91
TURISME MESIR PASCA ARAB SPRING, 2011-2017 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) Disusun oleh: Siti Durrotul Goliyah (1113022000031) JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1440 H

TURISME MESIR PASCA ARAB SPRING, 2011-2017repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50438/...S.Th.I., Ahmad Aang Sadzili, Ahmad Khotibul Umam, dan Ahmad Toriq 'Aziz. Terima

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • TURISME MESIR PASCA ARAB SPRING,

    2011-2017

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

    untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

    Sarjana Humaniora (S.Hum.)

    Disusun oleh:

    Siti Durrotul Goliyah (1113022000031)

    JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

    FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2019 M/1440 H

  • i

    ABSTRAK

    Skripsi ini menyoroti pengaruh peristiwa Arab Spring yang terjadi dari tahun

    2011-2017 terhadap kondisi pariwisata di Mesir. Tema ini diambil karena masih

    sedikitnya penelitian tentang sektor pariwisata. Bagi penulis penelitian ini perlu

    dikaji karena sektor pariwisata bukan hanya sekedar kunjungan wisatawan, tapi

    pariwisata di suatu negara juga dapat menumbuhkan berbagai industri di

    dalamnya yang kemudian dapat meningkatkan perekonomian negara dan

    mensejahterakan masyarakat setempat. Dalam melakukan penelitian ini, penulis

    menggunakan metode penelitian sejarah pada umumnya, yakni heuristik,

    verifikasi, interpretasi, dan historiografi disertai pendekatan sosial. Peristiwa Arab

    Spring di Mesir telah mengurangi tingkat keamanan dan kenyamanan para

    wisatawan baik lokal maupun asing. Sejak terjadinya Arab Spring di Mesir jumlah

    pendapatan negara Mesir menurun karena banyaknya kerusakan pada fasilitas dan

    infrastruktur di berbagai destinasi wisata. Hal tersebut juga kemudian

    menyebabkan beberapa destinasi wisata di Mesir mengalami sepi pengunjung.

    Kerugian yang diderita Mesir selama tahun 2011 sebesar USD 1,3 Miliar dengan

    jumlah penurunan wisatawan sebanyak 16 juta orang. Dalam menanggapi hal

    tersebut pemerintah Mesir melakukan berbagai upaya guna membangkitkan

    kembali industri pariwisata. Berbagai upaya yang dilakukannya tersebut

    kemudian dapat menstabilkan kembali industri pariwisata Mesir pada tahun 2017

    dengan pendapatan sebesar USD 7,6 Miliar dan angka kedatangan wisatawan

    mencapai 8,3 juta.

    Kata Kunci:

    Arab Spring, Industri Pariwisata, Mesir.

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala, atas

    segala nikmat dan karunia-Nya, karena segala sesuatu di dunia ini terjadi atas izin-

    Nya, termasuk rampungnya skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah

    limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallah „Alayhi wa Sallam,

    keluarga, sahabat beserta umatnya yang senantiasa mengamalkan risalah yang

    dibawanya. Dengan tekad yang kuat disertai usaha yang sungguh-sungguh dan

    do‟a, akhirnya penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul “Turisme

    Mesir Pasca Arab Spring, 2011-2017”.

    Di balik usaha dan kerja keras penulis terdapat orang-orang yang

    mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

    dapat menyelesaikan tugas akhir ini tanpa kendala yang berarti. Penulis

    persembahkan ucapan terima kasih tersebut kepada:

    1. Abah Moh. Daif dan Mamah Siti Sa‟diyah selaku kedua orang tua penulis.

    Terima kasih untuk do‟a yang tak pernah putus, rasa sabar, motivasi, cinta,

    dan pengorbanan tanpa pamrih yang telah kalian berikan.

    2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, M.A., selaku Rektor Universitas

    Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Bapak Dr. Saiful Umam, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Adab dan

    Humaniora.

    4. Bapak H. Nurhasan M.A, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban

    Islam.

    5. Ibu Sholikatus Sa‟diyah, M.pd., selaku Sekertaris Jurusan Sejarah dan

    Peradaban Islam yang telah sabar mengurusi semua administrasi yang

    penulis butuhkan.

    6. Bapak Dr. Imam Subchi, M.A., selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima

    kasih atas motivasi dan perhatiannya, dengan meluangkan waktunya untuk

    berdiskusi, memberikan arahan, serta masukan, selama penulis menyusun

    skripsi ini.

  • iii

    7. Bapak Azhar Saleh, M.A., selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima

    kasih atas segala bimbingan dan motivasinya selama penulis menjadi

    mahasiswa.

    8. Kakak dan adik-adik tercinta, Ahmad Muhtadin, Siti Sofwatun Nida,

    S.Th.I., Ahmad Aang Sadzili, Ahmad Khotibul Umam, dan Ahmad Toriq

    'Aziz. Terima kasih atas dukungan kalian dan menjadikan rumah tempat

    yang nyaman untuk melepas penat. Skripsi ini penulis persembahkan untuk

    cinta kasih yang kalian berikan.

    9. Sahabat-sahabat seperjuangan penulis yakni Elis, Karlinda, Sania, Sunnah,

    Putri, Yunita, Alfida, Izmi, Burhan, Lukman, Fahmi, dan Ilham. Terima

    kasih telah menemani penulis melewati masa-masa sulit dalam perkuliahan

    maupun di luar perkuliahan. Terima kasih telah menjadikan masa-masa

    kuliah begitu menyenangkan dan penuh kenangan. Terima kasih telah

    menemani perjuangan ini hingga akhir. Tanpa dukungan, do‟a, dan

    semangat dari kalian, sangat sulit bagi penulis untuk sampai pada titik ini.

    10. Terakhir untuk teman-teman SPI Konsentrasi Timur Tengah angatan 2013,

    teman-teman Kontrakan Bale Sakinah, teman-teman FOSKAL (Forum

    Silaturrahim Keluarga Besar Alumni Babus Salam) Jakarta, teman-teman

    KKN Beriman UIN Jakarta 2016, Keluarga Besar Pesantren Nur Medina,

    dan semua teman-teman yang tak bisa penulis sebutkan satu-persatu, tetapi

    tidak mengurangi rasa terima kasih penulis kepada kalian yang telah

    memberikan motivasi dan semangat kepada penulis selama perkuliahan

    maupun dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Jakarta, 14 Mei 2019

    Penulis

    Siti Durrotul Goliyah

  • iv

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PERNYATAAN

    LEMBAR PENGESAHAN

    ABSTRAK .............................................................................................................. i

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

    A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4

    C. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................................ 4

    D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

    E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

    F. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 5

    G. Kerangka Teori ......................................................................................... 7

    H. Metodologi Penelitian ............................................................................... 8

    I. Sistematika Penulisan ............................................................................. 10

    BAB II OBJEK PARIWISATA MESIR ........................................................... 11

    1. Wisata Sejarah ........................................................................................ 12

    2. Wisata Religi ........................................................................................... 16

    3. Wisata Kuliner ........................................................................................ 18

    4. Wisata Edukasi........................................................................................ 21

    5. Wisata Alam............................................................................................ 24

    BAB III DAMPAK ARAB SPRING TERHADAP INDUSTRI

    PARIWISATA MESIR ............................................................................. 30

    A. Kebijakan Pemerintah Husni Mubarak Pada Parawisata Mesir ............. 30

    B. Peristiwa Arab Spring di Mesir............................................................... 33

    C. Industri Pariwisata Mesir sebelum Arab Spring ..................................... 40

    D. Industri Pariwisata Mesir Setelah Arab Spring ....................................... 45

  • v

    BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH AS-SISI TERHADAP INDUSTRI

    PARIWISATA MESIR ............................................................................. 52

    A. Kebijakan Pemerintah As-Sisi (2014-sekarang) ..................................... 52

    B. Upaya Pemerintah As-Sisi Dalam Membangkitkan Kembali Industri

    Pariwisata Mesir...................................................................................... 56

    C. Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Pemulihan Industri Pariwisata

    Mesir ....................................................................................................... 64

    BAB V PENUTUP ............................................................................................... 66

    A. Kesimpulan ............................................................................................. 66

    B. Saran ....................................................................................................... 68

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69

    LAMPIRAN ......................................................................................................... 78

  • vi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar A.1: Grafik Kedatangan Wisatawan Asing (2000-2011)

    Gambar A.2: Pemasukan Pariwisata (2000-2011)

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN A. Latar Belakang

    Mesir adalah negara yang kaya akan sejarah peradaban bangsanya sejak

    4000 tahun SM. Peradaban tersebut dapat dibuktikan dengan peninggalan

    bangunan-bangunan unik dan megah yang dimilikinya seperti Piramida, Sphinx1,

    Masjid Jami‟ Al-Azhar, Kuil-kuil2, dan sebagainya. Berbagai julukanpun

    diberikan kepada negara Mesir, diantaranya adalah Negeri Seribu Menara, Negeri

    Para Nabi, Negeri Kinanah, dan sebagainya.3 Dari kekayaan peradaban dan

    peninggalannya tersebut, tentunya banyak menarik wisatawan dunia untuk

    mengunjungi Mesir. Selain itu, Mesir memiliki salah satu dari 7 keajaiban dunia

    yakni Piramida Giza. Peluang ini tentu saja dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh

    pemerintah Mesir untuk memperoleh devisa4 melalui sektor pariwisata. Sehingga

    sejak tahun 1967 pelayanan pariwisata merupakan prioritas utama.Pariwisata

    menjadi aset bagi negara Mesir karena dapat menarik banyak wisatawan di semua

    musim dan di semua tempat wisata yang ada di Mesir. Sektor pariwisata Mesir

    mulai menunjukkan eksistensinya dengan jumlah kedatangan wisatawan baik

    lokal maupun asing sebanyak 14.800.000 pada tahun 2010. Dari kunjungan

    wisatawan tersebut menghasilkan sekitar USD 12,50 Miliar dan memberikan

    lapangan kerja kepada 1,8 juta masyarakat Mesir. Banyaknya jumlahkunjungan

    wisatawan memberikan keuntungan yang besar bagi para pengusaha restoran,

    hotel, para pemilik toko cendera mata, dan industri lainnya yang bergerak di

    sektor pariwisata.5

    1 Sphinx adalah peninggalan Fir‟aun yang berbentuk patung singa berkepala manusia.

    2 Kuil-kuil ini berisi makam-makam para raja yang pernah berkuasa di negeri Mesir, juga

    makam para kerabatnya. 3 Sayyid Abdul Aziz Salim, Sejarah Bangsa Mesir Dari Masa Khulafaurrasyidin sampai

    Daulah Fathimiyah, terj. Masturi Irham, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015), h.1-2. 4 Devisa Pariwisata bisa didapat melalui pengeluaran wisatawan dan beberapa transaksi

    seperti penerimaan visa fee ketika calon wisatawan meminta visa di Kedutaan Besar negara asal

    wisatawan, hasil penjualan tiket maskapai penerbangan, biaya transportasi, makan dan minum, dan

    penginapan wisatawan, pengeluaran untuk cenderamata, dan oleh-oleh lainnya, investor asing,

    biaya promosi pariwisata, dan fee perpanjangan visa bila diperlukan. (Lihat: Oka A. Yoeti,

    Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi dan Implementasi, h. 39-40). 5 Jafar Jafari, Encyclopedia of Tourism, (London: Routhledge, 2000), h. 186.

  • 2

    Terjadinya revolusi di suatu negara tentunya memberikan dampak yang

    dalam terhadap masyarakatnya. Dampak tersebut terasa pada seluruh aspek

    kehidupan baik itu sosial, ekonomi, maupun budaya. Tak terkecuali dengan Mesir,

    sebagai salah satu negara yang mengalami rangkaian pergolakan politik di Timur

    Tengah pada akhir tahun 2010 yang dikenal dengan fenomena Arab Spring. Dari

    bidang ekonomi misalnya, Mesir merupakan negara yang kaya akan destinasi

    wisatanya, yang pendapatan negara sebagian besar dihasilkan dari sana. Sejak

    terjadinya revolusi dan setelahnya, pariwisata di Mesir mengalami kemerosotan

    yang cukup besar. Pasalnya, banyak objek wisata yang mengalami sepi

    pengunjung. Faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi salah satunya yakni

    para wisatawan merasa keamanan negara Mesir masih sangat membahayakan bagi

    mereka.Hal tersebut tentu memberikan dampak buruk bahkan menjadi salah satu

    penyebab perekonomian negara rapuh.6

    Mesir merupakan negara dengan destinasi pariwisata tertua di dunia yang

    peradabannya sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Setiap bangunan yang

    berdiri di tanah Mesir menyimpan banyak sejarah tertentu sehingga banyak orang

    yang mengatakan bahwasanya setiap jengkal tanah di Mesir menyimpan peristiwa

    sejarah tersendiri.7Para wisatawan yang berkunjung ke Mesir baik lokal maupun

    asing biasanya memiliki berbagai macam motivasi, diantaranya mengunjungi

    makam para raja untuk berziarah, memberikan penghormatan kepada tokoh yang

    dianggap memiliki peran penting dalam peradaban megah yang dimiliki Mesir,

    untuk beribadah dengan melakukan kunjungan ke masjid-masjid bagi orang-orang

    Muslim dan mengunjungi gereja-gereja bagi orang-orang non Muslim. Untuk

    mengetahui sejarah Mesir dengan mengunjungi Museum Mesir dan perpustakaan

    Kairo, bahkan ada juga yang bertujuan untuk ikut mengkaji ilmu pengetahuan

    diUniversitas Al-Azhar Kairo, selain itu juga banyak yang kunjungannya hanya

    untuk rekreasi berlibur bersama dengan para kerabatnya.8

    6 T. Abu Bakr, dkk,”On Bi-Level Tourism Strategic Plan Problem in Egypt”, International

    Journal of Pure and Applied Sciences and Technology, No. 23 Vol. 1, 2014, h. 41. 7 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo (KBRI Cairo), Selayang Pandang Mesir,

    (Cairo: Garden City, 2014), h. 27. 8 Jess Lee, “Top Rated Tourist Attractions in Egypt”, dalam

  • 3

    Sektor pariwisata yang menjadi salah satu sumber utama devisa Mesir

    merupakan sektor yang paling terkena dampak oleh peningkatan gejolak politik

    dan penurunan keamanan pasca revolusi 25 Januari 2011. Saat sedang terjadinya

    revolusi dan setelahnya jam jaga malam di berlakukan oleh militer. Bandara Kairo

    ditutup dan aktifitas penerbanganpun terhenti. Banyak penerbangan dengan tujuan

    pariwisata ke Mesir dibatalkan dan wisatawan yang terjebak konflik di

    Mesirterpaksa menunda kepulangannya ke negara asal mereka. Akibatnya

    ekonomi Mesir mengalami kelumpuhan dan banyak pengangguran merajalela.9

    Menurut pengakuan El Sawi, salah satu seorang kusir unta dan kuda di

    padang pasir yang merupakan bisnis turun-temurun yang telah dilakoninya selama

    bertahun-tahun tersebut kini mengalami sepi penumpang karena jarangnya

    wisatawan yang datang ke Mesir pasca revolusi. Hal ini tentu sangat merugikan

    baginya dan kusir lainnya karena pendapatan mereka menurun drastis, bahkan tak

    sedikit dari kusir unta yang kemudian hanya menganggur di rumah.10

    Pada tahun 2010, sebelum terjadinya revolusi di Mesir, sepersepuluh

    pendapatan ekonomi negara didapat dari sektor pariwisata. Namun, setelah

    terjadinya revolusi jumlah wisatawan asing menurun hingga 9,8 juta jiwa. Hal

    tersebut juga berdampak pada pendapatan ekonomi negara Mesir yang anjlok

    hingga USD 8,8Miliar.11 Alasan turunnya presentase kunjungan wisatawan asing

    ke Mesir dikarenakan mereka khawatir dengan keamanan Mesir yang belum

    stabil. Mereka takut seluruh wilayah Mesir masih berpotensi konflik dan

    membahayakan bagi keselamatan mereka. Perdana Menteri Mesir menegaskan

    pentingnya strategi pariwisata untuk pemulihan ekonomi negara dan stabilitas

    sosial setelah kejadian revolusi, terutama di masa transisi saat ini.12

    http://www.planetware.com/tourist-attractions/egypt-egy.html diakses pada 24 Oktober 2016

    pukul 11:35 WIB. 9 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo (KBRI Cairo), Selayang Pandang Mesir,

    (Cairo: Garden City, 2014), h. 28. 10

    Elizabeth Arrots, “Pariwisata Mesir Lumpuh, Kusir Unta Menderita”, dalam

    http://www.voaindonesia.com/a/pariwisata-mesir-lumpuh-kusir-unta-menderita/1216283.html

    diakses pada 01 November 2017 pukul 14:10 WIB. 11

    Amr Abdallah Dalsh, “Menteri Pariwisata Mesir: Alkohol dan Bikini Tidak Dilarang”,

    dalam http://www.voaindonesia.com/a/menteri-pariwisata-mesir-alkohol-dan-bikini-tidak-

    dilarang/1655158.html diakses pada 01 November 2016 pukul 15:00 WIB. 12

    UNWTO (World Tourism Organization) Tourism Highlights 2011 Edition.

    http://www.planetware.com/tourist-attractions/egypt-egy.htmlhttp://www.voaindonesia.com/a/pariwisata-mesir-lumpuh-kusir-unta-menderita/1216283.htmlhttp://www.voaindonesia.com/a/menteri-pariwisata-mesir-alkohol-dan-bikini-tidak-dilarang/1655158.htmlhttp://www.voaindonesia.com/a/menteri-pariwisata-mesir-alkohol-dan-bikini-tidak-dilarang/1655158.html

  • 4

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah

    yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:

    1. Peristiwa Arab Spring dan dampaknya bagi Industri Pariwisata Mesir.

    2. Kondisi Industri Pariwisata Mesir sebelum dan setelah peristiwa Arab

    spring.

    3. Kebijakan pemerintah Abdel Fattah As-Sisi dalam membangkitkan

    kembali Industri Pariwisata Mesir.

    4. Dampak kebijakan pemerintah bagi peningkatan Industri Pariwisata

    Mesir.

    C. Batasan dan Rumusan Masalah

    Pada penelitian ini masalah yang akan diangkat adalah mengenai Turisme

    Mesir Pasca Arab Spring, 2011-2017. Diawali dengan mengkaji tentang peran

    penting sektor pariwisata bagi perekonomian negara Mesir yang tujuannya adalah

    untuk melacak permasalahan lumpuhnya perekonomian Mesir pasca peristiwa

    Arab springyang terjadi tahun 2011. Kemudian juga akan dibahas mengenai

    kebijakan-kebijakan pemerintah Mesir terhadap sektor pariwisata tersebut,

    pemasukan negara yang didapat dari sektor pariwisata, serta industri-industri yang

    tumbuh dari sektor pariwisata tersebut. Penulis membatasi penelitian ini sesuai

    dengan runtuhnya eksistensi sektor pariwisata itu sendiri, yakni mulai tahun 2011

    hingga 2017.

    Untuk memudahkan dalam penelitian, maka dibuatlah rumusan masalah

    sebagai berikut:

    1. Bagaimana kondisi destinasi wisata Mesir yang ramai dikunjungi

    wisatawan?

    2. Bagaimana kondisi Industri Pariwisata Mesir sebelum dan setelah Arab

    Spring?

    3. Bagaimana kebijakan pemerintah As-Sisi dalam membangkitkan kembali

    Industri Pariwisata Mesir?

  • 5

    D. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

    sebelumnya telah dirumuskan, antara lain adalah:

    1. Untuk mengetahui kondisi destinasi wisata Mesir yang ramai dikunjungi

    oleh wisatawan

    2. Untuk mengetahui kondisi Pariwisata Mesir sebelum dan setelah terjadinya

    Arab Spring.

    3. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah As-Sisi dalam membangkitkan

    kembali Industri Pariwisata Mesir.

    E. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai beberapa

    bangunan bersejarah di Mesir yang banyak diminati oleh para wisatawan baik

    lokal maupun asing. Dari banyaknya wisatawan yang datang mengunjungi Mesir

    itulah kemudian menjadikan pariwisata di Mesir semakin eksis dan

    menguntungkan bagi pendapatan negara setiap tahunnya.

    1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran untuk mengetahui

    kondisi destinasi wisata Mesir yang ramai dikunjungi oleh wisatawan

    2. Memahami kondisi Industri Pariwisata Mesir sebelum dan sesudah Arab

    Spring serta kebijakan pemerintah As-Sisi dalam membangkitkan

    kembali Industri Pariwisata Mesir.

    3. Sebagai kontribusi untuk bidang akademik yang penulis geluti, yakni

    Sejarah dan Peradaban Islam.

    F. Tinjauan Pustaka

    Karya-karya yang terkait dengan Turisme Mesir Pasca Arab Spring, 2011-

    2017 menjadi sangat menarik untuk diperbicangkan di banyak negara. Dengan

    demikian, hal ini menarik pula untuk diteliti. Karya-karya tersebut baik dalam

  • 6

    bentuk buku, jurnal, artikel, majalah, dan lainnya. Dalam kajian pustaka ini

    terdapat beberapa jenis sumber yang diambil untuk dijadikan sebagai sumber

    penelitian. Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan

    tinjauan pustaka terkait dengan judul yang akan diteliti.

    Karya yang pertama karya ilmiah skripsi berjudul “Kebijakan-kebijakan

    Hosni Mubarak Di Mesir (1981-2011) karya Rizfa Amalia, salah seorang

    Mahasiswi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Dalam

    penelitiannya, Rizfa Amalia menganalisis tiga kebijakan Hosni Mubarak yang

    membuat kekuasaannya bertahan hingga 30 tahun yaitu bidang politik, agama,

    dan ekonomi. Dan kemudian tiga faktor tersebut juga yang menyebabkan

    runtuhnya rezim Mubarak di awal tahun 2011. Sedangkan, penulis dalam

    penelitiannya menganalisis kebijakan Husni Mubarak di bidang pariwisata, serta

    dampak peristiwa Arab Spring bagi sektor pariwisata Mesir dan upaya pemerintah

    setelahnya dalam membangkitkan kembali pariwisata Mesir.

    Selanjutnya buku berjudul Shocking Egypt yang ditulis oleh Muhlashon

    Jalaludin tahun 2012. Buku yang ditulis oleh mahasiswa Al-Azhar Kairo ini

    membahas gambaran objek-objek wisata yang terdapat di negara Mesir.13

    Selanjutnya buku laporan dari UNWTO, Organisasi Pariwisata Dunia edisi

    2011 yang melaporkan pemasukan pariwisata Mesir dan jumlah kedatangan

    wisatawan sebelum terjadinya peristiwa Arab Spring 2011. 14

    Selanjutnya tulisan Lisa Beck dalam jurnal Universitas Della Svizzera

    Italiana,Lugano tahun 2014 yang berjudul “The Influence Events of the Arab

    Spring had on Tourism in Middle Eastern and North African

    States”mengungkapkan bahwasanya dampak dari fenomena Arab Spring yang

    terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menyebabkan shock berat

    terhadap aspek pariwisata yang menjadi unggulan di wilayah tersebut. Hal ini

    tentu sangat berpengaruh bagi perekonomian negara dan kesejahteraan

    rakyatnya.Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan perbaikan secara berkala agar

    13Muhlashon Jalaluddin,Shocking Egypt Sisi Lain Mesir yang Mengejutkan, (Yogyakarta:

    PT Bentang Pustaka, 2012). 14

    UNWTO (World Tourism Organization) Tourism Highlights 2011 Edition.

  • 7

    mengembalikan keadaan pariwisata dan perekonomian negara menjadi kembali

    stabil.15

    Selanjutnya video dokumenter “Tourism in Egypt post-revolution 2013”

    yang diunggah pada April 2013 ini menunjukkan keadaan negara Mesir yang

    masih mengalami sepi pengunjung karena banyak kerusakan pada bangunan kuno,

    infrastruktur dan fasilitas pariwisata, bahkan banyak tumpukan sampah di

    pinggiran jalan. Kurangnya rasa aman dan nyaman menyebabkan anjloknya

    jumlah wisatawan Mesir. Dalam video ini juga terdapat wawancara dengan

    seorang pelayan jasa perahu di sungai Nil dan pelayan jasa pengantar wisatawan

    dengan kuda di Piramida yang mengatakan bahwasanya pendapatan mereka

    sangat menurun drastis pasca terjadinya Arab Spring di Mesir. Keadaan ini juga

    sangat disesalkan oleh sejumlah pengusaha di bidang industri pariwisata seperti

    bisnis pemandu wisata, agen perjalanan, dan pemilik kafe karena sangat

    merugikan bagi mereka yang omsetnya sangat menurun.16

    G. Kerangka Teori

    Teori Pariwisata menurut Salah Wahab, “Pariwisata adalah salah satu

    industri gaya baru, yang mampu menyediakan pertumbhan ekonomi yang cepat

    dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan dalam mengaktifkan

    sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan”.17

    Pariwisata merupakan faktor yang penting dalam pengembangan ekonomi

    karena mendorong perkembangan sektor ekonomi nasional, diantaranya

    melahirkan industri baru yang berkaitan dengan jasa wisata, misal: usaha

    transportasi, akomodasi, (hotel, motel, pondok wisata), memperluas pasar barang-

    barang lokal pariwisata, memperluas lapangan kerja baru (hotel atau tempat

    penginapan lainnya, usaha perjalanan, kantor-kantor pemerintah yang mengurus

    15 Lisa Beck, “The Influence Events of the Arab Spring had on Tourism in Middle Eastern

    and North African States”,Universitas Della Svizzera Italiana, Lugano: 2014. 16

    Blouin Artinflo, “Tourism in Egypt post-revolution”, dalam https://www.youtube.com.watch/?v= diakses pada 28 Oktober 2017 pukul 09:10 WIB.

    17Salah Wahab, Manajemen Kepariwisataan Terj. Frans Gromang, (Jakarta: Pradnya

    Paramita, 1996), h. 5.

    https://www.youtube.com.watch/?v

  • 8

    pariwisata, dan penerjemah, industri kerajinan tangan dan cenderamata, serta

    tempat-tempat penjualan lainnya), serta membantu pembangunan daerah-daerah

    terpencil jika daerah itu memiliki daya tarik pariwisata.18

    H. Metodologi Penelitian

    Dalam melakukan penelitian ini, penulis melalui beberapa tahapan yaitu

    heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi

    (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah).

    1. Pemilihan Topik

    Dalam hal ini penulis memilih Turisme Mesir Pasca Arab Spring, 2011-

    2017. Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah deskripsi-analisis yang

    dilanjutkan dengan perencanaan penelitian. Dalam rencana penelitian, penulis

    mengemukakan permasalahan dan garis besar yang akan dibahas.

    2. Heuristik (pengumpulan sumber)

    Pada tahap ini Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan sumber-

    sumber terkait dengan tema penelitian, baik itu dalam bentuk buku, e-book, jurnal,

    surat kabar, artikel, sumber tak terbit (skripsi) dan berita media elektronik. Penulis

    mendapat sumber-sumber tersebut dari Perpustakaan Utama UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Adapun

    sumber yang penulis dapatkan melalui akses internet seperti Al-Jazeera, Ahram

    Online, Egypt Today, dan Google Scholar.

    3. Verifikasi (kritik sumber)

    Setelah penulis berhasil mengumpulkan beberapa sumber, kemudian penulis

    melakukan verifikasi terhadap sumber-sumber yang telah didapat tersebut dengan

    tujuan untuk mengetahui sumber tersebut bersifat objektif dan tidak. Penulis juga

    18Salah Wahab, Manajemen Kepariwisataan Terj. Frans Gromang, (Jakarta: Pradnya

    Paramita, 1996), h. 9.

  • 9

    mengklasifikasikannya dalam sumber primer, sekunder, dan sezaman. Tujuannya

    adalah untuk menemukan fakta yang valid sesuai dengan penelitian ini.

    4. Interpretasi

    Selanjutnya, , dari data yang sudah diverifikasi tersebut penulis melakukan

    interpretasi atau penafsiran tentang persisnya peristiwa yang terjadi. Ini dilakukan

    untuk mencari keterkaitan antara masing-masing sumber, juga untuk dijadikan

    sebagai argumen dan eksplanasi. Kemudian penulis membuat daftar pertanyaan,

    yang dengan menjawab pertanyaan tersebut akan menyajikan data-data yang

    penulis butuhkan untuk melakukan penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis

    menggunakan ilmu bantu sejarah dengan pendekatan sosiologis dan ekonomi.

    Menurut Dudung Abdurrahman, pendekatan sosiologis berfungsi

    untukmelihat aktor yang memimpin sebuah gerakan, latar belakang yang

    dipimpin, interpretasi terhadap situasi pada zamannya, pola-pola serta bentuk

    gerakan yang dijadikan bentuk utama, dan hal-hal yang terjadi setelah adanya

    gerakan sosial tertentu.19 Dan menurut Suhartono W. Pranoto, pendekatan

    ekonomi berfungsi untuk melihat pemasaran, nilai tambah, inflasi, makro, mikro,

    pembangunan, dan lain-lain.20

    Dua pendekatan tersebut penulis gunakan untuk melihat lebih dalam sektor

    pariwisata di Mesir masa pemerintahan presiden Husni Mubarak dan setelah

    terjadinya peristiwa Arab Spring serta kebijakan-kebijakan pemerintahan transisi

    dalam upaya pemulihan kembali sektor pariwisata Mesir.

    5. Historiografi (penulisan sejarah)

    Tahapan ini merupakan proses akhir dari penelitian, yakni tahapan

    penulisan hasil penelitian setelah data yang ada diinterpretasikan dengan mengacu

    pada fakta-fakta historis. Maka penulis mulai menyusun penulisan penelitian

    dengan judul “Turisme Mesir Pasca Arab Spring, 2011-2017”.

    19Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos wacana Ilmu, 1999),

    h. 11. 20

    Suhartono W. Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),

    h. 38.

  • 10

    I. Sistematika Penulisan

    Pada skripsi ini terdiri atas lima bab yang di dalamnya mencakup beberapa

    sub bab. Berikut sistematika penulisan yang dibahas dalam skripsi ini:

    Pada Bab I terdapat sembilan sub bab yang di dalamnya menjelaskan

    tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi

    penelitian, dan sistematika penelitian.

    Pada BAB II menjelaskan gambaran kondisi destinasi wisata di Mesir yang

    ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun asing. Destinasi wisata tersebut

    mencakup wisata sejarah, wisata religi, wisata kuliner, wisata edukasi, dan wisata

    alam.

    Pada BAB III menjelaskan awal mula eksistensi pariwisata di Mesir dan

    kebijakan pemerintah Husni Mubarak pada sektor pariwisata. Dalam bab ini juga

    menjelaskan peristiwa Arab Spring yang terjadi akibat ketidakpuasan masyarakat

    Mesir akan kepemerintahan Husni Mubarak. Selain itu juga dalam bab ini

    menjelaskan kondisi industri pariwisata Mesir sebelum dan sesudah terjadinya

    periwtiwa Arab Spring.

    Pada Pada BAB IV menjelaskan kebijakan pemerintah As-Sisi dengan

    segala upaya yang dilakukannya untuk membangkitkan kembali industri

    pariwisata Mesir yang lumpuh akibat peristiwa Arab Spring. Dalam bab ini juga

    menjelaskan dampak dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah

    As-Sisi tersebut.

    Pada BAB V Kesimpulan. Menjelaskan tentang kesimpulan peristiwa yang

    diuraikan pada bab-bab sebelumnya dengan penjabaran fakta yang didapat dari

    penelitian yang dilakukan. Dalam bab ini juga penulis menyampaikan sarannya

    yang dapat dilakukan pemerintah Mesir atau peneliti berikutnya untuk

    peningkatan mutu pariwisata Mesir.

  • 11

    BAB II

    OBJEK PARIWISATA MESIR

    Pada masa Mesir kuno perekonomian Mesir diatur secara ketat dari pusat.

    Dengan kata lain Fir‟aun sebagai raja yang memegang penuh kekuasaan di

    Mesir sekaligus pengendali atas sumber daya yang terdapat di dalamnya.21

    Sebelum Mesir modern tepatnya pada masa Al-Wulat, Mesir mengandalkan

    jizyah (pajak jiwa) dan kharaj (pajak tanah/bumi) sebagai sumber pemasukan

    perekonomian negaranya.Namun pada masa Mesir modern abad ke-19

    pendapatan negara dihasilkan dari lima sektor yakni perairan, industri, minyak,

    transportasi, dan pariwisata. Pada masa pemerintahan Muhammad Ali Pasha

    dikembangkan sistem irigasi dengan tujuan untuk menjadikan hasil panen lebih

    baik dari pada sebelumnya. Selain itu Ali Pasha juga melakukan ekspor kapas ke

    berbagai negara di Eropa.22

    Pada abad ke-20 tepatnya pada masa pemerintahan presiden Husni Mubarak

    perekonomian Mesir sangat bergantung pada sektor pariwisata. Oleh karenanya

    pemerintah Mesir terus mengembangkan sektor pariwisata yang ada di negara

    Mesir. Hal ini dibuktikan oleh peningkatan terhadap jumlah kunjungan

    wisatawan dan devisa yang signifikan. Pada masa pemerintahan Husni Mubarak

    tercatat tingkat pertumbuhan sektor pariwisata meningkat 9,2% setiap

    tahunnya.23

    Dalam perekonomian suatu negara, apabila sektor pariwisata dikembangkan

    secara berencana dan terpadu, maka akan melebihi sektor migas serta industri

    lainnya. Dengan demikian sektor pariwisata akan berfungsi sebagai katalisator24

    sekaligus mempercepat proses pembangunan itu sendiri. Sehubungan dengan hal

    tersebut, Oka A. Yoeti menyebutkan dalam bukunya mengenai peran pariwisata

    diantaranya: meningkatkan pendapatan devisa negara, memperluas dan

    21 Muhammad Syafii Antonio, Encyclopedia of Islamic Civilization, h. 10

    22 Sayyid Abdul Aziz Salim, Sejarah Bangsa Mesir Dari Masa Khulafaurrasyidin sampai

    Daulah Fathimiyah, terj. Masturi Irham, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015), h. 95. 23

    Mohamed Sakr, dkk, “Tourism in Egypt: An Unfinished Business”, The Egyptian Center

    for Economic Studies, Working Paper No. 147, May 2009, h.4. 24

    Seseorang atau Sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan

    kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa (Lihat: https://kbbi.web.id/katalisator).

  • 12

    mempercepat proses kesempatan berusaha, memperluas kesempatan kerja,

    mempercepat pemerataan pendapatan, meningkatkan penerimaan pajak negara

    retribusi daerah, meningkatkan pendapatan nasional, memperkuat posisi neraca

    pembayaran, mendorong pertumbuhan pembangunan wilayah yang memiliki

    potensi alam yang terbatas. Mesir sendiri termasuk negara yang potensi sumber

    daya alamnya tidak begitu bagus. Namun Mesir mempunyai kesempatan yang

    besar untuk memanfaatkan kekayaan non migasnya, terutama pariwisata.25

    Sektor pariwisata merupakan bagian terpenting dalam perekonomian Mesir

    setelah ekspor gas dan minyak, pendapatan para pekerja di luar negeri, serta lalu

    lintas Terusan Suez. Hal ini sangat menguntungkan bagi negara Mesir karena

    hampir 70% penghasilan negara didapat dari industri pariwisata yang setiap

    tahunnya menyumbang sekitar USD 6,7 miliar.26 Selain itu pariwisata juga

    mempengaruhi PDB karena secara langsung mewakili 5% dari PDB global, dan

    di beberapa negara berkembang dapat mencapai lebih dari 25% dari PDB.27

    Mesir merupakan sebuah negara dengan peradaban tinggi yang selalu ramai

    dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara di belahan dunia. Sebagian

    besar situs budaya yang terdapat di negara Mesir juga telah diakui oleh

    UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)

    sebagai situs budaya warisan dunia internasional, dan mendapatkan dana untuk

    perawatan situs- situs tersebut setiap tahunnya.28 Berikut beberapa destinasi

    wisata Mesir yang selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun asing:

    1. Wisata Sejarah

    a. Piramida

    Setiap mendengar kata Mesir pasti selalu identik dengan bangunan

    piramidanya yang sangat melegenda. Mesir mempunyai tiga piramida yang

    bernama Khufu (Cheops), Khafre (Rakhaef atau Chepren), dan Menkaure

    (Mycerinus). Piramida Khufu juga disebut dengan Piramida Giza karena

    25

    Oka A. Yoeti, Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi dan Implementasi,h. 1. 26

    Glenn E. Perry, The History of Egypt, (Westport: Greenwood Press, 2004), h. 11. 27

    UNWTO (World Tourism Organization) Tourism Highlights 2011 Edition. 28

    Muhammad Syafii Antonio, Encyclopedia of Islamic Civilization, h. 83.

  • 13

    bangunannya lebih besar dibandingkan dua piramida lainnya. Piramida Giza

    ini dibangun atas dasar perintah Raja Khufru, putra dari Sneferu dan Ratu

    Hetepheres I, yang telah mewarisi tahta sejak usia 20 tahun.

    Pembangunan Piramida Giza ini menghabiskan waktu yang cukup

    lama yaitu 20 tahun, namun sebagian lainnya berpendapat 80 tahun.

    Menurut sejumlah peneliti, bangunan Piramida Giza ini menggunakan

    bongkahan batu dengan berat 2,5 hingga 70 ton sebanyak 23 juta buah

    dengan luas 0,5 meter dan tinggi mencapai 148 meter. Kepala Arkeologi

    Mesir, Dr. Zahi Hawwas mengemukakan bahwa pembuat Piramida ini

    adalah para pekerja buruh yang berasal dari negara lain tempat asal bahan

    baku, seperti Lebanon. Ungkapannya ini diperkuat oleh para peneliti dan

    Arkeolog Mesir lainnya dengan bukti lubang-lubang kecil yang terdapat di

    sekitar bangunan Piramida. Lubang tersebut digunakan untuk mengubur

    mayat-mayat para pekerja buruh tersebut yang meninggal dunia sebelum

    piramida selesai dibangun. Pekerja piramida ini diperkirakan berjumlah

    10.000 orang. Hal ini diperkuat dengan peternakan di bagian utara dan

    selatan Mesir tempat mengirimkan sapi dan domba untuk mereka konsumsi

    setiap harinya.29

    Piramida merupakan sebuah bangunan yang berfungsi untuk

    menyimpan mumi para Fir‟aun dan para penguasa Mesir lainnya lengkap

    dengan segala pakaian dan perhiasan mahal yang dimilikinya. Hal

    inimenyebabkan piramida menjadi tempat sasaran bagi para penjarah dan

    pencuri. Oleh karenanya dalam bangunan piramida ini terdapat banyak

    perangkap untuk menjebak para pencuri. Selain itu juga struktur bangunan

    piramida dibuat seperti labirin yang membingungkan agar tidak mudah

    dimasuki, atau pencuri yang sudah masuk akan sulit membawa barang hasil

    29Syahruddin El-Fikri, “Piramida Peradaban Mesir Kuno”, dalam

    ftp.unpad.ac.id/koran/republika_2010-11-28_103.pdf diakses pada 20 November 2017 pukul 08:20 WIB.

    ftp://ftp.unpad.ac.id/koran/republika_2010-11-28_103.pdf

  • 14

    curiannya keluar. Konon di dalam piramida ini juga dipasang kutukan-

    kutukan untuk mempersulit orang asing memasuki area bangunan.30

    Piramida merupakan salah satu bangunan yang menjadi tujuh

    keajaiban dunia. Oleh karenanya piramida selalu ramai dipenuhi wisatawan

    dari berbagai negara. Untuk mengunjungi peninggalan Mesir kuno ini

    wisatawan harus membayar tiket sekitar 60 Egypt Pound Mesir atau setara

    dengan Rp. 90.000. Bagi wisatawan yang mengunujungi piramida ini

    disarankan untuk bersabar karena harus mendaki dahulu sekitar lima meter

    untuk sampai ke pintu masuk piramida.31

    b. Sphinx

    Selain Piramida, Sphinx juga merupakan salah satu bangunan kuno di

    Mesir yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Patung kuno warisan dunia

    ini diperkirakan dibangun pada masa kekuasaan Fir‟aun Khafra dengan

    tinggi bangunan mencapai 20 meter, panjang 57 meter, dan lebar 73,5

    meter. Dalam mitologi Mesir, Sphinx dianggap sebagai kepala Khafra ,

    salah satu penguasa Mesir kuno yang disegani pada saat itu. Sesuai dengan

    bentuknya manusia berkepala singa, sebagian masyarakat Mesir percaya

    bahwa sphinx melambangkan sosok keberanian bagai singa dan

    kelembutanjiwa bagai manusia. Selain itu, sphinx juga diyakini sebagai

    pelindung atau penjaga makam-makam para raja Mesir kuno.32

    Selain dikenal sebagai penjaga gerbang Mesir Pharoh, sphinx juga

    diyakini sebagai tolak bala dari segala malapetaka. Bahkan sebagian besar

    masyarakat Mesir menganggap sphinx sebagai putra Dewa Matahari Mesir

    (Ra), Dewa yang memancarkan keagungan, kekuatan, dan kebijakan.

    30 Hanny Wijaya, “Piramida: Peninggalan Karya Seni Dunia Dari Wilayah Barat Hingga

    Timur”, Jurnal Humaniora Vol. 2 No. 1 April 2011, h. 758. 31

    Arnie Simanjuntak, “ Wisata Piramida di Mesir”, dalam

    http://www.youtube.com/netmediatama diakses pada 06 Agustus 2018 pukul 14:20 WIB. 32

    Primus Dorimulu, “Piramida dan Sphinx Ikon Utama Pariwisata Mesir”, dalam

    https://id.beritasatu.com/home/piramida-dan-sphinx-ikon-utama-pariwisata-

    mesir/154568/ diakses pada 04 Desember 2017 pukul 09:20 WIB.

    http://www.youtube.com/netmediatamahttps://id.beritasatu.com/home/piramida-dan-sphinx-ikon-utama-pariwisata-mesir/154568/https://id.beritasatu.com/home/piramida-dan-sphinx-ikon-utama-pariwisata-mesir/154568/

  • 15

    Anggapan masyarakat Mesir ini sesuai dengan tujuan bangunan Mesir yang

    dilakukan raja untuk menunjukkan Mesir sebagai negeri yang kokoh.33

    c. Kuil Luxor dan Kuil Karnax

    Terlepas dari Piramida dan Sphix, Mesir juga memiliki bangunan

    bernilai sejarah tinggi yaitu Kuil Luxor dan Kuil Karnax. Luxor merupakan

    pusat peninggalan cagar alam di Mesir. Kota yang aslinya bernama Tiba ini

    didirikan oleh Dinasti IV pada 2575 SM. Dan kemudian menjadi ibu kota

    Mesir pada masa Dinasti XI hingga jatuhnya kekuasaan Firaun pada Dinasti

    XXXI oleh Persia tahun 332 SM. Luxor berada di Mesir bagian atas.

    Jaraknya dari kota Kairo sekitar 670 kilometer. Ketika anda mulai

    memasuki kawasan Luxor anda akan dibuat kagum dengan bangunan pintu

    gerbang yang kokoh dan tinggi. Anda akan disuguhkan oleh tiang-tiang batu

    raksasa yang berjajar rapi hingga puluhan baris. Kuil Luxor ini dibangun

    untuk tempat ibadah Raja Amon Ra dan istrinya, Ratu Mut.34

    Tidak jauh dari lokasi Kuil Luxor berdiri megah Kuil Karnax yang

    dibangun pada masa Dinasti XVIII dan dilanjutkan pengembangannya oleh

    Dinasi XIX. Jarak antara Kuil Luxor dan Kuil Karnax sekitar 3 km dan

    dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Yang menarik dari sepanjang jalan

    penghubung dua kawasan kuil ini terdapat barisan patung singa berkepala

    domba sehingga jalanan ini dinamakan jalan domba. Kawasan Kuil

    Karnaxmemiliki luas sekitar 31 hektar. Bahkan, untuk megelilingi kawasan

    kuil ini dibutuhkan waktu yang cukup lama karena Karnax memiliki tiang-

    tiang batu raksasa sebanyak 122 dan masing-masing tiang batu tersebut

    tingginya mencapai 21 meter. Bukan hanya itu saja, pada setiap tiang batu

    yang terdapat di Karnax diukir dengan huruf hieroglif dan berisi banyak

    pesan.35

    33

    Muhlashon Jalaluddin,Shocking Egypt Sisi Lain Mesir yang Mengejutkan, (Yogyakarta:

    PT Bentang Pustaka, 2012), h. 96-97. 34

    Muhlashon Jalaluddin,Shocking Egypt Sisi Lain Mesir yang Mengejutkan, h. 91-92. 35

    Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir yang Mengejutkan, h. 92.

  • 16

    2. Wisata Religi

    a. Makam Imam Syaafii

    Salah satu motivasi wisatawan yang mengunjungi Mesir adalah untuk

    berziarah. Bagi wisatawan muslim, makam Imam Syaafii adalah salah satu

    destinasi wisata Mesir yang wajib dikunjungi. Imam Syaafii adalah satu

    imam mazhab yang fatwa-fatwanya dipakai oleh mayoritas umat muslim di

    Asia Tenggara dalam kehidupan sehari-hari. Makam beliau terletak di Mesir

    tepatnya di kota Khumaisarah, sekitar delapan ratus kilometer dari kota

    Kairo. Maka tidak heran lagi jika makam ini selalu ramai dikunjungi oleh

    para wisatawan asal Asia Tenggara. Bahkan, bahkan banyak dari muslim di

    Asia Tenggara sengaja mengambil paket umrah plus tour ke Mesir agar

    dapat berkunjung dan mengunjungi makam seorang imam yang mazhabnya

    dipakai dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.

    Makam ini terletak berdampingan dengan Masjid Imam Syafi‟i yang

    dibangun pada 1211 M, masa Sultan Malik Kamel, Dinasti Ayyubiyah.

    Ketika mengunjungi makam ini biasanya tour guide menyarankan para

    pengunjung menyiapkan bekal untuk dibagikan kepada orang-orang yang

    ada di masjid dan sekitarnya. Karena melihat animo pengunjung yang terus

    berdatangan ke makam ini, Pemerintah bersama-sama dengan Kementrian

    Kebudayaan dan Kementrian Wakaf rutin melakukan perawatan padamasjid

    dan makam Imam Syafi‟i.36 Bangunan makamnya dipagari dengan

    dinding/pagar kayu berukir hadiah dari kaum muslimin India.37

    b. Gunung Sinai

    Tidak berbeda dengan wisatawan muslim, beberapa wisatawan non

    muslim yang datang ke Mesir pun seringkali mengunjungi destinasi wisata

    religi di Mesir seperti gunung Sinai. Sinai sendiri diambil dari nama Tuhan

    masyarakat Mesir kuno, yaitu “Sin” yang berarti “Tuhan Bulan”. Sinai juga

    mempunyai banyak julukan salah satunya yaitu “Bridge to Asia”, karena

    36 Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir yang Mengejutkan, h. 105-109.

    37 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 36.

  • 17

    letaknya merupakan persimpangan antara Asia dan Afrika. Dalam al-

    Qur‟an, Sinai disebutkan dengan nama Thur Saina atau Thur Sinin. Sinai

    memiliki tiga bagian, yaitu dataran rendah dan perbukitan, dataran tinggi

    dan gunung- gunung, dan puncak- puncak yang menjulang dan cadas.

    Bagian yang selalu ramai dikunjungi wisatawan adalah Biara Saint

    Chaterine38 dan Jabal Musa yang diyakini sebagai tempat Nabi Musa

    menerima wahyu kenabian.39

    Selain indah, Sinai juga memiliki kekayaan tambang yang cukup

    besar, sehingga selalu menjadi rebutan para penguasa di kawasan tersebut.

    Perebutan tersebut pernah dilakukan oleh Mesir dan Israel pada tahun 1973

    yang kemudian dapat direbut kembali oleh Mesir. Hal ini menjadi prestasi

    yang selalu dibanggakan oleh masyarakat Mesir. Peringatan hari bersejarah

    tersebut dinamakan “Youm Koppur”40 atau “Yaum Asyir min

    Ramadan”karena bertepatan pula dengan hari kesepuluh bulan Ramadan.

    Keistimewaan lain dari gunung Sinai adalah memiliki nilai sejarah yang

    agung karena di tempat ini pernah berlangsung beberapa peristiwa religius,

    mulai dari persinggahan nabi Ibrahim dalam perjalanannya menuju Syam,

    eskodus41 nabi Musa bersama kaumnya ketika lari dari kerajaan Raja

    Fira‟un, hingga penaklukkan Mesir yang dipimpin oleh Sahabat Amru bin

    38 Nama St. Catherine diambil dari seorang biarawati Catherine yang cantik dan dikejar-

    kejar oleh Penguasa Romawi saat itu, hingga ia melarikan diri dan menghilang. Setelah beberapa

    hari menghilang barulah mayatnya ditemukan di atas suatu bukit setelah penduduk setempat

    melihat burung-burung berputar di atas perbukitan tersebut. (Lihat: buku Selayang Pandang Mesir

    terbitan Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, h. 47). 39

    Jauhar Ridloni Marzuq, Kota Sejuta Kisah Catatan Tentang Kairo, dan Al-Azhar,

    (Jakarta: PT Elex Media Komputindo), 2015, h. 172- 173. 40

    Perang ini bertujuan untuk merebut kembali tanah yang diduduki Israel sejak 1967.

    Negara-negara Arab yang terlibat dalam perang ini antara lain Mesir, Libya, Suriah, Yordania, dan

    Irak. Negara-negara Arab tersebut melakukan serangan dengan baik dan menerobos gerbang

    pertahanan Israel, sehingga kemenangan berpihak pada negara Arab. (Lihat: Encyclopedia

    Britannica, “Youm Koppur War Middle East 1973” dalam

    https://www.britanica.com/event/Youm-Koppur-War) diakses pada 07 Agustus 2018 pukul 13:10

    WIB. 41

    Perbuatan meninggalkan tempat (kampung halaman, kota, negeri) oleh penduduk secara

    besar-besaran. Lihat: Departemen pendidikan Dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

    (Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan Keempat), 1990, h. 357.

    https://www.britanica.com/event/Youm-Koppur-War

  • 18

    Ash. Karena beragam kelebihan tersebutlah yang menjadikan Sinai selalu

    menarik untuk dikunjungi terutama oleh para agamawan.42

    Para wisatawan yang mengunjungi Gunung Sinai akan diajak

    berjelajah dengan bantuan suku asli di sana. Salah satu suku tradisional

    yang mendiami wilayah ini adalah suku jabaleya sejak abad ke-6. Ada

    beberapa adat berpetualang yang harus diikuti, yaitu selama berpetualang

    para wisatawan akan diajak napak tilas mengikuti jejak nabi Musa ketika

    menerima wahyu dari Tuhan. Para wisatawan akan diajak ke puncak Saint

    Catherine yang menyimpan sejuta keindahan alam. Selama perjalanan akan

    ditemukan beberapa sisa lahan lokal yang dimanfaatkan warga untuk

    berkebun. Pada saat musim hujan akan ditemukan beberapa sumber mata air

    di wilayah ini termasuk tempat penyimpanan makanan di bawah batu besar.

    Namun letak gunung Sinai yang berbatasan langsung dengan Israel dan

    Palestina menyebabkan kebanyakan wisatawan khawatir untuk berkunjung

    karena di sana pernah terjadi penculikan wisatawan yang dilakukan oleh

    pasukan bersenjata Israel.43

    3. Wisata Kuliner

    Masakan Mesir terkenal dengan masakan yang lezat dan sehat serta unik

    karena resepnya yang menggabungkan antara masakan terbaik di Afrika, Timur

    Tengah, dan Mediterania. Masakan Mesir kaya akan rempah-rempah, maka tak

    heran jika dapat disukai oleh banyak wisatawan yang berkunjung ke Mesir.44

    1. Roti Aisy; merupakan makanan pokok negara Mesir yang berbahan

    dasar gandum. Makanan ini bisa didapat di pasar dan di restoran.45

    42 Jauhar Ridloni Marzuq, Kota Sejuta Kisah Catatan Tentang Kairo, dan Al-Azhar, h. 174-

    175. 43

    Berita Satu, “Wisata Gurun Sinai”, dalam http://beritasatu.com diakses pada 06 Agustus 2018 pukul 14:10 WIB.

    44Editor, “Egypt Food And Drink”, dalam

    https://worldtravelguide.net/guides/africa/egypt/food-and-drink/ diakses pada pada 07 Agustus

    2018 pukul 10:25 WIB. 45

    Aisy biasa disantap dengan tambahan manisan atau daging. Selain sebagai makanan pokok masyarakat Mesir, aisy ini juga sangat dihormati di sana. Mengingat begitu tingginya nilai

    roti gandum aisy ini bagi kehidupan mereka, maka jika aisy tidak habis dimakan, aisy harus tetap

    diletakkan di tempat yang terhormat. Di mana pun itu, tetapi tidak dibuang ke tempat sampah.

    http://beritasatu.com/https://worldtravelguide.net/guides/africa/egypt/food-and-drink/

  • 19

    2. Fatta; makanan yang mudah ditemukan di berbagai restoran ini

    menjadi salah satu menu favorit para wisatawan Mesir karena rasanya

    yang lezat46

    3. Ruz Billaban; adalah salah satu makanan tradisional Mesir yang

    mudah ditemukan di pasar dan di restoran.47

    4. Molokhiyya; makanan tradisional Mesir yang berupa sup ini bisa anda

    dapatkan dengan mudah di berbagai restoran yang menyediakan

    makanan khas Mesir, terutama di sepanjang pantai Alexandria, Laut

    Merah, dan Pantai Sharm El-Sheikh. Bahkan sebagian besar

    masyarakat Mesir membuatnya sendiri untuk santapan sehari-hari di

    rumah.48

    5. Mahsyi; makanan ini berbahan dasar daging dan dapat dengan mudah

    ditemukan di restoran ataupun kedai makanan kecil.49

    6. Hamam Masywi; merupakan makanan favorit orang Mesir yang

    banyak disukai pula oleh wisatawan karena rasanya yang lezat.

    Makanan ini bisa didapat di restoran.50

    Bentuk penghormatan masyarakat Mesir terhadap aisy juga dapat dilihat dari ritual pembuatannya

    yang berbeda dengan roti-roti biasa pada umumnya. Di pabrik pembuatannya, proses aisy dari

    adonan hingga pencetakan menjadi bentuk lempengan-lempengan bulat dilakukan oleh seorang

    ahli khusus dengan menggunakan jubah putih. Dan sebelum melakukan proses pembuatannya,

    seorang ahli tersebut melakukan salat dua rakaat dan berdo‟a terlebih dahulu. Lihat: Muhlashon

    Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir Yang Mengejutkan, h. 49-50. 46

    Makanan ini terbuat dari dari nasi yang dimasak dengan tomat kemudian ditambahkan

    dengan pasta yang bentuknya mirip bihun. Untuk melengkapi kelezatan fatta biasanya masyarakat

    Mesir menambahkannya dengan daging (Fatta bil Lahma) atau kikil (Fatta bil Kawareh) Makanan

    ini merupakan hidangan utama yang disajikan di rumah-rumah pada saat perayaan Idul Adha dan

    hari besar lainnya, bahkan pada 40 hari pertama setelah kematian seseorang. Lihat: Egyptian

    Tourism Authority, “Egyptian Cuisine”, dalam http://www.egypt.travel/egyptian-cuisine/ diakses

    pada 07 Agustus 2018 pukul 11:45 WIB. 47

    Makanan ini berbahan dasar beras dan susu. Tekstur makanan ini mirip dengan bubur

    sum-sum yang ada di Indonesia namun Ruz Billaban sedikit lebih padat seperti puding. Lihat:

    Editor QatarDr, “5 Makanan Tradisional Khas Mesir”, dalam https://www.qatardr.net/5-makanan-

    tradisional-khas-mesir/ diakses pada 06 Agustus 2018 pukul 11:10 WIB. 48

    Molokhiyya terbuat dari sayuran hijau yang dicincang dan dimasak dengan kuah kaldu

    ayam serta diberi bumbu rempah-rempah yang banyak. Biasanya sup ini diberi tambahan daging

    sapi atau sea food. Lihat: Editor, “Food, Drink, and the Culinary Arts of Egypt” dalam

    https://www.touregypt.net/food.html diakses pada 20 Juni 2019 pukul 10:15 WIB. 49

    Mahsyi merupakan daging cincang yang dibungkus dengan daun anggur kemudian

    dikukus. Makanan ini banyak disukai wisatawan karena rasanya yang lezat dan mirip dengan

    makanan siomay. Lihat: Egyptian Tourism Authority, “Egyptian Cuisine”, dalam

    http://www.egypt.travel/egyptian-cuisine/ diakses pada 07 Agustus 2018 pukul 11:45 WIB.

    http://www.egypt.travel/egyptian-cuisine/https://www.qatardr.net/5-makanan-tradisional-khas-mesir/https://www.qatardr.net/5-makanan-tradisional-khas-mesir/https://www.touregypt.net/food.htmlhttp://www.egypt.travel/egyptian-cuisine/

  • 20

    7. Kufta; salah satu makanan berbahan dasar daging domba yang

    digemari masyarakat Mesir.51

    8. Minuman Ahwa; Kopi Turki yang sangat populer di kawasan Timur

    Tengah dan jika berkunjung ke Mesir, kopi ini akan dengan mudah

    anda dapatkan di restoran, kafe, hingga ruko kecil yang ada di pinggir

    jalan.52

    9. Aswanili; bir hitam hasil produksi dari daerah Aswan53

    Jika anda berkunjung ke Mesir jangan khawatir akan kesulitan

    menemukan makanan enak. Di kota-kota besar Mesir anda dapat menemukan

    makanan cepat saji gaya Barat seperti McDonald‟s, Pizza, Kentucky Fried

    Chicken, Sandwich, dan lainnya. Makanan tersebut dapat ditemukan di

    restoran ataupun di ruko-ruko yang berada di sepanjang jalan. Bahkan, di kota

    Kairo dan Alexandria terdapat restoran yang menyediakan berbagai masakan

    dunia seperti masakan Italia, Perancis, Meksiko, India, China, Amerika,

    Jepang, dan lainnya. Namun, biasanya restoran-restoran tersebut relatif

    sedikit mahal dibandingkan restoran yang menyediakan makanan khas

    Mesir.54

    Di Mesir sendiri restoran tradisonal yang sangat terkenal dan banyak

    digemari wisatawan lokal maupun asing adalah Felfela. Restoran ini terletak

    50 Adalah makanan yang berbahan dasar burung merpati. Dimasak dengan cara dibakar

    dengan berbagai rempah olahan khas Mesir. Haman Masywi merupakan makanan utama yang

    biasanya disantap dengan nasi. (Lihat: Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir

    Yang Mengejutkan, h. 62-63). 51

    Kufta ini mirip dengan bakso yang ada di Indonesia, hanya saja kufta dipanggang dan

    tidak berkuah. Lihat: Editor, “Egypt Food And Drink”, dalam

    https://worltravelguide.net/guides/africa/egypt/food-and-drink/ diakses pada pada 07 Agustus 2018

    pukul 10:25 WIB. 52

    Kopi ini biasanya diminum sembari santai dan menghisap shisa, diskusi, dan

    mendengarkan musik. Ahwa terdapat empat macam yaitu ahwa sada berwarna hitam dan tanpa

    gula, ahwa ariha ditambahkan sedikit gula, ahwa mazboot cukup manis, dan ahwa ziyada sangat

    manis. Lihat: Editor, “Food, Drink, and the Culinary Arts of Egypt” dalam

    https://www.touregypt.net/food.html diakses pada 20 Juni 2019 pukul 10:15 WIB. 53

    Bir ini dapat dijual di bar, restoran tertentu, dan beberapa toko kelontong. Selain bir

    buatan Aswan Mesir juga menjual beberap bir yang diimpor dari negara luar. Kisaran hara bis

    yang dijual di negara Mesir antara EGP 4-5. Lihat: Editor, “Food, Drink, and the Culinary Arts of

    Egypt” dalam https://www.touregypt.net/food.html diakses pada 20 Juni 2019 pukul 10:15 WIB. 54

    Editor, “Food, Drink, and the Culinary Arts of Egypt” dalam

    https://www.touregypt.net/food.html diakses pada 20 Juni 2019 pukul 10:15 WIB.

    https://worltravelguide.net/guides/africa/egypt/food-and-drink/https://www.touregypt.net/food.htmlhttps://www.touregypt.net/food.htmlhttps://www.touregypt.net/food.html

  • 21

    di jantung kota down town Kairo, antaraTahrir Square dengan Talaat Harb

    Square. Restoran ini bernuansa tradisional dengan segala interior yang terbuat

    dari kayu, tembok tidak dicat dengan warna yang mencolok, pintu gerbang

    berhiaskan berbagai sayuran dan rempah-rempah, dan pertama kali masuk

    pengunjung akan disambut dengan patung orang bersila yang tengah

    menghisap shisha. Restoran yang berkapasitas 150 orang ini selalu penuh

    dengan wisatawan asing ketika jam makan siang. Bagi anda penggemar

    makanan khas Mesir dapat mengunjungi restoran Felfela di berbagai cabang

    yang tersebar di Sharm El-Sheikh, Laut Merah, Gunung Sinai, dan di Ahram

    Street, dekat kawasan wisata Piramida.55

    4. Wisata Edukasi

    a. Al-Azhar Kairo

    Tak lengkap rasanya jika datang ke Mesir namun tidak mengunjungi

    simbol keagamaan tertinggi yaitu Al-Azhar yang terletak di kota Kairo. Al-

    Azhar merupakan institusi pendidikan yang meliputi Madrasah Ibtidaiyah,

    Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Universitas, hingga lembaga riset

    yang bernama “Majma Al-Buhuts Al-Islamiyyah”. Bahkan di luar garis

    struktural itu, Al-Azhar juga memiliki lembaga-lembaga kursus bahasa,

    lembaga tahfidz Al-Qur‟an, lembaga pengembangan dana wakaf, dan

    lembaga pembibitan kader dakwah.56

    Al-Azhar dulunya merupakan sebuah masjid yang dibangun oleh

    Jauhar Ash-Shiqili pada tanggal 2 April 970 M- 24 Juli 972 M. Pada awal

    pembangunannya Al-Azhar hanya memiliki ruangan untuk salat dengan

    panjang 85 meter dan lebar 24,5 meter dengan beralaskan lantai marmer.

    Akan tetapi seiring perkembangannya dan pergantian Khalifah di Mesir,

    masjid ini terus mengalami perbaikan hingga memiliki pendopo, mihrab

    berkubah, dan teras. Selain itu juga masjid ini dihiasi banyak ornamen yang

    mengadopsi seni bangunan Timur di wilayah Al-Jazirah pada masa

    55 Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir Yang Mengejutkan, h. 58-60.

    56 Jauhar Ridloni Marzuq, Kota Sejuta Kisah Catatan Tentang Kairo, dan Al-Azhar, h. 73.

  • 22

    Asyiria.Adapun dari segi fungsinya yakni bermula sebagai tempat salat

    wajib lima waktu dan salat jum‟at, kemudian berkembang sebagai tempat

    tinggal sekelompok pelajar yang tertarik menyambut seruan dakwah Syiah

    Ismailiyah yang disebarkan oleh orang-orang Dinasti Fathimiyah. Pada

    masa Khalifah Al-Aziz Billah masjid ini diubah menjadi sebuah Universitas

    yang mempelajari beberapa macam disiplin ilmu.57

    Karena letaknya yang sangat strategis di jantung kota Kairo, Al-Azhar

    selalu menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung dan tempat untuk

    memulai wisata eksplorasi Mesir. Selain itu juga kemasyhuran Universitas

    Al-Azhar Kairo sebagai Universitas tertua di dunia dan kiblat pendidikan

    Islam di dunia menjadikannya primadona yang sampai saat ini banyak

    diminati oleh mahasiswa dari berbagai negara. Tak heran jika setiap

    tahunnya pemerintah Mesir menyediakan beasiswa bagi para mahasiswa

    yang ingin melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar Kairo.58

    Ada dua hal yang menyebabkan Al-Azhar menjadi pusat keilmuan

    utama dari dahulu hingga sekarang. Pertama, ekspansi yang dilakukan oleh

    pasukan Tatar terhadap Baghdad, ibu kota Abbasiyah. Akibat dari ekspansi

    ini adalah pindahnya pusat kekhalifahan ke Mesir dan banyak ulama muslim

    Timur Tengah yang hijrah ke Mesir karena Mesir berhasil mengalahkan

    pasukan Tatar dalam peperangan „Ain Jalut yang dipimpin oleh Raja Mesir,

    Sultan Saifuddin al-Muzaffar Qutz. Kedua, Penindasan yang dilakukan oleh

    orang-orang Eropa terhadap Muslim di Andalusia menyebabkan banyaknya

    ulama di Barat yang hijrah ke Kairo.59

    b. Perpustakaan Alexandria

    Perpustakaan Alexandria dibangun di pinggir pantai Laut Tengah dan

    terdiri atas tujuh tingkat, yang mana empat tingkat di antaranya berada di

    57As-Sayyid Abdul Aziz Salim, “Sejarah Bangsa-bangsa Mesir Dari Masa

    Khulafaurrasyidin sampai Daulah Fathimiyah” , h.187-189. 58

    Egyptian Tourism Authority, “Al-Azhar Mosque”,

    dalamhttp://www.egypt.travel/en/attractions/al-azhar-mosque diakses pada 22 November 2017 pukul 09:35 WIB.

    59 Muhammad Syafii Antonio, Encyclopedia of Islamic Civilization, h. 161.

    http://www.egypt.travel/en/attractions/al-azhar-mosque

  • 23

    bawah permukaan air laut. Perpustakaan ini dibangun oleh Ptolemaus II

    pada awal abad ke-3 SM dengan koleksi buku sebanyak 700.000 jilid di

    dalamnya. Namun, pada abad ke-5 SM perpustakaan yang menyimpan

    berbagai macam koleksi ilmu pengetahuan itu terbakar ketika kota

    Alexandria dikepung oleh tentara Pioios yang ingin menyerang kerajaan

    Ptolemaus.60

    Pada tahun 1995 perpustakaan Alexandria dibangun kembali dengan

    proyek besar UNESCO dan didanai oleh banyak negara. Bangunan baru

    perpustakaan Alexandria dirancang oleh seorang arsitek asal Norwegia dan

    dibangun dengan menggunakan marmer, kayu, dan bahan berkualitas tinggi

    lainnya hingga menghabiskan dana sebesar USD 220 juta. Tepat pada

    tanggal 22 Oktober 2002 perpustakaan Alexandria diresmikan dengan nama

    Bibliotek Alexandria dan dibuka untuk umum. Perpustakaan ini dapat

    menyimpan berbagai koleksi dalam jumlah yang banyak hingga 8.000.000

    buku yang mana koleksi utamanya dititik beratkan pada peradaban

    Mediterania. Selain memiliki kapasitas buku yang besar, perpustakaan ini

    juga dilengkapi dengan sistem komputer yang modern dan mutakhir

    agar pengunjung dapat mengakses koleksi perpustakaan lain.61

    Perpustakaan ini selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung dari

    berbagai kalangan seperti mahasiswa, dosen, peneliti, bahkan oleh para

    wisatawan lokal dan asing yang hanya sekedar ingin melihat kemegahan

    arsitektur perpustakaan. Maka tak heran jika anda berkunjung ke

    perpustakaan ini dan banyak pengunjung yang tidak minat untuk membaca

    buku yang tersusun rapi di rak-rak perpustakaan. Perpustakaan ini dibuka

    setiap hari dengan harga tiket masuk untuk warga asing sebesar EGP 10

    atau sekitar USD 2. Para pengunjung biasanya dipandu oleh guide yang

    disediakan oleh manajemen perpustakaan. Pengunjung juga diperbolehkan

    60

    Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir Yang Mengejutkan, h. 86. 61

    Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, 2014,h. 24.

  • 24

    melihat koleksi manuskrip atau koleksi penting lainnya dengan catatan

    menambah biaya sebesar EGP 20.62

    c. Museum Mesir

    Perjalanan wisata Mesir tidak dikatakan lengkap jika tanpa kunjungan

    ke Museum Mesir yang terletak di tengah kota Kairo. Museum ini memiliki

    lebih dari 120.000 artefak yang menggambarkan negara Mesir kuno yang

    sangat menakjubkan. Museum ini dibuka setiap hari senin-kamis pukul

    09:00-19:00 dan hari jum‟at pukul 09:00-11:00 dengan harga tiket sebesar

    EGP 60 untuk umum dan EGP 30 untuk pelajar.63

    Museum ini menyimpan ribuan peninggalan sejarah Mesir, dari

    prasasti Mesir kuno sampai perhiasan dan singgasana emas raja-raja

    Fir‟aun. Dari banyaknya koleksi museum yang terpenting adalah beberapa

    mummi raja Fir‟aun dan orang-orang penting lainnya serta patung kepala

    emas Tutankhamun yang diletakkan dalam ruangan khusus dalam kondisi

    utuh.Di museum ini juga sering kali ditampilkan pertunjukan-pertunjukan

    yang menggambarkan kehidupan di zaman Fir‟aun. Pertunjukan tersebut

    biasanya dikisahkan melalui permainan sinar dan suara dengan berbagai

    bahasa sesuai jadwal pertunjukan.64

    5. Wisata Alam

    a. Sungai Nil

    Jika mendengar kata Mesir maka tak asing lagi dengan sebuah sungai

    yang bernama Nil. Selain memiliki pesona yang indah dipandang mata,

    sungai nil merupakan sungai terpanjang di dunia dengan panjang mencapai

    62 Muhlashon Jalaluddin, Shocking Egypt Sisi Lain Mesir Yang Mengejutkan, h. 89.

    63Egyptian Tourism Authority, “Egyptian Museum”, dalam

    http://www.egypt.travel/en/attractions/the-egyptian-museum diakses pada 22 November 2017 pukul 10:25 WIB.

    64 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 30-31.

    http://www.egypt.travel/en/attractions/the-egyptian-museum

  • 25

    6.650 kilometer yang mengalir ke utara dari daerah hulu Burundi sampai

    Laut Tengah.

    Sungai Nil ini merupakan salah satu destinasi wisata di Mesir yang

    banyak dikunjungi orang karena dipercayai memiliki nilai kesakralan oleh

    sebagian masyarakat di sana. Keindahan sngai ini akan sangat terasa ketika

    malam hari tiba. Biasanya para pengunjung menyusurinya dengan berjalan-

    jalan di sepanjang jembatan Qasr Al Nile yang sisi kanan- kirinya dihiasi

    dengan dua patung singa yang sangat besar. Dengan suguhan pemandangan

    yang sangat menawan dan udara yang sejuk serta dilengkapi dengan taman

    yang indah para pengunjung bisa sejenak melupakan kebisingan dan

    penatnya kehidupan kota.65

    b. Oase Fayoum

    Secara geografis permukaan Mesir memang hampir sebagian besar

    tertutup oleh gurun pasir. Gurun pasir tersebut menjadi dua bagian akibat

    dari aliran sungai Nil yang mengalir hingga membelah permukaan Mesir. Di

    Mesir terdapat Gurun Barat yang merupakan bagian dari Gurun Sahara dan

    Gurun Timur yang terletak di sepanjang aliran Laut Merah dan mengalir

    menuju Laut Tengah. Di kedua bagian gurun tersebut terdapat oase-oase

    yang menjadi pilihan para wisatawan untuk berwisata menyatu dengan

    alam. Di bagian Gurun Barat terdapat beberapa oase yang sering dikunjungi

    wisatawan, yaitu oase Al- Kharga, oase Dakhla, oase Farafra, oase

    Bahariya, dan oase Siwa. Sedangkan di kawasan Gurun Timur hanya

    terdapat satu oase yang letaknya dekat dengan pusat kota yaitu oase Al-

    Fayoum.66

    Oase Fayoum terletak 85 km di selatan Memphis (kota Kairo modern).

    Oase ini merupakan solusi bagi para wisatawan yang merasa penat dengan

    kebisingan kota Mesir karena menyuguhkan udara yang segar. Wilayah

    sekitar oase Fayoum terkenal dengan penghasil buah buahan, sayur-sayuran,

    65 Muhammad Syafii Antonio, Encyclopedia of Islamic Civilization, h. 11. 66

    Joshua J. Mark, “Fayum”, dalam https://www.ancient.eu/Fayum/ diakses pada 09

    Agustus 2018 pukul 09:40 WIB.

    https://www.ancient.eu/Fayum/

  • 26

    dan ternak ayam terbaik di Mesir.67 Oase Fayoum awalnya merupakan

    sebuah cekungan yang tak bernyawa dan kemudian menjadi subur oleh

    pendangkalan alami sungai Nil yang mengalihkan cabang air tawar yang

    signifikan ke arahnya. Aliran air membawa tanah subur di dasar sungai Nil

    yang bermukim di dalam dan di sekitar danau yang baru terbentuk dan

    tumbuh di sepanjang tepiannya. Kehidupan air dan tumbuhan di oase ini

    kemudian menarik tumbuhnya populasi hewan di dalamnya. Dan pada saat

    ini wilayah Faiyum dikenal sebagai “Tanah Danau atau Tanah Danau

    Selatan”.68

    c. Pantai Sharm El-Sheikh

    Selain sungai Nil, Mesir juga memiliki pantai yang sangat populer

    yaitu Sharm El-Sheikh yang terletak di Teluk Aqaba, di tempat ini banyak

    hotel dan resor yang mewah.69 Proyek resor Sharm El-Sheikh dibangun

    olehCitystars Properties dan Crystal Lagoons yang selesai pada tahun 2012

    dan menghabiskan dana sebesar USD 5,5 Miliar dengan ukuran total proyek

    mencapai 750 hektar.70 Pantai Sharm El- Sheikh menjadi terkenal karena

    pasir pantainya yang berwarna keemasan, airnya yang berwarna biru jernih,

    dan terumbu karangnya yang sangat indah menjadi rumah bagi beberapa

    kehidupan laut yang langka.71 Pantai ini memiliki 250 macam terumbu

    karang dan lebih dari 1000 spesies ikan. Dalam kompleks wisata ini

    memiliki 30.000 unit rumah, hotel, lapangan golf, marina, museum, dan

    pusat komersial.72

    67 Editor Egypt Tour, “ Fayoum Oasis, Sahara- Embark On A Journey Through Time”,

    dalam https://www.egypttoursplus.com/fayoum-oasis/ diakses pada 09 Agustus 2018 pukul 10:10

    WIB. 68

    Joshua J. Mark, “Fayum”, dalam https://www.ancient.eu/Fayum/ diakses pada 09 Agustus 2018 pukul 09:40 WIB.

    69 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 46.

    70 Sharm-El-Sheikh-Construction-Review-Online-05-11-13. pdf diakses pada 11 Desember

    2017 pukul 11:20 WIB. 71

    SharmElSheikh_EN_RCI.pdf. diakses pada 11 Desember 2017 pukul 10:20 WIB. 72

    De Construction Review Online, “Sharm El-Sheikh Development”, dalam

    https://www.crystal-lagoons/Sharm-El-Sheikh-Construction/ diakses pada 11 Desember 2017 pukul 11:20 WIB..

    https://www.egypttoursplus.com/fayoum-oasis/https://www.ancient.eu/Fayum/https://www.crystal-lagoons/Sharm-El-Sheikh-Construction/

  • 27

    Pantai ini juga sangat digemari oleh para wisatawan asing asal Eropa

    karena iklimnya yang sangat bersahabat untuk berjemur. Pada musim dingin

    iklim di pantai ini berkisar 20° C sampai 25° C dan pada musim panas

    suhunya naik sedikit mencapai 30°C sampai 35°C. Di pantai ini para

    wisatawan bisa menikmati spa, menikmati berbagai macam olahraga

    ekstrem seperti snorkeling, menyelam, dan terjun payung. Bukan hanya itu,

    pada saat malam hari pantai ini akan diramaikan oleh klub malam lengkap

    dengan para penari.73 Di Sharm El-Sheikh, kita dapat melihat Gunung Sinai

    dan Namaa Bay. Lapangan golf dengan fasilitas yang lengkap juga tersedia

    di sini. Maka dari itu tidak heran jika pantai Sharm El-Sheikh menjadi salah

    satu tujuan liburan terbaik di dunia.74

    Jika berkunjung ke Mesir anda tidak perlu khawatir akan kesulitan

    mencari tempat perbelanjaan yang menjual bahan sehari-hari. Di Mesir

    banyak berdiri Mall-mall besar dan lengkap. Di Kairo sendiri dapat

    dijumpai banyak mall seperti Sky City, Arcadia Mall, Genena Mall,

    SeragMall, Akkad Mall, Horreyya Mall, Ma‟adi Mall, dan lainnya. Mall

    terbesar di Mesir adalah City Star yang terletak di Nasr City.75

    Selain pusat perbelanjaan mall, Mesir memiliki Pasar Khan El Khalili

    yang terkenal dengan pusatnya belanja oleh- oleh di Mesir yang terletak di

    pusat kota Kairo dengan akses transportasi yang mudah. Banyak angkutan

    umum, bus kecil, taksi melintasi kawasan ini sehingga pasar ini tidak pernah

    mengalami sepi pengunjung. Selain sebagai pusat kegiatan ekonomi,

    awalnya pasar ini merupakan sebuah penginapan bagi para pedagang dari

    berbagai mancanegara. Pasar ini didirikan oleh Emir Djaharks El-Khalili

    yang merupakan seorang pejabat kerajaan Dinasti Mamalik pada tahun

    1382. Struktur bangunan pasar ini sekilas menyerupai bangunan di kawasan

    Pasar Baru Jakarta Pusat dengan suasana toko yang saling berhadap-

    73 Egyptian Tourism Authority, “Sharm El-Sheikh”, dalam

    http://www.egypt.travel/en/regions/red-sea/sharm-el-sheikh diakses pada 04 Desember 2017 pukul 09:10 WIB.

    74 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 46.

    75 Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 49.

    http://www.egypt.travel/en/regions/red-sea/sharm-el-sheikh

  • 28

    hadapan. Selain disibukkan dengan kegiatan berbelanja, wisatawan juga

    menyempatkan diri untuk berfoto karena kawasan ini memiliki banyak

    objek yang menarik.

    Pasar ini menjual berbagai macam pernak-pernik khas Mesir seperti

    patung mini, kaos, gantungan kunci, lukisan kaligrafi, karpet, miniatur

    piramida, dan lainnya. Selain menjual berbagai pernak-pernik, pasar ini juga

    menjual rempah-rempah untuk bahan herbal atau bumbu masak kering,

    abaya (baju panjang semacam gamis), lukisan papyrus,76 berbagai macam

    perhiasan, seperti batu permata, batu cincin, emas, dan perakBahkan, pasar

    ini juga menjual alat musik tradisional, aneka pakaian untuk penari perut

    beserta aksesorisnya, dan juga di pasar ini terdapat juga toko shisa dan

    perlengkapannya. Ketika memasuki kawasan pusat oleh-oleh terbesar di

    Mesir ini para wisatawan akan disapa oleh para pedagang sepanjang

    jalandengan kalimat “ya la, ya la”, bahkan sebagian pedagang menyapa

    dengan bahasa Asing seperti welcome atau bonjour, dan ada juga yang bisa

    mengucapkan terima kasih.77

    Salah satu keuntungan bagi para wisatawan yang berburu oleh-oleh di

    pasar ini yaitu mendapatkan harga yang lebih murah karena pasar ini

    memiliki sistem jual-beli dengan tawar-menawar sebagaimana pasar

    tradisional. Jadi, bagi anda yang berwisata ke Mesir dan mampir ke pasar ini

    jangan sungkan untuk menawar harga yang ditawarkan oleh pedagang

    sebelumnya sesuai harga yanga anda inginkan. Bagi anda yang merasakan

    lelah karena mengelilingi kawasan pasar Khan El-Khalili jangan khawatir

    karena di area pasar ini banyak berdiri kafe-kafe dengan dekorasi interior

    tradisional khas Mesir yang menjual makanan dan minuman. Selain

    76 Lukisan papyrus di pasar ini sangat laris dan banyak dicari oleh wisatawan karena tidak

    ada di tempat lain. Papyrus adalah sejenis serat tanaman yang dijadikan bahan dasar untuk

    pembuatan kertas dan sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu, terutama di Mesir. Lukisan

    papyrus yang dijual di pasar ini ada dua macam, yaitu dicetak dan dilukis dengan tangan. Harga

    yang ditawarkan pun sangatlah bervariasi mulai 2 sampai 2.000 Egypt Pound Mesir. (Lihat :

    Cheria Holiday, “Berburu Buah Tangan Khas Mesir Di Khan Khalili”, dalam https://www.cheria-

    travel.com/2014/11/berburu-buah-tangan-khas-mesir-di-khan-el-khalili.html) diakses pada 13

    Agustus 2018 pukul 09:00 WIB 77

    Kedutaan Besar Republik Indonesia Cairo, Selayang Pandang Mesir, h. 49.

    https://www.cheria-travel.com/2014/11/berburu-buah-tangan-khas-mesir-di-khan-el-khalili.htmlhttps://www.cheria-travel.com/2014/11/berburu-buah-tangan-khas-mesir-di-khan-el-khalili.html

  • 29

    menawarkan berbagai makanan khas Mesir kafe-kafe di sini juga

    menawarkan makanan Barat yang sangat familiar di kalangan masyarakat

    seperti pizza, burger, dan kentang goreng. Dengan melihat banyak turis

    yang datang ke Mesir, maka sebagian besar pengusaha mengambil peluang

    usaha dengan menyediakan berbagai masakan yang akrab dengan lidah para

    wisatawan dunia. Terlebih dari itu para pengusaha menganggap hal ini

    diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan para wisatawan yang datang

    ke negara Mesir agar kemudian mereka datang kembali.78

    78 Editor Alowisata, “18 Oleh-Oleh Khas Mesir Terfavorit Bisa Dibeli Dengan Harga

    Murah Di Pasar Khan El-Khalili” dalamhttps://alowisata.com/oleh-oleh-khas-mesir diakses pada 07 Agustus 2018 pukul 13:30 WIB.

    https://alowisata.com/oleh-oleh-khas-mesir

  • 30

    BAB III

    DAMPAK ARAB SPRING TERHADAP INDUSTRI

    PARIWISATA MESIR

    A. Kebijakan Pemerintah Husni Mubarak Pada Parawisata Mesir

    Husni Mubarak seorang tokoh yang lahir pada tahun 1928 di sebuah desa

    kecil Kafr El-Maselha yang terletak di provinsi Menoufiya, antara Kota Kairo

    dan Alexandria. Tokoh yang terlahir dari keluarga sederhana ini merupakan

    lulusan akademi militer yang ditugaskan menjaga pertahanan negara Mesir dan

    sering dilibatkan dalam pertempuran besar melawan pasukan Inggris, Amerika,

    dan Jerman.79

    Pada saat menjabat sebagai kepala negara Mesir, Husni Mubarak sangat

    mengandalkan sumber daya alam seperti minyak bumi, hasil pertanian, dan

    pariwisata serta terusan Suez sebagai jalur lalu lintas sekaligus penyumbang bagi

    perekonomian negara Mesir. Di antara aspek tersebut Husni Mubarak lebih

    memfokuskan pada sektor pariwisata karena negara Mesir memiliki banyak

    peninggalan bersejarah yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dunia dan

    berdampak positif bagi perekonomian negara Mesir.80

    Untuk meningkatkan kualitas pariwisata Mesir dan jumlah kedatangan

    wisatawan serta dapat bersaing dengan pariwisata di negara-negara lain, Husni

    Mubarak melakukan banyak upaya di antaranya :

    a. Menjaga keamanan negara Mesir terutama wilayah-wilayah yang banyak

    dikunjungi wisatawan lokal maupun asing;

    b. Menjaga keindahan dan kebersihan alam agar mutu kualitas Mesir dapat

    bersaing dengan pariwisata di negara-negara lain;

    c. Melakukan pembangunan hotel-hotel megah dan nyaman di Mesir untuk

    penginapan para wisatawan, serta melengkapinya dengan berbagai fasilitas

    seperti golf;

    d. Bekerja sama dengan perusahaan perjalanan Mesir (tour dan travel);

    79 Andrea M. Perkins, ”Mubarak‟smachine: The durability of the authoritarian regime in

    Egypt”, Scholar Commons, University of South Florida Scholar Commons, 2010, h.26. 80

    Riza Sihbudi, Konflik dan Diplomasi di Timur Tengah, h. 144.

  • 31

    e. Memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan yang berkunjung ke

    Mesir khususnya di bidang akomodasi;

    f. Mengontrol terus harga akomodasi agar tetap bersahabat dengan para

    wisatawan;

    g. Mengembangkan pemasaran pariwisata dengan sistem internet agar dapat

    diakses oleh seluruh dunia. Dalam hal ini pemerintah Mesir

    mengembangkannya melalui situs resmi (website) Mesir yang dikelola

    dengan berbagai bahasa di dunia;

    h. Melengkapi keperluan para wisatawan dengan mendirikan banyak toko

    cenderamata;

    i. Mengerjakan beberapa proyek infrastruktur seperti jalan, bandar udara,

    listrik, dan lainnya;

    j. Menerapkan sistem pengawasan guna meningkatkan mutu pelayanan di

    Mesir, mengurangi angka kecelakaan di jalan, dan pengembangan

    pelabuhan kapal-kapal.

    k. Mengembangkan wilayah Mesir bagian pantai dan gurun pasir.

    l. Mengadakan pelatihan pelayanan bagi pelaku wisata Mesir untuk

    meningkatkan mutu pelayanan wisatawan Mesir baik lokal maupun asing.

    m. Menyediakan perjalanan wisata istimewa dengan mutu pelayanan tinggi

    bagi wisatwan yang memiliki kebutuhan khusus serta pengeluaran tinggi.81

    Keberhasilan kebijakan-kebijakan Husni Mubarak dalam pengelolaan sektor

    pariwisata tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang

    mencapai lebih dari tujuh kali lipat dari 1,5 juta di tahun 1985 menjadi 11,1 juta

    di tahun 200782 dengan mempekerjakan sekitar empat juta orang lebih tenaga

    kerja Mesir di industri pariwisata.83 Hal tersebut tentu sangat mempengaruhi

    peningkatan pendapatan di beberapa industri pariwisata, seperti pemasukan yang

    81

    State Information Service Your Gateway To Egypt, “Tourism Plans to Attract More

    Tourist”, dalam http://www.sis.gov.eg/html diakses pada 12 Desember 2017 pukul 11:30 WIB. 82

    Mohamed Sakr, dkk, “Tourism in Egypt: An Unfinished Business”, h.4. 83

    Dalia Farouk, “Egypt tourism shows little recovery in 2012”, dalam

    http://english.ahram.org.eg/NewsContent/3/12/61366/Business/Economy/Egypt-tourism-

    shows-little-recovery-in-.aspx. diakses pada 22 Januari 2019 pukul 10:10 WIB.

    http://www.sis.gov.eg/htmlhttp://english.ahram.org.eg/NewsContent/3/12/61366/Business/Economy/Egypt-tourism-shows-little-recovery-in-.aspxhttp://english.ahram.org.eg/NewsContent/3/12/61366/Business/Economy/Egypt-tourism-shows-little-recovery-in-.aspx

  • 32

    cukup besar dari pajak barang belanjaan yang dibeli oleh wisatawan asing

    selama kunjungan di Mesir. Pada tahun 1987 tercatat sebesar USD 3,6 Miliar

    yang Mesir dapatkan dari pajak belanja tersebut, dan terus mengalami

    peningkatan di tahun-tahun berikutnya. Dengan demikian pendapatan negara

    dari sektor pariwisata terus meningkat pesat dari USD 0,3 Miliar di tahun 1993,

    kemudian menjadi USD 1,9 Miliar di tahun 1995. Peningkatan tersebut terus

    terjadi pada tahun 1997 mencapai USD 3,7 Miliar, tahun 1999 senilai USD 4

    Miliar, dan tahun 2000 senilai USD 4,3 Miliar.84

    Dalam beberapa hal Mubarak bersikap toleran kepada kelompok Islam.

    Namun, dalam konteks penyerangan dan perusakan kawasan wisata yang

    dilakukan oleh kelompok Islam militan di Mesir Mubarak menindak secara tegas

    karena alasan kawasan wisata tersebut adalah sumber utama devisa Mesir.

    Namun tindakan tegas Mubarak itu tetap mendapat banyak protes dari kaum

    oposisi. Dengan demikian Mubarak terus memperbaiki hubungannya dengan

    kelompok Islam di Mesir. Mubarak membebaskan tahanan tokoh-tokoh Islam, ia

    juga membuka secara luas aktivitas dakwah dan menambah acara keislaman di

    radio dan televisi, dan mengijinkan tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin bergabung

    dengan partai lain, seperti Partai Buruh, untuk memperebutkan kursi parlemen.

    Protes lainnya yang dilakukan oleh kelompok oposisi dan Ikhwanul Muslimin

    juga terkait masalah kebijakan sistem multi partai terbatas yang diberlakukannya

    menjadikan masyarakat sangat terbatas dalam kehidupan demokrasi yang

    sesungguhnya. Hal ini kemudian menyebabkan Mubarak mengalami banyak

    masalah di bidang sosial dan ekonomi seperti meningkatnya angka

    pengangguran di Mesir, angka pertumbuhan penduduk yang sulit dikendalikan,

    tidak terkontrolnya harga-harga kebutuhan pokok, korupsi, kolusi, dan

    nepotisme, serta ancaman kaum militan. Banyaknya protes dari berbagai

    kalangan ini kemudian berujung pada revolusi besar-besaran pada 25 Januari

    84

    Sukanta, Konflik Tidak Berujung, (Jakarta: Teraju, 2007), h. 34.

  • 33

    2011 yang menyebabkan runtuhnya rezim Mubarak serta anjloknya

    perekonomian dan pariwisata Mesir.85

    B. Peristiwa Arab Spring di Mesir

    Revolusi Arab/ Arab Spring86 merupakan peristiwa domino effect87 di

    sejumlah negara di kawasan Timur Tengah. Tragedi Arab Spring ini dimulai

    dengan negara Tunisia, dan kemudian disusul oleh negara Mesir, Aljazair,

    Yaman, Bahrain, dan Libya. Semua negara tersebut melakukan revolusi atas

    dasar ketidakpuasan terhadap kepemimpinan presiden mereka yang otoriter dan

    dianggap tidak mampu menyelesaikan permasalahan bangsa dan negaranya.88

    Mesir telah beberapa kali mengalami revolusi dan revolusi tahun 2011

    sangat tersorot oleh media karena penyebab terjadinya hampir sama dengan

    negara sebelumnya yaitu Tunisia. Revolusi di Tunisia meletus karena

    ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Zine El-Abidin Ben Ali yang

    korup, otoriter, dan tidak memberikan kebebasan pada hak-hak asasi manusia di

    negara Tunisia. Tepatnya pada 18 Desember 2010 terjadi aksi demobesar-

    besaran di Tunisia yang kemudian berhasil menggulingkan pemerintah Ben Ali.

    Akibat dari aksi ini banyak korban berjatuhan, keamanan negara menurun, dan

    perekonomian Tunisia menjadi lemah karena sektor pariwisata yang menjadi

    andalan negara Tunisia mengalami sepi pengunjung. Namun di samping

    melemahnya perekonomian negara, masyarakat Tunisia menikmati banyak

    perubahan dalam hak asasi Manusia. Pada masa pemerintahan Moncef

    85

    Bulbul Abdurrahman, “Dinamika Pemerintahan Mesir Menuju Negara Yang Demokratis:

    Ditandai Persaingan Antara Demokrat Islam Dengan Militer”, h. 119. 86

    Ada beberapa istilah yang digunakan oleh berbagai media baik cetak maupun elektronik

    untuk menyoroti fenomena revolusi yang terjadi di dunia Arab pada akhir tahun 2010. Media

    massa Barat menyebut revolusi tersebut dengan istilah Arab Spring, sedangkan Al- Jazeera sebagai

    media massa terbesar di Timur Tengah menyebutnya dengan istilah ats- Tsaurah Al- Arabiyyah

    atau Revolusi Arab dengan menyebutkan nama tempat terjadinya revolusi, seperti Jasmin

    Revolution atau Tahrir Revolution. (Lihat: www.al-jazeera.net/portal) diakses pada 05 Oktober

    2017 pukul 09:25 WIB. 87

    Fenomena berantai yang mempengaruhi satu sama lain berdasarkan prinsip geo-strategis

    dan geo-politik. Fenomena ini kebanyakan terjadi di negara-negara yang secara geografis

    berdekatan atau letaknya dalam satu kawasan. 88

    Ratih Maharani, “Pengaruh Media Sosial Facebook Terhadap Jatuhnya Rezim

    Pemerintahan Hosni Mubarak di Mesir Tahun 2011”, Jurnal FISIP Volume 2 No. 2, Oktober 2015,

    h. 2.

    http://www.al-jazeera.net/portal

  • 34

    Marzouki, presiden Tunisia setelah Ben Ali ruang politik semakin terbuka bagi

    masyarakat umum dari berbagai kalangan, gerakan-gerakan masyarakat sipil pun

    mulai aktif, bahkan masyarakat memiliki hak kebebasan dalam berpendapat dan

    mengeluarkan aspirasinya pada pemerintah.89 Selain itu juga salah satu kebijakan

    otoriter Ben Ali yang melarang wanita Tunisia memakai kerudung dan wajib

    menampakkan rambut, wajah, dan mata pada foto pada Kartu Tanda Penduduk

    (KTP) kini diubah oleh pemerintah transisi, Moncef Marzouki. Ia menyatakan

    bahwa perubahan peraturan itu dibuat untuk menghormati kebebasan warga

    negara Tunisia dalam memperoleh haknya.90

    Peristiwa yang terjadi di Tunisia tersebut kemudian menginspirasi negara-

    negara tetangga yang memiliki kepelikan serupa di negaranya seperti Mesir yang

    saat itu dipimpin oleh presiden Husni Mubarak selama hampir 30 tahun.

    Kekuasaan diktator, pembungkaman media pers, tingginya angka pengangguran