Upload
afiatiharifudin
View
217
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dokmus4
Citation preview
PROPOSAL KELOMPOK 1
PANDUAN STUDI LAPANGAN KOMUNITAS PEMULUNG
MODUL INTEGRATED MUSLIM DOCTOR AND BIOETHICS 4
Disusun oleh:
HANA FADHILAH
GULAM GUMILAR
AFIATI
NISSA RIZKIANI B
RONA QURROTU AINA
M. BUSTOMY CHUSNUL M
MARRATURAHMAH
TAZKIYATUL FIRDAUS
NURROHIMAH FUAD
NIKEN NURUL PRAMESTI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena hanya dengan
rahmat dan karunia-Nya lah penulisan proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta sahabat
serta keluarganya.
Proposal ini merupakan pembahasan dari hasil wawancara terhadap komunitas Pemulung
di kawasan Ciputat yang dinilai dari berbagai aspek serta pembahasan beberapa program kerja
sebagai bentuk intervensi untuk meningkatkan kesejahteraan para pemulung. Kami memohon
maaf atas ketidaksempurnaan proposal ini dan atas bantuan serta dukungan yang telah diberikan
oleh pembimbing kami, dr. Bisatyo, SpOT dan para dosen, kami mengucapkan terima kasih.
Demikian proposal ini dibuat, semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang terkait.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 2 Desember 2015
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
BAB II KOMUNITAS PEMULUNG…………………………………………….
BAB III RENCANA PENGEMBANGAN KOMUNITAS…………………………………..
LAMPIRAN………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemulung sangat berperan penting dalam pembangunan daerah, khususnya pada
program kebersihan kota, mekanisme reduce yang mereka terapkan dengan memulung
sampah, mampu mengurangi beban sampah perkotaan, mekanisme dan recycle juga akan
terlihat dalam alur penjualan sampah dilakukan oleh pemulung, pengepul sampai industri
daur ulang.
Sementara itu sebagian besar pemulung tidak menyadari bahwa mereka turut serta
mengatasi persoalan sampah kota. Menurut para pemulung, pekerjaan yang mereka lakukan
semata-mata adalah untuk memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarga.
Sebagai bagian dari kelompok miskin kota, pemulung memiliki akses yang rendah
terhadap berbagai fasilitas perkotaan. Dalam mencari tempat tinggal mereka menyasar di
pinggiran kota yang belum memiliki fasilitas ruang kota dan biasanya dekat dengan tempat
kerja, agar biaya hidup lebih murah.
Tanpa kesempatan kerja yang dapat menopang kebutuhan sehari-hari,sulit bagi
mereka untuk dapat mempertahankan hidupnya. Status pemilihan rumah dan lahan
menempati prioritas kedua,sedangkan bentuk maupun kualitas rumah prioritas yang
terakhir. Yang terpenting pada tahap ini adalah tersedianya rumah untuk berlindung dan
istirahat dalam upaya mempertahankan hidupnya.
Kota Jakarta merupakan salah satu kota dengan sebaran pemulung yang cukup
banyak, baik yang hidup secara berkelompok maupun secara terpisah. Para pemulung
sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk berhubungan dengan sampah, karena mereka
mengais rezeki dari Tempat Pembuangan Sementara(TPS) atau transfer Depo, dan atau
Tempat Pembuangan Akhir(TPA). Sampah bagi pemulung sangat bernilai walaupun
nilainya sangat kecil sehingga jumlah penghasilan akan tergantung pada seberapa banyak
pulungan yang mampu dikumpulkan.
Tempat pembuangan sampah sebagai lahan yang menjanjikan pekerjaan bagi
pemulung menjadi kawasan berkembangnya pemukiman bagi mereka. Kemunculan
pemukiman-pemukiman yang dihuni kelompok sosial terpinggirkan ini, sesungguhnya
tidak terencana, tidak memiliki fasilitas infrastruktur, namun semakin lama semakin
berkembang secara alami dan akhirnya tumbuh tidak terkendali menjadi wilayah
pemukiman yang serba semrawut dan kumuh.
Kawasan kumuh ini, dari waktu ke waktu menunjukkan perubahan, antara lain
mengenai kepemilikan tanahnya. Sementara itu di wilayah kumuh terdapat kesenjangan
yang besar antara kaya dan miskin, yang juga tergambarkan dalam pembentukan ruang
perumahannya. Rumah dibangun tidak permanen, sangat sederhana dan sempit serta
berdempetan sebagai akibat terbatasnya lahan. Sanitasi lingkungannya sangat buruk
sehingga dapat disebut sebagai rumah tidak layak huni. Kawasan kumuh ini memiliki
higienitas yang sangat rendah sehingga bisa terjadi resiko infeksi terhadap penduduk
setempat.
Masyarakat ini juga memiliki akses yang rendah ke berbagai fasilitas umum,
terutama fasilitas kesehatan. Sebagian besar masyarakat di kawasan ini tidak mengetahui
adanya program BPJS sehingga dapat dinilai bahwa masyarakat di kawasan ini memiliki
kesadaran mengenai kesehatan yang minim.
Kualitas hidup masyarakat di kawasan pemulung yang kurang ini dipengaruhi oleh
beberapa aspek : kesehatan, pendidikan, kemiskinan, dan keadaan social budaya. Oleh karena itu
perlu adanya pengembangan Fasilitas dan Sirkulasi di beberapa aspek seperti yang telah
disebutkan diatas agar dapat meningkatkan kualitas hidup dari para pemulung tersebut.
2. Visi
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kampung Pemulung Ciputat.
3. Misi
1. Meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan kerja bagi para warga
pemulung.
2. Meningkatkan pendapatan keluarga para warga pemulung.
3. Mencapai sistem pengelolaan pendapatan keluarga dengan baik.
4. Menciptakan keharmonisan antara keluarga.
5. Menjadikan warga kampung Pemulung yang mengerti dan menerapkan nilai-nilai Islami
6. Kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi serta dapat memiliki dana simpanan atau
investasi untuk keluarga.
4. Tujuan
1. Meningkatkan kesejahteraan hidup para warga pemulung
2. Terbentuknya pribadi yang baik dan sehat.
3. Tingkat ekonomi rumah tangga meningkat, sehinga dapat hidup makmur dan sejahtera.
4. Peserta yang mengikuti kegiatan mengenai pengtingnya pendidikan dasar 12 tahun
khususnya anak kecil dan remaja usia sekolah diharapkan dapat tumbuh rasa keinginan dan
kebutuhan untuk melanjutkan sekolah sampai SMA bahkan sampai perguruan tinggi.
5. Meningkatkan dan mengembangkan syiar islam yang bernuasa akademis dan akhlakul
karimah serta membentuk pribadi muslim yang beriman, beramal soleh.
6. Turut menciptakan sumber daya manusia yang sehat sejahtera.
7. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menjaga kesehatan dirinya melalui
penyuluhan kesehatan.
8. Meningkatkan Keterampilan masyarakat untuk mencari pendapatan sebagai sarana untuk
investasi jangka panjang.
BAB II
KOMUNITAS PEMULUNG
1. IDENTITAS PEMULUNG
N
oNama
Kedudukan
Dalam
Keluarga
L/P Umur Pendidikan
1
Tn. IrKepala
keluargaL
43 tahunTamat SD
Ny. Ir Istri P 40 tahun Tamat SD
An. Ir Anak I L 17 tahun Kelas 2 SMA
An. Na Anak II P 11 tahun Kelas 5 SD
2
Tn. TOKepala
keluargaL
55 tahunTamat SD
Ny. TO Istri P 45 tahun Tamat SD
An. TO Anak I P 21 tahun Tamat SD
An. TO Anak II L 19 tahun Kuliah
3
Tn. RKepala
keluargaL
48 tahunTamat SD
Ny. R Istri P 45 tahun Tamat SD
An. R Anak I L 25 tahun Tamat SD
An. R Anak II L 28 tahun Tamat SD
4
Tn. KKepala
keluargaL
52 tahunTamat SD
Ny. K Istri P 50 tahun Tamat SD
5 Tn. TA Kepala L 35 tahun Tamat SD
keluarga
Ny. TA Istri P 40 tahun Tamat SD
An. TA Anak I P 17 tahun Putus SD kelas 3
An.TA Anak II P 15 tahun Tidak sekolah
An. TA Anak III P 10 tahun Putus SD kelas 1
2. RINGKASAN MASALAH
a. Aspek Ekonomi
Aspek Pendapatan Keluarga
Tn.Irw
anto
Tn.Ta
rno
Tn.Rofi
Ny.Kase
p
Tn.Ta
rsiman
0
1
2
3
4
5
6
7
Pendapatan Keluarga
Pendapatan
Dari kelima responden memiliki pendapatan yang berbeda-beda. Hal ini terkait tidak ada
penentuan waktu dari bos mereka untuk bekerja sebagai pemulung dan beberapa responden juga
memiliki pemasukan tambahan selain dari pekerjaan memulung. Responden Tn.Irwanto
memiliki pendapatan lebih dari tiga juta rupiah dalam sebulan. Selain dari hasil memulung, ia
mendapat pemasukan tambahan dari warung dan dari pekerjaan sebagai supir truk. Lain halnya
dengan responden Tn.Tarno yang hanya bisa mendapatkan uang sekitar lima ratus ribu rupiah
hingga satu juta rupiah dalam sebulan karena tidak memiliki pemasukan tambahan selain dari
Keterangan
1. < Rp.500.0002. >Rp.500.000-Rp.1.000.0003. >Rp.1.000.000-Rp.1.500.0004. >Rp.1.500.000-Rp.2.000.0005. >Rp.2.000.000-Rp.2.500.0006. >Rp.2.500.000-Rp.3.000.0007. >Rp.3.000.000
pekerjaannya sebagai pemulung. Responden Tn.Rofi memiliki pendapatan sekitar dua juta rupiah
hingga dua juta lima ratus rupiah dalam sebulan karena mendapat pemasukan tambahan dari
istrinya yang bekerja sebagai petani. Responden Ny.Kasep memiliki pendapatan satu juta lima
ratus rupiah hingga dua juta rupiah dalam sebulan, karena mendapat pemasukan tambahan dari
suaminya yang bekerja sebagai pengangkut sampah di komplek perumahan. Responden
Tn.Tarsiman memiliki pendapatan sekitar lima ratus ribu rupiah hingga satu juta rupiah dalam
sebulan, karena memiliki pemasukan tambahan dari suaminya yang bekerja sebagai pemulung
juga.
Sebagian besar para responden mengumpulkan sampah plastik, kertas, dan logam. Setiap
1 kg plastik akan dihargai Rp.1.000-Rp.1.500, kertas Rp.1.500/kg, dan logam Rp.8.000/kg. Para
responden akan menyetor sampah ini setiap sepuluh hari ke pengepul. Pengepul akan memilah
kembali sampah tersebut. Kemudian sampah tersebut akan diangkut menggunakan truk ke pabrik
sampah yang ada di Serang, Kampung Rambutan dan Kapuk. Di pabrik harga sampah plastik,
kertas, dan logam hanya selisih Rp300 dengan harga dari pengepul.
Aspek Anggaran Pengeluaran
Sebagian besar dari para responden memiliki pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan.
Mereka juga mengaku tidak bisa mengelola keuangan dengan baik. Sering kali mereka berhutang
pada bos mereka untuk kebutuhan pangan. Mereka juga tidak memiliki keterampilan lain. Untuk
membantu para responden dalam memenuhi kebutuhan primer dan meningkatkan kesejahteraan
kehidupannya diperlukan pelatihan keterampilan dalam mendaur ulang sampah yang mereka
miliki menjadi sesuatu yang berguna dan dapat memberikan pemasukan tambahan untuk mereka.
Tn.Irwanto Tn.Tarno Tn.Rofi Ny.Kasep Tn.Tarsiman0
1
2
3
4
5
6
7
Pengeluaran
Pengeluaran Keterangan
1. < Rp.500.0002. >Rp.500.000-Rp.1.000.0003. >Rp.1.000.000-Rp.1.500.0004. >Rp.1.500.000-Rp.2.000.0005. >Rp.2.000.000-Rp.2.500.0006. >Rp.2.500.000-Rp.3.000.0007. >Rp.3.000.000
b. Aspek Pendidikan
SD SMP SMA Sarjana0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Pendidikan Anak
Dari kelima responden, terdapat enam orang anak yang menjadi tanggungan responden.
66.7% anak dari reponden berpendidikan sekolah dasar. 16.7% berpendidikan sekolah menengah
atas dan 16.7% sarjana. Salah satu responden yang dapat menyekolahkan anak hingga sarjana
memiliki harapan yang besar kepada anaknya. Responden ini menyisihkan uang yang didapat
dari hasil memulung untuk pendidikan anak-anaknya. Menurutnya tingkat pendidikan seseorang
akan memengaruhi pendapatan yang akan diterimanya kelak saat menghadapi dunia kerja.
Kenyataan tersebut telah dirasakan sendiri oleh dirinya. Responden ini menyadari bahwa
pendidikan sangat penting untuk dapat bersaing dan bertahan hidup. Namun sebagian besar dari
pemulung tidak memiliki biaya yang cukup untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Mereka ingin anak-anak mereka bisa membaca dan menulis. Oleh
karena itu perlu diadakan kegiatan baca dan tulis untuk anak-anak yang putus sekolah disana.
c. Aspek Spiritual
ya tidak jarang0
0.20.40.60.8
11.21.41.61.8
2
Sholat lima waktu
Pada grafik terlihat dari 5 responden hanya dua orang (40%) yang menjalankan sholat
lima waktu, ada tiga orang (40%) yang jarang menjalankan sholat lima waktu dan satu orang
(20%) yang tidak pernah menjalankan sholat lima waktu. Dua orang responden yang selalu
menjalankan sholat lima waktu selalu menyempatkan diri untuk beristirahat saat adzan dan
pulang melakukan sholat. Mereka memulai pekerjaan memulung dengan melakukan ibadah
sholat subuh terlebih dahulu. Dua orang responden yang jarang melakukan sholat lima waktu,
hanya melakukan sholat kalau mereka sedang beristirahat siang. Mereka memulai pekerjaan
memulung jam empat pagi sebelum subuh. Satu orang responden yang tidak melakukan sholat
lima waktu karena memulai kerja memulung sebelum waktu subuh sampai sore hingga magrib
dan baju yang ia kenakan sudah kotor sehingga ia tidak sholat. Perlu adanya kegiatan sholat
berjamaah dan pemberian alat sholat untuk meningkatkan kesadaran para responden mengenai
sholat lima waktu.
d. Aspek Kesehatan
00.5
11.5
22.5
33.5
44.5
5
Jaminan Kesehatan
responden
ada tidak ada
Dari kelima responden yang diwawancarai, kelima responden tersebut mengaku belum
memiliki akses BPJS karena pelayanan BPJS masih minim sosialisasi dan belum berjalan
optimal. Para responden harus membayar tunai jika ada keluarga yang sakit dan hal ini yang
menjadi keluhan responden terkait biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit. Para pemulung
berharap semua orang baik di perkotaan maupun di pedesaan memiliki akses BPJS yang sama
dan mudah.
Selain itu, melihat dari lingkungan tempat tinggal pemulung yang padat dengan higienitas
dan sanitasi yang kurang baik dimana sampah menjadi teman hidup mereka, dalam bidang
kesehatan hal ini akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit infeksi dan penularan penyakit
infeksi. Perlunya penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat pada komunitas
pemulung ini untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tersebut.
e. Aspek Tunjangan Hari Tua
ada tidak ada0
0.51
1.52
2.53
3.54
4.55
Jaminan hari tua
responden
Kelima responden tidak memiliki tabungan untuk jaminan hari tua. Mereka mengaku
tidak bisa mengelola keuangan dengan baik karena sebagian besar pengeluaran lebih besar
daripada pendapatan. Semua responden memiliki harapan untuk tidak menjadi pemulung hingga
lanjut usia, namun sebagian responden tidak memiliki keterampilan lain. Yang menjadi prioritas
sebagian besar responden adalah pendidikan anak. Responden tidak mau anaknya menjadi
pemulung seperti mereka, mereka berharap anak-anaknya memiliki kehidupan yang layak.
BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN KOMUNITAS
1. ASPEK EKONOMI
Nama Usaha Daur ulang sampah
Deskripsi Mengumpulkan sampah, membersihkan, dan mengelola
sampah untuk dijadikan barang lain yang dapat
dimanfaatkan kembali.
Misalnya plastik bungkus kopi, detergent, snack dapat
dijadikan tas dan dompet, serta kardus dan sendok plastik
dijadikan hiasan
Tujuan Menambah penghasilan dan meningkatkan
ketrampilan
Meningkatkan nilai jual barang bekas
Aspek Promosi Sasaran: Ibu-ibu pemulung dan anak-anak usia > 15
tahun
Lokasi : Perkampungan pemulung Ciputat
Bentuk promosi: Barang hasil kerja akan ditawarkan
ke toko-toko dan pasar terdekat, selain itu akan
dipromosikan melalui sosial media oleh LSM.
Aspek Sumber Daya
Manusia
Dibutuhkan satu orang LSM untuk 5 – 10 orang warga
pemulung.
Aspek Pelaksanaan Pencarian LSM pada bidang terkait
Kerjasama dengan LSM terkait
Mengumpulkan warga pemulung
Lokasi berkumpul dilapangan
Pengenalan dan penjelasan serta demo kepada warga
Mengumpulkan barang-barang bekas
Modal awal untuk membeli bahan-bahan yang dapat
diminta melalui sumbangan warga sekitar
Pelatihan setiap hari senin, rabu dan jumat
Mempromosikan hasil kerajinan tangan ke calon pembeli
Aspek Produksi 1. Mengumpulkan barang-barang bekas
2. Membeli alat-alat yang dapat digunakan untuk
membuat kerajinan tangan
3. Membuat kerajinan tangan dari barang-barang bekas
4. Mempromosikan hasil kerajinan tangan dan menjual
ke toko-toko atau pasar terdekat
5. Mempromosikan melalui sosial media oleh LSM
Aspek Keuangan (Dalam tabel)
Aspek Dampak Sosial dan
Lingkungan
Menambah keterampilan warga pemulung untuk
mendapatkan penghasilan tambahan
Meningkatkan silaturrahmi antar warga pemulung
Mengurangi limbah sampah
Biaya pengeluaran
Gunting 5@ Rp 5.000 Rp 25.000
Cutter 5@ Rp 5.000 Rp 25.000
Lem 5@ Rp 5.000 Rp 25.000
Selotip 6@ Rp 1.500 Rp 9.000
Jarum dan benang 2@ Rp 40.000 Rp 80.000
Detergent [email protected] Rp 12.000
Lain-lain Rp 200.000 Rp 200.000
Total Rp 376.000
Biaya pemasukan
Dompet plastik 5@ Rp 20.000 Rp 100.000
Tas kecil 5@ Rp 40.000 Rp 200.000
Tas besar 2@ Rp 50.000 Rp 100.000
Tempat koin 5@ Rp 10.000 Rp 50.000
Tas belanja 5@ Rp 25.000 Rp 125.000
Hiasan 2@ Rp 70.000 Rp 140.000
Total Rp 715.000
Perhitungan keuntungan
Perhitungan untung dan rugi Modal awal Perbulan
Output Rp 376.000 Rp 936.000
Input Rp 715.000 Rp 2.860.000
Keuntungan Rp 339.000 Rp 1.924.000
Monitoring dan evaluasi
SDM dan LSM harus mencukupi dan memiliki keterampilan yang setara
Target : 1 orang dari LSM untuk 3-5 warga
Evaluasi : kehadiran selalu mencukupi kuota atau tidak
Keikutsertaan warga
Target : > 10 orang dan konsisten
Evaluasi : kehadiran > 10 orang dan konsisten
Pendapatan
Target : pendapatan warga ang ikutserta bertambah minimal Rp 50.000/minggu
Evaluasi : kebutuhan sehari-hari tercukupi
2. ASPEK KESEHATAN
Nama Kegiatan Sosialisasi BPJS
Deskripsi Penyuluhan mengenai BPJS kesehatan baik yang PBI
dan non PBI sehingga pemulung dapat mengurus
kepemilikan BPJS. BPJS dikhususkan yang PBI yaitu
penerima bantuan iuran yang preminya akan dibayar
oleh pemerintah. Peserta PBI adalah orang yang
tergolong fakir miskin dan tidak mampu oleh karena itu
subjek yang diikutsertakan yaitu pemulung termasuk
dalam kriteria inklusi sehingga dapat menjalankan
program tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan
BPJS non PBI yaitu pekerja penerima upah (PNS,
anggota TNI/polri, pejabat negara, pegawai pemerintah
non pegawai negri, dan pegawai swasta). Prinsip dasar
program BPJS adalah seusia dengan apa yang telah
dirumuskan oleh UU Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) pasal 19 ayat 1 yaitu jaminan kesehatan yang
diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip
asuransi sosial dan prinsip ekuitas.
Tujuan
Menginformasikan kepada pemulung mengenai
BPJS kesehatan terutama yang PBI
Pemulung dan anggota keluarganya memiliki
kartu BPJS kesehatan
Mendapatkan pelayanan kesehatan yang
komprehensif kepada pemulung mencakup promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative tanpa dipungut
biaya
Mendapatkan pelayanan pencegahan berupa
promotif dan preventif pada pemulung yang sudah
memiliki BPJS, antara lain sebagai berikut:
penyuluhan kesehatan terutama mengenai
pengelolaan faktor resiko penyakit dan prilaku hidup
bersih dan sehat
imunisasi dasar
keluarga berencana meliputi konseling dan
kontrasespsi dasar
melaksanakan screening kesehatan secara
selektif yang ditujukan untuk mendeteksi resiko
penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari resiko
penyakit tertentu
Meningkatkan taraf kesehatan pemulung dan
anggota keluarga
Meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan
sehingga sapat dilakukan pengobatan segera.
Aspek Promosi Target
Seluruh pemulung dan keluarga dapat ikut serta
dalam program BPJS kesehatan
Kesehatan seluruh anggota keluarga terjaga baik
Mendeteksi dan mengobati penyakit sedini
mungkin yang diderita anggota keluarga pemulung
Waktu dan Tempat
Penyuluhan dilakukan hari minggu 6 Desember 2015
bada Ashar di rumah bapak pengepul
Aspek Sumber Daya
Manusia
Mahasiswa
Aspek Pelaksanaan Mengunjungi tempat tinggal pemulung untuk
memberitahu pelaksanaan penyuluhan BPJS sehari
sebelumnya
Menginformasikan pemberian hadiah bagi
keluarga yang hadir
Bekerja sama dengan pengurus BPJS untuk
penyelenggaraan penyuluhan
Menjelaskan mengenai ketentuan-ketentuan
kepemilikan BPJS:
1. Peserta datang ke kantor BPJS terdekat
2. Mengisi formulir pendaftaran yang sudah
tersedia di kantor BPJS kesehatan
3. Membawa KTP/SIM dan kartu keluarga (asli
dan foto copy)
4. Membawa pas foto berwarna ukuran 3 x 4
sebanyak 2 lembar
Bekerja sama dengan pengurus BPJS dalam
memfasilitasi pengurusan kepemilikan BPJS untuk para
pemulung
Aspek Keuangan
Aspek Dampak Sosial
dan Lingkungan
Monitoring dan evaluasi
- Dihadiri oleh 70% para pemulung
- Mengecek kepemilikan kartu BPJS Januari 2016 setelah penyuluhan tersebut
Nama Kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih
Deskripsi Sebagian besar keluarga yang tinggal memiliki tempat
tinggal dan sanitasi yang buruk, maka kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada
masyarakat dikampung pemulung bahwa pentingnya
perilaku hidup sehat dan bersih. Dimulai dari hal-hal
kecil seperti kebiasaan mencuci tangan setelah mereka
membersihkan sampah-sampah, sebelum makan dan
setelah melakukan aktivitas yang terpapar dengan hal-
hal yang higienitasnya kurang. Selain penyuluhan akan
diadakan bersama-sama menata dan membersihkan
lingkungan tempat tinggal mereka, dimana nanti
diajarkan bagaimana agar tempat tinggal mereka dapat
terlihat bersih, disarankan kepada pengelola untuk
dibuatkan jendela dan ventilasi yang baik untuk rumah
tinggal para pemulung.
Aspek Promosi 1. Sasaran kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah semua masyarakat yang ada
dikampung pemulung
2. Jenis kegiatan
Penyuluhan tentang :
- Perilaku hidup bersih dan sehat
- Pengelolaan rumah tinggal dan sanitasi
- Penggunaan air bersih
Kegiatan Rutin setiap minggu
- Rabu Sehat
Kegiatan ini dilaksanakan oleh semua masyarakat
dikampung pemulung dengan penanggung jawab yang
sudah dijadwalkan. Semua kepala keluarga di kampung
pemulung akan bertanggung jawab akan pelaksaan
kegiatan ini.
3. Waktu dan tempat
- Rabu, 9 desember 2015
- Pukul 15.00 – selesai
Aspek Sumber Daya
Manusia
Ketua RT/RW dan Mahasiswa
Aspek Pelaksanaan - Pembukaan
- Sambutan ketua Panitia
- Sambutan Ketua RT/RW
- Penyuluhan tentang cara mencuci tangan dan
cebok yang benar
- Pertanyaan dan diskusi
- Penyuluhan tentang kebersihan rumah tinggal
dan sanitasi
- Penyampaian tentang adanya kegiatan Rabu
Sehat
- Pertanyaan dan diskusi
- Penutupan dan doa
Aspek Keuangan Konsumsi
- Makanan berat @10.000 x 50 peserta =
500.000,00
- Snack kiloan = 50.000,00
- Air gelas @17.000 x 2 = 34.000,00
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring akan dilakukan 1 x minggu selama 1 bulan pertama. Selanjutnya monitoring akan di
lanjutkan tiap 1 x sebulan dalam 3 bulan pelaksanaan program.
3. ASPEK PENDIDIKAN
Nama Kegiatan Belajar Tulis dan Baca
Deskripsi Kegiatan ini untuk mengajarkan anak-anak dan melatih
remaja untuk mengajarkan cara membaca- dan menulis
bagi mereka yang putus sekolah dan tidak bersekolah
Aspek Promosi Sasaran : anak- anak dan remaja yang tinggal di
kampung pemulung
Lokasi : kampung pemulung
Bentuk promosi: Kami akan membuat acara
untuk anak-anak dan remaja seperti bermain, bercerita
dongeng, dan memperkenalkan program belajar baca
dan tulis.
Waktu : Seminggu sekali dalam 3 bulan
bersama mahasiswa kedokteran, remaja, anak-anak.
Selanjutnya seminggu sekali remaja dan anak-anak.
Aspek Sumber Daya
Manusia
Mahasiswa dan Remaja-remaja yang akan mengajarkan
anak-anak membaca dan menulis seminggu sekali
Aspek Pelaksanaan Membeli buku tulis
Membeli alat tulis
Menyediakan buka bacaan
Menyediakan whiteboard
Aspek Keuangan Buku tulis : 20
Buah X 5000 = 100.000
Alat tulis : 20
pensil x 2000 = 40000
20 penghapus X 1000 = 20.000
2 spidol whiteboard X 10000 = 20000
Whiteboard :
100000
Makan siang
20 X 5000 = 100.000 X 12 = 1.200.000
Total = 1.480.000
Aspek Dampak Sosial
dan Lingkungan
Membantu pendidikan anak-anak dan remaja
yang putus sekolah
Monitoring dan Evaluasi
Indikator Anak-anak lulus post test dalam 3 bulan pertama
70%
Kehadiran Remaja dan Anak-anak 80%
Keadaan Awal Anak-anak putus sekolah dan tidak bersekolah
Remaja yang putus sekolah
Sumber data Absensi Mahasiswa
Nilai Post test
Frekuensi Seminggu 1 kali
Tanggung Jawab Remaja yang membimbing anak-anak di kampung
pemulung
4. ASPEK SPIRITUALITAS
Nama Kegiatan Sholat Berjama’ah
Deskripsi Melakukan sholat secara berjama’ah baik itu di masjid maupun
di rumah. Sholat sebaiknya dikerjakan di awal waktu sholat.
Tujuan Menjaga sholat lima waktu
Pelaksanaan Menghentikan pekerjaan sementara saat mendengarkan adzan
lalu melakukan sholat berjama’ah dengan pergi ke masjid atau
berjama’ah di rumah bagi yang perempuan.
Nama Kegiatan Pengadaan Al-Qur’an dan alat Sholat
Deskripsi Mengadakan Al-Qur’an disetiap petakan rumah, berikut juga
Iqra’ 1-6 bagi yang masih belum bisa baca Al-Qur’an.kemudian
mengadakan perlengkapan alat sholat seperti sadjadah, sarung,
mukena, peci dan lain sebagainya.
Tujuan Agar mereka mendapatkan fasilitas yang cukup dan layak untuk
melakukan ibadah. Sehingga dapat menjaga kesucian dan
kebersihan saat beribadah.
Pihak yang bekerjasama Dompet Dhuafa, LSM