Upload
arasy-raito
View
19
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang anatomi
dan fisiologi sistem reproduksi, maka perlulah kiranya disusun sebuah makalah yang
berisi materi tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, khususnya anatomi dan
fisiologi organ reproduksi pria dan wanita.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Anatomi dan Fisiologi.
2. Untuk menjelaskan Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi.
3. Untuk mengetahui tahap-tahap spermatogenesis dan oogenesis.
4. Mengetahui aktifitas seksual pria dan pengaturan fungsi seksual pria.
C.Ruang lingkup
Dalam penulisan makalah ini ,penulis memberikan pembatasan yaitu hanya
tentang anatomi organ reproduksi pria dan wanita serta spermatogenesis dan
oogenesis, aktifitas seksual pria dan pengaturan fungsi seksual pria
D.Metode Penulisan
Adapun metode yang yang kami lakukan dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Pengumpulan sumber data melalui studi di perpustakaan
2. Mencari literature di internet
3. Diskusi kelompok
1
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan kelompok ini adalah sebagai berikut:
: Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan,
Ruang Lingkup, Dan Sistematika Penulisan
Pembahasan yang terdiri dari Organ reproduksi laki-laki dan organ reproduksi
perempuan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. ORGAN REPRODUKSI PRIA
1. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Eksterna Pada Organ Reproduksi Pria
a. Penis
Penis terdiri dari 3 bagian akar, badan dan glans penis yang membesar yang
banyak mengandung ujung-ujung saraf sensorik. Organ ini berfungsi untuk tempat
keluar urine dan semen serta sebagai organ korpulasi. Kulit penis tipis dan tidak
berambut kecuali di dekat akar organ. Prepusium (kulup) adalah lipatan sirkular kulit
longgar yang merentang menutupi glans penis kecuali diangkat melalui sirkumsisi.
Korona adalah ujung proksimal glans penis.Badan penis dibentuk dari tiga massa
jaringan erektil silindris, dua korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum ventral
di sekitar uretra.
Jaringan erektil adalah jaring-jaring ruang darah irregular (venosa sinusoid)
yang diperdarahi oleh arteriol aferen dan kapiler, didrainase oleh venula dan
dikelilingi jaringan ikat rapat yang disebut tunika albugenia.Korpus kavernosum
dikelilingi oleh jaringan ikat rapat yang disebut tunika albugenia.
3
b. Skrotum
Adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia dan otot polos yang
membungkus dan menopang testis di luar tubuh pada suhu optimum untuk prosuksi
spermatozoa.Dua kantong scrotal, setiap scrotal berisi satu testis tunggal, dipisahkan
oleh septum internal.Otot Dartos adalah lapisan serabut dalam fasia dasar yang
berkontraksi untuk membentuk kerutan pada kulit scrotal sebagai respon terhadap
udara dingin atau eksitasi seksual.
2. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Interna Pada Organ Reproduksi Pria
a. Testis
Adalah organ lunak, berbetnuk oval, dengan panjang 4 – 5 cm (1,5 – 2 inci)
dan berdiameter 2,5 cm (1 inci).Tunika albugenia adalah kapsul jaringan ikat yang
membungkus testis dan merentang ke arah dalam untuk membaginya menjadi sekitar
250 lobulus.Tubulus seminiferus , tempat berlangsungnya spermatogenesis, terlilit
dalam lobulus. Epithelium germinal khusus melapisi tubulus seminiferus
mengandung sel-sel batang (spermatogonia) yang kemudian mengandung sperma ;
sel sertoli yang menopang dan memberi nutrisi speerma yang sedang berkembang dan
sel-sel interstisial (leydig) yang memiliki fungsi endokrin.
b. Epididimis
Adalah tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kaki (4–6 M) yang terletak
di sepanjang sisi posterior testis. Bagian ini memerima sperma dari duktus eferen.
Epididimis menyimpan sperma dan mampu mempertahankannya sampai 6 minggu.
Selama 6 minggu tersebut, sperma akan menjadi motil, matur sempurna dan mampu
melakukan fertilisasi.
Selama eksitasi seksual, lapisan otot polos dalam dinding epididimal berkontraksi
untuk mendorong sperma kedalam duktus deferen.
4
c. Duktus Deferen
Adalah kelanjutan epididimis. Duktus ini adalah tuba lurus terletak dalam
korda spermatic yang juga mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik,
saraf SSO, otot-otot kremaster dan jaringan ikat. Masing duktus deferen
meninggalkan skrotum , menanjak menuju dinding abdominal kanal inguinal. Duktus
ini mengalir di balik kandung kemih bagian bawah untuk bergabung dengan duktus
ejaculator.
d. Duktus Ejakulator
Pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan pembesaran (ampula) di bagian
ujung dektus deferen dan duktus dari vesikel seminalis. Setiap duktus ejaculator
panjangnya mencapai sekitar 2 cm dan menembus kelenjar prostat untuk bergabung
dengan uretra yang berasal dari kandung kemih.
e. Uretra
Uretra merentang dari kandung kemih sampai ujung penis dan terdiri dari tiga
bagian :
1. Uretra prostatik merentang mulai dari bagian dasar kandung kemih,
menembus prostat dan menerima sekresi kelenjar tersebut.
2. Uretra membranosa panjangnya mencapai 1 – 2 cm. bagian ini dikelilingi
sfingter uretra eksternal.
3. Uretra penis (cavernous, berspons) dikelilingi oleh jaringan erektil berspons
(kospus spongiosum). Bagian ini membesar ke dalam fosa navicularis sebelum
berakhir pada mulut uretra eksternal dalam glans penis.
f. Vesika Seminalis
Sepasang vesikel seminalis adalah kantong terkonvolusi (berkelok-kelok)
yang bermuara ke dalam duktus ejaculator. Sekretnya adalah cairan kental dan basa
yang kaya akan fruktosa, berfungsi untuk memberi nutrisi dan melindungi sperma.
5
Setengah lebih sekresi vesikel seminalis adalah semen (cairan sperma yang
meninggalkan tubuh).
g. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat menyelubungi uretra saat keluar dari kandung kemih. Sekresi
prostat bermuara ke dalam uretra prostatik setelah melalui 15 sampai 30 duktus
prostatik.
Prostat mengeluarkan cairan basa menyerupai susu yang menetralisir asiditas vagina
selama senggama dan meningkatkan motilitas sperma yang akan optimum pada pH
6,0 – 6,5. Kelenjar prostat membesar pada saat remaja dan mencapai ukuran
optimalnya pada laki-laki yang berusia 20-an. Pada banyak laki-laki, ukurannya terus
bertambah seiring pertambahan usia. Saat berusia 70 tahun, dua pertiga dari semua
laki-laki mengalami pembesaran prostat yang mengganggu perkemihan.
h. Kelenjar Bulbouretral
Sepasang kelenjar bulbouretral (Cowper) adalah kelenjar kecil yang ukuran
dan bentuknya menyerupai kacang polong. Kelenjar ini mensekresi cairan basa yang
mengandung mucus ke dalam uretral penis untuk melumasi dan melindungi serta
ditambahkan pada semen.
3. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan atau pemasakan spermatozoa.
Proses pembentukan spermatozoa ( sel kelamin jantan ) berlangsung didalam testis
yang terdapat didalam skrotum ( kantong pelir ). Didalam testis terdapat banyak
saluran seminiferus ( tubulus seminiferus ) yang berdinding jaringan epitelium dan
jaringan ikat. Pada jaringan epitelium terdapat sel induk spermatozoa
(spermatogenium) dan sel sertoli yang berfungsi member makanan spermatozoa.
Pada jaringan ikat terdapat sel leydig yang berfungsi dalam proses spermatogenesis
membentuk testosteron.
6
Spermatogenesis bermula dari sel spermatogonia yang terdapat pada dinding
tubulus seminiferus. Setiap spermatogenia yang mengandung 23 pasang kromosom,
melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer yang juga
mengandung 23 pasang kromosom. Spermatosit primer melakukan pembelahan
miosis pertama membentuk 2 (dua) spermatosit sekunder yang haploid. Tiap
spermatosit sekunder membelah secara meosis ( meosis kedua ) menghasilkan 2(dua)
spermatid yang haploid. Sperma yang telah masak akan menuju epididimis. Keempat
spermatid berkembang menjadi sperma masak yang bersifat haploid. Setiap proses
spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
Pada orang dewasa normal setiap 1 ml semen ( air mani ) mengadung lebih
kurang 20 juta spermatozoa. Sperma yang matang mempunyai tiga bagian, yaitu
bagian kepala(head), bagian tengah (mid piece ), dan bagian ekor ( tail ).
1. Bagian kepala ( head )
Bagian kepala mengandung inti sel ( nukleus ) yang haploid dan bagian
ujungnya mengandung akrosom yang berisi enzim hialuronidase dan
proteinase yang berperan membantu menembus lapisan yang melindungi sel
telur.
2. Bagian tengah ( mid piece )
Bagian tengah mengandung mitokondria yang berperan dalam pembentukan
energi yang digunakan untuk pergerakan ekor sperma.
3. Bagian ekor ( tail )
Bagian ekor sebagai alat gerak sperma agar dapat sampai ke ovum.
4. Aktifitas Seksual Pria
Rangsangan akhir organ sensorik dan sensasi seksual menjalar melalui saraf
pudendu. Melalui pleksus sakralis dari medulla spinalis membantu rangsangan aksi
seksual yang berasal dari dalam. Akibat dari dorongan seksual akan mengisi organ
seksual dengan mukosa uretra. unsur psikis rangsangan seksual sesuai dengan
meningkatnya kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan seksual dengan
memikirkan atau berkhayal menyebabkan terjadinya aksi seksual sehingga
7
menimbulkan ejakulasi atau pengeluaran sperma pada saat bermimpi terutama usia
remaja. Aksi seksual pada medulla spinalis, fungsi otak tidak terlalu penting, karena
rangsangan genital menyebabkan ejakulasi yang dihasilkan dari mekanisme refleks
yang sudah terintegrasi pada medulla spinalis lumbalis. Mekanisme ini dapat
dirangsang secara psikis dan seksual yang nyata dan banyak kombinasi dari
keduanya.
5. Pengaturan Fungsi Seksual Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon seperti :
testosterone, LH, FSH, estrogen dan hormon pertumbuhan.
Pelepasan hormon gonadotropin ( GnRH ) oleh hippotalamus merangsang
kelenjar hipofisis anterior untuk meyekresi LH, hormon, perangsang LH dan FSH.
Hipotalamus melepaskan GnRH yang diangkut ke kelenjar hipotalamus anterior
dalam merangsang pelepasan LH dan FSH darah porta. Perangsangan hormon ini
ditentukan oleh frekuensi dari siklus sekresi dan jumlah GnRH yang dilepaskan setiap
siklus. Sekresi LH mengikuti pelepasn GnRH dan sekresi FSH berubah lebih lambat
sebagai respon perubahan jangka panjang GnRH.
B . ORGAN REPRODUKSI WANITA
1. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Eksterna Pada Organ Reproduksi Wanita
a. Mons Pubis
Adalah bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas simfisis pubis.
Bagian ini tertutup rambut pubis setelah pubertas.
b. Labia Mayora
Adalah dua lipatan kulit longitudinal yang merentang ke bawah dari mons
pubis dan menyatu di sisi posterior perineum, yaitu kulit antara pertemuan dua lipatan
8
ini dan anus. Labia mayora homolog (serupa dalam struktur dan asalnya) dengan
skrotum pada laki-laki.
c. Labia Minora
Adalah dua lipatan kulit di antara labia mayora. Lipatan ini tidak berambut,
tetapi mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar keringat.Prepusium
klitoris adalah pertemuan lipatan-lipatan labia minora di bawah klitoris. Frenulum
adalah area lipatan di bawah klitoris.
d. Klitoris
Homolog dengan penis pada laki-laki, tetapi lebih kecil dan tidak memiliki
mulut uretra.Klitoris terdiri dari dua krura (akar), satu batang dan satu glans klitoris
bundar yang banyak mengandung ujung saraf dan sangat sensitive.Batang klitoris
mengandung dua korpora kavernosum yang tersusun dari jaringan erektil. Saat
menggembung dengan darah selama eksitasi seksual, bagian ini bertanggung jawab
untuk ereksi klitoris.
e. Vestibula
Adalah area yang dikelilingi labia minora. Vestibula menutupi mulut uretra,
mulut vagina dan duktus kelenjar bartolini (vestibular besar).Kelenjar bartolini
homolog dengan kelenjar bulbouretral pada laki-laki. Kelenjar ini memproduksi
beberapa tetes sekresi mucus untuk membantu melumasi orifisium vaginal saat
eksitasi seksual.Bulba vestibular adalah massa jaringan erektil dalam di substansi
jaringan labial. Bagian ini sebanding dengan korpora spongiosum penis.
f. Himen ( Selaput dara )
Himen Adalah selaput tipis selaput lendir yang menutupi sebagian lubang
vagina. Selaput dara mempunyai lubang yang berlainan besarnya pada setiap
perempuan. Pada perempuang yang masih perawan selput dara itu jelas
kelihatan.Pada orang yang telah bersetubh dan lebih lebih pada orang yang telah
9
melahirkan selaput dara itu, telah putus-putus, sehingga kesudahannya hamper tidak
kelihatan lagi ada kalanya pada orang perawan selaput itu tertutup betul sehingga bisa
memisahkan pada waktu haid.
g. Mulut Vagina
Terletak di bawah orifisium uretra. Hymen (selaput dara), suatu membran
yang bentuk dan ukurannya bervariasi, melingkari mulut vagina.
2. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Interna Pada Organ Reproduksi Wanita
a. Ovarium
Panjang 3 – 5 cm, lebar 2 – 3 cm, dan tebal 1 cm. berbentuk seperti kacang
kenari.Masing-masing ovarium terletak pada dinding samping rongga pelvis posterior
dalam sebuah ceruk dangkal, yaitu fosa ovarian dan ditahan dalam posisi tersebut
oleh mesenterium pelvis (lipatan peritoneum antara peritoneum viseral dan
peritoneum parietal). Ovarium adalah satu-satunya organ dalam rongga pelvis yang
retroperitoneal (terletak di belakang peritoneum).
Ovarium dilapisi epithelium germinal (permukaan). Jaringan ikat ovarium
disebut stroma dan tersusun dari korteks pada bagian luar dan medulla pada bagian
dalam. Medulla ovarium adalah area terdalam. Medulla mengandung pembuluh
darah dan limfatik , serabut saraf, sel otot polos, dan sel-sel jaringan ikat.
10
Korteks adalah lapisan stroma luar yang rapat. Korteks mengandung folikel
ovarian, yaitu unit fungsionalpada ovarium.
b. Tuba Fallopi ( Oviduk )
Dua tuba uterine / tuba fallopi menerima dan mentransport oosit ke uterus
setelah ovulasi.Setiap tuba uterin, dengan panjang 10 cm dan diameter 0,7 cm,
ditopang oleh ligament besar uterus. Salah satu ujungnya melekat pada uterus dan
ujung lainnya membuka ke dalam rongga pelvis.Infundibulum adalah ujung terbuka
menyerupai corong (ostium) pada tuba uterin. Bagian ini memiliki prosesus motil
menyerupai jaring (fimbrae) yang merentang di atas permukaan ovarium untuk
membantu menyapu oosit terovulasi ke dalam tuba.Ampula adalah bagian tengah
segmen tuba.Ismus adalah segmen terdekat dari uterus.Dinding tuba uterin terdiri
dari serabut otot polos, jaringan ikat dan sebuah lapisan epitel bersilia yang sirkular,
tersusun secara longitudinal.Fertilisasi biasanya terjadi di 1/3 bagian atas tuba fallopi.
c. Uterus
Merupakan organ tunggal muscular dan berongga. Uterus berbentuk seperti
buah pear terbalik dan dalam keadaan tidak hamil memiliki panjang 7 cm, lebar 5 cm
dan diameter 2,3 cm ( 3 inci X 2 inci X 1 inci). Organ ini terletak di dalam rongga
pelvis di antara rectum dan kandung kemih.Uterus pada dasarnya ditopang oleh
lipatan peritoneal, ligament besar yang melekatkan uterus pada dinding pelvis.
Dinding uterus terdiri dari bagian terluar serosa (perimetrium); bagian tengah
miometrium (lapisan otot polos) dan bagian terdalam lapisan endometrium.
Endometrium menjalani perubahan siklus selama menstruasi dan membentuk lokasi
omplantasi untuk ovum yang dibuahi. Endometrium tersusun oleh dua lapisan :
Lapisan superficial (stratum fungsionalis) endometrium berukuran lebih tebal.
Lapisan ini mengandung kelenjar yang merespons hormon steroid dan biasanya
hampir secara keseluruhan runtuh saat menstruasi.
Lapisan basal (stratum basalis) tidak berubah selama siklus berlangsung.
11
Fundus uterus adalah bagian bundar yang letaknya superior terhadap mulut tuba
uterin.
Badan uterus adalah bagian luas berdinding tebal yang membungkus rongga
uterus.Serviks adalah bagian leher bawah uterus yang terkonstriksi. Os eksternal
adalah mulut serviks ke dalam vagina; os internal adalah mulut uterus dalam rongga
uterus. Kanal endoservikal melapisi jalur di antara dua mulut.
Portio vaginalis adalah bagian serviks yang menonjol ke dalam ujung bagian atas
vagina. Resesus sirkular yang terbentuk pada area pertemuan adalah forniks anterior,
posterior dan lateral (forniks singular).
d. Vagina
Adalah tuba fibromuskular yang dapat berdistensi. Organ ini merupakan jalan
lahir bayi dan aliran menstrual, fungsinya adalah organ kopulasi perempuan.Vagina
panjangnya sekitar 8 – 10 cm. organ ini menghadap uterus pada sudut sekitar 45° dari
vestibula genitalia eksternal dan terletak antara kandung kemih dan uretra di sisi
anterior dan rectum di sisi posterior.Dinding vagina tersusun dari atventisia terluar ,
satu lapisan otot polos dan epithelium skuamosa bertingkat nonkeratinisasi yang
dikenal sebagai lapisan vaginal. Sel-sel pada lapisan vaginal memiliki reseptor yang
terikat pada membran untuk estrogen.Sebelum pubertas dan setelah menopause , jika
konsentrasi estrogen darah rendah, lapisan vagina menjadi tipis dan hampir
seluruhnya terdiri dari sel-sel basal.Vagina dilembabkan dan dilumasi oleh cairan
yang berasal dari kapilar pada dinding vaginal dan sekresi dari kelenjar-kelenjar
serviks. pH cairan vaginal tergantung pada kadar estrogen.
e. Perineum
Pada laki-laki atau perempuan adalah area berbentuk seperti iritan yang
terbentang dari simfisis pubis di sisi anterior sampai ke koksiks di sisi posterior dan
ke tuberositas iskial di sisi lateral.
12
3. Oogenesis
Proses pembentukan gamet betina ( sel telur ) pada wanita disebut oogeniesis
dan terjadi di ovarium.
Pada masa Fetus, ovarium mengandung sel pemula atau oogonium
sejak bayi lahir oogonium berkembang menjadi oosit primer hingga pubertas, melalui
fase profase pada pembelahan meiosis.
Pada masa pubertas, dibawah pengaruh FSH ( folikel stimulating
hormone ) oosit primer membelah secara meiosis menghasilkan dua sel yang
berukuran besar dan kecil. Sel yang lebih kecil disebut badan polar dan sel yang besar
disebut oosit sekunder.
Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Folikel-folikel ini dibawah
pengaruh FSH membelah berkali-kali dan membentuk folikel graaf ( folikel yang
sudah masak ) yang diantaranya mempunyai rongga. Sel-sel folikel ini kemudian
memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis untuk menyekresikan LH
( luteinizing hormone ) yang berfungsi mendorong ovulasi ( pelepasan sel telur ) bila
pada saat ovulasi terjadi pembuahan maka oosit sekunder meneruskan pembelahan
menjadi ootid ( haploid ) dan polar kedua. Ootid berdiferensiasi menjadi ovum. Jadi,
dalam oogenesis ini dihasilkan oosit sekunder yang akan dibuahi sperma, dan setelah
pembuahan, oosit sekunder membelah lagi secara meiosis hingga dihasilkan ovum.
4. Siklus Menstruasi Pada Wanita
Siklus menstruasi berkaitan dengan pelepasan sel telur ( ovulasi ) dan terjadi
pad hari ke-28 dari siklus. Setiap orang mempunyai siklus yang beraneka, dengan
periode antara 21 hari ( 3 minggu ) sampai 30 hari. Menstruasi atau haid dialami oleh
wanita normal, sehat, sejak akil balig. Kira-kira sejak usia 11 tahun atau 13 tahun.
Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari empat fase sebagai berikut :
1. Fase Proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen sehingga disebut juga fase
estrogenic. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid.
13
Setiap bulan setelah haid terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer
karena hormon FSH. Pada masa ini sel oogenium membelah secara meiosis dan
menghasilkan satu sel telur haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel graaf
yang masak, folikel menghasilkan hormone estrogen yang merangsang sekresi LH.
Fase ini disebut fase folikel.
Estrogen berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus ( endometrium ) yang
terkelupas saat menstruasi sehingga endometrium ( dinding rahim ) menebal hingga
5-7 cm. selain itui, estrogen juga berfungsi untuk menghambat pembentukan FSH
dan memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anteriorhipofisis. Estrogen
juga memengaruhi kelenjar serviks yang menghasilkan cairan encer.
2. Fase Sekresi
Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28 dari siklus. Folikel graaf yang
pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak
darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum
( badan kuning ) untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempersiapkan endometrium menerima embrio. Pada saat endometrium menjadi
tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah. Periode ini disebut fase
luteal. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi sehingga progesteron
dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.
3. Fase Menstruasi
Karena estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan maka endometrium
mengalami degenerasi. Darah, mucus dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah
haid dari rongga uterus ke vagina. Tahap ini berlangsung pada hari ke-1 hingga ke-4
dari siklus.
4. Fase Reparasi
Terjadi penyembuhan luka akibat pecahnya pembuluh darah. Luka itu
tertutup epitel kembali. Fase ini terjadi pada hari ke-4 hingga ke-6 dari siklus. Siklus
menstruasi akan terhenti jika terjadi kehamilan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, maka kami dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Organ reproduksi pria terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian eksterna dan
bagian interna. Bagian eksterna terdiri dari penis yang merupakan organ yang
banyak mengandung darah dan skrotum yang merupakan organ yang
membungkus dan menopang testis diluar tubuh. Sedangkan bagian interna terdiri
dari testis, epididimis, duktus deferens, duktus ejakulator, uretra, vesika seminalis,
kelenjar prostat dan kelenjar bulbouretral.
2. Organ reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian eksterna dan
bagian interna. Bagian eksterna terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora, klitoris, vestibula, himen dan mulut vagina. Sedangkan pada bagian
interna terdiri dari ovarium, tuba fallopi ( oviduk ), uterus, vagina dan pireneum.
3. Spermatogenesis adalah proses pembentukan atau pematangan spermatozoa
yang terjadi didalam testis serta melibatkan pembelahan sel secara mitosis dan
meiosis.
4. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum ( sel telur ) yang terjadi didalam
ovarium. Hasil dari oogenesis yaitu ovum dan tiga badan polar.
B. Saran
- Diharapkan setiap perawat dapat mengenal dan memahami secara utuh tentang
anatomi dan fisiologi system reproduksi dan menerapkannya dalm pemberian
pelayanan terhadap pasien
- Mengetahui dam memahami secara rinci tentang anatomi dan fisiologi sistem
reproduksi pada pria dan wanita.
15
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin,1997, Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat.jakarta:EGC
Dewi, Rosana & dkk, 2003,biologi 2B, Klaten: Intan pariwara.
Http//rudyregobiz.wordpress.com/2009/11/18/system-reproduksi-pada-manusia/
Http//info.medis.blogspot.com
16