Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Wisber Wiryanto | 1
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial Awal Abad ke-19
Wisber Wiryanto
Lembaga Administrasi Negara
Email: [email protected]
Abstract
Who makes kepeng coins in the early 19th century into the debate. This study aims to know who minted the kepeng coins of Trumon as a colonial administrative instrument in the early-19th century. The study uses descriptive qualitative methods and literature review, by collecting data on kepeng coins from collectors; and information about these issues from relevant references. The result of this study indicated, the English Merchant authorities circulated the kepeng coins of Trumon have minted in England factory. Thus, the kepeng coins of Trumon as a colonial administrative instrument of the British for the purpose to get a profit in trade and win over in competition face The Dutch East Indies government, so the trading areas in Sumatra and both sides of the Malacca Strait were controlled in the interest of the state.
Keywords: : administrative instrument, colonial, kepeng coins, Trumon
Abstrak
Siapa yang mencetak uang kepeng di awal abad ke-19, kini diperdebatkan. Tujuan kajian untuk mengetahui siapa yang mencetak uang kepeng negeri Trumon sebagai salah satu instrumen administrasi kolonial awal abad ke-19. Kajian menggunakan metode studi literatur dengan cara mengumpulkan data uang kepeng dari kolektor; dan informasi litaratur dari referensi yang relevan. Selanjutnya dibahas menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan perbandingan. Hasil kajian menunjukkan otoritas dagang-partikelir Inggris mengadakan uang kepeng negeri Trumon melalui pabrik percetakan uang di Inggris. Pengadaan uang kepeng tersebut sebagai salah satu instrumen administrasi kolonial Inggris awal abad ke-19 yang bertujuan untuk meraih keuntungan perdagangan dan kemenangan persaingan menghadapi kolonial Hindia-Belanda, sehingga wilayah perdagangan baik di Sumatra maupun di kedua sisi selat Malaka dikuasainya untuk kepentingan negeri induk.
Kata kunci: instrumen administrasi, kolonial, Trumon, uang kepeng
2 | Jurnal Sosiologi USK
Volume 15, Nomor 1 Juni 2021
A. Pendahuluan
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa umat manusia telah
menggunakan uang sebagai alat tukar dalam transaki jual-beli sejak
zaman dahulu kala. Hal ini dapat dipelajari lebih lanjut dengan
bersumber kepada kitab suci al-Qur’an, surat Al-Kahfi, ayat 19 bagian
akhir:
Artinya, “… Maka suruhlah salah seorang di antara kita pergi ke kota (ke pasar) dengan mata uang ini, buat membeli makanan, supaya ia melihat makanan, yang terlebih baik dan terus dibawanya kemari, …” (Tafsir Qur’an, Joenoes & Bakry, 1938).
Berdasarkan kisah Ashabul Kahfi sebagaimana telah diterangkan
dalam al-Qur’an, maka dapat dipetik pelajaran, antara lain: (1) mata
uang telah ada sejak zaman dahulu; (2) kerajaan tertentu telah
memproduksi mata uang, lebih dari 2000 tahun yang lalu; (3) mata
uang diproduksi ke dalam bentuk kepingan; (4) kepingan mata uang
dibuat dari logam, ada yang dari logam emas, contohnya dinar; dari
perak, contohnya dirham; dan dari tembaga, contohnya fulus (uang
receh atau kepeng); (5) mata uang dicetak dengan memberi tulisan,
simbol kerajaan, tahun, dan nilai tertentu; (6) kerajaan merupakan
otoritas yang mencetak dan memberlakukan mata uang; dan (7) mata
uang digunakan sebagai alat tukar dalam transaksi jual-beli di wilayah
otoritas yang bersangkutan.
Uang dipelajari sebagai sebuah obyek studi ilmu pengetahuan.
Dalam ilmu administrasi kajian uang sebagai instrumen administrasi
untuk mencapai tujuan, diperkirakan merupakan sebuah kajian baru
Wisber Wiryanto | 3
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
(novelty). Kajian uang sebagai instrumen administrasi dilakukan
berdasarkan periode tertentu, yaitu masa lalu, dan/atau masa kini.
Ada perdebatan mengenai siapakah pembuat uang kepeng
negeri Trumon bertahun 1247 H. (1831/32 M.). Oleh karena itu,
dilakukan kajian dengan merumuskan permasalahan ke dalam
pertanyaan kajian. Siapa yang mencetak uang kepeng negeri Trumon,
pemerintah kolonial atau kerajaan negeri Trumon? Tujuan kajian
untuk mengetahui siapa yang mencetak uang kepeng negeri Trumon
sebagai instrumen administrasi kolonial awal abad ke-19.
Kajian uang kepeng negeri Trumon sebagai instrumen
administrasi kolonial awal abad ke-19, merupakan sebuah kajian
sejarah (zaman kolonial) termasuk numismatic (uang kuno); dan juga
merupakan kajian administrasi. Jadi, kajian ini menggunakan
pendekatan ilmu sejarah dan ilmu administrasi yang hasilnya
diharapkan berguna untuk mengembangkan ilmu tersebut.
Menurut Siagian (1986), administrasi adalah keseluruhan proses
kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Sarjana administrasi dan manajemen dalam
melaksanakan tugasnya perlu mengetahui sejarah. Manfaatnya untuk
menarik pelajaran dan pengalaman masyarakat, bangsa dan
pemerintahan yang lalu agar segi positif dapat lebih dikembangkan
lagi dan segi negatifnya tidak terulang kembali. Jadi, sejarah
mempunyai hubungan dengan ilmu administrasi.
Administrasi dilakukan melalui fungsi Planning, Organizing,
Actuating & Controlling (POAC). Menurut Terry (Siagian, 1986), POAC
merupakan fungsi organik administrasi dan manajemen. Fungsi
4 | Jurnal Sosiologi USK
Volume 15, Nomor 1 Juni 2021
tersebut diterapkan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan
berbagai sumberdaya yang tersedia yaitu Man, Money, Material,
Machines, Method & Marketting (6-M). Dengan demikian, uang adalah
salah satu instrumen administrasi untuk mencapai tujuan; dan
instrumen administrasi adalah alat atau sarana yang digunakan oleh
suatu pemerintahan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
tujuan.
Kajian uang kepeng Trumon sebagai instrumen administrasi
kolonial awal abad ke-19, mempunyai relevansi dengan 2 (dua) kajian
terdahulu, sebagai berikut: (1) Restiyadi & Nasoichah (2017) dalam
kajian Praktik Kolonialisme dalam Eksistensi Uang Kebon pada
Perkebunan Sumatera Timur Abad ke-19-20, menemukan makna uang
kebon sebagai alat praktik hegemoni yang dilakukan oleh para tuan
kebon terhadap kuli/pekerjanya. Kajian terdahulu tersebut,
menunjukkan bahwa penguasa perkebunan Sumatera Timur Abad ke-
19-20 menggunakan uang kebon sebagai alat praktik hegemoni.
Dengan kata lain, uang kebon dijadikan sebagai sebuah instrumen
administrasi kolonial.
Apabila dibandingkan kajian terdahulu tersebut dengan kajian
ini maka dijumpai adanya persamaan dan perbedaan diantara
keduanya. Persamaannya, kajian uang kebon yang terdahulu tersebut
dan kajian uang kepeng sama-sama mengkaji instrumen administrasi.
Dalam hal ini, uang kebon sebagai salah satu instrumen administrasi
kolonial Belanda di wilayah jajahannya; sedangkan uang kepeng
diduga juga sebagai salah satu instrumen administrasi kolonial.
Perbedaannya, terletak pada zaman kolonial yang dikaji. Kajian uang
kebon menyoroti zaman kolonial di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-
Wisber Wiryanto | 5
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
20; sedangkan kajian uang kepeng menyoroti zaman kolonial awal
abad ke-19. Jadi, masing-masing kajian tersebut mempunyai hubungan
relevansi dan saling melengkapi.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan
pendekatan ilmu administrasi dan ilmu sejarah. Hal ini dapat diamati
dari cara pengumpulan dan analisis data menunjukkan adanya
hubungan ilmu sejarah yang membahas masa lalu (zaman kolonial)
termasuk numismatic (uang kuno) dengan ilmu administrasi,
khususnya dalam membahas uang kepeng Trumon sebagai instrumen
administrasi kolonial.
Kajian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan studi
pustaka, melalui pengumpulan data berupa contoh uang kepeng yang
relevan dari kolektor atau dokumentasi yang dimiliki; dan informasi
seputar permasalahan tersebut dengan membaca referensi yang
relevan. Selanjutnya, dilakukan analisis deskriptif dan perbandingan
terhadap data dan informasi yang diperoleh untuk menarik
kesimpulan. Kajian dilaksanakan di kwartal pertama tahun 2021.
D. Pembahasan
Pada zaman dahulu, Trumon dikenal sebagai sebuah negeri
yang strategis terletak diantara negeri-negeri lain yang wilayahnya
berada di pesisir pantai barat-utara pulau Sumatra; dan juga di antara
negeri-negeri lain yang wilayahnya berada di kedua sisi selat Malaka.
Penulis asing jaman dahulu - diantaranya pejabat kolonial Inggris; dan
kartografer - telah mengidentifikasi nama negeri Trumon. Mereka,
antara lain: (a) Reynolds (1835) menyatakan, Trumon merupakan
sebuah negeri kerajaan, dipimpin oleh Raja Bujang yang mempunyai
6 | Jurnal Sosiologi USK
Volume 15, Nomor 1 Juni 2021
keinginan memperbesar wilayah dan meningkatkan kekuasaannya.
Kerajaan memiliki dua sampai tiga kapal, dengan nakhoda,
diantaranya orang Inggris, untuk menjangkau perdagangan jarak jauh
ke negeri Madras (India) dan sekitarnya, guna menunjang
perekonomiannya.
Millies (1852) menyatakan, kerajaan Trumon memiliki
pelabuhan yang dibangun sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal
dari berbagai bangsa untuk tujuan perdagangan. Pelabuhan tersebut
memiliki syahbandar bernama Teuku Lebeiddien. Hasil bumi negeri
Trumon adalah lada (peper) dengan hasil mencapai 40.000 pikul per
tahun. Hal ini membawa Trumon sebagai sebuah negeri penghasil lada
dalam jumlah besar yang diperdagangkan antar bangsa sehingga
negeri tersebut berkembang pesat dan menjadi terkenal.
Di samping itu, ia menyatakan bahwa nama negeri Trumon
teridentifikasi dalam manuskrip kuno, sebagai berikut: (i) Buku
Histoire generale des voyages, van Prevost (Vol. XII. P. 344, La Haye, 1755)
berisi lampiran peta memuat jejak nama: “Fouroumane”; (ii) Raffles
yang pernah menjabat sebagai Letnan Gubernur Inggris di Jawa (1811-
1816); dan Gubernur Jenderal Inggris di Bengkulu (1818-1824) - dalam
buku memorinya (Memoir, p. 248) menyebutkan nama “Trumon”.
Maka selanjutnya, nama itu disebut sebagai “Taroemon” atau
“Teroemon”; dan (iii) Peta (kartografi) Von Derfelden De Hindersteyn
mengidentifikasi nama seperti dalam ucapan bahasa Inggris:
“Tarooman”.
Herbert, Neele & Pinkerton (1818) sebagai kartografer telah
mengidentifikasi letak geografis negeri Trumon (Turumon),
sebagaimana disajikan dalam sepotong gambar pulau Sumatra dan
Wisber Wiryanto | 7
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
kedua sisi selat Malaka dalam peta Hindia-Timur (lihat tanda panah di
gambar 1).
Pada saat sekarang, kata “Trumon” digunakan sebagai nama 3
(tiga) wilayah kecamatan, sebagai berikut: Kecamatan Trumon;
Kecamatan Trumon Timur; dan Kecamatan Trumon Tengah. Ketiga
kecamatan tersebut terletak di kabupaten Aceh Selatan, provinsi Aceh,
Indonesia.
Gambar 1. Trumon dalam sepotong gambar pulau Sumatra dan kedua sisi selat Malaka dalam peta Hindia Timur tahun 1818
(Sumber: L. Herbert, Samuel Neele, John Pinkerton (1818), Map of the East Indies and South-East Asia, Philadelphia: Thomas Dobson & Co.)
1. Uang Kepeng Negeri Trumon
Pada awalnya, kajian ini menemukan sebuah mata uang kepeng
negeri Trumon, yang digunakan sebagai obyek kajian. Gambar uang
kepeng negeri Trumon (lihat gambar 2).
8 | Jurnal Sosiologi USK
Volume 15, Nomor 1 Juni 2021
Gambar 2: Uang Kepeng Negeri Trumon.
Sumber: Dokumentasi oleh penulis.
Ciri-ciri fisik atau bentuk dan desain koin uang kepeng negeri
Trumon: Koin terbuat dari logam tembaga. Pada sisi depan koin (lihat
gambar 2) tertera tulisan Arab-Melayu sebagai suatu ciri khas, bila
ditransliterasi ke tulisan Latin menjadi “negeri Trumon”. Sedangkan
sisi belakang, transliterasi baris atasnya, angka 2; transliterasi baris
tengah, “dua kepeng” sebagai nilai nominalnya; dan transliterasi baris
bawah, 1247 menunjukkan tahun Hijriah, yang artinya sama dengan
tahun 1831/32 Masehi.
Penggunaan tulisan Arab-Melayu seperti tertera dalam uang
koin tersebut diperkirakan merupakan langkah adaptasi yang
dilakukan oleh otoritas Inggris untuk menarik minat penduduk lokal
sehingga dapat diterima dan digunakan dengan mudah sebagai alat
tukar dalam perdagangan di negeri-negeri baik yang berada di wilayah
Sumatra maupun di kedua sisi selat Malaka, karena kebanyakan
diantara penduduk negeri di wilayah tersebut menggunakan bahasa
Melayu dan baca tulis Arab-Melayu.
Bentuk uang kepeng Trumon yang sedemikian rupa telah
menimbulkan perdebatan tentang siapa yang mengadakan uang
kepeng Trumon di awal abad ke-19 tersebut. Perdebatan tersebut
memunculkan berbagai pendapat. Satu pendapat mengatakan, bahwa
otoritas kerajaan negeri Trumon yang mengeluarkan uang kepeng
tersebut karena memang pada sisi depan koin uang kepeng tersebut
Wisber Wiryanto | 9
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
tertera tulisan Arab-Melayu yang bila ditransliterasikan kedalam
tulisan latin menjadi “negeri Trumon”.
Sebaliknya, pendapat lain mengatakan, pemerintahan kolonial
yang mencetak uang kepeng tersebut karena pada masa itu adalah
masa penjajahan, dimana negeri Trumon termasuk negeri-negeri di
Sumatra yang diperebutkan oleh Inggris dan Belanda untuk dapat
dijadikan sebagai wilayah jajahan diantara mereka. Oleh karena itu,
untuk mengetahui siapa yang mengadakan uang kepeng negeri
Trumon tersebut; dan menggunakan uang kepeng Trumon sebagai
instrumen kolonial awal abad ke-19, maka dilakukan analisis uang
kepeng Trumon menurut variabel-indikator otoritas, tujuan dan
standar nilai mata uang (kurs)-nya.
2. Uang Kepeng Negeri Trumon: Otoritas, Tujuan, Alat Tukar, dan Standar Nilai Tukar Mata Uang (kurs).
Data mengenai variabel-indikator yang dikumpulkan ternyata
menunjukkan adanya kontroversi otoritas, tujuan, nilai tukar dan kurs
uang kepeng negeri Trumon, lihat tabel 1.
Tabel 1 Kontroversi Otoritas, Tujuan, Nilai Tukar dan Kurs Uang Kepeng
Trumon Nama Otoritas Tujuan Alat Tukar Kurs
Uang
Kepeng
Negeri
Trumon
Versi 1:
- Partikelir-Dagang
Inggris;
- Pabrik cetak uang
Inggris/ Soho,
Birmingham
Inggris meng-
adakan uang
kepeng untuk
Sumatra.
Uang kepeng alat
tukar perdagang-
an di Sumatra
dan kedua sisi
Selat Malaka
2 kepeng =
½ sen
10 | Jurnal Sosiologi USK
Volume 15, Nomor 1 Juni 2021
Versi 2:
- Kerajaan Trumon;
- Bangunan-pabrik
cetak uang di Kuala
Batee
Kerajaan men-
cetak uang
kepeng untuk
Perdagangan
Uang kepeng alat
tukar dalam
perdagangan di
Trumon
2 kupang =
1 ringgit
Sumber Versi 1: Howorth (1890); Millies (1852); Netscher & Chijs (1863); The Coin Collectors Journal (1884); dan Versi 2: Muchsin (2019),
data diolah.
Kontroversi otoritas, tujuan, nilai tukar dan kurs uang kepeng negeri
Trumon, sebagai berikut:
(a) otoritas.
Ada 2 (dua) versi data tentang otoritas pengadaan uang kepeng
(lihat tabel 1), pertama, uang kepeng negeri Trumon dibuat oleh otoritas
Inggris. Menurut Netscher, E. & Chijs, J.A.V.D. (1863) uang kepeng
tersebut masuk ke dalam kelompok uang kepeng yang dicetak untuk
Sumatra oleh otoritas Engelsche Particulieren (Inggris: English Merchant)
yang selanjutnya disebut otoritas dagang-partikelir Inggris pada awal
abad ke-19.
Sebelumnya, telah dicetak pula sekelompok uang kepeng untuk
Sumatra oleh otoritas Engelsche Oost-Indische Compagnie (Inggris: the
British East-India Company) yang selanjutnya disebut otoritas Kongsi
Dagang Hindia-Timur Inggris atau kompeni Inggris (Zainuddin, H.M.,
1961) pada akhir abad ke-18. Otoritas tersebut mengadakan uang
kepeng dalam jenis dan jumlah yang banyak untuk memenuhi
kebutuhan di Sumatra (Veth, P.J., 1882), pada koin kepeng tersebut
tertera nama-nama negeri tertentu di Sumatra, sehingga ada uang
kepeng negeri Trumon, negeri Aceh.
Wisber Wiryanto | 11
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
Menurut Howorth (1890), walaupun pada uang koin itu tertera
nama-nama negeri negeri tertentu baik di Sumatra maupun di kedua
sisi selat Malaka - negeri Trumon tidak tergolong dalam jajahan Inggris
- namun uang kepeng negeri itu disebutkan disini karena asal (buatan)
Inggris. Dengan kata lain, meskipun tertera nama negeri Trumon pada
koin, namun bentuk dan desainnya menunjukkan koin itu dibuat oleh
pabrik Inggris, dimana terdapat pabrik percetakan uang Soho,
Birmingham (Millies, 1852). Namun, bahwasanya uang kepeng
Trumon dicetak di pabrik Soho, Birmingham, masih perlu dikaji.
Versi kedua uang kepeng negeri Trumon dibuat oleh kerajaan
negeri yang bersangkutan. Uang kepeng tersebut dicetak di bangunan
(pabrik) di dalam benteng Kuta Bate, Trumon. Hal ini sebagaimana
pendapat Muchsin (2019), dalam bukunya berjudul “Trumon Sebagai
Kerajaan Berdaulat dan Perlawanan Terhadap Kolonial Belanda di
Barat-Selatan Aceh” yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh, Banda Aceh. Pendapat demikian dapat terjadi,
karena tulisan sisi depan koin “negeri Trumon”, maka otoritas kerajaan
negeri tersebut yang dianggap membuat uang kepeng.
Jadi, terdapat kontroversi otoritas yang mengadakan uang
kepeng Trumon. Kontroversi tersebut, bisa dijembatani dengan
menggunakan pendapat Zainuddin (1961), bahwa dahulu di Aceh
beredar uang yang dikeluarkan kompeni Inggris buat Sumatra kepeng
namanya, berupa mata uang seharga 2 kepeng yang bertulisan negeri
Trumon, negeri Aceh terbuat di negeri Inggris yang disuruh buat oleh
Raja Bujang Trumon.
Berdasarkan kedua versi tersebut, argumentasi versi pertama
lebih meyakinkan dari pada versi kedua, karena sumber data
12 | Jurnal Sosiologi USK
Volume 15, Nomor 1 Juni 2021
menunjukkan otoritas Inggris telah mengadakan berbagai mata uang
kepeng untuk Sumatra yang bentuk dan desainnya sama, dalam
jumlah dan jenis yang banyak, sehingga uang kepeng tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu uang kepeng yang
dikeluarkan oleh otoritas kongsi-dagang Inggris pada akhir abad-18;
dan uang kepeng yang dikeluarkan oleh otoritas dagang-partikelir
Inggris pada awal abad ke-19. Uang kepeng tersebut dicetak melalui
pabrik percetakan uang di Inggris sehingga memiliki bentuk dan
desain yang sama. Dengan demikian, kajian ini berpendapat bahwa
uang kepeng negeri Trumon dikeluarkan oleh otoritas dagang-
partikelir Inggris; melalui pabrik percetakan uang di Inggris yang
mencetak berbagai mata uang kepeng dengan bentuk dan desain yang
sama untuk Sumatra.
Perlu dicatat, koin uang kepeng yang dikeluarkan oleh otoritas
Inggris tersebut menggunakan tulisan Arab-Melayu sebagai sebuah
bentuk adapatasi sedemikian rupa untuk menarik penduduk lokal
sehingga ia familier menggunakannya sebagai alat tukar dalam
perdagangan di negeri-negeri baik yang berada di wilayah Sumatra
maupun di kedua sisi selat Malaka, karena kebanyakan diantara
penduduk negeri-negeri di wilayah tersebut menggunakan bahasa
Melayu dan baca tulis Arab-Melayu.
Di samping itu, uang koin Trumon menggunakan nilai
“kepeng”. Nilai uang tersebut tidak hanya tertera pada uang koin
Trumon, tapi juga digunakan pada uang koin negeri-negeri baik di
wilayah Sumatra maupun di kedua sisi selat Malaka. Dengan
demikian, hal ini menjadi petunjuk bahwa yang mencetak uang koin
tersebut adalah pabrik percetakan uang Inggris.
Wisber Wiryanto | 13
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
(b) Tujuan
Ada 2 (dua) versi data mengenai tujuan pengadaan uang kepeng
(lihat tabel 1), pertama, tujuan pengadaan uang kepeng oleh otoritas
kongsi-dagang Inggris yang selanjutnya diteruskan oleh otoritas
dagang-partikelir Inggris melalui pabrik percetakan Inggris dalam
bentuk uang kepeng untuk sirkulasi Sumatra, salah satu diantaranya
berupa uang kepeng negeri Trumon (Netsche & Chijs, 1863). Di
samping itu, pengadaan uang kepeng dilakukan dalam berbagai jenis
dan jumlah yang besar untuk meraih keuntungan perdagangan dan
kemenangan dalam persaingan, dimana Inggris menghadapi Belanda
untuk menguasai perdagangan di kedua sisi selat Malaka (The Coin
Collectors Journal, 1884).
Versi Kedua, Muchsin (2019) mengatakan, tujuan kerajaan negeri
Trumon mengadakan uang kepeng tersebut untuk kegiatan
perdagangan dan perekonomian. Alasannya, negeri Trumon adalah
penghasil lada dalam jumlah besar yang diperdagangkan antar bangsa
sehingga dibutuhkan pengadaan uang kepeng sebagai alat tukar dalam
perdagangan tersebut.
Berdasarkan kedua versi tersebut, data versi pertama lebih
meyakinkan daripada versi kedua, sebab bukti dan sumber data yang
ada menunjukkan bahwa bentuk koin uang tersebut dicetak dengan
desain pabrik percetakan uang Inggris (Howorth, 1890) karena
diantara koin uang kepeng tersebut memiliki ciri-ciri yang sama,
menggunakan huruf Arab-Melayu serta mencantumkan nama-nama
negeri tertentu di Sumatra antara lain negeri Aceh dan negeri Trumon.
Dengan demikian, kajian ini berpendapat bahwa uang kepeng negeri
14 | Jurnal Sosiologi USK
Volume 15, Nomor 1 Juni 2021
Trumon diadakan oleh otoritas partikelir-dagang Inggris melalui
pabrik pabrik percetakan uang di Inggris.
(c) Alat Tukar
Ada 2 (dua) versi data tentang penggunaan uang kepeng
sebagai alat tukar, Pertama; uang kepeng digunakan sebagai alat tukar
dalam perdagangan di Sumatra (Netscher & Chijs, 1863). Di samping
itu, menurut The Coin Collectors Journal (1884), uang kepeng digunakan
sebagai alat tukar dalam perdagangan di kedua sisi Selat Malaka. Versi
kedua yaitu uang kepeng digunakan sebagai alat tukar dalam
perdagangan di negeri Trumon (Muchsin, 2019).
Data tersebut menunjukkan, otoritas dagang-partikelir Inggris
membutuhkan pengadaan alat tukar berupa uang dalam perdagangan
untuk sirkulasi baik di wilayah Sumatra maupun di kedua sisi selat
Malaka, sehingga otoritas mengadakan uang kepeng sebagai alat tukar
dalam perdagangan di wilayah tersebut antara lain berupa uang
kepeng negeri Trumon.
(d) Nilai Mata Uang (kurs)
Ada 2 (dua) versi data mengenai kurs uang kepeng (lihat tabel
1), pertama; standar nilai tukar mata uang (kurs) 2 kepeng = ½ sen dan
1 kepeng = ¼ sen (Howorth, 1890). Versi kedua yaitu kurs 2 (dua)
kupang = 1 (satu) ringgit (Muchsin, 2019). Sehubungan versi pertama
menggunakan istilah “kepeng”; sedangkan versi kedua tidak
menggunakan istilah “kepeng” melainkan “kupang” maka kajian ini
berpendapat sesuai versi pertama, bahwa kurs mata uang 1 kepeng = ¼
sen; dan 2 kepeng = ½ sen.
Keberadaan nilai mata uang kepeng tersebut menunjukkan
bahwa otoritas melakukan pengawasan kurs mata uang untuk meraih
Wisber Wiryanto | 15
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
keuntungan dalam perdagangan baik di wilayah Sumatra maupun di
kedua sisi selat Malaka. Hal ini mengindikasikan, uang kepeng negeri
Trumon digunakan sebagai salah satu instrumen administrasi kolonial
awal abad ke-19 untuk kepentingan negeri induknya.
Pengadaan uang kepeng Trumon oleh otoritas Inggris bertujuan
untuk meraih keuntungan perdagangan dan kemenangan dalam
persaingan menghadapi pemerintah kolonial Hindia-Belanda; dan
untuk menguasai perekonomian dan negeri-negeri di wilayah
Sumatra. Sumatra merupakan pulau terbesar yang kaya dengan
sumberdaya alam dengan hasil bumi antara lain rempah-rempah –
lada; dan terletak di posisi yang strategis yaitu di sisi barat selat Malaka
yang merupakan pintu keluar-masuk kapal-kapal diantaranya kapal
dagang dari Barat (Eropa) ke Timur (Asia) dengan tujuan melakukan
perdagangan – jual-beli rempah-rempah; sehingga Sumatra menjadi
rebutan Inggris dan Belanda. Inggris menamai Sumatra dengan East-
Indie; sedangkan Belanda menamainya dengan Nederlandsche-Indie.
Dengan demikian, kedua belah pihak tersebut saling bersaing satu
sama lain dengan tujuan untuk menguasai dan menjajah negeri-negeri
di wilayah Sumatra bahkan juga negeri-negeri di kedua sisi selat
Malaka, dengan melakukan cara-cara kolonial dagang, uang dan
perang (3-Ang).
Strategi 3-Ang diterapkan oleh pihak kolonial dengan tujuan
untuk menjajah suatu wilayah negeri sehingga dikuasainya, Cara-cara
tersebut dilakukan oleh mereka dalam 3 (tiga) tahapan. Tahapan
pertama, dagang. Dalam tahapan ini mereka melakukan perdagangan
dengan negeri tertentu sementara waktu dengan tujuan untuk
dikuasainya. Tahap kedua, uang. Dalam tahapan ini mereka
16 | Jurnal Sosiologi USK
Volume 15, Nomor 1 Juni 2021
mengadakan uang yang diedarkan di negeri tertentu guna menunjang
perdagangan dengan tujuan untuk menguasai negeri tersebut. Tahap
ketiga, yaitu perang. Dalam tahapan ini, apabila suatu negeri tidak
dapat ditaklukkan oleh mereka dalam tahapan sebelumnya, maka
akhirnya mereka mengadakan perang dengan untuk menguasai negeri
tersebut sehingga menjadi sebuah negeri jajahannya.
Berkaitan dengan strategi uang sebagai bagian dari strategi 3-
Ang, pihak kolonial baik Belanda maupun Inggris bersaing satu sama
lain dalam pengadaan uang dengan melakukan cara dan pola yang
sama, yaitu mencetak dan mengedarkan uang dalam berbagai jenis dan
jumlah yang banyak sebagai modal untuk pencapaian tujuan
menguasai negeri tertentu. Dalam hal ini, mereka sebenarnya saling
melancarkan perang dingin satu sama lain untuk menguasai negeri
tertentu sehingga berhasil dijadikan sebagai wilayah jajahannya.
Di satu pihak, Inggris mencetak koin uang “kepeng” untuk
Sumatra yang dinamakan - dicetak dengan mencantumkan nama
negeri tertentu di Sumatra; salah satu diantaranya negeri Trumon,
sehingga koin tersebut dikenal sebagai uang kepeng negeri Trumon
dengan nilai 2 kepeng (lihat gambar 2).
Di lain pihak, Belanda pun tidak tinggal diam, melainkan
mencetak uang “Stuiver” untuk Sumatra dalam berbagai pecahan nilai
mata uang yaitu ½, ¼ dan 1/8. Salah satu diantaranya uang pecahan ¼
Stuiver (lihat gambar 3).
Gambar 3: Uang Stuiver Hindia-Belanda. Sumber: Dokumentasi oleh penulis.
Wisber Wiryanto | 17
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
Ciri-ciri fisik atau bentuk dan desain koin uang Stuiver: Koin
terbuat dari logam tembaga. Pada sisi depan koin, terdapat 5 barisan
tanda, berturut-turut dari atas ke bawah: (1) bintang, (2) Nederl; dan
(3) Indie, apabila ke dua kata tersebut disambungkan menjadi
“Nederlandsch Indie” (Hindia-Belanda); (4) tahun cetakan tertera 1826
(Masehi); dan (5) huruf “S” (inisial dari Suermondt) nama pabrik uang
di Utrecht, Belanda. Pada sisi belakang koin di bagian tengahnya,
tertera lambang mahkota di atas perisai kerajaan Hindia-Belanda; di
sisi kirinya tertera: angka pecahan (½, ¼ dan 1/8) sebagai nilai uang;
dan sisi kanannya tertera singkatan nama mata uang yaitu “St.”
(Stuiver).
Diperkirakan, nilai uang pecahan terkecil yaitu 1/8 Stuiver
setara dengan uang kepeng Trumon yang bernilai 2 kepeng. Alasan
uang Stuiver setara dengan uang Kepeng, sebagai berikut: (1) terbuat
dari logam tembaga; (2) sirkulasi dilakukan pada waktu dan tempat
yang sama yaitu di wilayah Sumatra yang merupakan koloni Hindia-
Belanda. Hal tersebut menunjukkan adanya persaingan diantara
kedua belah pihak dengan cara menjadikan uang sebagai instrumen
administrasi kolonial pada awal abad ke-19, untuk menguasai
perekonomian dan negeri-neri baik di wilayah Sumatra maupun di
kedua sisi selat Malaka sehingga menjadi wilayah jajahannya.
Perbandingan uang kepeng (yang dibuat di Inggris) dan uang
Stuiver (yang dibuat di Belanda) menunjukkan bahwa kongsi dagang
Hindia-Timur Inggris dan pemerintah Hindia-Belanda melakukan
pola yang sama dalam hal pengadaan uang. Mereka mengadakan uang
sebagai alat tukar dalam perdagangan dengan cara mencetak,
mengedarkan dan menggunakan uang dalam berbagai jenis dan
18 | Jurnal Sosiologi USK
Volume 15, Nomor 1 Juni 2021
jumlah serta waktu dan tempat yang sama untuk disirkulasikan baik
di wilayah Sumatra maupun di kedua sisi selat Malaka untuk
kepentingan negeri induknya .
Pengadaan uang Stuiver oleh kolonial Belanda berdasarkan
analisis variabel-indikator, sebagai berikut: (1) Otoritas pengadaan
uang Stuiver adalah pemerintah Hindia-Belanda di bawah kerajaan
Belanda yaitu Raja Williem I yang memerintah tahun 1813-1840. Pada
sisi depan koin, tercantum nama otoritas uang Stuiver adalah Nederl
Indie (Hindia-Belanda). Otoritas tersebut mengadakan uang Stuiver
untuk Sumatra (Hindia-Belanda) dalam 3 (tiga) ukuran: ½, ¼ dan 1/8
Stuiver melalui pabrik percetakan uang Suermondt, Utrecht tahun 1826
(Stephanik, J.W., 1888). (2) Tujuan pengadaan uang Stuiver untuk
menutupi kebutuhan modal perdagangan bagi pemerintahan Hindia-
Belanda; (3) Penggunaan uang Stuiver sebagai alat tukar di wilayah
Sumatra (Hindia-Belanda) yang menjadi koloninya; dan (4) Standar
nilai uang (kurs) 1 Stuiver = 4 Doit; 30 Stuiver = 120 Doit = 1 Gulden
(Netscher, & Chijs, 1863).
Dampak penggunaan uang kepeng negeri Trumon sebagai alat
tukar dalam transaksi perdagangan – jual-beli yang dilakukan oleh
pihak kerajaan itu sendiri tentunya tidak menguntungkan, sebab
otoritas dan nilai uang kepeng negeri Trumon tidak jelas dalam
perdagangan. Otoritas pengadaan uang kepeng negeri Trumon
ternyata bukanlah kerajaan negeri Trumon. Nilai uang kepeng negeri
Trumon tidak jelas karena hanya tersedia 1 (satu) jenis koin uang
Trumon bernilai dua kepeng yang terbuat dari logam tembaga
sehingga nilainya rendah.
Wisber Wiryanto | 19
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
Di lain pihak, kondisi tersebut berdampak juga terhadap
penduduk lokal, mereka tidak tertarik menggunakan uang kepeng
tersebut sebagai alat tukar dalam perdagangan dan jual-beli. Lain
halnya jika dibandingkan dengan uang Stuiver, mereka lebih tertarik
menggunakan uang Stuiver karena memiliki otoritas yang jelas
(Nederl. Indie) sehingga memiliki nilai tukar yang lebih tinggi
daripada uang kepeng meskipun keduanya sama-sama terbuat dari
logam tembaga.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya tulisan Nederl-Indie
yang menunjukkan otoritas uang Stuiver yaitu pemerintah kolonial
Hindia-Belanda. Sedangkan pada uang kepeng dengan adanya tulisan
negeri Trumon ternyata tidak demikian.Artinya kerajaan negeri
Trumon bukan sebagai otoritasnya, karena ternyata uang kepeng
tersebut dikeluarkan oleh otoritas dagang-partikelir Inggris yang
justru tidak mencantumkan namanya dalam koin uang kepeng
tersebut.
Selain itu, mengenai standar nilai tukar (kurs), diketahui bahwa
kurs Stuiver dengan gulden yaitu 1 Gulden = 30 Stuiver. Sedangkan
kurs mata uang kepeng dengan gulden jauh lebih rendah, yaitu 1
Gulden = 400 Kepeng (1 Kepeng = ¼ Sen; dan 100 Sen = 1 Gulden). Jadi
kurs mata uang Stuiver lebih tinggi dibandingkan dengan mata uang
kepeng.
Berdasarkan indikator otoritas, tujuan, alat tukar dan nilai tukar
(kurs) yang diturunkan dari fungsi administrasi yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan
(POAC), yang dilanjutkan dengan analisis perbandingan uang kepeng
negeri Trumon dan uang Stuiver, maka diketahui bahwa pengadaan
20 | Jurnal Sosiologi USK
Volume 15, Nomor 1 Juni 2021
uang kepeng negeri Trumon bukan sekedar sebagai alat tukar dalam
perdagangan; melainkan sebagai salah satu instrumen administrasi
kolonial Inggris antara lain dengan dilakukannya pengawasan nilai
tukar mata uang (kurs)-nya untuk meraih keuntungan dalam
perdagangan dan kemenangan dalam persaingan menghadapi
pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Dengan kata lain, Inggris
mempunyai tujuan untuk menjadikan wilayah Sumatra dan selat
Malaka sebagai koloninya melalui pengadaan uang kepeng sebagai
instrumen administrasi kolonial pada awal abad ke-19. Dengan
demikian, perekonomian dan negeri-negeri baik di wilayah Sumatra
maupun di kedua sisi Selat Malaka dapat dikuasainya untuk
kepentingan negeri induknya.
E. Penutup
Uang kepeng negeri Trumon dikeluarkan oleh otoritas dagang-
partikelir Inggris melalui pabrik percetakan uang di Inggris. Tujuan
pengadaan uang kepeng negeri Trumon sebagai salah satu instrumen
administrasi kolonial Inggris pada awal abad ke-19 untuk modal
meraih keuntungan perdagangan dan kemenangan dalam persaingan
menghadapi pemerintah kolonial Hindia-Belanda sehingga wilayah
perdagangan baik di Sumatra maupun di kedua sisi selat Malaka
dikuasainya untuk kepentingan negeri induknya.
.
***
Wisber Wiryanto | 21
Uang Kepeng Trumon sebagai Salah Satu Instrumen Administrasi Kolonial...
Daftar Pustaka
Herbert, L., Neele, S. & Pinkerton, J. 1818. Map of the East Indies and Southeast Asia, Thomas Dobson & Co, Philadelphia.
Howorth, D.F. 1890. “Coins and Tokens of the English Colonies”, London: Swan Sonnenschein & Co., Paternoster Square.
Nur, Laely. 2018. Tesis: Sistem Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda di Onderafdeling Bonthain 1905-1942, Universitas Negeri Makassar.
Joenoes, M. & Bakry, H.M.K. 1938. Tafsir Qur’an, cetakan ketiga, Padang: Boekh. Mahmoedijah Padang (S.W.K).
Millies, H.C. 1852. De munten der Engelschen voor den Oost-Indischen Archipel, Amsterdam: Bij. J. H. Gebhard & Co.
Muchsin, M.A. 2019. Trumon Sebagai Kerajaan Berdaulat dan Perlawanan Terhadap Kolonial Belanda di Barat-Selatan Aceh, Banda Aceh: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Netscher, E. & Chijs, J.A.V.D. 1863. De Munten Van Nederlandsch Indie, Beschreven en Afgebeeld, Batavia: Lange & Co.
Restiyadi, A., & Nasoichah, C. 2017. “Praktik Kolonialisme Dalam Eksistensi Uang Kebon Pada Perkebunan Sumatera Timur Abad Ke-19-20 (Sebuah Pendekatan Arkeologi Marxis)”. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 20 (1). Medan, Indonesia, 1-17.
Reynolds, J.N. 1835. Voyage of the United States Frigate Potomac, onder the command of Commodere John Downes, During the Circumnavigation of the Globe in the year 1831, 1832, 1833, and 1834. Newyork: Harper & Brothers.
Siagian, S.P. 1986. Filsafat Administrasi, Jakarta: Gunung Agung.
Stephanik, J.W. 1888. Geschiedkundige Catalogus der verzameling Munten van Nederland, Bezittingen en Kolonien. Algemene Landsdukkerij.
The Coin Collectors Journal. 1884. IX (108), New York.
Zainuddin, H.M. 1961. Tarikh Atjeh dan Nusantara, Medan: Pustaka Iskandar Muda.