Upload
ayoebe-lee
View
63
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.
Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini (Depdiknas, 2006).
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs meliputi
aspek-aspek sebagai berikut. (1) Bilangan, (2) Aljabar, (3) Geometri dan
Pengukuran (4) Statistika dan Peluang.(Depdiknas, 2006).
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah
terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara
penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu
dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika,
menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya (Depdiknas, 2006).
Dalam menyelesaikan masalah dibutuhkan metode, strategi, pendekatan
dan model yang tepat.Kita harus dapat membedakan yang mana disebut metode,
strategi, pendekatan dan model.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis
untuk menyampaikan informasi (Gerlach & Elly, 1980 dalam Shadig, 2009).
Metode juga dapat diartikan sebagai cara yang telah terpola tetap untuk
memperoleh pengetahuan. Beberapa metode yang digunakan selama proses
pembelajaran diantaranya adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi,
demonstrasi, eksperimen, laboratorium, penemuan, investigasi, eksplorasi,
pemecahan masalah, permainan, matematika di luar kelas, pemberian tugas,
bermain peran, dan pembelajaran kooperatif (Shadig, 2009).
Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah rencana cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Dengan demikian strategi
pembelajaran dapat pula disebut sebagai cara sistematik dalam
mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan belajar
(Shadig, 2009). Supinah (2008) dalam Shadig 2009 menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan strategi pembelajaran adalah perpaduan dari (1) urutan kegiatan,
cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa; (2) metode atau teknik
pelajaran; (3) media pembelajaran yaitu berupa peralatan dan bahan pembelajaran;
dan (4) waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
Pendekatan menurut Killen dalam Shadig (2009) ada dua yaitu pendekatan
yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa.Pendekatan
yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung, sedangkan
pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran seperti
strategi inkuiri.
Model pembelajaran menurut Toeti Soekamto & Winataputra (1995)
dalam Shadig (2009) adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasi pengalaman belajar bagi para siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran belajar mengajar. Menurut Toeti Soekamto & Winataputra ada 10
model pembelajaran, di antaranya : model pencapaian konsep, model latihan
penelitian, model sinektiks, model pertemuan kelas, model investigasi kelompok,
model yurisprudensial, model latihan laboratoris, model kontrol diri dan model
simulasi.
Secara singkat menurut Soedjadi (2008), hierarkinya adalah sebagai
berikut.
(1) Strategi pembelajaran
(2) Pendekatan pembelajaran
(3) Metode pembelajaran
(4) Teknik pembelajaran
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menggunakan bentuk aljabar
untuk mempermudah memecahkan masalah, baik yang menyangkut persamaan
maupun pertidaksamaan, (Dhurori, A & Markaban, 2010).Misalnya contoh
masalah sederhana di sekitar kita:Pak Karto berdagang buah di pasar, ia
membawa satu kardus berisi 3 bungkus apelyang beratnya sama dan 4 bungkus
jeruk yang beratnya sama. Berat satu kardustersebut 24 kg, jika harga satu
kilogram apel Rp15.000,00 dan harga satu kilogramjeruk Rp9.000,00, berapa
harga satu kardus buah yang dibawa pak Karto?
Soal – soal diatas dapat dibuat dalam bentuk persamaan aljabar.Untuk
menyelesaikan soal – soal aljabar kita dapat menggunakan metode pembelajaran
pemecahan masalah, dengan pendekatan yang berpusat pada siswa, dengan model
investigasi kelompok.
Metode, pendekatan dan model di atas dipilih agar siswa dapat
menemukan jawaban pertanyaan dengan cara yang lebih variatif, mandiri, saling
menolong antar siswa namun tetap dalam kontrol dan pengawasan guru.
D. Rumusan pertanyaan / masalah
1. Apakah Strategi Pemecahan Masalah dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
dalam Materi Persamaan garis lurus Kelas VIII Mts Nahdlatul Ulum 2
Bontoparang Kabupaten jeneponto.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Materi Pra Syarat
Untuk memahami pengertian dan konsep dasar persamaan garis Lurus ada
baiknya mengulang kembali materi tentang sistem persamaan linier dua variabel ,
fungsi dan pemetaan. Pelajarilah uraian berikut secara saksama.
Himpunan penyelesaian SPLDV dapat diselesaikan dengan 3 cara , yaitu :
1. Cara grafik
2. Cara substituís
3. Cara eleminasi
1. Cara Grafik
Grafik untuk persamaan dua variabel berbentuk garis lurus. Bagaimana
dengan SPLDV? Ingat, SPLDV terdiri atas dua buah persamaan dua variabel,
berarti SPLDV digambarkan berupa dua buah garis lurus. Penyelesaian dapat
ditentukan dengan menentukan titik potong kedua garis lurus tersebut.
Contoh :
Gunakan metode grafik, untuk menentukan penyelesaian SPLDV berikut.
a. x + y = 2
b. 3x + y = 6
Jawab:
Langkah pertama, menentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y pada
masing-masing persamaan :
a. Persamaan x + y = 2
Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0.
x + y = 2
x + 0 = 2
x = 2
Diperoleh x + y = 2 dan y = 0, maka diperoleh titik potong dengan sumbu xdititik
(2, 0). Titik potong dengan sumbu y, berarti x = 0.
x + y = 2
0 + y = 2
y = 2
Diperoleh x = 0 dan y = 2, maka diperoleh titik potong dengan sumbu y (0, 2).
b. Persamaan 3x + y = 6
Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0.
3x + y = 6
3x+ 0 = 6
3x = 6
x = 2
Diperoleh x = 2 dan y = 0 maka diperoleh titik potong dengan sumbu xdititik (2,
0). Titik potong dengan sumbu y, berarti x = 0.
3x + y = 6
3 · 0 + y = 6
y = 6
Diperoleh x = 0 dan y = 6 maka diperoleh titik potong dengan sumbu ydititik (0,
6).Langkah kedua, gambarkan ke dalam bidang koordinat Cartesius.Persamaan x
+ y = 2 memiliki titik potong sumbu di (2, 0) dan (0, 2)Persamaan 3x + y = 6
memiliki titik potong sumbu di (2, 0) dan (0, 6).
Langkah ketiga, tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut.Perhatikan
gambar tersebut, titik potong antara garis x + y = 2 dan 3x + y = 6 adalah(2, 0)
Jadi, Hp = {(2, 0)}
B. Persamaan Garis Lurus
1. sifat – sifat persamaangaris lurus
a. Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurus adalah suatu fungsi yang apabila
digambarkan kedalam bidang cartesius akan berbentuk garis lurus.
Garis lurus ini mempunyai nilai kemiringan suatu garis yang
dinamakan gradien (M). Bentuk umum persamaan garis lurus
adalah y = mx + c, dimana M disebut gradien dan c adalah
konstanta.
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
3
2
1
-1
B(-3,2)
A (4,3)
C(6,-1)
b. Tabel dan gambar grafik
Koordinat cartesius
Koordinat cartesius digunakan untuk menyatakan letak atau
posisi suatu titik. Koordinat cartesius terdiri dari absis dan ordinat.
Sumbu – x disebut absis dan sumbu y disebut ordinat. Dengan
demikian, absis dan ordinat merupakan pasangan koordinat(x,y).
Perhatikan gambar berikut. Pada gambar tersebut terdapat
koordinat A(4,3), B(-3,2), C(6,-1)
y
Gambar 2.
Gambar Grafik.
Menggambar grafik dari persamaan garis lurus dapat dilakukan
dengan membuat tabel pasangan koordinat dengan aturan yang telah
ditentukan. Misalnya, menggambar grafik y = 2x dengan x adalah -
3,-2,-1,0,1,2, dan 3.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, pertama kita membuat
tabel bantu. Seperti berikut:
x -3 -2 -1 0 1 2 3
Y -6 -4 -2 0 2 4 6
Maka diperoleh pasangan koordinat dari funsi tersebut adalah
(-3,-6),(-2,-4), (-2,-1), (0,0), (1,20, (2,4), dan (3,6)
x
y
(x1,y1)
(x2,y2)
x
y
(x1,y1)
Selanjutnya, koordinat – koordinat tersebut diatas di masukkan ke
cartesius.
c. Pengertian gradien
Gradien adalah nilai yang menyatakan kemiringan suatu garis yang
dinyatakan dengan m.
Untuk mencari nilai gradien suatu garis dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:
i. Garis yang melalui titik (x1,y1) dan (x1, y2)
Gardiennya m = y2− y1x2−x1
Contoh Soal,
Gradien garis lurus yang melalui titik (5,2) dan (-1,8) adalah...
Jawab.
m = y2− y1x2−x1
x1= 5; x2= -1; y1 = 2, dan y2 = 8
nilai – nilai tersebut disubtitusi ke persamaan gradien.
m = 8−2
−1−5 =
6−6
= -1
ii. Garis melalui pusat koordinat 0 dan melalui titik (x1,y1)
Gradiennya m = y1x 1
Contoh ;
Gradien garis melalui titik (0,0) dan 4,8) adalah...
Y = b
Jawab:
Gradiennya m = y1x 1
x1 = 4; y1 = 8
= 84=2
iii. Garis memotong kedua sumbu
a. Garis miring ke kanan
y
x
b. Garis miring ke kiri
c. Garis miring ke kanan
y
x
iv. Persamaan garis ax +by + c = 0,
maka gradiennya (m) = koefisien xkoefisien y
=−ab
contoh;
gradien garis dengan persamaan 2x – y -5 =0, adalah...
jawab:
2x – y -5 =0 a = 2, b = -1 dan c = -5
m=−ab
¿−2
−1 = 2
v. Garis sejajar sumbu x,
Contoh;
m = yx
m = - yx
Gradien garis y = 4, adalah ...
Jawab.
y = mx + c -> y = 0x + 4
dijadikan ke bentuk persamaan ax + by + c = 0, menjadi
0x – y + 4 = 0 -> a = 0; b = -1
vi. Garis sejajar sumbu y
x = a
contoh;
gradien garis x = 2 adalah ...
jawab
persamaan umum gradien garis adalah
y = mx + c -> mx = y –c ->x = 0y – c
dijadikan ke bentuk persamaan ax + by + c = 0 menjadi
x – 0y – 2 = 0 -> a = 1; b = 0. Selanjutnya,
m = koefisien xkoefisien y
= -ab
=- 0
−1 = 0
m = yx
-> y = 0x + b (y = b)
m = koefisien xkoefisien y
= -ab
=- 10
= ˜
2. Menentukan Persamaan Garis Lurusa. Persamaan yang melalui titik 0 (0,0) dan bergradien m.
Persamaan garisnya:
y = mx (x,y)
b. Persamaan yang melalui titik (0,c) dan bergradien mPersamaan gradiennya;y = mx + c
(x,y)
(0,c)
c. Persamaan yang melalui titik (x1,y1) dan bergradien mPersamaan garisnya:y – y1 = m (x –x1)
(x,y) Gradien m
Contoh;Persamaan garis lurus melalui titik (5, 10) dan bergradien 2 adalah..Jawab;Diketahui m = 2; x1 = 5; y1 = 10y – y1 = m (x –x1)y – 10 = 2 (x – 5)y – 10 = 2x – 10y = 2x – 10 + 10y = 2x
(x1,y1)
( x2, y2)
(0, y1)
(x1, 0)
d. Persamaan yang melalui titik (x1,y1) dan ( x2, y2)Persamaan garisnya:
y− y 1y2− y1
= x−x1x2−x1
Contoh.
Persamaan garis lurus melalui titik (2,4) dan (-3,-2) adalah...
Jawab
Persamaan graisnya
y− y 1y2− y1
= x−x1x2−x1
-> x1 = 2; x2 = -3, y1 = 4 dan y2 = -2
y−(−4)−2−(−4)
= x−2−3−2
-> = y+4¿ ¿2= x−2
−5
5 (y +4) = 2 ( x – 2 )
-5y- 20 = 2x – 4
-5y = 2x -4 + 20
-5y = 2x + 16
e. Persamaan garis yang memotong sumbu x dan sumbu y di titik (x1,0) dan (0, y1)Persamaan Garisnya;y1.x + x1.y = x1.y1
contohpersamaan garis lurus melalui titik (4,00 dan (0,8) adalah ...jawabpersamaan garisnya;y1.x + x1.y = x1.y1 -> x1 = 8;y1 = 48x + 4y = 4.88x + 4y = 322x + y = 8Maka; y = 8 – 2x
C. Hubungan antara dua garis lurus1. Gradien dua garis sejajar
Gradien dua garis lurus adalah sama
Garis a sejajar dengan garis b. Jika gradien garis a = ma dan gradien b = mb, maka ma = mb
.a .b
Persamaan garis yang sejajar dengan garis ax + by + c = 0 dan melalui titik (x1, y1) adalah ax + by = ax1 + by1
Contoh;
Persamaan garis yang melalui titik (2,3) dan sejajar dengan garis 3x + 5y - 15= 0 adalah....
Jawab :
Cara 1:
Cari gradien garis 3x+5y-15=0 5y=-3x+15
y=−3 x
5x+3 gradiennya = m =
−35
karena sejajar, maka persamaan garis yang melalui titik (2,3) dengan
gradien m = −35
adalah
y -y1= m(x-x1) = 2;y1 = 3
y - 3 =−35
(x-2)
a
b
y - 3 = −35
x + 65
dikali 5
5y- 15= - 3x + 6
3x + 5y = 21
Cara 2.
Persamaan garis yang sejajar dengan garis ax + by + c = 0 dan melalui titik (x1, y1) adalah ax + by = ax1 + by1
garis 3x + 5y - 15 = 0, melalui titik ( 2, 3 )
a = 3, b = 5, x1 = 2; y1 = 3
persamaan garisnya;
3x + 5y = 3.2 + 5. 3
3x = 5y = 21
2. Gradien dua garis tegak lurus
Garis a sejajar dengan garis b. Jika gradien garis a = ma dan gradien b = mb, maka ma = mb. maka ma
.mb= -1
Contoh.Persamaan garis lurus melalui titik (3,50 dan tegak lurus garis 2x + y -5 = 0, adalah ...Jawab;Cara 1:Ditentukan dulu gradien garis 2x + y – 5 = 0,y = -2 x + 5 -> gradien garisnya, m = -2
karena garis tegak lurus persamaan melalui titik (3,5) = −1−2
persamaan garis lurus melalui titik (3,5) dengan gradien ½ adalah:y- y1 =m(x – x1) -> x1 = 3; y1 = 5,y – 5 = ½ (x – 3)
y – 5 = 1/2x – 3/2 -> dikalikan 2, diperoleh2y – 10 = x -32y – x = 7Cara 2.Persamaan garis yang tegak lurus dengan garis ax + by +c = 0 dan melalui titik (x1,y1) adalah ay – bx = ay1 – bx1
Garis 2x + y – 5 = 0, melalui titiik (3,5) adalahA = 2; b = 1; x1 =3; y1 = 5,Persamaan garisnya:2y – x = 2.5 – 1.32y – x = 7.
D. Melalui titik potong dua dari dua garis lurus
Titik potong dari dua garis lurus dapat dilakukan dengan 2 cara:
1. SubtitusiDengan memasukkan salah satu variabel dari persamaan yang satu ke persamaan yang lain
2. EliminasiDengan mengeliminasi (menghilangkan) salah satu variabel dengan cara menyamakan variabel yang akan dieliminasi.Contoh:Tentukan titik potong garis 2x + y – 6 = 0, dengan garis 2y – x – 7 = 0JawabCara 1 (subtitusi)2x + y – 6 = 0 ...... (1)2y – x – 7 = 0 -> x = 2y – 7, ...... (2)Subtitusi persamaan 2 ke persamaan 12 (2y – 7) + y – 6 = 04y – 14 + y + y – 6 = 0 5y – 20 = 05y = 20 y = 4masukkan nilai y = 4 ke persamaan 1 lagi;2x + 4 – 6 = 02x - 2 = 02x = 2 X = 1Diperoleh titik potongnya adalah ( 1,4)
Cara 2 (eliminasi):
2x + y – 6 = 02y – x – 7 = 0 -> x – 2y + 7 = 0
Eliminasi variabel x2x + y – 6 = 0 Ix1I 2x + y – 6 = 0X – 2y + 7= 0 Ix2I 2x -4y +14= 0-
5y – 20 = 05y = 20 y = 4
masukkan y = 4 :2.4 – x – 7 = 0
8 – x – 7 = 01 – x = 0x = 1maka didapatkan titik potongnya (1,4)
B. Metode Pemecahan Masalah
Masalah dikatakan bagi seseorang bila sesuatu itu baru sesuai dengan
kondisi yang memecahkan masalah (tahap perkembangan mentalnya dan memiliki
pengetahuan pra syarat)
Dalam pemecahan masalah menurut Gagne dalam Simanjuntak (1993) :
1. Mengubah situasi pendidik (guru) mengajar pada situasi peserta didik
belajar.
2. Dari pengalaman pendidik kepada pengalaman peserta didik.
3. Dari dunia pendidik ke dunia peserta didik
4. Pendidik menempatkan peserta didik pada pusat kegiatan belajar
membantu mendorong peserta didik untuk belajar, bagaimana menyusun
pertanyaa, bagaimana membicarakan dan menemukan jawab-jawaban
persoalan.
Menurut Tiro (2010) pemecahan masalah dapat dibedakan atas dua macam,
yaitu (1) pemecahan masalah matematis dan (2) pemecahan masalah dengan
model matematis.
Pemecahan masalah matematis
Dalam pemecahan masalah matematis, alat yang digunakan adalah
definisi, teorema atau hukum, yang lebih penting adalah penalaran kita.
Pemecahan masalah dalam matematika mempunyai bentuk yang bermacam –
macam dan tingkat kesulitan yang berbeda – beda. Masalah matematis antara lain
berbentuk :
1. Membuktikan benarnya suatu pernyataan;
2. Membuktikan salahnya suatu pernyataan;
3. Mengkaji benar atau salahnya suatu pernyataan, kemudian
membuktikan hasil pengkajian tersebut;
4. Mencari jawaban suatu sistem persamaan, sistem pertidaksamaan,
hitung deferensial dan integral, dan sebagainya.
Penggunaan Model Matematis
Terapan matematis memiliki tiga langkah pokok.
1. Pembentukan model, yaitu perubahan dari informasi dunia fisik yang
diperoleh menjadi suatu bentuk atau model matematika dalam dunia
abstrak.
2. Pemecahan matematis, yaitu perlakuan atau pengolahan dari model dengan
metode matematis. Langkah ini akan mengarahkan pada suatu jawaban
dari masalah yang diberikan dalam model tadi.
3. Penafsiran yaitu menterjemahkan kembali hasil pengolahan matematis ke
dalam situasi fisik (kehidupan). (Tiro, 2010)
Dunia Nyata
Masalah
Identifikasi Masalah
Penyelesaian masalah
Dunia Abstrak
Model Matematika
Manipulasi matematika
Penyelesaian matematis
Abstraksi(pemodelan)
Dapat dijelaskan sebagai berikut
1. Model adalah representasi realistis yang ingin dijelaskan atau suatu
penyederhanaan realitas yang cukup lengkap dan tegas atas sesuatu yang
diselidiki serta aspek – aspek dimensionalnya yang perlu dievaluasi.
2. Abstraksi atau pembentukan model adalah menerjemahkan masalah dari
dunia nyata menjadi model matematika di dalam dunia abstrak.
3. Model matematika adalah alat bantu yang memberikan jawaban
matematika sebagai masukan atau pertimbangan dalam menyelesaikan
masalah.
4. Manipulasi matematika adalah alogaritma atau prosedur matematika untuk
mendapatkan soal atau model matematika.
5. Interpretasi hasil, yaitu memilih penyelesaian matematika yang relevan
untuk menyelesaikan masalah sebenarnya di dalam dunia nyata.
Karakteristik pembelajaran berbasis masalah menurut (Rusman, 2012) adalah
sebagai berikut :
a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar;
b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata
yang tidak terstruktur;
c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspectiveI).
d. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap,
dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan
belajar dan bidang baru dalam belajar;
Dunia Nyata
Masalah
Identifikasi Masalah
Penyelesaian masalah
Dunia Abstrak
Model Matematika
Manipulasi matematika
Penyelesaian matematis
Intepretasi hasil
e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama;
f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan
evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM;
g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif;
h. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari
sebuah permasalahan;
i. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah
proses belajar; dan
j. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses
belajar.
Strategi Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Sistem Persamaan Garis
Lurus (SPLDV)(Dhurori & Markaban, 2010)
Untuk menyelesaikan permasalah yang berkaitan dengan SPLDV dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Memilih variabel, yakni memisalkan suatu kuantitas yang belum diketahui
dengan variabel, misalnya x.
b. Menyatakan setiap bilangan yang muncul pada soal dengan variabel yang
telah dipilih.
c. Menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut (model matematika).
d. Menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan metode
grafik, substitusi, eliminasi atau gabungan antar ketiganya.
e. Menjawab seluruh pertanyaan dari permasalahan tersebut.
f. Menyatakan jawaban sesuai pertanyaan semula.
Menurut Rusman (2012)peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah
adalah (1) menyiapkan perangkat berpikir siswa; (2) menekankan belajar
kooperatif; (3) memfasilitasi pembelajaran kelompok kecil dalam pembelajaran
berbasis masalah; (4) melaksanakan pelajaran berbasis masalah.
D. Group Investigation.
Group investigation merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang
berasal dari jamannya John Dewey tetapi telah diperbaharui dan diteliti pada
beberapa tahun terakhir ini oleh Shlomo dan Yael Sharan, serta Rachel –
Lazarowitz di Israel (Slavin, 2005).
Tahap – Tahap Group Investigasi menurut Slavin (2005) adalah sebagai berikut
1. Mengidentifikasi topic dan mengatur murid ke dalam kelompok;
2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari;
3. Melaksanakan investigasi;
4. Menyiapkan laporan akhir;
5. Mempresentasikan laporan akhir, dan;
6. Evaluasi;
BAB III
PEMBAHASAN
Keterkaitan antara konten materi dengan strategi atau metode yang digunakan.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam
kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan
dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan
kompleksitas yang ada (Tan, 2000 dalam Rusman, 2012).
Menurut Rusman (2012) desain masalah memiliki ciri – ciri sebagai
berikut :
a. Karakteristik; masalah nyata dalam kehidupan, adanya relevansi dengan
kurikulum, tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas masalah, masalah
memiliki kaitan dengan berbagai disiplin ilmu, keterbukaan masalah,
sebagai produk akhir.
b. Konteks; masalah tidak terstruktur, menantang, memotivasi, memiliki
elemen baru.
c. Sumber dan Lingkungan Belajar; masalah dapat memberikan dorongan
untuk dipecahkan secara kolaboratif, independen untuk bekerja sama,
adanya bimbingan dalam proses memecahkan masalah dan menggunakan
sumber, adanya sumber informasi, dan hal – hal yang diperlukan dalam
proses pemecahan masalah.
d. Presentasi; penggunaan scenario masalah, penggunaan video klip, audio,
jurnal, dan majalah, web site.
Berdasarkan hal tersebut di atas, disusunlah contoh soal – soal berbasis
masalah. Sebagai berikut :
1. Empat tahun yang lalu, jumlah umur ayah dan ibu adalah 62 tahun. Enam
tahun yang akan datang, umur ayah ditambah tiga kali umur ibu adalah
162 tahun. Berapakah umur ayah dan umur ibu saat ini?
2. Tiga tahun yang lalu umur Rini dua kali umur Dodi. Tujuh tahun yang
akan datang jumlah umur mereka 59 tahun. Berapakah selisih umur Rini
dan Dodi saat ini?
3. Pak Hasyim mempunyai kolam berbentuk persegi panjang. Lima kali
panjang kolam ditambah lebar kolam sama dengan 20 m. Jika panjang
kolam ditambah 5 m dan lebar kolam ditambah 4 m, maka kelilingnya
menjadi 34 m. Berapakah luas kolam pak Hasyim mula-mula?
Menurut Dhurori & Markaban (2010) untuk menyelesaikan permasalah yang
berkaitan dengan SPLDV dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
a. Memilih variabel, yakni memisalkan suatu kuantitas yang belum diketahui
dengan variabel, misalnya x.
b. Menyatakan setiap bilangan yang muncul pada soal dengan variabel yang
telah dipilih.
c. Menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut (model matematika).
d. Menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan metode
grafik, substitusi, eliminasi atau gabungan antar ketiganya.
e. Menjawab seluruh pertanyaan dari permasalahan tersebut.
f. Menyatakan jawaban sesuai pertanyaan semula.
Soal Nomor Satu
Empat tahun yang lalu, jumlah umur ayah dan ibu adalah 62 tahun. Enam
tahun yang akan datang, umur ayah ditambah tiga kali umur ibu adalah
162 tahun. Berapakah umur ayah dan umur ibu saat ini?
Penyelesaian
Untuk menyelesaikan soal – soal tersebut dilakukan langkah – langkah
sebagai berikut :
a. Memilih variabel
Misal, umur ayah saat ini x tahun dan umur ibu saat ini y tahun.
b. Menyatakan setiap bilangan yang muncul pada soal dengan variabel yang
telah dipilih.
Empat tahun yang lalu umur ayah (x – 4) tahun dan umur ibu (y – 4)
tahun. Selanjutnya, umur ayah enam tahun yang akan datang (x + 6) tahun
dan umur ibu enam tahun yang akan datang (y + 6) tahun.
c. Menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut
Jumlah umur ayah dan ibu empat tahun yang lalu adalah 62 tahun,
berarti(x – 4) + (y – 4) = 62 . Enam tahun yang akan datang umur ayah
ditambah 3 kaliumur ibu adalah 162, berarti (x + 6) + 3(y + 6) = 162
e. Membuat tabel hubungan antara variabel-variabel sebagai berikut.
Tabel. Hubungan antar variable
Nama Umur 4 tahun
yang lalu
Umur sekarang Umur 6 tahun
yang akan
datang
Ayah x – 4 x x + 6
Ibu y – 4 y y + 6
Jumlah Umur 62 162
Dari informasi tersebut, diperoleh SPLDV berikut,
(x – 4) + (y – 4) = 62
(x + 6)+ 3(y + 6) =162
Menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan metode
substitusi, sehingga diperoleh
(x – 4) + (y – 4) = 62 x + y = 70
↔
(x + 6)+ 3(y + 6) =162 x + 3y = 138
Dari persamaan x + y = 70 diperoleh y = 70 – x
Subtitusikan nilai 70 – x untuk mengganti y pada persamaan x + 3y = 138,
diperoleh x + 3(70 – x) = 138 ↔ -2x = -72 ↔ x = 36 (umur ayah
sekarang)
Sehingga y = 70 – x = 70 – 36 = 34. Jadi y = 34 (umur ibu sekarang).
f. Menyatakan jawaban sesuai pertanyaan.
Jadi umur ayah dan ibu berturut turut saat ini adalah 36 tahun dan 34
tahun.
Nomor 2
Tiga tahun yang lalu umur Rini dua kali umur Dodi. Tujuh tahun yang
akan datang jumlah umur mereka 59 tahun. Berapakah selisih umur Rini
dan Dodi saat ini?
Jawab :
Untuk menyelesaikan soal tersebut dapat dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Memilih variabel
Misal, umur Rini sekarang x tahun, umur Dodi sekarang y tahun.
b. Menyatakan setiap bilangan yang muncul pada soal dengan variabel
yang telah dipilih.
Umur Rini tiga tahun yang lalu (x – 3) tahun, umur Dodi tiga tahun
yang lalu (y –3) tahun. Umur Rini tujuh tahun yang akan datang (x +
7) tahun, umur Dodi tujuh tahun yang akan datang (y + 7) tahun.
a. Menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut
Tiga tahun yang lalu umur Rini dua kali umur Dodi, berarti (x – 3) =
2(y – 3)Tujuh tahun yang akan datang jumlah umur mereka 59 tahun,
berarti (x+7)+(y+7)=59.
b. Membuat tabel hubungan antara variabel-variabel sbb:
Tabel. Hubungan antar variabel
Nama Umur 3 tahun
yang lalu
Umur sekarang Umur 7 tahun
yang akan
datang
Ayah x – 3 x x + 7
Ibu y – 3 y y + 7
Jumlah Umur 59
Dari informasi tersebut, diperoleh SPLDV berikut,
(x -3) = 2(y –3)
(x+ 7) + (y + 7) = 59
c. Menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan
metode substitusi, sehingga diperoleh SPLDV berikut,
(x -3) = 2(y –3) x = 2y - 3
(x+ 7) + (y + 7) = 59 x + y = 45
Substitusi x dengan 2y – 3 ke persamaan x + y = 45 sehingga diperoleh
2y – 3 + y = 45 ↔ 3y = 48 ↔ y = 16 (umur Dodi sekarang)
Sehingga diperoleh nilai x = 2y – 3 = 2 (16) – 3 = 32 – 3 = 29.
Jadi x = 29 (umur Rini sekarang).
d. Menyatakan jawaban sesuai pertanyaan semula.
Jadi, umur Rini dan Dodi saat ini berturut – turut 29 tahun dan 16
tahun sehingga selisih umur mereka saat ini adalah 13 tahun.
Soal nomor 3
Pak Hasyim mempunyai kolam berbentuk persegi panjang. Lima kali
panjang kolam ditambah lebar kolam sama dengan 20 m. Jika panjang
kolam ditambah 5 m dan lebar kolam ditambah 4 m, maka kelilingnya
menjadi 34 m. Berapakah luas kolam pak Hasyim mula-mula?
Jawab :
Untuk menyelesaikan soal di atas dapat dilakukan dengan langkah –
langkah sebagai berikut :
a. Memilih variabel
Misalkan panjang kolam x meter dan lebarnya y meter.
b. Menyatakan setiap bilangan yang muncul pada soal dengan variabel
yang telah dipilih.
Lima kali panjang kolam, berarti 5x.
Lebar kolam, berarti y.Panjang kolam ditambah 5, berarti (x + 5) ,
lebar kolam ditambah 5 berarti(y + 5).
c. Menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut
Lima kali panjang kolam ditambah lebarnya sama dengan 20 m,
diperoleh persamaan 5x + y = 20 .
Kelilingnya kolam 34 m., diperoleh persamaan 2(x + 5) + 2(y + 4) =
34 .
Dari informasi tersebut diperoleh SPLDV berikut
5x + y = 20
2(x + 5) + 2(y + 4) = 34
d. Menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan
metode substitusi, sehingga diperoleh5x + y = 20 diperoleh y = 20 –
5x, kemudian nilai y tersebutdisubstitusikan ke persamaan kedua,
diperoleh
2(x + 5) + 2(20 – 5x + 4) = 34 <=> 2x + 10 + 40 – 10x + 8 = 34
<=>Sehinggadiperoleh: – 8x = 34 – 58 = 24 <=>x = 3 (panjang kolam
mula-mula)Dengan mensubstitusikan x = 3 pada persamaan 5x + y =
20 diperoleh y = 5 (lebar kolam mula-mula)
e. Menyatakan jawaban sesuai pertanyaan semula.
Jadi, panjang kolam 3 m dan lebar kolam 5 m, sehingga luasnya 15 m2.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. RPP
2. LKS
3. Evaluasi yang digunakan