157
i TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, BAYAT, KLATEN DITINJAU DARI UPAH, OMSET PENJUALAN, LUAS PASAR, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN LABA USAHA TAHUN 2009-2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Disusun oleh: Andreas Frengki Wijayanto 09 1324 016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

i

TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA

JARUM, BAYAT, KLATEN DITINJAU DARI UPAH, OMSET PENJUALAN, LUAS PASAR, JUMLAH TENAGA KERJA,

DAN LABA USAHA TAHUN 2009-2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Disusun oleh:

Andreas Frengki Wijayanto

09 1324 016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Bapak, Ibuk, dan saudara-saudariku tercinta,

Keluarga besarku yang hebat,

Almamaterku yang Agung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

v

MOTTO

Saat menulis janganlah memperhitungkan ”Situasi Kaotik (Chaos)”

sebagai situasi yang merugikan/mengkhawatirkan, tetapi sikapilah itu

sebagai hal yang menguntungkan. Berbagai kemungkinan yang

terdapat dalam situasi tersebut akan memperkaya tulisan yang tengah

kita buat (Peter Elbow)

Belajar... berdoa... belajar...

Berdoa... belajar... berdoa...

Bekerja... berhasil... berderma.Amin.

Jangan pernah sepelekan perkara-perkara kecil, karena itu akan

menjadi besar kalau tidak disiasati dengan tepat (NN)

Saya sadar tidak lagi bocah, tetapi sayapun sadar bahwa umur

membawa kebijaksanaan (Rowan Atkinson)

Hidupku seperti musik

Musik yang hadir setiap kali kaki ini melangkah

Mengalunkan nada di tengah gelombangkehidupan

Harmoni, ritme, irama, birama, tempo, dinamika

Berpadu dalam satu orkestra, orkes sang petualang

(Mrfreng)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Andreas Frengki Wijayanto

Nomor Mahasiswa : 091324016

Demi pengembangan Ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, BAYAT,

KLATEN DITINJAU DARI UPAH, OMSET PENJUALAN, LUAS PASAR,

JUMLAH TENAGA KERJA, DAN LABA USAHA TAHUN 2009-2013

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

viii

ABSTRAK

TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA

JARUM, BAYAT, KLATEN DITINJAU DARI UPAH, OMSET

PENJUALAN, LUAS PASAR, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN LABA USAHA

TAHUN 2009-2013

Andreas Frengki Wijayanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend perkembangan sentra batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten ditinjau dari upah, omset penjualan, luas pasar,

jumlah tenaga kerja, dan laba usaha tahun 2009-2013.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer hasil wawancara, dengan teknik sampel jenuh.

Jumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat terkecil.

Hasil penelitian ini adalah: (1) Upah yang diterima tenaga kerja di Sentra Batik Desa Jarum, Bayat, Klaten tahun 2009-2013 mengalami peningkatan sebesar 4,56%, (2) Omset penjualan yang diterima Sentra Batik Desa Jarum,

Bayat, Klaten mengalami peningkatan sebesar 2,92%, (3) Jumlah Tenaga Kerja yang bekerja di Sentra Batik Desa Jarum, Bayat, Klaten tahun 2009-2013

mengalami peningkatan sebesar 7%, (4) Area pemasaran oleh Sentra Batik Desa Jarum, Bayat, Klaten mencapai DIY, Solo, Semarang, Klaten sendiri, Pekalongan, Kalimantan, Sumatra, Bali, dan juga ke pasar internasional seperti Malaysia,

Thailand, India, Jepang, Australia, Prancis, dan Amerika, (5) Laba yang diperoleh Sentra Batik Desa Jarum, Bayat, Klaten tahun 2009-2013 mengalami peningkatan

sebesar 3,54%.

Kata Kunci: upah, omset penjualan, tenaga kerja, pemasaran, laba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

ix

ABSTRACT

TREND DEVELOPMENT OF BATIK CENTRE VILLAGE IN

JARUM, BAYAT, KLATEN PERCEIVED FROM WAGES, TURNOVER, MARKET AREA, THE FORCE WORKER, AND

OPERATING PROFIT FROM 2009 TO 2013

Andreas Frengki Wijayanto

Sanata Dharma University Yogyakarta

2014 This research aims to determine trend development of Batik Centre

Village in Jarum, Bayat, Klaten in terms of wages, turnover, market area, the force worker, and operating profit from 2009 to 2013.

This research is a descriptive quantitative research. The data were primary data interviews with saturated sample technique. There were 28 batik businesses as the population, and there were 23 batik business used as samples.

Analysis of the data was squares trend analysis. The results of this study are: (1) Wages received by Labor of Batik

Centre in Jarum, Bayat, Klaten from 2009 to 2013 has increased to 4,56%, (2) The turnover has increased to 2,92%, (3) Numbers of Labor who work at Batik Centrein Jarum, Bayat, Klaten from 2009 to 2013 has increased to 7%, (4)

Marketing area reached to DIY, Solo, Semarang, Klaten, Pekalongan, Kalimantan, Sumatra, Bali, and also to the international markets such as Malaysia, Thailand,

India, Japan, Australia, France, and America, (5) Operating profit from 2009 to 2013 has increased to 3,54%.

Keywords: wages, turnover, labor, marketing, profit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Segalanya, yang telah

melimpahkan berkat dan karunia kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul ”Trend Perkembangan Batik di

Desa Jarum, Bayat, Klaten Ditinjau dari Upah, Omset Penjualan, Luas Pasar,

Jumlah Tenaga Kerja, dan Laba Usaha Tahun 2009-2013” sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi.

Selama penulisan skripsi ini, penulis telah mendapat bantuan, masukan dan

dorongan dari banyak pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing kedua yang

dengan sabar, dan penuh perhatian telah memberikan masukan dan saran

dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc selaku Dosen Pembimbing pertama

yang telah meluangkan waktu, sabar, dan penuh perhatian memberikan

dorongan, saran dan arahan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xi

4. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo yang bersedia menjadi dosen penguji pada saat

ujian penggodogan sehingga penulis dapat memperoleh banyak masukan dan

saran untuk penyempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S selaku Dosen yang telah banyak

mengarahkan mindset penulis untuk selalu berkembang, belajar, membaca

literatur, melihat realita, memahami sejarah dunia dengan berbagai sudut

pandang.

6. Para Dosen: Bapak Indra, Bapak Mudayen, Bapak Harsoyo, Bapak Teguh,

Ibu Nia, Ibu Supriyati, Opa Marianus, Bapak Heri, Bapak Subakti, Bapak

Joko W., Bapak Rubi, Ibu Rita, Ibu Cornel, dan semua dosen yang telah

mendidik penulis. Terima kasih atas jasa-jasa yang telah bapak- ibu berikan

pada penulis sehingga penulis terbentuk sebagai pribadi yang seperti ini.

7. Mbak Titin dan seluruh tenaga administrasi Program Studi Pendidikan

Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Staf dan Karyawan UPT Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma.

8. Kepada Kantor Kesbangpol DIY, Badan Penanaman Modal Daerah Jawa

Tengah, Badan Kesbanglinmas Jawa Tengah, Kantor Bappeda Klaten, Dinas

Pariwisata Klaten, dan Kantor Kecamatan Bayat yang telah memberikan ijin

untuk melakukan penelitian di lokasi yang dipilih oleh penulis.

9. Kepada Para Pengusaha Batik di Jarum, Bayat, Klaten yang telah

memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di lokasi industri

dan atas bantuan selama penulis mengadakan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xii

10. Kedua orangtuaku Bapak FG Samiyanto dan Ibuk Elisabeth Surip, terima

kasih untuk pengorbanan, kasih sayang, dukungan (moril dan materiil) dan

doa yang telah diberikan.

11. Kakak-kakakku (Mbak Etik, Mbak Ita, Mbak Heni, Mas Dedi, Mas Bhakti,

Mas Yos, Mas Hari, Mbak Maria, dan Adikku Ian, keponakanku Vincent,

Karel, terima kasih atas dukungan (moril dan materiil), saran, keceriaan, dan

doa yang telah diberikan.

12. Thanks to Sembadra for all and everything, you are my sunshine.

13. Teman-teman PE‟09 (rasah tak sebutke wae-pokoke sahabat-sahabat Butik

Jos) yang telah berjuang bersama-sama, terima kasih atas kebersamaannya

selama ini, kalian luar biasa.

14. Teman-teman hebat yang menemukanku di kampus ini seperti Joseph, Pipit,

Arip, Niko, Adit, Agnes, Siwo, Okta, Siska, Melan, Anis, Sr. Yus, Paul,

Ceper, Vitul, Christy, Joehan, Cendol, Sunyi, Asri, Nia, Brian, Antok, dan

Fani ratu drink. Terima kasih kalian telah memberi warna dalam goresan-

goresan lukisan di hidupku. Kisah-kisah ceroboh, aneh, lucu, mengharukan,

menggembirakan, menyedihkan, kocak, dramatis, fun, heboh semua lengkap

dan akan abadi dalam bingkai waktu.

15. Thanks to Mas Bejo yang telah membantu dalam pemahaman penulis tentang

diagram alir dan bimbingannya, itu sangat membantu jalannya penelitian

yang dilakukan penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xiii

16. Thanks to Mas Agus Munadi yang telah membantu memberi bimbingan pada

penulis pada saat penulis merasa sangat malas mengerjakan tulisan ini, terima

kasih atas dorongan semangat yang sangat luar biasa.

17. Thanks to rekan-rekan Seniman musik, dan brothers-sisters yang sering

disebut Mudika/OMK yang sebenarnya tidak terlalu membantu dalam

penulisan skripsi ini, namun keceriaan saudara/i dalam kebersamaan telah

menciptakan suasana yang menyegarkan sehingga ketika penulis merasa

”Mumet eNdahe” kita tetap bisa ngekek dan ngakak bareng. Ahaha salam ojo

kendho.

18. Almamaterku yang Agung, terima kasih telah menerima penulis untuk belajar

dengan fun.

19. Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis yang tidak

dan tak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak

kesalahan di sana-sini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan

selalu penulis terima. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xiv

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Halaman Lembar Persetujuan Dosen ................................................................ ii

Halaman Lembar Pengesahan ……………………………………………….. iii

Halaman Persembahan ..................................................................................... iv

Motto .................................................................................................................. v

Pernyataan Keaslian Karya ............................................................................. vi

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi ................................................... vii

Abstrak ............................................................................................................... viii

Abstract .............................................................................................................. ix

Kata Pengantar ………………………………………………………………. x

Halaman Daftar Isi ............................................................................................ xiv

Halaman Daftar Tabel ....................................................................................... xix

Halaman Daftar Grafik ..................................................................................... xx

Halaman Daftar Diagram ................................................................................. xxi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6

C. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

D. Definisi Operasional ................................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengusaha/Industri Kecil

1. Pengertian Usaha Kecil ...................................................................... 11

2. Asas dan Tujuan Usaha Kecil ........................................................... 12

3. Tujuan Pembangunan Usaha Kecil/Menengah ............................... 12

B. Batik

1. Pengertian Batik ................................................................................. 13

2. Fungsi Batik ........................................................................................ 14

3. Jenis-Jenis Batik .................................................................................. 14

4. Motif Batik .......................................................................................... 15

5. Daerah Penghasil Batik ..................................................................... 16

6. Karakteristik Batik Bayat ................................................................. 22

C. Upah

1. Pengertian Upah ................................................................................ 22

a. Sistem Upah ................................................................................. 23

b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Upah ..................................... 25

c. Keadilan dan Kelayakan Pengupahan ....................................... 26

d. Landasaan Kebijakan Pengupahan ............................................. 27

D. Omset Penjualan ……………….............................................................. 28

E. Luas Pasar

1. Pengertian Pasar ............................................................................... 30

2. Peranan Pasar ................................................................................... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xvi

F. Tenaga Kerja

1. Pengertian Tenaga Kerja .................................................................. 33

2. Klasifikasi Tenaga Kerja .................................................................. 34

3. Permasalahan Ketenagakerjaan ..................................................... 36

4. Dampak Sentra Batik terhadap Tenaga Kerja ……………………… 38

5. Dampak Tenaga Kerja Terhadap Sentra Batik …………………….. 38

G. Laba Usaha ……………………………………………………………... 38

H. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 40

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 43

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian ............................................................................... 44

2. Waktu Penelitian ................................................................................. 44

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian ............................................................................... 44

2. Objek Penelitian ................................................................................. 44

D. Definisi Operasional dan Sumber Data

1. Definisi Operasional ........................................................................... 45

2. Sumber Data ........................................................................................ 46

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi ............................................................................................... 46

2. Sampel ................................................................................................. 46

3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xvii

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Langsung ........................................................................... 47

2. Wawancara ......................................................................................... 48

3. Dokumentasi ..................................................................................... 48

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Trend .................................................................................. 49

2. Klasifikasi dari Gerakan Trend ......................................................... 50

H. Prosedur dan Tahap-tahap Penelitian

1. Diagram Alir ........................................................................................ 53

2. Langkah-Langkah Penelitian ............................................................... 53

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Aspek Geografis ……………………………………………………… 57

1. Letak Geografis …………………………………………………... 57

2. Keadaan Wilayah …………………………………………………. 57

3. Luas Penggunaan Lahan ………………………………………...... 58

B. Gambaran Umum Industri Batik di Jarum, Bayat, Klaten

1. Sejarah Batik Jarum, Bayat ……………………………….............. 69

2. Proses Pembuatan Batik ………………………………...………… 61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Analisis Trend Upah…………………………………..……….. 64

2. Analisis Trend Omset Penjualan ……………………………….. 68

3. Analisis Trend Tenaga Kerja ……………………………………. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xviii

4. Analisis Trend Luas Pasar ………………………………………… 78

5. Analisis Trend Laba Usaha ………………………………………... 81

B. Pembahasan

1. Pembahasan Trend Upah ………………………………………….. 86

2. Pembahasan Trend Omset Penjualan ……………………………… 97

3. Pembahasan Trend Tenaga Kerja …………………………….……. 101

4. Pembahasan Trend Luas Pasar…………………………………..…. 105

5. Pembahasan Trend Laba Usaha ………………………………….… 110

6. Hubungan Peningkatan Upah dengan Tenaga Kerja ……………… 112

7. Prospek Sentra Batik Ke Depan, Harapan Pengusaha …………...... 112

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan …………………………………..…………………..……. 114

B. Saran …………………………………………………………………… 115

C. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………….. 116

Daftar Pustaka .............................................................................................. 118

Lampiran ………………………………………………..…………………. 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Usaha Batik di desa Jarum, Bayat, Klaten …………………. 60

Tabel 5.1 Data Upah Tenaga Kerja …………………………………………… 64

Tabel 5.1.1 Perhitungan Upah Tenaga Kerja …………………………………… 65

Tabel 5.1.2 Nilai Trend Upah Tenaga Kerja ……………………………………. 67

Tabel 5.2 Data Omset Penjualan ……………………………………………… 68

Tabel 5.2.1 Perhitungan Omset Penjualan ……………………………………… 69

Tabel 5.2.2 Nilai Trend Omset Penjualan ………………………………………. 71

Tabel 5.3 Data Jumlah Tenaga Kerja …………………………………………. 73

Tabel 5.3.1 Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja …………………………………. 74

Tabel 5.3.2 Nilai Trend Jumlah Tenaga Kerja ………………………………….. 77

Tabel 5.4 Luas Pemasaran …………………………………………………….. 79

Tabel 5.5 Data Laba Usaha ….………………………………………………… 81

Tabel 5.5.1 Perhitungan Laba Usaha ……………………………………………. 82

Tabel 5.5.2 Nilai Trend Laba Usaha ……………………………………………. 85

Tabel 5.6 Pertumbuhan Upah ………………………………………………… 88

Tabel 5.7 Upah Rata-Rata Tenaga Kerja ……………………………………… 93

Tabel 5.7.1 Perhitungan Upah Rata-Rata ………………………………………. 94

Tabel 5.7.2 Trend Upah Rata-Rata ……………………………………………… 96

Tabel 5.8 Pertumbuhan Omset Penjualan …………………………………..… 101

Tabel 5.9 Pertumbuhan Tenaga Kerja ………………………………………… 104

Tabel 5.10 Pertumbuhan Laba …………………………………………………. 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xx

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1.2 Grafik Upah Tenaga Kerja …………………………….….……….. 67

Grafik 5.2.2 Grafik Omset Penjualan ……………………………………,……… 73

Grafik 5.3.2 Grafik Tenaga Kerja ………………………………….……………. 77

Grafik 5.5.2 Grafik Laba Usaha …………………………………………………. 86

Grafik 5.7.2 Grafik Upah Rata-Rata ……………………………………………… 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

xxi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 5.4 Diagram Luas Pemasaran ………………………………………… 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batik merupakan salah satu warisan leluhur yang sangat luar biasa. Batik

menjadi suatu ikon dalam tradisi masyarakat Indonesia. Dalam ensiklopedia

bahasaIndonesia menjelaskan bahwa batik melambangkan dimensi sosial dalam

kehidupan sehari-hari. Batik sendiri merupakan seni menggambar yang ekspresif

dan penuh imajinasi. Batik yang ada di Bayat tak pernah lepas dari peran

pengusaha itu sendiri dan juga dari karyawan yang bekerja di perusahan itu

sendiri. Batik telah menjadi simbol yang khas di masyarakat. Letak kekhasan

batik tulis adalah cara pembuatan secara manual oleh pembatik dengan

menggoreskan alat berupa canting ke lembaran kain atau kayu untuk digambar

sesuai pola yang sudah disesuaikan.

Menurut UNESCO, Batik asal Indonesia kaya akan simbol status sosial,

komunitas lokal, alam, sejarah dan warisan budaya, menyediakan masyarakat

Indonesiadenganrasa identitas dan sebagai komponen penting yang keberlanjutan

dari kehidupan mereka dari lahir sampai mati, dan terus berkembang tanpa

kehilangan arti tradisionalnya.

Tembayat atau yang sekarang lebih dikenal dengan Bayat, Kabupaten

Klaten, merupakan daerah penghasil batik, yang sudah terkenal sejak abad ke-17.

Batik Bayat terkenal karena kehalusan dan proses pewarnaannya yang sempurna.

Sentra batik di Kabupaten Klaten menyebar di Kecamatan Bayat, Kecamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

2

Wedi, dan Kecamatan Juwiring.Namun kecamatan yang memiliki jumlah sentra

usaha batik terbanyak adalah Kecamatan Bayat yang memiliki 10 sentra industri

batik. UMKM batik ini memberikan kontribusi yang cukup besar untuk

perekonomian Kabupaten Klaten.

Beberapa sentra produksi di Kecamatan Bayat, antara lain Batik Cap di

Desa Beluk, Batik Tulis di Desa Jarum dan Desa Kebon, dan Batik Tenun Lurik

di Desa Tegalrejo. Untuk proses pembuatan batik dari penggambaran motif batik,

pembatikan, pencelupan, pengeringan, pengemasan sampai produk batik siap

dipasarkan terdapat di Kabupaten Klaten itu sendiri. Sehingga tenaga kerja

sebagian besar berasal dari Kecamatan Bayat yang telah menekuni usaha batik

karena membatik dilakukan secara turun-temurun.

Sumber bahan baku kain mori berasal dari Surakarta, Surabaya, dan

Yogyakarta. Kain mori merupakan kain tenun berwarna putih yang terbuat dari

kapas dan dipakai sebagai bahan untuk membuat kain batik.Batik-batik yang ada

di Kecamatan Bayat ini pemasarannya bukan hanya di Kabupaten Klaten saja,

melainkan hingga ke luar kota seperti Surakarta, Yogyakarta, Semarang, Jakarta

hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Thailand, dan India, namun sebagian hasil

batik ini dikirim ke Surakarta. Sejak berdirinya Keraton Surakarta melalui

perjanjian Giyanti (1755), banyak batik-batik yang digunakan oleh kerabat

Keraton Surakarta dibuat di Bayat Klaten, dengan demikian keterkaitan batik

Klaten dengan batik Solo merupakan keterkaitan yang sudah terjadi sejak masa

lampau. Corak khas batik Bayat terdapat pada coklat sogan dan tanahannya ukel

dan grinsing yang menyatu.Sedangkan motif-motifnya mengambil dari motif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

3

klasik batik Solo (sido, semen, dsb). Kolaborasi corak-corak tersebut muncul

akibat interaksi yang sudah cukup lama antara Klaten dengan Surakarta

(fitinline.com).

Sumber modal usaha batik Bayat ada yang berasal dari modal sendiri,

kredit, sistem simpan pinjam, dll. Selain itu, ada juga yang mendapat bantuan

modal dari lembaga- lembaga lain seperti batik tulis di Desa Kebon yang mendapat

bantuan modal dari lembaga IOM (International Organization for Migration) dan

lembaga donor JRF (Java Reconstruction Fund). Selain itu, terdapat juga

pendidikan yang mendukung adanya perkembangan UKM Batik Bayat ini. Salah

satunya adalah SMKN 1 Rota di Kecamatan Bayat. Sekolah kejuruan ini

membekali siswa dengan keterampilan teknik dan pengetahuan seni tekstil

berfokuskan pada seni batik, mencetak siswa yang mampu menopang industri

tekstil daerah dan nasional. Sehingga dengan adanya pendidikan SMK ini

membantu untuk mengembangkan industri Batik Bayat sehingga Batik Bayat

mampu bersaing di pasar internasional (studiosetunggal.wordpress.com).

Sampai saat ini perkembangan batik dengan cara printing sudah menjamur

dimana-mana dan perkembangannya jauh lebih pesat dibanding dengan

perkembangan yang terjadi pada batik tulis. Batik printing yang lebih dikenal

dengan batik sablon menjadi sangat popoler karena proses produksinya yang

relatif lebih cepat, mudah, dan dengan biaya yang lebih murah menyebabkan batik

ini cepat populer di masyarakat. Lihat saja beberapa bulan yang lalu muncul batik

sablon dengan motif klub sepak bola yang dengan segera mendapat hati di

masyarakat, terutama di kalangan anak muda yang gila bola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

4

Perkembangan teknologi telah mengubah cara produksi batik yang pada

mulanya dengan menggunakan teknik tulis sekarang sudah menjamur batik-batik

dengan cara cap. Itu juga tak lepas dari peran karyawan yang selalu dituntut untuk

terus berkreasi dan berinovasi dengan karya batik yang selalu berkembang.

Teknologi telah memengaruhi cara kerja yang dilakukan saat ini. Meski demikian

karyawan yang ada di perusahaan sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan

usaha yang dijalankan, dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap eksistensi

Industri batik yang ada di Bayat.Karena karyawanlah sebenarnya yang menjadi

penopang jalannya operasi Industri batik. Oleh karena itu pengusaha perlu

memperhitungkan keberadaan karyawannya dengan baik.

Perlu diketahui bahwa peran karyawan sangatlah penting dalam jalannya

operasi usaha.Berita-berita di televisi yang memperlihatkan aksi mogok yang

dilakukan para buruh membuat jalannya perekonomian industri menjadi

kacau.Beberapa tahun silamburuh di Daerah Cianjur dan kota-kota lain

melakukan aksi mogok, kerja perusahaan sudah mengalami stagnasi. Itu

menggambarkan kuatnya pengaruh karyawan dalam perusahaan yang bergerak

dalam bidang apapun.

Industri batik sebagai salah salah satu industri kreatif yang mencerminkan

corak bangsa sangat perlu memperhatikan kesejahteraan karyawan apabila ingin

operasi usahanya berjalan dengan lancar, dilihat dari upah yang diberikan oleh

pemilik usaha. Alasan penulis meneliti usaha batik di Klaten adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

5

1. Industri Batik yang ada di Bayat, Klaten sangat banyak memiliki ciri dan

corak yang khas sesuai dengan daerah.

2. Saat ini untuk daerah Klaten, Industri Batik tulis dan batik modern (cap,

sablon) yang berkembang baik adalah di Bayat yaitu di Desa Jarum, Bayat.

Sehingga lokasi ini yang paling tepat untuk lokasi penelitian.

3. Industri batik sebagai salah satu usaha yang khas dari usaha lain perlu

memperhatikan kesejahteraan karyawan, sehingga dengan adanya penelitian

ini diharapkan karyawan yang bekerja di usaha batik dapat hidup sejahtera

sesuai upah yang pantas dan layak menjadi keharusan yang wajib diberikan

oleh pemilik usaha.

4. Batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya bangsa Indonesia

yang asli, memiliki nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Batik kaya akan simbol

status sosial, komunitas lokal, alam, sejarah, dan warisan budaya,

menyediakan masyarakat Indonesia dengan rasa identitas dan sebagai

komponen penting yang keberlanjutan dari kehidupan mereka dari lahir

sampai mati, dan terus berkembang tanpa kehilangan arti tradisionalnya.

5. Masyarakat semakin gemar memakai baju batik. Sekolah-sekolah sering

didapati para guru dan murid memakai baju batik di hari-hari tertentu. Juga

beberapa tahun silam muncul ide kreatif dari pengusaha batik yang

menciptakan batik dengan motif baru. Produsen yang jeli melihat pasar yang

baik situasi ini dan merespon dengan menciptakan kreasi baru “batik bola”.

Produsen membuat motif demikian karena melihat kesempatan dan peluang

yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

6

B. Identifikasi Masalah

Dengan bermunculnya banyak industri batik cap yang ada saat ini akan

mengikis citra batik tulis (asli) dan bila tidak segera disiasati maka batik tulis akan

menjadi langka sehingga berdampak pada harga yang melambung (baca: harganya

menjadi sangat mahal).

Masalah perkembangan batik penulis rasa sangat penting dan menarik

karena batik merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang perlu

dilestarikan sampai kapanpun. Oleh karenanya, hal itu menjadi dasar penulis

merasa perlu meneliti perkembangan batik sampai saat ini. Khususnya

perkembangan batik di Bayat Klaten ditinjau dari tingkat upah, omset penjualan,

tenaga kerja, luas pasar, dan laba usaha di Sentra Batik Bayat. Saat ini industri

batik yang berkembang pesat berpusat di Bayat, diharapkan daerah lain yang ada

di Klaten bisa mendirikan industri batik juga karena batik bila tidak diteruskan

oleh generasi yang akandatang lama-kelamaan akan hilang. Seni membatik perlu

dilestarikan oleh anak-anak muda saat ini.

C. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang sudah diuraikan tersebut maka penulis merumuskan

masalah yang akan menjadi pokok bahasan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana trend perkembanganSentra Batik di Jarum, Bayat, Klaten tahun

2009-2013 ditinjau dari Upah?

2. Bagaimana trend perkembangan Sentra Batik di Jarum, Bayat, Klaten tahun

2009-2013 ditinjau dari Omset Penjualan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

7

3. Bagaimana perkembangan Sentra Batik di Jarum, Bayat, Klaten tahun 2009-

2013 ditinjau dari Luas Pasar?

4. Bagaimana trend perkembangan Sentra Batik di Jarum, Bayat, Klaten tahun

2009-2013 ditinjau dari Jumlah Tenaga Kerja?

5. Bagaimana trend perkembangan Sentra Batik di Jarum, Bayat, Klaten tahun

2009-2013 ditinjau dari Laba Usaha?

D. Definisi Operasional

1. Upah

Upah adalah Penghasilan yang diperoleh tenaga kerja setelah ia

melaksanakan tanggung jawabnya sebagai tenaga kerja di usaha batik dalam

satuan rupiah per tahun.

2. Omset Penjualan

Omset penjualan dimaksudkan sebagai perolehan nilai penjualan sentra batik

dalam satuan mata uangyaitu dalam rupiah. Omset penjualan didefinisikan

sebagai keseluruhan dalam penjualan barang dan atau jasa dalam kurun waktu

tertentu yang dihitung berdasarkan jumlah uang yang diperoleh per tahun.

Omset penjualan diperoleh melalui hasil kali antara harga dengan jumlah

batik yang diproduksi ( ).

3. Luas Pasar

Luas Pasar yang dimaksudkan adalah luas cakupan wilayah pemasaran sentra

batik yang dijalankan dalam memasarkan produk batiknya per tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

8

4. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah Tenaga Kerja adalah kuantitas/banyaknya tenaga kerja yang bekerja

di sentra batik yang telah dijalankan oleh pemilik usaha batik per tahun.

5. Laba Usaha

Laba Usaha adalah keuntungan yang diperoleh pemilik usaha batik dalam

satuan rupiah per tahun.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel:

X1 adalah Kesejahteraan Karyawan

X2 adalah Omset Penjualan

X3 adalah Luas Pasar

X4 adalah Jumlah Tenaga Kerja

X5 adalah Laba Usaha

Y adalah Periode Tahun

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan sebelumnya maka penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Mengetahui trend tingkat perkembangan Sentra Batik di Desa Jarum, Bayat,

Klaten ditinjau dariupah tahun 2009-2013.

2. Mengetahui trend tingkat perkembangan Sentra Batik di Desa Jarum, Bayat,

Klaten ditinjau dariomset penjualan tahun 2009-2013.

3. Mengetahui perkembangan Sentra Batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten

ditinjau dari Luas Pasar tahun 2009-2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

9

4. Mengetahui trend tingkat perkembangan Sentra Batik di Desa Jarum, Bayat,

Klaten ditinjau dari Jumlah tenaga kerja tahun 2009-2013.

5. Mengetahui trend tingkat perkembangan Sentra Batik di Desa Jarum, Bayat,

Klaten ditinjau dari Laba Usaha tahun 2009-2013.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran mengenai trend

perkembangan Sentra Batik di Desa Jarum, Bayat pada tahun 2009-2013.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bantuan informasi bagi

pengusaha batik di Desa Jarum, Bayat supaya perusahaan bisa memahami

manajemen yang ada di perusahaannya sehingga mampu menganalisis

keadaan ekonomi agar bisa melestarikan budaya batik tulis dan bisa

memberikan hak yang pantas diterima karyawannya sesuai dengan tanggung

jawab yang sudah dilakukan karyawan. Perusahaan juga mampu

mengembangkan usahanya ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini adalah

pengupahan yang layak dan juga pemberian fasilitas yang bagus bagi

karyawan.

3. Bagi Karyawan

Supaya karyawan memahami hak-haknya yang pantas ia dapatkan dari

perusahaan setelah melakukan kewajibannya. Karyawan menerima upah yang

pantas dan fasilitas yang baik dari perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

10

4. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat yang mungkin akan mendirikan usaha apapun itu,

khususnya usaha batik, supaya bisa menyadari pentingnya budaya batik tulis

dan mau melestarikannya ke depan, lebih- lebih mampu memberi pelayanan

yang baik bagi karyawan dan juga masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengusaha/ Industri Kecil

1. Pengertian Usaha Kecil

Pengembangan usaha kecil yang ada di Indonesia dapat menyumbang

pendapatan yang cukup besar bagi perekonomian Negara. Pengertian usaha

kecil menurut UU No. 20 pasal 1 tahun 2008 tentang UMKM adalah usaha

ekonomi positif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan

atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari Usaha Menengah/Usaha Besar yang memenuhi

kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini.

Sedangkan menurut Undang-undang yang lama, yaitu UU No 9 (pasal 1)

Tahun 1995 pengertian usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang

berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

Kriteria untuk menentukan besar kecilnya usaha antara lain besarnya

modal yang dimiliki dengan kapasitas produksi, banyaknya tenaga kerja yang

dipekerjakan, serta seberapa jauh dominasi perusahaan tersebut pada pasar

untuk produk yang sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

12

2. Asas dan Tujuan Usaha Kecil

Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM pasal 2, adalah sebagai

berikut:

a. Kekeluargaan

b. Demokrasi ekonomi

c. Kebersamaan

d. Efisiensi berkeadilan

e. Berkelanjutan

f. Berwawasan lingkungan

g. Kemandirian

h. Keseimbangan kemajuan

3. Tujuan Pembangunan Usaha Kecil/Menengah

a. Memperluas kesempatan kerja

Dengan adanya pertambahan usaha kecil/menengah akan mendorong

terserapnya tenaga kerja untuk bekerja pada usaha yang beroperasi.

b. Meratakan kesempatan berusaha

Dengan adanya pembangunan industri kecil/menengah maka semakin

besar pula kesempatan masyarakat untuk membuka usaha sesuai dengan

keahlian mereka masing-masing.

c. Memanfaatkan SDA dan SDM yang ada

d. Dengan adanya usaha kecil/menenggah yang beroperasi di daerah maka

SDA dan SDM yang ada akan terserap dan memiliki nilai guna, misalnya

Batu dari letusan gunung akan bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

13

patung, masyarakat yang saat ini belum bekerja akan mendapatkan

pekerjaan di usaha yang berdiri.

B. Batik

1. Pengertian Batik

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi

bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-

perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam

membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan

membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik

Cap" yang memungkinkan masuknya laki- laki ke dalam bidang ini. Ada

beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki

garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana

di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun-temurun,

sehingga kadangkala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga

tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.Bahkan

sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh keluarga

keraton Yogyakarta dan Surakarta.

”Indonesian Batik has a rich symbolism related to social status, local

community, nature, history and cultural heritage; provides Indonesian people with a sense of identity and continuity as an essential component

of their life from birth to death; and continues to evolve without losing its traditional meaning (unesco.org)”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

14

Seperti uraian yang dijelaskan tersebut di atas menyatakan Batik asal

Indonesia kaya akan simbol status sosial, komunitas lokal, alam, sejarah dan

warisan budaya, menyediakan masyarakat Indonesia dengan rasa identitas dan

sebagai komponen penting yang keberlanjutan dari kehidupan mereka dari

lahir sampai mati, dan terus berkembang tanpa kehilangan arti tradisionalnya.

2. Fungsi Batik

Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi

estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan

hidup manusia tentang rasa keindahan, misalnya lukisan, patung, dan lainnya.

Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda

pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto (Sunaryo, 2009: 4).

Kegunaan batik secara tradisional antara lain sebagain kain panjang, kain

sarung, kain selendang, kain ikat kepala, dan kain kemben. Pada keraton

Surakarta kain batik merupakan busana kebesaran keraton yang digunakan

pada hari biasa maupun upacara-upacara besar dan kecil (Pujiyanto, 2008: 78).

3. Jenis-jenis batik menurut teknik pembuatannya digolongkan menjadi

(wikipedia.org):

a. Batik Tulis

Kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan.

Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

15

b. Batik Cap

Kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan

cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini

membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari

c. Batik Lukis

Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis

pada kain putih

d. Batik Printing

Batik printing adalah batik yang proses pembuatannya dengan cara

sablon. Batik jenis inilah yang saat ini banyak beredar dipasaran.

4. Motif Batik

Dalam penciptaanya motif batik diterapkan sebagai busana, asesoris, dan

kain panjang. Untuk busana, batik diklasifikasikan pada busana wanita dan

busana pria. Pada busana wanita berupa terusan panjang, baju atasan,

selendang dan kain panjang. Pada busana pria berupa atasan lengan panjang

dan lengan pendek. Pada Asesoris batik difungsikan berupa tas dan sandal

sebagai pelengkap busana wanita. Sehingga batik mengalami perkembangan

ditinjau dari nilai fungsinya, apabila dulu batik hanya digunakan oleh para

bangsawan/keluarga istana berupa kain panjang, selendang, dan busana

kebesaran, sekarang batik bebas dipakai oleh kalangan apapun dalam berbagai

bentuk produk selain busana. Hal ini sejalan dengan pendapat Anne Richter

dalam Soedarso (2006: 61), yang mengemukakan bahwa pada jaman modern

ini, batik tidak lagi hanya dipakai oleh para keluarga istana dan bangsawan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

16

akan tetapi batik berkembang dan banyak diciptakan untuk diterapkan sebagai:

kemeja lengan panjang, rok, alas meja, serbet makan, bahkan juga gorden.

Benda-benda teknologis yang dibuat manusia juga dapat dijadikan sebagai

motif hias.Semua benda-benda buatan manusia untuk peralatan dan keperluan

hidup sehari-sehari digolongkan ke dalam benda-benda teknologi (Sunaryo,

2000: 183).

5. Daerah Penghasil Batik

Indonesia sejak abad ke-19 sudah dikenal sebagai negara penghasil

batikmulai mencapai masa keemasannya setelah seorang saudagar Belanda

Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat

berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam. Industri batik di

Indonesia telah menyebar di setiap pulau dan daerah. Setiap daerah yang ada

di Indonesia memiliki corak dan motifnya masing-masing.

Tidak heran kalau Indonesia memiliki sentra industri batik yang sangat

banyak. Di Jawa saja daerah-daerahnya terkenal dengan batiknya masing-

masing.

a. Surakarta

Surakarta merupakan pusat produksi batik yang penting di samping

Yogyakarta dan Pekalongan. Batik yang menjadi ciri khas Kota Solo

adalah sebagai berikut:

1) Sido Mulyo sebagai simbol kebahagiaan dan kaya

2) Sido Dadi sebagai simbol kemakmuran, kebahagiaan dan kaya

3) Satriyo Wibowo sebagai simbol pria/wanita bermartabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

17

4) Tikel Asmorodono sebagai simbol cinta yang diberikan oleh orang

lain.

Kampoeng Batik Laweyan (Batik Desa Laweyan) adalah tempat yang

terkenal sebagai produsen Batik yang terletak di sebuah desa tradisional

penuh bangunan kuno berarsitektur Belanda dengan jalan-jalan sempit,

khas desa di Indonesia. Selain memiliki ruang pamer dan toko, beberapa

produsen menyelenggarakan khursus batik pendek bagi wisatawan.

Pasar tradisional memainkan peran yang sangat penting untuk

transaksi Batik, terutama untuk usaha kecil dan menengah, misalnya di

Solo ada Pasar Klewer yang menjual semua jenis kain, terutama batik.

Kain tradisional lainnya adalah lurik (kain khas jawa dengan motif katun

bergaris) dan tenun. Disana ada ratusan toko-toko batik di sepanjang

lorong- lorong sempit.

b. Yogyakarta

Yogyakarta dikenal sebagai pusat seni dan budaya Jawa klasik dan

Batik adalah produksi utama mereka. Produk penting lainnya dari kota ini

adalah kerajinan termasuk didalamnya batik, garmen, dan barang rumah

tangga seperti produk kayu, kulit, keramik dan tembikar juga perak.

Pola dan motif khas batik Yogyakarta sebagian besar terdiri dari

Parang, Ceplok, Sido-Mukti, Truntum dan Kawung. Kombinasi warna

Batik Yogyakarta adalah sama dengan Solo, didominasi o leh warna

coklat, nila (biru), hitam, putih dan krem. Daerah yang terkenal Produksi

Batik di Yogyakarta, antara lain Prawirotaman dan Kulon Progo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

18

Pasar Tradisional Bringhardjo adalah salah satu tempat penting

bagi para pedagang batik dan itu menjadi titik pertemuan bagi perusahaan

skala kecil dan menengah untuk melakukan bisnis. Selain grosir, ada

banyak took batik yang menawarkan harga ritel untuk wisatawan lokal

dan asing. Pasar ini telah berfungsi sebagai salah daya tarik wisata di

Yogyakarta, karena koleksinya yang lengkap, mulai dari kain batik untuk

pakaian yang terbuat dari bahan katun dan sutra, dengan harga mulai dari

puluhan ribu sampai satu juta.

c. Cirebon

Cirebon merupakan area yang penting untuk produksi Batik di

pantai utara Jawa. Salah satu sentra produksi batik di Cirebon adalah

„Batik Trusmi, sebuah desa kecil yang terdapat 520 industri kecil dan

menengah. Desa ini terletak 7 kilometer dari Kota Cirebon. Pada tahun

2007 disebutkan bahwa lebih dari 70% penduduk atau 5.938 orang

bekerja di bisnis ini, yang terdiri dari perempuan 80% dan pria 20%.

Sama halnya Batik dari wilayahpantai utara Jawa (Batik Pesisir), Batik

Cirebon telah dipengaruhi oleh Eropa, Arab, budaya Cina dan India, yang

memiliki desain penuh warna dengan motif binatang dan bunga. Tentang

motif dan pola, ada dua kategori pola:

1) Motif Kesultanan Kasepuhan, yang dipengaruhi oleh ajaran Islam,

yang melarang menggambar desain hewan di Batik.

2) Motif Kesultanan Kanoman, yang memungkinkan seniman untuk

menggambar dan memiliki desain hewan di Batik (Ini termasuk motif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

19

dari Keprabonan dan Kesultanan Cirebonan). Bahan yang digunakan

adalah dari sutra, katun, katun primisima dan prima. Sekitar 40 persen

dari produksi diserap oleh pasar lokal, 50 persen untuk perdagangan

antar pulau dan 10 persen diekspor ke mancanegara seperti Jepang,

Malaysia, Singapura, Myanmar, Laos, Amerika Serikat, Brunei

Darussalam dan Jerman.

d. Pekalongan

Pekalongan adalah salah satu daerah produksi utama batik dengan

desain utara Jawa pesisir. Sebagian besar batik yang diproduksi dalam

motif warna-warni dipengaruhi oleh Cina Arab dan Belanda. Ada lebih

dari 100 desain Batik yang sudah dikembangkan sejak 1802, dan

beberapa yang populer Batik Pekalongan pola Jlamprang, Hokokai, dan

Pagi-Sore.

Para seniman memiliki ribuan ide- ide dalam mendesain motif batik

tanpa sesuai pakem motif tradisional, misalnya selama pendudukan

Jepang mereka menciptakan Javanese Kokokai yaitu motif batik yang

cocok untuk jaket kimono. Pada tahun enam puluhan mereka

menciptakan Tritura Batik, yaitu setelah politik terkenal dekrit Presiden

Soekarno. Ada beberapa desain baru lainnya seperti Batik Presiden SBY

dan Batik Tsunami yang diciptakan baru-baru ini. Selain Batik tulis, ada

banyak produsen batik cap di Pekalongan dan biasanya digunakan untuk

gaun kasual dan kerajinan rumah tangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

20

Pasar Batik besar yang terkenal di Pekalongan adalah “Pasar Grosir

Setono” yang merupakanpasar ritel yang dibangun selama krisis ekonomi

pada 1990 untuk membantu produsen batik dalam memasarkan produk

mereka. Ada sekitar 7.000 pekerja yang bekerja di 12 wilayah pusat

produksi Batik, batik garmen, dan kerajinan. Mereka kebanyakan bekerja

untuk industri kecil dan menengah.

e. Madura

Salah satu sentra produksi batik yang terkenal di Madura terletak di

Tanjung Bumi, 50 kilometer dari Bangkalan. Karakteristik Batik Madura

adalah dalam warna dan desain. Seperti Batik dari pantai utara dari Jawa,

desain batik Madura memiliki warna cerah dan lebih banyak kebebasan

dalam aplikasi desain. Di Madura, hampir tidak ada yang menghasilkan

Batik cap, para pengrajin sebagian besar menghasilkan Batik tulis. Salah

satu batik terkenal dari Madura adalah Batik Gentongan, yang memiliki

karakteristik tertentu dalam mewarnai, yang dihasilkan dari pengolahan

yang berbeda dibandingkan dengan batik lainnya. Pada tahap pertama

dari proses tersebut, kapas (mori) dicuci dan direndam dalam tong air

yang dicampur dengan minyak khusus dari residu kayu. Pada langkah

terakhir dari pengolahan kain diletakkan kembali ke dalam tong selama

sedikitnya dua bulan untuk membuat efek yang selalu awet dan

perbedaan warna.

Dalam perkembangan terakhir, Batik Madura menjadi sangat

populer di kalangan masyarakat Indonesia dan dilaporkan hampir 90%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

21

dari orang-orang muda di Tanjung Bumi sekarang bekerja dalam

pembuatan Batik untuk mempercepat produksi dalam memenuhi

permintaan pasar.

f. Bali

Batik Bali Batik karakteristik yang berbeda. Meskipun produksi

Batik Tulis tidak begitu besar, titik menariknya adalah pada kebebasan

dalam merancang motif dan warna yang cerah. Produksi batik cap d i Bali

lebih dominan.

Kain batik selendang yang dihiasi dengan desain bunga modern

banyak diproduksi dalam jumlah besar seperti yang digunakan untuk

pakaian pantai oleh para wisatawan. Kain selendang menjadi ikon

cinderamata khusus dari Bali.

Wilayah lain untuk sentra produksi batik tradisional di Pulau Jawa

adalah:Bandung, Banten, Banyumas, Batang, Blitar, Ciamis, Garut,

Gresik, Indramayu, Jakarta, Jember, Jombang, Klaten, Lasem, Semarang,

Sidoarjo, Sragen, Surabaya, Tasikmalaya, Tuban, Tulungagung,

Wonogiri.

Sedangkan Di luar Pulau Jawa, beberapa daerah penghasil batik

Kalimantan Timur dan tengah (yang memproduksi Batik dengan motif

Dayak): Riau, Jambi, Bengkulu, Nangroe Aceh Darussalam, Padang, dan

Kalimantan Barat memproduksi Batik dengan motif dominan Melayu

yang dan Islam. Wilayah bagian Papua, Kalimantan dan Sulawesi adalah

wilayah baru produksi Batik yang memproduksi batik dengan motif lokal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

22

6. Karakteristik Batik Asal Bayat, Klaten

Batik yang berasal dari Bayat memiliki karakteristik yang serupa dengan

batik asal Surakarta dan Yogyakarta karena letak daerah yang dekat dan

pangsa pasar yang sama. Batik yang berasal dari Bayat biasanya pesanan dari

daerah Surakarta dan Yogyakarta, batik ini memiliki corak warna yang kalem

(tidak terlalu cerah namun juga tidak terlalu mencolok). Warna khasnya

adalah coklat sogan dan tanahannya ukel dan grinsing yang menyatu.

C. Upah

Upah merupakan salah satu rangsangan penting bagi para karyawan dalam

suatu perusahaan. Hal ini tidaklah berarti bahwa tingkat upahlah yang merupakan

pendorong utama, tingkat upah hanya merupakan dorongan utama hingga pada

tarif dimana upah itu belum mencukupi kebutuhan hidup para karyawan

sepantasnya. Upah sesungguhnya merupakan syarat perjanjian kerja yang diatur

oleh pengusaha dan buruh atau karyawan serta pemerintah. “Upah adalah jumlah

keseluruhan yang ditetapkan oleh perusahaan sebagai pengganti jasa yang telah

dikeluarkan oleh karyawan meliputi masa atau syarat-syarat tertentu.”

Dewan Penelitian Pengupahan Nasional memberikan definisi pengupahan

sebagai berikut :

“Upah ialah suatu penerimaan kerja untuk berfungsi sebagai jaminan

kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan

menurut suatu persetujuan undang-undang dan peraturan dan dibayarkan atas

dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dengan penerima kerja.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

23

Dari pengertian diatas, mengenai upah ini dapat diartikan bahwa upah

merupakan penghargaan dari tenaga karyawan atau karyawan yang

dimanifestasikan sebagai hasil produksi yang berwujud uang, atau suatu jasa yang

dianggap sama dengan itu, tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap minggu

atau bulan.

Gaji sebenarnya juga upah, tetapi sudah pasti banyaknya dan waktunya.

Artinya banyaknya upah yang diterima itu sudah pasti jumlahnya pada setiap

waktu yang telah ditetapkan. Dalam hal waktu yang lazim digunakan di Indonesia

adalah bulan. Gaji merupakan upah kerja yang dibayar dalam waktu yang

ditetapkan.Sebenarnya bukan saja waktu yang ditetapkan, tetapi secara relatif

banyaknya upah itu pun sudah pasti jumlahnya. Di Indonesia, gaji biasanya untuk

pegawai negeri dan perusahaan-perusahaan besar. Jelasnya di sini bahwa

perbedaan pokok antara gaji dan upah yaitu dalam jaminan ketepatan waktu dan

kepastian banyaknya upah. Namun keduanya merupakan balas jasa yang diterima

oleh para karyawan atau karyawan.

a. Sistem Upah

Ada beberapa sistem yang digunakan untuk mendistribusikan upah,

dirumuskan empat sistem yang secara umum dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

1) Sistem upah menurut banyaknya produksi

2) Sistem upah menurut lamanya bekerja

3) Sistem upah menurut lamanya dinas

4) Sistem upah menurut kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

24

Berikut ini akan dijelaskan keempat macam sistem pengupahan

tersebut:

a) Sistem upah menurut banyaknya produksi

Upah menurut banyaknya produksi diberikan dapat

mendorong karyawan untuk bekerja lebih giat dan berproduksi

lebih banyak. Produksi yang dihasilkan dapat dihargai dengan

perhitungan ongkosnya. Upah sebenarnya dapat dicari dengan

menggunakan standar normal yang membandingkan kebutuhan

pokok dengan hasil produksi. Secara teoritis sistem upah menurut

produksi ini akan diisi oleh tenaga-tenaga yang berbakat dan

sebaliknya orang-orang tua akan merasa tidak kerasan.

b) Sistem upah menurut lamanya dinas

Sistem upah semacam ini akan mendorong untuk lebih setia

dan loyal terhadap perusahaan dan lembaga kerja. Sistem ini sangat

menguntungkan bagi yang lanjut usia dan juga orang-orang muda

yang didorong untuk tetap bekerja pada suatu perusahaan. Hal ini

disebabkan adanya harapan bila sudah tua akan lebih mendapat

perhatian. Jadi upah ini akan memberikan perasaan aman kepada

karyawan, disamping itu sistem upah ini kurang bisa memotivasi

karyawan.

c) Sistem upah menurut lamanya kerja

Upah menurut lamanya bekerja disebut pula upah menurut

waktu, misalnya bulanan. Sistem ini berdasarkan anggapan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

25

produktivitas kerja itu sama untuk waktu yang kerja yang sama,

alasan-alasan yang lain adalah sistem ini menimbulkan

ketenteraman karena upah sudah dapat dihitung, terlepas dari

kelambatan bahan untuk bekerja, kerusakan alat, sakit dan

sebagainya.

d) Sistem upah menurut kebutuhan

Upah yang diberikan menurut besarnya kebutuhan

karyawan beserta keluarganya disebut upah menurut kebutuhan.

Seandainya semua kebutuhan itu dipenuhi, maka upah itu akan

mempersamakan standar hidup semua orang. Salah satu kelemahan

dari sistem ini adalah kurang mendorong inisiatif kerja, sehingga

sama halnya dengan sistem upah menurut lamanya kerja dan

lamanya dinas. Kebaikan akan memberikan rasa aman karena nasib

karyawan ditanggung oleh perusahaan.

b. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Upah

Beberapa faktor penting yang mempengaruhi besarnya upah yang diterima

oleh para karyawan, yaitu :

1. Penawaran dan permintaan karyawan

2. Organisasi buruh

3. Kemampuan untuk membayar

4. Produktivitas

5. Biaya hidup

6. Peraturan pemerintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

26

c. Keadilan dan Kelayakan Dalam Pengupahan

Di dalam memberikan upah/gaji perlu juga memperhatikan prinsip

keadilan. Keadilan bukan berarti bahwa segala sesuatu mesti dibagi sama

rata. Keadilan harus dihubungkan antara pengorbanan dengan penghasilan.

Semakin tinggi pengorbanan semakin tinggi penghasilan yang

diharapkan.Karena itu pertama yang harus dinilai adalah pengorbanan

yang diperlukan oleh suatu jabatan, pengorbanan dari suatu jabatan

dipertunjukan dari persyaratan-persyaratan (spesifikasi) yang harus

dipenuhi oleh orang yang memangku jabatan tersebut. Semakin tinggi

persyaratan yang diperlukan, semakin tinggi pula penghasilan yang

diharapkan. Penghasilan ini ditunjukan dari upah yang diterima.

Rasa keadilan ini sangat diperhatikan oleh para karyawan, mereka

tidak hanya memperhatikan besarnya uang yang dibawa pulang, tetapi

juga membandingkan dengan rekan yang lain. Di samping masalah

keadilan, maka dalam pengupahan perlu diperhatikan unsur kelayakan.

Kelayakan ini bisa dibandingkan dengan pengupahan pada perusahaan-

perusahaan lain. Atau bisa juga dengan menggunakan peraturan

pemerintah tentang upah minimum atau juga dengan menggunakan

kebutuhan pokok minimum.

Dalam hubungannya dengan ketidaklayakan dengan pengupahan

apabila dibandingkan dengan perusahaan lain, ada dua macam

ketidaklayakan tersebut, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

27

1. Mengundang skala-skala upah yang lebih rendah dibandingkan dengan

skala upah yang dibayarkan untuk skala pekerjaan yang sama dalam

perusahaan lain.

2. Skala-skala upah dimana suatu pekerjaan tertentu menerima

pembayaran yang kurang dari skala yang layak dibandingkan dengan

skala-skala untuk jenis pekerjaan yang lain dalam perusahaan yang

sama.

d. Landasan Kebijaksanaan Pengupahan

Dalam kebijaksanaan pengupahan tujuan utama yaitu kebijaksanaan yang

mendasarkan upah dari sumbangan tenaga dan pikiran karyawan. Struktur

upah/gaji menunjukan sistem yang formal mengenai skala-skala untuk

tujuan tersebut. Sistem ini membedakan dalam pembayaran-pembayaran

yang dianggap menunjukan perbedaan yang sama dalam bentuk-bentuk

pekerjaan. Tambahan-tambahan produktivitas atau penyesuaian faktor-

faktor perbaikan yang menghubungkan upah/gaji dengan dibuat menurut

rata-rata kemajuan perusahaan.Kebijaksanaan pengupahan umumnya

dibuat untuk:

1. Adanya pembayaran upah/gaji yang cukup untuk menjamin hidup

berkeluarga dalam keadaan normal.

2. Mengadakan diferensiasi penghargaan pengupahan/penggajian dalam

perbedaan skill, tanggungjawab, usaha dan kondisi kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

28

3. Mengadakan suatu pembinaan pengupahan/penggajian sesuai dengan

peningkatan karya atau efisiensi kerja yang diberikan untuk

mempertinggi daya hidup karyawan.

4. Mengadakan suatu pembinaan pengupahan/penggajian menurut

stabilitas keuangan perusahaan.

D. Omset Penjualan

Usaha apa saja yang dijalankan oleh perorangan atau perusahaan pastilah

mengharapkan keuntungan atau laba yang sesuai dengan pengorbanan yang telah

ia lakukan dan ini sejalan dengan pandangan para ahli. Menurut “commite on cost

concepts and standars of the america accounting association” yang disadurkan

oleh Abas Karetadinata (1985), pengertian biaya adalah pengorbanan yang diukur

dengan satuan uang yang dilakukan atau harus dilakukan untuk mencapai suatu

tujuan tertentu atau pengorbanan yang dilakukan untuk mempero leh suatu

manfaat. Selanjutnya Menurut Mulyadi (1993), biaya tenaga kerja adalah harga

yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut.

Omset berarti jumlah, sedangkan penjualan adalah kegiatan menjual

barang/jasa yang bertujuan untuk memperoleh laba. Jadi omset penjualan adalah

jumlah laba yang diperoleh dari proses menjual barang/jasa. Menurut Sutamto

(1977), penjualan adalah usaha yang dilkaukan manusia untuk menyampaikan

barang dan jasa kebutuhan yang telah dihasilkannya kepada mereka yang

membutuhkan dengan imbalan uang menurut harga yang telah ditentukan

sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

29

Menurut swasta (1993), omset penjualan adalah akumulasi dari penjualan

seluruh produk barang dan jasa yang dihitung secara keseluruhan selama kurun

waktu tertentu secara terus-menerus atau dalam suatu proses akuntansi.

Winardi (1991), menyatakan penjualan sebagai proses dimana penjual atau

produsen memastikan, mengaktifkan, dan memuaskan kebutuhan atau keinginan

pembeli/konsumen agar dicapai mufakat dan manfaat baik bagi penjual dan

pembeli secara berkelanjutan dan saling menguntungkan.

Rustam (2002), omset penjualan merupakan nilai maksimum yang dapat

dikonsumsi oleh seseorang dalam suaatu periode dengan mengharapkan keadaan

yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Dengan kata lain omset

adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang

diperoleh selaama satu periode, dan bukan hanya yang dikonsumsi juga tidak ada

kaitannya dengan perubahan modal dan hutang.

Omset diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan dalam

memanfaatkan faktor- faktor produksi untuk mempertahankan diri dan

pertumbuhan.Seluruh kegiatan/operasi perusahaan menciptakan omset secara

keseluruhan menimbulkan pengaruh positif (omset) dan keuntungan, juga

pengaruh negatif (baca: pengorbanan) seperti biaya. Selisih dari keduanya

nantinya akan menjadi laba atau rugi.

Fakta di lapangan menunjukkan adanya faktor-faktor yang memengaruhi

omset penjualan. Menurut Swasta (1999:121), faktor- faktor yang memengaruhi

besar kecilnya omset penjualan dibagi menjadi dua faktor yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

30

1. Faktor internal, yaitu faktor- faktor yang dikendalikan oleh perusahan, pada

umumnya faktor- faktor internal adalah sebagai berikut:

a) Kemampuan perusahaan untuk mengelola produk yang akan dipasarkan

b) Kebijaksanaan harga dan promosi yang digariskan perusahaan

c) Kebijaksanaan untuk memilih perantara yang digunakan

2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak-pihak

perusahaan, pada umumnya faktor eksternal adalah sebagai berikut:

a) Perkembangan ekonomi dan perdagangan baik nasional maupun

internasional, perdagangan dan moneter.

b) Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, perdagangan, dan moneter.

c) Suasana persaingan pasar.

E. Luas Pasar

1. Pengertian pasar

Luas secara harafiah adalah satuan untuk mendefinisikan besarnya

wilayah, sedang pasar adalah tempat terjadinya jual beli barang dan atau jasa.

Pasar dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu pasar konkrit dan pasar

abstrak.

Pasar konkrit merupakan tempat dimana para peminta dan penawar barang

berkumpul dan bertemu. Ciri pasar konkrit yaitu peserta pasar (penjual dan

pembeli) dan barang yang diperdagangkan terdapat pada pasar tersebut,

sedang pasar abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan

kasat mata. Konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

31

dapat melalui internet, pemesanan telepon dan lain- lain. Barang yang

diperjualbelikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi pada umumnya

melalui brosur, rekomendasi dan lain- lain.Kita juga tidak dapat melihat

konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan

produsen dan konsumen sekaligus (Hanafiah, 1983).

Pasar juga dapat diartikan sebagai sasaran atau target yang akan dicapai

oleh perusahaan sebagai pemasaran barang produksinya. Pasar yang dimaksud

di sini adalah pasar sebagai sasaran penjualan. Sehingga luas pasar adalah

luasnya wilayah yang menjadi sasaran penjualan dari target yang sudah

ditetapkan oleh perusahaan. Dalam memasarkan barang perlu dipikirkan

strategi yang baik untuk peningkatan jangkauan pasar yang dihadapi oleh

perusahaan.Strategi pemasaran menurut Kotler (1997), adalah sejumlah

tindakan terintegrasi yang diarahkan untuk mencapai keuntungan kompetitif

yang berkelanjutan. Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah

pokok, yaitu segmentasi, penentuan pasar sasaran, dan penetapan posisi.

Ketiga langkah ini sering disebut STP (segmenting, targetting, positioning)

(Kotler dan Amstrong, 2004). Langkah pertama adalah segmentasi pasar,

yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-

pisah yang membutuhkan produk dan/atau bauran pemasaran

tersendiri.Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran, yaitu tindakan

memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani.

Langkah ketiga adalah penetapan posisi, yaitu tindakan membangun dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

32

mengkomunikasikan manfaat produk yang istimewa dari produk di dalam

pasar.

Pasar (dalam arti luas) merupakan tempat perjumpaan antara pembeli dan

penjual, di mana barang/jasa atau produk dipertukarkan antara pembeli dan

penjual. Ukuran kerelaan dalam pertukaran tersebut biasanya akan muncul

suatu tingkat harga atas barang dan jasa yang dipertukarkan tersebut

(Ehrenberg dan Smith, 2003). Pasar terbentuk dari proses pertemuan sampai

terjadinya kesepakatan. Pasar tersebut tidak mempedulikan tempat dan jenis

barang.Jadi pasar tidak terbatas pada suatu lokasi saja (Rasyaf, 1996).

2. Peranan Pasar

a. Peranan pasar bagi produsen

1) Sebagai tempat untuk mempromosikan barang

2) Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi

3) Sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi

b. Peranan pasar bagi konsumen

1) Mempermudah konsumen untuk mendapatkan barang

2) Sebagai tempat bagi lonsumen untuk menawarkan sumber daya yang

dimiliki

c. Peranan pasar bagi pemerintah

1) Sebagai penunjang kelancaran pembangunan

2) Sebagai sumber pendapatan negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

33

F. Tenaga Kerja

1. Pengertian Tenaga Kerja

Menurut UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan bab I pasal 1 ayat

2 disebutkan tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Menurut Kasnawi (2006), mengemukakan bahwa produktivitas tenaga

kerja adalah pencerminan dari mutu tenaga kerja jika hal-hal lain dianggap

tetap sama. Menurutnya perubahan (peningkatan) produktivitas tenaga kerja

dapat terjadi karena pengaruh beberapa hal yaitu:

a. Sumber daya modal fisik tersedia dalam jumlah yang banyak

b. Sebagai sumber daya yang tersedia dalam jumlah yang besar

c. Mutu modal manusia itu sendiri yang meningkat

d. Kondisi dan lingkungan kerja yang lebih baik

Ini menjelaskan berbagai pertanyaan yang ada dalam dunia ekonomi

selama ini yang mempertanyakan mengapa ada banyak negara kaya akan

sumber daya alam namun negara itu tetap miskin sedang banyak negara yang

memiliki sedikit sumber daya alam namun menjelma menjadi negara kaya di

dunia. Sebagai gambaran negara kecil seperti Jepang saat ini menjadi negara

dengan pendapatan nasional tertinggi di Asia yang sebenarnya negara itu

memiliki sedikit sumber daya alam, namun mereka berani menyatakan unggul

dari segi sumber daya manusianya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

34

Kasnawi(2006), mengemukakan gagasannya bahwa produktivitas tenaga kerja

dipengaruhi oleh:

1) Perkembangan barang modal per pekerja

2) Perbaikan tingkat keterampilan, pendidikan, dan kesehatan kerja

3) Meningkatkan skala usaha

4) Perpindahan pekerja antar jenis kegiatan

5) Perubahan komposisi output dari tiap sektor atau sub sektor

6) Perubahan teknik produksi

2. Klasifikasi tenaga kerja

a. Berdasarkan Penduduknya

1) Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat

bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut

undang-undang ketenagakerjaan mereka yang dikelompokkan sebagai

tenaga kerja adalah yang berusia 15-64 tahun

2) Bukan Tenaga Kerja

Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan

tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut UU

tenaga kerja No.13 tahun 2003, mereka yang berusia di luar usia kerja.

yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64

tahun. Mereka ini ini biasanya anak-anak, dan para lansia(lanjut usia)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

35

e. Berdasarkan Batas Kerja

1) Angkatan Kerja, mereka adalah penduduk usia produktif yang berusia

15-64 tahun yang saat ini tidak atau belum bekerja dan sedang mencari

pekerjaan.

2) Bukan Angkatan Kerja, mereka adalah penduduk yang berumur 10

tahun ke atas yang kegiatannya bersekolah, mengurus rumah tangga dan

sebagainya. Kelompok ini adalah anak-anak sekolah, ibu rumah tangga,

dan pengangguran.

f. Berdasarkan Kualitasnya

1) Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian

dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau menjalani pendidikan

formal dan non formal, tenaga kerja ini ini contohnya adalah guru,

dosen.

2) Tenaga Kerja Terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian

dalam bidang tertentu melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja ini

memerlukan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai

pekerjaan tersebut. Contohnya adalah pembuat patung, teknisi mesin,

karyawan bengkel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

36

3) Tenaga Kerja Tidak Terdidik

Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja yang biasanya

hanya mengandalkan tenaga fisik saja. Contoh dari tenaga kerja ini

adalah kuli bangunan, kenek.

3. Permasalahan Ketenagakerjaan

Negara Indonesia terkenal dengan penduduk yang sangat banyak dan

sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai tenaga kerja yang bekerja

di dalam negeri maupun di luar negeri. Tenaga kerja dari Indonesia umumnya

berbekal pendidikan yang minim.

Hal itu menimbulkan persoalan-persoalan pelik yang harus dihadapi oleh

pemerintah ini. Berikut permasalahan umum yang ada di Indonesia tentang

ketenagakerjaan:

a. Rendahnya Kualitas Tenaga Kerja

Pendidikan bisa dijadikan patokan kualitas sumber daya manusia di

suatu negara, proses yang sepertinya sepele ini tidak boleh diacuhkan

sebab banyak juga yang gagal dalam proses pendidikan. Dikaji lebih jauh

lagi pendidikan di Indonesia masih sangat rendah bila dibanding dengan

pendidikan di negara lain seperti di Jepang. Pengetahuan dan teknologi

menjadi sangat rendah. Minimnya pengusaan ilmu pengetahuan dan

teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

37

b. Jumlah Angkatan Kerja yang terus bertambah tidak sebanding dengan

lapangan pekerjaan yang ada

Angkatan kerja yang ada di Indonesia sampai saat ini sangat

banyak sedang perluasan lapangan pekerjaan tidak dan atau belum

terealisasikan. Lapangan pekerjaan di Indonesia masih sangat minim

menyebabkan pemerintah harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk

menopang semua itu.

c. Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata

Sampai saat ini tenaga kerja sebagian besar berada di pulau Jawa.

Sedang di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk

sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Di Jawa saat ini sudah

sangat padat dan banyak penganggur, namun di daerah lain seperti

Kalimantan, Papua, Sumatra masih kaya sumber daya alam dan sangat

butuh sumber daya manusia.

d. Pengangguran

Pengangguran di Indonesia sampai saat ini sangat banyak, saking

banyaknya lapangan pekerjaan yang ada tak mencukupi untuk menampung

pencari kerja. Lapangan pekerjaan yang ada saat ini tidak sebanding

dengan luapan penganggur yang ada di negara ini. Apabila lapangan

pekerjaan tidak segera ditambah oleh pemerintah, lama-kelamaan

pengangguran yang saat ini sudah banyak akan terus bertambah banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

38

4. Dampak Sentra Batik terhadap Tenaga Kerja

Usaha Batik telah berkontribusi dalam menyediakan lapangan pekerjaan

bagi masyarakat di Desa Jarum, Bayat, Klaten. Batik yang berkembang di

Jarum, Bayat membawa angin segar pada ekonomi masyarakat. Masyarakat

(warga sekitar) yang tak mempunyai pekerjaan kini bisa menunjukkan

eksistensinya sebagai tenaga kerja di usaha-usaha batik di Jarum, Bayat.

Dengan begitu menciptakan situasi ekonomi yang stabil, masyarakat

mendapatkan penghasilan sebagai tenaga kerja di usaha batik. Penghasilan

masyarakat yang cukup menciptakan tingkat kesejahteraan pada masyarakat.

5. Dampak Tenaga Kerja terhadap Sentra Batik

Usaha batik yang sampai saat ini eksis di Sentra Batik Jarum, Bayat tak

bisa dilepaskan dari peran penting tenaga kerja yang secara sadar telah

membantu berbagai proses operasi usaha yang berjalan. Tenaga kerja menjadi

penggerak roda perekonomian sentra batik. Keberadaan tenaga kerja telah

menjadi poros perkembangan dan kemajuan sentra batik di lokasi ini.

G. Laba Usaha

Menurut Soemarso (2004 : 245), laba adalah selisih lebih pendapatan atas

beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama

periode tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba sejauh

mana suatu perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai

selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usaha itu terdapat biaya yang

dikeluarkan untuk proses penjualan selama periode tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

39

Umumnya perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu

memperoleh laba yang optimal dengan pengorbanan tertentu. Yang dikorbankan

pada umumnya adalah tenaga, uang, kesempatan, dan waktu. Untuk mencapai hal

tertentu perlu adanya perencanaan dan pengendalian dalam setiap aktivitas

usahanya agar perusahaan dapat membiayai seluruh kegiatan yang berlangsung

secara terus-menerus.

Pengertian laba menurut Baridwan (2004 : 29), kenaikan modal (aktiva bersih)

yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari

badan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang memengaruhi badan

usaha selama satu periode kecuali yang termasuk dari pendapatan (revenue) atau

investasi oleh pemilik.

Menurut Rustam (2002), laba usaha didefinisikan sebagai selisih antara

penerimaan total dengan biaya-biaya produksi, biaya tenaga kerja, penyusustan,

dan sebagainya.

Sedangkan menurut Simamora (2002 : 45), laba adalah perbandingan antara

pendapatan dengan beban jikalau pendapatan melebihi beban maka hasilnya

adalah laba bersih.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laba berasal dari semua

transaksi atau kejadian yang terjadi pada badan usaha dan akan memengaruhi

kegiatan perusahaan pada periode tertentu. Laba didapat dari selisih antara

pendapatan dengan beban, apabila pendapatan lebih besar dari pada beban maka

perusahaan akan mendapatkan laba, apabila terjadi sebaliknya maka perusahaan

mengalami kerugian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

40

Munawir (2007), memberikan pengertian laporan laba/rugi adalah laporan

yang sistematis tentang penghasilan, biaya, laba rugi yang diperoleh oleh

suatu perusahaan selama periode tertentu.

Sedangkan menurut Baridwan (2004), mendefinisikanlaporan laba/rugi adalah

suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari

suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan umum dalam menjalankan aktivitasnya

yaitu memperoleh laba, dari laporan laba rugi dapat menggambarkan

keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Dalam setiap perusahaan untuk mengetahui laba perusahaan tersebut dapat

dilakukan dengan memperbandingkan pendapatan yang diperoleh dengan biaya

yang dikeluarkan. Dengan adanya perbandingan tersebut perusahaan dapat

mengetahui keadaan perusahaan dalam posisi untung atau rugi, jika pendapatan

lebih besar dari pada biaya keluar maka perusahaan dapat dikatakan perusahaan

tersebut memperoleh laba dan sebaliknya jika pendapatan lebih kecil dari pada

pengeluaran maka dapat dikatakan perusahan dalam keadaan rugi.

H. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitia penulis ini adalah penelitian yang

pernah dilakukan oleh Handayani (2011), mengenai faktor- faktor yang

memengaruhi peningkatan kreativitas di industri batik, studi kasus pada industri

batik di Kota Pekalongan, Lasem, Solo, dan Yogyakarta menemukan hasil

penelitian yang menyatakan bahwa Salah satu jenis industri kreatif yang berasal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

41

dari kerajinan adalah industri batik. Industri ini memberikan kontribusi besar

terhadap industri kreatif yaitu rata-rata sebesar 33.704.640 selama tahun 2002-

2006 atau sebesar 24,09% Penelitian-penelitian di industri batik menunjukkan

bahwa kreativitas perlu ditingkatkan. Ia juga menambahkan bahwa Kesimpulan

dalam penelitian ini, yaitu :

1. Penelitian ini dapat membuktikan bahwa iklim organisasi kreatif, proses

kreatif, dan SDM kreatif (yang terdiri dari motivasi dan karakter untuk

berkreasi) mempengaruhi peningkatan kreativitas di industri batik. Hal ini

dibuktikan dengan diketahuinya nilai CR<1,96 dan p>0,05),

2. Pengaruh motivasi terhadap SDM kreatif (pesisir: 0,688; non pesisir: -0,237),

pengaruh karakter terhadap SDM kreatif (pesisir: -0,029; non pesisir: 0,397),

pengaruh SDM kreatif terhadap kreativitas (pesisir: 0,828; non pesisir: 0,210),

pengaruh iklim organisasi kreatif terhadap kreativitas (pesisir: 0,314; non

pesisir: -0,018), pengaruh proses kreatif terhadap kreativitas (pesisir: 0,228;

non pesisir: 0,042),

3. Faktor yang paling memengaruhi peningkatan kreativitas dari aspek :

a. SDM kreatif adalah menyukai nilai seni dan tertarik untuk

mengembangkan ide- ide kreatif tentang batik,

b. Iklim organisasi kreatif adalah adanya rasa saling percaya dan terbuka

dalam lingkungan kerja,

c. Proses kreatif adalah menemukan kesulitan dalam membatik dan bertanya

apabila mendapat kesulitan (http://core.kmi.open.ac.uk/display/11731976).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

42

Penelitian serupa adalah penelitian yang dilakukan oleh Satriadi, yang

melakukan penelitian tentang perkembangan industri kerajinan wayang kulit di

Kabupaten Bantul tahun 2005-2009 dilihat dari jumlah pengusaha, omset

penjualan, dan laba industri wayang kulit. Dalam penelitiannya dia menemukan

hasil penelitian yang menyatakan bahwa trend perkembangan industri kerajinan

wayang kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009: (1) Terjadi peningkatan

perkembangan jumlah pengusaha selama tahun 2005-2009, (2) Terjadi

peningkatan perkembangan jumlah tenaga kerja selama tahun 2005-2009, (3)

Terjadi peningkatan perkembangan jumlah omset selama tahun 2005-2009, (4)

Terjadi peningkatan perkembangan jumlah jumlah laba selama tahun 2005-2009.

Penelitian lain yang masih sejenis dengan penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Maharani yang meneliti perkembangan industri kerajinan

batu di Desa Keji, Muntilan. Dalam penelitiannya ia memperoleh hasil yang

menunjukkan trend bahwa: (1) Terjadi peningkatan jumlah unit usaha kerajinan

batu sebesar 1,7 unit usaha setiap tahunnya, (2) Terjadi penurunan jumlah tenaga

kerja kerajinan batu sebesar -9,4 tenaga kerja setiap tahunnya, (3) Terjadi

peningkatan jumlah omset kerajinan batu sebesar Rp. 8.370.427,00 rupiah setiap

tahunnya, (4) Terjadi peningkatan jumlah laba kerajinan batu sebesar Rp.

1.496.091,00 rupiah setiap tahunnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Deskripsi yang akan

dijelaskan adalah perkembangan sentra batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten.

Perkembangan dilihat berdasarkan peningkatan upah, omset penjualan, luas pasar,

jumlah tenaga kerja, dan laba usaha selama tahun 2009-2013.Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dan berfokus pada subjek dan

objekpenelitiannya.

Metode penelitian deskriptif menurut Pauline (1974 : 65), bahwa ”Peneliti

berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu

secara jelas dan sistematis”. Metode penelitian deskriptif berfungsi untuk

mengetahui dan menjelaskan karakteristik variabel-variabel dari sebuah situasi

atau keadaan yang sedang berlangsung saat ini. Metode deskriptif bertujuan untuk

mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada,

mengidentifikasi masalah danmemeriksa kondisi yang sedang terjadi, dan

membuat perbandingan atau evaluasi.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan atau memberikan

gambaran terhadap subjek dan atau objek yang diteliti melalui data sampel atau

populasi sebagaimana adanya kemudian melakukan analisis namun tidak

membuat kesimpulan yang berlaku umum (generalisasi/inferensi) (Sugiyono,

2010 : 21).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

44

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuanlitatif yang menyediakan informasi data dan penganalisisannya diwujudkan

dalam bentuk perhitungan angka.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jarum, Bayat yang berada di

Kabupaten Klaten. Daerah ini menjadi salah satu penghasil Batik yang

banyak. Usaha-usaha batik di daerah ini sangat banyak bahkan tahun 2013

desa Jarum sudah diresmikan menjadi desa wisata. Potensi dan keunggulan

dari produksi batik di daerah ini sudah tidak diragukan lagi. Tempat penelitian

akan dilaksanakan di sentra batik Desa Jarum, Bayat, Klaten. Penelitian

dilaksanakan di sini karena memang daerah ini yang menjadi lokasi utama

produksi batik, baik berupa kain atau kayu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April-Juli 2014.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah para Pengusaha Batik di daerah

Jarum, Bayat, Kabupaten Klaten.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel-variabel yang yang diteliti yaitu: Upah,

Omset Penjualan, Luas Pasar, Jumlah Tenaga Kerja, dan Laba Usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

45

D. Definisi Operasional dan Sumber Data

1. Definisi Operasional

Data yang masuk dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, data yang

dicari adalah:

a. Jumlah pengusaha, yaitu jumlah pemilik usaha batik yang ada di desa

Jarum, Bayat pada tahun 2009-2013. Jumlah pengusaha yang dicari

dalam satuan orang.

b. Upah, yaitu penghasilan yang diterima tenaga kerja setelah ia melakukan

kewajibannya dengan memproduksi batik dalam satuan mata uang, di

sini digunakan rupiah.

c. Jumlah Tenaga Kerja, yaitu jumlah seluruh tenaga kerja yang bekerja di

usaha batik, desa Jarum, Kecamatan Bayat pada tahun 2009-2013 dalam

satuan orang.

d. Jumlah Omset Penjualan, yaitu jumlah penerimaan total yang dihasilkan

oleh proses produksi setiap tahunnya oleh usaha batik di Desa Jarum,

Kecamatan Bayat pada tahun 2009-2013 dalam satuan mata uang, di sini

digunakan rupiah.

e. Luas Pasar, yaitu luas cakupan wilayah pemasaran usaha yang

dijalankan pengusaha dalam memasarkan produknya per tahun.

f. Laba Usaha, yaitu keuntungan yang diperoleh pemilik usaha batik dalam

satuan rupiah per tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

46

Variabel dalam penelitian ini adalah upah, omset penjualan, luas pasar,

jumlah tenaga kerja, dan laba usaha di Sentra Batik yang berada di desa

Jarum, Bayat, Klaten pada tahun 2009-2013.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan para

pengusaha batik di Desa Jarum, Bayat. Sedang untuk memperoleh data

sekunder adalah dengan meminta data-data rekap bulanan yang dilakukan

oleh para pengusaha Batik di daerah ini. Data yang diperlukan tentu saja

adalah jumlah omset penjualan, jumlah tenaga kerja, luas pasar, laba usaha,

dan juga pengeluaran-pengeluaran usaha seperti upah karyawan dan juga

pengeluaran untuk produksi.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yaitu kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis, akan

tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan karena

adanya karakteristik yang berlainan (Supranto, 1986). Yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah pengusaha batik yang ada di Desa Jarum, Bayat,

Klaten yang berjumlah 28 orang.

2. Sampel

Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1992).

Berdasarkan masalah dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

47

sejumlah dari total pengusaha yang memiliki usaha batik di Desa Jarum,

Bayat, Klaten yang berjumlah 23 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampel jenuh, yaitu cara

pengambilan sampel menurut sejumlah populasi yang ada, diambil secara

keseluruhan sebagai sampel denganmelihat pertimbangan khusus.

Pertimbangan tersebut dilihat dengan menitikberatkan pada data yag

diperoleh. Dari 28 usaha batik yang diselidiki ternyata yang valid ada 23 yang

kemudian bisa dijadikan sampel. Sedang sisanya lima usaha batik tidak

dipakai karena tidak memiliki data secara lengkap, sesuai yang dibutuhkan

dalam penelitian ini. Ketidaklengkapan data disebabkan karena lima usaha

batik tersebut belum mulai beroperasi sejak tahun 2009. Tentu saja lima

usaha batik tidak memiliki data-data tentang upah, omset, luas pasar, jumlah

tenaga kerja, dan laba pada tahun 2009.

Sampel diambil dari keseluruhan jumlah populasi yang ada di SentraBatik

Desa Jarum, Bayat. Dalam pengambilan sampel ini penulis/peneliti

menggunakan wawancara sehingga peran peneliti sangat penting untuk

memberi arahan demi hasil yang maksimal.

F. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah antara lain:

1. Observasi/pengamatan

Observasi yaitu metode pengumpulan data secara sistematis melalui

pengamatan langsung terhadap subjek yang diteliti. Dengan metode ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

48

peneliti mengamati secara langsung para pengusaha dan karyawan di Sentra

Batik di Desa Jarum, Bayat, Kabupaten Klaten untuk memperoleh gambaran

tentang keadaan fisik yang sesungguhnya seperti untuk mengamati proses

produksi batik, dari kain mori yang di batik hingga pencelupan, melihat

banyaknya tenaga kerja yang bekerja.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan memberikan pertanyan yang

sekiranya perlu untuk ditanyakan langsung kepada pemilik usaha dan juga

responden yang adalah karyawan batik. Wawancara kepada pemilik usaha ini

dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai omset penjualan, biaya per

bulan, persaingan, hambatan usaha, upah karyawan, omset penjualan, laba

usaha, jumlah tenaga kerja, luas pasar. Wawancara ini dapat membantu

penulis untuk memperoleh data yang tidak dapat digali dengan teknik yang

pertama, yakni observasi/pengamatan di lokasi.

3. Dokumenter

Pengumpulan data sekunder yang ada di usaha batik ini. Data yang

dimaksud adalah data pengeluaran perusahaan seperti pembiayaan karyawan,

dalam hal ini upah yang diberikan industri kepada karyawan di usaha batik

tulis, omset penjualan produk, luas pasar, jumlah tenaga kerja, dan

pengeluaran untuk produksi. Dokumenter mampu menyediakan data dalam

bentuk visual yang dapat menambah data-data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

49

G. Teknik Analisis

1. Analisis Trend

Data berkala atau yang sering disebut time series adalah data yang

dikumpulkan dari waktu ke waktu, untuk menggambarkan suatu

perkembangan kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

jumlah personil, penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah peserta, dan lain

sebagainya). Analisis data juga memungkinkan mengetahui perkembangan

sesuatu/beberapa kejadian serta hubungannya/pengaruhnya terhadap kejadian

lainnya. Misalnya apakah kenaikan biaya advertensi diikuti oleh kenaikan

hasil penjualan, apakah kenaikan penggunaan pupuk akan diikuti oleh

kenaikan produksi padi, apakah kenaikan gaji akan diikuti oleh kenaikan

pajak pendapatan, apakah kenaikan konsumsi akan diikuti oleh kenaikan

konsumsi, dan lain sebagainya. Dengan kata lain apakah kenaikan suatu

kejadian akan memengaruhi kejadian lainnya, kalau memang memengaruhi

berapa besarnya pengaruh tersebut secara kuantitatif.

Data berkala terdiri dari komponen-komponen, maka dengan analisis data

berkala kita dapat mengetahui masing-masing komponen kalau kita ingin

menyelidiki komponen-kompponen tersebut secara mendalam tanpa

kehadiran komponen-komponen yang lainnya. Data berkala karena adanya

pengaruh dari komponen-komponen tersebut selalu mengalami perubahan-

perubahan sehingga apabila dibuat grafik akan menunjukkan suatu fluktuasi,

yaitu gerakan naik-turun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

50

Contoh grafik produksi barang A, B, C selama empat tahun dari tahun 2000-

2004 dalam jumlah:

2. Klasifikasi dari Gerakan Trend

Gerakan/variasi dari trend terdiri dari empat macam/komponen:

a. Gerakan trend jangka panjang (long term movements or secular trend),

yaitu gerakanyang menunjukkan arah perkembangan secara umum

(kecenderungan menaik/menurun)

b. Gerakan/Variasi Siklis (cyclical movements or variation), yaitu

gerakan/variasi jangka panjang di sekitar garis trend (berlaku untuk data

tahunan). Gerakan siklis ini bisa terulang setelah jangka waktu tertentu

(setiap 3 tahun, 5 tahun, atau lebih) bisa juga tidak terulang dalam jangka

waktu yang sama.

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

2000 2001 2002 2004

C

B

A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

51

c. Gerakan/Variasi Musiman (seasonal movements/variation), yaitu

gerakan yang mempunyai pola tetap dari waktu ke waktu, misalnya

menaiknya harga sembako pada saat lebaran.

d. Gerakan/variasi yang tidak teratur (irregular or random movements),

yaitu gerakan/variasi yang sporadik sifatnya, misalnya naik-turunnya

produksi padi akibat banjir yang datangnya tidak teratur, naik-turunnya

produksi industri akibat pemogokkan, dan lain sebagainya.

Analisis trend sangat cocok untuk penelitian ini sebab penelitian ini

memberikan gambaran yang nyata tentang keadaan yang ada di lokasi

penelitian, yaitu usaha-usaha batik di Bayat.

Deret berkala dibedakan menjadi 4 komponen yang seakan-akan

independen dan disebabkan oleh beberapa hal. Analisis data menggunakan

kuadrat deret berkala yaitu menggunakan kuadrat terkecil untuk menghitung

nilai trend dari tahun 2009-2013. Alasan menggunakan deret berkala kuadrat

terkecil karena hasil peramalan lebih sesuai dan memberikan hasil yang

mendekati kenyataan sebenarnya. Metode kuadrat minimum/terkecil

merupakan metode yang memuaskan bagi penggambaran garis trend linear.

Nilai kuadrat terkecil menghendaki agar jumlah kuadrat dari semua titik-titik

vertikal (residu) antara titik-titik koordinat dan garis trend menjadi

seminimal mungkin (Dajan, 1986:303).

Rumus yang dipakai adalah Y‟=a + bX

Y : nilai trend periode tertentu

a : nilai konstanta, yaitu nilai Y‟ pada saat X sama dengan Nol (0)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

52

Nilai a diperoleh dengan menggunakan rumus:

b : nilai kemiringan, yaitu nilai Y‟ pada saat X bertambah satu satuan

Nilai b diperoleh dengan menggunakan rumus:

X : nilai periode tahun

Bentuk tabel perhitungan adalah sebagai berikut:

Tahun Y X XY Nilai Trend ( Y‟)

2009

2010

2011

2012

2013

Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan trend sekuler, yaitu

gerakan yang berjangka panjang, lambat, dan berkecenderungan menuju ke satu

arah, arah menaik atau menurun. Trend sekuler umumnya meliputi gerakan

selama 10 tahun atau lebih (Dajan, 1986).Untuk mencari nilai trend pada rumusan

masalah pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima menggunakan teknik

analisis data dengan analisis deret berkala, metode kuadrat terkecil. Analisis

dengan metode kuadrat terkecil karena tingkat kesalahan yang dihasilkan

minimum sehingga memberikan hasil perhitungan yang mendekati kenyataan dan

dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya mengenai trend Perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

53

Batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten yang ditinjau dari Upah, Omset Penjualan,

Luas Pasar, Jumlah Tenaga Kerja, dan Laba Usaha.

H. Prosedur dan Tahap-Tahap Penelitian

1. Diagram Alir

2. Langkah-Langkah Penelitian

b. Start

c. Studi Penelitian

Dalam studi penelitian ini penulis melakukan survei ke lokasi usaha yaitu

usaha batik di Bayat yang akan dijadikan lokasi penelitian oleh penulis.

Survei ini dilakukan oleh penulis dengan maksud untuk mendapatkan

START Survei Ke Lokasi Usaha Batik KONSULTASI

IDENTIFIKASI

MASALAH

PENELITIAN

Mencari Buku-

Buku Referensi

Yang Cocok

Membuat

Batasan Masalah

MERUMUSKAN

TUJUAN DAN

MANFAAT

PENELITIAN

MERUMUSKAN

MASALAH

Cari Teori-Teori

Yang Sesuai

Penelitian

Pengumpulan

Data (Catatan

Bulanan

Usaha Batik)

Teori Analisis Data

dengan trend

Analisis

Data dengan

Kuadrat

Terkecil

Membuat Kesimpulan FINISH

KONSULTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

54

gambaran umum yang lebih jelas terhadap lokasi usaha. Penulis datang ke

lokasi usaha untuk “kula nuwun” dengan pemilik usaha dan melakukan

wawancara dengan beberapa karyawan yang bekerja di usaha batik ini.

d. Konsultasi

Setelah melakukan survei ke lokasi usaha, penulis berkonsultasi dengan

dosen pembimbing secara diskusi untuk membicarakan gambaran yang

ada di lokasi usaha yang kemudian menentukan permasaahan-

permasalahan yang terjadi di lokasi usaha dengan melihat realita yang ada.

Konsultasi dilakukan agar dosen pembimbing mengerti dan memahami

keadaan perusahaan dan dapat memberikan masukan dan saran mengenai

langkah yang akan dilakukan selanjutnya.

e. Identifikasi Masalah

Setelah melakukan studi pendahuluan dan konsultasi dengan dosen

pebimbing, dilakukan identifikasi masalah yang terjadi pada usaha batik.

Identifikasi masalah ini untuk mendeskripsikan perkembangan sentra batik

di Desa Jarum, Bayat.

f. Tinjauan Pustaka

Pada langkah ini peneliti akan melakukan peninjauan pustaka dengan

buku-buku dan sumber-sumber referensi, dimana sumber-sumber

pendukung ini yang dapat membantu peneliti dalam menganalisis dan

menyelesaikan permasalahan yang dipilih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

55

g. Menentukan Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian harus disesuaikan dengan identifikasi dan

perumusan masalah yang telah diangkat pada penelitian ini. Dan tentunya

tujuan penelitian ini juga mempunyai manfaat bagi karyawan, perusahaan,

serta bagi peneliti-peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan

topik sejenis.

h. Membuat Batasan Masalah

Akan dilakukan pembatasan atas masalah yang diambil sehingga peneliti

bisa lebih fokus akan inti dari masalah itu. Sehingga ruang lingkup dari

permasalahan ini bisa jelas dan sistematis.

i. Merumuskan Masalah

Pada langkah selanjutnya ini akan dilakukan perumusan terhadap sejumlah

masalah yang didapat pada tahapan identifikasi masalah. Sehingga dari

identifikasi masalah akan dilakukan perumusan dengan beberapa

pertanyaan yang dapat mendukung untuk menentukan perbaikan-

perbaikan yang dapat dilakukan.

j. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini teknik yan digunakan antara lain:

1) Wawancara dengan pemilik usaha batik di Sentra Batik Desa Jarum,

Bayat, Klaten.

2) Peninjauan langsung dengan data historis perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

56

k. Pengolahan Data

Data yang terkumpul diolah menggunakan Ms. Excel dan disajikan dalam

bentuk data deskriptif kuantitatif tentang upah, omset penjualan, luas

pasar, jumlah tenaga kerja, dan laba usaha tahun 2009-2013 di Sentra

Batik Desa Jarum, Bayat.

l. Kesimpulan

Pada tahap ini penulis menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan

pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya untuk

menjawab perumusan-perumusan masalah yang telah ditetapkan di awal.

Selain itu sejumlah saran yang diharapkan dapat berguna bagi karyawan,

perusahaan, dan masyarakat.

m. Selesai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

57

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kabupaten Klaten

1. Letak Geografis

Secara geografis Kabupaten Klaten terletak di antara 110°30'-110°45'

Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Klaten

mencapai 665,56 km2. Letak wilayah yang berada di tengah-tengah antara

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta menjadikan Kabupaten Klaten

sebagai kota strategis untuk perdagangan. Wilayah Kabupaten Klaten

berbatasan dengan beberapa kabupaten:

a. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo,

b. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul (Daerah

Istimewa Yogyakarta),

c. Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa

Yogyakarta),

d. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali.

2. Keadaan Wilayah

Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 dataran:

a. Dataran Lereng Gunung Merapi membentang di sebelah utara, meliputi

sebagian kecil wilayah Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom,

Tulung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

58

b. Dataran rendah membujur di tengah, meliputi seluruh wilayah kecamatan

di Kabupaten Klaten, kecuali sebagian kecil wilayah merupakan dataran

lereng gunung merapi dan gunung kapur.

c. Dataran gunung kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi

sebagian kecil sebelah selatan Kecamatan Bayat dan Cawas.

Daerah Klaten merupakan daerah pertanian yang potensial.Di

samping sebagai batu kapur, batu kali dan pasir yang berasal dari gunung

merapi. Ketinggian daerah:

1) Sekitar 3,72% terletak diantara ketinggian 0-100 meter di ataas

permukaan laut

2) Terbanyak 83,52% terletak diantara ketinggian 100-500 meter dari

permukaan air laut

3) Sisanya 12,76% terletak diantara ketinggian 500-2.500 meter dari

atas permukaan air laut.

3. Luas Penggunaan Lahan

Kabupaten Klaten mempunyai luas wilayah sebesar 65.556 ha, terbagi

dalam 25 kecamatan, 401 desa/kelurahan. Dari 65,556 ha luas Kabupaten

Klaten, yang merupakan merupakan lahan bukan sawah adalah 50,98%

(33.423 ha).

Pertumbuhan penduduk yang cepat memaksa lingkungan untuk mengikuti

pola manusia yang sangat cepat termobiliasi dan/atau bertempat tinggal di

wilayah ini. Hal ini berpengaruh dengan terjadinya perubahan penggunaan

dari lahan petanian ke non pertanian. BPS Jawa Tengah merekap data luas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

59

lahan se-provinsi dengan memetak-metakkan per kabupaten. Di Klaten, luas

lahan terus mengalami penurunan, terutama lahan sawah (pada tahun 2010;

33.398 ha, dua tahun sebelumnya, tahun 2008;33.411,5 ha), sedangkan lahan

bukan sawah mengalami kenaikan (tahun 2010; 32.158 ha, dua tahun

sebelumnya tahun 2008;32.145 ha). Ini menunjukkaan adanya perubahan

yang signifikan. Penurunan lahan sawah sebesar 0,04%, sedang peningkatan

lahan bukan sawah 0,04 %.

B. Gambaran Umum Industri Batik di Jarum, Bayat, Klaten

1. Sejarah Batik Jarum, Bayat

Batik di Jarum, Bayat sudah terkenal mulai tahun 1970an. Pada awal

eksistensi batik di Jarum, Bayat hanya ada beberapa pengusaha batik yang

ada di Jarum, Bayat. Batik itu adalah batik milik Ibu Purwanti yang dinamai

sesuai pemiliknya Batik Purwanti. Kemudian Batik Hardi, setelahnya Batik

Unik Suroto yang mulai berkembang, Bapak Suroto awalnya adalah

karyawan di Batik Purwanti, ia bekerja cukup lama di usaha batik milik Ibu

Purwanti ini. Dengan modal yang pas-pasan, mepet sebenarnya pada waktu

itu, Bapak Suroto mendirikan usaha batiknya sendiri. Dengan ketekunan dan

semangat yang diselaraskan dengan visi dan misi ke depan, akhirnya

berdirilah Batik Unik Suroto. Batik yang lain adalah Nardho Batik. Nardho

Batik termasuk batik pelopor yang ada di Jarum, Bayat. Nardho Batik masih

memiliki ikatan keluarga dengan Batik Hardi, Nardho Batik ini berdiri pada

awal tahun ‟80an. Warna Khas yang ditonjolkan pada kain telah

membuktikan masa depannya. Batik yang diproduksi oleh Nardho Batik ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

60

memiliki warna yang tak mudah luntur, kualitas warna benar-benar

diperhatikan. Batik Purwanti telah menjadi ikon batik di Jarum, Bayat.

Pengunjung yang ingin mencari batik di daerah bayat, biasanya menanyakan

Batik Purwanti karena batik ini sudah tak asing di telinga pelanggan.

Setelah tahun 1998, tahun dimana lengsernya Presiden Soeharto dari

kedudukannya sebagai orang nomor satu di Indonesia menjadi awal tahun

kebangkitan Batik di Jarum, Bayat. Batik Jarum mulai menjamur dan setiap

sudut desa ini saat ini ada pabrik batik rumahan. Batik telah menjadi tombak

perekonomian yang telah menjadi bagian kesejahteraan masyarakat ini. Mulai

tahun 1998 banyak sekali usaha-usaha batik yang muncul dan berdiri.

Diantaranya adalaah Batik Sarwidi, Batik Sarino, Batik Mino, Raka Batik,

Batik Suhodo dan masih banyak lagi.

Tabel 4.1

Daftar Usaha Batik di Desa Jarum, Bayat

Tahun 2009-2013

No Nama Usaha

Batik Pemilik

Lama

Usaha

(tahun)

Tahun

Berdiri

1 Batik Purwanti Ibu Purwanti 46 1968

2 Nardho Batik Bapak Budi Susanto 33 1981

3 Batik Unik Suroto Bapak Suroto 34 1980

4 Batik Natural Sarwidi

Bapak Sarwidi 8 2006

5 Batik Sekar Mawar Bapak Sarino 16 1998

6 Batik Suhodo Bapak Suhodo 8 2006

7 Raka Batik Bapak Agus Indarto 13 2001

8 Batik Giyarto Bapak Giyarto 7 2007

9 Batik Giyatno Bapak Giyatno 34 1980

10 Batik Hardi Bapak Hardi

Trimanto

36 1978

11 Batik Harsiyem Ibu Harsiyem 14 2000

12 Batik Jumiyati Ibu Jumiyati 25 1989

13 Batik Miyono Bapak Miyono 16 1998

14 Batik Sajino Bapak Sajino 14 2000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

61

No. Nama Usaha

Batik Pemilik

Lama

Usaha

(tahun)

Tahun

Berdiri

15 Batik Sudarji Bapak Sudarji 9 2005

16 Batik Sri Miyono Bapak Sri Miyono 9 2005

17 Batik Sularto Bapak Sularto 11 2003

18 Batik Sunardi Bapak Sunardi 13 2001

19 Batik Suparman Bapak Suparman 5 2009

20 Batik Warna Alami Ibu Suratmi 6 2008

21 Batik Suyanto Bapak Suyanto 12 2002

22 Batik Umi Ibu Umi Haryati 12 2002

23 Batik Yadino Bapak Yadino 9 2005

24 Batik Jinem Ibu Jinem 2 2012

25 Batik Suyarti Ibu Suyarti 2 2012

26 Batik Purnomo Bapak Purnomo 3 2011

27 Batik Modern Ibu Sumarsih 4 2010

28 Batik Etnik Bapak Parman 3 2011

Sumber: Data diolah, 2014

2. Proses Pembuatan Batik

Proses pembuatan batik di Jarum, Bayat tak jauh berbeda dengan proses-

proses pembuatan batik di daerah lain. Yang membedakan adalah pemakaian

bahan-bahan pewarna yang alami. Bahan-bahan pewarna alami itu ditemukan

oleh salah pemilik usaha batik asal Jarum, Bapak Sarwidi.

Secara umum proses pembuatan batik melalui tiga tahap, mulai dari

pewarnaan, pemberian malam (lilin) pada kain, dan pelepasan lilin dari kain.

Pelepasan lilin ini dengan mencelupkan kain yang telah selesai di batik pada

air panas. Panasnya air disesuaikan dengan jenis kain yang dipakai sebagai

bahan batik.

Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera atau

tetap warna putih sebelum kemudian dibatik (dihias dengan malam). Proses

pemberian malam ini yang dinamakan ”membatik”, pemberian malam dapat

dilakukan dengan canting dan sesuai tekniknya itulah disebut membatik tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

62

Membatik yang lainnya adalah dengan memberi warna dengan cap.

Membatik dengan cap memiliki keunggulan lebih cepat namun nilai seni

yang terkandung dalam batik cap kurang terlihat dibanding dengan batik tulis

sebab seni membatik adalah ada pada goresan-goresan membentuk pola yang

ada pada batik yang ditulis. Proses pewarnaan dan pemberian malam dapat

dilakukan beberapa kali sesuai dengan keingginan, berapa warna yang di

inginkan dan seperti apa warna yang ingin dibentuk oleh pemilik usaha.

Selesai proses pemberian malam (lilin) dan pewarnaan, setelah itu malam

perlu dilunturkan dengan proses pemanasan. Batik yang sudah jadi, direbus

hingga malam yang menempel pada kain meleleh dan terlepas dari kain.

Perebusan ini dilakukan dua kali, pertama kali dilakukan untuk melelehkan

malam yang menempel pada kain, sedang yang kedua adalah perebusan

dengan air soda Ash untuk mematikan warna yang menempel pada kain

batik. Soda Ash (sodium carbonate)/asam karbonat merupakan senyawa yang

yang menyerap uap air dari udara. Perbusan dengan soda Ash ini untuk

menghindari kelunturan warna pada kain batik apabila suatu hari

dicuci.Setelah perebusan selesai batik kemudian direndam dalam air dingin

dan dijemur. Setelah melalui proses yang panjang tadi kain yang ditempeli

lilin, kemudian di corat-coret, kemudian diwarnai, direbus akhirnya menjadi

kain batik yang bernilai jual. Ya batik bernilai jual tingi, itu sudah diakui oleh

masyarakat dan pemerintah juga UNESCO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

63

BAB V

ANALISIS TREND DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Trend

Dari data-data primer yang telah didapatkan selama tiga bulan proses

penyelidikan di lokasi penelitian. Penulis telah mengumpulkan data-data

pengamatan secara langsung dengan wawancara dan juga rekap data dari usaha-

usaha batik yang ada di Jarum, Bayat, Klaten yang berjumlah 28 usaha batik. Dari

seluruh usaha batik yang telah di selidiki, ada 23 usaha batik yang valid sebagai

usaha yang layak diteliti dan sesuai dengan analisis dalam penelitian ini.

Penulis meneliti usaha batik yang telah berproduksi selama tahun 2009-2013.

Dari 28 usaha batik yang beroperasi, 23 usaha batik diantaranya sudah memenuhi

syarat uji trend, sedang sisanya yang berjumlah lima usaha batik tidak layak untuk

diuji (baca: tidak layak dijadikan sampel) karena tidak memenuhi syarat untuk di

analisis. Usaha batik yang tidak layak untuk dijadikan sampel penelitian karena

usaha tersebut baru berdiri pada tahun 2010, 2011, 2013 sehingga tidak

mempunyai data-data tahun 2009 yang dibutuhkan penulis.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Upah, Omset Penjualan,

Luas Pasar, Jumlah Tenaga Kerja, serta Laba Usaha yang diperoleh usaha-usaha

batik ini pada tahun 2009-2013. Analisis data disajikan penulis dalam bentuk tabel

dan grafik sehingga mudah untuk dibahas dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

64

1. Analisis Trend Upah Total yang diterima Tenaga Kerja pada Tahun

2009-2013

Upah Tenaga Kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.1

Upah Total Tenaga Kerja tahun 2009-2013

No Nama Usaha Upah Total TK (Rupiah)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Batik Purwanti 320.000.000 275.000.000 298.000.000 300.000.000 480.000.000

2 Nardho Batik 200.000.000 198.000.000 210.000.000 198.000.000 200.000.000

3 Batik Unik Suroto

188.000.000 188.300.000 195.000.000 200.000.000 240.000.000

4 Batik Natural Sarwdi

140.000.000 142.000.000 160.000.000 170.000.000 176.000.000

5 Batik Sekar

Mawar

190.000.000 190.000.000 192.000.000 180.000.000 180.000.000

6 Batik Suhodo 185.000.000 185.000.000 195.000.000 210.000.000 210.000.000 7 Raka Batik 70.000.000 70.000.000 100.000.000 180.000.000 180.000.000

8 Batik Giyarto 50.000.000 50.000.000 50.000.000 60.000.000 60.000.000

9 Batik Giyatno 200.000.000 200.000.000 230.000.000 230.000.000 230.000.000

10 Batik Hardi 185.000.000 200.000.000 180.000.000 180.000.000 180.000.000

11 Batik Harsiyem 140.000.000 150.000.000 130.000.000 130.000.000 125.000.000

12 Batik Jumiyati 240.000.000 250.000.000 270.000.000 290.000.000 290.000.000

13 Batik Miyono 240.000.000 245.000.000 245.000.000 240.000.000 240.000.000

14 Batik Sajino 200.000.000 200.000.000 250.000.000 250.000.000 252.000.000

15 Batik Sudarji 90.000.000 90.000.000 91.000.000 86.000.000 86.000.000

16 Batik Sri Miyono

80.000.000 82.000.000 82.000.000 82.000.000 84.000.000

17 Batik Sularto 180.000.000 210.000.000 200.000.000 230.000.000 245.000.000

18 Batik Sunardi 70.000.000 90.000.000 90.000.000 80.000.000 100.000.000

19 Batik Suparman 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000

20 Batik Warna Alami

8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000

21 Batik Suyanto 170.000.000 172.000.000 189.000.000 200.000.000 200.000.000

22 Batik Umi 168.000.000 170.000.000 180.000.000 185.000.000 197.000.000

23 Batik Yadino 50.000.000 50.000.000 52.000.000 54.000.000 55.000.000

Jumlah 3.371.000.000 3.420.300.000 3.604.000.000 3.750.000.000 4.025.000.000

Sumber: Data Diolah, 2014

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai trend

Upah Total Tenaga Kerja selama tahun 2009-2013. Pencarian nilai trend

dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (minimum). Perhitungan

nilai-nilai konstanta (Y‟) dapat dirumuskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

65

Y‟ = variabel upah tenaga kerja

a = besarnya Y saat X sama dengan nol (0)

b = besarnya perubahan Y apabila X mengalami perubahan satu

satuan

X = waktu

Nilai a dan b diperoleh dengan menggunakan rumus:

,

Tabel 5.1.1

Perhitungan Upah total TK

Sentra Batik 2009-2013

Tahun Y X XY

2009 3.371.000.000 -2 4 -6.742.000.000

2010 3.420.300.000 -1 1 -3.420.300.000

2011 3.604.000.000 0 0 0

2012 3.750.000.000 1 1 3.750.000.000

2013 4.025.000.000 2 4 8.050.000.000

JMLH 18.170.300.000 0 10 1.637.300.000

Sumber: Data diolah, 2014

Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya konstanta

a dan b. Konstanta a dan b dapat dicari dengan rumus:

Konstanta a dan b disubstitusikan ke dalam persamaan maka akan

diperoleh persamaan trend linear yang memenuhi persamaan kuadrat

terkecil sebagai berikut: Y‟= a+bX

Y‟= + X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

66

Keterangan:

Y‟ adalah nilai trend yang ditaksir

a= adalah nilai trend periode dasar

b= adalah perubahan per tahun secara linear

X adalah unit tahun yang dihitung dari X= 0

Perhitungan trend Upah total di usaha Batik Desa Jarum, Bayat,

Klaten dari tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:

a. Tahun 2009

Y‟= + (-2)

Y‟= -327.540.000

Y‟= 3.306.520.000

b. Tahun 2010

Y‟= + (-1)

Y‟= -

Y‟= 3.470.290.000

c. Tahun 2011

Y‟= + (0)

Y‟= +0

Y‟=

d. Tahun 2012

Y‟= + (1)

Y‟= +

Y‟= 3.797.790.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

67

e. Tahun 2013

Y‟= + (2)

Y‟= +327.540.000

Y‟= 3.961.600.000

Dari data dan rumus yang telah diperoleh tersebut maka

perhitungan Trend dari Upah total yang diberikan Pemilik Usaha kepada

Tenaga Kerjanya adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.2

Nilai Trend dari Upah TotalTenaga Kerja

Sentra Batik Jarum, Bayat2009-2013

Tahun Y X XY Nilai Trend ( Y’)

2009 3.371.000.000 -2 4 -6.742.000.000 3.306.520.000

2010 3.420.300.000 -1 1 -3.420.300.000 1.996.360.000

2011 3.604.000.000 0 0 0 3.634.060.000

2012 3.750.000.000 1 1 3.750.000.000 3.797.790.000

2013 4.025.000.000 2 4 8.050.000.000 6.909.460.000

JMLH 18.170.300.000 0 10 1.637.300.000

Sumber: Data Diolah,2014

Grafik 5.1.2

Trend Upah Tenaga Kerja

Sentra Batik Jarum, Bayat 2009-2013 (Rupiah)

Sumber: Data Diolah, 2014

0

500.000.000

1.000.000.000

1.500.000.000

2.000.000.000

2.500.000.000

3.000.000.000

3.500.000.000

4.000.000.000

4.500.000.000

2009 2010 2011 2012 2013

Y

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

68

2. Analisis Trend Omset Penjualan yang diterima Usaha-usaha Batik

Tahum 2009-2013

Omset Penjualan dapat dilihat pada Tabel 4.15 di bawah ini:

Tabel 5.2

Omset PenjualanSentraBatik

Tahun 2009-2013

Nama usaha Omset Penjualan (Rupiah)

2009 2010 2011 2012 2013 Batik

Purwanti

898.000.000 950.000.000 981.500.000 1.002.600.000 1.104.700.000

Nardho Batik 876.500.000 895.000.000 910.000.000 900.000.000 912.500.000 Batik Unik

Suroto

880.000.000 875.000.000 970.000.000 980.000.000 960.010.000

Batik Natural Sarwidi

700.000.000 698.000.000 795.000.000 750.000.000 720.300.000

Batik SM 550.000.000 600.700.000 500.000.000 610.000.000 655.200.000

Batik Suhodo 530.000.000 570.000.000 600.000.000 569.000.000 540.030.000

Raka Batik 290.000.000 310.000.000 350.000.000 500.000.000 560.000.000

Batik Giyarto 180.000.000 190.000.000 200.000.000 270.000.000 268.000.000

Batik Giyatno 650.000.000 680.000.000 730.000.000 750.000.000 756.000.000

Batik Hardi 450.000.000 500.000.000 390.000.000 400.000.000 480.000.000 Batik

Harsiyem

340.000.000 210.000.000 230.000.000 250.000.000 280.000.000

Batik Jumiyati

740.000.000 650.000.000 700.000.000 730.000.000 780.100.000

Batik Miyono 750.000.000 765.000.000 750.000.000 800.000.000 840.000.000

Batik Sajino 600.000.000 550.000.000 700.000.000 650.000.000 720.300.000

Batik Sudarji 330.000.000 370.000.000 220.000.000 240.000.000 274.000.000

Batik Sri Miyono

230.000.000 210.000.000 250.000.000 220.000.000 240.000.000

Batik Sularto 600.000.000 645.000.000 640.000.000 650.000.000 700.000.000

Batik Sunardi 310.000.000 330.000.000 290.000.000 250.000.000 300.000.000

Batik Suparman

35.000.000 37.000.000 34.000.000 39.000.000 40.000.000

Batik Warna Alami

52.000.000 56.000.000 65.000.000 70.000.000 72.000.000

Batik Suyanto 400.000.000 400.000.000 420.000.000 450.000.000 480.000.000

Batik Umi 315.000.000 330.000.000 350.000.000 340.000.000 360.000.000

Batik Yadino 198.000.000 200.000.000 185.000.000 194.000.000 192.000.000

Jumlah 10.904.500.000 11.021.700.000 11.260.500.000 11.614.600.000 12.235.140.000

Sumber: Data Diolah,2014

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai trend

Omset Penjualan selama tahun 2009-2013. Pencarian nilai trend dengan

menggunakan metode kuadrat terkecil (minimum).

Perhitungan nilai-nilai konstanta (Y‟) dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Y‟ = variabel Omset Penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

69

a = besarnya Y saat X sama dengan nol (0)

b= besarnya perubahan Y apabila X mengalami perubahan satu satuan

X = waktu

Nilai a dan b diperoleh dengan menggunakan rumus:

Tabel 5.2.1

Perhitungan Omset Penjualan

Sentra Batik Jarum, Bayat2009-2013

Tahun Y X XY

2009 10.904.500.000 -2 4 -21.809.000.000

2010 11.021.700.000 -1 1 -11.021.700.000

2011 11.260.500.000 0 0 0

2012 11.614.600.000 1 1 11.614.600.000

2013 12.235.140.000 2 4 24.470.280.000

JUMLAH 57.036.440.000 0 10 3.254.180.000

Sumber: data diolah, 2014

Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya konstanta a

dan b. Konstanta a dan b dapat dicari dengan rumus:

Konstanta a dan b disubstitusikan ke dalam persamaan maka akan

diperoleh persamaan trend linear yang memenuhi persamaan kuadrat terkecil

sebagai berikut:

Y‟= a+bX

Y‟= 11.407.288.000+325.418.000X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

70

Keterangan:

Y‟ adalah nilai trend yang ditaksir

a= 11.407.288.000 adalah nilai trend periode dasar

b= 325.418.000 adalah perubahan per tahun secara linear

X adalah unit tahun yang dihitung dari X= 0

Perhitungan trend Omset Penjualan di usaha Batik Desa Jarum, Bayat, Klaten

dari tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:

a. Tahun 2009

Y‟= 11.407.288.000+325.418.000(-2)

Y‟= 11.407.288.000-650.836.000

Y‟= 10.756.452.000

b. Tahun 2010

Y‟= 11.407.288.000+325.418.000(-1)

Y‟= 11.407.288.000-325.418.000

Y‟= 11.081.870.000

c. Tahun 2011

Y‟= 11.407.288.000+325.418.000 (0)

Y‟= 11.407.288.000+0

Y‟= 11.407.288.000

d. Tahun 2012

Y‟= 11.407.288.000+325.418.000(1)

Y‟= 11.407.288.000+325.418.000

Y‟= 11.732.706.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

71

e. Tahun 2013

Y‟= 11.407.288.000+325.418.000(2)

Y‟= 11.407.288.000+650.836.000

Y‟= 12.058.124.000

Dari data dan rumus yang telah diperoleh tersebut, maka perhitungan Trend

dari Omset Penjualan dari usaha Batik di Jarum, Bayat adalah sebagai

berikut:

Tabel 5.2.2 Nilai Trend dari Omset Penjualan

Sentra Batik Jarum, Bayat 2009-2013 (Rupiah)

Sumber: data diolah, 2014

Dengan menggunakan rumus perhitungaan trend yang telah

disesuaikan di atas. Kita bisa memprediksi berapa Omset Penjualan pada

tahun-tahunyang akan datang. Ambil contoh kita ingin mengetahui berapa

trend omset penjualan pada tahun 2014, dan 2015, kita gunakan saja rumus

yang telah dibuat sebelumnya dengan memasukkan nilai X (periode tahun

tertentu):

Tahun Y X XY Nilai Trend ( Y’)

2009 10.904.500.000 -2 4 -21.809.000.000 10.756.452.000

2010 11.021.700.000 -1 1 -11.021.700.000 11.081.870.000

2011 11.260.500.000 0 0 0 11.407.288.000

2012 11.614.600.000 1 1 11.614.600.000 11.732.706.000

2013 12.235.140.000 2 4 24.470.280.000 12.058.124.000

JMLH 57.036.440.000 0 10 3.254.180.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

72

Tahun 2014 trend Omset Penjualan akan mencapai Rp.

12.383.542.000,-. Sedangkan pada tahun 2015 akan mencapai Rp.

12.708.960.000,-. Perhitungan dilakukan sebagai berikut di bawah:

Y‟= a+bX

Tahun 2014

Y‟= 11.407.288.000+325.418.000(3)

Y‟= 11.407.288.000+976.254.000

Y‟= 12.383.542.000

Tahun 2015

Y‟= 11.407.288.000+325.418.000(4)

Y‟= 11.407.288.000+1.301.672.000

Y‟= 12.708.960.000

Ramalan ini akan menjadi prediksi yang positif bagi perkembangan

usaha-usaha batik yang akan berlangsung ke depan. Dengan diketahui

persamaan yang telah terhitung, hasil ramalannya trend akan semakin baik ke

depannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

73

Grafik 5.2.2

Trend Omset Penjualan

Sentra Batik Jarum, Bayat 2009-2013 (Rupiah)

Sumber: Data Diolah,2014

3. Analisis Trend Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Batik tahun 2009-2013

JumlahTenaga Kerja dapat dilihat pada tabeldi bawah ini:

Tabel 5.3

Jumlah Tenaga Kerja

tahun 2009-2013

No Nama usaha Jumlah TK (Orang)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Batik Purwanti 14 15 19 23 23

2 Nardho Bat ik 12 14 16 15 15

3 Batik Unik Suroto 13 13 15 15 16

4 Batik Natural Sarwidi 8 10 11 14 14

5 Batik Sekar Mawar 10 16 19 16 16

6 Batik Suhodo 11 14 14 15 17

7 Raka Batik 7 11 10 12 11

8 Batik Giyarto 5 4 5 5 5

9 Batik Giyatno 12 12 14 16 16

10 Batik Hard i 6 11 11 12 12

11 Batik Harsiyem 7 7 7 8 8

12 Batik Jumiyati 13 14 15 15 16

13 Batik Miyono 11 11 12 12 18

14 Batik Sajino 11 13 13 13 13

15 Batik Sudarji 5 5 5 5 5

16 Batik Sri Miyono 8 8 7 9 9

17 Batik Sularto 7 7 7 14 14

18 Batik Sunardi 11 11 11 12 12

19 Batik Suparman 3 3 3 3 3

20 BatikWarna Alami 3 4 4 4 4

9.500.000.000

10.000.000.000

10.500.000.000

11.000.000.000

11.500.000.000

12.000.000.000

12.500.000.000

13.000.000.000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Y

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

74

No Nama usaha Jumlah TK (Orang)

2009 2010 2011 2012 2013

21 Batik Suyanto 15 14 19 19 19

22 Batik Umi 10 10 10 7 8

23 Batik Yadino 8 8 8 8 8

Jumlah 210 235 255 272 282

Sumber: Data diolah, 2014

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai trend

penyerapan tenaga kerja selama tahun 2009-2013. Pencarian nilai trend

dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (minimum).

Perhitungan nilai-nilai konstanta (Y‟) dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Y‟ = variabel penyerapan tenaga kerja

a = besarnya Y saat X sama dengan nol (0)

b = besarnya perubahan Y apabila X mengalami perubahan satu satuan

X = waktu

Nilai a dan b diperoleh dengan menggunakan rumus:

Tabel 5.3.1

Perhitungan Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Sentra Batik Jarum, Bayat tahun 2009-2013

Tahun Y X XY

2009 210 -2 4 -420

2010 235 -1 1 -235

2011 255 0 0 0

2012 272 1 1 272

2013 282 2 4 564

TOTAL 1254 0 10 181

Sumber:datadiolah, 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

75

Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya konstanta a

dan b. Konstanta a dan b dapat dicari dengan rumus:

Konstanta a dan b disubstitusikan ke dalam persamaan maka akan

diperoleh persamaan trend linear yang memenuhi persamaan kuadrat terkecil

sebagai berikut:

Y‟= a+bX

Y‟= 270,8+18,1X

Keterangan:

Y‟ adalah nilai trend yang ditaksir

a= 270,8 adalah nilai trend periode dasar

b= 18,1 adalah perubahan per tahun secara linear

X adalah unit tahun yang dihitung dari X= 0

Perhitungan trend penyerapan tenaga kerja tidak akan pernah ada

angka di belakang koma (,) oleh sebab itu angka yang seperti disebutkan

tersebut perlu dibulatkan. Perhitungan trend jumlah tenaga kerja di usaha

batik desa Jarum, Bayat, Klaten dari tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:

a. Tahun 2009

Y‟= 270,8+18,1(-2)

Y‟= 270,8-36,2

Y‟= 234,6 dibulatkan menjadi 234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

76

b. Tahun 2010

Y‟= 270,8+18,1(-1)

Y‟= 270,8-18,1

Y‟= 252,7 dibulatkan menjadi 252

c. Tahun 2011

Y‟= 270,8+18,1(0)

Y‟= 270,8+0

Y‟= 270,8 dibulatkan menjadi 270

d. Tahun 2012

Y‟= 270,8+18,1(1)

Y‟= 270,8+18,1

Y‟= 288,9 dibulatkan menjadi 288

e. Tahun 2013

Y‟= 270,8+18,1(2)

Y‟= 270,8+36,2

Y‟= 307

Dari data dan rumus yang telah tersedia diperoleh tersebut maka perhitungan

Jumlah Tenaga Kerja yang ada di Usaha Batik desa Jarum, Bayat, Klaten

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

77

Tabel 5.3.2

Nilai Trend Jumlah Tenaga Kerja

Sentra Batik Jarum, Bayat 2009-2013

Tahun Y X XY Nilai Trend ( Y’)

2009 210 -2 4 -420 234

2010 235 -1 1 -235 252

2011 255 0 0 0 270

2012 272 1 1 272 288

2013 282 2 4 564 307

TOTAL 1254 0 10 181

Sumber :datadiolah, 2014

Grafik 5.3.2

Trend Jumlah Tenaga Kerja Sentra Batik Jarum, Bayat 2009-2013 (orang)

Sumber: diolah, 2014

0

50

100

150

200

250

300

350

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Y

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

78

4. Analisis Luas Pemasaran Sentra Batik Desa Jarum, Bayat tahun 2009-

2013

Berdasarkan wawancara dalam proses penyelidikan yang berlangsung

selama bulan April sampai dengan Juli 2014. Pengusaha Batik Yang berlokasi

di Jarum, Bayat, Klaten memasarkan produk mereka di wilayah Kabupaten

Klaten, juga Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Jakarta, Bali, Kalimantan,

bahkan pada tahun 2012/2013 lalu pemasaran telah sampai ke Malaysia,

Thailand, India, Jepang, Australia, Prancis, juga Amerika.

Wawancara dilakukan dengan 28 pemilik usaha batik.Pelaksanaan

wawancara terbukti efektif dengan topik pembicaraan yang kental dengan

berkelakar.Karena para pengusaha batik di Jarum, Bayat, Klaten memilik i

selera humor yang baik. Wawancara yang dilakukan selama rata-rata 3

jam/hari itu menghasilkan informasi yang sangat dibutuhkan oleh penulis.

Sebagian pengusaha membuka Show Room sendiri-sendiri, baik di

rumah produksi atau membuka lokasi khusus. Pemilik usaha selalu

menyediakan stok yang lebih di show room. Mereka sangat memerhatikan

ketersediaan barang yang agar konsumen tidak “kecelik” saat ingin membeli

barang di galeri mereka.

Pelanggan yang datang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Mereka umumnya membeli batik untuk keperluan pribadi, ataupun untuk

dijual oleh mereka sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

79

Luas Pemasaran produk batik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.4

Luas Pasar Sentra Batik Jarum, Bayat

tahun 2009-2013

Nama

Usaha

Luas Pasar

2009 2010 2011 2012 2013

Batik

Purwanti

Jakarta, bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo,

Australia,

Amerika

Jakarta, bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Australia,

Amerika

Jakarta, bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo,

Australia,

Prancis, AS

Nardho

Batik

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Batik Unik

Suroto

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Batik

Natural

Sarwidi

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Batik

Sekar

Mawar

Jakarta, Bali,

, Jateng,

DIY, Solo

Jakarta, Bali,

, Jateng,

DIY, Solo

Jakarta, Bali,

, Jateng,

DIY, Solo

Jakarta, Bali,

, Jateng,

DIY, Solo

Jakarta, Bali,

, Jateng,

DIY, Solo

Batik

Suhodo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Raka Batik Bali,

Semarang,

DIY, Solo

Bali, ,

Semarang,

DIY, Solo

Bali, , Jateng,

DIY, Solo

Bali, , Jateng,

DIY, Solo

Bali, , Jateng,

DIY, Solo

Batik

Giyarto

Klaten, DIY,

Solo

Klaten, DIY,

Solo

Klaten, DIY,

Solo

Klaten, DIY,

Solo

Klaten, DIY,

Solo

Batik

Giyatno

Klaten,

Semarang,

Pekalongan,

Riau, DIY,

Solo

Klaten,

Semarang,

Pekalongan,

Riau, DIY,

Solo

Klaten,

Semarang,

Pekalongan,

Riau, DIY,

Solo

Klaten,

Semarang,

Pekalongan,

Riau, DIY,

Solo

Klaten,

Semarang,

Pekalongan,

Riau, DIY,

Solo

Batik

Hardi

Klaten,

Semarang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Semarang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Semarang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Semarang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Semarang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Batik

Harsiyem

Klaten,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Pekalongan,

DIY, Solo

Batik

Jumiyati

Klaten,

Palembang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Palembang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Palembang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Palembang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Palembang,

Pekalongan,

DIY, Solo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

80

Nama

Usaha

Luas Pasar

2009 2010 2011 2012 2013 Batik

Miyono

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Batik

Sajino

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Batik

Sudarji

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Batik Sri

Wiyono

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Batik

Sularto

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Batik

Sunardi

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Batik

Suparman

Klaten, Solo Klaten, Solo Klaten, Solo Klaten, Solo Klaten, Solo

Batik

Warna

Alami

Klaten, DIY,

Solo

Klaten, DIY,

Solo

Klaten, DIY,

Solo

Klaten, DIY,

Solo

Klaten, DIY,

Solo

Batik

Suyanto

Jakarta,

Sumatra

(Riau),

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Sumatra

(Riau),

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Sumatra

(Riau),

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Sumatra

(Riau),

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Sumatra

(Riau),

Jateng, DIY,

Solo

Batik Umi Klaten, DIY,

Solo,

Semarang,

Pekalongan

Klaten, DIY,

Solo,

Semarang,

Pekalongan

Klaten, DIY,

Solo,

Semarang,

Pekalongan

Klaten, DIY,

Solo,

Semarang,

Pekalongan

Klaten, DIY,

Solo,

Semarang,

Pekalongan

Batik

Yadino

Klaten, DIY,

Solo,

Semarang

Klaten, DIY,

Solo,

Semarang

Klaten, DIY,

Solo,

Semarang

Klaten, DIY,

Solo,

Semarang

Klaten, DIY,

Solo,

Semarang

Sumber: data diolah, 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

81

Diagram 5.4

Luas Pasar Sentra Batik Jarum, Bayat

tahun 2009-2013

Sumber: Data Diolah,2014

5. Analisis Trend Laba Usaha oleh Sentra Batik tahun 2009-2013

Laba dapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini:

Tabel 5.5

Laba Usaha Tahun 2009-2013

Nama Usaha Laba (Rupiah)

2009 2010 2011 2012 2013

Batik Purwanti 150.000.000 139.200.000 168.000.000 210.000.000 220.940.000

Nardho Batik 70.000.000 75.600.000 80.000.000 77.000.000 85.000.000

Batik Unik Suroto 84.000.000 90.000.000 95.000.000 95.600.000 87.000.000

Batik Natural

Sarwidi

52.000.000 50.400.000 65.000.000 63.000.000 61.700.000

Batik SM 69.000.000 74.000.000 56.000.000 61.000.000 65.000.000

Batik Suhodo 98.000.000 79.200.000 73.000.000 65.000.000 62.000.000

Raka Batik 27.000.000 28.800.000 32.000.000 50.000.000 55.000.000

Batik Giyarto 19.200.000 18.000.000 20.000.000 25.000.000 37.000.000

Batik Giyatno 70.000.000 69.300.000 70.000.000 71.000.000 73.000.000

Batik Hardi 43.100.000 42.000.000 43.500.000 45.000.000 47.000.000

Batik Harsiyem 14.600.000 15.000.000 19.800.000 19.500.000 19.700.000

Batik Jumiyati 61.000.000 63.024.000 65.000.000 78.000.000 80.000.000

Batik Miyono 80.000.000 82.800.000 80.000.000 63.000.000 81.900.000

Batik Sajino 66.000.000 64.800.000 68.000.000 66.700.000 70.000.000

Batik Sudarji 12.500.000 12.000.000 14.000.000 13.900.000 19.000.000

Batik Sri Miyono 33.100.000 32.040.000 31.000.000 28.000.000 30.000.000

Batik Sularto 56.000.000 57.000.000 55.000.000 55.800.000 71.000.000

Batik Sunardi 36.800.000 36.000.000 34.000.000 30.000.000 36.000.000

Batik Suparman 4.600.000 4.800.000 4.500.000 5.000.000 7.000.000

Batik Warna

Alami

5.700.000 6.000.000 6.000.000 7.000.000 7.200.000

20%

80%

LUAS PEMASARAN PRODUK BATIK 2009-2013 dlm %

LUAR NEGERI

DALAM NEGERI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

82

Nama Usaha Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

Batik Suyanto 64.000.000 63.000.000 66.000.000 70.000.000 71.000.000

Batik Umi 25.500.000 24.000.000 26.000.000 26.000.000 28.000.000

Batik Yadino 19.900.000 21.000.000 17.600.000 19.000.000 18.900.000

Jumlah 1.162.000.000 1.147.964.000 1.189.400.000 1.244.500.000 1.333.340.000

Sumber: Data Diolah, 2014

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai trend

Laba selama tahun 2009-2013. Pencarian nilai trend dengan menggunakan

metode kuadrat terkecil (minimum). Perhitungan nilai-nilai konstanta (Y‟)

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y‟ = variabel Laba

a = besarnya Y saat X sama dengan nol (0)

b = besarnya perubahan Y apabila X mengalami perubahan satu satuan

X = waktu

Nilai a dan b diperoleh dengan menggunakan rumus:

,

Tabel 5.5.1

Perhitungan Laba Usaha-Usaha Batik

2009-2013

Tahun Y X XY

2009 1.162.000.000 -2 4 -2.324.000.000

2010 1.147.964.000 -1 1 -1.147.964.000

2011 1.189.400.000 0 0 0

2012 1.244.500.000 1 1 1.244.500.000

2013 1.333.340.000 2 4 2.666.680.000

JMLH 6.077.204.000 0 10 439.216.000

Sumber: Data diolah,2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

83

Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya konstanta a

dan b. Konstanta a dan b dapat dicari dengan rumus:

Konstanta a dan b disubstitusikan ke dalam persamaan maka akan diperoleh

persamaan trend linear yang memenuhi persamaan kuadrat terkecil sebagai

berikut:

Y‟= a+bX

Y‟= 1.215.440.800+43.921.600X

Keterangan:

Y‟ adalah nilai trend yang ditaksir

a= 1.215.440.800 adalah nilai trend periode dasar

b= 43.921.600 adalah perubahan per tahun secara linear

X adalah unit tahun yang dihitung dari X= 0

Perhitungan trend Laba Usaha-usaha Batik Desa Jarum, Bayat, Klaten

dari tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:

a. Tahun 2009

Y‟= 1.215.440.800+43.921.600(-2)

Y‟= 1.215.440.800-87.843.200

Y‟= 1.127.597.600

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

84

b. Tahun 2010

Y‟= 1.215.440.800+43.921.600(-1)

Y‟= 1.215.440.800-43.921.600

Y‟= 1.171.519.200

c. Tahun 2011

Y‟= 1.215.440.800+43.921.600(0)

Y‟= 1.215.440.800+0

Y‟= 1.215.440.800

d. Tahun 2012

Y‟= 1.215.440.800+43.921.600(1)

Y‟= 1.215.440.800+43.921.600

Y‟= 1.259.362.400

e. Tahun 2013

Y‟= 1.215.440.800+43.921.600(2)

Y‟= 1.215.440.800+87.843.200

Y‟= 1.303.284.000

Dari data dan rumus yang telah diperoleh tersebut maka perhitungan Trend

dari Laba dari usaha Batik di Jarum, Bayat adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

85

Tabel 5.5.2

Nilai Trend dari Laba Usaha Sentra Batik

Jarum, Bayat 2009-2013

Tahun Y X XY Nilai Trend ( Y’)

2009 1.162.000.000 -2 4 -2.324.000.000 1.127.597.600

2010 1.147.964.000 -1 1

-1.147.964.000 1.171.519.200

2011 1.189.400.000 0 0

0 1.215.440.800

2012 1.244.500.000 1 1

1.244.500.000 1.259.362.400

2013 1.333.340.000 2 4

2.666.680.000 1.303.284.000

JMLH 6.077.204.000 0 10

439.216.000

Sumber: Data diolah,2014

Trend Laba menunjukkan peningkatan. Tak terlalu signifikan, tapi

adanya peningkatan yang ditunjukkan dalam tabel ini. Memberi angin segar

bagi usaha-usaaha batik. Dengan demikiaan estimasi tahun-tahun ke depan

trend akan tetap menuju ke titik positif.

Tak dapat dipungkiri bahwa perekonomian sektor informal,

khususnya batik bisa mengalami proses naik-turun yang tak terhindarkan.

Namun berpatokan pada nilai trend ini penulis yakin tahun-tahun ke depan

usaha-usaha batik ini akan semakin menarik, dengan angka-angka yang lebih

fantastis pada laba yang diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

86

Grafik 5.5.2

Nilai Trend dari Laba Usaha

Sentra Batik Jarum, Bayat2009-2013

Sumber: Data Diolah, 2014

Terlihat jelas di dalam grafik ini.Bisa kita lihat dari tahun 2009 terjadi

penunuran yang sedang kemudian meningkat terus sampai pada tahun 2013.

Laba yang berangsur-angsur meningkat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

terutama adalah karena pemasaran yang semakin menyeluruh ke wilayah-

wilayah lain di seluruh Indonesia dan manca negara.

B. PEMBAHASAN

1. Pembahasan Trend Upah yang diterima Tenaga Kerja pada tahun 2009-

2013

Upah merupakan salah satu faktor penentu dalam produktivitas

batik.Upah yang diterima oleh Tenaga Kerja secara nyata (Y) menunjukkan

peningkatan selama tahun 2009-2013. Dengan menghitung dan menganalisis

1.000.000.000

1.050.000.000

1.100.000.000

1.150.000.000

1.200.000.000

1.250.000.000

1.300.000.000

1.350.000.000

2009 2010 2011 2012 2013

Y

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

87

data yang telah dikumpulkan menggunakan persamaan trend, diperoleh

persamaan untuk mengetahui trend upah total:

Y‟= + X

Pertumbuhan upah total tenaga kerja selama tahun 2009-2013

mengalami kenaikan. Kenaikan itu dipicu oleh beberapa faktor, tentu saja

karena Omset yang meningkat. Namun selain itu juga karena etos kerja yang

semakin baik dari karyawan.

Kita lihat pada tabel 5.6, terjadi kenaikan yang paling tinggi pada

tahun 2013 sebesar 7,33% sedangkan kenaikan yang terkecil pada tahun

2010. Peningkatan upah ini diketahui karena faktor kebijakan perusahaaan

yang berusaha meningkatkan mutu dan kesejahteraan tenaga kerjanya.

Peningkatan Upah mendorong iklim perekonomian masyarakat menjadi

segar, khususnya dilihat dari daya beli tenaga kerja. Tenaga kerja bisa

mencukupi kebutuhan-kebutuhannya.

Peningkatan Upah ini juga berdampak positif pada perusahaan

terutama menciptakan Loyalitas Tenaga Kerja, Tenaga kerja menjadi lebih

loyal terhadap perusahaan. Tenaga kerja semakin menunjukkan etos kerja

yang baik. Etos kerja yang baik ditunjukkan dengan semakin banyaknya kain

batik yang hendak dibatik oleh tenaga kerja (hasil wawancara dengan

responden). Ini juga dapat dilihat pada tabel 5.8, tentang pertumbuhan tenaga

kerja.

Dalam usaha yang berorientasi pada profit seperti sentra batik ini,

tenaga kerja tak akan terlepas dari upah dan upah tidak akan terlepas dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

88

tenaga kerja. Upah menjadi kebutuhan yang sangat dibutuhkan pekerja batik.

Buruh Batik tak akan mau bekerja kalau tak mendapat upah.

Tabel 5.6

Pertumbuhan Upah Tenaga Kerja tahun

2009-2013 (%)

Tahun Upah (Y) Pertumbuhan (%)

2009 3.371.000.000 -

2010 3.420.300.000 1,46 %

2011 3.604.000.000 5,37 %

2012 3.750.000.000 4,05 %

2013 4.025.000.000 7,33 %

Sumber: data diolah, 2014

Pengelolaan upah yang diberikan oleh Pemilik Usaha Batik di Desa

Jarum, Bayat terhadap tenaga kerjanya menganut sistem upah menurut

banyaknya produksi. Dalam sistem pengupahan seperti ini cenderung tak

membedakan status pribadi seorang karyawan. Apakah ia telah lama bekerja

atau baru beberapa hari bekerja, itu bukan suatu persoalan. Yang penting

adalah ia bisa memenuhi target yang perlu dikerjakan. Itu diperuntukkan bagi

pembatik, lain halnya dengan karyawan yang bertugas sebagai “pencelup”

(bagian pewarnaan), ada perlakuan khusus pada upah yang mereka

dapatkan.Sistem seperti ini manciptakan iklim yang baik terhadap operasi

usaha. Tenaga kerja semakin berusaha mendapatkan bahan bagian yang lebih,

demi mendapatkan upah yang lebih pula. Sedang pemilik usaha juga

diuntungkan dengan etos kerja yang dilakukan oleh tenaga kerjanya. Semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

89

hari produktivitas barang semakin di tambah oleh perusahaan dan tenaga

kerja semakin banyak pula mendapatkan bagian untuk memproduksi.

Akhirnya upah yang diterima oleh tenaga kerja juga meningkat.

UU No. 13 Tahun 2003 tentang pengupahan. Pasal 88 ayat 1, 2, 3

mengatur hak-hak tenaga kerja dan kewajiban yang harus dipenuhi

perusahaan. (1) Buruh berhak memenuhi penghidupan yang layak, (2) sesuai

dengan hak buruh mendapatkan penghidupan layak maka perusahaan wajib

memberi perlindungan dengan kebijakan pengupahan sedang pada (3)

kebijakan penguahan untuk melindungi tenaga kerja seperti upah minimum,

upah kerja lembur, dan tata cara pengupahan lain. Dengan adanya UU yang

tertera tersebut di atas, maka pemilik usaha harus mampu mensejahterakan

tenaga kerjanya. Ketentuan-ketentuan dalam perundang-undangan yang di

maksudkan tersebut menjadi tolak ukur kenaikan pengupahan.Pemilik usaha

merasa perlu menaikkan upah tenaga kerjanya. Rata-rata per potong proses

pembatikan yang dilakukan oleh tenaga kerjanya dihargai Rp 5.000, apabila

ia bisa membatik 10 potong saja maka dalam seharinya tenaga kerja itu

memperoleh Rp 50.000. dengan begitu selama seminggu ia bisa memperoleh

Rp 350.000, dan satu bulan ia memperoleh Rp 1.300.000. Dan itu berarti

sudahterealisasi Pasal 88 ayat 3 pada UU yang sama, diketahui UMK

Kabupaten Klaten sebesar Rp 1.026.600 pada tahun 2014. Keadaan itu dapat

terjadi dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi, ketekunan dan kesabaran

tenaga kerja diuji disini. Salah satu faktor yang menyebabkan upah naik

adalah undang-undang ini, yang mengatur kelayakan pengupahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

90

Produktivitas barang yang diproduksi per orang berpengaruh terhadap

kenaikan upah mereka. Semakin banyak produksi yang dihasilkan oleh tenaga

kerja maka semakin besar pula upah yang diterima tenaga kerja. Intinya

semakin banyak batik yang diproduksi oleh tenaga kerja semakin besarlah ia

mendapat upah.

Itulah keunggulan sekaligus kelemahan sistem upah ini, bagaimana

tidak dengan sistem ini tenaga kerja sangat besar berpengaruh terhadap

perusahaan. Saat tenaga kerja menunjukkan etos kerja yang semakin baik

dengan melakukan proses pembatikan yang banyak, produksi meningkat

diikuti penjualan perusahaan meningkat, namun bila sekali saja semua tenaga

kerja mogok, maka sekali itu juga perekonomian lumpuh. Karena batik

menjual seni kerajinan yang asli diciptakan tangan-tangan manusia. Melihat

situasi seperti ini, maka perhatian usaha batik semakin tampak, semakin

terlihat jelas bahwa keberadaannya sungguh tak dipungkiri karena adanya

tenaga kerjanya.

Perhatian pemilik usaha dengan memberikan nilai ukur bahan baku

yang dibatik oleh tenaga kerja semakin tinggi. Rata-rata 1 kaos/baju dihargai

5.000-10.000 sedang 1 kain jarik dihargai 15.000-25.000 tergantung jenis

kain yang di batik, kain yang dibatik umumnya adalah kain mori, sutra, juga

ada proses pembatikan pada kayu. Semakin hari harga yang ditetapkan

semakin tinggi melihat kondisi ekonomi yang timbul saat ini harga kain batik

yang sudah jadi juga mahal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

91

Grafik 5.6.1

Trend Upah Tenaga Kerja

Sentra Batik Jarum, Bayat 2009-2013 (Rupiah)

Sumber: Data Diolah, 2014

Menurut John Stuart Mill, yang mengemukakan tentang teori dana

upah, ia berpendapat bahwa tinggi rendahnya tingkat upah ditentukan oleh

permintaan dan penawaran kerja. Permintaan kerja ditentukan oleh dana upah

yang tersedia (sejumlah modal tertentu yang dipakai untuk membayar upah).

Sedangkan penawaran kerja ditentukan oleh jumlah penduduk.Menurut Von

Thunen, yang mengemukakan teori upah etis, bahwa tinggi rendahnya upah

kerja tergantung pada naik turunnya biaya hidup dan produktivitas kerja

buruh.Menurut Karl Marx, yang mengemukakan teori nilai lebih, ia

berpendapat bahwa buruh itu memiliki nilai tukar dan nilai pakai, kelebihan

nilai pakai atas nilai tukar menjadi milik pengusaha, kelebihan tersebut

dinamakan nilai lebih. Marx lebih lanjut mengatakan bahwa kelebihan yang

merupakan keuntungan itu sebenarnya diperoleh dengan memeras buruh

karena tingkat upah ditekan sampai batas biaya hidup buruh (Sutrisno : 2010).

0

500.000.000

1.000.000.000

1.500.000.000

2.000.000.000

2.500.000.000

3.000.000.000

3.500.000.000

4.000.000.000

4.500.000.000

2009 2010 2011 2012 2013

Y

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

92

Dari teori yang tertera di atas dan masih banyak lagi teori yang

dikemukakan para ahli dapat dijelaskan yang sejalan dengan hasil

pengamatan di lapangan adalah teori dari Von Thunen. Produksi batik yang

dihasilkan tenaga kerja menjadi standar kelayakan pengupahan yang berlaku

di usaha ini. Tenaga kerja layak mendapatkan upah sesuai banyaknya

produksi batik yang dihasilkan (baca: dibatik) dalam satuan jumlah dan

dihargai dengan upah sesuai dengan harga tertentu dalam satuan uang.

Produktivitas dilihat begitu penting dalam penelitian ini. Ditunjukkan dengan

jumlah produksi yang banyak memberikan kontribusi yang besar pula pada

upah yang diterima tenaga kerja. Dalam kaitannya dengan besarnya upah

yang diterima, seorang tenaga kerja selalu menginginkan produksi yang

lebih, ia berani membatik beberapa potong, dengan harapan memperoleh

upah yang lebih. Sebab sistem yang dipakai oleh usaha-usaha batik di sini

adalah sistem upah menurut banyaknya produksi.

Teori yang disampaikan oleh Karl Marx juga sejalan dengan temuan

di lapangan, dengan melihat situasi yang terjadi di usaha batik ini, seorang

pembatik yang semakin banyak membatik, ia mendapatkan upah yang lebih

banyak menurut hasil kerjanya. Meski begitu tak boleh dipungkiri mereka

sama-sama membutuhkan, pemilik usaha membutuhkan tenaga kerja untuk

bisa eksis dengan operasi usahanya, sedang tenaga kerja membutuhkan upah

untuk kelangsungan hidupnya. Dari kacamata pemilik usaha maupun tenaga

kerja, mereka sama-sama diuntungkan dan menguntungkan. Itulah yang

terjadi di usaha batik di Jarum, Bayat, Klaten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

93

Dalam penelitian ini penulis membandingkan antara upah total dengan

upah rata-rata tenaga kerja yang bekerja di Sentra Batik Jarum, Bayat tahun

2009-2013 upah rata-rata dimaksudkan sebagai hasil bagi antara upah total

tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja yang bekerja di Sentra Batik Desa

Jarum, Bayat, Klaten 2009-2013. Upah rata-rata tenaga kerja dapat dilihat

pada tabel 5.7 di bawah ini:

No Nama Usaha Upah Rata-RataTK (Rupiah)

2009 2010 2011 2012 2013 1 Batik Purwanti 22.857.143 18.333.333,3 15.684.210,5 13.043.478,26 20.869.565 2 Nardho Batik 16.666.667 14.142.857,1 13.125.000 13.200.000 13.333.333

3 Batik Unik Suroto 14.461.538 14.484.6154 13.000.000 13.333.333,33 15.000.000

4 Batik Natural Sarwdi 17.500.000 14.200.000 14.545.454,5 12.142.857,14 12.571.429

5 Batik Sekar Mawar 19.000.000 11.875.000 10.105.263,2 11.250.000 11.250.000

6 Batik Suhodo 16.818.182 13.214.285,7 1.392.8571,4 14.000.000 12.352.941

7 Raka Batik 10.000.000 6.363.636,36 10.000.000 15.000.000 16.363.636

8 Batik Giyarto 10.000.000 12.500.000 10.000.000 12.000.000 12.000.000

9 Batik Giyatno 16.666.667 16.666.666,7 16.428.571,4 14.375.000 14.375.000

10 Batik Hardi 30.833.333 18.181.818,2 16.363.636,4 15.000.000

15.000.000

11 Batik Harsiyem 20.000.000 21.428.571,4 18.571.428,6 16.250.000 15.625.000

12 Batik Jumiyati 18.461.538 17.857.142,9 18.000.000 19.333.333,33 18.125.000

13 Batik Miyono 21.818.182 22.272.727,3 20.416.666,7 20.000.000 13.333.333

14 Batik Sajino 18.181.818 15.384.615,4 19.230.769,2 19.230.769,23 1.938.4615

15 Batik Sudarji 18.000.000 18.000.000 18.200.000 17.200.000 17.200.000

16 Batik Sri Miyono 10.000.000 10.250.000 11.714.285,7 9.111.111.111 9.333.333,3

17 Batik Sularto 25.714.286 30.000.000 28.571.428,6 16.428.571,43 17.500.000

18 Batik Sunardi 6.363.636.4 8.181.818,18 8.181.818,18 6.666.666,67 8.333.333,3

19 Batik Suparman 2.333.333.3 2.333.333,33 2.333.333,33 2.333.333,33 2.333.333,3 20 Batik Warna Alami 2.666.666.7 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000

21 Batik Suyanto 1.133.3333 12.285.714,3 9.947.368,42 10.526.315,79 10.526.316

22 Batik Umi 16.800.000 17.000.000 18.000.000 26.428.571,43 24.625.000

23 Batik Yadino 6.250.000 6.250.000 6.500.000 6.750.000 6.875.000

Jumlah 352.726.324 323.206.136 314.847.806 305.603.341,1 308.310.169

Sumber: data diolah, 2014

Seperti halnya dengan perhitungan trend sebelumnya, upah rata-rata

tenaga kerja juga dianalisis dengan cara yang sama dengan rumus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

94

Tabel 5.7.1

Perhitungan Upah Rata-Rata TK

Sentra Batik 2009-2013

Tahun Y X XY

2009 352.726.324 -2 4

-705.452.648

2010 323.206.136 -1 1

- 323.206.136

2011 314.847.806 0 0

0

2012 305.603.341,1 1 1

305.603.341,1

2013 308.310.169 2 4

616.620.338

JMLH 1.604.693.776 0 10 -106.435.105

Sumber: Data diolah, 2014

Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya konstanta a

dan b. Konstanta a dan b dapat dicari dengan rumus:

Konstanta a dan b disubstitusikan ke dalam persamaan maka akan

diperoleh persamaan trend linear yang memenuhi persamaan kuadrat terkecil

sebagai berikut:

Y‟= a+bX

Y‟= + X

Keterangan:

Y‟ adalah nilai trend yang ditaksir

a= adalah nilai trend periode dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

95

b= adalah perubahan per tahun secara linear

X adalah unit tahun yang dihitung dari X= 0

Perhitungan trend Upah rata-rata Sentra Batik Desa Jarum, Bayat,

Klaten dari tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:

a. Tahun 2009

Y‟= +

Y‟= +212.870.210

Y‟= 533.808.965,2

b. Tahun 2010

Y‟= +

Y‟= +

Y‟= 427.373.860,2

c. Tahun 2011

Y‟= +

Y‟= +0

Y‟=

d. Tahun 2012

Y‟= +

Y‟= -

Y‟= 214.503.650,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

96

e. Tahun 2013

Y‟= +

Y‟= – 212.870.210

Y‟= 108.068.564

Dari data dan rumus yang telah diperoleh tersebut maka perhitungan trend

dari upah rata-rata yang diberikan pemilik usaha kepada tenaga kerjanya

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7.2

Nilai Trend dari Upah Rata-Rata Tenaga Kerja

Sentra Batik Jarum, Bayat 2009-2013

Tahun Y X XY Nilai Trend ( Y’)

2009 352.726.324 -2 4 -705.452.648 533.808.965

2010 323.206.136 -1 1 -323.206.136 427.373.860

2011 314.847.806 0 0 0 320.938.755,2 2012 305.603.341,1 1 1 305.603.341,1 214.503.650

2013 308.310.169 2 4 616.620.338 108.068.564

JMLH 1.604.693.776 0 10 -106.435.105

Sumber: Data Diolah, 2014

Grafik 5.7.2

Upah Rata-Rata Tenaga Kerja

Sentra Batik Jarum, Bayat 2009-2013

Sumber: data diolah,2014

0

100.000.000

200.000.000

300.000.000

400.000.000

500.000.000

600.000.000

2009 2010 2011 2012 2013

Y

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

97

Terlihat dalam grafik 5.6.1 dengan grafik 5.7.2 di atas, situasi yang

jomplang (baca: berbanding terbalik) antara trend upah total yang diterima

tenaga kerja dengan trend upah rata-rata yang diterima tenaga kerja di Sentra

Batik Desa Jarum, Bayat. Dari grafik 5.7.2 ini upah rata-rata tenaga kerja

menurun, sedangkan dilihat dari upah total tenaga kerja menaik/meningkat

terlihat pada grafik 5.6.1. tentu ada hal menarik di sini yang perlu dikaji.

Kecenderungan upah total menaik diketahui karena peningkatannya semata-

mata dilihat secara independen tanpa memerhatikan faktor lain yang ikut

memengaruhinya. Namun secara mendalam ketika upah total tadi dikaitkan

dengan variabel lain, yaitu peningkatan jumlah tenaga kerja. Maka yang

didapat adalah upah rata-rata yang tampak seperti tabel 5.7 di atas.

Keadaan ini memberikan gambaran bahwa tidak semua upah yang

diterima tenaga kerja dari tahun 2009-2013 meningkat secara individu,

melainkan kadang naik kadang turun (lihat tabel 5.7).Dengan melihat

perbandingan ini berarti produktivitas tenaga kerja dalam membatik

sebenarnya juga mengalami pasang surut. Upah secara total meningkat sangat

mungkin dipengaruhi oleh peningkatan tenaga kerja dan barangkali bukan

semata-mata karena peroduksi batik yang melonjak.

2. Pembahasan Trend Omset Penjualan yang diterima Usaha-usaha Batik

pada tahun 2009-2013

Omset adalah total penghasilan total kotor. Pendapatan keseluruhan

yang diterima usaha-usaha batik. Jumlah hitung nyata (Y) menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

98

omset yang diperoleh usaha-usaha batik pada tahun 2009-2013 selalu

meningkat. Garis trend Ini menunjukkan adanya trend positif yang setiap

tahunnya mengalami peningkatan. Kenaikan itu dapat dilihat dengan

persamaan Y‟= 11.407.288.000+(325.418.000X).Dengan begitu diperkirakan

Omset Penjualan Batik Di desa Jarum, Bayat, Klaten akan terus mengalami

peningkatan.

Peningkatan Omset Penjualan ini dipicu oleh beberapa faktor yang

penting. Yang utama adalah karena harga batik meningkat. Kemudian karena

peminat batik itu sendiri mengalami peningkatan, anak-anak muda sekarang

juga menyukai batik. Berbagai model batik yang ada menggugah mereka

untuk ikut tampil dengan busana khas daerah, busana asli Indonesia, yaitu

batik. Selera yang muncul sepeti ini menciptakan iklim ekonomi yang baik

bagi pemilik usaha batik. Berbagai mode, model busana berbahan kain batik

mulai ngetren (diminati) oleh anak-anak muda, juga anak-anak kecil yang

sejak dini dikenalkan oleh orang tuanya tentang kain batik. Begitu juga

dengan produksi batik yang meningkat meningkatkan income yamg

meningkat juga.

Batik itu elegan, batik itu ciri khas bangsa Indonesia, “Cintai produk-

produk Indonesia”. Iklan- iklan semacam ini juga marak di media massa,

sering terdengar seruan-seruan supaya memakai produk dalam negeri, batik

termasuk produksi dalam negeri. Promosi yang tak langsung seperti ini juga

menimbulkan minat dan selera konsumen, yang pada akhirnya membuat batik

sekali lagi terjunjung oleh opini-opini publik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

99

Lebih spesifik lagi, promosi batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten saat

ini juga lebih menonjol. Media massa seperti internet, koran, radio, yang tak

kalah penting adalah promosi “gethok-tular” antara pelanggan yang satu

dengan pelanggan lain menjadi motor penjualan produk batik. “gethok-tular”

menjadi sangat bermakna dan relevan karena promosi ini efektif namun

murah, sebab yang menjadi promotor adalah pelanggan itu sendiri. Pelanggan

yang puas atas mutu dan bentuk dari batik asli banyak ini sering menciptakan

testimoni di media massa.

Sering juga pelancong manca ataupun lokal yang datang ke

Yogyakarta, terutama yang berlibur (holiday) ke Prambanan, Borobudur, atau

daerah-daerah lain bersedia menyempatkan diri untuk datang dan menengok

usaha-usaha batik di Klaten. Mereka yang datang biasanya ingin mengetahui

lokasi real/nyata usaha-usaha batik ini. Kedatangan mereka membawa berkah

tersendiri bagi pemilik usaha batik karena mereka sering membeli produk

batik relatif banyak.

Perhatian pemerintah terhadap usaha batik juga semakin ditunjukkan

dengan adanya pameran-pameran, juga pada pelantikan kabinet kerja yang

dilaksanakan oleh presiden terpilih periode 2014-2019, Bapak Joko Widodo

mengkomando seluruh menteri terpilih untuk menggunakan busana batik

pada acara pelantikannya. Peran pemerintah seperti ini yang secara tak

langsung ikut mempromosikan batik ke hadapan muka internasional. Selain

itu peran yang menonjol datang dari salah satu Universitas di Surakarta.

Universitas ini sering bekerjasama dengan pemilik usaha batik di Desa Jarum,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

100

Bayat, Klaten dalam membuat pameran-pameran batik di desa ini. Dampak

positif yang diperoleh pada akhirnya adalah usaha-usaha batik di desa ini

adalah semakin familiar, menjadi semakin dikenal oleh khalayak ramai yang

menciptakan pasar baru, atau setidaknya mengokohkan keberadaannya di

pasaran.

Semakin sering diadakan even-even desa seperti pentas tari, musik

tradisional gamelan, keroncong, dan juga musik modern seperti organ

tunggal, dangdut, band semakin menyemarakkan desa. Adanya acara seperti

itu menciptakan daya tarik bagi masyarakat sekitar sekaligus masyarakat luar.

Yang pada ujungnya semakin populer nama Jarum sebagai desa penghasil

batik.

Tahun 2014 ini tepatnya pada bulan April Desa Jarum disahkan oleh

Kabupaten sebagai desa wisata. Tepat sekali, dengan berbagai usaha batik,

usaha patung dari kayu, beragam kesenian (musik, tari, wayang).Seni

pewayangan sangat kental di desa Jarum. Dengan menyandang nama sebagai

desa wisata, Jarum semakin dikenal oleh masyarakat tentang batiknya. Jadi

salah satu terjadinya peningkatan omset penjualan produk batik adalah karena

desa itu sendiri semakin eksis “Jarum Desa Wisata”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

101

Tabel 5.8

Pertumbuhan Omset Penjualan Batik tahun

2009-2013 (%)

Tahun Omset (Y) Pertumbuhan (%)

2009 10.904.500.000 -

2010 11.021.700.000 1,07 %

2011 11.260.500.000 2,16 %

2012 11.614.600.000 3,14 %

2013 12.235.140.000 5,34 %

Sumber: data diolah, 2014

Grafik 5.8.1

Trend Omset Penjualan

Sentra Batik Jarum, Bayat 2009-2013 (Rupiah)

Sumber: Data Diolah,2014

3. Pembahasan Trend Jumlah Tenaga Kerja di Usaha-usaha Batik pada

tahun 2009-2013

Dari hasilperhitungan yang telah dilakukan didapatkan persamaan

yang Y‟= 270,8+18,1X. Persamaan ini mengukur nilai pertumbuhan Tenaga

kerja yang menunjukkn trend positif. Trend mengarah ke kanan atas, menaik

9.500.000.000

10.000.000.000

10.500.000.000

11.000.000.000

11.500.000.000

12.000.000.000

12.500.000.000

13.000.000.000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Y

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

102

ke titik yang memberikan pemahaman adanya tenaga kerja yang terus

meningkat.

Lihat Tabel 5.8 di bawah ini, pertumbuhan tenaga kerja terjadi pada

tahun 2010 sebesar 11,90 %. Pertumbuhan yang sedemikian disebabkan oleh

faktor yang lainnya seperti, upah yang meningkat, layanan perusahaan dengan

fasilitas yang diberikan oleh usaha-usaha batikseperti tunjangan hari raya

yang sebesar kalkulasi pendapatannya selama sebulan. Biasanya tenaga kerja

memperoleh upah mingguan, tetapi THR diberikan oleh pemilik usaha

sebesar penghasilan tenaga kerja selama sebulan.

Pertumbuhan yang paling kecil adalah pada tahun 2013 yang hanya

sebesar 3,67%. Perlu diingat Pertumbuhan ini dimaksudkan sebagai

penambahan tenaga kerja dari tahun 2009-2013, jadi walaupun pertumbuhan

kecil dalam persen, itu tidak semata-mata dapat diartikan kalau tenaga kerja

sedikit.

Tenaga kerja dari tahun ke tahun selama 2009-2013 mengalami

peningkatan. Peningkatan ini dipengaruhi oleh produktivitas yang semakin

banyak oleh usaha batik. Dengan produksi barang yang meningkat tanpa

diimbangi oleh karyawan yang bartambah pula itu akan menjatuhkan usaha

ke dasar. Kenapa demikian? Tentu saja itu terjadi karena produksi yang

diutamakan, menonjol, dilestarikan oleh usaha-usaha batik di Desa Jarum,

Bayat ini adalah batik tulis. Batik yang kental sekali dengan aspek manusia,

human resources, pekerjaan dilakukan secara manual dengan menggambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

103

pada kain atau kayu.Pertumbuhan produksi dan permintaan pasar semakin

memacu kebutuhan usaha-usaha ini akan tenaga kerja.

Salah satu sisi positif dari pertumbuhan usaha-usaha batik ini adalah

terserapnya orang-orang yang ada di sekitar usaha untuk menjadi tenaga kerja

di sentra batik. Pengangguran masyarakat yang berkurang.

Diperkirakan ke depan tenaga kerja akan terus bertambah seiring

dengan usaha batik yang semakin lama semakin tumbuh besar. Ciri khas,

keunikan, sisi pembeda (dalam bentuk, warna, pola, garis) akan tetap

dilestarikan. Cara kerja manual dengan manusia sebagai pembuat produk

akan tetap dilakukan. Sebab batik tulis itu unik.

Tenaga kerja semakin hari semakin bertambah juga dipengaruhi oleh

menjamurnya usaha batik di Desa Jarum, Bayat. Pertumbuhan usaha yang

berdiri semakin hari semakin banyak. Ada dua calon usaha batik yang akan

berdiri pada saat penulis mengetik tulisan ini. Kabar itu penulis peroleh dari

kantor kepala desa pada tanggal 25 Agustus 2014. Informasi itu mengatakan

ada perusahaan batik asal Solo yang akan mendirikan usahanya di desa

Jarum.

Tenaga kerja meningkat dikarenakan semakin banyak masyarakat

yang memanfaatkan peluang bisnis itu sebagai usahanya. Usaha dengan dasar

melestarikan budaya batik itu dapat meningkatkan lapangan pekerjaan yang

pada akhirnya mampu menyerap tenaga kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

104

Tabel 5.9

Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja tahun

2009-2013 (%)

Tahun TK (Y) Pertumbuhan (%)

2009 210 -

2010 235 11,90 %

2011 255 8,51 %

2012 272 6,66 %

2013 282 3,67 %

Sumber :datadiolah, 2014

Grafik 5.9

Trend Jumlah Tenaga Kerja

Sentra Batik Jarum, Bayat 2009-2013 (orang)

Sumber: diolah, 2014

0

50

100

150

200

250

300

350

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Y

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

105

4. Pembahasan Luas Pemasaran Sentra Batik pada tahun 2009-2013

Seperti yang ada dalam tabel 5.4 di atas. Pemasaran produk sebagian

besar terkonsentrasi di Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Sumatra. Di Jawa bisa

ditemukan di DIY, Solo, Semarang, Pekalongan, juga di Klaten sendiri. Juga

sebagian Batik asal Jarum, Bayat, Klaten sudah merambah dunia

Internasional. Jepang, Australia, Amerika adalah beberapa negara yang

menerima Ekspor Batik khas ini. Batik memang telah menjadi ikon

Indonesia, menjadi ciri khas bangsa Indonesia, warisan budaya yang melekat

pada bangsa.

Meski demikian saat ini masih minim ekspor batik yang merambah

dunia internasional. Terkonsentrasinya pemasaran di Jawa yang terjadi saat

ini perlu diperlebar, dalam hal ini peran pemerintah sangatlah diperlukan.

Akses ke daerah luar jawa perlu diperlancar.

Banyak wisatawan yang datang ke Jarum, Bayat, Klaten menjadi

peran penting dalam pasar usaha-usaha ini. Mereka barasal dari wilayah

sendiri ataupun dari daerah lain. Sebagian adalah turis mancanegara yang

biasa datang ke Prambanan (DIY) atau sekitarnya meluangkan waktu untuk

mampir di usaha batik Jarum, Bayat, Klaten.

Pemasaran yang dilakukan oleh Sentra Batik Desa Jarum, Bayat ini

mempunyai berbagai strategi yang populer seperti iklan di media internet,

mengiklankan di radio-radio, bekerja sama dengan lembaga- lembaga industri

kreatif, bekerja sama dengan salah satu lembaga pendidikan di Surakarta,

yakni Universitas Negeri Surakarta. Universitas itu sering membuat pameran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

106

usaha lokal yang ada di Surakarta dan daerah sekitarnya. Keadaan ini menjadi

salah satu jalan yang dilangkahi oleh usaha-usaha batik Jarum untuk semakin

dikenal khalayak ramai.

Dari berbagai strategi yang dilakukan yang menarik menarik justru

tampak dari strategi produksinya. Sebagian besar usaha-usaha batik di desa

ini khas, mereka menciptakan kualitas yang lain dengan batik-batik di kota

lain. Kekhasan dari bahan produksinya terutama pewarna. Pewarna yang

digunakan oleh usaha-usaha batik ini adalah warna alami. Pewarna yang

dibuat sendiri oleh pemilik usaha.Dengan kualitas yang bagus seperti itu,

menciptakan iklim pemasaran yang menonjol. Strategi yang lain adalah

adanya “gethok tular” yang artinya penyebaran informasi berantai, ini terjadi

karena kepuasan yang diperoleh konsumen. Konsumen yang puas dengan

produk batik desa Jarum, Bayat ini lantas sering memberitakan ke

kenalannya, kerabatnya, teman-temannya. Akhirnya informasi itu menyebar,

dan batik ini di kenal oleh khalayak ramai.

Ramai diperbincangkan hingga seorang cendekiawan Indonesia

terkenal, Bapak Rhenald Khasali. Seorang budayawan, penulis, dan juga

pembawa acara di salah satu stasiun tivi nasional tertarik dengan batik khas

asal desa Jarum, Bayat ini. Beberapa kali ia datang ke Desa Jarum, bertemu

dengan pengusaha batik.

Ia beserta stasiun tivi tempatnya bekerja membuat suatu program acara

yang menarik minat masyarakat untuk menyukai batik. Dalam acara itu ia

mempromosikan batik asal Desa Jarum, Bayat. Suatu bentuk pemasaran tak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

107

langsung yang menguntungkan usaha.Salah satu pemilik usaha batik, Bapak

Sarwidi. Orang yang pertama kali menggagas ide pembuatan pewarna alami.

Ia menciptakan pewarna kain dengan menggunakan kulit kelapa (jawa:

sepet), kemudian dengan kulit mahoni, dengan daun jati, juga dengan bahan-

bahan lain yang bisa digunakan sebagai pewarna.

Arswendo Atmowiloto, Sabtu 30 November 2013, Koran Jakarta yang

menjadi pembicara dalam Indonesia Creative Power 2013, di Epicentrum Kuningan, Jakarta, mengatakan teringat Sarwidi di Desa Jarum, Klaten, Solo.Pekan kreatif yang diselenggarakan dengan

megah itu secara tak langsung memberikan promosi baik asal Desa Jarum, Bayat. Inti pembicaraannya ia menambahkan gagasan yang

memupuk minat pelanggan batik. Begitu juga Yayasan Bina Swadaya, yang dikomandani Bambang Ismawan antara lain menerbitkan majalah Trubus, memberi anugerah Kusala Swadaya. Semacam award

untuk prestasi, pengabdian pergulatan yang berakar dalam masyarakatnya (Fajar, 2013)

Ibu Purwanti, pemilik Batik Purwanti juga mempunyai andil yang luar

biasa terhadap familiarnya batik asal Jarum, Bayat ini. Ia telah berkali-kali

mendapatkan penghargaan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

dengan industri kreatifnya menciptakan batik. Ia pernah mendapatkan

penghargaan dan diberi langsung oleh Ibu Any Yudhoyono yang merupakan

istri dari mantan presiden, Susilo Bambang Yudoyono. Penghargaan

diberikan kepada Ibu Purwanti dengan jenis penghargaan atas jasanya

mengembangkan industri rumah tangga yang menarik, khas

(http://batikpurwantibayat.com/).

Dukungan untuk mengembangkan usaha batik asal Desa Jarum, Bayat

juga diberikan oleh kemenperin dengan membuat produk dengan warna

alami, dikatakan oleh Direktur Jenderal IKM Kemenperin Euis Saedah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

108

pameran produk interior dan kerajinan tangan Indonesia, “Interior and Craft

(ICRA)”2014 di JCC, Jakrata. Dengan melestarikan kekayaan budaya dan

mengangkat kearifan lokal melalui gerakan warna alam di seluruh Indonesia

maka usaha ini menunjukkanpromosi dengan keunggulan kualitas. Dalam hal

ini kemenperin telah ikut berkontribusi mempromosikan produk batik asal

desa ini.

Meski semakin genjar promosi yang dilakukan oleh Sentra Batik

Jarum, namun masih ada kendala yang dialami dengan strategi yang

dikerjalankan. Kendala tersebut pada umumnya karena promosi dilakukan

secara perorangan, dulu (awal tahun 2000) pernah ada kerja sama antar

pengusaha, setiap bulan selalu berkumpul untuk membahas permasalahan

komplek yang dialami usaha-usaha batik ini, mereka menamai perkumpulan

itu “Cipto Menir”, kegiatan yang mereka lakukan seperti pengumpulan dana

untuk membantu usaha batik yang masih hijau (baru mulai beroperasi),

namun saat ini sudah tidak pernah dilakukan, usaha-usaha batik berjalan

sendiri-sendiri. Bukan tanpa sebab perkumpulan itu dibubarkan, perkumpulan

itu bubar setelah didapati hal itu dirasakan kurang efektif, usaha-usaha yang

kecil dan masih baru sering menggantungkan diri pada usaha batik yang

sudah mapan.

Kendala selanjutnya adalah daerah operasi usaha batik di Desa Jarum,

Bayat yang jauh dari pusat kota kabupaten. Situasi menyebabkan pelanggan

yang mau datang langsung ke Sentra Batik harus menempuh jarak yang jauh.

Ditambah lagi akses jalan desa yang belum terlalu bagus, untuk menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

109

lokasi perlu melewati medan jalan yang terjal dengan jalan yang sempit. Ini

yang perlu diperhatikan oleh pemerintah kabupaten maupun provinsi melalui

binamarga. Kesulitan itu menyebabkan Sentra Batik ini perlu mengeluarkan

biaya lebih untuk memasarkan/mendistribusikan produksinya.

Dengan adanya berbagai kendala yang dihadapi, tak menyurutkan

usaha batik untuk terus menciptakan produk dan memasarkannya. Mereka

mengatasi kendala dengan memanfaatkan media massa yang kompeten,

jejaring sosial dan website menjadi salah satu pilihan promosi yang sampai

saat ini masih efektif, gethok-tular juga masih efektif, dengan akses jalan

yang dirasa kurang memadai tidak terlau signifikan memengaruhi penjualan.

Dibuktikan dengan banyaknya wisatawan lokal maupun manca yang datang

di lokasi produksi. Lumbung batik tak pernah sepi pengunjung.

Diagram 5.10

Luas Pasar Sentra Batik Jarum, Bayat

tahun 2009-2013

Sumber: Data Diolah,2014

20%

80%

LUAS PEMASARAN PRODUK BATIK 2009-2013 dlm %

LUAR NEGERI

DALAM NEGERI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

110

5. Pembahasan Trend Laba Usaha-usaha Batik pada tahun 2009-2013

Usaha-usaha batik ini berorientasi pada Laba (profit). Dari tahun ke

tahun selama 2009-2013 terjaadi peningkatan yang baik. Peningkatan yang

positif kecuali pada tahun 2010, pada tahun 2009 profit diperoleh

1.162.000.000 dan menurun pada tahun 2010 menjadi 1.147.964.000.

Penurunan ini sebesar 1,20%.

Penurunan sebesar 1,20% diketahui karena harga bahan baku yang

melonjak. Bahan baku yaang harganya menaik. Kenaikan dipicu oleh naiknya

harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang direvisi oleh pemerintah.Harga

BBM yang meningkat, membuat produksi batik juga menurun. Sedang pajak

dan biaya-biaya pengeluaran tetap atau bertambah. Itu mengakibatkan

fluktuasi laba menurun.

Kita lihat pada tahun 2013 laba meningkat 7,13% dari tahun

sebelumnya. Kenaikan ini menjadi kenaikan terbesar dalan kurun waktu

2009-2013. Harga-harga yang stabil, pasar yang semakin luas, karyawan yang

loyal menciptakan iklim pertumbuhan laba yang baik.

Laba usaha semakin lama semakin meningkat karena harga produk

juga semakin lama semakin mahal. Harga batik tulis memang mahal, itu

sebabnya batik tulis bisa digunakan sebagai salah satu sarana gadai, terutama

kain jarik. Dengan upah tenaga kerja yang meningkat, tenga kerja yang

meningkat, dan ditambah berbagai biaya-biaya yang lain ternyata masih

menciptakan profit bagi pemilik usaha. Hal ini karena harga bahan baku yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

111

dipakai untuk memproduksi batik relatif stabil. Keadaan ini menguntungkan

usaha yang berjalan.

Laba dari tahun ke tahun tetap meningkat karena itu tadi, saat ini

harga bahan baku relatif stabil, produktivitas barang meningkat, karyawan

bertambah, dan harga barang produksi berupa batik relatif mahal, untuk kain

jarik tulis misalnya berkisar tujuh ratus ribu sampai ada yang dua juta per

potong. Harga barang jadi yang mahal itu bisa memangkas biaya yang

dikeluarkan, sehingga laba meningkat.

Tabel 5.10

Pertumbuhan Laba Penjualan Batik tahun

2009-2013 (%)

Tahun Laba (Y) Pertumbuhan (%)

2009 1.162.000.000 -

2010 1.147.964.000 -1,20 %

2011 1.189.400.000 3,60 %

2012 1.244.500.000 4,63 %

2013 1.333.340.000 7,13 %

Sumber: data diolah, 2014 Grafik 5.10.1

Nilai Trend dari Laba Usaha Sentra Batik

Jarum, Bayat 2009-2013

Sumber: Data Diolah, 2014

1.000.000.000

1.050.000.000

1.100.000.000

1.150.000.000

1.200.000.000

1.250.000.000

1.300.000.000

1.350.000.000

2009 2010 2011 2012 2013

Y

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

112

6. Pembahasan Hubungan Peningkatan Upah dengan Peningkatan Tenaga

Kerja

Upah total pada tabel 5.6 menunjukkan suatu keadaan yang positif

tentang peningkatan upah selama tahun 2009-2013. Trend Upah meningkat

dari tahun ke tahun. Tetapi apakah peningkatan total upah itu menunjukkan

peningkatan upah per karyawan?, kita lihat pada table 5.8 tentang kenaikan

tenaga kerja. Dari sisi ini tenaga kerja ternyata juga meningkat.

Secarasederhana kita dapat memahami keadaan ternyata peningkatan upah

total yang terjadi tiap tahunnya dibarengi dengan peningkatan tenaga kerja.

Tenaga kerja yang bertambah menyebabkan upah total meningkat. Ada

sedikit kesangsian di sini yang tak bisa dipandang sebelah mata oleh penulis,

jangan-jangan peningkatan upah yang diberikan pada karyawan per orang

sebenarnya jumlahnya sama, karena upah total terlihat meningkat karena

jumlah tenaga kerja juga meningkat.

7. Prospek Sentra Batik ke Depan, Harapan Pengusaha Batik, serta Peran

Pemerintah dalam Operasi Sentra Batik di Jarum, Bayat

Penulis mendefinisikan “prospek sebagai kondisi yang akan dihadapi

oleh perusahaan dimasa yang akan datang baik kecenderungan untuk

meningkatkan atau menutup usaha. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai

peluang dan ancaman yang dihadapi. Kelemahan dan kekuatan yang dimiliki

perusahaan sehingga diperlukan perencanaan dan perumusan strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

113

perusahaan secara baik.Khususnya kebijakan pemasaran dan perusahaan

dapat meningkatkan pemasaran produksinya”.

Dilihat dari jawaban responden dalam wawancara, prospek ke depan

sentra batik akan semakin menggairahkan, mulai dari produksi yang akan

semakin banyak, promosi akan semakin gencar, diharapkan mampu

memberikan hasil yang lebih baik dari sekarang. Pemilik usaha batik secara

tegas menjelaskan ke depan akan meningkatkan produksi batik. Mereka

berharap tahun-tahun yang akan datang omset mereka bisa semakin

meningkat. Mereka juga berharap perhatian dari pemerintah juga semakin

tinggi. Pemerintah bisa lebih sering lagi membuat even-even pameran,

pemilik batik secara terang-terangan mengininkan batik asal Jarum, Bayat

semakin mampu bersaing dengan batik asal daerah lain. Mereka berharap

kepada pemerintah supaya dibuatkan lokasi khusus untuk menampung dan

memasarkan produk mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

114

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti

mengenai Trend Perkembangan Sentra Batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten selama

tahun 2009-2013 diketahui:

1. Upah yang diterima Tenaga Kerja di Sentra Batik Jarum, Bayat, Klaten Dari

Tahun 2009-2013 mengalami peningkatan sebesar 4,56%.

2. Omset Penjualan yang diterima Sentra Batik Jarum, Bayat, Klaten mengalami

peningkatan sebesar 2,92%

3. Jumlah Tenaga Kerja yang bekerja di Sentra Batik Jarum, Bayat, Klaten tahun

2009-2013 mengalami peningkatan sejumlah 7,67% dibulatkan menjadi 7%

4. Area Pemasaran oleh Sentra Batik Jarum, Bayat, Klaten mencapai DIY, Solo,

Semarang, Klaten sendiri, Pekalongan, Kalimantan, Sumatra, Bali, dan juga

Malaysia, Thailand, India, Jepang, Australia, Prancis, dan Amerika.

5. Laba yang diperoleh di Sentra Batik Jarum, Bayat, Klaten tahun 2009-2013

mengalami peningkatan sebesar 3,54%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

115

B. Saran

Batik adalah warisan budaya yang khas, unik, elegan. Sudah sepantasnya kita

melestarikan, menjaga, melanjutkan keberadaannya. Sebagai nilai luhur bangsa

yang patut kita teladani adalah kemajuan cara-cara dan teknik-teknik membatik,

efisiensi, tanpa memahat corak dan mengubah ciri khas. Nilai asli dari membatik

itu sendiri, “ketekunan dan kesabaran”.

Maka sehubungan dengan proses melestarikan budaya tersebut, penulis

memiliki beberapa saran bagi pihak-pihak yang bersangkutan:

1. Bagi Pemilik Usaha-Usaha Batik

Setelah penelitian ini selesai penulis mendapatkan hasil analisis yang

positif tentang trend perkembangan batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten tahun

2009-2013. Semoga dengan hasil tersebut semakin mengokohkan iklim

ekonomi yang lebih baik di tahun-tahun mendatang. Bukan tidak mungkin

suatu saat kondisi pasar bisa mengalami kelesuan akibat kebijakan-kebijakan

pemerintah atau kondisi pasar yang yang mengalami masalah, ataupun

acapkali daya beli masyarakat yang mungkin bisa menurun, atau

produktivitas menurun. Meski begitu usaha batik di Jarum (khususnya) harus

tetap jeli melihat peluang dan melihat kemungkinan-kemungkinan yang bisa

terjadi di hari mendatang. Sederhananya sesuai hasil perhitungan trend

perkembangan batik yang penulis selidiki selama tiga bulan untuk

mendapatkan data-data upah, omset, luas pasar, tenaga karja, dan luas pasar

selama 2009-2013, meramalan trend akan menuju titik positif, menaik pada

tahun-tahun mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

116

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu sumbangan

bagi Universitas, khususnya bagi Program Studi Pendidikan Ekonomi. Dapat

menjadi salah satu rujukan untuk penelitian sejenis.

C. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian hanya berlaku di lokasi penelitian yakni di Desa Jarum,

Bayat, Klaten pada tahun 2009-2013, dan tidak akan sama dengan penelitian

sejenis di daerah lain.

Dalam penelitian ini peningkatan upah secara total terlihat ”bias”, karena

peningkatannya berbanding lurus (baca: diikuti) dengan peningkatan jumlah

tenaga kerja. Hal ini menciptakan pertanyaan ”apakah upah yang diterima tenaga

kerja benar-benar meningkat?, atau jangan-jangan peningkatan upah secara

kumulatif per tahun yang terlihat dikarenakan jumlah tenaga kerja yang juga

meningkat setiap tahunnya. Dengan kata lain jangan-jangan upah yang diterima

tenaga kerja per orang sesungguhnya sama (baca: tetap, statis) dan peningkatan itu

lebih karena pertambahan jumlah tenaga kerja”.

Ketidaktersediaan data mengenai jumlah batik yang diproduksi, biaya

produksi, distribusi, promosi dalam penelitian ini penulis rasa bisa menyebabkan

pembaca kurang menerima analisis data seperti omset penjualan yang meningkat,

laba usaha yang meningkat dikarenakan tingkat kejelasan yang rendah terkait

meningkatnya omset penjualan, laba usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

117

Ketidaktersediaan data mengenai jumlah batik yang diproduksi, biaya

produksi, distribusi, promosi yang menyebabkan analisis tentang peningkatan

omset, upah, laba dirasa kurang tajam. Data yang dibutuhkan seperti omset, upah,

laba diperoleh secara langsung dari Usaha Batik di Desa Jarum, Bayat melalui

proses wawancara dan rekap database mereka. Meski demikian data-data yang

dimiliki usaha batik tidak semuanya terekam dengan baik mengingat sebagian

usaha batik adalah industri rumahan kreatif yang pemiliknya kurang mengerti

tentang hitung-hitungan matematis sesuai dengan tata cara yang tertera di buku-

buku jurnal akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

118

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, Dr., 1989, Manajemen Penelitian, Rhineka cipta, Jakarta

Batik Bayat Klaten: http://fitinline.com/article/read/batik-bayat-klaten. Diakses tanggal 15 Desember 2013

Batik, Jenis-Jenis Batik, Sejarah Batik, http://id.wikipedia.org/wiki/Batik. diakses

tanggal 23 Juni 2013

Dajan, Anto. 1987. Pengantar Metode Statistik 1. Jakarta: Pustaka LP3ES

Kurnianto, Fajar. 2013. Sarwidi dengan batik alami:

http://kolompakar.blogspot.com/2014/03/sarwidi-dengan-batik-

alami.html). Diakses tanggal 24 Agustus 2014

Harian umum Solopos, data UMK se-karisidenan surakarta, artikel dengan judul upahminimum 2014, UMK Sukoharjo Tertinggi Di Soloraya, tanggal 19 November 2013

Heidjachman Ranupandojo, dan Suad Husnan, komaruddin, moekijat.

Ketenagakerjaan dan Pengangguran, http://pelajaranesema.blogspot.com/2012/11/bab-1-ketenagakerjaan-dan-pengangguran.html. Diakses tanggal 25 maret 2014

http://batikpurwantibayat.com/

http://www.antaranews.com/berita/441216/kemenperin-dukung- industri-kreatif-

gunakan-pewarna-alam

Indonesian Batik, http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?RL=00170.

Diakses tanggal 16 Febriari 2014 Kasnawi, M. Tahih. 2006. Produktivitas Tenaga Kerja Per Sub Sector di Provinsi

Sulawesi Selatan. Jurnal Agro Ekonomi,Vol.1. Mei, 2006

Maharani, maria. 2011. Trend Perkembangan Industri Batu di Keji Muntilan. Yogyakarta

Manullang, 1974, Manajemen Personalia, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta

Mulyadi. 2001. Sistem Akutansi. Jakarta: Salemba Empat

Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya, Edisi ketiga, Yogyakarta: BPFE

Universitas Gunadarma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

119

Munawir, S. 2007. Analisis laporan keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty

Young, Pauline V. 1973. Scientific Social Surveys and Reasearch. India: Prentice-

Hall

Pujiyanto. 2008. Estetika Batik Keraton Surakarta. Malang

Putri H, Okki. 2011.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan

Kreativitas di Industri Batik (Studi Kasus pada Industri Batik di Kota

Pekalongan, Lasem, Solo dan Yogyakarta): http://core.kmi.open.ac.uk/display/11731976. Diakses tanggal 15 Februari

2014 Rustam. 2002. Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan NO.23.

Satriadi, HG. 2012. Trend Perkembangan Industti Kerajinan Wayang Kulit Di

Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009. Yogyakarta Soedarso.2006. Trilogi Seni. Yogyakarta: Badan Penerbit Institut Seni Indonesia

Studiosetunggal.Batik Bayat, http://studiosetunggal.wordpress.com/seputar-

umkm/lurik/. Diakses tanggal 7 Agustus 2013 Sugiono. 2010. Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta

Sunaryo, Aryo.2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize

Supranto. 1986.Statistik Teori dan Aplikasi, edisi 3, Jilid 2, Erlangga, Jakarta

Sutamto. 1977. Teknik menjual barang. Jakarta: Balai Aksara

Swasta DH, Basu. 1993. Manajemen pemasaran modern. Yogyakarta: Liberty Swasta DH, Basu. 1999. Manajemen penjualan. Yogyakarta: BEFE

UU No.9 Tahun 1995 tentang usaha Mikro Kecil dan Menengah

Sutrisno. 2010. Teori Pengupahan, (http://matakristal.com/teori-upah-menurut-

john-stuart-mill-von-thunen-dan-karl-marx. Diakses tanggal 14 Oktober

2014

UU No. 13 tahun 2008 Bab I pasal 1 ayat 3 tentang ketenagakerjaan UU No. 20 (pasal 1 dan 3) Tahun 2008 tetang UMKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

120

Winardi. 1991. Pengantar manajemen penjualan. Bandung: Citra Adya

BaktiYogyakarta.

Zamzammufid. 2012. Daerah-daerah penghasil batik di Indonesia,

http://www.kaskus.co.id/thread/51b7460a6112430e0800000b/daerah-daerah-penghasil-batik-di- indonesia. Diakses tanggal 27 februari 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

121

Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

122

Pedoman Wawancara

Kepada Yth, Pemilik Usaha Batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten. Demi

memenuhi Skripsi, Saya Andreas Frengki Wijayanto, Mahasiswa Pendidikan

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma akan melaksanakan penelitian di rumah-

rumah Produksi Batik di Desa Jarum, Bayat. Oleh sebab itu saya mohon bantuan

informasi berupa data-data yang sesuai dengan penelitian ini. Judul Skripsi yang

saya susun adalah “Trend Perkembangan Batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten

Ditinjau dari Upah, Omset Penjualan, Luas Pasar, Jumlah Tenaga Kerja, Dan

Laba Usaha Tahun 2009-2013”. Seluruh data yang saya peroleh akan digunakan

sebagaimana mestinya, bertanggung jawab dan dijamin kerahasiannya dari pihak-

pihak di luar kepentingan penelitian. Atas bantuan yang diberikan, saya

mengucapkan terima kasih.

1) Data Pribadi Pemilik Usaha

Nama Pemilik :

Nama Usaha :

Tahun Berdirinya Usaha :

2) Omset Penjualan

2009 2010 2011 2012 2013

3) Upah Tenaga Kerja

2009 2010 2011 2012 2013

4) Luas Pemasaran

2009 2010 2011 2012 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

123

5) Laba

2009 2010 2011 2012 2013

6) Bagaimana prospek usaha batik anda sampai saat ini melihat persaingan

yang semakin ketat, dengan usaha-usaha batik yang menjamur?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

7) Adakah harapan tertentu anda ke depan dari Usaha Batik yang bapak

jalankan?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

8) Bagimana peran pemerintah (daerah/pusat) dalam ikut andil dalam industri

batik?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

124

Data Total Upah Tenaga Kerja 2009-2013

N

o Nama Usaha

Upah TK (Rupiah)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Batik Purwanti 320.000.000 275.000.000 298.000.000 300.000.000 480.000.000

2 Nardho Batik 200.000.000 198.000.000 210.000.000 198.000.000 200.000.000

3 Batik Unik

Suroto

188.000.000 188.300.000 195.000.000 200.000.000 240.000.000

4 Batik Natural

Sarwdi

140.000.000 142.000.000 160.000.000 170.000.000 176.000.000

5 Batik Sekar

Mawar

190.000.000 190.000.000 192.000.000 180.000.000 180.000.000

6 Batik Suhodo 185.000.000 185.000.000 195.000.000 210.000.000 210.000.000

7 Raka Batik 70.000.000 70.000.000 100.000.000 180.000.000 180.000.000

8 Batik Giyarto 50.000.000 50.000.000 50.000.000 60.000.000 60.000.000

9 Batik Giyatno 200.000.000 200.000.000 230.000.000 230.000.000 230.000.000

10 Batik Hardi 185.000.000 200.000.000 180.000.000 180.000.000 180.000.000

11 Batik Harsiyem 140.000.000 150.000.000 130.000.000 130.000.000 125.000.000

12 Batik Jumiyati 240.000.000 250.000.000 270.000.000 290.000.000 290.000.000

13 Batik Miyono 240.000.000 245.000.000 245.000.000 240.000.000 240.000.000

14 Batik Sajino 200.000.000 200.000.000 250.000.000 250.000.000 252.000.000

15 Batik Sudarji 90.000.000 90.000.000 91.000.000 86.000.000 86.000.000

16

Batik Sri

Miyono

80.000.000 82.000.000 82.000.000 82.000.000 84.000.000

17 Batik Sularto 180.000.000 210.000.000 200.000.000 230.000.000 245.000.000

18 Batik Sunardi 70.000.000 90.000.000 90.000.000 80.000.000 100.000.000

19 Batik Suparman 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000

20 Batik Warna

Alami

8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000

21 Batik Suyanto 170.000.000 172.000.000 189.000.000 200.000.000 200.000.000

22 Batik Umi 168.000.000 170.000.000 180.000.000 185.000.000 197.000.000

23 Batik Yadino 50.000.000 50.000.000 52.000.000 54.000.000 55.000.000

Jumlah 3.371.000.000 3.420.300.000 3.604.000.000 3.750.000.000 4.025.000.000

Sumber: data diolah, 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

125

Data Upah Rata-Rata Tenaga Kerja 2009-2013

No Nama Usaha Upah Rata-Rata TK (Rupiah)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Batik Purwanti 22.857.143 18.333.333,3 15.684.210,5 13.043.478,26 20.869.565

2 Nardho Batik 16.666.667 14.142.857,1 13.125.000 13.200.000 13.333.333

3 Batik Unik

Suroto 14.461.538 14.484.6154 13.000.000 13.333.333,33 15.000.000

4 Batik Natural Sarwdi 17.500.000 14.200.000 14.545.454,5 12.142.857,14 12.571.429

5 Batik Sekar

Mawar 19.000.000 11.875.000 10.105.263,2 11.250.000 11.250.000

6 Batik Suhodo 16.818.182 13.214.285,7 1.392.8571,4 14.000.000 12.352.941

7 Raka Batik 10.000.000 6.363.636,36 10.000.000 15.000.000 16.363.636

8 Batik Giyarto 10.000.000 12.500.000 10.000.000 12.000.000 12.000.000

9 Batik Giyatno 16.666.667 16.666.666,7 16.428.571,4 14.375.000 14.375.000

10

Batik Hardi 30.833.333 18.181.818,2 16.363.636,4 15.000.000

15.000.000

11 Batik

Harsiyem 20.000.000 21.428.571,4 18.571.428,6 16.250.000 15.625.000

12 Batik Jumiyati 18.461.538 17.857.142,9 18.000.000 19.333.333,33 18.125.000

13 Batik Miyono 21.818.182 22.272.727,3 20.416.666,7 20.000.000 13.333.333

14 Batik Sajino 18.181.818 15.384.615,4 19.230.769,2 19.230.769,23 1.938.4615

15 Batik Sudarji 18.000.000 18.000.000 18.200.000 17.200.000 17.200.000

16 Batik Sri

Miyono 10.000.000 10.250.000 11.714.285,7 9.111.111.111 9.333.333,3

17 Batik Sularto 25.714.286 30.000.000 28.571.428,6 16.428.571,43 17.500.000

18 Batik Sunardi 6.363.636.4 8.181.818,18 8.181.818,18 6.666.666,67 8.333.333,3

19 Batik Suparman 2.333.333.3 2.333.333,33 2.333.333,33 2.333.333,33 2.333.333,3

20 Batik Warna

Alami 2.666.666.7 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000

21 Batik Suyanto 1.133.3333 12.285.714,3 9.947.368,42 10.526.315,79 10.526.316

22 Batik Umi 16.800.000 17.000.000 18.000.000 26.428.571,43 24.625.000

23 Batik Yadino 6.250.000 6.250.000 6.500.000 6.750.000 6.875.000

Jumlah 352.726.324 323.206.136 314.847.806 305.603.341,1 308.310.169

Sumber: data diolah,2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

126

Data Omset Penjualan 2009-2013

No Nama usaha Omset Penjualan (Rupiah)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Batik

Purwanti

898.000.000 950.000.000 981.500.000 1.002.600.000 1.104.700.000

2 Nardho Batik 876.500.000 895.000.000 910.000.000 900.000.000 912.500.000

3 Batik Unik

Suroto

880.000.000 875.000.000 970.000.000 980.000.000 960.010.000

4 Batik Natural

Sarwidi

700.000.000 698.000.000 795.000.000 750.000.000 720.300.000

5 Batik SM 550.000.000 600.700.000 500.000.000 610.000.000 655.200.000

6 Batik Suhodo 530.000.000 570.000.000 600.000.000 569.000.000 540.030.000

7 Raka Batik 290.000.000 310.000.000 350.000.000 500.000.000 560.000.000

8 Batik Giyarto 180.000.000 190.000.000 200.000.000 270.000.000 268.000.000

9 Batik Giyatno 650.000.000 680.000.000 730.000.000 750.000.000 756.000.000

10 Batik Hardi 450.000.000 500.000.000 390.000.000 400.000.000 480.000.000

11 Batik

Harsiyem

340.000.000 210.000.000 230.000.000 250.000.000 280.000.000

12 Batik Jumiyati 740.000.000 650.000.000 700.000.000 730.000.000 780.100.000

13 Batik Miyono 750.000.000 765.000.000 750.000.000 800.000.000 840.000.000

14 Batik Sajino 600.000.000 550.000.000 700.000.000 650.000.000 720.300.000

15 Batik Sudarji 330.000.000 370.000.000 220.000.000 240.000.000 274.000.000

16 Batik Sri

Miyono

230.000.000 210.000.000 250.000.000 220.000.000 240.000.000

17 Batik Sularto 600.000.000 645.000.000 640.000.000 650.000.000 700.000.000

18 Batik Sunardi 310.000.000 330.000.000 290.000.000 250.000.000 300.000.000

19 Batik

Suparman

35.000.000 37.000.000 34.000.000 39.000.000 40.000.000

20 Batik Warna

Alami

52.000.000 56.000.000 65.000.000 70.000.000 72.000.000

21 Batik Suyanto 400.000.000 400.000.000 420.000.000 450.000.000 480.000.000

22 Batik Umi 315.000.000 330.000.000 350.000.000 340.000.000 360.000.000

23 Batik Yadino 198.000.000 200.000.000 185.000.000 194.000.000 192.000.000

Jumlah 10.904.500.000 11.021.700.000 11.260.500.000 11.614.600.000 12.235.140.000

Sumber: data diolah, 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

127

Data Jumlah Tenaga Kerja 2009-2013

No. Nama usaha Jumlah TK (Orang)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Batik Purwanti 14 15 19 23 23

2 Nardho Batik 12 14 16 15 15

3 Batik Unik Suroto 13 13 15 15 16

4 Batik Natural Sarwidi 8 10 11 14 14

5 Batik Sekar Mawar 10 16 19 16 16

6 Batik Suhodo 11 14 14 15 17

7 Raka Batik 7 11 10 12 11

8 Batik Giyarto 5 4 5 5 5

9 Batik Giyatno 12 12 14 16 16

10 Batik Hardi 6 11 11 12 12

11 Batik Harsiyem 7 7 7 8 8

12 Batik Jumiyati 13 14 15 15 16

13 Batik Miyono 11 11 12 12 18

14 Batik Sajino 11 13 13 13 13

15 Batik Sudarji 5 5 5 5 5

16 Batik Sri Miyono 8 8 7 9 9

17 Batik Sularto 7 7 7 14 14

18 Batik Sunardi 11 11 11 12 12

19 Batik Suparman 3 3 3 3 3

20 BatikWarna Alami 3 4 4 4 4

21 Batik Suyanto 15 14 19 19 19

22 Batik Umi 10 10 10 7 8

23 Batik Yadino 8 8 8 8 8

Jumlah 210 235 255 272 282

Sumber: data diolah, 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

128

Data Luas Pemasaran tahun 2009-2013

No Nama

Usaha

Luas Pasar

2009 2010 2011 2012 2013

1

Batik

Purwanti

Jakarta, bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta, bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo,

Australia,

Amerika

Jakarta, bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Australia,

Amerika

Jakarta, bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo,

Australia,

Amerika

2

Nardho

Batik

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

3

Batik

Unik

Suroto

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

4

Batik

Natural

Sarwidi

Jakarta,

Bali, Jateng,

DIY, Solo

Jakarta,

Bali, Jateng,

DIY, Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

5

Batik

Sekar

Mawar

Jakarta,

Bali, ,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali, ,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali, ,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali, ,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali, ,

Jateng, DIY,

Solo

6

Batik

Suhodo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Kalimantan,

Jateng, DIY,

Solo

7

Raka

Batik

Bali,

Semarang,

DIY, Solo

Bali, ,

Semarang,

DIY, Solo

Bali, ,

Jateng, DIY,

Solo

Bali, ,

Jateng, DIY,

Solo

Bali, ,

Jateng, DIY,

Solo

8 Batik

Giyarto

Klaten,

DIY, Solo

Klaten,

DIY, Solo

Klaten,

DIY, Solo

Klaten,

DIY, Solo

Klaten,

DIY, Solo

9

Batik

Giyatno

Klaten,

Semaarang,

Pekalongan,

Riau, DIY,

Solo

Klaten,

Semaarang,

Pekalongan,

Riau, DIY,

Solo

Klaten,

Semaarang,

Pekalongan,

Riau, DIY,

Solo

Klaten,

Semaarang,

Pekalongan,

Riau, DIY,

Solo

Klaten,

Semaarang,

Pekalongan,

Riau, DIY,

Solo

10

Batik

Hardi

Klaten,

Semaarang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Semaarang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Semaarang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Semaarang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Semaarang,

Pekalongan,

DIY, Solo

11 Batik

Harsiyem

Klaten,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Pekalongan,

DIY, Solo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

129

No. Nama

Usaha

Luas Pasar

2009 2010 2011 2012 2013

12

Batik

Jumiyati

Klaten,

Palembang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Palembang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Palembang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Palembang,

Pekalongan,

DIY, Solo

Klaten,

Palembang,

Pekalongan,

DIY, Solo

13

Batik

Miyono

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

14

Batik

Sajino

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Klaten,

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

15

Batik

Sudarji

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

16

Batik Sri

Wiyono

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

Jakarta,

Semarang,

DIY, Solo

17

Batik

Sularto

Jakarta,

Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Bali,

Jateng, DIY,

Solo

18

Batik

Sunardi

Jakarta,

Bali, Jateng,

DIY, Solo

Jakarta,

Bali, Jateng,

DIY, Solo

Jakarta,

Bali, Jateng,

DIY, Solo

Jakarta,

Bali, Jateng,

DIY, Solo

Jakarta,

Bali, Jateng,

DIY, Solo

19 Batik

Suparman

Klaten, Solo Klaten, Solo Klaten, Solo Klaten, Solo Klaten, Solo

20

Batik

Warna

Alami

Klaten,

DIY, Solo

Klaten,

DIY, Solo

Klaten,

DIY, Solo

Klaten,

DIY, Solo

Klaten,

DIY, Solo

21

Batik

Suyanto

Jakarta,

Sumatra

(Riau),

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Sumatra

(Riau),

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Sumatra

(Riau),

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Sumatra

(Riau),

Jateng, DIY,

Solo

Jakarta,

Sumatra

(Riau),

Jateng, DIY,

Solo

22

Batik Umi Klaten,

DIY, Solo,

Semarang,

Pekalongan

Klaten,

DIY, Solo,

Semarang,

Pekalongan

Klaten,

DIY, Solo,

Semarang,

Pekalongan

Klaten,

DIY, Solo,

Semarang,

Pekalongan

Klaten,

DIY, Solo,

Semarang,

Pekalongan

23

Batik

Yadino

Klaten,

DIY, Solo,

Semarang

Klaten,

DIY, Solo,

Semarang

Klaten,

DIY, Solo,

Semarang

Klaten,

DIY, Solo,

Semarang

Klaten,

DIY, Solo,

Semarang

Sumber: data diolah, 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

130

Data Laba Perusahaan 2009-2013

No Nama Usaha Laba (Rupiah)

2009 2010 2011 2012 2013 1 Batik Purwanti 150.000.000 139.200.000 168.000.000 210.000.000 220.940.000

2 Nardho Batik 70.000.000 75.600.000 80.000.000 77.000.000 85.000.000

3 Batik Unik Suroto 84.000.000 90.000.000 95.000.000 95.600.000 87.000.000

4 Batik Natural

Sarwidi

52.000.000 50.400.000 65.000.000 63.000.000 61.700.000

5 Batik SM 69.000.000 74.000.000 56.000.000 61.000.000 65.000.000

6

Batik Suhodo 98.000.000 79.200.000 73.000.000 65.000.000 62.000.000

7 Raka Batik 27.000.000 28.800.000 32.000.000 50.000.000 55.000.000

8 Batik Giyarto 19.200.000 18.000.000 20.000.000 25.000.000 37.000.000

9 Batik Giyatno 70.000.000 69.300.000 70.000.000 71.000.000 73.000.000

10 Batik Hardi 43.100.000 42.000.000 43.500.000 45.000.000 47.000.000

11 Batik Harsiyem 14.600.000 15.000.000 19.800.000 19.500.000 19.700.000

12 Batik Jumiyati 61.000.000 63.024.000 65.000.000 78.000.000 80.000.000 13 Batik Miyono 80.000.000 82.800.000 80.000.000 63.000.000 81.900.000

14 Batik Sajino 66.000.000 64.800.000 68.000.000 66.700.000 70.000.000

15 Batik Sudarji 12.500.000 12.000.000 14.000.000 13.900.000 19.000.000

16 Batik Sri Miyono 33.100.000 32.040.000 31.000.000 28.000.000 30.000.000

17 Batik Sularto 56.000.000 57.000.000 55.000.000 55.800.000 71.000.000

18 Batik Sunardi 36.800.000 36.000.000 34.000.000 30.000.000 36.000.000

19 Batik Suparman 4.600.000 4.800.000 4.500.000 5.000.000 7.000.000

20 Batik Warna

Alami

5.700.000 6.000.000 6.000.000 7.000.000 7.200.000

21 Batik Suyanto 64.000.000 63.000.000 66.000.000 70.000.000 71.000.000

22 Batik Umi 25.500.000 24.000.000 26.000.000 26.000.000 28.000.000

23 Batik Yadino 19.900.000 21.000.000 17.600.000 19.000.000 18.900.000

Jumlah 1.162.000.000 1.147.964.000 1.189.400.000 1.244.500.000 1.333.340.000

Sumber: data diolah, 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

131

Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: TREND PERKEMBANGAN SENTRA BATIK DI DESA JARUM, … fileJumlah populasi ada 28 usaha batik, sampel yang digunakan ada 23 usaha batik. Analisis data menggunakan analisis trend kuadrat

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI