15

Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya
Page 2: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

INFINITY CAGE

Romawi Infiniity.indd 1 3/28/2018 8:02:29 AM

Page 3: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana di mak sud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pem bajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepu luh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Romawi Infiniity.indd 2 3/28/2018 8:02:29 AM

Page 4: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

ALEX SCARROW

PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

PENJELAJAH WAKTURAMALAN SUKU MAYA

INFINITY CAGE

Romawi Infiniity.indd 3 3/28/2018 8:02:30 AM

Page 5: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

TimeRiders: Infinity CageCopyright © Alex Scarrow, 2014

All rights reserved

TimeRiders: Penjara Tak BerujungAlih Bahasa: Desy NataliaEditor: Grace Situngkir

718030631ISBN: 978-602-04-5901-1

Hak Cipta Terjemahan IndonesiaPenerbit PT Elex Media Komputindo

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang

Diterbitkan pertama kali pada tahun 2017 olehPenerbit PT Elex Media Komputindo

Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab Percetakan

Romawi Infiniity.indd 4 3/28/2018 8:02:30 AM

Page 6: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

BAB 1albert Dock, Liverpool, 1890

Jadi sekarang lihatlah aku. Aku menuliskan semua pikiranku seperti yang biasa dilakukan Sal dulu. Bahkan, aku menuliskannya di buku harian yang sama. Sesekali aku membolak-balik halaman yang ujungnya terlipat ini dan menemukan berblok-blok tulisan Sal yang kecil dan rapi, membaca beberapa di antaranya, dan teringat momen-momen yang dituliskan Sal; semua itu sama jelasnya seperti kemarin bagiku.

Membaca catatan Sal … kenapa aku terus melakukannya? Setiap kali aku mela ku-kannya, itu membuatku merasa begitu rendah. Lalu, tentu saja, jika Maddy atau Rashim menatapku dan bertanya ada apa … aku melakukan apa yang selalu kulakukan: nyengir seperti orang bodoh dan mengabaikannya seolah tidak ada apa-apa, atau aku hanya mengatakan aku membaca atau memikirkan sesuatu yang lucu.

Sejujurnya akulah yang harus membuat kami jalan terus. Maddy hancur lebur. Dan Rashim? Ya, kurasa dia sudah melakukan bagiannya untuk menghibur kami. Tapi perjalanan ini adalah ideku. Jalan-jalan yang diperpanjang untuk melihat beberapa daerah Kerajaan Inggris, Afrika, Timur Jauh; delapan belas bulan pemandangan, suara, dan aroma yang luar biasa. Kami melihat begitu banyak, begitu banyak hal-hal mengagumkan dan tidak satu kali pun harus melangkah masuk ke kabut putih kacau yang mengerikan itu untuk melakukannya.

  Tatapan Liam beralih dari kata-kata yang baru saja ditulisnya ke pulpen Fountain di tangannya. Bukan pertama kali dia bertanya-tanya apakah mereka akan perlu, atau harus, melakukannya lagi. Ada cukup banyak hal di dunia ini yang berlomba-lomba menuju abad kedua puluh. Begitu banyak yang bisa dijelajahi. Dan perjalanan ini sudah menjadi pengalih perhatian yang bermanfaat bagi mereka semua. Terutama bagi

Isi Infinity.indd 8 3/21/2018 3:56:23 PM

Page 7: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

9

Maddy. Perjalanan ini menariknya dari kubangan duka akibat kehilangan Sal. Kehilangan Adam. Lebih dari itu, perjalanan ini menjadi pengalih perhatian yang sangat dibutuhkan dari terus-menerus memikirkan apa kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka sudah melihat sekelabat skema yang tidak mungkin dapat mereka pahami: sebuah desain yang luar biasa besar oleh makhluk-makhluk yang bisa saja adalah malaikat atau alien atau orang-orang dari masa depan yang jauh. Bahkan mungkin Tuhan itu sendiri.

Itu sudah cukup untuk mendorong pikiran ke ujung jurang kegilaan.Liam mendongak dari buku harian. Kapal mereka tengah menunggu

gilirannya bersandar di suatu tempat di sepanjang Albert Dock di Liverpool. Corong-corong besar melemparkan kepulan asap seputih salju ke langit biru yang menjanjikan, dan dermaga seakan hidup dengan derek dan buruh-buruh pelabuhan yang saling meneriakkan perintah satu sama lain. Di dek di sebelahnya, sesama penumpang berbaris di pagar kapal, tampak bersemangat melihat pemandangan pelabuhan yang sibuk di depan mereka.

Kenapa kami tidak bisa seperti mereka?Tapi dia, Maddy, dan Rashim memang tidak seperti mereka. Mereka

terpisah dari orang-orang normal—dan akan selalu begitu—oleh ke-nyataan sederhana bahwa mereka mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain. Sebuah kutukan, atau sebuah anugerah, mereka tahu bahwa waktu adalah aliran yang dapat berpusar naik atau turun. Mereka tahu kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya seperti untingan asap.… Tidak ada, tidak ada, yang selamanya … atau bahkan aman.

Kurasa pertanyaannya adalah ini: apa yang paling baik? Tidak tahu—apa tahu?

Isi Infinity.indd 9 3/21/2018 3:56:23 PM

Page 8: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

BAB 2London, 1890

Rashim memutar kunci kuningan di gembok. Bunyi klak bergema di sekitar interior gelap di bawah Viaduk Holborn. Dia mengeluarkan gembok dari gerendel dan memeriksanya sebentar dengan cahaya lampu minyak. Dia berbalik dan menunjukkan tanda goresan di gembok kepada yang lain.

“Sepertinya Delbert sudah mencoba mengutak-atik gembok ini ketika kita tidak ada.”

“Itu tidak mengejutkanku,” ujar Maddy.Maddy memandang ke dalam kegelapan di balik pintu ek kecil yang

terbuka sebagian. Delapan belas bulan siang hari dan cahaya matahari yang mereka rasakan. Delapan belas bulan dan mereka sudah melancong begitu jauh. Melihat langit biru berbingkai puncak-puncak pegunungan yang tertutup salju, teras berundak persawahan, landaian karpet perkebunan teh yang subur. Hari-hari tanpa akhir menikmati kehangatan sinar matahari di wajahnya dan mendengarkan dan mencium aroma dunia di sekelilingnya. Aroma rempah-rempah dan daging masak dari seratus pasar berbeda. Teriakan dan kebisingan para buruh; derak dan deru mesin-mesin yang digerakkan batu bara; pekikan kapal uap yang berlabuh dan berlayar; simfoni penuh semangat dari sebuah kerajaan kolonial yang hiruk pikuk dan sibuk, yang memberi makan mulut-mulut rakus ribuan mil jauhnya.

Liam benar. Maddy segera menyadari itu dalam perjalanan mereka. Ini adalah obat yang sangat dibutuhkannya: untuk menyaksikan dunia yang penuh semangat ini, yang hidup dan berindustri, yang menggerakkan dirinya untuk abad kedua puluh yang sudah di depan mata. Untuk sekali

Isi Infinity.indd 10 3/21/2018 3:56:23 PM

Page 9: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

11

ini menjadi turis, menjadi seseorang yang lewat tanpa peduli. Nona Madelaine Carter—seorang wanita muda kaya dari Amerika—dengan teman seperjalananya yang mengundang rasa penasaran.

Dan sekarang, setelah mengunjungi bagian India yang suatu hari nanti akan menjadi Mumbai, setelah bepergian dengan kereta api menyeberangi pegunungan Kashmir, dan setelah mendayung di Sungai Nil, mereka akhirnya pulang ke London.

“Kembali hidup seperti sekelompok tikus aneh lagi.” Maddy mendesah serius.

“Aye, ya … tapi, kan, kita bukannya harus bersembunyi di sini se-panjang waktu.”

“Dan mungkin ini saatnya kau potong rambut, Liam?”Liam mengguncang kepalanya dengan keras kepala. Rambut gelapnya

yang sudah tumbuh sampai ke bahu, sekarang dikucir kuda dan bergoyang-goyang mengenai telinganya. “Aku mulai terbiasa seperti ini.”

“Kau kelihatan seperti seorang hipster.” Maddy bersedekap. “Dan ngomong-ngomong, itu bukan hal yang bagus.”

“Dan bagaimana dengan janggutku?” tanya Liam sambil membelai dagunya. Delapan belas bulan tidak bercukur dan dia baru berhasil me-numbuhkan jenggot yang setengah meyakinkan.

“Dengan rambut abu-abu di samping kepalamu, dan wajah merah-merah begitu … itu benar-benar membuatmu tampak menua. Apa kau memang mau terlihat tua?”

Liam menoleh pada Rashim. “Benarkah?”Rashim mengenyit, ragu-ragu dengan tangannya di ambang pintu

melengkung mereka. “Aku akan bilang itu tampang yang khas, Liam. Tapi itu terlihat bagus padaku juga. Kurasa aku bias.”

Dia mendorong pintu ke dalam. Pintu itu berderak keras dan bergema di ruang gelap di baliknya. Rashim membungkuk masuk, Maddy meng-ikuti dengan Liam tepat di belakangnya. Kedua unit pendukung mereka ikut masuk setelah Liam, Bob dengan koper-koper kecil dan Becks mendorong sebuah koper kulit besar beroda.

Maddy melangkah pelan-pelan, menyeberangi lantai batu ke arah komputer, berhati-hati agar tidak tersandung kabel yang dia tahu mengular

Isi Infinity.indd 11 3/21/2018 3:56:23 PM

Page 10: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

12

dari satu sisi ruangan ke sisi lain. Dia sadar ruang bawah tanah mereka benar­benar gelap gulita.

“Di sini semuanya tidak menyala. Semuanya mati!”Rashim mengangkat lampu minyak ke depan. Dia berjalan di antara

kursi-kursi berlengan dan membungkuk di atas meja untuk mencoba menyalakan lampu. Dia menjentikkan saklar beberapa kali. “Pemutus arus yang kupasang pasti terjatuh saat kita pergi.”

“Itu berita baik apa berita buruk?” tanya Liam.“Berita baik,” jawab Rashim. “Kalau terjadi lonjakan arus listrik, maka

tanpa pemutus arus akan terjadi kerusakan pada papan sirkuit di komputer dan mesin pemindah.” Dia berjalan ke arah dinding di bagian belakang ruang beratap lengkung mereka, tempat kabel-kabel tebal yang terisolasi menyembul keluar dari sebuah lubang bergerigi. Rashim berjongkok dan memeriksa papan sekering. “Betul sekali. Memang itulah yang persisnya terjadi.”

Rashim menaikkan saklar pemutus arus dan bohlam listrik yang ter-kungkung di sangkar kawat di atas meja menyala redup, sementara lampu-lampu standby di bawah deretan monitor komputer menyala dengan warna biru neon.

“Aku akan menyalakan komputer,” ujar Maddy. Dia mengangkat roknya yang berat, berlutut dan merangkak di bawah meja, menyalakan setiap komputer satu per satu. Dengung berat dan samar generator Viaduk Holborn, yang berasal dari beberapa dinding batu jauhnya dari mereka, sekarang ditemani paduan suara lembut selusin hard drive dan deru putaran kipas angin.

“SpongeBubba … dia … uh.…” Liam menyikut robot itu beberapa kali. Biasanya ketukan pelan sudah cukup untuk memicu sensor inersianya. “Kurasa dia mati, Rashim, atau rusak atau apalah.”

Rashim menghampiri dan menendang pelan SpongeBubba. “Hmmm … dia hanya benar-benar kehabisan daya. Kurasa pemutus arus pasti jatuh beberapa minggu yang lalu. Baterai standby internal SpongeBubba bisa bertahan sampai dua ratus jam jika dia hanya menyalakan fungsi-fungsi pentingnya.” Rashim mengetuk bingkai kuning SpongeBubba.

“Awww.” Liam menepuk kepala SpongeBubba. “Makhluk kecil yang malang.”

Isi Infinity.indd 12 3/21/2018 3:56:23 PM

Page 11: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

13

“Dia akan baik-baik saja. Dia hanya perlu dicas selama beberapa jam.” Rashim memeriksa bagian belakang si robot. “Ahh, kau lihat? Dia tercolok. Dia pasti sedang mencas dirinya sendiri ketika pemutus arus terjatuh. Beri dia dua belas jam untuk me-reboot kecerdasan buatan dan bahasanya, serta mengisi daya sirkuit motoriknya, dan dia akan sekali lagi membuat kita semua jengkel seperti biasa.”

Di sisi jauh ruang bawah tanah dari batu bata itu, monitor menyala satu per satu, masing-masing menampilkan kotak diagnosis yang menjalankan pemeriksaan modul peranti lunak saat kecerdasan buatan komputer-Bob terbangun dari tidurnya yang dipaksakan.

“Apa kau ingin aku memasak air dan membuat kopi, Maddy?” Becks bertanya.

Maddy berbalik dan mengangkat sebelah alisnya pada Becks. “Katakan padaku, kenapa dari kalian berdua, yang perempuanlah yang berpikir untuk menanyakan hal itu?”

Kedua unit pendukung itu bertukar pandang selama beberapa saat.“Kau mau aku yang membuatkan minuman panas itu, Maddy?” tanya

Bob.Dua puluh menit kemudian, Maddy, Rashim, dan Liam duduk menge-

lilingi meja, mengenang semua yang mereka lihat selama satu setengah tahun terakhir yang berharga. Rashim terutama terkagum-kagum dengan pemandangan puluhan ribu springbok yang berderap bersamaan seperti sekawanan ikan di sabana Afrika, yang dengan liciknya digiring oleh sege-rombolan singa ke sebuah jalan sempit.

“Perhatian,” kata Bob. Dia mengangguk ke salah satu monitor kom-puter. Di layar, sebuah kotak dialog berkedip-kedip tanpa suara. Kursornya mengedip dengan warna merah. “Perhatian: komputer-Bob punya sebuah pesan penting.”

Mereka semua menoleh ke monitor. Teks muncul di semua layar. Itu cara komputer-Bob berteriak minta diperhatikan. Maddy melompat dan bergegas ke sana. Dia buru-buru memicingkan matanya untuk melihat teks itu sebelum napasnya tercekat di tenggorokan.

“Apa itu, Mads?” tanya Liam. “Mads?”Maddy mengembuskan napasnya, pelan dan tersengal-sengal. “Apa-

apaan…?!”

Isi Infinity.indd 13 3/21/2018 3:56:24 PM

Page 12: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

14

Liam berdiri dari kursinya. “Mads? Ada apa?”Maddy berbalik untuk melihatnya dan Rashim. “OhYaTuhanku, ini

… ini sebuah pesan.” Mulutnya menganga lebar. “Pesan untuk kita!”“Pesan? Dari siapa?”Mereka berdua bergabung dengan Maddy di meja komputer dan

memandangi deretan monitor. Di setiap layar tampak kotak dialog yang sama, teks tertulis dalam huruf berwarna merah yang dicetak tebal.

> Sapuan-lebar sinyal tachyon. Sinyal yang diterjemahkan ber-bunyi: “Semua dosa masa lalu sudah dimaafkan. Datang dan cari aku. Pekerjaan kalian telah selesai.”

Isi Infinity.indd 14 3/21/2018 3:56:24 PM

Page 13: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

BAB 3London, 1890

> Kalkulasiku mengindikasikan pesan ini datang dari tiga bulan pertama tahun 2070.

“Apa kau bisa mengidentifikasi lokasi asalnya?” > Tidak. Ini sinyal sapuan-lebar, yang membuat mustahil meng-

hitung titik awal dengan tepat.“Ini pesan dari Waldstein.…” Maddy menatap Liam dan Rashim. “Iya,

kan? Maksudku, itu sudah pasti!”Liam menarik napas dari antara giginya seperti seorang kontraktor

gedung cerdik yang sedang mempertimbangkan untuk memberitahukan harga. “Aku tidak tahu.…”

“Aku tidak tahu? Bagus sekali,” Maddy mendesah. “Apa maksudnya itu?”

“Itu artinya, aku tidak tahu … mungkin itu tipuan, Mads?”“Tipuan?”“Jebakan,” koreksi Liam. “Kalau itu Waldstein, maka mungkin dia

sedang berusaha mengumpan kita untuk disergap? Tapi, tunggu dulu … mungkin itu bahkan bukan dia. Bisa saja itu orang lain yang berusaha menarik kita keluar?”

Rashim mengangguk. “Liam benar. Kalau itu bukan Waldstein, itu mungkin pihak ketiga yang mengetahui tentang agensi kalian. Kalau itu benar Waldstein … maka jelas dia tidak tahu persisnya kita ada di mana.”

“Sinyal sapuan-lebar?”Rashim mengangguk. “Kalau dia tahu persisnya kita ada di mana, ya

… dia akan ada di sini dan bicara langsung pada kita. Kurasa dia tahu dia

Isi Infinity.indd 15 3/21/2018 3:56:24 PM

Page 14: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

16

tidak bisa menemukan kita, jelas tidak akan bisa jika kau terus memilih untuk tidak memperbaiki gelombang waktu.” Rashim menatap tajam pada Maddy. “Dan itu pesan yang ingin kau sampaikan padanya dengan jelas, kan?”

Ultimatum impulsif yang Maddy kirimkan ke masa depan pada Waldstein berbulan-bulan yang lalu … tuntutan tegas yang meminta Waldstein untuk segera menjelaskan apa yang dimaksud dengan ‘Pandora’, yang jika tidak dia penuhi maka mereka tidak akan memperbaiki kon-taminasi waktu lagi—pesan yang membuat mereka lari untuk menye-lamatkan diri. Seberapa sering Maddy diam-diam menyesali membuka mulutnya seperti itu?

Rashim melirik Becks. “Karena tidak ada makhluk kloning lain yang mengikuti kita ke sini, ke London zaman Victoria, kurasa bisa diasumsikan bahwa Waldstein tidak tahu kita ada di mana. Setidak-tidaknya, pesan ini mengindikasikan kita benar-benar amat sangat aman di sini. Bahwa dia tidak bisa menemukan kita.”

Maddy mengangguk serius. “Jadi … dia tidak punya pilihan selain memaksa kita muncul. Untuk melangkah keluar. Untuk datang kepada-nya.” Dia mengerutkan bibirnya dan mengeryit. “Itu bisa jadi jebakan … atau mungkin.…”

“Apa?”Maddy mempertimbangkannya sebentar. Kalau ini bukan jebakan,

lalu apa? Dia bersandar di kursi kayu di depan meja komputer, jemarinya membelai-belai dagunya sambil lalu.

Bob datang dengan senampan cangkir yang mengepul. Dia meletakkan salah satu cangkir dengan keras di meja di depan Maddy. “Kopi,” gerutunya.

“Rashim benar. Kita belum mendapat kunjungan dari para robot-berdaging pembunuh,” kata Liam, “jadi Waldstein tidak tahu bahwa kita masih aman.” Dia mengangkat bahu santai. “Kita berhasil, Maddy … kita lolos darinya. Kita tidak terlihat.”

“Tapi sekarang datang pesan ini,” kata Rashim. “Kalau ini dari Waldstein, apakah ini satu-satunya opsi dia untuk berusaha membujuk kita keluar?”

“Dan membunuh kita,” Liam menambahkan.

Isi Infinity.indd 16 3/21/2018 3:56:24 PM

Page 15: Timeriders 9: The Infinity Cage · kegunaan artefak yang mereka temukan di hutan Nikaragua. Mereka ... kenyataan sama lunaknya seperti tanah liat, sama tidak permanen dan tidak substansialnya

17

Maddy menggeleng pelan. “Atau mungkin dia ingin menjelaskan keadaannya.” Dia menoleh pada Liam. “Ini terasa … entahlah, ini agak terasa tulus. Mungkin dia siap untuk bicara dengan kita? Berdamai dengan kita?”

“Apa?!” Liam menatap monitor di depan mereka. “Itu—“ dia meng-angkat tangannya dan menghitung kata-kata di layar—“itu dua belas kata, Maddy. Kau merasa itu—kau merasa ‘tulus’—hanya dari dua belas kata?”

“Iya, aku merasa begitu.” Maddy bergerak di kursinya dan memandangi monitor di depannya. “Kau tahu apa yang kupikirkan? Kurasa yang akan pernah kita miliki adalah banyak teori, kecurigaan … spekulasi. Kita tidak akan pernah mengetahui apa-apa dengan duduk di sini. Kita tidak akan pernah tahu kenapa kita diberi tugas untuk mengarahkan sejarah ke arah malapetaka. Kita tidak akan pernah tahu untuk apa transmiter besar di hutan itu—tepat di tengah-tengah kuil Maya kuno … kecuali kita mencari Waldstein dan bicara langsung padanya.”

“Kau pasti bercanda, Mads!”“Tidak. Aku serius.”“Dia sudah berusaha membunuh kita sekali! Kau mau memberinya

kesempatan lain?”“Dengar … baiklah. Aku sudah memikirkan tentang hal itu. Pesanku

itu … oke, itu sebuah ultimatum. Itu sebuah tantangan. Baiklah, itu cukup—”

“Bodoh?”“Agresif.… Kurasa apa yang kulakukan membuat kita terdengar seolah

kita mengkhianatinya. Jadi mungkin dia tidak punya pilihan? Mungkin dia hanya panik?”

“Aku tidak akan memercayai orang tua gila itu.…” Liam menggeleng. “Kau mau jawaban? Astaga, kita semua menginginkan jawaban, Mads, tapi ini bodoh. Kau pergi menemuinya … bahkan kalau dia tidak membunuh kita semua begitu kita tiba … katakan padaku, apa kau benar-benar akan bisa memercayai sepatah kata pun yang diucapkannya?”

Maddy menatap pangkuannya dan mendesah. “Liam, kurasa aku lelah menebak-nebak. Aku lelah hanya mengetahui setengah-setengah, ber spekulasi tentang motif Waldstein. Aku lelah mengkhawatirkan akan

Isi Infinity.indd 17 3/21/2018 3:56:24 PM