Upload
nadiya-reskiana
View
230
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SAK DAN SOP
Citation preview
MAKALAH STANDAR DAN SOP
Oleh :
Kelompok III
Putu Devy Antary 08.321.0163
Wulan Juwita Purnamasari 08.321.0170
Dewa Made Adiayana 08.321.0174
I Gede Pardianta Pradana 08.321.0178
I Gst Ayu Ketut Purwati 08.321.0180
I Gst Ayu Sri Gauri Bhavani Visweswari 08.321.0181
I Ketut Jaya Sukanadi 08.321.0184
I Nyoman Triyoga Nugata 08.321.0187
I Putu Agus Nata Diyantara 08.321.0189
Ni Kadek Novi Adnyani 08.321.0198
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
2010
1. Identifikasi dimensi/area utama pelayanan
Area bedah anak
2. Identifikasi fungsi-fungsi kunci / essensial dan proses-proses kritikal
a. Pendarahan
b. Kejang
c. Hipertermi
d. Apnue
e. Terminal
f. Dehidrasi
g. Koma
h. Kritis
i. Syok
j. Penurunan kesadaran
3. Prioritaskan fungsi essensial kedalam katagori
No Fungsi HR HV PR HC Score
a Pendarahan - - V - 1
b Kejang V V V - 3
c Hipertermi - V - - 1
d Apnue V - V - 2
e Terminal V V V - 3
f Dehidrasi V V - - 2
g Koma V - V - 2
h Kritis V V - - 2
i Syok V - V - 2
j Penurunan
kesadaran
V - - - 1
DIMENSI : Keperawatan Bedah Anak
FUNGSI : Asuhan keperawatan pada pasien kejang
PERNYATAAN STANDAR :
Perawat mampu: mengidentifikasi tanda, penyebab dan jenis kejang, mengidentifikasi tanda
kegawatan dan, mengambil langkah-langkah tepat dalam keadaan darurat/kritis, melakukan
perawatan pencegahan aspirasi dan cedera, mengidentifikasi tingkat kesadaran, melalukan
kolaborasi sesuai program, melaksanakan tindakan keperawatan, mengevaluasi serta
mendokumentasikannya.
STRUKTUR PROSES HASIL
1. Perawat yang
berpengalaman
2. Set vital sign
3. Set injeksi
4. Lembar SOP
pemeriksaan
GCS
5. Lembar
dokumentasi
askep
1. Mengidentifikasi tanda, penyebab dan
jenis kejang
2. Mengidentifikasi tanda – tanda kegawatan
dan melakukan pertolongan pertama
3. Melaksanakan tindakan delegatif
4. Melaksanakan pemeriksaan GCS
5. Melaksanakan tindakan kolaborasi
6. Memberikan informasi kepada pasien /
keluarga pada setiap perkembangan
kondisi dan perubahan kebutuhan
7. Melakukan dokumentasi askep
1. Tanda,
penyebab dan
jenis kejang
teridentifikasi
2. Tanda –
tanda
kegawatan
teridentifikasi
dan tindakan
yang
dilakukan
tepat sesuai
ABC
3. Tidak
terjadi cedera
akibat kejang
4. Tingkat
kesadaran
teridentifikasi
5. Dokumenta
si askep
lengkap dan
benar
4. Mengidentifikasi kebutuhan SPO
SPO pengaturan posisi
SPO injeksi IM
SPO mengukur TD
SPO mengukur suhu
SPO mengukur nadi
SPO mengukur pernafasan
SPO pemberian O2
SPO pemasangan gudel
SPO pemeriksaan GCS
5. Membuat salah satu SPO
PEMBERIAN TERAPI O2
Logo
No Dokumentasi No revisi Halaman
1/3
STANDAR
PELAYANAN
KEPERAWATAN
Tanggal berlaku Ditetapkan di : Denpasar
Pengertian Suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada penderita yang
mengalami gangguan pernafasan ke dalam paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat khusus.
Tujuan 1. Memenuhi kekurangan oksigen
2. Membantu kelancaran metabolism
3. Sebagai tindakan pengobatan
4. Mencegah hipoksia
5. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung
Kebijakan
1. Ada program terapi dokter dan pendelegasian jelas secara
tertulis
2. Klien dengan kadar O2 arteri rendah dari hasil analisa gas
darah
3. Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh
berespon terhadap keadaan hipoksemia melalui peningkatan
laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot
tambahan pernafasan.
4. Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung
berusaha untuk mengatasi gangguan O2 melalui peningkatan
laju pompa jantung yang adekuat.
Persiapan 1. Tabung O2 lengkap dengan flow meter dan humidifier
2. Catheter nasal
3. Acuta
4. Kapas bersih
5. Bengkok
Prosedur kerja 1. Cek program therapi dokter
2. Beri salam,panggil pasien dengan namanya,kenalkan diri
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien dan keluarga
4. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum kegiatan
dimulai
5. Jaga privasi klien
6. Cuci tangan
7. Isi glass humidifier dengan water for irigation setinggi batas
yang tertera
8. Menguhubungkan flow meter dengan tabung oksigen/sentral
oksigen
9. Cek fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar pengatur
konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam
glass flow meter
10. Bersihkan hidung klien dengan kapas bersih
11. Hubungkan kateter nasal/kanul nasal dengan flowmeter
12. Alirkan oksegen ke kateter nasal dengan aliran anatara 1-6
liter/menit. Canule nasal dengan aliran antara 1-6 liter/menit.
13. Cek aliran kateter nasal/kanul nasal dengan menggunakan
punggung tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen
14. Tanyan lien apakah oksigen telah mengalir sesuai dengan yang
diinginkan klien
15. Alat – alat dirapikan
16. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
17. Beri reinforcement positif pada klien
18. Sepakati kontrak selanjutnya
19. Cuci tangan
20. Dokumentasikan hasil tindakan dan respon klien di dalam
catatan keperawatan
Unit terkait Dokter