Upload
iswandi
View
416
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas Metlit, Dosen pengajar : Prof. Sudijanto, Prof. Tutik
Citation preview
Tugas Kokurikuler II
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Biostatistik
Dosen Pengajar : Prof. Dr. dr Purwantiastuti
PJ : Prof. Dr. dr. Sudijanto Kamso
Topik :
TEKNIK SAMPLING
PENELITIAN ________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Oleh :
Iswandi
0806470421
Mamat
0806443181
Program Pascasarjana Departemen Biostatistik dan Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
DEPOK, 20 Maret 2009
Iswandi, NPM 0806470421
Mamat, NPM 0806443181
1 Tugas MK Metodologi Penelitian Biostatistik
Stratified dan Clustered Random Sampling
1. Stratified Random Sampling = StRS (rancangan sampel acak terstratifikasi)
Metode pengambilan sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling) adalah metode
pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen
yang disebut strata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut. Apabila
anggota-anggota populasi tidak homogen, tetapi bisa dikelompokkan dalam kelompok-
kelompok yang relatif homogen, maka proses pengambilan sampel dengan metode acak
sederhana akan menimbulkan bias, karena keheterogenan yang ada pada anggota populasi
akan berpengaruh terhadap informasi yang diperoleh dari variabel yang diobservasi. Pada
kondisi tersebut perlu dilakukan pembagian anggota-anggota populasi ke dalam kelompok-
kelompok yang relatif homogen tersebut. Agar standar deviasi yang diperoleh tetap kecil, maka
satuan sampel yang relatif homogen dalam karakteristik yang diteliti dijadikan satu kelompok
yang dinamakan strata. Dengan demikian variasi yang ada antar strata menggambarkan variasi
dalam tiap strata. Selanjutnya dari tiap strata ini diambil sampel secara acak.
Pada banyak kasus, suatu populasi seringkali terdiri atas beberapa kelompok yang jelas-jelas
memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Dengan demikian, populasi tersebut perlu
dikelompokkan (stratified) sesuai dengan kelompok (strata) yang memiliki perbedaan tersebut,
kemudian dari tiap kelompok, diambil sampel secara acak. Inilah yang disebut dengan
pengambilan acak terstratifikasi.
Melalui cara ini diharapkan sampel dapat terambil dan mewakili semua kelompok yang ada,
sehingga ada jaminan tidak ada kelompok yang terabaikan. Selain itu dapat diharapkan pula
bahwa pengaruh tiap kelompok terhadap sampel dapat diabaikan. Tanpa stratifikasi, dapat
terjadi bahwa sampel (atau sebagian besar sampel) yang terambil hanya akan terambil dari
kelompok (strata) tertentu saja.
Perhatikan contoh berikut : Suatu penelitian ingin mengetahui tingkat pendapatan Dokter di
DKI Jakarta. Kerangka sampelnya adalah semua orang yang berprofesi dokter yang ada di DKI
Jakarta. Ternyata para dokter tersebut bisa dikelompokkan menjadi kelompok dokter umum,
kelompok dokter kandungan, kelompok dokter spesialis mata dan lain-lain. Agar populasinya
Iswandi, NPM 0806470421
Mamat, NPM 0806443181
2 Tugas MK Metodologi Penelitian Biostatistik
terwakili, maka sebaiknya populasi juga dibagi menurut spesialisasi dokter. Kelompok-
kelompok menurut spesialisasi inilah yang disebut strata. Dari tiap strata (kelompok
spesialisasi) ini kemudian diambil sampel yang proporsional atau tidak proporsional dengan
metode acak sederhana.
Agar pengelompokan (stratifikasi) lebih balk, harus diperhatikan adanya hubungan antara jenis
strata dengan ciri yang diteliti. Pada contoh sebelumnya, spesialisasi dokter diasumsikan akan
berhubungan dengan pendapatannya. Hubungan ini tentu sudah harus diketahui peneliti sejak
awal, misalnya dari penelitian terdahulu, pengalaman atau teori yang mendukung.
Apabila kondisi yang dihadapi tepat, akan diperoleh keuntungan-keuntungan penggunaan
sampling acak terstratifikasi sebagai berikut:
• Penduga Varians biasanya dapat direduksi karena varians observasi dalam tiap strata
biasanya lebih kecil dari varians populasi secara keseluruhan.
• Biaya pengumpulan dan analisis data seringkali dapat diperkecil dengan adanya pembagian
populasi yang besar menjadi strata-strata yang lebih kecil.
• Estimasi yang terpisah dapat diperoleh untuk strata secara terpisah tanpa harus melakukan
penarikan sampel yang lain maupun pengambilan sampel tambahan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas bisa diringkas tahapan-tahapan yang diperlukan untuk
menarik sampel terstrata sebagai berikut :
(1) Tetapkan strata.
(2) Tetapkan tiap satuan sampling dari populasi ke dalam strata yang sesuai.
(3) Setelah satuan sampling dibagi menjadi beberapa strata, dilakukan pemilihan sampel secara
acak sederhana untuk tiap strata dengan cara yang telah dijelaskan sebelumnya di atas.
(4) Harus yakin bahwa sampling yang terpilih dari strata adalah independen. Dengan demikian
skema sampling yang berbeda harus digunakan dalam tiap strata, sehingga observasi yang
terpilih dalam tiap strata tidak tergantung pada sampel lainnya yang terpilih.
Keuntungan Dan Kerugian StRS
Metode acak terstratifikasi ini memberi keuntungan dengan alasan berikut :
Iswandi, NPM 0806470421
Mamat, NPM 0806443181
3 Tugas MK Metodologi Penelitian Biostatistik
• Metode ini akan efisien dalam artian memberikan memberikan hasil lebih balk dari acak
sederhana jika variasi (standar deviasi) populasi dalam kelompok-kelompok lebih kecil
dari standar deviasi keseluruhan populasi.
• Sampel yang terambil akan mampu memberikan informasi yang lebih balk dan lebih
banyak karena perbedaan antar kelompok juga dapat dilakukan.
• Secara administratif, pelaksanaannya lebih mudah dari acak sederhana.
Meskipun demikian terdapat pula kelemahan yang harus dipertimbangkan :
• Sering tidak ada informasi awal yang tepat sebagai dasar pengelompokan, akibatnya
strata yang dibuat tidak sesuai dengan tujuan.
• Harus dibuat kerangka sampel yang terpisah dan berbeda untuk tiap kelompok.
2. Cluster Random Sampling = CRS (rancangan sampel acak metode bloking)
Metode pengambilan sampel bloking (cluster sampling) adalah metode yang digunakan untuk
memilih sampel yang berupa kelompok dari beberapa kelompok (groups atau cluster) dimana
setiap kelompok terdiri atas beberapa unit yang lebih kecil (elements). jumlah elements dari
masingmasing kelompok (size of the clusters) bisa sama maupun berbeda. Kelompok-kelompok
(groups) tersebut dapat dipilih balk dengan menggunakan metode acak sederbana maupun
acak sistimatis dengan pengacakan pada kelompok pertamanya saja.
Pengambilan Sampel Dengan Metode Bloking
Seperti halnya strata pada metode acak terstratifikasi, kelompok-kelornpok dalam populasi ini
juga bersifat bebas satu dengan yang lain (mutually exclusive). Tetapi jika anggota dari suatu
strata lebih bersifat homogen, maka anggota dari suatu kelompok adalah lebih bersifat
heterogen. Dengan demikian suatu kelompok adalah hampir sebagai cerminan dari
populasinya. Dengan demikian upaya pengamatan terhadap populasi dapat diwakili dengan
pengamatan terhadap beberapa kelompok (yang terpilih) saja.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, jumlah anggota kelompok ( M ) dalam setiap kelompok
(cluster) bisa sama maupun berbeda. Secara keseluruhan seluruh kelompok tersebut (N)
membentuk populasi sampel. Hanya pada kondisi-kondisi tertentu yang telah direncanakan,
Iswandi, NPM 0806470421
Mamat, NPM 0806443181
4 Tugas MK Metodologi Penelitian Biostatistik
maka jumlah anggota masing-masing kelompok bisa sama. Sebagai pengantar, bahasan atas
contoh berikut menggunakan jumlah anggota kelompok (M) yang sama.
Contoh:
Misalnya suatu penelitian ingin mengetahui tingkat kepemilikan jamban keluarga (JAGA) pada
suatu daerah. Di daerah tersebut terdapat 200 kepala keluarga (KK) dan ingin diambil 50 KK
sebagai responder (sampel). Secara geografis ternyata seluruh KK di daerah tersebut tersebut
dapat dikelompokkan dalam 20 kelompok/blok (cluster) lokasi yang berbeda dengan jumlah KK
pada masing-masing blok adalah sama. Dengan demikian diperoleh jumlah blok N = 20, dan
pada setiap blok terdapat 10 KK, sehingga M = 10.
Jika metode acak sederhana yang digunakan, maka harus diambil secara acak 50 KK dari 200 KK
yang ada dan ini berarti perlu disediakan data lengkap dari ke-200 KK itu. Peneliti akan
menghadapi kemungkinan diperolehnya KK pada lokasi yang sangat beragam/ berjauhan.
Dengan metode bloking, maka secara acak hanya tinggal diambil 5 blok (cluster) saja sebagai
contoh (n = 5) dan setiap KK dalam blok terpilih seluruhnya kemudian diambil sebagai sampel.
Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebanyak 5 blok kali 10 KK/blok. Dalam melakukan
pengacakan, peneliti hanya memerlukan data identitas (nomor) dari ke 20 blok saja untuk
digunakan dalam pengacakan. Resiko tersebarnya lokasi KK sampel dengan demikian juga dapat
dikurangi.
Secara keseluruhan metode pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut :
1. Buat kerangka sampel yang terdiri dari daftar 20 blok KK dan beri nomor 1 sampai 20
pada masing-masing blok tersebut.
2. Dengan menggunakan tabel acak ambil 5 angka acak yang lebih kecil atau sama dengan
20. Ataupun dengan pengacakan sederhana menggunakan 20 kelereng bernomor 1
sampai 20, secara acak ambil 5 kelereng. jika misalnya angka dari tabel acak ataupun
kelereng yang terambil adalah nomor 7, 2, 11, 5 dan 19, maka data sekarang dapat
diambil dari setiap KK dalam blok-blok terpilih itu. Perhatikan gambar berikut :
Iswandi, NPM 0806470421
Mamat, NPM 0806443181
5 Tugas MK Metodologi Penelitian Biostatistik
Gambar 1 Metode Bloking dengan N= 20, M =10 dan n=5
Iswandi, NPM 0806470421
Mamat, NPM 0806443181
6 Tugas MK Metodologi Penelitian Biostatistik
Selanjutnya dari kelompok-kelompok yang terpilih sebagai sampel dapat diobservasi
kepemilikan jamban dari para KK. Hasil observasi ditampilkan dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1 Pemilikan jamban (buah)
Iswandi, NPM 0806470421
Mamat, NPM 0806443181
7 Tugas MK Metodologi Penelitian Biostatistik
Keuntungan Dan Kerugian CRS
Terdapat dua keuntungan utama dari metode bloking ini. Pertama, tidak perlunya disusun
kerangka sampling dari seluruh populasi yang ingin diteliti, seperti jika digunakan metode acak
sederhana. Kerangka sampling cukup dibuat tentang bloking-bloking (clusters) yang ada. Ini
dimungkinkan karena pengacakan yang dilakukan cukup terhadap blok-bloknya saja dan bukan
pada seluruh individu dalam populasi yang bersangkutan.
Keuntungan kedua, meskipun kerangka sampling dari seluruh populasi sebenarnya dapat
disediakan/dibuat, metode bloking ini tetap akan menjadi lebih murah karena sampel yang
terambil pada akhirnya secara fisik akan terletak pada jarak/lokasi yang relatif berdekatan.
Dengan metode lainnya sampel yang terambil dapat sedemikian menyebarnya sehingga akan
diperlukan waktu, tenaga dan biaya yang lebih lama/banyak.
Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah adanya kecenderungan kesamaan kondisi
diantara dua sampel yang berdekatan. jika pada metode lain sampel yang terambil berjauhan,
pada metode bloking ini masing-masing sampel dalam satu blok yang sama relatif akan
berdekatan sehingga kemungkinan terjadi keseragaman semakin besar. Misalnya dua rumah
tangga yang bersebelahan akan memiliki kesamaan kondisi yang relatif semakin banyak
daripada dua rumah tangga yang berjauhan. Keadaan ini akan semakin memperbesar kesalahan
sampel (sampling error) yang terjadi.
Meskipun memiliki kelemahan, metode ini dapat lebih dipilih dari pada yang lain jika memang
tidak dimiliki informasi/data yang lengkap tentang kerangka sampelnya, ataupun jika
pertimbangan biaya pendataan di lapangan yang rendah menjadi lebih penting daripada
ketepatan/presisi hasil yang diharapkan.