Upload
phamnhu
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT. BURSA
EFEK INDONESIA (BEI)
(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada Tanggal 22 Februari Tahun 2017)
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh:
SHOFIYAH NAJIYAH
NIM. 4123143785
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Agustus
2017
ii
SHOFIYAH NAJIYAH (4123143785), KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT. BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada Tanggal 22 Februari 2017); 108 halaman; 25 Lampiran; 12 buku; 12 Sumber lain; Tugas Akhir Karya Ilmiah, Agustus 2017.
ABSTRAK
Public Relations berfungsi dengan baik jika melakukan suatu kegiatan yang jelas dan khas, termasuk mengadakan program kampanye. PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ untuk mengajak masyarakat berinvestasi saham secara rutin. Seminar 'Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus' adalah salah satu usaha BEI untuk mengkampanyekan proyeknya ke berbagai kampus. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017?
Penelitian ini menggunakan konsep kampanye dengan variabel Karakteristik Kampanye yang Sukses. Terdapat lima dimensi dalam teori ini yakni educational (pendidikan), engginering (teknik), enforcement (penguatan), entitlement (hak), evaluations (evaluasi).
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan merupakan jenis penelitian deskriptif. Metode survey dipilih untuk mendapat data dari responden dan kuisioner sebagai instrument pengumpulan data. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil penyebaran kuisioner kepada sebagian mahasiswa STEI yang menjadi peserta seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus. Populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 251 mahasiswa STEI yang hadir seminar ‘Yuk Nabung Saham’. Kuisioner diberikan kepada 72 responden sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Penyebaran kuisioner dilajukan pada bulan Mei 2017. Tendensi sentral yang digunakan adalah mean. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval.
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik kampanye yang sukses di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ditemukan bahwa dimensi dengan mean tertinggi dalam penelitian ini yaitu dimensi pendidikan (education). Adapun indikator dengan mean tertinggi yaitu memberikan pencerahan kepada publiknya terdapat pada pernyataan menjadi tahu pentingnya investasi saham. Dimensi dengan mean terendah dalam penelitian yaitu dimensi evaluasi (evaluation). Indikator dengan mean terendah yaitu evaluasi mengidentifikasi publik terdapat pada pernyataan mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi
iii
iii
mengenai seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah perilaku yang diinginkan pada peserta tercapai atau tidak.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ sudah memiliki karakteristik kampanye yang sukses pada dimensi pendidikan, namun PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) seharusnya melakukan evaluasi lebih dalam mengenai seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah tujuan yang dinginkan tercapai atau tidak dan perilaku yang diinginkan pada peserta seminar tercapai atau tidak.
Kata Kunci: Kampanye, Karakteristik kampanye yang sukses
iv
SHOFIYAH NAJIYAH (4123143785), CHARACTERISTICS OF SUCCESSFUL CAMPAIGN on PROGRAM of Indonesia Stock Exchange (IDX) (Descriptive Survey: ‘Yuk Nabung Saham’ Campaigne in Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) on 22 February 2017); 108 Pages; 25 Attachment; 12 Books; 12 other source; Tugas Akhir Karya Ilmiah, Agustus 2017.
ABSTRACT
Public Relations is a good work, if doing a clear and distinctive activities, including conducting campaigns. Indonesia Stock Exchange (IDX) held a ‘Yuk Nabung Saham’ campaign to invite the public as potential investors to invest periodically. One of BEI's step to campaign for the project is a seminar to many campuses under the name '‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus'. The formulation of the problem in this research is how is the successful campaign characteristic of the Indonesia Stock Exchange (IDX) program related to the ‘Yuk Nabung Saham’ campaign at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) on February 22nd, 2017?
This research uses the concept of the campaign with variabel characteristics of successful campaign. There are five dimensions in this theory, namely, education, engineering, enforcement, entitlement, and evaluation.
This research uses the penelitian quantitative research and is a descriptive research type. Survey method was selected to receive the data from the respondens and questionaire as a data collection instrument. Primary data in this research is the result of dissemination of the questionnaire to some STEI students who participated in the campaign seminar 'Go Nuk Saham' Goes to Campus. The population in this research are 251 STEI students who attended seminar ‘Yuk Nabung Saham’. Questionnaires were given to 72 respondents as a sample. This research used a purposive sampling technique. Dissemination of a questionnaire conducted in Mei 2017. The central tendencyis used in this research is mean. The scale used in this research is interval.
Based on the results of research successful campaign characteristic of the Indonesia Stock Exchange (IDX) found that the dimension with the highest mean in this study is education (education). Dimensions with the lowest mean in the research is evaluation (evaluation). Based on the results of the research, the indicator with the highest mean that gives enlightenment to the public is on the statement to know the importance of stock investment. The indicator with the lowest mean of public identify evaluation is in the statement knowing the BEI conducts an evaluation of the ‘Yuk Nabung Saham’ campaign seminar by identifying whether the desired behavior to the participants is achieved or not.
v
v
Conclusion in this research is the campaign has been success, but IDX should conduct a deeper evaluation of the ‘Yuk Nabung Saham’. Campaign seminar by identifying whether the desired behavior of the seminar participants is achieved about the ‘Yuk Nabung Saham’ campaign seminar by identifying whether the desired goals are achieved or not and the desired behavior of the seminar participants is reached or not.
Keyword: Campaign, Characteristic of successful campaign
vi
LEMBAR ORISINALITAS
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir Karya Ilmiah yang berjudul KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT. BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Survey Deskriptif: Terkait Seminar ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada Tanggal 22 Februari 2017) adalah benar-benar karya saya dan sudah mengikuti ketentuan penulisan yang ada. Apabila kemudian hari tugas akhir karya ilmiah ini merupakan hasil plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Jakarta, Agustus 2017
SHOFIYAH NAJIYAH
NIM. 4123143785
vii
LEMBAR PENGESAHAN HASIL PENELITIAN
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
Nama : SHOFIYAH NAJIYAH
NIM : 4123143785
Judul : KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT. BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Survey Deskriptif: Terkait Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada Tanggal 22 Februari 2017)
TIM PENGUJI
No. Nama Tanda Tangan Tanggal
1. Dr. Kinkin Yuliaty S.P ……………………. .………….. Ketua Sidang
2. Maulina Larasati P, M.I.Kom ……………………. .………….. Pembimbing
3. Wina Puspita Sari, M.Si ……………………. .………….. Penguji Ahli
4. Vera Wijayanti Sutjipto, M.Si ……………………. .………….. Sekretaris Sidang
Lulus Sidang, Juli 2017
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dengan memanjatkan puji serta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT,
berkat hidayah-Nya sehingga proposal Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI) yang
berjudul "KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT.
BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Survey Deskriptif: terkait seminar kampanye
‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada
tanggal 22 Februari 2017)" ini dengan baik dapat berjalan dengan baik dan
lancar tanpa adanya hambatan.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI)
ini tidak bisa lepas dari partisipasi serta bantuan dari berbagai pihak yang
terkait, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak syukur dan terimakasih
kepada orangtua atas do’a dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Djaali, selaku Rektor Universitas Negeri Jakarta.
2. Dr. Muhammad Zid, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Jakarta.
3. Dr. Kinkin Yuliaty S.P, selaku Koordinator Prodi Hubungan Masyarakat
Universitas Negeri Jakarta.
ix
ix
4. Maulina Larasati P, M.I.Kom, sebagai Dosen Pembimbing TAKI yang
telah memberikan nasehat dan saran dalam penulisan TAKI ini.
5. Seluruh pihak PT. Bursa Efek Indonesia yang telah membantu penulis
melakukan penelitian.
6. Seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI)
yang telah meluangkan waktu mengisi kuesioner penelitian saya.
7. Sahabat Program Studi D-III Hubungan Masyarakat angkatan 2014
khususnya sahabat yang selalu menemani saya selama 3 tahun.
8. Keluarga Besar IKMB (Ikatan Keluarga Mahasiswa Banten) UNJ,
khususnya Marisa, Kak Yudi, Kak wahyu, Kak Ervi, Ochi, Ema, dan
Delia yang selalu mensupport perkuliahan maupun kehidupan saya.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memperlancar proses penelitian ini.
Demikian isi Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI) ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih.
Wa’alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, Agustus 2017
Penulis
Shofiyah Najiyah
4123143785
x
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ................................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................. ii
ABSTRACT ............................................................................................ iv
LEMBAR ORISINALITAS ...................................................................... vi
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 10
1.3. Pembatasan Masalah ................................................................. 10
1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................ 11
1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11
1.5.1. Manfaat penelitian Akademis ...................................................... 11
1.5.2. Manfaat penelitian Praktisi .......................................................... 11
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................... 12
2.1. Public Relations .......................................................................... 12
2.1.1. Kampanye................................................................................... 14
2.2. Characteristic of Successful of Campaign ................................... 15
2.2.1. Education (Pendidikan) ............................................................... 16
2.2.2. Engginering (Teknik) ................................................................... 16
2.2.3. Enforcement (Penguatan) ........................................................... 16
xi
xi
2.2.4. Entitlement (Hak) ........................................................................ 17
2.2.5. Evaluation (Evaluasi) ................................................................... 17
2.3. Keterkaitan Antar Konsep............................................................ 17
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 19
3.1. Pendekatan Penelitian .............................................................. 19
3.2. Jenis Penelitian ......................................................................... 20
3.3. Metode Penelitian...................................................................... 21
3.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................... 22
3.5. Populasi, Sampel, Ukuran Sampel, Teknik Penarikan Sampel . 23
3.5.1. Populasi .................................................................................... 23
3.5.2. Sampel ...................................................................................... 23
3.5.3 Ukuran Sampel ......................................................................... 25
3.5.4. Teknik Penarikan Sampel .......................................................... 26
3.6. Unit Analisis dan Observasi ....................................................... 27
3.6.1. Unit Analisis .............................................................................. 27
3.6.2. Unit Obsevasi ............................................................................ 28
3.7. Uji Instrumen ............................................................................. 29
3.7.1. Validitas .................................................................................... 29
3.7.2. Hasil Validitas ............................................................................ 30
3.7.3. Reliabilitas ................................................................................. 32
3.7.4. Hasil Reliabilitas ........................................................................ 33
3.8. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 35
3.8.1. Data Primer ............................................................................... 35
3.8.2 Data Sekunder .......................................................................... 36
3.9. Skala Pengukuran ..................................................................... 37
3.10. Analisis Data ............................................................................. 38
3.10.1. Tendensi Sentral ........................................................................ 39
3.11. Definisi Konsep ......................................................................... 41
xii
xii
3.12. Operasional Konsep ................................................................... 43
3.13. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian .................................... 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 45
4.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ................... 45
4.1.1. Profil Umum PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ............................ 45
4.1.2. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ............................ 46
4.2. Objek Kajian Penelitian ............................................................. 46
4.3. Hasil Penelitian ......................................................................... 48
4.3.1. Education (Pendidikan) ............................................................. 48
4.3.1.1. Memberikan pencerahan kepada publiknya ............................... 48
4.3.1.2. Menceritakan mengenai sesuatu yang mereka tidak tahu .......... 50
4.3.1.3. Memberikan pandangan yang berbeda ...................................... 54
4.3.1.4. Menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu ......................... 57
4.3.2. Engginering (Teknik) .................................................................. 60
4.3.2.1. Faktor Terpenting dalam mengubah perilaku ............................. 60
4.3.2.2. Memastikan maksud yang ada dalam kampanye ....................... 63
4.3.2.3. Publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan ..................... 66
4.3.3 Enforcement (Penguatan) ......................................................... 69
4.3.3.1. Mendorong penegasan pentingnya kampanye ........................... 69
4.3.3.2. Masalah kampanye harus memiliki beberapa manfaat publik ... 71
4.3.4. Entitlement (Hak) ...................................................................... 74
4.3.4.1. Kampanye merupakan bentuk penguatan .................................. 74
4.3.4.2. Publik yakin akan nilai kampanye .............................................. 77
4.3.4.3. Memperluas pernyataan pesan .................................................. 80
4.3.4.4. Memberikan suara dari luar kampanye ...................................... 83
4.3.4.4. Pesan kampanye berksinambungan .......................................... 86
4.3.5. Evaluation (Evaluasi) ................................................................ 88
xiii
xiii
4.3.5.1. Evaluasi mengidentifikasi publik................................................. 88
4.3.5.2. Perubahan perilaku yang diinginkan masyarakat....................... 89
4.4. Analisis Penelitian ..................................................................... 93
4.5. Pembahasan Penelitian............................................................. 99
BAB V. PENUTUP ................................................................................. 104
5.1. Kesimpulan ............................................................................... 104
5.2. Saran ........................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 107
LAMPIRAN ............................................................................................. xi
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Daftar Hadir Seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus 24
Tabel 3.2. Kriteria Validitas Instrumen .................................................... 29
Tabel 3.3. Validitas Karakteristik Kampanye Yang Sukses....................... 30
Tabel 3.4. Klasifikasi Reliabilitas ............................................................. 32
Tabel 3.5. Case Processing Summary Karakteristik Kampanye Yang
Sukses ................................................................................... 33
Tabel 3.6. Reliability Statistics Karakteristik Kampanye Yang
Sukses ................................................................................... 34
Tabel 3.7. Hubungan antara Analisis dengan Variabel ........................... 39
Tabel 3.8. Operasional Konsep............................................................... 42
Tabel 4.1. Menjadi tahu pentingnya berinvestasi saham........................... 47
Tabel 4.2. Menjadi tahu bahwa bisa melanjutkan kuliah S2 dengan
berinvestasi Sukses ............................................................... 48
Tabel 4.3. Menjadi tahu bahwa investasi saham berguna untuk pemasukan
tambahan ............................................................................... 49
Tabel 4.4. Menyadarkan bahwa investasi saham itu mudah..................... 50
Tabel 4.5. Menjelaskan bahwa keuntungan investasi saham dapat menjadi
biaya hidup jika sudah usia produktif tambahan ..................... 51
Tabel 4.6. Memberikan pengetahuan bahwa dengan uang Rp. 100.000
bisa menabung saham .......................................................... 52
Tabel 4.7. Menginformasikan cara nabung saham yang mudah............... 53
Tabel 4.8. Menekankan bahwa sudah saatnya mahasiswa berinvestasi
saham .................................................................................... 54
Tabel 4.9. Menekankan bahwa sudah saatnya mahasiswa berinvestasi
saham .................................................................................... 55
Tabel 4.10. Menambah wawasan anda mengenai pentingnya berinvestasi
Saham ................................................................................... 56
xv
xv
Tabel 4.11. Menjelaskan keuntungan investasi saham melalui
Dividen ..................................................................................... 57
Tabel 4.12. Menjelaskan keuntungan investasi saham melalui
capital gain ............................................................................... 58
Tabel 4.13. Menguatkan sikap mengenai pentingnya berinvestasi sejak di
Bangku kuliah............................................................................ 59
Tabel 4.14. Membuat tidak takut dalam melakukan investasi saham ...........60
Tabel 4.15. Menghilangkan rasa cemas atas resiko menabung saham…... 61
Tabel 4.16. Mengetahui isi pesan yang terdapat dalam kampanye 'Yuk
Nabung Saham' ........................................................................ 62
Tabel 4.17. Mengerti isi pesan yang terdapat dalam kampanye 'Yuk Nabung
Saham' .......................................................................................63
Tabel 4.18. Memahami wawasan anda mengenai pentingnya investasi
Saham ...................................................................................... 64
Tabel 4.19. Menerapkan Pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan
investasi saham sejak muda...................................................... 65
Tabel 4.20. Pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat anda
tidak menunda untuk investasi saham…....................................66
Tabel 4.21. Membuat anda menjadi investor aktif.........................................67
Tabel 4.22. Menegaskan pentingnya investasi saham dari bangku kuliah....68
Tabel 4.23. Dengan berinvestasi saham berguna untuk masa depan...........69
Tabel 4.24. Memberikan bekal untuk menjadi investor..................................70
Tabel 4.25. Membantu mencegah kenaikan harga barang............................71
Tabel 4.26. Membuat anda belajar mengatur keuangan................................72
Tabel 4.27. Menguatkan anda bahwa perlu berinvestasi sejak muda ...........73
Tabel 4.28. Menyadarkan anda bahwa pentingnya menjadi investor society74
Tabel 4.29. Kampanye ‘YNS’ merupakan usaha dalam mencegah inflasi.....75
Tabel 4.30. Kampanye 'YNS' bermanfaat bagi mahasiswa............................76
Tabel 4.31. Kampanye ‘YNS’ sangat berguna bagi dunia pasar modal.........77
Tabel 4.32. Kampanye 'YNS' meningkatkan jumlah investor di Indonesia.....78
xvi
xvi
Tabel 4.33. Kampanye 'YNS 'memberikan informasi tentang keuntungan
investasi saham.................................................................... ...... 78
Tabel 4.34. Kampanye 'YNS' memberi informasi mengenai manfaat
keberadaan pasar modal .......................................................... 79
Tabel 4.35. Kampanye ‘YNS’ mengajarkan nabung saham yang mudah.....80
Tabel 4.36. Informasi kampanye ‘YNS’ diperoleh dari instansi lain...............81
Tabel 4.37. Informasi kampanye ‘YNS’ diperoleh dari media sosial..............82
Tabel 4.38. Informasi kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ diperoleh dari media cetak............................................................................................83
Tabel 4.39. BEI terus menerus menghimbau masyarakat untuk menabung
saham melalui seminar ‘YNS’ ................................................... 84
Tabel 4.40. Kampanye ‘YNS’ terus disosialisasikan ke masyarakat lainnya.85
Tabel 4.41. Mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi seminar kampanye
'YNS' dengan cara mengidentifikasi apakah tujuan yang diinginkan
tercapai atau tidak......................................................86
Tabel 4.42. Mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi mengenai seminar
kampanye 'YNS' dengan cara mengidentifikasi apakah perilaku
yang diinginkan pada peserta tercapai atau tidak ......................87
Tabel 4.43. Mahasiswa memanfaatkan investasi saham untuk tabungan.....88
masa depannya...........................................................................89
Tabel 4.44. Mahasiswa berperan aktif dalam investing society………………90
Tabel 4.45. Mahasiswa turut berpartisipasi dalam mengkampanyekan.........91
Tabel 4.46. Hasil Mean Per Dimensi..............................................................93
Tabel 4.47. Hasil Mean Per Indikator.......................................……………….95
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1 Hasil Mean Per Dimensi. ....................................................... 94 Diagram 4.2 Hasil Mean Per Indikator ....................................................... 97
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuisioner ........................................................................... xix
Lampiran 2. Berita Online ..................................................................... xxvii
Lampiran 3. Daftar Responden ............................................................. xxix
Lampiran 4. Transkrip Wawancara ....................................................... xxxi
Lampiran 5. Publikasi dan Dokumentasi Seminar ‘Yuk Nabung Saham’ xxxvi
Lampiran 6. Formulir Kegiatan Bimbingan ............................................ xxxviii
Lampiran 7. Coding sheet ..................................................................... xl
Lampiran 8. Surat Izin ........................................................................... xli
Lampiran 9. Curriculum Vitae ............................................................... xlii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hubungan masyarakat sebagai rumpun dari ilmu komunikasi
mempelajari bagaimana pernyataan dapat memenuhi persyaratan tertentu
yang mudah dimengerti oleh siapapun. Memenuhi persyaratan tertentu yang
mudah dipahami oleh komunikan (penerima pesan) melalui bentuk lambang
yang memiliki arti, isyarat, tanda gambar, bahasa lisan dan tulisan. Sedangkan
komunikator (pengirim pesan) mempunyai keterampilan berkomunikasi, baik
berdasarkan pendidikan maupun pengalaman dan dukungan fasilitas serta alat
yang akan dibahas kemudian.1
Tanggung jawab public relations atau pejabat humas adalah
bagaimana menciptakan kepercayaan, goodwill dalam menyampaikan pesan
atau informasi, serta publikasi yang positif kepada publik (khalayak) yang
didukung dengan kiat, taktik serta teknik dalam berkampanye untuk
memperoleh citra yang baik. PR dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika
1 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2013, hlm. 19
2
merujuk suatu kegiatan yang jelas dan khas, termasuk mengadakan kampanye
PR yang dapat dibedakan dalam bidang komunikasi dan informasi.2
Salah satu karakteristik kampanye yang berhasil ialah publik memahami
dan meyakini apa yang dikampanyekan oleh Humas. Tujuan dari kegiatan
kampanye PR ialah untuk menciptakan kesadaran publik, memberikan
pencerahan kepada publik, mengubah perilaku publik dan publik yakin akan
nilai kampanye sehingga melaksanakan program kampanye.3
PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)
adalah sebuah badan yang memberikan indormasi yang lengkap mengenai
perke,bangan bursa kepada publiknya. BEI menyebarkan data pergerakan
harga saham melalui media cetak dan elektronik.4
Data di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tahun 2013 menunjukkan,
tingkat pemahaman (literasi) masyarakat Indonesia terhadap pasar modal dan
tingkat utilitas produk pasar modal masih rendah, jika dibandingkan dengan
lima industri jasa keuangan lainnya di Indonesia. Pemahaman kebanyakan
orang lebih mengerti pengetahuan mengenai perbankan, asuransi, pegadaian
2 Ibid, Hlm.63 3 Newson, Turk, kruckeberg, This is PR: The Realities of Public Relations, tenth edition,
(Kanada: cengange Learning), 2011, hlm. 299 4 http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei.aspx diakses pada 17 Mei 2017 pukul 13:25
WIB
3
daripada ilmu tentang pasar modal kepensiunan berupaya memperdalam
pasar modal di Indonesia.5
Maka dari itu dengan melihat kondisi tingkat literasi pasar modal di
Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat sebuah konsep kampanye
industri pasar modal yang kuat dan berskala nasional dengan tujuan untuk
meningkatkan awareness masyarakat terhadap pasar modal Indonesia,
dengan judul kampanye '‘Yuk Nabung Saham’.' Kampanye ini diresmikan pada
tanggal 12 November 2015 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak
Muhammad Jusuf Kalla di Main Hall Gedung Indonesia Stock Exchange.6
Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan mengatakan, ‘Yuk Nabung
Saham’ merupakan kampanye guna menarik minat masyarakat untuk
berinvestasi di pasar modal, baik lewat saham maupun reksa dana, dengan
cara membeli Saham secara rutin dan berkala. Nicky Hogan dalam wawancara
dengan detikFinance sebagai berikut:
"Nabung saham itu kampanye saja. Bukan menabung kayak cicil beli (saham). Kampanye agar investor tahu cara memulai investasi, banyak orang ingin investasi di bursa tapi tidak tahu memulainya, kita mulai seluas-luasnya dengan program ini, Tidak ada mekanisme khusus, ini hanya kampanye saja. Kalau kemudian ada perusahaan sekuritas yang mengadakan program khusus seperti auto debet setiap bulan bagi investor pemula monggo, tujuannya agar mereka disiplin. Kita nggak atur itu, itu kebijakan masing-masing sekuritas. Konsep menabung dalam
5 http://yuknabungsaham.idx.co.id/about-yns.php diakses pada 15 Mei 2017 pada pukul 13:24 WIB 6 https://finance.detik.com/bursa-valas/3097747/apa-itu-nabung-saham-ini-penjelasan-direktur-bei diakses pada 17 April 2017 Pukul 17:00 WIB
4
program ini mengacu pada paradigma masyarakat Indonesia yang masih berpegang pada budaya menabung (saving society) mulai bergerak menuju investing society."7
Sebagai upaya dalam mengembangkan industri pasar modal di
Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) senantiasa mengedukasi dan
mengembangkan industri ke arah yang lebih baik. Tujuan BEI tidak semata
fokus pada penambahan jumlah investor baru. Namun juga berupaya untuk
menanamkan kebutuhan berinvestasi di pasar modal, yang secara tidak
langsung akan meningkatkan jumlah investor aktif di pasar modal Indonesia.8
Setahun setelah peluncuran Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’, data
bulan Desember 2016 menunjukkan jumlah investor aktif di Indonesia per
tahun meningkat menjadi sebesar 35% dari total investor pasar modal di
Indonesia. Nicky Hogan menjelaskan di sepanjang tahun 2016 jumlah investor
baru tercatat sebanyak 100.000, lebih tinggi dibanding penambahan investor
baru beberapa tahun sebelumnya. Kampanye aktif dilakukan BEI, Sekolah
Pasar Modal (SPM) yang bekerja sama dengasn 20 Anggota Bursa. Program
ini mentargetkan investor baru, yang rata-rata berusia 20-40 tahun.9
7 Ibid 8 http://yuknabungsaham.idx.co.id/index.php diakses pada 18 April 2017 Pukul 03:57 WIB 9http://bisnistoday.com/2017/02/04/program-yuk-nabung-saham-sukses-dongkrak-investor-baru-di-pasar-modal/ diakses pada 14 April 2017 Pukul 15:45 WIB
5
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ sudah diresmikan dari tahun 2015,
sudah mampu meningkatkan jumlah investor aktif domestik. Seperti yang
disampaikan Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor
Riza di Yogyakarta dikutip dari media Antara pada Minggu, 12 Februari 2017:
"Kampanye itu masih terus kami lakukan karena hingga saat ini persentase investor domestik masih kecil dibanding investor mancanegara. Sampai sekarang jumlah investor di Indonesia berjumlah 400 ribu orang. Dari jumlah itu, investor lokal hanya 37 persen "10
Nicky Hogan mengatakan dalam diskusi Emiten Bicara Industri di
Jakarta bahwa dari total 530.000 investor yang resmi tercatat, hanya sepertiga
yang aktif. Artinya, hanya sekitar 180.000 investor yang setiap hari melakukan
transaksi di lantai bursa. Melihat kondisi tersebut, BEI berupaya meningkatkan
jumlah investor aktif melalui kampanye dan edukasi kepada investor. BEI
berharap tahun 2017 dapat mencapai penambahan sebanyak 100.000
investor baru. Kampanye yang BEI lakukan tidak hanya bersifat edukasi tapi
juga inklusi artinya seseorang yang telah mendapatkan pengetahuan tentang
pasar modal BEI dorong untuk langsung menjadi investor.11
Dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai seluk
beluk investasi pasar modal, BEI ingin meningkatkan kesadaran akan
10 http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2017/02/12/656793/bei-diy-gencarkan-kampanye-yuk-nabung-saham diakses pada 19 April 2017, Pukul 09:34 WIB 11http://www.beritasatu.com/pasar-modal/412470-tahun-ini-bei-harap-investor-aktif-tembus-250000.html diakses pada 30 April 2017, Pukul 10.32 WIB
6
pentingnya berinvestasi saham, menaikkan jumlah investor lokal juga
menyejahterakan perekonomian masyarakat Indonesia. Dalam web
yuknabungsaham.idx.co.id menjelaskan bahwa ada tiga alasan mengapa
masyarakat perlu menabung saham yaitu untuk melawan inflasi,
menyelamatkan masa depan dan meraih mimpi. Inflasi dapat didefinisikan
sebagai kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus sehingga nilai
uang terus menurun. Agar uang yang dimiliki selalu bisa mengejar naiknya
harga-harga, maka perlu pandai dalam mengelolanya, salah satunya dengan
investasi.12
Berdasarkan wawancara penulis dengan Karyawan PT. Bursa Efek
Indonesia (BEI), bagian Unit ‘Yuk Nabung Saham’, yang bernama Monalisa,
ada empat usaha yang BEI lakukan dalam menggecarkan kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’.
"Usaha yang pertama itu BEI menggelar Seminar ke berbagai dengan nama '‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus'. Usaha yang kedua ialah edukasi berbentuk permainan kartu bernama stocklab dan games berbentuk applikasi yang bernama Nabung Saham Go. Aplikasi tersedia buat IOS maupun Android. Usaha yang ketiga yaitu melalui kompetisi-kompetisi seperti yang sedang berlangsung yaitu Kompetisi ‘Yuk Nabung Saham’ 2017. Usaha yang keempat itu, BEI mengadakan Indonesia Investmen Festival 2016 yangg konten acaranya ada pameran, quiz, games, dan talkshow." 13
12 Ibid 13 Hasil wawancara dengan Kak Monalisa, Karyawan BEI di Gedung IDX Hall pada 23 April 2017 Pukul 14:05 WIB
7
‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus merupakan acara roadshow ke
Universitas-Universitas di Indonesia. Syarat kampus untuk didatangi Seminar
‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus adalah kampus yang memiliki Galeri
Investasi BEI (GI BEI) dan memiliki Komunitas Studi Pasar Modal. Seminar
sudah diadakan di Institut Teknologi Indonesia, Binus University, Universitas
Bakrie, Universitas Al-Azhar Indonesia, UKRIDA, Universitas Mercubuana,
Universitas Trisakti, dan Universitas Airlangga pada tahun 2016. ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus ini masih akan terus berlanjut di Universitas-
Universitas lain di Indonesia.14
Program yang sedang dikembangkan oleh BEI ‘Yuk Nabung Saham’
memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat terutama mahasiswa,
agar tidak memiliki rasa kekhawatiran akan investasi bodong yang akhir akhir
ini banyak terjadi. Melihat usaha BEI dalam melakukan Seminar kampanye
‘Yuk Nabung Saham’ ke kampus-kampus, maka terlihat harapan BEI bahwa
mahasiswa bisa berperan lebih aktif dalam investing society dari elemen
masyarakat lainnya.15
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) atau STEI yang
bertempatan di Rawawamangun adalah kampus pertama yang bekerjasama
14 http://www.aaei.or.id/berita-roadshow-yuk-nabung-saham--institute-teknologi-
indonesia.html diakses pada 18 April 2017 Pukul 23:34 WIB
15 http://www.lenteraaspirasi.com/index.php diakses pada 19 April 2017 Pukul 07:45 WIB
8
dengan BEI dalam melaksanakan Seminar ‘Yuk Nabung Saham’' pada tahun
2017. Banyak Mahasiswa yang sudah menjadi peserta Seminar dari BEI, tetap
saja tidak ambil bagian menjadi investor. Lina Natalia, dan kedua temannya
Rani dan Erwin, mahasiswa STEI Rawamangun mengutarakan mengenai
keberminatannya dalam nabung saham, tapi belum siap karena mengaku
pemahaman yang dimilikinya masih belum luas perihal investasi. Dalam
wawancara dengan Lina, mahasiswa STEI sebagai berikut:
"Setahu saya ada mahasiswa STEI yang ikutan nabung saham. Tapi tidak banyak. Kalo dari kelas saya belum ada yang ikut realnya, mungkin di kelas lain ada. Soalnya rata-rata cuma ikut simulasi aja pas Seminar. Kalo saya pribadi masih belum siap, karena belum punya modal ilmu yang matang dan modal uang yang banyak untuk investasi saham."16
Mengacu pada penjelasan Nicky Hogan kepada wartawan Finance
sebelumnya, bahwa Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ ini dibuat hanya untuk
publik tahu bagaimana cara untuk memulai investasi. Karena berdasarkan
wawancara penulis dengan mahasiswa diatas menandakan masih banyak
orang yang menganggap bahwa terjun ke dunia saham itu memerlukan modal
yang besar.17
Pemikiran bahwa dibutuhkan modal cukup banyak untuk membeli
saham masih jadi salah satu ganjalan. Padahal, sejak OJK dan BEI
16 Hasil wawancara penulis dengan Fia Natalia, mahasiswa STEI angkatan 2015 di STEI tanggal 17 April 2017 Pukul 09:23 WIB 17 Hasil wawancara penulis dengan Sindi, pengurus KSPM STEI UNJ pada 26 April 2017 Pukul 09:05 WIB
9
mengkampanyekan “‘Yuk Nabung Saham’” pada 2015, investasi saham tak
butuh modal besar. Hanya dengan setoran awal minimum Rp 100.000, tiap
orang dapat membuka rekening dana efek untuk mulai berinvestasi saham.
Investor bisa membeli saham minimum satu lot (satuan saham) yang berisi 100
lembar saham.18
Menurut Newsom, untuk membuat kampanye menjadi karakteristik
kampanye yang sukses dibutuhkan lima unsur yakni unsur pendidikan, unsur
teknik, unsur penguatan, unsur hak dan unsur evaluasi.dengan terpenuhinya
kelima unsur tersebut maka kampanye dapat dikategorikan sebagai
karakteristik kampanye yang sukses.19
BEI mengatur pasar modal dan investor di Indonesia tentu memiliki
banyak cara untuk mengkampanyekan program ‘Yuk Nabung Saham’ kepada
publiknya. Dengan adanya Seminar '‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus
menandakan BEI berusaha memberikan pencerahan pengetahuan dan
pandangan yang berbeda tentang menabung saham kepada publiknya.
Namun berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa
mahasiswa ekonomi di STEI menunjukkan ada beberapa mahasiswa yang
merasa belum memiliki pengetahuan yang matang dalam menabung saham,
18 Ibid 19 Newson, Turk, kruckeberg, Op.Cit, 2011, hlm. 298-299
10
oleh karena itu penulis ingin meneliti karakteristik kampanye yang sukses
program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEII) pada tanggal 22
Februari 2017.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah yang
penulis ambil dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik kampanye
yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada
tanggal 22 Februari 2017?
1.3. Pembatasan Masalah
Penulis menetapkan batasan masalah berdasarkan latar belakang dan
perumusan masalah agar penulisan pada penelitian ini lebih fokus dan tidak
meluas dari tujuan penelitian serta memudahkan mendapatkan data yang
diperlukan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sampel dibatasi
hanya untuk mahasiswa STEI, karena penulis ingin meneliti karakteristik
kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STEI) pada tanggal 22 Februari 2017.
11
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini berdasarkan latar belakang
dan perumusan masalah tersebut, adalah untuk mengetahui karakteristik
kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STEI) pada tanggal 22 Februari 2017.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat penelitian Akademis
Penelitian ini dapat mengembangkan pengembangan khasanah ilmu
komunikasi khususnya bagi para praktisi public relations mengenai
karakteristik kampanye yang sukses di lembaga pemerintah.
1.5.2. Manfaat Penelitian Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi public
relations khususnya mengenai karakteristik kampanye yang sukses di
lembaga pemerintah.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Public Relations
Public relations (PR) memiliki berbagai definisi, dan satu sama lain hampir
sama. Walaupun definisi kehumasan memiliki redaksi yang saling berbeda,
akan tetapi prinsip dan pengertiannya sama. Sebagai acuan salah satu definisi
public relations yang diungkapkan Cutlip, Center, dan Broom dalam bukunya
mendefinisikan PR sebagai "fungsi manajemen yang mengidentifikasi,
membangun, dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan
antara organisasi dengan berbagai publik yang menjadi penentuk kesuksesan
dan kegagalannya."20
Dr. Rex Harlow setelah mengkaji kurang lebih 472 lebih definisi humas,
dalam bukunya yang berjudul: A Model for Public Relations Education for
Professional Practices yang diterbitkan oleh International Public Relations
Associations (IPRA)1278 menyatakan bahwa definisi dari public relations
adalah "fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan,
pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut
aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama; melibatkan
20 Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012, hlm. 8
13
manajemen dalam menghadapi persoalan, membantu manajemen untuk
mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti
dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertinfak sebagai sistem
peringatan dini dalam mengantisipasi kecendurngan penggunaan penelitian
serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama."21
Peranan umum PR/Humas dalam manajemen suatu organisasi itu
terlihat dengan adanya beberapa aktivitas pokok kehumasan yaitu:22
1. Mengevaluasi sikap atau opini publik.
2. Mengidenfikasi kebijakan dan prosedur organisasi atau perusahaan
dengan kepentingan publiknya.
3. Merencanakan dan melaksanakan penggiatan aktivitas PR/humas.
Sementara itu George R. Terry (1972), mendefinisikan manajemen
sebagai sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan tindakan seperti
perencanaan, penggorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya.23
21 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010, hlm. 16 22 Ibid, hlm. 24 23 Ibid, hlm. 1
14
Dikaitkan dengan pemahaman Manajemen Humas (Management of
Public Relatios), apabila ditinjau dari segi selain fungsi manajemen dan proses
dalam kegiatan komunikasi (yang merupakan faktor utama yang dapat
menentukan kelancaran proses manajemen dalam fungsi kehumasan dari
lembaga yang diwakilinya), pada umumnya manajemen humas melalui fungsi
atau beberapa tahapan sebagai berikut:24
1. Perencanaan (Planning).
2. Pengoorganisasian (Organizing).
3. Pengkomunikasian (Communicating).
4. Pengawasan (Controlling).
5. Penilaian (Evaluating).
2.1.1. Kampanye
Kampanye dalam pengertian secara umum dikenal sejak tahun 1940-
an. Campaign is generally exemply persuasion in action (kampanye secara
umum menampilkan suatu kegiatan yang bertitik tolak untuk membujuk), dan
telah banyak dikemukakan beberapa ilmuan, ahli dan praktisi komunikasi yaitu
sebagai berikut:25
24 Ibid, hlm. 25 25 Rosady Ruslan, Op.Cit, hlm. 23
15
a) Leslie B. Synder (2002) mendefinisikan kampanye sebagai aktivitas
komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan khalayak
tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan tertentu.
b) Daniel Dana (2001) mendefinisikan kampanye sebagai koordinasi dari
berbagai perbedaan metode komunikasi yang memfokuskan perhatian
pada permasalahan tertentu dan sekaligus cara pemecahannya dalam
kurun waktu tertentu.
2.2. Characteristic of Successful Campaign (Karakteristik Kampanye
yang Sukses)
Lima prinsip kampanye yang sukses dapat diidentifikasi yakni: 1)
Penilaian Kebutuhan, tujuan dan kemampuan publik prioritas. 2) Perencanaan
kampanye sistematis dan produksi. 3) Monitoring dan evaluasi terus menerus
untuk melihat mana yang bekerja dan mana tambahan usaha atau perubahan
yang perlu dibuat. 4) Pertimbangan peran pelengkap dari media yang berbeda
dan komunikasi interpersonal. 5) Pemilihan media yang sesuai untuk setiap
masyarakat prioritas untuk menyampaikan pesan kampanye. Studi mengenai
kampanye yang sukses menunjukkan bahwa terdapat lima elemen atau
karakteristik yang selalu hadir.26
26 Newson, Turk, kruckeberg, Op.cit, hlm.298
16
2.2.1. Educational (Pendidikan)
Suatu kampanye harus selalu memberikan pencerahan kepada
publiknya tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui atau memberikan
pandangan yang berbeda atau menjelaskan sesuatu yang mereka sudah
ketahui.27
2.2.2. Engginering (Teknik)
Faktor terpenting untuk merubah perilaku, yang merupakan tujuan dari
hampir semua kampanye. Teknik ini dilibatkan untuk memastikan bahwa
sarana yang ada untuk publik digunakan untuk mereka. Teknik memastikan
kampanye sampai pada publik dan melakukan apa yang ingin mereka
lakukan.28
2.2.3. Enforcement (Penguatan)
Harus ada diluar kampanye yang dapat mendorong penegasasan
pentingnya kampanye. Tetapi untuk mendapatkan dukungan publik masalah
kampanye harus memiliki beberapa manfaat publik. Sebagai contoh kampanye
penggunaan sabuk pengaman yang telah melalui fase education dan
27 Ibid, hlm.299 28 Ibid, hlm. 299
17
engineering, tapi gagal memperoleh perubahan perilaku sampai hukum
menyetujui denda bagi yang melanggar.29
2.2.4. Entitlement (Hak)
Hak berati bahwa publik yakin akan nilai kampanye dalam menerima
'pesan'. Hal Ini merupakan bentuk penguatan kampanye, karena memperluas
pernyataan pesan dengan orang lain yang memberikan suara di luar dengan
kampanye. Serta pesan kampanye yang dilakukan secara terus menerus
untuk mereka agar publik tidak pernah lupa. Penguatan tersebut diperlukan
hanya bukan hanya karena orang lupa, tetapi adanya penambahan anggota
setiap harinya, dan pesan harus selalu tersedia untuk mereka. Mereka yang
mematuhi juga perlu penguatan, sehingga mereka terus melakukan apa yang
telah mereka lakukan.30
2.2.5. Evaluations (Evaluasi)
Dalam kampanye yang sedang dilakukan, perlu ada evaluasi. Evaluasi
adalah kartu laporan kampanye. Evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi
publik apakah perubahan perilaku yang diinginkan terjadi dalam
masyarakat.31
29 Ibid, hlm. 299 30 Ibid, hlm. 299 31 Ibid, hlm. 300
18
2.3. Keterkaitan Antar konsep
Public relations merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target
tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan
rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga
mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapai. Public relations sebagai
komunikator mempunyai fungsi ganda yakni menerjemahkan keinginan
publiknya dan mengkomunikasikan kebijakan dan harapan organisasi kepada
publiknya.32
Public relations akan berfungsi jika melaksanakan kegiatan yang jelas,
rinci dan khas salah satunya adalah mengadakan kampanye public relations.
Kampanye adalah upaya untuk melakukan kegiatan komunikasi terencana
untuk mencapai tujuan dan berupaya mempengaruhi khalayak sebagai target
sasarannya. Banyak kampanye PR yang berhasil, namun tak sedikit yang
gagal. Sebagai praktisi PR penting untuk memahami bagaimana suatu
kampanye bisa berhasil sementara yang lain gagal. Hal itu bertujuan untuk
mengeksplotasi bahan yang kita gunakan, serta bagaimana dan mengapa hal
itu penting.33
32 Rosady Ruslan, Op.cit, hlm. 20 33 Keith Butterick, Op.cit, hlm. 18
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian kuantitatif adalah data penelitian yang data
penelitiannya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Metode penelitian ini sebagai metode ilmiah atau sicientific, karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit atau empiris, objektif, terukur,
rasional, dan sistematis. Penelitian kuantitatif mendapatkan statistik melalui
penggunaan penelitian survey dalam skala besar, dengan menggunakan
metode, seperti kuisioner atau wawancara.34
Penulis menggunakan pendekatan penelitian yaitu dengan pendekatan
kuantitatif. Karena data penelitian ini berupa angka-angka dan penulis hanya
ingin menggunakan satu variabel sehingga tidak melakukan uji hipotesa,
namun melakukan penelitian survey dalam skala besar. Penulis hanya
menggambarkan dan menjelaskan suatu penelitian yang bebas mengenai
karakteristik kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek
34 Sugiyono, Metologi Penelitian, Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2016, hlm 7
20
Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017.
3.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif bertujuan membuat deskripsi
secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau objek tertentu. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), penulis
melakukan operasional konsep yang akan variabel beserta indikatornya.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menggambarkan realitas yang sedang
terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel.35
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif,
karena dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk mendeskripsikan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai tentang karakteristik kampanye yang
sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada
tanggal 22 Februari 2017.
35 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2014, hlm 69
21
3.3. Metode Penelitian
Penelitian kuantitatif dikenal dengan beberapa metode riset antara lain
metode survei, metode analisis isi dan metode eksperimen. Metode survei
adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen
pengumpulan datanya. Metode survei terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif dan
eksplanatif (analitik). Jenis survei deskriptif digunakan untuk menggambarkan
(mendeskripsikan) populasi yang sedang diteliti. Fokus riset ini adalah perilaku
yang sedang terjadi (what exist an the moment) dan terdiri dari satu variabel.36
Sedangkan jenis survei eksplanatif adalah jika peneliti ingin
menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. Peneliti dituntut
membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan hubungan antar
variable yang diteliti.37
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian survei.
Karena penulis ingin menggambarkan karakteristik kampanye yang sukses
program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22
Februari 2017.
36 Ibid, hlm.59 37 Ibid, hlm.60
22
3.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Berdasarkan dimensi waktu kita bisa membedakan penelitian menjadi
cross sectional dan penelitian longitudinal. Penelitian dimensi waktu termasuk
dalam penelitian cross sectional. Cross sectional adalah penelitian yang
dilakukan dalam satu waktu tertentu dan tidak akan dilakukan penelitian ini di
lain waktu yang berbeda untuk diperbadingkan dan juga tidak mempunyai
batasan yang baku untuk menunjukkan suatu waktu tertentu.38
Penelitian ini akan dilaksanakan di kampus STEI Rawamangun B.
Karena Sekretariat KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal) dan Galeri Investasi
BEI GIBEI STIEI berada di kampus B. Waktu penelitian dilakukan dalam satu
waktu yaitu bulan Mei 2017 dengan cara menyebarkan kuisioner kepada
peserta yang hadir pada Seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI). Penulis tidak melakukan
penelitian pada lain waktu untuk diperbandingkan dan juga tidak mempunyai
batas yang berlaku untuk menunjukkan suatu waktu tertentu.
38 Bambang Prasetyo & Lina Mifthahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:Raja Grafindo persada) 2005, Hlm.45
23
3.5. Populasi, Sample, Ukuran Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
3.5.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan
sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.39
Populasi dalam penelitian karakteristik kampanye yang sukses program
PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah seluruh mahasiswa STEI yang hadir
pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIEI) sebanyak 251 orang pada tanggal 22 Februari
2017.40
3.5.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh
populasi tersebut. Sampel yang dimiliki dari populasi harus representatif
39 Sugiyono, Op.Cit, 2016, hlm. 80 40 Data pengurus KSPM STEI UNJ pada 26 April 2017 Pukul 09:05 WIB
24
(mewakili), karena apa yang terjadi dari sampel itu akan diberlakukan
kesimpulan untuk populasi.41
Sampel dalam penelitian mengenai karakteristik kampanye yang
sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sebagian mahasiswa
STEI yang menjadi peserta pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22
Februari 2017.
Tabel 3.1.
Jumlah Peserta yang Hadir pada Seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus di STEI
N = 251
Kategori Peserta Jumlah
Kelas Manajemen STEI 27
KNPM 109
Umum 84
Pengurus KSPM STEI 31
Jumlah 251
Sumber : Data dari Pengurus Kelompok Studi Pasar Modal STEI.42
3.5.3. Ukuran Sampel
Penelitian kuantitatif bertujuan generalisasi, karena itu sampel yang baik
ialah yang memenuhi unsur representatif. Beberapa para ahli mengatakan
bahwasanya ukuran besar atau kecilnya sampel tidak ada ketentuan pasti,
41 Ibid, hlm. 81 42 Hasil wawancara penulis dengan Sindi, pengurus KSPM STEI UNJ pada 26 April 2017 Pukul 09:05 WIB
25
yang penting dalam hal ini sampel harus mewakili populasi. Penentuan ukuran
atau jumlah sampel juga bisa dilakukan dengan perhitungan statistik. Untuk
menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya, maka
digunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut43:
n = N
1+Ne2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah pengambilan sampel yang
dapat ditoleransi. Konstanta ( 0,1 atau 10%). Batas kesalahan yang ditolerir
bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10%.
n = 251
1+ 251 x 0,01
= 251
3,51
= 72
43 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 136
26
Jadi jumlah sampel yang diambil pada penelitian kampanye yang
sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ini ialah sebanyak 72
mahasiswa STEI yang menjadi peserta pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’
Goes to Campus di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada
tanggal 22 Februari 2017.
3.5.4. Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah teknik yang digunakan untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
sampling purposif (purposive sampling). Teknik penarikan sampel dengan
menggunakan purposive sampling digunakan bila populasi mempunyai
anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.44
Teknik penarikan sampling purposif mencakup orang-orang yang diseleksi
atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan
penelitian. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan
kriteria terserbut tidak dijadikan sampel. Persoalan utama dalam teknik
purposif adalah menentukan kriteria, dimana kriteria harus mendukung tujuan
penelitian. Biasanya teknik purposif dipilih untuk penelitian yang lebih
44 Sugiyono, Op.Cit, 2016, hlm. 82
27
mengutamakan kedalaman data daripada untuk tujuan representatif yang
dapat digeneralisasikan.45
Kriteria yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah
mahasiswa STEI yang menjadi peserta pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’
Goes to Campus di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada
tanggal 22 Februari 2017 sebanyak 72 mahasiswa.
3.6. Unit Analisis dan Unit Observasi
3.6.1. Unit Analisis
Unit Analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek
penelitian. Dalam pengertian yang lain, Unit analisis diartikan sebagai sesuatu
yang berkaitan dengan fokus/ komponen yang diteliti. Unit analisis ini dilakukan
oleh peneliti agar validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga. Unit analisis
suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, benda, wilayah
dan waktu tertentu sesuai dengan fokus permasalahannya.46
Dalam penelitian karakteristik kampanye yang sukses program PT.
Bursa Efek Indonesia, penulis menentukkan unit analisis yang digunakan
45 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 159 46 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2012, hlm. 75
28
adalah individu. Individu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa
STEI yang menjadi peserta pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22
Februari 2017.
3.6.2. Unit Observasi
Unit observasi adalah sumber tepat untuk penulis mendapatkan
informasi. Unit observasi merupakan unit terbesar dari unit analisis yang akan
kita teliti yang digunakan untuk dari satu variabel. Unit observasi pada
penelitian kuantitatif adalah organisasi atau perusahaan, dan masyarakat atau
kelompok masyarakat 47
Dalam penelitian ini unit observasi yang digunakan oleh penulis adalah
kelompok, yaitu kelompok. Kelompok disini yaitu kelompok mahasiswa STEI
yang mengikuti seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017.
3.7. Uji Instrument
3.7.1. Validitas
Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrument
(dalam hal ini kuisioner) akan mengukur apa yang diukur. Instrumen yang
47 Rachmat Kriyantono, Op.cit, hlm. 326
29
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur. Sehingga peneliti dapat mengetahui seberapa jauh
responden menjawab sesuai yang diinginkan peneliti.48
Dalam menguji validitas penulis menggunakan software applikasi SPSS
20 sebagai fasilitas untuk mendapatkan hasil yang valid. Untuk mengetahui
apakah pertanyaan kuisioner valid atau tidak caranya dilihat dengan KMO-
bartlett test. Bila dalam variabel itu anda dapat melihat KMO-MSA (Kaiser
Mayer Olkin-Measure of Sampling Adequey), bila hasilnya lebih dari 0,5. Maka
dapat melanjutkan analisis faktor. Pada hasil perhitungan KMO-MSA diperoleh
nilai sebanyak 0,505, artinya 0,505>0,5. Maka proses analisis faktor dapat
dilanjutkan.49
Barlett’s Test memiliki nilai signifikansi 0,000-0,005 bahwa instrument
telah memenuhi syarat valid, dengan memakai software SPSS untuk
mendapatkan hasil yang valid. Barlett’s test sphericity menggunakan ukuran
statistik approximate chi-square dan degree freedom (df) dengan nilai
signifikansi di atas 0.550.
48 Sugiyono, Op.Cit, 2016, hlm. 122 49 Ridwan, Adun Resyana, Enas, Cara Mudah belajar SPSS, 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian, (Bandung: Alfabeta), 2011, hlm.174 50 Naresh K. Malhotra, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey: Pearson Education 2010. hlm. 607
30
Tabel 3.2.
Kriteria Validitas Instrumen
Nilai r Interpretasi
0,81-1,00 Sangat tinggi
0,61-0,80 Tinggi
0,41-0,60 Cukup
0,21-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto, 201351
Pada penelitian mengenai kampanye yang sukses program PT. Bursa
Efek Indonesia (BEI) ini menggunakan validitas konstruksi KMO dan barlet
test.
3.7.2. Hasil Validitas
Pada tabel 3.2. menjelaskan bahwa nilai KMO untuk mengukur validitas
diatas 500 menunjukkan bahwa faktor analisis dapat digunakan. Nilai
signifikasi kurang dari 0,5 menunjukkan hubungan signifikasi antara variabel.
Dalam menguji validitas penulis menggunakan software aplikasi SPSS 16.0
sebagai fasilitas untuk mendapatkan hasil yang valid.
51 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Hlm.75
31
Tabel 3.3.
Validitas Karakteristik Kampanye Yang Sukses
n = 72
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .594 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 3981.401
Df 1165
Sig. .000
Sumber: Hasil penelitian penulis dengan SPSS 16.0
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan oleh penulis, hasil
yang diperoleh KMO-MSA sebesar 0,594 ternyata melebihi 0,5 maka data
dinyatakan valid. Disamping itu dari bartlett test of sphericity menunjukkan nilai
signifikan 0,000-0,005 bahwa insrumen ini telah memenuhi syarat valid, hasil
signifikan peneliti adalah 0,000 sehubungan dengan karakteristik kampanye
yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada
tanggal 22 Februari 2017.
3.7.3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau
32
mengarahkan responden untuk memilih jawaban jawaban tertentu. Instrumen
yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya. Instrumen yang reliabel mengandung arti bahwa instrumen
tersebut harus baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya.
Alat untuk mengukur reliabilitas adalah alpha cronbach.52
Coefficient alpha atau cronbach’s alpha merupakan rata-rata hasil
pembagian dari berbagai macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal
penting mengenai cronbach’s alpha adalah nilai yang terkandung akan
meningkat dengan meningkatnya nomor pada skala53
Untuk mengetahui suatu instrumen dinyatakan reliabilitas, menurut ahli
mengemukakan bahwa: “suatu instrumen dinyatakan reliabel, bila koefisien
reliabilitas minimal 0,05”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat
diketahui bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai alpha ≥ 0,50,
sedangkan suatu instrumen dinyatakan tidak reliabel jika nilai alpha < 0,50.54
52 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 163 53 Naresh K. Malhotra, Op.Ci, t2010, hlm. 287 54 Ibid, hlm. 164
33
Tabel 3.4.
Klasifikasi Reliabilitas
Reliabilitas Kriteria
0,5 – 1,00 Sanggat tinggi
0,6 - 0,79 Tinggi
0,4 – 0,59 Sedang
0,2 - 0,39 Rendah
< 0,2 Sangat Rendah
Sumber: Rachmat Kriyantono, 201255
Penulis menggunakan reliabilitas untuk mengukur suatu instrumen pada
penelitian ini. Karena penulis menggunakan skala interval dan menentukan
jarak antar kategorinya yaitu satu, maka penulis menggunakan chronbach’s
alpha untuk mengukur reliabilitas mengenai karakteristik kampanye yang
sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada
tanggal 22 Februari 2017.
3.7.3. Hasil Reliabilitas
Penulis menguji relibilitas variabel karakteristik kampanye yang sukses
dengan hasil data dari kuisioner yang telah disebar oleh penulis. Untuk menguji
reliabilitas data penulis menggunakan software SPSS 16.0. Alat ukur tersebut
memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten dan
reliable.
55 Ibid, hlm. 167
34
Tabel 3.5.
Case Processing Summary Karakteristik Kampanye Yang Sukses
n = 72
Case Processing Summary
N %
C
a
s
e
s
Cases Valid 72 100.0
Excludeda 0 .0
Total
72 100.0
Sumber: Hasil penelitian penulis dengan SPSS 16.0
Berdasarkan tabel case processing summary tersebut, dapat dilihat
bahwa hasil yang penulis dapat dari menyebar kuisioner pada 72 responden
adalah valid dengan nilai excluded 0. Presentase nilai valid yang penulis
peroleh adalah 100%.
Tabel 3.6
Reliability Statistics Karakteristik Kampanye Yang Sukses
n = 72
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.745 .730 45
Sumber: Hasil penelitian penulis dengan SPSS 16.0
Berdasarkan hasil reliability statistics diatas, dapat dilihat bahwa
relibilitas dari 45 pernyataan yang diajukan penulis kepada 72 responden
mempunyai nilai cronbarch's alpha sebesar 0,745 dan nilai cronbach's alpha
35
based on standardized items sebesar 0,730. Maka data reliabilitasnya tinggi
pada penelitian mengenai karakteristik kampanye yang sukses program PT.
Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017.
3.8. Teknik pengumpulan data
3.8.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama atau tangan
pertama. Sumber data ini bisa respondennya atau objek penelitiannya, dari
hasil pengisian kuisioner, wawancara, dan observasi. Data primer merupakan
data mentah (row data) yang harus diproses lagi sehinggs menjadi informasi
yang bermakna).56
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondenya kecil atau sedikit. Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
56 Ibid, hlm. 41
36
Sedangkan observasi mempunyai ciri spesifik dalam teknik pengumpulan data.
Observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,
proses kerja, gejala alam dan bila responden yang diamati terlalu besar.57
Pada penelitian ini yang menjadi data primer adalah hasil kuisioner
dengan peserta yang pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari
2017.
3.8.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber sekunder. Data sekunder bersifat melengkapi data primer. Peneliti
dituntut untuk hati-hati atau menyeleksi data sekunder, jangan sampai data
tersebut tidak sesuai dengan tujuan penelitian, atau mungkin terlalu banyak
(overloaded). Selain melengkapi, biasanya data sekunder ini sangat
membantu peneliti bila data primer terbatas atau sulit diperoleh.58
57 Ibid, hlm. 145 58 Ibid, hlm. 42
37
Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah hasil
wawancara penulis dengan karyawan PT. Bursa Efek Indonesia, wawancara
dengan mahasiswa STEI, Pengurus KSPM STEI Rawamanun. Selain itu,
informasi yang penulis dapatkan dari berbagai media seperti Detik.com dan
Metronews.com juga menjadi data sekunder karena data penelitian
dilatarbelakangi oleh informasi dari media-media tersebut.
3.9. Skala Pengukuran
Dalam proses pengukuran ada empat jenis skala pengukuran yaitu,
skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala ratio. Skala pengukuran
yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Skala interval
adalah skala yang menunjukkan bobot atau jarak interval yang sama. Skala
interval mempunyai ciri pembedaan interval, titik nolnya bersifat arbiter.59
Penulis ingin menguji karakteristik kampanye yang sukses program PT.
Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017 dengan
menggunakan skala interval 1-5 sebagai berikut:
59 Sugiyono, Op.Cit, 2016, hlm. 132
38
Skala 1= Sangat Tidak Setuju,
Skala 2= Tidak Setuju,
Skala 3= Netral,
Skala 4= Setuju.
Skala 5= Sangat Setuju.
3.10. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan jenis
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data dalam riset
kuntitatif adalah salah satunya analisi univariat.60
Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel untuk riset
deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan
karena membahas fenomena dari satu variabel tanpa menjelaskan hubungan-
hubungan-hubungan yang ada.61
60 Sugiono, Op.Cit, 2016, hlm. 147 61 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 166
39
Penulis menggunakan teknik analisis, statistik deskriptif karena
penulis menggunakan metode kuantitatif yang hanya satu variabel mengenai
karakteristik kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)
terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017.
3.11. Tendensi Sentral
Jenis teknik statistik deskriptif yang digunakan oleh penulis adalah
tendensi sentral. Tendensi sentral bertujuan untuk mendapatkan ciri khas
tertentu dalam bentuk sebuah nilai bilangan yang merupakan ciri khas dari
bilangan tersebut. Ada tiga bentuk tendensi sentral yang sedang digunakan
yakni, mean, median, modus.62
62 Ibid, hlm. 170
40
Tabel 3.7
Hubungan antara Analisis dan Variabel
Analisis Variabel
Nominal Ordinal Interval/Ratio
Distribusi Statistik
Kategorik Kategorik Numerik
Diagram Statistik
Bar chart Bar chart, histogram
Poligon
Ukuran Tendensi
Pusat Modus Modus, Median Mean
Dispersi IVK IVK Standard Deviasi
Estimasi Proporsi Proporsi Mean
Sumber: W. Gulo, Metodologi Penelitian63
Penulis menggunakan tendensi sentral mean dalam penelitian ini.
Karena jika dalam suatu penelitian menggunakan skala interval / ratio maka
ukuran tendensi sentral yang digunakan adalah mean. Adapun mean dapat
diperoleh dari rumus:64
M = ∑𝑓×𝑋
𝑁
Keterangan:
M : Mean
X = Nilai pengukuran
N : Jumlah subjek (Responden)
63 W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Grasindo, 2010 64 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 171
41
Penulis memilih mean karena mean adalah nilai tengah dari total
bilangan yang baik untuk digunakan dalam skala interval mengenai
karakteristik kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)
terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017.
3.10. Definisi Konsep
Konsep adalah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang
dibentuk dengan mengeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang
diperoleh dari pengamatan. Rachmat Kriyantono menyebutkan konsep
merupakan sejumlahh ciri atau standar umum suatu objek.65
Dalam penelitian ini penulis memakai kampanye. Sedangkan
variabelnya adalah karakteristik kampanye yang sukses menjadi variabel.
Dari variabel tersebut dapat diturunkan menjadi lima dimensi dan terdiri
dari beberapa indikator. Berikut lima dimensi beserta indikatornya:
1. Education (Pendidikan), memiliki empat indikator, yaitu memberikan
pencerahan kepada publiknya, menceritakan kepada mereka mengenai
sesuatu yang mereka tidak tahu, memberikan pandangan yang berbeda,
dan menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu.
65 Ibid, hlm. 17
42
2. Engginering (Teknis), memiliki tiga indikator, yaitu faktor terpenting dalam
mengubah perilaku, memaksimalkan maksud yang ada dalam kampanye,
dan publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan.
3. Enforcement (Penguatan), memiliki dua indikator, yaitu mendorong
penegasan pentingnya kampanye dan masalah kampanye harus memiliki
beberapa manfaat publik.
4. Entitlement (Hak), memiliki lima indikator, yaitu kampanye merupakan
bentuk penguatan, publik yakin akan nilai kampenye, memperluas
pernyataan pesan, memberikan suara dari luar kampanye, dan pesan
kampanye berksinambungan.
5. Evaluation (Evaluasi), memiliki dua indikator yaitu evaluasi
mengidentifikasi publik dan perubahan perilaku yang diinginkan
masyarakat.
43
3.12. Operasional Konsep
Tabel 3.8
KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT.
BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada Tanggal 22
Februari 2017)
Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Campaign (Kampanye)
(Neswon, Turk, Kruckeberg, This is PR; Realities of Public Relations, 2013)
Characteristic of Successfull
Campaign
(Karakteristik Kampanye
yang sukses)
(Neswon, Turk, Kruckeberg, This is PR; Realities of Public Relations, 2013)
1. Education
(Pendidikan)
1. Memberikan pencerahan kepada publiknya
2. Menceritakan kepada mereka mengenai sesuatu yang mereka tidak tahu
3. Memberikan pandangan yang berbeda
4. Menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu
Skala Interval
1-5
Skala 1=
Sangat Tidak
Setuju,
Skala 2=
Tidak Setuju,
Skala
3= Netral,
Skala
4= Setuju.
Skala
5= Sangat Setuju.
2. Engginering
(Teknik)
5. Faktor Terpenting dalam mengubah perilaku
6. Memastikan maksud yang ada dalam kampanye
7. Publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan
3. Enforcement
(Penguatan)
8. Mendorong penegasan pentingnya kampanye
9. Masalah kampanye harus memiliki beberapa manfaat publik
44
Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
4. Entitlement
(Hak)
10. Kampanye merupakan bentuk penguatan
11. Publik yakin akan nilai kampenye
12. Memperluas pernyataan pesan
13. Memberikan suara dari luar kampanye
14. Pesan kampanye berksinambungan
5. Evaluation
(Evaluasi)
15. Evaluasi mengidentifikasi publik
16. Perubahan perilaku yang diinginkan masyarakat
3.13. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian
1. Kelemahan dalam penelitian ini adalah penulis kesulitan dalam
mendapatkan data dari BEI, karena panjangnya lamanya proses biroksasi
permintaan data yang harus penulis lewati.
2. Keterbatasan dalam penelitian yang dirasakan penulis adalah penulis hanya
satu kali mengunjungi STEI sebagai subjek penelitian untuk melakukan
kelengkapan data, dikarenakan jadwal mahasiswa STEI yang sedang ujian
akhir semester.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)
4.1.1. Profil Umum PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia adalah Stock exchange (Bursa Surat Berharga
dan turunannya) didirikan 1912 (di Jakarta, sebagai Bursa Efek Jakarta) dan
1940 (di Surabaya, sebagai Bursa Efek Surabaya) dan pada tahun 2007
keduanya bergabung di Jakarta, sebagai Bursa Efek Indonesia. Kantor pusat
di Jakarta, Indonesia dan situs webnya www.idx.co.id. Bursa Efek Indonesia
berpusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan
Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.66
Penggabungan dilakukan demi efektivitas operasional dan transaksi,
mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. BEI menggunakan sistem
perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22
Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2
Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru
bernama JATS-NextG yang disediakan OMX.
66 http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei.aspx diakses pada 17 Mei 2017 pukul 13:25
WIB
46
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan
bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui
media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut
adalah indeks harga saham.67
4.1.2. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)
a. Visi: Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.
b. Misi: Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui
pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah,
efisiensi biaya serta penerapan good governance.68
4.2. Objek Kajian
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ merupakan kampanye yang
diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengajak
masyarakat sebagai calon investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan
membeli Saham secara rutin dan berkala. Kampanye ini dimaksudkan agar
merubah kebiasaan masyarakat Indonesia dari kebiasaan menabung menjadi
berinvestasi, sehingga masyarakat Indonesia mulai bergerak dari saving
society menjadi investing society.69
67 Ibid 68 http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/visidanmisi.aspx diakses pada 15 Mei 2017
pukul 13:30 WIB 69 http://yuknabungsaham.idx.co.id/about-yns.php diakses pada 15 Mei 2017 pada pukul
13:24 WIB
47
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ ini diluncurkan pada tanggal 12
November 2015 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Muhammad
Jusuf Kalla di Main Hall Gedung Indonesia Stock Exchange. Sebagai upaya
dalam mengembangkan industri pasar modal di Indonesia, PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) senantiasa mengedukasi dan mengembangkan industri ke
arah yang lebih baik.70
Dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai seluk
beluk investasi pasar modal, BEI ingin meningkatkan kesadaran akan
pentingnya berinvestasi saham, menaikkan jumlah investor lokal juga
menyejahterakan perekonomian masyarakat Indonesia. Kampanye “‘Yuk
Nabung Saham’” Usaha yang telah di lakukan BEI dengan membuat situs
http://yuknabungsaham.idx.co.id/ yang dapat di akses dan melakukan
sosialisasi maupun mengadakan expo di kota besar maupun di daerah. BEI
menurunkan jumlah saham per lot, dari yang 1 lot = 500 lembar menjadi 1 lot
= 100 lembar, efeknya adalah modal yang dibutuhkan untuk membeli saham
per lotnya semakin kecil. Sehingga saham menjadi lebih terjangkau. Investor
dengan modal kecil seperti karyawan, ibu rumah tangga, dan mahasiswa dapat
berinvestasi dengan senang hati.
70 Ibid
48
4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Edukasi
4.3.1.1. Indikator: Memberikan pencerahan kepada publiknya
Tabel 4.1.
Menjadi tahu pentingnya berinvestasi saham
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 46 63,9%
4,63
Setuju (4) 25 34,7%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,63 dari pernyataan menjadi tahu pentingnya investasi saham melalui seminar
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di STEI. Pada pernyataan
ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka sangat setuju jika mereka menjadi tahu mengenai
pentingnya berinvestasi saham pada seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
Goes to Campus. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ tersebut terbukti
dapat memberikan wawasan kepada para peserta mengenai pentingnya
investasi saham.
49
Tabel 4.2.
Menjadi tahu bahwa bisa melanjutkan kuliah S2 dengan berinvestasi saham
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 24 37,5%
4,18
Setuju (4) 36 50%
Ragu-ragu (3) 4 5,6%
Tidak Setuju (2) 5 6,9%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,18 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus membuat responden tahu bahwa bisa melanjutkan kuliah S2 dengan
investasi saham. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika
melalui kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus membuat mereka
menjadi tahu bahwa mereka bisa melanjutkan kuliah S2 dengan berinvestasi
saham. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di STEI
mengajarkan mereka bahwa saham yang mahasiswa tabung sejak kuliah S1,
dapat menjadi biaya tambahan untuk S2 nanti. Biaya S2 dapat diringankan
dengan keuntungan saham berupa dividen dan capital gain yang sudah
mahasiswa tabung sejak kuliah S1.
50
Tabel 4.3.
Menjadi tahu bahwa investasi saham berguna untuk pemasukan tambahan
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 37 51,4%
4,46
Setuju (4) 32 44,4%
Ragu-ragu (3) 2 2,8%
Tidak Setuju (2) 1 1,4%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,47 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus membuat responden tahu bahwa dengan investasi saham berguna
untuk pemasukan tambahan. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-
rata responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka
setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus membuat
mereka menjadi tahu bahwa dengan investasi saham berguna untuk
pemasukan tambahan. Selain uang dari orangtua, mahasiswa bisa
mempunyai pemasukan tambahan untuk keperluan hidupnya karena
mendapatkan keuntungan dari investasi saham.
51
4.3.1.2. Menceritakan kepada mereka mengenai sesuatu yang mereka
tidak tahu
Tabel 4.4.
Menyadarkan bahwa investasi saham itu mudah
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 29 40,3%
4,35
Setuju (4) 40 55,6%
Ragu-ragu (3) 2 2,8%
Tidak Setuju (2) 1 1,4%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,35 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus membuat responden sadar bahwa dengan investasi itu mudah. Pada
pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus membuat mereka menjadi sadar bahwa investasi itu
mudah. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus
mengajarkan dengan detail cara investasi saham dengan mudah.
52
Tabel 4.5.
Menjelaskan bahwa keuntungan investasi saham dapat menjadi biaya
hidup jika sudah usia produktif
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 38 52,8%
4,46
Setuju (4) 31 43,1%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) 2 2,8%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,46 dari pernyataan seminar kampanye’Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus
menjelaskan bahwa keuntungan investasi saham dapat menjadi biaya hidup
jika sudah usia tidak produktif. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-
rata responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka
setuju jika kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus menjelaskan
kepada mereka bahwa keuntungan investasi saham dapat dinikmati saat usia
sudah tidak produktif lagi. Investor yang saat sudah tidak bekerja tidak perlu
khawatir karena biaya hidup bisa diandalkan dari keuntungan investasi saham.
53
Tabel 4.6.
Memberikan pengetahuan bahwa dengan uang Rp. 100.000 bisa
menabung saham
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) - -
4,49
Setuju (4) 37 51,4%
Ragu-ragu (3) 35 48,6%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,49 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus memberikan pengetahuan bahwa dengan uang Rp. 100.000 bisa
menabung saham. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden menjawab Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika
melalui kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus memberikan mereka
informasi bahwa investasi saham tidak memerlukan modal mahal. Hal ini
dibuktikan bahwa dengan uang Rp. 100.000 dapat menginvestasi saham.
54
4.3.1.3. Memberikan pandangan yang berbeda
Tabel 4.7.
Menyadarkan bahwa investasi saham itu mudah
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 36 50%
4,49
Setuju (4) 35 48,62%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - -
TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,49 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus Menyadarkan bahwa investasi saham itu mudah. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus membuat mereka menjadi sadar bahwa investasi itu
mudah. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus dapat
membuat responden mengerti langkah-langkah investasi saham dengan
mudah. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat calon investor
tidak lagi merasa bingung bagaimana menjadi investor yang cerdas.
55
Tabel 4.8.
Menyadarkan bahwa menabung saham tidak perlu dengan modal yang
mahal
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 31 43,1%
4,32
Setuju (4) 36 50%
Ragu-ragu (3) 2 2,8%
Tidak Setuju (2) 3 4,2%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,32 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus membuat responden sadar bahwa menyadarkan bahwa menabung
saham tidak perlu dengan modal yang mahal. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus membuat mereka menjadi sadar bahwa investasi itu
bisa dilakukan dengan modal yang tidak mahal. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus
mengajarkan dengan uang Rp.100.000 dapat berinvestasi saham dengan
mudah.
56
Tabel 4.9.
Menekankan bahwa sudah saatnya mahasiswa berinvestasi saham
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 32 44,4%
4,33
Setuju (4) 34 47,2%
Ragu-ragu (3) 4 5,6%
Tidak Setuju (2) 2 2,8%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,33 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus menekankan bahwa sudah saatnya mahasiswa berinvestasi saham.
Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka ketuju jika melalui kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ Goes to Campus membuat mereka menjadi sadar bahwa
sudah saatnya mahasiswa berinvestasi saham. Seminar kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan bahwa sebagai mahasiswa
dianjurkan untuk investasi saham karena sebagai wadah untuk mengelola
keuangan.
57
4.3.1.4. Menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu
Tabel 4.10.
Menambah wawasan anda mengenai pentingnya investasi saham
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 30 41,7%
4,35
Setuju (4) 38 52,8 %
Ragu-ragu (3) 3 4,2%
Tidak Setuju (2) 1 1,4%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,35 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus Menambah wawasan anda mengenai pentingnya investasi saham.
Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ Goes to Campus menambah wawasan anda mengenai
pentingnya investasi saham. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes
to Campus berhasil memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai
pentingnya investasi saham kepada peserta.
58
Tabel 4.11.
Menjelaskan keuntungan investasi saham melalui Dividen
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 30 41,7%
4,22
Setuju (4) 34 47,2%
Ragu-ragu (3) 2 2,8%
Tidak Setuju (2) 6 8,3%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,22 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus menjelaskan keuntungan investasi saham melalui dividen. Pada
pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus membuat mereka mengetahui keuntungan investasi
saham melalui dividen. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus mengajarkan dengan detail bagaimana keuntungan investasi saham
dapat didapat melalui dividen. Peserta seminar kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ mendapatkan banyak pengetahuan mengenai teknis keuntungan
investasi saham dari dividen.
59
Tabel 4.12.
Menjelaskan keuntungan investasi saham melalui capital gain
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 26 36,1%
4,25
Setuju (4) 40 55,6%
Ragu-ragu (3) 4 5,6%
Tidak Setuju (2) 2 2,8%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,25 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus menjelaskan keuntungan investasi saham melalui capital gain. Pada
pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus membuat mereka mengetahui keuntungan investasi
saham melalui capital gain. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus mengajarkan dengan detail bagaimana keuntungan investasi saham
dapat didapat melalui capital gain. Peserta seminar kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ mendapatkan pelajaran mengenai teknis penerimaan keuntungan
investasi saham dari capital gain.
60
4.3.2. Engginering (Teknik)
4.3.2.1. Faktor Terpenting dalam mengubah perilaku
Tabel 4.13.
Menguatkan sikap mengenai pentingnya berinvestasi sejak di bangku kuliah
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 33 45,8%
4,36
Setuju (4) 34 47,2%
Ragu-ragu (3) 3 4,2%
Tidak Setuju (2) 2 2,8%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,36 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus menguatkan sikap mengenai pentingnya berinvestasi sejak di bangku
kuliah. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden
menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus membuat mereka yakin dan
sadar akan pentingnya berinvestasi sejak di bangku kuliah. Seminar kampanye
‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus menguatkan sikap mereka sebagai
mahasiswa agar berinvestasi saham tidak menunggu lulus kuliah dan
mendapatkan pekerjaaan.
61
Tabel 4.14.
Membuat tidak takut dalam melakukan investasi saham
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 29 40,3%
4,14
Setuju (4) 34 47,2%
Ragu-ragu (3) - -
Tidak Setuju (2) 8 11,1%
Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4 TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,14 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus Membuat tidak takut dalam melakukan investasi saham. Pada
pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka Setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus membuat mereka tidak takut dalam melakukan
investasi saham. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus
mengajarkan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan dalam melakukan
investasi saham. Semakin calon investor mempelajari cara berinvestasi saham
dengan baik, maka semakin kecil tingkat kerugiannya.
62
Tabel 4.15.
Menghilangkan rasa cemas atas resiko menabung saham
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 31 43,1%
4,28
Setuju (4) 35 48,6%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) 5 6,9%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,28 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus menghilangkan rasa cemas atas resiko menabung saham. Pada
pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus menghilangkan rasa cemas atas resiko menabung
saham. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus
mengajarkan dengan baik mengenai investasi saham, sehingga
menghilangkan rasa cemas responden atau peserta mengenai resiko
menabung saham. Investor dapat menabung saham dengan tenang, tanpa
ada rasa cemas akan resiko menabung saham.
63
4.3.2.2. Memastikan maksud yang ada dalam kampanye
Tabel 4.16.
Mengetahui isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 34 47,2%
4,32
Setuju (4) 32 44,4%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) 5 6,9%
Sangat Tidak Setuju (1) - -
TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,32 dari mengetahui isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden
menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sangat setuju
bahwa mereka jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus
membuat mereka sebagai peserta seminar mengetahui isi pesan yang
terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung Saham’. Seminar kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ Goes to Campus menjelaskan kepada peserta dengan
bahasa yang mudah diketahui.
64
Tabel 4.17.
Mengerti isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 25 34,7%
4,03
Setuju (4) 34 47,2%
Ragu-ragu (3) 4 5,6%
Tidak Setuju (2) 8 11,1%
Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4% TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,03 dari pernyataan mengerti isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka Setuju jika
melalui mereka sebagai peserta seminar dan responden mengerti isi pesan
yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung Saham’. Seminar kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ Goes to Campus menjelaskan kepada mereka secara
terstruktur dan redaksi kalimat yang mudah dimengerti.
65
Tabel 4.18.
Memahami isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 20 27,8%
4,11
Setuju (4) 44 61,1%
Ragu-ragu (3) 4 5,6%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,11 dari pernyataan memahami isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka Setuju jika
peserta seminar memahami isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus
menjelaskan kepada mereka secara jelas dengan makna yang mudah
dipahami.
66
4.3.2.3. Publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan
Tabel 4.19.
Menerapkan Pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan investasi
saham sejak muda
n = 72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 32 44,4%
4,21
Setuju (4) 31 43,1%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) 8 11,4%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,21 dari pernyataan responden menerapkan pesan kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ dengan investasi saham sejak muda. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika mereka menerapkan pesan kampanye
‘Yuk Nabung Saham’ dengan investasi saham sejak muda. Seminar kampanye
‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mendorong pesertanya dalam
menerapkan pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan investasi saham
sejak muda.
67
Tabel 4.20.
Pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat anda tidak menunda
untuk investasi saham
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 16 22,2%
3,85
Setuju (4) 41 56,9%
Ragu-ragu (3) 4 5,6%
Tidak Setuju (2) 10 13,9%
Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4% TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
3,85 dari pernyataan pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat anda
tidak menunda untuk investasi saham. Pada pernyataan ini menunjukkan
bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
mereka Setuju jika bahwa pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ mengajarkan
kepada mereka bahwa sebaiknya mereka tidak menunda untuk berinvestasi
saham.
68
Tabel 4.21.
Membuat anda menjadi investor aktif
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 18 25%
3,93
Setuju (4) 40 55,6%
Ragu-ragu (3) 5 6,9%
Tidak Setuju (2) 9 12,5%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
3,93 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus membuat anda menjadi investor aktif. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab Setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus membuat responden menjadi investor aktif. Seminar
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan langkah
menjadi investor aktif.
69
4.3.3. Enforcement (Penguatan)
4.3.3.1. Mendorong penegasan pentingnya kampanye
Tabel 4.22.
Menegaskan pentingnya berinvestasi saham dari bangku kuliah
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 29 40,3%
4,33
Setuju (4) 38 52,8%
Ragu-ragu (3) 5 6,9%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,33 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus menegaskan pentingnya berinvestasi saham dari bangku kuliah.
Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ Goes to Campus menegaskan pentingnya berinvestasi
saham dari bangku kuliah. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus memberikan penegasan bahwa investasi saham dapat dipraktekan
sejak muda, dari bangku kuliah.
70
Tabel 4.23.
Dengan berinvestasi saham sangat berguna untuk masa depan
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 28 38,9%
4,29
Setuju (4) 40 55,6%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) 3 4,2%
Sangat Tidak Setuju (1) - -
TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,29 dari pernyataan dengan berinvestasi saham sangat berguna untuk masa
depan. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden
menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika berinvestasi
saham sangat berguna untuk masa depan. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus mengajarkan dengan bagaimana mengelola
investasi saham sampai dapat berguna untuk masa depan. Seminar kampanye
‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan bagaimana cara agar
saham yang investor tabung mempunyai pengaruh besar untuk masa depan.
71
4.3.3.2. Masalah kampanye harus memiliki beberapa manfaat publik
Tabel 4.24.
Memberikan bekal untuk menjadi investor
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 32 44,4%
4,36
Setuju (4) 36 50%
Ragu-ragu (3) 2 2,8%
Tidak Setuju (2) 2 2,8%
Sangat Tidak Setuju (1) - -
TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,36 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus memberikan bekal untuk menjadi investor. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus menjadi sarana belajar mereka untuk menjadi
investor saham yang baik. Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus
memberikan ilmu dan pengetahuan untuk persiapan menjadi investor yang
cerdas.
72
Tabel 4.25.
Membantu mencegah kenaikan harga barang
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 30 41,7%
4,32
Setuju (4) 38 52,8%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) 3 4,2%
Sangat Tidak Setuju (1) - -
TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,32 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus membantu mencegah kenaikan harga barang. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui Kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus membantu mencegah kenaikan harga barang.
Kecendrungan kenaikan harga barang membuat kita harus mensiasati dan
mengelola keuangan dengan baik. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
Goes to Campus mengajarkan pentingnya investasi saham untuk membantu
mencegah kenaikan harga barang.
73
Tabel 4.26.
Membuat anda belajar mengatur keuangan
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 31 43,1%
4,39
Setuju (4) 38 52,8%
Ragu-ragu (3) 3 4,2%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,39 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus dapat membuat mereka belajar mengatur keuangan. Pada
pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab Setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus membuat mereka belajar mengatur keuangan.
Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan
bagaimana mahasiswa mengelola keuangan dengan baik dari aktivitas rutin
menabung saham setiap bulannya. Mahasiswa diajarkan cara mensiasati
keuangan agar tetap stabil, meskipun harus menyisihkan uang untuk
menabung saham.
74
4.3.4. Entitlement (Hak)
4.3.4.1. Kampanye merupakan bentuk penguatan
Tabel 4.27.
Menguatkan anda bahwa perlu berinvestasi sejak muda
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 26 36,1%
4,32
Setuju (4) 44 61,1%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) 1 1,4%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,32 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus semakin menguatkan anda bahwa perlu berinvestasi sejak muda.
Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab
Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ Goes to Campus membuat mereka menjadi sadar bahwa
pentingnya investasi saham sejak muda. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus mengajarkan bahwa dengan berinvestasi saham
sejak muda akan mendapatkan banyak manfaat yang didapatkan. Keuntungan
investasi saham saat sudah dewasa akan lebih banyak karena sudah ditabung
sejak masih muda.
75
Tabel 4.28.
Menyadarkan anda bahwa pentingnya menjadi investor society
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 40 55,6%
4,47
Setuju (4) 28 38,9%
Ragu-ragu (3) 2 2,8%
Tidak Setuju (2) 2 2,8%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,47 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus semakin menyadarkan anda bahwa pentingnya menjadi investor
society. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden
menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan bahwa
paradigma masyarakat harus beralih dari saving society menjadi investing
society. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus terbukti
berhasil dalam membangun kesadaran dan ketertarikan publik terhadap pasar
modal.
76
Tabel 4.29.
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ merupakan usaha dalam mencegah inflasi
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 27 37,5%
4,29
Setuju (4) 42 58,3%
Ragu-ragu (3) 3 4,2%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,29 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus merupakan usaha dalam mencegah inflasi. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus merupakan salah satu usaha dalam mencegah
inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang secara terus menerus.
Dengan adanya Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus,
para peserta termotivasi dalam melakukan investasi saham mengajarkan
dengan detail cara investasi saham dengan mudah.
77
4.3.4.2. Publik yakin akan nilai kampanye
Tabel 4.30.
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ bermanfaat bagi mahasiswa
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 35 48,6%
4,43
Setuju (4) 35 48,6%
Ragu-ragu (3) 2 2,8%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - -
TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,43 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ bermanfaat bagi mahasiswa. Pada
pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus bermanfaat bagi mahasiswa. Seminar kampanye
‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan banyak hal kepada
mahasiswa, dari pengetahuan umum tentang saham, pentingnya investasi
saham, alasan harus investasi saham, langkah-langkah mudah menabung
saham sampai teknis mendapatkan keuntungan dari investasi saham. Seminar
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus menjadi sarana belajar
pasar modal di luar perkuliahan selain di kelas.
78
Tabel 4.31.
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ sangat berguna bagi dunia pasar modal
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 30 41,7%
4,33
Setuju (4) 39 54,2%
Ragu-ragu (3) 3 4,2%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,33 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus sangat berguna bagi dunia pasar modal. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus sangat berguna bagi dunia pasar modal.
Pengetahuan yang mahasiswa dapatkan dari seminar kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus sangat berguna bagi pasar modal, karena menjadi
semakin banyak orang yang mendapatkan edukasi tentang investasi saham di
pasar modal. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi pasar modal
di Indonesia.
79
Tabel 4.32.
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ untuk meningkatkan jumlah investor di
Indonesia
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 35 48,6%
4,44
Setuju (4) 34 47,2%
Ragu-ragu (3) 3 4,2%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,44 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus untuk meningkatkan jumlah investor di Indonesia. Pada pernyataan
ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus untuk meningkatkan jumlah investor di Indonesia.
Berdasarkan wawancara penulis dengan pihak pelaksana kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ di STEI bahwa ada pertambahan investor baru dari peserta
seminar tersebut sebanyak 20 pendaftar. Hal tersebut membuktikkan bahwa
seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dapat meningkatkan jumlah investor
di Indonesia.
80
4.3.4.3. Memperluas pernyataan pesan
Tabel 4.33.
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ memberikan informasi tentang
keuntungan investasi saham
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 30 41,7%
4,39
Setuju (4) 41 56,9%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,39 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus memberikan informasi tentang keuntungan investasi saham. Pada
pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus memberikan informasi tentang keuntungan investasi
saham. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus terbukti
tidak hanya menjelaskan pentingnya investasi saham, tetapi juga memberikan
informasi tentang keuntungan investasi saham.
81
Tabel 4.34.
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ memberi informasi mengenai manfaat
keberadaan pasar modal
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 27 37,5%
4,33
Setuju (4) 43 59,7%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) 1 1,4%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,33 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus memberi informasi mengenai manfaat keberadaan pasar modal.
Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ Goes to Campus memberi informasi mengenai manfaat
keberadaan pasar modal. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus mengajarkan dengan detail pengertian dan manfaat pasar modal.
Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ juga menjelaskan produk investasi
pasar modal, yang salah satunya adalah investasi saham.
82
Tabel 4.35.
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ mengajarkan cara nabung saham yang
mudah
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 27 37,5%
4,33
Setuju (4) 42 58,3%
Ragu-ragu (3) 3 4,2%
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,33 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus mengajarkan cara nabung saham yang mudah. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus mengajarkan cara nabung saham yang mudah.
Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan
dengan detail cara investasi saham dengan mudah. Seminar kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ terbukti memberikan cara menabung saham yang mudah
khususnya untuk mahasiswa.
83
4.3.4.4. Memberikan suara dari luar kampanye
Tabel 4.36.
Informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ diperoleh dari
instansi lain
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 21 29,1%
4,03
Setuju (4) 38 52,8%
Ragu-ragu (3) 8 11,1%
Tidak Setuju (2) 4 5,6%
Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4% TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,03 dari pernyataan informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
diperoleh dari instansi lain. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika
mereka mendapatkan informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
dari instansi lain. Informasi mengenai seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
Goes to Campus disebar ke beberapa instansi.
84
Tabel 4.37.
Informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ diperoleh dari
media sosial
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 18 25%
3,96
Setuju (4) 42 58,3%
Ragu-ragu (3) 3 4,2%
Tidak Setuju (2) 9 12,5%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
3,96 dari pernyataan informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
diperoleh dari media sosial. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika
mereka memperoleh informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
Goes to Campus dari media sosial. Pamflet acara seminar kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ Goes to Campus di STEI dipublikasikan di akun instagram
Kelompok Studi Pasar Modal STEI. Panitia pelaksana juga memanfaatkan
whatsapp untuk menyebarkan broadcast message terkait pendaftaran peserta.
85
Tabel 4.38.
Informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ diperoleh dari
media cetak
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 28 38,9%
4,11
Setuju (4) 33 45,6%
Ragu-ragu (3) 3 4,2%
Tidak Setuju (2) 7 9,7%
Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4% TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,11 dari pernyataan informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
diperoleh dari media cetak. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika
mereka mendapatkan informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
melalui media cetak. Poster seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to
Campus disebar di beberapa mading jurusan maupun sekitar kampus.
86
4.3.4.4. Pesan kampanye berksinambungan
Tabel 4.39.
BEI terus menerus menghimbau masyarakat untuk menabung saham
melalui seminar ‘Yuk Nabung Saham’
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 26 36,1%
4,18
Setuju (4) 36 50%
Ragu-ragu (3) 7 9,7%
Tidak Setuju (2) 3 4,2%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,18 dari pernyataan BEI terus menerus menghimbau masyarakat untuk
menabung saham melalui seminar ‘Yuk Nabung Saham’. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka setuju jika BEI mengkampanyekan ‘Yuk Nabung
Saham’ secara berkesimnambungan. BEI senantiasa memberikan arahan dan
himbauan kepada mahasiswa untuk menabung saham melalui seminar
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus.
87
Tabel 4.40.
Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ terus disosialisasikan ke masyarakat
lainnya
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 29 40,3%
4,32
Setuju (4) 38 52,8%
Ragu-ragu (3) 4 5,6%
Tidak Setuju (2) 1 1,4%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,32 dari pernyataan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ terus disosialisasikan ke
masyarakat lainnya. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus selalu diperkenalkan kepada
masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa seminar kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ merupakan usaha dari BEI agar masyarakat mulai beralih
pada investasi saham.
88
4.3.5. Evaluation (Evaluasi)
4.3.5.1. Evaluasi mengidentifikasi publik
Tabel 4.41.
Mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi seminar kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah tujuan yang
diinginkan tercapai atau tidak
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 2 2,8%
2,88
Setuju (4) 28 38,9%
Ragu-ragu (3) 6 8,3%
Tidak Setuju (2) 31 43,1%
Sangat Tidak Setuju (1) 5 6,9%
TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
2,88 dari pernyataan mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi seminar
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah tujuan
yang diinginkan tercapai atau tidak. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa
rata-rata responden menjawab tidak setuju. Menurut responden seminar
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus tidak melakukan evaluasi
mendalam mengenai apakah tujuan kampanye BEI yang diinginkan tercapai
atau tidak.
89
Tabel 4.42.
Mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi mengenai seminar kampanye
‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah perilaku
yang diinginkan pada peserta tercapai atau tidak
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 6 6,9%
2,82
Setuju (4) 20 27,8%
Ragu-ragu (3) 6 8,3%
Tidak Setuju (2) 35 48,6%
Sangat Tidak Setuju (1) 5 6,9%
TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
2,82 dari pernyataan mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi mengenai
seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah
perilaku yang diinginkan pada peserta tercapai atau tidak. Pada pernyataan ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab tidak setuju. Menurut
responden seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus tidak
melakukan evaluasi mendalam mengenai apakah perilaku yang diinginkan
pada peserta tercapai atau tidak.
90
4.3.5.2. Perubahan perilaku yang diinginkan masyarakat
Tabel 4.43.
Mahasiswa memanfaatkan investasi saham untuk tabungan masa
depannya
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 24 33,3%
4,13
Setuju (4) 40 55,6%
Ragu-ragu (3) 1 1,4%
Tidak Setuju (2) 7 9,7%
Sangat Tidak Setuju (1) - -
TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,13 dari pernyataan mahasiswa memanfaatkan investasi saham untuk
tabungan masa depannya. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika
mahasiswa mengandalkan investasi saham untuk tabungan masa depannya.
Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan
kepada responden bahwa investasi saham dapat dimanfaatkan untuk masa
depan. Hasil investasi saham yang mahasiswa tabung akan bermanfaat saat
masa tua nanti.
91
Tabel 4.44.
Mahasiswa berperan aktif dalam investing society
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 18 25%
4,07
Setuju (4) 47 65,3%
Ragu-ragu (3) 2 2,8%
Tidak Setuju (2) 4 5,6%
Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4% TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,07 dari pernyataan mahasiswa berperan aktif dalam investing society. Pada
pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika mahasiswa berperan aktif dalam
membangun kebiasaan investing society. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ Goes to Campus mengajarkan pada responden bahwa mahasiswa
sebagai generasi penerus sudah waktunya beralih dari kebiasaan menabung
uang menjadi budaya investasi saham.
92
Tabel 4.45.
Mahasiswa tutut berpatisipasi dalam mengkampanyekan ‘Yuk Nabung
Saham’
n=72
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
Sangat Setuju (5) 24 33,3%
4,25
Setuju (4) 44 61,1%
Ragu-ragu (3) 2 2,8%
Tidak Setuju (2) 2 2,8%
Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar
4,25 dari pernyataan mahasiswa tutut berpatisipasi dalam mengkampanyekan
‘Yuk Nabung Saham’ . Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika
mahasiswa tutut berpatisipasi dalam mengkampanyekan ‘Yuk Nabung
Saham’. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus
mendorong responden untuk mengajak mahasiswa lainnya untuk ikut
menginvestasi saham.
93
4.4. Analisis Penelitian
Tabel 4.46.
Hasil Mean Per Dimensi
Karakteristik Kampanye Yang Sukses Program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)
(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada Tanggal 22
Februari 2017)
No. Dimensi Mean
1. Education (Pendidikan) 4,38
2. Engginering (Teknik) 4,14
3. Enforcement (Penguatan) 4,34
4. Entitlement (Hak) 4,31
5. Evaluation (Evaluasi) 3,63 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dimensi yang memiliki
nilai mean tertinggi pada penelitian ini adalah dimensi education (pendidikan),
yaitu sebesar 4,38. Rata-rata responden dalam dimensi ini menjawab sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa PT. BEI memberikan edukasi pada saat
seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di STEI.
Dimensi yang memiliki nilai mean terendah adalah dimensi evaluation
(evaluasi), yaitu sebesar 3,63. Rata-rata responden dalam dimensi ini
menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan publik tidak mengetahui evaluasi
apa yang PT. BEI lakukan dengan cara mengidentifikasi publik pada saat
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’.
94
Diagram 4.1.
Hasil Mean Per Dimensi
Karakteristik Kampanye Yang Sukses Program PT. Bursa Efek
Indonesia (BEI)
(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada Tanggal 22
Februari 2017)
n = 72
Terlihat dari gambar diagram 4.1. merupakan hasil dari penyebaran
kuisioner penelitian karakteristik kampanye yang sukses yang terdiri dari 45
pernyataan 16 indikator 5 dimensi dan 72 responden. Karakteristik kampanye
yang sukses memiliki lima dimensi. Dimensi pertama yaitu yaitu (education)
pendidikan. Dimensi kedua yaitu (enggineering) teknik. Dimensi ketiga yaitu
(enforcement) penguatan. Dimensi keempat yaitu (entitlement) hak. Dimensi
kelima yaitu (evaluation) evaluasi.
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
Pendidikan Teknik Penguatan Hak Evaluasi
Nila
i Mea
n
95
Dimensi yang memiliki nilai mean tertinggi adalah dimensi education
(pendidikan), yaitu sebesar 4,38. Jawaban dari rata-rata responden pada
dimensi ini adalah sangat setuju. Dimensi ini terdiri dari empat indikator yaitu
memberikan pencerahan kepada publiknya, menceritakan kepada mereka
mengenai sesuatu yang mereka tidak tahu, memberikan pandangan yang
berbeda dan menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu.
Dimensi yang memiliki nilai mean terendah adalah dimensi evaluation
(evaluasi), yaitu sebesar 3,63. Jawaban dari rata-rata responden pada dimensi
ini adalah tidak setuju. Dimensi ini terdiri dari dua indikator yaitu evaluasi
mengidentifikasi publik dan perubahan perilaku yang diinginkan masyarakat.
Tabel 4.47
Hasil Mean per Indikator
Karakteristik Kampanye Yang Sukses Program PT. Bursa Efek
Indonesia (BEI)
(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada Tanggal 22
Februari 2017 n = 72
Dimensi Indikator Mean
1. Education (Pendidikan)
a. Memberikan pencerahan kepada publiknya
4,42
b. Menceritakan kepada mereka mengenai sesuatu yang mereka tidak tahu
4,41
c. Memberikan pandangan yang berbeda 4,38
d. Menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu
4,27
96
Dimensi Indikator Mean
2. Engginering (Teknik)
a. Faktor Terpenting dalam mengubah perilaku
4,26
b. Memastikan maksud yang ada dalam kampanye
4,15
c. Publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan
4,00
3. Enforcement (Penguatan)
a. Mendorong penegasan pentingnya kampanye
4,38
b. Masalah kampanye harus memiliki beberapa manfaat publik
4,34
4. Entitlement (Hak)
a. Kampanye merupakan bentuk penguatan
4,34
b. Publik yakin akan nilai kampenye 4,38
c. Memperluas pernyataan pesan 4,33
d. Memberikan suara dari luar kampanye
4,15
e. Pesan kampanye berksinambungan 4,36
5.Evaluation (Evaluasi)
a. Evaluasi mengidentifikasi publik 2,85
b. Perubahan perilaku yang diinginkan masyarakat
4,15
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa indikator tertinggi adalah
indikator memberikan pencerahan kepada publiknya dengan nilai sebesar
4,42. Sedangkan nilai dengan indikator terendah adalah indikator evaluasi
mengidentifikasi publik dengan nilai sebesar 2,85.
97
Diagram 4.2.
Hasil Perhitungan Mean per Indikator
Karakteristik Kampanye Yang Sukses Program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)
(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada Tanggal 22
Februari 2017 n = 72
Terlihat dari gambar diagram batang di samping merupakan hasil dari
penyebaran kuisioner penelitian karakteristik kampanye yang sukses yang
terdiri dari 45 pernyataan 16 indikator 5 dimensi dan 72 responden.
Dari tabel dan diagram mean per indikator di atas dapat terlihat bahwa
indikator yang memiliki nilai mean tertinggi adalah sebesar 4,42 yaitu indikator
memberikan pencerahan kepada publiknya. Hasil penelitian ini menunjukkan
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
Nila
i Mea
n
98
bahwa PT. BEI berhasil dalam memberikan wawasan baru mengenai investasi
saham kepada publiknya. Rata-rata responden menjawab setuju pada
indikator ini.
Indikator ini memiliki tiga pernyataan. Pernyataan pertama adalah
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat anda tahu pentingnya berinvestasi
saham, dengan rata-rata responden menjawab sangat setuju. Dan pernyataan
kedua adalah kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat anda tahu bahwa bisa
melanjutkan kuliah S2 dengan investasi saham, dengan rata-rata responden
menjawab setuju. Pernyataan ketiga adalah kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
membuat anda tahu bahwa investasi saham berguna untuk pemasukan
tambahan, dengan rata-rata responden menjawab sangat setuju.
Pada indikator tertinggi menunjukan bahwa seminar kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’ memberikan banyak informasi kepada responden mengenai
pentingnya investasi saham, keuntugan saham, dan kemudahan
menginvestasi saham.
Adapun indikator terendah dengan nilai mean terendah berdasarkan tabel
diatas, yaitu indikator evaluasi mengidentifikasi publik, dengan nilai mean
sebesar 2,85. Rata-rata responden menjawab tidak setuju. Hasil penelitian ini
menandakan jika responden tidak mengetahui adanya evaluasi yang dilakukan
oleh pihak PT. BEI terkait identifikasi tujuan seminar kampanye ‘Yuk Nabung
99
Saham’ yang dilakukan oleh BEI dan tercapainya perilaku mahasiswa STEI
untuk menabung saham.
Pada indikator ini terdapat dua pernyataan. Pernyataan pertama adalah
mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi seminar kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah tujuan yang diinginkan tercapai
atau tidak, dengan rata-rata responden menjawab tidak setuju. Pernyataan
kedua pada indikator ini adalah mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi
mengenai seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara
mengidentifikasi apakah perilaku yang diinginkan pada peserta tercapai atau
tidak, dengan responden menjawab ragu-ragu.
Pada indikator terendah menunjukan bahwa pihak BEI tidak pernah
melakukan evaluasi kepada peserta seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’,
sehingga responden tidak mengetahui apakah tujuanya kampanye yang
diinginkan BEI tercapai atau tidak.
4.5. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini dilandasi oleh konsep campaign (kampanye). Variabel
dalam penelitian ini adalah characteristic of successful campaign (karakteristik
kampanye yang sukses). Kampanye merupakan suatu kegiatan komunikasi
yang dimulai oleh perencanaan, implementasi, dan evaluasi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Tujuan dari kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ adalah
100
mengajak masyarakat untuk berkontribusi di dunia pasar modal dengan cara
investasi saham secara rutin dan berkala. Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
dimulai pada November 2015 dan berlangsung secara terus menerus.
Variabel karakteristik kampanye yang sukses memiliki lima dimensi
dengan 16 indikator. Lima dimensi tersebut yakni educational (pendidikan),
engginering (teknik), enforcement (penguatan), entitlement (hak), evaluations
(evaluasi).
Dimensi pertama, educational (pendidikan) memiliki empat indikator
yakni memberikan pencerahan kepada publiknya, menceritakan sesuatu yang
tidak mereka ketahui, memberikan pandangan yang berbeda, dan
menjelaskan sesuatu yang mereka sudah ketahui. Indikator tertinggi pada
dimensi ini adalah memberikan pencerahan kepada publiknya.
Dimensi kedua engginering (teknik) memiliki tiga indikator yaitu faktor
terpenting untuk mengubah perilaku, memastikan maksud yang ada dalam
kampanye, publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Indikator
tertinggi pada dimensi ini adalah faktor terpenting dalam mengubah perilaku.
Dimensi ketiga enforcement (penguatan) memiliki dua indikator yakni
mendorong penegasasan pentingnya kampanye dan masalah kampanye
harus memiliki beberapa manfaat publik. Indikator tertinggi pada dimensi ini
adalah mendorong penegasan pentingnya kampanye.
101
Dimensi keempat adalah entitlement (hak). Dimensi hak memiliki lima
indikator yaitu kampanye merupakan bentuk penguatan kampanye, publik
yakin akan nilai kampanye, memperluas pernyataan pesan, memberikan
suara di luar dengan kampanye serta pesan kampanye yang
berkesinambungan. Indikator tertinggi pada dimensi ini adalah publik yakin
akan nilai kampanye.
Dimensi kelima adalah evaluations (evaluasi). Dimensi ini memiliki dua
indikator yakni evaluasi mengidentifikasi publik dan perubahan perilaku yang
terjadi dalam masyarakat. Indikator tertinggi pada dimensi ini adalah
perubahan perilaku yang dinginkan masyarakat.
Pada penelitian ini yang menjadi dimensi tertinggi adalah dimensi
educational (pendidikan). Rata-rata respoden menjawab sangat setuju pada
dimensi ini. Berdasarkan hasil survei ini, dapat dikatakan bahwa Tim Unit ‘Yuk
Nabung Saham’ di BEI telah memberikan edukasi pada saat seminar
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di STEI. Edukasi yang BEI lakukan
memberikan pencerahan mengenai pentingnya investasi saham kepada
publiknya. BEI menjelaskan kepada peserta seminar Kampanye ‘Yuk Nabung
Saham’ tentang sesuatu yang mereka tidak ketahui seperti memberikan
pengetahuan bahwa dengan uang Rp. 100.000 bisa menabung saham.
Responden juga mendapatkan pandangan yang berbeda mengenai
kemudahan dalam menabung saham untuk mahasiswa. Selain itu, BEI juga
102
memperjelas informasi yang responden sudah tahu seperti keuntungan
investasi saham melalui dividen dan capital gain.
Pada penelitian ini yang menjadi dimensi terendah adalah dimensi
evaluations (evaluasi). Responden lebih banyak tidak setuju, karena
responden tidak mengetahui evaluasi BEI yang mengidentifikasikan peserta
seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’. Evaluasi yang dilakukan BEI setiap
setelah seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ tidak diketahui oleh
mahasiswa, sehingga mahasiswa yang merupakan target sasaran tidak
mengetahui evaluasi dari identifikasi tujuan BEI dan perilaku mahasiswa
tercapai atau tidak. Sebagian kecil responden juga mengaku mahasiswa tidak
semuanya memanfaatkan investasi saham untuk tabungan masa depan.
Dalam penelitian terdapat satu indikator dengan nilai indikator mean
tertinggi, karena responden menjawab sangat setuju, yaitu memberikan
pencerahan kepada publiknya. Responden lebih banyak menjawab sangat
setuju, karena responden memang merasa kampanye ‘Yuk Nabung Saham’
memberikan banyak wawasan kepada mereka tentang pentingnya investasi
saham, keuntungan inestasi investasi saham, dan cara menginvestasi saham
di bank atau perusahaan sekuritas.
Dalam penelitian ini terdapat juga indikator dengan nilai indikator mean
terendah yakni indikator evaluasi mengidentifikasi publik. Responden rata-rata
menjawab tidak setuju untuk pernyataan pihak BEI melakukan evaluasi
seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah
103
tujuan BEI dan perilaku peserta yang diinginkan tercapai atau tidak.
Responden tidak mengetahui apakah tujuan kampanye dan perilaku peserta
yang diinginkan BEI tercapai atau tidak. Pihak BEI selalu melakukan evaluasi
setiap melangsungkan project. Namun evaluasi yang dilakukan hanya sebatas
melihat apakah target yang dicapai sesuai dengan ekspetasi mereka. Mereka
tidak melakukan evaluasi dan survey mendalam jadi mereka tidak mengetahui
apakah sudah tercapai hasil kampanye yang diinginkan BEI.
104
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dimensi dengan hasil mean tertinggi pada penelitian ini adalah dimensi
educational (pendidikan). Rata-rata responden menjawab sangat setuju pada
dimensi ini. Hal ini menunjukkan Tim Unit ‘Yuk Nabung Saham’ di BEI telah
memberikan edukasi pada saat seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’.
Edukasi yang BEI lakukan memberikan pencerahan mengenai keistimewaan
investasi saham kepada publiknya, dan menjelaskan kepada peserta tentang
sesuatu yang mereka tidak ketahui seperti memberikan pengetahuan bahwa
dengan uang Rp. 100.000 bisa menabung saham.
Dimensi dengan hasil mean terendah pada penelitian ini adalah
dimensi evaluation (evaluasi). Rata-rata responden menjawab tidak setuju
pada dimensi ini. Hal ini menunjukkan pihak BEI selalu melakukan evaluasi
setiap melangsungkan project. Namun evaluasi yang dilakukan hanya sebatas
melihat apakah target yang dicapai sesuai dengan ekspetasi mereka. Mereka
tidak melakukan evaluasi mendalam jadi mereka tidak mengetahui apa
penyebab dari tidak tercapainya hasil yang diinginkan.
Indikator dengan hasil mean tertinggi pada penelitian ini adalah
memberikan pencerahan kepada publiknya. Rata-rata responden menjawab
sangat setuju. Hal ini menunjukkan responden memang merasa kampanye
105
‘Yuk Nabung Saham’ memberikan banyak wawasan kepada mereka tentang
keuntungan inestasi investasi saham, dan cara menginvestasi saham di bank
atau perusahaan sekuritas.
Indikator dengan hasil mean terendah adalah indikator evaluasi
mengidentifikasi publik. Hal ini menunjukkan evaluasi yang dilakukan BEI
setiap setelah seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ tidak diketahui oleh
mahasiswa, sehingga mahasiswa yang merupakan target sasaran tidak
mengetahui evaluasi dari identifikasi tujuan BEI dan perilaku mahasiswa
tercapai atau tidak.
5.2. Saran
Penulis menyarankan Tim Unit Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ lebih
memanfaatkan media elektronik, media cetak dan kerjasama instansi lain
sebagai sarana informasi dan publikasi mengenai seminar Kampanye ‘Yuk
Nabung Saham’. Masyarakat mengetahui lebih banyak informasi mengenai
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’.
Penulis menyarankan sebaiknya pihak BEI memberikan survey dalam
bentuk angket terhadap mahasiswa yang sudah menjadi peserta seminar
kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ sebagai bentuk evaluasi mendalam untuk
mengetahui apakah peserta seminar sudah melakukan apa yang pihak BEI
inginkan. Hal tersebut bertujuan agar mengetahui apa yang menjadi penyebab
107
DAFTAR PUSTAKA
Buku.
Arikunto Suharsimi, 2013, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rieneka Cipta
Butterick Keith, 2012, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada Gulo. W, 2010, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Grasindo Kriyantono Rachmat, 2006, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group Prasetyo Bambang, Mifthahul Jannah Lina, Metode Penelitian Kuantitatif,
Jakarta: Raja Grafindo persada, 2005, Hlm.45 Malhotra Naresh K., 2010, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey:
Pearson Education. Richard West, Lynn H Turner, 2008, Pengantar Komunikasi Analisis dan
Aplikasi, Jakarta: Penerbit Salemba Humanika Riduwan, Rusyana Adun, Enas, 2013, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan
Aplikasi Statistik Penelitian, Bandung: ALFABETA Ruslan Rosady, 2010, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi,
Jakarta: Rajawali Pers Ruslan Rosady, 2013, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada Turk, Newson, Kruckeberg, 2013This is PR: The Realities of Public Relations,
tenth edition, Kanada: cengange Learning Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta
108
Website. http://www.aaei.or.id/berita-roadshow-yuk-nabung-saham--institute-teknologi-
indonesia.html diakses pada 18 April 2017 Pukul 23:34 WIB http://www.beritasatu.com/pasar-modal/412470-tahun-ini-bei-harap-investor-
aktif-tembus-250000.html diakses pada 30 April 2017, Pukul 10.32 WIB http://bisnis.liputan6.com/read/2485128/perdalam-pasar-modal-di-ri-begini-
cara-ojk diakses pada 19 April 2017 Pukul 09:23 WIB http://bisnistoday.com/2017/02/04/program-yuk-nabung-saham-sukses-
dongkrak-investor-baru-di-pasar-modal/ diakses pada 14 April 2017 Pukul 15:45 WIB
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2017/02/12/656793/bei-diy-gencarkan-kampanye-yuk-nabung-saham diakses pada 19 April 2017, Pukul 09:34 WIB
https://finance.detik.com/bursa-valas/3097747/apa-itu-nabung-saham-ini-penjelasan-direktur-bei diakses pada 17 April 2017 Pukul 17:00 WIB
http://yuknabungsaham.idx.co.id/index.php diakses pada 18 April 2017 Pukul 03:57 WIB
http://www.lenteraaspirasi.com/index.php diakses pada 19 April 2017 Pukul 07:45 WIB
Sumber Lain. Data pengurus KSPM STEI UNJ pada 26 April 2017 Pukul 09:05 WIB Hasil wawancara dengan Kak Monalisa, Karyawan BEI di Gedung IDX Hall
pada 23 April 2017 Pukul 14:05 WIB Hasil wawancara dengan Fia Natalia, mahasiswa STEI angkatan 2015 di STEI
tanggal 17 April 2017 Pukul 09:23 WIB
Hasil wawancara dengan Sindi, pengurus KSPM STEI UNJ pada 26 April 2017 Pukul 09:05 WIB