7
Macam-macam Tinnitus 1. Tinnitus objektif bersifat vibratorik, berasal dari tubuh penderita, misalnya suara aliran darah dari suatu aneurisma, suara jantung, suara nafas, atau suara dari kontraksi otot-otot disekitar telinga. Biasanya tidak hanya penderita saja yang bisa mendengarnya tapi juga pemeriksa dengan auskultasi disekitar telinga. 2. Tinnitus subjektif bersifat nonvibratorik, disebabkan oleh proses iritatif atau perubahan degeneratif traktus audiotorius mulai dari sel-sel rambut getar koklea sampai pusat saraf pendengaran. 1 Selain itu tinnitus juga dapat dibagi menjadi: 1. Tinnitus nonpulsatil. Tinnitus nonpulsatil didefinisikan sebagai bising menetap atau tidak terputuskan, dan telah digambarkan sebagai bunyi berdenging, mendenging, berdesis. Kadang-kadang pasien menggambarkannya sebagai bunyi bergemuruh di dalam telinganya, yang lazim pada hidrops endolimfatik telinga dalam akibat bermacam-macam kelainan. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama beberapa periode waktu yang bervariasi. Tinnitus lebih didengar pada ruangan yang sunyi dan biasanya paling menganggu di malam hari, efek penutup kebisingan lingkungan dan aktivitas kerj sehari-hari dapat menyebabkan pasien tidak menyadari suara tersebut.

Tinnitus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yeat

Citation preview

Page 1: Tinnitus

Macam-macam Tinnitus

1. Tinnitus objektif bersifat vibratorik, berasal dari tubuh penderita, misalnya

suara aliran darah dari suatu aneurisma, suara jantung, suara nafas, atau suara

dari kontraksi otot-otot disekitar telinga. Biasanya tidak hanya penderita saja

yang bisa mendengarnya tapi juga pemeriksa dengan auskultasi disekitar

telinga.

2. Tinnitus subjektif bersifat nonvibratorik, disebabkan oleh proses iritatif atau

perubahan degeneratif traktus audiotorius mulai dari sel-sel rambut getar

koklea sampai pusat saraf pendengaran.1

Selain itu tinnitus juga dapat dibagi menjadi:

1. Tinnitus nonpulsatil. Tinnitus nonpulsatil didefinisikan sebagai bising

menetap atau tidak terputuskan, dan telah digambarkan sebagai bunyi

berdenging, mendenging, berdesis. Kadang-kadang pasien

menggambarkannya sebagai bunyi bergemuruh di dalam telinganya, yang

lazim pada hidrops endolimfatik telinga dalam akibat bermacam-macam

kelainan. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama beberapa periode waktu

yang bervariasi. Tinnitus lebih didengar pada ruangan yang sunyi dan

biasanya paling menganggu di malam hari, efek penutup kebisingan

lingkungan dan aktivitas kerj sehari-hari dapat menyebabkan pasien tidak

menyadari suara tersebut.

a. Tinnitus Nonpulsatil dengan Ketulian. Tinnitus jenis ini lebih sering

timbul bersama tuli sensorineural dibandingkan tuli konduktif dan sangat

jarang suatu tuli sensorineural tidak disertai tinnitus. Terkadang tinnitus

merupakan petunjuk awal timbulnya tuli sensoneural nada tinggi. Tetapi

tes audimetri akan menunjukkan tuli pada frekuensi di atas batas frekuensi

pendengaran.

b. Tinnitus Nonpulsatil tanpa Ketulian. Tinnitus jenis ini bisa bersifat

fisiologis, fungsional atau karena gangguan pendengaran pada frekuensi di

atas batas yang di tes selama tes audiometri klinis rutin. Tinnitus fisiologis

tidak berbahaya secara medis. Terapi tinnitus nonpulsatil seperti

melakukan suatu tindakan yang sangat sederhana tetapi sering efektif

Page 2: Tinnitus

adalah menyetel radio dengan gelombang diantara 2 gelombang pemancar

radio, suara konstan ini dapat menutupi tinnitus. Pendekatan yang kurang

memuaskan tetapi efektif dengan pemberian sedativa, tetapi terapi seperti

ini harus dihindari bila mungkin atau hanya diberikan untuk jangka waktu

pendek secara intermiten karena dapat menyebabkan ketergantungan pada

pasien tinnitus.2,3

2. Tinnitus pulsatil. Tinnitus jenis ini jarang terjadi dibandingkan tinnitus

nonpulsatil dalam vaskular maupun non vaskular. Biasanya tinnitus vaskular

digambarkan sebagai bising mendesis yang sinkron dengan denyut nadi atau

denyut jantung sedangkan tinnitus nonvaskular digambarkan sebagai bising

klik, goresan. Pada kedua tipe ini mungkin mendengar suara dengan

menempatkan stetoskop di aurikula atau pada kepala sekita telinga.2,3

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan tinnitus merupakan masalah yang kompleks dan merupakan

fenomena psikoakustik murni, sehingga tidak dapat diukur. Prinsipnya perlu

diketahui penyebab dari tinnitus agar pengobatan sesuai dengan penyebabnya,

namun kadang penyebabnya sukar diketahui.

Penatalaksanaan bertujuan untuk menghilangkan penyebab tinnitus atau

mengurangi komplikasi. Pada tinnitus yang jelas penyebabnya baik lokal maupun

sistemik, biasanya dapat hilang jika penyebabnya dapat diobati. Ada banyak

pengobatan tinnitus objektif, tetapi tidak banyak pengobatan yang efektif untuk

tinnitus subjektif. Pada umumnya pengobatan gejala tinnitus dapat dibagi dalam 4

cara, yaitu:2

1. Elektrofisiologik, yaitu dengan membuat stimulus elektroakustik dengan

intensitas suara yang lebih keras dari tinnitusnya, dapat dengan alat bantu

dengan atau tinnitus masker.

2. Psikologik, dengan memberikan konsultasi psikologik untuk meyakinkan

pasien bahwa penyakitnya tidak membahayakan dan dengan mengajarkam

relaksasi dengan bunyi yang harus didengarkan setiap hari.

Page 3: Tinnitus

3. Medikamentosa, hingga saat ini belum ada kesepakatan yang jelas diantaranya

untuk meningkatkan aliran darah koklea, trankuilizer, antidepresan, sedatif,

neurotonik, vitamin dan mineral.

4. Tindakan bedah, dilakukan pada tinnitus yang telah terbukti disebabkan oleh

akustik neuroma. Namun, sedapat mungkin tindakan ini menjadi pilihan

terakhir apabila gangguan denging yang diderita benar-benar parah.

Pasien yang menderita tinnitus perlu diberikan penjelasan yang baik, sehingga

rasa takut tidak memperberat keluhan tersebut. Obat penenang atau obat tidur

dapat diberikan saat menjelang tidur pada pasien yang tidurnya terganggu oleh

tinnitusnya. Beberapa otologis telah merekomendasikan niacin untuk merawat

tinnitus. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan niacin mengurangi

tinnitus. Obat gabapentin dalam dosis tinggi dapat mengurangi tingkat gangguan

tinnitus, tetapi tidak memperkecil volume suara.1

Penatalaksanaan terkini yang telah ditemukan adalah dengan metode Tinnitus

Retraining Therapy (TRT). Tujuan dari terapi ini adalah memicu dan menjaga

reaksi habituasi dan persepsi tinnitus dan atau suara lingkungan yang

mengganggu. TRT biasanya digunakan jika dengan medikasi tinnitus tidak

berkurang. TRT dilakukan dengan cara dimana pasien diberikan suara lain

sehingga keluhan di telinga berdenging tidak dirasakan lagi. TRT dimulai dengan

anamnesa awal untuk mengidentifikasi masalah dan keluhan pasien. Menentukan

pengaruh tinnitus dan penurunan toleransi terhadap suara sekitarnya,

mengevaluasi kondisi emosional pasien, mendapatkan informasi untuk

memberikan konseling yang tepat dan membuat data dasar yang akan digunakan

untuk evaluasi terapi.2

Page 4: Tinnitus

Gambar 1. Alur tatalaksana tinnitus

DAFTAR PUSTAKA

1. Soepardi, Efiaty Arsyad, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga

Hidung Tenggorokan Kepala Leher Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia

2. American Tinnitus Association. 2012. About Tiniitus. From http://www.ata.org/for-patients/about-tinnitus 01 Juli 2012

3. Adams, Goerge L., dkk. 1997. BOEIS Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran ECG.