17
TUGAS UTS TRI RAHMI 201210410311187

Tri Rahmi

Embed Size (px)

Citation preview

Persamaan Akhlak, Etika, dan Moral

TUGAS UTSTRI RAHMI201210410311187Akhlak, Etika, dan MoralPersamaan Akhlak, Etika, dan MoralNoAkhlakEtikaMoral1Mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangkai yang baik.2Merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika, dan moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.3Tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi.Perbedaan Akhlak, Etika, dan MoralAkhlakEtikaMoralObjekPerbuatan manusiaPerbuatan manusiaPerbuatan manusiaSumberAl quran & SunnahAkal pikiranNorma masyarakatFungsiKoseptor & realitasKonseptor / TeoritisRealitas / PraktisSifatAbsolut & UniversalRelatifRelatifTujuanHablumminannasHablumminallahHubungan sesama manusiaHubungan sesama manusiaPEDOMAN HIDUP ISLAMIWARGA MUHAMMADIYAHSeperangkat nilai dan norma Islam yang bersumber pada alquran dan sunnah untuk menjadi pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.Pedoman untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan mengembangkan seni dan budaya yang menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik)

PEMAHAMANLandasan dan sumber Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah ialah Al- Quran dan Sunnah Nabi yang merupakan pengembangan dan pengayaan dari pemikiran-pemikiran formal (baku) dalam Muhammadiyah seperti Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Kepribadian Muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah, serta hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih.Landasan dan SumberPenjabaran dari keyakinan hidup islami dalam Persyarikatan Muhammadiyah Pedoman bagaimana menjalani kehidupan di tengah gelombang perubahan sosial politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di era reformasiAdanya perubahan-perubahan alam pikiran yang cenderung pragmatis (berorientasi pada nilai guna semata), materealistis (berorientasi pada kepentingan materi semata), dan hedonistis (berorientasi pada kesenangan duniawi) yang menumbuhkan budaya inderawi (kebudayaan inderawi yang sekuler) dalam kehidupan modernPenetrasi budaya (masuknya budaya asing secara meluas) dan multikulturalisme (kebudayaan masyarakat dunia yang majemuk dan serba melintasi) yang dibawa oleh globalisasi (proses hubungan Poleksosbud yang membentuk tatanan sosial yang mendunia) yang akan makin nyata dalam kehidupan bangsaPerubahan orientasi nilai dan sikap dalam bermuhammadiyah karena berbagai faktor (internal dan eksternal) yang memerlukan standar nilai dan norma yang jelas dari Muhammadiyah sendiri.

Pentingnya PHIWMMengandung hal-hal yang pokok / prinsip dan penting dalam bentuk acuan nilai dan normaBersifat pengayaan dalam arti memberik banyak khazanah untuk membentuk keluhuran dan kemuliaan ruhani dan tindakanAktual, yakni memiliki keterkaitan dengan tuntunan dan kepentingan kehidupan sehari-hari.Memberikan arah bagi tindakan individu maupun kolektif yang bersifat keteladanan Ideal, yakni dapat menjadi panduan umum untuk kehidupan sehari-hari yang bersifat pokok dan utamaRabbani artinya mengandung ajaran-ajaran dan pesan-pesan yang bersifat akhlaqi yang membuahkan keshalihan.Taisir, yakni panduan yang mudah dipahami dan diamalkan oleh setiap muslim khususnya warga Muhammadiyah

Sifat PHIWMTerbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Tujuan PHIWMA. Dalam AqidahSetiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani berupa tauhid kepada Allah Subhanahu Wata'ala23 yang benar, ikhlas, dan penuh ketundukkan sehingga terpancar sebagai lbad ar-rahman24 yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi mukmin, muslim, muttaqin, dan muhsin yang paripurna.Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman25 dan tauhid26 sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari keimanan berdasarkan tauhid itu, dan tetap menjauhi serta menolak syirk, takhayul, bid'ah, dan khurafat yang menodai iman dan tauhid kepada Allah Subhanahu Wata'ala27B. Dalam AkhlakSetiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi dalam mempraktikkan akhlaq mulia28, sehingga menjadi uswah hasanah29 yang diteladani oleh sesama berupa sifat sidiq, amanah, tabligh, dan fathanah.Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup harus senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas30 dalam wujud amalamal shalih dan ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya, sombong, ishraf, fasad, fahsya, dan kemunkaran.

Kehidupan PribadiKeterangan23 Q.S. Al-Ikhlash/112: 1 s/d 424 Q.S. Al-Furqan/25: 63-7725 Q.S. An-Nisa/4: 13626 Q.S. Al-Ikhlash/112: 1 s/d 427 Q.S. Al-Baqarah/2: 105, 221; An-Nisa/4: 48; Al-Maidah/5: 72; Al-`An'am/6: 14, 22 s/d23, 101, 121; At-Taubah/9: 6, 28, 33; Al-Haj/22: 31; Luqman/31: 13 s/d 1528 Q.S. Al-Qalam/68 : 429 Q.S. Al Ahzab/33: 2130 Q.S. Al-Bayinah/98: 5, Hadist Nabi riwayat Bukhari-Muslim dari Umar bin Khattab11Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlaq yang mulia (akhlaq al-karimah) sehingga disukai/diteladani dan menjauhkan diri dari akhlaq yang tercela (akhlaq al-madzmumah) yang membuat dibenci dan dijauhi sesama.Setiap warga Muhammadiyah di mana pun bekerja dan menunaikan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari harus benar-benar menjauhkan diri dari perbuatan korupsi dan kolusi serta praktik-praktik buruk lainnya yang merugikan hak-hak publik dan membawa kehancuran dalam kehidupan di dunia ini.C. Dalam IbadahMembersihkan jiwa/hati ke arah terbentuknya pribadi mutaqin dengan ibadah tekun dan menjauhkan diri dari nafsu yang burukIbadah mahdah sebaik-baiknya dan menghidup suburkan amal nawafil, menghiasi diri dengan iman yang kokoh, ilmu yang luas dan amal saleh yang tulusD. Dalam Muamalah Duniawiyahmenyadari dirinya sebagai abdi dan khalifah Allah,menyikapi kehidupan dunia secara aktif dan positif serta tidak menjauhkan diri dari pergumulan kehidupanberfikir secara burhani, bayani dan irfani yang mencerminkan cara berpikir yang Islami, mencerminkan keterpaduan antara hablumminallah dan hablumminannaspunya etos kerja islami: kerja keras,disiplin,tidak menyia-nyiakan waktu dan berusaha maksimal untuk mencapai tujuan

LanjutanKedudukan keluargaTiang utama kehidupan umat dan bangsa, sebagai tempat sosialisasi nilai-nilai yang paling intensif dan menentukanDituntut untuk benar-benar mewujudkan keluarga sakinahFungsi keluargaSelain mensosialisasikan nilai-nilai Islam juga menjalankan fungsi kaderisasi, sehingga anak-anak tumbuh menjadi generasi muslim, penerus gerakan dakwahDituntut keteladanan dalam mempraktekan kehidupan yang Islami, yaitu tertanamnya kebaikan dan bergaul dengan maruf, saling menyayangi, mengasishi dan menghormatiAktifitas keluargaDituntut perhatian dan kesungguhan dalam mendidik anak dan menciptakan suasana harmonisDituntut keteladanan untuk menunjukkan penghormatan dan perlakuan yang ihsan pada anak-anak dan menjauhkan diri dari praktek kekerasanMemiliki kepedulian sosial dan membangun hubungan sosial yang ihsan, islah dan maruf dengan tetangga maupun kehidupan sosial yang lebih luasShalat harus menjadi prioritas utama, kepala keluarga perlu memberi sanksi yang sifatnya mendidik

Kehidupan dalam keluargaMenjalin persaudaraan dan kebaikan dengan tetangga maupun anggota masyarakat lainnya dengan memelihara hak dan kehormatan baik muslim maupun non muslim sampai area 40 rumahMenunjukkan keteladanan dalam bersikap baik pada tetangga,memelihara kemuliaan dan memuliakan tetangga, bermurah hati, menjeguk dan memberi perhatianDengan tetangga yang berlainan agama diajarkan untuk bersikapadil dan baik, berhak memperoleh hak kehormatan sebagai tetanggaDalam hubungan sosial, sebagai individu, keluarga maupun jamaah dan jamiyah (organisasi) haruslah menunjukkan sikap-sikap sosial yang didasarkan prinsip menjunjungtinggi kehormatan, toleransi, kebebasan orang lainMelaksanakan gerakan jamaah dan dakwah jamaah sebagai wujud pelaksanaan dakwah Islam ditengah-tengah masyarakat

Kehidupan dalam MasyarakatWarga Muhammadiyah perlu mengambil bagian dan tidak boleh apatis (masa bodoh) dalam kehidupan politik melalui berbagai saluran secara positif sebagai wujud bermuamalah sebagaimana dalam bidang kehidupan lain dengan prinsipprinsip etika/akhlaq Islam dengan sebaik-baiknya dengan tujuan membangun masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.Beberapa prinsip dalam berpolitik harus ditegakkan dengan sejujur-jujurnya dan sesungguh-sungguhnya yaitu menunaikan amanat83 dan tidak boleh menghianati amanat84, menegakkan keadilan, hukum, dan kebenaran85, ketaatan kepada pemimpin sejauh sejalan dengan perintah Allah dan Rasul86, mengemban risalah Islam87, menunaikan amar maruf, nahi munkar, dan mengajak orang untuk beriman kepada Allah88, mempedomani Al-Quran dan Sunnah89, mementingkan kesatuan dan persaudaraan umat manusia90,Kehidupan dalam Berbangsa dan Bernegara83 Q.S. An-Nisa/4 : 5784 Q.S. Al-Anfal/8 : 2785 Q.S. An-Nisa/4 : 58, dst.86 Q.S. An-Nisa/4: 59, Al-Hasyr/59: 787 Q.S. Al-Anbiya/21 : 10788 Q.S. Ali Imran/3 : 104, 11089 Q.S. An-Nisa/4 : 10890 Q.S. Al-Hujarat/49 : 1391 Q.S. Al-Balad/90 : 1392 Q.S. Al-Hasyr/59 : 993 Q.S. Al-An'am/6 : 25194 Q.S. Al-Furqan/25 : 19, Al-Anfal/8 : 2795 Q.S. Al-Maidah/5 : 3896 Q.S. Al-Baqarah/2 : 14897 Q.S. Al-Maidah/5 : 298 Q.S. An-Nisa/4 : 57-5899 Q.S. At-Taubah/9 : 128100 Q.S. Al-Mumtahanah/60 : 8101 Q.S. Al- Qashash/28 : 77, Ali Imran/3 : 104102 Q.S. Ali Imran/3 : 10315menghormati kebebasan orang lain91, menjauhi fitnah dan kerusakan92, menghormati hak hidup orang lain93, tidak berhianat dan melakukan kezaliman94, tidak mengambil hak orang lain95, berlomba dalam kebaikan96, bekerjasama dalam kebaikan dan ketaqwaan serta tidak bekerjasama (konspirasi) dalam melakukan dosa dan permusuhan97, memelihara hubungan baik antara pemimpin dan warga98, memelihara keselamatan umum99, hidup berdampingan dengan baik dan damai100, tidak melakukan fasad dan kemunkaran101, mementingkan ukhuwah Islamiyah102, dan prinsip-prinsip lainnya yang maslahat, ihsan, dan ishlah.Berpolitik dalam dan demi kepentingan umat dan bangsa sebagai wujud ibadah kepada Allah dan ishlah serta ihsan kepada sesama, dan jangan mengorbankan kepentingan yang lebih luas dan utama itu demi kepentingan diri sendiri dan kelompok yang sempit.LanjutanPara politisi Muhammadiyah berkewajiban menunjukkan keteladanan diri (uswah hasanah) yang jujur, benar, dan adil serta menjauhkan diri dari perilaku politik yang kotor, membawa fitnah, fasad (kerusakan), dan hanya mementingkan diri sendiri.Berpolitik dengan kesalihan, sikap positif, dan memiliki cita-cita bagi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dengan fungsi amar maruf dan nahi munkar yang tersistem dalam satu kesatuan imamah yang kokoh.Menggalang silaturahmi dan ukhuwah antar politisi dan kekuatan politik yang digerakkan oleh para politisi Muhammadiyah secara cerdas dan dewasa.

Lanjutan