Upload
mehndut
View
23
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas
Citation preview
TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA
TREND DAN ISSU DALAM KEPERAWATAN KELUARGA
NAMA : APRILLIANA JHORGHY
NIM : 712003S10008
TINGKAT : III A
YAYASAN ABDI KALIMANTAN
AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM
BANJARMASIN
2013
Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yangterdiri dari
keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatan keluarga didefinisikan
sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan
anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga
adalah berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional,
menggunakan kekuatan keluarga.
A. Unit Keluarga menjadi Fokus Sentral dari Perawatan
Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga.
Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien
keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan
kualitas kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat erat. Unit dasar ini memiliki
pengaruhyang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapatmenentukan
berhasil atau tidaknya kehidupan individu tersebut. Keluargamemiliki pengaruh yang penting
sekali terhadap pembentukan identitasseorang individu dan perasaan harga diri. Prioritas
tertinggi keluarga biasanyaadalah kesejahteraan anggota keluarganya.
Minuchin (1977), seorang ahli terapi keluarga ternama, membuatringkasan dengan begitu
indah tentang peran ganda yang dimainkan olehkeluarga: Keluarga merupakan matriks dari
perasaan beridentitas darianggota-anggotanya, merasa memiliki dan berbeda. Tugas
utamanya adalahmemelihara pertumbuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan
selama hidupnya secara umum. Keluarga juga membentuk unit sosial yangpaling kecil yang
mentransmisikan tuntutan-tuntutan dan nilai-nilai dari suatumasyarakat dan dengan demikian
melestarikannya. Keluarga harus beradaptasidengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat
sementara keluarga juga membantuperkembangan dan pertumbuhan anggota sementara itu
semua tetap menjagakontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai
kelompokreferensi dari individu (Friedman, 1998)
Beberapa alasan mengapa unit keluarga harus menjadi fokus sentral dariperawatan :
1. Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatankeluarganya,
bahwa peran dari keluarga sangat penting bagi setiap aspekperawatan kesehatan anggota
keluarga secara individu, mulai dari strategistrategihingga fase rehabilitasi.
Mengkaji/menilai dan memberikanperawatan kesehatan merupakan hal yang penting
dalam membantu setiapanggota kelompok untuk mencapai suatu keadaan sehat (wellness)
hinggatingkat optimum.
2. Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatanperawatan diri
(self-care), pendidikan kesehatan dan konseling keluargaserta upaya-upaya yang berarti
yang dapat mengurangi risiko yangdiciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan.
Tujuannya adalahmengangkat derajat kesehatan keluarga secara menyeluruh, yang
manasecara tidak langsung mengangkat derajat kesehatan dari setiap anggotakeluarga.
3. Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagiindividu-individu,
sumber dari kebutuhan-kebutuhan ini perlu dinilai dandisatukan ke dalam perencanaan
tindakan bagi individu-individu(Friedman, 1998).
Ada empat tingkatan keperawatan keluarga, yaitu:
1. Level 1, keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga danfokus pelayanan
keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akandikaji dan diintervensi.
2. Level 2, keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya,masalah
kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggotaakan diintervensi bersamaan,
masing-masing anggota dilihat sebagai unityang terpisah.
3. Level 3, fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem
dalam keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yangberinteraksi, fokus
intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubunganperkawinan; dll.
4. Level 4, seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokusutama dari pengkajian
dan perawatan, keluarga menjadi fokus danindividu sebagai latar belakang, keluarga
dipandang sebagai interaksionalsystem, fokus intervensi: dinamika internal keluarga; struktur
dan fungsikeluarga; hubungan sub-sistem keluarga dengan lingkungan luar.
B. Definisi Keluarga
Definisi keluarga sangat bermacam-macam tergantung dari dimensi(sudut pandang) mana
seseorang membuat definisi, perbedaan ini dapat terjadikarena dilihat dari dimensi sosial,
interaksional, formalitas, tradisional atauyang lainnya. Definisi yang berorientasi pada
formalitas atau legalitas“Keluarga berkumpulnya dua orang atau lebih dan saling berinteraksi
yangada suatu ikatan perkawinan ataupun adopsi”.
Definisi keluarga saat ini harus menggambarkan bentuk-bentuk keluarga yangada sekarang di
masyarakat.
Burgess dkk. (1963) membuat definisi yang berorientasi pada tradisi dan digunakan sebagai
referensi secara luas :
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah dan
ikatan adopsi.
2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga atau
jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga sebagai rumah
mereka.
3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran sosial
seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki dan perempuan, saudara dan saudari.
4. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari
masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri (Friedman,1998).
C. Trend dan Isu Keperawatan Keluarga
1. Definisi
Kerawatan gerontik adalah serangkaian kegiatan yang diberi via praktek keperawatan kepada
keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.. Keberhasilan keperawatan di R.S dapat
menjadi sia – sia jika dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral
pelayanan kesehatan. Keluarga yang sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan
mewujudkan masyarakat yang sehat. Askep yang diberikan berdasarkan pada
masalahkesehatan dari setiap anggota keluarga.
Agar Pelayanan Kesehatan Yang Diberikan Dapat Diterima Oleh
Keluarga
- harus mengerti dan memahami tipe dan struktur keluarga
- tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya
- perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas perkembangan
2. Tindakan Pengkajian Yang Dilakukan
Tindakan promosi : Jika keluarga belum memenuhi seluruh tugas perkembangannya.
Tindakan prefentif : Agar keluarga mampu mencegah munculnya masalahpada
perkembangan berikutnya.
3. Tugas Perkembangan Keluarga
· Membina hubungan intim yang memuaskan.
· Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
· Mendiskusikan rencana memiliki anak / KB.
Beberapa trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga diantaranya :
Trend dan isu Global :
1) Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku kekuarga.
2) Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga penyebarannya semakin
meluas
3) Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi penduduk yang
tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang
berubah
4) Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan
persaingan yang ketak serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah
yang mengutamakan kualitas pendidikan.
5) Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasaranaserta pelayanan kesehatan
menuntut standar profesionalitas keperawatanyang tinggi.
TREN DAN ISU PADA MASALAH KEPERAWATAN LANSIA.
1. Masalah kehidupan seksual
Adanya anggapan bahwa semua ketertarikan seks pada lansia telah hilang adalah mitos atau
kesalahpahaman. Kenyataannya, hubungan seksual pada suami istri yang sudah menikah
dapat berlanjut sampai bertahun-tahun. Bahkan aktivitas ini dapat dilakukan pada saat klien
sakit atau mengalami ketidakmampuan dengan berimajinasi atau menyesuaikan diri dengan
pasangan masing-masing. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa maturitas dan kemesraan antara
kedua pasangan sepenuhnya normal. Ketertarikan terhadap hubungan intim dapat terulang
antara pasangan dalam membentuk ikatan fisik dan emosional secara mendalam selama
masih mampu melaksanakan.
2. Perubahan Perilaku
Pada lansia sering dijumpai terjadinya perubahan perilaku, diantaranya daya ingat menurun,
pelupa, sering menarik diri, ada kecenderungan penurunan merawat diri, timbulnya
kecemasan karena dirinya sudah tidak menarik lagi, dan lansia sering menyebabkan
sensitivitas emosional seseorang yang akhirnya menjadi sumber banyak masalah
3. Pembatasan aktivitas fisik
Masalah fisik pada lansia yang sering ditemukan sehari-hari diantaranya lansia mudah
terjatuh, mudah lelah, kekacauan mental akut, nyeri pada dada, berdebar-debar,sesak nafas
pada saat melakukan aktivitas/kerja fisik, sering pusing. Perubahan fungsi organ satu dengan
organ lainnya tidak sama, terdapat pula variabilitas antar individu. Meskipun demikian,
secara umum di jumpai penurunan fungsi secara menyeluruh. Semakin lanjut usia seseorang
mereka akan mengalami kemunduran, terutama di bidang kemampuan fisik yang dapat
mengakibatkan penurunan pada peranan-peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan timbulnya
gangguan dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga dapat meningkatkan
ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain.
4. Kesehatan mental
Selain mengalami kemunduran fisik, lansia juga mengalami kemunduran mental. Semakin
lanjut usia seseorang, kesibukan sosialnya akan semakin berkurang dan dapat mengakibatkan
berkurangnya integrasi dengan lingkungannya. Dari segi mental dan emosial sering muncul
perasaan pesimis, timbulnya perasaan tidak nyaman dan cemas. Adanya kekacauan mental
akut, merasa terancam akan timbulnya suatu penyakit atau takut di telantarkan karena tidak
berguna lagi. Munculnya perasaan kurang mampu untuk mandiri sehingga cenderung bersifat
introvert. Faktor yang mempengaruhi perubahan kondisi mental diantaranya : perubahan
fisik, kesehatan umum, tingkat pendidikan, keturunan, lingkungan, gangguan saraf panca
indera timbulnya kebutaan dan ketulian, gangguan konsep diri akibat kehilangan jabatan,
rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan dengan teman dan keluarga, hilangnya kekuatan
dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri, dan konsep diri.
5. Kaum Lansia Diabaikan dan Tertindas.
Kaum lansia diabaikan dan tertindas merupakan fenomena yang mengharukan khususnya
bagi kita semua yang merasakan pengorbanan dan jasa-jasa yang telah dilakukan orang tua
kita di masa lalu sehingga kita bisa hidup sedemikian rupa, akan tetapi tidak pada umumnya.
Masih banyak orang tua (lansia) yang telah diabaikan oleh keluarganya, bahkan anak
kandungnya sendiri yang tega menindas orang tuanya hanya demi kelangsungan hidup
mereka.
6. Kaum lansia tinggal di panti Jompo
Sekarang keprihatinan terhadap para lansia harusnya semakin diperhatikan. Tetapi
kenyataannya tidak. Banyak para lansia yang dititipkan ke panti jompo, karena alasan
keluarga tak sanggup lagi merawat dan mengurus mereka dengan adanya kegiatan yang tak
bisa ditinggalkan demi kelangsungan hidup mereka. Alangkaah berdosanya mereka jika hal
tersebut selalu dijadikan alasan, karena mereka tak pernah berfikir betapa besarnya
perjuangan orang tua mereka dahulu, yang menghidupi mereka sehingga mereka dapat
tumbuh sedemikian rupa dan dapat menjadi orang yang sukses seperti sekarang.
Sampai orang tua mereka dalam keaadan renta pun mereka masih mendoakan anak cucu
mereka agar bisa sukses dalam menjalankan segala aktifitas dalam kehidupan mereka
masing-masing. Tetapi balasan anak cucu mereka adalah panti jompo, dimana terdapat orang-
orang asing yang tak mereka kenal dengan kondisi yang sama. Tentunya para lansia itu juga
menginginkan anak dan cucunyalah yang merawat dan menemaninya dalam waktu-waktu
yang tak panjang lagi bagi mereka, sehingga mereka bisa menjalani hidup dengan tenang.
Tetapi apa, mereka tak memikirkan hal tersebut, sehingga mereka tega meninggalkan orang
tuanya di panti jompo. Betapa tidak punya hati mereka hal tersebut tak dihiraukan demi
kepentingan egonya.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahid iqbal. 2009 . Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi . Jakarta .
Salemba Medika
Smeltzer, Suzanne; Suzanne; and Benda G Bare. (2001), Buku Saku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC
www.scrib.makalah trend dan isu keperawatan keluarga. Ekayanti ,Devi. Diakses tanggal 6
Maret 2013