15
TUGAS INDIVIDUAL MODEL MENTAL Prof.dr. PURNAWAN JUNADI

Tugas changelling

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas changelling

TUGAS INDIVIDUAL

MODEL MENTAL

Prof.dr. PURNAWAN JUNADI

Page 2: Tugas changelling

INDRA YANTI 1206301886

PROGRAM MAGISTER KARS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

Changeling-A True Story 

Film yang disutradarai oleh Clint Eastwood ini diangkat dari sebuah kisah nyata yang terjadi

di Los Angeles, AS pada tahun 1928. Dalam film ini Angelina Jolie berperan sebagai

Christine Collins, seorang ibu tunggal yang memiliki seorang anak laki-laki berumur 9 tahun

bernama Walter Collins. Pada suatu hari, sepulang kerja Christine mendapati rumahnya

Page 3: Tugas changelling

dalam keadaan kosong, ia tidak dapat menemukan anaknya dimanapun walaupun ia sudah

mencarinya disekitar rumahnya. Akhirnya Christine melaporkan hal tersebut kepada pihak

yang berwajib dan polisi menganggapnya sebagai kasus penculikan.

Meski sudah berusaha mencari, namun pihak kepolisian Los Angeles gagal

menemukan Walter yang baru berusia sembilan tahun. Akhirnya pihak kepolisian merasa

putus asa dan menghentikan misi pencarian Walter ini. Namun hal yang sama tak bisa

dirasakan Christine yang tak pernah bisa melupakan Walter.

Beberapa bulan kemudian polisi menyampaikan kabar gembira bahwa anaknya

Walters telah ditemukan dan meminta Christine untuk datang menjemputnya. Namun

sesampainya disana Christine terkejut karena anak yang ditemukan tersebut bukanlah

anaknya.

Pada masa itu, Departemen Kepolisian LA memiliki citra yang buruk dimata

masyarakatnya karena dipenuhi oleh intimidasi dan kekerasan. Kepala Kepolisian Chief

Davis saat itu lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan rakyat,

sehingga kota tersebut tenggelam dalam ketakutan, kekerasan, intimidasi dan korupsi. Dan

melalui kasus Christine, Kepolisian ingin mengangkat citranya kembali yang selama ini

dianggap buruk oleh masyarakat dengan ditemukannya kembali anak tersebut. Namun usaha

tersebut terancam gagal karena ternyata telah terjadi kesalahan dalam kasus Christine.

Anak yang ditemukan ternyata bukanlah Walter, walaupun anak tersebut mengaku

bernama Walter Collins. Ia tidak percaya, jika waktu setengah tahun dapat membuat anaknya

berubah dan bertambah pendek. Ia pun tidak mempunyai pilihan lain ketika polisi

menyuruhnya mengakui bahwa ia adalah anaknya. Sesampai di rumah ia terus menanyai

identitas anak tersebut. Walter yang sekarang sangat berbeda dengan Walter yang dulu.

Akhirnya Collins memutuskan membuat konferensi pers tentang rencanya mengembalikan

Walter palsu tersebut ke pihak kepolisian.

Kapten Jones yang menangani kasusnya menganggap Christine masih shock atas

kehilangan anaknya sebelumnya sehingga ia tidak mengenali anaknya lagi, dan ia dianggap

hanya ingin meninggalkan tanggung jawabnya untuk mengurus anaknya kembali. Tuduhan

tsb hanya sebagai alasan karena polisi tidak ingin mengakui kesalahannya akan kasus tsb

yang bisa mempermalukan citra Kepolisian. Karena sudah terlanjur disorot oleh publik,

LAPD tetap pada pendiriannya, sama hal nya dengan si ibu yang yakin anak yang

diketemukan bukanlah anaknya.

Page 4: Tugas changelling

Namun karena Christine tetap ngotot agar polisi mencari anaknya yang sebenarnya,

akhirnya Kapten Jones malah memasukkannya ke Rumah Sakit Jiwa. Dari keterangan salah

satu pasien di rumah sakit tersebut, bahwa tindakannya melawan polisi dapat mengakibatkan

dokter-dokter di rumah sakit tersebutnya menjadi gila beneran. Puncak ketakutan Collin

terjadi saat dia mengikuti terapi. Collins menolak karena ia tidak sakit dan berupaya

menyerang dokter. Reaksi spontannya itu, membuat dokter yang lain datang mengeroyok.

Sementara itu, salah satu wartawan kenalan Collin berhasil membuat opini publik.

Kabar hilangnya Collins segera beredar luas dan akhirnya mengundang simpati seorang

penyidik dan seorang pengacara. Mereka kemudian mendatangi rumah sakit jiwa, tepat di

saat Collins akan menerima hukuman sengatan listrik. Dengan bantuan seorang pendeta,

Christine mantap untuk menghadapi seluruh sistem kepolisian Los Angeles yang saat itu

dianggap korup.

Sampai akhirnya pada suatu hari kasus tersebut terungkap secara tidak sengaja, ada

seorang anak kecil mengaku bahwa dia disuruh oleh gorgon stewart northcott untuk

menangkap semua anak kecil yang ada dan membunuh nya. gorgon ini memilik kelainan

mental dan sangat suka membunuh anak kecil. dan saat diberikan foto walter collins, anak

kecil itu berkata bahwa walter termasuk bagian dari korban gorgon. tetapi mrs.collins masih

berkeyakinan bahwa anak nya masih hidup.

Saat seorang petugas polisi ditugaskan untuk menangkap seorang pemuda disebuah

pertanian untuk dideportasi, pemuda tsb mengungkapkan bahwa ia menjadi kaki tangan atas

penculikan dan pembunuhan terhadap 20 anak berumur 9-10 th di pertanian tsb dan salah satu

korbannya adalah Walter Collins. Sedangkan pelaku utama pembunuhan tsb adalah pemilik

pertanian yang akhirnya menjadi buronan polisi.

Berkat seorang pendeta Pedysterian yang amat menaruh perhatian thd kasus Christine,

akhirnya Christine dapat dibebaskan dari Rumah Sakit Jiwa. Dan dari pernyataan pemuda

yang mengaku telah ikut membantu menculik dan membunuh Walter Collins, maka Christine

menuntut pihak Kepolisian atas kesalahan yang terjadi dan atas perlakuan pihak Kepolisian

terhadapnya.

Akhirnya polisi berhasil menangkap pembunuhnya dan ia mendapat hukuman mati,

namun sebelumnya ia harus menjalani hukuman 2 tahun penjara. Didalam persidangan pria

ini mendekati Christine dan mengatakan ia tidak membunuh Walter Collins. Sedangkan

Kapten Jones yang menangani kasus ini dicopot dari jabatannya, Sedangkan Chief Davis-

Kepala Kepolisian saat itu diturunkan jabatannya.Pada tahun 1935, salah seorang ibu yang

Page 5: Tugas changelling

anak nya menjadi salah satu korban penculikan tsb memberikan kabar kepada Christine

bahwa ternyata anaknya David masih hidup. David mengungkapkan bahwa pada saat ia

disekap digudang pertanian ada sekitar 4 orang anak lagi yang bersamanya waktu itu, dan

diantaranya bernama Walter Collins.

Mereka berhasil melarikan diri dari sana, namun mereka saling terpencar. David

mengaku selama ini takut untuk kembali kerumah orang tuanya, namun karena kerinduan

yang amat sangat kepada orang tuanya maka ia memberanikan diri untuk pulang. Dari

pengakuan David ini, menumbuhkan harapan dalam diri Christine bahwa anaknya masih

hidup. Dan sejak saat itu ia tetap terus mencari anaknya tanpa pernah berhenti.

THE END

MODEL MENTAL

Teori lima disiplin yang diidentifikasikan Peter Senge merupakan kunci untuk

mencapai organisasi jenis ini. Dimensi Learning Organization Peter Senge (1999)

mengemukakan bahwa di dalam learning organization yang efektif diperlukan 5 dimensi

yang akan memungkinkan organisasi untuk belajar, berkembang, dan berinovasi yakni:

1. Personal Mastery

Kemampuan untuk secara terus menerus dan sabar memperbaiki wawasan agar

objektif dalam melihat realitas dengan pemusatan energi pada hal-hal yang strategis..

2. Model mental

Suatu proses menilai diri sendiri untuk memahami, asumsi, keyakinan, dan prasangka

atas rangsangan yang muncul.

3. Shared Vision

Komitmen untuk menggali visi bersama tentang masa depan secara murni tanpa

paksaan.

4. Team Learning

Kemampuan dan motivasi untuk belajar secara adaptif, generatif, dan

berkesinambungan.

5. System Thinking

Page 6: Tugas changelling

Organisasi pada dasarnya terdiri atas unit yang harus bekerja sama untuk

menghasilkan kinerja yang optimal. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan

oleh kemampuan organisasi untuk melakukan pekerjaan secara sinergis.

Kelima dimensi dari Peter Senge tersebut perlu dipadukan secara utuh, dikembangkan

dan dihayati oleh setiap anggota organisasi, dan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.

Kelima dimensi organisasi pembelajaran ini harus hadir bersama-sama dalam sebuah

organisasi untuk meningkatkan kualitas pengembangan SDM, karena mempercepat proses

pembelajaran organisasi dan meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi pada

perubahan dan mengantisipasi perubahan pada masa depan.

(Selain hal yang disebutkan diatas,beberapa pemikiran dasar (premises) dalam pendekatan

pembelajaran,yaitu bahwa :

1. Kepemimpinan diperlukan di semua level, tidak hanya dipuncak untuk lebih

memudahkan koordinasi, maupun pengambilan keputusan sesuai levelnya.

2. Dibutuhkan pemimpin yang selalu mencari perubahan melalui peningkatan nilai-

nilai, proses pelaksanaan atau praktek dan sumber daya (values, practice and

resources).

3. Dibutuhkan pemimpin yang senantiasa mendorong pembelajaran, membentuk

tatanan sosial dalam organisasinya sedemikian rupa sehingga mampu

menghasilkan modal intelektual seperti : gagasan, metoda / cara (know how),

inovasi, pengetahuan dan keahlian.

Definisi Model mental

Peter Senge mendefinisikan model mental sebagai semua asumsi, generalisasi, bahkan

gambaran yang tersimpan kuat dalam pikiran dan perasaan sehingga mempengaruhi segala

tindakan, perilaku dan pandangan tentang kehidupan dan dunia pada umumnya.

Model mental Suatu proses menilai diri sendiri untuk memahami, asumsi, keyakinan, dan

prasangka atas rangsangan yang muncul. Model mental memungkinkan manusia bekerja

dengan lebih cepat. Namun, dalam organisasi yang terus berubah, model mental ini kadang-

kadang tidak berfungsi dengan baik dan menghambat adaptasi yang dibutuhkan. Dalam

organisasi pembelajar, model mental ini didiskusikan, dicermati, dan direvisi pada level

individual, kelompok, dan organisasi. Model mental merupakaan salah satu bagian dari

pembelajaran organisasi.

Page 7: Tugas changelling

Didalam mempelajari model mental (mental models) dimulai dengan melihat

cerminan diri sendiri, mengembangkan kemampuan yang diri sendiri dan kemampuan untuk

‘learningful’, mengungkapkan pemikiran secara efektif dan membuat pemikiran terbuka

untuk mempengaruhioranglain.

Mental models merupakan satu dari lima disiplin yang dikemukakan Peter Senge

(1990). Mental models merupakan refleksi diri, menelusuri dan mendukung, dimana orang-

orang mengekspos pemikiran sendiri secara efektif dan menjadikan pemikiran yang terbuka

terhadap pengaruh orang lain.

Didalam proses terbentuknya mental model terdapat hal tersebut dibawah ini,yaitu :

a. Konstruksi : menciptakan sesuatu mencari pola dan makna yang paling semu

b. Penghapusan : memilih dan menyaring pengalaman, menutupi beberapa bagian

c. Distorsi : pengalaman yang berliku mengubah pengalaman, mengurangi dan

melengkapi bagian memberikan arti yang berbeda dengan kenyataan (reading

different meaning into it)

d. Generalisasi : gambaran umum atas semua kejadian yang sama menciptakan sesuatu

dari pengalaman dan mempresentasikan kelompok.

I. Mental Model dan Pemimpin

Kegagalan dalam mewujudkan ide dan gagsan cemerlang dalam suatu organisasi

kerap tidak dapat terwujud . Hal tersebut seringkali disebabkan mental model (pola pandang

dan persepsi) para anggota organisasi terhadap suatu kejadian sekelilingnya tidak sama atau

berbeda satu sama lain dan hal ini akan mempengaruhi tindakan terhadap pandangan realitas

tersebut. Tindakannya akan produktif bila mental modelnya sesuai (mendekati) realitas. Bila

mental modelnya tidak sesuai dengan realitas keputusan akan berlawanan dengan realitas.

Dalam kaitan hal tersebut sangat penting bagi setiap pimpinan untuk memliki

kemampuan untuk mengatasi model-model mental yang tidak sesuai dengan tujuan

organisasi, dengan tujuan meningkatkan efektivitas keputusan dan menghindari konflik dan

mempercepat penyelesaian masalah.Mental model yang tidak sesuai dengan realitas obyektif

akan menimbulkan keputusan / tindakan keliru terhadap realitas sehingga timbul konflik dan

masalah tidak terselesaikan.

Pemimpin dalam menyesuaikan dan menumbuhkembangkan kesamaan mental model

anggota organisasi yang sesuai dengan realitas kolektif harus mempunyai kemampuan hal

hal dibawah ini,yaitu:

Page 8: Tugas changelling

1. Ladder of Inference, yaitu urutan berpikir dalam menganggapi suatu kejadian. Dalam

hal ini jangan terlalu cepat menyimpulkan (leap of abstraction), yaitu terlalu cepat

pindah dari pengamatan langsung (concrete data) kepada kesimpulan tanpa

pengujian. Harus mampu berpikir dengan tenang dan dengan tata urut yang jelas

sehingga dapat diperoleh suatu kesepakatan dan keputusan untuk bertindak dengan

lebih obyektif.

2. Left Hand Column¸ yaitu kemampuan mengungkapkan hal-hal yang sifatnya tertutup.

Dalam hal ini jangan mengatakan sesuatu yang berbeda dengan apa yang ada dalam

pikiran. Masih ada pemimpin yang hanya bermanis bibir (lip service) untuk

mengatakan pemberdayaan, belajar dari kesalahan dan seterusnya tetapi tindak nyata

tidak sesuai dengan perkataan tersebut. Komitmen yang dibangun disini adalah

kejujuran, keterbukaan, kepercayaan, dan integritas. Warren Bennis (2002)

mengemukakan bahwa integritas adalah landasan kepercayaan, bukan sekedar bahan

kepemimpinan, namun lebih merupakan hasil kepemimpinan. Integritas adalah sebuah

kualitas yang tidak dapat diperoleh, namun harus dimiliki. Tanpa integritas pemimpin

tidak akan berfungsi. Dengan demikian keberadaan kepemimpinan yang berintegritas

adalah yang tanggap, bermoral, beretika, serta profesional dalam mengelola

permasalahan dan tuntutan publik. Komitmen terhadap kejujuran dan integritas ini

selanjutnya menjadi norma serta dilakukan secara fokus, serius, ikhlas yang diawali

diri sendiri. Anwar Suprijadi mempertegas hal ini bahwa yang harus dimiliki oleh

seorang pemimpin adalah kepercayaan (trust). Kepercayaan harus dibangun melalui

integritas dan kompetensi. Kepercayaan akan ada jika pemimpin itu mempunyai jati

diri sebagai individu yang patut dipercaya karena kejujurannya, komitmennya dan

kompetensinya. Dengan kepercayaan, pemimpin akan mendapat dukungan terutama

dari pihak-pihak yang berkaitan dengan perubahan. Dalam birokrasi, kepercayaan dan

dukungan yang diperlukan adalah dari atas maupun dari bawahan, juga perlu

diperhatikan dukungan publik.

II. Mental Model dan Organisasi

Mental model memungkinkan manusia bekerja dengan lebih cepat. Namun, dalam

organisasi yang terus berubah, mental model ini kadang-kadang tidak berfungsi dengan baik

dan menghambat adaptasi yang dibutuhkan. Dalam organisasi pembelajar, mental model ini

didiskusikan, dicermati, dan direvisi pada level individual, kelompok, dan organisasi.

Page 9: Tugas changelling

Adapun dimensi model mental meliputi :

1. Prinsip dan nilai-nilai : seluruh anggota organisasi mengetahui dan memiliki prinsip-

prinsip dan nilai-nilai yang dimiliki bersama,

2. Mengkaji ulang kebiasaan : mengkaji ulang nilai-nilai bersama yang ada untuk

diselaraskan dengan kondisi lingkungan.

3. Memperkuat kebersamaan : anggota organisasi selalu berusaha untuk memelihara dan

memperkuat kebersamaan.

(diunduh 25 Oktober 2012)

Jika organisasi adalah untuk mengembangkan kapasitas untuk bekerja dengan model

mental maka akan diperlukan bagi orang untuk belajar keterampilan baru dan

mengembangkan orientasi baru, dan untuk mereka untuk menjadi perubahan institusional

yang mendorong perubahan tersebut. Mental model yang sudah berdiri kuat menggagalkan

perubahan yang dapat berasal dari sistem pemikiran.

DISKUSI

Kesedihan luar biasa yang dirasakan oleh seorang ibu yang single parent karena tidak

mendapatkan anaknya saat pulang dari bekerja. Kondisi ini membuat ia melaporkan kepada

polisi dengan harapan akan dapat membantu dan menemukan anaknya. Ternyata sindikat

penculikan anak ketika itu demikian maraknya. Setelah bersabar menanti hampir setengah

tahun, akhirnya ia mendapt kabar dari polisi yang menyatakan bahwa anaknya telah

ditemukan. Akan tetapi ketika berjumpa ia sangat yakin bahwa itu bukanlah anaknya dan

sayangnya peran polisi sangat dominan. Karena sangat yakin maka ia menyamaikan bahwa

itu bukanlah anak yang dicari.

Akan tetapi sangat disayangkan bahwa ia tidak dipercaya dan sebaliknya dianggap

mengalami gangguan kejiwaan dan dimasukkan ke dalam rmah sakait jiwa. Hal ini diyakini

oleh pihak berwajib karena kondsi psikologis yang labil. Keputusan polisi ini sangat

merugikan ibu karena di dalm rumah sakit mendapatkan perlakuan yang tidak baik. Di sisi

lain pihak polisi yang pada masa itu mengalami citra yang sangat buruk karena kasus korupsi

ingin menjadikan kasus ini sebagai kasus yang akan memperbaiki citranyaa. Sangat

disayangkan keputusan itu keliru.

Dari analisis pembelajaran organisasi yang didasari oleh model mental polisi saat itu

sangat jelas bahwa ini merupakan suatu kelemahan polisi dalam membuat keputusan. Polisi

yang dlam kondisi desakan masyaarakat menutup mata dan memaksakan kehendaknya. Tentu

Page 10: Tugas changelling

saja ibu yang dalam hal ini yang melaporkan mengalami kerugian yang sangat besar karena

dijebloskan ke rumah sakit jiwa. Model mental memang tidak dibawa sejak lahir melainkan

dibentuk dengan riwayat masa lalu dan situasi saat ini. Seharusnya apabila dapat memberikan

kesempatan dan percaya kepada keyakinan ibu korban tentunya akan berbeda dalam

membuat keputusan.

KESIMPULAN

Pada dasarnya setiap manusia sudah mempunyai jiwa kepemimpinan, hanya saja dapat

memberikan tampilan yang berbeda tergantung dari bagaimana historis atau masa lalu dan

masalah saat ini. Dominansi dari kedudukan akan mempengaruhi suatu keputusan dan suara

hati yang pasti merupakan suatu kebenaran dapat ditekan oleh suatu kekuasaan atau power.

Dalam membuat keputusan seringkali dipengaruhi oleh beberapa hal.

REFERENSI :

1. Disiplin kelima, seni dan praktek dari organisasi dan pembelajaran

2. (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_belajar)

3. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_adpend_0705248_chapter2.pdf (diunduh 25

Oktober 2012);

4. http://perilakuorganisasi.com/peter-m-senge-organisasi-pembelajar.html

5. kk.mercubuana.ac.id/files/42004-7-145163489210.doc

6. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1405188199.pdf

7. .(http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_belajar)