54
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGUPAHAN BAGI PEKERJA PENGRAJIN GERABAH (STUDI KASUS DI HOME INDUSTRY WALUYO ROTAN DI KASONGAN, BANGUNJIWO, KASIHAN, BANTUL) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH ROCHMAD HARIYADI NIM. 03380402 PEMBIMBING : 1. Drs. RIYANTA, M. HUM. 2. ABDUL MUGHITS, S. Ag. M. Ag. MU’AMALAT FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGUPAHAN BAGI PEKERJA PENGRAJIN GERABAH

(STUDI KASUS DI HOME INDUSTRY WALUYO ROTAN DI KASONGAN, BANGUNJIWO, KASIHAN, BANTUL)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH

ROCHMAD HARIYADI NIM. 03380402

PEMBIMBING : 1. Drs. RIYANTA, M. HUM. 2. ABDUL MUGHITS, S. Ag. M. Ag.

MU’AMALAT FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2010

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

ii

ABSTRAK Permasalahan yang sering dihadapi pekerja (buruh) adalah masalah pembagian upah kerja. Dalam hal ini ada pengusaha yang kurang memperhatikan keadilan yang seharusnya dirasakan oleh para pekerja. Sampai sekarang ini masalah tersebut belum begitu direspon oleh pihak pengusaha kerajinan gerabah. Dengan alasan itu penulis meneliti bagaimana pelaksanaan sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah di Home Industry Waluyo Rotan di Kasongan Kasihan, Bantul, dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap sistem pengupahan tersebut.

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif evaluatif yaitu menggambarkan kenyataan tentang sistem pembagian upah di Home Industry Waluyo Rotan untuk memberikan penilaian. Sumber data meliputi data primer yang diperoleh dari pihak Home Industry Waluyo Rotan dan juga data sekunder yaitu dengan mempelajari bahan pustaka. Metode pengumpulan data dengan teknik wawancara dengan pekerja yang terkait di tempat kerajinan gerabah milik bapak Waluyo. Selain itu juga digunakan metode observasi dan dokumentasi yaitu dengan mengamati dan melihat berbagai data dan naskah. Metode analisa yang digunakan adalah analisa kualitatif di mana data disusun secara sistematis dengan menggunakan pola induktif dan juga sangat memungkinkan untuk menggunakan pola deduktif.

Dari penelitian yang penulis lakukan, dalam sistem pengupahan di Home Industry Waluyo Rotan sering terjadi keterlambatan dalam pembayaran upah kepada para pekerjanya. Home Industry Waluyo Rotan tidak bisa disalahkan apabila peristiwa keterlambatan terjadi, karena telah ada kepastian antara kedua belah pihak. Dan pihak pekerja pun tidak pernah menuntut dengan apa yang terjadi, karena mereka sudah yakin dengan upah yang pastinya akan diterima juga. Adanya kerelaan dari kedua belah pihak antara Home Industry Waluyo Rotan dengan pekerjanya dalam pembagian upah, walaupun tidak ada perjajian kontrak yang jelas antar keduanya. Juga sistem pengupahan yang diterapkan oleh Home Industry Waluyo Rotan sudah menjadi adat kebiasaan. Bahwa suatu adat atau kebiasaan yang telah disepakati dan dilaksanakan dapat menjadi hukum yang sama kedudukannya dengan nash menurut ruang dan waktunya. Sebagaimana kaidah Ushul Fiqh ‘Kebiasaan (adat) bisa dijadikan Hukum’. Menurut penelitian penulis, pekerja Home Industry Waluyo Rotan sudah memaklumi terjadinya keterlambatan dalam pemberian upah kepadanya. Mereka pun tidak pernah menuntut ataupun protes dengan keterlambatan tersebut. Hukum yang berlaku dalam masalah upah dan gaji, sebenarnya kembali kepada keridhaan kedua belah pihak.

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

Drs. RIY ANTA, M. HUM.Dosen Fakultas Syari'ahUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

NOTADINASHal : Skripsi

Saudara Rochmad Hariyadi

Kepada Yth. _Dekan Fakultas Syari'ahUIN Sunan KalijagaDi Yogyakarta

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan

seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama Rochmad Hariyadi

03380402

Tinjauan Hukum Islam terhadap Sistem Pengupahan bagi PekerjaPengrajin Gerabah (Studi Kasus di Home Industry Waluyo Rotan diDesa Kasongan; Bantul)

NIM:

Judul

sudah dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

strata satu dalam Jurusan Mu'amalah Fakultas Syari'ah DIN Sunan Kalijaga

yogyakarta.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 29 Rabiul Awal1431 H15 Maret 2010 M

Drs. lU¥1\NTA M. HUM.NIP. 19660415 1993031002

ii

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

ABDUL MUGHITS, S. Ag. M. Ag.Dosen Fakultas Syari'ahUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

NOTADINASHal : Skripsi

Saudara Rochmad Hariyadi

Kepada Yth.Dekan Fakultas Syari' ahDIN Sunan KalijagaDi Yogyakarta

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan

seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama Rochmad Hariyadi

03380402

Tinjauan Hukum Islam terhadap Sistem Pengupahan bagi PekerjaPengrajin Gerabah (Studi Kasus di Home Industry Waluyo Rotan diDesa Kasongan, Bantul)

NTh1

Judul

sudah dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

strata satu dalam Jurusan Mu'amalah Fakultas Syari'ah DIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyabkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 29 Rabiul Awal 1431 H15 Maret 2010 M

Pembimbing II

~ , ----...,

ABDUL MUGIllTS, S. Ag. M. Ag.NIP. 1976092020051 1 002

III

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-07/RO

PENGESAHAN SKRIPSINomor: UIN.021K.MU-SKRJPP.00.9/20/2010

Skripsi/Tugas Akhir dengan judul Tinjauan Hukum Islam terhadap Sistem

Pengupahan bagi Pekerja Pengrajin Gerabah

(Studi Kasus di Home Industry Waluyo Rotan di

Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul )

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Nama

NIM

Rochmad Hariyadi

03380402

Telah dimunaqasyahkan pada : 22 Maret 2010

Nilai Munaqasyah : AIB

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari'ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

TIM MUNAQASY AH

~~

Drs. Riyanta, M. Hum.NIP. 19660415 199303 1 002

v

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

vi

MOTTO

� �� ��� ا���� ��� ا���ا�� أ��و��� �(Imam Syafi’ie)

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

vii

PERSEMBAHAN

Rabb yang paling mengerti aku

Bapak Suyitno dan Ibu Sri Chuzaemah yang sangat penulis sayangi.

Abah Najib dan semua guru/ ustadz yang penulis ta’dzimi.

Mas Yusuf, Mba’ Maryami dan Mas Kembar (Solihan & Solihin)

Gus Nus dan Saprol.

Almamater-ku Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

viii

KATA PENGANTAR

��� ا ا���� ا�����

��� ا��ر ا����� وا����، ا��� ان ����ا�!� رب ا������، و�� ��ا�� ا ا و ا��� ان &���� �!�ا �)�' ور&���، وا�%#ة وا��# م

)��ء وا��&��� &���� �!� و��� ا�� و*!)� ���� ا��ف ا��� ا�� ���.ا,

Sesungguhnya segala puji bagi Allah SWT, kami meminta pertolongan

kepadaNya, meminta ampun kepada-Nya, dan kami berlindung kepada Allah dari

segala kejahatan diri dan jiwa kami, jadikanlah kami orang yang diberi petunjuk

oleh Allah SWT yang tidak disesatkan-Nya. Tiada tuhan yang disembah selain

Allah SWT dengan segala kebesaran-Nya, tiada sekutu bagi-Nya dan Nabi

Muhammad adalah rasul-Nya. Shalawat dan salam untuk Muhammad SAW, nabi

akhir zaman, tauladan bagi seluruh umat.

Alhamdulillah, Allaaahu Akbar! tidak terasa penyusunan skipsi yang berjudul

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Pengupahan Bagi Pekerja Pengrajin

Gerabah (Studi Kasus di Home Industry Waluyo Rotan di Kasongan, Bangunjiwo,

Kasihan, Bantul)” ini bisa saya diselesaikan, meskipun masih sangat jauh dari

kesempurnaan, kerena kesempurnaan hanya milikNya. Penulis menyadari bahwa

hidup di dunia membutuhkan sokongan dan motivasi untuk mejalankan proyeksi.

Hal inilah yang penulis alami dalam penyusunan skripsi ini.

Hanya kata terima kasih yang sedalam-dalamnya yang bisa penulis

ucapkan kepada:

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

ix

1. Bapak Prof. Drs. H. Yudian Wahyudi, M. A, Ph. D, sebagai Dekan Fakultas

Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, beserta Pembantu Dekan.

2. Secara khusus penulis sampaikan terima kasih yang mendalam kepada Bapak

Drs. Riyanta, M. Hum, sebagai Ketua Jurusan Mu’amalah Fakultas Syari’ah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sekaligus sebagai Pembimbing I dan Bapak

Abdul Mughits, S. Ag. M. Ag. selaku pembantu pembimbing yang telah

dengan penuh kesabaran bersedia membimbing serta banyak meluangkan

waktunya untuk memberikan saran dan kritik demi terselesaikannya skripsi

ini. Tanpa bantuan, arahan dan pengertiannya penulis yakin akan sangat sulit

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Hj. Fatma Amalia, S. Ag. M. Si. selaku Penasehat Akademik yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama

penulis menjadi mahasiswa.

4. Bapak Waluyo selaku pemilik Home Industry Waluyo Rotan dan segenap

pekerjanya, yang telah bersedia meluangkan waktu menjawab pertanyaan-

pertanyaan penulis dan mengisi beberapa pertanyaan di angket yang penulis

berikan. Tanpa bantuan dan partisipasi mereka, penulis tidak bisa

menyelesaikan skripsi ini.

5. Teman-teman Kelas Mu’amalah angkatan 2003 (Erfan, Arbaili, Taufik

‘Mbero’) yang selalu siap mendengar setiap keluh-kesah penulis serta telah

banyak memberikan motivasi untuk terus bangkit.

6. Segenap teman-teman Luqmaniyyah (LQ) yang telah banyak memberikan

motivasi dan do’a.

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

x

7. Uqin cs yang tellah banyak memberikan dukungan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

namanya, terima kasih atas segalanya.

Akhirnya, sesederhana apapun tulisan ini penulis berharap semoga dapat

memberika kontribusi bagi pengembangan studi Islam, terutama studi Hukum

Islam di Indonesia. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif senantiasa

dibuka untuk perbaikan tulisan ini.

09 Rabi’ul akhir 1431 H Yogyakarta, 25 Maret 2010 M

Rochmad Hariyadi

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi huruf-huruf Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل

Alîf Bâ’

Tâ’

Sâ’

Jîm

Hâ’

Khâ’

Dâl

Zâl

Râ’

zai

sin

syin

sâd

dâd

tâ’

zâ’

‘ain

gain

fâ’

qâf

kâf

lâm

tidak dilambangkan

b

t

ś

j

h

kh

d

Ŝ

r

z

s

sy

s

d � t

z

g

f

q

k

l

tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

ka

`el

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

xii

م ن و هـ ء ي

mîm

nûn

wâwû

hâ’

hamzah

yâ’

m

n

w

h

Y

`em

`en

w

ha

apostrof

ye

B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap

� دة� ��ة

ditulis

ditulis

Muta‘addidah

‘iddah

C. Ta’ marbutah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis h

��� ��

ditulis

ditulis

HHHH ikmah

‘illah

(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap

dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis dengan h.

ditulis آ�ا� ا�و���ء Karâmah al-auliyâ’

3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah

ditulis t atau h.

���ditulis زآ�ة ا� Zakâh al-fiŃri

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

xiii

D. Vokal pendek

___

� ___

ذآ�___

'&ه$

fathah

kasrah

dammah

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

A

fa’ala

i

Ŝukira

u

yaŜhabu

E. Vokal panjang

1

2

3

4

Fathah + alif

)�ه��fathah + ya’ mati

)*+, kasrah + ya’ mati

�'.آـ dammah + wawu mati

�وض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

â

jâhiliyyah

â

tansâ

î

karîm

û

furûd 0

F. Vokal rangkap

1

2

Fathah + ya’ mati

.�+�1 fathah + wawu mati

34ل

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ai

bainakum

au

qaul

G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan

apostrof

. أأ5 أ��ت

.,��8 9:�

ditulis

ditulis

ditulis

A’antum

U‘iddat

La’in syakartum

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

xiv

H. Kata sandang alif + lam

1. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.

�=نا�; ا�;��س

ditulis

ditulis

Al-Qur’ân

Al-Qiyâs

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.

ا�*�?ء@�Aا�

ditulis

ditulis

As-Samâ’

Asy-Syams

I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis menurut penulisannya.

ذوي ا���وض أه� ا�*+

ditulis

ditulis

śawî al-furûûûûdddd !

Ahl as-Sunnah

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

xv

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Abstrak ............................................................................................................... ii

Nota Dinas.......................................................................................................... iii

Halaman Pengesahan .......................................................................................... v

Halaman Motto................................................................................................... vi

Halaman Persembahan........................................................................................ vii

Kata Pengantar.................................................................................................... viii

Pedoman Transliterasi ...................................................................................... ..... xi

Daftar Isi............................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Pokok Masalah..................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 9

E. Telaah Pustaka ..................................................................................... 10

F. Kerangka Teoretik................................................................................ 12

G. Metode Penelitian................................................................................. 18

H. Sistematika Pembahasan....................................................................... 20

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG SISTEM PENGUPAHAN DALAM

HUKUM ISLAM

A. Pengertian Upah................................................................................... 21

B. Dasar Hukum Upah Dalam Islam ........................................................... 25

C. Fungsi, Bentuk dan Syarat Upah........................................................... 29

D. Sistem yang mempengaruhi Upah......................................................... 31

E. Rukun dan Syarat Sahnya Upah............................................................ 33

F. Hak dan Kewajiban Pengusaha dan Pekerja.......................................... 42

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG HOME INDUSTRY WALUYO

ROTAN DI KASONGAN, BANGUNJIWO, KASIHAN, BANTUL

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

xvi

A. Home Industry Waluyo Rotan di Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan,

Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta

1. Profil Wilayah Penelitian................................................................ 44

2. Industri Gerabah di Desa Kasongan dan Penyerapan Tenaga Kerja. 48

3. Home Industry Waluyo Rotan……………………………………... 52

B. Perjanjian Hari dan Jam Kerja ............................................................... 61

C. Kendala yang dihadapi oleh Home Industry Waluyo Rotan................... 62

D. Sistem Pengupahan yang diterapkan di Home Industry Waluyo Rotan di

Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta

…………….......................................................................................... 64

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG SISTEM PENGUPAHAN

HOME INDUSTRY WALUYO ROTAN DI KASONGAN,

BANGUNJIWO, KASIHAN, BANTUL………………… ................... 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 78

B. Saran.................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Terjemahan ............................................................................................... I

Biografi Ulama............................................................................................... III

Surat Izin Penelitian....... ............................................................................ III

Pedoman Wawancara ................................................................................. VI

Angket Penelitian........................................................................................... VII

Peta Lokasi Home Industry Waluyo Rotan, ......................... ....................... X

Curriculum Vitae ....................................................................................... XI

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan bermasyarakat manusia dikenal sebagai makhluk sosial.

Hal ini didasarkan pada segala aktifitasnya yang tidak bisa lepas dari peranan

orang lain. Oleh karenanya peran manusia lain tidak bisa diabaikan dalam

kehidupan kita sehari-hari. Manusia mempunyai kewajiban yang senantiasa

harus dipenuhi yaitu mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh

syara’. Syara’ memberikan pedoman menyeluruh, mencakup segala aspek

kehidupan yaitu: aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah. Aspek aqidah, ibadah,

dan akhlak diajarkan dalam bentuk absolut yang tidak menerima perubahan

sepanjang zaman. Dengan kata lain manusia tidak bisa menambah, mengubah

dan mengurangi aspek-aspek tersebut. Selain manusia mempunyai hak dan

kewajiban yang harus dipenuhi, hubungan kedua hal tersebut juga diatur

dengan kaidah-kaidah hukum untuk menghindari terjadinya bentrokan di

antara berbagai kepentingan. Dalam hal ini kaidah-kaidah hukum yang

mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat disebut

dengan hukum mu’amalah.1

Pengertian mu’amalah menurut bahasa berasal dari kata:

���� - ����� - ����

1 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Mu’amalah (Hukum Perdata), cet. ke-1

(Yogyakarta: FH UII, 2004), hlm. 11.

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

2

Adapun definisinya adalah saling bertindak, saling berbuat atau saling

mengamalkan.2 Bidang muamalah pada umumnya diajarkan dalam bentuk

global, yaitu hanya berupa kaidah-kaidah atau patokan-patokan umum yang

dalam penerapannya di kehidupan masyarakat agar dapat mengikuti

perkembangan zaman.3 Untuk tetap survive manusia sebagai makhluk sosial

dalam memenuhi kebutuhannya tidak bisa bekerja sendiri, ia harus

bermasyarakat dengan orang lain, dan disinilah letak urgennya muamalah

dalam kehidupan yang merupakan aturan main dalam pemenuhan kebutuhan

manusia tersebut.

Sementara itu menurut pandangan Syafi’iyyah, Mu’amalah merupakan

salah satu pembahasan fiqh untuk urusan keduniaan, yaitu hukum yang

mengatur hubungan antara manusia dan alam sekitar untuk memperoleh

kebutuhan hidupnya,4 di mana manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk

yang dikodratkan untuk hidup bermasyarakat.

Salah satu yang menjadi cacatan penting, meskipun mu’amalah merupakan

bidang yang berhubungan langsung dengan pergaulan hidup keduniaan, akan

tetapi nilai-nilai keagamaan tidak bisa dipisahkan. Hal ini dikarenakan

pergaulan hidup di dunia akan berimbas pada kehidupan akhirat. Sementara

2 Hendi Suhendi, Fiqh Mu’amalah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 1.

3 Ah mad Azhar Basyir, Refleksi atas Persoalan Keislaman (Seputar Filsafat, Hukum, Politik dan Ekonomi), cet. ke-2, (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 19.

4 Mashuda Abdurrahman, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Perdata Islam Fiqh

Mu’amalah (Surabaya: Central Media, 1992), hlm. 32.

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

3

itu hukum mu’amalah Islam mempunyai prinsip-prinsip yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Pada dasarnya segala bentuk mu’amalah adalah mubah, kecuali yang telah

ditentukan oleh al-Qur’an dan Sunnah Rasul.

2. Mu’amalah dilakukan atas dasar sukarela tanpa mengandung unsur-unsur

paksaan.

3. Mu’amalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan

menghindari madharat dalam hidup bermasyarakat.

4. Mu’amalah dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari

unsur-unsur penganiayaan dan pengambilan kesempatan dalam

kesempitan.5

Dalam hidup bermasyarakat, disadari atau tidak, manusia selalu

berhubungan dengan yang lainnya guna memenuhi segala kebutuhan

hidupnya. Berkaitan dengan hal tersebut, al-Qur’an selain memberikan

tekanan yang sangat besar terhadap pentingnya bekerja, juga dengan jelas

mengatakan bahwa manusia diciptakan di muka bumi untuk bekerja demi

kehidupannya.

Islam telah mewajibkan kerja atas setiap lengan tangan yang

berkemampuan, dan menganggap pekerjaan adalah fardlu yang mesti

dilakukan demi mendapatkan keridhaan Allah SWT dan rejeki-Nya yang baik-

baik.

5 Ah mad Azhar Basyir, Asas-Asas …., hlm. 11-16.

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

4

Adapun salah satu bentuk hukum mu’amalah yang sering terjadi adalah

adanya hubungan kerja. Hubungan kerja terjadi agar sesuatu yang menjadi

tujuan dapat terpenuhi. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan kerja yang

terjalin antara pengusaha dan pekerja yang berdasarkan atas adanya sebuah

perjanjian kerja. Dengan demikian agar dapat disebut dengan perjanjian kerja

harus terpenuhi empat (4) unsur, yaitu sebagai berikut:6

1. Adanya orang di bawah pimpinan orang lain.

2. Peruraian kerja.

3. Adanya upah.

4. Yang memimpin buruh atau pekerja disebut pengusaha atau pemberi kerja.

Bagi setiap orang bekerja merupakan suatu kewajiban untuk memenuhi

kebutuhan hidup dan kehidupan sepanjang masa, selama ia mampu berbuat

untuk membanting tulang, memeras keringat dan memutar otak.7 Di sisi lain,

makna bekerja bagi seorang muslim adalah suatu upaya yang sungguh-

sungguh, dengan menggerakkan seluruh aset fakir dan dzikirnya untuk

mengaktualisasikan atau menampakkan dirinya sebagai hamba Allah yang

harus menundukkan dunia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari

masyarakat yang terbaik (khair ummah)8 bahkan ekuivalen dengan pernyataan

syukur kepada Allah.

6 F.X. Djumialdji, Perjanjian Kerja (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hlm. 7-9.

7 Panjdji Anoraga, Psikologi Kerja, cet. ke-3 (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm. 26-27.

8 Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, cet. ke-2 (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995), hlm. 37.

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

5

Untuk memperoleh rejeki atau nafkah banyak cara dan jalan yang dapat

ditempuh, tentunya dengan cara yang benar dan halal, salah satu diantaranya

adalah: mencari nafkah dengan jalan bekerja menyerahkan kepandaian dan

tenaga, menjadi pegawai atau karyawan atau buruh kepada yang memerlukan

manakala suatu saat tenaga itu diperlukan orang lain untuk suatu pekerjaan.

Rejeki yang diperoleh dapat berupa barang dan dapat pula berupa upah yang

mana penerimaannya bisa dalam bentuk upah nominal, minimum, upah nyata,

upah biaya hidup dan upah wajar. Upah mempunyai peran dalam perusahaan,

secara langsung majikan dan tenaga kerja terlibat dalam masalah pengupahan

yaitu, bagi majikan upah merupakan salah satu unsur pokok dalam

perhitungan biaya produksi dan merupakan komponen harga pokok yang

sangat menentukan kehidupan perusahaan. Bagi buruh atau pihak penerima

upah yang menyerahkan jasa, upah merupakan penghasilan yang akan

diinginkan untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya serta keluarganya dan

pendorong bagi terlaksananya kegiatan kerja.

Berkaitan dengan hal tersebut, pekerja atau buruh merupakan

permasalahan vital yang perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan stabil dan

tidaknya pemerintahan sangat bergantung pada kemampuan mengatasi

masalah tersebut. Apabila kondisi pengangguran semakin bertambah dan

kehidupan kaum buruh belum stabil, maka hal ini jelas akan mengancam bagi

stabilitas suatu negara. Apalagi mengenai hak dan kewajiban pekerja atau

buruh tidak terpenuhi oleh pengusaha atau si pemberi kerja. Berkaitan dengan

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

6

masalah tersebut, Rasulullah saw memberi peringatan kepada kita agar tidak

melecehkan kaum buruh di dalam haditsnya:

9 ا���ا ا���� ا��� ��� ان ��� ����

Permasalahan yang sering muncul adalah kurang terpenuhinya hak para

pekerja atau buruh oleh pengusaha atau si pemberi kerja, yaitu hak untuk

mendapatkan upah yang layak dan sesuai dengan waktunya. Upah menjadi

sangat penting dikarenakan tingginya ketergantungan pekerja, untuk

kelangsungan hidup mereka dan keluarganya.

Dalam literatur fiqh, upah sering disebut dengan istilah ijārah. Upah

merupakan salah satu aspek penting untuk memberikan pengaruh signifikan

terhadap semangat kerja buruh. Bagi buruh, upah merupakan penghasilan

yang akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya dan

keluarganya. Bekerja dengan memperoleh upah merupakan status simbol

buruh dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat. Bagi pihak

pengusaha, upah merupakan salah satu unsur pokok dan kewajiban yang dapat

menentukan besarnya harga pokok dan juga besarnya keuntungan yang

diperoleh pengusaha. Sementara itu bagi pemerintah, upah dapat menjadi

salah satu indikator kemakmuran dalam suatu masyarakat. Oleh karena itu,

pemerintah juga mempunyai kepentingan dalam hal upah. Alasannya tidak

hanya pada masalah ekonomi, tetapi juga karena alasan kemanusiaan yang

mempunyai dampak pada sosial politik.

9 Ibnu Majāh, Sunan Ibnu Majāh, ‘Bab ijārah’, cet. 2, (Beirūt: Dār al-Fikr, t.t.), II:84,

Hadits dari Abbās bin Walīd ad-Dimasyaqī dari Wahab Ibn Salīb Ibnu Athiyatu as-Salām dari Abdu ar-Rahmān Ibnu Zaid Ibnu Aslām dari Ayahnya dari Abdullah Ibnu Umār.

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

7

Islam sebagai agama yang memberikan pedoman bagi kehidupan manusia

dalam kehidupan ekonomi umumnya dan masalah ijārah khususnya, tidak

memberikan landasan yang bersifat praktis kepada pengikutnya, berupa

besarnya upah yang harus dibayarkan kepada pekerja atau buruh. Islam hanya

memberikan batasan moral dalam hal pengupahan, batasan moral itu antara

lain, upah harus memenuhi prinsip keadilan. Apabila seorang buruh tidak

dibayar upahnya secara adil dan pantas, maka hal itu tidak hanya memberi

pengaruh kepada daya beli dan taraf hidup buruh serta keluarga mereka, tetapi

secara tidak langsung juga mempengaruhi masyarakat.

Menurut Imam Malik, dalam rangka menetapkan upah kerja hanya ada

satu cara yaitu mendasarkan upah tersebut pada jasa atau manfaat yang

dihasilkan pekerja. Dia menegaskan bahwa transaksi ini berlangsung dengan

adanya kerelaan antara dua orang yang bertransaksi. Demikian halnya dengan

pengontrakan manfaat tenaga kerja berlangsung dengan kerelaan antara

pekerja dan pengusaha. Apabila kedua belah pihak telah bersepakat atas suatu

upah, sedangkan upah tersebut telah disebutkan, maka keduanya terikat

dengan upah tersebut. Hanya saja upah ini tidaklah bersifat pribadi, akan tetapi

terikat dengan masa tertentu yang telah disepakati, atau dengan pekerjaan

yang telah disepakati untuk dikerjakan antara pengusaha dan buruh.10 Jadi,

penetapan besarnya upah yang diberikan oleh pengusaha kepada pekerja

tergantung kepada kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya antara

10 Ibid., hlm. 55-56.

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

8

pengusaha dan pekerja. Kesepakatan antara pengusaha dan pekerja ini

memungkinkan untuk tidak terjadi ketidakadilan dalam pemberian upah.

Oleh beberapa pengusaha terutama yang mengelola Home Industry

(Industri Rumahan), kesepakatan antara pengusaha dan pekerja menjadi sangat

penting dilakukan guna menghindari terjadinya ketidakadilan dalam

pemberian upah terhadap para pekerja di tempat tersebut. Tanpa nilai keadilan

maka tidak dapat dibenarkan memberikan upah yang sangat minim dan tidak

sesuai dengan waktu yang telah disepakati dengan tujuan agar pengusaha

memperoleh keuntungan yang besar karena itu merupakan tindakan

kesewenang-wenangan dan penindasan pengusaha terhadap buruh, seperti apa

yang dialami oleh para pengrajin gerabah yang terdapat di Kasongan,

Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada kenyataannya, pelaksanaan pembayaran upah terhadap pekerja

pengrajin gerabah di Kasongan sekarang ini terdapat penangguhan dalam hal

pembayarannya. Penangguhan pembayaran tersebut dilakukan tanpa adanya

akad tertulis yang mengikatnya, akan tetapi seolah-olah telah terjadi

kesepakatan (akad), di antara pihak buruh dan pengusaha. Di sisi lain pihak

buruh sudah berusaha keras dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan

batasan waktu yang telah ditetapkan.

Melihat fenomena seperti ini, penyusun merasa tertarik meneliti masalah

ini, disebabkan oleh adanya suatu sistem pembayaran pengupahan yang

kurang sesuai yang dilakukan oleh pengusaha. Masalah upah dalam kerjasama

antara pengusaha dan buruh ini menjadi penting karena upah merupakan hak

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

9

bagi para buruh sebagai balas jasa dari tenaga yang telah mereka curahkan

dalam melakukan pekerjaan dan juga menjadi suatu kewajiban bagi pengusaha

yang telah memperoleh manfaat dari pekerjaannya.

Untuk mengetahui lebih banyak permasalahan apa yang terjadi sehingga

sering terjadinya keterlambatan pengusaha dalam memberikan upah kepada

para pengrajin, penyusun mengadakan penelitian langsung ke lapangan.

Wilayah yang menjadi obyek penelitian tepatnya di Desa Kasongan,

Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Karena luasnya wilayah Kasongan

yang hampir semua warganya memiliki Home Industry gerabah, maka untuk

membatasi obyek penelitian, penyusun hanya mengambil sampel dari Home

Industry Waluyo Rotan di Kasongan.

B. Pokok Masalah

Agar uraian latar belakang masalah di atas lebih terarah, maka masalah ini

dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin

gerabah di Home Industry Waluyo Rotan?.

2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan sistem

pengupahan di Home Industry Waluyo Rotan tersebut?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

10

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem pengupahan bagi

pekerja pengrajin gerabah di Home Industry Waluyo Rotan.

2. Untuk menjelaskan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap

pelaksanaan pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah di Home Industry

Waluyo Rotan.

Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumbangsih terhadap khazanah ilmu pengetahuan, khususnya

dalam hukum Islam (mu’amalah).

2. Kajian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat umum dalam

rangka pemenuhan terhadap hak dan kewajiban bagi pekerja pengrajin

gerabah yang sekarang dinilai minim.

D. Telaah Pustaka

Dalam telaah pustaka ini penyusun akan memaparkan tentang masalah

sistem upah kerja, apakah permasalahan sebagaimana tersebut di atas sudah

pernah ada yang membahas ataukah belum dalam bentuk karya ilmiah.

Kajian tentang masalah upah sudah ada yang membahas, akan tetapi

dengan substansi dan lokasi yang berbeda. Sebagaimana yang sudah ditulis

oleh Muhammad Latief Fakhruddin “Tinjauan Hukum Islam terhadap

Pelaksanaan Pembayaran Upah bagi Pengrajin Tas Anyaman di Desa Sukorejo

Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo”11. Skripsi ini mempersoalkan

11 Muhammad Latief Fakhruddin, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pelaksanaan

Pembayaran Upah bagi Pengrajin Tas Anyaman di Desa Sukorejo Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo, “ Skripsi Tidak Diterbitkan, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1998.

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

11

bahwa transaksi yang terjadi antara pengrajin dan pemborong tidak semua

berbentuk upah-mengupah, tetapi ada sebagian yang berbentuk jual-beli.

Dalam sistem pelaksanaan pekerjaan tidak terdapat penyimpangan terhadap

hukum Islam, disebabkan adanya kerelaan masing-masing pihak untuk

menerimanya, hanya saja masih kurang sempurna dalam hal tidak adanya akad

tertulis, sehingga memungkinkan terjadinya unsur penipuan.

Skripsi yang ditulis oleh Nurhidayati Nafsiyah “Tinjauan Hukum Islam

terhadap Sistem Pepitan Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat”12

yang menyebutkan bahwa dalam prakteknya sistem pengupahan di Keraton

tidak bertentangan dengan hukum Islam, baik itu dari segi akad ijārahnya

ataupun dari segi keadilannya. Meskipun upah tergolong minim, namun itu

dapat diterima oleh abdi dalem dan dilakukan atas dasar kerelaan dari kedua

belah pihak, dan berdasarkan ‘urf yang berlaku di Keraton bahwa menjadi

sebuah kewajiban bila abdi dalem menerima upah dengan jumlah yang telah

ditentukan sultan, meskipun itu minim.

Skripsi yang ditulis oleh Ummi Kulsum, skripsi ini berjudul “Perspektif

Hukum Islam terhadap Upah Buruh pada Industri Terasi (Studi Kasus di Desa

Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban)”13 skripsi ini menekankan

pola hubungan kerja antara buruh dan pengusaha, serta intervensi Islam dan

12 Nurhidayati Nafsiyah, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Sistem Pepintan Abdi Dalem

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, “ Skripsi Tidak Diterbitkan, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2003.

13 Ummi Kulsum, “Perspektif Hukum Islam terhadap Upah Buruh pada Produksi Terasi (Studi Kasus di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban)”, Skripsi Tidak Diterbitkan, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan kalijaga, Yogyakarta, 2003.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

12

negara dalam penentuan upah. Sementara itu, yang menjelaskan tentang upah

dalam perspektif hukum Islam tidak banyak, karena sebagian besar hanya

dijadikan sub bab dari bagian mu’amalah secara umum. Diantaranya: Garis-

garis Besar Ekonomi Islam karya Ahmad Azhari Basyir, Muhammad Sebagai

Seorang Pedagang yang disusun oleh Afzalurrahman. Buku ini menjelaskan

tentang kehidupan nabi Muhammad SAW sebagai seorang pedagang yang

mendasarkan Beliau kepada ketentuan Allah SWT. Doktrin ekonomi Islam

oleh Afzalurrahman yang menjelaskan tentang persoalan-persoalan yang

dihadapi dalam menentukan kerjasama dalam faktor-faktor produksi,

Membangun Sistem Ekonomi Alternatif: Perspektif Islam oleh Taqyuddin An-

Nabhani. ini merupakan deskripsi analisis sistem ekonomi Islam, sekaligus

menjadi koreksi terhadap ekonomi kapitalis dan sosialis dewasa ini.

Disamping buku-buku lain yang tidak bisa dicantumkan satu persatu.

E. Kerangka Teoritik

Dalam rangka mempermudah pembahasan persoalan tentang upah,

khususnya mengenai pelaksanaannya, maka penyusun menggunakan kerangka

berfikir sebagai berikut ini. Sebelum menguraikan lebih detail tentang sistem

pengupahan, akan dibahas terlebih dahulu tentang pengertian sistem

pengupahan itu sendiri. Sistem pengupahan merupakan suatu metode atau cara

yang dilakukan oleh pengusaha dalam memberikan upah kepada pekerja.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

13

Upah dalam bahasa arab disebut ju’lu yang berarti gaji.14 Dewan

Penelitian Perupahan Nasional memberikan pengertian: Upah yaitu

penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja

untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi

sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi manusia dan

produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut

suatu persetujuan undang-undang dan peraturan dan dibayarkan atas dasar

perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. Upah juga dikatakan

sebagai harga yang dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam produksi

kekayaan, tenaga diberikan imbalan atas jasanya yang disebut upah. Dengan

kata lain, upah adalah harga dari tenaga yang dibayarkan atas jasanya dalam

produksi. Sementara professor Benham seperti dikatakan Afzalurrahman

berpendapat bahwa upah adalah sejumlah uang yang dibayar oleh orang yang

memberi pekerjaan kepada seorang pekerja atas jasanya sesuai dengan

perjanjian.15

Islam juga memperbolehkan seseorang untuk mengontrak tenaga kerja

para pekerja atau buruh dengan tujuan agar mereka bekerja untuk orang

tersebut. Dalam hal mengontrak tenaga seorang (ajīr) harus terlebih dahulu

ditentukan bentuk kerjanya, waktu, upah serta tenaganya. Oleh karena itu jenis

usahanya harus dijelaskan, sehingga tidak kabur, waktu pembayaran upah juga

14 Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawir, cet. ke-11 (Yogyakarta: Proyek

Pengadaan Buku-Buku Ilmiah Pondok Pesantren al-Munawir Krapyak, 1984) hlm. 211.

15 Afzalurrahman, Doktrin Ekonomi Islam II (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995), hlm. 361.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

14

harus ditentukan seperti harian, bulanan, atau tahunan, dan juga mengenai

jenis upah kerjanya harus ditetapkan.16

Upah yang diperoleh seorang ajīr sebagai kompensasi dari kerja yang

telah dilakukannya merupakan hak milik orang tersebut, sebagai konsekuensi

dari tenaga yang telah dicurahkannya,17 sehingga apabila seorang ajīr telah

melakukan pekerjaannya, maka harus segera diberikan upahnya oleh seoarang

musta’jīr.

Sementara itu, dalam rangka memberikan jaminan jangka panjang

menyangkut kepentingan pekerja ataupun manajemen agar tidak membawa

dampak yang kurang baik bagi konsumen karena ada peningkatan harga

maupun bagi perusahaan sendiri agar tidak lemah karena penghasilan

berkurang yang disebabkan tersedot dengan adanya pembengkakan upah,

maka upah yang diberikan haruslah mempunyai karateristik yang baik, dalam

arti saling menguntungkan antara pihak buruh maupun pengusaha. G.

Kartasaputra menjelaskan sifat dan karateristik upah yang agak fundamental

sebagai berikut :

1. Upah harus menjamin upah minimum, sehingga buruh tidak berkurang

konsentrasi karena mengingat kebutuhan-kebutuhan yang tidak bisa

dipenuhi.

16 Taqiyyuddin an-Nabhāni, Membangun Ekonomi Alternatif Perspektif Islam,

diterjemahkan dari judul asli: An-Nidām al-Iqtisādī fi al-Islām oleh Magfur Wachid, cet. 4 (Surabaya: Risalah Gusti, 1996), hlm. 84.

17 Ibid., hlm. 85.

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

15

2. Upah tersebut diterima dan disetujui oleh para buruh dengan penuh

kesadaran.

3. Upah mencerminkan apresiasi kemampuan dan kemajuan para buruh.

4. Upah dirinci sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh para

buruh.

5. Upah haruslah fleksibel dalam menanggapi perubahan-perubahan yang

tidak diharapkan.

6. Upah hendaknya dapat memotivasi peningkatan kualitas produk tanpa

menurunkan kuantitasnya.

7. Sistem pengupahan harus dapat dirasakan berkeadilan dan

berperikemanusiaan baik oleh buruh maupun oleh pihak pengusaha.18

Dalam menetapkan upah yang adil bagi seorang buruh sesuai dengan

syari’ah bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Untuk memberikan ukuran

adil, dapat dikemukakan dua macam keadilan yang harus diperhatikan.19

Diantaranya:

a. Keadilan Distribusi

Yaitu keadilan yang menuntut para pekerja yang mengerjakan

pekerjaan sama dengan dengan kemampuan dan kadar kerja yang

berdekatan memperoleh imbalan yang sama, tanpa memperhatikan

kebutuhan perorangan pekerja berkenaan dengan situasi keluarga.

b. Keadilan Harga Kerja

18 G. Kartasaputra, dkk., Hukum Perburuhan di Indonesia Berdasarkan Pancasila, cet.

ke-3 (Jakarta: Sinar Grafika, 1992), hlm.102.

19 Ah mad Azhar Basyir, Refleksi Atas …, hlm. 95.

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

16

Yaitu keadilan yang menuntut kepada para pekerja agar diberikan upah

yang seimbang dengan tenaga yang telah diberikan, tanpa dipengaruhi

hukum penawaran dan permintaan yang menguntungkan pemilik

pekerjaan.

Adapun hukum yang ditetapkan syari’ah semata-mata untuk mewujudkan

kemaslahatan manusia dengan arti untuk mendatangkan manfaat dan menolak

kemadharatan serta kerusakan bagi manusia.20

Orang-orang kapitalis berpendapat bahwa upah yang wajar adalah apa

yang diperlukan oleh tenaga kerja yaitu biaya hidup dengan batas minimal.

Mereka akan berusaha menambah upah apabila beban hidup bertambah pada

batas paling minimal. Sebaliknya mereka akan mengurangi upah apabila

beban hidup berkurang, sehingga menurut mereka upah ditentukan

berdasarkan beban hidupnya dengan tanpa memperhatikan manfaat tenaga

atau jasa yang diberikan oleh tenaga seseorang dan masyarakat.21

Selanjutnya dalam perjanjian tentang upah, antara pengusaha dan pekerja

atau buruh hendaknya bersikap jujur dan adil, sehingga tidak menimbulkan

terjadinya suatu tindakan penganiayaan terhadap salah satu pihak.

Penganiayaan terhadap pengusaha berarti mereka dipaksa oleh kekuatan

industri untuk membayar upah para pekerja atau buruh melebihi kemampuan

mereka. Sementara itu yang dimaksud dengan penganiayaan terhadap pekerja

20 Muin umar dkk., Ushūl Fiqh 1, cet. ke-2, (Jakarta: Pembinaan Perguruan Tinggi

Agama Islam, 1986), hlm. 147.

21 Taqiyyuddin an-Nabhāni, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif…, hlm. 110.

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

17

atau buruh adalah mereka tidak diberi bayaran secara adil dan bagian yang sah

dari hasil kerja sama sebagai jatah dari hasil kerja mereka tidak didapatkan.

Oleh karena itu, al-Qur’an memberi perintah kepada pihak pengusaha atau

majikan agar membayar dengan bagian yang seharusnya diterima mereka

sesuai kerjanya dan pada waktu yang bersamaan ia juga menyelamatkan

kepentingan pribadinya. Apabila ia menolak untuk melaksanakan ajaran al-

Qur-an, maka dianggap sebagai pelaku penindasan yang akan memperoleh

hukuman di dunia dan juga di akhirat. Pihak pekerja atau buruh juga akan

dianggap sebagai penindas apabila melakukan paksaan terhadap pengusaha

untuk memberikan upah yang melebihi kemampuan yang dimilikinya.

Sementara berdasarkan prinsip keadilan, upah di dalam masyarakat Islam

akan ditetapkan melalui proses negosiasi di antara pihak pekerja, pengusaha,

dan negara. Dalam mengambil suatu keputusan tentang upah, maka

kepentingan pihak pekerja dan pengusaha akan dipertimbangkan secara adil.

Untuk mempertimbangkan tingkat upah yang akan ditetapkan tidak terlalu

rendah sehingga menyebabkan kebutuhan pekerja tidak terpenuhi, atau juga

agar tingkat upah tidak terlalu tinggi sehingga pihak pengusaha dapat

kehilangan bagian yang sesungguhnya dari hasil kerjasama tersebut, maka

dalam hal ini negara perlu melakukan penetapan tingkat upah minimumnya

terlebih dahulu dengan mempertimbangkan perubahan kebutuhan yang

dimiliki pihak pekerja. Standar tingkat upah tersebut sewaktu-waktu juga

harus ditinjau kembali untuk melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

18

pada tingkat harga dan biaya hidup. Tingkat maksimum tentunya akan

ditetapkan berdasarkan sumbangan tenaganya dan akan sangat bervariasi.22

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini

adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research).23

Dapat juga disebut sebagai penelitian empiris, yaitu penelitian yang data dan

informasinya diperoleh dari kegiatan di kancah lapangan kerja penelitian.

Adapun penelitian ini mengambil tempat pada Home Industry Waluyo Rotan

di Kasongan, Bantul.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat dekriptif evaluatif yaitu menggambarkan

pelaksanaan pengupahan di Home Industry Waluyo Rotan kemudian dianalisis

dengan perspektif hukum Islam.

3. Pendekatan Penelitian

Dalam hal ini penyusun menggunakan pendekatan normatif, yaitu

pendekatan melalui norma-norma hukum Islam yang bersumber pada al-

Quran dan Hadis di samping ijtihad dari ulama.

4. Teknik Pengumpulan Data

22 Afzalurrahman, Doktrin Ekonomi…, hlm. 362-365.

23 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, cet. ke-4 (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm. 11.

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

19

Dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan sistem pengupahan

di Home Industry Waluyo Rotan, penyusun menggunakan beberapa teknik

sebagai berikut:

a. Wawancara dan Angket

Dalam melaksanakan wawancara ini, penyusun mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan kepada pemilik Home

Industry Waluyo Rotan dan pekerjanya (buruh) dan angket berguna untuk

mendapatkan data secara tertulis guna melengkapi data yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan tugas akhir. Metode ini digunakan untuk

mendapatkan data dan informasi dari subyek penelitian.

b. Observasi

Observasi pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-

fenomena yang diteliti guna mendapatkan data, dalam hal ini dilakukan

secara langsung di Home Industry Waluyo Rotan.

c. Dokumentasi

Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperoleh data

tentang gambaran yang mencangkup letak geografis Desa Kasongan,

sejarah berdiri dan perkembangan Home Industry Waluyo Rotan.

5. Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh melalui metode wawancara, observasi,

dan dokumentasi serta dibantu dengan menelaah buku-buku sebagai tambahan

literatur, maka dilakukan analisa dengan menggunakan teknik analisis data

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

20

secara kualitatif, merupakan data deskriptif analitik, yaitu yang dilakukan oleh

responden secara tertulis ataupun lisan.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pemahaman tentang gambaran umum dalam skripsi

ini, maka penyusun akan menyampaikan sistematika pembahasan yang dibagi

didalam beberapa bab sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan bagian pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka,

kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, membahas tentang sistem pengupahan dalam hukum Islam yang

mencangkup definisi upah dan landasan hukumnya, bentuk, syarat, fungsi

pengupahan dan rukunnya, serta hak dan kewajiban pekerja.

Bab ketiga berisi tentang gambaran umum Desa Kasongan, Kecamatan

Kasihan Bantul yang mencangkup letak geografisnya, sejarah berdiri dan

perkembangan Home Industry Waluyo Rotan. Selain itu juga akan dibahas

tentang sistem pengupahan yang diterapkan, perjanjian kerja yang

mencangkup hari kerja dan jam kerja.

Bab keempat berisi tentang analisis. Dalam bab ini akan dijelaskan bagaimana

Hukum Islam menganalisa sistem pengupahan yang dilaksanakan di Home

Industry Waluyo Rotan.

Bab kelima merupakan bab penutup dalam penelitian yang terdiri dari

kesimpulan dan saran-saran.

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan dan paparan yang telah penulis sampaikan pada bab-bab

sebelumnya mengenai pelaksanaan pengupahan dan tinjauan hukum Islam

terhadap sistem pengupahan yang terjadi di Home Industry Waluyo Rotan, maka

dapat disimpulkan:

1. Sistem pemberian upah kepada pekerja di Home Industry Waluyo

Rotan dapat diketegorikan dalam ajir ‘am, karena bekerja pada

pengusaha tertentu dan hanya diikat oleh upah yang didasarkan atas

hasil kerjanya. Karena upah yang diberikan Home Industry Waluyo

Rotan kepada karyawannya berdasarkan kepada berapa banyak mereka

menghasilkan penganyaman dalam seminggu. Dalam pembagian

upahnya terjadi keterlambatan. Namun karena telah ada kepastian

diantara kedua belah pihak, pekerja pun tidak pernah menuntut dengan

apa yang terjadi, karena mereka sudah yakin dengan upah yang

pastinya akan diterima juga. Sistem ini banyak terjadi diberbagai

macam Home Industry dan perusahaan-perusahaan kerajinan dan

Garmen di Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

2. Terjadinya keterlambatan dalam pengupahan yang dilakukan oleh

Home Industry Waluyo Rotan kalau ditinjau secara hukum Islam

merupakan kesalahan yang dilakukan oleh Home Industry Waluyo

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

79

Rotan terhadap pekerjannya. Apa yang menjadi kewajiban pengusaha

dan hak bagi pekerja tidak terlaksana. Namun apa yang terjadi tidak

sepenuhnya kesalahan yang dilakukan oleh Home Industry Waluyo

Rotan bisa disalahkan, karena dalam sistem pengupahannya

melibatkan perusahaan rekanan. Dan pihak pekerja pun tidak pernah

menuntut dengan apa yang terjadi, karena mereka sudah yakin dengan

upah yang pastinya akan diterima juga. Dan juga telah ada kepastian

antara kedua belah pihak. Adanya kerelaan dari kedua belah pihak

antara Home Industry Waluyo Rotan dengan pekerjanya dalam

pembagian upah, walaupun tidak ada perjajian kontrak yang jelas antar

keduanya. Karena sistem pengupahan yang diterapkan oleh Home

Industry Waluyo Rotan sudah menjadi adat kebiasaan di daerah

setempat. ‘Urf yang berlaku ditengah-tengah masyarakat adakalanya

bertentangan dengan nash (ayat atau hadits) dan adakalanya

bertentangan dengan dalil syara’ lainnya. Dalam hal keterlambatan

pembayaran upah yang sudah menjadi kebiasaan yang terjadi di

Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan Bantul ini bahwa ini kebiasaan ini

tidak menyebabkan nash menjadi tidak berfungsi. Maka ‘urf

(kebiasaan) yang terjadi bisa dijadikan landasan hukum.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

80

B. Saran

Dalam pembahasan skripsi yang penulis buat, penulis mencatat beberapa

hal yang menjadi rekomendasi penulis:

a. Home Industry Waluyo Rotan perlu untuk merancang ulang sistem

pengupahannya. Karena system pengupahan yang mereka terapkan

sekarang tidak berpihak kepada pekerja. Walaupun sebagian pekerja

tidak pernah melakukan penuntutan. Sebenarnya system pengupahan

Home Industry Waluyo Rotan sudah lebih dari cukup. Ini tergantung

penerapan dan konsistensi dalam menjalankan aturan yang telah ada.

b. Home Industry Waluyo Rotan perlu memperbaharui system perjanjian

dengan pengusaha rekanan. Karena system yang diterapkan

sebelumnya tidak berpihak kepada pekerja, sehingga pekerja selalu

menjadi korban.

c. Perlu adanya kontrak perjanjian yang jelas antara pengusaha Home

Industry Waluyo Rotan dengan pekerja dalam masalah waktu

pembayaran.

d. Home Industry Waluyo Rotan harus memperbaharui manajemen

keuangan yang dalam pengupahan dan pembelian bahan baku.

e. Perlunya perjanjian yang jelas antara Home Industry Waluyo Rotan

dengan para pekerjanya dalam masalah pembagian hari kerja dan jam

kerja.

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

81

DAFTAR PUSTAKA

A. Kelompok al-Qur’an.

Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Depag RI, t.t.

B. Kelompok Fiqh/Ushul Fiqh

Abdurrahman, Mashuda, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Perdata Islam Fiqh Mu’amalah, Surabaya: Central Media, 1992.

Afzalurrahman, Doktrin Ekonomi Islam II , Yogyakarta: PT. Dana Bhakti

Wakaf, 1995. ‘Assāl, Ahmad Muhammad Al- dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem,

Prinsip, dan Tujuan Ekonomi Islam, alih bahasa: P. Imam Saefuddin, ed. I, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999.

Basyir, Ahmad Azhar, Hukum Islam Tentang Wakaf, Ijarah dan Syirkah, cet.

2, Bandung: Al-Ma’arif, 1987. --------, Asas-Asas Hukum Mu’amalah (Hukum Perdata Islam), cet. ke-

1,Yogyakarta: FH UII, 2004. --------, Refleksi atas Persoalan Keislaman (Seputar Filsafat, Hukum, Politik

dan Ekonomi), cet. ke-2, Bandung: Mizan, 1994.

Fath , Ah mād Abū al-, Kitāb al-Mu’āmalah fī as-Syarī'ah al-Islāmiyyah, cet. I, Mesir: Maktabah Buffir, 1332 H/1913 M.

Haroen, Nasroen, Ushul Fiqh, cet. I, Jakarta: Logos, 1996. http://www.alislamu.com/index, akses 12 Februari 2010. http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/06/20/pengertian-upah-dalam-

konsep-islam/, akses 11 Februari 2010. ManŜūr, Abū al-Fād l Jamāl ad-Dīn Muhammad Ibn, Lisān al-‘Arab, cet. I,

Beirūt: Dār al-Kutūb al-‘Ilmiyah, 1992. Muhammad, Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Islam, Jakarta: Salemba,

2002.

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

82

Nabhānī, Taqiyyuddin an-, Membangun Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, diterjemahkan dari judul asli: An-Nidām al-Iqtisādi fi al-Islām oleh Magfur Wachid, cet. 4, Surabaya: Risalah Gusti, 1996.

Pasaribu, Chairuman dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian dalam

Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 1996. Rahman, Asjmuni A, Kedudukan Adat Kebiasaan (‘Urf) Dalam Islam,

Yogyakarta: CV. Bina Usaha, 1983. Sanhūrī, Abd al-Razzāq Ah mād al-, ‘Aqd al-ījār, Beirūt: Dār al-Fikr, t, t. Suhendi, Hendi, Fiqh Mu’amalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002. Syafe’i, Rachmat, Fiqh Mu’amalah, cet. I, Bandung, CV. Pustaka Setia, 2001. Praja, Juhaya S, Filsafat Hukum Islam, cet. I, Bandung: Yayasan Piara, 1993. Sabiq, as-Sayyid, Fiqh Sunnah, terj. Kamaluddin, Bandung: al-Ma'arif, 1987. Sudjana, Eggy, Bayarlah Upah Sebelum Kering Keringatnya, Jakarta: PPMI,

2000. Tasmara, Toto, Etos Kerja Pribadi Muslim, cet. ke-2, Yogyakarta: Dana

Bhakti Wakaf, 1995. Umar, Muin dkk., Ushul Fiqh 1, cet. ke-2, Jakarta: Pembinaan Perguruan

Tinggi Agama Islam, 1986. Qutb, Sayyid, Keadilan Sosial dalam Islam, alih bahasa Afif Muhammad, cet.

II, Bandung: Pustaka Pelajar, 1415 H/ 1994 M. Qardawi, Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, terj. Zainal Arifin, Dahlia

Husin, cet. I, Jakarta: Gema Insani Press, 1997. Qardhawi, Yusuf, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, terj.

Didin Hafidhuddin, Jakarta: Rabbani Press, 1997.

C. Kelompok Lain-lain

Anoraga, Panjdji, Psikologi Kerja, cet. ke-3, Jakarta: Rineka Cipta, 2001. Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, cet. ke-

4, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

83

BPS Kabupaten Bantul, situasi Kabupaten Bantul, dalam http://www.bantul.go.id/, akses 03 desember 2007.

Djumialdji, F.X, Perjanjian Kerja, Jakarta: Sinar Grafika, 2005. Gravenhage, Ekonomi Selayang Pandang, Bandung: W. Van Hoev, 1995. Heidjrahman, Evaluasi Pekerja, Yogyakarta: BPFE, 1985. Heidjrahman, Industrial Relation, Yogyakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas

Ekonomi UGM, 1984. http://id. Wikipedia.org/wiki/kasihan, Bantul, akses 5 September 2006. http://ariesaksono.wordpress.com/jendela-foto-indonesia/, akses tanggal 7

Februari 2010. Kartasaputra, G. dkk., Hukum Perburuhan di Indonesia Berdasarkan

Pancasila, cet. ke-3, Jakarta: Sinar Grafika, 1992. Manullang, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Ghalia Indonesia: Ttp., 1980. Munawir, Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir, cet. ke-11, Yogyakarta:

Proyek Pengadaan Buku-Buku Ilmiah Pondok Pesantren al-Munawir Krapyak, 1984.

Parikesit, Sambudjo, Perbedaan Tipe Destinasi Pariwisata Dalam Perspektif

Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus Desa Wisata Kasongan dan Desa Agrowisata Turi), Thesis: Pascasarjana Fakultas Teknik UGM, 2008.

Poerwodarminto, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. ke-15, Jakarta:

Balai Pustaka, 1976. Sukirno, Sadono, Pengantar Mikro Ekonomi, Jakarta: Raja Grafindo, 2002. Soetrisno, M. H, Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi II, Yogyakarta: Yayasan

Institut Pendidikan Indonesia, 1979. Undang-undang Ketenagakerjaan no: 13 Tahun 2003, Bab I Ketentuan

Umum Pasal 1 (30), Tp: Pustaka Widyatama, II. Wawancara dengan pemilik Toko ‘Subur Keramik’, (Salah satu pengusaha

rekanan Home Industry Waluyo Rotan) di Desa Kasongan, tanggal 30 Juli 2009.

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

84

Wawancara dengan pemilik Toko ‘Ginaryo Keramik, (Salah satu pengusaha rekanan Home Industry Waluyo Rotan) di Desa Kasongan, tanggal 9 Oktober 2009.

Wawancara dengan Bapak Waluyo di Desa Kasongan, tanggal 29 juni 2009. Wawancara dengan Sutarjo (salah seorang karyawan Home Industry Waluyo

Rotan) di Desa Kasongan, tanggal 29 Juni 2009. Wawancara dengan Bapak Waluyo di Desa Kasongan, tanggal 29 juni 2009.

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

I

Lampiran I TERJEMAHAN TEKS ARAB

HLM BAB F N Terjemahan

6 I 9 Berikanlah upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya.

23 II 9

Sesuatu dimana 2 orang yang berakad saling ridlo untuk menjadikannya sebagai ganti karena kemanfaatannya dengan benda-benda yang bersifat maaliyah atau karena amalnya pekerja/buruh.

23 II 10

Harta benda dimana orang yang menyewakan wajib memberikan kepada orang yang menyewa di dalam memperoleh kemanfaatan dengan sesuatu yang di sewa.

25 II 13

Dan setiap orang yang memperoleh tindakan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Allh mencukupkan balasan perbuatan mereka, dan mereka tidak dirugikan.

25 II 14 Dan jika kamu ingin menyusukan anak kamu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut.

25 II 15

Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.

25 II 16 Dan kamu tidak diberi balasan melainkan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

35 II 30

Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata: “Wahai ayahku!..Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya.”

35 II 31 …Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu Maka berikanlah imbalannya kepada …

37 II 35 …kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan)…

37 II 36 Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, …

37 II 38

Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Allah mencukupkan balasan perbuatan mereka, dan mereka tidak dirugikan.

40 II 43 Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

72

IV

2

*Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang.

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

II

*Dan sungguh, di sana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari.

74

IV 5

Wahai orang-orang yang beriman!. Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, allah maha penyayang kepadamu.

75

IV 8 Kebiasaan (adat) itu bisa dijadikan hukum

76 IV 9 …kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu…

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

III

Lampiran II BIOGRAFI ULAMA DAN TOKOH

1. Sayyid Sabiq.

Beliau adalah ulama terkenal dari Universitas Al-Azhar Kairo pada tahun 1356 H. Nama lengkap beliau adalah As-Sayyid Sabiq Muhammad at-Tihami, lahir pada tahun 1915 di Istanha distrik al-Baqir provinsi al-Munifiyah, Mesir. Beliau juga teman sejawat dengan Al-Banna pemimpin gerakan Ikhwanul Muslimin. Beliau banyak menulis berbagai kitab keagamaan dan politik, beliau juga termasuk penganjur ijtihad dan mengajarkan kembali pada al-Qur’an dan Sunnah. Pada tahun 50-an beliau telah menjadi professor dalam jurusan Ilmu Hukum Islam pada Universitas Fuad I. Adapun karya monumental beliau adalah Fiqh as-Sunnah. Sebuah kitab yang tidak asing dikalangan ulama, disamping itu beliau juga menyusun kitab Qaidah al-Fiqhiyah dan ‘Aqidah Islam.

2. Ibn Majah

Nama lengkapnya adalah Abu ‘Abdillah Muhammad bin Yazid Ibn Majah, dilahirkan di Qazwin Irak pada tahun 209 H. Beliau belajar hadits sejak berusia 15 tahun, dan pada usia 21 tahun melakukan perlawanan untuk mencari hadits, diantaranya ke Basrah, Kufah, Suriah, Bagdad, Mesir dan sebagainya. Selain dikenal sebagai ahli hadits, beliau juga menulis tentang tafsir dan tarikh. Dia menulis kitab hadis yang terkenal, yaitu Sunan atau terkenal dengan Sunan lbn Majah yang memuat 32 bab, 150 pasal dan 4000 hadis dan termasuk dalam kategori Kutub as-Siffah. Beliau wafat pada tahun 273 H dan ada yang mengatakan tahun 275 H.

3. Ahmad Azhar Basyir

Lahir di Yogyakarta pada tanggal 21 November 1928, dengan pendidikan SR tamat tahun 1940, Madrasah Al-Falah tahun 1944, pernah belajar di Madrasah Salfiyah Pesantren Termas Pelitang tahun 1942/1943 dan Madrasah Mubalighin III Muhammadiyah di Yogyakarta (1946). Lalu melanjutkan belajar di Madrasah Menengah Tinggi Yogyakarta (1952) kemudian melanjutkan di PTAIN Yogyakarta dan selesai Doktoral I tahun 1956 pada Oktober 1957 bertugas belajar di Irak Fakultas Adab Universitas Bagdad. September 1958 pindah ke Mesir dan memperoleh Master dalam Ulur al-Islamiyah Fakultas Syari'ah Islamiyah dari Fakultas Darul Ulum Universitas Kairo. Beliau juga dosen luar biasa pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Islam Indonesia (UII), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga dan juga tim pengkaji Hukum Islam dan Pembina hukum nasional Departemen Kehakiman RI. Pemah menduduki Ketua MUI pusat 1990, dan ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (1990-1995). Adapun karya-karyanya antara lain: Falasafah Ibadah dalam Islam Hukum Waris Islam, Hukum Perkawinan Islam, Hukum kewarisan Menurut Islam dan Hukum Adat, Garis-garis Besar Ekonomi Islam, Akhlak dan Hukum dalam Islam, Azas-azas Hukum Mu’amalat, dan lan-lainnya. Beliau wafat pada tanggal 28 Juni 1994 di RS. DR. Sardjito Yogyakarta, setelah dirawat 23 hari di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

PEMERINTAH- KABUPATEN BANTULBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(BA-PPEDA)Jln.Robert Wolter Monginsidi No.1 Bantul ~~71l, Telp. 367533, Fax. (0274) 367796

Website http://www.bappeda.bantulkab.go.ldE-mail: [email protected]

Membaca Surat

SURAT KETERANGAN/IZINNomor : 070 I 969

Dart PemertntahProp. DIY NomorTanggal: 24 Juni 2009 Perthal

OlO/3356Ijin Penelitian

Mengingat 1 Keputusan Menteri Dalam Negert Nomor 9 tahun 1983 tentangPedoman Pendataan Sumber dan Potensl Daerah;

2 Keputusan Menteri Dalam Negert Nomor 61 tahun 1983 tentangPedoman Penyelenggaraan Pelaksanaan Penelltian dan Pengembangandl Ungkungan Departemen Dalam Negert; dan

3 Keputusan Gubernur Daerah IstImewa Yogyakarta Nomor 38/12/2004tentang Pembertan Izln Penelltlan di Propinsl Daerah IstImewa.

Dllzlnkan kepada

Nama ROCHMAD HARIYADINo.NIM/ Mhs 03380402 MHs. UIN SUKAYk

Judul TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAPSISTEM PENGUPAHANBAGI PEKERJAPENGRAJINGERABAH( Studl Kasusdl Home Industry Waluyo Rotan di DesaKasongan,Bantul)

Lokasl DesaBangunjlwo Kec. Kasihan

Waktu MulalTanggal: 24luni 2009 sId 24 September 2009

Dengan ketentuan1. Terteblh dahulu menemui/melapor kepada pejabat Pemerintah setempat

(Dlnas/Instansl/Camat/Lurah setempat) untuk mendapat petunjuk seperlunya ;2. Wajlb rnenjaga tata tertlb dan mentaatl ketentuan-ketentuan yang berlaku setempat;3. Wajlb membertkan laporan hasll penelltlan kepada Gubemur Daerah IstImewa Yogyakarta (C/q Badan

Perencanaan PembangunanDaerah IstImewa Yogyakarta) dengan tembusan dlsampaikan kepadaBupatl lewat Bappedasetempat;

4. Izin -Inl tldak dlsalahgunakan untuk tujuan yang dapat mengganggu kestabilan Pemerintah dan hanyadiperlukan untuk keperluan IImlah;

S. Surat Izln Inl dapat dlajukan lagl untuk menc:lapatkanperpanjangan blla dlperiukan;_6. Surat Izln Inl dapat dl~talkan sewaktu-waktu apabila tldak dipenuhl ketentuan-ketentuan tersebut

diatas.

Kemudlandlharap para pejabat Pemerintah setempat dapat memberikan bantuan seperlunya.

Dlkeluarkandl Ban t u IPadaTanggal : 24luni 2009

Tembusan dikirim keoada Yth1. Bpk. Bupati Bantul2. xa; Kantor Kesbangpolllnmas3. Ka. Dlnas Perindag& Kop. Kab. Bantul4. Camat Kasll;lan5. Lurah DesaBangunjlwo6. Yang Bersangkutan7. Pertlnggal 602191993031005

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTASEKRETARIAT DAERAH

Kepatihan Danurejan 55213, Telepon: 512243, 562811, sId 562814

SURAT KETERANGAN/IJINNomor : 0701 3356

Membaca : Dekan Fakultas Syariah UIN "SUKA" Nomor : UIN.2IMUIPP.00.9/08812009Yogyakarta

17 Juni 2009 Perihal : IJln Penelltlan •

Keputusan Menteri Dalam negeri Nomor 61 Tabun 1983, tentang PedomanPenyelenggaraan Pelaksanaan Penelltlan dan Pengembangan di LingkunganDepartemen Dalam Negeri;Peraturan Gubemur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentangPedoman Pelayanan Perizinan, Rekomendasl Pelaksanaan Survei, Penelitian,Pengembangan, Pengkajian dan Studi Lapangan dl Oaerah Istimewa Yogyakarta.

Tanggal

Mengingat

Oi liinkan kepada

Nama : ROCHMAD HARIYADI NIM.I NIP. : 03380402

Alamat : JI. Marsda Adisucipto yogyakartaJudul Penelitian : TlNJAUANHUKUMISLAMTERHADAPSISTEMPENGUPAHANBAGIPEKERJAPENGRAJIN

GERABAH(Studl Kasus dl HomeIndustry Waluyo Rotandl OesaKasongan,Bantul)

LokasiWaktu

: Kabupaten Bantul: Mulai Tanggal 24 Juni sid 24 September 2009

Ketentuan:1 Menyerahkan surat keteranganlijin dari Provinsi DIY kepada BupatiIWalikota melalui institusi yang

berwenang mengelu@rkanIjin;2 Menyerahkan soft copy hasil penelitiannya kepada Gubemur Daerah Istimewa Yogyakarta cq. 8iro

Administrasi Pembangunan Setda Provinsi DIY dalam compact disk (CD) , dan menunjukkan cetakan. 3 Ijin ini hanya dlpergunakan untuk kepertuan ilmiah:

4 Waktu penelitian dapat diperpanjang dengan mengajukan surat ijin ini kembali:5 Ijln yang dlberikan dapat dlbatalkan sewaktu-waktu apabila penelltl tJdakmemenuhl ketentuan-ketentuan

yang bertaku.

Demikian untuk dapat dlpergunakan sebag~imana mestinya.Dikeluarkan di: YogyakartaPada tanggal : 24 Juni 2009

An. Sekretaris Daerah~~~~~omian dan Pembangunan~~~tRi3~~~~linistrasi Pembangunan

Tembusan disampaikan Kepada Yth.1. Gubemur DIY (Sebagai Laporan)2. Bupati Bantul cq. Ka. Bappeda3. Ka. DISPERINDAG, KOP dan UKM Provlnsi DIY4. Deken Fakultas Syariah UIN "SUKA" Yogyakerta

__ Yana Bersanakutan

JUMADAL03 198209 1 001

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

VI

PEDOMAN WAWANCARA Sejarah singkat Home Industry Waluyo Rotan

1. Faktor yang melatarbelakangi berdirinya Home Industry Waluyo Rotan. 2. Siapa saja yang berperan dalam pendirian Home Industry Waluyo Rotan. 3. Apa yang menjadi tujuan didirikanya Home Industry Waluyo Rotan. 4. Home Industry Waluyo Rotan ini didirikan atas dasar kerjasama atau

individu. 5. Dalam pendirian Home Industry Waluyo Rotan ini apakah melalui

prosedur perizinan. 6. Apakah Home Industry Waluyo Rotan sudah membuka cabang di luar

Desa Kasongan, Bantul. Wawancara dengan pekerja.

1. Siapa yang menetapkan upah?. 2. Kapan upah ditetapkan?. 3. Upah jenis apa yang saudara terima?. 4. Kapan pembayaran upah dilaksanakan?. 5. Adakah imbalan lain selain upah tersebut?. 6. Apakah Upah tersebut sudah adil?. 7. Apakah pemilik selalu melakukan pembayaran upah dengan waktu yang

tepat?. 8. Apakah ada merasa dirugikan oleh pemilik, kalau ada dalam hal apa? 9. Kalau saudara dirugikan, langkah apa yang akan saudara lakukan?. 10. Faktor apa saja yang menjadi hambatan dalam melakukan pekerjaan ini,

berkaitan dengan hasil yang diperoleh?. 11. Bagaimana sistem perjanjian yang digunakan dalam pekerjaan tersebut?. 12. Apakah menurut anda, sistem perjanjian yang disetujui sudah

mencerminkan keadilan?. Wawancara dengan pemilik berkaitan dengan pekerja.

1. Bagaimana cara mengontrak para pekerja?. 2. Apa yang menjadi landasan pembayaran upah?. 3. Apakah ada pekerjaan tambahan (lembur), kalau ada apakah diberikan

upah tambahan?. 4. Apakah anda merasa dirugikan oleh pekerja, kalau dirugikan, dalam hal

apa?. 5. Apa yang akan anda lakukan kalau seandainya anda dirugikan?. 6. Bagaimana sistem perjanjian kerja yang dilakukan dengan pekerja?. 7. Sistem perjanjian apa yang anda gunakan?. 8. Apakah perjanjian yang anda lakukan sudah mencerminkan keadilan?.

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

ANGKET PENELITIAN DI HOME INDUSTRY WALUYO ROTAN

DI KASONGAN, BANGUNJIWO, KASIHAN, BANTUL YOGYAKARTA 2009

Nama : ____________________________________

Tempat/ Tgl lahir : ____________________________________

Umur : ____________________________________

Alamat : ____________________________________

____________________________________

Status Perkawinan : ____________________________________

No. Telp/Hp : ____________________________________

Mohon di isi dengan jawaban yang benar: 1. Apakah latar belakang pendidikan anda?

a. SD b. SMP c. SMA d. Lainnya (……………..)

2. Berapakah jumlah anggota keluarga anda? (…………………)

3. Apakah faktor yang mendorong anda bekerja di Waluyo Rotan? a. Uang b. Pengalaman kerja c. Daripada nganggur d. …………………

4. Dimanakah anda bekerja sehari-hari? a. Waluyo Rotan saja b. Waluyo Rotan dan sawah c. Waluyo Rotan dan pasar d. Waluyo Rotan dan ……………..

5. Berapakah jarak antara tempat tinggal anda dengan tempat kerja anda? a. Kurang dari 1 KM b. Kurang dari 5 KM c. Kurang dari 10 KM d. Di atas 10 KM (………KM)

6. Apakah anda sudah merasa cukup dengan bekerja di Waluyo Rotan? a. Cukup b. Kurang cukup c. Lebih dari cukup d. Tidak cukup

7. Adakah pekerjaan lain yang anda tekuni selain di Waluyo Rotan? a. Ada (di …………………………… bagian…………………………) b. Tidak ada

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

VIII

8. Berapakah penghasilan anda selama satu bulan? a. Di bawah 500 Ribu (………………..) b. Di bawah 1 Juta (………………) c. Di atas 1 Juta (…………………) d. Tidak digaji

9. Untuk keperluan siapa sajakah penghasilan anda digunakan? a. Diri sendiri b. Keluarga c. Jawaban a dan b benar d. …………………………………

10. Untuk keperluan apa sajakah penghasilan anda dibelanjakan? a. Sekolah b. Kebutuhan pokok sehari-hari c. Tambah modal d. Jawaban … , … , dan … benar

11. Sudah cukupkah penghasilan anda untuk semua kebutuhan di atas? a. Cukup b. Tidak cukup c. Lainnya (……………………….)

12. Apa jenis kendaraan anda? a. Sepeda motor b. Sepeda kayuh c. Mobil d. Tidak punya

13. Adakah kontrak kerja antara anda dengan Waluyo Rotan? a. Ada b. Tidak ada

14. Bagaimana sistem pengupahan yang berlaku di Waluyo Rotan? a. Borongan b. Harian c. Mingguan d. Bulanan

15. Apakah sudah anda rasa sesuai antara pekerjaan anda dengan sistem pengupahan yang berlaku selama ini? a. Sangat sesuai b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai d. Sesuai

16. Berapa jam kah anda bekerja di Waluyo Rotan dalam satu hari? a. Di bawah 8 jam (……jam) b. Di atas 8 jam (…….jam)

17. Berapa hari anda bekerja dalam setiap minggunya? a. 5 hari kerja b. 6 hari kerja c. 7 hari kerja d. …… hari kerja

18. Apakah jenis pekerjaan yang anda kerjakan? a. Penganyaman b. Pengecatan c. Kasir/ administrasi d. ………………………………..

19. Adakah tambahan waktu kerja di Waluyo Rotan dan berapakah upah untuk setiap tambahan waktu kerja? a. Ada (Rp………………/….jam) b. Tidak ada

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

IX

20. Apa bentuk kecelakaan kerja yang terjadi dan bagaimana tanggungjawab dari pihak Waluyo Rotan? a. Tersenagt aliran listrik (bentuk tanggung jawab……………………….) b. Terkilir (bentuk tanggung jawab……………………….) c. Teriris benda tajam (bentuk tanggung jawab……………………….) d. …………………… (bentuk tanggung jawab……………………….)

Bantul, .....................2009 Pengisi Angket Mahasiswa (_______________________) (Rochmad Hariyadi)

Terima kasih atas kesediaan anda untuk mengisi angket sesuai dengan data yang sebenarnya. Seluruh

isi pertanyaan angket hanya untuk keperluan pengumpulan data tanpa adanya unsur untuk

menjatuhkan dan atau merusak nama baik kelompok, individu ataupun golongan.

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

PETA LOKASI HOME INDUSTRY WALUYO ROTAN Sumber: www.googleearth.com

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM …digilib.uin-suka.ac.id/4425/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · tinjauan hukum islam terhadap sistem pengupahan bagi pekerja pengrajin gerabah

XI

BIODATA PENULIS

Nama : Rochmad Hariyadi

TTL : Magelang, 6 September 1984

Alamat : Dusun Ambartawang, Desa Ambartawang,

RT.02/RW.01 Mungkid Magelang Jawa Tengah

Ibu : Sri Chuzaemah

Bapak : Suyitno

Riwayat Pendidikan

No Pendidikan Masuk Lulus

1 SDN Ambartawang, Mungkid Magelang, Jateng 1991 1997

2 SLTPN Mungkid, Magelang, Jateng 1997 2000

3 SMUN I Kota Mungkid, Magelang, Jateng 2000 2003

4 Fakultas Syari’ah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2003 2010