Upload
nailanasyifa
View
55
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS
SEJARAH FISIKA
BLAISE PASCAL
Disusun Oleh :
NAILA HILMIYANA SYIFA
K2311054
PENDIDIKAN FISIKA / A
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Blaise Pascal adalah penemu hukum Pascal, bapak teori probabilitas modern,
penemu alat suntik, kempa hidrolik dan kalkulator digital yang pertama. Minat utamanya
ialah filsafat dan agama, sedangkan hobinya yang lain
adalah matematika dan geometri proyektif. Bersama dengan Pierre de
Fermat menemukan teori tentang probabilitas. Pada awalnya minat riset dari Pascal lebih
banyak pada bidangilmu pengetahuan dan ilmu terapan, di mana dia telah berhasil
menciptakan mesin penghitung yang dikenal pertama kali. Mesin itu hanya dapat
menghitung.
Blaise Pascal bermaksud menjual mesin hitungnya, tetapi tidak laku karena mahal.
Semakin bertambah umur Pascal semakin mencemaskan karena terlalu giat bekerja dan
belajar. Beliau mendapat nasihat dokter agar hidup santai dan bersenang-senang. Untuk
meringankan rasa sakitnya, beliau mengadakan eksperimen secara terus-menerus,
termasuk mengulangi percobaan Torricelli dan akhirnya menemukan hukum tekanan
dalam zat cair. Pada makalah ini akan dibahas tentang Blaise Pascal dan kontribusinya
terhadap sains.
B. Tujuan
1. Mengetahui biografi Blaise Pascal
2. Mengetahui pola pikir Blaise Pascal
3. Mengetahui pengembangan pengetahuan Blaise Pascal
4. Mengetahui proses penemuan dan perubahan dengan teori sebelumnya
5. Mengetahui karya matematika dan ilmiyah lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi
Blaise Pascal (1623 1662 M) terlahir di Clermont Ferrand Perancis pada 19 Juni
1623. Ayahnya Etienne Pascal, penasehat kerajaan yang kemudian diangkat sebagai
presiden organisasi the Court of Aids di kota Clermont. Ibunya, Antoinette Begon, wafat
saat ia berusia empat tahun, tidak lama setelah memberinya seorang adik perempuan,
meninggalkan ia dan dua saudara perempuannya, yaitu kakak perempuan bernama
Gilberte dan adik perempuan bernama Jacqueline.
Pascal sejak kecil dikenal sebagai seorang anak yang cerdas walaupun ia tidak
menempuh pendidikan di sekolah secara resmi. Pada tahun 1631, Pascal sekeluarga
pindah ke Paris. Ayahnya memutuskan untuk mendidik sendiri anak-anaknya. Eteinne
mempunyai ide sendiri tentang pendidikan: “Jangan memaksa anak untuk mencerna ilmu
di atas kemampuan.” Eteinne mempunyai tahapan sendiri dalam mengajar Pascal.
Pertama, adalah ilmu pengetahuan alam, disusul penguasaan bahasa yang dimulai pada
usia 12 tahun dan matematika yang rencananya akan diajarkan setelah umur 16 tahun.
Ayahnya mengajarinya ilmu bahasa, khususnya bahasa Latin dan Yunani, tapi tidak
matematika. Ayahnya sengaja melewatkan pelajaran matematika kepada Pascal semata-
mata untuk memancing rasa keingintahuan Pascal. Minat ingin tahu Pascal ternyata di luar
dugaan sang ayah. Tertarik mempelajari geometri dengan belajar sendiri sampai ayahnya
menyerah mengajarinya. Pascal lantas terbiasa bereksperimen dengan bentuk-bentuk
geometri, serta menemukan rumus-rumus geometri standar dan memberikan nama rumus
tersebut dengan namanya sendiri.
Umur 13 tahun menemukan segitiga Pascal. Umur 14 tahun disertakan sebagai
anggota kelompok diskusi di rumah Mersenne di dekat Paris. Saat itulah, Pascal bertemu
dan berdiskusi dengan Descartes, Fermat, Roberval. Umur 16 tahun, menemukan
theorema Pascal: “Titik-titik singgung pada sisi-sisi sebuah segi enam/heksagon pada
sebuah kerucut terletak pada suatu titik.” Umur 17 tahun, Pascal menggunakan theorema
ini untuk menjabarkan lebih dari 400 preposisi pada buku tentang kerucut. Selain itu
theorema ini menjadi salah satu theorema dasar pada geometri proyektif.
Geometri proyektif sudah ada sejak dulu, tapi lewat sentuhan Pascal dan Desargues
diubah menjadi studi formal. Artis dapat menggunakan cara ini untuk membuat lukisan
yang menggambarkan ilusi tiga dimensi – tinggi, lebar dan panjang. Lukisan Leonardo da
Vinci, Perjamuan Terakhir (Last Supper) adalah salah satu contoh penggunaan perspektif
atau geometri proyektif. Keduanya mempelajari geometri proyektif, bukan untuk karya
seni, tetapi menemukan bahwa potongan kerucut – ellips, hiperbola, parabola – adalah
proyeksi dari suatu lingkaran apabila dilihat dari suatu titik pada kerucut.
Pada tahun 1662, penyakit Pascal menjadi lebih parah dan kondisi emosionalnya
sangat memburuk sejak kematian adiknya. Sadar bahwa kesehatannya telah melemah
dengan cepat, ia berusaha pindah ke rumah sakit, tapi dokter menyatakan bahwa ia tidak
terlalu stabil untuk dibawa ke rumah sakit. Di Paris pada tanggal 18 Agustus 1662, Pascal
mengalami kejang. Dia meninggal keesokan harinya, kata-kata terakhirnya adalah
"Semoga Tuhan tidak pernah meninggalkan aku," dan dimakamkan di pemakaman Saint-
Étienne-du-Mont .
Sebuah otopsi dilakukan setelah kematiannya untuk mengungkapkan masalah
serius dengan perut dan organ-organ lain dari perutnya, bersama dengan kerusakan pada
otaknya . Meskipun otopsi, penyebab kesehatannya yang buruk tidak pernah ditentukan
secara tepat, meskipun spekulasi berfokus pada TBC, kanker perut, atau kombinasi dari
keduanya. Sakit kepala yang menderita Pascal umumnya dikaitkan dengan otaknya lesi .
Untuk menghormati kontribusi ilmiahnya, nama Pascal dijadikan sebagai nama
satuan SI tekanan , dengan bahasa pemrograman , dan hukum Pascal (prinsip penting dari
hidrostatika).
B. Pola Pikir
Pemikirannya memiliki arti penting bagi perkembangan matematika dan fisika,
juga bisa digolongkan sebagai orang yang mula-mula mengkritisi overnya daya guna rasio
yang sudah timbul gejala-gejalanya ketika itu. Jika ditengok dari kacamata awam, dalam
berpikir terkesan kontradiktif. Ia mengagumi matematika dan fisika. Ia bahkan setuju
dengan Descartes, filsafat mesti mengambil alasnya dari geometri yang bersifat pasti
secara apriori. Namun, di lain sisi, ia enggan meletakkan rasio di atas segala-galanya,
apalagi tuhan. Tuhan, wahyu, iman manusia harus menjadi raja dalam tata berpikir.
Itu bukanlah bentuk kontradiksi berpikir Pascal, kekaguman Pascal terhadap
fisika-matematika yang duniawi disebabkan Pascal punya anggapan: keduniawian
intelektual tak mengurangi spiritualitas manusia. Keduniawan intelektual yang ia tempuh
justru dimaknai sebagai wujud pengabdian terhadap Tuhan.
Usia 13 tahun di tahun 1642, dia menemukan rumus segitiga Pascal. Sebuah bukti
bahwa “ jumlah sudut dari sebuah segitiga sama dengan dua sudut siku-siku “.
Pembuktian itu ia tuliskan didinding dengan menggunakan arang batu bara. Tulisan itu
ditemukan oleh sang ayah. Karena itu, oleh sang ayah dia diikutkan dalam kelompok
diskusi matematikawan Perancis, bersama dengan para ilmuwan besar lainnya,
seperti Descartes,Fermat, Desargues, Mydorge, Gassendi, dan Robeval. Tokoh tokoh ahli
matematika itu biasa berkumpul di sebuah sel dibiara Pere Mersenne. ( Pere Mersenne,
seorang Teolog, philosophy, matematikawan serta seorang ahli teori musik ).
Hexagram Ajaib - Teori Segitiga Pascal
Pascal sangat tertarik dengan teori Desargues tentang “ Conic Section “ ( kerucut ).
Mengikuti pola pikir Desargues, pada usia 16 tahun dia melahirkan sebuah teori
matematika. Sebuah risalah singkat tentang pembuktian karya Desargues, risalah itu dia
sebut “ Hexagram ajaib “ atau dalam bahasa Perancis Essai pour les coniques (“Essay on
Conics“). Sebuah karya serius matematika Pascal yang pertama, ia kirimkan risalah itu
pada Pere Mersenne di Paris. Sampai hari ini terori tersebut lebih dikenal dengan nama
“ Teori Pascal “. Teori tersebut menyatakah : bahwa bila segi 6 berada didalam lingkaran
atau kerucut, maka titik potong 3 sisi yang berlawanan akan terletak pada satu garis,
garis itu disebut garis Pascal.
Ketika dia sampaikan di forum pertemuan antar ahli matematika, Descartes tidak
percaya kalau teori tersebut ditulis oleh Pascal yang masih umur 16 tahun. Pere Mersenne
meyakinkannya, bahwa karya itu memang karya Pascal muda ( Blasé ) bukan Pascal tua
( Etiene ). Descartes mengatakan : “ I do not find it strange that he has offered
demonstrations about conics more appropriate than those of the ancients, but other
matters related to this subject can be proposed that would scarcely occur to a sixteen-
year-old child ( Saya tidak melihat hal ini adalah sesuatu yang aneh, bahwa dia
mendemontrasikan tentang kerucut lebih baik dari orang orang jaman dulu, tapi hal-hal
lain yang berhubungan dengan subjek ini diusulkan oleh anak umur 16 tahun, adalah
sesuatu yang hampir tidak masuk akal )“
Ada dua buah pemikiran pascal tentang agama atau teologi yang sangat terkenal
yaitu :
1. Le Coeur
Le couer a ses raison ne connait point (Hati mempunyai alasan-alasan yang
tidak dimengerti oleh rasio) adalah ungkapan Pascal yang sangat terkenal. Dengan
pernyataan ini Pascal tidak bermaksud menunjukkan bahwa rasio dan hati itu
bertentangan. Hanya saja menurut Pascal, rasio atau akal manusia tidak akan sanggup
untuk memahami semua hal. Baginya "hati" (Le couer) manusia adalah jauh lebih
penting.
Hati yang dimaksudkan oleh Paskal tidak semata-mata berarti emosi. Hati adalah
pusat dari segala aktivitas jiwa manusia yang mampu menangkap sesuatu secara
spontan dan intuitif. Rasio manusia hanya mampu membuat manusia memahami
kebenaran-kebenaran matematis dan ilmu alam. Dengan memakai hati, manusia akan
mampu memahami apa yang lebih jauh daripada itu yakni pengetahuan tentang Allah.
Kebenaran tidak hanya diketahui oleh akal saja tetapi juga dengan hati, bahkan
menurut Paskal untuk dapat mengenal Allah secara langsung manusia harus
menggunakanhatinya. Dengan demikian Paskal hendak menegaskan bahwa rasio
manusia itu memiliki batas sedangkan iman tidak terbatas.
2. Le Pari
Le Pari atau "Pertaruhan" adalah argumen Paskal lainnya yang terkenal.
Gagasan ini terkait dengan persoalan mengenai ada tidaknya Allah dalam
sejarah filsafat. Ada orang-orang-orang skeptik yang kerap kali mencemooh orang-
orang Kristen yang percaya bahwa Allah itu ada sementara mereka sendiri tidak dapat
membuktikan secara rasional bahwa Allah itu tidak ada. Ia kemudian membuat sebuah
pertaruhan mengenai ada atau tidaknya Allah.
Dalam hal ini Paskal mengambil posisi sebagai orang yang percaya akan adanya
Allah. Alasannya, bila ternyata Allah memang ada, orang-orang yang percaya kepada
Allah akan menang dan hidup berbahagia bersama Allah yang diimani di sorga kelak.
Sementara bila ternyata Allah memang tidak ada dan orang-orang percaya kalah maka
mereka tidak akan menderita kerugian apapun. Hidup baik yang telah mereka jalani
selama berada di dunia sudah merupakan keutamaan yang membuat kehidupan
mereka dan orang lain bahagia.
C. Pengembangan Pengetahuan
Setelah kepindahannya ke kota Rouen pada tahun 1640, Blaise Pascal terus
belajar keras, yang menguras tenaga dan pikirannya. Usahanya pun tidak sia-sia. Ia
berhasil menemukan teorema geometri, yang baginya merupakan sesuatu yang sangat
menakjubkan. Sehingga, ia menyebut teorema tersebut sebagai hexagram ajaib.
Penemuan itu merupakan sebuah teorema tentang persamaan persilangan
antargaris. Penemuan ini bukanlah sebuah teorema yang sekadar menghitung
keseimbangan bentuk, yang saat itu sama sekali belum pernah dikembangkan menjadi
sebuah cabang ilmu matematika tersendiri.
Penemuan tersebut disusun oleh Blaise Pascal menjadi sebuah buku yang
berjudul Essay on Conics, yang selesai pada tahun 1640. Ia menulis penemuannya ini
ketika masih berumur 16 tahun. Selain itu, ia juga menulis tentang hidrostatik, yang
menjelaskan tentang persamaan benda cair (equilibrium of fluids). Penemuan tersebut
dikenal pula sebagai Hukum Pascal. Hukum Pascal dianggap penting karena terkait
dengan teori benda cair dan teori benda gas, serta perubahan bentuk keduanya yang
dikenal dengan teori hidrodinamik.
D. Proses Penemuan dan Perubahan dengan Teori Sebelumnya
Kecintaanya pada sains, menjadikannya sosok yang sangat tidak bisa dipisahkan
dengan yang namanya aktivitas eksperimen dan penelitian yang tak henti-henti. Ia terus
dan terus melakukan eksperimen bahkan saat ia menjalani pengobatan karena penyakit
kanker yang dideritanya. Umur 18 tahun, tubuhnya lemah dan mengalami kelumpuhan
tungkai atas membuat Pascal harus tinggal di tempat tidur. Harus menelan cukup makanan
agar tetap hidup, meskipun selalu merasa sakit kepala. Namun, puncak penemuan hukum
pascal ternyata ada pada saat menjalani pengobatan tersebut. Umur 24 tahun, dia dan
Jacqueline pergi ke Paris untuk pemeriksaan medis dengan peralatan yang lebih canggih.
Ternyata dia diharuskan tinggal di rumah sakit. Saat ini banyak ilmuwan datang
menyambangi yang tertarik dengan eksperimen kehampaan (vakum) yang sedang
dikerjakannya. Descartes datang untuk berdiskusi. Akhir tahun, kesehatan tubuhnya
memungkinkan dia meneruskan pekerjaan, menguji teori kehampaan. Ia menemukan teori
hukum pascal saat eksperimen dalam bentuk bermain-main dengan air. Disinilah teori
hukum itu ditemukan. Blaise Pascal pun mengabadikan penemuanya dengan
menyematkan namanya pada penemuan yang ia dapati. Penemuan tersebut berupa
kantong dari bahan plastik yang berisi air, dan plastik tersebut sangat banyak memiliki
lubang, maka yang terjadi adalah air memancar sama kuat dari setiap lubang yang ada.
Ia memiliki sebuah replika percobaan yang berupa tabung sepanjang 31 inci (78,7
cm) yang diisi air raksa yang diposisikan terbalik dalam sebuah mangkok mercuri. Pascal
ingin mengetahui kekuatan apa yang menjaga mercuri dalam tabung, dan apa yang
mengisi ruang kosong dibagian atas dalam tabung mercuri tersebut. Apakah berisi: udara?
uap air raksa? kehampaan?
Pada waktu itu, kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa ruang kosong ditabung
atas mercuri tersebut adalah tak lebih daripada vacuum ( kosong ), dan beberapa kejadian
yang dianggap tak mungkin oleh ilmuwan sebelumnya, telah terlihat saat percobaan itu
dilakukan. Hal ini berdasarkan pemikiran Ariestoteles, bahwa “ penciptaan “ sesuatu yang
bersifat “ subtansi “, apakah terlihat atau tidak terlihat, dan “zat / subtansi “ selamanya
bergerak. Hukum Ariestoteles adalah sebagai berikut : “Segala sesuatu yang bergerak,
harus digerakan oleh sesuatu (Everything that is in motion must be moved by
something)“. Oleh karena itu para ilmuwan penganut Ariestoteles menyatakan, bahwa
vacuum (tenaga isap) itu adalah hal yang mustahil. Bagaimana bisa begitu ? Maka bukti
itu ditunjukan :
Cahaya yang melewati itu di sebut “ vacuum ( kosong ) ” dalam tabung kaca.
Ariestoteles menulis, segala sesuatu bergerak, harus digerakan oleh sesuatu yang lain
Oleh karenanya, disana harus ada “sesuatu” yang tak terlihat untuk
memindahkan cahaya melalui tabung kaca, maka dari itu tidak ada vacuum ( tenaga isap
atau tekan ) di tabung itu. Tidak di tabung kaca maupun, dimanapun. Vacuum itu tidak
ada dan sesuatu yang mustahil.
Pada saat itu timbul ide membawa tabung ke puncak gunung dengan praduga: jika
ada selisih tinggi air raksa, maka hal itu menunjuk ada tekanan udara. Ketika tabung
dibawa turun gunung, ketinggian air raksa kembali normal. Meningkat. Hal ini
membuktikan bahwa udara mempunyai berat dan berat ini berperan mendorong air raksa
naik atau turun.
Setelah melakukan percobaan mendalam di vena ini, di tahun 1647 Pascal
mengeluarkan risalah Experiences nouvelles touchant le vide (“New Experiments with the
Vacuum – Percobaan baru dengan Vacuum”), dia menjelaskan dengan rinci aturan dasar,
bahwa derajat variasi cairan ( liquid ) bisa didukung oleh tekanan udara. Hal ini
memberikan alasan atau bukti, bahwa memang ada vacuum pada kolom diatas cairan
tabung barometer. Dan, pernyataan Ariestoteles dipatahkan oleh Pascal. Vacuum itu ada !
Bukan sesuatu yang mustahil. Pembuktian – pembuktian ini membuat Pascal konflik
dengan para ilmuwan lainnya, terutama para ilmuwan terkemuka sebelum dia, apalagi
para penganut Ariestoteles, termasuk berkonflik dengan Descartes. Dan pada saat itu
muncul tuduhan Descartes bahwa pascal mencuri idenya.
Keberadaan hukum pascal tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya fluida.
Fluida tak lain dan tak bukan bisa dimaknai sebagai suatu zat yang sifatnya mampu
mengalir. Cakupan cukup luas, karena sejatinya yang dinamakan dengan fluida
merangkum segala jenis zat cair dan bahkan juga gas yang bisa mengalir di udara.
Meskipun ada disekitar kita, hanya Blaise Pascal yang mampu menemukan ada sebuah
gerakan ilmiah yang terjadi pada kondisi zat cair tersebut saat mengalami penekanan,
yang kemudian kita kenal dengan hukum pascal.
Hal ini disimpulkan oleh Pascal dan dikenal dengan hukum pascal yaitu tekanan
yang diberikan pada zat cair. Bunyinya “ tekanan yang dikerjakan pada fluida dalam
bejana tertutup diteruskan tanpa berkurang ke semua bagian fluida dan dinding bejana itu
“. Asas ini bukanlah suatu asas yang berdiri sendiri, melainkan suatu konsekuensi yang
wajar dari hukum-hukum mekanika.
E. Karya Matematika dan Ilmiyah Lainnya
Pascal juga menulis tentang hidrostatik, yang menjelaskan eksperimennya
menggunakan barometer untuk menjelaskan teorinya tentang Persamaan Benda Cair
(Equilibrium of Fluids), yang tak sempat dipublikasikan sampai satu tahun setelah
kematiannya. Makalahnya tentang Persamaan Benda Cair mendorong Simion Stevin
melakukan analisis tentang paradoks hidrostatik dan dan meluruskan apa yang disebut
sebagai hukum terakhir hidrostatik: “Bahwa benda cair menyalurkan daya tekan
secara sama-rata ke semua arah” yang kemudian dikenal sebagai Hukum Pascal.
Hukum Pascal dianggap penting karena keterkaitan antara Teori Benda Cair dan Teori
Benda Gas, dan tentang Perubahan Bentuk tentang keduanya yang kemudian dikenal
dengan Teori Hidrodinamik.
Teori Pascal memberikan pengaruhnya pada teori matematik di saat Pascal
memulai kehidupan di Port Royal yang digunakan mengatasi problem penghitungan yang
berhubungan dengan kurva dan lingkaran, yang juga harus dikuasai oleh matematikawan
modern. Ia banyak menerbitkan teorema yang diajukan sebagai tantangan kepada
matematikawan lain untuk dipecahkan, tanpa satupun yang menjawabnya. Jawaban
kemudian datang dari John Wallis, Christopher Wren, Christian Huygens, dan kawan-
kawan, tanpa hasil yang memuaskan. Pascal akhirnya menerbitkan jawabannya sendiri
dengan menggunakan nama samaran Amos DettonviIle (kemudian dikenal dengan
anagram Louis de Montalte), kemudian matematikawan sekarang sering juga menyebut
dirinya dengan nama ini.
Teori matematik probabilitas menjadi berkembang pertama kali ketika terjadi
komunikasi antara Pascal dan Pierre de Fermat yang akhirnya menemukan bahwa kedua
teori Pascal dan Matematika Probabilitas memiliki kesamaan meski masing-masingnya
tetap berdiri sendiri. Pascal merencanakan menulis makalah tentang itu, namun lagi-lagi
cuma cuplikan-cuplikan yang ditinggalkannya, yang diterbitkan setelah kematiannya. Ia
tak pernah menulis teori matematik yang panjang lebar berbelit-belit, melainkan tulisan-
tulisan pendek yang singkat, jelas, dan abadi
1. Irisan Kerucut
Pascal sangat tertarik pada pemikiran Desargues mengenai irisan kerucut. Tak
disangka, ia mengembangkan pemikiran tersebut. Pada umur 16 tahun, ia berhasil
membuat karya tulis yang berjudul Essai Pour Les Coniques. Dalam karya tulisnya
tersebut, ia menyebutkan bahwa jika sebuah kerucut dipotong oleh sebuah bidang
datar secara tegak lurus, maka diperoleh permukaan berupa lingkaran. Sebaliknya, jika
dipotong dengan kemiringan tertentu, maka diperoleh permukaan berupa elips.
Pemikiran Pascal tersebut cukup menarik perhatian Rene Descartes. Ia tidak
percaya bahwa teori tersebut lahir dari seorang anak berusia 16 tahun. Descartes
sempat berkata,”Saya tidak merasa heran jika ada seseorang yang mampu
menunjukkan materi tentang kerucut lebih sempurna dari sebelumnya, akan tetapi
sangat jarang hal ini dikemukakan oleh seorang anak yang berumur 16 tahun!”.
2. Kalkulator Mekanik
Pada tahun 1642, ketika Pascal berumur kurang dari 19 tahun, ia berhasil
membuat sebuah kalkulator mekanik untuk melakukan perhitungan penjumlahan dan
pengurangan. Hal ini ia lakukan untuk membantu ayahnya yang sering kesulitan
menghitung besarnya pajak dan tagihan. Kalkulator yang diberi nama Pascaline ini
sempat dipamerkan di Musee des Arts et Metiers di Kota Paris, Perancis dan di
Zwinger Museum di Kota Dresden, Jerman. Karena harganya yang sangat mahal,
kalkulator Pascal ini tidak laku dijual. Padahal, Pascaline adalah cikal bakal dari mesin
komputer saat ini. Namun, Pascal tetap membuat dan mengembangkan kalkulator
tersebut.
3. Permainan Judi
Chevalier de Mere, salah seorang teman Pascal, sangat tertarik pada masalah
perjudian. Ia ingin mengetahui bagaimana membagi uang taruhan secara adil sesuai
dengan peluang untuk memenangkan permainan judi tersebut. Pemikiran ini sangat
menginspirasi Pascal untuk mencari solusinya. Bersama De Fermat, Pascal berhasil
menjawab semua masalah dalam permainan judi melalui teori peluang matematika.
Ternyata, materi tersebut memberikan sumbangan yang besar bagi Leibniz dalam
penulisan dasar-dasar kalkulus.
4. Segitiga Pascal
Segitiga pascal ini sangat membantu untuk banyak hal. Untuk pemfaktoran pada
aljabar. misalnya untuk menjabarkan suatu bentuk pangkat yang di dalamnya terdapat
penjumlahan atau pengurangan. Misalnya, (x + y)4 atau yang lain. Dengan menggunakan
segitiga pascal ini sangat membantu untung menjabarkan lebih cepat lagi. Yang kita kenal
dari segitiga pascal adalah bentuknya yang seperti segitiga dan bilangan yang bawah
adalah hasil penjumlahan dua bilangan di atasnya. Segitiga aritmatika yang ditunjukkan
disini telah dikenal selama 600 tahun,tetapi Pascal menemukan bahwa banyak dari sifat-
sifat segitiga dihubungkan dengan barisan-barisan dan deret-deret istimewa. Pada saat
segitiga selesai dibuat,bayangan dalam setiap persegi dengan bilanganbilangan ganjil di
dalamnya dan Anda akan melihat sebuah pola yang muncul. Segitiga Pascal juga sangat
membantu kita dalam melakukan perhitungan bilangan berpangkat.
Contoh :
(A+B)2=A2+2AB+B2
(A+B)3=A3+3A2B+3AB2+B3
Yang unik dari segitiga pascal ini adalah jika setiap barisnya dijumlahkan maka
hasilnya adalah merupakan bilangan 2 pangkat n dengan n berurutan dari 0. Baris pertama
didapatkan 20. Baris kedua adalah sama dengan 21. Baris ketiga sama dengan 22. Dan
seterusnya…
1 = 20
1 + 1 = 21
1 + 2 + 1 = 22
1 + 3 + 3 + 1 = 23
1 + 4 + 6 + 4 + 1 = 24
1 + 5 + 10 + 10 + 5 + 1 = 25
1 + 6 + 15 + 20 + 15 + 6 + 1 = 26
Matriks Eksponen
Disebabkan pembinaan sederhana dengan faktorial, pewakilan yang sangat asas
pada segi tiga Pascal dalam bentuk matriks eksponen dapat diberikan: segi tiga Pascal
adalah eksponens bagi matriks yang mempunyai urutan 1, 2, 3, 4, … pada subpepenjuru
dan kosong pada mana-mana tempat lain.
Ciri Geometri
Segi tiga Pascal dapat digunakan sebagai sebuah jadwal pencarian untuk bilangan
uncur berdimensi dalam sebuah versi dimensi berarbitrari tunggal pada sebuah segi tiga
(digelar sebagai sebuah simpleks). Contohnya, anggapkan garisan ke-3 pada segi tiga,
dengan nilai 1, 3, 3, 1. Sebuah segi tiga 2-dimensi mempunyai satu unsur 2-dimensi
(sendiri), tiga elemen 1-dimensi (garisan, atau pinggir), dan tiga unsur 0-dimensi (verteks,
atau sudut). Erti nomor terakhir (1) adalah lebih sukar untuk dijelaskan (tetapi lihat di
bawah). Berlanjutan dengan contoh kita, sebuah tetrahedron mempunyai unsur 3-dimensi
(sendiri), unsur 2- dimensi (permukaan), enam unsur 1-dimensi (pinggir), dan empat unsur
0-dimensi (verteks). Menambahkan terakhirnya 1 semula, nilai-nilai ini berhubungan
dengan barisan ke-4 pada segi tiga (1, 4, 6, 4, 1). Garisan 1 berhubungan dengan sebuah
titik, dan Garisan 2 berkorespon dengan sebuah segmen garisan (dyad). Petak ini
bersambung untuk hiper-tetrahedron berdimensi tinggi.
Untuk memahami mengapa corak ini bermuncul, seorang harus memahami bahawa
proses pembinaan sebuah simpleks-n dari sebuah simpleks-(n − 1) terdiri dengan hanya
menambahkan sebuah verteks baru pada yang kemudiannya, ditempatkan seperti mana
verteks baru ini terbaring di luar ruang simpleks asal, dan bercantum ke semua verteks
asal. Sebagai contoh, anggapkan kes pembinaan sebuah terahedron dari sebuah segi tiga,
yang kemudiannya dari elemen itu dihitung oleh barisan 3 pada segi tiga Pascal: muka 1,
sisi 3, dan verteks 3 (makna pada akhir 1 akan dijelaskan sebentar lagi). Untuk membina
sebuah tetrahedron dari sebuah segi tiga, kita tempatkan sebuah verteks baru di atas plane
segi tiga dan menyambungkan verteks ini ke kesemua verteks segi tiga asal.
Nomor pada elemen berdimensi yang diberikan pada tetrahedron adalah
sekarangnya jumlah pada dua nomor: pertama nomor yang pada elemen di segi tiga asal,
tambah nomor elemen-elemen baru, setiap yang mana dibina pada elemen-elemen salah
satu dimensi berkurang dari segi tiga asal. Oleh itu, dalam tetrahedron, nomor sel
(elemen-elemen polyhedral) adalah 0 (segi tiga asal memiliki kosong) + 1 (dibina pada
permukaan single segi tiga asal) = 1; bilangan muka adalah 1 (segi tiga asal tersendiri) + 3
(muka baru, setiap dibina pada suatu tepi segi tiga asal) = 4; bilangan sisi adalah 3 (dari
segi tiga asal) + 3 (sisi-sisi baru, setiap dibina pada sebuah verteks yang ditambahkan
untuk mencipta tetrahedron dari segi tiga) = 4. Proses menjumlahkan bilangan elemen ini
pada suatu dimensi yang diberikan pada yang salah dimensi yang berkurang satu untuk
tiba di bilangan yang terdahulunya dijumpai di simpleks lebih tinggi seterusnya adalah
bersamaan dengan proses penjumlahan dua nomor adjacent pada sebuah barisan segi tiga
Pascal untuk yield nomor di bawah. Oleh itu, makna pada nomor akhir (1) pada sebaris
segi tiga Pascal menjadi lebih difahami sebagai mewakili verteks baru yang ditambahkan
ke simpleks yang diwakili oleh barisan itu untuk yield simpleks yang lebih tinggi
seterusnya sebagai diwakili oleh barisan seterusnya. Verteks baru ini dicantumkan dengan
setiap elemen di simpleks asal untuk yield sebuah elemen baru pada dimensi lebih tinggi
pada simpleks baru, dan ini adalah asalnya corak yang didapati berkembar dengan yang
dilihat pada segitiga Pascal.
Sebuah corak baru diperhatikan berkaitan dengan segi empat sama, yang berbeda
dengan segi tiga. Untuk mencari coraknya, seorang harus membina sebuah analog pada
segi tiga Pascal, yang entrinya adalah pekali (x + 2)Nomor Barisan, daripada (x + 1)Nomor Barisan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Blaise Pascal berasal dari Perancis, ia adalah anak yang cerdas sejak kecil. Ia merupakan
seorang ilmuwan dan filsuf yang terkemuka pada abad ke 17. Dalam usianya yang tergolong
masih muda, ia telah menemukan kalkulator digital untuk mempermudah pekerjaan Ayahnya
yang bekerja di bidang perpajakan. Selain itu masih banyak penemuannya tentang sains dan
pemikirannya tentang agama atau filsafat yang masih diterapkan sampai sekarang. Bahkan
ketika sakit, ia tidak berhenti untuk melakukan eksperimen-eksperimen. Saat itulah ia berhasil
menemukan hukum pascal. Keberadaan hukum pascal tidak bisa dipisahkan dari fluida
sehingga hukum pascal sangat erat hubungannnya dengan hidrostika. Misalnya pada prinsip
kerja dongkrak hidrolik yang memenfaatkan tekanan yang ada pada hukum pascal.
DAFTAR PUSTAKA
http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/11/pascal1_ed.pdf
http://ayudewisantoso.blogspot.com/2009/01/blaise-pascal-penemu-hukum-pascal-dan.html
http://ervinaseptiani.blogspot.com/2012/01/fluida-statis-sejarah-perkembangan.html
http://fisika79.wordpress.com/2011/05/20/hukum-pascal/
http://galerigaakaa.blogspot.com/2012/12/blaise-pascal-1623-1662.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2340973-sejarah-hukum-pascal-tentang-
mekanika/
http://id.wikipedia.org/wiki/Blaise_Pascal
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/bigrafi-blaise-pascal.html
http://nisyadiaries28.blogspot.com/2013/05/biografi-lengkap-blaise-pascal.html
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/02/05/hukum-pascal-dan-prinsip-hidrolik/
http://randaka.wordpress.com/2011/03/04/blase-pascal-penemu-kalkulator-pertama/
http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2009/10/tokoh-matematika-blaise-pascal.html
http://www.anneahira.com/hukum-pascal.htm
http://www.mate-mati-kaku.com/matematikawan/blaisePascal.html
http://www.primagamaplus.com/artikel/blaise-pascal-penemu-mesin-penghitung.aspx