aktifbenomyl = 290 g/l 1 μM bahan aktif benomyl = 0,29 mg

Berdasar Volume Bahan / Volume Enceran

μl/mlml/liter

Page 17: Uji Lab Fungisida

Pelaksanaan pengujian

Uji pendahuluanUntuk mendapatkan nilai LC90 sebagai

batas atas dan LC15 sebagai batas bawah dalam uji lanjutan

Uji lanjutanUntuk menetapkan nilai LC50 da LC90

fungisida tunggal dan majemuk yang diujiAnalisis statistik

Untuk menetapkan sifat aktivitas formulasi fungisida majemuk yang diuji apakah :

Tidak antagonistik Sinergistik Aditif

Antagonistik

Page 18: Uji Lab Fungisida

Kisaran konsentrasi FS dan LC yang diharapkan dalam uji pendahuluan

Kisaran konsentrasi

Kisaran konsentrasi uji (g/l):

2.01.00.50.25

0.125

Konsentrasi anjuran

(misalnya)2.0 g/liter LC15

LC25

LC35

LC55

LC75

LC90

Kisaran LC

Page 19: Uji Lab Fungisida

Lakukan analisis probit terhadap data (tingkat hambatan) yang diperoleh

Dengan menggunakan POLO-PC

Dapat diketahui perkiraan konsentrasi masing-masing formulasi fungisida sesuai harapan atau tidak

Akan diketahui taraf konsentrasi LC15 – LC90

Page 20: Uji Lab Fungisida

Keputusan hasil uji pendahuluan

Bila hasilnya tidak logis (tidak sesuai dengan harapan), maka uji pendahuluan harus diulang

Bila hasilnya logis (sesuai dengan harapan), maka dilanjutkan pada uji lanjutan

Page 21: Uji Lab Fungisida

Penggunaan hasil uji pendahuluan dalam uji lanjutanNilai LC90 ditetapkan berdasar THR cendawan yang mendekati 90 % dalam uji pendahuluan, kemudian digunakan sebagai batas atas konsentrasi formulasi FS dalam uji lanjutan

Nilai LC15 ditetapkan berdasar THR cendawan yang mendekati 15 % dalam uji pendahuluan, kemudian digunakan sebagai batas bawah konsentrasi formulasi FS dalam uji lanjutan

Page 22: Uji Lab Fungisida

Uji lanjutanKonsentrasi formulasi dikonversi

ke konsentrasi bahan aktif (b.a.)

Kons b.a. = kons. formulasi x kadar

b.a. dalam formulasi

Page 23: Uji Lab Fungisida

Kesimpulan hasil pengujianlanjutan :

• Hasil pengujian lab/rumah-kaca Sinergistik Aditif

dapat dilanjutkan pada tahap uji lapangan

Antagonistik uji lapangan tidak perlu dilakukan

Perijinan FS bersangkutan ditolak

Page 24: Uji Lab Fungisida

Beberapa Contoh Prosedur Penujian Laboratorium

Page 25: Uji Lab Fungisida

Metode slide germinasi spora

Dalam ruang lembab (cawan Petri dengan alas kertas saring basah)

IndikatorDaya kecambah Spora (%)

Menggunakan gelas obyekMenggunakan agar air

Page 26: Uji Lab Fungisida

Metode Slide Germination

Hanya untuk cendawan yang sporanya mudah berkecambah

Tahap-tahap

Obyek gelas dicelupkan ke dalam atau disemprot/ditetesi enceran fungisida yang diberi bahan perekat (misalnya Agridex)

Dikering anginkan (dalam laminar-flow) Dimasukkan ke dalam cawan Petri berpelembab Ditetesi suspensi spora cendawan Diinkubasi Diamati tingkat hambatan germinasi spora (%)

Page 27: Uji Lab Fungisida

Metode test tube dilution

Untuk cendawan yang sporanya sulit berkecambah

Prosedur :Spora cendawan diberi stimulan germinasi (misalnya filtrat buah jeruk)Suspensi spora dan enceran fungisida diteteskan berdampingan, kemudian dicampur merata pada gelas obyek yang diletakkan horizontal dalam cawan Petri berpelembabInkubasi 24 – 48 jamAmati daya kecambah spora

Page 28: Uji Lab Fungisida

Tingkat Hambatan Germinasi (THG) Relatif terhadap Kontrol (%)

THG =

Gk = % germinasi pada kontrol Gp = % germinasi pada perlaku-an

Gk – Gp x 100% Gk

Page 29: Uji Lab Fungisida

Metode hambatan pertumbuhan koloni pada umpan beracunMenggunakan media padat (agar)Menggunakan media cair

Indikator

Pertumbuhan koloni Bobot biomas koloni

Page 30: Uji Lab Fungisida

Metode umpan beracun pada media padat (agar), misalnya PDA

Campur media biakan dengan enceran fungisida

Potong biakan cendawan pada media berumur 7 hari dengan pipa berdiameter 0,7 cm

Letakkan potongan biakan tersebut pada pusat campuran media dan enceran fungisida

Amati pertumbuhan koloni cendawan tiap 24 jam sampai diameter koloni mendekati diameter cawan Petri

Hitung tingkat hambatan relatif (THR)

Page 31: Uji Lab Fungisida

Tingkat Hambatan Pertumbuhan (THR) Relatif terhadap Kontrol

THR =

Dk = diameter koloni pada kontrol Dp = diameter koloni pada perla -

kuan

(Dk – Dp) x 100% Dk

Page 32: Uji Lab Fungisida

Pengaruh terhadap pertumbuhan koloni cendawan

Pada media cairMedia cair dicampur merata dengan

enceran fungisida dalam labu ErlenmeyerDiinokulasi dengan lempengan biakan

cendawan berumur 1 – 2 minggu (pada media agar)

Inkubasi 7 – 14 hari sampai mencapai pertumbuhan maksimum

Pertumbuhan diukur berdasar bobot biomas cendawan kering oven

Page 33: Uji Lab Fungisida

Indikator hambatan

(Bobot biomas kontrol - bobot biomas perlakuan) x (bobot biomas kontrol)-1 x 100%

Page 34: Uji Lab Fungisida

Metode zona hamabatan pertumbuhanMenggunakan seeded agar

Lempeng kertasBlotter ditetesi

enceran fungisida

Agar air dituangiSeeded agar

(media + suspensi cendawan)

Zona hambatan

Page 35: Uji Lab Fungisida

Hasil metode zona hamabatan pertumbuhan dengan seeded agar

Diameter zona hambatan setelah inkubasi

Berkorelasi positif dengan konsentrasi fungisida

Makin tinggi konsentrasi fungisida, makin jauh difusi fungisida dan makin besar zona hambatan

Merupakan gambaran jauhnya difusi fungisida dalam seeded agar

Page 36: Uji Lab Fungisida

Metode zona pertumbuhan koloni

• Menggunakan paper disc

Tiap bundaran+ 2 tetes enceran

Fungisida+ 1 tetes suspensi

cendawan

PDA

Page 37: Uji Lab Fungisida

Diameter koloni cendawan setelah inkubasi

pertumbuhan koloni harapan : makin tinggi konsentrasi fungisida, makin kecil diameter koloni

zona pertumbuhanKoloni cendawan

Page 38: Uji Lab Fungisida

Metode daya infeksi in vivo di rumah kaca/laboratoriumDilakukan di rumah kaca,

laboratorium atau lapanganInokulasi pada tanaman hidup

dalam potTanaman dikondisikan rentan

thd patogen sasaran

Indikator Daya infeksi cendawan pada tanaman uji (intensitas infeksi)