2
Nama : Larasati Nim : I0611010 Analisis Lokasi dan Pola Keruangan Teori Lokasi Von Thunen Pertanian bergantung pada beberapa factor seperti llingkungan, iklim, budaya, dan pasar ekonomi. Model yang dijelaskan oleh von Thunen berfokus pada factor ekonomi yang mempengaruhi lokasi pertanian. Von Thunen mengemukakan suatu teori bahwa beberapa tanaman niaga cenderung berlokasi menurut pola tertentu. Teori ini menggambarkan bahwa perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah di daerah tersebut. Teori ini juga memperhatikan jarak tempuh antara daerah produksi dan pasar, pola tersebut memasukkan variabel keawetan, berat, dan harga dari berbagai komoditas pertanian. Pada perkembangannya teori ini tidak hanya berlaku untuk komoditas pertanian, tetapi berlaku juga untuk komoditas lainnya. Satu-satunya angkutan yang terdapat pada waktu teori tersebut berkembang adalah angkutan darat. Biaya angkutan ditanggung oleh petani dan besarnya sebanding dengan jarak yang ditempuh. Petani mengangkut semua hasil dalam bentuk fresh. Dengan asumsi tersebut maka daerah lokasi berbagai jenis pertanian akan berkembang dalam bentuk lingkaran tidak beraturan yang mengelilingi daerah pertanian. Gambar model von Thunen di samping dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama, menampilkan “isolated area” yang terdiri dari dataran yang “teratur”,

Tugas ANALOK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jawaban tugas kuliah analok

Citation preview

Nama: LarasatiNim: I0611010Analisis Lokasi dan Pola KeruanganTeori Lokasi Von Thunen Pertanian bergantung pada beberapa factor seperti llingkungan, iklim, budaya, dan pasar ekonomi. Model yang dijelaskan oleh von Thunen berfokus pada factor ekonomi yang mempengaruhi lokasi pertanian. Von Thunen mengemukakan suatu teori bahwa beberapa tanaman niaga cenderung berlokasi menurut pola tertentu. Teori ini menggambarkan bahwa perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah di daerah tersebut. Teori ini juga memperhatikan jarak tempuh antara daerah produksi dan pasar, pola tersebut memasukkan variabel keawetan, berat, dan harga dari berbagai komoditas pertanian. Pada perkembangannya teori ini tidak hanya berlaku untuk komoditas pertanian, tetapi berlaku juga untuk komoditas lainnya.Satu-satunya angkutan yang terdapat pada waktu teori tersebut berkembang adalah angkutan darat. Biaya angkutan ditanggung oleh petani dan besarnya sebanding dengan jarak yang ditempuh. Petani mengangkut semua hasil dalam bentuk fresh. Dengan asumsi tersebut maka daerah lokasi berbagai jenis pertanian akan berkembang dalam bentuk lingkaran tidak beraturan yang mengelilingi daerah pertanian.Gambar model von Thunen di samping dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama, menampilkan isolated area yang terdiri dari dataran yang teratur, kedua adalah, kondisi yang telah dimodifikasi (terdapat sungai yang dapat dilayari). Semua penggunaan tanah pertanian memaksimalkan produktifitasnya masing-masing, dimana dalam kasus ini bergantung pada lokasi dari pasar (pusat kota).Model Von Thunen membandingkanhubungan antara biaya produksi, harga pasar dan biaya transportasi. Kewajiban petani adalah memaksimalkan keuntungan yang didapat dari harga pasar dikurang biaya transportasi dan biaya produksi. Aktivitas yang paling produktif seperti berkebun dan produksi susu sapi, atau aktivitas yang memiliki biaya transportasi tinggi seperti kayu bakar, lokasinya dekat dengan pasar.