76
TINJAUAN ATAS ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam Menempuh Ujian Diploma III Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Disusun oleh: Nama : Rapih Kurnia Dewi NRP : 03.05.011 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WIDYATAMA Terakreditasi (acredited) Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 014/BAN-PT/Ak-III/Dpl-III/IX/2003 BANDUNG 2008

tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

TINJAUAN ATAS ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN

MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH

KOTA BANDUNG

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat

dalam Menempuh Ujian Diploma III Program Studi Akuntansi

pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama

Disusun oleh:

Nama : Rapih Kurnia Dewi

NRP : 03.05.011

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WIDYATAMA

Terakreditasi (acredited)

Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

Nomor: 014/BAN-PT/Ak-III/Dpl-III/IX/2003

BANDUNG

2008

Page 2: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

TINJAUAN ATAS ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN

MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH

KOTA BANDUNG

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat

dalam Menempuh Ujian Diploma III Program Studi Akuntansi

pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama

Disusun oleh:

Nama : Rapih Kurnia Dewi

NRP : 03.05.011

Menyetujui,

Dosen Pembimbing,

( Robertus Ary Novianto, S.E., Ak. )

Mengetahui,

Pjs. Dekan Fakultas Ekonomi,

( H. Supriyanto Ilyas, S.E., M.Si., Ak. )

Ketua Program Studi Akuntansi

( Eriana Kartadjumena, S.E., M.M., Ak. )

Page 3: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Hiasilah hidup ini dengan membaca dan Hiasilah hidup ini dengan membaca dan Hiasilah hidup ini dengan membaca dan Hiasilah hidup ini dengan membaca dan

mengamalkan Al mengamalkan Al mengamalkan Al mengamalkan Al –––– quran. quran. quran. quran.

Keabadian dari kejujuran adalah iven kehidupan.Keabadian dari kejujuran adalah iven kehidupan.Keabadian dari kejujuran adalah iven kehidupan.Keabadian dari kejujuran adalah iven kehidupan.

Materi aMateri aMateri aMateri adalah penunjang, maka jujurlah dalam dalah penunjang, maka jujurlah dalam dalah penunjang, maka jujurlah dalam dalah penunjang, maka jujurlah dalam

bermanajemen. bermanajemen. bermanajemen. bermanajemen.

Tugas akhir ini kupersembahkan bagi Tugas akhir ini kupersembahkan bagi Tugas akhir ini kupersembahkan bagi Tugas akhir ini kupersembahkan bagi

kedua orang tua tercinta, dan adikkedua orang tua tercinta, dan adikkedua orang tua tercinta, dan adikkedua orang tua tercinta, dan adik----adikku tersayang .adikku tersayang .adikku tersayang .adikku tersayang .

Page 4: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rapih Kurnia Dewi

NPM : 03.05.011

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 April 1987

Menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini yang berjudul “Tinjauan Atas

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung”, adalah benar karya saya sendiri. Bila terbukti tidak

demikian, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Widyatama.

Bandung, 13 September 2008

Penulis,

( Rapih Kurnia Dewi )

Page 5: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

INTISARI

Tinjauan atas Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

Bagi sebuah koperasi hal yang terpenting adalah usaha untuk

meningkatkan efisiensi modal kerja, karena masalah modal kerja erat

hubungannya dengan kegiatan operasi sehari-hari. Tingkat modal kerja koperasi

dapat dilihat melalui analisis sumber dan penggunaan modal kerja, karena dengan

melakukan analisis tersebut dapat mengetahui bagaimana koperasi mengalami

penurunan atau kenaikan modal kerja, penyebab dari kenaikan dan penurunan dan

dapat diketahui bagaimana koperasi menggunakan dana yang dimilikinya.

Berdasarkan masalah tersebut di atas, maka penulis memilih metode

deskripif analitis dalam proses pemecahan masalahnya. Untuk menunjang

keberhasilan penelitian ini penulis mengumpulkan data yang aktual mengenai

permasalahan diatas melalui studi lapangan, observasi dan wawancara. Sedangkan

untuk mengolah data-data tersebut penulis menggunakan data yang diperoleh dari

laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang

meliputi neraca, perhitungan sisa hasil usaha (SHU) yang kemudian dilakukan

analisis sumber dan penggunaan modal kerja yang diperbandingkan antara tahun

sekarang dengan tahun sebelumnya. Analisis tersebut menggunakan metode kertas

kerja.

Berdasarkan hasil analisis maka penulis dapat menjelaskan bahwa

penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh KPKB mengacu pada

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tahun 2007. Kemudian

dari hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja dapat dijelaskan bahwa

terdapat sumber dan penggunaan modal kerja yang paling utama yaitu sumber

pada simpanan wajib sebesar Rp 8.619.067.707,00 dan penggunaan pada hutang

jangka panjang sebesar Rp 1.014.090.314,58

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis memberikan beberapa

rekomendasi diantaranya : Sebaiknya koperasi lebih menitik beratkan kepada

simpanan anggota khususnya simpanan pokok dan simpanan khusus, koperasi

lebih efisien dalam menggunakan kas agar jangan sampai terjadi lagi penurunan

kas ditahun yang akan datang, koperasi melakukan seleksi terhadap anggota yang

mengajukan permintaan pinjaman kredit kepada KPKB terutama kepada anggota

baru yang mungkin akan mengakibatkan kesulitan dalam pengembalian pinjaman

yang dapat mengancam kelangsungan usaha. Sehingga beban hutang dan resiko

tidak kembalinya dana yang dipinjam anggota akan semakin besar.

Page 6: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala

rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan dan keridhoan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menempuh ujian sidang Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Widyatama. Laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan hasil

peninjauan yang penulis lakukan di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

Penulis menyadari sepenuhnya penulisan tugas akhir ini masih terbatas

dan jauh dari sempurna. Namun demikian penulis telah berusaha dan bekerja

keras supaya Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis, KPKB dan para

pembaca lainnya. Penulis menyadari Laporan Tugas Akhir ini tidak dapat

diselesaikan tanpa adanya dorongan dan dukungan serta bimbingan yang sangat

berarti dari berbagai pihak. Terima kasih setulus-tulusnya penulis sampaikan

kepada kedua orang tua penulis yang dengan sabar dan penuh kasih sayang telah

membimbing dan memberikan dorongan baik moril maupun material kepada

penulis.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak

memperoleh bantuan, bimbingan serta saran-saran dari berbagai pihak. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Papa dan Mama tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, nasehat

dan bantuan moril maupun materil selama penulis menempuh pendidikan dari

awal sampai dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas

Widyatama.

2. Yang tersayang Adik-adikku Pusparini dan Gathot Tri Pardani untuk doa,

dukungan, semangat dan tawa serta kasih sayang yang kalian berikan.

Page 7: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

3. Bapak Robertus Ary Novianto, S.E., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, saran serta nasehat dalam

penyusunan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Eriana Kartadjumena, S.E., M.M., Ak., selaku Ketua Program Studi

Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

5. Ibu Tetty Lasniroha, S.E., M. Ak., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

6. Ibu Prof. Dr. Hj. Koesbandijah Abdoel Kadir S.E., M.S., Ak., selaku Ketua

Badan Pengurus Yayasan Universitas Widyatama.

7. Bapak Dr. H. Mame S. Sutoko, Ir. D.E.A., selaku Rektor Universitas

Widyatama Bandung.

8. Para Dosen dan Akuntansi Diploma III Fakultas Ekonomi yang telah

memberikan bekal pengetahuan kepada penilis selama masa perkuliahan.

9. Staf Administrasi dan perpustakaan Universitas Widyatama atas semua

bantuan yang diberikan.

10. Bapak Rosidi S.E., selaku pihak Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

di Bagian Akuntansi yang telah banyak membantu memberikan data-data serta

arahan-arahan yang penulis butuhkan.

11. Sahabat-sahabatku Rahmi, Rina, Erni, Yanti, Ria, Tika yang memberikan

masukan mengenai tugas akhir ini serta sahabat-sahabatku di Bandung Korea

Community khususnya traditional dance yang memberikan dukungan, doa

serta semangatnya ceongmal komapseumnida, neodeureul saranghaeyo….

Akhir kata semoga bantuan yang telah diberikan dengan ikhlas

mendapatkan balasan dan rahmat dari Allah SWT dan semoga Laporan Tugas

Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin

Bandung, 13 September 2008

Penulis,

( Rapih Kurnia Dewi )

Page 8: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

DAFTAR ISI

INTISARI ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN … ................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................ 3

1.3 Maksud Tujuan Kerja Praktik ............................................. 3

1.4 Kegunaan Kerja Praktik ...................................................... 4

1.5 Metodologi Kerja Praktik .................................................... 4

1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik ......................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Koperasi ................................................... 6

2.1.1 Pengertian Koperasi ................................................ 6

2.1.2 Karakteristik Koperasi ............................................. 7

2.1.3 Landasan dan Asas Koperasi .................................. 8

2.1.4 Fungsi dan Tujuan Koperasi ................................... 9

2.1.5 Prinsip-prinsip Koperasi ......................................... 9

2.1.6 Jenis-jenis Koperasi ................................................ 10

2.1.7 Modal Koperasi ....................................................... 11

2.1.8 Perangkat Organisasi Koperasi ............................... 12

2.1.9 Penyajian Laporan Keuangan Koperasi .................. 14

2.2 Laporan Keuangan .............................................................. 19

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ............................... 19

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan ................. 20

Page 9: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

2.2.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan ............. 21

2.2.4 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan ......................... 22

2.3 Analisis Laporan Keuangan ................................................ 24

2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan .................. 24

2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan ........................ 25

2.3.3 Rasio Modal Kerja atau Likuiditas ......................... 27

2.3.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan .... 28

2.4 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja .................. 29

2.4.1 Pengertian Analisis Sumber dan

Penggunaan Modal Kerja ..................................................... 29

2.4.2 Tujuan Analisis Sumber dan

Penggunaan Modal Kerja .................................................... 31

2.4.3 Sumber dan Penggunaan Modal Kerja .................... 31

2.4.4 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ..... 34

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

3.1 Objek Tugas Akhir .............................................................. 36

3.1.1 Sejarah Koperasi ..................................................... 36

3.1.2 Keadaan Umum ....................................................... 37

3.1.3 Visi dan Misi Koperasi ........................................... 37

3.1.4 Bidang Umum dan Kegiatan Koperasi ................... 38

3.1.5 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas .................... 39

3.2 Metode Tugas Akhir ........................................................... 44

3.2.1 Jenis dan Sumber Data ............................................ 45

3.2.2 Teknik Pengolahan Data ......................................... 45

BAB IV ANALISIS

4.1 Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada KPKB ........... 46

4.2 Kenaikan atau Penurunan modal Kerja pada Laporan

Keuangan .............................................................................. 52

4.3 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Verja ................... 53

Page 10: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

4.3.1 Analisis Sumber Modal Kerja ................................. 54

4.3.2 Analisis Penggunaan Modal Kerja ........................... 56

4.4 Persentase Analisis Sumber dan Penggunaan Modal

Kerja terhadap total Modal Kerja ......................................... 58

4.4.1 Persentase Sumber Modal Kerja terhadap Total

Modal Kerja ............................................................. 58

4.4.2 Persentase Penggunaan Modal Kerja terhadap Total

Modal Kerja ............................................................. 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ............................................................................. 60

5.2 Saran ..................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Neraca Komparatif ........................................................................ 47

Tabel 4.2 Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) ........................................... 48

Tabel 4.3 Kertas Kerja Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ..... 50

Page 12: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Organisasi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

Lampiran 2 : Daftar Hadir Kerja Lapangan

Lampiran 3 : Surat Keterangan Praktek Kerja

Lampiran 4 : Surat Magang

Lampiran 5 : Data Diri

Lampiran 6 : Surat Pemberitahuan Praktek Kerja

Lampiran 7 : Catatan Laporan Keuangan

Lampiran 8 : Kartu Bimbingan

Lampiran 9 : Daftar Riwayat Hidup

Page 13: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya

persaingan yang kuat didalam dunia usaha. Beberapa sektor usaha yang ada

mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang

terkadang mematikan kegiatan usaha tersebut, oleh karena itu dibutuhkan badan

usaha yang berperan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

yang mengutamakan kesejahteraan bersama, sehingga tercipta suatu tatanan hidup

yang selaras dengan UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 yang berbunyi

“Perekonomian disusun sebagai suatu usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan”. Maka bentuk usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi.

Banyak diantara usaha koperasi yang tidak mampu meneruskan usahanya

yang disebabkan oleh kurang baiknya menganalisis dan tidak memiliki

kemampuan untuk mengembangkan usahanya dengan baik. Baik tidaknya

koperasi tersebut dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dapat dilihat

dari pengurus dan pengelola koperasi tersebut didalam melaksanakan analisis

yang ada pada koperasi.

Tujuan utama koperasi adalah mengembangkan kesejahteraan anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sesuai dengan tujuannya

koperasi diharapkan mampu menjadi sokoguru perekonomian Indonesia. Koperasi

harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan melakukan analisis

laporan keuangan koperasi, yang diwujudkan dalam laporan keuangan.

Secara periodik perusahaan atau koperasi selalu mengeluarkan laporan

keuangan yang dibuat oleh bagian akunting dan dibagikan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan misalnya pemerintah, kreditor, pemilik perusahaan, dan

pihak menajemen, selanjutnya pihak-pihak tersebut akan melakukan pengolahan

data dengan melakukan perhitungan lebih lanjut. Laporan keuangan berguna

untuk mengetahui hasil yang dicapai pada suatu periode akuntansi. Peran laporan

Page 14: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

keuangan sangat penting dalam mengukur perkembangan koperasi yang meliputi

kemajuan dan kelancaran koperasi tersebut. Umumnya laporan keuangan koperasi

dibukukan dalam buku laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi yang

dibagikan kepada setiap anggota koperasi pada Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Laporan yang dibuat umumnya neraca, Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU), dan

laporan-laporan pendukung lainnya seperti laporan perincian piutang, laporan

permodalan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dan besarnya Sisa Hasil

Usaha (SHU) yang diterima masing-masing anggota.

Laporan keuangan yang telah dianalisis dapat memberikan informasi yang

memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan posisi keuangan dan

hasil operasi koperasi tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Melalui analisis laporan keuangan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang

terjadi pada suatu periode. Hasil analisa laporan keuangan juga menjadi salah satu

dasar dalam menentukan perencanaan pada periode yang akan datang.

Salah satu metode yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan

adalah dengan menggunakan analisis sumber dan penggunaan modal kerja.

Analisis tersebut dibuat karena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kemajuan, kelancaran koperasi dan untuk mengetahui kebehasilan pencapaian

tujuan koperasi. Hal ini disebabkan segala aktivitas koperasi tidak terlepas dari

permodalan.

Pada umumnya dana diartikan sebagai kas (dan setara kas) atau modal

kerja. Analisis sumber dan penggunaan dana dalam pengertian modal kerja

menggambarkan suatu ringkasan sumber dan modal kerja dan perubahan unsur-

unsur modal kerja yang terjadi pada perusahaan atau koperasi selama periode

tertentu.

Dengan menggunakan teknik (alat) analisis sumber dan penggunaan dana

ini, pengelola perusahaan akan mengetahui bagaimana dana digunakan dan

bagaimana dana tersebut dibelanjai selain itu dapat memperoleh informasi

mengenai sebab-sebab terjadinya surplus (defisit) modal kerja selama periode

tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang

permodalan. Hasil analisis ini dilaporkan dalam laporan keuangan yang disebut

Page 15: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Melalui laporan ini dapat diketahui

bagaimana koperasi atau perusahaan menggunakan dana yang dimilikinya.

Hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja yang dilaporkan dalam

laporan tugas akhir ini penulis dapatkan dengan cara membandingkan laporan

keuangan dari dua periode akuntansi. Dengan analisis ini dapat diketahui apakah

analisis sumber dan penggunaan modal kerja dari periode ke periode berikutnya

mengalami penurunan atau kenaikan dan apa penyebab dari kenaikan dan

penurunan tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dalam bentuk tugas akhir dengan judul “TINJAUAN ATAS

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA

KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas yang

menjadi pokok masalah dalam tugas akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana penyajian laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Pemerintah

Kota Bandung ?

2. Bagaimana analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada Koperasi

Pegawai Pemerintah Kota Bandung ?

1.3 Maksud dan Tujuan Laporan Tugas Akhir

Maksud dari penelitian ini, dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan

dalam menyusun Laporan Tugas Akhir program D 3 Fakultas Ekonomi. Adapun

tujuan penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui penyajian laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Pemerintah

Kota Bandung.

2. Mengetahui analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada Koperasi

Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

Page 16: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir

Data serta informasi yang diperoleh dari hasil kerja praktik yang

berhubungan dengan analisa rasio ni diharapkan dapat digunakan untuk hal-hal :

1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan analisis laporan keuangan, mengetahui tentang

perkoperasian termasuk sisa hasil usaha koperasi serta mendapat pengalaman

yang berguna untuk menyusun laporan tugas akhir.

2. Bagi Pihak Perusahaan

Dapat berguna dalam menilai keberhasilan koperasi serta dapat dijadikan

pedoman dalam menyusun rencana dan kebijakan yang ditetapkan untuk

perusahaan di masa yang akan datang.

3. Bagi Pihak Lain

Dapat menambah pengetahuan sehingga dapat dijadikan bahan acuan atau

reverensi dalam penelitian lebih lanjut.

1.5 Metodologi Laporan Tugas Akhir

1. Metode Deskriptif Analitis

Dilakukan dengan cara merumuskan fakta atau data yang diperlukan

kemudian dianalisis dan disimpulkan serta diajukan beberapa saran yang

dipandang perlu bila ada masalah yang diselesaikan.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Filed Research, yaitu studi lapangan dengan mempelajari dan menelaah

bacaan-bacaan dan merangkum teori yang berkaitan.

b. Observasi dengan melakukan pengamatan dan pencatatan sistemais atas

masalah-masalah yang diselidiki.

c. Wawancara dengan melakukan tanya jawab dengan orang yang terkait.

d. Library Research, yaitu Suatu teknik pengumpulan data yang bersifat

teoritis, berdasarkan literatur catatan kuliah dan sumber-sumber informasi

lainnya yang dapat menunjang dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.

Page 17: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

3. Teknik Pengolahan Data

Menggunakan data yang diperoleh dari laporan keuangan pada Koperasi

Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang meliputi neraca, Perhitungan Sisa

Hasil Usaha (SHU), dan laporan-laporan pendukung lainnya seperti laporan

perincian piutang, laporan permodalan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung dan besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima masing-masing

anggota.

1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik

Kerja praktik dilakukan pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

yang berlokasi di Jalan Wastukancana No. 5 (Belakang) Bandung 40117.

Lamanya kerja praktik adalah 1 bulan yang dimulai dari tanggal 2 Juni 2008

sampai dengan tanggal 30 Juni 2008.

Page 18: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Koperasi

Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional

memiliki ketentuan-ketentuan pokok tersendiri dalam menjalankan fungsi sosial

dan ekonominya. Dalam melaksanakan kegiatannya, koperasi berdasarkan asas

kekeluargaan. Asas kekeluargaan dalam koperasi sebenarnya merupakan

cerminan dari pasal 33 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Perekonomian disusun

sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.”

Sesuai dengan asas itu, dalam melakukan kegiatan usahanya koperasi

harus mementingkan prinsip kebersamaan. Koperasi bertujuan memajukan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945. Untuk lenih jelas, dibawah ini akan diuraikan pengertian

koperasi, karakteristik koperasi, landasan dan asas koperasi, fungsi dan tujuan

koperasi, prinsip-prinsip koperasi, jenis koperasi, modal koperasi, perangkat

organisasi koperasi. Penyajian laporan keuangan koperasi menurut PSAK No. 27

tahun 2007.

2.1.1 Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari bahasa Inggris cooperation. Sesuai dengan arti kata

itu, koperasi secara harfiah berarti kerja sama. Pengertian koperasi Menurut

Undang-Undang No. 25 tahun 1992 :

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan atas asas kekeluargaan.”

Page 19: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Sedangkan pengertian koperasi menurut Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998) tahun 2007 :

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”

Dari pengertian di atas tentang perkoperasian menghendaki agar koperasi

dapat dijadikan sebagai gerakan ekonomi rakyat. Karena ekonomi rakyat harus

diberdayakan. Seluruh rakyat perlu menghimpun diri dalam koperasi agar dapat

berasing dalam hal kualitas dan hidup berdampingan dengan badan-badan usaha

ekonomi lainnya, seperti BUMN dan badan-badan usaha ekonomi milik swasta.

2.1.2 Karakteristik Koperasi

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 tahun 2007,

karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lain

adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the

member), yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi (user

own oriented firm), oleh karena itu :

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu

kepentingan ekonomi yang sama.

b. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri

untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan,

keadilan, persamaan dan demokrasi, selain itu anggota-anggota koperasi

percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial

dan kepedulian terhadap orang lain.

c. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan diawasi serta dimanfaatkan

sendiri oleh anggotanya.

d. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi

anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota (promotion of the

members welfare);

Page 20: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

e. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya

maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat yang non-anggota koperasi.

2.1.3 Landasan dan Asas Koperasi

Dalam melaksanakan kegiatannya, koperasi berdasar asas kekeluargaan.

Sesuai dengan asas itu, dalam melakukan kegiatan usahanya koperasi harus

mementingkan kebersamaan. Artinya, pengelolan koperasi dilakukan oleh, dari,

dan untuk para anggota secara kekeluargaan. Jadi, maju mundurnya koperasi

sangat tergantung pada keputusan dan kehendak para anggota secara keseluruhan.

Kunci penting dalam asas kekeluargaan itu ialah kebersamaan dan gotong royong

dalam menjalankan kegiatan koperasi agar para anggota dan pengurus dapat

menciptakan kesejahteraan bersama sesuai denagn kepastiannya masing-masing.

Landasan koperasi adalah dasar atau pedoman yang harus dmiliki oleh

setiap koperasi dalam menentukan arah, tujuan dan kegiatan koperasi. Menurut

Suyanto dan Nurhadi dalam bukunya yang berjudul “Ekonomi” (2003 : 41) Secara

rinci landasan koperasi dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Landasan Idil

Koperasi memiliki landasan idil Pancasila. Artinya, koperasi harus

mendasarkan dirinya kepada Pancasila dalam upaya mencapai cita-citanya.

2. Landasan Struktural

Landasan struktural koperasi adalah UUD 1945. Secara eksplisit pasal 33 ayat

1 tidak menyebutkan koperasi sebagai salah satu bangun struktural

perekonomian Indonesia. Akan tetapi, kata-kata asas kekeluargaan yang dapat

menjamin keberadaan struktural koperasi (kekeluargaan) merupakan asas bagi

seluruh koperasi.

3. Landasan Mental

Koperasi memiliki landasan mental berupa kesetiakawanan dan kesadaran

pribadi. Maksudnya, diantara sesama anggota koperasi harus ada rasa

kesetiakawanan, kebersamaan, rasa kekeluargaan, sadar akan pentingnya

bekerja sama dan sekaligus mempunyai rasa percaya diri.

Page 21: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

4. Landasan Operasional

Landasan operasional koperasi berupa undang-undang dan peraturan-

peraturan yang disepakati secara bersama. Oleh karena itu, landasan

operasional koperasi meliputi :

a. Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian;

b. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.

2.1.4 Fungsi dan Tujuan Koperasi

Berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 4 menyatakan

bahwa :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sokogurunya.

4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional berupa

usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

2.1.5 Prinsip-prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 menyartakan

bahwa :

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian sisa hasil usaha (keuntungan) dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

5. Kemandirian.

Page 22: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

2.1.6 Jenis-jenis Koperasi

Menurut Suyanto dan Nurhadi dalam bukunya yang berjudul “Ekonomi”

(2003 : 43) jenis-jenis koperasi meliputi :

1. Koperasi Konsumen

Koperasi konsumen merupakan koperasi yang beranggotakan para konsumen.

Pada hakekatnya ada dua tujuan penting didirikannya koperasi konsumen,

yaitu :

a. Meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dengan menjual barang-

barang konsumsi dengan harga yang relatif murah dan kualitas yang baik;

b. Meningkatkan pendapatan para anggota koperasi melalui penghematan-

penghematan pembelian barang konsumsi akibat lebih murahnya harga

barang-barang yang dijual di koperasi.

Agar tujuan-tujuan koperasi itu tercapai, maka barang yang dijual ke anggota

harus :

a. Dibeli langsung dari produsen;

b. Memiliki ukuran, takaran dan timbangan yang benar;

c. Memiliki kualitas yang tinggi.

2. Koperasi Produsen

Koperasi produsen merupakan koperasi yang beranggotakan para produsen

barang atau jasa tertentu. Koperasi produsen didirikan dengan tujuan antara

lain :

a. Menghindari persaingan diantara para produsen dalam menjual barang

hasil produksi, sehingga harga barang dapat dipertahankan pada tingkat

yang lebih menguntungkan;

b. Mempertahankan mutu barang hasil produksinya agar tetap sesuai dengan

cita rasa atau selera konsumen, sehingga barang yang dihasilkan tetap laku

dipasar.

c. Menjaga kestabilan harga barang yang dihasilkan melalui kesepakatan

terhadap jumlah barang yang dihasilkan.

Page 23: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

3. Koperasi Pemasaran

Koperasi pemasaran menguntungkan bagi para konsumen. Koperasi

pemasaran merupakan koperasi yang kegitaan ekonominya memasarkan

barang atau jasa tertentu. Koperasi pemasaran bertujuan mencapi tingkat harga

yang menguntungkan bagi para anggota koperasi. Keuntungan didirikannya

koperasi pemasaran antara lain sebagai berikut :

a. Harga akan dapat dijamin stabilitasnya

b. Persaingan harga yang sering merugikan produsen dapat dihindarkan;

c. Ketersediaan barang-barang di pasar juga dapat terjamin.

4. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang meningkatkan

kesejahteraan anggotanya dengan kegiatan kredit berbunga rendah. Koperasi

simpan pinjam tidak saja harus memberipinjaman denagn tingkat bunga yang

rendah, tetapi ia harus memberikan pinjaman kepada anggota dengan prosedur

yang cepat dan mudah.

5. Koperasi Serba Usaha

Koperasi Serba Usaha (KUH) adalah koperasi yang kegiatan ekonominya

lebih dari satu bidang usaha. Oleh kaena itu dalam koperasi serba usaha

bidang-bidang usaha atau kegiatan ekonomi seperti produksi, konsumsi,

kredit, pemasaran dan jasa dilakukan oleh koperasi itu secara bersama.

6. Koperasi Jasa

Koperasi jasa merupakan koperasi dengan kegiatan utama pelayanan jasa. Jasa

dalam koperasi ini bukanlah seperti jasa pada koperasi simpan pinjam.

Layanan utama yang diberikan atau dijual oleh koperasi kepada anggotanya

dan masyarakat adalah berupa jasa antara lain jasa bidang angkutan, asurasi,

perlistrikan dan perumahan.

2.1.7 Modal Koperasi

Menurut UU RI No. 25 tahun 1992 modal koperasi terdiri dari modal

sendiri dan modal pinjaman.

Page 24: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

1. Modal Sendiri

Modal sendiri yang dimiliki koperasi adalah modal yang menanggung risiko

atau disebut juga dengan modal ekuiti. Dikatakan menanggung risiko karena

jika koperasi menderita rugi dalam usaha ekonominya, modal sendiri koperasi

itulah yang digunakan untuk menutup kerugian. Modal sendiri meliputi :

a. Simpanan Pokok

Simpanan pokok merupakan sejumlah uang sama banyak yang wajib

dibayarkan kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.

b. Simpanan Wajib

Simpanan wajib merupakan jumlah simpanan yang tidak harus sama, yang

wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan

tertentu.

c. Dana Cadangan

Dana cadangan merupakan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan

sisa hasil usaha, untuk menambah modal sendiri dan menutup kerugian

koperasi bila diperlukan.

d. Hibah

Hibah merupakan sejumlah uang yang didapatkan oleh koperasi dari

sumbangan atau bantuan pihak lain secara sukarela.

2. Modal Pinjaman

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 41 ayat 3, modal pinjaman dapat

berasal dari :

a. Anggota

b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya

c. Bank dan atau lembaga keuangan lainnya

d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya dan

e. Sumber lainnya yang sah.

2.1.8 Perangkat Organisasi Koperasi

Menurut Pasal 21 UU No. 25 tahun 1992, perangkat organisasi koperasi

meliputi :

Page 25: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

1. Rapat Anggota

Koperasi harus melakukan rapat anggota paling sedikit sekali dalam satu

tahun. Kedudukan rapat anggota dalam koperasi sangat penting, hal ini

ditegaskan dalam UU No. 25 tahun 1992 bahwa :

a. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi;

b. Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam

anggaran dasar.

2. Pengurus Koperasi

Tugas pengurus koperasi meliputi :

a. Mengelola koperasi dan usahanya;

b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran

pendapatan dan belanja koperasi;

c. Menyelenggarakan rapat anggota;

d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas;

e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan investasi secara tertib;

f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

3. Pengawas Koperasi

Prosedur mengenai pembentukan pengawas dan ketentuan mengenai tugas

maupun wewenang pengawas diatur dalam UU Perkoperasian No. 25 tahun

1992 pasal 38 dan 39. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai

anggota pengawas ditetapkan dalam anggaran dasar. Pembentukan pengawas

koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota serta

bertanggungjawab kepada rapat anggota. Sedangkan tugas dan wewenang

koperasi adalah sebagai berikut :

1) Tugas :

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

pengelolaan koperasi;

b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

Page 26: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

2) Wewenang :

a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi;

b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

2.1.9 Penyajian Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil usaha,

laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas laporan

keuangan. Berikut ini adalah contoh penyajian laporan keuangan menurut

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 (2007 : 15-18)

Page 27: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT

NERACA

31 DESEMBER 20XX DAN 20XX

AKTIVA 20XX 20XX KEWAJIBAN DAN EKUITAS 20XX 20XX

AKTIVA LANCAT KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Kas dan Bank Rp xxx Rp xxx Hutang Usaha Rp xxx Rp xxx Investasi Jangka Pendek xxx xxx Hutang Bank xxx xxx

Piutang Usaha xxx xxx Hutang Pajak xxx xxx

Piutang Pinjaman Anggota xxx xxx Hutang Simpanan Anggota xxx xxx Piutang Pinjaman Non Anggota xxx xxx Hutang Dana Bagian SHU xxx xxx

Piutang Lain-Lain xxx xxx

Hutang Jangka Panjang aka jatuh tempo xxx xxx

Peny. Piutang Tak Tertagih (xxx) (xxx) Biaya Harus Dibayar xxx xxx

Persediaan xxx xxx

Pendapatan Akan Diterima xxx xxx

Jumlah Aktiva Lancar Rp xxx Rp xxx Jumlak Kewajiban Jangka

Pendek Rp xxx Rp xxx

INVESTASI JANGKA PANJANG KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Penyertaan Pada Koperasi Rp xxx Rp xxx Hutang Bank Rp xxx Rp xxx Penyertaan Pada Non Koperasi xxx xxx Hutang Jangka Panjang Lainnya xxx xxx

Jumlah Investasi Jangka Panjang Rp xxx Rp xxx

Jumlah kewajiban Jangka

Panjang Lainnya Rp xxx Rp xxx

AKTIVA TETAP EKUITAS Tanah atau Hak atas Tanah Rp xxx Rp xxx Simpanan Wajib Rp xxx Rp xxx

Bangunan xxx xxx Simpanan Pokok xxx xxx

Mesin xxx xxx

Modal Penyertaraan Partisipasi Anggota xxx xxx

Investasi xxx xxx Modal Penyertaan xxx xxx

Akumulasi Penyusutan (xxx) (xxx) Modal Sumbangan xxx xxx

Jumlah Aktiva Tetap xxx xxx Cadangan xxx xxx

xxx xxx SHU Belum Dibagi xxx xxx

Jumlah Ekuitas Rp xxx Rp xxx

AKTIVA LAIN-LAIN xxx xxx

Ak. Tetap Dalam Kontruksi xxx xxx

Beban ditangguhkan xxx xxx

Jumlah Aktiva Lain-lain Rp xxx Rp xxx

JUMLAH AKTIVA Rp xxx Rp xxx JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp xxx Rp xxx

Page 28: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT

PERHITUNGAN HASIL USAHA

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20xx dan 20xx

20XX 20XX

PARTISIPASI ANGGOTA

Partisipasi Bruto Anggota Rp xxx Rp xxx

Beban pokok (xxx) (xxx)

Partisipasi Netto Anggota Rp xxx Rp xxx

PENDAPATAN DARI NON ANGGOTA

Penjualan Rp xxx Rp xxx

Harga Pokok (xxx) (xxx)

Laba (Rugi) Kotor dengan Non-Anggota Rp xxx Rp xxx

Sisa Hasil Usaha Kotor Rp xxx Rp xxx

BEBAN OPERASI

Beban Usaha (xxx) (xxx)

Sisa Hasil Usaha Koperasi Rp xxx Rp xxx

Beban Perkoperasi (xxx) (xxx)

Sisa Hasil Usaha Setelah Beban Perkoperasian Rp xxx Rp xxx

Pendapatan dan Beban Lain-lain xxx xxx

Sisa Hasil Usaha Sebelum Pos-pos Luar Biasa Rp xxx Rp xxx

Pendapatan dan Beban Luar Biasa xxx xxx

Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Rp xxx Rp xxx

Pajak Penghasilan (xxx) (xxx)

Sisa Hasil Usaha Setelah Pajak Rp xxx Rp xxx

Page 29: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT

LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20xx dan 20xx

(Koperasi Konsumen)

20xx 20xx

PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN

MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN PRODUK ANGGOTA :

- Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Koperasi Rp xxx Rp xxx

- Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Pasar (xxx) (xxx)

Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pemasaran Produk Anggota Rp xxx Rp xxx

MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA

- Pengadaan Barang atas Dasar Harga Pasar Rp xxx Rp xxx

- Pengadaan Barang atas Dasar Harga Koperasi (xxx) (xxx) Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pengadaan Barang

Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx

MANFAAT EKONOMI DARI SIMPAN PINJAM LEWAT KOPERASI

- Penghematan Beban Pinjaman Anggota Rp xxx Rp xxx

- Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota (xxx) (xxx)

Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Penyediaan Jasa Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama Tahun Berjalan Rp xxx Rp xxx

PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN

Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx Jumlah Promosi Ekonomi

Anggota Rp xxx Rp xxx

Page 30: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT

LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20xx dan 20xx

(Koperasi Produsen)

20xx 20xx

PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN

MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN ANGGOTA :

- Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Pasar Rp xxx Rp xxx

- Pemasaran Produk Anggota atas Dasar HargaKoperasi (xxx) (xxx)

Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pemasaran Produk Anggota Rp xxx Rp xxx

MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA

- Pengadaan Barang atas Dasar Harga Pasar Rp xxx Rp xxx

- Pengadaan Barang atas Dasar Harga Koperasi (xxx) (xxx) Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pengadaan Barang

Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx

MANFAAT EKONOMI DARI PENYEDIAAN JASA UNTUK ANGGOTA

- Penyediaan Jasa Atas Dasar Harga Pasar Rp xxx Rp xxx

- Penyediaan Jasa Atas Dasar Harga Koperasi (xxx) (xxx)

Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Penyediaan Jasa Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama Tahun Berjalan Rp xxx Rp xxx

PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN

Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Rp xxx Rp xxx

Page 31: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

2.2 Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana

dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi harus dicatat,

diklasifikasikan dan diikhtisarkan untuk selanjutanya dilaporkan dalam suatu

bentuk laporan keuangan, didalam laporan keuangan ini terlihat jelas pengaruh

setiap transaksi terhadap harta, hutang, biaya-biaya, dan pendapatan.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai laporan

keuangan, penulis akan mengemukakan pendapat Ikatan Akuntansi Indonesia

dalam PSAK (2007 : 2) yang dimaksud laporan keuangan adalah sebagai berikut :

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca, laporan rugi

atau laba, laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam

berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas, atau

laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan

yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”

Menurut Myer dalam bukunya yang berjudul financial statement analysis

mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah

“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk

suatu perusahaan. Kedua daftar ini adalah neraca atau daftar posisi

keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi atau laba. Pada

akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan

untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar

laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan).”

Menurut Aliminsyah dan Padji (2003:225) dalam bukunya yang berjudul

“Kamus Istilah Akuntansi” menyatakan bahwa,

“Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para

pembuat keputusan baik didalam maupun diluar perusahaan,

mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan

keuangan terdiri dari neraca, perhitungan rugi atau laba, dan

laporan perubahan posisi keuangan.”

Page 32: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Menurut Bambang Riyanto (1998:137) dalam bukunya yang berjudul

“dasar-dasar pembelanjaan perusahaan” menyebutkan bahwa

“Laporan financial (financial statement), memberikan ikhtisar

mengenai keadaan financial suatu perusahaan, dimana neraca

(balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri

pada suatu saat tertentu, laporan laba atau rugi (income statement)

mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu,

biasanya selama satu tahun.”

Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa laporan

keuangan terdiri dari neraca (balance sheet), laporan laba atau rugi (income

statement), laporan laba ditahan dan laporan perubahan posisi modal.

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi

yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi

keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian

dari hasil tersebut. Posisi kuangan dipengaruhi oleh sumber daya yang

dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan

beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk

menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan

dimasa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam

menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan

dalam memenfaatkan sumber daya.

Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk

menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode

pelaporan. Informasi ini juga berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam

memanfaatkan arus kas tersebut.

Page 33: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan juga menunjukan

apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) atau menggambarkan

pertanggungjawaban manajemen atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2007:1.2) tujuan

laporan keuangan adalah :

Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas

perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna

laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta

menunjukan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas

penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka

dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan

menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi :

a. Aktiva ;

b. Kewajiban ;

c. Equitas ;

d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian-

kerugian ;

e. Arus kas.

2.2.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut S. Munawir (2000:6) di bawah ini akan diuraikan mengenai sifat

dan keterbatasan laporan keuangan. Sifat laporan keuangan adalah histories, sarta

menyeluruh dan sebagai progress report laporan keuangan terdiri dari data yang

merupakan hasil dari kombinasi antara

1. Fakta yang telah dicatat (Recorded Fact)

Bahwa laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akuntansi,

seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam kas perusahaan maupun yang

disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan, barang dagang, hutang maupun

jumlah aktiva tetap.

2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan didalam akuntansi (Accounting convention and

postulate)

Data yang dicatat berdasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan

tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (general

accepted accounting principles), hal tersebut dilakukan dengan tujuan

memudahkan pencatatan (expediensi) atau untuk keseragaman.

Page 34: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

3. Pendapat pribadi (Personal Judgment)

Pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar

yang telah ditetapkan yang menjadi standar praktek pembukuan, tetapi

penggunaan dalil-dalil tersebut tergantung dari akuntan atau manajemen

perusahaan yang bersangkutan.

Dengan memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut di atas, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu mempunyai beberapa

keterbatasan antara lain :

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan

interim report dan bukan merupakan laporan final.

2. Laporan keuangan menujukan angka dalam rupiah yang kelihatan pasti tetapi

yang sebenarnya dasar penyusunan dengan standar nilai berbeda.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan

atau satuan moneter (nilai rupiah) dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu

dimana daya beli uang tersebut semakin menurun dibandingkan dengan tahun-

tahun sebelumnya.

4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan, karena faktor-faktor

tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.

2.2.4 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Menurut S. Munawir (2000:13) bentuk-bentuk laporan keuangan terdiri

dari :

1. Neraca

Neraca adalah laporan yang sistematik tentang aktiva, hutang serta modal dari

suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca terdiri dari tiga bagian

utama, yaitu :

a. Aktiva

Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang

berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum

dialokasikan atau biaya yang masih dialokasikan pada penghasilan yang

Page 35: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible assets)

misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya.

b. Hutang

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain

yang belum terpenuhi, dimana hutang merupakan sumber dana atau modal

perusahaan yang berasal dari kreditor.

c. Modal

Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan

yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang

ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap

seluruh hutang-hutang.

Bentuk neraca yang umum digunakan antara lain :

a. Bentuk skontro (Account Form) dimana semua aktiva tercantum disebelah

kiri atau debit dan hutang serta modal tercantum disebelah kanan atau

kredit.

b. Bentuk vertikal (Report Form) dimana semua aktiva nampak dibagian atas

yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka pendek, hutang jangka

panjang serta modal.

c. Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan

perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan

yang dikehendaki nampak dengan jelas, misalnya besarnya modal kerja

netto atau jumlah modal perusahaan.

2. Laporan Rugi atau Laba

Laporan rugi atau laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang

penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama

periode tertentu.

Bentuk dari laporan rugi atau laba antara lain :

a. Bentuk Single Step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan

menjadi satu kelompok, sehingga untuk menghitung rugi atau laba bersih

hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap

total penghasilan.

Page 36: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

b. Bentuk Multiple Step, yaitu dengan dilakukan pengelompokan yang lebih

teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum.

3. Laporan Laba yang Ditahan

Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri

dalam laporan laba-rugi atau dicantumkan dalam laporan laba yang ditahan

atau dalam laporan perubahan modal, tergantung pada konsep yang dianut

perusahaan.

Jika perusahaan mengikuti clean surplus principle atau all inclusive

concept, maka semua rugi-laba insidentil nampak dalam laporan rugi laba, dan

dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi :

a) Net income yang ditransfer dari laporan rugi laba

b) Deklarasi (pembayaran) dividend

c) Penyisihan dari laba (Appropriation of retained earning)

Jika perusahaan mengikuti non clean surplus principle atau current

operating performance, maka dalam laporan rugi laba hanya menentukan hasil

dari operasi normal periode itu, sedangkan rugi laba yang timbul secara isidentil

nampak dalam laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan.

2.3 Analisis Laporan Keuangan

2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu

analisis dan laporan keuangan. Ini berarti bahwa laporan keuangan merupakan

suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.

Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul “Analisis

Kritis atas Laporan Keuangan” (2004 : 107) menyatakan bahwa :

“Analisis laporan keuangan merupakan penguraian pos-pos laporan

keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna

antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun

data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi

keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses

menghasilkan keputusan yang tepat.”

Page 37: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Analisis”

sendiri didefinisikan sebagai berikut

“Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan

bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh

pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.”

Menurut pengertian tersebut, analisis laporan keuangan merupakan suatu

proses untuk membedakan laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya, menelaah

masing-masing unsur-unsur tersebut dan menelah hubungan diantara unsur-unsur

tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik

dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Ini berarti para analisis laporan

keuangan dituntut mempunyai pengertian yang cukup tentang unsur-unsur yang

membentuk laporan keuangan.

2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim dalam bukunya yang

berjudul “Analisis Laporan Keuangan” (2003:6) tujuan dari analisis laporan

keuangan, yaitu :

1. Investasi pada saham

Risiko yang berkaitan dengan investasi saham pada dasarnya sama dengan

risiko yang berkaitan dengan perusahaan pada umumnya. Beberapa faktor

antara lain : kondisi ekonomi (inflasi atau persaingan), dan faktor dari

perusahaan contohnya kualitas manajemen, good will dan paten-paten yang

dimiliki. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kondisi keuangan

perusahaan dan mempengaruhi tingkat keuangan perusahaan. Analisis rasio

memfokuskan pada kemungkinan bangkrutnya perusahaan atau kemungkinan

perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Analisis risiko bisa difokuskan

pada kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian

memproyeksi kemampuan ini untuk periode-periode masa mendatang.

Page 38: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

2. Pemberian Kredit

Tujuan pokoknya adalah menilai kemampuan perusahaan untuk

mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan

dengan pinjaman tersebut. Fokus dalam analisis ini adalah kemampuan

perusahaan dalam jangka panjang.

3. Kesehatan Pemasok (Supplier)

Perusahaan yang melakukan kerja sama, analisis dari pihak perusahaan akan

berusaha menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi keuangan,

kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi sehari-harinya

dan kemampuan membayar kewajiban pada saat jatuh tempo. Pengetahuan

akan kondisi keuangan supplier juga akan bermanfaat bagi perusahaan dalam

melakukan negosiasi dengan supplier.

4. Kebutuhan pelanggan

Informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Analisis yang dilakukan akan tergantung pada besarnya kredit,

jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan,

dan lain-lain.

5. Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan

Untuk memastikan apakah perusahaan yang dimasuki mempunyai keuangan

yang bagus. Faktor yang dianalisis antara lain profitabilitas perusahaan,

kondisi keuangan perusahaan dan kemampuan menghasilkan kas dari

perusahaan.

6. Pemerintah

Untuk menentukan besarnya pajak yang dibayarkan atau menentukan tingkat

keuntungan yang wajib bagi suatu industri.

7. Analisis Internal

Untuk menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan. Informasi ini

digunakan sebagai basis evaluasi prestasi manajemen. Bagi pihak manajemen

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, untuk perencanaan atau

untuk mengevaluasi perubahan strategi.

Page 39: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

8. Penilaian kerusakan

Untuk menentukan besarnya ganti rugi yang dibayarkan ke perusahaan

2.3.3 Rasio Modal Kerja atau Likuiditas

Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul “Analisa Laporan

Keuangan” (2000: 72) menyatakan bahwa rasio modal kerja terdiri dari :

1. Current ratio

Perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini

menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek atau kemampuan

perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut.

2. Acid test ratio

Rasio ini sering disebut sebagai quick ratio yaitu perbandingan antara (aktiva

lancar – persediaan) dengan hutang lancar. Rasio ini merupakan ukuran

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan

tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu

yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas dan menganggap piutang

segera dapat direalisir sebagai uang kas, walaupun kenyataannya persediaan

lebih likuid (mudah dicairkan atau diuangkan) dari pada piutang.

3. Perputaran piutang

Piutang yang dimiliki perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan

volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya

dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut yaitu

(turn over receivable) dengan membagi total penjualan kredit (netto) dengan

piutang rata-rata.

4. Perputaran persediaan

Turn over persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang

dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki perusahaan. Turn over

ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti

dalam satu tahun (dijual dan diganti).

Page 40: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

5. Perputaran modal kerja

Untuk menganalisis posisi modal kerja dapat juga digunakan beberapa rasio

lainnya misalnya rasio antara aktiva lancar dengan total aktiva, rasio antara

tiap pos-pos dalam aktiva lancar dengan total aktiva lancar, rasio antara total

hutang lancar dengan total hutang, rasio antara tiap-tiap pos hutang lancar

dengan total hutang lancar dan lainnya.

2.3.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty dalam bukunya yang

berjudul “Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi” (2002 : 54) secara

umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu :

a. Metode Analisis Horizontal (Dinamis)

Metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan

keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan

dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena analisis ini

membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode

analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode),

teknik analisis yang termasuk dalam metode ini antara lain teknik analisis

perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan penggunaan dana,

analisis perubahan laba kotor.

b. Metode analisis vertikal (Statis)

Metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan

pada periode tertentu yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu

dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk periode yang

sama. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos

laporan keuangan pada periode yang sama. Teknik-teknik yang termasuk

dalam metode ini antara lain analisis persentase perkomponen (common size),

analisis rasio dan analisis impas.

Page 41: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Menurut S. Munawir, dalam bukunya yang berjudul “Analisa Laporan

Kauangan” (2000:36) metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan

dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat

diketahui perubahan-peubahan masing-masing pos pos tersebut bila

diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan

tertentu atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding

Metode dan teknik analisis manapun yang digunakan, semuanya itu

merupakan permulaan dari proses analisis yang diperlukan untuk menganalisa

laporan keuangan dan setiap metode analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu

untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan

sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

2.4 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

2.4.1 Pengertian Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul “Analisa Laporan

Keuangan” (2000:113) menyatakan bahwa :

“Dalam melaporkan sumber dan penggunaan dana sering terdapat

perbedaan tentang pengertian “dana” atau “fund”. Pengertian yang

pertama dana diartikan modal kerja, baik dalam arti modak kerja

bruto maupun modal kerja netto, sehingga dengan demikian laporan

sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan

sumber dan penggunaan modal kerja dan perubahan unsur-unsur

modal kerja selama periode yang bersangkutan. Pengertian yang

kedua, dana diartikan sama dengan kas, dengan demikian laporan

sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan

sumber dan penggunaan kas selama periode yang bersangkutan.

Pengertian lain dari dana adalah sebagai net monetary assets, yaitu

kas atau aktiva-aktiva lain yang mempunyai sifat sama dengan kas.”

Setiap perusahaan terlibat dalam berbagai aktivitas investasi dan

pembelanjaan. Ketika melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut, perusahaan

menghasilkan dana, dana diartikan sebagai kas dan setara kas dan dapat juga

diartikan sebagai modal kerja. Modal kerja didefinisikan sebagai total aktiva

lancar (gross working capital) atau selisih antara aktiva lancar dan utang lancar

(net working capital).

Page 42: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty dalam bukunya yang

berjudul “Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi” (2002:107)

menyatakan bahwa

“Setiap transaksi yang menyebabkan naiknya modal kerja disebut

sumber modal kerja. Sebaliknya transaksi yang menyebabkan

penurunan modal kerja disebut penggunaan modal kerja.”

Transaksi-transaksi yang hanya mempengaruhi rekening lancar atau

rekening tidak lancar saja, bukan sumber ataupun penggunaan modal kerja.

Sebagai contoh penerimaan kas dan penagihan piutang akan menaikan kas dan

menurunkan piutang dagang dalam jumlah yang sama. Transaksi ini hanya

mempengaruhi rekening lancar, sehingga bukan merupakan sumber ataupun

pengunaan modal kerja, karena jumlah modal kerja tidak mengalami perubahan.

Contoh lain adalah pembayaran utang dagang. Transaksi ini mengurangi kas dan

menurunkan utang dagang, keduanya rekening lancar, oleh karena itu jumlah

modal kerja tidak boleh berubah oleh transaksi ini, maka tidak ada sumber atau

penggunaan modal kerja.

Terdapat tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan

yaitu :

1. Konsep kuantitatif

Konsep ini menitik beratkan kepada kwantum yang diperlukan untuk

mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat

rutin atau menujukkan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi

jangka pendek.

2. Konsep kualitatif

Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini

pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka

pendek (net working capital) yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari

pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik perusahaan.

Page 43: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

3. Konsep fungsional

Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka

menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan.

2.4.2 Tujuan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul “Analisa Laporan

Keuangan” (2000: 113) menyatakan bahwa

Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan alat analisis keuangan

yang sangat penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur atau bagi

bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya.

“Dengan analisis dan penggunaan dana akan dapat diketahui

bagaimana perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang

dimilikinya.”

Menurut Sudarsono dan Edilius dalam bukunya yang berjudul

“Manajemen Koperasi Indonesia” (2004:193) menyatakan bahwa

“Tujuan analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah untuk

mengetahui bagaimana dana dipergunakan dan bagaimana

memenuhi kebutuhan dana tersebut.”

2.4.3 Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Berikut ini adalah penjelasan sumber modal kerja menurut Dwi

Prastowo D. dan Rifka Julianty (2002: 109) apabila transaksi atau kejadian yang

mengakibatkan kenaikan modal kerja dipandang sebagai aktivitas pembelanjaan

(financing activities), sedangkan transaksi atau kejadian yang menurunkan modal

kerja dipandang sebagai aktivitas investasi (investing activities), maka dapat

didefinisikan empat klasifikasi sumber dan empat klasifikasi penggunaan modal

kerja.

Page 44: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Empat aktivitas pembelanjaan (sumber) yang memberikan modal kerja, yaitu :

1. Aktivitas operasi periode berjalan.

Sumber modal yang penting adalah yang berasal dari aktivitas operasi

perusahaan selama periode berjalan. Laporan laba atau rugi memuat data

tentang aktivitas operasi perusahaan, maka kita dapat menggunakan data

tersebut untuk menentukan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi.

Penghasilan yang dicatat berdasarkan (accrual basis) mengakibatkan penaikan

aktiva lancar seperti kas, atau piutang maka menaikan modal kerja. Biaya

yang dicatat atas dasar accrual basis, mengakibatkan penurunan aktiva lancar

seperti kas atau kenaikan utang lancar seperti utang dagang maka biaya

menurunkan modal kerja.

2. Penjualan aktiva tidak lancar

Apabila perusahaan menjual aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva

tidak lancar lainnya secara tunai, maka modal kerja perusahaan akan naik

sebesar jumlah yang diterima dari penjualan tersebut. Setiap laporan laba atau

rugi penjualan aktivatidak lancar yang dilaporkan pada laporan rugi atau laba

dikurangkan laba bersih untuk menentukan jumlah modal kerja yang berasal

dari operasi.

3. Penerbitan utang jangka panjang

Penerbitan surat utang jangka panjang, seperti wesel atau obligasi secar tunai

akan mengakibatkan kenaikan modal kerja sebesar jumlah yang diterima pada

saat utang tersebut diterbitkan. Utang jangka pendek bukanlah sumber modal

kerja, karena utang jangka pendek tidak menaikan modal kerja. Transaksi

utang jangka pendek hanya mempengaruhi rekening-rekening lancar saja.

4. Penerbitan modal kerja

Penerbitan saham istimewa atau saham biasa secara tunai atau aktiva lancar

lainnya, akan meningkatkan modal kerja, karena transaksi ini mengakibatkan

kenaikan aktiva lancar dan modal dengan jumlah yang sama. Hal yang sama

juga berlaku untuk penerbitan kembali treasury stock secara tunai atau aktiva

lancar lainnya yang mengakibatkan kenaikan modal kerja.

Page 45: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Pertambahan investasi berupa aktiva lancar yang dilakukan oleh pemilik

individual atau partner merupakan sumber modal kerja. Tetapi penerbitan saham

sebagai deviden saham (stock dividen) atau stock split tidak mempengaruhi

modal kerja, karena transaksi ini hanya mempengaruhi rekening modal kerja.

Empat Aktivitas investasi yang memerlukan modal kerja, yaitu :

1. Pembelian aktiva tidak lancar

Apabila pembelian aktiva tidak lancar seperti tanah, gedung, mesin, peralatan

atau investasi jangka panjang dibeli denga cara ditukar dengan aktiva lancar

atau utang lancar, maka modal kerja akan mengalami penurunan dengan

jumlah sebesar harga beli aktiva tersebut.

2. Pembayaran utang jangka panjang

Apabila perusahaan menggunakan aktiva lancar untuk membayar utang jangka

panjang seperti utang obligasi, maka modal kerja perusahaan akan mengalami

penurunan sebesar jumlah aktiva lancar yang digunakan tersebut. Maka

transaksi ini merupakan penggunaan modal kerja. Bila aktiva lancar seperti

kas digunakan untuk melunasi utang jangka panjang, maka transaksi ini tidak

akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan, karena transaksi tersebut

hanya mempengaruhi rekening lancar saja yaitu aktiva lancar dan utang lancar

dengan jumlah yang sama.

3. Pembelian atau penarikan kembali modal saham

Apabila kas atau aktiva lainnya digunakan oleh perusahaan untuk membeli

saham untuk ditarik kembali atau dimiliki kembali sebagai treasury, maka

modal kerja akan berkurang (penggunaan modal kerja) sebesar jumlah aktiva

lancar yang digunakan. Demikian pula apabila pemilik perusahaan menarik

dana dari perusahaan, maka modak kerja perusahaan juga akan berkurang.

4. Pengumuman dividen kas

Pengumuman dividen yang dibayar secara tunai akan menyebabkan modal

kerja berkurang yang berarti penggunaan modal kerja. Pengumuman dividen

membentuk utang dividen (utang lancar) yang menyebabkan modal kerja

berkurang. Pada saat kas harus dibayarkan atas dividen tersebut, aktiva lancar

(kas) dan utang lancar (utang dividen) akan berkurang dengan jumlah yang

sama sehingga tidak mempengaruhi modal kerja.

Page 46: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Menurut Sudarsono dan Edilius dalam bukunya yang berjudul

“Manajemen Koperasi Indonesia” (2004:195) yang merupakan sumber dan

penggunaan modal kerja, yaitu :

1. Sumber-sumber dari modal kerja adalah :

a. Berkurangnya aktiva tetap

b. Bertambahnya hutang jangka panjang

c. Bertambahnya modal

d. ada keuntungan dari operasi perusahaan

2. Penggunaan modal kerja adalah :

a. Bertambahnya aktiva tetap

b. Berkurangnya hutang jangka panjang

c. Berkurangnya modal

d. Pembayaran kas deviden

e. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan.

2.4.4 Laporan sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty (2002: 116) laporan sumber

dan penggunaan modal kerja dibagi ke dalam 4 bagian, yaitu :

1) Format laporan

Laporan perubahan posisi keuangan yang berbasis modal kerja memberikan

ringkasan mengenai aktivitas investasi dan perkembangan perusahaan. Secara

khusus, laporan ini menggambarkan bagaimana modal kerja diberikan oleh

aktivitas pembelanjaan perusahaan dan berapa banyak modal kerja digunakan

untuk aktivitas investasi. Selisih antara jumlah modal kerja yang diberikan

oleh aktivitas pembelanjaan dan jumlah modal kerja yang digunakan

ditunjukan sebagai penurunan atau kenaikan modal kerja selama periode

tertentu.

2) Sumber informasi yang digunakan

Dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Sumber informasi utama yang terdiri atas laporan rugi atau laba, laporan

perubahan laba ditahan dan neraca komparatif.

Page 47: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

b. Sumber informasi pendukung diperoleh denga cara mengadakan analisis

terhadap perubahan rekening-rekening aktiva tidak lancar. Dari analisis

tersebut akan diperoleh informasi mengenai sumber dan penggunaan

modal kerja.

3) Langkah-langkah penyusunan laporan

a. Menghitung perubahan modal kerja selama periode tertentu

b. Menganalisis perubahan saldo rekening-rekening tidak lancar, untuk

menentukan sumber-sumber penggunaan modal kerja. Langkah ini

dilakukan dengan metode

- Langsung

- Keras kerja baik 3 maupun 5 kolom

- Rekening (T account)

c. Menyusun laporan perubahan posisi keuangan basis modal kerja

4) Kegunaan laporan

a. Melaporkan aktivitas investasi dan pembelanjaan penting perusahaan yang

menyebabkan perubahan modal kerja selama periode tertentu.

b. Menjadi suplemen laporan laba atau rugi, perubahan laba ditahan dan

neraca dengan menjelaskan alas an-alasan terjadinya kenaikan atau

penurunan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.

c. Menyajikan sumber-sumber modal kerja utama perusahaan, baik yang

berasal dari operasi maupun non operasi

d. Menyajikan penggunaan-penggunaan modal kerja utama perusahaan

e. Menjadi dasar bagi proses perencanaan.

Page 48: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

BAB III

OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

3.1 Objek Tugas Akhir

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung merupakan objek yang dipilih dalam penyusunan

Laporan Tugas Akhir. Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung ini berlokasi

di jalan Wastukencana No.5 (belakang) Bandung. Koperasi Pegawai Pemerintah

Kota Bandung merupakan satu-satunya wadah untuk mewujudkan kesejahteraan

para pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandung. Setiap pegawai

Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Bandung diwajibkan menjadi

anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

3.1.1 Sejarah Koperasi

Pada tahun 1961 di lingkungan Kantor Pemerintah Kotapraja Bandung

telah berdiri tujuh buah koperasi simpan pinjam yang berada pada beberapa unit

kerja. Dengan adanya anjuran dari Pemerintah pusat, bahwa pada setiap jawatan

atau instansi hanya diperbolehkan satu Koperasi Pegawai, maka koperasi-koperasi

simpan pinjam yang ada di unit-unit kerja tadi sepakat untuk mendirikan satu

Koperasi Pegawai.

Pada tanggal 11 Mei 1962 berdirilah Koperasi yang diberi nama Koperasi

Pegawai Otonom Kotapraja Bandung disingkat “KPOKB”, dan pada tahun 1966

namanya menjadi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung disingkat menjadi

“KPKB”. Kedudukan KPKB dikuatkan dengan diberinya status Badan Hukum

oleh Kanwil Koperasi Jawa Barat tanggal 6 September 1986 No.42A/BH/9-12/67.

KPKB dalam Anggaran Rumah Tangga pasal 1 disebut KOPERASI yang

didirikan pada tanggal 11 Mei 1962 berkedudukan di jalan Wastukencana No.5

(belakang) dengan wilayah kerja dilingkungan kantor-kantor Pemerintah Kota

Bandung. Sesuai Anggaran Dasar Pasal 1 ayat (1) dan (2). Badan Usaha ini

bernama Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kantor Pemerintah Kotamadya

Page 49: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

DT II Bandung dengan nama Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

disingkat KPKB di Jalan Wastukencana No.5 (belakang) Bandung.

3.1.2 Keadaan Umum

Keadaan umum Koperasi Pegawai Pmerintah Kota Bandung yakni,

Nama : Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

Didirikan : 11 Mei 1962

Alamat : Jalan Wastukencana No.5 (belakang) Bandung 40117

Telepon (022) 4206476, Fax : (022) 4224036

[email protected]

Badan Hukum : No.1522 / KEP / KWK – 10 / XI / 24 November 1997

Prestasi : 1. KPKB sejak tahun 1980 predikat sebagai Koperasi Terbaik

Non KUD Tingkat Nasional

2. Tahun 1981 mendapat predikat Koperasi Teladan Tingkat

Nasional sampai Tahun 1986

3. Tahun 1987 mencapai prestasi Koperasi Teladan Utama

Nasional sampai sekarang.

3.1.3 Visi dan Misi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

Visi Koperasi adalah :

“Terwujudnya Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang Sehat,

Profesional, Mandiri dan memberikan manfaat bagi para anggotanya.”

Misi Koperasi adalah :

1. Mengembangkan unit-unit usaha KPKB yang dapat mendatangkan

kesejahteraan anggota dan keluarga.

2. Mendaya gunakan potensi anggota dan keluarga dalam menciptakan jenis

usaha yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

3. Berperan aktif dalam memanfaatkan peluang usaha yang kompetitif dan

menguntungkan bagi KPKB dari faktor intern dan ekstern.

Page 50: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

4. Meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarga dengan melalui

program yang nyata dari KPKB.

Merencanakan, melaksanakan dan mengelola segala usaha dan kegiatan

koperasi yang meliputi simpan pinjam, usaha niaga dan usaha lainnya yang

menguntungkan.

a. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan kegiatan sosial

bagi anggota.

b. Melaksanakan segala kegiatan dalam rangka pengembangan serta peningkatan

kesejahteraan anggota Koperasi Pegawai Kota Bandung.

3.1.4 Bidang Usaha dan Kegiatan Koperasi

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) merupakan koperasi

serba usaha yang memiliki beberapa unit usaha. Anggaran dasar dan anggaran

rumah tangga Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB) menetapkan jenis-jenis

usaha koperasi sebagai berikut:

1. Unit Jasa

Unit ini berupa kegiatan KPKB dengan pihak ketiga guna menjalin kerjasama

dalam pelaksanaan proyek di berbagai bidang. Adapun proyek-proyek yang

pernah ditangani oleh KPKB berupa pembuatan pakaian dinas pegawai,

pembangunan sarana dan gedung di lingkungan pemerintah dan lain-lain.

2. Unit Niaga

Unit ini melaksanakan kegiatan penjualan barang, baik secara tunai maupun

kredit melalui toko yang terdekat di depan kantor KPKB. Adapun barang-

barang yang diperjual belikan unit niaga berupa barang-barang kebutuhan

sehari-hari anggota dan non anggota.

3. Unit Simpan Pinjam

Unit ini melayani permohonan kredit para anggota dengan syarat yang mudah

dan bunga yang relatif lebih rendah. Adapun ketentuan jumlah kredit tanpa

jaminan dibatasi sampai Rp.5.000.000,00. Sedangkan untuk diatas

Rp.5.000.000,00 disertai jaminan berupa Taspen, sertifikat rumah atau surat

kendaraan (KPKB). Pinjaman tersebut diangsur selama antara1-3 tahun.

Page 51: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

4. Unit lainnya

Selain unit-unit usaha diatas, KPKB pun memiliki jenis usaha lain yang

berupa :

a. Usaha jasa foto copy : usaha ini dibuka untuk membantu memudahkan

pemda maupun masyarakat dalam mengadakan surat-surat.

b. Usaha kredit sepeda motor, KPKB bekerjasama dengan Bentuk Jabar

Banten sejak tahun 1981 untuk mengusahakan kredit motor dengan jangka

waktu cicilan antara 30-48 bulan.

c. Usaha sewa kontrak rumah makan

d. Usaha kantin

e. Usaha penyediaan kapling tanah KPKB menyediakan usaha Kapling Siap

Bangun (KSB). Selama 7-10 tahun yang berlokasi di Desa Cigondewah

Rahayu kecamatan Bandung kulon wilayah tegalega Bandung dengan

ukuran 72 m², 150 m² dan 200 m². KSB tersebut dikreditkan selama 7-10

tahun tanpa uang muka.

f. Usaha penyediaan beras untuk pegawai lokal atau harian.

g. Usaha konfeksi.

3.1.5 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Tata kerja KPKB diatur berdasarkan keputusan pengurus KPKB No.11

tahun 2002. Adapun susunan organisasi dan tata kerja KPKB adalah sebagai

berikut:

Pengurus Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB), terdiri atas:

1. Ketua Pengurus Koperasi adalah :

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengelolaan

organisasi.

b. Melaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan.

c. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja.

d. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan obyek-obyek lainnya

yang menjadi usaha koperasi.

e. Menandatangani segala bentuk surat keluar bersama-sama sekretaris.

Page 52: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

f. Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan,

pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk

kepentingan organisasi, bersama-sama dengan bendahara.

g. Melakukan hubungan kerja dengan badan, lembaga tertentu dalam usaha

mencari atau penambahan modal kerja.

h. Mewakili organisasi apabila terjadi sengketa dengan pihak-pihak yang

berhubungan dengan organisasi, baik di pengadilan maupun diluar

pengadilan.

i. Melakukan tugas lainnya sesuai dengan kewenangannya.

2. Wakil Ketua Pengurus Koperasi bertugas untuk :

a. Mewakili ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua

berhalangan.

b. Mengawasi urusan penelitian dan pengembangan pelaksanaan organisasi.

c. Mengkoordinir usaha-usaha dalam bidang pendidikan dan latihan para

karyawan dan anggota.

d. Melakukan penelitian dan peninjauan AD/ART dalam rangka

penyempurnaan apabila dipandang perlu.

e. Memberikan persetujuan terhadap permohonan kredit uang bagi anggota.

f. Mengkoordinir, menganalisis, mengawasi unit simpan pinjam secara

profosional dan proporsional.

g. Melakukan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.

3. Sekretaris Pengurus Koperasi bertugas untuk :

a. Memimpin dan bertanggung jawab didalam penyelenggaraan

administrasi atau ketatausahaan organisasi,baik keluar maupun kedalam

b. Membantu dan mendampingi Ketua, wakil Ketua dalam bidang tugasnya.

c. Melakukan penelitian, dan pertimbangan atas pelaksanaan kegiatan

karyawan, menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi yang berhasil

guna dan berdaya guna.

d. Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut personil,

material dan keuangan intern.

Page 53: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

e. Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap kebijakan-kebijakan

organisasi.

f. Meneliti dan menganalisa serta menandatangani segala bentuk surat

organisasi bersama-sama ketua.

g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum secara

profesional.

h. Melakukan tugas lainnya, sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.

4. Wakil sekretaris pengurus koperasi, bertugas untuk:

a. Mewakili sekretaris, apabila sekretaris berhalangan dalam pelaksanaan

tugasnya.

b. Melakukan penataan administrasi/personalia dan penggajian, serta

penelitian absensi pengurus maupn karyawan.

c. Melakukan penilaian aktivitas karyawan, penelitian untuk kenaikan gaji

berkala, kenaikan pangkat, upah lembur, dan insentif lainnya.

d. Menggerakkan, mengembangkan, dan mengawasi unit usaha Niaga

secara profesional dan proporsional.

e. Mencatat, menyimpan buku daftar pengurus, buku daftar badan

pengawas, buku daftar anggota dan buku tamu.

f. Menyusun dan menyimpan notulen dan berita acara hasil-hasil rapat-rapat

pengurus maupn rapat-rapat lainnya.

g. Menyusun persiapan Rapat Anggota Tahun (RAT).

h. Melakukan tugas lainnya sesuai mandate ketua dan kesepakatan

pengurus.

5. Bendahara pengurus koperasi, bertugas untuk :

a. Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata penyelenggaraan

administrasi keuangan.

b. Menerima dan menyimpan semua pendapatan pada Bank yang sudah

ditunjuk atas kewenangan pengurus.

c. Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari atau bulan.

Page 54: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

d. Melakukan penelitian atau pemeriksaan terhadap kelengkapan bukti-bukti

keabsyahan suatu pembayaran, sebelum bukti pembayaran ditanda

tangani ketua.

e. Melakukan kas Opname pada semua kasir, setiap minggu/bulan atau

sewaktu-waktu sesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.

f. Melaporkan setiap minggu atau bulan mengenai keuangan atau kas posisi

keuangan kepada ketua.

g. Menyusun cash flow setiap bulan, untuk pembahasan rutin pengurus,

setiap tanggal 25 pada bulan yang bersangkutan.

h. Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga setelah ada persetujuan

ketua atau pengurus.

i. Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung.

j. Mengkoordinir dan mengawasi secara intensif bagian Keuangan, agar

selalu terjaga.

k. Menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan

disampaikan pada rapat anggota tahunan.

L. Melakukan tugas lainnya, sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.

Disamping itu terdapat Unit simpan pinjam, terdiri dari:

1. Manajer simpan pinjam, bertugas untuk :

a. Membantu pengurus dalam melaksanakan tugasnya.

b. Memimpin kegiatan usaha unit simpan pinjam.

c. Menyusun dan merumuskan perencanaan sistem simpan pinjam yang

terarah, tertib dan terkendali.

d. Menganalisa dan merekomendasikan permohonan kredit anggota melalui

kepala bagian Keuangan.

e. Melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan unit simpan pinjam

secara berkala setiap bulan kepada pengurus.

f. Manajer melakukan konsultasi kepada coordinator masing-masing

bidangnya.

g. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus.

Page 55: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

2. Urusan kredit uang, bertugas untuk :

a. Menerima dan menganalisis kelengkapan permohonan diajukan anggota.

b. Merekap dan merekomendasikan pemberian besarnya pinjaman kepada

urusan keuangan, manajer dan pengurus.

c. Melakukan proses input data software komputer sesuai jenis dan sumber

dana untuk diajukan proses kredit pada urusan keuangan.

3. Urusan keuangan, bertugas untuk:

a. Memeriksa dokumen usulan pinjaman yang diajukan oleh urusan kredit.

b. Mempersiapkan laporan cash flow untuk direview bersama manajer

simpan pinjam dan pengurus baik bulanan maupun tahunan.

c. Mengevaluasi seluruh permintaan berdasarkan jenis dan sumber modal

sesuai dengan laporan cash flow.

4. Urusan akuntansi, bertugas untuk:

a. Melakukan codering dan proses jurnal berdasarkan voucher pengeluaran,

bukti potongan laporan kas, buku bank dan rekapitulasi kredit ke dalam

buku pembantu maupun buku besar.

b. Mengadakan koordinasi dengan urusan proses kredit, AR control dan

keuangan untuk membuat laporan neraca dan cash flow.

c. Menganalisis keputusan keuangan atas kinerja dan efektivitas

penggunaan modal.

5. Urusan Piutang atau AR bertugas untuk:

a. Menyusun pembuatan daftar tagihan baik simpanan maupun pinjaman

anggota berdasakan voucher pengeluaran uang yang telah ditandatangani.

b. Mencatat semua data pada buku pembantu piutang sesuai jenis dan

sumber modal.

c. Melakukan pergerakan saldo piutang atau simpanan per anggota maupun

per unit kerja.

6. Kasir, bertugas untuk:

a. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang berdasarkan bukti

penerimaan dan pengeluaran yang telah disyahkan

b. Mendistribuskan tanda bukti kas pada urusan accounting dan AR control.

Page 56: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

3.2 Metode Tugas Akhir

Metode yang digunakan oleh penulis dalam menyusun Laporan Tugas

Akhir adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode penelitian yang tujuannya

adalah untuk memecahkan, menganalisis, dan mengklasifikasikan data-data yang

telah diperoleh dan ditarik kesimpulan sehingga dapat memberikan gambaran

yang jelas mengenai objek yang diteliti. Metode penelitian yang dilakukan oleh

penulis ini menggunakan dua pendekatan, yaitu :

1. Field Research

Studi lapangan ini merupakan metode pendekatan yang dilakukan untuk

memperoleh informasi atau data melalui observasi dan wawancara sehingga

diperoleh informasi atau data yang pasti dan dapat dipercaya.

a. Observasi

Metode yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data melalui

pengamatan langsung ke lapangan dengan mempelajari laporan keuangan.

Penulis melakukan kerja praktik di KPKB. Penulis ditempatkan dibagian

akuntansi. Tujuannya untuk memperoleh data yang lengkap, dan

mengetahui bagaimana laporan keuangan di KPKB.

b. Wawancara

Merupakan komunikasi verbal semacam Tanya jawab dengan bagian

akuntansi untuk memperoleh data yang diperlukan terkait dengan objek

penelitian.

2. Library Research

Suatu teknik pengumpulan data yang bersifat teoritis, yaitu berdasarkan

literatur catatan kuliah dan sumber-sumber informasi lainnya yang dapat

menunjang dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir. Tujuannya untuk

mendapatkan data sekedar yang akan digunakan sebagai dasar perbandingan

dengan masalah yang akan dibahas dalam kerja praktik.

Page 57: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan penulis adalah :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara

dengan staf yang berwenang.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui

dokumen-dokumen yang dapat memberikan informasi yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

3.2.2 Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan cara

menyusun dan menganalisis secara sistematis. Data yang diperoleh tersebut

berfungsi untuk kelancaran penyusunan Laporan Tugas Akhir kemudian seluruh

data yang telah dikumpulkan dibandingkan dengan teori yang telah penulis

pelajari dan selanjutnya ditarik kesimpulan atas data hasil kerja praktik tersebut.

Page 58: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

BAB IV

ANALISIS

4.1 Penyajian Laporan Keuangan pada KPKB

Setiap transaksi yang menyebabkan naiknya modal kerja disebut sumber

modal kerja. Sebaliknya transaksi yang menyebabkan penurunan modal kerja

disebut penggunaan modal kerja.

Umumnya laporan keuangan koperasi dibukukan dalam buku laporan

pertanggung jawaban pengurus koperasi yang dibagikan kepada setiap anggota

koperasi pada Rapat Anggota Tahunan (RAT). Laporan yang dibuat umumnya

neraca, laporan perhitungan SHU, dan laporan-laporan pendukung lainnya seperti

laporan perincian piutang, laporan permodalan Koperasi Pegawai Pemerintah

Kota Bandung dan besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima masing-

masing anggota. Untuk melihat sumber dan penggunaan dana pada KPKB adalah

dengan membandingkan laporan keuangan antara periode sekarang dengan

periode sebelumnya.

Dalam pembahasan ini akan dilakukan perhitungan pada masing-masing

pos dalam neraca komparatif yang diperbandingkan antara periode sekarang

dengan periode sebelumnya. Sumber dana utama adalah penurunan aktiva,

peningkatan kewajiban dan atau ekuitas. Sedangkan penggunaan dana adalah

peningkatan aktiva, penurunan pada kewajiban dan atau ekuitas.

Tabel berikut merupakan laporan keuangan komparatif, perhitungan sisa

hasil usaha (SHU) dan laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang terdapat

pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

46

Page 59: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

TABEL 4.1

KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)

NERACA KOMPARATIF

PER 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

AKTIVA LANCAR

Kas 504,233,503.95Rp 616,136,709.62Rp

Bank 1,741,572,887.69Rp -

Piutang Usaha 1,676,712,116.73Rp 1,306,186,652.73Rp

Piutang Pinjaman 10,283,474,944.00Rp 9,700,383,372.00Rp

Piutang Lain-lain 68,611,763.00Rp 904,863,793.00Rp

Persediaan 283,349,534.03Rp 290,134,616.42Rp

Persediaan Habis dipakai 16,613,085.00Rp 17,876,100.00Rp

Pendapatan yang harus diterima - 480,409,500.00Rp

Biaya Dibayar Dimuka 2,038,000.00Rp 3,372,000.00Rp

Jumlah Aktiva Lancar 14,576,605,834.40Rp 13,319,362,743.77Rp

AKTIVA TIDAK LANCAR

Investasi 128,141,932.39Rp 129,888,849.39Rp

Aktiva Tetap 2,084,217,399.00Rp 2,160,229,971.50Rp

Aktiva Lain-lain 1,190,107,788.07Rp 916,778,177.62Rp

Jumlah Aktiva Tidak lancar 3,402,467,119.46Rp 3,206,896,998.51Rp

JUMLAH AKTIVA 17,979,072,953.86Rp 16,526,259,742.28Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Hutang Usaha 21,635,702.42Rp 25,629,753.76Rp

Hutang Lain-lain 9,426,482.00Rp 172,948,228.00Rp

Hutang Simpanan Anggota 291,473,951.00Rp 200,913,732.58Rp

Hutang Dana Bagian SHU 87,384,225.52Rp 111,961,413.04Rp

Hutang Bank 1,590,150,708.08Rp 711,129,736.61Rp

Hutang Dana Lain-lain 105,935,226.52Rp 85,631,706.94Rp

Pendapatan yang ditangguhkan 240,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp

Jumlah kewajiban jangka pendek 2,346,006,295.54Rp 1,668,214,570.93Rp

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Hutang Jangka Panjang 1,014,090,314.58Rp 1,301,381,897.58Rp

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 1,014,090,314.58Rp 1,301,381,897.58Rp

EKUITAS

Simpanan pokok 162,605,000.00Rp 143,161,000.00Rp

Simpanan Wajib 8,619,067,707.00Rp 7,775,457,081.00Rp

Simpanan Khusus 375,507,271.00Rp 301,783,994.00Rp

Simpanan 12 Juli 338,100,350.00Rp 231,627,450.00Rp

Modal Sumbangan 1,699,992,505.56Rp 1,699,992,505.56Rp

Cadangan 2,494,238,053.01Rp 2,571,404,118.32Rp

Jumlah Ekuitas 13,689,510,886.57Rp 12,723,426,148.88Rp

SHU Sebelum Pajak 929,465,457.17Rp 833,237,124.89Rp

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 17,979,072,953.86Rp 16,526,259,742.28Rp

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Page 60: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

TABEL 4.2

KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)

PERHITUNGAN HASIL USAHA

Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006

A Partisipasi Anggota

Partisipasi Bruto 4,744,326,131.00Rp 4,268,676,721.97Rp

Beban Pokok - -

Partisipasi Netto 4,744,326,131.00Rp 4,268,676,721.97Rp

Beban Usaha dengan Anggota dan Perkoperasian 2,596,599,344.52Rp 2,097,744,040.91Rp

Sisa partisipasi anggota (SPA) 2,147,726,786.48Rp 2,170,932,681.06Rp

B Pendapatan dari Non Anggota

Penjualan - -

HPP 1,568,029,025.65Rp 1,414,233,486.42Rp

Laba (Rugi) kotor 579,697,760.83Rp 756,699,194.64Rp

Biaya Usaha - -

Laba (Rugi) bisnis 579,697,760.83Rp 756,699,194.64Rp

C SHU Sebelum Pendapatan atau beban lain-lain

Pendapatan Lain-lain 351,274,124.30Rp 76,537,930.25Rp

Biaya lain-lain 1,506,427.96Rp -

SHU Sebelum Pajak 929,465,457.17Rp 833,237,124.89Rp

Pajak -

SHU Sebelum Pajak 929,465,457.17Rp 833,237,124.89Rp

No Uraian 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Page 61: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Penjelasan Perhitungan SHU

A. Partisipasi Anggota

Terdiri dari :

Partisipasi Bruto 4,744,326,131.00Rp

Jumlah tersebut terdiri dari :

a. Penjualan Barang 1,691,646,508.00Rp

b. Pendapatan Jasa Pinjaman 2,359,584,376.00Rp

c. Pendapatan Jasa Kredit Barang 214,649,266.00Rp

d. Pendapatan Jasa Kredit Motor 3,016,416.00Rp

e. Provisi 135,382,656.00Rp

f. Sewa Gedung dan Kantor 143,500,000.00Rp

g. Sewa Ruang Serba Guna 10,100,000.00Rp

h. Usaha Proyek 176,850,109.00Rp

i. Fotocopy administrasi 4,366,800.00Rp

j. Administrasi SP 5,230,000.00Rp

Partisipasi Netto 4,744,326,131.00Rp

Beban Usaha dengan Anggota dan Beban Perkoperasian

Jumlah tersebut terdiri dari :

Beban Usaha dengan Anggota 2,300,569,636.52Rp

a. Gaji 385,385,800.00Rp

b. Tunjangan-tunjangan 153,347,500.00Rp

c. Transport 162,145,000.00Rp

d. Pakaian Dinas 20,800,000.00Rp

e. Asuransi Karyawan 12,950,000.00Rp

f. Listrik, Telepon dan ledeng 49,091,567.00Rp

g. Bahan Bakar 155,000.00Rp

h. Upah Pungut Uang dan Barang 81,417,578.00Rp

i. Upah Pengembangan Usaha 39,948,035.00Rp

j. Ongkos Surat 8,849,112.00Rp

k. Photo copy, ATK dan cetakan 51,200,115.00Rp

l. Pemeliharaan Aktiva Tetap 82,084,639.00Rp

m. Penyusutan Aktiva tetap 181,500,722.50Rp

n. Bunga Pinjaman dan Administrasi Bank 592,124,218.02Rp

o. Premi Kredit Barang 15,514,959.00Rp

p. Studi Banding 15,000,000.00Rp

q. Audit 8,000,000.00Rp

r. Penyisihan Piutang 5,000,000.00Rp

s. Rapat dan koordinasi 40,913,350.00Rp

t. Pajak 12,706,086.00Rp

u. Sosial 349,165,755.00Rp

v. Usaha Niaga 960,700.00Rp

w. Pengembalian Jasa 277,500.00Rp

x. Perjalanan Dinas 1,000,000.00Rp

y. Lembur 10,495,000.00Rp

z. Asuransi Kendaraan 20,537,000.00Rp

Beban Perkoperasian 296,029,708.00Rp

Beban tersebut terdiri dari :

a. Harkop dan Pameran 39,253,350.00Rp

b. RAT 80,000,000.00Rp

c. Rekreasi 50,000,000.00Rp

d. Alat Rumah Tangga 9,876,358.00Rp

e. Jasa Pembinaan 116,900,000.00Rp

Sisa Partisipasi Anggota 2,147,726,786.48Rp

Pendapatan dari Non Anggota

Terdiri dari :

Harga Pokok Penjualan 1,568,029,025.65Rp

Jumlah tersebut terdiri dari :

Persediaan awal 92,793,616.42Rp

Pembelian Dalam Tahun 2007 1,561,243,943.26Rp

Persediaan Akhir 86,008,534.03Rp

Laba (Rugi/Kotor)

SHU Sebelum Pendapatan Lain-lain 579,697,760.83Rp

Terdiri Dari :

Pendapatan Lain-lain 351,274,124.30Rp

Jumlah tersebut terrdiri dari :

a. Giro Bank 6,662,897.91Rp

b. Cetaka 3,932,000.00Rp

c. Penalty Anggota 148,035,573.00Rp

e. Lian-lain 175,689,226.69Rp

f. SHU Intern 1,253,083.00Rp

g. Penjualan Aktiva Tetap 10,050,600.00Rp

h. Lomba Senam / MM 5,650,743.50Rp

Biaya Lain-lain 1,506,427.96Rp

Jumlah tersebut terrdiri dari :

a. Administrasi Bank 436,159.56Rp

b.Kerugian Barang Anggota 1,070,268.40Rp

SHU Sebelum Pajak 929,465,457.17Rp

Page 62: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

TABEL 4.3

KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)

KERTAS KERJA LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

31 Desember 2006 dan 2007

31 Desember 2007 31 Desember 2006

Debit Kredit Sumber Penggunaan Naik Turun

AKTIVA LANCAR

Kas 504,233,503.95Rp 616,136,709.62Rp 111,903,205.67Rp 111,903,205.67Rp

Bank 1,741,572,887.69Rp - 1,741,572,887.69Rp 1,741,572,887.69Rp

Piutang Usaha 1,676,712,116.73Rp 1,306,186,652.73Rp 370,525,464.00Rp 370,525,464.00Rp

Piutang Pinjaman 10,283,474,944.00Rp 9,700,383,372.00Rp 583,091,572.00Rp 583,091,572.00Rp

Piutang Lain-lain 68,611,763.00Rp 904,863,793.00Rp 836,252,030.00Rp 836,252,030.00Rp

Persediaan 283,349,534.00Rp 290,134,616.42Rp 6,785,082.42Rp 6,785,082.42Rp

Persediaan Habis dipakai 16,613,085.00Rp 17,876,100.00Rp 1,263,015.00Rp 1,263,015.00Rp

Pendapatan yang harus diterima - 480,409,500.00Rp 480,409,500.00Rp 480,409,500.00Rp

Biaya Dibayar Dimuka 2,038,000.00Rp 3,372,000.00Rp 1,334,000.00Rp 1,334,000.00Rp

Jumlah Aktiva Lancar 14,576,605,834.37Rp 13,319,362,743.77Rp

AKTIVA TIDAK LANCAR

Investasi 128,141,932.39Rp 129,888,849.39Rp 1,746,917.00Rp 1,746,917.00Rp

Aktiva Tetap 2,084,217,399.00Rp 2,160,229,971.50Rp 76,012,572.50Rp 76,012,572.50Rp

Aktiva Lain-lain 1,190,107,788.07Rp 916,778,177.62Rp 273,329,610.45Rp 273,329,610.45Rp

Jumlah Aktiva Tidak lancar 3,402,467,119.46Rp 3,206,896,998.51Rp

JUMLAH AKTIVA 17,979,072,953.83Rp 16,526,259,742.28Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Hutang Usaha 21,635,702.42Rp 25,629,753.76Rp 3,994,051.34Rp 3,994,051.34Rp

Hutang Lain-lain 9,426,482.00Rp 172,948,228.00Rp 163,521,746.00Rp 163,521,746.00Rp

Hutang Simpanan Anggota 291,473,951.00Rp 200,913,732.58Rp 90,560,218.42Rp 90,560,218.42Rp

Hutang Dana Bagian SHU 87,384,225.52Rp 111,961,413.04Rp 24,577,187.52Rp 24,577,187.52Rp

Hutang Bank 1,590,150,708.08Rp 711,129,736.61Rp 879,020,971.47Rp 879,020,971.47Rp

Hutang Dana Lain-lain 105,935,226.52Rp 85,631,706.94Rp 20,303,519.58Rp 20,303,519.58Rp

Pendapatan yang ditangguhkan 240,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp 120,000,000.00Rp 120,000,000.00Rp

Jumlah kewajiban jangka pendek 2,346,006,295.54Rp 1,668,214,570.93Rp

KeteranganModal KerjaPerubahan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Page 63: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Lanjutan TABEL 4.3

KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)

KERTAS KERJA LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

31 Desember 2006 dan 2007

Debit Kredit Sumber Penggunaan Naik Turun

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Hutang Jangka Panjang 1,014,090,314.58Rp 1,301,381,897.58Rp 287,291,583.00Rp 287,291,583.00Rp

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 1,014,090,314.58Rp 1,301,381,897.58Rp

EKUITAS

Simpanan pokok 162,605,000.00Rp 143,161,000.00Rp 19,444,000.00Rp 19,444,000.00Rp

Simpanan Wajib 8,619,067,707.00Rp 7,775,457,081.00Rp 843,610,626.00Rp 843,610,626.00Rp

Simpanan Khusus 375,507,271.00Rp 301,783,994.00Rp 73,723,277.00Rp 73,723,277.00Rp

Simpanan 12 Juli 338,100,350.00Rp 231,627,450.00Rp 106,472,900.00Rp 106,472,900.00Rp

Modal Sumbangan 1,699,992,505.56Rp 1,699,992,505.56Rp

Cadangan 2,494,238,053.01Rp 2,571,404,118.32Rp 77,166,065.31Rp 77,166,065.31Rp

Jumlah Ekuitas 13,689,510,886.57Rp 12,723,426,148.88Rp

SHU Sebelum Pajak 929,465,457.17Rp 833,237,124.89Rp 96,228,332.28Rp 96,228,332.28Rp

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 17,979,072,953.86Rp 16,526,259,742.28Rp

3,645,070,167.31Rp 3,645,070,167.34Rp 1,217,238,624.78Rp 637,787,258.76Rp 3,007,282,908.55Rp 2,427,831,542.56Rp

Kenaikan Modal Kerja 579,451,366.02Rp 579,451,365.99Rp

1,217,238,624.78Rp 3,007,282,908.55Rp

Modal KerjaSumber dan Penggunaan Modal KerjaPerubahan 31 Desember 200631 Desember 2007KETERANGAN

Page 64: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

4.2 Kenaikan atau Penurunan Modal Kerja pada Laporan Keuangan

Berdasarkan tabel 4.3 pada kertas kerja laporan sumber dan penggunaan

modal kerja maka dapat dilihat setiap perubahan pada akun-akunnya dari tahun

2006 hingga tahun 2007. Modal kerja mengalami kenaikan karena jumlah aktiva

lancar lebih besar dibandingkan dengan kewajiban lancar. Adanya kenaikan

aktiva lancar terjadi pada akun-akunnya, yaitu :

1. Bank

2. Piutang Usaha

3. Piutang Pinjaman

Jumlah

Rp 1.741.572.887,69

Rp 370.525.464,00

Rp 583.091.568,00

Rp 2.695.189.919

Sedangkan penurunan aktiva lancar terjadi pada :

1. Kas

2. Piutang Lain-lain

3. Persediaan

4. Persediaan habis dipakai

5. Pendapatan yang harus diterima

6. Biaya dibayar dimuka

Jumlah

Rp 111.903.205,67

Rp 836.252.030,00

Rp 6.785.082,42

Rp 1,263,015.00

Rp 480.409.500,00

Rp 1.334.000,00

Rp 1.437.946.833,10

Walaupun terdapat penurunan pada aktiva lancar yang dapat menyebabkan

modal kerja turun namun karena adanya jumlah aktiva lancar yang mengalami

kenaikan dan sebagian besar jumlah kewajiban pendeknya mengalami penurunan,

sehingga dapat menahan turunnya modal kerja. Adapun penurunan kewajiban

lancar terjadi pada :

1. Hutang Usaha

2. Hutang Lain-lain

3. Hutang Dana Bagian SHU

4. Pendapatan yang ditangguhkan

Jumlah

Rp 3.994.051,34

Rp 163.521.746,00

Rp 24.577.187,52

Rp 120.000.000,00

Rp 312.092.984,9

Page 65: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Sedangkan kenaikan kewajiban lancar terjadi pada :

1. Hutang Simpanan Anggota

2. Hutang Bank

3. Hutang Dana Lain-lain

Jumlah

Rp 90.560.218,42

Rp 879.020.971,47

Rp 20.303.519,58

Rp 989.884.709,40

4.3 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan alat analisis keuangan

yang sangat penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur atau bagi

koperasi dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya.

Selanjutnnya agar lebih jelas mengenai sumber dan penggunaan modal

kerja, berikut ini penulis sajikan laporan sumber dan penggunaan modal kerja.

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)

Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2007

I. Sumber Modal Kerja :

1. Penurunan Investasi Rp 1.746.917,00

2. Penurunan Aktiva Tetap Rp 76.012.572,50

3. Kenaikan Simpanan Pokok Rp 19.444.000,00

4. Kenaikan Simpanan Wajib Rp 843.610.626,00

5. Kenaikan Simpanan Khusus Rp 73.723.277,00

6. Kenaikan Simpanan 12 Juli Rp 106.472.900,00

7. Kenaikan SHU Rp 96.228.332,28

Jumlah Rp 1.217.238.624,78

II. Penggunaan Modal Kerja :

1. Kenaikan Aktiva lain-lain Rp 273.329.610,45

2. Penurunan Hutang Jangka Panjang Rp 287.291.583,00

3. Penurunan Cadangan Rp 77.166.065,31

Jumlah Rp 637.787.258,76

Kenaikan modal kerja Rp 579,451,366.02

Page 66: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Dari hasil analisis yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa

kenaikan modal kerja sebesar Rp 579.451.366,02 yang terjadi pada tahun 2007

diperoleh dari total sumber modal kerja Rp 1.217.238.624,78 dikurangi dengan

total penggunaan modal kerja Rp 637.787.258,76. kenaikan tersebut disebabkan

karena sumber yang diperoleh KPKB lebih besar dari pada penggunaannya.

4.3.1 Analisis Sumber Modal Kerja

Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja terdapat sumber

KPKB terbesar yaitu berasal dari simpanan wajib Rp 843.610.626,00 jumlah

tersebut terdiri dari penerimaan simpanan wajib dan pengeluaran simpanan wajib

tahun di tahun 2007 Rp 1.494.522.096,00 dan Rp 650.011.470,00 serta

pengurangan potongan. Selain simpanan wajib terdapat sumber KPKB yang

terbesar kedua yaitu simpanan 12 Juli yang terdiri dari penerimaan dan

pengeluaran simpanan 12 Juli di tahun 2007 Rp 127.900.000 dan Rp 21.427.100.

Dari kertas kerja laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada tabel

4.3 terdapat perubahan yang cukup besar yang terjadi pada modal kerja koperasi

yaitu :

1. Kenaikan Bank yang tadinya berjumlah nihil pada tahun 2006 menjadi

Rp 1.741.572.887,69 pada tahun 2007, maka mengalami kenaikan sebesar

jumlah tersebut, ini dikarenakan adanya uang simpanan KPKB pada tahun

2007 dengan rincian sebagai berikut :

b. Bank Jabar cab. taman sari No. Rek. 0270020002337 Rp 736.285.398,00

c. Bank Jabar cab. taman sari No. Rek. 0003584925001 Rp 1.000.245.000,00

d. Bank Niaga Rp 5.042.489,69

Jumlah Rp 1.000.245.000 merupakan penyertaan atau penerimaan tambahan

modal dari PEMKOT, Rp 245.000 merupakan saldo awal Bank pada saat

pembukaan rekening. Pada saldo Bank tahun 2006 nihil karena adanya

pengeluaran sebesar Rp 510.075.755,10 dengan rincian sebagai berikut:

a. Bank Jabar cab.Wastukencana No Rek. 027002002337 Rp 507.842.114,00

b. Bank Niaga cab. Lembang 136010013309 Rp 1.929.064,13

c. Bank Niaga cab.Buah Batu No. Rek 010720011000035 Rp 304.577,00

Page 67: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

Pengeluaran tersebut masuk ke kas, karena merupakan pengeluaran kas yang

dipergunakan untuk pembayaran sewa kontrakan dan bukan merupakan

simpanan.

2. Kenaikan Piutang Usaha yang tadinya sebesar Rp 1.306.186.652,73 pada

tahun 2006 menjadi Rp 1.676.712.116,73 pada tahun 2007, sehingga

mengalami kenaikan sebesar Rp 370.525.464,00 jumlah tersebut merupakan

pinjaman kepada anggota yang merupakan pinjaman kredit yang terdiri dari :

a. Barang atau niaga sebesar Rp 118.472.567,00 dan Motor Rp 6.095.632,00

b. Jasa Rp 495.093.663 yang merupakan proyek dengan pemda yang

digunakan untuk percetakan, pengadaan seragam Pemda, dan alat tulis

kantor.

3. Kenaikan Piutang Pinjaman yang tadinya berjumlah Rp 9.700.383.372,00

pada tahun 2006 menjadi Rp 10.283.474,944 pada tahun 2007, sehingga

mengalami kenaikan sebesar Rp 583.091.568,00 jumlah tersebut merupakan

pinjaman anggota yang berasal dari unit simpan pinjam.

4. Penurunan Hutang Lain-lain yang tadinya berjumlah Rp 172.948.228,00 pada

tahun 2006 menjadi Rp 9.426.482,00 pada tahun 2007, sehingga mengalami

kenaikan modal kerja sebesar Rp 163.521.746 dikarenakan adanya hutang

kepada pihak ke III yang terdiri dari :

a. Pada Anggota Rp 40.679.846

b. Pada Pihak ke III (Bendahara) Rp 122.841.900

5. Penurunan Pendapatan yang ditangguhkan yang tadinya berjumlah

Rp 360.000.000 pada tahun 2006 menjadi Rp 240.000.000 pada tahun 2007,

sehingga mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp 120.000.000, jumlah

tersebut merupakan pendapatan sewa gedung KPKB baru yang akan

diperhitungkan pada tahun-tahun berikutnya.

Perubahan modal kerja yang telah dijelaskan di atas merupakan sumber

modal kerja koperasi karena modal kerja koperasi tersebut mengalami kenaikan.

Page 68: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

4.3.2 Analisis Penggunaan Modal Kerja

Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja terdapat

Penggunaan KPKB terbesar yaitu terdapat pada hutang jangka panjang yang

terdiri dari hutang dana kesehatan dan hutang pinjaman dari PEMKOT

Rp 14.090.314,58 dan Rp 1.000.000.000,00. Selain hutang jangka panjang

terdapat penggunaan KPKB yang terbesar kedua yaitu aktiva lain-lain sebesar

Rp 273.329.610,45 merupakan biaya kepemilikan tanah di cingised. Jumlah

tersebut terdiri dari :

a. Aktiva dalam proses (penguruan tanah) Rp 43.800.000,00

b. Bunga Bank Mega Rp 175.675.346,6

(merupakan pembayaran kepada Bank Mega atas

bunga tanah)

c. Piutang Macet (piutang tidak lancar) Rp 447.504.957

Dari kertas kerja laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada tabel

4.3 terdapat perubahan yang cukup besar yang terjadi pada modal kerja koperasi

yaitu :

1. Penurunan kas yang tadinya sebesar Rp 616.136.709,62 pada tahun 2006

menjadi Rp 504.233.503,95, sehingga mengalami penurunan sebesar

Rp 111.903.205,67 dikarenakan adanya saldo kas gabungan per 31 desember

2007 Rp 417,958,972.03 dengan rincian sebagai berikut :

a. Kas Pusat Rp 5.125.286,83

b. Kas Niaga Rp 196.386.363,10

c. Kas Simpan Pinjam Rp 216.447.322,10

Dan adanya pengurangan kas sebesar Rp 529,862,177.75 dengan rincian

sebagai berikut :

a. Kas Jasa dan Usaha lainnya Rp 19.786.422,62

b. Bank Jabar cab. Wastukancana no. rek 027002002337 Rp 507.842.114,00

c. Bank Niaga cab. Lembang no rek 1360100133009 Rp 1.929.064,13

d. Bank Mega cab. Buah Batu no rek 010720011000036 Rp 304.577,00

Page 69: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

2. Penurunan Piutang Lain-lain yang tadinya berjumlah Rp 904.863.793,00 pada

tahun 2006 menjadi Rp 68.611.763,00 pada tahun 2007 sehingga mengalami

penurunan sebesar Rp 836.252.030 dikarenakan adanya pembayaran piutang

yang terdiri dari :

a. Karyawan Rp 21.988.000

b. Anggota Rp 44.052.483 dan Bendahara Rp 13.766.547.

Pada tahun 2006 terdapat pembayaran piutang kepada pihak ke III sebesar

Rp 756.445.000 sehingga piutang pada tahun 2007 mengalami penurunan.

3. Penurunan pendapatan yang harus diterima yang tadinya berjumlah

Rp 480.409.500,00 pada tahun 2006 menjadi nihil pada tahun 2007 sehingga

mengalami penurunan sebesar Rp 480.409.500,00 Ini terjadi karena menurut

KJA jumlah tersebut dikoreksi dan dimasukan ke pendapatan yang

ditangguhkan pada kewajiban lancar sebesar Rp 360.000.000 dan jumlah

pendapatan yang diterima selama satu tahun Rp 120.000.000 (480.000.000/4)

dimasukan ke rencana anggaran pendapatan dan belanja pada pendapatan

usaha sewa gedung baru, sehingga pendapatan yang ditangguhkan pada tahun

2007 mengalami penurunan sebesar Rp 240.000.000.

Dilakukan koreksi karena pendapatan tersebut ditangguhkan untuk tahun

berikutnya sedangkan Rp 409.500 merupakan kerja sama usaha dengan

PT. Permata Nur Arafah yang berasal dari unit jasa.

4. Kenaikan Hutang Bank yang tadinya Rp 711.129.736,61 pada tahun 2006

menjadi Rp 1.590.150.708,08 pada tahun 2007, sehingga mengalami

penurunan modal kerja Rp 879.020.971,40 yang dikarenakan adanya hutang

kepada Bank yang terdiri dari :

a. Bank Mandiri Rp 395.519.063,40

b. Bank Niaga Rp 483.501.908,00

Perubahan modal kerja yang telah dijelaskan di atas merupakan penggunaan

modal kerja koperasi karena modal kerja koperasi tersebut mengalami penurunan.

Page 70: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

4.4 Persentase Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja terhadap

Total Modal Kerja

Untuk lebih memperjelas mengenai sumber dan penggunaan modal kerja

maka berikut akan disajikan sumber dan penggunaan modal kerja dalam bentuk

persentase berdasarkan pada tabel 4.3.

4.4.2 Persentase Sumber Modal Kerja terhadap total Modal Kerja

Investasi Rp 1.746.917,00 x 100 % = 0,14 %

Rp 1.217.238.624,78

Aktiva Tetap Rp 76.012.572,50 x 100 % = 6,24 %

Rp 1.217.238.624,78

Simpanan Pokok Rp 19.444.000,00 x 100 % = 1,59 %

Rp 1.217.238.624,78

Simpanan Wajib Rp 843.610.626,00 x 100 % = 69,30%

Rp 1.217.238.624,78

Simpanan Khusus Rp 73.723.277,00 x 100 % = 6,06 %

Rp 1.217.238.624,78

Simpanan 12 Juli Rp 106.472.900,00 x 100 % = 8,75%

Rp 1.217.238.624,78

SHU Sebelum Pajak Rp 96.228.332,28 x 100 % = 7,90 %

Rp 1.217.238.624,78

Page 71: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

4.4.3 Persentase Penggunaan Modal Kerja terhadap total Modal Kerja

Aktiva Lain-lain Rp 273.329.610,45 x 100 % = 42,85 %

Rp 637.787.258,76

Hutang Jangka Panjang Rp 287.291.583,00 x 100 % = 45,04 %

Rp 637.787.258,76

Cadangan Rp 19.444.000,00 x 100 % = 12,09 %

Rp 637.787.258,76

Berdasarkan persentase sumber dan penggunadan modal kerja, sumber

modal kerja sebesar Rp 1.217.238.624 dimana dapat terlihat KPKB mempunyai

sumber yang paling besar pada simpanan wajib yaitu 69,30 %. Sedangkan

penggunaan modal kerja sebesar Rp 637.787.258,76 penggunaan modal kerja

paling besar ada pada hutang jangka panjang yaitu 45,04 %.

Dari laporan SHU yang telah disajikan pada tabel 4.2 dapat diketahui

bahwa koperasi mengalami kenaikan yang tadinya Rp 833.237.124,89 pada tahun

2006 menjadi Rp 929.465.457,17 pada tahun 2007 yang berarti mengalami

kenaikan sebesar Rp 96.228.332,3.

Dengan laporan perubahan sumber dan penggunaan modal kerja dapat

diketahui dari mana KPKB memperoleh modal dan bagaimana modal tersebut

digunakan, sehingga dapat memberikan gambaran kepada manajemen untuk

dipergunakan sebagai dasar perencanaan modal kerja di masa yang akan datang.

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah laporan yang disusun

guna menunjukan perubahan baik bertambah ataupun berkurangnya modal kerja

selama periode tertentu dan memeberikan gambaran sebab-sebab perubahan

tersebut. Hasil dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja ini mengalami

perubahan yaitu sumber modal kerja lebih besar daripada penggunaan modal

kerja. Kenaikan modal kerja tersebut direncanakan untuk membiayai keperluan

koperasi seperti alat-alat kantor, kebutuhan pokok para pegawai. Selain untuk

keperluan koperasi kenaikan modal kerja juga digunakan untuk pinjaman anggota.

Page 72: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Tujuan utama koperasi melakukan analisis sumber dan penggunaan modal

kerja adalah untuk mengevaluasi segala tindakan yang telah dilaksanakan sebagai

bahan untuk pengambilan keputusan. Kegiatan analisis modal kerja yang

dilakukan adalah untuk dapat mengetahui dan memperkirakan kenaikan atau

penurunan dalam modal kerja, sehingga dengan analisis yang dilakukan pada

koperasi dapat digunakan lebih efektif untuk kelancaran koperasi sehari-hari.

Setelah mengadakan penelitian atau pembahasan atas data dan informasi

yang terkumpul serta dengan mengkaji ulang penulisan laporan ini pada bab-bab

sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penyajian laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No. 27 tahun 2007. Adapun penyajian laporan keuangan tentang

sumber dan penggunaan modal kerja ini dilakukan dengan menggunakan

metode kertas kerja atau disebut reversal method.

2. Sesuai dengan hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada KPKB,

maka dapat diketahui modal kerja koperasi mengalami kenaikan sebesar

Rp 579.451.366,02, dari kenaikan tersebut terdapat sumber modal kerja yang

paling utama diperoleh dari simpanan wajib yang terdiri dari penerimaan

simpanan wajib khusus tahun 2007 sebesar Rp 1.494.522.096,00 dan

pengeluaran simpanan wajib tahun 2007 sebesar Rp 650.011.470,00 dengan

jumlah keseluruhan Rp 8.619.067.707,00 sedangkan penggunaan modal kerja

yang paling utama yaitu pada hutang jangka panjang yang terdiri dari hutang

dana kesehatan Rp 14.090.314,58 dan hutang pinjaman dari PEMKOT

Rp 1.000.000.000,00 dengan jumlah keseluruhan Rp 1.014.090.314,58

Page 73: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan berguna bagi KPKB

untuk meninjau kembali akan modal kerja yang terdapat pada KPKB yaitu :

1. Sebaiknya koperasi lebih menitik beratkan kepada simpanan anggota

khususnya simpanan pokok dan simpanan khusus.

2. Sebaiknya koperasi lebih efisien dalam menggunakan kas agar jangan sampai

terjadi lagi penurunan kas ditahun yang akan datang.

3. Penggunaan modal kerja harus dapat ditekan, namun sumber pendapatan

haruslah dioptimalkan agar tidak terjadi penurunan modal kerja.

4. Sebaiknya koperasi melakukan seleksi terhadap anggota yang mengajukan

permintaan pinjaman kredit kepada KPKB terutama kepada anggota baru yang

mungkin akan mengakibatkan kesulitan dalam pengembalian pinjaman yang

dapat mengancam kelangsungan usaha. Sehingga beban hutang dan risiko

tidak kembalinya dana yang dipinjam anggota akan semakin besar.

Page 74: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

DAFTAR PUSTAKA

Darsono, dan Edilius, 2004, Manajemen Koperasi Indonesia, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.

Harahap, Sofyan Safari, 2004, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, cetakan

keempat, penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Mamduh M. Hanafi, dan Abdul Halim, 2003, Analisis Laporan Keuangan.

Penerbit UPP AMP YKPN

Munawir, S., 2000, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kesebelas, Penerbit Liberti,

Yogyakarta.

Padji, dan Aliminsyah, Kamus Istilah Akuntansi, Cetaka Kedua, Penerbit Yrama

Widya, Bandung.

Prastowa, Dwi dan Rifka Julianty, 2002, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan

Kedua (revisi), Penerbit UPP AMP YKPN.

Sudarsono, dan Asri, 2005, Pedoman Prakis Memahami Laporan Keuangan,

Penerbit Andi, Jakarta.

Suyanto, dan Nurhadi, 2003, IPS Ekonomi, Penerbit Erlangga, Yogyakarta.

Page 75: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada
Page 76: tinjauan atas analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Rapih Kurnia Dewi

Npm : 03.05.011

Tempat dan Tanggal lahir : Bandung, 19 April 1987

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ajudan Jendral No. 269 C Rt 04/Rw 02 KPAD

Gegerkalong Bandung 40153

PENDIDIKAN FORMAL

1992-1993 TK TERANG

1993-1995 SDN HALIMUN IV

1995-1998 SDN SUKAPURA 1

1998-1999 SDN KPAD 1

1999-2002 SMP KARTIKA III-2

2002-2005 SMA KARTIKA III-1

2005-2008 UNIVERSITAS WIDYATAMA