Embed Size (px)
Citation preview
Training “Expert Broiler Farm Management”
- Part 1 -
Essentials of good brooding practiseChick Quality and Brooding
www.hatchability.com
+31-6-51118024
Efek besar dari manajemen indukan broiler dan kualitas telur
tetas terhadap kualitas anak ayam dan penampilan keturunan
berikutnya
- Faktor-faktor Zoötechnical
- Faktor-faktor kedokteran
hewan
Kekurangan unsur gizi pada pakan indukan
Kebutuhan dan yang diberikan tidak sesuai
Umur PS – peralihan dari pemeliharaan ke produksi
Kondisi bulu
Parasit (cacing, kutu tungau)
Temperatur
Penyakit
Stres
………..
Penyampaian tidak lengkap dari gizi yang penting dan esensial
PS muda: metabolisma asam lemak terbatas pada embrio --> temperature
Kondisi inkubasi conditions (banyak sisa kuning telur)
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
20 22 24 26 28 30 32 34 36
Vloertemperatuur (ºC)
Uit
va
l e
ers
te w
ee
k (
%)
<35Leeftijd moederdieren:
Temperature lantai (C)
1stw
eek o
ffsp
ring m
ort
alit
y (
%) Age PS (wks)
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
20 22 24 26 28 30 32 34 36
Vloertemperatuur (ºC)
Uit
va
l e
ers
te w
ee
k (
%)
<35
35+
Leeftijd moederdieren:
Temperatur lantai (C)
1stw
eek o
ffspring m
ort
alit
y (
%) Age PS (wks)
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Storage time (d)
Can
dli
ng
(%
)
Cobb
Ross 508True infertile eggs
+ early mortality
Kematian ekstra pada embrio dini
Pemansan awal telur tetas (+3 atau 10 hari storage)
BW
at
36d
(g
)
+80g
Virus diseases Primary
mortality
Vertical
transmission
Transmission
via eggshell
Disease possible
by insufficient
maternal
protection
Immuno-
Suppression
NCD X ?? ??
IB (Infectieus Bronchitis) X X
IBD (Gumboro) X X X
CAV (Chicken Anaemia Virus) X X X X
IBH (Inclusion Body Hepatitis) X X X
AE X X X
Reo tenosynovitis (+ MAS) X X X X
TRT/ART (Rhinotracheitis) X X
Marek X X
Aviaire Leucosis X X x (ALV-J)
Penyakit Virus pada tingkat PS dan kematian keturunan.
Faktor Kedokteran Hewan
Bacterial- and
Fungal diseases
Primary
mortality
Vertical
transmission
Transmission
via eggshell
Disease possible by
insufficient maternal
protection
Immuno-
Suppression
Salmonella X X X
Campylobacter x (very low) X
Colibacillosis X ?? X
ORT X X ??
M. gallisepticum X X X
M. synoviae X X
Enterococcen /
Streptococcen
X ?? X
Aspergillosis X X ??
Infeksi bakteri dan jamur pada PS terhadap kematian keturunan
Veterinary factors
Cuticle quality and coverage
cracks
Moisture
bangers
Manajemen dan higienis telur tetas: Kematian keturunan
Bacteria
Penetrasi bakteri melalui cangkang telur:
- Tingkatan temperature / isi telur tetas mengkerut dengan
pendinginan
- Kelembaban (kotoran / pencucian / kondensasi)
- Menit pertama ketika bertelur saat kutikula masih lunak
- Perlindungan jelek dari
kutikula
- Retak!
Khabisi et al., 2012
1998: Pengukuran cangkang telur diperkenalkan
Buckeye
96
98
100
102
104
1 4 8 11 15 18Day of incubation
ET
(F
)Multi-stage setter with trolley setting: side
view
16-18 13-15 10-12 1-3
37.8
7-9 4-6
38.537.2
36.5
38.5
airflow
eggs
40+
36.0
37.0
38.0
39.0
40.0
41.0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
Air velocity (m/s)
Te
mp
era
ture
(ºC
)
Air temperature
Eggshell temperature
Temperatur mesin ≠ temperatur embrio
ET: Kesimbangan antara panas produksi dan panas dilepas
Panas produksi
- Waktu / perkembangan
- Faktors Fisik
- Faktor Biologis
- Faktors Lingkungan
Panas dilepas
- Penguapan
- Panas ditransfer
- perbedaan temperatur
- panas kapasitas
- kecepatan udara
40
.0
39
.5
39.0
38
.5
38
.0
37
.5
37
.0
36
.5
36
.0
Embryo temperature (ºC)
Faktor-faktor yang mempengaruhi panas produksi
Umur dari embrio (waktu)
Faktor Fisik
• kondisi penyimpanan , pemutaran telur
Faktor Biologis
• ukuran telur, jenis ras , umur jenis ras
Faktor faktor Lingkungan
• oxygen, carbon dioxide, humidity, temperature
O2
heat
CO2
H2O + +
Heat production
Breeder age
Breed type
Broiler or layer breed
Temperatur cangkang adalah kunci!!!
EST, kamu harus ukur
Jaga EST dekat ke 37.8oC konstan
Pesan yang dibawa pulang:
O2
Heat
CO2
H2O
+ or
60 g egg
38 + 2 g
32 + 8 gEmbryo temperature
EST 37.8ºC = optimal
Perkembangan jelek
kematian
penyakit
Secara teknis hasil jelek
Panjang Betis dan Penampilan Broiler
2000
2100
2200
2300
2400
2500
2600
Haan Hen
Pootlengte (cm)
Ge
wic
ht
(g)
<3 3-3.1 >3.1
Gewicht bij uitkomst: 42 - 44g
2000
2100
2200
2300
2400
2500
2600
Haan Hen
Pootlengte (cm)
Ge
wic
ht
(g)
<3 >3
Gewicht bij uitkomst: 36- 38g
males females males femalesHatch weight 36-38g Hatch weight 42-44g
Shank length (cm) Shank length (cm)
BW
@4
2d (
g)
BW
@42d (
g)
Untuk tahu kualitas DOC, kamu
harus ukur kualitas DOC !!!
0
10
20
30
40
50
15 16 17 18 19 20 21
Chick length (cm)
Yo
lk f
ree
bo
dy w
eig
ht
(g)
0
2
4
6
8
10
Res
idu
al Y
olk
(g
)
Yolk free body weight
Residual yolk
String navel
Tempertur inkubasi terlalu tinggi:
Kaki miring (pengkor)
Cadangan glikogen rendah
Peningkatan asam laktat dan penat otot.
Formasi tulang jelek
Brooding
0 60 120 180 240 300 360
Time (min)
10
15
20
25
30
35
40
Recta
l te
mpe
ratu
re (
ºC)
cd
e
f
g
ab
36
37
38
39
40
41
42
43
hatche
r bas
ket
selection
spra
ying
holding
room
befo
re tr
ansp
ort
afte
r tra
nspo
rt
at p
lace
men
t
afte
r 24
hour
s
Re
cta
l te
mp
era
ture
(ºC
)
37
38
39
40
41
24 26 28 30 32 34
Concrete floor temperature below woodshavings (ºC)
Na
va
l te
mp
era
ture
DO
C's
(ºC
)
,
35
36
37
38
39
40
41
42
at
arrival
3 hrs 9 hrs 24 hrs 48 hrs 72 hrs 6 days
Recta
l te
mp
era
ture
(C
)
?
GPS 35 wks
GPS 46 wks
Tehnik Incubasi = Pemeliharaan ayam muda
• inkubasi: 37,8oC temperatu cangkang
• Pemeliharaan ayam muda: 40,5oC temperatur ayam muda
Try to be eggs and chicks 1 step ahead
Perbedaan:
embrio’s: pengaturan temperatur terbatasion; lonjakan tempat
anak ayam: pengaturan temperatur; feed and water intake; behaviour
Heat capacity Temperature difference Air velocity
Chick temperature
Metabolism
- nutrition PS
- in ovo feeding
Embryo temperature
+
- -
+
- early feeding
- feed restriction
- digestibility
- particle size / concentr.
- light schemes
- stocking density
??
- behaviour
- temperature regulation
Lighting
Light Dark
Type of brooder
Only Ambient heating (AH) On On On
Gas brooder (GB) On Off On
Elstein radiator (ER) On Off On
Elstein radiator + light bulb (ERL) On Off On
Only Ambient heating – no additional heaters
Gas brooder
Elstein radiator (infrared 250 W)
Elstein radiator (infrared 250 W)
Elstein radiator (infrared 250 W) + Light bulb (7 W)
Elstein radiator (infrared 250 W) + Light bulb (7 W)
Pengamatan
Temperatur litter (rings)
Temperatur badan
Penyebaran sekitar
chick guard (rings)
Feed intake,
body weight gain,
and mortality
50 cm
F = Feeder
SD = Small Drinker
= T-measurement
FT = Feeder tray
BD = Bell Drinker
F
F
BD BD
SD
SD
FT FT
50 cm50 cm 50 cm 50 cm 50 cm
1
2
3
1
2
3
Litter temperature at Gas brooder switched “on” or “off”
30
35
40
45
50
55
60
0 20 40 60 80 100 120
Time (minutes)
Tem
pera
ture
(ºC
)
ring 1
ring 2
ring 3
Body temperature at Gas brooder
38,0
38,5
39,0
39,5
40,0
40,5
41,0
0 1 2 3 4 5 6
Age (d)
Bo
dy t
em
pera
ture
(ºC
)
GB-on (Light)
GB-off (Light)
GB-on (Dark)
0
10
20
30
40
50
60
70
0 1 2 3 4 5 6
Time (d)
Lit
ter
tem
pera
ture
(ºC
) centre
ring 1
ring 2
ring 3
0
25
50
75
100
0 1 2 3 4 5 6
Time (days)
Po
ult
s p
er
rin
g (
%/m
2)
ring 1
ring 3
ring 2
0
10
20
30
40
50
60
38,0 38,5 39,0 39,5 40,0 40,5 41,0 41,5 42+
Poult temperature (ºC)
Po
ult
s (
%)
huddling
resting
day 3
SLOW and few eating moments
Feeding
0
10
20
30
40
50
60
38,0 38,5 39,0 39,5 40,0 40,5 41,0 41,5 42+
Poult temperature (ºC)
Po
ult
s (
%)
feeding
day 3
resting
lamp
FAST and many eating moments
Untuk pertumbuhan terbaik dan perkembangan unggas:
• Temperatur unggas mendekati sekitar 41ºC
• Sumber panas yang terus menerus untuk pemanasan yang cepat pada
unggas
• Tidak bergerombol mencari temperatur yang pas
• Tingkatan temperatur yang cukup dalam chick guard pada litter
• Tidak ada tempat sia sia tanpa tingkatan temperatur (ring 3)
• Sediakan area berfungsi untuk makan, minum, istirahat, dan bermain
• Termperatur adalah kunci krusial
Chick temperature = 41.4oC
Chick temperature is 40.3oC
Chick temperature = 38.0oC
1998 Kuijpers Kip / Spelderholt 2000 2002
2004 2013 (Russia) 2015 - now
Development of Farmhatching systems (1998 – 2017)
Thanks for your attention!!
