6
Makalah Tugas Akhir Elektrodinamika Kajian Mengenai Antena Array Dengan Menggunakan Kajian Pustaka ABSTRAK Antena (antenna atau areal) adalah suatua alat yang mengubah gelombang terbimbing dari suatu saluran transmisi menjadi gelombang bebas di udara. Antena array adalah sebuah sistem dari yang terdiri dari antena individu yang digabungkan dengan antena lain. Untuk menghindari kebingungan penyebutan maka antenna individual disebut dengan radiator. Perkembangan dari antenna array adalah antenna phased array atau disebut dengan steered beam antenna array yang dikembangkan oleh inggris, amerika dan jerman. Pada awalnya fase atau waktu tunda dalam phased array menggunakan mekanikal yaitu dengan mengubah arah radiasi dalam aplikasi radar. Dalam perkembangannya ternyata dengan menggunakan elektro perubahan scanning beam lebih cepat daripada menggunakan mekanikal. Hal ini memungkinkan pelacakan target yang lebih mudah, deteksi dan pelacakan dengan banyak target. 1. Pendahuluan Konsep antena yang dikembangkan oleh James Clerk Maxwell, menyatukan teori listrik dan magnet menjadi teori elektromagnetika yang dirangkumnya di dalam sebuah persamaan yang kemudian dikenal dengan persamaan Maxwell. Dengan persamaan yang diturunkan Tahun 1863 Maxwell memperkirakan adanya medan listrik dan magnet yang merambat di ruang bebas tanpa adanya kabel. Medan listrik dan magnet yang berubah dengan waktu ini dan juga merambat di udara, di sebut juga gelombang elektromagnetik. Dengan bantuan persamaan ini Maxwell memperkirakan pada dasarnya cahaya juga merupakan gelombang elektromagnetika dan merambat dengan kecepatan cahaya. Hertz melakukan penelitian kembali terhadap prediksi Maxwell secara eksperimen. Dia membangun dua buah alat berbentuk permukaan silinder yang terpisah sekitar 1 meter (alat ini kemudian dikenal dengan nama antena)[1]. Dengan alat ini bisa dibuktikan adanya induksi sinyal pada antena yang satu akibat sumber yang dipasangkan pada antena yang lainnya. Peristiwa ini merupakan awal mula terciptanya telekomunikasi tanpa kabel. Atas dasar eksperimen ini Hertz dikenal dengan nama Mr. Antenna. Dari teori dan percobaan yang dilakukan oleh Heinrich Hertz, Marconi mencoba melakukan terobosan baru dengan membuat alat komunikasi non kabel, yakni radio. Hal ini berasal dari pemikiran bahwa gelombang elektromagnetik dapat dimanfaatkan untuk mengirim tanda atau pesan yang melintasi jarak jauh dengan atau tanpa bantuan kabel. Marconi berhasil merealisasikan telekomunikasi jarak jauh, dari Inggris ke benua Amerika, dengan menggunakan gelombang elektromagnetika. Antena yang digunakan adalah 50 buah antena pemancar yang vertikal, yang dilibatkan dengan bantuan kawat secara horisontal dengan 2 tonggak kayu yang berjarak 60 meter. Sebagai antena penerima dipergunakan sebuah kawat vertikal dengan panjang 200 m yang mengambang di udara dengan bantuan sebuah layang-layang[2]. Sejak 1

Tugas Paper

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bahan Bacaan

Citation preview

Makalah Tugas Akhir Elektrodinamika

Kajian Mengenai Antena Array Dengan Menggunakan Kajian Pustaka

ABSTRAK

Antena (antenna atau areal) adalah suatua alat yang mengubah gelombang terbimbing dari suatu saluran transmisi menjadi gelombang bebas di udara. Antena array adalah sebuah sistem dari yang terdiri dari antena individu yang digabungkan dengan antena lain. Untuk menghindari kebingungan penyebutan maka antenna individual disebut dengan radiator. Perkembangan dari antenna array adalah antenna phased array atau disebut dengan steered beam antenna array yang dikembangkan oleh inggris, amerika dan jerman. Pada awalnya fase atau waktu tunda dalam phased array menggunakan mekanikal yaitu dengan mengubah arah radiasi dalam aplikasi radar. Dalam perkembangannya ternyata dengan menggunakan elektro perubahan scanning beam lebih cepat daripada menggunakan mekanikal. Hal ini memungkinkan pelacakan target yang lebih mudah, deteksi dan pelacakan dengan banyak target.

1. Pendahuluan

Konsep antena yang dikembangkan oleh James Clerk Maxwell, menyatukan teori listrik dan magnet menjadi teori elektromagnetika yang dirangkumnya di dalam sebuah persamaan yang kemudian dikenal dengan persamaan Maxwell. Dengan persamaan yang diturunkan Tahun 1863 Maxwell memperkirakan adanya medan listrik dan magnet yang merambat di ruang bebas tanpa adanya kabel. Medan listrik dan magnet yang berubah dengan waktu ini dan juga merambat di udara, di sebut juga gelombang elektromagnetik. Dengan bantuan persamaan ini Maxwell memperkirakan pada dasarnya cahaya juga merupakan gelombang elektromagnetika dan merambat dengan kecepatan cahaya.

Hertz melakukan penelitian kembali terhadap prediksi Maxwell secara eksperimen. Dia membangun dua buah alat berbentuk permukaan silinder yang terpisah sekitar 1 meter (alat ini kemudian dikenal dengan nama antena)[1]. Dengan alat ini bisa dibuktikan adanya induksi sinyal pada antena yang satu akibat sumber yang dipasangkan pada antena yang lainnya. Peristiwa ini merupakan awal mula terciptanya telekomunikasi tanpa kabel. Atas dasar eksperimen ini Hertz dikenal dengan nama Mr. Antenna.

Dari teori dan percobaan yang dilakukan oleh Heinrich Hertz, Marconi mencoba melakukan terobosan baru dengan membuat alat komunikasi non kabel, yakni radio. Hal ini berasal dari pemikiran bahwa gelombang elektromagnetik dapat dimanfaatkan untuk mengirim tanda atau pesan yang melintasi jarak jauh dengan atau tanpa bantuan kabel. Marconi berhasil merealisasikan telekomunikasi jarak jauh, dari Inggris ke benua Amerika, dengan menggunakan gelombang elektromagnetika. Antena yang digunakan adalah 50 buah antena pemancar yang vertikal, yang dilibatkan dengan bantuan kawat secara horisontal dengan 2 tonggak kayu yang berjarak 60 meter. Sebagai antena penerima dipergunakan sebuah kawat vertikal dengan panjang 200 m yang mengambang di udara dengan bantuan sebuah layang-layang[2]. Sejak saat itu perkembangan antena makin cepat, dan berkembang pula jenis-jenis antena sesuai dengan tuntutan padanya di setiap bidang aplikasi.Antenna array mulai dikembangkan pada tahun 1899 dan diimplementasikan pada tahun 1906. Antenna array adalah sebuah sistem yang terdiri dari antenna individu yang digabungkan dengan antenna lain[3]. Untuk menghindari kebingungan penyebutan, maka antenna individual disebut dengan radiator dan keseluruhan system atau array disebut dengan antenna atau antenna array.Pengelompokkan radiator menjadi array untuk meningkatkan keterarahan berkembang pada perang dunia ke-2. Perkembangan dari antenna array adalah antenna phased array atau disebut dengan steered beam. Pada awalnya fase atau waktu tunda dalam phased array menggunakan mekanikal yaitu dengan mengubah arah radiasi dalam aplikasi radar. Namun dalam perkembangannya ternyata dengan menggunakan phase shifter elektronik perubahan scanning beam lebih cepat dari pada menggunakan mekanikal. Hal ini memungkinkan pelacakan target yang lebih mudah, mempunyai flexxibilitas yang tinggi, mampu mengubah beam antenna secara elektronik dan mengkontrol dengan menggunakan computer serta dapat melakukan pelacakan dengan banyak target.2. AntenaAntena (antenna atau areal) adalah suatua alat yang mengubah gelombang terbimbing dari suatu saluran transmisi menjadi gelombang bebas di udara [4]. Karena merupakan perangkat perantara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai dengan media kabel pencatunya. Dalam perancangan suatu antena, ada beberapa hal yang harus diperhatikan[5]:

a) Bentuk dan arah radiasi yang diinginkan

b) Polarisasi yang dimiliki

c) Frekuensi kerja

d) Lebar band (bandwidth)

e) Impedansi input yang dimiliki

seperti antena dipole 1/2(, antena monopole dengan ground plane, antena loop, antena Yagi-Uda array, antena log periodik dan sebagainya. dimana antena-antena ini dimensi fisiknya disesuaikan dengan panjang gelombang dimana sistem bekerja. semakin tinggi frekuensi kerja, maka semakin pendek panjang gelombangnya, sehingga semakin pendek panjang fisik suatu antena.

Untuk antena gelombang mikro, terutama SHF ke atas, penggunaan antena luasan seperti antena horn atau antena parabola akan lebih efektif dibandingkan dengan antena kawat pada umumnya. karena antena jenis ini mempunyai sifat pengarahan yang baik untuk memancarkan gelombnag elektromagnetik.

Radiasi Gelombang Elektromagnetik Radiasi gelombang elektromagnetik ditimbulkan oleh sebuah elemen arus kecil yang berubah-ubah secara hermonik. Jika medan yang ditimbulkan oleh setiap sumber elementer di dalam suatu konduktor antena dapat dijumlahkan secara keseluruhan, maka sifat-sifat radiasi sebuah antena dapat diketahui.

Radiasi yang timbul karena adanya sumber yang berupa arus bolak-balik ini dapat diketahui secara sistematis dari penyelesaian persamaan gelombang Helmholtz. Dimana persamaan Helmholtz merupakan perasamaan yang berasal dari penurunan persamaan-persamaan Maxwell dengan persamaan Lorentz sebagai syarat batasnya. Hasil penyelesaian persamaan differensial Helmholtz dengan menggunakan fungsi Green, maka diperoleh potensial vektor pada suatu titik yang ditimbulkan oleh adanya arus dengan distribusi rapat arus J[6].

Dimana:

Az= Potensial vektor dalam arah z

J= Rapat arus

k= Bilangan gelombang

R=Jarak titik pengamat P dengan sumber elementer

v= Sumber elementer

Persamaan di atas berlaku untuk segala bentuk sumber dan di semua sistem koordinat, sehingga untuk menentukan medan yang ditimbulkan oleh bermacam-macam bentuk dapat menggunakan sistem koordinat yang sesuai dengan bentuk antena. dengan mengetahui potensial vektor A, maka medan magnet H dan medan listrik E dapat diketahui. Untuk medan magnet H dapat diperoleh dari persamaan:

H = ( x ASedangkan untuk medan listrik E dapat diperoleh dengan menggunakan salah satu persamaan Maxwell:

( x H = J + j((E

Sehingga medan listrik E untuk daerah di dalam sember konduktor adalah:

( x HDaerah Medan AntenaDaerah medan antena merupakan pembatas dari karakteristik gelombang elektromagnet yang dipancarkan oleh antena. Daerah medan antena dibagi menjadi tiga bagian:

a) Daerah medan dekat reaktifDaerah ini merupakan bagian dari daerah medan dekat disekitar antena, dengan medan reaktif lebih dominan.b) Daerah medan dekat radiasiDaerah ini merupakan daerah medan antena antara daerah medan dekat reaktif dengan daerah medan jauh, dimana medan radiasi lebih doniman dan distribusi medan bergantung pada jarak dari antena. c) Daerah medan jauhDaerah medan jauh merupakan daerah antena dimana distribusi medan tidak lagi bergantung pada jarak. Pola Radiasi Antena

Pola radiasi merupakan penggambaran pancaran energi antena dalam bentuk fungsi koordinat ruang. Pola radiasi dibentuk dari pancaran medan jauh pada antena. Pancaran energi ini berupa intensitas medan listrik [7].Pola radiasi antena mempunyai beberapa parameter yang terdiri dari:

a) Major lobe (main lobe) adalah bagian pola radiasi pada arah tertentu yang memiliki nilai radiasi maksimum

b) Minor lobe adalah bagian pola radiasi yang terdiri dari side lobe dan back lobe.

c) Side lobe adalah bagian pola radiasi yang terletak disamping major lobe dan merupakan bagian minor lobe yang terbesar, biasanya memiliki arah yang tegak lurus dengan main lobe.

d) Back lobe adalah bagian pola radiasi yang membentuk sudut 180o terhadap arah radiasi antena (arahnya bertolak belakang dengan major lobe).

e) HPBW (Half Power Beamwidth) lebar berkas diantara sisi sisi major lobe yang nilai dayanya setengah dari nilai maksimum major lobe.

f) FNBW (First Null Beamwidth) adalah lebar berkas di antara sisi sisi major lobe yang nilai dayanya nol.

g) FBR (Front to Back Ratio) adalah perbandingan antara main lobe terhadap back lobe.

Berdasarkan pola radiasinya, antena dikelompokkan menjadi 3 yaitu:a) Antena isotropis

Antena ideal yang memancarkan atau menerima radiasi ke semua arah dengan sama besar.

b) Antena terarahAntena yang mampu memancarkan atau menerima gelombang elektromagnetik pada arah tertentu saja.c) Antena omni directional

Antena yang pola radiasinya memancarkan sama besar ke beberapa bidang saja.

3. Antena ArrayAntena array adalah antena yang terdiri dari dua atau beberapa buah antena-antena yang digabungkan pada suatu sumber atau beban yang disusun menurut konfigurasi geometris dan elektris tertentu untuk menghasilkan suatu pola radiasi yang direktif. Biasanya, hubungan setiap antena-antena juga berperan untuk keterarahan antenna array.Medan listrik atau medan magnet total dari array adalah superposisi secara vektorial medan yang dihasilkan dari masing-masing antena. Dimana dihasilkan suatu diagram radiasi tertentu, ke arah pancar yang diprioritaskan untuk mendapatkan direktivitas yang tinggi, diupayakan medan vektornya saling bersuperposisi secara konstruktif, sedangkan ke arah pancar lain yang diinginkan yang memiliki direktivitas rendah, superposisinya diupayakan berlangsung secara destruktif[8].Ada lima parameter yang bisa digunakan untuk mengontrol diagram radiasi dari array:1. Konfigurasi geometris arraya. linier: antena disusun pada suatu garis tertentub. circular: disusun di atas suatu lingkaranc. planar: tersusun pada suatu bidang dua dimensid. secara tiga dimensi di ruang2. Jarak dari satu elemen antena ke elemen yang lain3. Amplitudo arus atau tegangan yang dipasangkan pada feeding elemen antena4. Phase arus atau tegangan pada feeding5. Diagram radiasi dari masing-masing elemenAntena array banyak diaplikasikan secara luas pada sejumlah sistem komunikasi, seperti sistem penyiaran (broadcast), komunikasi satelit dan sistem radar. Dengan antena array, seorang perancang akan mudah menciptakan sistem antena yang menghasilkan direktivitas yang tinggi, beamwidth yang sempit, side lobe yang rendah, beam yang mudah diatur dengan pola antena yang tajam. Dalam aplikasinya, sebagian besar antena array menggunakan elemen yang sama; seperti antena dipole, antena celah, dan antena horn atau antena parabola, yang dicatu dengan arus atau distribusi medan yang sama. Elemen-elemen antena array biasanya diatur dalam konfigurasi yang bervariasi, seperti konfigurasi satu dimensi, dimana tiap-tiap elemen disusun sepanjang garis lurus, atau konfigurasi kisi-kisi dua dimensi, sehingga elemen membentuk jaringan persegi. Bentuk pola radiasi medan jauh yang dihasilkan dari konfigurasi array tersebut, dapat dilakukan dengan mengontrol amplitudo relatif dari elemen array. Cara lain adalah dengan menggunakan penggeser fasa (phase shifter) antar elemen antena array, sehingga pola radiasi yang dihasilkan dapat diatur secara elektronik[9]. Dengan cara inilah dihasilkan antenna phased array.4. Antenna Phased ArrayKonsep dasar phased array pada dasarnya, antenna phased array terdiri atas group-group atau individu atenna yang disebut dengan radiator, radiator/element yang disusun pada suatu konfigurasi linear atau ruang dua dimensi sehingga Amplitudo dan phase dari setiap element dapat dikendalikan untuk membentuk radiasi beam pada bentuk yang diinginkan (dari beam berbentuk pensil yang terarah menjadi beam berbentuk kipas) di ruang udara. Posisi beam di dalam ruang dikendalikan secara elektronis dengan menyesuaikan phase dari sinyal yang diinginkan pada elemen individu[10]. Karenanya, telusuran/scanning beam tercapai dengan antena aperture yang selalu diperbaiki di dalam ruang udara tanpa keterlibatan pergerakan mekanis pada saat proses scanning. Antena-antena phased array terdiri atas elemen antena keperluan ganda, yang diarahkan dengan jelas dan menggunakan phase variabel atau waktu tunda pada masing-masing element untuk meneliti suatu beam pada sudut-penjuru yang diberikan di dalam ruang udara. Kendali variabel amplitudo kadang-kadang juga disediakan untuk pengetaman pola.Antena array kadang-kadang digunakan sebagai pengganti antena-antena aperture (reflektor-reflektor, lensa-lensa), karena dengan beragam element, membuat kendali pola radiasi yang lebih tepat, hal ini menghasilkan side lobe lebih rendah atau pengetaman pola yang lebih hati-hati. Bagaimanapun, alasan utama menggunakan antenna array adalah untuk menghasilkan beam terarah yang dapat diposisikan kembali (scanning) secara elektronis.5. KesimpulanAntena merupakan alat yang mengubah gelombang terbimbing dari suatu saluran transmisi menjadi gelombang bebas diudara. Perancangan suatu antena harus memperhatikan beberapa hal, misalnya antena dipole 1/2( dimana dimensi fisiknya disesuaikan dengan panjang gelombang dimana sistem itu bekerja. semakin tinggi frekuensi kerja, maka semakin pendek panjang gelombangnya, sehingga semakin pendek panjang fisik suatu antena.

Antena array merupakan antena yang terdiri dari dua atau beberapa buah antena yang digabungkan pada suatu sumber yang disusun menurut konfigurasi geometris dan eletris tertentu untuk menghasilkan ssuatu pola radiasi yang direktif. Bentuk pola radiasi dihasilkan dari konfigurasi array tersebut, dapat dilakukan dengan mengontrol amplitudo relatif dari elemen array.

Dengan antena array, seorang perancang akan mudah menciptakan sistem antena yang menghasilkan directivitas yang tinggi, beamwidth yang sempit, side lobe yang rendah, beam yang mudah diatur dengan pola antena yang tajam.

Antena phased array terdiri dari group-group atau individu antena yang disebut dengan radiator, radiator yang disusun pada suatu konfigurasi linier atau ruang dua dimensi sehingga amplitudo dan phase dari setiap elemen dapat dikendalikan untuk membentuk radiasi beam pada bentuk yang diinginkan. Karena bentuknya yang tersusun dari elemen yang beragam, membuat kendali pola radiasi yang lebih tepat, hal ini menghasilkan side lobe lebih rendah atau pengamatan pola yang lebih hati-hati.

Referensi1. Pratama.Kevin, Sejarah Heinrich Rudolf Hertz; 2013

2. Anis.Muhammad, Radio; Malang.2010

3. Irawan.Hery, Antena dan pola radiasinya;2013

4. N.Irma, Teknologi antena tv: Bandung. 2013

5. Y.Dede, Antena Yagi-Uda: STMIK widya Pratama. 2013

6. A.Mudrik, Antena -prinsip dan aplikasi; Graha ilmu. Jakarta. 2011

7. C.Rahmat, C.Yuli, dkk, Perancangan dan analisis antena mikrostrip array dengan frekuensi 850 MHz untuk aplikasi praktikum antena; Semarang

8. S.Maria dan R.Ali, Analisis antena mikrostrip patch segi empat dengan teknik planar array; Medan

9. D.Rizal dan A.Budi, Perancangan dan pembuatan antena horn dual piramidal dual polarisasi untuk aplikasi wimax di indonesia; Surabaya10. Firdaus, Pembuatan antena mikrodtrip phased array dengan pengaturan fasa menggunakan variasi panjang saluran catu; staf pengajar teknik elektro politeknik negeri padang

x

z

y

0

r

r

R=r-r

p

r

R=r-r

1

4