14
CASH FLOW STATEMENT Laporan arus kas merupakan laporan yang mengukur perubahan pada kas atau setara kas selama suatu periode tertentu. Apabila arus kas yang masuk lebih besar dari erus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan positve cash flow, dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka arus kas yang akan terjadi akan negative cash flows. Fungsi dari laporan kas antara lain: 1.Laporan arus kas memberikan informasi keuangan untuk membuat keputusan ekonomi bagi para pemakai laporan keuangan, terutama investor perlu untuk mekakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas atau setara kas serta kepastian perolehannya. Sehinga investor mendapatkan kepastian perolehan kas maka memberikan harapan adanya kemampuan perusahaan membayarkan deviden. 2.Disamping itu, laporan kas diharapkan berguna dalam menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan depan dari berbagai perusahaan. 3.Laporan anus kas juga diharapkan dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah danwaktu arus kas dalam adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. 4.Merupakan pertimbangan untuk membandingkan antara net income dan net cash flow dari dari aktivitas operasi. Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan keuangan lainnya untuk : 1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan 2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar deviden, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal 3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan

TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

CASH FLOW STATEMENT

Laporan arus kas merupakan laporan yang mengukur perubahan pada kas atau setara kas selama suatu periode tertentu. Apabila arus kas yang masuk lebih besar dari erus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan positve cash flow, dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka arus kas yang akan terjadi akan negative cash flows.

Fungsi dari laporan kas antara lain:1. Laporan arus kas memberikan informasi keuangan untuk membuat keputusan ekonomi bagi

para pemakai laporan keuangan, terutama investor perlu untuk mekakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas atau setara kas serta kepastian perolehannya. Sehinga investor mendapatkan kepastian perolehan kas maka memberikan harapan adanya kemampuan perusahaan membayarkan deviden.

2. Disamping itu, laporan kas diharapkan berguna dalam menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan depan dari berbagai perusahaan.

3. Laporan anus kas juga diharapkan dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah danwaktu arus kas dalam adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.

4. Merupakan pertimbangan untuk membandingkan antara net income dan net cash flow dari dari aktivitas operasi.

Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan keuangan lainnya untuk :

1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan

membayar deviden, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan penerimaan serta

pengeluaran kas yang berkaitan4. Menilai pengaruh traksaksi inventasi dan pendanaaan baik kas maupun non kas

terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.

Tujuan Pernyataan Standar Laporan Arus Kas Adalah mengatur penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis

mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran selama satu periode akuntansi. Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan. Jadi, informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya sebagai dasar untuk menilai

Page 2: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Konsep 1 Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Konsep 2 Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Page 3: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

Dalam PSAK No. 2, paragraf 49 (1995:2.4), dinyatakan bahwa :” Laporan arus kas haru melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Karaktersitik transaksi dan kejadian lain setiap jenis-jenis aktifitas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Aktifitas OperasiMerupakan arus kas dari kegiatan operasi, yang berasal dari aktifitas penghasil utama pendapatan perusahaaan. Kegiatan ini melibatkan pengaruh arus kas dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba bersih dalam laporan laba rugi. Arus kas yang masuk dan keluar dari kegiatan operasi mencakup antara lain:a. Aliran kas masuk (Cash Inflows)

Berasal dari penjualan barang dan jasa, pendapatan deviden, pendapatan bunga dan penerimaa operasi lainnya.

b. Aliran kas keluar (Cash Outflows)Untuk pembayaran kepada pemasok barang dan jasa, pembayaran gaji/upah karywan, pembayaran pajak, pembayaran bunga pinjaman, dan pembayaran pengeluarana lain-lain.

2. Aktifitas InvestasiArus kas dari aktifitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang diperoleh perusahaan yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Juga merupakan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan investasi perusahaan baik internal (dalam bentuk long-term assets) maupun eksternal (investasi ditempat lain) .Arus kas yang masuk dan keluar dari kegiatan operasi mencakup antara lain:a. Aliran kas masuk (Cash Inflows)

Berasal dari penjualan aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan aktiva jangka panjang, penjualan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain, dan penagihan uang pokok pinjaman yang diberikan perusahaan.

b. Aliran kas keluar (Cash Outflows)Digunakan untuk pembelian aktiva tetap, aktiv tak berwujud, dan aktiva panjang lain termasuk pengembangan yang dikapitalisasikan, perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain, pemberian pinjaman pada pihak lain.

3. Aktivitas PendanaanMerupakan arus kas yang menyababkan perubahan arus kas yang menyebabkan perubahan dalam struktur modal atau pinjaman perusahaan. Arus kas yang masuk dan keluar dari kegiatan operasi mencakup antara lain:a. Aliran kas masuk (Cash Inflows)

Berasal dari penjualan saham atau instrumen modal lainnya, penerbitan obligasi, wesel, hipotek, serta pinjaman lainnya.

b. Aliran kas keluar (Cash Outflows)Untuk pembayaran deviden, pembelian saham perusahaan, pelunasan pokok pinjaman, dan pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi kewajiban yang berkaitan dengan sewa gedung usaha pembiayaan.

Page 4: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

4. Aktivitas Non Anggaran Yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran pemerintah yaitu perhitungan pihak ketiga yang berasal dari potongan SPM Khusus seperti potongan iuran Taspen, Askes, Jamsostek, dan potongan PPN/Pajak lainnya yang menjadi hak pemerintah pusat.

Konsep 3 Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Konsep 4 Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Page 5: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

Metode Penyajian Laporan Arus KasDalam PSAK No. 2 (1995:2.7), perusahaan diwajibkan untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan salah satu metode dibawah ini :

1. Metode LangsungMetode langsung mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Dalam metode ini setiap perkiraan yang berbasis akrual pada laporan laba rugi diubah menjadi perkiraan pendapatan dan pengeluaran kas sehingga menggambarkan penerimaan dan pembayaran aktual dari kas.Jadi, metode langsung memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih akrual, oleh karena itu dianggap lebih informatif dan terperinci. Informasi mengenai kelompok utama dan pengeluaran kas bruto dijelaskan oleh IAI dalam PSAK No. 2 (1995:2.8), sebagai berikut Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik :a. Dari catatan akuntansi perusahaanb. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan

laba rugi untuk perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang usaha dalam periode berjalan, pos bukan kas lainnya, dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

2. Metode Tidak LangsungPelaporan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan metode tidak langsung berdasarkan PSAK No. 2 (1995:2.7) :Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca. Dalam PSAK No. 2 (1995:2.8) juga diatur mengenai penentuan arus kas bersih dalam aktifitas operasi dalam metode tidak langsung sebagai berikut :Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalanb. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan

kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi; dan

c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

IAI dalam PSAK No. 2 (1995:2.7), menganjurkan, Perusahaan untuk menggunakan metode langsung karena metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Namun penyusunan laporan arus kas dengan metode ini lebih sulit dan memerlukan waktu yang lebih lama. Jadi kedua metode diatas dapat ditetapkan dan akan memberikan hasil yang sama. Pemilihan antara keduanya tergantung kebijaksanaan dari masing-masing perusahaan. Bentuk laporan dengan metode tidak langsung lebih sering digunakan karena dalam penyusunannya

Page 6: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

lebih mudah dan sederhana dibanding dengan metode langsung. Untuk pelaporan arus kas dari aktifita investasi dan pendanaan, diatur dalam PSAK No. 2 (1995:2.9), sebagai berikut : “Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktifitas investasi dan pendanaan, …”

Penyusunan Laporan Arus KasMenurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :1. Menentukan perubahan dalam kas2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi.3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.

Analisis Laporan Keuangan1. Hakikat Analisis Laporan Keuangan

Adapun tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengevaluasi posisi dan hasil operasi sekarang dan masa lampau dari suatu perusahaan sehingga dapat diperoleh suatu prediksi akan kondisi dan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Smith dan Skousen (1992:1044) menyatakan bahwa analisis laporan keuangan pada umumnya diarahkan pada pengevaluasikan empat aspek perusahaan yaitu : likuiditas, stabilitas, profitabilitas dan potensi perkembangan.

2. Teknik Analisis Laporan Keuangan Dalam analisis laporan keuangan, berbagai peralatan digunakan untuk memberikan perbandingan dan kepentingan relatif dari informasi keuangan yang disajikan. Beberapa peralatan dasar yang digunakan dalam analisis laporan keuangan, antara lain:

a. Analisis PerbandinganDalam analisis perbandingan, informasi yang sama disajikan untuk dua atau lebih tanggal atau periode yang berbeda sehingga pos-pos yang serupa dapat diperbandingkan. Perbandingan ini dapat dilakukan melalui :1) Perbandingan laporan keuangan dalam beberapa tahun (horizotal)2) Perbandingan satu tahun buku (vertikal), yang dibandingkan adalah unsur-unsur

yang terdapat dalam laporan keuangan.3) Perbandingan dengan perusahaan yang terbaik.4) Perbandingan dengan angka-angka dasar industri yang berlaku (di Indonesia)

standar ini belum ada).5) Perbandingan dengan budged atau anggaran perusahaan.

b. Analisis PersentaseMetode ini merupakan metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk presentasi. Laporan keuangan presentatif berguna dalam analisis struktur internal laporan keuangan, karena dalam laporan keuangan presentatif menyatakan proporsional dari setiap pos laporan keuangan dalam suatu periode tertentu terhadap angka dasar, misalnya persentase penjualan bersih terhadap total pendapatan pada suatu periode yang sama.

Page 7: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

c. Metode Index time SeriesDalam metode ini dihitung indeks dan digunakan untuk mengkonversi angka-angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Beranjak dari tahun dasar ini maka dibuat indeks tahun-tahun lainnya sehingga dapat dibaca dengan mudah perkembangan angka-angka laporan keuangan tersebut pada periode yang lain.

d. Analisis RasioAnalisis rasio keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dalam laporan keuangan dengan pos lain yang memiliki hubungan yang signifikan. Analisis rasio keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan. Adapun jenis-jenis rasio keuangan yang umum diperkenalkan dalam kebanyakan literatur dan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio-rasio perusahaan itu sendiri selama beberapa periode untuk menilai perkembangan perusahaan tersebut. Selain itu dapat dibandingkan dengan rasio-rasio dari beberapa perusahaan yang sejenis untuk menilai kinerja perusahaan, apakah perusahaan berada diatas, sama, atau dibawah rata-rata industri.Sulit untuk menentukan bahwa suatu peralatan lebih baik daripada yang lain karena setiap situasi yang dihadapi oleh analisis laporan keuangan berbeda. Pemilihan ukuran analisis tergantung pada tujuan yang hendak dicapai, yang memungkinkan pengambilan keputusan ekonomi yang tepat dari masing-masing pemakai laporan keuangan.

Evaluasi Kinerja PerusahaanLaporan arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana

saldo kas dan setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif atau negatif. Karena laporan laba rugi perusahaan menggunakan dasar akrual yang memungkinkan pelaporan pendapatan dan beban sebelum ada arus kas masuk atau keluar, maka laporan arus kas dalam hal ini dapat digunakan sebagai laporan pengimbang laporan laba rugi. Seperti yang dijelaskan oleh Kieso dan Weygandt (1995:245) bahwa :Akuntansi akrual terlalu jauh menyimpang dari arus kas yang mendasari perusahaan bersangkutan, sehingga dengan demikian menghitung laba bersih tidak lagi memberikan indikator yang diterima mengenai daya menghasilkan laba perusahaan. Demikian pula, karena laporan keuangan tidak mengakui inflasi, banyak yang mencari standar yang lebih konkrit untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan.

Fungsi dari laporan laba rugi adalah untuk mengukur profitabilitas dari perusahaan pada suatu periode tertentu dengan cara menghubungkan seluruh biaya dan pendapatan yang terkait. Oleh karena itu, penilaian yang tepat atas prestasi suatu perusahaan tidak hanya memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memperhatikan dalam menghasilkan laba tetapi juga memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas positif dari kegiatan operasinya. Karena jika perusahaan profitabel namun mengalami defisit arus kas dapat merupakan indikasi bahwa perusahaan mengalami masalah keuangan dan dikhawatirkan tidak mampu mengembalikan pinjaman kepada kreditor maupun membayar dividen kepada investor. Untuk alasan ini, para analisis laporan keuangan memilih untuk menghubungkan arus kas operasi dengan laba bersih yang dilaporkan pada periode yang bersangkutan sebagai pengecekan atas kualitas bersih yang dilaporkan tersebut.

Page 8: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

Dengan demikian, laporan arus kas digunakan untuk mengecek dan melengkapi laporan laba rugi tapi bukan sebagai pengganti laporan laba rugi. Laporan arus kas berfokus pada pengukuran keuangan daripada ukuran profit dan biasanya lebih cocok digunakan untuk mengevaluasi dan memproyeksikan likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Dalam hal ini tidak mengidentifikasikan laporan mana yang lebih unggul, tapi penggunaannya tergantung pada apa yang hendak diukur.Karena laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan laporan keuangan lainnya, maka penggunaannya secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih tepat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaaan kas perusahaan dalam seluruh kegiatan perusahaan. Dengan demikian dapat membantu para pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi struktur dan kinerja keuangan suatu perusahaan.

Analisis Rasio Arus KasAnalisis laporan arus kas menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio

likuiditas, rasio solvabilitas dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian kas, yang dijabarkan sebagai berikut :

1. Liquidity Ratios

A. Rasio Kecukupan Arus Kas

Rasio kecukupan arus kas merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi yang cukup untuk menutup pengeluaran modal, investasi dalam persediaan, dan dividen tunai. Rasio kecukupan arus kas dihitung sebagai berikut:

Jumlah kas dari operasi selama tiga tahun----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumlah pengeluaran modal, penambahan persediaan, dividen tunai selama tiga tahun

Investasi dalam modal kerja penting lainnya seperti piutang tidak disertakan karena didanai terutama oleh kredit jangka pendek. Dengan demikian, hanya penambahan persediaan yang disertakan.

Rasio kecukupan arus kas perlu diinterpretasikan secara tepat. Rasio sebesar 1 menunjukkan bahwa perusahaan dapat menutup kebutuhan kas tanpa perlu mendapatkan pendanaan eksternal. Rasio kurang dari 1 menunjukkan bahwa sumber kas internal tidak cukup untuk mempertahankan dividen dan tingkat pertumbuhan operasi saat ini. Rasio kecukupan arus kas juga mencerminkan dampak inflasi untuk keperluan pendanaan perusahaan.

B. Ratio Kecukupan Dividen

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dengan menggunakan arus kas dari operasi. Rasio ini dapat dimodifikasi untuk menunjukkan pembayaran dividen kepada semua pemegang saham atau hanya kepada pemegang saham biasa. Apabila penutupan arus kas atas pembayaran dividen hanya kepada

Page 9: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

pemegang saham biasa, maka rasio ini dapat dicari dengan mengurangkan dividen saham preferen dari arus kas operasi dibagi dengan dividen saham biasa.

Semakin tinggi rasio ini,menunjukkan semakin likuid suatu perusahaan, akibatnya akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.

Ratio Dividen Coverage = cash flow from operations / dividends

2. Solvency Ratio

A. Cash Long-Term Debt Coverage

Rasio ini menunjukkan kecukupan arus kas yang diperoleh dari aktifitas operasi yang digunakan untuk membayar hutang perusahaan. Average total liabilities diperoleh dengan cara menambah saldo awal dengan saldo akhir total kewajiban, kemudian dibagi dengan dua. Suatu bentuk alternatif dari rasio ini adalah dengan mengurangkan arus kas dari operasi dengan pembayaran dividen.

Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan semakin solvent suatu perusahaan. Dari kebanyakan literatur yang ada menyarankan bahwa 20% adalah ukuran yang memadai untuk rasio ini.

Cash long-term debt coverage = cash flow / long term debt

B. Cash Interest Coverage

Adalah rasio arus kas dari operasi ditambah dengan pembayaran bunga dan pajak terhadap pembayaran bunga aktual. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik.

Beban bunga (interest paid) dan beban pajak pada laporan arus kas metode langsung dapat diperoleh langsung dari aktifitas operasi. Sedangkan arus kas yang menggunakan metode tidak langsung, beban-beban ini dapat diperoleh dari ungkapan tambahan yang menyertai laporan arus kas.

Cash interest coverage = (Cash Flow from Operations + Interest Paid + Taxes Paid)/Interest Paid

3. Capital Expenditure

A. Capital Acquisition Ratio

Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan dapat membayar pengeluaran modalnya dengan segera. Apabila rasio ini sama dengan 100% atau lebih, maka menunjukkan bahwa perusahaan kurang bersandar pada pembiayaaan eksternal dan kontribusi pemilik untuk memindahkan dan menambahkan modal yang ada. Sebaliknya, apabila

Page 10: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

rasio yang dihasilkan lebih kecil dari 100%, berarti perusahaan tidak mampu menutupi biaya pengeluaran modal dari aktifitas operasi.

Capital expenditure ratio = (cash flow from operations - dividends) / cash paid foracquisitions.

B. Rasio Reinvestasi Kas

Rasio reinvestasi kas merupakan ukuran atas persentase investasi dalam aktiva yang mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam perusahaan untuk mengganti aktiva dan menumbuhkan operasi. Rasio ini dihitung sebagai berikut :

Arus kas operasi – Dividen---------------------------------------------------------------------------------

Aktiva tetap kotor + Investasi + Aktiva lain + Modal kerjaRasio reinvestasi dalam kisaran 7% sampai 11% umumnya dianggap memadai.

Page 11: TUGAS UTS_CASH FLOW STATEMENT

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Muh. Arief., Modul 4 “Financial Accounting” The Financial Statement Part III: Statement of Cash Flow, Universitas Budi Luhur, Jakarta, 2010.

Hasyim, Hadi Mutaqim., 2009, Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).http://mutaqinhasyim’sblog/Diambil tanggal 28 Oktober 2010

htttp://slideshare.net/aikinou/analisislaporanaruskas.htm