Upload
yui
View
215
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Proses Pembuatan Amonia dari Natural
Gas
Proses Pembuatan Amonia dari Natural
Gas
Kelompok 11Kelompok 11
• Intan Medinah (21030112130081)
• Juhnizar Punk Buminata(21030112130124)
• Mario Lorenzo (21030112120026)
• Wahyu Arga Utama (21030112120025)
• Sri Wahyuni (21030112120029)
AmoniaAmonia
• Rumus molekul amoniak adalah NH3 .
• H2 adalah salah satu komponen gas synthesa yang diperoleh dari pemrosesan gas alam yang mengandung 80 – 95 % CH4 (Metan).
Sedang N2 diperoleh dari udara yang mengandung 79% N2 dan 21% O2
Manfaat Ammonia (NH3) Manfaat Ammonia (NH3)
• Sebagian besar ammonia digunakan sebagai bahan baku pupuk.
• Sedangkan sisanya digunakan untuk produksi asam nitrit.
• Sebagai indikator universal.• Refrigerant.• Bahan bakar roket.• Sebagai desinfektan.
Tahapan ProsesTahapan Proses
Block Diagram ProsesBlock Diagram Proses
Proses Flow DiagramProses Flow Diagram
DesulfurisasiDesulfurisasi
• Tujuan proses desulfurisasi untuk menghilangkan kadar sulfur,karena sulfur ini dapat meracuni katalis yang digunakan dalam proses yaitu katalis nikel.
• Proses desulfurisasi bisa dilakukan menggunakan karbon aktif atau zink oksida (ZnO).
Reaksinya:
Kondisi operasiPressure : 35-40
kg/cm2GTemperature Inlet : 350-400oCTemperature Outlet : 330-380oC
ZnO + H2S ZnS + H2O
Primary Reformer
Reaksi yang terjadi pada primary reformer adalah pembentukan H2 dari hidrokarbon dan steam.
Kondisi operasiPressure : 35-40 kg/cm2GTemperature Inlet : 530-650oCTemperature Outlet : 770-811oC
Primary Reformer
Reaksi yang terjadi pada primary reformer adalah pembentukan H2 dari hidrokarbon dan steam.
Kondisi operasiPressure : 35-40 kg/cm2GTemperature Inlet : 530-650oCTemperature Outlet : 770-811oC
Secondary ReformerSecondary Reformer
Pada dasarnya Scondary Reformer berfungsi untuk menyempurnakan reaksi reforming yang telah terjadi di Primery Reforming.
Kondisi operasiPressure : 35-40 kg/cm2GTemperature Inlet : 530-650oCTemperature Outlet : 770-811oC
Shift ConverteShift Converte
Tujuan Reaksi shift adalah untuk menyempurnakan pembentukan H2 seperti telah dilakukan pada reaksi reforming dengan mereakasikan CO dengan H2O menjadi H2 dan CO2 dan untuk mengurangi CO yang terbentuk di Reformer yang merupakan racun bagi katalisator amoniak.
CO Shift dibagi dalam 2 tahap yaitu :
• CO Shift Temperatur Tinggi/High Temperature Shift (HTS)
• CO Shift Temperatur Rendah/Low Temperature Shift(LTS)
Kondisi operasi pada HTS :• Pressure : 35-40
kg/cm2G• Temperature Inlat : 340-380oC• Temperature Outlet : 420–440oCKondisi operasi pada LTS :• Pressure : 35-40
kg/cm2G• Temperature Inlet : 190-210oC• Temperature Outlet : 220-240oC
MethanationMethanation
• Sisa atau residu dari karbondioksida pada proses sintesis gas dihilangkan dengan katalitik metanasi yang dilakukan dengan katalis Nikel.
Reaksi pada metanasi:
Kondisi operasi :• Pressure : 25-30
kg/cm2G• Temperature Inlet : 280-310oC• Temperature Outlet : 320-
340oC
AbsorbsiAbsorbsi
• Proses penyerapan CO2 dalam syn gas oleh amine dilakukan dalam kolom Absorber. Proses absorbsi tersebut terjadi secara fisik ( karena adanya driving force antara konsentrasi CO2 dalam fasa gas dan CO2 dalam amine) dan kimia (adanya reaksi asam-basa) dimana CO2 dalam air bersifat asam lemah dan MDEA bersifat basa lemah. Adapun reaksi yang terjadi di Absorber adalah sebagai berikut :
• Reaksinya:
Ammonia SynthesisAmmonia Synthesis
• Yang perlu diperhatikan adalah rasio H2/N2 dijaga 3 atau sedikit dibawah dari 3. Hal ini penting dipertahankan agar reaksi pembentukan amoniak berjalan maksimal. Pangaturan Ratio ini dilakukan dengan mengatur laju udara yang dimasukkan ke Scondary Reformer.
• Reaksi yang terjadi pada ammonia konverter adalah sebagai berikut :
Kondisi Operasi Converter :• Pressure : 230-210
kg/cm2G• Temperature Inlet : 250-270 oC• Temperature Outlet : 480-530 oC
Thank You