2
Two is Better than One Sebelum ke laboratorium AIMP, siang ini saya diamanahkan untuk membawa perbekalan makan siang untuk babeh di kampus. Karena saya adalah wanita modern, simpel, dinamis dan menghalalkan junkfood, maka saya memutuskan untuk membeli pizza. Untuk minumnya, ada personal order dari babeh: greentea frappe di sebuah gerai donat yang sangat familiar oleh kita. Jadilah saya singgah untuk membeli minuman ini. Dua greentea frappe, dan satu es cokelat buat saya. Oleh kakak yang mengepak, dua greentea itu dikemas bersamaan dan satu es cokelatnya di plastik yang terpisah. Awalnya saya santai-santai saja menenteng dua kantongan minuman itu. Keresahan baru timbul ketika saya sudah berada di dalam pete-pete (angkot). Tahu sendiri kan, kadang-kadang ada pete-pete yang pak supirnya mengemudi sesuka hati. Dia tidak peduli apakah penumpangnya nyaman atau tidak, tidak peduli kalau ternyata orang-orang di belakangnya sudah terguncang-guncang sana-sini tidak karuan. Saya sebenarnya sudah terbiasa dengan tabiat pete-pete seperti ini. Yang tidak biasa adalah ketiga minuman di pangkuan saya. Untuk greentea yang dikemas bersama, saya tidak terlalu mengkhawatirkan karena kemasannya bagus. Walau terguncang, tidak banyak efek yang bisa membuat keduanya tumpah atau terguncang. Yang kasihan adalah si es cokelat punya saya. Pengepakannya tidak terlalu mantap. Kasihan. Sudah sendiri, gampang terguncang pula. Saya kemudian memandang ketiga minuman di pangkuan saya ini dengan haru. Mereka bukan hanya sekedar ‘tugas’ buat saya tapi mereka juga memberikan saya pelajaran. Betapa dalam menjalani hidup ini kita akan menjumpai banyak guncangan-guncangan. Menghadapi guncangan berdua tentu saja jauh lebih ringan ketimbang menghadapinya seorang diri. Kita akan lebih kuat jika bersama dan kesendirian akan melemahkan kita. Saya akhirnya mengalihkan padangan dari pangkuan saya ke arah jalanan yang sedikit padat merayap. Hmm, artinya memang benar. Berdua lebih baik daripada sendirian. Bersama kita bisa, sendiri kita merana. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. #eh

Two is Better Than One

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Artikel

Citation preview

Two is Better than OneSebelum ke laboratorium AIMP, siang ini saya diamanahkan untuk membawa perbekalan makan siang untuk babeh di kampus. Karena saya adalah wanita modern, simpel, dinamis dan menghalalkan junkfood, maka saya memutuskan untuk membeli pizza. Untuk minumnya, ada personal order dari babeh: greentea frappe di sebuah gerai donat yang sangat familiar oleh kita.Jadilah saya singgah untuk membeli minuman ini. Dua greentea frappe, dan satu es cokelat buat saya. Oleh kakak yang mengepak, dua greentea itu dikemas bersamaan dan satu es cokelatnya di plastik yang terpisah. Awalnya saya santai-santai saja menenteng dua kantongan minuman itu. Keresahan baru timbul ketika saya sudah berada di dalam pete-pete (angkot).Tahu sendiri kan, kadang-kadang ada pete-pete yang pak supirnya mengemudi sesuka hati. Dia tidak peduli apakah penumpangnya nyaman atau tidak, tidak peduli kalau ternyata orang-orang di belakangnya sudah terguncang-guncang sana-sini tidak karuan.Saya sebenarnya sudah terbiasa dengan tabiat pete-pete seperti ini. Yang tidak biasa adalah ketiga minuman di pangkuan saya. Untuk greentea yang dikemas bersama, saya tidak terlalu mengkhawatirkan karena kemasannya bagus. Walau terguncang, tidak banyak efek yang bisa membuat keduanya tumpah atau terguncang. Yang kasihan adalah si es cokelat punya saya. Pengepakannya tidak terlalu mantap. Kasihan. Sudah sendiri, gampang terguncang pula.Saya kemudian memandang ketiga minuman di pangkuan saya ini dengan haru. Mereka bukan hanya sekedar tugas buat saya tapi mereka juga memberikan saya pelajaran. Betapa dalam menjalani hidup ini kita akan menjumpai banyak guncangan-guncangan. Menghadapi guncangan berdua tentu saja jauh lebih ringan ketimbang menghadapinya seorang diri. Kita akan lebih kuat jika bersama dan kesendirian akan melemahkan kita.Saya akhirnya mengalihkan padangan dari pangkuan saya ke arah jalanan yang sedikit padat merayap. Hmm, artinya memang benar. Berdua lebih baik daripada sendirian. Bersama kita bisa, sendiri kita merana. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. #ehJadi ngawur. Sudah ah. Untung pete-pete saya sudah sampai di kampus. Minumannya sebentar lagi dingin jadi saya harus buru-buru mengantarkannya ke tempat tujuan.Terima kasih sudah membaca, teman-teman. Ciao! ^_^*PS: jangan terlalu lama sendiri :p