9
Gaya gempa bekerja pada gedung hipotetis seperti terlihat pada gambar Informasi mengenai gedung: Tinggi lantai dasar 6,0 m. Tinggi tipikal lantai diatasnya 4,0 m. Dimensi kolom untuk semua lantai sama= 45 x 45 cm. Dimensi balok untuk semua lantai sama = 30 x 45 cm. Tebal pelat lantai dan atap = 12 cm. Kuat tekan beton, fc’ = 25 MPa. Kuat tarik baja, fy = 400 MPa. Beban mati, DL tambahan pada lantai: Berat partisi = 2,5 kN/m2.

Tugas Gaya Gempa Bekerja Pada Gedung Hipotetis Seperti Terlihat

  • Upload
    adipati

  • View
    219

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gempa

Citation preview

Gaya gempa bekerja pada gedung hipotetis seperti terlihat pada gambar

Informasi mengenai gedung: Tinggi lantai dasar 6,0 m. Tinggi tipikal lantai diatasnya 4,0 m. Dimensi kolom untuk semua lantai sama= 45 x 45 cm. Dimensi balok untuk semua lantai sama = 30 x 45 cm. Tebal pelat lantai dan atap = 12 cm. Kuat tekan beton, fc = 25 MPa. Kuat tarik baja, fy = 400 MPa.

Beban mati, DL tambahan pada lantai: Berat partisi = 2,5 kN/m2. Beban screed + keramik, plafond, mekanikal, elektrikal = 1,6 kN/m2.

Beban hidup, LL pada lantai: Beban occupancy = 2,5 kN/m2.

Beban mati, DL tambahan pada atap: Beban plafond, mekanikal, dan elektrikal = 0,5 kN/m2.

Beban hidup, LL pada atap: Beban = 1,5 kN/m2.

Seismic design data: Lokasi gedung di Zone Gempa 6 (NIAS) Kondisi tanah di lokasi proyek termasuk ke dalam kategori tanah sedang.

Untuk tanah sedang : Percepatan puncak batuan dasar = 0,30 g. Percepatan puncak muka tanah, A0 = 0,36 g.(Tabel 5. Pasal 4.7.2 SNI 1726-2002).

Tc = 0,6 detik. Am = 0,90 A0 = 0,36 g Ar = Am x Tc = 0,54(Tabel 6. Pasal 4.7.6 SNI 1726 -2002).

Gedung digunakan untuk perkantoran biasa,Faktor Keutamaan Struktur, I = 1,0.(Tabel 1. Pasal 4.1.2 SNI 1726 -2002).

Tanpa Shearwal

Untuk gedung dengan tipe dual system (shearwall yang dipasang padastruktur rangka pemikul momen khusus) pada arah Utara-Selatan,Faktor Reduksi Gempa, R = 3,5

Untuk sistem rangka pemikul momen khusus arah Barat-Timur, R = 3,5.(Tabel 3. Pasal 4.3.6 SNI 1726 -2002).

Berat struktur pada lantai 1:

Berat sendiri struktur: Berat kolom lantai 1 = (0,45 x 0,45 x 4,0) m3 x 24 kN/m3 x 12 = 233,28 kN (0,45 x 0,45 x 2,0 ) m3 x 24 kN/m3 x 12= 116,64 kN + = 349,92 kN.

Berat balok lantai 1 = (0,3 x 0,45 x 5,4) m3 x 24 kN/m3 x 9 = 157,464 kN (0,3 x 0,45 x 4,4) m3 x 24 kN/m3 x 8 = 114,048 kN += 271,512 kN.

Berat pelat lantai 1= (30 x 15) m2 x 0,12 m x 24 kN/m3= 1296 kN.

Berat sendiri struktur: Berat kolom lantai= (0,45 x 0,45 x 4,0) m3 x 24 kN/m3 x 12= 233,28 kN.

Berat balok lantai := berat balok lantai 1 = 271,512 kN.

Berat pelat lantai = berat pelat lantai 1 = 1296 kN.

Berat lantai 4 (atap) :Berat sendiri struktur: Berat kolom lantai= (0,45 x 0,45 x 2,0) m3 x 24 kN/m3 x 12= 116,64 kN.

Berat balok lantai= berat balok lantai 1 = 271,512 kN.

Berat pelat lantai= berat pelat lantai 1 = 1296 kN.

Beban mati tambahan tiap lantai= 4,1 kN/m2 x (15 x 30) m2= 1845 kN

Beban hidup tiap lantai (occupancy load)= 2,5 kN/m2 x 450 m2= 1125 kN

Beban hidup dapat direduksi sehingga beban hidup yangbekerja pada struktur hanya 30 % saja = kN.

Beban mati tambahan untuk atap= 0,5 kN/m2 x 450 m2= 225 kN

Beban hidup pada atap= 1,5 kN/m2 x 450 m2 = 675 kN

Beban hidup pada atap juga dapat direduksi sehingga bebanhidup yang bekerja hanya 30 % saja = 202,5 kN.

Berat Struktur Berat lantai 1= (349,92 + 271,512 + 1296) kN + 1845 kN + 337,5 kN= 4099,932 kN.

Berat lantai 2-3= (233,28 + 271,512 + 1296) kN + 1845 kN + 337,5 kN= 3983,292 kN

Berat lantai 4= (116,64 + 271,512 + 1296) kN + 225 kN + 202,5 kN= 2111,652 kN.

Untuk menghitung gaya geser digunakan rumus :

Untuk wilayah gempa 6 dan tanah sedang digunakan rumus :

berdasarkan tabel di bawah ini :Wilayah GempaT =

10,20

20,19

30,18

40,17

50,16

60,15

Mencari hasil gaya geser :

kN