Upload
mishep-astari
View
200
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/11/2018 TUGAS MATA KULIAH Minyak Lemak (Produk) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mata-kuliah-minyak-lemak-produk 1/8
TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI MINYAK, EMULSI DAN OLEOKIMIA
PEMBUATAN COOKIES MODIFIKASI DAN ANALISISNYA
(Dikutip dari Skripsi berjudul : Pembuatan Produk Emulsi Antioksidan Daun
Sirih (Piper betle L.) dan Aplikasinya pada Produk Pangan)
Oleh:
Agus Hidayatul Rohman F34080095
2011
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
5/11/2018 TUGAS MATA KULIAH Minyak Lemak (Produk) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mata-kuliah-minyak-lemak-produk 2/8
LATAR BELAKANG
Seiring dengan berkembanganya pengetahuan manusia, muncul berbagai hal-
hal baru yang sebelumnya mungkin belum sempat terpikirkan. Salah satunya pada
produk pangan. Berbagai produk pangan kini terus bermunculan dengan berbagaiinovasi yang menyertainya. Salah satu faktor pendorong berkembangnya produk
pangan ini adalah perkembangan dari teknologi minyak, sehingga menghasilkan
teknologi emulsi yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan. Cookies merupakan
salah satu produk emulsi yang kini ada dan terus mengalami perkembangan.
Setiap orang baik produsen maupun konsumen menginginkan produk pangan
yang masa simpannya cukup lama dan tidak mengalami perubahan selama
penyimpanan, khususnya produk pangan berlemak yang mudah sekali mengalami
kerusakan, salah satunya adalah produsen dan konsumen Cookies. Kerusakan produk
pangan berlemak yang terjadi disebsbkan oleh teroksidasinya asam lemak tidak
jenuh yang terkandung dalam lemak, disebut dengan proses ketengikan, yaitu
timbulnya bau dan rasa tengik.
Antioksidan dapat menghambat oksidasi penyebab ketengikan bahan
makanan yang mengandung lemak selama penyimpanan. Oleh karena itu, dewasa ini
penggunaan antiokaisdan untuk keperluan industri pangan yang mengandung lemak
semakin meningkat. Antioksidan yang akan diaplikasikan secara komersial harus
tetap memiliki aktivitas antioksidasi setelah dipanaskan pada suhu tinggi keran pada
umumnya dalam industri pangan bahan pangan mengalami pengolahan pada suhutinggi. Dengan kata lain antioksidan tersebut harus tahan terhadap panas.
Oleh sebab itu tulisan ini bertujuan untuk mempelajari cara pembuatan
Cookies sebagai salah satu produk emulsi, mempelajari cara pembuatan Cookies
dengan penambahan antioksidan untuk pencegahan ketengikan, dan membandingkan
keefektifan antioksidan dalam Cookies (mengalami proses pemanasan) dengan
produk pembanding peanut butter (tidak mengalami pemanasan).
PRODUK
Nama produk :Cookies
Sumber : Skripsi berjudul “Pembuatan Produk Emulsi Antioksidan
daun Sirih ( Piper Betle L.) dan Aplikasinya pada Produk
Pangan
Pengarang Skripsi : Agnes Rivawaty Yurist Nainggolan (1997)
5/11/2018 TUGAS MATA KULIAH Minyak Lemak (Produk) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mata-kuliah-minyak-lemak-produk 3/8
Modifikasi Produk : Penambahan Antioksidan Daun Sirih
Analisis : - Komposisi Bahan dalam pembuatan Cookies
- Banyaknya penambahan antioksidan pada Cookies
- Membandingkan keefektifan pengaruh antioksidan pada
Cookies (mengalami pemanasan) dan produk pembanding
berupa peanut butter (tidak mengalami pemanasan)
PEMBUATAN
A. Prosedur Pembuatan Cookies (produk utama)
Bahan-bahan untuk membuat Cookies :
Bahan Berat (gram) % (b/b)
Tepung terigu 200 0,48
Tepung gula 70 0,17
Margarin 110 0,26
Soda kue 0,4 9,50 x 10-4
Garam 0,5 1,19 x 10-3
Susu skim 15 0,04
Telur 25 0,06
Tahap pertama pembuatan Cookies yaitu bahan-bahan pembuatan Cookies
seperti mentega, gula, telur, susu, dan air diaduk hingga homogen sehingga
terbentuk krim, kemudian ditambahkan tepung terigu, dan soda kue. Selanjutnya,
adonan siap untuk dicetak dan dipanggang pada suhu 300oC selama 15 menit
kemudian suhu 250oC selama 25 menit. Setelah itu Cookies yang telah jadi
didinginkan, dikemas dengan plastik polietilen dan disimpan pada suhu rung.
B.Prosedur Pembuatan Peanut butter (produk pembanding)
5/11/2018 TUGAS MATA KULIAH Minyak Lemak (Produk) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mata-kuliah-minyak-lemak-produk 4/8
Bahan-bahan untuk membuat Peanut butter :
Bahan Berat (gram) % (b/b)
Kacang tanah kering 200 0,48
Garam 70 0,17
Gula 110 0,26
Lemak nabati 0,4 9,50 x 10-4
Pengemulsi 0,5 1,19 x 10-3
Tahap pembuatan peanut butter yaitu pertama kali kacang tanah disortasi,dipisahkan dari kotoran dan kacang yang jelek. Kemudian kacang disanggrai pada
suhu 160oC selama 20-25 menit dan didinginkan secepatnya, lalu kulit ari dan
lembaganya dipisahkan. Selanjutnya ditambahkan pengemulsi, garam, gula, dan
dilakukan penggilingan hingga rata dan halus. Kemudian lemak dan emulsi
ditambahkan serta dilakukan penggilingan terakhir sehingga dihasilkan peanut
butter . Peanut butter dikemas dengan plastik polietilen dan disimpan pada suhu
ruang.
PENGEMBANGAN PRODUK
Pada tulisan ini akan dibahas mengenai pengembangan produk Cookies yaitu
berupa penambahan antioksidan dari daun sirih untuk memelihara produk dari
ketengikan. Adapun proses pembuatan produk dalam rangka pengembangan produk
ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap Pertama
a. Persiapan sampel
Daun sirih hijau segar dipanen, disortasi, dibersihkan, dicuci, dan
ditiriskan. Lalu dikeringbekukan serta digiling hingga diperoleh tepung
berukuran 40 mesh dan disimpan pada suhu -30oC.
b. Penghilangan bau
5/11/2018 TUGAS MATA KULIAH Minyak Lemak (Produk) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mata-kuliah-minyak-lemak-produk 5/8
Penghilangan bau ini dilakukan dengan cara destilasi uap. Tepung daun
sirih kering beku sebanyak 20 gram didestilasi uap selama 3-4 jam sehingga
diperoleh daun sirih bebas bau, selanjutnya dikeringkan dengan freeze dryer .
c. Ekstraksi Pelarut
Prosedur ekstraksi yang digunakan adalah prosedur menurut Hammerschmidt
dan Pratt (1978) dengan modifikasi waktu ekstraksi dan pelarut yang
digunakan adalah etanol. Bahan sebanyak 20 gram dihomogenkan dengan 100
ml etanol dengan menggunakan shaker selama tiga jam. Setelah campuran
ditambah 70 ml etanol dan dipanaskan dalam penangas air70 oC selama satu
jam, kemudian disaring dengan alat penyaring vakum menggunakan whatman
42. Residu dicuci dengan 100 ml etanol panas, kedua filtrate dicampur dan
diuapkan dengan rotavapor pada suhu 40oC dengan reduce preesure (13,5
kgf/cm2). Ekstrak yang diperoleh merupakan ekstrak antioksidan. Jumlah
ekstrak antioksidan yang diperoleh kemudian ditepatkan menjadi 2 gram.
2. Tahap Kedua
a. Formulasi atau rancangan produk emulsi
Pada tahap ini dibuat lima formulasi atau rancangan produk emulsi
antioksidan alami dari daun sirih hijau kering beku. Produk emulsi dibuat
berdasarkan trial and error dan dicari perbandingan ekstrak antioksidan : air
pengemulsi sehingga terbentuk emulsi yang stabil.
b. Pengujian aktivitas antioksidan produk emulsi antioksidan daun sirih
dalam system emulsi
Produk emulsi antioksidan ditambahkan kedalam emulsi yang terbuat
dari minyak kedelai murni sebesar 50%, air sebesar 35%, dan Tween 20
sebesar 15%. Emulsi air dalam minyak tersebut disimpan dalam ruang gelap
pada suhu 60oC selama 14 hari dan setiap dua hari sekali dianalisis bilangan
peroksidanya (AOAC, 1984).
3. Tahap Ketiga
Dari thap kedua didapat produk emulsi antioksidan yang mempunyai
aktivitas antioksidan tertinggi. Emulsi terpilih kemudian diaplikasikan dalam
produk pangan. Produk pangan yang akan dibuat adalah Cookies sebagai produk
utama dan peanut butter sebagai produk pembanding untuk pengujian nantinya.
Ada beberpaa perlakuan emulsi antioksidan yang ditambahkan dalam adonan.
a. Prosedur pembuatan Cookies modifikasi
5/11/2018 TUGAS MATA KULIAH Minyak Lemak (Produk) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mata-kuliah-minyak-lemak-produk 6/8
Prosedur pembuatan Cookies modifikasi ini sama dengan pembuatan
Cookies sebagaimana yang telah dibahas di bab produk, adapun modifikasi
terletak pada penambahan ekstrak antioksidan daun sirih yang dicampurkan
kedalam emulsi. Campuran ekstrak antioksidan dengan emulsi ini disebut
dengan emulsi antioksidan daun sirih.
b. Prosedur pembuatan peanut butter modifikasi
Prosedur pembuatan peanut butter modifikasipun sebenarnya sama
dengan pembuatan peanut butter sebagaimana yang telah dibahas di bab
produk, adapun modifikasi terletak pada penambahan ekstrak antioksidan daun
sirih yang dicampurkan kedalam emulsi. Campuran ekstrak antioksidan dengan
emulsi ini disebut dengan emulsi antioksidan daun sirih.
ANALISIS (UJI)
Adapun tahap analisis (uji) ini terbagi kedalam dua bagian besar, yaitu uji
utama dan uji penunjang. Uji utama adalah pengujian yang merupakan penelitian
utama pada skripsi ini, sedangkan uji penunjang adalah pengujian yang dilakukan
untuk menunjang keberhasilan uji utama. Adapun pengujian utama pada skripsi ini
adalah pengujian formulasi produk emulsi dengan metode trial and error dan
pengujian pengaruh penambahan emulsi antioksidan pada produk (Cookies dan
peanut butter ). Metode trial and error pada formulasi produk emulsi bertujuan untuk menghasilkan emulsi yang stabil. Sedangkan penambahan emulsi antioksidan daun
sirih pada produk bertujuan unutk mendapatkan konsentrasi penambahan emulsi
antiksidan yang tepat pada produk. Perlakuan yang dilakukan adalah adonan tanpa
penambahan emulsi antioksidan (kontrol) dan adonan dengan penambahan emulsi
antioksidan yang mengandung ekstrak antioksidan daun sirih dengan konsentrasi 25,
50, 100, 150, dan 200 ppm per kg lemak dalam adonan.
Adapun analisis penunjang yang dilakukan pada skripsi ini adalah \;
1. Rendemen Ekstrak Antioksidan Daun Sirih
Rendemen ekstrak dihitung dengan cara menimbang ekstrak pekat
antioksidan daun sirih yang diperoleh dari ekstrak pelarut dibagi dengan berat
tepung daun sirih kering beku.
Berat ekstrak antioksidan daun sirih (g)
Rendemen (%) = x 100%
Berat tepung daun sirih sebelum diekstrak (g)
2. Kadar Air (AOAC, 1984)
5/11/2018 TUGAS MATA KULIAH Minyak Lemak (Produk) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mata-kuliah-minyak-lemak-produk 7/8
Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan oven yang ditetapkan
pada suhu 105oC. Contoh sebanyak 2 gram ditimbang pada cawan yang sudah
ditetapkan beratnya. Cawan yang berisi contoh dikeringkan dalam oven selama 6
jam dan ditimbang beratnya.
a-b
Kadar air (%) = x 100%
c
Keterangan : a = berat cawan dan contoh mula-mula (gram)
b = berat cawan dan contoh setelah dikerngkan (gram)
c = berat contoh setelah dikeringkan (gram)
3. Uji Aktivitas Antioksidan Produk Emulsi Antioksidan Daun Sirih dalam
Sistem Emulsi
Pengukuran aktivitas emulsi antiksidan pada system emulsi dilakukan dengan cara
mengukur bilangan peroksida )AOAC, 1984). Emulsi minyak sebanyak 3-5 gram
ditimbang ke dalam erlenmyer 250 ml. Kemudian ditambhakan 25 ml pelarut
(60% asam asteta glacial dan 40% kloroform) dan 1 ml KI (Potasium iodida)
jenuh. Lalu dikocok selama semenit dan didiamkan dalam ruang gelap semalam 5
menit. Setelah itu ditambahkan air destilata seanyak 75 ml dan titrasi dengan
Na2S2O3 o,o1 N sampai warna kuning hamper hilang. Kemudian ditambahkan
indicator pati 1% dan titrasi dilanjutkan kembali sampai larutan menjadi tidak
berwarna.
A x N x 1000
Bilangan Peroksida (meq/kg) =
G
Keterangan : A = ml Na2S2O3 contoh – ml Na2S2O3 blanko
N = Normalitas Na2S2O3
G = Berat contoh emulsi (gram)
4. Uji Aktivitas Antiksidan Produk Emulsi Antioksidan Daun Sirih pada
Cookies dan peanut butter
Pengujian aktivitas emulsi antioksidan daun sirih pada Cookies dengan melakukan
analisis bilangan peroksida. Dilakukan modifikasi terhadap prosedur bilangan
peroksida dengan terlebih dahulu melakukan ekstraksi lemak Cookies, analisis
kandungan lemak, kemudian baru dilakukan analisis bilangan peroksida.
V x N x 1000
5/11/2018 TUGAS MATA KULIAH Minyak Lemak (Produk) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mata-kuliah-minyak-lemak-produk 8/8
Bilangan Peroksida (meq/kg) =
M
Keterangan : V = Volume Na2S2O3
N = Normalitas Na2S2O3
M = Kandungan lemak filtrat (gram)
5. Penentuan Dien Terkonjugasi pada Cookies dan Peanut butter
Metode ini untuk mengukur absorbansi yang disebabkan oleh struktur dien
terkonjugasi yang terdapat di dalam sampel lemak dan minyak.
Dien terkonjugasi (%) = 0,84 (A6/bc-K o)
Keterangan : K o = Absorptivitas gugus asam (0,03)
A6 = Absorbansi pada 233 nm
b = panjang sel kuvet (1,00 cm)
c = konsentrasi sampel (g/l) di dalam larutan terakhir (yang
digunakan untu pengukuran)
6. Koefisien Korelasi antara Nilai Peroksida dan Nilai Dien Terkonjugasi pada
Cookies dan Penanut Butter
Koefisien korelasi antara nilai peroksida dan nilai dien terkonjugasi pada
Cookies dan peanut butter adalah nilai r dari regresi linier antara nilai peroksida
(x) dengan nilai dien terkonjugasi (y)