16
LAPORAN SURVEY ANALISIS HIDROLOGI DAN DRAINASE DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4 A 2013 1. KHUSNUL KHOTIMAH (2763) 2. IRAWAN SUSANTO (2936) 3. WASIS ARI WISESA (2938) 4. DIMAS JATI ANGGARA (2966) 5. MUH. FATAH NUR H. (3263) 6. ADNIN DEWI SETYA A. (3328) DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

Tugas Sistem Drainase Kelompok 4

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORANSURVEY ANALISIS HIDROLOGI DAN DRAINASE

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 4 A 20131.KHUSNUL KHOTIMAH(2763)2.IRAWAN SUSANTO(2936)3.WASIS ARI WISESA(2938)4.DIMAS JATI ANGGARA(2966)5.MUH. FATAH NUR H.(3263)6. ADNIN DEWI SETYA A.(3328)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPILSEKOLAH VOKASIUNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2015

LAPORANSURVEY ANALISIS HIDROLOGI DAN DRAINASE

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 4 A 20131.KHUSNUL KHOTIMAH(2763)2.IRAWAN SUSANTO(2936)3.WASIS ARI WISESA(2938)4.DIMAS JATI ANGGARA(2966)5.MUH. FATAH NUR H.(3263)6. ADNIN DEWI SETYA A.(3328)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPILSEKOLAH VOKASIUNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2015BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGDrainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Menurut konstruksinya saluran drainase dibagi menjadi 2 yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup (http://id.wikipedia.org/wiki/Drainase)Saluran Terbuka adalah saluran yang digunakan untuk drainase air hujan dan non hujan yang tidak membahayakan kesehatan/mengganggu lingkungan. Saluran tertutup adalah saluran yang digunakan untuk aliran air kotor.Mendengar kata hujan, mungkin yang terbayang di benak kita adalah banjir. Hal ini kerap terjadi karena biasanya saat hujan turun sebagian besar air akan meluap dan menimbulkan genangan ataupun banjir. Namun sebaliknya, ketika musim kemarau sumber air banyak yang mengalami kekeringan karena cadangan air tanah permukaan yang ada habis disedot untuk keperluan rumah tangga dan industri. Hal inilah yang menjadikan betapa pentingnya mempunyai sistem drainase yang baik.Berdasarkan uraian tersebut, perlu adanya evaluasi terhadap sistem drainase yang ada. Oleh karena itu, dalam survei drainase kali ini, kami kelompok 4 berkesempatan untuk melakukan survei di Gedung B Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.

B. MAKSUD TUJUANMaksud dan tujuan dari survei sistem drainase ini adalah sebagai berikut.1. Dapat mengetahui sistem drainase di Gedung B Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.2. Dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi pada saluran drainase.3. Dapat mengevaluasi sistem drainase yang ada.4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Hidrologi dan Drainase.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Sistem Drainase ini. Tujuan penulisan laporan ini agar mahasiswa dapat memahami dan menerapkan ilmu dan teori tentang sistem drainase di lapangan dan juga dalam kehidupan sehari-hari.Dalam hal ini penyusun menyadari tanpa adanya bimbingan, pengarahan dan bantuan dari semua pihak tentunya laporan ini tidak akan terselesaikan. Penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Agus Nugroho, ST., MT., Ph.D Selaku Ketua Jurusan Program Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.2. Bapak Dr. Sc. Adhy Kurniawan, ST Selaku Dosen Mata Kuliah Analisis Hidrologi dan Drainase Di Universitas Gadjah Mada.3. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada. Atas kerja samanya dalam penyusunan laporan ini.

Laporan ini disusun sebagai syarat kelulusan pada mata kuliah Analisis Hidrologi dan Drainase di Universitas Gadjah Mada. Laporan ini berisi tentang system drainase di Gedung B Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.Semoga dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanya milik-Nya, maka apabila ada kesalahan dalam penulisan laporan ini, penyusun memohon maaf kepada pembaca. Untuk itu penyusun mohon saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki penyusunan laporan ini.

Yogyakarta, Mei 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

COVER

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUANA. PendahuluanB. Maksud dan Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUPA. KesimpulanB. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB IIPEMBAHASAN

Sistem drainase yang diamati yaitu pada Gedung B Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Sedangkan Gedung A tidak diamati karena sudah dibongkar untuk dijadikan gedung baru. Berdasarkan survei yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18 Mei 2015, ada beberapa hal yang bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk pembangunan berkelanjutan. Pada survei tersebut, kami mewawancarai staff perlengkapan Fakultas Filsafat UGM, Bapak Slamet. Selain metode wawancara kami juga observasi langsung di lapangan dan diberi penjelasan langsung oleh Bapak Slamet.

Gambar 1.1 Gedung B Fak. Filsafat UGM Gambar 1.2 Observasi dengan Bapak Slamet

Gedung B Fakultas Filsafat UGM memiliki sistem drainase yang masih konvensional, yaitu air hujan diatuskan secepat-cepatnya. Air hujan yang jatuh di atap akan dialirkan melalui pipa menuju parit yang kemudian diteruskan menuju gorong-gorong di bawah jalan olahraga menuju sungai belik. Jadi, air hujan tidak diresapkan terlebih dahulu ke sumur resapan, karena sumur resapan yang ada sudah tidak berfungsi.Gambar 1.3 Pipa untuk mengalirkan air dari atapGambar 1.4 Parit di sekeliling gedung

Sumur resapan Fakultas Filsafat UGM berada di timur gedung B, tetapi sekarang tidak berfungsi dan menjadi tempat parkir. Jadi, air langsung dialirkan ke gorong-gorong di bawah jalan olahraga menuju sungai belik. Gambar 1.5 Saluran menuju gorong-gorongGambar 1.6 Jalan OlahragaMenurut bapak Slamet ketika terjadi hujan lebat, parit di sekeliling gedung B Fakultas Filsafat tidak dapat mengalirkan sepenuhnya air hujan yang turun. Air tersebut akan meluap dan menggenangi halaman kampus. Apalagi keadaan parit yang memprihatinkan dengan adanya sampah plastik maupun sampah dedaunan. Ditambah lagi dengan endapan lumpur di dalam parit. Sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar.

Gambar 1.7 Endapan lumpur, air menggenangGambar 1.8 Sampah plastik menyumbat parit

Luapan air yang terjadi memang bisa dipastikan jika kita melihat kondisi parit. Parit yang berdimensi 0,5 m x 0,3 m terlalu kecil untuk mengalirkan air hujan dari atap gedung B Fakultas Filsafat UGM. Apalagi kurangnya perawatan terhadap parit yang menjadikan parit tersumbat oleh sampah. Sehingga dimensi parit semakin kecil. Ditambah lagi sumur resapan yang tidak berfungsi.Genangan air yang ada di lingkungan kampus Gedung B Fakultas Filsafat UGM ketika musim hujan tiba dapat diminimalisasi dengan menerapkan konsep eco drainage, artinya air yang mengalir dari atap gedung tidak langsung diatuskan, melainkan ada proses lebuh lanjut. Pertama air yang mengalir dari atap ditampung dahulu di bak penampungan air. Menurut Pak Slamet, genangan air terjadi jika hujan yang mengguyur lebih dari 1,5 jam, maka perhitungan untuk penampungan air hujan adalah sebagai berikut. Diasumsikan durasi hujan yang terjadi selama satu hari (t) adalah 1,5 jam, sedangkan untuk koefisien ran-off () adalah 0.6, lalu diambil sampel Gedung B untuk perhitungan. Gedung B memiliki catchment area untuk air hujan dari atap (A) yaitu ((52 m x 20 m). Hujan rata-rata yang terjadi (i) adalah 12 mm/jam. Perhitungan volume air hujan yang dapat ditampung adalah sebagai berikut: = 0,6 . 1 . (52 m x 20 m) . 0,012 m/jam . 1,5 jam = 11,232 m3 = 11232 literMaka untuk menampung air hujan dibutuhkan bak penampugan air dengan kapasitas lebih dari 11232 liter.Proses yang kedua adalah jika air hujan yang ada ternyata lebih dari kapasitas bak penampungan air semula, maka harus dialirkan menuju sumur resapan. Hal ini bertujuan selain mengurangi kapasitas pada bak sekaligus juga untuk mencegah terjadinya genangan akibat melubernya air dari bak. Sumur resapan juga berfungsi untuk tetap memberikan air tanah di lingkungan kampus sehingga sumur tidak kering.

Gambar 1.9 Model sumur resapan langsung (sumber: bppt.go.id)

Proses terakhir adalah mengalirkan air limpasan dari sumur resapan menuju selokan menuju sungai belik. Selain itu dapat dilakukan perawatan rutin terhadap parit supaya parit tidak tersumbat sampah dan tidak terjadi sedimentasi.

BAB IIIPENUTUP

1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari survei sistem drainase ini adalah sebagai berikut.a. Daerah tangkapan yang terdapat di Gedung B Fakultas Filsafat UGM, mampu menampung 11232 liter dalam sekali hujan.b. Sistem drainase yang digunakan adalah sistem drainase terbuka.c. Bahan saluran yang digunakan adalah dari beton.d. Dimensi saluran terlalu kecil untuk mengalirkan air hujan.e. Air hujan diatuskan tanpa diresapkan ke sumur resapan.

2. SaranBerdasarkan survei yang telah dilakukan, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.a. Air hujan yang melebihi kapasitas, hendaknya ditampung di tandon supaya dapat dimanfaatkan.b. Sebaiknya disediakan sumur resapan supaya air hujan tidak sepenuhnya masuk ke sungai. Selain itu, juga untuk menjaga ketersediaan air tanah. c. Hendaknya dilakukan perawatan rutin terhadap saluran drainase supaya saluran tidak tersumbat, sehingga air dapat mengalir dengan baik.

DAFTAR PUSTAKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Drainasehttp:// bppt.go.id