10
KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENYUSUNAN DESIGN ENGINEERING DETAIL (DED) INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH (IPAL) TERPADU KAWASAN PUSPIPTEK TAHUN 2014 PROGRAM: PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL UNIT KERJA: DEPUTI BIDANG JARINGAN IPTEK Asdep Jaringan Penyedia dengan Pengguna KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Tahun 2014

TOR Penyusunan DED Ulang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TOR Penyusunan DED Ulang

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN PENYUSUNAN

DESIGN ENGINEERING DETAIL (DED)

INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH (IPAL) TERPADU

KAWASAN PUSPIPTEK

TAHUN 2014

PROGRAM:

PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK

UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL

UNIT KERJA:

DEPUTI BIDANG JARINGAN IPTEK

Asdep Jaringan Penyedia dengan Pengguna

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Tahun 2014

Page 2: TOR Penyusunan DED Ulang

1

KERANGKA ACUAN KERJA

I. LATAR BELAKANG

Pada Tahun 2013, Kementerian Riset dan Teknologi telah membuat dokumen rencana

induk (masterplan) revitalisasi Puspiptek dan Pengembangan ISTP.

Arah revitalisasi dan pengembangan Puspiptek ke depan setidaknya mencakup tiga

aspek. Aspek pertama adalah revitalisasi sumberdaya Puspiptek yang telah ada saat

ini ditingkatkan menjadi lebih baik dan lebih maju sesuai peran dan fungsi Puspiptek

yang diharapkan ke depan. Sumberdaya dimaksud mencakup sarana-prasarana

litbang, sumberdaya manusia litbang, dan sarana-prasarana pendukung kawasan.

Aspek kedua adalah peningkatan peran Puspiptek sebagai Indonesia Science &

Technology Park (ISTP).I-STP merupakan sarana yang menjembatani agar hasil-hasil

litbang dapat dikomersialisasikan oleh industri, mendorong munculnya industri baru

(start up company) berbasis teknologi melalui proses inkubasi dan spin off, serta

mendorong munculnya technopreneurship. Disamping itu, STP juga mendukung

industri melalui penyediaan space / lahan serta kemudahan akses terhadap lembaga

litbang di kawasan.

Puspiptek diarahkan sebagai sebuah kawasan yang mengintegrasikan unsur-unsur

inovasi yang terdiri atas lembaga litbang, pendidikan tinggi, serta sektor bisnis

(industri), dalam kerangka sistem inovasi nasional (SINas) dan Sistem Inovasi Daerah

(SIDa).Pengembangan Puspiptek dalam kerangka SINas dan SIDa, harus selaras

dengan konsep pengembangan industri strategis di wilayah tempat Puspiptek

berada.Disamping itu, secara fisik pengembangan Puspiptek harus selaras dengan

konsep pengembangan infrastruktur (seperti jalan, akses ke pelabuhan/bandar udara),

daya dukung lingkungan, serta rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) daerah

setempat.

Dalam kaitan dengan komersialisasi hasil litbang, salah satu aktivitas di Puspiptek ke

depan adalah penumbuhan IKM baru berbasis teknologi serta menumbuhkan budaya

technopreneurship melalui inkubasi teknologi dan bisnis. Untuk mengakomodasi

fungsi “baru” Puspiptek tersebut, diperlukan pembangunan zona sendiri di dalam

kawasan sebagai zonaTechnology Business Incubation Center (TBI-Center).TBI

Center mencakup area untuk manajemen TBI, area untuk inkubator dan tenan

(incubatee), serta dilengkapi berbagai fasilitas pendukung termasuk fasilitas

workshop bersama untuk mendukung IKM pemula.Disamping menyediakan fasilitas

berupa ruang (space) dan program inkubasi, juga diperlukan dukungan pendanaan dan

modal untuk usaha rintisan (start up company) yang lahir disini. Perlu dikaji

bagaimana peran pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta lembaga-lembaga

keuangan dalam mendukung program tersebut.

Page 3: TOR Penyusunan DED Ulang

2

Aspek ketiga adalah mengakomodasi pengembangan dan perluasan sarana laboratoria

dan fasilitas litbang dan perekayasaan teknologi, antara lain program pembangunan

laboratoria BPPT terpadu (PLBT) di kawasan Puspiptek. Selain itu juga dipersiapkan

jika LPNK atau Lembaga Litbang Kementerian (LPK), Perguruan Tinggi (PT) dan

bahkan Lembaga Litbang Industri hadir di kawasan Puspiptek untuk suatu konsorsium

riset nasional.Melalui pengembangan tersebut, Puspiptek diarahkan menjadi pusat

litbang, pengujian (testing) dan sertifikasi kelas duniaserta menjadi rujukan nasional.

Secara umum, revitalisasi/transformasi Puspiptek ke depan diarahkan menjadi sebuah

lembaga yang mengemban 5 (lima) fungsi utama yaitu:

1. Pusat Penguasaan dan Pengembangan Iptek nasional (center of excellence);

2. Pusat Pelayanan Pengembangan Produk-Produk nasional;

3. Pusat alih teknologi dan Pusat Informasi Iptek (advokasi teknologi, pelayanan

teknologi, difusi, diseminasi, komersialisasi teknologi);

4. Pusat pengembangan kewirausahaan (enterpreneurship) dan inkubasi industri

baru/UKMK berbasis teknologi (inkubator bisnis teknologi, klaster inovasi);

5. Pusat pendidikan dan latihan untuk SDM industri.

Sebagai Pusat Penguasaan dan Pengembangan Iptek Nasional, ISTP diharapkan

mampu meningkatkan jumlah publikasi dan paten dari lembaga litbang yang ada di

Kawasan Puspiptek serta menghasilkan SDM iptek yang unggul dengan dukungan

kebijakan pengembangan SDM yang tepat.

Sebagai Pusat Pelayanan Pengembangan Produk-Produk Nasional, I-STP diharapkan

mampu meningkatkan nilai tambah produk industri melalui layanan riset dan

pengembangan serta pengujian dan sertifikasi produk.

Sebagai Pusat alih teknologi dan pusat informasi iptek, I-STP diharapkan mendorong

meningkatnya proses alih teknologi dari lembaga litbang ke industri melalui kontrak

riset dan lisensi, serta memfasilitasi layanan informasi teknologi bagi IKM dan

industri serta masyarakat.

Sebagai Pusat pengembangan kewirausahaan dan inkubasi bisnis/teknologi, I-STP

diharapkan mampu melahirkan IKM/perusahaan baru berbasis teknologi sehingga

mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai Pusat pendidikan dan latihan untuk SDM industri, I-STP diharapkan mampu

melahirkan SDM kompetitif untuk mendukung peningkatan produktivitas industri.

Sebagai lanjutan dari penyusunan masterplan, khusus pada bagian revitalisasi dan

pengembangan sarana-prasarana kawasan, perlu ditindaklanjuti dengan

penyusunan dokumen Detail Engineering Design (DED), sebagai bagian dari

perencanaan yang lebih mendetail.

Page 4: TOR Penyusunan DED Ulang

3

B. DASAR HUKUM / REGULASI ACUAN

Berikut ini beberapa peraturan/regulasi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan:

1) Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sinas P3

Iptek).

2) Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

3) Undang-Undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus.

4) Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) dan peraturan turunannya.

5) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisiss mengenai Dampak

Linghungan Hidup.

6) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara.

7) Keputusan Presiden No. 63 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengamanan Objek

Vital Nasional.

8) Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 35/M-IND/PER/3/2010 tentang

Pedoman teknis kawasan industri;

9) Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 2 tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten tahun 2010-2030.

10) Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan No. 15 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaTangerang Selatan Tahun 2011 – 2031.

11) Peraturan Menteri Riset dan Teknologi No. 03/M/PER/VI/2010 Tentang

organisasi dan tata kerja Kementerian Riset dan Teknologi.

II. URAIANKEGIATAN

A. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyusun dokumen sebagai acuan pelaksanaan

konstruksi dan pengembangan pembangunan fisik di kawasan Puspiptek yang

memenuhi kaidah-kaidah analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dalam

rangka mendukung fungsi Puspiptek ke depan yang selaras dengan pembangunan

lingkungan berkelanjutan.

Sasaran kegiatan tahun 2014 adalah:Tersusunnya dokumen DED Intalasi Pengolahan

Limbah (IPAL) Terpadu Kawasan Puspiptek sebagai bagian dari perencanaan

revitalisasi Puspiptek dan pengembangan ISTP di kawasan.

Page 5: TOR Penyusunan DED Ulang

4

B. RUANG LINGKUP

Kajian DED Revitalisasi Puspiptek mencakup:

DED sarana pendukung kawasan, mencakup:

instalasi pengelolaan limbah kawasan perkantoran, laboratoria dan perumahan

dengan konsep bangunan hijau dengan kapasitas olahan maksimum 1000 m3

per hari.

Ruang lingkup pekerjaan penyusunan DED meliputi:

i. Kegiatan Pekerjaan Pra Rancangan

a. Gambarpra-rancangan arsitektur, struktur yang meliputi : siteplan, tampak,

potongan, jaringan M/E.

b. Garis besar persyaratan teknis (outline specification)

c. Perkiraan biaya pembangunan (preliminary cost estimate)

ii. Kegiatan Pekerjaan Pengembangan Rancangan.

a. Gambar Rancangan arsitektur dan elemen pendukungnya yang meliputi :

siteplan,denah, tampak, potongan,gambar detail dan jaringan utilitas.

b. Gambar Rancangan M/E beserta konsep dan perhitungannya.

c. Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of

Quantity dan harga satuan pekerjaan.

d. Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara garis besar).

e. Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail untuk

dokumenpelelangan.

iii. Kegiatan Pekerjaan Dokumen Lelang:

a. Petunjuk Pelelangan.

b. Persyaratanteknis.

c. Gambar rancangan detail arsitektur landscape.

d. RencanaKerjadanSyarat.

e. Rincian Volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan

konstruksi(Engineering Estimate)

C. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa:

1. Dokumen DED, yang meliputi:

a) Laporan perencanaan arsitektur lansekap lengkap dengan perhitungan-

perhitungan yang bisa dipertanggungjawabkan.

b) Gambar-gambar rancangan teknis, yang terdiri dari : rencana lansekap (site

plan), Rencana instalasi, detail rancangan lansekap Lainnya.

c) Gambar rancangan struktur bangunan IPAL dan perhitungannya.

d) Gambar rancangan struktur bak kontrol (IC : Inspectorat Chamber)

Page 6: TOR Penyusunan DED Ulang

5

e) Gambar rancangan instalasi mekanikal dan elektrikal untuk proses pengolahan

limbah

f) Gambar rancangan pipanisasi yang menghubungkan lokasi IC ke lokasi IPAL

g) Gambar DED terutama untuk menjelaskan softscape dan hardscape (skala

1:200, 1:100, 1:50)

h) Gambar rancang teknis softscape dan hardscape lengkap dalam ukuran kertas

A3 dan A1

2. Dokumen Lelang :

a) Rencana anggaran biaya (RAB/EE),

b) Rician volume pekerjaan (BQ),

c) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)

d) Dokumen pengadaan jasa pemborongan implementasi pengembangan fisik

kawasan Puspiptek.

III. PROSES DAN TAHAPAN KEGIATAN

1. Pengumpulan Data

a) Data Primer

(i) Data Visual

Kegiatan ini berupa pendokumentasian/foto yangmenunjukkan visualisasi

lokasi perencanaan. Datavisual ini dimaksudkan untuk memperoleh

gambarannyata kondisi eksisting di lapangan terutamamengenai potensi dan

masalah yang ada.

(ii) Data Pengukuran

Pengukuran dilakukan pada lokasi perencanaanuntuk mendapatkan data ukur

sebagai dasarpenyusunan DED.

b) Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder berupa dokumen dan peraturan terkait, yang meliputi:

(i) Peraturan yang terkait dengan penataan ruang dan zonasi kawasan Puspiptek;

Peruntukan lahan IPAL

KDH (Koefisien dasar hijau).

KB (Ketinggian bangunan).

Tipe bangunan.

GSB (garis sepadan bangunan).

(ii) Peraturan mengenai persyaratan bangunanberupa persyaratan:

Disain.

Struktur.

Instalasi mekanikal/ elektrikal.

Kebakaran.

(iii)Peraturan dan standar perencanaan lainnya yang secara langsung ataupun tidak

langsung terkait dengan kegiatan perencanaan bangunan tersebut.

Page 7: TOR Penyusunan DED Ulang

6

Gambar peta eksisiting kawasan Puspiptek

Studi literatur

2. Analisis

Kegiatan analisis yang dilakukan dimaksudkan untukmendapatkan bentuk-bentuk

penanganan yang bisadilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang

telahdiidentifikasi sebelumnya.

3. Perencanaan

Setelah dilakukan analisis dan berdasarkan hasilpengamatan di lapangan, selanjutnya

disusun bentuk-bentukpenanganan dalam kegiatan pembangunan atau pengembangan

kawasan Puspiptek. Selanjutnya dilakukan pengembangan potensi danpemecahan

masalah dengan cara merumuskan konseppembangunan kawasan Puspiptek yang

dituangkan

dalam bentuk perencanaan teknis.

4. Penyusunan Dokumen Konstruksi dan Pelelangan

A. Dokumen Konstruksi

Tahap ini meliputi pembuatan gambar-gambar detail,BQ, RKS dan RAB dan

menyusun dokumenperancangan berupa laporan perancanan

ArsitekturLansekap, lengkap dengan perhitungannya.

Adapun rincian kegiatan pada tahap ini adalah sebagaiberikut:

a) Pembuatan gambar-gambar detil yang penting.

b) Pembuatan gambar kerja.

c) Pembuatan gambar-gambar:

Gambar-gambar rancangan teknis, yang terdiri dari : rencana lansekap

(site plan), Rencana instalasi, detail rancangan lansekap Lainnya.

Gambar DED terutama untuk menjelaskan softscape dan hardscape

(skala 1:200, 1:100, 1:50)

Gambar rancang teknis softscape dan hardscape lengkap dalam ukuran

kertas A3 dan A1

Gambar-gambar dibuat mengikuti kaidah-kaidahgambar kerja.

B. Dokumen Pelelangan

Tahap ini adalah tahap pembuatan dokumen pelelangan untukpekerjaan

pelaksanaan konstruksi

a) Pembuatan spesifikasi teknis pekerjaanlansekap, struktur, dan M/E.

b) Pembuatan spesifikasi khusus pekerjaanlansekap, struktur, dan M/E.

c) Pembuatan rencana kerja dan syarat (RKS)pekerjaan lansekap,

struktur, dan M/E.

Page 8: TOR Penyusunan DED Ulang

7

d) Pembuatan rencana volume (BQ) pekerjaanlansekap, struktur, dan

M/E.

e) Pembuatan rencana anggaran dan biayapekerjaan lansekap, struktur,

dan M/E.

f) Pembuatan dokumen persyaratanadministrasi.

g) Pembuatan dokumen persyaratan umum.

Gambar. Tahapan Pekerjaan

Page 9: TOR Penyusunan DED Ulang

8

IV. TENAGA AHLI

Personil yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan ini terdiri dari satu orang Ketua

Tim, 6 orang tenaga ahli, dan 3 orang tenaga pendukung. Rincian personil dan kualifikasi

yang diperlukan adalah sebagai berikut:

No Jabatan Jumlah

(orang) Syarat Kompetensi (minimal)

Pengalaman

(Tahun)

1. Ketua Tim 1 S2 Teknik Sipil / Arsitektur 10

2. Ahli Arsitektur 1 S1 Arsitektur 5

3. Ahli Struktur 1 S1 Teknik Sipil 5

4. Ahli Lanskap 1 S1 Arsitektur 5

5. Ahli Mekanikal

/ Elektrikal 1 S1 Mesin / Elektro 5

6. Ahli

Lingkungan 1 S1 Teknik Lingkungan 5

7. Ahli Komputer

jaringan 1 S1 Informatika 5

8. Estimator 1 S1 Teknik Sipil 4

9. Surveyor 1 S1 Geodesi 2

10. Drafter 1 SMK 4

V. PIHAK-PIHAK YANG DILIBATKAN

Dalam melaksanakan kegiatan ini, pihak pelaksana pekerjaan diharapkan melibatkanatau

mendapatkan masukan dari berbagai unsur stakeholder Puspiptek seperti:

1) Kementerian Riset dan Teknologi.

2) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

3) Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), khususnya Badan

pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).

4) Pusat/Balai/Laboratoria yang ada di Puspiptek.

5) Pemerintah Daerah, khususnya Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat,

Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Bogor.

6) Kementerian Pekerjaan Umum.

Page 10: TOR Penyusunan DED Ulang

9

VI. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 5 (lima) bulan, terhitung sejak dikeluarkannya

Surat Perintah Dimulainya Pekerjaan (SPMK).

VII. ANGGARAN

Anggaran untuk kegiatan ini bersumber dari DIPA Kementerian Riset dan Teknologi