Upload
ara-az-zahra
View
89
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Transfusi Darah dan Menjual Darah
Citation preview
Pengertian Transfusi Darah
Transfusi darah dalam kesehatan ialah mengambil manfaat dari darah manusia dengan cara memindahkannya dari yang sehat kepada yang sakit demi menyelamatkan nyawa seseorang.
Jadi transfusi darah adalah memanfaatkan darah manusia dengan cara memindahkannya dari tubuh orang yang sehat kepada orang yang membutuhkannya, untuk mempertahankan hidupnya
Transfusi Darah dan Menjual Darah
Darah dan Fungsinya Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian,
yaitu cairan yang disebut plasma dan sel darah. Darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan atau plasma, sedangkan 45% sisanya adalah sel darah yang terdri dari tiga jenis, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan butir pembeku (trombosit)
Darah sangat dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya karena semua jaringan tubuh memerlukan persediaan darah yang memadai, khusus otak, memerlukan persediaan darah yang mencukupi dan teratur. Bila otak tidak menerima darah selama lebih dari tiga samapai empat menit, maka akan terjadi perubahan-perubahan yang tidak dapat pulih kembali, dan beberapa sel otak akan mati.
Transfusi Darah dan Menjual Darah
1. Haram
Dalam kondisi biasa, tanpa adanya keterpaksaan, dan tanpa ada hal-hal yang mempertaruhkan nyawa, transfusi darah merupakan sesuatu yang haram.
Alasannya karena darah dipandang sebagai benda najis, sehingga melakukan transfusi darah sama dengan memindahkan benda najis dari satu tubuh ke tubuh orang lain yang kemudian seseorang itu beribadah dengan membawa benda najis
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah....`
Hukum Transfusi Darah
Transfusi Darah dan Menjual Darah
2. Jaiz (Boleh)
bila darah merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan
jiwa seseorang yang kehabisan darah, maka mempergunakan
darah diperbolehkan dengan jalan transfusi. Bahkan
melaksanakan transfusi darah dianjurkan demi menyelamatkan
jiwa manusia, sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat
al-Maidah ayat 32
....Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seseorang
manusia, maka ia seolah-olah memelihara kehidupan manusia....
Transfusi Darah dan Menjual Darah
Maka dalam hal ini, najis pun seperti darah, boleh dipergunakan untuk mempertahankan kehidupan.
misalnya seseorang yang menderita kekurangan darah karena kecelakaan, maka dibolehkan menerima darah dari orang lain. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menolong seseorang yang dalam keadaan darurat, sebagaimana kaedah fiqhiyah:
“Keadaan darurat menyebabkan dibolehkannya yang dilarang”
Transfusi Darah dan Menjual Darah
Bagaimana jika Donor/Resepien yang Non Muslim...???
tidak ada sangkut pautnya dengan aktifitas
setelah terjadinya pentransfusian darah. Darah
yang ada dalam tubuh resipien (non muslim)
entah dipergunakan untuk beramal sholeh atau
justru sebaliknya , menyekutukan Allah dan
ingkar kepada-Nya, hal itu tidak berpengaruh
kepada si pendonor ( muslim ) atau bisa
dikatakan tidak merubah hukum awalnya yaitu
jaiz (boleh)
Transfusi Darah dan Menjual Darah
Hukum jual beli dalam islam
Jual-beli termasuk salah satu sistem ekonomi
Islam. Dalam Islam, ekonomi lebih
berorientasi kepada nilai-nilai logika, etika,
dan persaudaraan, yang kehadirannya secara
keseluruhan hanyalah untuk mengabdi
kepada Allah. Dengan demikian nila-nilai
tersebut dapat difungsionalkan pada tingkah
laku ekonomi manusia khususnya, dan
peradaban umat manusia umumnya
Transfusi Darah dan Menjual Darah
Bagaimana hukum menjual darah untuk kepentingan transfusi? Menurut hukum asalnya menjual barang najis adalah haram.
Namun yang disepakati oleh para ulama hanyalah khamar atau arak dan daging babi. Sedangkan memperjualbelikan barang najis yang bermanfaat bagi manusia, seperti memperjuabelikan kotoran hewan untuk keperluan pupuk, dibolehkan dalam Islam (menurut madzhab Hanafi)
Demikian pula halnya dengan menjual darah manusia untuk kepentingan transfusi, asalkan penjualan darah itu terjangkau oleh yang menerima bantuan darah. Karena yang menjual darah atau donor memerlukan tambahan gizi untuk kembali memulihkan kondisi tubuhnya sendiri setelah darahnya didonorkan, tentu untuk memperoleh gizi tambahan tersebut memerlukan biaya. Dan apabila kedua belah pihak setuju, maka jual beli darah itu di perbolehkan.
Transfusi Darah dan Menjual Darah
Kesimpulan
Transfusi darah itu diperbolehkan dengan
tujuan untuk menyelamatkan jiwa manusia,
apabila memang dalam keadaan darurat dan
sangat membutuhkan darah
Transfusi Darah dan Menjual Darah