Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    1/22

    Model Petrogenesis Pulau Bali berdasarkan Analisis Data Geokimia dan Data

    Petrografi

    D. Claudia*

    *Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung

    ABSTRAK

    Analisis geokimia berdasarkan CIPW Norm menunjukkan bahwa mineral yang terdapat pada ke

    empat sampel yang dianalisis bersifat tidak jenuh silika untuk satu sampel dan untuk ketiga sampel

    lainnya magma bersifat jenuh silika. Selain dari data primer yang dianalisis, pada penelitian ini juga

    dikomparasi dengan data sekunder dari data sampel Formasi Ulakan dan data Rinjani. Analisis dari plot

    Ba/La terhadap La/Sm mengindikasikan bahwa batuan berasal dari lingkungan tektonik berupa Island

    Arc Basalt. Data primer sampel menunjukkan afinitas magma kalk-alkali dan toleit berdasarkan plotdiagram AFM. Data petrografi yang diamati dari kehadiran mineralogi fenokris pada keempat sampel

    mengkonfirmasi deret magma keempat sampel..Apabila dibandingkan dengan plot diagram Miyashiro

    yaitu FeO/MgO terhadap %SiO2, plot menunjukkan bahwa sampel yang diambil dari Bali berada pada

    seri low K atau toleit, sedangkan sampel Rinjani tersebar awalnya plot mengumpul di seri low K dan

    kemudian pada seri kalk-alkali. Hal inilah yang kemudian menjadi indikasi bahwa Pulau Bali

    kemungkinan adalah awal dari pembentukan suatu island arc dan informasi inilah yang diperlukan untuk

    membuat model petrogenesa Pulau Bali.

    Kata kunci: magma, island arc, kalk alkali, toleit

    ABSTRACT

    Geochemistry analysis based on CIPW Norm shows that minerals found in each four samples is

    silica undersaturated for one sample used and silica saturated for other three samples used. Beside the

    primary data used for analysis, secondary data from Ulakan Fm. and Rinjani samples are also used as

    comparator. The Ba/La vis a vis La/Sm plot analysis indicates rock samples are from Island Arc tectonic

    setting. Samples from primary data show calc-alkaline and tholeiitic magma affinity based on AFM

    diagram. Petrography data observed from presence of phenocrysts in four samples used, conform the

    type of magma series in each four samples. Compared to FeO/MgO vis a vis %SiO2 ,plot shows that

    samples taken from Bali are in low K to tholeiitic range, whereas Rinjani samples spreads from low K

    clusters to calc-alkaline series. This idea eventually indicates that Bali is probably part of the beginning of

    an island arc formation and this kind of information is really necessary for making the petrogenetic

    model of Bali Island.

    Key words: magma, island arc, calc alkaline, tholeiitic

    1.

    Pendahuluan

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    2/22

    Pulau Bali mempunyai sejarah tektonik yang cukup menarik untuk dianalisis. Pada penelitian

    dianalisis batuan vulkanik yaitu basalt untuk kemudian dilakukan analisis melalui XRF (X Ray

    Fluorescence) dan ICP MS (Induced Coupled Plasma Mass Spectrometry) sehingga diperoleh data

    persentase oksida dan jumlah unsur jejak dalam ppm yang sangat diperlukan untuk analisis tingkat

    kejenuhan silika pada magma, deret magma, lingkungan tektonik, dan proses fraksionasi kristalisasi.

    Analisis geokimia berdasarkan CIPW Norm menunjukkan bahwa mineral yang terdapat pada ke empat

    sampel yang dianalisis bersifat tidak jenuh silika untuk satu sampel dan untuk ketiga sampel lainnya

    magma bersifat jenuh silika. Selain dari data primer yang dianalisis, pada penelitian ini juga dikomparasi

    dengan data sekunder dari data sampel Formasi Ulakan dan data Rinjani. Analisis dari plot Ba/La

    terhadap La/Sm mengindikasikan bahwa batuan berasal dari lingkungan tektonik berupa Island Arc

    Basalt. Data primer sampel menunjukkan afinitas magma kalk-alkali dan toleit berdasarkan plot diagram

    AFM. Data petrografi yang dianalisis dari mineralogi fenokris pada keempat sampel mengkonfirmasi

    deret magma keempat sampel..Apabila dibandingkan dengan plot diagram Miyashiro yaitu FeO/MgO

    terhadap %SiO2, plot menunjukkan bahwa sampel yang diambil dari Bali berada pada seri low K atau

    toleit, sedangkan sampel Rinjani tersebar awalnya plot mengumpul di seri low K dan kemudian pada seri

    kalk-alkali. Hal inilah yang kemudian menjadi indikasi bahwa Pulau Bali kemungkinan adalah awal dari

    pembentukan suatu island arc dan informasi inilah yang diperlukan untuk membuat model petrogenesa

    Pulau Bali.

    2. Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian antara lain berupa studi literatur dari referensi yang

    berkaitan dengan petrogenesis dan petrologi batuan vulkanik, serta pengolahan data geokimia dengan

    menggunakan software CIPW Norm untuk penentuan mineral normatif dan dengan Microsoft Office

    Excel 2007 untuk plotting data geokimia sampel.

    3. Data Geokimia Sampel Penelitian

    Tabel 1. Data hasil uji kimia dengan metode XRF

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    3/22

    Tabel 2. Hasil uji kimia dengan metode ICP-MS

    4. Pengolahan Data

    4.1 Mineral Normatif berdasarkan analisis CIPW Norm

    Tabel 3. Mineral normatif pada sampel penelitian

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    4/22

    4.2

    Plot Data Sampel Primer pada Diagram

    Plot diagram dimaksudkan untuk mengetahui afinitas magma dan lingkungan tektonik dari data

    geokimia tiap-tiap sampel.

    4.2.1 Plot Alkali terhadap Silika

    Tabel 4. Data alkali dan silika beserta afinitas magma pada tiap sampel

    KODE

    SAMPEL

    DATA NILAI Na2O+K2O SiO2 AFFINITY

    ABAH 1 Na2O 1.99 4.92 48.14 ALKALINE

    K2O 2.93

    4.92

    LEBU 1K Na2O 1.48 2.91 46.35 ALKALINE

    K2O 1.43

    2.91

    LEBU 1M Na2O 1.54 3.05 46.13 ALKALINE

    K2O 1.51

    3.05

    LEBU 2 Na2O 2.28 5.45 50.66 ALKALINE

    K2O 3.17

    5.45

    BALI 67424 1.83 46.44 SUBALKALINE

    BALI 67422 2.53 46.86 SUBALKALINE

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    5/22

    Gambar 1. Plot Diagram Alkali terhadap Silika membandingkan sampel penelitian, data literatur,dan

    data Rinjani

    4.2.2 Plot Diagram AFM

    Plot data sampel pada diagram ini dimaksudkan untuk membedakan rangkaian toleitik dengan

    kalk-alkali. A= Na2O+ K2O; F=FeO+0.9Fe2O3; M=MgO.

    A F M Sampel Total

    4.92 11.754 6.13 ABAH 1 22.8042.91 10.953 11.11 LEBU 1K 24.973

    3.05 11.241 11.7 LEBU 1M 25.991

    5.45 11.619 3.28 LEBU 2 20.349

    1.83 10.3 17.48 BALI 67424 29.61

    2.53 10.2 13.3 BALI 67422 26.03

    %A %F %M Sampel Total (%)

    21.57516 51.54359 26.88125 ABAH 1 100 Kalk-alkali

    11.65258 43.85937 44.48805 LEBU 1K 100 toleit

    11.73483 43.24959 45.01558 LEBU 1M 100 toleit

    26.78264 57.09863 16.11873 LEBU 2 100 toleit

    6.180344 34.78555 59.03411 BALI 67424 100 toleit

    9.719554 39.18556 51.09489 BALI 67422 100 toleit

    DATA ULAKAN

    4.92

    2.913.05

    5.45

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    0 50 100

    Na2O+K2O(%)

    SiO2(%)

    Plot Na2O+K2O (%) vs SiO2(%)

    Regresi

    Data

    Primer

    Data

    Ulakan

    Alkaline

    Sub alkaline

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    6/22

    A F M TOTAL %A %F %M

    BALI 67424 1.83 10.3 17.48 29.61 6.180344 34.78555 59.03411

    BALI 67422 2.53 10.2 13.3 26.03 9.719554 39.18556 51.09489

    DATA RINJANI

    MgO A F TOTAL %A %F %M

    48001 ANK 14.02 2.4 9.187 25.607 9.372437 35.87690866 54.75065

    48002 ANK 10.61 2.98 10.161 23.751 12.54684 42.78135657 44.6718

    48004 ANK 8.39 3.71 10.367 22.467 16.51311 46.1432323 37.34366

    48007 HAB-1 5.93 4.59 9.502 20.022 22.92478 47.45779642 29.61742

    41632 HAB-1 5.63 4.88 9.738 20.248 24.10115 48.09363888 27.80522

    41631 HAB-1 5.24 4.73 10.318 20.288 23.31427 50.85764984 25.82808

    41626 HAB-2 4.49 5.53 10.18 20.2 27.37624 50.3960396 22.22772

    41678 HAB-2 3.5 6.08 9.403 18.983 32.02866 49.53379339 18.43755

    41676 HAB-3 5.84 4.25 10.18 20.27 20.96695 50.22200296 28.8110541637 HAB-4 2.91 5.74 9.039 17.689 32.44954 51.09955339 16.4509

    41647 A 3.42 4.7 8.213 16.333 28.7761 50.28469969 20.9392

    41622 A 3.1 5.69 8.321 17.111 33.25346 48.62953656 18.117

    41625 A 2.73 5.8 8.351 16.881 34.35815 49.46981814 16.17203

    41636 A 2.32 5.14 6.915 14.375 35.75652 48.10434783 16.13913

    41672 HKA 2.13 8.11 5.577 15.817 51.27395 35.25953088 13.46652

    480028 HKA 1.9 7.82 5.744 15.464 50.56906 37.14433523 12.2866

    41671 D 1.12 8.62 3.856 13.596 63.401 28.36128273 8.237717

    41641 D 1.14 9.22 3.167 13.527 68.15998 23.41243439 8.427589

    data Rinjani

    data sampel

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    7/22

    data Ulakan

    Gambar 2. Plot Diagram AFM data sampel, data literatur, dan data sampel Rinjani

    4.2.3

    Plot Na2O VS K2O

    Gambar 3. Plot K2O terhadap Na2O sampel dan data literatur

    Berdasarkan plot K2O terhadap Na2O, maka dapat disimpulkan bahwa magma dimasukkan ke

    dalam K series.

    4.2.4 Plot Diagram FeO/MgO Vs SiO2

    0

    1

    2

    34

    5

    6

    7

    8

    9

    0 5 10

    K2O

    Na2O

    Plot K2O vs Na2O

    41632 41631

    N-Na series

    Data Primer

    Data Ulakan

    Data Rinjani

    Linear (41632 41631)

    Linear (N-Na series)

    High K

    K series

    Na series

    y = 0.1562*(x-6.685)

    R = 1

    0

    0.5

    1

    1.52

    2.5

    3

    3.5

    0 20 40 60 80

    FeO*/M

    gO

    % SiO2

    FeO/

    MgO

    Vs

    SiO2

    BALI6

    7424

    THOLEIITE

    CALC

    ALKALINE

    PLOT FeO/MgO Vs SiO2

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    8/22

    Gambar 4. Plot FeO/MgO terhadap SiO2data sampel penelitian

    Data geokimia diambil dari sampel Ulakan dengan kode sampel BALI 67424 dan BALI 67422.

    Hasil plot pada diagram menunjukkan bahwa magma digolongkan ke dalam seri toleitik.

    4.2.5

    Plot Trace Element Data Sampel

    Tabel 5. Data normalisasi sampel terhadap chondrite (Wood, 1979)

    NORMALISASI DENGAN CHONDRITE (WOOD, 1979)

    ABAH1 Rb Ba Th Nb La Ce Sr Sm Y Lu

    52.66 634.26 2.86 4.29 11.48 22.19 716.4 3.36 10.46 0.2

    1.88 3.6 0.04 0.56 0.328 0.865 10.5 0.203 2 0.034

    28.01064 176.1833 71.5 7.660714 35 25.65318 68.22857 16.55172 5.23 5.882353

    LEBU 1K Rb Ba Th Nb La Ce Sr Sm Y Lu

    24.92 366.3 1.74 1.99 6.78 13.37 369.2 2.39 8.61 0.17

    1.88 3.6 0.04 0.56 0.328 0.865 10.5 0.203 2 0.034

    13.25532 101.75 43.5 3.553571 20.67073 15.45665 35.1619 11.7734 4.305 5

    LEBU 1M Rb Ba Th Nb La Ce Sr Sm Y Lu

    22.48 311.3 1.48 1.42 6.01 11.64 345.1 2.11 8.39 0.17

    1.88 3.6 0.04 0.56 0.328 0.865 10.5 0.203 2 0.034

    11.95745 86.47222 37 2.535714 18.32317 13.45665 32.86667 10.39409 4.195 5

    LEBU 2 Rb Ba Th Nb La Ce Sr Sm Y Lu

    22.48 311.3 1.48 1.42 6.01 11.64 345.1 2.11 8.39 0.17

    1.88 3.6 0.04 0.56 0.328 0.865 10.5 0.203 2 0.034

    11.95745 86.47222 37 2.535714 18.32317 13.45665 32.86667 10.39409 4.195 5

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    9/22

    Gambar 5. Plot data trace elementsampel pada diagram spider yang dinormalisasi terhadap nilai

    chondrite

    Tabel 6. Data normalisasi sampel terhadap primordial mantle (Wood, 1979)

    NORMALISASI DENGAN PRIMORDIAL MANTLE (WOOD, 1979)

    ABAH 1 Rb Ba Th Nb La Ce Sr Nd Sm Tb Y

    52.66 634.26 2.86 4.29 11.48 22.19 716.4 12.2 3.36 0.49 10.46

    0.86 7.56 0.096 0.62 0.71 1.9 23 1.29 0.385 0.099 4.87

    61.23256 83.89683 29.79167 6.919355 16.16901 11.67895 31.14783 9.457364 8.727273 4.949495 2.147844

    LEBU 1K Rb Ba Th Nb La Ce Sr Nd Sm Tb Y

    24.92 366.3 1.74 1.99 6.78 13.37 369.2 8.18 2.39 0.38 8.61

    0.86 7.56 0.096 0.62 0.71 1.9 23 1.29 0.385 0.099 4.87

    28.97674 48.45238 18.125 3.209677 9.549296 7.036842 16.05217 6.341085 6.207792 3.838384 1.767967

    LEBU1M Rb Ba Th Nb La Ce Sr Nd Sm Tb Y

    22.48 311.3 1.48 1.42 6.01 11.64 345.1 7.2 2.11 0.35 8.39

    0.86 7.56 0.096 0.62 0.71 1.9 23 1.29 0.385 0.099 4.87

    26.13953 41.17725 15.41667 2.290323 8.464789 6.126316 15.00435 5.581395 5.480519 3.535354 1.722793

    LEBU 2 Rb Ba Th Nb La Ce Sr Nd Sm Tb Y

    65.56 524.37 2.88 3.52 11.57 22.82 617.8 12.6 3.46 0.53 12.45

    0.86 7.56 0.096 0.62 0.71 1.9 23 1.29 0.385 0.099 4.87

    76.23256 69.36111 30 5.677419 16.29577 12.01053 26.86087 9.767442 8.987013 5.353535 2.556468

    1

    10

    100

    1000

    Rb Ba Th Nb La Ce Sr Sm Y Lu

    Plot Spider Diagram Sampel

    ABAH -1

    LEBU 1K

    LEBU 1M

    LEBU 2

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    10/22

    Gambar 6. Plot data trace element sampel pada diagram spider yang dinormalisasi terhadap nilai

    primordial mantle

    Tabel 7. Data normalisasi sampel terhadap MORB (Wood, 1979)

    NORMALISASI DENGAN MORB (WOOD, 1979)

    ABAH

    1 Rb Ba Th Nb La Ce Sr Nd Sm Tb Y K2O P2O5 TiO2

    52.66

    634.2

    6 2.86 4.29 11.48 22.19 716.4 12.2 3.36 0.49 10.46 2.93 0.479 0.601

    1 12 0.2 2.5 3 10 136 8 3.3 0.71 35 0.15 0.12 1.5

    52.66

    52.85

    5 14.3 1.716

    3.826

    667 2.219

    5.267

    647 1.525

    1.018

    182

    0.690

    141

    0.298

    857

    19.53

    333

    3.991

    667

    0.400

    667

    LEBU

    1K Rb Ba Th Nb La Ce Sr Nd Sm Tb Y K2O P2O5 TiO2

    24.92 366.3 1.74 1.99 6.78 13.37 369.2 8.18 2.39 0.38 8.61 1.43 0.286 0.495

    0.86 7.56 0.096 0.62 0.71 1.9 23 1.29 0.385 0.099 4.87 0.15 0.12 1.5

    28.97

    674

    48.45

    238

    18.12

    5

    3.209

    677

    9.549

    296

    7.036

    842

    16.05

    217

    6.341

    085

    6.207

    792

    3.838

    384

    1.767

    967

    9.533

    333

    2.383

    333 0.33

    LEBU

    1M Rb Ba Th Nb La Ce Sr Nd Sm Tb Y K2O P2O5 TiO2

    22.48 311.3 1.48 1.42 6.01 11.64 345.1 7.2 2.11 0.35 8.39 1.51 0.302 0.494

    0.86 7.56 0.096 0.62 0.71 1.9 23 1.29 0.385 0.099 4.87 0.15 0.12 1.5

    26.13

    953

    41.17

    725

    15.41

    667

    2.290

    323

    8.464

    789

    6.126

    316

    15.00

    435

    5.581

    395

    5.480

    519

    3.535

    354

    1.722

    793

    10.06

    667

    2.516

    667

    0.329

    333

    LEBU

    2 Rb Ba Th Nb La Ce Sr Nd Sm Tb Y K2O P2O5 TiO2

    65.56

    524.3

    7 2.88 3.52 11.57 22.82 617.8 12.6 3.46 0.53 12.45 3.17 0.504 0.672

    1

    10

    100

    Rb Ba Th Nb La Ce Sr Nd Sm Tb Y

    Plot Spider Diagram Sampel

    ABAH 1

    LEBU 1K

    LEBU 1M

    LEBU 2

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    11/22

    0.86 7.56 0.096 0.62 0.71 1.9 23 1.29 0.385 0.099 4.87 0.15 0.12 1.5

    76.23

    256

    69.36

    111 30

    5.677

    419

    16.29

    577

    12.01

    053

    26.86

    087

    9.767

    442

    8.987

    013

    5.353

    535

    2.556

    468

    21.13

    333 4.2 0.448

    Gambar 7. Plot data trace elementsampel pada diagram spider yang dinormalisasi terhadap nilai MORB

    Tabel 7. Data normalisasi sampel batuan Rinjani terhadap MORB (Wood, 1979)

    Rb Sr Zr Y Nb Rock/MORB

    1 136 35 8 1 1 0 1 3.2

    21 452 53 13 2 21 3.323529 0.602273 0.371429 0.8

    31 556 49 16 31 4.088235 0.556818 0.457143 038 611 57 18 4 38 4.492647 0.647727 0.514286 1.6

    18 522 43 18 2 18 3.838235 0.488636 0.514286 0.8

    20 452 82 20 4 20 3.323529 0.931818 0.571429 1.6

    21 477 77 26 4 21 3.507353 0.875 0.742857 1.6

    29 491 106 25 4 29 3.610294 1.204545 0.714286 1.6

    51 527 173 30 5 51 3.875 1.965909 0.857143 2

    19 469 56 19 19 3.448529 0.636364 0.542857 0

    38 442 124 28 5 38 3.25 1.409091 0.8 2

    31 381 149 29 3 31 2.801471 1.693182 0.828571 1.2

    35 433 134 30 2 35 3.183824 1.522727 0.857143 0.8

    32 439 136 31 6 32 3.227941 1.545455 0.885714 2.431 483 127 26 31 3.551471 1.443182 0.742857 0

    73 397 252 40 9 73 2.919118 2.863636 1.142857 3.6

    69 405 244 45 69 2.977941 2.772727 1.285714 0

    91 297 268 37 9 91 2.183824 3.045455 1.057143 3.6

    113 216 310 40 10 113 1.588235 3.522727 1.142857 4

    32 439 136 31 6 32 3.227941 1.545455 0.885714 2.4

    31 483 127 26 31 3.551471 1.443182 0.742857 0

    0.1

    1

    10

    100

    Rb Ba Th Nb La Ce Sr Nd Sm Tb Y K2O P2O5TiO2

    Plot Spider DiagramSampel

    ABAH 1

    LEBU 1K

    LEBU 1M

    LEBU 2

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    12/22

    73 397 252 40 9 73 2.919118 2.863636 1.142857 3.6

    Gambar 8. Plot data trace elementdata sampel batuan Rinjani pada diagram spider yang dinormalisasi

    terhadap MORB

    4.2.6

    Plot Ba/La terhadap La/Sm

    Gambar 9. Plot unsur Ba/La terhadap La/Sm data sampel penelitian

    0.1

    1

    10

    100

    1000

    Rb Sr Zr Y Nb

    Plot Spider Diagram

    Sampel Data Rinjanirinjani-

    1

    rinjani-

    2

    rinjani-

    3

    rinjani-

    4

    rinjani-

    5

    rinjani-

    6

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    13/22

    4.2.7 Diagram Harker

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.53

    3.5

    4

    4.5

    0 20 40 60 80

    K2O

    SiO2

    Data Primer

    Data Rinjani

    Data Fm. Ulakan

    Linear (Data

    Primer)

    Linear (Data

    Rinjani)

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    0 20 40 60 80

    CaO

    SiO2

    Data Primer

    Data Rinjani

    Data Fm. Ulakan

    Linear (Data

    Primer)

    Linear (Data

    Rinjani)

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    1.4

    0 20 40 60 80

    TiO2

    SiO2

    Data Primer

    Data Rinjani

    Data Fm. Ulakan

    Linear (Data

    Primer)

    Linear (DataRinjani)

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    14/22

    Gambar 10. Plot data K2O, CaO, TiO2, Fe2O3, dan Al2O3terhadap SiO2 dalam %.

    4.2.8 Diagram Miyashiro (FeO*/MgO Vs % SiO2)

    Tabel 8. Data FeO*/Mg OVs SiO2 dari Sampel Rinjani dan Data Literatur dari Formasi Ulakan

    SAMPEL FeO* MgO FeO*/MgO %SiO2

    48001ANK 7.81 14.02 0.55706134 48.32

    48002 ANK 8.64 10.61 0.81432611 47.95

    48004ANK 8.81 8.39 1.05005959 48.33

    48007 HAB-

    1 8.08 5.93 1.36256324 49.43

    41632 HAB-

    1 8.28 5.63 1.47069272 50.2

    41631 HAB-

    1 8.77 5.24 1.6736641250.41

    41626 HAB-

    2 8.65 4.49 1.92650334 50.71

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    0 20 40 60 80

    Fe2O3

    SiO2

    Data Primer

    Data Rinjani

    Linear (Data Primer)

    Linear (Data Rinjani)

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0 20 40 60 80

    Al2O3

    SiO2

    Data Primer

    Data Rinjani

    Linear (Data Primer)

    Linear (Data Rinjani)

    Data

    Rinjani

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    15/22

    416 78 HAB-

    2 7.99 3.5 2.28285714 52.03

    41676 HAB-

    3 8.65 5.84 1.48116438 50.02

    41637 HAB-

    4 7.68 2.91 2.63917526 52.97

    41647 A 6.98 3.42 2.04093567 54.84

    41622A 7.07 3.1 2.28064516 55.49

    41625A 7.1 2.73 2.6007326 55.82

    41636A 5.88 2.32 2.53448276 58.91

    41672HKA 4.74 2.13 2.22535211 59.99

    480028 HKA 4.88 1.9 2.56842105 61.69

    41671 D 3.28 1.12 2.92857143 65.58

    41641 D 2.69 1.14 2.35964912 66.22

    Data Literatur

    BALI 67424 10.3 17.48 0.58924485 46.44

    Bali 67422 10.2 13.3 0.76691729 46.86

    Gambar 11. Plot data FeO*/Mg OVs SiO2dari sampel Rinjani dan data literatur dari Formasi

    Ulakan

    5. Petrografi Sampel Penelitian

    Sampel ABAH 1, hipokristalin, hipidiomorfik, inequigranular, mineralogi terdiri dari olivine,clinopyroxene (augite dan diopsid), orthopyroxene (sangat jarang), plagioklas, inklusi mineral opak,

    gelas. Tekstur vitrofirik dan intersertal. Fenokris terdiri dari olivine, piroksen, plagioklas. Masadasar

    terdiri dari gelas dan kristal plagioklas. Ciri-ciri lain yang terlihat pada sayatan antara lain: kembar

    polisintetik pada piroksen, zonasi komposisi pada piroksen, inklusi mineral opak pada fenokris,

    glomeroporfiritik, dan plagioklas berkomposisi bitownite-labradorite.

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    16/22

    Gambar 15. Sayatan tipis sampel ABAH-1 pada nikol sejajar (atas) dan nikol bersilang (bawah)

    Sampel LEBU 1K, hipokristalin, hipidiomorfik, inequigranular, mineralogi terdiri dari plagioklas,

    clinopyroxene (augite), olivine (dominan forsterite), orthopyroxene (sangat jarang(, inklusi mineral opak,

    klorit. Tekstur intersertal, intergranular dan vitrofirik. Fenokris terdiri dari olivine, piroksen, plagioklas.

    Masadasar terdiri dari gelas dan kristal plagioklas. Ciri-ciri lain yang terlihat pada sayatan: inklusi mineral

    opak pada fenokris, olivine dan piroksen mulai terkloritisasi, kembar polisintetik pada piroksen,

    glomeroporfiritik, dan tekstur sferulitik pada mineral klorit.

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    17/22

    Gambar 16. Sayatan tipis sampel LEBU-1K pada nikol sejajar (atas) dan nikol bersilang (bawah)

    Sampel LEBU 1M, hipokristalin, hipidiomorfik, inequigranular, mineralogi terdiri dari olivine

    (dominan forstrerite), clinopyroxene (augite), orthopyroxene, plagioklas, klorit, dan inklusi mineral opak.

    Tekstur vitrofirik, intersertal, dan intergranular. Fenokris terdiri dari olivine, piroksen, plagioklas.

    Masadasar terdiri dari gelas, kristal plagioklas dan piroksen. Ciri-ciri lain yang terlihat pada sayatan

    antara lain: fenokris olivine mulai terkloritisasi, cracks mulai diisi mineral ubahan (klorit), kembar

    polisintetik pada piroksen, glomeroporfiritik

    Gambar 17. Sayatan tipis sampel LEBU-1M pada nikol sejajar (atas) dan nikol bersilang (bawah)

    Sampel LEBU 2, hipokristalin, hipidiomorfik, inequigranular, mineralogi terdiri dari olivine,

    clinopyroxene (augite), orthopyroxene (hipersten), inklusi mineral opak. Tekstur intergranular,

    intersertal. Fenokris terdiri dari piroksen dan olivine. Masadasar terdiri dari gelas, kristal plagioklas dan

    piroksen. Fenokris olivin mulai terkloritisasi, cracks mulai diisi mineral ubahan (klorit).Terdapat pula

    kembar polisintetik pada piroksen

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    18/22

    Gambar 18. Sayatan tipis sampel LEBU-2 pada nikol sejajar (atas) dan nikol bersilang (bawah)

    LOI tinggi pada data geokimia sampel mencerminkan bahwa batuan sudah lapuk dan hal ini

    mengindikasikan hasil yang sesuai dengan kehadiran mineral klorit yang tampak jelas di bawah

    mikroskop.

    6. Analisis Data

    Berdasarkan analisis mineral normatif dengan menggunakan software CIPW Norm, maka pada

    masing-masing sampel batuan diperoleh mineral normatif seperti yang ditunjukkan oleh tabel 3. Pada

    sampel ABAH 1 ditemui olivin dan nepheline yang mengindikasikan magma bersifat tidak jenuh silika.Sedangkan pada sampel LEBU 1K, LEBU 1M, dan LEBU 2 didapat hipersten dan tidak didapat mineral

    felspatoid yang mencirikan magma jenuh silika. Sedangkan sampel Ulakan yang diperoleh dari literatur

    menandakan bahwa magma bersifat jenuh silika untuk sampel BALI 67424dan tidak jenuh silika untuk

    sampel BALI 67422.

    Dari plot alkali terhadap silika pada gambar 1, diperoleh kesimpulan bahwa keempat sampel

    batuan berada pada deret magma alkalin, data Ulakan pada deret magma subalkaline, dan data Rinjani

    pada deret alkaline dan subalkalin. Pada plot diagram AFM atau plot terniary diagramantara total alkali,

    total Fe, dan MgO (gambar 2), menunjukkan bawa sampel ABAH 1 mempunyai seri magma kalk-alkali,

    sedangkan sampel batuan LEBU 1K, LEBU 1M, dan LEBU 2 mempunyai seri magma toleit. Demikianhalnya pada sampel Ulakan dari literatur menunjukkan seri magma toleit. Berbeda dengan sampel dari

    Bali, sampel dari data Rinjani berdasarkan plot diagram AFM menunjukkan seri magma kalk-alkalindan

    toleit. Dari seri magma inilah muncul suatu gagasan bahwa Rinjani merupakan bagian dari subduksi

    Pulau Bali, mengingat deret kalk alkali hanya ditemukan pada zona orogenesa (subduksi). Hal ini dapat

    dikonfirmasi dengan membandingkan pada plot data unsur jejak sampel pada diagram laba-laba pada

    gambar 5 untuk normalisasi dengan nilai chondrite, gambar 6 untuk normalisasi dengan nilai primordial

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    19/22

    mantle, dan gambar 7 untuk normalisasi dengan nilai MORB, ketiga plot ini menunjukkan nilai Nb yang

    sangat turun (negative spike) yang mengindikasikan lingkungan tektonik berupa zona subduksi.

    Pada gambar 9,berdasarkan plot Ba/La terhadap La/Sm untuk island-arc basalt dibandingkan

    dengan MORB dan intra-plate basalt (Arculus &Powell, 1986). Dari data analisis geokimia, nilai rasio

    Ba/La yang sangat tinggi (>50) apabila di plot di diagram maka dimasukkan ke dalam IAB (Island ArcBasalt).

    Plot data geokimia pada diagram Harker dimaksudkan untuk mengetahui proses diferensiasi

    atau fraksionasi kristalisasi. Pada plot diagram Harker untuk data sampel (data primer), data Rinjani, dan

    data Fm. Ulakan dari literatur (gambar 10), plot K2O terhadap SiO2dan plot CaO terhadap SiO2

    menunjukkan trend yang relatif sama, yakni K2O meningkat seiring dengan penambahan SiO2dalam

    kristalisasi magma dan sebaliknya CaO menurun seiring dengan penambahan SiO2 selama proses

    kristalisasi magma. Pada plot TiO2terhadap SiO2, TiO2mempunyai harga

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    20/22

    Gambar 19. Mineralogi fenokris utama dari busur kepulauan seri toleitik atau Low-K (Wilson, 1989)

    Fenokris berupa mineral felspatoid tidak ditemukan dalam batuan dengan seri toleitik, begitu juga dengan

    mineral Alkali feldspar dan biotit.

    Gambar 20. Mineralogi fenokris utama dari busur kepulauan calc alkaline (Wilson, 1989)

    Fenokris berupa mineral felspatoid tidak ditemukan dalam batuan dengan seri calc alkaline, begitu juga

    dengan mineral Alkali feldspar. Sedangkan pada batuan vulkanik busur kepulauan dengan seri calc alkaline, mineral

    plagioklas bisa ditemui pada semua batuan vulkanik.

    7. Diskusi dan Pembahasan

    Dari analisis unsur jejak, basalt toleitik island arc pada dasarnya dicirikan dengan kisaran nilai

    normalisasi trace elements yang menurun. Nilai Nb yang turun pada spider diagram mengindikasikan

    lingkungan tektonik berupa zona subduksi. Dari plot spider diagram, Nb yang menunjukkan spike yang

    menunjam ke bawah mencirikan petrogenesa basalt island arc dan yang membedakannya dari basalt

    non-arc. Untuk basalt toleitik, dicirikan dengan pola light REE yang depleted, sedangkan untuk basalt

    calc-alkalidicirikan dengan pola light REE yang enriched. Pada pola spider diagram diatas,terlihat pola

    unsur Ce- Nd-Sm (Light REE) yang depleted pada sampel ABAH-1. Sedangkan pada sampel LEBU 1K, LEBU

    1M, dan LEBU 2 terlihat pola unsur Ce-Nd_Sm yang enrichedpada sampel LEBU 1K dan LEBU 1M. Pola

    kelimpahan unsur-unsur inkompatibel pada sampel mengindikasikan bahwa batuan tidak didapat darisource berupa MORB atau ocean-island dengan source mantel,akan tetapi dari pola spikepada diagram

    mengindikasikan bahwa terdapat penambahan komponen yang kaya akan Sr,Ba, K, Pb, dan light REE

    yang diasumsikan berasal dari subducted lithospheric slab. Komponen ini bisa saja berasal dari fluida

    yang hydrous atau silicate meltyang jenuh air.

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    21/22

    Pada plot diagram Miyashiro, terlihat bahwa data sampel dari literatur merupakan seri magma

    toleitik (low-K), sedangkan data Rinjani merupakan seri magma calc-alkaline. Plot di atas memberikan

    informasi bahwa kemungkinan dalam suatu proses subduksi, sampel dan data literatur Formasi Ulakan

    yang diambil dari Pulau Bali berada pada awal pembentukan suatu island arc dan yang terbentuk

    kemudian adalah Gn. Rinjani (Pulau Lombok) dengan seri magma calc-alkaline.

    7.Model Petrogenesis Pulau Bali

    Island arc secara umum mewakili lokasi subduksi dari satu lempeng samudera yang menunjam

    dibawah lempeng lainnya. Karakteristik bentukannya linier atau membentuk rantai kepulauan yang

    membentuk volcanic front, sering diapit oleh batas cekungan yang terbentuk dari pemekaran lantai

    samudera di belakang busur. Sedimen yang terbentuk di atas kerak samudera mengikis lempeng dan

    membentuk prisma akrasi di daerah forearc.

    Zona subduksi merupakan salah satu provinsi tektonik yang paling kompleks . Penunjaman kerak

    samudera di bawah Pulau Bali ke bawah mantel dimulai dengan transformasi batuan basaltik (+/-

    sedimen) dari kerak samudera yang mengalami peningkatan tekanan dan suhu menjadi batuanmetamorphosis dengan disertai pengeluaran unsur-unsur volatil ke atas baji mantel. Dengan adanya

    kehadiran air, akan memicu terjadinya proses partial melting pada baji mantel di atas bidang

    penunjaman, dan dari sinilah dihasilkan magma yang dilanjutkan dengan proses kristalisasi

    menghasilkan batuan magmatik di Pulau Bali. Data geokimia dan data petrografi mengkonfirmasi bahwa

    sampel batuan dari Pulau Bali terbentuk pada zona subduksi di lingkungan tektonik berupa island arc.

    Awal pembentukan suatu island arc diawali dengan pembentukan Pulau Bali, dimana pada kondisi

    tersebut terdapat air yang terlibat dalam pembekuan magma, sehingga di lapangan cukup banyak

    ditemui lava bantal (pillow lava).

    8.Kesimpulan

    - Berdasarkan analisis CIPW Norm, mineralogi yang dianalisis dari keempat sampel mengindikasikan

    magma tidak jenuh silika untuk sampel ABAH 1 dan magma jenuh silika untuk sampel LEBU 1K, LEBU

    1M, dan LEBU 2

    Kerak samudera

    Pulau Bali

  • 8/10/2019 Tugas Besar Petrogenesis Pulau Bali.

    22/22

    -

    Plot data unsur jejak dari data primer mengindikasikan lingkunagan tektonik berupa zona

    subduksi berdasarkan nilai Nb yang sangat rendah, plot diagram laba-laba sampel Rinjani dari

    sampel batuan yang dinormalisasi terhadap MORB mengindikasikan lingkungan tektonik island arc

    - Plot Ba/La terhadap La/Sm menunjukkan bahwa sampel penelitian merupakan batuan vulkanik

    yang terbentuk di Island Arc (Island Arc Basalt)

    -

    Data plot bivariate x-y (Harker) menunjukkan bahwa terjadi proses fraksionasi plagioklas selama

    kristalisasi magma

    -

    Plot data FeO/MgO terhadap SiO2menunjukkan bahwa sampel dari Pulau Bali terdapat pada

    deret magma toleitik, sedangkan sampel Rinjani diawali toleitik kemudian kalk alkali

    -

    Data petrografi mengkonfirmasi deret magma toleitik (low K) dan kalk alkali berdasarkan

    mineralogi fenokris yang dominan, antara lain olivin, klinopiroksen, dan plagioklas

    -

    Pulau Bali kemungkinan merupakan awal pembentukan suatu island arc, dimana pada kondisi

    tersebut terdapat air yang terlibat dalam pembekuan magma, sehingga di lapangan cukup banyak

    ditemui lava bantal.

    9. Ucapan Terima Kasih

    Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Dr. I.G.B Eddy Sucipta

    dosen mata kuliah Petrogenesis (GL 3044 ), Pusat Sumber Daya Geologi yang mengeluarkan hasil analisis

    geokimia sampel penelitian, dan rekan-rekan dari Program Studi Teknik Geologi Institut Teknologi

    Bandung yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi mengenai materi yang berkaitan.

    10. Referensi

    Gill, Robin. 2010. Igneous Rocks and Processes: A Practical Guide.London: Wiley-Blackwell

    Rollinson, Hugh R.1993. Using Geochemical Data: Evaluation, Presentation, Interpretation. Harlow :

    Pearson Prentice Hall

    Wilson, M. 1989. Igneous Petrogenesis. Springer.