4
Tsunami: Analitik : - Morfometri (ketinggian) Daerah yang dekat pantai cebderubg terkena TSUAMI -Morfografi (pemerian daerah) Pantai dekat dengan laut -morfogenesa ( pembentukan lahan )

Tsunami

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bencana

Citation preview

Page 1: Tsunami

Tsunami:

Analitik :

- Morfometri (ketinggian)

Daerah yang dekat pantai cebderubg terkena TSUAMI

-Morfografi (pemerian daerah)

Pantai dekat dengan laut

-morfogenesa ( pembentukan lahan )

Page 2: Tsunami

Longsor :

- Kelerengan, semakin besar suduk kelerengan, maka semakin besar kemungkinan suatu lahan untuk longsor karena lereng yang terjal memperbesar daya dorong,. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.

- Litologi, Berhubungan dengan tingkat kekompakan dan resistensi batuan, semakin rendah tingkat resistensi dan kekompakannya, maka batuan tersebut akan lebih cenderung untuk memisahkan diri dari asalnya

- Stratigrafi, berhubungan dengan, pelapisan batuan. Batuan dengan lapisan batuan resisten dan kompak berada di atas batuan non resisten yang tidak kompak, karena batuan bawah yang tidak kompak tersebut tertekan oleh batuan diatasnya yang lebih kompak, maka keseimbangan nya terganggu, terlebih lagi jika pada musim penghujan, batuan kompak yang berada di atas batuan tidak kompak akan bertambah kandungan airnya, karena kandungan air bertambah, berat batuan pun bertambah, dan tekanan yang diberikan pada batuan di bwahnya juga bertambah. Jika melebihi ambang batas, maka batuan di bahawnya tidak akan mampu menahan berat batuan di atasnya, dan kemudian terjadilah longsor..

- Struktur GeologiLongsor terjadi pada daerah dengan ketinggian yang berbeda, ketinggian yang berbeda ini bisa di akibatkan oleh adanya suatu struktur geologi, antara lain oleh suatu sesar yang tiba-tiba aktif

- Tebal tanah,Tebal tanah adalah perbedaan ketinggian antara laha n satu dengan lahan yang berada di sampingnya, semakin besar perbedaan ketinggian ini, akan memperbesar kterjadinya longsor, contohnya adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut lereng > 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.Tata LahanTanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.

Page 3: Tsunami

EKSPLORASI BATU gamping

Morfologi, bentuk lahan kars

Morfometri, ketinggiannya bebas,

Morfogenesa, berasal dari laut, kemudian pada saat tektonik, mengalami pengangkatan, sehingga muncul di permukaan.

Morfokronologi, bentukan lahan sebelumnya. Yaitu berasal dari laut,

Kesimpulannya, berarti batu gamping termasuk bentuk lahan karts

Vegetasi batu gamping, betbatuan keras, contoh jati dan tanaman berbatang keras lainnya.

Mata air di bawah permukaan, atau mata air dalam