24
Page 1

Uji Kemutagenikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Uji Kemutagenikan

Page 1

Page 2: Uji Kemutagenikan

Page 2

Pendahuluan

Mutasi adalah perubahan hereditas terjadi di tempat penyimpanan informasi genetik pada DNA semua sel.

MUTAGEN : Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi

Page 3: Uji Kemutagenikan

Page 3

Page 4: Uji Kemutagenikan

Page 4

Page 5: Uji Kemutagenikan

Page 5

Page 6: Uji Kemutagenikan

Page 6

Page 7: Uji Kemutagenikan

Page 7

Uji Aberasi Kromosom pada Sel Mamalia Secara In Vitro

Comet Assay – Single Cell Gel Electrophoresis

Page 8: Uji Kemutagenikan

Page 8

Page 9: Uji Kemutagenikan

Page 9

Page 10: Uji Kemutagenikan

Page 10

OECD GUIDELINE FOR TESTING OF CHEMICALS (BACTERIAL REVERSE MUTATION TEST)

Preparasi :•Bakteri : Menggunakan 5 strain bakteri S.

Typhimurium (TA1535; TA1537 atau TA97a atau TA97; TA98 dan TA100) dan E.coli

•Medium : mengandung histidin dan biotin atau tryptophan

•Senyawa Uji

Kondisi Percobaan•Aktivasi Metabolit •Pelarut•Konsentrasi Senyawa Uji•Kontrol

Page 11: Uji Kemutagenikan

Page 11

ProsedurTreatment dengan senyawa ujiInkubasi Data dan Penyajian DataData yang disajikan berupa jumlah koloni revertan pada setiap plat.

Evaluasi dan interpretasi hasil

Page 12: Uji Kemutagenikan

Page 12

Page 13: Uji Kemutagenikan

Page 13

Page 14: Uji Kemutagenikan

Page 14

Page 15: Uji Kemutagenikan

Page 15

Page 16: Uji Kemutagenikan

Page 16

Uji Mutagenisitas

Uji pendahuluan dilakukan untuk menetapkan dosis tertinggi yang akan digunakan pada uji utama dengan menggunakan 1 galur bakteri uji Salmonella typhimurium TA 100 tanpa penambahan campuran aktivator meta bolik S9. Sediaan uji dilarutkan dalam DMSO steril, kemudian larutan disterilkan dengan sinar UV. Pada uji pendahuluan digunakan bakteri S. typhimurium TA 100, hal ini disebab kan dianggap mewakili bakteri lain dan koloni revertan lebih banyak sehingga lebih mudah diamati (Maron, D.M and B.N. Ames, 1983 dan Anonim, 1991).

Page 17: Uji Kemutagenikan

Page 17

Dosis yang ditentukan berdasarkan uji pendahuluan yaitu 10.000, 5.000, 2.500, 1.000, 500, 250, 100 dan 50 µg/lempeng zat uji setiap lempeng dan dilarutkan dalam dimetilsulfoksida (DMSO). Disiapkan sejumlah biakan dalam semalaman agar dengan kepekaan 1-2 109 sel/ml. Campuran sejumlah bakteri tertentu zat uji, 0,1 ml biakkan semalam bakteri uji 0,5 ml larutan dapar 0,1 M fosfat pH 7,4 diinkubasi terlebih dahulu pada suhu 370 C selama 20 menit, kemudian ditambahkan 2,0 ml "bacto agar" cair. Campuran dihomogenkan lalu dituang secara merata pada permukaan lempeng glukosa, biarkan memadat kemudian diinkubasi pada pada suhu 370 C selama 48 jam.

Page 18: Uji Kemutagenikan

Page 18

Hasil Dan Pembahasan

Page 19: Uji Kemutagenikan

Page 19

Page 20: Uji Kemutagenikan

Page 20

Hasil penelitian menunjukan jumlah koloni revertan yang dihasilkan pada tiap dosis dari beberapa pelarut tersebut tidak ada yang menunjukkan koloni lebih besar dari koloni yang ditunjukkan pada kontrol negatif sehingga dapat dikatakan serbuk biji petai cina yang diekstraks dengan beberapa pelarut menunjukkan tidak adanya efek mutagenesis pada bakteri S. typhimurium TA 100 tanpa penambahan enzim aktivasi metabolik. Pada uji ini merupakan uji pendahuluan dengan metode in vitro.

Page 21: Uji Kemutagenikan

Page 21

KESIMPULANHasil dari penelitian uji mutagenik dengan

menggunakan metode Ames terhadap serbuk biji petai cina dengan beberapa pelarut seperti n-heksana, etilasetat, metanol,

air dan metanol langsung tidak menunjukkan efek

mutagenik.

Page 22: Uji Kemutagenikan

Page 22

Page 23: Uji Kemutagenikan

Page 23

Kontrol Positif

Kontrol Negatif :hanya terdiri dari pelarut tanpa senyawa uji, dengan perlakuan yang sama dengan senyawa uji

Page 24: Uji Kemutagenikan

Page 24

Kontrol Negatif

S. Typhimurium His + (Wild Type) dalam Media