Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TURISME MESIR PASCA ARAB SPRING,
2011-2017
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Humaniora (S.Hum.)
Disusun oleh:
Siti Durrotul Goliyah (1113022000031)
JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/1440 H
i
ABSTRAK
Skripsi ini menyoroti pengaruh peristiwa Arab Spring yang terjadi dari tahun
2011-2017 terhadap kondisi pariwisata di Mesir. Tema ini diambil karena masih
sedikitnya penelitian tentang sektor pariwisata. Bagi penulis penelitian ini perlu
dikaji karena sektor pariwisata bukan hanya sekedar kunjungan wisatawan, tapi
pariwisata di suatu negara juga dapat menumbuhkan berbagai industri di
dalamnya yang kemudian dapat meningkatkan perekonomian negara dan
mensejahterakan masyarakat setempat. Dalam melakukan penelitian ini, penulis
menggunakan metode penelitian sejarah pada umumnya, yakni heuristik,
verifikasi, interpretasi, dan historiografi disertai pendekatan sosial. Peristiwa Arab
Spring di Mesir telah mengurangi tingkat keamanan dan kenyamanan para
wisatawan baik lokal maupun asing. Sejak terjadinya Arab Spring di Mesir jumlah
pendapatan negara Mesir menurun karena banyaknya kerusakan pada fasilitas dan
infrastruktur di berbagai destinasi wisata. Hal tersebut juga kemudian
menyebabkan beberapa destinasi wisata di Mesir mengalami sepi pengunjung.
Kerugian yang diderita Mesir selama tahun 2011 sebesar USD 1,3 Miliar dengan
jumlah penurunan wisatawan sebanyak 16 juta orang. Dalam menanggapi hal
tersebut pemerintah Mesir melakukan berbagai upaya guna membangkitkan
kembali industri pariwisata. Berbagai upaya yang dilakukannya tersebut
kemudian dapat menstabilkan kembali industri pariwisata Mesir pada tahun 2017
dengan pendapatan sebesar USD 7,6 Miliar dan angka kedatangan wisatawan
mencapai 8,3 juta.
Kata Kunci:
Arab Spring, Industri Pariwisata, Mesir.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala, atas
segala nikmat dan karunia-Nya, karena segala sesuatu di dunia ini terjadi atas izin-
Nya, termasuk rampungnya skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah
limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallah „Alayhi wa Sallam,
keluarga, sahabat beserta umatnya yang senantiasa mengamalkan risalah yang
dibawanya. Dengan tekad yang kuat disertai usaha yang sungguh-sungguh dan
do‟a, akhirnya penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul “Turisme
Mesir Pasca Arab Spring, 2011-2017”.
Di balik usaha dan kerja keras penulis terdapat orang-orang yang
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini tanpa kendala yang berarti. Penulis
persembahkan ucapan terima kasih tersebut kepada:
1. Abah Moh. Daif dan Mamah Siti Sa‟diyah selaku kedua orang tua penulis.
Terima kasih untuk do‟a yang tak pernah putus, rasa sabar, motivasi, cinta,
dan pengorbanan tanpa pamrih yang telah kalian berikan.
2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, M.A., selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Saiful Umam, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora.
4. Bapak H. Nurhasan M.A, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban
Islam.
5. Ibu Sholikatus Sa‟diyah, M.pd., selaku Sekertaris Jurusan Sejarah dan
Peradaban Islam yang telah sabar mengurusi semua administrasi yang
penulis butuhkan.
6. Bapak Dr. Imam Subchi, M.A., selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima
kasih atas motivasi dan perhatiannya, dengan meluangkan waktunya untuk
berdiskusi, memberikan arahan, serta masukan, selama penulis menyusun
skripsi ini.
iii
7. Bapak Azhar Saleh, M.A., selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima
kasih atas segala bimbingan dan motivasinya selama penulis menjadi
mahasiswa.
8. Kakak dan adik-adik tercinta, Ahmad Muhtadin, Siti Sofwatun Nida,
S.Th.I., Ahmad Aang Sadzili, Ahmad Khotibul Umam, dan Ahmad Toriq
'Aziz. Terima kasih atas dukungan kalian dan menjadikan rumah tempat
yang nyaman untuk melepas penat. Skripsi ini penulis persembahkan untuk
cinta kasih yang kalian berikan.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan penulis yakni Elis, Karlinda, Sania, Sunnah,
Putri, Yunita, Alfida, Izmi, Burhan, Lukman, Fahmi, dan Ilham. Terima
kasih telah menemani penulis melewati masa-masa sulit dalam perkuliahan
maupun di luar perkuliahan. Terima kasih telah menjadikan masa-masa
kuliah begitu menyenangkan dan penuh kenangan. Terima kasih telah
menemani perjuangan ini hingga akhir. Tanpa dukungan, do‟a, dan
semangat dari kalian, sangat sulit bagi penulis untuk sampai pada titik ini.
10. Terakhir untuk teman-teman SPI Konsentrasi Timur Tengah angatan 2013,
teman-teman Kontrakan Bale Sakinah, teman-teman FOSKAL (Forum
Silaturrahim Keluarga Besar Alumni Babus Salam) Jakarta, teman-teman
KKN Beriman UIN Jakarta 2016, Keluarga Besar Pesantren Nur Medina,
dan semua teman-teman yang tak bisa penulis sebutkan satu-persatu, tetapi
tidak mengurangi rasa terima kasih penulis kepada kalian yang telah
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis selama perkuliahan
maupun dalam menyelesaikan skripsi ini.
Jakarta, 14 Mei 2019
Penulis
Siti Durrotul Goliyah
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4
C. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
F. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 5
G. Kerangka Teori ......................................................................................... 7
H. Metodologi Penelitian ............................................................................... 8
I. Sistematika Penulisan ............................................................................. 10
BAB II OBJEK PARIWISATA MESIR ........................................................... 11
1. Wisata Sejarah ........................................................................................ 12
2. Wisata Religi ........................................................................................... 16
3. Wisata Kuliner ........................................................................................ 18
4. Wisata Edukasi........................................................................................ 21
5. Wisata Alam............................................................................................ 24
BAB III DAMPAK ARAB SPRING TERHADAP INDUSTRI
PARIWISATA MESIR ............................................................................. 30
A. Kebijakan Pemerintah Husni Mubarak Pada Parawisata Mesir ............. 30
B. Peristiwa Arab Spring di Mesir............................................................... 33
C. Industri Pariwisata Mesir sebelum Arab Spring ..................................... 40
D. Industri Pariwisata Mesir Setelah Arab Spring ....................................... 45
v
BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH AS-SISI TERHADAP INDUSTRI
PARIWISATA MESIR ............................................................................. 52
A. Kebijakan Pemerintah As-Sisi (2014-sekarang) ..................................... 52
B. Upaya Pemerintah As-Sisi Dalam Membangkitkan Kembali Industri
Pariwisata Mesir...................................................................................... 56
C. Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Pemulihan Industri Pariwisata
Mesir ....................................................................................................... 64
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 66
A. Kesimpulan ............................................................................................. 66
B. Saran ....................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69
LAMPIRAN ......................................................................................................... 78
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar A.1: Grafik Kedatangan Wisatawan Asing (2000-2011)
Gambar A.2: Pemasukan Pariwisata (2000-2011)
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Mesir adalah negara yang kaya akan sejarah peradaban bangsanya sejak
4000 tahun SM. Peradaban tersebut dapat dibuktikan dengan peninggalan
bangunan-bangunan unik dan megah yang dimilikinya seperti Piramida, Sphinx1,
Masjid Jami‟ Al-Azhar, Kuil-kuil2, dan sebagainya. Berbagai julukanpun
diberikan kepada negara Mesir, diantaranya adalah Negeri Seribu Menara, Negeri
Para Nabi, Negeri Kinanah, dan sebagainya.3 Dari kekayaan peradaban dan
peninggalannya tersebut, tentunya banyak menarik wisatawan dunia untuk
mengunjungi Mesir. Selain itu, Mesir memiliki salah satu dari 7 keajaiban dunia
yakni Piramida Giza. Peluang ini tentu saja dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh
pemerintah Mesir untuk memperoleh devisa4 melalui sektor pariwisata. Sehingga
sejak tahun 1967 pelayanan pariwisata merupakan prioritas utama.Pariwisata
menjadi aset bagi negara Mesir karena dapat menarik banyak wisatawan di semua
musim dan di semua tempat wisata yang ada di Mesir. Sektor pariwisata Mesir
mulai menunjukkan eksistensinya dengan jumlah kedatangan wisatawan baik
lokal maupun asing sebanyak 14.800.000 pada tahun 2010. Dari kunjungan
wisatawan tersebut menghasilkan sekitar USD 12,50 Miliar dan memberikan
lapangan kerja kepada 1,8 juta masyarakat Mesir. Banyaknya jumlahkunjungan
wisatawan memberikan keuntungan yang besar bagi para pengusaha restoran,
hotel, para pemilik toko cendera mata, dan industri lainnya yang bergerak di
sektor pariwisata.5
1 Sphinx adalah peninggalan Fir‟aun yang berbentuk patung singa berkepala manusia.
2 Kuil-kuil ini berisi makam-makam para raja yang pernah berkuasa di negeri Mesir, juga
makam para kerabatnya. 3 Sayyid Abdul Aziz Salim, Sejarah Bangsa Mesir Dari Masa Khulafaurrasyidin sampai
Daulah Fathimiyah, terj. Masturi Irham, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015), h.1-2. 4 Devisa Pariwisata bisa didapat melalui pengeluaran wisatawan dan beberapa transaksi
seperti penerimaan visa fee ketika calon wisatawan meminta visa di Kedutaan Besar negara asal
wisatawan, hasil penjualan tiket maskapai penerbangan, biaya transportasi, makan dan minum, dan
penginapan wisatawan, pengeluaran untuk cenderamata, dan oleh-oleh lainnya, investor asing,
biaya promosi pariwisata, dan fee perpanjangan visa bila diperlukan. (Lihat: Oka A. Yoeti,
Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi dan Implementasi, h. 39-40). 5 Jafar Jafari, Encyclopedia of Tourism, (London: Routhledge, 2000), h. 186.
2
Terjadinya revolusi di suatu negara tentunya memberikan dampak yang
dalam terhadap masyarakatnya. Dampak tersebut terasa pada seluruh aspek
kehidupan baik itu sosial, ekonomi, maupun budaya. Tak terkecuali dengan Mesir,
sebagai salah satu negara yang mengalami rangkaian pergolakan politik di Timur
Tengah pada akhir tahun 2010 yang dikenal dengan fenomena Arab Spring. Dari
bidang ekonomi misalnya, Mesir merupakan negara yang kaya akan destinasi
wisatanya, yang pendapatan negara sebagian besar dihasilkan dari sana. Sejak
terjadinya revolusi dan setelahnya, pariwisata di Mesir mengalami kemerosotan
yang cukup besar. Pasalnya, banyak objek wisata yang mengalami sepi
pengunjung. Faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi salah satunya yakni
para wisatawan merasa keamanan negara Mesir masih sangat membahayakan bagi
mereka.Hal tersebut tentu memberikan dampak buruk bahkan menjadi salah satu
penyebab perekonomian negara rapuh.6
Mesir merupakan negara dengan destinasi pariwisata tertua di dunia yang
peradabannya sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Setiap bangunan yang
berdiri di tanah Mesir menyimpan banyak sejarah tertentu sehingga banyak orang
yang mengatakan bahwasanya setiap jengkal tanah di Mesir menyimpan peristiwa
sejarah tersendiri.7Para wisatawan yang berkunjung ke Mesir baik lokal maupun
asing biasanya memiliki berbagai macam motivasi, diantaranya mengunjungi
makam para raja untuk berziarah, memberikan penghormatan kepada tokoh yang
dianggap memiliki peran penting dalam peradaban megah yang dimiliki Mesir,
untuk beribadah dengan melakukan kunjungan ke masjid-masjid bagi orang-orang
Muslim dan mengunjungi gereja-gereja bagi orang-orang non Muslim. Untuk
mengetahui sejarah Mesir dengan mengunjungi Museum Mesir dan perpustakaan
Kairo, bahkan ada juga yang bertujuan untuk ikut mengkaji ilmu pengetahuan
diUniversitas Al-Azhar Kairo, selain itu juga banyak yang kunjungannya hanya
untuk rekreasi berlibur bersama dengan para kerabatnya.8
6 T. Abu Bakr, dkk,”On Bi-Level Tourism Strategic Plan Problem in Egypt”, International
Journal of Pure and Applied Sciences and Technology, No. 23 Vol. 1, 2014, h. 41. 7 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo (KBRI Cairo), Selayang Pandang Mesir,
(Cairo: Garden City, 2014), h. 27. 8 Jess Lee, “Top Rated Tourist Attractions in Egypt”, dalam
3
Sektor pariwisata yang menjadi salah satu sumber utama devisa Mesir
merupakan sektor yang paling terkena dampak oleh peningkatan gejolak politik
dan penurunan keamanan pasca revolusi 25 Januari 2011. Saat sedang terjadinya
revolusi dan setelahnya jam jaga malam di berlakukan oleh militer. Bandara Kairo
ditutup dan aktifitas penerbanganpun terhenti. Banyak penerbangan dengan tujuan
pariwisata ke Mesir dibatalkan dan wisatawan yang terjebak konflik di
Mesirterpaksa menunda kepulangannya ke negara asal mereka. Akibatnya
ekonomi Mesir mengalami kelumpuhan dan banyak pengangguran merajalela.9
Menurut pengakuan El Sawi, salah satu seorang kusir unta dan kuda di
padang pasir yang merupakan bisnis turun-temurun yang telah dilakoninya selama
bertahun-tahun tersebut kini mengalami sepi penumpang karena jarangnya
wisatawan yang datang ke Mesir pasca revolusi. Hal ini tentu sangat merugikan
baginya dan kusir lainnya karena pendapatan mereka menurun drastis, bahkan tak
sedikit dari kusir unta yang kemudian hanya menganggur di rumah.10
Pada tahun 2010, sebelum terjadinya revolusi di Mesir, sepersepuluh
pendapatan ekonomi negara didapat dari sektor pariwisata. Namun, setelah
terjadinya revolusi jumlah wisatawan asing menurun hingga 9,8 juta jiwa. Hal
tersebut juga berdampak pada pendapatan ekonomi negara Mesir yang anjlok
hingga USD 8,8Miliar.11 Alasan turunnya presentase kunjungan wisatawan asing
ke Mesir dikarenakan mereka khawatir dengan keamanan Mesir yang belum
stabil. Mereka takut seluruh wilayah Mesir masih berpotensi konflik dan
membahayakan bagi keselamatan mereka. Perdana Menteri Mesir menegaskan
pentingnya strategi pariwisata untuk pemulihan ekonomi negara dan stabilitas
sosial setelah kejadian revolusi, terutama di masa transisi saat ini.12
http://www.planetware.com/tourist-attractions/egypt-egy.html diakses pada 24 Oktober 2016
pukul 11:35 WIB. 9 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo (KBRI Cairo), Selayang Pandang Mesir,
(Cairo: Garden City, 2014), h. 28. 10
Elizabeth Arrots, “Pariwisata Mesir Lumpuh, Kusir Unta Menderita”, dalam
http://www.voaindonesia.com/a/pariwisata-mesir-lumpuh-kusir-unta-menderita/1216283.html
diakses pada 01 November 2017 pukul 14:10 WIB. 11
Amr Abdallah Dalsh, “Menteri Pariwisata Mesir: Alkohol dan Bikini Tidak Dilarang”,
dalam http://www.voaindonesia.com/a/menteri-pariwisata-mesir-alkohol-dan-bikini-tidak-
dilarang/1655158.html diakses pada 01 November 2016 pukul 15:00 WIB. 12
UNWTO (World Tourism Organization) Tourism Highlights 2011 Edition.
http://www.planetware.com/tourist-attractions/egypt-egy.htmlhttp://www.voaindonesia.com/a/pariwisata-mesir-lumpuh-kusir-unta-menderita/1216283.htmlhttp://www.voaindonesia.com/a/menteri-pariwisata-mesir-alkohol-dan-bikini-tidak-dilarang/1655158.htmlhttp://www.voaindonesia.com/a/menteri-pariwisata-mesir-alkohol-dan-bikini-tidak-dilarang/1655158.html
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah
yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:
1. Peristiwa Arab Spring dan dampaknya bagi Industri Pariwisata Mesir.
2. Kondisi Industri Pariwisata Mesir sebelum dan setelah peristiwa Arab
spring.
3. Kebijakan pemerintah Abdel Fattah As-Sisi dalam membangkitkan
kembali Industri Pariwisata Mesir.
4. Dampak kebijakan pemerintah bagi peningkatan Industri Pariwisata
Mesir.
C. Batasan dan Rumusan Masalah
Pada penelitian ini masalah yang akan diangkat adalah mengenai Turisme
Mesir Pasca Arab Spring, 2011-2017. Diawali dengan mengkaji tentang peran
penting sektor pariwisata bagi perekonomian negara Mesir yang tujuannya adalah
untuk melacak permasalahan lumpuhnya perekonomian Mesir pasca peristiwa
Arab springyang terjadi tahun 2011. Kemudian juga akan dibahas mengenai
kebijakan-kebijakan pemerintah Mesir terhadap sektor pariwisata tersebut,
pemasukan negara yang didapat dari sektor pariwisata, serta industri-industri yang
tumbuh dari sektor pariwisata tersebut. Penulis membatasi penelitian ini sesuai
dengan runtuhnya eksistensi sektor pariwisata itu sendiri, yakni mulai tahun 2011
hingga 2017.
Untuk memudahkan dalam penelitian, maka dibuatlah rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi destinasi wisata Mesir yang ramai dikunjungi
wisatawan?
2. Bagaimana kondisi Industri Pariwisata Mesir sebelum dan setelah Arab
Spring?
3. Bagaimana kebijakan pemerintah As-Sisi dalam membangkitkan kembali
Industri Pariwisata Mesir?
5
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
sebelumnya telah dirumuskan, antara lain adalah:
1. Untuk mengetahui kondisi destinasi wisata Mesir yang ramai dikunjungi
oleh wisatawan
2. Untuk mengetahui kondisi Pariwisata Mesir sebelum dan setelah terjadinya
Arab Spring.
3. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah As-Sisi dalam membangkitkan
kembali Industri Pariwisata Mesir.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai beberapa
bangunan bersejarah di Mesir yang banyak diminati oleh para wisatawan baik
lokal maupun asing. Dari banyaknya wisatawan yang datang mengunjungi Mesir
itulah kemudian menjadikan pariwisata di Mesir semakin eksis dan
menguntungkan bagi pendapatan negara setiap tahunnya.
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran untuk mengetahui
kondisi destinasi wisata Mesir yang ramai dikunjungi oleh wisatawan
2. Memahami kondisi Industri Pariwisata Mesir sebelum dan sesudah Arab
Spring serta kebijakan pemerintah As-Sisi dalam membangkitkan
kembali Industri Pariwisata Mesir.
3. Sebagai kontribusi untuk bidang akademik yang penulis geluti, yakni
Sejarah dan Peradaban Islam.
F. Tinjauan Pustaka
Karya-karya yang terkait dengan Turisme Mesir Pasca Arab Spring, 2011-
2017 menjadi sangat menarik untuk diperbicangkan di banyak negara. Dengan
demikian, hal ini menarik pula untuk diteliti. Karya-karya tersebut baik dalam
6
bentuk buku, jurnal, artikel, majalah, dan lainnya. Dalam kajian pustaka ini
terdapat beberapa jenis sumber yang diambil untuk dijadikan sebagai sumber
penelitian. Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan
tinjauan pustaka terkait dengan judul yang akan diteliti.
Karya yang pertama karya ilmiah skripsi berjudul “Kebijakan-kebijakan
Hosni Mubarak Di Mesir (1981-2011) karya Rizfa Amalia, salah seorang
Mahasiswi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Dalam
penelitiannya, Rizfa Amalia menganalisis tiga kebijakan Hosni Mubarak yang
membuat kekuasaannya bertahan hingga 30 tahun yaitu bidang politik, agama,
dan ekonomi. Dan kemudian tiga faktor tersebut juga yang menyebabkan
runtuhnya rezim Mubarak di awal tahun 2011. Sedangkan, penulis dalam
penelitiannya menganalisis kebijakan Husni Mubarak di bidang pariwisata, serta
dampak peristiwa Arab Spring bagi sektor pariwisata Mesir dan upaya pemerintah
setelahnya dalam membangkitkan kembali pariwisata Mesir.
Selanjutnya buku berjudul Shocking Egypt yang ditulis oleh Muhlashon
Jalaludin tahun 2012. Buku yang ditulis oleh mahasiswa Al-Azhar Kairo ini
membahas gambaran objek-objek wisata yang terdapat di negara Mesir.13
Selanjutnya buku laporan dari UNWTO, Organisasi Pariwisata Dunia edisi
2011 yang melaporkan pemasukan pariwisata Mesir dan jumlah kedatangan
wisatawan sebelum terjadinya peristiwa Arab Spring 2011. 14
Selanjutnya tulisan Lisa Beck dalam jurnal Universitas Della Svizzera
Italiana,Lugano tahun 2014 yang berjudul “The Influence Events of the Arab
Spring had on Tourism in Middle Eastern and North African
States”mengungkapkan bahwasanya dampak dari fenomena Arab Spring yang
terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menyebabkan shock berat
terhadap aspek pariwisata yang menjadi unggulan di wilayah tersebut. Hal ini
tentu sangat berpengaruh bagi perekonomian negara dan kesejahteraan
rakyatnya.Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan perbaikan secara berkala agar
13Muhlashon Jalaluddin,Shocking Egypt Sisi Lain Mesir yang Mengejutkan, (Yogyakarta:
PT Bentang Pustaka, 2012). 14
UNWTO (World Tourism Organization) Tourism Highlights 2011 Edition.
7
mengembalikan keadaan pariwisata dan perekonomian negara menjadi kembali
stabil.15
Selanjutnya video dokumenter “Tourism in Egypt post-revolution 2013”
yang diunggah pada April 2013 ini menunjukkan keadaan negara Mesir yang
masih mengalami sepi pengunjung karena banyak kerusakan pada bangunan kuno,
infrastruktur dan fasilitas pariwisata, bahkan banyak tumpukan sampah di
pinggiran jalan. Kurangnya rasa aman dan nyaman menyebabkan anjloknya
jumlah wisatawan Mesir. Dalam video ini juga terdapat wawancara dengan
seorang pelayan jasa perahu di sungai Nil dan pelayan jasa pengantar wisatawan
dengan kuda di Piramida yang mengatakan bahwasanya pendapatan mereka
sangat menurun drastis pasca terjadinya Arab Spring di Mesir. Keadaan ini juga
sangat disesalkan oleh sejumlah pengusaha di bidang industri pariwisata seperti
bisnis pemandu wisata, agen perjalanan, dan pemilik kafe karena sangat
merugikan bagi mereka yang omsetnya sangat menurun.16
G. Kerangka Teori
Teori Pariwisata menurut Salah Wahab, “Pariwisata adalah salah satu
industri gaya baru, yang mampu menyediakan pertumbhan ekonomi yang cepat
dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan dalam mengaktifkan
sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan”.17
Pariwisata merupakan faktor yang penting dalam pengembangan ekonomi
karena mendorong perkembangan sektor ekonomi nasional, diantaranya
melahirkan industri baru yang berkaitan dengan jasa wisata, misal: usaha
transportasi, akomodasi, (hotel, motel, pondok wisata), memperluas pasar barang-
barang lokal pariwisata, memperluas lapangan kerja baru (hotel atau tempat
penginapan lainnya, usaha perjalanan, kantor-kantor pemerintah yang mengurus
15 Lisa Beck, “The Influence Events of the Arab Spring had on Tourism in Middle Eastern
and North African States”,Universitas Della Svizzera Italiana, Lugano: 2014. 16
Blouin Artinflo, “Tourism in Egypt post-revolution”, dalam https://www.youtube.com.watch/?v= diakses pada 28 Oktober 2017 pukul 09:10 WIB.
17Salah Wahab, Manajemen Kepariwisataan Terj. Frans Gromang, (Jakarta: Pradnya
Paramita, 1996), h. 5.
https://www.youtube.com.watch/?v
8
pariwisata, dan penerjemah, industri kerajinan tangan dan cenderamata, serta
tempat-tempat penjualan lainnya), serta membantu pembangunan daerah-daerah
terpencil jika daerah itu memiliki daya tarik pariwisata.18
H. Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melalui beberapa tahapan yaitu
heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi
(penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah).
1. Pemilihan Topik
Dalam hal ini penulis memilih Turisme Mesir Pasca Arab Spring, 2011-
2017. Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah deskripsi-analisis yang
dilanjutkan dengan perencanaan penelitian. Dalam rencana penelitian, penulis
mengemukakan permasalahan dan garis besar yang akan dibahas.
2. Heuristik (pengumpulan sumber)
Pada tahap ini Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan sumber-
sumber terkait dengan tema penelitian, baik itu dalam bentuk buku, e-book, jurnal,
surat kabar, artikel, sumber tak terbit (skripsi) dan berita media elektronik. Penulis
mendapat sumber-sumber tersebut dari Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Adapun
sumber yang penulis dapatkan melalui akses internet seperti Al-Jazeera, Ahram
Online, Egypt Today, dan Google Scholar.
3. Verifikasi (kritik sumber)
Setelah penulis berhasil mengumpulkan beberapa sumber, kemudian penulis
melakukan verifikasi terhadap sumber-sumber yang telah didapat tersebut dengan
tujuan untuk mengetahui sumber tersebut bersifat objektif dan tidak. Penulis juga
18Salah Wahab, Manajemen Kepariwisataan Terj. Frans Gromang, (Jakarta: Pradnya
Paramita, 1996), h. 9.
9
mengklasifikasikannya dalam sumber primer, sekunder, dan sezaman. Tujuannya
adalah untuk menemukan fakta yang valid sesuai dengan penelitian ini.
4. Interpretasi
Selanjutnya, , dari data yang sudah diverifikasi tersebut penulis melakukan
interpretasi atau penafsiran tentang persisnya peristiwa yang terjadi. Ini dilakukan
untuk mencari keterkaitan antara masing-masing sumber, juga untuk dijadikan
sebagai argumen dan eksplanasi. Kemudian penulis membuat daftar pertanyaan,
yang dengan menjawab pertanyaan tersebut akan menyajikan data-data yang
penulis butuhkan untuk melakukan penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan ilmu bantu sejarah dengan pendekatan sosiologis dan ekonomi.
Menurut Dudung Abdurrahman, pendekatan sosiologis berfungsi
untukmelihat aktor yang memimpin sebuah gerakan, latar belakang yang
dipimpin, interpretasi terhadap situasi pada zamannya, pola-pola serta bentuk
gerakan yang dijadikan bentuk utama, dan hal-hal yang terjadi setelah adanya
gerakan sosial tertentu.19 Dan menurut Suhartono W. Pranoto, pendekatan
ekonomi berfungsi untuk melihat pemasaran, nilai tambah, inflasi, makro, mikro,
pembangunan, dan lain-lain.20
Dua pendekatan tersebut penulis gunakan untuk melihat lebih dalam sektor
pariwisata di Mesir masa pemerintahan presiden Husni Mubarak dan setelah
terjadinya peristiwa Arab Spring serta kebijakan-kebijakan pemerintahan transisi
dalam upaya pemulihan kembali sektor pariwisata Mesir.
5. Historiografi (penulisan sejarah)
Tahapan ini merupakan proses akhir dari penelitian, yakni tahapan
penulisan hasil penelitian setelah data yang ada diinterpretasikan dengan mengacu
pada fakta-fakta historis. Maka penulis mulai menyusun penulisan penelitian
dengan judul “Turisme Mesir Pasca Arab Spring, 2011-2017”.
19Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos wacana Ilmu, 1999),
h. 11. 20
Suhartono W. Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),
h. 38.
10
I. Sistematika Penulisan
Pada skripsi ini terdiri atas lima bab yang di dalamnya mencakup beberapa
sub bab. Berikut sistematika penulisan yang dibahas dalam skripsi ini:
Pada Bab I terdapat sembilan sub bab yang di dalamnya menjelaskan
tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi
penelitian, dan sistematika penelitian.
Pada BAB II menjelaskan gambaran kondisi destinasi wisata di Mesir yang
ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun asing. Destinasi wisata tersebut
mencakup wisata sejarah, wisata religi, wisata kuliner, wisata edukasi, dan wisata
alam.
Pada BAB III menjelaskan awal mula eksistensi pariwisata di Mesir dan
kebijakan pemerintah Husni Mubarak pada sektor pariwisata. Dalam bab ini juga
menjelaskan peristiwa Arab Spring yang terjadi akibat ketidakpuasan masyarakat
Mesir akan kepemerintahan Husni Mubarak. Selain itu juga dalam bab ini
menjelaskan kondisi industri pariwisata Mesir sebelum dan sesudah terjadinya
periwtiwa Arab Spring.
Pada Pada BAB IV menjelaskan kebijakan pemerintah As-Sisi dengan
segala upaya yang dilakukannya untuk membangkitkan kembali industri
pariwisata Mesir yang lumpuh akibat peristiwa Arab Spring. Dalam bab ini juga
menjelaskan dampak dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah
As-Sisi tersebut.
Pada BAB V Kesimpulan. Menjelaskan tentang kesimpulan peristiwa yang
diuraikan pada bab-bab sebelumnya dengan penjabaran fakta yang didapat dari
penelitian yang dilakukan. Dalam bab ini juga penulis menyampaikan sarannya
yang dapat dilakukan pemerintah Mesir atau peneliti berikutnya untuk
peningkatan mutu pariwisata Mesir.
11
BAB II
OBJEK PARIWISATA MESIR
Pada masa Mesir kuno perekonomian Mesir diatur secara ketat dari pusat.
Dengan kata lain Fir‟aun sebagai raja yang memegang penuh kekuasaan di
Mesir sekaligus pengendali atas sumber daya yang terdapat di dalamnya.21
Sebelum Mesir modern tepatnya pada masa Al-Wulat, Mesir mengandalkan
jizyah (pajak jiwa) dan kharaj (pajak tanah/bumi) sebagai sumber pemasukan
perekonomian negaranya.Namun pada masa Mesir modern abad ke-19
pendapatan negara dihasilkan dari lima sektor yakni perairan, industri, minyak,
transportasi, dan pariwisata. Pada masa pemerintahan Muhammad Ali Pasha
dikembangkan sistem irigasi dengan tujuan untuk menjadikan hasil panen lebih
baik dari pada sebelumnya. Selain itu Ali Pasha juga melakukan ekspor kapas ke
berbagai negara di Eropa.22
Pada abad ke-20 tepatnya pada masa pemerintahan presiden Husni Mubarak
perekonomian Mesir sangat bergantung pada sektor pariwisata. Oleh karenanya
pemerintah Mesir terus mengembangkan sektor pariwisata yang ada di negara
Mesir. Hal ini dibuktikan oleh peningkatan terhadap jumlah kunjungan
wisatawan dan devisa yang signifikan. Pada masa pemerintahan Husni Mubarak
tercatat tingkat pertumbuhan sektor pariwisata meningkat 9,2% setiap
tahunnya.23
Dalam perekonomian suatu negara, apabila sektor pariwisata dikembangkan
secara berencana dan terpadu, maka akan melebihi sektor migas serta industri
lainnya. Dengan demikian sektor pariwisata akan berfungsi sebagai katalisator24
sekaligus mempercepat proses pembangunan itu sendiri. Sehubungan dengan hal
tersebut, Oka A. Yoeti menyebutkan dalam bukunya mengenai peran pariwisata
diantaranya: meningkatkan pendapatan devisa negara, memperluas dan
21 Muhammad Syafii Antonio, Encyclopedia of Islamic Civilization, h. 10
22 Sayyid Abdul Aziz Salim, Sejarah Bangsa Mesir Dari Masa Khulafaurrasyidin sampai
Daulah Fathimiyah, terj. Masturi Irham, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015), h. 95. 23
Mohamed Sakr, dkk, “Tourism in Egypt: An Unfinished Business”, The Egyptian Center
for Economic Studies, Working Paper No. 147, May 2009, h.4. 24
Seseorang atau Sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan
kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa (Lihat: https://kbbi.web.id/katalisator).
12
mempercepat proses kesempatan berusaha, memperluas kesempatan kerja,
mempercepat pemerataan pendapatan, meningkatkan penerimaan pajak negara
retribusi daerah, meningkatkan pendapatan nasional, memperkuat posisi neraca
pembayaran, mendorong pertumbuhan pembangunan wilayah yang memiliki
potensi alam yang terbatas. Mesir sendiri termasuk negara yang potensi sumber
daya alamnya tidak begitu bagus. Namun Mesir mempunyai kesempatan yang
besar untuk memanfaatkan kekayaan non migasnya, terutama pariwisata.25
Sektor pariwisata merupakan bagian terpenting dalam perekonomian Mesir
setelah ekspor gas dan minyak, pendapatan para pekerja di luar negeri, serta lalu
lintas Terusan Suez. Hal ini sangat menguntungkan bagi negara Mesir karena
hampir 70% penghasilan negara didapat dari industri pariwisata yang setiap
tahunnya menyumbang sekitar USD 6,7 miliar.26 Selain itu pariwisata juga
mempengaruhi PDB karena secara langsung mewakili 5% dari PDB global, dan
di beberapa negara berkembang dapat mencapai lebih dari 25% dari PDB.27
Mesir merupakan sebuah negara dengan peradaban tinggi yang selalu ramai
dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara di belahan dunia. Sebagian
besar situs budaya yang terdapat di negara Mesir juga telah diakui oleh
UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)
sebagai situs budaya warisan dunia internasional, dan mendapatkan dana untuk
perawatan situs- situs tersebut setiap tahunnya.28 Berikut beberapa destinasi
wisata Mesir yang selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun asing:
1. Wisata Sejarah
a. Piramida
Setiap mendengar kata Mesir pasti selalu identik dengan bangunan
piramidanya yang sangat melegenda. Mesir mempunyai tiga piramida yang
bernama Khufu (Cheops), Khafre (Rakhaef atau Chepren), dan Menkaure
(Mycerinus). Piramida Khufu juga disebut dengan Piramida Giza karena
25
Oka A. Yoeti, Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi dan Implementasi,h. 1. 26
Glenn E. Perry, The History of Egypt, (Westport: Greenwood Press, 2004), h. 11. 27
UNWTO (World Tourism Organization) Tourism Highlights 2011 Edition. 28
Muhammad Syafii Antonio, Encyclopedia of Islamic Civilization, h. 83.
13
bangunannya lebih besar dibandingkan dua piramida lainnya. Piramida Giza
ini dibangun atas dasar perintah Raja Khufru, putra dari Sneferu dan Ratu
Hetepheres I, yang telah mewarisi tahta sejak usia 20 tahun.
Pembangunan Piramida Giza ini menghabiskan waktu yang cukup
lama yaitu 20 tahun, namun sebagian lainnya berpendapat 80 tahun.
Menurut sejumlah peneliti, bangunan Piramida Giza ini menggunakan
bongkahan batu dengan berat 2,5 hingga 70 ton sebanyak 23 juta buah
dengan luas 0,5 meter dan tinggi mencapai 148 meter. Kepala Arkeologi
Mesir, Dr. Zahi Hawwas mengemukakan bahwa pembuat Piramida ini
adalah para pekerja buruh yang berasal dari negara lain tempat asal bahan
baku, seperti Lebanon. Ungkapannya ini diperkuat oleh para peneliti dan
Arkeolog Mesir lainnya dengan bukti lubang-lubang kecil yang terdapat di
sekitar bangunan Piramida. Lubang tersebut digunakan untuk mengubur
mayat-mayat para pekerja buruh tersebut yang meninggal dunia sebelum
piramida selesai dibangun. Pekerja piramida ini diperkirakan berjumlah
10.000 orang. Hal ini diperkuat dengan peternakan di bagian utara dan
selatan Mesir tempat mengirimkan sapi dan domba untuk mereka konsumsi
setiap harinya.29
Piramida merupakan sebuah bangunan yang berfungsi untuk
menyimpan mumi para Fir‟aun dan para penguasa Mesir lainnya lengkap
dengan segala pakaian dan perhiasan mahal yang dimilikinya. Hal
inimenyebabkan piramida menjadi tempat sasaran bagi para penjarah dan
pencuri. Oleh karenanya dalam bangunan piramida ini terdapat banyak
perangkap untuk menjebak para pencuri. Selain itu juga struktur bangunan
piramida dibuat seperti labirin yang membingungkan agar tidak mudah
dimasuki, atau pencuri yang sudah masuk akan sulit membawa barang hasil
29Syahruddin El-Fikri, “Piramida Peradaban Mesir Kuno”, dalam
ftp.unpad.ac.id/koran/republika_2010-11-28_103.pdf diakses pada 20 November 2017 pukul 08:20 WIB.
ftp://ftp.unpad.ac.id/koran/republika_2010-11-28_103.pdf
14
curiannya keluar. Konon di dalam piramida ini juga dipasang kutukan-
kutukan untuk mempersulit orang asing memasuki area bangunan.30
Piramida merupakan salah satu bangunan yang menjadi tujuh
keajaiban dunia. Oleh karenanya piramida selalu ramai dipenuhi wisatawan
dari berbagai negara. Untuk mengunjungi peninggalan Mesir kuno ini
wisatawan harus membayar tiket sekitar 60 Egypt Pound Mesir atau setara
dengan Rp. 90.000. Bagi wisatawan yang mengunujungi piramida ini
disarankan untuk bersabar karena harus mendaki dahulu sekitar lima meter
untuk sampai ke pintu masuk piramida.31
b. Sphinx
Selain Piramida, Sphinx juga merupakan salah satu bangunan kuno di
Mesir yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Patung kuno warisan dunia
ini diperkirakan dibangun pada masa kekuasaan Fir‟aun Khafra dengan
tinggi bangunan mencapai 20 meter, panjang 57 meter, dan lebar 73,5
meter. Dalam mitologi Mesir, Sphinx dianggap sebagai kepala Khafra ,
salah satu penguasa Mesir kuno yang disegani pada saat itu. Sesuai dengan
bentuknya manusia berkepala singa, sebagian masyarakat Mesir percaya
bahwa sphinx melambangkan sosok keberanian bagai singa dan
kelembutanjiwa bagai manusia. Selain itu, sphinx juga diyakini sebagai
pelindung atau penjaga makam-makam para raja Mesir kuno.32
Selain dikenal sebagai penjaga gerbang Mesir Pharoh, sphinx juga
diyakini sebagai tolak bala dari segala malapetaka. Bahkan sebagian besar
masyarakat Mesir menganggap sphinx sebagai putra Dewa Matahari Mesir
(Ra), Dewa yang memancarkan keagungan, kekuatan, dan kebijakan.
30 Hanny Wijaya, “Piramida: Peninggalan Karya Seni Dunia Dari Wilayah Barat Hingga
Timur”, Jurnal Humaniora Vol. 2 No. 1 April 2011, h. 758. 31
Arnie Simanjuntak, “ Wisata Piramida di Mesir”, dalam
http://www.youtube.com/netmediatama diakses pada 06 Agustus 2018 pukul 14:20 WIB. 32
Primus Dorimulu, “Piramida dan Sphinx Ikon Utama Pariwisata Mesir”, dalam
https://id.beritasatu.com/home/piramida-dan-sphinx-ikon-utama-pariwisata-
mesir/154568/ diakses pada 04 Desember 2017 pukul 09:20 WIB.
http://www.youtube.com/netmediatamahttps://id.beritasatu.com/home/piramida-dan-sphinx-ikon-utama-pariwisata-mesir/154568/https://id.beritasatu.com/home/piramida-dan-sphinx-ikon-utama-pariwisata-mesir/154568/
15
Anggapan masyarakat Mesir ini sesuai dengan tujuan bangunan Mesir yang
dilakukan raja untuk menunjukkan Mesir sebagai negeri yang kokoh.33
c. Kuil Luxor dan Kuil Karnax
Terlepas dari Piramida dan Sphix, Mesir juga memiliki bangunan
bernilai sejarah tinggi yaitu Kuil Luxor dan Kuil Karnax. Luxor merupakan
pusat peninggalan cagar alam di Mesir. Kota yang aslinya bernama Tiba ini
didirikan oleh Dinasti IV pada 2575 SM. Dan kemudian menjadi ibu kota
Mesir pada masa Dinasti XI hingga jatuhnya kekuasaan Firaun pada Dinasti
XXXI oleh Persia tahun 332 SM. Luxor berada di Mesir bagian atas.
Jaraknya dari kota Kairo sekitar 670 kilometer. Ketika anda mulai
memasuki kawasan Luxor anda akan dibuat kagum dengan bangunan pintu
gerbang yang kokoh dan tinggi. Anda akan disuguhkan oleh tiang-tiang batu
raksasa yang berjajar rapi hingga puluhan baris. Kuil Luxor ini dibangun
untuk tempat ibadah Raja Amon Ra dan istrinya, Ratu Mut.34
Tidak jauh dari lokasi Kuil Luxor berdiri megah Kuil Karnax yang
dibangun pada masa Dinasti XVIII dan dilanjutkan pengembangannya oleh
Dinasi XIX. Jarak antara Kuil Luxor dan Kuil Karnax sekitar 3 km dan
dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Yang menarik dari sepanjang jalan
penghubung dua kawasan kuil ini terdapat barisan patung singa berkepala
domba sehingga jalanan ini dinamakan jalan domba. Kawasan Kuil
Karnaxmemiliki luas sekitar 31 hektar. Bahkan, untuk megelilingi kawasan
kuil ini dibutuhkan waktu yang cukup lama karena Karnax memiliki tiang-
tiang batu raksasa sebanyak 122 dan masing-masing tiang batu tersebut
tingginya mencapai 21 meter. Bukan hanya itu saja, pada setiap tiang batu
yang terdapat di Karnax diukir dengan huruf hieroglif dan berisi banyak
pesan.35
33
Muhlashon Jalaluddin,Shocking Egypt Sisi Lain Mesir yang Mengejutkan, (Yogyakarta:
PT Bentang Pustaka, 2012), h. 96-97. 34
Muhlashon Jalaluddin,Shocking Egypt Sisi Lain Mesir yang Mengejutkan, h. 91-92. 35
Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir yang Mengejutkan, h. 92.
16
2. Wisata Religi
a. Makam Imam Syaafii
Salah satu motivasi wisatawan yang mengunjungi Mesir adalah untuk
berziarah. Bagi wisatawan muslim, makam Imam Syaafii adalah salah satu
destinasi wisata Mesir yang wajib dikunjungi. Imam Syaafii adalah satu
imam mazhab yang fatwa-fatwanya dipakai oleh mayoritas umat muslim di
Asia Tenggara dalam kehidupan sehari-hari. Makam beliau terletak di Mesir
tepatnya di kota Khumaisarah, sekitar delapan ratus kilometer dari kota
Kairo. Maka tidak heran lagi jika makam ini selalu ramai dikunjungi oleh
para wisatawan asal Asia Tenggara. Bahkan, bahkan banyak dari muslim di
Asia Tenggara sengaja mengambil paket umrah plus tour ke Mesir agar
dapat berkunjung dan mengunjungi makam seorang imam yang mazhabnya
dipakai dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.
Makam ini terletak berdampingan dengan Masjid Imam Syafi‟i yang
dibangun pada 1211 M, masa Sultan Malik Kamel, Dinasti Ayyubiyah.
Ketika mengunjungi makam ini biasanya tour guide menyarankan para
pengunjung menyiapkan bekal untuk dibagikan kepada orang-orang yang
ada di masjid dan sekitarnya. Karena melihat animo pengunjung yang terus
berdatangan ke makam ini, Pemerintah bersama-sama dengan Kementrian
Kebudayaan dan Kementrian Wakaf rutin melakukan perawatan padamasjid
dan makam Imam Syafi‟i.36 Bangunan makamnya dipagari dengan
dinding/pagar kayu berukir hadiah dari kaum muslimin India.37
b. Gunung Sinai
Tidak berbeda dengan wisatawan muslim, beberapa wisatawan non
muslim yang datang ke Mesir pun seringkali mengunjungi destinasi wisata
religi di Mesir seperti gunung Sinai. Sinai sendiri diambil dari nama Tuhan
masyarakat Mesir kuno, yaitu “Sin” yang berarti “Tuhan Bulan”. Sinai juga
mempunyai banyak julukan salah satunya yaitu “Bridge to Asia”, karena
36 Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir yang Mengejutkan, h. 105-109.
37 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 36.
17
letaknya merupakan persimpangan antara Asia dan Afrika. Dalam al-
Qur‟an, Sinai disebutkan dengan nama Thur Saina atau Thur Sinin. Sinai
memiliki tiga bagian, yaitu dataran rendah dan perbukitan, dataran tinggi
dan gunung- gunung, dan puncak- puncak yang menjulang dan cadas.
Bagian yang selalu ramai dikunjungi wisatawan adalah Biara Saint
Chaterine38 dan Jabal Musa yang diyakini sebagai tempat Nabi Musa
menerima wahyu kenabian.39
Selain indah, Sinai juga memiliki kekayaan tambang yang cukup
besar, sehingga selalu menjadi rebutan para penguasa di kawasan tersebut.
Perebutan tersebut pernah dilakukan oleh Mesir dan Israel pada tahun 1973
yang kemudian dapat direbut kembali oleh Mesir. Hal ini menjadi prestasi
yang selalu dibanggakan oleh masyarakat Mesir. Peringatan hari bersejarah
tersebut dinamakan “Youm Koppur”40 atau “Yaum Asyir min
Ramadan”karena bertepatan pula dengan hari kesepuluh bulan Ramadan.
Keistimewaan lain dari gunung Sinai adalah memiliki nilai sejarah yang
agung karena di tempat ini pernah berlangsung beberapa peristiwa religius,
mulai dari persinggahan nabi Ibrahim dalam perjalanannya menuju Syam,
eskodus41 nabi Musa bersama kaumnya ketika lari dari kerajaan Raja
Fira‟un, hingga penaklukkan Mesir yang dipimpin oleh Sahabat Amru bin
38 Nama St. Catherine diambil dari seorang biarawati Catherine yang cantik dan dikejar-
kejar oleh Penguasa Romawi saat itu, hingga ia melarikan diri dan menghilang. Setelah beberapa
hari menghilang barulah mayatnya ditemukan di atas suatu bukit setelah penduduk setempat
melihat burung-burung berputar di atas perbukitan tersebut. (Lihat: buku Selayang Pandang Mesir
terbitan Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, h. 47). 39
Jauhar Ridloni Marzuq, Kota Sejuta Kisah Catatan Tentang Kairo, dan Al-Azhar,
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo), 2015, h. 172- 173. 40
Perang ini bertujuan untuk merebut kembali tanah yang diduduki Israel sejak 1967.
Negara-negara Arab yang terlibat dalam perang ini antara lain Mesir, Libya, Suriah, Yordania, dan
Irak. Negara-negara Arab tersebut melakukan serangan dengan baik dan menerobos gerbang
pertahanan Israel, sehingga kemenangan berpihak pada negara Arab. (Lihat: Encyclopedia
Britannica, “Youm Koppur War Middle East 1973” dalam
https://www.britanica.com/event/Youm-Koppur-War) diakses pada 07 Agustus 2018 pukul 13:10
WIB. 41
Perbuatan meninggalkan tempat (kampung halaman, kota, negeri) oleh penduduk secara
besar-besaran. Lihat: Departemen pendidikan Dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan Keempat), 1990, h. 357.
https://www.britanica.com/event/Youm-Koppur-War
18
Ash. Karena beragam kelebihan tersebutlah yang menjadikan Sinai selalu
menarik untuk dikunjungi terutama oleh para agamawan.42
Para wisatawan yang mengunjungi Gunung Sinai akan diajak
berjelajah dengan bantuan suku asli di sana. Salah satu suku tradisional
yang mendiami wilayah ini adalah suku jabaleya sejak abad ke-6. Ada
beberapa adat berpetualang yang harus diikuti, yaitu selama berpetualang
para wisatawan akan diajak napak tilas mengikuti jejak nabi Musa ketika
menerima wahyu dari Tuhan. Para wisatawan akan diajak ke puncak Saint
Catherine yang menyimpan sejuta keindahan alam. Selama perjalanan akan
ditemukan beberapa sisa lahan lokal yang dimanfaatkan warga untuk
berkebun. Pada saat musim hujan akan ditemukan beberapa sumber mata air
di wilayah ini termasuk tempat penyimpanan makanan di bawah batu besar.
Namun letak gunung Sinai yang berbatasan langsung dengan Israel dan
Palestina menyebabkan kebanyakan wisatawan khawatir untuk berkunjung
karena di sana pernah terjadi penculikan wisatawan yang dilakukan oleh
pasukan bersenjata Israel.43
3. Wisata Kuliner
Masakan Mesir terkenal dengan masakan yang lezat dan sehat serta unik
karena resepnya yang menggabungkan antara masakan terbaik di Afrika, Timur
Tengah, dan Mediterania. Masakan Mesir kaya akan rempah-rempah, maka tak
heran jika dapat disukai oleh banyak wisatawan yang berkunjung ke Mesir.44
1. Roti Aisy; merupakan makanan pokok negara Mesir yang berbahan
dasar gandum. Makanan ini bisa didapat di pasar dan di restoran.45
42 Jauhar Ridloni Marzuq, Kota Sejuta Kisah Catatan Tentang Kairo, dan Al-Azhar, h. 174-
175. 43
Berita Satu, “Wisata Gurun Sinai”, dalam http://beritasatu.com diakses pada 06 Agustus 2018 pukul 14:10 WIB.
44Editor, “Egypt Food And Drink”, dalam
https://worldtravelguide.net/guides/africa/egypt/food-and-drink/ diakses pada pada 07 Agustus
2018 pukul 10:25 WIB. 45
Aisy biasa disantap dengan tambahan manisan atau daging. Selain sebagai makanan pokok masyarakat Mesir, aisy ini juga sangat dihormati di sana. Mengingat begitu tingginya nilai
roti gandum aisy ini bagi kehidupan mereka, maka jika aisy tidak habis dimakan, aisy harus tetap
diletakkan di tempat yang terhormat. Di mana pun itu, tetapi tidak dibuang ke tempat sampah.
http://beritasatu.com/https://worldtravelguide.net/guides/africa/egypt/food-and-drink/
19
2. Fatta; makanan yang mudah ditemukan di berbagai restoran ini
menjadi salah satu menu favorit para wisatawan Mesir karena rasanya
yang lezat46
3. Ruz Billaban; adalah salah satu makanan tradisional Mesir yang
mudah ditemukan di pasar dan di restoran.47
4. Molokhiyya; makanan tradisional Mesir yang berupa sup ini bisa anda
dapatkan dengan mudah di berbagai restoran yang menyediakan
makanan khas Mesir, terutama di sepanjang pantai Alexandria, Laut
Merah, dan Pantai Sharm El-Sheikh. Bahkan sebagian besar
masyarakat Mesir membuatnya sendiri untuk santapan sehari-hari di
rumah.48
5. Mahsyi; makanan ini berbahan dasar daging dan dapat dengan mudah
ditemukan di restoran ataupun kedai makanan kecil.49
6. Hamam Masywi; merupakan makanan favorit orang Mesir yang
banyak disukai pula oleh wisatawan karena rasanya yang lezat.
Makanan ini bisa didapat di restoran.50
Bentuk penghormatan masyarakat Mesir terhadap aisy juga dapat dilihat dari ritual pembuatannya
yang berbeda dengan roti-roti biasa pada umumnya. Di pabrik pembuatannya, proses aisy dari
adonan hingga pencetakan menjadi bentuk lempengan-lempengan bulat dilakukan oleh seorang
ahli khusus dengan menggunakan jubah putih. Dan sebelum melakukan proses pembuatannya,
seorang ahli tersebut melakukan salat dua rakaat dan berdo‟a terlebih dahulu. Lihat: Muhlashon
Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir Yang Mengejutkan, h. 49-50. 46
Makanan ini terbuat dari dari nasi yang dimasak dengan tomat kemudian ditambahkan
dengan pasta yang bentuknya mirip bihun. Untuk melengkapi kelezatan fatta biasanya masyarakat
Mesir menambahkannya dengan daging (Fatta bil Lahma) atau kikil (Fatta bil Kawareh) Makanan
ini merupakan hidangan utama yang disajikan di rumah-rumah pada saat perayaan Idul Adha dan
hari besar lainnya, bahkan pada 40 hari pertama setelah kematian seseorang. Lihat: Egyptian
Tourism Authority, “Egyptian Cuisine”, dalam http://www.egypt.travel/egyptian-cuisine/ diakses
pada 07 Agustus 2018 pukul 11:45 WIB. 47
Makanan ini berbahan dasar beras dan susu. Tekstur makanan ini mirip dengan bubur
sum-sum yang ada di Indonesia namun Ruz Billaban sedikit lebih padat seperti puding. Lihat:
Editor QatarDr, “5 Makanan Tradisional Khas Mesir”, dalam https://www.qatardr.net/5-makanan-
tradisional-khas-mesir/ diakses pada 06 Agustus 2018 pukul 11:10 WIB. 48
Molokhiyya terbuat dari sayuran hijau yang dicincang dan dimasak dengan kuah kaldu
ayam serta diberi bumbu rempah-rempah yang banyak. Biasanya sup ini diberi tambahan daging
sapi atau sea food. Lihat: Editor, “Food, Drink, and the Culinary Arts of Egypt” dalam
https://www.touregypt.net/food.html diakses pada 20 Juni 2019 pukul 10:15 WIB. 49
Mahsyi merupakan daging cincang yang dibungkus dengan daun anggur kemudian
dikukus. Makanan ini banyak disukai wisatawan karena rasanya yang lezat dan mirip dengan
makanan siomay. Lihat: Egyptian Tourism Authority, “Egyptian Cuisine”, dalam
http://www.egypt.travel/egyptian-cuisine/ diakses pada 07 Agustus 2018 pukul 11:45 WIB.
http://www.egypt.travel/egyptian-cuisine/https://www.qatardr.net/5-makanan-tradisional-khas-mesir/https://www.qatardr.net/5-makanan-tradisional-khas-mesir/https://www.touregypt.net/food.htmlhttp://www.egypt.travel/egyptian-cuisine/
20
7. Kufta; salah satu makanan berbahan dasar daging domba yang
digemari masyarakat Mesir.51
8. Minuman Ahwa; Kopi Turki yang sangat populer di kawasan Timur
Tengah dan jika berkunjung ke Mesir, kopi ini akan dengan mudah
anda dapatkan di restoran, kafe, hingga ruko kecil yang ada di pinggir
jalan.52
9. Aswanili; bir hitam hasil produksi dari daerah Aswan53
Jika anda berkunjung ke Mesir jangan khawatir akan kesulitan
menemukan makanan enak. Di kota-kota besar Mesir anda dapat menemukan
makanan cepat saji gaya Barat seperti McDonald‟s, Pizza, Kentucky Fried
Chicken, Sandwich, dan lainnya. Makanan tersebut dapat ditemukan di
restoran ataupun di ruko-ruko yang berada di sepanjang jalan. Bahkan, di kota
Kairo dan Alexandria terdapat restoran yang menyediakan berbagai masakan
dunia seperti masakan Italia, Perancis, Meksiko, India, China, Amerika,
Jepang, dan lainnya. Namun, biasanya restoran-restoran tersebut relatif
sedikit mahal dibandingkan restoran yang menyediakan makanan khas
Mesir.54
Di Mesir sendiri restoran tradisonal yang sangat terkenal dan banyak
digemari wisatawan lokal maupun asing adalah Felfela. Restoran ini terletak
50 Adalah makanan yang berbahan dasar burung merpati. Dimasak dengan cara dibakar
dengan berbagai rempah olahan khas Mesir. Haman Masywi merupakan makanan utama yang
biasanya disantap dengan nasi. (Lihat: Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir
Yang Mengejutkan, h. 62-63). 51
Kufta ini mirip dengan bakso yang ada di Indonesia, hanya saja kufta dipanggang dan
tidak berkuah. Lihat: Editor, “Egypt Food And Drink”, dalam
https://worltravelguide.net/guides/africa/egypt/food-and-drink/ diakses pada pada 07 Agustus 2018
pukul 10:25 WIB. 52
Kopi ini biasanya diminum sembari santai dan menghisap shisa, diskusi, dan
mendengarkan musik. Ahwa terdapat empat macam yaitu ahwa sada berwarna hitam dan tanpa
gula, ahwa ariha ditambahkan sedikit gula, ahwa mazboot cukup manis, dan ahwa ziyada sangat
manis. Lihat: Editor, “Food, Drink, and the Culinary Arts of Egypt” dalam
https://www.touregypt.net/food.html diakses pada 20 Juni 2019 pukul 10:15 WIB. 53
Bir ini dapat dijual di bar, restoran tertentu, dan beberapa toko kelontong. Selain bir
buatan Aswan Mesir juga menjual beberap bir yang diimpor dari negara luar. Kisaran hara bis
yang dijual di negara Mesir antara EGP 4-5. Lihat: Editor, “Food, Drink, and the Culinary Arts of
Egypt” dalam https://www.touregypt.net/food.html diakses pada 20 Juni 2019 pukul 10:15 WIB. 54
Editor, “Food, Drink, and the Culinary Arts of Egypt” dalam
https://www.touregypt.net/food.html diakses pada 20 Juni 2019 pukul 10:15 WIB.
https://worltravelguide.net/guides/africa/egypt/food-and-drink/https://www.touregypt.net/food.htmlhttps://www.touregypt.net/food.htmlhttps://www.touregypt.net/food.html
21
di jantung kota down town Kairo, antaraTahrir Square dengan Talaat Harb
Square. Restoran ini bernuansa tradisional dengan segala interior yang terbuat
dari kayu, tembok tidak dicat dengan warna yang mencolok, pintu gerbang
berhiaskan berbagai sayuran dan rempah-rempah, dan pertama kali masuk
pengunjung akan disambut dengan patung orang bersila yang tengah
menghisap shisha. Restoran yang berkapasitas 150 orang ini selalu penuh
dengan wisatawan asing ketika jam makan siang. Bagi anda penggemar
makanan khas Mesir dapat mengunjungi restoran Felfela di berbagai cabang
yang tersebar di Sharm El-Sheikh, Laut Merah, Gunung Sinai, dan di Ahram
Street, dekat kawasan wisata Piramida.55
4. Wisata Edukasi
a. Al-Azhar Kairo
Tak lengkap rasanya jika datang ke Mesir namun tidak mengunjungi
simbol keagamaan tertinggi yaitu Al-Azhar yang terletak di kota Kairo. Al-
Azhar merupakan institusi pendidikan yang meliputi Madrasah Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Universitas, hingga lembaga riset
yang bernama “Majma Al-Buhuts Al-Islamiyyah”. Bahkan di luar garis
struktural itu, Al-Azhar juga memiliki lembaga-lembaga kursus bahasa,
lembaga tahfidz Al-Qur‟an, lembaga pengembangan dana wakaf, dan
lembaga pembibitan kader dakwah.56
Al-Azhar dulunya merupakan sebuah masjid yang dibangun oleh
Jauhar Ash-Shiqili pada tanggal 2 April 970 M- 24 Juli 972 M. Pada awal
pembangunannya Al-Azhar hanya memiliki ruangan untuk salat dengan
panjang 85 meter dan lebar 24,5 meter dengan beralaskan lantai marmer.
Akan tetapi seiring perkembangannya dan pergantian Khalifah di Mesir,
masjid ini terus mengalami perbaikan hingga memiliki pendopo, mihrab
berkubah, dan teras. Selain itu juga masjid ini dihiasi banyak ornamen yang
mengadopsi seni bangunan Timur di wilayah Al-Jazirah pada masa
55 Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir Yang Mengejutkan, h. 58-60.
56 Jauhar Ridloni Marzuq, Kota Sejuta Kisah Catatan Tentang Kairo, dan Al-Azhar, h. 73.
22
Asyiria.Adapun dari segi fungsinya yakni bermula sebagai tempat salat
wajib lima waktu dan salat jum‟at, kemudian berkembang sebagai tempat
tinggal sekelompok pelajar yang tertarik menyambut seruan dakwah Syiah
Ismailiyah yang disebarkan oleh orang-orang Dinasti Fathimiyah. Pada
masa Khalifah Al-Aziz Billah masjid ini diubah menjadi sebuah Universitas
yang mempelajari beberapa macam disiplin ilmu.57
Karena letaknya yang sangat strategis di jantung kota Kairo, Al-Azhar
selalu menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung dan tempat untuk
memulai wisata eksplorasi Mesir. Selain itu juga kemasyhuran Universitas
Al-Azhar Kairo sebagai Universitas tertua di dunia dan kiblat pendidikan
Islam di dunia menjadikannya primadona yang sampai saat ini banyak
diminati oleh mahasiswa dari berbagai negara. Tak heran jika setiap
tahunnya pemerintah Mesir menyediakan beasiswa bagi para mahasiswa
yang ingin melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar Kairo.58
Ada dua hal yang menyebabkan Al-Azhar menjadi pusat keilmuan
utama dari dahulu hingga sekarang. Pertama, ekspansi yang dilakukan oleh
pasukan Tatar terhadap Baghdad, ibu kota Abbasiyah. Akibat dari ekspansi
ini adalah pindahnya pusat kekhalifahan ke Mesir dan banyak ulama muslim
Timur Tengah yang hijrah ke Mesir karena Mesir berhasil mengalahkan
pasukan Tatar dalam peperangan „Ain Jalut yang dipimpin oleh Raja Mesir,
Sultan Saifuddin al-Muzaffar Qutz. Kedua, Penindasan yang dilakukan oleh
orang-orang Eropa terhadap Muslim di Andalusia menyebabkan banyaknya
ulama di Barat yang hijrah ke Kairo.59
b. Perpustakaan Alexandria
Perpustakaan Alexandria dibangun di pinggir pantai Laut Tengah dan
terdiri atas tujuh tingkat, yang mana empat tingkat di antaranya berada di
57As-Sayyid Abdul Aziz Salim, “Sejarah Bangsa-bangsa Mesir Dari Masa
Khulafaurrasyidin sampai Daulah Fathimiyah” , h.187-189. 58
Egyptian Tourism Authority, “Al-Azhar Mosque”,
dalamhttp://www.egypt.travel/en/attractions/al-azhar-mosque diakses pada 22 November 2017 pukul 09:35 WIB.
59 Muhammad Syafii Antonio, Encyclopedia of Islamic Civilization, h. 161.
http://www.egypt.travel/en/attractions/al-azhar-mosque
23
bawah permukaan air laut. Perpustakaan ini dibangun oleh Ptolemaus II
pada awal abad ke-3 SM dengan koleksi buku sebanyak 700.000 jilid di
dalamnya. Namun, pada abad ke-5 SM perpustakaan yang menyimpan
berbagai macam koleksi ilmu pengetahuan itu terbakar ketika kota
Alexandria dikepung oleh tentara Pioios yang ingin menyerang kerajaan
Ptolemaus.60
Pada tahun 1995 perpustakaan Alexandria dibangun kembali dengan
proyek besar UNESCO dan didanai oleh banyak negara. Bangunan baru
perpustakaan Alexandria dirancang oleh seorang arsitek asal Norwegia dan
dibangun dengan menggunakan marmer, kayu, dan bahan berkualitas tinggi
lainnya hingga menghabiskan dana sebesar USD 220 juta. Tepat pada
tanggal 22 Oktober 2002 perpustakaan Alexandria diresmikan dengan nama
Bibliotek Alexandria dan dibuka untuk umum. Perpustakaan ini dapat
menyimpan berbagai koleksi dalam jumlah yang banyak hingga 8.000.000
buku yang mana koleksi utamanya dititik beratkan pada peradaban
Mediterania. Selain memiliki kapasitas buku yang besar, perpustakaan ini
juga dilengkapi dengan sistem komputer yang modern dan mutakhir
agar pengunjung dapat mengakses koleksi perpustakaan lain.61
Perpustakaan ini selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung dari
berbagai kalangan seperti mahasiswa, dosen, peneliti, bahkan oleh para
wisatawan lokal dan asing yang hanya sekedar ingin melihat kemegahan
arsitektur perpustakaan. Maka tak heran jika anda berkunjung ke
perpustakaan ini dan banyak pengunjung yang tidak minat untuk membaca
buku yang tersusun rapi di rak-rak perpustakaan. Perpustakaan ini dibuka
setiap hari dengan harga tiket masuk untuk warga asing sebesar EGP 10
atau sekitar USD 2. Para pengunjung biasanya dipandu oleh guide yang
disediakan oleh manajemen perpustakaan. Pengunjung juga diperbolehkan
60
Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir Yang Mengejutkan, h. 86. 61
Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, 2014,h. 24.
24
melihat koleksi manuskrip atau koleksi penting lainnya dengan catatan
menambah biaya sebesar EGP 20.62
c. Museum Mesir
Perjalanan wisata Mesir tidak dikatakan lengkap jika tanpa kunjungan
ke Museum Mesir yang terletak di tengah kota Kairo. Museum ini memiliki
lebih dari 120.000 artefak yang menggambarkan negara Mesir kuno yang
sangat menakjubkan. Museum ini dibuka setiap hari senin-kamis pukul
09:00-19:00 dan hari jum‟at pukul 09:00-11:00 dengan harga tiket sebesar
EGP 60 untuk umum dan EGP 30 untuk pelajar.63
Museum ini menyimpan ribuan peninggalan sejarah Mesir, dari
prasasti Mesir kuno sampai perhiasan dan singgasana emas raja-raja
Fir‟aun. Dari banyaknya koleksi museum yang terpenting adalah beberapa
mummi raja Fir‟aun dan orang-orang penting lainnya serta patung kepala
emas Tutankhamun yang diletakkan dalam ruangan khusus dalam kondisi
utuh.Di museum ini juga sering kali ditampilkan pertunjukan-pertunjukan
yang menggambarkan kehidupan di zaman Fir‟aun. Pertunjukan tersebut
biasanya dikisahkan melalui permainan sinar dan suara dengan berbagai
bahasa sesuai jadwal pertunjukan.64
5. Wisata Alam
a. Sungai Nil
Jika mendengar kata Mesir maka tak asing lagi dengan sebuah sungai
yang bernama Nil. Selain memiliki pesona yang indah dipandang mata,
sungai nil merupakan sungai terpanjang di dunia dengan panjang mencapai
62 Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir Yang Mengejutkan, h. 89.
63Egyptian Tourism Authority, “Egyptian Museum”, dalam
http://www.egypt.travel/en/attractions/the-egyptian-museum diakses pada 22 November 2017 pukul 10:25 WIB.
64 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 30-31.
http://www.egypt.travel/en/attractions/the-egyptian-museum
25
6.650 kilometer yang mengalir ke utara dari daerah hulu Burundi sampai
Laut Tengah.
Sungai Nil ini merupakan salah satu destinasi wisata di Mesir yang
banyak dikunjungi orang karena dipercayai memiliki nilai kesakralan oleh
sebagian masyarakat di sana. Keindahan sngai ini akan sangat terasa ketika
malam hari tiba. Biasanya para pengunjung menyusurinya dengan berjalan-
jalan di sepanjang jembatan Qasr Al Nile yang sisi kanan- kirinya dihiasi
dengan dua patung singa yang sangat besar. Dengan suguhan pemandangan
yang sangat menawan dan udara yang sejuk serta dilengkapi dengan taman
yang indah para pengunjung bisa sejenak melupakan kebisingan dan
penatnya kehidupan kota.65
b. Oase Fayoum
Secara geografis permukaan Mesir memang hampir sebagian besar
tertutup oleh gurun pasir. Gurun pasir tersebut menjadi dua bagian akibat
dari aliran sungai Nil yang mengalir hingga membelah permukaan Mesir. Di
Mesir terdapat Gurun Barat yang merupakan bagian dari Gurun Sahara dan
Gurun Timur yang terletak di sepanjang aliran Laut Merah dan mengalir
menuju Laut Tengah. Di kedua bagian gurun tersebut terdapat oase-oase
yang menjadi pilihan para wisatawan untuk berwisata menyatu dengan
alam. Di bagian Gurun Barat terdapat beberapa oase yang sering dikunjungi
wisatawan, yaitu oase Al- Kharga, oase Dakhla, oase Farafra, oase
Bahariya, dan oase Siwa. Sedangkan di kawasan Gurun Timur hanya
terdapat satu oase yang letaknya dekat dengan pusat kota yaitu oase Al-
Fayoum.66
Oase Fayoum terletak 85 km di selatan Memphis (kota Kairo modern).
Oase ini merupakan solusi bagi para wisatawan yang merasa penat dengan
kebisingan kota Mesir karena menyuguhkan udara yang segar. Wilayah
sekitar oase Fayoum terkenal dengan penghasil buah buahan, sayur-sayuran,
65 Muhammad Syafii Antonio, Encyclopedia of Islamic Civilization, h. 11. 66
Joshua J. Mark, “Fayum”, dalam https://www.ancient.eu/Fayum/ diakses pada 09
Agustus 2018 pukul 09:40 WIB.
https://www.ancient.eu/Fayum/
26
dan ternak ayam terbaik di Mesir.67 Oase Fayoum awalnya merupakan
sebuah cekungan yang tak bernyawa dan kemudian menjadi subur oleh
pendangkalan alami sungai Nil yang mengalihkan cabang air tawar yang
signifikan ke arahnya. Aliran air membawa tanah subur di dasar sungai Nil
yang bermukim di dalam dan di sekitar danau yang baru terbentuk dan
tumbuh di sepanjang tepiannya. Kehidupan air dan tumbuhan di oase ini
kemudian menarik tumbuhnya populasi hewan di dalamnya. Dan pada saat
ini wilayah Faiyum dikenal sebagai “Tanah Danau atau Tanah Danau
Selatan”.68
c. Pantai Sharm El-Sheikh
Selain sungai Nil, Mesir juga memiliki pantai yang sangat populer
yaitu Sharm El-Sheikh yang terletak di Teluk Aqaba, di tempat ini banyak
hotel dan resor yang mewah.69 Proyek resor Sharm El-Sheikh dibangun
olehCitystars Properties dan Crystal Lagoons yang selesai pada tahun 2012
dan menghabiskan dana sebesar USD 5,5 Miliar dengan ukuran total proyek
mencapai 750 hektar.70 Pantai Sharm El- Sheikh menjadi terkenal karena
pasir pantainya yang berwarna keemasan, airnya yang berwarna biru jernih,
dan terumbu karangnya yang sangat indah menjadi rumah bagi beberapa
kehidupan laut yang langka.71 Pantai ini memiliki 250 macam terumbu
karang dan lebih dari 1000 spesies ikan. Dalam kompleks wisata ini
memiliki 30.000 unit rumah, hotel, lapangan golf, marina, museum, dan
pusat komersial.72
67 Editor Egypt Tour, “ Fayoum Oasis, Sahara- Embark On A Journey Through Time”,
dalam https://www.egypttoursplus.com/fayoum-oasis/ diakses pada 09 Agustus 2018 pukul 10:10
WIB. 68
Joshua J. Mark, “Fayum”, dalam https://www.ancient.eu/Fayum/ diakses pada 09 Agustus 2018 pukul 09:40 WIB.
69 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 46.
70 Sharm-El-Sheikh-Construction-Review-Online-05-11-13. pdf diakses pada 11 Desember
2017 pukul 11:20 WIB. 71
SharmElSheikh_EN_RCI.pdf. diakses pada 11 Desember 2017 pukul 10:20 WIB. 72
De Construction Review Online, “Sharm El-Sheikh Development”, dalam
https://www.crystal-lagoons/Sharm-El-Sheikh-Construction/ diakses pada 11 Desember 2017 pukul 11:20 WIB..
https://www.egypttoursplus.com/fayoum-oasis/https://www.ancient.eu/Fayum/https://www.crystal-lagoons/Sharm-El-Sheikh-Construction/
27
Pantai ini juga sangat digemari oleh para wisatawan asing asal Eropa
karena iklimnya yang sangat bersahabat untuk berjemur. Pada musim dingin
iklim di pantai ini berkisar 20° C sampai 25° C dan pada musim panas
suhunya naik sedikit mencapai 30°C sampai 35°C. Di pantai ini para
wisatawan bisa menikmati spa, menikmati berbagai macam olahraga
ekstrem seperti snorkeling, menyelam, dan terjun payung. Bukan hanya itu,
pada saat malam hari pantai ini akan diramaikan oleh klub malam lengkap
dengan para penari.73 Di Sharm El-Sheikh, kita dapat melihat Gunung Sinai
dan Namaa Bay. Lapangan golf dengan fasilitas yang lengkap juga tersedia
di sini. Maka dari itu tidak heran jika pantai Sharm El-Sheikh menjadi salah
satu tujuan liburan terbaik di dunia.74
Jika berkunjung ke Mesir anda tidak perlu khawatir akan kesulitan
mencari tempat perbelanjaan yang menjual bahan sehari-hari. Di Mesir
banyak berdiri Mall-mall besar dan lengkap. Di Kairo sendiri dapat
dijumpai banyak mall seperti Sky City, Arcadia Mall, Genena Mall,
SeragMall, Akkad Mall, Horreyya Mall, Ma‟adi Mall, dan lainnya. Mall
terbesar di Mesir adalah City Star yang terletak di Nasr City.75
Selain pusat perbelanjaan mall, Mesir memiliki Pasar Khan El Khalili
yang terkenal dengan pusatnya belanja oleh- oleh di Mesir yang terletak di
pusat kota Kairo dengan akses transportasi yang mudah. Banyak angkutan
umum, bus kecil, taksi melintasi kawasan ini sehingga pasar ini tidak pernah
mengalami sepi pengunjung. Selain sebagai pusat kegiatan ekonomi,
awalnya pasar ini merupakan sebuah penginapan bagi para pedagang dari
berbagai mancanegara. Pasar ini didirikan oleh Emir Djaharks El-Khalili
yang merupakan seorang pejabat kerajaan Dinasti Mamalik pada tahun
1382. Struktur bangunan pasar ini sekilas menyerupai bangunan di kawasan
Pasar Baru Jakarta Pusat dengan suasana toko yang saling berhadap-
73 Egyptian Tourism Authority, “Sharm El-Sheikh”, dalam
http://www.egypt.travel/en/regions/red-sea/sharm-el-sheikh diakses pada 04 Desember 2017 pukul 09:10 WIB.
74 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 46.
75 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 49.
http://www.egypt.travel/en/regions/red-sea/sharm-el-sheikh
28
hadapan. Selain disibukkan dengan kegiatan berbelanja, wisatawan juga
menyempatkan diri untuk berfoto karena kawasan ini memiliki banyak
objek yang menarik.
Pasar ini menjual berbagai macam pernak-pernik khas Mesir seperti
patung mini, kaos, gantungan kunci, lukisan kaligrafi, karpet, miniatur
piramida, dan lainnya. Selain menjual berbagai pernak-pernik, pasar ini juga
menjual rempah-rempah untuk bahan herbal atau bumbu masak kering,
abaya (baju panjang semacam gamis), lukisan papyrus,76 berbagai macam
perhiasan, seperti batu permata, batu cincin, emas, dan perakBahkan, pasar
ini juga menjual alat musik tradisional, aneka pakaian untuk penari perut
beserta aksesorisnya, dan juga di pasar ini terdapat juga toko shisa dan
perlengkapannya. Ketika memasuki kawasan pusat oleh-oleh terbesar di
Mesir ini para wisatawan akan disapa oleh para pedagang sepanjang
jalandengan kalimat “ya la, ya la”, bahkan sebagian pedagang menyapa
dengan bahasa Asing seperti welcome atau bonjour, dan ada juga yang bisa
mengucapkan terima kasih.77
Salah satu keuntungan bagi para wisatawan yang berburu oleh-oleh di
pasar ini yaitu mendapatkan harga yang lebih murah karena pasar ini
memiliki sistem jual-beli dengan tawar-menawar sebagaimana pasar
tradisional. Jadi, bagi anda yang berwisata ke Mesir dan mampir ke pasar ini
jangan sungkan untuk menawar harga yang ditawarkan oleh pedagang
sebelumnya sesuai harga yanga anda inginkan. Bagi anda yang merasakan
lelah karena mengelilingi kawasan pasar Khan El-Khalili jangan khawatir
karena di area pasar ini banyak berdiri kafe-kafe dengan dekorasi interior
tradisional khas Mesir yang menjual makanan dan minuman. Selain
76 Lukisan papyrus di pasar ini sangat laris dan banyak dicari oleh wisatawan karena tidak
ada di tempat lain. Papyrus adalah sejenis serat tanaman yang dijadikan bahan dasar untuk
pembuatan kertas dan sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu, terutama di Mesir. Lukisan
papyrus yang dijual di pasar ini ada dua macam, yaitu dicetak dan dilukis dengan tangan. Harga
yang ditawarkan pun sangatlah bervariasi mulai 2 sampai 2.000 Egypt Pound Mesir. (Lihat :
Cheria Holiday, “Berburu Buah Tangan Khas Mesir Di Khan Khalili”, dalam https://www.cheria-
travel.com/2014/11/berburu-buah-tangan-khas-mesir-di-khan-el-khalili.html) diakses pada 13
Agustus 2018 pukul 09:00 WIB 77
Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 49.
https://www.cheria-travel.com/2014/11/berburu-buah-tangan-khas-mesir-di-khan-el-khalili.htmlhttps://www.cheria-travel.com/2014/11/berburu-buah-tangan-khas-mesir-di-khan-el-khalili.html
29
menawarkan berbagai makanan khas Mesir kafe-kafe di sini juga
menawarkan makanan Barat yang sangat familiar di kalangan masyarakat
seperti pizza, burger, dan kentang goreng. Dengan melihat banyak turis
yang datang ke Mesir, maka sebagian besar pengusaha mengambil peluang
usaha dengan menyediakan berbagai masakan yang akrab dengan lidah para
wisatawan dunia. Terlebih dari itu para pengusaha menganggap hal ini
diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan para wisatawan yang datang
ke negara Mesir agar kemudian mereka datang kembali.78
78 Editor Alowisata, “18 Oleh-Oleh Khas Mesir Terfavorit Bisa Dibeli Dengan Harga
Murah Di Pasar Khan El-Khalili” dalamhttps://alowisata.com/oleh-oleh-khas-mesir diakses pada 07 Agustus 2018 pukul 13:30 WIB.
https://alowisata.com/oleh-oleh-khas-mesir
30
BAB III
DAMPAK ARAB SPRING TERHADAP INDUSTRI
PARIWISATA MESIR
A. Kebijakan Pemerintah Husni Mubarak Pada Parawisata Mesir
Husni Mubarak seorang tokoh yang lahir pada tahun 1928 di sebuah desa
kecil Kafr El-Maselha yang terletak di provinsi Menoufiya, antara Kota Kairo
dan Alexandria. Tokoh yang terlahir dari keluarga sederhana ini merupakan
lulusan akademi militer yang ditugaskan menjaga pertahanan negara Mesir dan
sering dilibatkan dalam pertempuran besar melawan pasukan Inggris, Amerika,
dan Jerman.79
Pada saat menjabat sebagai kepala negara Mesir, Husni Mubarak sangat
mengandalkan sumber daya alam seperti minyak bumi, hasil pertanian, dan
pariwisata serta terusan Suez sebagai jalur lalu lintas sekaligus penyumbang bagi
perekonomian negara Mesir. Di antara aspek tersebut Husni Mubarak lebih
memfokuskan pada sektor pariwisata karena negara Mesir memiliki banyak
peninggalan bersejarah yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dunia dan
berdampak positif bagi perekonomian negara Mesir.80
Untuk meningkatkan kualitas pariwisata Mesir dan jumlah kedatangan
wisatawan serta dapat bersaing dengan pariwisata di negara-negara lain, Husni
Mubarak melakukan banyak upaya di antaranya :
a. Menjaga keamanan negara Mesir terutama wilayah-wilayah yang banyak
dikunjungi wisatawan lokal maupun asing;
b. Menjaga keindahan dan kebersihan alam agar mutu kualitas Mesir dapat
bersaing dengan pariwisata di negara-negara lain;
c. Melakukan pembangunan hotel-hotel megah dan nyaman di Mesir untuk
penginapan para wisatawan, serta melengkapinya dengan berbagai fasilitas
seperti golf;
d. Bekerja sama dengan perusahaan perjalanan Mesir (tour dan travel);
79 Andrea M. Perkins, ”Mubarak‟smachine: The durability of the authoritarian regime in
Egypt”, Scholar Commons, University of South Florida Scholar Commons, 2010, h.26. 80
Riza Sihbudi, Konflik dan Diplomasi di Timur Tengah, h. 144.
31
e. Memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan yang berkunjung ke
Mesir khususnya di bidang akomodasi;
f. Mengontrol terus harga akomodasi agar tetap bersahabat dengan para
wisatawan;
g. Mengembangkan pemasaran pariwisata dengan sistem internet agar dapat
diakses oleh seluruh dunia. Dalam hal ini pemerintah Mesir
mengembangkannya melalui situs resmi (website) Mesir yang dikelola
dengan berbagai bahasa di dunia;
h. Melengkapi keperluan para wisatawan dengan mendirikan banyak toko
cenderamata;
i. Mengerjakan beberapa proyek infrastruktur seperti jalan, bandar udara,
listrik, dan lainnya;
j. Menerapkan sistem pengawasan guna meningkatkan mutu pelayanan di
Mesir, mengurangi angka kecelakaan di jalan, dan pengembangan
pelabuhan kapal-kapal.
k. Mengembangkan wilayah Mesir bagian pantai dan gurun pasir.
l. Mengadakan pelatihan pelayanan bagi pelaku wisata Mesir untuk
meningkatkan mutu pelayanan wisatawan Mesir baik lokal maupun asing.
m. Menyediakan perjalanan wisata istimewa dengan mutu pelayanan tinggi
bagi wisatwan yang memiliki kebutuhan khusus serta pengeluaran tinggi.81
Keberhasilan kebijakan-kebijakan Husni Mubarak dalam pengelolaan sektor
pariwisata tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang
mencapai lebih dari tujuh kali lipat dari 1,5 juta di tahun 1985 menjadi 11,1 juta
di tahun 200782 dengan mempekerjakan sekitar empat juta orang lebih tenaga
kerja Mesir di industri pariwisata.83 Hal tersebut tentu sangat mempengaruhi
peningkatan pendapatan di beberapa industri pariwisata, seperti pemasukan yang
81
State Information Service Your Gateway To Egypt, “Tourism Plans to Attract More
Tourist”, dalam http://www.sis.gov.eg/html diakses pada 12 Desember 2017 pukul 11:30 WIB. 82
Mohamed Sakr, dkk, “Tourism in Egypt: An Unfinished Business”, h.4. 83
Dalia Farouk, “Egypt tourism shows little recovery in 2012”, dalam
http://english.ahram.org.eg/NewsContent/3/12/61366/Business/Economy/Egypt-tourism-
shows-little-recovery-in-.aspx. diakses pada 22 Januari 2019 pukul 10:10 WIB.
http://www.sis.gov.eg/htmlhttp://english.ahram.org.eg/NewsContent/3/12/61366/Business/Economy/Egypt-tourism-shows-little-recovery-in-.aspxhttp://english.ahram.org.eg/NewsContent/3/12/61366/Business/Economy/Egypt-tourism-shows-little-recovery-in-.aspx
32
cukup besar dari pajak barang belanjaan yang dibeli oleh wisatawan asing
selama kunjungan di Mesir. Pada tahun 1987 tercatat sebesar USD 3,6 Miliar
yang Mesir dapatkan dari pajak belanja tersebut, dan terus mengalami
peningkatan di tahun-tahun berikutnya. Dengan demikian pendapatan negara
dari sektor pariwisata terus meningkat pesat dari USD 0,3 Miliar di tahun 1993,
kemudian menjadi USD 1,9 Miliar di tahun 1995. Peningkatan tersebut terus
terjadi pada tahun 1997 mencapai USD 3,7 Miliar, tahun 1999 senilai USD 4
Miliar, dan tahun 2000 senilai USD 4,3 Miliar.84
Dalam beberapa hal Mubarak bersikap toleran kepada kelompok Islam.
Namun, dalam konteks penyerangan dan perusakan kawasan wisata yang
dilakukan oleh kelompok Islam militan di Mesir Mubarak menindak secara tegas
karena alasan kawasan wisata tersebut adalah sumber utama devisa Mesir.
Namun tindakan tegas Mubarak itu tetap mendapat banyak protes dari kaum
oposisi. Dengan demikian Mubarak terus memperbaiki hubungannya dengan
kelompok Islam di Mesir. Mubarak membebaskan tahanan tokoh-tokoh Islam, ia
juga membuka secara luas aktivitas dakwah dan menambah acara keislaman di
radio dan televisi, dan mengijinkan tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin bergabung
dengan partai lain, seperti Partai Buruh, untuk memperebutkan kursi parlemen.
Protes lainnya yang dilakukan oleh kelompok oposisi dan Ikhwanul Muslimin
juga terkait masalah kebijakan sistem multi partai terbatas yang diberlakukannya
menjadikan masyarakat sangat terbatas dalam kehidupan demokrasi yang
sesungguhnya. Hal ini kemudian menyebabkan Mubarak mengalami banyak
masalah di bidang sosial dan ekonomi seperti meningkatnya angka
pengangguran di Mesir, angka pertumbuhan penduduk yang sulit dikendalikan,
tidak terkontrolnya harga-harga kebutuhan pokok, korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta ancaman kaum militan. Banyaknya protes dari berbagai
kalangan ini kemudian berujung pada revolusi besar-besaran pada 25 Januari
84
Sukanta, Konflik Tidak Berujung, (Jakarta: Teraju, 2007), h. 34.
33
2011 yang menyebabkan runtuhnya rezim Mubarak serta anjloknya
perekonomian dan pariwisata Mesir.85
B. Peristiwa Arab Spring di Mesir
Revolusi Arab/ Arab Spring86 merupakan peristiwa domino effect87 di
sejumlah negara di kawasan Timur Tengah. Tragedi Arab Spring ini dimulai
dengan negara Tunisia, dan kemudian disusul oleh negara Mesir, Aljazair,
Yaman, Bahrain, dan Libya. Semua negara tersebut melakukan revolusi atas
dasar ketidakpuasan terhadap kepemimpinan presiden mereka yang otoriter dan
dianggap tidak mampu menyelesaikan permasalahan bangsa dan negaranya.88
Mesir telah beberapa kali mengalami revolusi dan revolusi tahun 2011
sangat tersorot oleh media karena penyebab terjadinya hampir sama dengan
negara sebelumnya yaitu Tunisia. Revolusi di Tunisia meletus karena
ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Zine El-Abidin Ben Ali yang
korup, otoriter, dan tidak memberikan kebebasan pada hak-hak asasi manusia di
negara Tunisia. Tepatnya pada 18 Desember 2010 terjadi aksi demobesar-
besaran di Tunisia yang kemudian berhasil menggulingkan pemerintah Ben Ali.
Akibat dari aksi ini banyak korban berjatuhan, keamanan negara menurun, dan
perekonomian Tunisia menjadi lemah karena sektor pariwisata yang menjadi
andalan negara Tunisia mengalami sepi pengunjung. Namun di samping
melemahnya perekonomian negara, masyarakat Tunisia menikmati banyak
perubahan dalam hak asasi Manusia. Pada masa pemerintahan Moncef
85
Bulbul Abdurrahman, “Dinamika Pemerintahan Mesir Menuju Negara Yang Demokratis:
Ditandai Persaingan Antara Demokrat Islam Dengan Militer”, h. 119. 86
Ada beberapa istilah yang digunakan oleh berbagai media baik cetak maupun elektronik
untuk menyoroti fenomena revolusi yang terjadi di dunia Arab pada akhir tahun 2010. Media
massa Barat menyebut revolusi tersebut dengan istilah Arab Spring, sedangkan Al- Jazeera sebagai
media massa terbesar di Timur Tengah menyebutnya dengan istilah ats- Tsaurah Al- Arabiyyah
atau Revolusi Arab dengan menyebutkan nama tempat terjadinya revolusi, seperti Jasmin
Revolution atau Tahrir Revolution. (Lihat: www.al-jazeera.net/portal) diakses pada 05 Oktober
2017 pukul 09:25 WIB. 87
Fenomena berantai yang mempengaruhi satu sama lain berdasarkan prinsip geo-strategis
dan geo-politik. Fenomena ini kebanyakan terjadi di negara-negara yang secara geografis
berdekatan atau letaknya dalam satu kawasan. 88
Ratih Maharani, “Pengaruh Media Sosial Facebook Terhadap Jatuhnya Rezim
Pemerintahan Hosni Mubarak di Mesir Tahun 2011”, Jurnal FISIP Volume 2 No. 2, Oktober 2015,
h. 2.
http://www.al-jazeera.net/portal
34
Marzouki, presiden Tunisia setelah Ben Ali ruang politik semakin terbuka bagi
masyarakat umum dari berbagai kalangan, gerakan-gerakan masyarakat sipil pun
mulai aktif, bahkan masyarakat memiliki hak kebebasan dalam berpendapat dan
mengeluarkan aspirasinya pada pemerintah.89 Selain itu juga salah satu kebijakan
otoriter Ben Ali yang melarang wanita Tunisia memakai kerudung dan wajib
menampakkan rambut, wajah, dan mata pada foto pada Kartu Tanda Penduduk
(KTP) kini diubah oleh pemerintah transisi, Moncef Marzouki. Ia menyatakan
bahwa perubahan peraturan itu dibuat untuk menghormati kebebasan warga
negara Tunisia dalam memperoleh haknya.90
Peristiwa yang terjadi di Tunisia tersebut kemudian menginspirasi negara-
negara tetangga yang memiliki kepelikan serupa di negaranya seperti Mesir yang
saat itu dipimpin oleh presiden Husni Mubarak selama hampir 30 tahun.
Kekuasaan diktator, pembungkaman media pers, tingginya angka pengangguran