Upload
vincentius-winata-nak-fiat
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 TUGAS PELACAKAN REFERENSI
1/5
7/22/2019 TUGAS PELACAKAN REFERENSI
2/5
Metode pertama yaitu Enzymatic Lysis Pelleted menggunakan
bantuan enzim lysozyme + proteinase K. Metode kedua yaitu
Mechanical Disruption(Bead beating) dimana sel-sel dihancurkan
dalam bead beater. Metode ketiga yaitu TRIzol Extraction Isolation
secara invitrogen dengan beberapa modifikasi. Metode keempat yaitu
Hot Sodium Dodecyl Sulfate atau yang biasa disebut phenol extraction
dimana dikondisikan suhu 65C.
Konsentrasi DNA terekstraksi dan kualitasnya ditunjukkan
dengan NanoDrop spektrofotometer dan didapatkan menunjukkan Bead
beating(metode 2) sebesar 185,1 ng/ul dan Trizol(metode 3) sebesar
199,5 ng/ul memiliki hasil paling tinggi yaitu sebesar Sedangkan hasil
paling rendah bahkan beberapa RNAnya hancur yaitu pada metode
enzymatic lysis(metode 1) dan phenol extraction(metode 4) dimana
metode ini paling banyak menghabiskan waktu untuk prosedur
isolasinya. Metode yang paling baik yaitu Bead beating dan Phenol
extraction
3. A Simple Method to Extract DNA from Hair Shafts UsingEnzymatic Laundry Powder
Sampel menggunakan rambut dari sapi(Bos Taurus) dari sebuah
peternakan di china. Metode ekstraksi kali ini dilakukan secara steril
seperti dengan penggunaan sinar ultraviolet dan penggunaan ddH2O
untuk mencuci sampel. Ekstraksi menggunakan reagen yang
mengandung Enzymatic Laundry Powder , Tris-HCl, KCl, dan bahan-
bahan lainnya.
Hasil didapatkan DNA yang terekstraksi dari 24 sapi ternak
menggunakan metode ini sebanyak 8,870,50 ng/ml konten DNA.
Sedangkan nilai-nilai kontrol negative masih dibawah ambang batas
yaitu tidak ada kontaminasi yang terjadi. Metode ini sangat sederhana
dan cepat(1 jam) dengan biaya yang rendah(per 100 sampel sebesar
4720.00 yen)
7/22/2019 TUGAS PELACAKAN REFERENSI
3/5
4. Lysis efficiency of standard DNA extraction methods forHalococcus spp. In an organic rich environment
Dalam jurnal ini menggunakan beberapa metode dalam ekstraksi
DNA dari Halococcus sppyaitu metode A (merebus sampel sampai 10
menit), metode B (siklus pembekuan dan pencairan), metode C
(disuspensi menggunakan Triton X-100), metode D (menggunakan
buffer potassium ethyl xanthogenate(XS)), metode E ( penambahan cetyl
trimethyl ammonium bromide/CTAB), dan metode F (kombinasi
enzimatik, kimia, dan metode penghancuran fisik).
Bedasarkan hasil yang didapatkan, metode yang paling kurang
efisien yaitu freeze and thawing method(metode B) dengan jumlah DNA
paling kecil. Jumlah yang sedikit ini juga terjadi pada boiling
method(metode A). Kedua metode ini gagal dalam menghasilkan DNA
band yang terlihat sehingga datanya tidak ditunjukkan. Perlakuan dengan
triton X-100(Metode C) menunjukkan sedikit peningkatan jumlah DNA.
Jumlah DNA yang didapatkan dari metode F agak rusak.
Hasil yang didapatkan pada metode D(XS-buffer) menghasilkan
jumlah DNA yang tinggi sebesar 400/36% serta memerlukan waktu yang
singkat. Hasil ini juga sama pada metode E(CTAB) sebesar 378/16,9%.
Jika dibandingkan antara metode CTAB dan XS-buffer, metode XS-
buffer memiliki keuntungan yaitu hanya menggunakan satu buffer dan
satu kali penginkubasian sedangkan CTAB memerlukan dua dan banyak
reagen.
5. High yield DNA extraction from the snake cast-off skin or birdfeathers using collagenase
Jurnal ini mencoba mengekstraksi DNA dari kulit ular(ordo :
serpents) dan bulu burung(kelas : Aves). Dengan metode yang lebih
efisien hanya dari kulit ular menggunakan proteinase K dan collagenase.
Metode ini juga dapat diaplikasikan menggunakan bulu burung.
7/22/2019 TUGAS PELACAKAN REFERENSI
4/5
Ekstraksi DNA menggunakan proteinase K sebanyak 30 unit dan
collagenase sebanyak 600 unitmemiliki berat molekul yang tinggi. Hasil
dari ekstraksi ini menunjukkan kemampuannya memperoleh DNA
specimen dengan mudah. Metode konvensional yang hanya
menggunakan proteinase K saja menghasilkan 1g DNA dari 0,3 g kulit
ular. Sedangkan ekstraksi dengan proteinase K dan collagenase
memberikan 1mg DNA dari 0,3 kulit ular. Hasil ini juga sama pada
ekstraksi DNA dari bulu burung.
Daftar Pustaka
Eguchi, Y. dan Eguchi, T. 2000. High yield DNA extraction from the snake cast-
off skin or bird feathers using collagenase.Biotechnology Letters. 22:1097-1100.
Girish, P.S., Haunshi, S., Vaihiyanathan, S., Rajitha, R., dan Ramakrishna, C.
2010. A rapid method for authentication of Buffalo(Bubalus bubalis) meat by
Alkaline Lysis method of DNA extraction and species specific polymerase chainreaction.Food Scientis & Technology. 50(1):141-146.
Guan, Z., Zhou, Y., Liu, J., Jiang, X., Li, S., Yang, S., dan Chen, A. 2013. A
Simple Method to Extract DNA from Hair Shafts Using Enzymatic Laundry
Powder.PLoS ONE. 8(7):1-7.
Kang, S., Denman, S.E., Morrison, M., Yu, Z., dan Mcsweeney, C.S. 2008. An
Eficient RNA Extraction Method for estimating Gut Microbial Diversity byPolymerase Chain Reaction. Curr Microbiol. 58:464-471.
Leuko, S., Goh, F., Peral, I., Burns, B.P., Walter, M.R. dan Neilan, B.A. 2007.
Lysis efficiency of standard DNA extraction methods for Halococcus spp. In an
organic rich environment.Extremophiles. 12:301-308.
7/22/2019 TUGAS PELACAKAN REFERENSI
5/5