27
Survei A. Pengertian survei Istilah survei biasanya dirancukan dengan istilah observasi dalam pengertian sehari-hari. Pada hal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda, walaupun keduanya merupakan kegiatan yang saling  berhubungan. Menurut kamus Webster, pengertian survei adalah suatu kondisi tertentu yang menghendaki kepastian informasi, terutama bagi orang ± orang yang  bertanggung jawab atau yang tertarik. Menurut Singarimbun (1991, p.3) survei yaitu ³penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok´. Sedangkan menurut suhermin (dalam  blognya suhermin.blogspot.com) survei adalah aktivitas untuk mengestimasi sesuatu (seperti : jumlah orang,  persepsi atau pesan-pesan tertentu Dari berbagai devinisi tentang survei tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa survei merupakan suatu

TUGAS IKGM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 1/27

 

Survei

A. Pengertian survei

Istilah survei biasanya dirancukan dengan istilah

observasi dalam pengertian sehari-hari. Pada hal kedua

istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda,

walaupun keduanya merupakan kegiatan yang saling

  berhubungan. Menurut kamus Webster, pengertian

survei adalah suatu kondisi tertentu yang menghendaki

kepastian informasi, terutama bagi orang ± orang yang

 bertanggung jawab atau yang tertarik.

Menurut Singarimbun (1991, p.3) survei yaitu

³penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi

dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul

data yang pokok´. Sedangkan menurut suhermin (dalam

 blognya suhermin.blogspot.com) survei adalah aktivitas

untuk mengestimasi sesuatu (seperti : jumlah orang,

  persepsi atau pesan-pesan tertentu

Dari berbagai devinisi tentang survei tersebut di atas

dapat di simpulkan bahwa survei merupakan suatu

Page 2: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 2/27

 

aktivitas atau kegiatan penelitian yang dilakukan untuk 

mendapatkan suatu kepastian informasi (seperti :

  jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan tertentu),dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data

yang pokok.

B. Jenis survei, antara lain:

1. Jenis survei secara umum, ada 2 yaitu:

a. Survei yang lengkap, yaitu yang mencakup

seluruh populasi atau elemen-elemen yang menjadi

objek penelitian. Survei tipe ini disebut sensus.

 b. Survei yang hanya menggunakan sebagian kecil

dari populasi, atau hanya menggunakan sampel dari

 populasi. Jenis ini sering disebut sebagai sample survey

method.

2. Jenis survei secara ilmu penelitian, yaitu:

a. Penelitian Exploratif (Penjajagan): Terbuka,

mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah

Page 3: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 3/27

 

yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi

  penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling

mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerahKalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda,

  bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan

 jembatan yang baik?

  b. Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah

dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam

masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan,

  proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu

fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena

dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep,menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis;

c. Penelitian Evaluasi : mencari jawaban tentang

  pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya.

Evaluasi disini mencakup formatif (melihat dan

meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan

  pada akhir program untuk mengukur pencapaian

tujuan);

Page 4: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 4/27

 

d. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) :

menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan

kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis;

e. Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau

keadaan tertentu;

f. Penelitian Pengembangan Sosial : Dikembangkan

  berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala:

Misal : Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di

Kalbar, 1998-2003;

C. Tujuan dan Kegunaan Survei, antara lain:

Tujuan dari survey adalah memaparkan data dari

objek penelitian, dan menginterpretasikan dan

menganalisisnya secara sistematis. Kebenaran informasi

itu tergantung kepada metode yang digunakan dalam

survei.Kegunaan dari survei antara lain: (1) Untuk 

memperoleh fakta dari gejala yang ada; (2) Mencari

keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah

dsb; (3) Melakukan evaluasi serta perbandinagn

Page 5: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 5/27

 

terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam

menangani hal yang serupa; (4) Dilakukan terhadap

sejumlah individu / unit baik secara sensus maupunsecara sampel; dan (5) Hasilnya untuk pembuatan

rencana dan pengambilan keputusan;

Surveilans

A. Pengertian Surveilans

Surveilans Kesehatan Masyarakat dapat

didefinisikan sebagai upaya rutin dalam pengumpulan,

analisis dan diseminasi data yang relevan yang

diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan

masyarakat. Sedangkan Epidemiologi didefinisikan

sebagai studi sistematis yang dilakukan untuk mempelajari fakta-fakta yang berperan atau

mempengaruhi kejadian dan perjalanan suatu penyakit

atau kondisi tertentu yang menimpa masyarakat. Oleh

Page 6: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 6/27

 

karena itu untuk memberantas suatu penyakit menular 

diperlukan pengetahuan tentang Epidemiologi penyakti

tersebut serta tersedianya data surveilans yang dapatdipercaya yan berkaitan dengan kejadian penyakit

tersebut.

Pelaporan Penyakit Menular hanya salah satu

  bagian saja namun yang paling penting dari suatu

system surveilans kesehatan masyarakat. Bertambahnya

  jumlah penduduk dan ³overcrowding´ mempercepat

terjadinya penularan penyakit dari orang ke orang.

Faktor pertumbuhan dan mobilitas penduduk ini juga

memperngaruhi perubahan gambaran Epidemiologis

serta virulensi dari penyakit menular tertentu.

Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke

wilayah baru yang mempunyai ekologi lain membawa

konsekuensi orang-orang yang pindah tersebut

mengalami kontak dengan agen penyakit tertentu yang

dapat menimbulkan masalah penyakit baru. Apapun

  jenis penyakitnya, apakah dia penyakit yang sangat

 prevalens di suatu wilayah ataukah penyakit yang baru

Page 7: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 7/27

 

muncul ataupun penyakit yang digunakan dalam

  bioteririsme, yang paliang penting dalam upaya

  pencegahan dan pemberantasan adalah mengenal danmengidentifikasinnya sedini mungkin.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka system

surveilans yang tertata rapi sangat diperlukan. CDC

Atlanta telah mengembangkan rencana strategis untuk 

mengatasi masalah-masalah yang muncul termasuk 

mengembangkan jaringan susrveilans sentinel,

  pengembangan pusat-pusat surveilans berbasis

masyarakat dan berbagai proyek yang melengkapi

kegiatan surveilans.

Bagaimanapun juga deteksi dini terhadap suatu kejadian

  penyakit menular sangat tergantung kepada kejelian

  para petugas kesehatan yang berada di ujung tombak 

untuk mengenali kejadian kesehatan yang tidak biasa

secara dini.

Dokter atau tenaga kesehatan yang menemukan

yang aneh di lapangan punya kewajiban untuk 

Page 8: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 8/27

 

melaporkan kepada otoritas kesehatan yang lebih tinggi

agar dapat dilakukan tindakan yang semestinya.

Sistem pelaporan pasif punya kelemahan karenasering tidak lengkap dan tidak akurat terutama untuk 

  penyakit-penyakit yang prevalen. Sistem pelaporan

 pasif ini perlu didorong setiap saat agar bias didapatkan

laporan yang lebih lengkap dan tepat waktu teurtama

untuk penyakit-penyakit menular yang mempunyai

dampak kesehatan masyarakat yang luas termasuk 

  penyakit-penyakit yang mungkin dipakai untuk 

melakukan bioterorisme. Dengan segala kelemahan

yang dimilikinya system pelaporan menular tetap

merupakan garis terdepan dari Sistem Kewaspadaan

Dini kita dalam upaya mencegah dan memberantas

  penyakit menular. Oleh karena itu setiap petugas

kesehatan tahu dan sadar akan pentingnya melaporkan

kejadian penyakit menular, cara-cara pelaporan dan

manfat dari pelaporan ini.

B. Jenis Surveilans Epidemiologi antara lain :

Page 9: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 9/27

 

 

1. Surveilans Individu 

Surveilans individu (individual surveillance)mendeteksi dan memonitor individu individu yang

mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya

  pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis.

Surveilans individu memungkinkan dilakukannya

isolasi institusional segera terhadap kontak, sehingga

 penyakit yang dicurigai dapat dikendalikan.

Sebagai contoh, karantina merupakan isolasi

institusional yang membatasi gerak dan aktivitas orang-

orang atau binatang yang sehat tetapi telah terpapar oleh

suatu kasus penyakit menular selama periode menular.

Tujuan karantina adalahmencegah transmisi penyakit

selama masa inkubasi seandainya terjadi infeksi (Last,

2001). Isolasi institusional pernah digunakan kembali

ketika timbul AIDS pada tahun 1980-an dan SARS.

Dikenal dua jenis karantina: (1) Karantina total; (2)

Karantina parsial.

Page 10: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 10/27

 

Karantina total membatasi kebebasan gerak semua

orang yang terpapar penyakit menular selama masa

inkubasi, untuk mencegah kontak dengan orang yangtak terpapar.

Karantina parsial membatasi kebebasan gerak 

kontak secaraselektif, berdasarkan perbedaan tingkat

kerawanan dan tingkat bahaya transmisi penyakit.

Contoh, anak sekolah diliburkan untuk mencegah

  penularan penyakit campak, sedang orang dewasa

diperkenankan terus bekerja. Satuan tentara yang

ditugaskan pada pos tertentu dicutikan, sedang di

  pospos lainnya tetap bekerja.Dewasa ini karantina

diterapkan secara terbatas, sehubungan dengan masalah

legal, politis, etika, moral, dan filosofi tentang

legitimasi, akseptabilitas, dan efektivitas langkah-

langkah pembatasan tersebut untuk mencapai tujuan

kesehatan masyarakat (Bensimon dan Upshur, 2007).

2. Surveilans Penyakit 

Page 11: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 11/27

 

Surveilans penyakit (disease surveillance)

melakukan pengawasan terus-menerus terhadap

distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit,melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi

terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian, serta

data relevan lainnya. Jadi fokus perhatiansurveilans

 penyakit adalah penyakit, bukan individu.

Di banyak negara, pendekatan surveilans penyakit

  biasanya didukung melalui program vertikal (pusat-

daerah). Contoh, program surveilans tuberkulosis,

  program surveilans malaria. Beberapa dari sistem

surveilans vertikal dapat berfungsi efektif, tetapi tidak 

sedikit yang tidak terpelihara dengan baik dan akhirnya

kolaps, karena pemerintah kekurangan biaya. Banyak 

  programsurveilans penyakit vertikal yang berlangsung

  paralel antara satu penyakit dengan penyakit lainnya,

menggunakan fungsi penunjang masing-masing,

mengeluarkan biaya untuk sumber daya masing-masing,

dan memberikan informasi duplikatif, sehingga

mengakibatkan inefisiensi.

Page 12: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 12/27

 

 

3. Surveilans Sindromik  

Syndromic surveillance (multiple diseasesurveillance) melakukan pengawasan terus-menerus

terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan

masing-masing penyakit. Surveilans sindromik 

mengandalkan deteksi indikator-indikator kesehatan

individual maupun populasi yang bisa diamati sebelum

konfirmasi diagnosis. Surveilans sindromik mengamati

indikator-indikator individu sakit, seperti pola perilaku,

gejala-gejala, tanda, atau temuan laboratorium, yang

dapat ditelusuri dari aneka sumber, sebelum diperoleh

konfirmasi laboratorium tentang suatu penyakit.

Surveilans sindromik dapat dikembangkan pada

level lokal, regional, maupun nasional. Sebagai contoh,

Centers for Disease Control and Prevention (CDC)

menerapkan kegiatan surveilans sindromik berskala

nasional terhadap penyakit-penyakit yang mirip

influenza (flu-like illnesses) berdasarkan laporan

 berkala praktik dokter di AS. Dalam surveilans tersebut,

Page 13: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 13/27

 

  para dokter yang berpartisipasi melakukan skrining

  pasien berdasarkan definisi kasus sederhana (demam

dan batuk atau sakit tenggorok) dan membuat laporanmingguan tentang jumlah kasus, jumlah kunjungan

menurut kelompok umur dan jenis kelamin, dan jumlah

total kasus yang teramati. Surveilans tersebut berguna

untuk memonitor aneka penyakit yang menyerupai

influenza, termasuk flu burung, dan antraks, sehingga

dapat memberikan peringatan dini dan dapat digunakan

sebagai instrumen untuk memonitor krisis yang tengah

 berlangsung (Mandl et al., 2004; Sloan et al., 2006).

Suatu sistem yang mengandalkan laporan semua

kasus penyakit tertentu dari fasilitas kesehatan,

laboratorium, atau anggota komunitas, pada lokasi

tertentu, disebut surveilans sentinel. Pelaporan sampel

melalui sistem surveilans sentinel merupakan cara yang

  baik untuk memonitor masalah kesehatan dengan

menggunakan sumber daya yang terbatas (DCP2, 2008;

Erme dan Quade, 2010).

Page 14: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 14/27

 

4. Surveilans Berbasis Laboratorium 

Surveilans berbasis laboratorium digunakan untuk 

mendeteksi dan memonitor penyakit infeksi. Sebagaicontoh, pada penyakit yang ditularkan melalui makanan

seperti salmonellosis, penggunaan sebuah laboratorium

sentral untuk mendeteksi strain bakteri tertentu

memungkinkan deteksi outbreak penyakit dengan lebih

segera dan lengkap daripada sistem yang mengandalkan

 pelaporan sindroma dari klinik-klinik (DCP2, 2008).

5. Surveilans Terpadu 

Surveilans terpadu (integrated surveillance) menata

dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu

wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota)

sebagai sebuah pelayanan publik bersama. Surveilans

terpadu menggunakan struktur, proses, dan personalia

yang sama, melakukan fungsimengumpulkan informasi

yang diperlukan untuk tujuan pengendalian penyakit.

Kendatipun pendekatan surveilans terpadu tetap

memperhatikan perbedaan kebutuhan data khusus

Page 15: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 15/27

 

 penyakit-penyakit tertentu (WHO, 2001, 2002; Sloan et

al., 2006).

Karakteristik pendekatan surveilans terpadu:(1) Memandang surveilans sebagai pelayanan bersama

(common services);

(2) Menggunakan pendekatan solusi majemuk;

(3) Menggunakan pendekatan fungsional, bukan

struktural;

(4) Melakukan sinergi antara fungsi inti surveilans

(yakni, pengumpulan, pelaporan, analisis data,

tanggapan) dan fungsi pendukung surveilans (yakni,

  pelatihan dan supervisi, penguatan laboratorium,

komunikasi, manajemen sumber daya);

(5) Mendekatkan fungsi surveilans dengan

  pengendalian penyakit. Meskipun menggunakan

  pendekatan terpadu, surveilans terpadu tetap

memandang penyakit yang berbeda memiliki kebutuhan

surveilans yang berbeda (WHO, 2002).

6. Surveilans Kesehatan Masyarakat Global 

Page 16: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 16/27

 

Perdagangan dan perjalanan internasional di abad

modern, migrasi manusia dan binatang serta organisme,

memudahkan transmisi penyakit infeksi lintas negara.Konsekunsinya, masalah-masalah yang dihadapi

negara-negara berkembang dan negara maju di dunia

makin serupa dan bergayut. Timbulnya epidemi global

(pandemi) khususnya menuntut dikembangkannya

  jejaring yang terpadu di seluruh dunia, yang

manyatukan para praktisi kesehatan, peneliti,

  pemerintah, dan organisasi internasional untuk 

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan surveilans yang

melintasi batas-batas negara. Ancaman aneka penyakit

menular merebak pada skala global, baik penyakit-

  penyakit lama yang muncul kembali (re-emerging

diseases), maupun penyakit-penyakit yang baru muncul

(newemerging diseases), seperti HIV/AIDS, flu burung,

dan SARS. Agenda surveilans global yang

komprehensif melibatkan aktor-aktor baru, termasuk 

  pemangku kepentingan pertahanan keamanan dan

ekonomi (Calain, 2006; DCP2, 2008)

Page 17: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 17/27

 

 

Tujuan Surveilans:

1. Memprediksi dan mendeteksi dini epidemi(outbreak)

2. Memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki

 program pencegahan dan pengendalian penyakit,

3. Memasok informasi utk penentuan prioritas,

 pengambilan kebijakan, perencanaan, implementasi dan

alokasi sumber daya kesehatan.

4. Monitoring kecenderungan (Tren) penyakit

endemis dan mengestimasi dampak penyakit di masa

mendatang.

5. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi

lebih lanjut.

Manfaat dan kegunaan;

y  Mempelajari pola kejadian penyakit dan penyakit

  potensial pada populasi sehingga dapat efektif dalam

investigasi, controling dan pencegahan penyakit di

 populasi.

Page 18: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 18/27

 

y  Mempelajari riwayat alamiah penyakit, spektrum

klinik dan epidemiologi penyakit (siapa, kapan dan

dimana terjadinya, serta keterpaparan faktor resiko)y  Menyediakan basis data yang dapat digunakan

untuk memperkirakan tindakan pencegahan dan

kontrol dalam pengembangan dan pelaksanaan.

Prevalensi

A. Pengertian Prevalensi

Adalah : gambaran tentang frekwensi penderita

lama dan baru yang ditemukan

  pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok 

masyarakat tertentu. Pada

  perhitungan angka Prevalensi, digunakan jumlah

seluruh penduduk tanpa

memperhitungkan orang/penduduk yang Kebal atau

Pendeuduk dengan Resiko

(Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa

Page 19: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 19/27

 

Angka Prevalensi

sebenarnya bukanlah suatu rate yang murni, karena

Penduduk yang tidak mungkinterkena penyakit jugadimasukkan dalam perhitungan.

Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu

:

a) Period Prevalen Rate

Yaitu : Jumlah penderita lama dan baru suatu

  penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu

tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada

  pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Nilai

Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit

yangsulit diketahui saat munculnya, misalnya pada

 penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.

 b) Point Prevalen Rate

Adalah : Jumlah penderita lama dan baru suatu

  penyakit pada suatus aat dibagi dengan jumlah

  penduduk pada saat itu.Dapat dimanfaatkan untuk 

Page 20: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 20/27

 

mengetahui Mutu pelayanan kesehatan

yangdiselenggarakan.

Ukuran suatu prevalensi dapat digunakan untuk:

1.Menggambarkan tingkat keberhasilan program

 pemberantasan penyakit

2.Penyusun perencanaan pelayanan kesehatan,

misalnya penyediaan sarana obat-obatan, tenaga ,dan

ruangan

3. Menyatakan banyaknya kasus yang dapat di

diagnosis

Penruunan prevalensi dapat dipengaruhi oleh:

1. Menurunnya insidensi

2. lamanya sakit yang menjadi pendek 

3. Perbaikan pelayanan kesehatan

Page 21: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 21/27

 

Evidence Based Medicine

A. Pengertian Evidence Based

Menurut Sackett et al 1985, Evidence Based

Medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik 

didasarkan pada bukti- bukti ilmiah terkini untuk 

kepentingan kesehatan penderita. EBM memadukan

antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan

  bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.

EBM adalah proses yang digunakan secara sistematis

untuk menemukan, menelaah, mereview, dan

memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar dari

  pengambilan keputusan. EBM merupakan keterpaduan

antara bukti-bukti ilmiah yang berasal dari studi yang

terpercaya (Best Research Evidence) dengan keahlian

klinis (clinical expertise) dan nilai-nilai yang ada pada

masyarakat (patient value).

EBM adalah bukti yang didapat dari penelusuran

yang kemudian dikaji dengan menggunakan level-level

Page 22: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 22/27

 

kevalidan tertentu dan diterapkan dalam pelayanan

kesehatan kemudian dievaluasi.

B.Prinsip-prinsip EBM adalah :

1. Permintaan bukti terbaik dalam setiap

 pengambilan keputusan.

2. Mempertanyakan validitas dan penerapan bukti.

3. Memahami bahwa kurangnya bukti tidak 

mempengaruhi efektivitas pengobatan.

4. Memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.

5. Meminjam persediaan dari industri yang sukses

6. meningkatkan komunikasi dokter-pasien

Penerapan EBM berarti integrasi antara ahli klinis

individu dengan bukti klinis eksternal terbaik yang ada

dari penelitian yang sistematis. Langkah-langkah yang

  bisa dilakukan oleh dokter dalam penerapan EBM

antara lain :

Page 23: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 23/27

 

a. Bertanya kepada pasien masalah-masalah yang

dihadapi. ( patient center medicine)

  b. pertanyaan dokter pada dirinya sendiri tentang

  bagaimana terapi, prognosis, diagnosis yang akan

diambil

c. dokter mencari bukti-bukti yang berkaitan dengan

masalah pasien seperti sistematik review atau peta

analisis

d. dokter melakukan evaluasi tentang validitas dan

aplikabilitas langkah yang akan diambil

e. mengaplikasikan kepada pasien langkah-langkah

tersebut menggunakan ketrampilan klinis

f. mengevaluasi kembali semua langkah yang telah

diambil apakah berhasil, tidak berhasil atau

memunculkan resiko baru.

Beberapa alasan utama mengapa EBM diperlukan

adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Page 24: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 24/27

 

Sebagai contoh teknologi diagnostik dan terapetik 

selalu disempurnakan dari waktu ke waktu, sehingga

  bisa saja obat atau teknologi kesehatan yangsebelumnya diketahui terbaik di masanya dapat segera

digantikan oleh obat atau teknologi kesehatan yang

lebih efikasius dan aman. Karena informasi-informasi

tradisional (misalnya yang terdapat dalam text book)

sudah sangat tidak adekuat pada saat ini, beberapa

  justru sering keliru dan menyesatkan (misalnya

informasi dari pabrik obatyang disampaikan oleh duta-

duta farmasi atau detailer), tidak efektif (misalnya

continuing medical education yang bersifat didaktif)

atau bisa saja terlalu banyak sehingga justru sangat

membingungkan.

Evidence Based Medicine dapat dicari melalui meta-

analysis, systematic review, RCT dan Cohort Studies

yang didapat dari jurnal.

Page 25: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 25/27

 

Untuk menentukan validitas EBM bisa melalui

klasifikasinya. Menurut U.S. Preventive task Force

antara lain:

a. Level I.1

Evidence yang berasal dari meta-analysis atau

systematic review.

 b. Level I.2

Evidence yang berasal dari sekurang-kurangnya satu

RCT.

c. Level II.1

Evidence yang berasal dari percobaan terkontrol

tanpa randomisasi (case control).

d. Level II.2

Evidence yang berasal lebih dari satu kelompok 

 percobaan. (cohort)

e. Level II.3

Page 26: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 26/27

 

Evidence yang berasal dari beberapa waktu yang

 berbeda tetapi tanpa interfensi.

f.Level III.

Opini dari penulis yang disegani berdasarkan

 pengalaman klinis, studi, dan laporan ahli.

Pentingnya pemeriksaan penunjang adalah

menyingkirkan diagnosis banding agar penyakit dapat

terdeteksi secara detail sehingga pemeriksaannya tepat.

Page 27: TUGAS IKGM

5/13/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm 27/27