16
Seorang wanita dengan ibu jari kiri bengkak Kelompok 4

TMK PPT Kasus 9 Paronikia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Paronikia

Citation preview

Seorang wanita dengan ibu jari kiri bengkak

Seorang wanita dengan ibu jari kiri bengkakKelompok 403010032Aninda Rebecca03010033 Anisa Saraswati03010034 Anita Damar Riyanti03010036 Afriliani Zahra03010038Arief Purwodito03010039Arifi03010040 Ariyanti Putri03010041 Atikasyah Riza Wibawa03010042 Attika Dini Ardiana03010044 Ayesha Riandra03010045Ayu Andini Putri03010046 Ayu Nabila KP03010047 Bagus Dwi PutrantoLaporan KasusSeorang ibu usia 30 tahun datang ke poli PMT dengan keluhan ujung ibu jari kiri bengkak dan bernanah, sangat nyeri, dan berdenyut. 4 hari sebelumnya penderita memotong pendek kuku ibu jarinya. Kemaren mulai bengkak, merah, da nada tampak nanah pada puncak bengkaknya. Penderita mengaku biasanya sehat, tidak menderita kencing gula maupun darah tinggi, dan belum makan obat apa-apa.Pada Pemeriksaan fisik ibu jari

MasalahIbu jari kiri bengkak, bernanah, sangat nyeri, dan berdenyut, serta merah infeksi bakteri pada daerah ibu jari kiri; reaksi inflamasi pada ibu jari kiri pasien.4 hari sebelumnya penderita memotong pendek kukunya riwayat trauma risiko infeksi >>Penderita mengaku biasanya sehat, tidak menderita kencing manis, hipertensi, dan belum makan obat apa-apa keadaan yang terjadi pada pasien tidak disebabkan oleh adanya suatu penyakit yang mendasarinya, seperti diabetes mellitus dan hipertensi.Anamnesis TambahanApakah paronikia ibu mengganggu aktivitas ibu sehari-hari? Apakah mengganggu pola tidur ibu karena rasa nyeri yang dirasakan ?Apa pekerjaan ibu sehari-hari? (hal ini ditanyakan karena paronikia lebih sering terjadi pada pekerjaan yang membuat tangan dan kaki lembap atau basah)Apakah kebiasaan ibu mencuci baju dengan tangan ibu sendiri dan deterjen tanpa menggunakan mesin cuci? Apa ada gejala lain yang menyertai seperti ibu merasakan agak demam?Bagaimana lingkungan sekitar tempat tinggal ibu?Apakah ada kebiasaan menggigit-gigit kuku?HipotesisParonikia akutParonikia kronisPemeriksaan FisikTes tekan jari dapat membantu pada infeksi stadium awal keberadaan atau luas abses. Pengujian ini dilakukan meminta pasien menjauhkan ibu jari dan jari yang terkena, kemudian memberi tekanan ringan pada aspek volar distal digit yang terkena. Peningkatan tekanan di dalam lipatan kuku (khususnya cavum abses) menyebabkan perubahan warna menjadi putih dari kulit di atasnya dan demarkasi yang jelas dari abses.DiagnosisParanokia AkutDasar diagnosis :Riwayat trauma : memotong pendek kuku ibu jarinya 4 hari yang lalu dan pasien tidak memiliki riwayat penyakit diabetes dan hipertensi.Pemeriksaan fisik : ditemukan ujung ibu jari kiri bengkak, sangat nyeri berdenyut dan bernanahPenatalaksanaanKompres hangat atau merendam kuku dalam air hangatPemberian antibiotikPemberian antibiotik bertujuan untukmembunuh bakteri yang menyebabkan paronikia tersebut, pemberian antibiotiknya adalah amoxicilin secara oral diminum 3x kali sehari.Acetaminophen atau obat anti-inflammasi untuk mengurangi gejala. Kombinasi antibiotik topikal dan kortikosteroid seperti betametason (Diprolene) adalah aman dan efektif untuk pengobatan paronychia bakteri akut dan tampaknya mempunyai keuntungan dibandingkan dengan antibiotik topikal saja. 1Insisi dan drainaseInsisi dilakukan jika dalam beberapa hari pemberian antibiotik tidak dapat menyembuhkan paronikia pada pasien. Insisi dilakukan dengan cara menyayat sejajar pada lempeng kuku yang bertujuan untuk mengeluarkan pus. Setelah dilakukan insisi maka tutup luka dan beri antiseptik pada kasa. Balut dilepas selepas 48 jam, diikuti oleh meredam dalam air hangat empat kali sehari selama 15 menit.Penatalaksanaan:Roser PlastyRoser Plastyadalah tindakan mengangkat sebagian kuku kira-kira 1/3 bagian dengan tujuan tertentuPersiapan alat: 1 buah gunting diseksi mayo (lurus), 1 buah sonde beralur, 2 buah klem arteri pean (lurus), 1 buah pinset anatomi dan chirurgis, 1 buah wound curret, 1 buah gagang pisau no.3 dan mata pisau, prokain atau lidokain untuk anestesi lokal, spouit 3 cc, doek berlubang, hand scoen steril, cairan antiseptikPenatalaksanaan:Roser PlastyTeknik:Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada jari yang terkenaPasang doek berlubangLakukan tindakan blok anestesi di pangkal jari bag. dorsolateral kiri&kananMasukkan sonde pada 1/3 lateral kuku yang akan dibuang sampai matriks kuku.Gunting kuku di atas sondemasukkan klem, jepit bagian kuku yang akan dibuang, putar ke pinggir hingga kuku terlepas dari dasarnya lalu kuku ditarik hingga terlepas.Kerok dasar kuku yang telah dibuang dengan kuretGunting matriks kuku pada sisi kuku, bila perlu jahit penutup matriks kukuLuka ditutup dengan salep atau betadin, lalu tutup dengan kasa steril.Setelah selesai penderita diberi antibiotik profilaksis, analgetik dan roboransiaPenatalaksanaan:Ekstraksi kukuEkstraksi kukumerupakan tindakan menarik dan mengangkat kuku, dilanjutkan dengan reseksi ringan jaringan granulasi disekitarnya Alat dan bahan :Minor setKassa sterilSarung tanganLarutan disinfektanSpuit 3 ccLidokain / chlor etylPenatalaksanaan:Ekstraksi kukuCara kerja :Cuci tanganBeri tahu pasien tindakan yang akan dilakukanSiapkan alat, lakukan anestesi block pada basis dari haluksPakai sarung tanganPegang haluks dengan tangan kiri, tangan kanan memegang klem lengkungMasukan klem dipinggir kuku yang sehat, cekam pinggir kuku dengan klem, kunci klemPutar/gulung klem dengan cepat dan pasti kearah ujung kuku yang lainPotong dan buang jaringan granulasi yang ada sampai bersihPerdarahan yang biasanya difus tidak perlu dijahitKompres luka dengan rivanol dan betadine lalu dibungkusCuci tangan KomplikasiKomplikasi pada kasus ini memang jarang terjadi , namun komplikasi dapat timbul pada pasien ini apabila ia tidak mendapat penatalaksaan yang adekuat antara lain :AbsesPerubahan yang menetap pada kukuInfeksi yang menyebar sampai ke otot, tulang, atau peredaran darahPrognosisAd Vitam : Ad BonamAd Fungsionam : Ad BonamAd Sanationam : Dubia Ad Bonam

TERIMA KASIH