Upload
modentus-anto-simanjuntak
View
263
Download
8
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
STRATEGY AND COMPETITIVE ADVANTAGE
Citation preview
MANAJEMEN STRATEGIK
CHAPTER 5
STRATEGY AND COMPETITIVE ADVANTAGE
Disusun Oleh :
Elke Hanita Athian Dini (NIM 041311223059) (No absen : 62)
Nadhia Kartika Sari (NIM 041311223063) (No absen : 66)
Carla Oxymarcelena (NIM 041311223004) (No absen : 10)
Reti Tri Marsithasari (NIM 041311222078) (No absen : 79)
Geby Asti Widyawati (NIM 041311223018) (No absen : 22)
S1 MANAJEMEN ALIH JENIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
I. THE FIVE GENERIC COMPETITIVE STRATEGIES
Strategi bersaing perusahaan terdiri dari pendekatan bisnis dan inisiatif yang berusaha
untuk menarik pelanggan dan memenuhi harapan mereka, untuk bertahan dari tekanan
kompetitif, dan untuk memperkuat posisi pasar. Strategi bersaing memiliki ruang lingkup
yang lebih sempit dari strategi bisnis. Strategi bersaing berurusan secara eksklusif dengan
rencana aksi manajemen untuk bersaing dengan sukses dan memberikan nilai terbaik bagi
para pelanggan. Sedangkan bisnis strategi tidak hanya memperhatikan bagaimana untuk
menyelesaikan tetapi juga bagaimana manajemen berniat untuk mengatasi semua isu-isu
strategis lainnya yang dihadapi dalam bisnis.
Tujuan dari strategi kompetitif adalah untuk menjatuhkan perusahaan pesaing dengan
melakukan pekerjaan yang lebih baik secara signifikan dan memberikan apa yang dicari oleh
konsumen.
Terdapat 5 pendekatan strategi kompetitif generic yang akan di jelaskan di bawah ini :
1. Strategi kepemimpinan biaya rendah (low cost leadership strategy). Strategi ini
dilakukan dengan menjadikan perusahaan penyedia produk atau jasa dengan biaya
rendah.
2. Strategi diferensiasi luas (broad differentiation strategy). Menyediakan produk-produk
perusahaan yang berbeda dari yang disediakan oleh pesaingnya.
3. Strategi penyedia biaya terbaik (best cost provider strategy). Strategi ini merupakan
kombinasi dari strategi biaya rendah dan strategi diferensiasi. Maksudnya adalah untuk
menjadikan perusahaan mempunyai biaya terbaik atau terendah relative terhadap biaya
produk-produk pesaing dengan kualitas dan fitur yang kompatibel.
4. Strategi focus atau ceruk pasar berdasarkan biaya rendah (focused or market niche
strategy based on low cost). Dengan strategi ini perusahaan memfokuskan pada segmen
pembeli yang sempit dan memenangkan pesaing dengan menawarkan anggota ceruk
dengan biaya terendah dibandingkan dengan pesaingnya.
5. Strategi focus atau ceruk pasar berdasarkan diferensiasi (focused or market niche
strategy based on differentiation). Dengan menggunakan strategi ini perusahaan
memfokuskan pada segmen pembeli yang lebih sempit dan memenangkan pesaing
dengan menawarkan anggota-anggota ceruk dengan produk atau jasa terkostumasi yang
cocok dengan selera dan kebutuhan yang lebih baik dibandingkan dengan yang
ditawarkan oleh rivalnya.
Figure 5.1 5 Strategi kompetitif generic
Sumber : Di kutip dari Micheal E.Porter, Competitive Strategy
Low-Cost Provider Strategies
Low-Cost Provider Strategies disebut juga dengan strategi dengan menggunakan
biaya rendah. Basis dari keunggulan kompetitif dari strategi ini adalah mengelola biaya-biaya
yang terjadi supaya lebih rendah dari biaya-biaya yang terjadi pada para pesaingnya. Target
dari strategi ini adalah untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas dengan mempertahankan
pelanggan lama dan mendapatkan pelanggan baru dengan harga produk dan jasa yang lebih
rendah.
Lini produk yang ditawarkan adalah produk dasar yang baik dengan kualitas yang tidak
berlebihan. Sekali strategi ini diterapkan maka usaha penurunan biaya-biaya harus selalu
dilakukan. Biaya yang harus ditekan seharusnya adalah komponen biaya terbesar yang
terjadi. Untuk mengidentifikasi komponen-komponen biaya terbesar ini maka pengawasan
terhadap pemicu-pemicu biaya perlu dilakukan sebagai berikut :
1. Skala ekonomis (economics of scale). Skala ekonomis dapat dicapai pada saat aktivitas-
aktivitas dilakukan dengan biaya lebih murah dan mencapai jumlah yang besar.
2. Learning and experience curve effects. Biaya dapat dikurangi setiap waktu dengan
adanya pengalaman dan pembelajaran. Experience-based cost dapat menghemat biaya
dengan melatih para pekerja untuk mengerjakan tuga dengan efisien dan menerapkan
teknologi dengan baik.
3. Biaya-biaya imput sumber daya utama (costs of key resource input). Biaya-biaya untuk
melakukan kegiatan ini tergantung dari apa yang dibayar oleh perusahaan untuk sumber
daya utama tersebut. Kompetitor tidak akan menanggung biaya yang sama untuk
pembelian pada suppliers. Tiga faktor yang terdapat dalam biaya input :
Union versus nonunion labor – Menghindari menggunakan serikat pekerja untuk
mengurangi biaya perusahaan tetapi juga dapat menghindari membayar dengan gaji
yang besar dan terhindar dari aturan dari serikat pekerja yang dapat menghambat
produksi.
Bargaining power vis-a-vis power – Perusahaan menggunakan kemampuan
menawarnya pada pemasok untuk mendapatkan harga yang lebih murah dengan
membeli produk dengan jumlah yang sangat besar. Contohnya di Indonesia adalah
Carrefour dan Hypermart,
4. Kaitan-kaitan dengan aktivitas-aktivitas lain di rantai nilai perusahaan atau rantai nilai
industri (link with other activities in the company or industri value chain). Ketika biaya
salah satu aktivitas berakibat pada aktivitas lainnya, biaya tersebut dapat di kelola
menjadi lebih rendah dengan memastikan aktivitas terkait dilakukan dengan koperatif
dan terkordinasi.
5. Membagi kesempatan dengan organisasi lainnya atau dengan unit-unit bisnis lainnya di
dalam perusahaan (sharing opportunities with other organizational or business units
within the enterprise). Lini produk yang berbeda atau unit bisnis dalam suatu
perusahaan dapat saling berbagi dalam proses order dan sistem billing konsumen,
membagi gudang yang sama dan fasilitis distribusi.
6. Manfaat dari integrasi vertikal versus outsourcing (The Benefits of vertical integration
versus outsourcing). Sebagian atau sepenuhnya mengintegrasikan ke dalam kegiatan
pemasok memungkinkan perusahaan untuk memutar pemasok atau pembeli dengan
daya tawar yang cukup. Integrasi vertikal forward maupun backward juga memiliki
potensi jika terdapat penghematan yang signifikan pada biaya dengan satu perusahaan
yang melakukan aktivitas yang berdekatan dengan value chain industri.
7. Keuntungan dan kerugian dari langkah awal (first mover). Terkadang brand besar
pertama di pasar dapat mempertahankan dan memilihara nama brandnya dengan biaya
yang lebih rendah dibanding brand setelahnya. Contohnya, Yahoo!, eBay, dan
amazon.com. Pada kesempatan lain, ketika teknologi berkembang dengan cepat, late-
purchaser bisa mendapatkan keuntungan dari menunggu untuk memasang peralatan dari
generasi kedua atau ketiga yang lebih murah dan lebih efisien; pengguna generasi
pertama sering memperoleh pinjaman ditambah biaya yang berkaitan dengan debugging
dan belajar bagaimana menggunakan teknologi yang belum berkembang dan belum
sempurna.
8. Persentase dari pemanfaatan kapasitas (The percentage of capacity utilization).
Capacity utilization adalah pemicu biaya yang besar untuk kegiatan-kegiatan value
chain yang memiliki biaya tetap yang besar. Tarif yang lebih tinggi dari capacity
utilization memungkinkan terjadinya penyusutan yang akan tersebar pada volume yang
lebih besar, sehingga menurunkan biaya tetap. Perusahaan dapat meningkatkan capacity
utilization dengan :
a) Melayani beberapa gabungan akun dengan yang tersebar di sepanjang tahun
b) Menemukan musim yang tepat untuk penggunaan produk-produknya
c) Membiarkan pesaing melayani segmen pembeli yang permintaannya paling
berfluktuasi
d) Berbagi kapasitas dengan anak perusahaan yang memiliki pola musiman pada
proses produksinya
9. Pilihan-pilihan strategik dan keputusan-keputusan operasi (Strategic choices and
opertaing decisions). Biaya yang akan di keluarkan perusahaan dapat dibuat lebih tinggi
atau lebih rendah dengan menggunakan keputusan manajerial:
Menambah atau mengurangi layanan yang diberikan kepada pembeli
Memasukkan banyak atau sedikit fitur kualitas ke dalam produk
Membayar upah lebih tinggi/lebih rendah di banding pekerja dari perusahaan
pesaing dalam industri lain.
Meningkatan/menurunkan jumlah saluran yang berbeda yang digunakan dalam
mendistribusikan produk perusahaan
Menempatkan lebih/kurang penekanan pada pesaing dengan menggunakan
kompensasi insentif untuk memotivasi karyawan dan meningkatkan produktivitas
pekerja.
Meningkatkan/menurunkan spesifikasi bahan yang dibeli
Revamping the Value Chain
Fenomena keuntungan biaya dapat muncul ketika perusahaan menemukan cara-cara
inovatif untuk merestrukturisasi proses dan tugas, menghilangkan kegiatan yang bernilai
rendah, menghilangkan tambahan kegiatan, dan memberikan dasar-dasar kegiatan yang lebih
ekonomis. Perusahaan-perusahaan telah menggunakan cara primer untuk mencapai
keunggulan biaya dengan konfigurasi ulang rantai nilai, antara lain:
Pergeseran teknologi e-bisnis
Internet dapat digunakan untuk melakukan belanja dan pembelian secara online
(sehingga dapat menghilangkan kebutuhan perusahaan untuk merekrut karyawan
sebagai penjaga toko), pemrosesan pesanan dan pembayaran tagihan secara online,
pemrosesan pesanan dengan pemasok secara online, komunikasi menggunakan e-mail
dan telekonferensi, merupakan teknik yang dapat memperpendek rantai nilai dan
dapat mengurangi biaya dalam melakukan bisnis. Sebagai contoh, Ford Motor
Company telah menggunakan konferensi video, desain dan komputer yang sedang
dikembangkan oleh tim desainer yang ditempatkan di lokasi Ford Motor Company di
seluruh dunia yang menggunakan jaringan komputer online untuk berbagi ide,
menciptakan desain, mengintegrasikan desain untuk berbagai bagian dan komponen
(mesin, transmisi, instrumentasi, dan lain-lain), serta membangun prototipe dan
pengujian melalui simulasi komputer.
Menggunakan secara langsung pengguna penjualan akhir dan pendekatan pemasaran
Biaya di bagian seluruh penjualan retail dari rantai nilai mewakili 35-50 persen dari
harga yang dibayar oleh konsumen akhir. Pengembangan perangkat lunak
menggunakan internet semakin sering digunakan untuk memasarkan produk secara
langsung kepada konsumen. Sebagai contoh, pemasaran dan transaksi langsung dari
internet dapat mengurangi biaya dan memperpendek rantai nilai, karena dapat
memasarkan dan mendistribusikan produk secara langsung kepada konsumen tanpa
perantara distributor. Dengan mengurangi biaya dan memperpendek rantai nilai
tersebut, pengembangan perangkat lunak memiliki ruang harga untuk meningkatkan
margin keuntungan perusahaan dalam menjual produk mereka .
Menyederhanakan desain produk
Memanfaatkan komputer dengan fasilitas teknik desain, standarisasi bagian dan
komponen di model dan gaya, serta dengan memproduksi seluruh desain produk yang
dapat menyederhanakan rantai nilai.
Mengurangi ekstra
Hanya menawarkan dasar-dasar produk atau jasa yang dapat membantu pengurangan
biaya perusahaan yang dikaitkan dengan beberapa fitur dan pilihan.
Beralih ke proses teknologi yang lebih efisien atau fleksibel
Komputer dengan fasilitas desain dalam pembuatan produk, atau sistem manufaktur
fleksibel lainnya, dapat mengakomodasi kedua efisiensi yaitu efisiensi biaya rendah
dan efisiensi kustomisasi produk.
Melewati penggunaan bahan baku atau komponen dengan biaya tinggi
Bahan baku dengan biaya tinggi dapat dirancang untuk membuat produk.
Fasilitas relokasi
Memindahkan lokasi produksi lebih dekat dengan pemasok, pelanggan, atau
keduanya agar dapat membantu mengurangi biaya logistik baik inbound maupun
outbound.
Menggunakan pendekatan “something for everyone”
Fokus pada produk atau jasa yang terbatas untuk memenuhi khusus tetapi penting,
kebutuhan dari target pembeli dapat menghilangkan beberapa kegiatan dan
mengurangi biaya yang terkait dengan berbagai versi produk.
Rekayasa ulang proses bisnis inti untuk mengkonsolidasikan langkah kerja dan
menghilangkan tambahan kegiatan yang bernilai rendah.
Beberapa perusahaan telah mampu mengurangi biaya kegiatan yang telah direkayasa
ulang antara 30 sampai 70 persen.
Contoh dari keuntungan biaya yang signifikan dari menciptakan sistem rantai nilai yang baru
dapat ditemukan dalam industri daging sapi kemasan. Rantai biaya tradisional yang terlibat
dalam merawat ternak di peternakan, pengiriman ternak dan kemudian mengangkut seluruh
sisi daging sapi ke pengecer kelontong yang kemudian dipotong menjadi potongan-potongan
kecil dan dikemas untuk dijual ke pembeli grosir. Contoh lain adalah perusahaan Federal
Express yang mengirim barang dalam ukuran kecil. Perusahaan tradisional seperti Emery
Worldwide dan Airborne Express dioperasikan dengan mengumpulkan paket barang dari
berbagai ukuran, pengiriman ke tujuan dilakukan melalui angkutan udara dan penerbangan
komersial, dan kemudian diangkut melalui truk ke alamt yang dituju. Federal Express
memilih hanya fokus pada pasar untuk pengiriman paket dan dokumen dalam ukuran kecil
dalam waktu satu malam. Sistem Federal Express menghasilkan struktur biaya yang cukup
rendah untuk menjamin pengiriman hari berikutnya dengan biaya sebesar $ 13 per harinya.
Salah satu perusahaan yang melakukan rekayasa ulang adalah Southwest Airlines.
Southwest Airlines telah merekayasa ulang rantai nilai tradisional penerbangan komersial
untuk menurunkan biaya dan menawarkan tarif yang lebih rendah untuk penumpang. Hal ini
membuat perputaran proses bisnis Southwest Airlines menjadi lebih cepat dibandingkan
pesaingnya. Proses bisnis Southwest Airlines menghabiskan waktu selama 15 menit dalam
melayani konsumen sedangkan proses bisnis para pesaing Southwest Airlines menghabiskan
waktu selama 45 dalam melayani konsumen. Sehingga memungkinkan Southwest Airlines
menerbangkan pesawat beberapa jam lebih cepat per harinya dibandingkan para pesaingnya.
Southwest Airlines menjadwalkan penerbangan dengan pesawat lebih sedikit dibandingkan
pesaingnya. Southwest Airlines memperpendek proses bisnis dengan cara tidak menawarkan
makanan di pesawat, tidak ditugaskan memeriksa tempat duduk, tidak memeriksa bagasi atau
kelas tempat duduk, sehingga dapat menghilangkan semua kegiatan biaya produksi terkait
dengan tidak menawarkan jasa-jasa tersebut. Southwest Airlines juga menggunakan sistem
online perusahaan untuk pemesanan dan pembelian tiket elektronik yang membantu
pelanggan memperoleh tiket lebih cepat daripada menggunakan sistem reservasi
terkomputerisasi. Sedangkan pesaing Southwest Airlines membutuhkan biaya yang lebih
tinggi karena mereka harus melakukan semua kegiatan yang berkaitan dengan pemberian
layanan makanan, ditugaskan memeriksa tempat duduk, memeriksa kelas pelayanan
premium, memeriksa, dan menggunakan sistem reservasi terkomputerisasi dalam transaksi
tiket pesawat.
Dell Computer telah terbukti menjadi pelopor dalam pembenahan rantai nilai dalam
perakitan dan pemasaran PC. Sedangkan Compaq Computer, Toshiba, Hewlett Packard,
Sony, dan beberapa pembuat PC lainnya menghasilkan model mereka dalam volume dan
menjualnya melalui resailer independen dan pengecer, Dell telah memilih untuk memasarkan
secara langsung kepada pelanggan, pelanggan memesan PC kepada Dell dan pengiriman
dilakukan dalam beberapa hari kemudian pelanggan menerima pesanan mereka yang telah
dikirim. Pendekatan rantai nilai Dell telah terbukti efektif dalam menghadapi persaingan
industri PC melalui siklus hidup produk (model baru yang dilengkapi dengan chip yang lebih
cepat dan fitur baru selalu muncul setiap beberapa bulan). Membangun strategi pemesanan
memungkinkan perusahaan untuk menghindari kesalahan dalam menilai permintaan pembeli
dalam berbagai model. Dell juga menggunakan teknologi e-commerce (penjualan online dari
PC yang mencapai lebih dari $ 30 juta per hari) yang dapat mengurangi biaya distribusi Dell.
Pendekatan rantai nilai Dell secara luas dianggap telah menjadi market leader dalam industri
PC.
Kunci Sukses Mencapai Low Cost Leadership
Agar perusahaan berhasil dalam strategi low cost leadership, manajer perusahaan harus
meneliti setiap kegiatan perusahaan yang dapat menimbulkan adanya suatu biaya dan
menentukan apa yang mendorong adanya biaya tersebut. Kemudian mereka harus mengelola
biaya pada setiap kegiatan yang mereka lakukan agar dapt menghemat biaya di seluruh rantai
nilai. Mereka harus proaktif dalam restrukturisasi rantai nilai untuk menghilangkan langkah-
langkah kerja yang tidak penting.
Ada juga perusahaan yang berinvestasi pada sumber daya dan kemampuan yang
menjanjikan yang mendorong keluarnya biaya untuk kegiatan bisnis. Wal-Mart misalnya,
Wal-Mart menggunakan teknologi dan seni di seluruh operasinya, seperti fasilitas distribusi
yang menggunakan sistem online untuk memesan barang dari pemasok dan mengelola
persediaan dan mengoperasikan sistem komunikasi satelit swasta yang setiap hari
mengirimkan titik data penjualan untuk 4.000 vendor. Wal-Mart memiliki kemampuan dalam
sistem informasi dan komunikasi yang lebih canggih dibandingkan dengan hampir semua
jaringan retail lain di dunia.
Ketika Strategi Low Cost Provider dapat Bekerja dengan Baik
Sebuah strategi kompetitif didasarkan pada low cost leadership yang sangat kuat ketika:
1. Persaingan harga antar penjual yang sama kuatnya
Penyedia biaya rendah berada dalam posisi terbaik untuk bersaing secara intensif atas
dasar harga, yaitu menggunakan perbandingan dari harga yang lebih rendah dari
pesaing dalam melakukan penjualan, memberikan keuntungan dalam monopoli
persaingan harga yang kuat, dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dalam perang harga.
2. Produk industri sebagai standar dasar atau komoditas yang tersedia dari sejumlah
penjual
Kondisi komoditas memungkinkan perusahaan untuk bersaing mempertahankan
kelangsungan hidup dalam suatu industri. Di pasar tersebut, biaya yang digunakan
kurang efisien, karena persaingan biaya yang digunakan lebih tinggi yang daripada
keuntungan yang diperoleh.
3. Ada beberapa cara untuk mencapai diferensiasi produk yang memiliki nilai untuk
pembeli
Ketika perbedaan antara merek tidak banyak dipedulikan oleh pembeli, hampir setiap
pembeli hampir selalu sensitif terhadap perbedaan harga di toko dan di pasar sehingga
pembeli lebih memilih membeli produk yang menawarkan harga terbaik baginya.
4. Kebanyakan pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama
Dengan kebutuhan konsumen secara umum, produk standar dapat memenuhi
kebutuhan pembeli dalam hal harga jual yang rendah, fitur atau kualitas menjadi
faktor dominan yang menyebabkan pembeli untuk memilih salah satu penjual produk
yang menawarkan fitur dan kualitas terbaik daripada penjual lain.
5. Pembeli dikenakan low switching costs dalam mengubah pilihannya dari satu penjual
beralih ke penjual yang lain
Low switching costs memberikan fleksibilitas kepada pembeli untuk mengalihkan
pembelian ketika penjual menurunkan harga pada produk dengan harga yang lebih
rendah dari penjual lain untuk menarik harga.
6. Pembeli yang memiliki kekuatan signifikan untuk menawar harga
Penjual yang menggunakan biaya rendah memiliki perlindungan margin dalam
memperoleh keuntungan ketika melakukan perundingan dengan pembeli pada tingkat
volume yang tinggi, karena jarang ada pembeli yang bisa melakukan tawar-menawar
untuk menurunkan harga melewati batasan harga efisien yang ditentukan oleh
penjual.
7. Pendatang baru di industri yang menggunakan harga rendah untuk menarik pembeli
dan membangun basis pelanggan
Dalam menerapkan low cost leadership dapat menggunakan potongan harga untuk
membuat pesaingan baru lebih sulit untuk memenangkan pelanggan.
Banyak pembeli yang cenderung lebih sensitif terhadap harga dan mereka untuk memilih
penjual yang menawarkan harga terbaik. Kemampuan perusahaan untuk menetapkan harga
yang murah dalam industri dan masih mendapatkan keuntungan mendapat hambatan dalam
hal perlindungan penetapan harga di posisi pasar.
Kesalahan Strategi Low Cost Provider
Kesalahan yang sering terjadi pada penerapan strategi low cost provider adalah
membuat pemotongan harga yang terlalu rendah, sehingga mengakibatkan perusahaan
memperoleh profitabilitas yang rendah. Harga yang rendah dapat menghasilkan profitabilitas
jika (1) harga dipotong kurang dari ukuran keunggulan biaya yang ditetapkan perusahaan
atau (2) keuntungan ditambahkan dalam penjualan unit yang cukup besar untuk
mendatangkan keuntungan total yang lebih besar meskipun margin per unit yang dijual lebih
rendah. Sebuah perusahaan dengan 5 persen keuntungan biaya tidak dapat memotong harga
hingga 20 persen untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
Strategi diferensiasi
Untuk menjadi sukses dengan strategi diferensiasi, perusahaan harus mempelajari
kebutuhan pembeli dan mempelajari apa yang dianggap paling penting oleh pembeli. Maka
perusahaan harus menyertakan atribut yang diinginkan pembeli ke dalam produk atau jasanya
berbeda dari pesaingnya. Semakin banyak stribut yang dibedakan dari pesaing, maka
keunggulan kompetitif yang dihasilkan perusahaan juga semakin tinggi.
Kesuksesan perusahaan memungkinkan perusahaan untuk
Menjadi pemimpin harga untuk produk dan jasa.
Meningkatkan unit penjualan (memenangkan konsumen dengan fitur yang berbeda).
Mendapatkan kesetiaan dari konsumen untuk membeli merek yang sama (karena
beberapa pembeli sangat tertarik dengan fitur perusahaan dan produknya yang
berbeda dengan pesaingnya).
Strategi diferensiasi perusahaan gagal jika pembeli tidak menghargai keunikan produknya
bukan karena persaingan merek tetapi karena produk dan fiturnya mudah ditiru oleh
pesaingnya, sehingga menghilangkan dasar diferensiasi produk tersebut.
Jenis Diferensiasi Tema
Perusahaan dapat memilih diferensiasi dari berbagai sudut, yaitu : rasa yang unik
(contohnya Dr Pepper, Listerine), menyediakan berbagai pilihan (contohnya The Home
Depot, Amazon.com), layanan yang unggul (contohnya Federal Express dalam pengiriman
paket) ketersediaan suku cadang (contohnya Caterpillar menjamin 48 jam suku cadang
pengiriman ke setiap pelanggan di mana saja di seluruh dunia), unggul dalam diferensiasi
harga (contohnya McDonald, Wal-Mart), desain engineering dan kinerja (contohnya
Mercedes, BMW), kekhasan (contohnya Rolex pada produk jam tangan), keandalan produk
(contohnya Johnson dan Johnson dalam produk bayi), keunggulan kualitas (contohnya
Karastan pada produk karpet, Michelin pada produk ban, Honda dalam produk motor),
keunggulan teknologi (contohnya 3M Corporation pada ikatan dan pelapisan produk),
berbagai layanan (contohnya Charles Schwab pada layanan broker saham), kelengkapan
produk (contohnya sup Camp pada produk lonceng), dan keunggulan reputasi (Ralph Lauren
pada produk busana pria, Chanel pada produk aksesoris wanita, Ritz Carlton pada produk
hotel, Palang pada produk alat tulis).
Ketika sebuah perusahaan memiliki kompetensi dan kemampuan yang tidak dapat
dengan mudah ditiru pesaing, dapat mengelola rantai nilai dengan cara mempromosikan
diferensiasi yang unik, dan memiliki keunggulan kompetitif yang tahan lama, maka
perusahaan tersebut memiliki diferensiasi yang berkelanjutan.
Rantai Nilai Menciptakan Diferensiasi
Peluang diferensiasi bisa eksis dalam kegiatan sepanjang rantai nilai industri, meliputi :
1. Kegiatan pembelian dan kegiatan pengadaan dapat mempengaruhi kinerja atau
kualitas produk akhir perusahaan. McDonald's mendapat peringkat tinggi pada
kentang goreng yang sebagian karena memiliki spesifikasi yang sangat ketat pada
kentang yang dibeli dari pemasok.
2. Kegiatan pembuatan produk R & D yang bertujuan untuk meningkatkan desain
produk dan fitur kinerja, berbagai produk telah diseleksi, adanya keselamatan dalam
penggunaan, kemampuan daur ulang yang lebih besar, dan peningkatan perlindungan
lingkungan, sehingga produk R & D lebih sering menjadi yang pertama sebagai
pemenang pasar.
3. Kegiatan produksi R & D menggunakan teknologi memungkinkan pembuatan rangka
kustom R & D dengan biaya yang efisien. Contohnya, membuat metode produksi
yang lebih aman bagi lingkungan atau meningkatkan kualitas produk Banyak
produsen yang telah mengembangkan sistem manufaktur yang fleksibel yang
memungkinkan model yang berbeda yang akan dibuat atau yang akan ditambahkan di
jalur perakitan yang sama.
4. Kegiatan manufaktur yang mengurangi cacat produk, mencegah kegagalan produk
sejak dini, memperpanjang siklus hidup produk, memungkinkan pertanggungan
garansi yang lebih baik, menghasilkan lebih banyak kenyamanan pengguna akhir,
atau meningkatkan kualitas penampilan produk.
5. Outbound logistik dan kegiatan distribusi yang memungkinkan untuk melakukan
pengiriman dengan cepat dan akurat dengan sedikit persediaan yang tersedia di
gudang.
6. Kegiatan pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan yang menciptakan bantuan
superior teknis untuk pembeli, pemeliharaan dan perbaikan layanan yang lebih cepat,
mengetahui informasi produk yang lebih baik untuk disampaikan ke nasabah,
mempelajari materi pelatihan yang lebih banyak dan lebih baik untuk pengguna akhir,
persyaratan kredit yang lebih baik, pemrosesan order yang lebih cepat, atau
meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Manajer perlu pemahaman yang tajam mengenai sumber-sumber strategi diferensiasi dan
kegiatan yang mendorong untuk merancang strategi diferensiasi dan mengevaluasi berbagai
pendekatan diferensiasi.
Mencapai Keunggulan Kompetitif Berdasarkan Diferensiasi
Meskipun cukup mudah untuk memahami bahwa strategi diferensiasi yang sukses
harus mampu menciptakan nilai pembeli dengan cara yang tak tertandingi oleh pesaing, hal
yang sulit adalah untuk mengetahui bagaimana cara membuat atribut yang unik agar menarik
minat konsumen. Salah satu dari empat pendekatan dasar dapat digunakan. Pendekatan
pertama adalah untuk menggabungkan atribut produk dan fitur yang menurunkan biaya
secara keseluruhan dalam pembuatan produk perusahaan. Membuat produk perusahaan yang
lebih ekonomis untuk pembeli dapat dilakukan dengan mengurangi bahan baku limbah
(memberikan potongan pada komponen ukuran), mengurangi kebutuhan persediaan pembeli
(menyediakan waktu pengiriman untuk mengirim barang yang dibutuhkan pembeli),
meningkatkan interval pemeliharaan dan keandalan produk sebagai peningkatan perbaikan
dan pemeliharaan pembeli, menggunakan sistem online untuk mengurangi biaya pengolahan
pengadaan dan distribusi ke pembeli, serta memberikan dukungan dan bantuan secara teknis
dan gratis bagi korban bencana alam.
Pendekatan kedua adalah untuk menggabungkan fitur yang dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dalam pembuatan produk. Pendekatan ketiga adalah untuk menggabungkan fitur
yang meningkatkan kepuasan pembeli dengan cara yang tidak berwujud (non ekonomi).
Pendekatan keempat adalah untuk bersaing atas dasar kemampuan untuk memberikan nilai
kepada pelanggan melalui kemampuan kompetitif yang tidak mudah ditiru pesaing.
Pentingnya Persepsi Nilai dan Sinyal Nilai
Pembeli jarang membayar untuk nilai yang tidak mereka lihat, tidak peduli seberapa
unik nilai yang tidak mereka lihat tersebut. Dengan demikian, harga premium strategi
diferensiasi mencerminkan nilai sebenarnya yang dikirim ke pembeli dan nilai yang
dirasakan oleh pembeli. Nilai aktual yang dirasakan dapat berbeda setiap kali pembeli
mengalami kesulitan menilai jenis produk yang sama. Pengetahuan yang tidak lengkap pada
pembeli sering menyebabkan mereka untuk menilai berdasarkan sinyal seperti harga (yaitu,
bagaimana produk ini bisa terkenal), konten iklan dan gambar, kualitas brosur dan presentasi
penjualan, fasilitas penjual, saham perusahaan di pasar, panjangnya waktu perusahaan dalam
mendirikan bisnis, profesionalisme, penampilan, dan kepribadian dari karyawan yang
berperan sebagai penjual. Sinyal tersebut dinilai mungkin sama pentingnya dengan nilai
aktual, yaitu (1) ketika sifat diferensiasi adalah subjektif atau sulit untuk dihitung, (2) ketika
pembeli melakukan pembelian pertama kali, (3) saat pembelian jarang kembali, dan (4)
ketika pembeli tidak membeli lagi.
Menjaga Biaya Diferensiasi
Upaya perusahaan untuk mencapai diferensiasi biasanya membutuhkan kenaikan biaya.
Trik untuk diferensiasi yang menguntungkan adalah menjaga biaya diferensiasi di bawah
harga premium atribut (sehingga meningkatkan margin atau keuntungan per unit yang dijual)
atau untuk mengimbangi keuntungan tipis margin dengan volume yang cukup ditambahkan
untuk meningkatkan total keuntungan. Sebagai contoh, banyak outlet McDonald yang
memiliki area bermain untuk anak-anak kecil.
Ketika Strategi Diferensiasi dapat Bekerja dengan Baik
Strategi yang berbeda dari pesaing cenderung bekerja lebih baik dalam situasi pasar, yaitu :
Ada banyak cara untuk membedakan produk atau jasa
Tanpa kondisi ini, peluang diferensiasi yang menguntungkan sangat terbatas. Karena
pelanggan menganggap diferensiasi dalam hal produk dan jasa dapat menghasilkan
nilai.
Kebutuhan pembeli yang beragam
Beberapa pembeli memilih salah satu kombinasi fitur yang berbeda dari pembeli-
pembeli lain. Preferensi pembeli lebih beragam membuat perusahaan harus lebih
banyak melakukan berbagai pendekatan yang berbeda untuk menciptakan diferensiasi
Beberapa kompetitor perusahaan menggunakan pendekatan diferensiasi yang sama
Beberapa perusahaan membedakan pendekatan diferensiasi untuk menciptakan
keunikan yang dapat menarik pelanggan.
Perubahan teknologi dan inovasi produk yang serba cepat
Persaingan perusahaan dalam mengembangkan fitur produk-produk inovasi yang
cepat dapat membantu perusahaan mempertahankan minat pembeli dalam produk dan
memberikan ruang bagi perusahaan untuk menciptakan berbagai macam diferensiasi.
Kesalahan Strategi Diferensiasi
Tidak ada jaminan bahwa diferensiasi akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang
berarti. Jika pembeli melihat sedikit nilai dalam atribut yang dianggap perusahaan memiliki
keunikan, maka strategi diferensiasi tidak akan mendapatkan penerimaan pangsa pasar yang
optimal. Dengan demikian, untuk membangun keunggulan kompetitif melalui diferensiasi,
perusahaan harus mencari sumber dari keunikan dan keunggulan perusahaan yang dapat
memakan waktu lama, bahkan dapat membuat pesaing kesulitan untuk meniru diferensiasi
tersebut. Kesalahan strategi diferensiasi yang biasa terjadi antara lain :
Mencoba untuk membedakan produk atau jasa atas dasar sesuatu yang tidak
menurunkan biaya atau tidak meningkatkan kesejahteraan pembeli.
Overdifferentiating (terlalu banyak diferensiasi), diferensiasi yang terlalu banyak
membuat harga produk maupun jasa menjadi relatif terlalu tinggi.
Mencoba untuk menaikkan harga yang lebih tinggi dari pesaing untuk memberikan
pencitraan tingginya harga dan mampu menjamin tingginya kualitas.
Mengabaikan sinyal kebutuhan terhadap suatu nilai dan hanya tergantung pada atribut
intrinsik produk untuk mencapai diferensiasi.
Strategi provides low cost dapat mengalahkan strategi diferensiasi ketika pembeli merasa
puas dengan produk dasar yang disediakan perusahaan dan tidak berpikir mengenai atribut
yang bernilai yang memiliki harga yang lebih tinggi.
Strategi Best Cost Provider
Strategi best cost provider bertujuan untuk memberikan nilai kepada pelanggan yang
tidak dapat dinilai dengan uang. Tujuannya adalah untuk memberikan nilai superior kepada
pembeli dengan memuaskan harapan mereka pada kualitas layanan utama pada atribut kinerja
yang dapat mengalahkan nilai ekspektasi mereka terhadap harga (mengingat para kompetitor
memiliki banyak atribut yang sama). Suatu perusahaan dapat melakukan strategi best cost
provider dilihat dari kemampuan perusahaan untuk menggabungkan atribut yang menarik
dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing. Untuk menjadi dapat melakukan best cost
provider, suatu perusahaan harus memiliki sumber daya dan kemampuan untuk mencapai
kualitas yang sangat baik dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing serta dapat
menggabungkan fitur menarik dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing. Istilah best cost
provider digunakan karena strategi ini memerlukan usaha untuk mencapai kualitas terbaik
dengan biaya yang relatif lebih rendah dari pesaing dalam menawarkan produk dan jasa
dengan tingkat atribut yang sama dan sebanding.
Besarnya Risiko dari Strategi Best Cost Provider
Risiko dari strategi best cost provider adalah perusahaan akan mengalami kesulitan
dalam menyeimbangkan antara strategi diferensiasi produk dan strategi harga produk. Harga
yang lebih rendah dari pesaing mampu menarik pelanggan dengan daya tarik harga. Untuk
menerapkan strategi best cost provider, perusahaan harus menawarkan atribut produk yang
secara signifikan lebih baik dari pesaing.
Focused (or Market Niche) Strategies
Menurut kamus Oxford: niche berarti “a specialized but profitable corner of the
market” atau dengan kata lain adalah segmen pasar yang sangat spesifik tapi menguntungkan.
Pengertian niche market menurut Wikipedia adalah produk atau jasa yang khusus ditujukan
untuk memuaskan pasar yang secara spesifik. Pendekatan ini dimaksudkan untuk
memperkecil pesaingan di pasar dan hanya sedikit pengusaha yang tergabung dengan niche
market sebab mereka lebih spesifik dalam memasarkan sesuatu. Niche market seperti
namanya merupakan ceruk dalam sebuah pasar. Karena ceruk inilah terkadang perusahaan-
perusahaan tidak sadar bahwa walaupun hanya sebuah ceruk tapi mempunyai potensi yang
cukup menguntungkan bagi perusahaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk
mengembangkan bisnis ialah dengan menggarap niche market atau ceruk-ceruk pasar khusus.
Menggarap ceruk pasar khusus (niche marketing) ini juga merupakan salah satu cara yang
terbukti cukup ampuh bagi para entrepreneur pemula agar bisa survive dalam merintis
bisnisnya. Sesuai namanya, niche market bukan pasar yang massal yang populasinya sangat
luas. Namun niche market ini ceruk yang lebih spesial dan bisa digarap lebih dalam. Selain
itu target pasarnya lebih jelas dan karakteristiknya lebih homogen sehingga memudahkan kita
dalam melayani sektor ini. Kalau kita cukup jeli sebenarnya di setiap segmen pasar selalu ada
niche market yang bisa dikembangkan dan digarap, hanya saja kita ini sering tidak
menyadarinya bahwa ternyata ceruk itu ada, sangat potensial. Kita baru tersentak setelah ada
pelaku bisnis lain yang sukses menekuni di ceruk pasar itu.
Target segmen niche dapat didefinisikan sebagai keunikan geografis, persyaratan
khusus dalam menggunakan produk, atau dengan atribut produk khusus yang hanya menarik
untuk ceruk pasar. Tujuan dari strategi yang terfokus (focused strategy) adalah untuk
melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam melayani pembeli di ceruk pasar (market niche)
daripada yang dilakukan oleh pesaing. Dasar pemfokusan untuk keunggulan kompetitif
(competitive advantage) adalah (1) Menggunakan biaya yang lebih rendah dalam melayani
ceruk pasar daripada yang dilakukan pesaing atau (2) kemampuan untuk menawarkan kepada
anggota niche (ceruk) tentang sesuatu yang mereka anggap lebih cocok dengan selera mereka
sendiri. Sebuah strategi terfokus (focused strategy) berdasarkan biaya yang rendah
tergantung pada segmen pembeli yang memiliki persyaratan yang lebih sedikit untuk
dipenuhi. Sebuah strategi terfokus (focused strategy) berdasarkan pada diferensiasi yang
tergantung pada siapa yang menjadi segmen pembeli yang mencari atributs produk spesial.
Sebenarnya di Indonesia banyak sekali contoh-contoh pelaku bisnis dan entrepreneur yang
survive berkat kejeliannya mengembangkan niche market (ceruk-ceruk pasar khusus) seperti
itu. Mungkin sudah ada yang familiar dengan nama Frontier Markating Research, sangat
kuat untuk riset pemasaran di industri consumer good. Yang jelas niche market ini bisa dicari
dan dikembangkan di tiap industri, hanya saja memang kita harus jeli dan realistik. Banyak
enterepreneur yang sukses dan bertahan lama di bisnisnya karena strategi ini. Sudah banyak
yang membuktikan bahwa dengan membidik ceruk-ceruk khusus itu ternyata bisa ‘hidup’,
survive, secara berkelanjutan. Kalau kita hendak mengembangkan bisnis, kita tidak perlu
serakah dan bernafsu untuk melayani semua segmen pasar sekaligus, apalagi saat perintisan.
Selain sulit mengarahkan strategi kita, menggarap pasar yang massal itu biasanya
persaingannya lebih ketat karena umumnya pasarnya sudah diketahui khalayak umum. Lebih
baik memulai mengembangkan ceruk-ceruk khusus (niche market) yang potensial dan dekat
dengan kita, dan yang kita sudah punya pengetahuan dan kompetensi untuk melayani pasar
itu. Dengan cara itu target market kita menjadi lebih jelas dan otomotis lebih mudah
mengarahkan bidikan termasuk program promosi. Tentu, kalau kita sudah punya basis pasar
yang kuat di niche market, bolehlah kita mulai melirik pasar yang lebih besar. Jadi, cobalah
memulai mengembangkan niche market di dekat kita, siapa tahu ceruk itu menjadi jembatan
sukses yang tak terbayangkan sebelumnya. Jika anda pelaku bisnis baru, maka anda harus jeli
memperhatikan ceruk pasar ini. Ceruk Pasar atau Niche Market dapat diartikan sebagai celah
pasar yang dapat direbut oleh produsen/pedagang dari kompetitor yang memasarkan suatu
produk sejenis sehingga jumlah konsumen semakin banyak lagi yang terjaring memanfaatkan
/ membeli produk mereka.
Contoh perebutan ceruk pasar sudah sangat terlihat secara kasat mata. Contoh yang
paling sering kita lihat dan dengar adalah persaingan memperebutkan konsumen diantara
operator telepon seluler, Telkomsel dengan kartu As / Simpati, Indosat dengan Mentari / IM3,
XL Axiata dengan XL-nya, dan lain sebagainya. Sesama Operator saling memperebutkan
pasar dengan mengeluarkan strategi-strategi marketing dengan terlebih dahulu melakukan
survei dan evaluasi atas apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan sembari melihat
kelemahan-kelemahan competitor.
Contoh perusahaan yang menggunakan beberapa versi dari strategi terfokus (focused
strategy) yang meliputi eBay (lelang online); Porsche (mobil sport); Cannondale (sepeda
gunung); Commuter airlines seperti Jorizon, Comair, and Atlantic Southeast; Jiffy Lube
Inbternational (spesialis dalam pengantian minyak, pelumas dan perawatan sederhana untuk
kendaraan bermotor).; Enterprise Rent a car (mengkhususkan diri dalam menyediakan mobil
sewa) and Bandag. Pabrik mikro, toko roti lokal, penginapan dan pemilik lokal ritel butik
merupakan contoh yang baik dari perusahaan-perusahaan yang telah meningkatkan operasi
mereka untuk melayani segmen pelanggan yang sempit atau lokal.
Strategi yang terfokus pada biaya yang rendah merupakan hal yang cukup umum.
Produsen dari private label goods yang mampu mencapai biaya pengembangan, pemasaran,
distribusi, dan iklan yang rendah dengan berkonsentrasi untuk meniru merek dan menjual
langsung ke rantai ritel yang ingin menjual dengan harga diskon untuk pembeli yang sensitif
pada harga. Keunggulan biaya dapat dikejar ketika perusahaan dapat menurunkan biaya
secara signifikan dengan mendefiniskan segmen pembeli dengan baik. Memang, sebagian
besar pasar mengandung segmen pembeli yang bersedia membayar harga yang tinggi untuk
barang-barang terbaik, sehingga membuat untuk beberapa pesaing mengejar strategi dengan
memfokuskan berdasarkan diferensiasi. Contoh differentiator yang sukses adalah Trader
Joe’s yang biasa disebut “fashion food retailer”. Contoh lain adalah Blue Mountain Arts,
fokus pembedanya berada dalam kartu ucapan, tidak hanya mengenai tampilan, feel dan isi
dari kartu yang berciri khas, tetapi juga berkaitan dengan fokus pada kartu ucapan elektronik.
Keuntungan mengembangkan niche market adalah:
1. Merupakan salah satu cara beriklan yang efektif karna terfokus pada kelompok pasar yang
spesifik.
2. Jika memilih niche market, kompetisi akan berkurang sehingga akan mempermudah untuk
memasarkan produk atau jasa kita.
3. Lebih mudah dan lebih murah untuk menjangkau konsumen yang akan dibidik. Ini karena
niche market mempunyai target yang sfesifik tidak terlalu luas, sehingga perusahaan bisa
lebih focus untuk mengembangkan pasar tersebut.
4. Niche market memenuhi kebutuhan pelanggan yang unik, dengan mengetahui masalah dan
kebutuhan pelanggan yang unik perusahaan bisa menawarkan sesuatu untuk memenuhi
keinginan tersebut. Dan karena yang ditawarkan itu yang dicari kebutuhan akan demand
nya pun akan tinggi.
5. Niche market memungkinkan untuk membuat prduk atau sesuatu yang unik dan
menguntungkan. Jika kita sudah tau apa keinginan konsumen, apa masalah yang sedang di
hadapi maka berarti kita sudah menang satu langkah. Karna makin banyak kita mengenal
prospek, makin bagus peluang kita untuk menawarkan sesuatu yang mereka butuhkan.
6. Memilih niche market berarti memilih bisnis yang unik. Jika kita menawarkan sesuatu
yang unik kepada pelanggan atau bisa jadi perusahaan kita yang pertama membuat produk
unik tersebut makan dijamin produk kita akan di ingat lebih lama oleh para konsumen
bahkan selamanya. Seperti yang terjadi pada merk air mineral AQUA. Sampai sekarang
orang-orang menyebur air mineral dalam kemasan cenderung menyebut dengan sebutan
AQUA, padahal dluaran banyak sekali merk-merek air mineral namun masyarakan
cenderung mengingat aqua sebagai merek yang pertama kali muncul.
7. Membidik niche market memungkinkan kita menjadi ahli dalam bidang tersebut. Dengan
membidik niche market mau tak mau kita jadi terpacu untuk menggali informasi lebih
dalam mengenai produk kita lebih dalam sehingga bisa menjawab semua pertanyaan-
pertanyaan dari konsumen. Lama kelamaan kita akan menjadi expert atau ahlinya dari
produk tersebut.
8. Jumlah niche market tidak terbatas. Seperti kita ketahui disetiap pasar sebenarnya terdapat
ceruk-ceruk yang sangat potensial untuk digarap. Jadi sebenarnya kita masih sangat
banyak mempunyai peluang untuk menggarap niche market dan mengembangkannya.
Contoh real dari pemanfaatan niche market adalah metro tv. Perusahaan yang bergerak di
bidang siara televise ini menggarap pasar yang belumdisadari para kompetitorya yaitu
akan kebutuhan informasi yang up to date. Selai itu metro tv juga menyajikan siaran berita
dalam berbagai bahasa. Sudah jelas bahwa target pasar dari metro tv tidak luas atau hanya
cerk-ceruk saja yaitu orang-orang asing yang tinggal di Indonesia namun tidak megerti
bahasa Indonesia tapi tetap butuh akan informasi yang upto date.
When Focusing Is Attaractive
Sebuah strategi terfokus berdasarkan pada biaya yang rendah atau diferensiasi menjadi
semakin menarik karena kondisi berikut ini terpenuhi :
Target Market Niche (Ceruk pasar) cukup besar untuk menjadi menguntungkan dan
menawarkan potensi pertumbuhan yang baik.
Pemimpin industri tidak melihat bahwa memiliki kehadiran di ceruk sangat penting
untuk mereka sendiri – sebuah kondisi yang mengurangi persaingan dari pesaing
utama.
Hal ini sulit bagi kompetitor multisegment untuk menempatkan kemampuan di tempat
yang mempertemukan kebutuhan dari target ceruk pasar dan pada saat yang sama,
memenuhi harapan pelanggan utama mereka.
Industri ini memiliki banyak relung dan segmen yang berbeda, ada yang mengikuti
untuk memilih ceruk kompetitif yang menarik dan cocok untuk kekuatan dan
kemampuan sumber dayanya.
Beberapa, Jika ada, saingan lainnya sedang berusaha untuk mengkhususkan diri dalam
target segment yang sama.
Focuser, dapat bersaing secara efektif melawan penantang berdasarkan kemampuan
dan sumber daya untuk melayani ceruk yang ditargetkan.
Ketika sebuah industri memiliki banyak relung dan segmen yang berbeda, kekuatan
persaingan menjadi bervariasi dan dalam segmen, suatu kondisi yang membuat focuser untuk
memilih ceruk secara kompetitif dan cocok untuk kekuatan dan kemampuan sumber dayanya.
Kompetensi dan kemampuan focuser dalam melayani sasaran ceruk pasar memberikan dasar
terkuat dan paling diandalkan untuk bersaing dengan kekuatan kompetitif. Rivalitas di target
ceruk akan lemah ketika ada sedikit pemain di ceruk dan ketika persaingan multisegment
benar benar mengalami kesulitan dalam memenuhi harapan perusahaan. Bahkan jika
beberapa niche buyers memiliki kekuatan tawar menawar substansial, kekuatan mereka akan
berkurang karena pergeseran bisnis perusahaan pesaing yang kurang mampu memenuhi
harapan mereka.
The Risks of a Focused Strategy
Salah satunya adalah kemungkinan bahwa pesaing akan menemukan cara yang efektif
dalam melayani target ceruk-mungkin dengan penawaran produk lebih menarik atau dengan
mengembangkan keahlian dan kemampuan yang mengimbangi kekuatan focuser. Yang kedua
adalah potensi preferensi dan kebutuhan anggota ceruk bergeser dari waktu ke waktu
terhadap atribut produk yang diinginkan. Risiko ketiga adalah bahwa segmen menjadi begitu
menarik akan segera dibanjiri dengan pesaing.
II. COOPERATIVE STRATEGIES AND COMPETITIVE ADVANTAGE
Dalam 10 tahun terakhir, perusahaan di semua jenis industri dan di semua bagian dunia
telah membentuk aliansi strategis dan kemitraan untuk strategi mereka sendiri dan
memperkuat daya saing mereka di pasar domestik dan internasional. Banyak perusahaan
sekarang menemukan kepercayaan diri mereka di tengah-tengah dua persaingan kompetitif
yaitu: (1) Persaingan global untuk membangun kehadiran pasar di berbagai pasar nasional
dan untuk membangun posisi yang menarik di antara pemimpin pasar global dan (2)
Persaingan teknologi untuk memanfaatkan teknologi dan informasi dan membangun
kekuatan sumber daya dan kemampuan bisnis untuk bersaing dengan sukses di industri masa
depan.
Ketika pesaing dapat mengembangkan produk baru lebih cepat atau mencapai kualitas
yang lebih baik dengan biaya lebih rendah atau memiliki lebih banyak sumber daya dan tahu
bagaimana memanfaatkan peluang di pasar, perusahaan memiliki sedikit pilihan kecuali
untuk mencoba untuk menutup sumber daya; cara tercepat adalah membuat strategi aliansi
baru pada kemampuan dan kekuatan. Semakin banyak perusahaan yang menyimpulkan
bahwa aliansi dapat memungkinkan mereka untuk melewati proses yang relatif lebih lambat
dan lebih mahal daripada membangun kemampuan sendiri secara internal untuk mengakses
peluang baru.
The Increasingly Pervasive Use of Alliances
Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk
mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang
dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya
terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing
langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang
sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan
sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan
peran dalam aliansi strategis dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi,
kapabilitas manufaktur, pendanaan projek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan
intelektual. Dengan aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul
sinergi. Dengan aliansi, perusahaan dapat saling berbagi kemampuan transfer teknologi,
risiko, dan pendanaan. Aliansi strategis terkait pula dengan konsep seperti koalisi
internasional, jaringan strategis, joint venture. Strategi aliansi dan kemitraan kolaboratif telah
muncul sebagai sarana yang menarik. Aliansi pada kenyataannya menjadi begitu penting
untuk persaingan perusahaan di banyak industri dan merupakan elemen inti dari strategi
bisnis saat ini. General Electric telah membentuk lebih dari 100 kemitraan koperasi dalam
berbagai bidang: IBM telah bergabung di lebih dari 400 aliansi. Oracle dikatakan memiliki
lebih dari 15.000 aliansi. Aliansi begitu penting dan menggambarkan perusahaan sebagai
'jaringan organisasi'. Toyota memiliki jaringan kemitraan strategis jangka panjang dengan
pemasok suku cadang dan komponen auotomotive. Microsoft bekerja sama sangat erat
dengan pengembang perangkat lunak independen yang menciptakan program baru versi
generasi berikutnya dari windows.
Dalam industri PC aliansi koperasi disediakan oleh begitu banyak perusahaan-
perusahaan berbeda yang menyediakan micrprocessors, kelompok lain membuat
motherboard, monitor, disk drive , chip memori, dan sebagainya. Terlebih lagi fasilitas yang
tersebar di seluruh Amerika Serikat, Jepang, taiwan, singapore, malaysia, dan sebagian
Eropa. Close collaboration diperlukan pada pengembangan produk, logistik, produksi, dan
waktu rilis produk baru. Akibatnya, Intel telah membentuk kemitraan kolaboratif dengan
berbagai pembuat komponen PC dan pengembang perangkat lunak untuk bersama-sama
mengejar teknologi baru dan membawa produk baru ke pasar secara paralel sehingga
konsumen bisa mendapatkan manfaat maksimal dari PC baru.
Perusahaan seperti AT & T, MCI, WorldCom, Amerika online, Bell, Qwest, Deutsche
Telecom, Motorola, Nokia, Ericcson, dan banyak lainnya telah mengumpulkan jaringan
aliansi dan kemitraan yang berbeda, beberapa kolaboratif dan beberapa bersaing, mengejar
untuk menjadi pemimpin pasar global dan untuk berpartisipasi dalam industri telekomunikasi
masa depan. Collaborative alliances sangat penting dalam menciptakan kemampuan untuk
perbankan digital dan transaksi kartu kredit di internet karena jaringan 'seamless' harus
dibangun dan dibuat kompatibel di seluruh operasional banyak perusahaan yang berbeda
menggunakan berbagai merek dan jenis perangkat keras dan perangkat lunak.
Why and How Strategic Alliances Are Advantageous
Strategic Alliances adalah perjanjian kerjasama antara perusahaan-perusahaan.
Beberapa Strategic Alliances melibatkan pengaturan dimana satu atau lebih sekutu memiliki
kepemilikan minoritas. Nilai aliansi tidak berasal perjanjian atau kesepakatan itu sendiri
melainkan dari kapasitas partner untuk berkolaborasi secara efektif dari waktu ke waktu.
Collaborative alliances hampir selalu memerlukan perkembangan hubungan, kerja sama
yang efektif dari waktu ke waktu dan berhasil beradaptasi terhadap perubahan. Keunggulan
kompetitif muncul ketika sebuah perusahaan mengakuisisi sumber daya dan kemampuan
melalui aliansi dan perusahaan tidak dapat memperoleh sendiri.
Dalam era ekonomi dewasa ini, aliansi strategis memungkinkan korporasi
meningkatkan keunggulan bersaing bisnisnya melalui akses kepada sumber daya partner atau
rekanan. Akses ini dapat mencakup pasar, teknologi, kapital dan sumber daya manusia.
Pembentukan team dengan korporasi lain akan menambahkan sumber dya dan kapabilitas
yang saling melengkapi (komplementer), sehingga korporasi mampu untuk tumbuh dan
memperluas secara lebih cepat dan efisien. Khususnya pada korporasi yang tumbuh dengan
pesat, relatif akan berat untuk memperluas sumber daya teknis dan operasional. Dalam
proses, korporasi membutuhkan penghematan waktu dan peningkatan produktivitas dengan
tanpa mengembangkan secara individual; hal ini agar korporasi dapat tetap fokus pada
inovasi dan bisnis inti organisasi. Korporasi yang tumbuh pesat dipastikan harus melakukan
aliansi strategis untuk memperoleh benefit dari saluran distribusi, pemasaran, reputasi merek
dari para pemain bisnis yang lebih baik. Dengan melakukan aliansi strategis, beberapa
keuntungan adalah (1) memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik sesuai
dengan kapabilitasnya, (2) pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang
mungkin akan memperluas akses pasar, (3) memperoleh kecukupan sumber daya dan
kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup. Aliansi strategis pada umumnya
digunakan perusahaan untuk
• Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan pengetahuan
• Meningkatkan akses pada teknologi baru
• Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaingMemasuki pasar baru
• Mengurangi waktu siklus produk
• Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan
• Memperbaiki kualitas
Alasan paling umum mengapa perusahaan masuk ke dalam aliansi strategis harus
berkolaborasi pada teknologi atau pengembangan produk baru yang menjanjikan, untuk
mengatasi defisit dan untuk memperoleh kompetensi yang sama sekali baru, untuk
meningkatkan efisiensi rantai pasokan, untuk mendapatkan skala ekonomi dalam produksi
dan pemasaran dan untuk memperoleh atau meningkatkan akses pasar melalui perjanjian
pemasaran bersama. Sebuah perusahaan yang berlomba untuk menjadi pemimpin pasar
global perlu aliansi untuk melakukan apa yang tidak dapat dengan mudah melakukannya
sendiri:
Masuk ke pasar global dengan cepat.
Keuntungan dalam pengetahuan tentang pasar asing dan budaya melalui aliansi dengan
mitra lokal.
Akses keterampilan dan kompetensi yang terkonsentrasi di lokasi geografis tertentu
(seperti perangkat lunak kompetensi desain di Amerika Serikat, keterampilan desain
fashion di Italia dan keterampilan manufaktur yang efisien di Jepang).
Sebuah perusahaan yang berlomba untuk meraih posisi yang kuat dalam industri masa depan
perlu aliansi untuk:
Membangun tempat untuk berpartisipasi di dalam industri sasaran.
Menguasai teknologi baru dan membangun keahlian baru dan kompetensi yang lebih
baik.
Membuka peluang di dalam industri dengan perpaduan kemampuan perusahaan sendiri
dengan keahlian dan sumber daya dari partner.
Perusahaan manufaktur biasanya beraliansi dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi
manajemen rantai pasokan yang lebih baik dan untuk mempercepat produk baru ke pasar.
Dengan bergabung dalam komponen produksi dan perakitan akhir, perusahaan mungkin
dapat merealisasikan penghematan biaya. Contoh Volvo, Renault dan Peugeot membentuk
aliansi untuk membuat mesin bersama-sama untuk model mobil besar mereka, karena tidak
ada salah satu dari mereka yang mempunyai cukup mesin untuk mengoperasikan pabrik
mesin mereka sendiri. Sekutu manufaktur juga dapat belajar banyak tentang bagaimana untuk
meningkatkan kontrol kualitas dan prosedur produksi dengan mempelajari saling metode
manufaktur satu sama lain. Diageo (keluarga dari haagen-Dazs, Burger King, Pillsbury) dan
Nestle baru-baru ini bersekutu dalam usaha untuk mendistribusikan Haagen Dazs dan Nestle,
sekutu diharapkan dapat memperluas akses pasar untuk produk mereka.
Aliansi tidak hanya membuat kerugian kompetitif atau menciptakan keunggulan
kompetitif tetapi mereka juga dapat mengakibatkan perusahaan sekutu membuat persaingan
menguntungkan. Banyak perusahaan, ingin menjaga independensi mereka, lebih memilih
aliansi daripada merger untuk menutup kesenjangan kompetitif di perusahaan terkemuka-
mereka bergantung pada kerja sama dengan orang lain dalam angka meningkatkan
kemampuan organisasi mereka, mengembangkan sumber daya, dan bersaing secara efektif .
Pemimpin industri mengejar aliansi koperasi dalam rangka untuk lebih menemukan saingan
serta membuka peluang baru.
Kerjasama strategis banyak disukai, memang diperlukan pendekatan dalam industri di
mana perkembangan teknologi baru. Mereka bekerja sama dalam pengembangan teknologi,
dalam berbagi informasi R & D, dalam mengembangkan produk-produk baru yang saling
melengkapi di pasar.
Perencanaan Aliansi yang Berhasil
Sebelum korporasi melakukan aliansi strategi dengan rakanan, secara internal korporasi
harus melakukan beberapa persiapan. Hal ini dilakukan agar aliansi yang dijalankan berhasil
sukses. Pemikiran yang mendalam tentang struktur dan rincian bagaimana aliansi akan
dikelola perlu mempertimbangkan hal berikut dalam perencanaan proses aliansi. Korporasi
terlebih dahulu mendefinisikan outcome yang diharapkan melalui hubungan aliansi strategis,
selain juga menentukan elemen-elemen apa saja yang dapat disediakan oleh masing-masing
pihak dan keuntungan yang akan diperoleh. Korporasi juga perlu terlebih dahulu melakukan
proteksi atas berbagai hak kekayaan intelektual melalui beberapa kesepakatan dan perjanjian
legal agar tidak terjadi proses transer pengetahuan yang merugikan. Korporasi juga harus
sejak awal menentukan pada layanan atau produk apa yang akan dijalankan. Untuk
keberhasilan pengoperasian layanan ataupun produk, korporasi perlu mengkaji sejauh mana
terdapat kompatibilitas budaya perusahaan agar terciptas tingkat kepercayaan yang baik.
Setelah beberapa kajian tersebut dilakukan, sesungguhnya proses pembentukan aliansi
strategis adalah melalui tahapan berikut:
1. Pengembangan Strategi. Pada tahap ini akan dilakukan kajian tentang kelayakan
aliansi, sasaran dan rasionalisasi, pemilihan fokus isu yang utama dan menantang,
pengembangan sumberdaya strategi untuk mendukung produksi, teknologi, dan
sumber daya manusia. Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian sasaran dengan
strategi keseluruhan perusahaan/ korporasi.
2. Penilaian Rekanan. Pada tahap ini dilakukan analisis potensi rekan yang akan
dilibatkan, baik kekuatan maupun kelemahan, penciptaan strategi untuk
mengakomodasi semua gaya manajemen rekanan, menyiapkan kriteria pemilihan
rekanan, memahami motivasi rekanan dalam membangun aliansi dan memperjelas
gap kapabilitas sumber daya yang mungkin akan dikeluarkan oleh rekanan.
3. Negosiasi Kontrak. Tahap ini mencakup penentuan apakah semua pihak memiliki
sasaran yang realistik, pembentukan team negosiasi, pendefinisian kontribusi
masing-masing pihak dan pengakuan atas proteksi informasi penting, pasal-pasal
terkait pemutusan hubungan, hukuman/ penalti untuk kinerja yang buruk, dan
prosedur yang jelas dan dapat dipahami dalam interaksi.
4. Operasionalisasi Aliansi. Operasionalisasi aliansi mencakup penegasan komitmen
manajemen senior masing-masing pihak, penentuan sumber daya yang digunakan
untuk aliansi, menghubungkan dan menyesuaian anggaran dan sumberdaya dengan
prioritas strategis, penegasan kinerja dan hasil dari aktivitas aliansi.
5. Pemutusan Aliansi. Aliansi dapat dihentikan dengan syarat-syarat tertentu yang
disepakati. Pada umumnya ketika sasaran tidak tercapai, atau ketika partner
melakukan perubahan prioritas strategis, atau melaukan realokasi sumberdaya ke
tempat yang berbeda.
Tipe Aliansi Strategis
Ada empat tipe aliansi strategi, yaitu joint venture, equity strategic alliance, non-equity
strategic alliance, dan global strategic alliances.
1. Joint venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan menciptakan
perusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagi sumber daya dan akapabilitas
untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
2. Equity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan
memiliki persentase kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk
bersama namun mengkombinasikan semua sumber daya dan kapabilitas untuk
mengembangkan keunggulan bersaing.
3. Nonequity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan
memiliki hubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumber daya dan kapabilitas
unik untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
4. Global Strategic Alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih
perusahaan lintas negara dan lintas industri. Terkadang alinasi ini dibentuk antara korporasi
(atau beberapa korporasi) dengan pemerintah asing.
Strategi Aliansi Tingkat Bisnis
1. Aliansi Komplementer. Dirancang untuk mengambil keunggulan dari peluang-peluang
pasar dengan mengkombinasikan aktiva-aktiva dari perusahaan-perusahaan yang menjadi
mitra dengan cara-cara yang saling melengkapi untuk menciptakan nilai baru. Aliansi
komplementer dapat dibedakan menjadi :
Aliansi Strategis Komplementer Vertikal.
Aliansi Komplementer Horisontal.
2. Strategi Pengurangan Persaingan. Dalam banyaknya persaingan, banyak perusahaan
berusaha untuk menghindar dari persaingan yang merusak atau berlebihan. Salah satunya
adalah dengan kolusi implisit atau toleransi mutual.
3. Strategi Tanggapan Persaingan. Perusahaan menggabungkan kekuatan untuk merespon
tindakan stratejik pesaing lain.
4.Strategi Pengurangan Ketidakpastian. Aliansi strategis juga digunakan untuk
mempertahankan diri dari risiko dan ketidakpastian khususnya dalam pasar-pasar siklus
cepat.
Strategi Aliansi Tingkat Perusahaan
Dirancang untuk memfasilitasi diversifikasi pasar dan/atau produk.
1. Aliansi Strategis Diversifikasi. Memungkinkan suatu perusahaan untuk memperluas ke
produk atau wilayah pasar baru tanpa melakukan merger atau akuisisi.
2. Aliansi Strategis Sinergistik. Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua
atau lebih perusahaan.
3. Waralaba. Merupakan salah satu alternatif dalam diversifikasi yang merupakan strategi
kerja sama berdasarkan relasi kontraktual.
Strategi Aliansi Internasional
Alasan menggunakan aliansi internasional :
1. Perusahaan multinasional memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan yang
hanya beroperasi secara domestik saja.
2. Peluang-peluang untuk tumbuh melalui akuisisi atau aliansi terbatas dalam negara asal
perusahaan tersebut.
3. Kebijakan pemerintah
4. Membantu sebuah perusahaan yang mentransformasi dirinya sendiri dalam kondisi-kondisi
lingkungan yang berubah dengan cepat
Contoh Aliansi yang dilakukan oleh Perusahaan di Indonesia
Contoh Aliansi Perusahaan yang telah melakukan aliansi antara lain GE/SNECMA;
Fuji Xerox Co., Ltd.; AIZA-Cibe Geigy; NUMMI; Dell dan EMC; Aliansi Dexa Medica
dengan GlaxoSmithKline dan dengan Alpharma dan Indofarma; PT Kalbe Farma Tbk dengan
PT Enseval dan PT Dankos Laboratories Tbk,; Bank Muamalat dengan PT Pos dan BCA;
Mitsubishi dengan DaimlerCrysler; Renault dan Nissan; Star Alliance; dan lain-lain.
Penerapan Aliansi Strategi di Indonesia, contohnya yang telah dilakukan Bank Muamalat:
Yang dilakukan Bank Muamalat adalah melakukan aliansi strategis dengan seluruh jaraingan
kantor pos di Indonesia ketika meluncurkan dan menjual produk Shar-E. Dengan berbagai
kemudahan dan jaringan yang luas sampai ke tingkat kelurahan, maka aliansi strategis
dengan kantor pos menjadi solusi ampuh dalam meningkatkan pasar perbankan syariah di
Indonesia. Memang, Shar-E Card ditujukan untuk menjadi brand yang dapat digunakan oleh
mitra aliansi Bank Muamalat. Baik mitra yang berupa bank maupun lembaga keuangan
lainnya. Misalnya Shar-E Pegadaian, multi finance, maupun bank-bank konvensional yang
ingin mengelola dana nasabahnya secara syariah tanpa harus membuka unit syariah,
melainkan cukup dengan beraliansi dengan Bank Muamalat. Selain itu, dengan berbagai
kemudahan dan jaringan yang luas, karena bekerjasama dengan kantor pos di seluruh daerah
di Indonesia, maka produk Shar-E akan bisa meningkatkan loyalitas nasabah Bank
Muamalat. Agar loyalitas nasabahnya terus meningkat dan sustainable, Bank Muamalat juga
berusaha untuk selalu memberikan berbagai kemudahan. Misalnya dengan memberikan
kemudahan kepada pemegang kartu Shar-E sehingga dapat mengaktivasi nomor rekening
pada kartu tersebut dan memiliki nomor rekening di Bank Muamalat. Dengan kemudahaan
tersebut, pengguna Shar-E juga dapat mengakses seluruh Debit BCA dan memperoleh akses
penarikan tunai secara halal dan free of charge pada seluruh ATM BCA dan ATM Bersama.
Hal ini sangat cerdas dilakukan Bank Muamalat mengingat tanpa perlu mengeluarkan
investasi yang besar untuk membuka cabang-cabang yang banyak dan mengadakan mesin-
mesin ATM, Bank Muamalat telah berhasil menjangkau masyarakat sampai tingkat
kelurahan.
Alliances and Partnership with Foreign Companies
Strategi kooperatif dan aliansi untuk menembus pasar internasional juga dilakukan oleh
perusahaan domestik dan asing. Kemitraan tersebut berguna dalam menyusun sumber daya
dan kemampuan untuk melakukan bisnis di sejumlah pasar yang lebih luas. Misalnya AS,
perusahaan-perusahaan Eropa dan Jepang ingin membangun pasar di pasar Cina yang
berkembang pesat, dimana semua pengaturan kemitraan dibantu oleh perusahaan Cina untuk
memasok pengetahuan pasar lokal, untuk memberi pedoman terhadap preferensi yang lebih
cocok dengan pelanggan Cina, untuk mendirikan kemampuan manufaktur lokal dan untuk
membantu dalam distribusi, pemasaran dan kegiatan promosi.
Tantangan atau resiko dalam melakuka strategi aliansi
Aliansi dapat menjadi wahana strategis dalam mencapai ageda dan tujuan tertentu.
Akan tetapi, aliansi bukanlah sebuah kumpulan dan gerakan yang hampa dari berbagai resiko.
Karenanya, anggota-anggota aliansi harus tetap memiliki kewaspadaan terhadap
kemungkinan munculnya berbagai tantangan yang menghadang, seperti:
· Para anggota yang tergabung dalam aliansi dapat lupa pada prioritas induk
organisasinya semula. Program utama induk organisasi dapat terbajak, tersingkirkan
atau tergeser oleh agenda aliansi.
· Menjadi ‘sasaran tembak’ dari berbagai kekuatan yang menentang. Dapat mengagalkan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, putus akses ke sumberdaya, kepercayaan diri
anggota aliansi merosot, masalah internal muncul di tubuh aliansi.
· Ditolak oleh masyarakat dan bahkan anggota organisasi induknya yang kepentingannya
terganggu.
· Menguras banyak sumberdaya dan waktu. Staf disebarkan secara berlebih untuk
mengerjakan banyak tugas baru di luar tugas rutin mereka. Beban kerja bertambah
untuk mencari sumber-sumber dana baru.
· Kalau agenda yang diperjuangkan mengalami banyak kegagalan dapat menumbulkan
demoralisasi, kehilangan semangat, kehilangan kredibilitas dll
Why Many Alliances Are Unstable or Break Apart
Aliansi datang dengan terpisah daripada bersama-sama. Banyak alasan menjelaskan
'tingkat perceraian’ yang tinggi, perbedaan tujuan dan prioritas, ketidakmampuan untuk
bekerja sama dengan baik, munculnya jalur teknologi lebih menarik dan pasar persaingan
antara satu atau lebih sekutu. Contoh komplikasi yang disebabkan oleh ketidakpastian
teknologi yang muncul berasal dari upaya Merck di awal 1990-an untuk merakit sebuah
lembaga penelitian kelompok besar, universitas, dan organisasi lainnya untuk melakukan
pengembangan obat AIDS dan vaksin; kebutuhan pasar jelas dan sangat dibutuhkan, tetapi
ketidakjelasan virus AIDS semakin berkembang dan tidak ada cara untuk MERCK dan
sekutunya untuk menilai aliansi R & D mungkin terbukti bermanfaat.
The Strategic dangers of Relying Heavily on Alliances and Cooperative Partnerships
Aliansi dan strategi koperasi akan menjadi bahaya tergantung pada keahlian dan
kemampuan perusahaan lain dalam dalam jangka panjang. Untuk menjadi pemimpin pasar
(dan bahkan mungkin pesaing pasar yang serius), sebuah perusahaan akhirnya harus
mengembangkan kemampuan sendiri untuk melindungi daya saing dan membangun
keunggulan kompetitif.
III. MERGER AND ACQUISITION STRATEGIES
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang
me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger
dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan
yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai
atau saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598). Definisi
merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain.
Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya.
Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang
dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto
dan Sudomo, 2001, p.640). Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan
dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.
(Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598).
Merger dan akuisisi merupakan pilihan strategis yang banyak digunakan oleh
perusahaan. Cocok digunakan untuk situasi di mana aliansi dan kemitraan tidak cukup dalam
menyediakan akses ke sumber daya yang dan kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Bergabung dengan mengakuisisi perusahaan lain, secara dramatis dapat memperkuat
posisi pasar perusahaan dan membuka peluang baru untuk keunggulan kompetitif.
Menggabungkan aktivitas operasi dengan pesaing dapat mengisi kesenjangan sumber daya,
kemampuan bersaing yang lebih baik, produk dan layanan yang lebih menarik, cakupan
geografis yang lebih luas, dan sumber daya yang lebih besar yang digunakan untuk
berinvestasi dalam R & D, menambah kapasitas atau memperluas ke daerah baru.
Persaingan untuk memimpin pasar global mendorong banyak perusahaan membuat
akuisisi untuk membangun pasar di negara-negara di mana saat ini mereka tidak bersaing.
Demikian pula, lomba untuk membangun posisi yang menarik untuk mengisi sumber daya
dan membangun kemampuan teknologi.
Nestle, Kraft (anak perusahaan dari Philip Morris Companies), Unilever, Protect &
Gamble, beberapa produk makanan lainnya membuat banyak akuisisi untuk membangun
secara global. Daimler -Benz bergabung dengan Chrysler untuk menciptakan lini produk
yang lebih luas dan kehadiran secara global yang kuat dalam industri kendaraan bermotor di
dunia, meningkatkan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan Toyota, Ford, dan lain
lain. Intel telah membuat lebih dari 300 akuisisi untuk basis teknologi dan memasukkannya
ke dalam posisi yang lebih kuat untuk menjadi pemasok utama teknologi internet.
Namun, merger dan akuisisi tidak selalu dengan hasil yang tidak sesuai dengan
harapan. Menggabungkan operasi dua perusahaan, terutama yang besar dan kompleks, sering
memerlukan ketahanan tangguh dari jajaran anggota organisasi dan konflik dalam gaya
manajemen dan budaya perusahaan sulit untuk diselesaikan. Sejumlah perusahaan yang
melakukan akuisisi tetapi tidak memenuhi harapan yaitu AT & T mengakuisisi At Home,
akuisisi Ford dengan jaguar, Walt Disney akusisi dengan Capital Cities / ABC dan akuisisi
Deutsche Bank dengan Banker’s Trust adalah contoh utama.
Jenis-jenis Merger dan Akusisi
Menurut Damodaran 2001, suatu perusahaan dapat diakuisisi perusahaan lain dengan
beberapa cara, yaitu :
a. Merger
Pada merger, para direktur kedua pihak setuju untuk bergabung dengan persetujuan para
pemegang saham. Pada umumnya, penggabungan ini disetujui oleh paling sedikit 50%
shareholder dari target firm dan bidding firm. Pada akhirnya target firm akan menghilang
(dengan atau tanpa proses likuidasi) dan menjadi bagian dari bidding firm.
b. Konsolidasi
Setelah proses merger selesai, sebuah perusahaan baru tercipta dan pemegang saham
kedua belah pihak menerima saham baru di perusahaan ini.
c. Tender offer
Terjadi ketika sebuah perusahaan membeli saham yang beredar perusahaan lain tanpa
persetujuan manajemen target firm, dan disebut tender offer karena merupakan hostile
takeover. Target firm akan tetap bertahan selama tetap ada penolakan terhadap penawaran.
Banyak tender offer yang kemudian berubah menjadi merger karena bidding firm berhasil
mengambil alih kontrol target firm.
d. Acquisistion of assets
Sebuah perusahaan membeli aset perusahaan lain melalui persetujuan pemegang saham target
firm. Pembagian akuisisi tersebut berbeda menurut Ross, Westerfield, dan Jaffe 2002.
Menurut mereka hanya ada tiga cara untuk melakukan akuisisi, yaitu :
a. Merger atau konsolidasi
Merger adalah bergabungnya perusahaan dengan perusahaan lain. Bidding firm tetap
berdiri dengan identitas dan namanya, dan memperoleh semua aset dan kewajiban milik
target firm. Setelah merger target firm berhenti untuk menjadi bagian dari bidding firm.
Konsolidasi sama dengan merger kecuali terbentuknya perusahaan baru. Kedua
perusahaan sama-sama menghilangkan keberadaan perusahaan secara hukum dan
menjadi bagian dari perusahaan baru itu, dan antara perusahaan yang di-merger atau
yang me-merger tidak dibedakan.
b. Acquisition of stock
Akuisisi dapat juga dilakukan dengan cara membeli voting stock perusahaan, dapat
dengan cara membeli sacara tunai, saham, atau surat berharga lain. Acquisition of stock
dapat dilakukan dengan mengajukan penawaran dari suatu perusahaan terhadap
perusahaan lain, dan pada beberapa kasus, penawaran diberikan langsung kepada
pemilik perusahaan yang menjual. Hal ini dapat disesuaikan dengan melakukan tender
offer. Tender offer adalah penawaran kepada publik untuk membeli saham target firm,
diajukan dari sebuah perusahaan langsung kepada pemilik perusahaan lain.
c. Acquisition of assets
Perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan membeli semua asetnya. Pada
jenis ini, dibutuhkan suara pemegang saham target firm sehingga tidak terdapat
halangan dari pemegang saham minoritas, seperti yang terdapat pada acquisition of
stock (p.817-818).
Sedangkan berdasarkan jenis perusahaan yang bergabung, merger atau akuisisi dapat
dibedakan :
a. Horizontal merger terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang bergerak di bidang
industri yang sama bergabung.
b. Vertical merger terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan supplier atau
customernya.
c. Congeneric merger terjadi ketika perusahaan dalam industri yang sama tetapi tidak dalam
garis bisnis yang sama dengan supplier atau customernya. Keuntungannya adalah perusahaan
dapat menggunakan penjualan dan distribusi yang sama.
d. Conglomerate merger terjadi ketika perusahaan yang tidak berhubungan bisnis
melakukan merger. Keuntungannya adalah dapat mengurangi resiko.
Alasan-alasan Melakukan Merger dan Akuisisi
Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun
akuisisi, yaitu :
a. Pertumbuhan atau diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham,
maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak
memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger
dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi
persaingan.
b. Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of
scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan
pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger.
Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang
sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
c. Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal,
tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga
menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan.
Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi
pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat
mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan
teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen
atau teknologi yang ahli.
e. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai
kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan
akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak.
Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan
setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang
diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi
berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
f. Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar.
Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah
diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
g. Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak
bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya
dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi
untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat.
Kelebihan dan Kekurangan Merger dan Akuisisi
Kelebihan Merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding
pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641)
Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada
persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk
mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001,
p.642)
Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi
Kelebihan Akuisisi
Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai berikut:
a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang
saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka
dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.
b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan
pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga
tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
c. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi
saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat
(hostile takeover).
d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan
mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada
halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi
(Harianto dan Sudomo, 2001, p.643-644).
Kekurangan Akuisisi
Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut :
a. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui
pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar
perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada
akuisisi agar akuisisi terjadi.
b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger.
c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik
nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi. (Harianto dan Sudomo, 2001,
p.643).
Contoh Merger dan Akuisisi di Indonesia
Contoh Merger
Contoh Satu: Merger Bank Lippo dan Bank Niaga
Perusahaan yang melakukan Merger adalah antara Bank Lippo dengan Bank Niaga. Pada
tahun 2008. Sifat dari merger adalah penggabungan antara dua perusahaan yang mana yang
satu mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada yang lainya. Antara Bank Lippo
dan Bank Niaga. Keduanya bergabung untuk memperkuat posisinya di kancah persaingan
global.
Mereka menyetujui untuk menggabungkan perusahaan dengan kriteria merger. Dari merger
kali ini perusahaan yang relatif lebih kecil ukuranya adalah Bank Lippo sehingga bank Lippo
merelakan untuk diganti saham yang beredar dengan saham Bank Niaga. Dengan demikian
dengan harga tertentu yang telah disepakati mereka berdua tiap saham Bank Lippo dihargai
dengan harga tertentu sehingga mendapatkan nilai yang cocok untuk dibeli oleh Bank Niaga
sehingga saham Bank Lippo berganti nama dengan Saham Bank Niaga. Setelah kesepakatan
keduanya, bank ini menyetujui untuk mengubah nama mereka after merger menjadi Bank
CIMB Niaga.
Contoh Akuisisi
Contoh satu : Semen Padang yang diakuisisi oleh Semen Gresik. Di dalam hal ini, pihak
Semen Gresik melakukan pembelian terhadap sebagian besar Saham Semen Padang
sehingga, Semen Gresik memiliki kekuasaan terhadap manajemen perusahaan Semen
Padang. Tetapi operasi kedua perusahaan masih bediri sendiri-sendiri.
Contoh Akuisisi
Contoh dua : PT. HM Sampoerna yang diakusisi oleh Philip Morris Sampoerna tetap
melakukan kegiatan operasionalnya sendiri di pabriknya yang ada di Surabaya dan PM pun
juga seperti itu. Tetapi Manajemen perusahaan Sampoerna dikendalikan oleh PM sebagai
konsekuensi dari akuisisi yang dilakukan. PM mengganti Saham yang beredar Sampoerna
dengan suatu harga dan menggantinya dengan saham PM.
IV. VERTICAL INTEGRATION STRATEGIES : A COMPETITIVE PLUS OR A MINUS
Integrasi vertikal adalah kombinasi dari beberapa atau semua fungsi dalam rantai nilai
dalam satu perusahaan. Integrasi vertical menjabarkan cakupan persaingan perusahaan di
dalam industri yang sama. Strategi integrasi vertikal adalah usaha untuk memperoleh kendali
terhadap inputnya (backward), outputnya (forward), atau keduanya. Pada integrasi vertikal ke
belakang, perusahaan memperoleh kendali terhadap input atau sumber dayanya dengan
menjadi pemasoknya sendiri. Pada integrasi vertikal ke depan, perusahaan memperoleh
kendali terhadap output (produk atau jasa) dengan menjadi distributor bagi dirinya sendiri.
Strategi integrasi vertical bertujuan mengintegrasi sepenuhnya/full integration
(digunakan di setiap tahapan rantai nilai/value chain perusahaan) atau mengintegrasi
sebagian/partial integration (digunakan pada beberapa tahapan terpilih dari total rantai
nilai/total value chain perusahan). Perusahaan bisa menggunakan integrasi vertical dimulai
dari operasional pada tahapan yang berbeda di rantai aktivitas industry atau dapat dilakukan
melalui merger yang didefinisikan sebagai penggabungan antara dua perusahaan atau lebih
menjadi sebuah perusahaan yang lebih besar .
The Strategic Advantages of Vertical Integration (Keuntungan integrasi vertical)
Satu-satunya alasan untuk berinvestasi sumber daya perusahaan dalam integrasi vertikal
adalah untuk memperkuat posisi kompetitif perusahaan. Perusahan tertarik melakukan
integrasi vertikal didasarkan atas alasan dapat menciptakan "barrier to entry" bagi pendatang
baru, memberikan fasilitas investasi, menjaga kualitas produk, dan memperbaiki penjadualan.
Integrating Backward to Archieve Greater Competitiveness (Integrasi ke belakang untuk
meraih daya saing yang lebih besar). Backward integration berarti integrasi ke belakang
dengan pemasok. Integrasi ini menghemat biaya ketika volume yang dibutuhkan cukup
besar untuk mengambil skala ekonomi yang sama seperti yang dimiliki supplier dan
memberikan keunggulan bersaing atas dasar differensiasi jika integrasi tersebut mampu
meningkatkan kualitas produk akhir dan pelayanan kepada konsumen. Potensi terbaik
untuk mengurangi biaya adalah dengan backward integration dimana supplier akan
mendapatkan margin keuntungan yang cukup besar. Backward integration akan
memperbesar kemampuan teknologi perusahaan dan memberikan keahlian yang
dibutuhkan untuk menjaga posisi di dalam industri dan produk masa depan. Tujuh
pedoman yang menunjukkan efektifitas strategi backward integration antara lain:
Jika perusahaan perlu memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat.
Pemasok saat ini mahal dan tidak andal.
Jumlah pemasok terbatas, tetapi jumlah pesaing banyak.
Pertumbuhan tinggi di sektor industry.
Perusahaan memiliki modal dan SDM untuk mengelola bisnis baru.
Pentingnya stabilitas harga pasokan.
Pemasok yang ada menikmati profit margin yang tinggi.
Contoh perusahaan di Indonesia yang menggunakan strategi backward integration adalah:
1. Salim group sebagai pemegang saham mayoritas pada Indofood di tahun 1990-an,
melakukan integrasi ke belakang (backward integration) dengan menguasai rantai
pasokan bahan baku mi instan yang dipasok oleh PT.Bogasari dimana mayoritas saham
Bogasari juga dimiliki oleh Salim Group.
2. PT. Gudang Garam Internasional memiliki pabrik kertas rokok di afrika selain juga
memiliki pabrik kertas rokok di Kediri dengan nama PT Surya Zig Zag.
Integrating Forward to Enhance Competitiveness (Integrasi ke belakang untuk
memperbesar daya saing). Forward integration berarti integrasi ke depan dengan
memperluas pelanggan. Strategi ini dijalankan dengan meraih kendali atas jalur distribusi,
mulai dari distributor hingga retailer. Wujud dari kendali atas jalur distribusi adalah
mendirikan sendiri jalur distribusi, memperoleh kepemilikan atas jalur distribusi, atau
memperoleh kendali. Semakin meningkatnya jumlah manufaktur, atau dalam hal ini
pemasok menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan strategi integrasi ke depan
oleh manufaktur. E-commerce, franchise, factory outlet adalah bentuk pengembangan
strategi forward integration yang sedang tren saat ini. Enam pedoman yang menunjukkan
efektifitas strategi forward integration antara lain:
Distributor saat ini berbiaya mahal atau tidak andal.
Ketersediaan distributor yang berkualitas terbatas.
Perusahaan berada dalam industri yang tumbuh pesat.
Perusahaan memiliki modal dan sumber daya manusia yang mampu mengelola
usaha baru dibidang distribusi.
Keuntungan dari produksi yang stabil sangat tinggi.
Distributor saat ini menikmati profit margin yang terlampau tinggi.
Contoh perusahaan di Indonesia yang menggunakan strategi forward integration adalah:
1. Pertamina melakukan forward integration melalui penugasan bahan bakar minyak sejak
eksplorasi sampai penjualan bahan bakar minyak ke konsumen akhir.
2. PT. Astra internasional menguasai saluran distribusi sampai hilirnya dengan
mempunyai outlet shop and drive yg memberikan pelayanan service dan menjual suku
cadang.
The Strategic Disadvantages of Vertical Integration (Kelemahan integrasi vertical)
Berikut adalah kelemahan dari integrasi vertical yaitu:
1. Mengurangi fleksibilitas, karena perusahaan terkunci dalam produk dan teknologi
2. Kesulitan dalam mengintegrasikan bermacam operasi.
3. Beban finansial ketika memulai usaha atau akuisisi
4. Adanya permintaan berfluktuasi.
5. Secara keseluruhan hambatan yang ada menjadi sangat tinggi
Weighing the Pros and Cons of Vertical Integration (Pro dan Kontra Integrasi Vertikal)
1. Meningkatkan kinerja kegiatan strategi seperti menurunkan biaya, membangun keahlian,
atau meningkatkan diferensiasi.
2. Integrasi vertical berdampak pada biaya investasi, fleksibilitas dan waktu respons, biaya
administrasi yang terkait dengan koordinasi operasi di lebih banyak tahapan.
3. Menciptakan persaingan kompetitif.
V. UNBUNDLING AND OUTSOURCING STRATEGIES – NARROWING THE
BOUNDARIES OF THE BUSINESS
Beberapa perusahaan yang menggunakan integrasi vertical menjadi kompetitif berat
kemudian mengadopsi vertical deintegration atau strategi unblunding. Sejumlah perusahaan
bisnis tunggal telah menemukan bahwa itu berguna untuk lebih memusatkan secara terbatas
pada kegiatan value chain tertentu dan bergantung pada pihak luar untuk melakukan kegiatan
value chain.
Deintegration dan outsourcing meliputi penarikan dari tahapan-tahapan
tertentu/aktivitas-aktivitas di sistem value chain dan mengandalkan vendor luar untuk
memasok produk yang dibutuhkan, jasa pendukung, atau aktivitas fungsional. Bagian
outsourcing value chain yang sebelumnya in-house untuk mempersempit batas-batas bisnis
perusahaan maka dibuatlah strategi:
Aktivitas dapat dilakukan dengan lebih baik atau lebih murah oleh outside specialists.
Aktivitas yang tidak penting untuk kemampuan perusahaan meraih keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage) dan tidak akan
melubangi core competencies, capabilities, dan teknik know-how.
Mengurangi risiko perusahaan mengenai perubahan teknologi atau mengubah
preferensi pembeli.
Memungkinkan perusahaan berkonsentrasi pada inti bisninya dan melakukannya
dengan baik.
Memperbaiki fleksibilitas, memotong cycle time, kecepatan dalam membuat dan
mengambil keputusan, dan mengurangi biaya koordinasi.
Capability Considerations in Boundary Decisions
Kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan mitra potensial harus memiliki
dampak yang signifikan terhadap boundary decisions. Ketika kondisi industri teknologi tinggi
berkembang pesat, perusahaan harus membuat boundary decisions yang berbeda secara
signifikan dari apa yang akan disarankan oleh analisis traditional transactions cost.
Perusahaan memiliki tiga cara itu dapat memperoleh akses kemampuan yang dibutuhkan
yaitu dengan bekerjasama dengan perusahaan yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan,
mengembangkan kemampuan yang dimiliki, dan mencoba untuk mendapatkan perusahaan
lain yang sudah memiliki kemampuan. Jika investasi yang diperlukan tinggi, maka
pendekatan antara pasar dan pemerintahan akses kemampuan ini dalam bentuk hirarki
pemerintahan. Perusahaan harus mengembangkan kemampuan yang diperlukan sendiri
dengan baik, atau mereka harus mendapatkan perusahaan lain yang sudah memiliki
kemampuan. Dengan demikian, dalam boundary decisions perusahaan, perusahaan
menciptakan kemampuan sendiri, dan jika perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang
sudah memiliki kemampuan maka perusahaan harus mengeluarkan biaya mahal.
The Advantage of Outsourcing
untuk memperoleh kualitas yang lebih tinggi dan komponen yang lebih murah serta
menyediakan jasa dari sumber internal.
meningkatkan kemampuan perusahaan untuk berinovasi melalui interaksi dan
menggabungkan dengan pemasok "yang terbaik di dunia (best-in-world)" yang
memiliki intelektual yang cukup dan kemampuan inovatif.
meningkatkan fleksibilitas strategi perusahaan yang dibutuhkan pelanggan dan
kondisi pasar yang tiba-tiba bergerak.
meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menyusun beragam jenis keahlian
secara cepat dan efisien.
membiarkan perusahaan berkonsentrasi dengan sumberdaya yang berada di aktivitas
internal melakukan yang terbaik daripada yang berada di luar tidak langsung di bawah
stategi kontrol.
The Pitfalls of Outsourcing
Bahaya lebih besar dari outsourcing adalah bahwa perusahaan akan menyerahkan
terlalu banyak jenis yang salah dari kegiatan untuk diselesaikan dan menggali kemampuan
sendiri. Di beberapa kasus, perusahaan kehilangan kendali dengan kegiatan dan keahlian
dalam jangka panjang yang berkontribusi untuk menentukan keberhasilan.
VI. USING OFFENSIVE STRATEGIES TO SECURE COMPETITIVE
ADVANTAGE
Strategi pemasaran terdiri dari strategi offensive (modifikasi pasar,modifikasi produk),
dan strategi defensive (modifikasi bauran). Strategi offensive yaitu strategi yang dalam
melawan pesaing, organisasi harus menentukan dimensi apa yang akan diserang atau
dipertahankan. Offensive biasanya diisi oleh perusahaan-perusahaan besar yang
mengembangkan pasar secara agresif. Pada strategi offensive, perusahaan akan menyerang
pesaingnya secara langsung dengan membuat produk sejenis, memberikan harga yang lebih
murah, promosi yang lebih gencar, atau sistem distribusi yang lebih luas. Strategi ini bisa
berhasil jika fokus pada kelemahan pesaing.
Kotler dan Singh (1983) telah mengidentifikasi lima strategi offensive yaitu:
1) Frontal attack, mengambil alih posisi pesaing, ini berbahaya dan sangat susah. Supaya
berhasil, perusahaan harus memiliki keunggulan pemasaran atau sumber daya yang bisa
diandalkan. Misalnya perusahaan mungkin menawarkan produk yang sama, tapi dengan
harga yang lebih murah.
2) Flanking attack, Kebalikan dari frontal attack. Konsentrasi pada kekuatan agresi terhadap
kelemahan pesaing. Strategi ini cocok untuk segmen pasar yang kebutuhan konsumennya
belum terpenuhi.
3) Encirclement, menyerang pertahanan dari segala penjuru untuk menyebarkan sumber
dayanya. Strategi ini dapat dijalankan untuk perusahaan yang memiliki sumber daya yang
melebihi dari yang diserang.
4) Bypass attack, Fokus pada kelemahan pesaing (Burns and Warren, 2008). Ketika pesaing
utama memiliki sumber daya yang berlebihan untuk melawan frontal attack dan memiliki
beberapa titik lemah yang dapat digunakan sebagai fokus perubahan serangan, strategi
bypass ini dapat digunakan.
5) Guerilla attack, tujuannya adalah untuk memperoleh sejumlah kecil pangsa pasar
sementara memprovokasi reaksi persaingan. Taktik gurilla bisa jadi satu-satunya option
untuk perusahaan kecil menghadapi pesaing yang lebih besar.
Initiatives to Match or Exceed Competitor Strengths
Dua contoh yang membuat masuk akal untuk menangkis serangan yang bertujuan
menetralisir atau mengatasi kekuatan serta kemampuan perusahaan pesaing. Yang pertama,
ketika perusahaa tidak memiliki pilihan tapi mencoba untuk mengambil kekuatan pesaing
yang berkeunggulan kompetitif. Yang kedua, ketika kemungkinan untuk memperoleh
keuntungan market share pesaing dengan mengorbankan apapun sumber kekuatan dan
kemampuan yang dimiliki. Cara klasik untuk menyerang pesaing yang kuat adalah
menawarkan produk yang sama dengan harga yang lebih rendah. Perusahaan yang lebih kuat
dan berkelanjutan memasang tantangan agresif harga adalah untuk mencapai keunggulan
biaya yang kemudian memukul pesaing dengan harga yang lebih rendah.
Initiatives to Capitalize on Competitor Weaknesses
Cara meraih keuntungan kompetitif dengan mengorbankan kelemahan pesaing:
1. Target pasar adalah “kelompok konsumen tertentu dimana sebuah perusahaan menargetkan
produk dan jasa”. Target pasar dibedakan oleh karakteristik sosial-ekonomi, demografi,
dan karakteristik umum atau kebutuhan yang membuat mereka menjadi target penjualan.
2. Belajar dari persaingan dan pelanggan. Pelajari kekuatan dan kelemahan dari pesaing
kemudian tiru kekuatan pesaing, dan jadikan kelemahan pesaing sebagai keunggulan.
Memahami pengetahuan pelanggan sama pentingnya dengan memahami pengetahuan
pesaing.
3. Membuat sebuah “economic moat” (kemampuan untuk menjaga keunggulan kompetitif
dari pesaing dalam rangka mempertahankan keuntungan jangka panjang). Memanfaatkan
hambatan untuk masuk ke dalam pasar, digunakan untuk menghalangi pesaing dalam
menantang berbagi pemasaran.
4. Tetap tajam. Setelah mempunyai keunggulan kompetitif, masih banyak pekerjaan yang
harus dilakukan. Untuk sukses, diperlukan untuk terus menjaga keunggulan kompetitif.
5. Menggunakan sumber informasi bisnis. Revolusi informasi akan menciptakan keunggulan
kompetitif dengan menghadirkan cara baru bagi perusahaan untuk membuatnya lebih baik
dari pesaingnya. Pengetahuan adalah kekuatan, dan perusahaan informasi bisnis
menyediakan hal tersebut.
Simultaneous Initiatives on Many Fronts
Pada kesempatan sebuah perusahaan dapat dilihat pada jasa peluncuran sebuah
serangan kompetitif yang melibatkan beberapa inisiatif (potongan harga, iklan meningkat,
perkenalan produk baru, sample gratis, kupon, promosi toko, rebate) di berbagai bidang
geografi yang luas. Seperti semua kampanye dapat membuang keseimbangan lawan menjadi
off, hal itu dapat mengalihkan perhatian pada banyak arah dan memaksanya untuk
melindungi banyak potongan basis pelanggan secara bersamaan. Microsoft mempekerjakan
serangan besar untuk membangun kehadiran internet terkemuka yang melampaui hanya
menjadi pengembang perangkat lunak untuk PC. dengan cepat memperkenalkan versi
upgrade dari internet explorer (untuk mencoba menyalip navigator netscape web browser),
yang tergabung explorer dalam sistem operasi windows, memungkinkan pengguna internet
untuk mendownload explorer gratis, penegosiasian penawaran dengan penyedia layanan
internet yang memiliki fitur internet explorer, menempatkan beberapa ribu programmer untuk
bekerja pada berbagai proyek terkait internet dan memprogram ulang produk microsoft
menggabungkan sejumlah fitur untuk membuat halaman web dan berinteraksi lebih baik
dengan kemampuan berkembang dari internet, menciptakan saluran kabel baru yang disebut
MNSBC dalam usaha kerjasama dengan NBC, aliansi dibentuk dengan sejumlah perusahaan
dengan menyediakan konten untuk microsoft jaringan dan MNSBC, dan mengembangkan
perangkat lunak untuk digunakan dalam modem kabel dan perangkat nirkabel portabel yang
dapat terhubung ke internet.
Serangan multifaset memiliki kesempatan sukses terbaik mereka ketika penantang tidak
hanya datang dengan produk atau jasa sangat menarik tetapi juga memiliki nama merek dan
reputasi untuk mengamankan distribusi yang luas dan eksposur ritel.
End-Run Offensives to Move to Less Contested Ground
Serangan akhir-Jalankan usaha untuk menghindari tantangan terkait dengan agresif
pemotongan harga, iklan meningkat, atau upaya mahal untuk keluar membedakan saingan.
Contoh dari End-Run Offensive meliputi :
Memperkenalkan produk baru yang mendefinisikan kembali pasar dan hal persaingan
- netscape navigator, pertama kali dipasarkan pada tahun 1994, melambungkan
perusahaan ke puncak browser web (pasar diabaikan sampai sekarang) dan di dorong
microsoft dan lainnya menjadi modus catch-up
Meluncurkan inisiatif untuk membangun posisi yang kuat di wilayah geografis di
mana rival memiliki kehadiran pasar baik sedikit ataupun tidak ada - lomba untuk
kepemimpinan pasar global di PC'S, Server dan produk infrastruktur internet
mendorong beberapa pesaing untuk memulai serangan awal untuk membangun posisi
di pasar yang diperebutkan di Amerika latin dan asia
Mencoba untuk membuat segmen baru dengan memperkenalkan produk dengan
atribut yang berbeda dan fitur kinerja untuk lebih memenuhi kebutuhan pembeli yang
dipilih - menyaksikan keberhasilan yang lexus dan bmw telah dengan Carlile
kendaraan sport.
Lompatan ke teknologi generasi berikutnya untuk menggantikan produk dan / atau
jasa teknologi yang sudah ada - Sejumlah perusahaan telekomunikasi yang mencoba
untuk menggunakan kabel modem gaya baru untuk menggantikan peran perusahaan
telepon lokal dalam memberikan akses internet.
Guerrilla Offensive
Serangan gerilya yang sangat baik cocok untuk penantang kecil yang memiliki sumber
daya maupun visibilitas pasar untuk me-mount serangan penuh pada pemimpin industri.
Serangan gerilya dapat melibatkan membuat tersebar, razia acak pada pelanggan pemimpin
'dengan taktik seperti sesekali balling rendah pada harga, saingan utama mengejutkan dengan
sporadis namun intens dengan mengadakan kegiatan promosi (menawarkan diskon 20 persen
selama satu minggu untuk menarik pelanggan dari merek saingan), atau melakukan
kampanye khusus untuk menarik pembeli sehingga jauh dari gangguan pesaing dalam
masalah jadwal pengiriman. jika saingan menggunakan taktik kompetitif yang tidak adil atau
tidak etis dari manfaat situasi itu, gerilya dapat mengajukan tindakan hukum pengisian
pelanggaran antitrust, pelanggaran paten, atau iklan yang tidak adil.
Preemptive Strikes
Strategi preemptive melibatkan bergerak pertama yang mengamankan posisi
menguntungkan yang saingan yang diambil alih atau dianjurkan duplikasi. Ada beberapa cara
perusahaan dapat meningkatkan kemampuan bersaing dengan perpindahan preemptive:
Mengakuisisi perusahaan yang memiliki kontrol eksklusif atau keahlian teknologi
yang berharga, sehingga memberikan perusahaan keunggulan teknologi keras untuk
menyocokkan.
Mengamankan akses eksklusif atau dominan untuk distributor terbaik di wilayah
geografis tertentu atau negara.
Mengikat yang terbaik sumber bahan baku atau yang paling dapat diandalkan,
pemasok berkualitas tinggi melalui kemitraan eksklusif, kontrak jangka panjang atau
akuisisi.
Mengamankan lokasi geografis terbaik.
Mendapatkan bisnis pelanggan bergengsi. sehingga meningkatkan reputasi
perusahaan dan memenangkan kepercayaan dari pembeli jika pembeli tersebut masih
ragu-ragu.
Memperluas kapasitas di depan permintaan pasar dengan harapan saingan
mengecilkan dari mengikuti dengan ekspansi mereka sendiri.
Membangun citra yang unik, sulit untuk menyalin, dan menetapkan daya tarik
psikologis menarik.
Choosing Whom to Attack
Perusahaan agresor perlu menganalisis mana dari saingan mereka untuk menantang
serta bagaimana outcompete mereka. salah satu dari empat jenis perusahaan dapat membuat
target yang baik :
1. Pemimpin Pasar - Serangan ofensif pada pemimpin pasar membuat rasa terbaik ketika
pemimpin dalam hal ukuran dan pangsa pasar bukanlah pemimpin sejati dalam hal
melayani pasar dengan baik.
2. Perusahaan runner-up - runner up perusahaan adalah target yang sangat menarik
ketika kekuatan sumber daya penantang dan kemampuan kompetitif yang cocok untuk
mengeksploitasi kelemahan mereka.
3. Berjuang perusahaan yang berada di ambang akan di bawah - menantang saingan
ditekan keras cara-cara yang lebih getah kekuatan keuangan dan posisi kompetitif
dapat melemahkan tekad dan mempercepat keluarnya dari pasar.
4. Lokal kecil dan regional pertama - karena perusahaan-perusahaan ini biasanya
memiliki keahlian dan sumber daya yang terbatas, penantang dengan kemampuan
yang lebih luas adalah posisi yang baik untuk menyerang pelanggan terbesar dan
terbaik.
Choosing the Basic for Attack
Serangan strategis sebuah perusahaan minimal dikaitkan dengan apa yang terbaik-nya
kompetensi inti, kekuatan sumber daya dan kemampuan kompetitif.
VII. USING DEFENSIVE STRATEGIES TO PROTECT COMPETITIVE
ADVANTAGE
Dalam pasar yang kompetitif semua perusahaan tunduk tantangan dari rival. Serangan
pasar bisa datang baik dari pendatang baru dalam industri dan dari perusahaan mapan yang
ingin meningkatkan posisi pasar mereka. Ada dua pendekatan dasar untuk strategi defensif:
bergerak untuk memblokir tantangan dan sinyal kemungkinan pembalasan yang kuat.
Blocking the Avenue Open to Challengers
Pendekatan yang paling sering digunakan untuk membela posisi perusahaan ini
melibatkan tindakan yang menyita pilihan penantang untuk memulai serangan kompetitif.
Ada sejumlah kendala yang dapat diletakkan di jalur calon penantang. Seorang pembela
berpartisipasi dalam teknologi alternatif untuk mengurangi ancaman yang saingan akan
menyerang dengan teknologi yang lebih baik. Seorang pembela dapat memperkenalkan fitur
baru, menambah model baru, atau memperluas lini produk untuk calon penantang. Kegiatan
tersebut dapat menggagalkan upaya serangan pesaing dengan harga yang lebih rendah dengan
mempertahankan pilihan ekonomi dari sendiri. Perpindahan seperti ini tidak hanya menopang
posisi sebuah perusahaan tetapi juga hadirnya pesaing dengan target perpindahan.
Perlindungan status quo tidak cukup. Pertahanan yang baik memerlukan penyesuaian dengan
cepat terhadap perubahan kondisi industri dan pada kesempatan, menjadi penggerak pertama
untuk memblokir atau mendahului perpindahan oleh calon agresor. Pertahanan sebuah
ponsel lebih baik untuk pertahanan stasioner.
Signaling Challengers That Retaliation Is Likely
Pendekatan kedua untuk strategi defensif memerlukan penantang yang menandakan
bahwa dalam hal serangan pembalasan kemungkinan akan kuat. Tujuannya adalah baik untuk
mencegah dari penantang dengan cara menyerang harapan mereka bahwa persaingan yang
dihasilkan akan lebih layak atau setidaknya untuk mengalihkan mereka. Calon penantang
dapat ditandai dengan :
Publik mengumumkan komitmen manajemen untuk mempertahankan pangsa pasar
perusahaan saat ini.
Publik mengumumkan rencana untuk menempatkan kapasitas yang memadai untuk
memenuhi dan mungkin diperkirakan melampaui pertumbuhan volume industri.
Memberikan informasi terlebih dahulu tentang produk baru, teknologi terobosan, atau
direncanakan pengenalan merek baru atau model dengan harapan bahwa penantang
akan diinduksi untuk menunda gerakan mereka sendiri sampai mereka melihat apakah
mereka mengumumkan tindakan sebenarnya yang akan datang.
Publik mengumumkan terjadinya tindak perusahaan untuk kebijakan yang sesuai
dengan pesaing atau harga.
Mempertahankan kas dan surat berharga.
Membuat respon kuat untuk perpindahan dari pesaing lemah meningkatkan citra
perusahaan sebagai pembela yang tangguh.
VIII. FISRT-MOVER ADVANTAGES AND DISADVANTAGES
Ketika membuat langkah strategis sering sama pentingnya dengan perpindahan yang
dibuat. Waktu merupakan saat keuntungan penggerak pertama atau kerugian yang ada sangat
penting. Menjadi pertama yang memulai langkah strategis dapat memiliki hasil yang tinggi
ketika :
1. Perintis membantu membangun citra perusahaan dan reputasi dengan pembeli
2. Komitmen awal untuk teknologi baru, komponen gaya baru, saluran distribusi dan
sebagainya dapat menghasilkan keuntungan biaya mutlak atas pesaing.
3. Pelanggan tetap sangat setia kepada perusahaan-perusahaan perintis dalam membuat
pembelian berulang-ulang
4. Perpindahan pertama merupakan serangan pendahuluan, membuat imitasi tambahan
atau tidak.
Ada kalanya sebenarnya ada keuntungan untuk menjadi pengikut mahir daripada penggerak
pertama, keuntungan akhir-mover (atau kerugian penggerak pertama) muncul ketika:
1. Kepemimpinan perintis lebih mahal daripada meniru followership dan manfaat
pengalaman kurva diperoleh untuk kepemimpinan suatu kondisi yang memungkinkan
pengikut berakhir dengan biaya yang lebih rendah daripada yang penggerak pertama.
2. Produk inovator agak primitif dan tidak memenuhi harapan pembeli, sehingga
memungkinkan pengikut cerdas untuk memenangkan pembeli jauh dari pemimpin
dengan produk berperforma menjadi lebih baik.
3. Teknologi maju pesat, memberikan pengikut cepat pembukaan untuk melompati
produk penggerak pertama dengan produk generasi kedua dan ketiga lebih menarik
dan fitur lengkap.
Key Point
Tantangan kompetitif strategi-apakah itu murah keseluruhan, diferensiasi yang luas, terbaik
penerbangan, fokus murah, atau fokus diferensiasi-adalah untuk menciptakan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan. Strategi mencoba untuk menjadi penyedia murah, bekerja dengan
baik dalam situasi di mana :
Produk industri pada dasarnya sama dari penjual ke penjual (perbedaan merek yang
kecil).
Banyak pembeli yang sensitif terhadap harga dan toko untuk harga terendah.
Hanya ada beberapa cara untuk mencapai diferensiasi produk yang memiliki banyak
nilai kepada pembeli.
Kebanyakan pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama dan dengan
demikian memiliki persyaratan pengguna umum.
Biaya pembeli beralih dari satu penjual atau merek lain yang rendah atau bahkan nol
Pembeli besar dan memiliki kekuatan yang signifikan untuk bernegosiasi istilah harga
Keunggulan kompetitif berfokus diperoleh baik dengan mencapai biaya yang lebih rendah
dalam melayani pasar sasaran atau dengan mengembangkan kemampuan untuk menawarkan
pembeli sesuatu yang berbeda dari pesaing saingan -dengan kata lain, itu adalah baik berbasis
biaya atau diferensiasi berbasis. Sebuah strategi terfokus berdasarkan baik biaya rendah atau
diferensiasi menjadi semakin menarik karena lebih dari kondisi terpenuhi berikut ini:
Ceruk target pasar cukup besar untuk menjadi menguntungkan dan menawarkan
potensi pertumbuhan yang baik
Pemimpin industri tidak melihat bahwa memiliki kehadiran pada pasar sasaran adalah
penting untuk keberhasilan-kondisi mereka sendiri yang mengurangi persaingan dari
pesaing utama.
Hal ini mahal atau sulit untuk segmen multi kompetitor-untuk menempatkan
kemampuan di tempat untuk memenuhi kebutuhan khusus dari ceruk target pasar dan
pada saat yang sama, memenuhi harapan pelanggan utama mereka.
Industri ini memiliki banyak segmen yang berbeda, sehingga memungkinkan focuser
memilih kompetitif menarik yang cocok untuk kekuatan dan kemampuan sumber
daya.
Lebih sedikit, jika ada saingan lain sedang berusaha untuk mengkhususkan diri dalam
sama sasaran segmen-kondisi yang mengurangi risiko atau segmen yang tidak
beraturan.
Focuser dapat bersaing secara efektif melawan penantang berdasarkan kemampuan
dan sumber daya yang dimiliki untuk melayani target pasar dan telah membangun
pelanggan yang baik.
SELESAI