Upload
ilham-septiadi
View
62
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas peralatan fluida thermal
Citation preview
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirahim.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Di dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak- pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun. Kami berharap
kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca dan mudah-
mudahan makalah ini dijadikan ibadah di sisi Allah SWT. Amin.
Padang, April 2014
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..……………….. 2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...……………. 4
1.1. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………………… 4
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………….. 5
1.2. Manfaat Penulisan……………………..………………………………………………………. 5
1.3. Tujuan Penulisan……………………………….……………………………………………… 5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………… 6
2.1. Pengertian Kompresor……………………………………………………………………………. 6
2.2. Klasifikasi Kompresor……………………………………………………………………………. 6
2.3. Penggerak Kompresor……………………………………………………………………………. 15
2.4. Komponen Kompresor………………………………………………..………………………… 16
2.5. Cara Merawat Kompresor…………………………….………………………………………… 26
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………….. 24
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………… 24
3.2 Saran……………………………………………………………………….……………………… 25
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan
udara dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan
pada alat pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-
alat mengengkat beban yang menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.
Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan menggiring udara
dengan tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja
kompresor pun bisa berbeda pula.
Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara
dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada
mesin otomotif. Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia
dengan cara meningkatkan sistem tekanan.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis
kompresor yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah
kompresor dengan metode kerja positif displacement dan yang kedua adalah
kompresor dengan metode kerja dynamic.
Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini? Yang
pertama, kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan
cara memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang sama volume
ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di dalam dengan sendirinya akan naik.
Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai
dengan peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini
digunakan dalam reciprocating compressor dan rotary.
4
Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi
udara yang ada didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang
sama kecepatan tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara
pada ruang yang volumenya tetap mengalami tekanan. Kompresor yang
menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat turbo axial flow.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kompresor ?
2. Apa saja macam-macam kompresor ?
3. Bagaimana merawat kompresor ?
1.2 MANFAAT PENULISAN
Diharapkan dari penulisan makalah mengenai sistem kompresor ini dapat memberi
manfaat sebagai berikut.
Memudahkan transfer pengetahuan tentang kompresor kepada pelajar.
Memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi tentang kompresor.
Membantu pelajar untuk memahami kompresor secara sederhana.
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.
2. Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.
3. Mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan kompresor.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KOMPRESOR
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara
memampatkan gas atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya
bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Jika kompresor bekerja pada tekanan yang
lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka kompresor disebut sebagai penguat (booster),
dan jika kompresor bekerja dibawah tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.
Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan
volume dengan menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan
yaitu : kenaikan temperatur pada pemampatan, pendinginan pada pemuaian, dan
kebocoran yang mudah terjadi.
2.2 KLASIFIKASI KOMPRESOR
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,
yaitu Positive Displacement compressordan Dynamic compressor (Turbo). Positive
Displacement compressor, terdiri atas Reciprocating dan Rotary.Sedangkan Dynamic
compressor (turbo) terdiri atas Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat
dilihat dari klasifikasi di bawah ini:
6
Gambar 1. Diagram Pembagian Klasifikasi Kompresor
Berikut penjelasan beberapa jenis kompresor.
2.2.1 Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi
dengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur
oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat
terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar
akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak
dari titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi,
selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan
dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan
kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh
tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung
penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam
tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin
penggerak akan mati secara otomatis.
7
Gambar 2. Penampang Melintang Kompresor Reciprocating
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi. Terdapat
empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical,
horizontal balance-opposed, dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical
digunakan untuk kapasitas antara 50 – 150 cfm. Kompresor horisontal balance
opposed digunakan pada kapasitas antara 200 – 5000 cfm untuk desain multi tahap
dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap.
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana
penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang
bekerja menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda.
Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan
penekanan dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang paralel.
Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi
yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/tekanan masuk absolut) dapat
menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau masalah desain lainnya. Mesin
dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu
pengeluaran yang lebih rendah (140 to 160oC),sedangkan pada mesin satu tahap suhu
lebih tinggi (205 to 240oC).
Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun
pendingin air menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin dalam
bentuk paket, dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.
8
2.2.2 Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara
yang lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian
didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh
torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengkompresian)
udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi,
sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin.
Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya, dengan sistem udara atau
dengan sistem air bersirkulasi.
Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain,
untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar. Sedangkan dua tingkat atau lebih
tekanannya hingga 15 bar.
2.2.3 Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak
torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar
tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal.
Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan
pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri
bahan makanan, farmasi, obat – obatan dan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat
pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara
bertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan
menekan udara, tetapi menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari
gerakandiafragma yang kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan
udara ke tabung penyimpan.
9
2.2.4 Kompresor Putar (Rotary Compressor)
Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini
berputar serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi.
Putaran serempak ini dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau
dengan perantaraan sepasang roda gigi penyerempak putaran. Karena gesekan antar
rotor sangat kecil, kompresor ini mempunyai performansi yang baik untuk umur kerja
yang panjang. Perbedaan tekanan maksimum yang diizinkan pada kompresor ini
ditentukan oleh defleksi lentur rotor dan besarnya biasanya adalah 30 kg/cm2 (2900
kPa).. Mekanisme kerja kompresor rotary, udara masuk dimampatkan melalui Blade
(Mata Pisau) yang berputar cepat. Blade tersebut digerakkan untuk memampatkan
udara yang masuk.
Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil
keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya
rendah, bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini
sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp
atau 22sampai150 kW.
Jenis dari kompresor putar adalah:
Kompresor lobe (roots blower)
Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan betina
bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil mengkompresi dan
bergerak ke depan (lihat Gambar 5)
Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis gulungan.
Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah dilakukan
pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang ekstrim pada
bagian-bagian yang bekerja.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja,
kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel
dalam pemasangannya. Kompresor udara putar dapat dipasang pada permukaan
apapun yang dapat menyangga berat Statiknya.
10
Gambar 4. Skema Kerja Kompresor Rotary
Pada skema kerja diatas terlihat jelas bahwa :
Step 1 : Udara luar masuk melalui perbedaan tekanan antara kompresor dengan
tekanan udara lingkungan.
Step 2 : Udara masuk, mulai mengembang/ di ekspansikan oleh Blade.
Step 3 : Udara dimampatkan ke dinding silinder oleh Blade.
Step 4 : Udara bertekanan tinggi keluar melalui katup keluar.
2.25 Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan
(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk
cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua
rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda
11
gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa
hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus
diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat
menghisap dan menekan fluida.
12
Gambar 5. Kompresor Screw
Gambar Langkah kerja Kompresor Screw
2.2.6 Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain
tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang
bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas
model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat
kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya
tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas
pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak
sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.
Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh
sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada
dinding.
2.2.7 Kompresor Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar.
Kompresor aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial
dan ada yang secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin
atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik
yang ditimbulkan menjadi energi bentuk tekanan.
2.2.8 Kompresor Aliran Radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari
ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara
dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari
tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat
pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang
dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudu- sudu tersebut maka akan
semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan
menghisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam
13
ruangan hisap lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara
bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
2.2.9. Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang
terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan
sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu
pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula
alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin
pesawat terbang turbo propeller. perbedaannya, jika pada turbin gas adalah
menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga
mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara
bertekanan
2.3 PENGGERAK KOMPRESOR
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga kompresor
dapat bekerja secara optimal. Penggerak kompresor yang sering digunakan biasanya
berupa motor listrik dan motor bakar. Kompresor berdaya rendah menggunakan
motor listrik dua phase atau motor bensin. sedangkan kompresor berdaya besar
memerlukan motor listrik 3 phase atau mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau
diesel biasanya digunakan apabila lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau
cenderung non stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan
digerakkan oleh motor listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung
stasionar (tidak berpindah-pindah).
14
2.4 KOMPONEN KOMPRESOR
1. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai
tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak
pelumas.
2. Poros engkol (crank shaft)
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik
(translasi).
3. Batang penghubung (connecting rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang,
batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban
pada saat kompresi.
4. Kepala silang (cross head)
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang
dapat meluncur pada bantalan luncurnya
5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.
6. Liner silinder (cylinder liner)
Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi,
pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
15
7. Front and rear cylinder cover.
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover
yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction),
kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).
10. Cincin torak ( piston rings)
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding
liner silinder.
11. Batang Torak (piston rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.
12. Cincin Penahan Gas (packing rod)
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang
bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini
terdiri dari beberapa ring segment.
13. Ring Oil Scraper
Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame.
16
14. Katup kompresor (compressor valve)
Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau
keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya
perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.
15. Pengatur Kapasitas
Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan kebutuhan. Jika
kompresor terus bekerja maka tekanan dan volume udara akan terus meningkat
melebihi kebutuhan dan berbahaya terhadap peralatan. Untuk mengatur batas volume
dan tekanan yangdihasilkan kompresor digunakan alat yang biasa disebut pembebas
beban (unloader). Pembebas beban dapat digolongkan menurut asas kerjanya, yaitu :
pembebas beban katup isap, pembebas beban celah katup, pembebas beban trotel isap
dan pembebas beban dengan pemutus otomatis. Pembebas beban yang difungsikan
untuk memperingan beban pada waktu kompresor distart agar penggerak mula dapat
berjalan lancar dinamakan pembebas beban awal. Adapun ciri-ciri, cara kerja, dan
pemakaian berbagai jenis pembebas beban tersebut adalah sebagai berikut.
(1). Pembebas beban katup isap
Jenis ini sering dipakai pada kompresor kecil atau sedang. Cara ini menggunakan
katup isap di mana plat katupnya dapat dibuka terus pada langkah isap maupun
langkah kompresi sehingga udara dapat bergerak keluar masuk silinder secara bebas
melalui katup ini tanpa terjadi kompresi. Hal ini berlangsung sebagai berikut.
17
Gambar . Kerja pembebas beban katup isap
Jika kompresor bekerja maka udara akan mengisi tangki udara sehingga
tekanannya akan naik sedikit demi sedikit. Tekanan ini disalurkan ke bagian bawah
katup pilot dari pembebas beban. Jika tekanan di dalam tangki udara masih rendah,
maka katup akan tetap tertutup karena pegas atas dari katup pilot dapat mengatasi
tekanan tersebut. Namun jika tekanan di dalam tangki udara naik sehingga dapat
mengatasi gaya pegas tadi maka katup isap akan didorong sampai terbuka. Udara
tekan akan mengalir melalui pipa pembebas beban dan menekan torak pembebas
beban pada tutup silinder ke bawah. Maka katup isap akan terbuka dan operasi tanpa
beban mulai. Selama kompresor bekerja tanpa beban, tekanan di dalam tangki udara
akan menurun terus karena udara dipakai sedangkan penambahan udara dari
kompresor tidak ada. Jika tekanan turun melebihi batas maka gaya pegas dari katup
pilot akan mengalahkan gaya dari tekanan tangki udara. Maka katup pilot akan jatuh,
lalu udara tertutup, dan tekanan di dalam pipa pembebas beban menjadi sama dengan
tekanan at -mosfir. Dengan demikian torak pembebas beban akan terangkat oleh gaya
pegas, katup isap kembali pada posisi normal, dan kompresor bekerja mengisap dan
memampatkan udara.
(2). Pembebas beban dengan pemutus otomatik
Jenis ini dipakai untuk kompresor-kompresor yang relatif kecil, kurang dari
7,5 kW. Di sini dipakai tombol tekanan (pressure switch) yang dipasang di tangki
udara. Motor penggerak akan dihentikan oleh tombol tekanan ini secara otomatik
bila tekanan udara di dalam tangki udara melebihi batas tertentu. Sebaliknya jika
tekanan di dalam tangki udara turun sampai dibawah batas minimal yang ditetapkan,
maka tombol akan tertutup dan motor akan hidup kembali. Pembebas beban jenis ini
banyak dipakai pada kompresor kecil sebab katup isap pembebas beban yang
berukuran kecil agak sulit dibuat. Selain itu motor berdaya kecil dapat dengan mudah
dihidupkan dan dimatikan dengan tombol tekanan.
16. Pelumasan
18
Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-
bagian yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal -metal
bantalan batang penggerak dan bantalan utama. Tujuan pelumasan adalah untuk
mencegah keausan, merapatkan cincin torak dan paking, mendinginkan bagian-
bagian yang saling bergesek, dan mencegah pengkaratan. Pada kompresor kerja
tunggal yang biasanya dipergunakan sebagai kompresor berukuran kecil, pelumasan
kotak engkol dan silinder disatukan. Sebaliknya kompresor kerja ganda yang
biasanya dibuat untuk ukuran sedang dan besar dimana silinder dipisah dari rangka
oleh paking tekan, maka harus dilumasi secara terpisah. Dalam hal ini pelumasan
untuk silinder disebut pelumasan dalam dan pelumasan untuk rangkanya disebut
pelumasan luar.Untuk kompresor kerja tunggal yang berukuran kecil, pelumasan
dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara bersama dengan cara pelumasan
percik atau dengan pompa pelumas jenis rocla gigi. Pelumasan percik, menggunakan
tuas pemercik minyak yang dipasang pada ujung besar batang penggerak. Tuas ini
akan menyerempet permukaan minyak di dasar kotak engkol sehingga minyak akan
terpercik ke silinder dan bagian lain dalam kotak engkol. Metode pelumasan paksa
menggunakan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Putaran
poros engkol akan diteruskan ke poros pompa ini melalui sebuah kopling jenis
Oldham. Minyak pelumas mengalir melalui saringan minyak oleh isapan pompa.
Oleh pompa tekanan minyak dinaikkan sampai mencapai harga tertentu lalu dialirkan
ke semua bagian yang memerlukan melalui saluran di dalam poros engkol dan batang
penggerak.
Gambar 11. Pelumasan Paksa
Sebuah katup pembatas tekanan untuk membatasi tekanan minyak dipasang
pada sisi keluar pompa roda gigi. Kompresor berukuran sedang dan besar
menggunakan pelumasan dalam yang dilakukan dengan pompa minyak jenis plunyer
secara terpisah. Adapun pelumasan luarnya dilakukan dengan pompa roda gigi yang
dipasang pada ujung poros engkol. Pompa roda gigi harus dipancing sebelum dapat
bekerja. Untuk itu disediakan pompa tangan yangdipasang paralel dengan pompa
roda gigi. Pada jalur pipa minyak pelumas juga perlu dipasang rele tekanan. Rele ini
akan bekerja secara otomatis menghentikan kompresor jika terjadi penurunan tekanan
minyak sampai di bawah batas minimum. Jika pompa mengisap udara. karena tempat
19
minyak kosong atau permukaannya terlalu rendah maka rele akan bekerjadan
kompresor berhenti
17. Peralatan Pembantu
Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor dilengkapi dengan beberapa
peralatan pembantu antara lain adalah sebagai berikut.
(1) Saringan udara
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin
torak akan cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor harus dilengkapi
dengan saringan udara yang dipasang pada sisi isapnya. Saringan yang banyak
dipakai saat ini terdiri dari tabung-tabung penyaring yang berdiameter 10 mm dan
panjangnya 10 mm. Tabung ini ditempatkan di dalam kotak berlubang-lubang atau
keranjang kawat, yang dicelupkan dalam genangan minyak. Udara yang diisap
kompresor harus mengalir melalui minyak dan tabung yang lembab oleh minyak.
Dengan demikian jika ada debu yang terbawa akan melekat pada saringan sehingga
udara yang masuk kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan tersebut sangat
turbulen dan arahnya membalik hingga sebagian besar dari partikel – partikel debu
akan tertangkap di sini.
Gambar 14. Saringan udara tipe genangan minyak
(2) Katup pengaman
Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompresor.
Katup ini harus membuka dan membuang udara ke luar jika tekanan melebihi 1,2 kali
tekanan normal maksimum dari kompresor. Pengeluaran udara harus berhenti secara
tepat jika tekanan sudah kembali sangat dekat pada tekanan normal maksimum
20
.
Gambar. Katup Pengaman
(3) Tangki udara
Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada
kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar.
Dalam hal kompresor torak di mana udara dikeluarkan secara berfluktuasi, tangki
udara akan memperhalus aliran. Selain itu, udara yang disimpan di dalam tangki
udara akan mengalami pendinginan secara pelan-pelan dan uap air yang mengembun
dapat terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-waktu dibuang. Dengan demikian
udara yang disalurkan ke pemakai selain sudah dingin, juga tidak lembab.
Gambar . Unit Kompresor dengan Tangki Udara
(4) Peralatan Pembantu
21
Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan
bantu antara lain : peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara pendingin dan
sebagainya sesuai dengan kebutuhan spesifik yangdibutuhkan sistem.
(5) Peralatan pengaman yang lain
Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari dari
kecelakaan.
alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan reletekanan minyak.
alat penunjuk temperatur dan rele thermal (tem peratur udara keluar,
temperatur udara masuk,temperatur air pendingin, temperatur minyak
dantemperatur bantalan.
Rele aliran air (mendeteksi aliran yang berkurang/ berhenti).
2.5 CARA MERAWAT KOMPRESOR
Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada oil
glass
Tutup semua kran
Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.
Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada
motor.
Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia)
Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas
untuk start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
Pastikan motor mati/Off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali
hidup/On pada 5 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan
mati/Off jika pressure gauge menunjuk 12 bar dan kembali hidup/On pada 9
bar)
Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off
Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di
dalam tangki melalui drain valve.
Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih besar dari debit penggunaannya
22
Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang cukup
untuk hidup dan mati, minimal 5-10 menit.
Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara langsung
(letakan di tempat terlindung).
Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin
(sebaiknya tiap hari).
23
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara garis besar
kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement
compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor,
terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri
dari Centrifugal, axial dan ejector.
Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame),
Poros engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang
(cross head), Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Water Jacket, Torak
(piston), Cincin torak ( piston rings), Cincin Penahan Gas (packing rod), Ring Oil
Scraper, dan Katup kompresor (compressor valve).
Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive displacement
compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara
intermitten (berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan
didalam silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas
dinamakan piston / torak.
Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari
kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak
sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat
rusak.
Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada
level aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak
24
terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur
terlebih dahulu pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
3.2 SARAN
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai kompresor
seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut yang dapat
berguna dalam perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://samsulcahya.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-tkrtekhnik-kendaraan.html Diakses tanggal 02:00 4/29/2014
http://publisherindo.blogspot.com/2013/01dasar-kompresor.html Diakses pada
02:00 4/29/2014
http://haruna16.wordpress.com/makalah-sistem-kompresor-3/ Diakses pada 2:00
4/29/14
26