Upload
wiznu-kurnia-praja-muda
View
431
Download
21
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jembatan
Citation preview
Pembangunan Jembatan dengan Metode Ballanced Cantilever
1. Pengertian dan Pelaksanaan Metode Blanced Cantilever
Metode konstruksi balanced cantilever adalah metode pembangunan jembatan
dimana dengan memanfaatkan efek kantilever seimbangnya maka struktur dapat
berdiri sendiri, mendukung berat sendirinya tanpa bantuansokongan lain
(perancah/falsework). Metode ini dilakukan dari atas struktur sehingga tidak
diperlukan sokongan di bawahnya yang mungkin dapatmengganggu aktivitas di
bawah jembatan. Metode balanced cantilever dapat dilakukan secara cor setempat
(cast in situ) atau secara segmen pracetak (precast segmental). Konsep utamanya
adalah struktur jembatan dibangun dengan pertama kali membangun struktur-struktur
kantilever seimbang. Kantilever yang pertamadibuat adalah kantilever ”N”, dan
seterusnya dibangun kantilever ”N+1”,kantilever ”N+2”, kantilever ”N+3” dan
kantilever ”N+i”. Gambar 3.11 Metode Balanced Cantilever.
Secara umum urutan pekerjaan erection precast balanced cantilever untuk
satu kantilever setelah segmen pracetak ditransportasi dari casting yard kelapangan
adalah :
1. Pier segment diterima pertama kali di lokasi perakitan
2. Satu buah field segment (segmen di depan/belakang pier segment) diterima
setelah pier segment Field Segment Pier Segment
3. Segmen yang pertama kali dipasang adalah pier segment, karena bearing
belum dapat diaktifkan maka harus diadakan tumpuan sementara untuk
mendukung segmen tersebut. Kemudian dilakukan penyesuaian koordinat
untuk alinyemen horisontal dan elevasi untuk alinyemen vertikal.
4. Field segment pertama dipasang di arah depan/belakang pier segment,
dilakukan lagi penyesuaian koordinat untuk alinemen horisontal dan elevasi
untuk alinemen vertikal untuk kedua segmen. Kemudian dilakukan grouting
pot bearing. Field Segment bagian depan
5. Kemudian dipasang field segment-field segment yang lain sampai selesai satu
kantilever.
6. Pemasangan dilanjutkan ke kantilever yang berikutnya.
7. Setelah 1 buah kantilever selesai dibangun maka kantilever tersebut disatukan
dengan kantilever sebelumnya.
Metode konstruksi balanced cantilever sangat umum, telah banyak digunakan di
dalam maupun luar negeri. Salah satu contoh yang menerapkan Metode konstruksi
balanced cantilever ini adalah pada pembangunan Jalan Layang Pasupati – Bandung,
dengan panjang jalan berkisar 2,5 kilometer yang difungsikan pada tahun 2005.
Gambar 3.18 Jalan Layang Pasupati – Bandung 31
Metode balanced cantilever dikembangkan untuk meminimalkan acuan
perancah atau scaffolding yang diperlukan untuk pelaksaaan pengecoran secara in-
situ. Tumpuan sementara (temporary shoring) terlalu mahal khususnya untuk kasus
jembatan berelevasi tinggi dan denggunaan scaffolding yang melintasi sungai sangat
beresiko, sehingga diatas jalan air yang padat, lalu lintas jalan atau jalan kereta api,
penggunaan scaffolding sudah tidak ekonomis lagi. Metode konstruksi secara
balanced cantilever diterapkan untuk menghilangkan kesulitan-kesulitan seperti ini.
Metode cast in place segmental ialah metode pelaksanaan yang masih
menggunakan metode konstruksi segmental dan balanced cantilever akan tetapi
setiap segmen dicor secara in-situ. Bekisting traveler yang tergantung pada segmen
sebelumnya digunakan untuk membentuk segmen. Setelah segmen dicor, setelah
umur beton 4 hari, stressing dilakukan untuk menahan segmen agar tetap berada di
tempatnya. Bekisting traveler atau disebut traveler saja kemudian didorong maju ke
segmen berikutnya dan proses yang sama diulangi sampai tengah bentang dari arah
pier yang lain, membentuk sebuah struktur kantilever.
Gambar 2 di atas mengilustrasikan sebuah pelaksanaan jembatan box
girder dengan metode balanced cantilever menggunakan traveler. Untuk
memfasilitasi pelaksanaan secara kantilever, sebuah pelat berpenampang pendek
dengan pemberat (counterweight) di sisi yang lain dicorkan pada bekisting yang di-
support dari tanah masing-masing pier. Ikatan sementara disiapkan untuk
menyeimbangkan sisi yang lain untuk memastikan adanya kesetimbangan. Harus
dipastikan pengontrolan counterweight dalam setiap urutan pelaksanaan kantilever.
2. Metode Cantilever pada Jembatan Rangka
a. Full Cantilever
Full cantilever adalah metode pelaksanaan jembatan rangka dengan menggunakan
pemberat pada bagian ujung atau counter weight. Pada tahapan awal rangka dipasang
di darat, setelah selesai pada bagian ujung ditambah beban pemberat dengan tujuan
sabagai penyeimbang kantilever pada saat ereksi. Kemudian tahapan terahir adalah
proses erection dimana jembatan yang telah dirangkai diluncurkan menggunkan Link
set, seperti terlihat pada gambar berikut.
b. Semi Cantilever
Semi cantilever adalah metode pelaksanaan jembatan rangka yang dapat digunakan
selain Full cantilever. Semi cantilever digunakan apabila bentang jembatan terlalu
panjang dan kondisi sungai memungkinkan untuk dipasang perancah. Perbedaan
antara kedua metode ini adalah pada penggunaan perancah dimana pada Full
cantilever tidak menggunakan perancah akan tetapi pada metode Semi cantilever
menggunakan beberapa perancah sebagai alat bantu pada saat proses erection. Pada
dasarnya proses pelaksanaanya sama dimana Jembatan dirangkai didarat, kemudian
setelah selesai ditambahkan beban pemberat pada bagian ujung dan terahir adalah
proses erection yang diluncurkan menggunakan Link set kemudian dibantu oleh
perancah sebagai penyangga, sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Gambar 3.19 Metode Semi Cantilever
Pada system ini balok jembatan dicor (cast insitu) atau dipasang (precast),
segmen demi segmen sebagai kantilever di kedua sisi agar saling mengimbangi
(balance) atau satu sisi dengan pengimbang balok beton yang sudah dilaksanakan
lebih dahulu. Pada sistem ini diperlukan kabel prestress khusus untuk pemasangan
tiap segmen. Kabel prestress ini hanya berfungsi pada saat erection saja, sedangkan
untuk menahan beban permanen diperlukan kabel prestress tersendiri.
3. Kelebihan dan kelemahan metoda balance kantilever
a. Kelebihan metoda balance kantilever
Pertama,gelagar jembatan dapat dibangun tanpa adanya kontak dengan
tanah,dan memungkinkan untuk membangun jembatan di atas sungai dengan
masalah utama arus yang deras. Metoda ini juga memungkinkan untuk
membangun jembatan pada jurang yang sangat dalam. Metode balanced
cantilever dikembangkan untuk meminimalkan acuan perancah atau scaffolding
yang diperlukan untuk pelaksaaan pengecoran secara in-situ. Tumpuan
sementara (temporary shoring) terlalu mahal khususnya untuk kasus jembatan
berelevasi tinggi dan penggunaan perancah yang melintasi sungai sangat
beresiko, sehingga diatas jalan air yang padat, lalu lintas jalan atau jalan kereta
api, penggunaan perancah sudah tidak ekonomis lagi. Metode konstruksi secara
balanced cantilever diterapkan untuk menghilangkan kesulitan-kesulitan seperti
ini.
b. Kelemahan metoda balance kantilever
Untuk bentang yang sama,jembatan yang dibangun menggunakan metoda ini
lebih berat daripada struktur komposit. Metoda ini membutuhkan perletakan
dan yang lebih besar dibandingkan dengan struktur komposit.Karena itu metoda
balance kantilever kurang menarik khususnya saat pondasi cuma berkualitas
sedang saja atau karena lapangan pekerjaan berada pada daerah gempa.
Kelemahan lain proses pengerjaan jembatan yang lebih rumit,karena
membutuhkan banyak peralatan berteknologi tinggi. Dan kebanyakan peralatan
dan gelagar box girder ini (jika merupakan box gider pracetak) mempunyai
ukuran yang sangat besar,karena itu untuk membawanya ke lokasi pekerjaan
agaklah susah.Sehingga dalam proses pembawaan ke lokasi pekerjaan dapat
mengganggu arus lalu lintas yang ada.
4. Jenis Metode Balance Cantilever
Terdapat beberapa jenis metoda konstruksi untuk metoda balance cantilever ini :
1. Metode balance cantilever dengan launching gantry
Metoda ini digunakan untuk balok yang adalah hasil precast dan bukan hasil
pengecoran in situ.Pada metoda ini digunakan satu buah gantry atau lebih yang
digunakan sebagai peluncur segmen segmen mox girder yang ada.
Kelebihan metoda ini :
a. Tidak menggganggu lalu lintas yang ada di bawah pengerjaan jembatan
tersebut.
b. Tidak memerlukan perancah.
c. Tidak memerlukan banyak tenaga kerja untuk pemasangan di lapangan.
2. Metoda balance cantilever dengan rangka pengangkat ( lifting frame )
Pada dasarnya metode ini hampir sama dengan metode launching gantry.
Perbedaaannya cuma pada jenis alat yang digunakan untuk mengangkat
segmen-segmen jembatannya.
3. Metoda balance cantilever dengan crane
Pada dasarnya metode ini hampir sama dengan metode lifting frame.
Perbedaaannya cuma pada jenis alat yang digunakan untuk mengangkat segmen
segmen jembatan nya. Pada system ini digunakan crane untuk mengangkat tiap
segmen.sedangkan pada lifting frame digunakan lifting frame untuk
mengangkat tiap segmennya.
4. Metoda balance cantilever dengan system fullspan ( bentang penuh )
Pada metoda ini segmen yang diangkat adalah satu segmen penuh untuk satu
bentang. Karena itu metoda ini hanya cocok untuk jembatan dimana jarak antar
tumpuannya tidaklah besar.
5. Metoda balance cantilever dengan form traveler method
Metoda ini digunakan untuk pengecoran beton di tempat ( insitu ). Pada metoda
ini digunakan form traveler yang digunakan sebagai alat untuk membetuk
segmen segmen jembatan sesuai kebutuhan.
Urutan metode konstruksi kantilever dengan form traveler adalah sebagai
berikut:
a. Install dan atur gantry
b. Install dan letakkan form traveler dan bekisting menurut elevasi yang tepat
c. Tempatkan penulangan dan saluran duck dari tendon
d. Pengecoran segmen
e. Install tendon penarikan dan lakukan stressing
f. Lepaskan bekisting
g. Majukan gantry pada posisi selanjutnya dan mulailah cycle yang baru.
Perhatikan kalau foto pelaksanaannya, gaya reaksi cantilever akan
diseimbangkan oleh sisi jembatan yang satunya lagi
TUGAS MAKALLAH PERANCANGAN JEMBATAN
“PELAKSANAAN JEMBATAN DENGAN
METODE BALANCED CANTILEVER”
OLEH :
KELOMPOK BARIS BANGKU KEDUA
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
DESEMBER, 2013