Upload
indroyaindera
View
31
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
plankton
Citation preview
1. Manfaat Microcystin
Microcystis adalah alga atau fitoplankton yang mayoritas di sistem perairan
tawar baik dalam kondisi terjadi eutrofikasi maupun tidak, karena Microcystis dapat
hidup pada kondisi perairan yang tercemar berat. Beberapa penelitian terdahulu
menggunakan biota Microcystis spp., menyebutkan bahwa Microcystis spp. mampu
hidup pada kondisi suhu 36oC (Oberholster et al., 2004; Mankiewicz-Boczek et al.,
2006; Soedarti et al., 2006; Muthukumar et al., 2007).
2. Sifat-sifat dari chlorelin
Chlorella merupakan salah satu jenis fitoplankton yang banyak digunakan
untuk berbagai keperluan, salah satunya digunakan sebagai makanan rotifera atau
sebagai media budidaya larva ikan. Tempat hidupnya di perairan tawar, payau, dan
air asin (air laut). Selain itu, chlorella dapat hidup di tanah yang basah dan dahan
tumbuhan tingkat tinggi yang basah, sedangkan yang hidup bersimbiosis dengan
hewan air disebut zoochlorella (Hills & Nakayama, 1978).
Sel Chlorella umumnya dijumpai sendiri, kadang-kadang bergerombol.
Protoplast sel dikelilingi oleh membrane yang selektif, sedangkan di luar membran
sel terdapat dinding yang tebal terdiri dari sellulosa dan pektin. Di dalam sel terdapat
suatu protoplast yang tipis berbentuk seperti cawan atau lonceng dengan posisi
menghadap ke atas. Pineroid-pineroid stigma dan vacuola kontraktil tidak ada
(Vashista, 1979). Warna hijau pada alga ini disebabkan selnya mengandung klorofil a
dan b dalam jumlah yang besar, di samping karotin dan xantofil (Volesky, 1970).
2.1 Morfologi dan Habitat Chlorella
Chlorella tumbuh pada salinitas 25 ppt. Alga tumbuh lambat pada salinitas 15
ppm, dan hampir tidak tumbuh pada salinitas 0 ppm dan 60 ppm. Chlorella tumbuh
baik pada suhu 20oC, tetapi tumbuh lambat pada suhu 32oC. Tumbuh sangat baik
sekitar 20o-23oC (Hirata, 1981).
Bentuk sel chlorella bulat atau bulat telur, merupakan alga yang bersel tunggal
tetapi kadang – kadang bergerombol. Diameter sel berkisar antara 2- 8 mikron,
berwarna hijau karena klorofil merupakan pigmen yang dominan, dinding selnya
keras terdiri atas selulosa dan pektin. Sel ini mempunyai pitoplasma berbentuk
cawan. Chlorella dapat bergerak tetapi sangat lambat sehingga pada pengamatan
seakan – akan tidak bergerak.
Chlorella dapat hidup di air yang menggenang dengan sumber makanan yang
cukup, chlorella ini adalah sebagai pakan alami ikan yang sangat baik bagi
kelangsungan pertumbuhan ikan.
2.2 Reproduksi
Menurut Presscott (1978) Chlorella sp. berkembang biak dengan
membelahdiri membentuk autospora. Sedangkan pada waktu membelah diri
membentuk autospora, Chlorella sp. melalui empat fase siklus hidup (hase, 1962;
Kumar and Singh, 1981). Keempat fase tersebut adalah :
1. Fase pertumbuhan (growth), periode perkembangan aktif sel massa yaitu
autospora tumbuh menjadi besar.
2. Fase pematangan awal (early revening), autospora yang telah tumbuh
menjadibesar mengadakan persiapan untuk membagi selnya menjadi sel-sel
baru.
3. Fase pematangan akhir (late revening), sel-sel yang baru tersebut mengadakan
pembelahan menjadi dua.
4. Fase autospora (autospora liberation), pada fase ini sel induk akan pecah dan
akhirnya terlepas menjadi sel-sel baru.
Pertumbuhan Chlorella sp. dapat di ukur dengan cara mengamati dan
menghitung perkembangan jumlah sel dari waktu ke waktu (Bold dan Wyne , 1983).