Upload
nando-boelan
View
318
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Persepsi
TUGAS MANDIRI
“PERSEPSI”
PERAN MAHASISWA DALAM PENANGGULANGAN
NARKOBA
PSIKOLOGI
NAMA : SYATORI EFENDI
NPM : 111110005
DOSEN : ANGEL PURWANTI
UNIVERSITAS PUTERA BATAM 2011
1
Persepsi
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana dengan topik “PERSEPSI”
Peran Serta Mahasiswa Dalam Penanggulangan Narkoba.
Berharap Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang pengaruh dampak buruknya penggunaan Narkoba di lingkungan
masyarakat, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kita
semua, saya akui Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kritik konstruktif para pembaca sangat
saya harapkan guna memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan Makalah ini, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi Makalah agar kedepannya bisa lebih baik.
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk Mengikuti Ujian Tengah
Semester guna mendapatkan nilai yang baik di mata kuliah Psikologi di
UNIVERSITAS PUTERA BATAM Kepri. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua.
2
Persepsi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 4
B. Rumusan Masalahan ................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Narkoba ................................................................... 6
B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada PenggunanNarkoba ............ 6
C. Jenis-Jenis Narkoba Yang di Salahgunakan dan Peredarannya..7
D. Peran Mahasiswa Dalam Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba...
...................................................................................................14
E. Akibat Penyalahgunaan Narkoba ............................................ 15
F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan agama ............................ 15
G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkoba ........................................... 16
H. Kendala ................................................................................... 17
I. Solusi ....................................................................................... 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 18
B. Saran ....................................................................................... 18
C. Daftar Pustaka ......................................................................... 20
3
Persepsi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah tonggak keberlangsungan
masa depan bangsa Indonesia. Mereka adalah harapan kita, sinar matahari yang
akan memberikan warna bagi Negara di masa depan. Oleh karena itu, menjaga
mereka agar tidak terpengaruh oleh bahaya Narkoba adalah kewajiban semua
pihak.
Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa
disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia
pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan
yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan
kesehatan bahkan jiwa pemakainya.
Penyalahgunaan narkoba akhir-akhir ini dirasakan semakin hari semakin
meningkat. Hasil survei menurut data yang di dapat dari penelitian baik oleh
pemerintah maupun badan-badan swasta yang peduli membuktikan dikalangan
mahasiswa (9,9 %), SLTA (4,8 %), dan (14 %). ...…alkohol, psikotropika.
Kebanyakan pelakunya adalah mahasiswa dan remaja belasan tahun, mereka pasti
sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka
menggunakannya.
Narkoba adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka
yang menggunakannya dengan cara menaruh obat tersebut ke dalam tubuhnya.
NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap system pusat syaraf (otak dan tulang
belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan kesadaran seseorang
berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi.
Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok
masyarakat terutama di kalangan mahasiswa ingin mengunakan narkotika untuk
menghilangkan stres atau depresi karena kebanyakan dari mereka yang terjerumus
4
Persepsi
dalam masalah narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga broken home,
sejarah kekerasan dalam keluarga bisa juga karena merasa tidak memiliki teman
dalam pergaulannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka saya menarik
suatu rumusan masalah sebagai berikut :
Bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa ?
Gejala-gejala yang timbul akibat mengkonsumsi narkoba ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahaya Narkoba
terhadap generasi muda penerus bangsa. Manfaat yang saya harapkan sebagai
bahan masukan bagi mahasiswa dalam penanganan masalah penyalahgunaan
narkoba di lingkungan masyarakat.
5
Persepsi
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Narkoba
Narkotika dan Obat-obatan Terlarang adalah zat yang dapat menimbulkan
pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya. Bahaya bila menggunakan
Narkoba tidak sesuai dengan peraturan yaitu adanya adiksi/ketergantungan obat
(ketagihan).
Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga
penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian
terhadap dirinya dan masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada
penyalahgunaan Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang
normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa
menggunakan Narkoba kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan
dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi
ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika.
2.2 Kemungkinan yang terjadi pada pengguna Narkoba
Banyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi Narkoba
secara berlebihan beresiko sebagai berikut :
a. Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan
kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu
sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat
bisa merenggut jiwa si pemakai.
b. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat
bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh
tak acuh terhadap lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak berguna
bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak nekat.
c. Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan
hilangnya kontrol bagi si pemakainya, karena setelah mengkonsumsi
6
Persepsi
Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja
menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak sabar dan
lepas kontrol.
d. Sebanyak 5% orang beranggapan bahwa Narkotika menimbulkan penyakit
bagi pemakainya. Karena di dalam Narkotika mengandung zat yang
mempunyai efek samping yang menimbulkan penyakit baru.
2.3 Jenis-jenis Narkoba Yang Disalahgunakan dan Peredarannya
Narkoba meliputi :
I. Narkotika
Zat berasal dari tanaman dan bukan tanaman.
a. Tanaman
Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver
somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan di
Indonesia.
Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di
Indonesia.
b. Bukan tanaman
Semi sintetik adalah zat yang diproses secara ekstraksi, isolasi
disebutalkaloid opium. Contoh : Heroin, Kodein, Morfin.
Sintetik diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia,
menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan
medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit (analgesic) seperti
penekan batuk (antitusif). Contoh : Amfetamin, Metadon, Petidin,
Deksamfetamin.
Narkoba Yang Sering di Salahgunakan :
7
Persepsi
I. HEROIN
Nama : Putauw, PT, bedak, putih, Brown Sugar, Benana, Smaek, Horse, Hammer,
Snow White Brown.
Asal : Papaver Somniferum.
Bentuk : Seperti bedak berwarna putih, rasa pahit, terdapat paket hemat, dijual
sebesar ujung kuku/ibu jari dalam kemasan kertas.
Cara Pakai : Dihirup, dihisap, ditelan dan disuntikkan lewat tangan, kaki, leher.
Efek : Mual, mengantuk, cadel, pendiam, mata sayu, muka pucat, tidak
konsentrasi, hidung gatal-gatal.
Gejala putus obat
Sebelum memakai:
Tulang otot sendi terasa nyeri, demam, takut air
Keringat keluar berlebihan
Takut kedinginan, bulu kuduk berdiri
Mata berair, hidung berair
Mual-mual, perut sakit, diare
Tidak suka makan
Tidak bisa bekerja (lemas)
Setelah memakai:
Fly (berkhayal), mata sembab kadang muntah
Jantung berdebar, mata susah bangun
Bahaya:
8
Persepsi
Hepatitis B, C, AIDS, HIV
Menstruasi terganggu, infertilitas (impotensi)
Abses (jika pakai suntik)
Tubuh kurus, pucat, kurang gizi
Sulit buang air besar
Mudah terserang radang paru, TBC paru, radang hati, empedu, ginjal
II. GANJA
Nama : Ganja, cimeng, gelek, daun, rumput, jayus, jum, barang, marihuana, bang
bunga, ikat, labang, hijau
Jenis-jenis : Stick, daun atau tembakau, hashish (minyak/lemak ganja)
Bentuk : Daun kering atau dalam bentuk rajangan kering, dimasukkan dalam
amplop.
Daun basah, runcing berjari-jari ganjil 5, 7, 9 dst.
Cara Pakai : Dilinting seperti rokok, dihisap dan dimakan, minyak ganja bisa
dioles pada rokok biasa
Efek :
Jantung berdebar-debar, Tidak bergairah, cepat marah, sensitif, Perasaan tidak
tenang, eforia, kurang percaya diri, rasa letih/malas
Gejala putus obat:
Sebenarnya hanya faktor psikis dan sugesti yang lebih dominan, apabila tidak
memakai ganja
Bahaya:
9
Persepsi
Untuk pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai menjadi linglung
III. EKSTASI
Nama : Kancing, XTC, Inex, Adam, Hug-Drug, Essence, Disco, Biscuits, Venus,
Yupie, Butterfly, Elektrix, Gober, Beladin
Bentuk : Pil, serbuk, kapsul.
Cara Pakai :
Diminum dengan air atau yang lain
Efek :
Mulut kering, gigi berkerut-kerut
Banyak berkeringat dingin, nafsu makan kurang
Badan tak terkendali geraknya (triping)
Denyut jantung, nadi bertambah
Tekanan darah naik
Rasa percaya diri tinggi
Keintiman bertambah
Gejala putus obat :
Rasa letih, malas
Mudah tersinggung, emosi labil
Sulit tidur, mimpi buruk jika tidur
Depresi, mata kabur
Bahaya:
10
Persepsi
Paranoid (rasa takut berlebihan, curiga yang berlebihan)
Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung
Merusak syaraf otak
Pucat kurang darah
Kurus kurang gizi
Penyakit Parkinson
IV. SHABU-SHABU (Methyl – Amphetamin)
Nama : Ubas, SS, Mecin
Bentuk : Bubuk atau kristal
Jenis : Gold silver, coconut, crystal, blue ice, tebu
Cara Pakai : Dibakar di atas kertas timah dan dihisap melalui alat yang disebut
bong
Pemakai bisa diindikasikan : Tidak tenang (cemas), mudah marah, dapat cepat
lelah, mata nanar, tidak bersemangat, tidak beraktifitas, keringat berlebihan dan
bahu, wajah pucat, lidah warna putih, nafsu makan kurang, susah tidur (2-3 hari),
jantung berdebar-debar, banyak omong, percaya diri tinggi.
Efek:
Sebelum memakai gelisah, ngantuk, lemas, tidak bergairah
Jika sudah memakai, agresif, hiperaktif dan percaya diri tinggi
Gejala putus obat
Mudah marah, nagntuk
Faktor sugesti yang dominan apabila tidak memakai
11
Persepsi
Mudah capek, rasa lebih malas, malas hidup
Bahaya:
Paranoid (rasa takut berlebihan)
Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung
Merusak syaraf otak
Kanker hati
Terjadinya gejala psikotik (gila)
V. ALKOHOL
Nama : Etanol atau Ethyl Alkohol
Jenis : Bir, wiski, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu, saquer, tuak, johny
walker (topi miring), black and white (kam-put, kambing putih)
Bentuk Cairan, berupa minuman
Cara Pakai Diminum / ditelan
Efek :
Mabuk teler, Muka merah, banyak bicara, bicara cadel,
Jalan sempoyongan, konsentrasi kurang
Bola mata bergerak-gerak
Gejala putus obat :
Mual, muntah, lemah, letih
Denyut jantung cepat, banyak berkeringat, tekanan darah naik
Tangan, lidah, kelopak mata gemetar
12
Persepsi
Cemas, depresi, mudah tersinggung
Gangguan kesadaran
Bahaya:
Kanker hati, cacat pada janin
Perdarahan lambung, radang pankreas
Penyakit otot, pikun
VI. INHALANSIA dan SOLVEN
Nama : Lem karet, aerosol spray, aceton, gas N2O2, pelumas, thinner, terpentine,
DDT, pestisida, zat pewarna
Bentuk : Cairan, gas
Efek : Timbul ilusi, halusinasi, Kemampuan persepsi yang salah
Bahaya:
Merasa dirinya bisa terbang, sehingga bisa terjun dari tempat tinggi tanpa mati
Keracunan akut, bisa mati mendadak akibat menghisap inhalansia
Kejang saluran nafas
Keracunan kronis merusak organ tubuh otak, ginjal, paru-paru, jantung, sunsum
tulang
Kulit bisa mengelupas karena keracunan terpentine (zat mudah menguap)
2.4 Peran Mahasiswa Dalam Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba
13
Persepsi
Perguruan Tinggi sebagai Lembaga Pendidikan jenjang terakhir dari
pendidikan formal yang mempunyai tiga misi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian Masyarakat. Peran yang dilakukan oleh mahasiswa sangatlah besar
dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika dan sejenisnya.
Langkah yang ditempuh antara lain dengan tindakan sebagai berikut :
a. Menghindari diri dari Penyalahgunaan Narkoba dan memerangi
peredarannya.
b. Memperhatikan kegiatan teman mahasiswanya agar tidak terlibat
Penyalahgunaan Narkoba.
c. Memberi nasehat dan penyuluhan kepada rekan mahasiswanya untuk
menjauhi Penyalahgunaan Narkoba.
d. Memberitahukan kepada Dosen atau Rektorat serta orang tua mahasiswa
tentang keterlibatan teman yang terlibat Penyalahgunaan Narkoba.
e. Turut serta di lingkungan tempat tinggalnya sebagai warga negara yang
baik memberikan penyuluhan dan penerangan tentang Bahaya
Penyalahgunaan Narkoba.
f. Melaporkan kepada Kepolisian setempat bilamana mengetahui, melihat,
dan mendengar tentang Penyalahgunaan Narkoba.
g. Sebagai Generasi Penerus menyelamatkan Bangsa agar Indonesia bebas
dari bahaya peredaran Narkoba.
2.5 Akibat Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan Narkoba akan mempengaruhi sifat seseorang dan menimbulkan
bermacam-macam bahaya antara lain :
I. Terhadap diri sendiri
mampu merubah kepribadiannya
menimbulkan sifat masa bodoh
Pelupa, pikiran kacau, acuh tak acuh dan selalu merasa tertekan
suka berhubungan seks
14
Persepsi
tidak segan-segan menyiksa diri
menjadi seorang pemalas
semangat belajar menurun
Apathis, pendiam, dan menyendiri
II. Terhadap keluarga
suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri
mencemarkan nama baik keluarga
melawan kepada orang tua
III. Terhadap masyarakat
melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat
melakukan tindak kriminal
mengganggu ketertiban umum
2.6 Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama
Say no to drug! Ini merupakan slogan yang sangat
sederhana namun memiliki implikasi yang kompleks
terkait dengan harapan yang harus diwujudkan,
usaha berikut kebijakannya yang mesti
diimplementasikan. Say no to drug, bukan hanya
sebuah slogan, ini adalah tanggung jawab organisasi
berbasis keagamaan, pemerintah, LSM (Lembaga
Swadaya Masyarakat), lembaga hukum, serta tanggung jawab kita bersama untuk
meningkatkan dan memberdayakan masyarakat kita menuju kehidupan yang sehat
baik dari aspek mental, jasmani, maupun spiritual. Di seluruh dunia banyak
program yang didirikan dengan maksud mencegah penyalahgunaan Narkoba, atau
untuk mengobati mereka yang terkena narkoba melalui kepercayaan dan praktek-
praktek agama tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di Indonesia dan negara-
negara berkembang lainnya.
Penggunaan obat-obat terlarang termasuk penggunaan alkohol dan produk-
produk tertentu. Terus merangkak naik dalam masyarakat terutama para remaja,
15
Persepsi
dan di beberapa tempat, obat-obat terlarang tersebut telah menarik pemuda dalam
dunia kejahatan dan kecanduan yang mematikan setiap orang, masyarakat,
keluarga dan individu-individu serta penanaman nilai-nilai yang kuat, yang
berakar dari kepercayaan agama merupakan faktor perlindungan yang efektif guna
mencegah dampak pengguna narkoba sebagai tindakan yang beresiko tinggi. Riset
menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan
nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba.
2.7 Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkoba
Pada pengguna Narkoba yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan atau efek
sebagai berikut :
I. Efek yang ditimbulkan opium bagi penggunanya
muntah dan mual
Sakit kepala
II. Efek yang ditimbulkan kokain bagi penggunanya
nafsu makan hilang
denyut jantung dan tekanan darah meningkat
reaksi panik dan gelisah
III. Efek yang ditimbulkan cannabis sativa bagi penggunanya
menyebabkan khayalan, tingkah lakunya tidak terkontrol
melawan kepada orang tua dan mencemarkan nama baik keluarga.
IV. Efek yang ditimbulkan heroin bagi penggunanya
Reaksi panik dan gelisah
2.8 Kendala
16
Persepsi
a. Kurangnya kerja sama antara aparat dengan masyarakat dalam
mengungkap sindikat Narkotika.
b. Modus yang dijalankan pengedar Narkotika makin bervariasi dan
terorganisir sehingga aparat mengalami hambatan dalam
pengungkapannya.
c. Ketidaktegasan sanksi yang diberikan pemerintah kepada pelaku
penyalahgunaan Narkotika.
d. Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi Narkotika
jika mereka sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsinya
mengapa mereka masih juga memakainya.
e. Banyak berdiri tempat-tempat hiburan malam ilegal yang diduga
menjadi peredaran gelap Narkotika.
f. Kampanye untuk menunjukkan bahaya penggunaan narkoba masih
kurang bisa menggapai ke seluruh pelosok nusantara karena kurangnya
dana.
2.9 Solusi
a. Mengadakan pendidikan secara mendalam pada setiap kasus Narkoba
apa yang melatarbelakanginya.
b. Menutup/menyegel tempat hiburan malam yang telah diduga menjadi
sarang peredaran narkoba.
c. Menindak tegas setiap pelaku penyalahgunaan Narkoba dengan
hukuman yang berat agar mereka jera.
d. Pemerintah harus memperhatikan betul aparat-aparat penegak hukum
seperti polisi, jaksa, hakim dan lain-lain agar tidak mempermainkan
kasus narkoba dengan memberi hukuman yang ringan pada bandar-
bandar narkoba yang tertangkap.
e. Dana yang dialokasikan untuk kampanye penanggulangan narkoba
agar diperbesar baik dari APBN maupun APBD.
17
Persepsi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada Makalah ini saya simpulkan beberapa inti pokok dari pembahasan
Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke
dalam tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan
sering menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada kesadaran,
pikiran, perasaan, dan perilaku pemakainya.
Narkoba adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau
menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No.07 Tahun 1997
tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya selain itu
di dalam UU RI No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan
untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan.
Demikianlah Peran Serta Mahasiswa Dalam Menanggulangi Bahaya
Penyalahgunaan Narkoba. Dengan harapan agar Mahasiswa UNIVERSITAS
PUTERA BATAM menjadi Kader dan Generasi Penerus Bangsa yang sadar akan
Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Perbuatan yang dapat mempengaruhi
kredibilitas Bangsa dan Negara untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di
waktu mendatang.
3.2 Saran
Di masyarakat ada 2 tipe dalam mengasingkan pecandu, pertama orang yang
tidak tahu dan tidak mau peduli. Maka dari itu janganlah kita menjauhi para
pecandu narkoba karena itu akan membuat pecandu terjerumus lebih dalam
karena merasa kurang perhatian. Bagi para mahasiswa juga jangan berfikir negatif
tentang pecandu narkoba, tetapi kita harus memberikan perhatian lebih sehingga
para pecandu tidak merasa diasingkan dan terbuang.
18
Persepsi
Bagi para pecandu cobalah bersikap lebih terbuka terhadap orang yang di
percaya (tepat) untuk mendapatkan respons yang baik dari mereka. Jangan takut
untuk menuju perubahan. Intinya “DON’T BE AFFRAID TO SPEAK UP !!”.
19
Persepsi
DAFTAR PUSTAKA
Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan Di
Sekolah. Jakarta : CV. Rajawali.
Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung.
H.M. Rozy SE, MSc. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama.
Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi
Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan
Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.
Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus,
2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan
Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA
PUSTAKA JAYA.
20